PEMANFAATAN TUMBUHAN OLEH MASYARAKAT LOKAL
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
Transcript of PEMANFAATAN TUMBUHAN OLEH MASYARAKAT LOKAL
3. Sumber Obat dan Perawatan Kesehatan
Sejak dulu nenek moyang sudah mengenal tumbuhan untuk:
1. Pengobatan2. Perawatan Kecantikan/Kesehatan3. Racun
1.Masyarakat pulau Lombok mengenal 19 jenis
tumbuhan sebagai obat kontrasepsi
2. Masyarakat jawa juga mengenal paling sedikit 77
jenis tanaman obat yang dapat diramu untuk
pengobatan segala penyakit
3. Masyarakat Sumbawa mengenal 7 jenis tanaman
untuk ramuan minyak urut
4. Masyarakat Rejang Lebong Bengkulu mengenal 71
jenis untuk berbagai obat
a. Pengetahuan Lokal Terdokumentasi
5. Masyarakat Jawa Barat mengenal 47 jenis
untuk perawatan kesehatan manusia dan
pengobatan ternak
6. Masyarakat Alor dan Pantar mempunyai 45
jenis ramuan obat untuk kesehatan ternak
7. Masyarakat Bone Sulawesi Utara ada 99 jenis
tumbuhan dari 41 suku tumbuhan yang
digunakan untuk berbagai pengobatan
8. suku Sasak memiliki sekitar 263 jenis penyakit
dan 163 jenis obat-obatan tradisional yang dapat
dibaca dari naskah daun Lontar Usada Lombok
yang sudah berusia ratusan tahun,dan warisan
turun temurun.
9. Suku Ransa (dayak) di Kalimantan Barat
mengenal 250 jenis tumbuhan obat. Di
Kalimantan Timur, orang Punan mengenal 95
jenis sedangkan orang Kenyah mengenal 81
jenis tumbuhan obat yang bisa diracik menjadi
pelbagai ramuan.
10. Suku Tengger memiliki 47 tumbuhan yang
digunakan sebagai tumbuhan obat yang
sudah digunakan secara turun temurun.
Bahkan sekarang banyak jenis tumbuhan
obat tersebut sudah mulai diteliti secara
laboratoris.
b. Tumbuhan untuk perawatan:
1.Sirih digunakan untuk menguatkan gigi sehingga
orang-orang tua banyak yang makan sirih
(nginang);
2. Mangkokan untuk campuran perawatan rambut
(shampo). Mangkokan, pandan,melati, kenanga,
mawar, dan minyak kelapa untuk pelemas rambut
dan anti ketombe;
b. Tumbuhan untuk perawatan:
3. Batang dan tangkai padi yang dibakar, kemudian
didinginkan dan dipakai untuk keramas sebagai
shampo yang dipercaya dapat menyuburkan dan
menyehatkan rambut.
Perawatan Kulit
BUAH MENTIMUNMentimun memiliki sifat diuretik, efekpendingin, dan pembersih yang bermanfaat bagi kulit. Kandungan air yang tinggi; vitamin A, B, dan C; serta mineral, seperti magnesium, kalium, mangan, dan silika; membuatmentimun menjadi bagian penting dalamperawatan kulit. Masker wajah yang mengandung sari mentimun digunakan untukmengencangkan kulit. Asam askorbat dan asam caffeic yang hadir dalam mentimun dapatmenurunkan tingkat retensi air, yang pada gilirannya mengurangipembengkakan di sekitar mata.
Perawatan Kulit
Buah jeruk banyak mengandung vitamin C yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain bermanfaat untuk kesehatan tubuh, buah jeruk juga bisadimanfaatkan untuk perawatan kulit. Manfaat buah jeruk untuk perawatan kulit misalnya bisa untukmenghaluskan kulit, mengecilkan pori-pori, membersihkan kulit hingga untukmengatasi kulit berminyak.
BUAH APOKATKulit menjadi bersih :Alpukat dipenuhi dengan vitamin A yang membantu membersihkan dari setiap sel-selkulit mati. Asam amino glutamin hadir dalam alpukat membersihkan kulit Anda danmenawarkan perlindungan yang cukup terhadap faktor-faktor lingkungan yang keras.
Mengurangi Keriput :Antioksidan dalam alpukat mendetoksifikasi tubuh Anda mengeluarkan semua racunyang cenderung mengarah kulit Anda untuk usia dini. Hal ini juga membantumenghilangkan kerutan memberikan kulit Anda cahaya muda.
c. Beberapa Tumbuhan Untuk Pengobatan Tradisional:
1. Erythrina fusca (Cangkring) Daun tumbuhan ini digunakan untuk sakit telinga dan panas (Masy.Trunyan, Bali)
2. Ageratum conyzoides (Bandotan)Daun tumbuhan ini digunakan untuk mengobati jantungberdebar, demam dan cacingan (Masy.Trunyan, Bali)
3. Areca catechu
Buah muda dimakan sebagai obat perawatan pasca
persalinan (masyarakat Pulau Buton);
Buah muda direbus, air diminum untuk obat diabetes
(suku Wawonii di Pulau Wawonii Sultra)
4. Solanum melongena
Jus daunnya yang dicampur dengan ASI dapat
digunakan untuk menyembuhkan diarre anak-anak
5. Cinnamomum sp.
Contraceptive properties (suku Yali di Papua) dan
digunakan untuk meriang, batuk dan sakit perut
6. Daun Jambu Biji ( Psidium guajava) muda untuk obat
diare);
7. Elephantopus scaber L.
Daun direbus, airnya diminum untuk perawatan
pasca persalinan (suku Wawonii di Pulau
Wawonii Sultra)
8. Daun Ketirem (Cayratia clematidea Domin )
digunakan oleh suku Tengger untuk menyembuhkan
gatal-gatal di kulit
9. Getah tanaman yodium (Jatropha multifida )
untuk menutup luka;
10. Sempretan (Bidens pilosa L.) sebagai tumbuhan
afrodisiak oleh suku Tengger (Rizki, 2010)
11. Tepung Otot (Borreria laevis Griseb.) untuk
Pengobatan Nyeri Otot oleh suku Tengger (Rizki,
2010; Weka,2010)
Tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan obat di Pulau Wawonii, Sulawesi Tenggara
MELASTOMATACEAE
Melastoma malabathricum L., (Rodu) Buah Dikunyah-kunyah untuk Obat sakit gigi
MELIACEAE
Lansium domesticum Correa , (Langsat) Kulit kayu Direbus, diminum Obat malaria,
penurun panas.
Gambar. Melastoma malabathricum
L
Tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan obat di Pulau Wawonii, Sulawesi Tenggara
MELIACEAE
Lansium domesticum Correa ,
(Langsat) Kulit kayu Direbus,
diminum Obat malaria,
penurun panas.
MENISPERMACEAE
Arcangelisia flava (L.) Merr. ,
(Oyong kuni ), Batang Direbus,
diminum Obat sakit kuning,
penyakit dalam, perawatan
paska persalinan, sesak nafas
Nama daerah : reuy ki koneng(Sunda); oyod sirawanan, sirawan kunyit (Jawa); walibulan (Ambon), kayu kuning
No Lokasi Jumlah Spesies Tumbuhan Obat
1. TN. Bromo Tengger (Jawa Timur) 127 2. TN. Meru Betiri (Jawa Timur) 291 3. TN. Baluran (Jawa Timur) 283 4. TN. Alas Purwo (Jawa Timur() 180 5. TN. Karimunjawa (Jawa Tengah) 130 6. Cagar Alam Nusa Kambangan 63 7. TN. Siberut (Sumatera Barat) 233 8. TN. Kerinci Seblat (Sumatera Barat) 113 9. THR. Bung Hatta (Sumatera Barat) 112 10. TN. Bukit Tigapuluh (Jambi) 317 11. TN. Bukit Duabelas (Jambi) 77 12. TN. Berbak (Jambi) 51 13. TN. Ujung Kulon (Jawa Barat) 280 14. TN. Gunung Halimun Salak (Jawa Barat) 245 15. TN. Gunung Gede Pangrango 152 16. TN. Wasur (Papua) 125
d. Keanekaragaman tumbuhan obat Indonesia di kawasan
hutan taman nasional (Wanafarma)
4. Peralatan dan Senjata
A. Tumbuhan untuk pendukung upacara adat
1. Alat Musik
Tifa adalah alat musik yang berasal dari Maluku dan
Papua.Tifa mirip seperti gendang cara dimainkan
adalah dengan dipukul. Tifa terbuat dari sebatang
kayu yang dikosongkan atau dihilangkan isinya dan
pada salah satu sisi ujungnya ditutupi, dan biasanya
penutupnya digunakan kulit rusa yang telah
dikeringkan
Alat musik tradisional Sunda yang terbuat dari bambu:
bambu hitam (awi wulung) untuk tabung suara, bambu tali
(awi tali) untuk tabung rangka, dan bambu gombong (awi
gombong) untuk rangka angklung sedangkan pengikat rangka
adalah tali berbahan rotan.
Gigantochloa atroviolacea
Gigantochloa apus
2. Tas/ Noken
Noken adalah kantong atau tas yang dijalin dari kulit kayu. Biasanya tas ini
digantung di kepala atau leher perempuan Papua untuk membawa hasil
bumi, anak babi, bahkan menggendong bayi.
Kayu yang digunakan sebagai bahan baku juga berbeda-beda. Ada kulit
kayu pohon Manduam, Nawa, waru bahkan anggrek hutan. Noken
dari bahan anggrek ini terkenal di Paniai dan nilainya sangat tinggi
3. Kinang ayu
Digunakan sebagai salah satu sesajen pada upacara kebo-keboan di masyarakatOsing Banyuwangi
Tempat kinang dibuat dari kayu Bendo (Artocarpus elasticus)
Artocarpus elasticus)
1. Alat permainan Gasing
Gasing Makassar
Pada umumnya Gasing terbuat dari kayu Beringin (Ficus
benjamina), kayu Nangka (Artocarpus heterophylus )atau
kayu Kesambi (Schlechera oleosa Merr.)
B. Tumbuhan untuk bahan pembuatan alat permainan
Gasing Bali umumnya terbuat dari kayu jeruk bali (Citrus maxima),
kayu limau(Citrus grandis ), kayu lengkeng (Dimocarpus longan)
Gasing Bali
GASING NANGROE ACEH DARUSSALAM
Bahan untuk membuat gasing :
kayu Pohon Waru (Hibiscus tiliaceus),Pohon jambu Kelutuk
(Psidium guajva), dan pohon jeruk nipis (Citrus aurantifolia )
Gasing Jawa dibuat dari bambu bukan dari kayu, sedang tali
biasanya dibuat kulit kayu waru/ kembang sepatu/pelepah
pisang yang dibuat tampar terlebih dahulu
Gasing Jawa
Jenis kayu yang digunakan untuk membuat gasing ini antara
lain merbau (Sympetalandra borneensis.), leban tanduk (Vitex
quinta), jeruk (Citrus sp.), bakau (berbagai anggota mangrove),
kempas (Koompassia excelsa) ,sepan (Gymnopetalum
cochinchinensis), keranji (Dialium laurinum ), Manggis (Garcinia
mangostana), jambu batu (Psidium guajava), ciku (Achras zapota)
dan kayu asam jawa (Tamarindus indica).
Pada masa lalu kayu dhakon dibuat dari berbagai jenis
kayu yang dapat dibuat cekungan seperti sawo (Achras zapota),
sawo manila (Manilkara kauki), srikaya (Annona squamosa ),
tanjung (Mimusops elengi) atau gayam (Inocarpus fegiferus)
6. Benthik
Benthik terbuat dari 2 potong kayu silendris dari ranting/batang
pohon asem, pohon mlandhing (petai Cina), pohon jambu biji,
pohon mangga, dan sejenisnya.
C. Tumbuhan untuk Peralatan RT
D. Tumbuhan untuk kelengkapan Senjata
PANAH/JUBI - BUSUR
HASIL TEKNOLOGI ZAMAN MEGALITIK. DIPAKAI OLEH
SEMUA SUKU DI PAPUA
1. Panah tradisional
Busur terbuat dari bahan
Rotan atau sejenisnya, sedang
anak panahnya terbuat dari
beberapa jenis kayu yang ujung
nya diusap dulu dengan sejenis
getah beracun
Ada beberapa kayu yang sering digunakan untuk membuat
gagang dan wrangka (sarung) keris antara lain dari kayu
Jati(Tectona grandis), Cendana (Santalum album), timoho
(Kleinhovia hospita) , kemuning (Murraya paniculata),
Trembalo (Cassia glauca), Sawo (Manilkara kauki), Awar
Awar (Ficus leucantatoma), Cemara Gunung? (Dysoxylum
acutangulum), Angsana (Pterocarpus indicus), Mahogoni
(Swietenia macrophylla), Sanakeling (Dalbergia latifolia),
Kendayaan (Bauhinia malabarica ), Gemia (Bouea
microphylla),
Tombak Kerajaan Gowa dan Bontonompo Sulawesi
Dapur Biri Lanang Pajajaran
Seperti halnya pada bahan gagang dan warangka
pada keris, maka bahan Gagang tombak juga berasal
dari beberapa jenis kayu. Tetapi yang sering digunakan
antara lain adalah kayu Jati (Tectona grandis), timoho
(Kleinhovia hospita), kemuning (Murraya paniculata),
Sawo (Manilkara kauki), Angsana (Pterocarpus
indicus), Sanakeling (Dalbergia latifolia), dan gayam
(Inocarpus fagiferus)
Dalam masyarakat Sulawesi bagian Selatan dan Tenggara
dikenal dua jenis badik: badik saroso dan badik pateha.
Badik saroso dibuat dengan bahan pamor, diberi kayu
berukir serta sarung yang berlapis perak; sementara badik
pateha dibuat dengan bentuk yang sederhana, terkadang
tidak berpamor dan sarungnya terbuat dari kulit atau kayu
biasa. Pada umumnya gagang dan sarungnya terbuat dari
kayu kemuning (Murraya paniculata Jack.)
4. Gagang dan Sarung Senjata Badik
Badik merupakan senjata dari Melayu Makassar,
Bugis dan Mandar di Sulawesi Selatan dan
Tenggara
Badik ini terbuat dari besi hitam bahari.
Warangka dari kayu akasia (Acacia sp.).
panjang bilah 20cm. Panjang + gagang 29cm
Ilat Patung atau Lidah Patung,
senjata semacam tombak kecil
ini jaman dulunya bukan dipakai
untuk senjata tarung tapi sebagai
"pegangan“. Panjang bilah 13cm.
Panjang + gagang 20,5cm
Gagang terbuat dari kayu sawo
(Manilkara kauki). Badan
(body) terbuat dari kayu agatis
(Agathis damara)
Kayu Sawo
Kayu Agathis
5. Gagang dan badan Ilat Patung