pengembangan video tutorial pemanfaatan

23
79 PENGEMBANGAN VIDEO TUTORIAL PEMANFAATAN BAHAN AJAR BERBASIS VIRTUAL LIBRARY UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN ILMU-ILMU KE-ISLAMAN BAGI PONDOK PESANTREN DI INDONESIA ALI MA’SUM dan SYAFAAT Jurusan Sastra Arab Universitas Negeri Malang (UM) [email protected] Abstrak: Tujuan penulisan makalah hasil penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) proses pengembangan video tutorial pemanfaatan bahan ajar berbasis virtual library untuk pembelajaran bahasa Arab dan ilmu-ilmu ke-Islaman bagi pondok pesantren di Indonesia, dan (2) hasil uji validitas produk video tutorial pemanfaatan bahan ajar berbasis virtual library untuk pembelajaran bahasa Arab dan ilmu-ilmu ke-Islaman bagi pondok pesantren di Indonesia yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan pengembangan, sedangkan subjek penelitian ini adalah bahan ajar berbasis virtual library untuk pembelajaran bahasa Arab dan ilmu- ilmu ke-Islaman bagi pondok pesantren di Indonesia yang telah dihasilkan pada penelitian sebelumnya, kemudian realisasi pendekatan itu akan terlihat pada lima tahapan pelaksanaan penelitian berikut ini: (1) pengkajian teori, (2) survei, (3) pengembangan model (pengembangan video tutorial), (4) uji model (produk), dan (5) revisi model (produk). Sedangkan proses pembuatan program aplikasi ini menggunakan model pendekatan waterfall, yaitu dilakukan melalui lima langkah: (1) penentuan dan analisis spesifikasi, (2) desain sistem dan perangkat lunak, (3) implementasi dan uji coba unit, (4) integrasi dan uji coba sistem, dan (5) operasi dan pemeliharaan. Hasil penelitian ini adalah: (1) Pengembangan video tutorial pemanfaatan bahan ajar berbasis virtual library untuk pembelajaran bahasa Arab dan ilmu-ilmu ke-Islaman bagi pondok pesantren di Indonesia dalam penelitian ini dilakukan melalui tiga langkah, yaitu: (1) pembuatan skrip audio-video, (2) proses recording audio-video, dan (3) penyatuan file audio-video, dan (2) Hasil uji produk pengembangan yang dilakukan oleh ahli media, ahli materi, dan pengguna, menunjukkkan bahwa produk yang telah dikembangkan layak dan valid untuk digunakan. Hal ini berdasarkan penilaian mereka terhadap indikator-indikator penilaian yang telah peneliti siapkan dan ujicobakan kepada mereka. Sehingga produk akhir dengan nama Video Tutorial Pemanfaatan Al- Maktabah Al-Syamilah Li Al-Ma’ahid Al-Islamiyyah Bi Indunisiya” tersebut layak dan valid digunakan. Kata Kunci: video tutorial, bahan ajar, virtual library, pondok pesantren Di era globalisasi seperti sekarang ini semua lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan inovasi pembelajaran demi meningkatkan kualitas peserta didik agar mampu bersaing dengan lembaga sejenis di negara-negara lain. Teknologi informasi komunikasi (TIK) atau information communication technology (ICT) yang

Transcript of pengembangan video tutorial pemanfaatan

79

PENGEMBANGAN VIDEO TUTORIAL PEMANFAATANBAHAN AJAR BERBASIS VIRTUAL LIBRARY UNTUKPEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN ILMU-ILMU

KE-ISLAMAN BAGI PONDOK PESANTREN DI INDONESIA

ALI MA’SUM dan SYAFAATJurusan Sastra Arab Universitas Negeri Malang (UM)

[email protected]

Abstrak: Tujuan penulisan makalah hasil penelitian ini adalah untukmendeskripsikan: (1) proses pengembangan video tutorialpemanfaatan bahan ajar berbasis virtual library untuk pembelajaranbahasa Arab dan ilmu-ilmu ke-Islaman bagi pondok pesantren diIndonesia, dan (2) hasil uji validitas produk video tutorialpemanfaatan bahan ajar berbasis virtual library untuk pembelajaranbahasa Arab dan ilmu-ilmu ke-Islaman bagi pondok pesantren diIndonesia yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan pendekatanpengembangan, sedangkan subjek penelitian ini adalah bahan ajarberbasis virtual library untuk pembelajaran bahasa Arab dan ilmu-ilmu ke-Islaman bagi pondok pesantren di Indonesia yang telahdihasilkan pada penelitian sebelumnya, kemudian realisasipendekatan itu akan terlihat pada lima tahapan pelaksanaanpenelitian berikut ini: (1) pengkajian teori, (2) survei, (3)pengembangan model (pengembangan video tutorial), (4) uji model(produk), dan (5) revisi model (produk). Sedangkan prosespembuatan program aplikasi ini menggunakan model pendekatanwaterfall, yaitu dilakukan melalui lima langkah: (1) penentuan dananalisis spesifikasi, (2) desain sistem dan perangkat lunak, (3)implementasi dan uji coba unit, (4) integrasi dan uji coba sistem, dan(5) operasi dan pemeliharaan. Hasil penelitian ini adalah: (1)Pengembangan video tutorial pemanfaatan bahan ajar berbasis virtuallibrary untuk pembelajaran bahasa Arab dan ilmu-ilmu ke-Islamanbagi pondok pesantren di Indonesia dalam penelitian ini dilakukanmelalui tiga langkah, yaitu: (1) pembuatan skrip audio-video, (2) prosesrecording audio-video, dan (3) penyatuan file audio-video, dan (2) Hasiluji produk pengembangan yang dilakukan oleh ahli media, ahlimateri, dan pengguna, menunjukkkan bahwa produk yang telahdikembangkan layak dan valid untuk digunakan. Hal iniberdasarkan penilaian mereka terhadap indikator-indikator penilaianyang telah peneliti siapkan dan ujicobakan kepada mereka. Sehinggaproduk akhir dengan nama ”Video Tutorial Pemanfaatan Al-Maktabah Al-Syamilah Li Al-Ma’ahid Al-Islamiyyah Bi Indunisiya”tersebut layak dan valid digunakan.Kata Kunci: video tutorial, bahan ajar, virtual library, pondokpesantren

Di era globalisasi seperti sekarang ini semua lembaga pendidikan dituntutuntuk melakukan inovasi pembelajaran demi meningkatkan kualitas peserta didikagar mampu bersaing dengan lembaga sejenis di negara-negara lain. Teknologiinformasi komunikasi (TIK) atau information communication technology (ICT) yang

80

semakin maju, merupakan media pendukung untuk melakukan inovasi pembelajarantersebut.

Salah satu lembaga pendidikan tertua di Indonesia adalah pondok pesantren.Sebagaimana lembaga-lembaga pendidikan yang lain, pondok pesantren juga dituntutuntuk melakukan inovasi di bidang pembelajaran agar ia tidak tergerus olehmodernitas teknologi, terutama yang terkait dengan penerapan teknologi informasikomunikasi (TIK). Hal ini penting dilakukan oleh pondok pesantren, karena iamerupakan aset berharga bagi bangsa Indonesia. Madjid (1997) mengatakan bahwapondok pesantren merupakan pendidikan indigenious (asli) Indonesia. Demikian jugaBruinessen (dalam Fajar, 2001) menilai pondok pesantren sebagai salah satu tradisiagung (great tradition), baik pada sisi transmisi maupun internalisasi moralitas umatIslam.

Kelebihan lain dari pondok pesantren adalah dari aspek kuantitas. DataDepartemen Agama (2004) menunjukkan bahwa pada tahun 1985 jumlah pondokpesantren di Indonesia mencapai 6.239 dengan jumlah santri mencapai 1.084.801orang. Sementara pada tahun 1997, jumlah pondok pesantren tersebut mengalamipeningkatan, dengan jumlah mencapai 9.388 dengan jumlah santri sebanyak 1.770.768orang. Jumlah tersebut terus meningkat, sehingga mencapai 14.647 pondok pesantrenpada tahun 2003-2004.

Meskipun demikian, menurut Fajar (2001) pengajaran di pondok pesantrenmemiliki empat macam kelemahan, diantaranya adalah kelemahan metodologi. Tidakdapat dipungkiri bahwa pondok pesantren memiliki tradisi yang kuat di bidangtransmisi keilmuan klasik. Hanya saja, karena kurang improvisasi metodologi, prosestransmisi itu hanya melahirkan penumpukan keilmuan. Hasan (dalam Fajar, 2001),memberikan kritik bahwa tradisi pengajaran yang ada saat ini memberikan dampakpada lemahnya kreativitas. Apabila pondok pesantren masih memberikan penekananpada ilmu fikih saja (fiqh oriented), maka penerapan fikih menjadi teralienasi denganrealitas sosial keilmuan serta teknologi kontemporer.

Sadar akan potensi yang dimiliki oleh pondok pesantren sekaliguskelemahannya di atas, pemerintah memberikan perhatian yang tinggi terhadap inovasipendidikan di pondok pesantren. Buktinya, di Depag terdapat direktorat khusus yangmenangani masalah kepondok-pesantrenan. Departemen-departemen lain juga seringmemberikan bantuan dan melakukan kerjasama dengan pondok pesantren. Sebagaicontoh, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Muhammad Nuh, padatanggal 16 Juni 2007 meresmikan program Internet Pendidikan untuk PondokPesantren se-Malang Raya di Yayasan Pendidikan Al-Maarif Singosari Malang, gunamensejajarkan sistem pendidikan yang berbasis teknologi antara sekolah umumdengan pesantren (Sumber: Antara News, 2007).

Pola pembelajaran pondok pesantren memiliki beberapa kekhasan, diantaranyaadalah kurikulum dan bahan ajarnya yang hampir sama antara pondok pesantren satudengan lainnya mulai dulu sampai sekarang, yakni menggunakan bahan ajar yangdisebut dengan kitab kuning atau “kitab turats”. Istilah kitab kuning merujuk padabuku khas pondok pesantren yang biasanya berwarna kuning, hasil karya dari ulamaabad pertengahan. Kitab kuning bahkan ditempatkan pada posisi istimewa, karenakeberadaannya menjadi unsur utama, sekaligus unsur pembeda antara pondokpesantren dengan lembaga-lembaga pendidikan Islam lainnya (Ma’sum, 2010).

Lebih dari itu, Arifin (2001) setelah melakukan penelitian, menyimpulkan bahwasistem pengajaran kitab kuning yang biasanya menggunakan metode “sorogan” dan“bandongan” itu memiliki persamaan dengan sistem belajar tuntas. Dalam lingkupyang lebih luas, ternyata sampai sekarang kitab kuning masih tetap dipakai dimasyarakat sebagai rujukan permasalahan keagamaan, terutama dalam kegiatan

81

bahtsul masail atau majlis tarjih mulai tingkat daerah sampai ke tingkat nasional.Dhofier (1982) menambahkan, untuk pesantren di Jawa dan Madura, penyebarankeilmuan, jenis kitab dan sistem pengajaran kitab kuning memiliki kesamaan, yaitu“sorogan” dan “bandongan”. Kesamaan-kesamaan ini menghasilkan homogenitaspandangan hidup, kultur dan praktik-praktik keagamaan di kalangan santri.

Dari uraian di atas, muncul beberapa pertanyaan: (a) sejauh mana pondokpesantren telah menggunakan TIK/ICT untuk mendukung pembelajaran kitabkuning?, (b) bagaimana cara untuk melakukan inovasi pembelajaran kitab kuning?, (c)apa media yang tepat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran kitab kuning?.

Terkait dengan keterlibatan pondok pesantren dalam penggunaan TIK/ICT,sebetulnya beberapa pondok pesantren telah melakukan upaya modernisasi dalamproses pembelajarannya melalui multimedia dan internet. Penelitian Nur'aini (2005)terhadap Pesantren Darut Tauhid Bandung menemukan bahwa pesantren tersebuttelah menggunakan teknologi pembelajaran yang canggih bahkan melebihi lembagapendidikan non pesantren. Kondisi tersebut ditandai antara lain dengan penggunaandan pemanfaatan dunia cyber secara maksimal. Di sana juga terdapat TV, CD danVCD, disamping media cetak, yang menjadi bagian dari kegiatan pembelajaran dandiseminasi gagasan keislaman (dakwah) di pesantren. Namun, harus diakui ternyatapola salaf (tradisionalisme) (66,0%) di seluruh Indonesia lebih banyak dibandingkanpesantren pola lainnya, seperti kombinasi modern dan salaf (28,7%) dan pesantrenkategori modern (5,3%) (Sumber: Republika, 26 Mei 2006). Data tersebut diperkuatdengan data Departemen Agama (dalam Maulana, 2006) pada tahun 2000/2001,pesantren dengan kategori khalaf sebanyak 599 pesantren (5,29%), salaf sebanyak 7.462pesantren (65,9%), dan kombinasi 3.251 pesantren (28,7%).

Adapun yang terkait dengan inovasi pembelajaran, pada beberapa tahunterakhir ini telah berkembang teknologi virtual library atau perpustakaan maya, yangsalah satu bentuknya adalah ebook atau buku elektronik. Di internet telah tersediaribuan ebook Islam dalam bahasa Arab. Sementara itu, di pasaran banyak tersedia CDprogram kamus Arab atau kumpulan buku-buku tafsir, hadis, akhlaq dan lain-lain.Namun, tidak ada program atau ebook yang memuat semua atau sebagian besar kitabkuning yang diajarkan di pondok pesantren. Koleksi terlengkap program ebookberbahasa Arab saat ini adalah maktabah syamilah yang bisa didownload di situswww.shamela.ws. Ia memuat beribu-ribu kitab berbahasa Arab. Tetapi, hasilpenelitian Syafaat (2008) mengenai kitab yang diajarkan di pondok pesantren yangterakomodir dalam ebook tersebut hanya 25 kitab (1,175%). Demikian juga programebook al-ma’arif yang memuat 196 kitab, hanya 11 kitab (5,61%) saja yang masuk dalamkategori kitab yang diajarkan di pondok pesantren (sesuai daftar kitab pesantren darihasil penelitian Arifin, 2001).

Data di atas menunjukkan bahwa sampai penelitian ini dilakukan (tahap Itahun 2009, tahap II tahun 2010, dan tahap III tahun 2011), menunjukkan bahwasebagian besar pola pembelajaran di pondok pesantren masih belum beranjak jauh daripola tradisionalismenya. Sisi lain, buku-buku elektronik juga belum banyakmendukung pembelajaran di pondok pesantren. Untuk itu, peneliti memandang urgenhasil penelitian yang telah dilakukan pada tahun 2009 dan 2010 tentangpengembangan bahan ajar berbasis virtual library untuk pembelajaran bahasa Arab danilmu-ilmu ke-Islaman bagi pondok pesantren di Indonesia. Sadar akan pentingnya halitu, maka peneliti melanjutkan penelitiannya pada tahun 2011 untuk melengkapi danmemudahkan pengguna bahan ajar berbasis virtual library tersebut denganmengembangkan video tutorial pemanfaatan bahan ajar berbasis virtual library untukpembelajaran bahasa Arab dan ilmu-ilmu ke-Islaman bagi pondok pesantren diIndonesia.

82

Makalah ini khusus ditulis sebagai salah satu bentuk diseminasi hasilpenelitian pada tahap III (tahun 2011), dengan berbagai pertimbangan, antara lainkarena hasil penelitian tahap I (tahun 2009) telah didesiminasikan dalam jurnal ilmiahber-ISSN (Jurnal Penelitian Kependidikan, tahun 20 Nomor 2, Oktober 2010, ISSN:0854-8323) dan hasil penelitian tahap II (tahun 2010) telah didesiminasikan dalamseminar nasional “masa depan bahasa Arab antara prospek dan tantangan” padatanggal 7 Oktober 2015 di Universitas Sebelas Maret Surakarta dan dimuat padaprosiding seminar tersebut (ISBN: 978-602-71888-1-5) serta agar hasil penelitian ini bisadimanfaatkan oleh pihak lain yang peduli akan dunia pendidikan, khususnyapendidikan Islam yang biasanya mengajarkan bahasa Arab dan ilmu-ilmu ke Islamandan menjadikan bahan ajar berbasis virtual library (maktabah syamilah) sebagai salahsatu rujukan mereka.

Oleh karena itu tujuan penulisan makalah ini adalah mendeskripsikan: (1)proses pengembangan video tutorial pemanfaatan bahan ajar berbasis virtual libraryuntuk pembelajaran bahasa Arab dan ilmu-ilmu ke-Islaman bagi pondok pesantren diIndonesia, dan (2) hasil uji validitas produk video tutorial pemanfaatan bahan ajarberbasis virtual library untuk pembelajaran bahasa Arab dan ilmu-ilmu ke-Islaman bagipondok pesantren di Indonesia yang dihasilkan.

METODE PENELITIANMasalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah

mengembangkan video tutorial pemanfaatan bahan ajar berbasis virtual library untukpembelajaran bahasa Arab dan ilmu-ilmu ke-Islaman bagi pondok pesantren diIndonesia. Untuk memecahkan masalah tersebut, dalam penelitian ini digunakanpendekatan pengembangan, karena berusaha mengkaji masalah praktis, maksudnyamasalah yang menghasilkan produk (Huda,1989). Penelitian pengembanganmerupakan jenis penelitian yang berorientasi pada produk (Dwiyogo, 2005). Produkpenelitian ini berupa alternatif video tutorial pemanfaatan bahan ajar berbasis virtuallibrary.

Subjek penelitian ini adalah bahan ajar berbasis virtual library untukpembelajaran bahasa Arab dan ilmu-ilmu ke-Islaman bagi pondok pesantren diIndonesia, yang dihasilkan oleh peneliti dalam penelitian sebelumnya, yaitu: (1)penelitian hibah bersaing tahap pertama (Ma’sum, 2009), dan (2) penelitian hibahbersaing tahap kedua (Ma’sum, 2010).

Realisasi pendekatan itu akan terlihat pada lima tahapan pelaksanaan penelitianberikut ini (Huda, 1989), yaitu: (1) pengkajian teori, (2) survei, (3) pengembanganmodel (pengembangan video tutorial), (4) uji model (produk), dan (5) revisi model(produk).

Dalam membuat program aplikasi banyak model, salah satunya dengan modelpendekatan waterfall (dalam Kusmijanto, 2002), dimana langkah-langkahnya sebagaiberikut: (1) penentuan dan analisis spesifikasi (requirement analisis and definition),tahapan ini adalah tahap penentuan produk yang ingin dihasilkan, dalam hal inipeneliti telah mengembangkan tutorial virtual library berbasis video, (2) desain sistemdan perangkat lunak (system and software design), tahap pembuatan desain tutorialvirtual library berbasis video dengan menggunakan software tertentu, (3) implementasidan uji coba unit (implementation and unit testing), tahap melakukan uji coba produktutorial tiap unit, yaitu: unit image, audio, video dan sebagainya, (4) integrasi dan ujicoba sistem (integration and system testing), tahap melakukan uji coba produk tutorialsemua unit, yaitu terkait kinerja dan integrasi masing-masing unit di atas, dan (5)operasi dan pemeliharaan (operation and maintenance), tahapan ini merupakan finishing(compiling) terhadap produk yang telah dibuat dan panduan operasionalisasinya.

83

HASIL PENGEMBANGANPengembangan Video Tutorial Pemanfaatan Bahan Ajar Berbasis Virtual Libraryuntuk Pembelajaran Bahasa Arab dan Ilmu-Ilmu Ke-Islaman bagi Pondok Pesantrendi Indonesia

Pembuatan dan pengembangan video tutorial pemanfaatan bahan ajar berbasisvirtual library untuk pembelajaran bahasa Arab dan ilmu-ilmu ke-Islaman bagi pondokpesantren di Indonesia ini, peneliti laksanakan dengan menempuh tiga langkah, yaitu:(1) pembuatan skrip audio-video, (2) proses recording audio-video, dan (3) penyatuan fileaudio-video.1. Pembuatan Skrip Audio-Video

Skrip adalah naskah/teks pemandu alur perjalanan dalam proses recordingaudio dan/ atau video. Keberadaan skrip dalam pembuatan tutorial ini sangat pentinguntuk memandu semua proses agar berjalan sesuai tujuan. Jumlah skrip yang dibuatsesuai jumlah menu yang disajikan. Adapaun prosedur yang ditempuh adalah: (a)penentuan nama frame, (b) pembuatan deskripsi tema frame, (c) pembuatan skrip audio,(d) pendeskripsian adegan dalam video.

Dalam hal ini ada lima skrip yang dibuat, yaitu: (1) pengenalan menu (menuutama dan menu cabang) pada maktabah syamilah serta penggunaannya, (2) pengenalanikon/simbol pada maktabah syamilah serta penggunaannya, (3) cara mencari teks dalammaktabah syamilah, (4) cara setting dan editing tampilan isi dan kategori kitab padamaktabah syamilah, dan (5) cara meng-update maktabah syamilah. Berikut ini salah satucontoh skrip audio-video (pengenalan ikon/simbol pada maktabah syamilah sertapenggunaannya):

Frame Deskripsi Audio Video1 Pendahuluan Pengenalan gambar ikon/simbol yang

ada di layar tampilan maktabah syamilahLembarmaktabahsyamilah sudahterbuka

2 Pengenalanikon/simbolbuku/kitabtertutup(mencari

kitab)

Kita awali dengan gambar ikon/simbolbuku/kitab tertutup berfungsi untukmencari kitab-kitab yang kita inginkan.Setelah kita klik akan muncul tampilanseperti di layar. Kita bisa mencari secaramanual, contohnya kita klik kutub tafasirkemudian kita tarik ke bawah akan kitajumpai banyak sekali kitab-kitab tafsir.Dengan cara otomatis, yaitu klik di kotakpaling bawah kata kunci, contoh ketik al-hikam untuk mencari kitab berjudul al-hikam, kemudian klik gambar teropongsambil mencermati judul-judul yangmemuat kata al-hikam yang kita inginkan,misalnya kitab al-hikam karya IbnuAtha’illah Al-Sakandary. Untuk caraotomatis ini kita bisa mencobanyaberulang kali dengan teknik seperti tadi.Jika nama kitab yang kita inginkan sudahkita temukan, maka kita klik dua kali,

Mengarahkankursos padaikon/simbolbuku/kitabdan mengklikkiri

84

maka akan munculllah isi kitab tersebut,kemudian kita gunakan panah ke kiriuntuk ke halaman berikut dan panahkanan untuk ke halaman sebelumnya.Di dalam area pencarian ada: majmu’at,yaitu pencarian kitab berdasarkankategori-kategori yang sudah ada dalammaktabah syamilah.Selain itu ada tashfiyah, yaitu pencariankitab berdasarkan abjad, kemudian kitaklik huruf yang menjadi huruf awalnama kitab.Juga ada sabiq, yaitu pencarian kitabberdasarkan kitab yang pernah kita carisebelumnya, karena setiap pencarianyang telah kita lakukan, filenya sudahdirekam oleh program ini.

3 Pengenalanikon/simbolbuku/kitabterbuka(menampilkan satu buku

utuh)

Ikon/simbol ini dalam bahasa Arab“’ardh al-kamil li al-kitab”, yaitu untukmenampilkan secara utuh suatu kitabtertentu. Ikon/simbol ini baru akan bisaberfungsi setelah adanya prosespencarian dengan menggunakanikon/simbol “teropong”. Kemudiansetelah kita lakukan proses pencarian,lalu kita klik nama kitab yang kitatemukan, maka ikon/simbol ini akandapat kita gunakan untuk melihat isikitab tersebut secara menyeluruh.

Mengarahkankursos padaikon/simbolbuku/kitabdan mengklikkiri

4 Pengenalanikon/simbolcabang pohon(menampilkan daftar isi)

Ikon/simbol ini dalam bahasa Arab“idhar au ikhfa’ al-syajarah” berfungsiuntuk menampakkan ataumenyembunyikan cabang pohonberkaitan dengan daftar isi suatu kitabyang ada disebelah kanan tampilanprogram maktabah syamilah ini tatkalasebuah kitab itu sudah dibuka denganikon/simbol buku/kitab terbuka tadi.Cara menjalankannya cukup mengeklikikon/simbol satu kali untukmenampilkan dan mengeklik satu kalilagi untuk menyembunyikan.

Mengarahkankursos padaikon/simbolcabang pohondan mengklikkiri

5 Pengenalanikon/simbolcahaya di atas

kertas

Ikon/simbol ini dalam bahasa Arab“idhar au ikhfa’ al-ta’liq” berfungsi untukmenampakkan atau menyembunyikankomentar atau catatan kita terhadapsuatu kitab. Cara menjalankannyadengan mengeklik satu kali, maka akanmuncul dibagian bawah tampilanmaktabah syamilah tampilan kosong yangkita dapat menuliskan komentar atau

Mengarahkankursos padaikon/simbolcahaya di ataskertas danmengklik kiri

85

catatan kita. Setelah komentar ataucatatan kita tulis, maka untukmenyembunyikan kembali, kita harusmengeklik ikon/simbol tadi satu kali.

6 Pengenalanikon/simbolkacapembesar

Ikon/simbol ini berfungsi untuk mencarihal yang penting dari isi kitabberdasarkan kata kunci kosa-kata Arabyang kita tuliskan pada ikon/simboltersebut. Setelah itu kita klikikon/simbol kaca pembesar (bahts fi al-syasyah al-haliyah) maka kosa kata yangkita ketikkan tadi dalam tulisan padakitab akan berubah warna (merah).

Mengarahkankursos padaikon/simbolkaca pembesardan mengklikkiri

7 PengenalanIkon/simbolCD di atas

kertas

Ikon/simbol yang dalam bahasaArabnya “bahts fi al-qur’an al-karim” iniberfungsi untuk dua hal, yaitu pencarianal-qur’an dan pencarian hal pentingpada kitab yang telah kita buka. Untukmenjalankannya kita klik satu kali, makaakan muncul menu kolom pencarian,maka kita diminta untuk menentukansalah satu fungsi dari ikon/simbol iniapakah pencarian al-qur’an ataupencarian hal penting pada kitab yangtelah kita buka. Setelah kita tentukan,kemudian kita tuliskan pada kolom yangtersedia kata kunci yang kita inginkan,kemudian klik pada menu teropongyang tersedia di bagian bawah kolompencarian. Kita tunggu sebentar, makaakan muncullah apa yang kita cari.Kalau yang kita cari tadi adalah ayat al-qur’an, maka yang akan muncul adalahtampilan yang memua ayat al-qur’an,nama-nama surat, kolom ayat-ayat, danjuga beberapa kitab tafsir yang bisa kitagunakan.

Mengarahkankursos padaikon/simbolIkon/simbolCD di ataskertas danmengklik kiri

8 Pengenalanikon/simbol

teropong

Ikon/simbol yang dalam bahasaArabnya “bahts” ini berfungsi untukpencarian. Untuk menjalankannya, kitaklik satu kali, maka akan muncul kotakdialok yang memuat kolom pengisiankata kunci, kategori kitab, dan nama-nama kitab dalam kategori tertentu, jugaistilah istilah yang berkaitan denganproses pencarian.Istilah “bahts fi” memuat tiga hal, yaitu“al-nushus” untuk mencari teks, “al-‘anawin” mencari judul, dan “al-ta’liqat”mencari komentar atau catatan, untukmenjalankannya klik salah satu.

Mengarahkankursos padaikon/simbolteropong danmengklik kiri

86

Selain itu ada kolom “wa” berarti dan,dan “au” berarti atau, yang berfungsiuntuk menentukan proses pencarian daribeberapa kata kunci yang kitamasukkan.Juga ada “murattabah” yang berartiurutan, berfungsi untuk pengurutanbeberapa kata kunci yang kita tuliskan.Kalau kita klik ikon/simbol ini, makaakan dicari secara urut, tapi apabila tidakkita klik, maka akan dicari secara acak.Juga ada “mim” yang berarti mujarradyaitu tidak ditambah dan dikurangi. Jadiapabila kita centang, maka kata kunciyang kita tuliskan akan dicari hanyasesuai dengan apa yang kita tuliskan,begitu juga sebaliknya.Ada juga “al-majmu’ah kulluha” yangberfungsi untuk membatasi kategorikitab yang akan dicari. Untukmenjalankannya cukup denganmengeklik satu kali.Berlawanan dengan itu adalah “ilgha al-majmu’ah” yang berfungsi untukmembatalkan pembatasan kategori yangtelah kita tetapkan sebelumnya.Selain itu ada “tajahul al-furuq bain al-hamazat wa nahwiha”, apabila kitaklik/centang, maka akan berfungsiuntuk menafikan antara bermacam-macam jenis tulisan hamzah atau alifyang kita tuliskan dalam prosespencarian. Demikian juga sebaliknyaapabila tidak kita centang, maka hanyaakan mencari sesuai dengan apa yangkita tuliskan.Juga ada tanda silang (tafrigh huqul al-bahts) yang berarti mengosongkan katayang tadi kita tulis dalam kolom.Juga ada gampar kuas(tafrigh kalimat al-bahts al-mahfudzah) yaitu untukmenghapus semua kata yang pernah kitatuliskan dalam kolom pencarian, baikyang baru ditulis maupun yang sudahlama tersimpan.Tanda lain yang tersedia yaitu “jami’kutub al-barnamij” untuk mencari padasemua kitab yang tersedia di maktabahsyamilah.Untuk menghilangkan tanda centang,cukup dengan mengeklik “ilgha jami’ al-

87

kutub”.9 Pengenalan

ikon/simbolmap terbuka

Ikon/simbol yang dalam bahasaArabnya “fath nataij akhir al-bahts” iniberfungsi untuk membuka hasilpencarian terakhir yang pernah kitalakukan dan terekam dalam program ini,karena semua proses pencarian secaraotomatis akan terekam dalam program.

Mengarahkankursos padaikon/simbolmap terbukadan mengklikkiri

10 Pengenalanikon/simbolmap ganda

Ikon/simbol yang dalam bahasaArabnya “nataij bahts mahfudzah” iniberfungsi untuk membuka hasilpencarian yang pernah kita lakukan dankita simpan dengan nama tertentudalam program ini. Cara menyimpankita lakukan pada saat proses pencarian,yaitu setelah kita temukan, maka kitaberi nama file dan kita klik tandadisket/save yang ada di bagian bawahkolom hasil pencarian.

Mengarahkankursos padaikon/simbolikon/simbolmap gandadan mengklikkiri

11 Pengenalanikon/simbolpanah kekanan dangaris tegak

Ikon/simbol yang dalam bahasaArabnya “awwal” ini berfungsi untukmembuka awal halaman setiap kitabyang sedang kita buka.

Mengarahkankursos padaikon/simbolpanah kekanan dangaris tegakdan mengklikkiri

12 Pengenalanikon/simbolpanah ke

kanan

Ikon/simbol yang dalam bahasaArabnya “sabiq” ini berfungsi untukmembuka halaman sebelum halamansetiap kitab yang sedang kita buka.

Mengarahkankursos padaikon/simbolikon/simbolpanah kekanan danmengklik kiri

13 Pengenalanikon/simbolpanah ke kiri

Ikon/simbol yang dalam bahasaArabnya “tali” ini berfungsi untukmembuka halaman setelah halamansetiap kitab yang sedang kita buka.

Mengarahkankursos padaikon/simbolpanah ke kiridan mengklikkiri

14 Pengenalanikon/simbolpanah ke kiridan garis

tegak

Ikon/simbol yang dalam bahasaArabnya “akhir” ini berfungsi untukmembuka akhir halaman setiap kitabyang sedang kita buka.

Mengarahkankursos padaikon/simbolpanah ke kiridan garistegak danmengklik kiri

15 Pengenalanikon/simbolbuku tegak

Ikon/simbol yang dalam bahasaArabnya “al-qur’an al-karim wa tafsiruhu”ini berfungsi untuk membuka ayat al-

Mengarahkankursos padaikon/simbol

88

qur’an beserta kitab-kitab tafsirnya. buku tegakdan mengklikkiri

16 Pengenalanikon/simbollembar

bergaris

Ikon/simbol yang dalam bahasaArabnya “syarh” ini berfungsi untukmembuka setiap kitab yang adapenjelasannya dalam maktabah syamilah,karena tidak semua kitab adapenjelasannya. Cara menjalankannyakita cari dulu satu kitab tertentu dan kitabuka, maka apabila ikon/simbol tersebutterbuka maka kitab tersebut adapenjelasannya, akan tetapi apabilameredup, maka kitab tersebut tidak adapenjelasannya.

Mengarahkankursos padaikon/simbollembarbergaris danmengklik kiri

17 Pengenalanikon/simbolbilangan

berbaris

Ikon/simbol yang dalam bahasaArabnya “takhrij” ini berfungsi untukmengetahui kedudukan hadis. Tentunyakita harus membuka kategori kitabhadis.

Mengarahkankursos padaikon/simbolbilanganberbaris danmengklik kiri

18 Pengenalanikon/simbolsimbol Pdf

Ikon/simbol yang dalam bahasaArabnya “ardh aw ikhfa’ al-nushhah al-‘ashurah” ini berfungsi untuk mengentridata-data berupa file pdf pada maktabahsyamilah. Apabila tidak ada, makaikon/simbol tersebut tidak akanmuncul/meredup.

Mengarahkankursos padaikon/simbolsimbol Pdfdan mengklikkiri

19 Pengenalanikon/simboltanganmenunjuk

Ikon/simbol yang dalam bahasaArabnya “tarjamah” ini berfungsi untukmengetahui biografi penulis kitab atauulama tertentu yang ada dalam maktabahsyamilah. Cara menjalankannya denganklik satukali pada ikon/simbol, makaakan muncul tampilan biografi.

Mengarahkankursos padaikon/simboltanganmenunjuk danmengklik kiri

20 Pengenalanikon/simbolpanah

kebawah

Ikon/simbol yang dalam bahasaArabnya “istirad malaffat” ini berfungsiuntuk mengimpor kitab dari tempat lainyang kita punya dan tersimpan di hardiskkomputer/laptop kita.Cara menjalankannya yaitu setelahtampilan terbuka, klik kiri pada file kitabyang kita kehendaki dan jangandilepaskan, kemudian tarik ke bawah,setelah masuk kotak kita lepas,kemudian kita kategorikan kitab tersebutke dalam kategori yang ada di maktabahsyamilah, kemudian kita klik ikon/simbol“petir” (istirad al-kutub ila al-barnamij)maka kitab tersebut akan masuk sesuai

Mengarahkankursos padaikon/simbolpanahkebawah danmengklik kiri

89

yang kita inginkan.21 Pengenalan

ikon/simbol

pensil

Ikon/simbol yang dalam bahasaArabnya “tahrir al-kitab al-hali” iniberfungsi jika kita sudah membukasebuah kitab yang ada dalam maktabahsyamilah, dan kita jumpai kesalahanpenulisan redaksi, maka kita bisamembenarkan redaksi tersebut denganmengklik ikon/simbol, kemudian blokredaksi yang ingin kita ingin edit,kemudian edit sesuai pembenaran kita.

Mengarahkankursos padaikon/simbolpensil danmengklik kiri

22 Pengenalanikon/simbolmap tertutup

Ikon/simbol yang dalam bahasaArabnya “ghurfah al-tahakkum” ini berartiruang pengendali . Cara menjalankannyadengan mengklik satu kali maka akanmuncul tampilan, maka kita bisamemproses program ini untukmenambah, mengurangi, atau mengeditkitab dengan beberapa ikon/simbolpelengkap di dalamnya.

Mengarahkankursos padaikon/simbolcahaya di ataskertas danmengklik kiri

23 Pengenalanikon/simbolpensil dibawahlembar kertas

Ikon/simbol yang dalam bahasaArabnya “syasyah al-muallifin” iniberfungsi untuk membuka penjelasantentang riwayat pengarang kitab yangada di pogram maktabah syamilah.

Mengarahkankursos padaikon/simbolcahaya di ataskertas danmengklik kiri

24 Pengenalanikon/simbollembar cek

Ikon/simbol yang dalam bahasaArabnya “’alamah marji’iyah” iniberfungsi untuk menandai kitab.Caranya dengan klik pada ikon/simbol,kemudian tulis tanda yang diinginkan,klik save, kemudian tutup tampilan.Kemudian kita klik ikon/simboltersebut, maka apa yang kita tandai tadiakan muncul.

Mengarahkankursos padaikon/simbollembar cekdan mengklikkiri

25 Pengenalanikon/simbolpanah kekirimenunjuk

kertas

Ikon/simbol yang dalam bahasaArabnya “tashdir al-kutub” ini berfungsiuntuk mengekspor setiap kitab yang adadalam maktabah syamilah. Caramenjalankannya, klik pada ikon/simbol,pilih kitab yang akan diekspor, klikikon/simbol panah satu yang ada didalam, tapi kalau ingin semua kitabdalam kategori, kita klik panah dua.Kemudian kita klik ikon/simbol“tashdir” yang ada di dalam, tunggubeberapa saat sampai proses pengkopianselesai.

Mengarahkankursos padaikon/simbolpanah kekirimenunjukkertas danmengklik kiri

26 Pengenalanikon/simbol

Ikon/simbol yang dalam bahasaArabnya “bithaqah al-kitab” ini berfungsi

Mengarahkankursos pada

90

kertas putih untuk memberi identitas kitab tertentu.Cara menjalankan, buka kitab yang kitainginkan, setelah itu klik ikon/simbol,maka kita akan mengetahui identitaskitab tersebut.

ikon/simbolikon/simbolkertas putihdan mengklikkiri

27 Pengenalanikon/simbolpemancar di

atas TV

Ikon/simbol yang dalam bahasaArabnya “tarqiyah hayyah al-an” iniberfungsi untuk meng-update maktabahsyamilah dengan link internet dengansitus resminya.

Mengarahkankursos padaikon/simbolpemancar diatas TV danmengklik kiri

28 Pengenalanikon/simbolkunci dan

palu

Ikon/simbol yang dalam bahasaArabnya “khiyarat al-barnamij” iniberfungsi untuk pilihan setting maktabahsyamilah. Di dalamnya ada setting garisdan warna.

Mengarahkankursos padaikon/simbolkunci dan paludan mengklikkiri

2. Proses Recording Audio-VideoSetelah skrip audio-video selesai dibuat, tahap selanjutnya adalah proses

recording audio-video dengan menggunakan prosedur recording atau capturing. Dalamhal ini, peneliti menggunakan program SnagIt. SnagIt adalah program screenshot yangberoperasi di bawah sistem operasi Windows. SnagIt diciptakan dan didistribusikanoleh TechSmith, yang juga membuat Camtasia Studio, dan pertama kali diluncurkanpada tahun 1990. SnagIt tersedia dalam versi Perancis, Jerman, Korea dan Jepang, sertadidukung oleh multi-bahasa. SnagIt menggantikan fungsi asli Print Screen dengan fiturtambahan. Ini berisi fitur yang paling dibutuhkan oleh para pengguna.

Versi yang lebih baru juga memungkinkan mengambil batch barang tertanamseperti link, gambar, dan multimedia. Pengguna dapat mengatur parameter danshortcut keyboard untuk mengambil jenis data tertentu, yang disimpan dalam sebuahfolder bernama “Catalog” secara default. Pengguna juga dapat menentukan folder laintujuan. SnagIt juga dapat mengikuti link di halaman web, serta mengambil data tertentudari halaman yang terhubung. SnagIt adalah program penangkap image (imagecapture). SnagIt memudahkan anda menangkap image yang terjadi di layar monitorbaik gambar pasif maupun gambar aktif (bergerak).

Adapun tahapan penggunaan program tersebut untuk membuat video tutorialpemanfaatan bahan ajar berbasis virtual library (maktabah syamilah) adalah sebagaiberikut: (1) mengaktifkan program SnagIt, (2) memilih menu capture, (3) mengaktifkansound recording, (4) melakukan setting input, (5) melakukan setting output tempatpenyimpanan file, (6) pemilihan mode penamaan file otomatis, (7) memulai prosescapturing dan recording dengan menyeleksi obyek, (8) memulai proses capturing danrecording terhadap obyek yang terseleksi, (9) menyamakan gerakan antara mousedengan suara yang diinputkan pada saat proses capturing dan recording audio-video, (10)menghentikan proses capturing dan recording, (11) merubah nama file, dan (12)memainkan video hasil capturing dan recording. Penjabaran masing-masing prosessebagai berikut:1. Mengaktifkan program SnagIt (Versi 7)

Memulai penggunaan program SnagIt (versi 7) dengan mengklik ikon yang adadi desktop, seperti gambar di bawah ini.

91

2. Memilih menu captureSetelah layar terbuka, kursor diarahkan pada mode video untuk memilih menu

capture dan melakukan perekaman aktivitas screen, seperti terlihat pada gambarberikut.

3. Mengaktifkan sound recordingHal yang penting dalam proses capturing adalah perekaman suara (recording).

Recording dilakukan dengan menekan tombol bergambar microphone. Untukmemastikan fungsi dari audio tersebut, pengguna mencoba merekam melalui alatmicrophone dan mendengarkan hasilnya. Seperti pilihan menu untuk recording suarapada gambar berikut.

4. Melakukan setting inputSebelum proses recording dimulai, harus dilakukan setting input terlebih dahulu,

yaitu dengan memilih region, pemilihan region ini berfungsi untuk mengaktifkancapture screen dan audio secara bersamaan. Seperti contoh berikut.

5. Melakukan setting output tempat penyimpanan fileProses ini dilakukan dengan mengarahkan file yang bisaanya berukuran besar

itu ke folder khusus dengan kapasitas cukup. Seperti pada gambar berikut.

6. Pemilihan mode penamaan file otomatis

92

Penggunaan mode otomatis ini untuk memudahkan pengguna dalam prosescapturing tanpa dibebani oleh pengisian nama judul, apalagi jika jumlah file capturebanyak, sehingga penggunaan mode ini sangat bermanfaat. Seperti terlihat padagambar berikut.

7. Memulai proses capturing dan recording dengan menyeleksi obyekProses ini diawali dengan menekan tombol capture dan memulai seleksi area

capture. Kotak capture yang tampak kemudian ditarik ke obyek yang diinginkan atauke seluruh sreen. Seperti contoh berikut.

8. Memulai proses capturing dan recording terhadap obyek yang terseleksiSetelah proses seleksi, muncul kotak konfirmasi apakah akan meneruskan proses

capturing dengan mengklik “start” atau akan membatalkannya dengan mengklik“cancel”. Seperti contoh berikut.

9. Menyamakan gerakan antara mouse dengan suara yang diinputkan pada saat prosescapturing dan recording audio-video

Proses ini sebagai mana terlihat pada gambar berikut yang menunjukkan Posisikotak dialog ketika capturing sedang berjalan.

10. Menghentikan proses capturing dan recordingProses capturing dan recording bisa dihentikan sewaktu-waktu dengan cara

menekan Ctrl + Shift + P dan muncul preview, kemudian ada pilihan antarameneruskan penyimpanan serta menghentikan preview dengan mengklik “finish” ataumembatalkan penyimpanan sekaligus menghentikan preview. Seperti terlihat padacontoh berikut.

93

11. Merubah nama fileSetelah proses selesai, hasil capture (output) file pada folder tertentu dicek dan

dilakukan “rename” dari nama otomatis menjadi nama spesifik yang diinginkan, danfile outputnya berekstensi “AVI”. Contoh tampilannya sebagai berikut.

12. Memainkan video hasil capturing dan recordingUntuk memastikan kulitas video, dilakukan ujicoba file “AVI” dengan program

“Windows Media Player”. Setelah berjalan sesuai harapan, file-file tersebut dikumpulkandan digabung. Tampilannya sebagai berikut.

3. Penyatuan File Audio-VideoUntuk menyatukan beberapa file ”AVI” yang berisi tentang: (1) pengenalan

menu (menu utama dan menu cabang) pada maktabah syamilah serta penggunaannya,(2) pengenalan ikon/simbol pada maktabah syamilah serta penggunaannya, (3) caramencari teks dalam maktabah syamilah, (4) cara setting dan editing tampilan isi dankategori kitab pada maktabah syamilah, dan (5) cara meng-update maktabah syamilah,peneliti menggunakan program powerpoint yang dikonversi menjadi powerpointshow.Hal ini dengan pertimbangan bahwa program ini bisa menerima input gambar,tulisan, video, juga suara.

Adapun tahapan penggabungan beberapa file tersebut, adalah sebagai berikut:(1) membuat tulisan untuk halaman pembuka, (2) membuat daftar menu, (3) membuatpenjelasan untuk masing-masing tema tutorial, (4) menyediakan background halamanuntuk screen video tutorial, (5) menambahkan tombol ”menu”, (6) menambahkan soundeffect, (7) memilih file pada folder penyimpanan, (8) memberi tambahan tombol pada”menu tutorial”, (9) menambahkan tombol pada masing-masing penjelasan ”menu”,(10) mengaktifkan tombol ”menu” pada halaman pembuka, (11) membuat koneksiantar slide/halaman, (12) membuat link melalui tulisan pada ”menu tutorial”, (13)mengarahkan hyperlink pada slide tertentu, (14) melakukan insert video tutorial, (15)memilih file video, (16) mengkonfirmasi teknik start pada video, (17) pengaturangambar video pada slide/halaman, (18) menambahkan tombol di bawah gambar video,

94

dan (19) membuat hyperlink pada tombol video. Penjabaran masing-masing tahapansebagai berikut.1. Membuat tulisan untuk halaman pembuka

Pada slide pertama dituliskan cover video tutorial yang dilengkapi dengangambar.

2. Membuat daftar menuPada halaman terpisah ditulis juga daftar menu yang berisi lima tema tutorial.

3. Membuat penjelasan untuk masing-masing tema tutorialUntuk membantu pengguna memahami istilah yang ada dalam tutorial, dibuat

lembar penjelasan yang berisi istilah-istilah penting, sebagaimana contoh di bawah ini:

4. Menyediakan background halaman untuk screen video tutorialBackground ini berupa kotak kosong dengan warna dasar yang artistik.

5. Menambahkan tombol ”menu”Tombol ini penting untuk membuat koneksi antar slide atau halaman, sehingga

media ini dikategorikan interaktif.

95

6. Menambahkan sound effectSound effect ini penting untuk memberikan nuansa harmoni pada otak sekaligus

agar pengguna tidak mudah jenuh. Hal ini dilakukan dengan mengklik insert lalusound dan mengarahkannya pada ”sound from file”.

7. Memilih file pada folder penyimpananSetelah melakukan insert sound, program tersebut meminta satu file suara yang

akan diambil, lalu mengklik ”open”.

8. Memberi tambahan tombol pada ”menu tutorial”Dalam hal ini tombol yang dibutuhkan adalah tombol ”back” pada lembar

menu, untuk di-link-kan ke halaman awal.

9. Menambahkan tombol pada masing-masing penjelasan ”menu”Tombol yang ditambahkan adalah tombol panah ”menu” dan ”video” pada

tiap-tiap slide penjelasan menu yang akan di-link-kan ke ”menu utama” dan ”videotutorial”.

10. Mengaktifkan tombol ”menu” pada halaman pembukaPengaktifan dilakukan dengan cara mengarahkan ”kursor” pada tombol lalu

”klik kanan” dan memilih hyperlink untuk membuat kaitan otomatis dengan halaman”menu”.

96

11. Membuat koneksi antar slide/halamanUntuk mengkoneksikan secara otomatis antar slide/halaman adalah melalui

hyperlink dan memilih salah satu slide yang dibutuhkan pada pilihan link to ”Place inThis Document”

12. Membuat link melalui tulisan pada ”menu tutorial”Cara membuat link melalui tulisan adalah dengan mengarahkan ”kursor” pada

menu tertentu kemudian ”klik kanan” dan mengaktifkan hyperlink.

13. Mengarahkan hyperlink pada slide tertentuSama seperti proses link sebelumnya, yaitu setelah mengaktifkan hyperlink,

secara otomatis program meminta yang akan di-link-kan, dengan mengklik: ”Place inThis Document”. Proses ini dilakukan sampai selesai pada empat menu tersisa.

14. Melakukan insert video tutorialSetelah semua lembar pendukung tersedia beserta tombol yang sudah di-link-

kan, baru kemudian dilakukan insert “video/movie”. Caranya adalah denganmengklik ”movie” dan mengambilnya dari file yang tersimpan di komputer.

15. Memilih file video

97

Pemilihan file video ini harus disesuaikan dengan nama menu. Misalnya, namamenunya pengenalan menu maktabah syamilah, maka dicarikan file yang sesuai yangtelah dibuat oleh pemrogram.

16. Mengkonfirmasi teknik start pada videoSetelah diklik ”open” muncul kotak dialog, apakah video start secara otomatis

atau dengan mengklik satu perintah terlebih dahulu.

17. Pengaturan gambar video pada slide/halamanUsai mengkonfirmasi cara start, secara otomatis gambar video muncul di layar,

namun dalam bentuk besar, kadang melebihi ukuran halaman. Untuk memperbaikigambar tersebut, cukup dengan menarik bagian ujung atau tengah dari gambar danmenyesuaikannya dengan frame background.

18. Menambahkan tombol di bawah gambar videoTombol yang diperlukan untuk mengkontrol halaman video adalah tombol

“sebelumnya /previous” dan “menu”, dengan tujuan untuk menambah tingkatinteraktifitas dan fleksibilitas media tersebut.

19. Membuat hyperlink pada tombol videoPada tombol ”sebelumnya/previous” diarahkan ke slide penjelasan menu,

sedang tombol ”menu” diarahkan pada slide ”menu utama”.

98

Hasil Uji Validitas Produk Video Tutorial Pemanfaatan Bahan Ajar berbasis VirtualLibrary untuk Pembelajaran Bahasa Arab dan Ilmu-Ilmu ke-Islaman bagi PondokPesantren di Indonesia

Berkaitan dengan hasil uji produk pengembangan yang dilakukan oleh ahlimedia, ahli materi, dan pengguna, produk yang telah dikembangkan layak dan validuntuk digunakan. Hal ini berdasarkan penilaian mereka terhadap indikator-indikatorpenilaian yang telah peneliti siapkan dan ujicobakan kepada mereka.

Ahli media mengevaluasi lima indikator kelayakan media, yaitu: (1) kesesuaiancover dengan tema, (2) kemenarikan tampilan media, (3) kemudahan tombol-tombolpengoperasian ”tool”, (4) kejelasan paparan dari sisi tampilan (visual) dan suara(audio), dan (5) kejelasan dan kemudahan media sebagai petunjuk pemanfaatan(pengoperasian dan pengembangan).

Validator menilai bahwa terdapat kesesuaian antara cover dengan tema. Hal inikarena di dalam cover ditayangkan tulisan berkaitan dengan maktabah syamilah, namapeneliti, dan judul produk juga spesifik, serta tombol menu untuk masuk ke dalamprogram. Sedangkan penilaian terhadap kemenarikan tampilan media, validatormenilai tampilan sudah sangat menarik, karena selain ada pemaparan dalam bentuksuara (audio) juga disertai dengan tampilan visual yang semakin memperjelas,sehingga akan sangat memudahkan pengguna dalam memanfaatkannya, baik untukpengoperasian maupun pengembangan.

Tombol-tombol pengoperasian ”tool”, selain lengkap, oleh validator jugadianggap mudah dalam pengoperasiannya, karena tidak terlalu banyak tombol yangditampilkan akan tetapi sudah mewakili hal yang diperlukan. Hal lain yang dinilaioleh validator adalah kejelasan paparan dari sisi tampilan (visual) dan suara (audio),berkaitan dengan hal ini tampilan (visual) sudah cukup jelas dan mudah dipahami,sedangkan dari sisi suara (audio) secara umum paparan sudah jelas, pelan, dan mudahdiikuti.

Hal terakhir yang mendapat penilaian adalah kejelasan dan kemudahan mediasebagai petunjuk pemanfaatan (pengoperasian dan pengembangan). Validatormengungkapkan bahwa media yang telah dibuat sangat membantu pengguna dalammengoperasikan maktabah syamilah, bahkan media tersebut dianggap sangat lengkap,karena di dalam media tersebut juga memuat cara mengembangkan maktabah syamilah,yaitu; pengenalan menu-menu dan ikon/simbol, cara pemakaian tombol-tombolpengoperasian ”tool”, bahkan hal-hal teknis yang berkaitan dengan cara mencari kitab,mengedit, menambah, bahkan mengurangi kitab atau kategori kitab yang ada dimaktabah syamilah.

Validasi lain dilakukan oleh ahli materi. Ahli materi mengevaluasi limaindikator kelayakan materi, yaitu: (1) kejelasan dan kemudahan media sebagaipetunjuk pemanfaatan maktabah syamilah (pengoperasian dan pengembangan), (2)kesesuaian dan keteraturan pengategorian tema paparan, (3) kebenaran isi paparan, (4)kebenaran isi tampilan, dan (5) keefektifan media sebagai petunjuk pemanfaatan

99

maktabah syamilah (pengoperasian dan pengembangan) bagi pengguna di pondokpesantren.

Penilaian terhadap indikator pertama ini, yaitu kejelasan dan kemudahanmedia sebagai petunjuk pemanfaatan maktabah syamilah (pengoperasian danpengembangan), dilakukan oleh validator dengan mengacu pada hasil penelitianhibah bersaing yang peneliti lakukan pada tahap kedua (Ma’sum, 2010), yaitu produkbahan ajar berbasis virtual library untuk pembelajaran bahasa Arab dan ilmu-ilmu ke-Islaman bagi pondok pesantren di Indonesia, dengan nama ”Al-Maktabah Al-SyamilahLi Al-Ma’ahid Al-Islamiyyah Bi Indunisiya”. Hasil validasi menunjukkan bahwa semuapenjelasan dalam media ini sesuai konsep yang benar dan juga mudah dipahami olehpengguna, karena sangat jelasnya pemaparan beserta contoh yang disajikan.

Sedangkan untuk indikator kedua, validator mengungkapkan bahwaklasifikasi tema yang ditampilkan sudah sesuai dan berurutan, yaitu diawali denganpengenalan menu utama, pengenalan ikon/simbol dan simbol, cara singkat mencariteks, cara singkat mengatur tampilan, dan diakhiri cara singkat update isi dan tampilan.Adapun berkaitan dengan kebenaran isi paparan, validator mengungkapkan bahwatidak ada satu isi paparanpun yang salah, sehingga hal ini akan memudahkanpengguna dalam memanfaatkan (mengoperasikan dan mengembangkan) maktabahsyamilah dengan benar dengan merujuk pada media ini.

Berkaitan dengan kebenaran isi tampilan, validator melakukan penilaiandengan sistem pengamatan dan ujicoba. Hasil penilaian menunjukkan bahwa validitaskebenaran isi tampilan bisa dipertanggung jawabkan. Hal ini juga sesuai denganproses yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan terus menerus mengulang membacaisi tampilan mulai proses planning sampai editing.

Hal kelima yang dinilai oleh validator adalah keefektifan media sebagaipetunjuk pemanfaatan (pengoperasian dan pengembangan) bagi pengguna di pondokpesantren. Hasil penilaian menjelaskan bahwa media ini sangat efektif untukmenjelaskan proses pemanfaatan (pengoperasian dan pengembangan) maktabahsyamilah, khususnya ”Al-Maktabah Al-Syamilah Li Al-Ma’ahid Al-Islamiyyah BiIndunisiya” bagi pengguna di pondok pesantren di Indonesia, karena contoh paparanini disesuaikan dengan hasil produk penelitian tersebut.

Uji coba produk oleh pengguna, dilakukan di beberapa pondok pesantren diwilayah Jawa Timur. Uji coba ini dilakukan kepada beberapa ustadz dan santri dimasing-masing pondok pesantren yang menjadi sample penelitian. Hasil uji cobaproduk menunjukkan bahwa secara umum produk yang dihasilkan sudah valid dansangat berguna bagi proses pemanfaatan (pengoperasian dan pengembangan)maktabah syamilah, khususnya ”Al-Maktabah Al-Syamilah Li Al-Ma’ahid Al-Islamiyyah BiIndunisiya”.

Uji coba produk oleh ustadz meliputi enam indikator, yaitu: (1) kejelasan dankemudahan penggunaan menu-menu yang terdapat pada media, (2) kemenarikantampilan media, (3) kejelasan media sebagai petunjuk pemanfaatan (pengoperasiandan pengembangan) maktabah syamilah dari sisi tampilan (visual), (4) kejelasan mediasebagai petunjuk pemanfaatan (pengoperasian dan pengembangan) maktabah syamilahdari sisi paparan (penjelasan), (5) kejelasan media sebagai petunjuk pemanfaatan(pengoperasian dan pengembangan) maktabah syamilah dari sisi suara (audio), dan (6)keefektifan media sebagai petunjuk pemanfaatan (pengoperasian dan pengembangan)maktabah syamilah bagi pengguna di pondok pesantren.

Berdasarkan enam indikator di atas, diketahui bahwa kesemua ustadz yangmenjadi validator mengungkapkan kesesuaian produk yang dihasilkan dengankeenam indikator tersebut, bahkan ada yang menilai sangat sesuai. Selain itu adadiantara mereka yang menyarankan kepada peneliti bahwa hasil produk ini ”wajib”

100

disertakan menjadi satu paket dengan ”Al-Maktabah Al-Syamilah Li Al-Ma’ahid Al-Islamiyyah Bi Indunisiya” yang telah dihasilkan peneliti pada tahun sebelumnya sertadisosialisasikan ke pondok pesantren yang ada di penjuru Indonesia demi kemajuanpembelajaran di pondok pesantren.

Sedangkan uji coba produk oleh para santri mencakup delapan indikator, yaitu:(1) kejelasan dan kemudahan penggunaan menu-menu yang terdapat pada media, (2)kemenarikan tampilan media, (3) kejelasan media sebagai petunjuk pemanfaatan(pengoperasian dan pengembangan) maktabah syamilah dari sisi tampilan (visual), (4)kejelasan media sebagai petunjuk pemanfaatan (pengoperasian dan pengembangan)maktabah syamilah dari sisi paparan (penjelasan), (5) kejelasan media sebagai petunjukpemanfaatan (pengoperasian dan pengembangan) maktabah syamilah dari sisi suara(audio), (6) keefektifan media sebagai petunjuk pemanfaatan (pengoperasian danpengembangan) maktabah syamilah bagi pengguna di pondok, (7) media inimemudahkan mereka dalam memahami petunjuk pemanfaatan (pengoperasian danpengembangan) maktabah syamilah, dan (8) media ini dapat meningkatkan semangatdan motivasi mereka mengkaji ”Al-Maktabah Al-Syamilah Li Al-Ma’ahid Al-Islamiyyah BiIndunisiya”.

Dari semua santri yang menjadi validator, kesemuanya mengungkapkanpersetujuan mereka dengan delapan indikator di atas, bahkan sebagian besarmengungkapkan sangat setuju. Selain hal tertulis dalam angket yang merekakemukakan, hal ini juga diperkuat dengan antusiasme mereka dalam mengikuti ujicoba yang dilakukan oleh peneliti di pondok pesantren mereka, yang pelaksanaan ujicoba ini juga dibantu oleh beberapa mahasiswa.

SIMPULANPembuatan dan pengembangan video tutorial pemanfaatan bahan ajar berbasis

virtual library untuk pembelajaran bahasa Arab dan ilmu-ilmu ke-Islaman bagi pondokpesantren di Indonesia ini, dilaksanakan dengan menempuh tiga langkah, yaitu: (1)pembuatan skrip audio-video, (2) proses recording audio-video, dan (3) penyatuan fileaudio-video.

Setelah produk selesai dikembangkan, maka produk tersebut diujikelayakannya oleh ahli media, ahli materi, dan oleh pengguna (ustadz dan santripondok pesantren). Berkaitan dengan hasil uji produk pengembangan yang dilakukanoleh ahli media, ahli materi, dan pengguna, produk yang telah dikembangkan layakdan valid untuk digunakan. Hal ini berdasarkan penilaian mereka terhadap indikator-indikator penilaian yang telah peneliti siapkan dan ujicobakan kepada mereka.

Oleh karena itu, produk akhir dari penelitian ini adalah video tutorial bahanajar berbasis virtual library untuk pembelajaran bahasa Arab dan ilmu-ilmu ke-Islamanbagi pondok pesantren di Indonesia dengan nama ”Video Tutorial Pemanfaatan Al-Maktabah Al-Syamilah Li Al-Ma’ahid Al-Islamiyyah Bi Indunisiya”. Produk tersebut layakdan valid untuk digunakan oleh masyarakat pondok pesantren khususnya, danmasyarakat pengkaji ilmu bahasa Arab dan ilmu-ilmu ke-Islaman umumnya. Mudah-mudahan sumbangsih yang sederhana ini bisa bermanfaat bagi semuanya di duniadan akhirat. Amin.

Daftar RujukanAntara News. 2007. Menkominfo Resmikan Internet Pendidikan Di Ponpes Malang Raya.

Artikel diakses dari situs (http://balitbang.depkominfo.go.id/? ) tgl 15 Maret2008

Arifin, Imron dkk. 2001. Profil Pondok Pesantren Kabupaten Malang. Laporan Penelitian.Malang: Lemlit UNISMA

101

Dhofier, Zamakhsyari. 1982. Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kyai.Jakarta: LP3ES

Dwiyogo, Wasis D. 2005. Konsep Penelitian & Pengembangan. Makalah disajikan padalokakarya penyusunan proposal Hibah Bersaing Lemlit UM. Malang: Lemlit UM

Fajar, A. Malik. 2003. Sintesa Antara Perguruan Tinggi dan Pesatren: Upaya MenghadirkanWacana Pendidikan Alternatif. Pidato disampaikan dalam acara pengukuhan gurubesar di UIN Malang. Malang: UIN Malang

Huda, Nuril. 1989. Dasar-Dasar Penelitian. Malang: IKIP MalangKusmijanto. 2002. Teknik Merancang Program Aplikasi Dengan Visual FoxPro. Jakarta:

Elexmedia Komputindo.Madjid, Nurcholis. 1997. Bilik-bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalanan. Jakarta: Penerbit

ParamadinaMa’sum, Ali dan Syafaat. 2009. Pengembangan Virtual Library untuk Kitab Kuning dalam

Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Pondok Pesantren. Laporan PenelitianHibah Bersaing Tahap I. Malang: Lemlit UM

Ma’sum, Ali dan Syafaat. 2010. Pengembangan Virtual Library untuk Kitab Kuning dalamUpaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Pondok Pesantren (Tahap I). Artikel dalamJurnal Penelitian Kependidikan, Tahun 20 Nomor 2 Oktober 2010. Malang:Lemlit UM

Ma’sum, Ali dan Syafaat. 2010. Pengembangan Virtual Library untuk Kitab Kuning dalamUpaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Pondok Pesantren. Laporan PenelitianHibah Bersaing Tahap II. Malang: Lemlit UM

Ma’sum, Ali dan Syafaat. 2011. Pengembangan Virtual Library untuk Kitab Kuning dalamUpaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Pondok Pesantren. Laporan PenelitianHibah Bersaing Tahap III. Malang: Lemlit UM

Ma’sum, Ali dan Syafaat. 2015. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Virtual Library untukPembelajaran Bahasa Arab dan Ilmu-Ilmu Ke-Islaman Bagi Pondok Pesantren diIndonesia. Makalah disajikan dalam seminar nasional ”masa depan bahasa Arabantara prospek dan tantangan” tanggal 7 Oktober 2015, dimuat dalam prosidingseminar (ISBN: 978-602-71888-1-5). Surakarta: Universitas Sebelas Maret (UNS)

Nuraeni, Zaki. 2005. Daarut Tauhiid: Modernizing a Pesantren Tradition. Artikel dalamJurnal Studia Islamika, Vol. 12, No. 3, 2005. Jakarta: UIN Jakarta

Syafaat. 2008. Telaah Terhadap Efektifitas dan Efisiensi Penggunaan Program Al-MaktabahAl-Syamilah dan Al-Ma’arif dalam Pembelajaran Kitab Kuning di Pesantren SabilurRasyad Gasek Malang. Laporan Penelitian Mandiri. Malang: Lemlit UM