Post on 01-Feb-2023
67
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut
terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu: cara ilmiah, data, tujuan
dan kegunaan Sugiyono ( 2009: 1). Pendapat lain tentang metode adalah cara
utama yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan penelitian adalah
suatu cara ilmiah untuk memecahkan suatu masalah dan untuk menembus batas-
batas ketidakmampuan manusia (Riduwan, 2008: 1) sedangkan menurut Udin
Syaefudin Sa’ud (2007: 2) penelitian merupakan proses pengumpulan dan
analisis serta interpretasi temuan yang dilakukan secara sistematis dengan
menggunakan metode-metode ilmiah. Jadi metode penelitian adalah suatu cara
yang digunakan oleh peneliti dalam merancang, melaksanakan, mengolah data
dan menarik kesimpulan berkaitan dengan masalah-masalah penelitian tertentu.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode eksperimen
kuasi (quasi eksperimen) dengan desain Nonequivalent group pretest-postest.
Penelitian ini dilakukan pada dua kelas, yaitu (a) kelas eksperimen dan (b) kelas
kontrol. Kedua kelas ini perlakuan tidak sama, kelas kontrol dengan menggunakan
pembelajaran konvensional sedangkan kelas eksperimen menggunakan metode
bermain dengan desain penelitian sebagai berikut:
67
68
Kelompok Pre tes Treatmen Posttes
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O1 O2
Gambar 3.1. Desain Eksperimen Kuasi (Sugiyono, 2007: 116)
Keterangan:
A : Kelompok eksperimen yang mendapat perlakuan
B : Kelompok kontrol
O1 : Tes awal sebelum perlakuan diberikan pada kelompok eksperimen
O2 : Tes akhir setelah perlakuan diberikan pada kelompok eksperimen
X : Metode bermain
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di TK Pertiwi XIII Cigombong Distrik
Abepura Kotaraja Jayapura Provinsi Papua. Penelitian ini dilaksanakan pada
semester genap tahun pelajaran 2009/2010 pada kelompok B, dipilih atas dasar:
a. Taman Kanak-Kanak Pertiwi XIII Cigombong Kota Jayapura merupakan
sekolah yang sudah lama berdiri sehingga sudah memiliki fasilitas dan
infrastruktur yang memenuhi syarat untuk pelaksanaan pembelajaran di
TK.
b. Taman Kanak-Kanak Pertiwi XIII Cigombong Kota Jayapura memiliki
siswa yang homogen artinya siswa berasal dari kalangan menengah
kebawah dilihat dari segi sosial ekonominya.
69
c. Lokasi penelitian strategis dan dekat dengan pemukiman dan transportasi
lancar.
d. Kepala Sekolah dan Guru mendukung terlaksananya penelitian.
2. Subjek Penelitian
Penelitian yang dilakukan di Taman Kanak-Kanak Pertiwi XIII
Cigombong Kotaraja Jayapura ini merupakan kuasi eksperimen sehingga tidak
menggunakan teknik pengambilan sampel tertentu, yakni langsung menetapkan
kelas atau sekolah yang akan dijadikan subjek penelitian. Subjek penelitian
melibatkan dua kelas yang berbeda dengan jumlah anak sebanyak 30. Kelas
eksperimen terdiri dari 15 orang anak dan kelas kontrol terdiri dari 15 orang anak
dan di perlakukan dengan pembelajaran yang berbeda yakni dengan pembelajaran
konvensional pada kelas kontrol dan dengan pembelajaran permainan modifikasi
pada kelas eksperimen.
C. Prosedur Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan dengan pembelajaran menggunakan
permainan modifikasi untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar dan
kemampuan kognitif anak usia dini. Tahapan yang pelaksanaan mulai dari
konsultasi, persiapan, pelaksanaan dan analisis yang dapat kita lihat pada bagan
berikut:
70
Bagan 3.1. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian meliputi langkah-langkah yang telah direncanakan
sebelum pelaksanaan dilakukan, adapun tahapan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tahap persiapan
Pada tahap ini di awali dengan studi literatur terhadap program
pembelajaran dan buku-buku pendidikan anak usia dini dalam upaya menganalisis
konsep-konsep penting yang akan diajarkan, selanjutnya menyususn skenario
pembelajaran tentang permainan modifikasi terhadap kelas eksperimen yang
dikembangkan pada definisi konsep, indikator keterampilan motorik kasar dan
Identfiikasi Masalah
Observasi Awal
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Pembelajaran dengan metode konvensional
Pembelajaran dengan permainan modifikasi
Tes Akhir
Analisis Data
Simpulan
Tes Awal
71
kognitif dalam menyiapkan persiapan rencana pelaksanaan pembelajaran, media
dan penilaian serta alokasi waktu. Selanjutnya studi pengembangan kemampuan
motorik kasar dan kemampuan kognitif untuk menentukan instrumen yang akan
dikembangkan melalui lembaran observasi. Instrumen yang akan digunakan untuk
melihat kemampuan motorik kasar dan kognitif anak terlebih dahulu didiskusikan
dengan pembimbing sebelum di uji cobakan pada Taman Kanak-Kanak Yayasan
Kartika Jaya VI-6 Bucend III Waena Kota Jayapura yang hampir sama
karakternya dengan TK yang dijadikan tempat eksperimen.
2. Tahap pendahuluan
Pada tahapan ini peneliti mengunjungi Taman Kanak-Kanak Pertiwi XIII
Cigombong Kota Jayapura untuk meminta izin kepada Kepala Sekolah untuk
melaksanakan penelitian dengan menyerahkan surat izin penelitian dari
Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Tahap berikutnya mendiskusikan
dengan guru kelas yang dijadikan sebagai tempat eksperimen tentang
pembelajaran dengan menggunakan permainan modifikasi dan sekaligus
menetapkan jadwal penelitian.
3. Tahap pelaksanaan
Pada tahapan pelaksanaan, guru kelas eksperimen melaksanakan
pembelajaran dengan permainan modifikasi yang sudah dituangkan dalam jadwal
kegiatan belajar mengajar seperti tercantum sebagaimana pada tabel berikut:
72
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
No Jumlah Pertemuan Kegiatan Keterangan
1 2. 3 4 5
Satu kali Dua kali Satu kali Enam kali Satu kali
Uji Instrumen Malatih guru tentang permainan modifikasi Pre tes Pelaksanaan pembelajaran dengan permainan modifikasi selama enam kali perlakuan Tidak diterapkan permainan modifikasi (pembelajaran konvensional) Pos tes
TK Kartka Jaya VI-6 Bucend III Waena Jayapura Guru kelas Eksperimen Kelas Ekperimen dan kelas kontrol anak TK Pertiwi XII Cigombong Kelas eksperimen Kelas kontrol Kelas eksperimen dan kelas kontrol
4. Tahap analisis
Setelah selesai pembelajaran dengan permainan modifikasi maka diadakan
post tes terhadap kedua kelompok baik kelompok eksperimen maupun kelompok
kontrol. Data yang sudah terkumpul dianalisis dan diolah secara statistik untuk
data kuantitatif dan hasilnya dideskripsikan.
73
D. Instrumen Penelitian
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah mengenai kemampuan
motorik kasar dan kognitif anak sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran
dengan permainan modifikasi yang diterapkan pada kelas eksperimen maupun
dengan menggunakan metode konvensional pada kelas kontrol, dengan instrument
yang dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan pedoman observasi dan
studi dokumenter.
1. Observasi
Menurut Sugiyono (2007: 203) mengemukaan bahwa observasi
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai
proses biologis dan psikologis. Teknik pengumpulan data dengan observasi
digunakan apabila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja,
gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Pedoman
observasi dalam penelitian ini sudah mempunyai kriteria penilaian yang telah
dibuat oleh peneliti. Skor 1 dan 0 dijadikan acuan apakah keterampilan sosial dan
keterampilan berbicara anak sudah berkembang atau belum. Hal ini untuk melihat
pengaruh permainan modifikasi memberikan suatu pengalaman belajar yang
menyenangkan sehingga dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar dan
kognitif anak di Taman Kanak-Kanak Pertiwi XIII Cigombong Kotaraja Jayapura
Provinsi Papua.
Pada saat observasi, dilaksanakan peneliti dan guru menjadi pengamat
(observer) dan memberikan nilai sesuai dengan kriteria penilaian yang telah
disusun oleh peneliti berdasarkan perilaku yang ditunjukkan oleh anak. Secara
74
umum pemberian nilai dilakukan skor 1 (satu), jika anak dapat melakukan apa
yang diharapkan dan 0 (nol) jika anak tidak dapat melakukan apa yang
diharapkan. Kriteria penilaian dalam pedoman observasi disajikan lebih rinci
sesuai dengan perintah yang mewakili satu variabel, maka satu variabel memiliki
kriteria tertentu.
2. Studi Dokumentasi dan Kepustakaan
Studi dokumenter berupa foto dan administrasi pembelajaran yang
digunakan untuk memperoleh data bersifat administratif dan data-data kegiatan
yang terdokumentasikan sebagai bukti adanya kegiatan pembelajaran di Taman
Kanak-Kanak Pertiwi XIII Cigombong Kotaraja Jayapura. Instrumen data secara
lengkap disajikan dalam tabel berikut ini
Tabel 3.2 Instrumen Data
No Sumber data
Jenis Data Teknik Pulta
Instrumen
1 Anak Tes observasi perilaku Observasi (pretes)
Butir pernyataan observasi untuk melihat kemampuan motorik kasar dan kognitif anak
2 Anak Pembelajaran dengan menggunakan permainan modifikasi
perlakuan Pembelajaran dengan menggunakan permainan modifikasi
3 Anak Kemampuan motorik kasar dan kemampuan kognitif
Observasi (post tes)
Butir pernyataan observasi untuk melihat kemampuan motorik kasar dan kognitif anak
4 Guru Rencanaan pelaksanaan pembelajaran
Studi dokumenter
Perencanaan pembelajaran
E. Uji Coba Instrumen
Setelah instrumen disusun, maka tahap selanjutnya yaitu melakukan uji
coba terhadap instrumen tersebut dengan tujuan untuk mengetahui apakah
75
instrumen tersebut valid atau tepat terhadap aspek yang akan diukur (Suharsimi
Arikunto, 2001: 144). Intrumen yang valid adalah instrumen yang mempunyai
validitas tinggi, sabaliknya yang kurang valid memiliki validitas yang rendah.
Untuk itu perlu adanya suatu uji validitas dan uji reliabilitas instrumen.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keabsahan dan
kevalidan suatu alat ukur atau instrumen penelitian. Validitas menunjukkan
sejauhmana suatu alat ukur itu mampu mengukur yang diukur pada penelitian. Uji
validitas ini dilakukan untuk menguji ketepatan suatu item dalam pengukuran
instrumennya.
Menurut Akdon (2008: 138) sebuah instrumen diputuskan dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur jika instrumen sudah di uji
validitasnya dan hasilnya valid. Validitas setiap butir item yang digunakan dalam
penelitian ini diuji dengan menggunakan korelasi Pearson Product Moment,
kemudian menghitung harga thitung.
Untuk mengetahui tingkat validitas maka instrumen diujicobakan pada
sekolah atau Taman Kanak-kanak yang secara umum mempunyai karakteristik
yang sama dan tingkat kemampuan motorik kasar serta kognitif yang sama pula.
Butir observasi atau instrumen yang sudah divalidasi dan dinyatakan valid akan
digunakan untuk mengambil data.
Validitas isi dilakukan dengan cara bertanya dan berdiskusi kepada dua
orang ahli pada bidangnya yaitu mengenai motorik kasar dan kognitif anak. Atas
rekomendasi dari salah satu pembimbing untuk menentukan apakah instrumen
76
yang akan digunakan sudah sesuai untuk anak usia Taman Kanak-Kanak atau
belum. Sedangkan untuk validitas construct intrumen dilakukan terhadap anak-
anak Kelompok B sebanyak 16 orang anak di Taman Kanak-Kanak Yayasan
Kartika Jaya VI Bucen III Waena Kota Jayapura Provinsi Papua.
instrumen motorik kasar adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3.hasil uji Validitas instrumen motorik kasar.
No. Item t-hit t-tab Ket
No. Item t-hit t-tab Ket
1 0,578 0,497 Valid Dipakai 20 0,656 0,497 Valid Dipakai
2 0,817 0,497 Valid Dipakai 21 0,867 0,497 Valid Dipakai
3 0,656 0,497 Valid Dipakai 22 0,733 0,497 Valid Dipakai
4 0,709 0,497 Valid Dipakai 23 0,867 0,497 Valid Dipakai
5 0,559 0,497 Valid Dipakai 24 0,817 0,497 Valid Dipakai
6 0,602 0,497 Valid Dipakai 25 0,118 0,497 Tidak Valid
Tidak dipakai
7 0,709 0,497 Valid Dipakai 26 0,504 0,497 Valid Dipakai
8 0,578 0,497 Valid Dipakai 27 0,706 0,497 Valid Dipakai
9 0,708 0,497 Valid Dipakai 28 0,817 0,497 Valid Dipakai
10 0,656 0,497 Valid Dipakai 29 0,799 0,497 Valid Dipakai
11 0,817 0,497 Valid Dipakai 30 0,799 0,497 Valid Dipakai
12 0,817 0,497 Valid Dipakai 31 0,559 0,497 Valid Dipakai
13 0,867 0,497 Valid Dipakai 32 0,640 0,497 Valid Dipakai
14 0,708 0,497 Valid Dipakai 33 0,108 0,497 Tidak Valid
Tidak dipakai
15 0,559 0,497 Valid Dipakai 34 0,798 0,497 Valid Dipakai
16 0,602 0,497 Valid Dipakai 35 0,799 0,497 Valid Dipakai
17 0,867 0,497 Valid Dipakai 36 0,640 0,497 Valid Dipakai
18 0,817 0,497 Valid Dipakai 37 0,659 0,497 Valid Dipakai
19 0,708 0,497 Valid Dipakai
Berdasarkan data di atas bahwa item instrumen motorik kasar yang
dinyatakan valid sebanyak 35 butir item, dan 2 butir item tidak valid. Pedoman
observasi yang digunakan adalah sebagaimana pada tabel 3.3 berikut:
77
Tabel 3.4. Pedoman observasi kemampuan Motorik kasar anak usia taman kanak-kanak
No ASPEK LARI
1 Tungkai dari samping
Panjang dan kecepatan langkah maksimal 2 Fase melayang terlihat jelas 3 Kaki Tumpu merentang secara penuh 4 Betis kaki ayun bergerak sejajar dengan tungkai 5 Lengan Lengan mengayun secara vertikal berlawanan dengan tungkai 6 Kedua langan membengkok membentuk sudut 900 7 Tungkai
daribelakang Gerakan memutar pada saat recovery tungkai dan kaki sangat kecil
ASPEK LOMPAT 8 Lengan Mengayun tinggi ke belakang untuk memaksimalkan lompatan 9 Selama take off (tinggal landas) ayunan ke depan dan ke atas dengan menggunakan
kekuatan 10 Lengan dipetahankan tinggi selama gerakan melompat 11 Togok Togok cenderung condong ke depan kira-kira 45 derajat 12 Melompat ke depan bukan ke atas 13 Tungkai dan
paha Bengkokkan tungkai konsisten dan dengan sudut yang tajam
14 Take off dilakukan dengan pelurusan sendi paha, lutut, dan engkel secara penuh 15 Berat badan saat mendarat berada di depan
ASPEK LEMPAR 16 Lengan Lengan lempar diayunkan ke belakang dalam proses persiapan 17 Sikut tangan yang satu lagi diangkat untuk mengimbangi gerakan lengan lempar 18 Sikut lempar bergerak merentang kedepan secara horisontal 19 Lengan bagian atas berputar membentuk gerakang lecutan diakhiri dengan ibu jari
menghadap ke bawah 20 Togok Togok bergerak menyamping sejajar dengan arah lempar pada saat gerakan
persiapan 21 Bahu lengan lempar turun lebih rendah pada saat gerakan persiapan 22 Putaran tubuh diawali dari panggul, paha , tungkai dan bahu pada saat gerakan
melempar. 23 Tungkai dan
kaki Berat badan berada pada kaki belakang pada saat gerakan persiapan
24 Segera setelah berat badan pindah ke kaki depan dilanjutkan dengan gerakan langkah oleh kaki belakang
ASPEK MENANGKAP 25 Kepala Kepala neghadap ke depan dengan mata fokus pada gerakan bola yang akan
ditangkap 26 Lengan Kadua lengan bagian atas rileks di samping badan sementara itu bagian lengan
bawah menjulur di depan badan 27 Kedua lengan mengeper untuk menyerap berat bola 28 Gerakan kedua lengan sesuai dengan gerakan bola 29 Tangan Kedua ibu jari sejajar bersebelahan satu sama lainnya 30 Kedua tangan menangkap bola dengan tepat secara bersamaan 31 Semua jari tangan bergerak menangkap bola secara efektif Aspek Menendang 32 Lengan dan
togok Kedua lengan mengayun secara berlawanan pada proes gerak menendang
33 Togok membengkok pada bagian pinggang pada proses gerak lanjut 34 Gerakan kaki tentdang dimulai dari pangkal paha 35 Tungkai Kaki tumpu di tekuk sedikit pada saat kaki tendang kontak bola 36 Kaki tendang mengayun maksimal 37 Gerak lanjut kaki tendang tinggi, tumit kaki tumpu terangkat
78
Sedangkan untuk intrumen kognitif bardasakan perhiitungan SPSS versi12
diperoleh data validitas butir item sebagai berikut:
Tabel 3.5.hasil uji Validitas instrumen Kognitif.
No. Item t-hit t-tab ket 1 0,792 0,497 Valid Dipakai 2 0,724 0,497 Valid Dipakai 3 0,698 0,497 Valid Dipakai 4 0,620 0,497 Valid Dipakai 5 0,847 0,497 Valid Dipakai 6 0,584 0,497 Valid Dipakai 7 0,792 0,497 Valid Dipakai 8 0,666 0,497 Valid Dipakai 9 0,501 0,497 Valid Dipakai 10 0,699 0,497 Valid Dipakai 11 0,584 0,497 Valid Dipakai
12 0,359 0,497 Tidak valid
Tidak dipakai
13 0,261 0,497 Tidak valid
Tidak dipakai
14 0,847 0,497 Valid Dipakai 15 0,522 0,497 Valid Dipakai
Berdasarkan data di atas bahwa item instrumen motorik kasar yang
dinyatakan valid sebanyak 13 butir item, dan 2 butir item tidak valid. Pedoman
observasi yang digunakan adalah sebagaimana pada tabel 3.5 berikut:
Tabel 3.6. Pedoman observasi kemampuan kognitif Anak usia taman kanak-kanak
No Aspek 1 Mencocokkan kembali gambar bola yang sudah dipotong-potong menjadi 7 bagian . 2 Mencocokkan gambar binatang dengan jenis makanannya. 3 Anak mampu mencocokkan lambang bilangan dengan jumlah bendanya. 4 Mencocokkan gambar yang sama dalam satu tempat. 5 Mencocokkan gambar benda dengan nama bendanya. 6 Menghitung jumlah bola yang terdapat dalam keranjang. 7 Menjumlahkan bola yang terdapat dalam dua keranjang yang berbeda. 8 Menyebutkan berapa anak kali mampu melangkah selama 10 detik. 9 Menghitug berapa bola yang tersisa setelah diambil atau dilempar keluar dari keranjang. 10 Menghitung berapa jumlah bola besar dan berapa jumlah bola kecil dalam keranjang. 11 Menyebutkan lambang bilangan yang diperlihatkan guru kepada anak antara 1 sampai 9. 12 Menyebutkan lambang bilangan yang di pegangnya 1 sampai 9 13 Menyebutkan bilangan ganjil antara 1 sampai 9. 14 Menyebutkan bilangan genap antara 1 sampai 9. 15 Memisahkan lambang bilangan ganjil dan genap dalam satu keranjang kedalam keranjang yang lain
79
2. Uji Reliabilitas
Sebuah tes dinyatakan reliabel yang artinya dapat dipercaya apabila hasil
tes tersebut menunjukkan ketepatan jika dilakukan tes berkali-kali. Reliabilitas
adalah indeks yang menunjukkan sejauhmana suatu alat ukur atau instrumen
penelitian dapat dipercaya atau diandalkan dalam kegiatan pengumpulan data.
Jika suatu alat ukur atau instrumen penelitian dapat digunakan dua kali untuk
mengukur gejala yang sama dengan hasil pengukuran yang diperolah relatif
konsisten, maka alat ukur atau instrumen tersebut reliable (Akdon, 2008: 170).
Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik
Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach diperoleh alpha α sebesar 0,718 lebih
besar dari 0,05. Dengan demikikian insteumen penelitian dinyatakan reliabel
F. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif
kuantitatif. Data-data yang diperoleh dari lapangan ditabulasikan dan
dipresentasikan, kemudian dilakukan pengujian yaitu dengan menggunakan uji
perbedaan (komparatif). Menurut Akdon (2008: 172), persyaratan analisis
terhadap asumsi-asumsi yang harus dilakukan jika menggunakan uji perbedaan
(komparatif) adalah data harus bersifat homogenitas dan berdistribusi normal.
Teknik analisis data melalui langkah-langkah sebagi berikut:
1. Menentukan skor rata-rata dan standar deviasi pada tes awal dan tes akhir,
untuk data kemampuan motorik kasar dan kemampuan kognitif baik pada
kelas kontrol maupun kelas eksperimen
80
2. Uji Normalitas
Uji normalitas distribusi data perkembangan motorik kasar dan kemampuan
kognitif untuk kelompok eksperimen dilakukan dengan persamaan (Akdon: 2007:
171).
���� ����� ����
dimana: �� : frekuensi observasi
� : frekuensi ekspektasi
Data dikatakan berdistribusi normal jika ��hitung < ��tabel.
3. Uji Homogenistas
Uji homogenistas dimaksudkan untuk mengetahui distribusi data homogen
atau tidak homogen. Uji homogenitas dilakukan dengan membandingkan varians
terbesar dan varians terkecil dengan menggunakan tabel (Akdon, 2008: 35).
Adapun langkah-langkah uji homogenitas adalah sebagai berikut:
Langkah pertama: mencari nilai varians terbesar dan varians terkecil
dengan rumus: kecilVarians
besarVariansFhitung =
Langkah kedua : membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel dengan
kriteriann jika Fhitung < Ftabel, maka varians-varians adalah homogen, dengan
demikian uji komparatif dilanjutkan.
Untuk menentukan tingkat homogenitas data dapat dilakukan dengan
membandingkan angka signifikan (sig) dengan uji alpha (α), dengan kriterian jika
angka signifikan (sig) lebih besar dari α (0,05), maka Ho ditolak sebaliknya jika
angka signifikan (Sig) lebih kecil dai α (0,05), maka Ho diterima.
81
Hipotesis pengujian uji homogenitas dengan menggunakan Kolmogorof
Smirnov adalah sebagai berikut:
Ho: Kedua varians populasi adalah tidak homogen
H1: Kedua varians populasi adalah homogen
4. Uji perbedaan Dua Rata-Rata
Jika data berdistribusi normal dan homogen digunakan rumus:
21
21
11
nns
xxt
+
− (Sudjana, 2005: 207)
Apabila data ditemukan berdistribusi normal dan tidak homogen, maka
pengujian data menggunakan rumus:
2
22
1
21
21
n
s
n
S
xxt
+
− (Sudjana, 2005: 207)
Apabila data tidak berdistribusi normal maka dipakai uji non parametrik
yaitu uji Mann-Whitney (Ruseffendi, 1998: 398).
Untuk melihat peningkatan kemampuan motorik kasar dan kemampuan
kognitif anak antara sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen pada kelas
control dan kelas eksperimen dengan permainan modifikasi dihitung dengan
menggunakan gain skor ternormalisasi (N-Gain) dengan rumus
N-Gain premaks
prepost
SS
SS
−−
=
82
Keterangan:
Spost : Skor post test
Spre : Skor pre test
Smaks : Skor ideal
Kategori tingkatan gain adalah jika g>0,7, maka tingkat signifikan gain
dinyatakan dalam kategori tinggi, jika 0,03 ≤ g ≤ 0,7 maka tingkatan gain
dinyatakan dalam kategori sedang dan jika g< 0,3 maka tingkatan gain dinyatakan
dalam kategori rendah.
Dalam pengolahan, pengujian instrumen, membuktikan tingkat validitas
dan realibilitas suatu alat ukur maupun analisis data yaitu uji normalitas dan
homogenitas data juga uji perbedaan dua rerata diolah menggunakan program
SPSS versi 12.