Post on 07-Mar-2019
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA BEBAS
MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN
PADA SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 KARTASURA
TAHUN AJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Oleh:
Dimas Maulana Koharudin
K4608102
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juni 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Dimas Maulana Koharudin
NIM : K4608102
Jurusan/Program Studi : POK/Penjaskesrek
Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “UPAYA MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR RENANG GAYA BEBAS MELALUI MODIFIKASI ALAT
BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI
1 KARTASURA TAHU AJARAN 2011/2012” ini benar – benar merupakan
hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis
lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, Juni 2012
Dimas Maulana Koharudin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA BEBAS
MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN
PADA SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 KARTASURA
TAHUN AJARAN 2011/2012
Oleh :
DIMAS MAULANA KOHARUDIN
K4608102
SKRIPSI
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juni 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Surakarta, Juni 2012
Pembimbing I
Drs. Waluyo, M.Or.
NIP. 19660307 199403 1 002
Pembimbing II
Tri Winarti Rahayu, S.Pd,.M.Or.
NIP. 19760129 200312 2 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari : Jum‟at
Tanggal : 22 Juni 2012
Tim Penguji Skripsi
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Waluyo, S.Pd., M.Or.
Sekretaris : Dra. Hanik Liskustyawati, M.Kes.
Anggota I : Drs. Waluyo, M.Or.
Anggota II : Tri Winarti Rahayu, S.Pd., M.Or.
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
a.n. Dekan
Pembantu Dekan I
Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M.Si
NIP. 19660415 1991103 1 102
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Dimas Maulana Koharudin. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
RENANG GAYA BEBAS MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU
PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1
KARTASURA TAHUN AJARAN 2011 / 2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juni 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar renang gaya
bebas pada siswa kelas XI IPA 2, SMA Negeri 1 Kartasura, tahun ajaran 2011 /
2012, melalui penggunaan modifikasi alat bantu pembelajaran berupa ban bekas
dan pedal mika.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini
dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa
kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kartasura yang berjumlah 39 siswa yang terdiri
dari 11 siswa putra dan 28 siswa putri. Sumber data dalam penelitian ini berasal
dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi dan
penilaian hasil belajar renang gaya bebas. Analisis data menggunakan teknik
deskriptif yang didasarkan pada analisis kualitatif dengan prosentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penggunaan modifikasi alat
bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar renang gaya bebas siswa
dari pra tindakan ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Proses pembelajaran
pada pra tindakan tidak memanfaatkan atau menggunakan alat bantu pembelajaran
untuk membantu siswa dalam mempelajari gerakan renang gaya bebas sehingga
proses pembelajaran menjadi monoton dan hasil belajar siswa menjadi rendah.
Dari hasil analisis yang diperoleh peningkatan yang signifikan dari pra tindakan
ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I, hasil belajar renang gaya
bebas siswa mencapai 64,1% atau sebanyak 25 siswa dari 39 siswa telah masuk
kriteria tuntas. Pada nilai psikomotor siklus I, siswa yang mencapai kriteria tuntas
mencapai 53,8%, nilai kognitif siswa yang masuk kriteria tuntas mencapai 97,4%,
dan nilai afektif siswa yang telah mencapai kriteria tuntas sebesar 79,5%. Pada
siklus II, hasil belajar renang gaya bebas siswa meningkat mencapai 92,3% atau
sebanyak 36 siswa dari 39 siswa telah mencapai kriteria tuntas sedangkan 3 siswa
lainnya belum tuntas. Pada nilai psikomotor, siswa yang telah mencapai kriteria
tuntas meningkat dari siklus I menjadi 69,2%, pada nilai kognitif juga terjadi
peningkatan dari siklus I menjadi sebesar 100% atau seluruh siswa telah tuntas
pada nilai kognitif, dan pada nilai afektif peningkatan yang terjadi menjadi
sebesar 97,4% siswa telah tuntas dengan KKM 70. Pelaksanaan tindakan pada
siklus I dan siklus II menimbulkan terjadinya proses pembelajaran yang aktif,
efektif, efisien dan menyenangkan sehingga dapat mendukung terjadinya suatu
pembelajaran yang berkualitas.
Simpulan dari penelitian ini adalah penggunaan modifikasi alat bantu
pembelajaran berupa ban bekas dan pedal mika dapat meningkatkan hasil belajar
renang gaya bebas siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kartasura tahun ajaran
2011 / 2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT
Dimas Maulana Koharudin. THE ATTEMPT OF IMPROVING THE
LEARNING ACHIEVEMENT OF FREE-STROKE SWIMMING
THROUGH MODIFIED LEARNING AID IN THE XI IPA 2 GRADERS OF
SMA NEGERI 1 KARTASURA IN THE SCHOOL YEAR OF 2011/2012.
Thesis, Teacher Training and Education Faculty and Surakarta Sebelas Maret
University. June 2012.
This research aims to find out the learning achievement of free-stroke
swimming in the XI IPA 2 Graders of SMA Negeri (Public Senior High School) 1
Kartasura in the school year of 2011/2012, through the use of modified learning
aid constituting used tire and mica pedal.
This study was a classroom action research (CAR). This research was
conducted in two cycles, each of which consisted of planning, acting, observing,
and reflecting. The subject of research was the XI IPA 2 Graders of SMA Negeri
1 Kartasura consisting of 39 students: 11 boys and 28 girls. The data source of
research derived from teachers and students. Techniques of collecting data used
were observation and assessment on the free-stroke swimming learning
achievement. The data analysis was conducted using a descriptive technique based
on the qualitative analysis with percentage.
The result of research showed that the use of modified learning aid can
improve the student learning achievement of free-stroke swimming from pre-cycle
to cycle I and from cycle I to cycle II. The learning process in pre-cycle did not
utilize or use learning aid to helping the student learn free-stroke swimming
movement so that the learning process became monotonous and the students‟
learning achievement became low. From the result of analysis, it could be found a
significant improvement from pre-cycle to cycle I and from cycle I to cycle II. In
cycle I, the learning achievement of student in free-stroke swimming reach 64,1%
or 25 students of 39 have pass the passing criteria. In psychomotor cycle I 53,8%
student pass the criteria, the cognitive maru of the student that pass the passing
criteria reach 97,4%, and affective maru student that have pass the passing criteria
reach 79,5%. In cycle II the learning achievement the student in free-stroke
swimming increase and reach 92,3% or 36 of 39 student have pass the passing
criteria while 3 others fall. In psychomotor, student that have reach passing
criteria increase from the cycle I become 69,2%, in cognitive also happened
increasing from cycle I to 100% or all srtudent passed in cognitive, and in
affective the increasing happened is reaching 97,4% of the student passed the
passing criteria 70. The implementation of cycles I and II lead the student‟s spirit
and self-confidence to improve, the students‟ free-stroke swimming ability to be
better, and active, effective, efficient, and enjoyable learning process to occur
thereby supporting a high-quality learning.
The conclusion of research was that the use of modified learning aid
constituting used tire and mica pedal could improve the learning achievement of
free-stroke swimming in the XI IPA 2 Graders of SMA Negeri 1 Kartasura in the
school year of 2011/2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
MOTTO
Masa muda kita merupakan sejarah pada masa tua kita nanti, maka buatlah
masa mudamu dengan sesuatu yang indah
Maknailah kegagalan itu secara positif dan bersabarlah, karena sebenarnya
dari kegagalan itu kita akan tahu bagaimana caranya melangkah menuju
keberhasilan (Ino Setiyawan)
“Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah
Yang Maha Pemurah. Yang mengajar dengan Qalam. Dialah yang
mengajar manusia segala yang belum diketahui” (Q.S Al-„Alaq 1-5)
Hari ini Anda adalah orang yang sama dengan Anda di lima tahun
mendatang, kecuali dua hal : orang-orang di sekeliling Anda dan buku-
buku yang Anda baca
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
PERSEMBAHAN
Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk :
“Bapak dan Ibu”
Belai kasih sayangmu yang tiada berujung, doamu yang tiada henti,
pengorbananmu yang tiada akhir, air mata dan keringat yang tercucur untukku,
suri tauladan dan petuahmu yang menaungiku, tidak akan bisa terbalaskan. Aku
selalu ingin melakukan hal yang terbaik buat kalian bapak-ibuku. Aku sayang
kalian.
“Adikku Lutfi Insan Safi‟i”
Tiada hari yang indah tanpamu dengan canda-tawa bersama. Aku sayang
kamu adikku.
“Indah Zulia Safitri”
Terima kasih telah disampingku memberi warna dalam hidupku, semoga sampai
pada waktu yang indah nanti kita tetap bersama.
“Teman-teman Penjas 2008”
“Ibnu, Ino, Ilfan, Aditya Wega, Iwan A, Nonik, Iponk, Darpito, Aditya PP,
Hidayat DP, Fadhlika R, Asep DK, Riana D, Alvi R, Herwinda N,
Rangga, Eka”
Kalian orang terhebat yang kumilki sampai kapanpun
“Almamater”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan kekuatan dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelasaikan
skripsi dengan judul “UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
RENANG GAYA BEBAS MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU
PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1
KARTASURA TAHUN AJARAN 2011 / 2012”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk
mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan
dan Rekreasi, Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari
bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan
pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Jurusan
Pendidikan Olahraga, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
4. Drs. Waluyo, M.Or., selaku Pembimbing I, yang selalu memberikan motivasi
dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Tri Winarti Rahayu, S.Pd.,M.Or., selaku Pembimbing II, yang selalu
memberikan motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Kepala SMA Negeri 1 Kartasura, yang telah memberi kesempatan dan tempat
guna pengambilan data dalam penelitian.
7. Drs. Rusdarmanto, selaku Guru mata pelajaran Penjasorkes SMA Negeri 1
Kartasura, yang telah memberi bimbingan dan bantuan dalam penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
8. Seluruh siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kartasura yang telah
berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini.
9. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
mungkin disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Surakarta, Juni 2012
Penulis,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN............................................................................. ii
HALAMAN PENGAJUAN................................................................................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. v
HALAMAN ABSTRAK..................................................................................... vi
HALAMAN MOTTO.......................................................................................... viii
HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................... ix
KATA PENGANTAR......................................................................................... x
DAFTAR ISI....................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL............................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xviii
BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………... 1
B. Perumusan Masalah……………………………………………...... 4
C. Tujuan Penelitian………………………………………………….. 5
D. Manfaat Penelitian………………………………………………… 5
BAB II. LANDASAN TEORI………………………………………………… 6
A. Tinjauan Pustaka………………………………………………....... 6
1. Belajar dan Pembelajaran…………………………………….... 6
a. Pengertian dan Ciri-Ciri Belajar…………………………….. 6
b. Pengertian dan Ciri-Ciri Pembelajaran…………………….... 8
c. Prinsip-Prinsip Belajar dan Pembelajaran…………………... 11
d. Hasil Belajar dan Pembelajaran…………………………….. 12
2. Renang Gaya Bebas……………………………………………. 13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
a. Jenis Renang Menurut Penggunaannya……………………... 13
b. Teknik Dasar Renang Gaya Bebas………………………...... 14
c. Program Pembelajaran Renang Gaya Bebas di SMA............. 16
d. Manfaat Olahraga Renang………………………………….. 16
3. Media Pembelajaran………………………………………….... 18
a. Pengertian Media Pembelajaran…………………………….. 18
b. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran………………………….. 18
4. Alat Bantu Pembelajaran……………………………………..... 19
a. Pengertian Alat Bantu Pembelajaran………………………... 19
b. Tujuan Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran……………...... 20
c. Syarat Alat Bantu Pembelajaran Yang Baik……………....... 20
d. Pembelajaran Renang Gaya Bebas Dengan Alat Bantu Pedal
Mika dan Ban Bekas…………………................................... 20
B. Kerangka Pemikiran……………………………………………..... 22
BAB III. METODE PENELITIAN …………………………………………… 25
A. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………….. 25
B. Subyek Penelitian………………………………………………..... 26
C. Data dan Sumber Data…………………………………………….. 26
D. Teknik Pengumpulan Data……………………………………….... 27
E. Uji Validitas Data…………………………………………………. 28
F. Analisis Data………………………………………………............. 28
G. Indikator Kinerja Penelitian.............................................................. 29
H. Prosedur Penelitian........................................................................... 30
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................. 35
A. Deskripsi Pra Tindakan.................................................................... 35
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus.............................................. 38
1. Siklus I......................................................................................... 38
a. Rencana Tindakan I................................................................. 38
b. Pelaksanaan Tindakan I........................................................... 39
c. Observasi dan Interpretasi Tindakan I..................................... 47
d. Analisis dan Refleksi Tindakan I............................................ 51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
e. Deskripsi Data Tindakan I....................................................... 53
2. Siklus II........................................................................................ 55
a. Rencana Tindakan II............................................................... 55
b. Pelaksanaan Tindakan II......................................................... 56
c. Observasi dan Interpretasi Tindakan II................................... 60
d. Analisis dan Refleksi Tindakan II........................................... 64
e. Deskripsi Data Tindakan II..................................................... 65
3. Perbandingan Antar Siklus.......................................................... 67
C. Pembahasan Hasil Penelitian............................................................ 67
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN........................................... 72
A. Simpulan........................................................................................... 72
B. Implikasi........................................................................................... 73
C. Saran................................................................................................. 75
Daftar Pustaka..................................................................................................... 76
Lampiran.............................................................................................................. 78
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Rincian Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Penelitian...................... 25
Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data dan Alat Penelitian......................... 27
Tabel 3.3 Prediksi Pencapaian Hasil Belajar Siswa................................... 29
Tabel 4.1 Deskripsi Data Awal Kemampuan Melakukan Renang Gaya
Bebas Sebelum Diberikan Tindakan Berupa Penggunaan
Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran.........................................
36
Tabel 4.2 Deskripsi Data Awal Hasil Belajar Renang Gaya Bebas
Sebelum Diberikan Tindakan Berupa Penggunaan Modifikasi
Alat Bantu Pembelajaran............................................................
37
Tabel 4.3 Deskripsi Data Kemampuan Melakukan Renang Gaya Bebas
Setelah Penggunaan Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran
Tindakan I..................................................................................
54
Tabel 4.4 Deskripsi Data Hasil Belajar Renang Gaya Bebas Setelah
Penggunaan Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran Tindakan
I...................................................................................................
55
Tabel 4.5 Deskripsi Data Kemampuan Melakukan Renang Gaya Bebas
Setelah Penggunaan Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran
Tindakan II.................................................................................
65
Tabel 4.6 Deskripsi Data Hasil Belajar Renang Gaya Bebas Setelah
Penggunaan Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran Tindakan
II.................................................................................................
66
Tabel 4.7 Hasil Perbandingan Kemampuan Renang Gaya Bebas
Sebelum dan Setelah Diberikan Tindakan Berupa Penggunaan
Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran Siklus I dan Siklus II......
68
Tabel 4.8 Hasil Perbandingan Hasil Belajar Renang Gaya Bebas
Sebelum dan Setelah Diberikan Tindakan Berupa Penggunaan
Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran Siklus I dan Siklus II......
69
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
Tabel 4.9 Hasil Perbandingan Ketuntasan (KKM) Hasil Belajar Renang
Gaya Bebas Sebelum dan Setelah Penggunaan Modifikasi
Alat Bantu Pembelajaran Siklus I dan Siklus II.........................
70
Tabel 4.10 Pencapaian Hasil Belajar Siswa................................................. 71
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Gambaran Rangkaian Gerakan Meluncur, Gerakan Tungkai,
Gerakan Lengan, dan Cara Bernafas Renang Gaya Bebas........... 16
Gambar 2. Aplikasi Penggunaan Pedal Mika Dalam Gerakan Renang Gaya
Bebas............................................................................................ 21
Gambar 3. Aplikasi Penggunaan Ban Bekas Dalam Gerakan Renang Gaya
Bebas............................................................................................ 22
Gambar 4. Kerangka Pemikiran..................................................................... 24
Gambar 5. Alur Tahapan Siklus Penelitian Tindakan Kelas.......................... 31
Gambar 6. Perbandingan Hasil Belajar Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II..... 67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 78
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II 120
Lampiran 3. Hasil Belajar Kondisi Awal 141
Lampiran 4. Nilai Psikomotor Kondisi Awal 142
Lampiran 5. Nilai Kognitif Kondisi Awal 143
Lampiran 6. Nilai Afektif Kondisi Awal 144
Lampiran 7. Hasil Belajar Siklus I 145
Lampiran 8. Nilai Psikomotor Siklus I 146
Lampiran 9. Nilai Kognitif Siklus I 147
Lampiran 10. Nilai Afektif Siklus I 148
Lampiran 11. Hasil Belajar Siklus II 149
Lampiran 12. Nilai Psikomotor Siklus II 150
Lampiran 13. Nilai Kognitif Siklus II 151
Lampiran 14. Nilai Afektif Siklus II 152
Lampiran 15. Dokumentasi Tindakan Siklus I 153
Lampiran 16. Dokumentasi Tindakan Siklus II 155
Lampiran 17. Hasil Wawancara Kartu Ceria 157
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pembelajaran melalui
aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani,
mengembangkan ketrampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan
aktif, sikap sportif dan kecerdasan emosi. Tujuan yang ingin dicapai melalui
pendidikan jasmani mencakup pengembangan individu secara menyeluruh.
Artinya, cakupan pendidikan jasmani tidak hanya aspek jasmani saja tetapi juga
aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Selain itu, pendidikan jasmani juga
mencakup aspek mental, emosional, sosial, spiritual. Seperti yang dikemukakan
oleh Samsudin (2008 :2) bahwa “Pendidikan jasmani adalah suatu proses
pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan
kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan
perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan
belajar diatur secara saksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotorik, kognitif, dan afektif setiap
siswa”. Sedangkan menurut Aip Syarifuddin dan Muhadi (1991 :4) “Pendidikan
jasmani adalah suatu proses melalui aktivitas jasmani, yang dirancang dan disusun
secara sistematik, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan,
meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani, kecerdasan dan
pembentukan watak, serta nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga negara
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan”.
Pendidikan jasmani dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki
peranan sangat penting yaitu, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani,
olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis.
Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat
dan bugar sepanjang hayat.
Para ahli sepakat, bahwa pendidikan jasmani merupakan “alat” untuk
membina anak agar kelak mereka mampu membuat keputusan terbaik tentang
aktivitas jasmani yang dilakukan dan menjalani pola hidup sehat di sepanjang
hayatnya. Tujuan ini akan dicapai melalui penyediaan pengalaman langsung dan
nyata berupa aktivitas jasmani.
Pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani didalamnya diajarkan
beberapa macam cabang olahraga yang terangkum kurikulum pendidikan jasmani.
Salah satu cabang olahraga yang diajarkan dalam pendidikan jasmani yaitu
renang. Renang merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak diminati oleh
berbagai lapisan masyarakat, baik dari yang kaya sampai yang kurang mampu.
Dalam renang terdapat beberapa gaya yang bisa dikuasai, yaitu : gaya dada, gaya
crawl(gaya bebas), gaya back crawl(gaya punggung), gaya kupu-kupu. Renang
juga digemari oleh hampir semua kalangan usia, baik anak-anak sampai lanjut
usia banyak yang melakukan olahraga ini dibandingkan dengan olahraga yang
lain. Tetapi memang tidak semua sekolah umum mengajarkan materi renang
kepada anak didiknya. Hal ini dikarenakan beberapa faktor yang kebanyakan
mengeluhkan sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan pembelajaran
renang kurang maksimal. Dan karena itu kreatifitas seorang guru pendidikan
jasmani dibutuhkan untuk mengatasi masalah-masalah keterbatasan sarana dan
prasarana olahraga khususnya renang yang memang banyak digemari. Sering kali
kita ketahui dan temui bahwa masih banyak guru pendidikan jasmani olahraga
dan kesehatan di dalam mengajarkan renang tidak mau memberikan contoh
gerakan yang benar dan tanpa menggunakan alat bantu pembelajaran seperti
pelampung, pedal dan sebagainya, sehingga banyak siswa yang kurang berminat
dan tidak sedikit pula yang takut air apabila diberikan materi renang.
Pada mata pelajaran pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi di SMA
Negeri 1 kartasura, materi renang diajarkan kepada seluruh siswa-siswi mulai dari
kelas X,XI,XII baik IPA,IPS, maupun bahasa. Untuk kelas X materi renang yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
diajarkan adalah renang gaya dada, kelas XI mendapatkan materi renang gaya
bebas (crawl), dan kelas XII mendapatkan materi renang gaya punggung.
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di SMA Negeri 1
Kartasura kelas XI IPA 2 pada saat kegiatan Program Pengalaman Lapangan
(PPL), siswa-siswi di kelas tersebut masih banyak yang mengalami kesulitan
dalam pengusaan teknik gerakan renang gaya bebas (crawl). Dari hasil
pengambilan nilai semester 1, hanya ada 3 siswa dari 39 siswa yang benar-benar
bisa melakukan teknik gerakan renang gaya bebas (crawl) dengan baik dan benar.
Dan masih banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM yaitu nilai 70.
Banyaknya siswa yang belum menguasai teknik gerakan renang gaya bebas
(crawl) tersebut menunjukkan bahwa proses pembelajaran kurang efektif.
Keterbatasan guru dalam hal model pembelajaran, gaya mengajar serta media
pembelajaran yang digunakan mengakibatkan tujuan pembelajaran belum
tercapai. Hal ini bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor intern maupun
faktor ekstern. Adapun faktor intern atau faktor dari dalam diri siswa itu sendiri
misalnya, motivasi siswa tersebut untuk mengikuti pelajaran renang. Sedangkan
faktor ekstern misalnya, lingkungan keluarga, guru, materi, metode mengajar,
gaya mengajar, serta media yang digunakan dalam pembelajaran renang.
Hasil sebuah observasi kelas, dapat diketahui bahwa siswa-siswi di kelas
XI IPA 2 memiliki minat dan motivasi yang kurang terhadap materi pendidikan
jasmani khusunya pada saat materi renang. Banyak siswa perempuan yang
beralasan menstruasi untuk tidak mengikuti pelajaran renang, berlama-lama saat
ganti baju dan tidak segera masuk ke kolam renang sehingga waktu pelajaran
menjadi tersita. Saat di kolam banyak siswa yang bercanda sendiri, bermain air
dengan teman dan tidak memperhatikan perintah guru. Dan sebagian besar siswa
merasa tidak mampu untuk melakukan materi yang diberikan guru.
Media pembelajaran yang ada di SMA Negeri 1 Kartasura untuk materi
renang tidak ada sama sekali sehingga motivasi siswa semakin berkurang untuk
mengikuti materi renang. Dan disinilah guru dituntut kreatif untuk menarik
motivasi dan keefektifan pembelajaran agar tujuan yang diinginkan akan tercapai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Modifikasi dalam pendidikan penjas dapat diwujudkan dalam beberapa hal
yang berkaitan dengan pembelajaran, misalnya alat, peraturan, metode mengajar
yang digunakan. Sehingga dalam pembelajaran menimbulkan efek yang
menggembirakan dan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran dan pada akhirnya maksud serta tujuan dari pembelajaran tersebut
tercapai.
Dalam hal ini pendekatan yang digunakan adalah modifikasi alat bantu
pembelajaran yang berupa pedal mika dan ban bekas. Modifikasi alat bantu
tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan motivasi siswa untuk mengikuti
pembelajaran renang dan membantu meningkatkan penguasaan teknik renang
gaya bebas (crawl) yang meliputi gerakan kaki dan tangan. Alasan penggunaan
alat bantu berupa pedal mika ini karena tidak jauh berbeda dengan pedal yang
sesuai standar dalam pelatihan renang pada umumnya. Selain itu pedal mika ini
mudah dibuat serta ekonomis. Sedangkan alasan penggunaan ban bekas karena
tingkat keamanannya cukup bagus untuk digunakan sebagai pelempung saat
melakukan drill kaki gaya bebas, sehingga keberanian siswa lebih meningkat
untuk mempelajari gerakan renang. Dan dengan adanya penggunaan kedua
modifikasi alat bantu pembelajaran ini diharapkan dapat menjadi jalan keluar
dalam peningkatan hasil belajar renang gaya bebas (crawl) pada siswa kelas XI
IPA 2 SMA Negeri 1 Kartasura.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka akan diadakan
penelitian pada siswa kelas XI IPA 2 di SMA Negeri 1 Kartasura tahun ajaran
2011/2012, dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Renang Gaya
Bebas Melalui Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran Pada Siswa kelas XI IPA 2
SMA N 1 Kartasura Tahun Ajaran 2011/2012”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarakan latar belakang masalah yang dipaparkan, maka dapat
dirumuskan sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Bagaimanakah penggunaan modifikasi alat bantu pembelajaran (pedal
mika dan ban bekas) dapat meningkatkan hasil belajar renang gaya bebas pada
siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kartasura tahun ajaran 2011/2012 ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, penelitian ini
mempunyai tujuan untuk mengetahui:
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar renang gaya bebas pada siswa
kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kartasura tahun ajaran 2011/2012 melalui
modifikasi alat bantu pembelajaran (pedal mika dan ban bekas).
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan yang telah dikemukakan, diharapakan penelitian ini
mempunyai manfaat, antara lain:
1. Bagi Guru penjas SMA N 1 Kartasura :
a. Meningkatkan kreatifitas guru untuk memodifikasi alat bantu
pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
b. Menambah masukan guru untuk bisa membuat alternatif pembelajaran
dengan keadaan yang seadanya.
2. Bagi siswa kelas XI IPA 2 SMA N 1 kartasura :
a. Meningkatakan motivasi dalam mengikuti pembelajaran khususnya
materi renang gaya bebas.
b. Meningkatkan penguasaan teknik gerakan renang gaya bebas sehingga
hasil belajar yang dicapai akan maksimal.
3. Bagi sekolah SMA Negeri 1 Kartasura
Sekolah bisa meningkatkan kualitas pembelajaran dengan keadaan yang
minimal melalui penerapan berbagai modifikasi alat bantu pembelajaran di
berbagai mata pelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Belajar dan Pembelajaran
a. Pengertian dan Ciri-Ciri Belajar
1) Pengertian Belajar
Menurut Dimyati dan Mujiono (2002: 7) “Belajar merupakan
tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka
belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya
atau tidak terjadinya proses belajar”.
Menurut Gino, Suwarni, Suripto, Maryanto, dan Sutijan (1993: 6)
“Belajar adalah suatu kegiatan yang dapat menghasilkan perubahan
tingkah laku, baik potensial maupun aktual. Perubahan-perubahan itu
berbentuk kemampuan-kemampuan baru yang dimiliki dalam waktu yang
relatif lama (konstan). Serta perubahan-perubahan tersebut terjadi karena
usaha sadar yang dilakukan oleh individu yang sedang belajar”. Sedangkan
menurut Thorndike dalam Asri Budiningsih (2005: 21) mengemukakan
bahwa “belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon.
Stimulus yaitu apa saja yang dapat merangsang terjadinya kegiatan
mengajar seperti pikiran, perasaan, atau hal – hal lain yang dapat
ditangkap melalui alat indera. Sedangkan respon yaitu reaksi yang
dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang juga dapat berupa pikiran,
perasaan, atau gerakan/tindakan.”
Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu kegiatan
yang dilakukan atau dialami oleh siswa secara sadar yang dapat
menghasilkan perubahan baik fisik, kognitif, maupun psikomotor dan
dimiliki dalam waktu yang relatif lama (konstan) yang terjadi akibat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
adanya stimulus dan respon. Berikut ini adalah pandangan yang berbeda
oleh para ahli tentang belajar :
a) Belajar Menurut Skinner
Skinner dalam Dimyati dan Mudjiono (2002: 9) berpendapat bahwa
belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya
menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya
menurun.
b) Belajar Menurut Gagne
Menurut Gagne dalam Dimyati dan Mudjiono (2002: 10), belajar
merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar yang berupa
kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki ketrampilan, pengetahuan,
sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari stimulasi
yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh
pembelajar.
c) Belajar menurut Wingkel
Menurut Wingkel dalam buku Belajar dan Pembelajaran 1 oleh Gino,
et.al. (1993: 6), belajar adalah aktivitas mental (psikis) yang
berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan
perubahan-perubahan pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai
sikap. Perubahan itu bersifat konstan dan berbekas.
2) Ciri-Ciri Belajar
Ada 3 ciri yang khas pada aktivitas manusia, sehingga aktivitas
tersebut disebut sebagai kegiatan belajar menurut Sumadi Suryobroto
dalam Gino, et.al. (1993: 17), yakni :
a) Aktivitas yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada diri
pelajar (individu yang belajar) (behavioral Conges) baik aktual
maupun potensial.
b) Perubahan itu pada pokoknya didapatkan kemampuan baru yang
berlaku dalam waktu yang relatif lama.
c) Perubahan itu terjadi karena usaha.
Selain itu ciri-ciri lain dari belajar adalah perubahan dalam hal
pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan nilai-sikap. Dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
perubahan itu bersifat relatif konstan. Seperti pendapat dari Wingkel
dalam Gino, et.al. (1993: 17) bahwa “belajar adalah suatu aktivitas
mental/psikis yang berlangsung dalam perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu
bersifat relatif konstan. Konstan maksudnya tetap atau tahan lama”.
Hal ini diperjelas oleh Samuel Soetioe dalam Gino, et.al. (1993: 17)
yang menyatakan bahwa “ciri belajar anatar lain : Tiap proses belajar
mengakibatkan perubahan dalam diri organisme yang belajar,
perubahan itu tidaklah begitu saja terjadi dan kemudian lenyap
kembali, tetapi perubahan itu tahan lama (awet)”.
b. Pengertian dan Ciri-Ciri Pembelajaran
1) Istilah „pembelajaran‟ sama dengan ‘instruction’ atau „pengajaran‟.
Pengajaran mempunyai arti : “cara (perbuatan) mengajar atau
mengajarkan”. Menurut Purwadarminta dalam Gino, Suwarni,
Suripto, Maryanto, dan Sutijan (1993: 30).
Bila pengajaran diartikan sebagai perbuatan mengajar, tentunya
ada yang mengajar yaitu guru dan ada yang diajar yaitu siswa. Dengan
demikian pengajaran diartikan sama dengan perbuatan belajar oleh siswa
dan mengajar oleh guru. Kegiatan belajar-mengajar merupakan satu
kesatuan dari 2 kegiatan yang searah. Dan dibawah ini pengertian
pembelajaran menurut beberapa aliran psikologi, antara lain :
a) Menurut Psikologi Behavioristik
Dalam Gino et al (1993: 33) bahwa “pembelajaran adalah selalu
memberi stimulus kepada siswa agar menimbulkan respons yang
tepat seperti yan kita ingini. Hubungan stimulus (S) dan respon
(R) bila diulangi akan terjadi kebiasaan. Jadi bila menghendaki R
maka berilah S tertentu. Dengan kata lain, pembelajaran yang
mengulang-ulang, agar memberikan hasil yang lebih mantab”.
b) Menurut Psikologi Kognitif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Dalam Gino et al (1993: 34) “Pembelajaran yaitu dengan
mengaktifkan indera siswa agar memperoleh pemahaman,
sedangkan pengaktifan indera dapat dilaksanakan dengan jalan
menggunakan alat bantu belajar/media, misalanya media cetak,
media elektronik, dan media lainnya sesuai dengan kebutuhan”.
c) Menurut Psikologi Humanistik
Pembelajaran menurut Psikologi Humanistik ini, guru sebagai
pembimbing, memberi pengarahan agar siswa dapat
mengaktualisasikan dirinya sesuai dengan potensi-potensi yang
ada. Hal ini disebabkan karena siswa memiliki kemampuan untuk
belajar secara alami. Untuk itu, agar siswa dapat belajar secara
efektif, maka materi/bahan pelajaran diusahakan sesuai dengan
maksud atau kehendak siswa, karena siswa akan menolaknya bial
mendorong perubahan dalam persepsi siswa. Bimbingan dan
pengarahan guru diperlukan sekali oleh siswa, agar siswa tidak
merasa terancam oleh perubahan persepsi dari luar datangnya.
Denga demikian siswa memperoleh pengalaman dengan berbagai
cara, sehingga proses belajar terjadi. Menurut Psikologi
humanistik dalam Gino et al (1993: 35).
2) Ciri-Ciri Pembelajaran
Dalam penentuan ciri-ciri pembelajaran, dalam hal ini ditekankan
pada unsur-unsur dinamis dalam proses belajar mengajar. Seperti
yang dikutip dari Gino et al (1993: 36) adapun ciri-ciri pembelajaran
tersebut terletak pada adanya unsur-unsur dinamis dalam proses
belajar siswa berikut ini :
a) Motivasi belajar
Motivasi dapat dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk
menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu
mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka
akan berusaha untuk mengelakkan perasaan tidak senang/suka itu.
Jadi motivasu itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar, tetapi
motivasi itu tumbuh dalam diri seseorang. Dalam kegiatan
belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya
penggerak di dalam seseorang/siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar, yang menjalin kelangsungan dan memberikan arah pada
kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh siswa
dapat dicapai siswa. (Sardiman, A.M.)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
b) Bahan Ajar
“Pemilihan materi belajar yang dilakukan denga teliti serta
penggunannya yang bijaksana, akan memberikan motivasi yang
tinggi kepada para siswa untuk merespon terhadap pengajaran.”
(Dadang Sulaiman dalam Gino et.al., 1993)
c) Alat Bantu Belajar
Apabila pengajaran disampaikan dengan ceramah dan ditambah
dengan gambar- gambar, foto, grafik, dan sebagainya. Dan siswa
diberi kesempatan untuk melihat, memegang, meraba,
mengerjakan sendiri, maka memudahkan para siswa untuk
mengerti pengajaran tersebut, dan sulit untuk melupakannya.
(Latuheru)
d) Suasana Belajar
Suasan yang bagaimana yang dapat menimbulkan aktivitas atau
kegairahan belajar siswa? Hal ini dapat dijawab bila dalam
kegiatan belajar mengajar terjadi :
(1) Adanya komunikasi dua arah (antara guru-siswa, siswa
dengan siswa) yang intim dan hangat, sehingga hubungan
guru-siswa yang secara hakiki setara, dan dapat berbuat
bersama.
(2) Adanya kegairahan dan kegembiraan belajar. Suasana
belajar-mengajar yang dapat meningkatkan kegairahan dan
kegembiraan belajar akan terjadi apabila isi pelajaran yang
disediakan bersesuaian dengan karakteristik siswa. Adanya
kegairahan dan kegembiraan belajar pada diri siswa, akan
memaksimalkan keaktifan siswa yang belajar. (Mudjiono,
Dimyati )
e) Kondisi Siswa yang Belajar
Mengenai kondisi siswa, dapat dikemukakan disini sebagai
berikut :
(1) Anak/ siswa memiliki sifat yang unik, artinya antara anak
satu dengan yang lainnya berbeda ;
(2) Disamping adanya ketidaksamaan pada diri anak, terdapat
juga adanya kesamaan, yaitu memiliki langkah-langkah
perkembangan, dan memiliki potensi yang perlu
diaktualisasikan melalui pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
c. Prinsip-Prinsip Belajar dan Pembelajaran
1) Perhatian dan Motivasi
Perhatian mempunyai peran penting dalam proses belajar, Gagne dan
Berliner dalam Dimyati dan Mudjiono (2002: 42) mengatakan tanpa
adanya perhatian tak mungkin terjadi belajar. Disamping perhatian,
motivasi mempunyai peran penting dalam kegiatan belajar. Motivasi
adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas
seseorang. “Motivation is the concept we use when describe the force
action on or within an organism to initiate and direct behavior”. H.L.
Petri (dalam Dimyati dan Mudjiono 2002: 43)
2) Keaktifan
Proses kegitan belajar mengajar akan berjalan dengan baik jika siswa
sebagai obyek belajar mempunyai keaktifan yang tinggi. Sehingga
kegiatan beljar mengajar akan berjalan lancar dan tujuan dari kegiatan
pembelajaran pun dapat tercapai. Menurut teori kognitif, belajar
menunjukkan adanya jiwa yang sangat aktif, jiwa menoleh informasi
yang kita terima, tidak sekedar menyimpannya saja tanpa mengadakan
transformasi. (Dimyati dan Mudjiono, 2002: 44)
3) Keterlibatan Langsung
Belajar harus dialami melalui keterlibatan langsung. Belajar harus
dilakukan siswa secara aktif, baik individual maupun kelompok
dengan cara memecahkan masalah. Dalam hal ini guru bertindak
sebagai pembimbing dan fasilisator. (Dimyati dan Mudjiono, 2002:
45)
4) Pengulangan
Teori yang menekankan prinsip pengulangan tersebut adalah teori
psikologi asosiasi atau koneksionisme dengan tokohnya Thorndike
yang didasarkan atas hukum belajarnya “Law of excercise”. Ia
mengemukakan dalam Dimyati dan Mudjiono (2002: 44) bahwa
belajar ialah pembentukan hubungan antara stimulus dan respon, dan
pengulangan terhadap pengalaman-pengalaman itu memperbesar
peluang timbulnya respon besar.
5) Tantangan
Teori Medan (Field Teory) dari Kurt Lewin mengemukakan bahwa
siswa dalam situasi belajar berada dalam suatu medan atau lapangan
psikologis. Dalam situasi belajar siswa menghadapi tujuan yang ingin
dicapai, tetapi selalu mendapat hambatan yaitu mempelajari bahan
belajar, maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu yaitu
dengan mempelajari bahan belajar tersebut. Apabila hambatan itu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
telah diatasi, artinya tujuan belajar tercapai, maka ia akan masuk
dalam medan baru dan tujuan baru, demikian seterusnya. Agar pada
anak timbul motif yang kuat untuk mengatasi hambatan dengan baik
maka bahan belajar haruslah menantang. (Dimyati dan Mudjiono,
2002: 47)
6) Balikan dan Penguatan
Teori belajar Operant dari B.F Skinner yang diperkuat dalam teori ini
adalah responyya. Sebagai kuncinya dalah teori belajar Law Of Effect
dari Thorndike, yaitu siswa akan belajar dengan lebih semangat
apabila mengatahui dan mendapatkan hasil ayang baik. Hasil akan
merupakan balikan yang menyenenagkan dan berpengaruh baik bagi
usaha belajar selanjutnya. (Dimyati dan Mudjiono, 2002: 48)
7) Perbedaan Individual
Siswa merupakan individual yang unik artinya tidak ada dua orang
siswa yang sama persis, tiapa siswa memiliki perbedaan satu dengan
yang lain. Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis,
kepribadian, dan sifat-sifatnya. Perbedaan individual ini berpengaruh
pada cara dan hasil belajar siswa. Karenanya, perbedaan individu
perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya pembelajaran (Dimyati dan
Mudjiono, 2002: 49)
d. Hasil Belajar dan Pembelajaran
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002: 3) hasil belajar merupakan hasil
dari suatu interaksi tindak belajar adn tindak mengajar. Dari sisi guru,
tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi
siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses
belajar.
Berdasarkan Taksonomi Benyamin Bloom hasil belajar dalam rangka
studi dicapai melalui tiga kategori antara lain kognitif, afektif, psikomotor.
1) Ranah Kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan,
analisis, dan penilaian.
2) Ranah Afektif, berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif
meliputi lima jenjang kemapuan yaitu menerima, menjawab atau
rekasi, menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau
kompleks nilai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
3) Ranah Psikomotor, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomoris yaitu gerak
refleks, keterampilan gerakan dasar, kemamupuan perseptual,
keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan
gerakan ekspresif dan interpretatif.
Salah satu tugas pokok seorang guru adalah mengevaluasi taraf
keberhasilan rencana pelaknasaan pembelajaran. Untuk dapat melihat
sejauh mana taraf keberhasilan guru dan belajar siswa secara tepet dan
dapat dipercaya maka diperlukan informasi yang didukung oleh data yang
obyektif dan mewadahi tentang indikator perubahan perilaku dan pribadi
siswa. Hasil belajar digunakan untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam
mencapai suatu tujuan pendidikan.
2. Renang Gaya Bebas
Dalam induk organisasi renang internasional The Federation
International de Natation Amatheur / FINA dan induk organisasi renang di
Indonesia Persatuan Renang Seluruh Indonesia / PRSI, gaya dalam renang
terdiri dari empat gaya yakni: gaya bebas (freestroke style), gaya punggung
(backstroke style), gaya dada (breaststroke style), gaya kupu-kupu (butterfly
style). Dalam gerakannya terdiri atas gerakan lengan, gerakan kaki,
pengambilan nafas, dan koordinasi gerakan. Materi renang ini sendiri juga
dimasukkan didalam kurikulum pendidikan jasmani, kesehatan dan olahraga
di sekolah.
a. Jenis Renang Menurut Penggunaannya
Menurut penggunaanya renang dapat dikategorikan dalam 3 jenis
renang, yakni:
1) Renang Prestasi
Adalah olahraga renang digunakan sebagai salah satu cabang olahraga
untuk dipertandingkan dalam berbagai tingkat kejuaraan. Dalam
kejuaraan renang terdapat peraturan-peraturan yang mengikat dan
menginduk pada induk olahraga renang yang ada. Unsur kecepatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
(speed) dan daya tahan (endurance) sangat ditonjolkan dalam renang
prestasi ini.
2) Renang Pendidikan
Adalah olahraga renang yang digunakan untuk kepentingan dan tujuan
pendidikan dilingkungan lembaga pendidikan atau sekolah. Penerapan
aturan dalam renang pendidikan ini disesuaikan dengan aturan
pendidikan yang berlaku. Dalam renang pendidikan ini, unsur yang
diutamakan adalah penguasaan teknik dasar, kemampuan gerak dan
aktivitas dalam berenang.
3) Renang Rekreasi
Adalah olahraga renang yang digunakan untuk sekedar memenuhi
hasrat atau keinginan dalam diri seseorang. Biasanya renang rekreasi
ini dilakukan untuk aktivitas hoby atau hanya sekedar memanfaatkan
waktu luang. Renang rekreasi ini tidak ada aturan yang mengikat,
sehingga bebas untuk dilakukan dengan gaya yang sesuai dengan
kemampuan.
b. Teknik Dasar Renang Gaya Bebas
1) Teknik Gerakan Lengan Gaya Bebas
Menurut FX Sugiyanto dan Agus Supriyanto dalam buku Mekanika
Renang, Start, dan Pembalikan (2004: 20) bahwa “gerakan lengan
merupakan faktor yang utama dalam melakukan renang gaya bebas.
Gerak maju perenang gaya crawl, lebih banyak ditentukan oleh
pukulan lengan daripada pukulan kakinya. Oleh sebab itu, kegagalan
melakukan teknik gerakan lengan dengan baik, akan berpengaruh
sangat besar terhadap laju ke depan seorang perenang”.
2) Teknik Menggulingkan Badan
Mengguling sangat diperluka untuk membantu memlihara garis arah
badan, disamping itu mengguling bertujuan untuk mengurangi
tahanan. Perenang gaya crawl dengan kontinyu memutar badannya
disekitar sumbu membujur.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
3) Teknik Bernafas
Arah pandangan memegang peranan penting dalam mempertahankan
posisi kepala yang baik. Selama mengeluarkan nafas, pandangan
ditujukan ke depan pada sudut 45° ke dasar kolam. Sebagian besar
waktu yang tepat untuk mulai memutar muka ke luar dari air ketika
lengan pada sisi yang berlawanan memasuki air. Sebab ayunan ke
bawah dari lengan akan menyebabkan perenang mengguling menuju
sisi pernafasannya. Memutar kepala pada waktu menggulingkan badan
memungkinkan mulut terbebas dari air untuk bernafas tanpa perlu
menganglat kepala dari air.
Mengambil nafas hanya melalui mulut, sedang pengeluaran nafas
melalui mulut, atau hidung dan mulut secara serentak.
4) Posisi Badan
Tujuan mengambil posisi badan sebaik-baiknya mungkin agar
memperoleh hambatan sekecil-kecilnya. Perenang lebih sedikit
menemui hambatan ketika posisi badan rata-rata air (streamline).
5) Teknik Pukulan Kaki
Gerakan pukulan kaki bertujuan untuk membantu mendorong badan
ke depan samping juga untuk keseimbangan badan. Maglischo dalam
FX. Sugiyanto dan Agus Supriyanto (2004: 29) membagi pukulan
kaki menjadi 4 macam yakni:
a) Pukulan kaki menyilang
b) Dua pukulan kaki lurus
c) Enam pukulan kaki
d) Empat pukulan kaki
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Gambar 1. Gambaran Rangkaian Meluncur, Gerakan Tungkai,
Gerakan Lengan, dan Cara Bernafas Renang Gaya Bebas
Sumber: Dumadi dan Kasiyo Dwidjowinoto (1992: 48)
c. Program Pembelajaran Renang Gaya Bebas di SMA
Pembelajaran renang gaya bebas di SMA merupakan pembelajaran
keseluruhan dan berlanjut pada setiap tingkat kesulitannya. Siswa yang
sudah memiliki kemampuan dasar renang pada tingkat kesulitan yang
rendah reperti untuk gaya dada, dapat ditingkatkan untuk gaya berikutnya
yaitu gaya bebas dengan tingkat kesulitan yang lebih komplek
dibandingkan dengan gaya dada. Dan pembelajaran ini akan terus
berkesinambungan sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimiliki.
d. Manfaat Olahraga Renang Bagi Siswa SMA
Berenang adalah salah satu jenis olahraga yang mampu
meningkatkan kesehatan seseorang yang juga merupakan olahraga tanpa
gaya gravitasi bumi (non weight barring). Berenang terbilang minim risiko
cedera fisik, karena saat berenang seluruh berat badan ditahan oleh air atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
mengapung. Selain itu berenang merupakan olahraga yang paling
dianjurkan bagi mereka yang kelebihan berat badan (obesitas), ibu hamil
dan penderita gangguan persendian tulang atau arthritis. Berenang
memiliki banyak manfaat khususnya bagi remaja SMA yang sedang
mengalami pertumbuhan fisik dan dapat dirasakan apabila melakukannya
secara benar dan rutin, manfaat tersebut antara lain :
1) Membentuk otot. Saat berenang, kita menggerakkan hampir
keseluruhan otot-otot pada tubuh, mulai dari kepala, leher, anggota
gerak atas, dada, perut, punggung, pinggang, anggota gerak bawah,
dan telapak kaki. Saat bergerak di dalam air, tubuh mengeluarkan
energi lebih besar karena harus „melawan‟ massa air yang mampu
menguatkan dan melenturkan otot-otot tubuh.
2) Meningkatkan kemampuan fungsi jantung dan paru-paru. Gerakan
mendorong dan menendang air dengan anggota tubuh terutama tangan
dan kaki, dapat memacu aliran darah ke jantung, pembuluh darah, dan
paru-paru. Artinya, berenang dapat dikategorikan sebagai
latihan aerobik dalam air.
3) Menambah tinggi badan. Berenang secara baik dan benar akan
membuat tubuh tumbuh lebih tinggi bagi yang masih dalam
pertumbuhan tentunya. Biasanya pada usia remaja pada tingkat SMA.
4) Melatih pernafasan. Sangat dianjurkan bagi orang yg terkena penyakit
asma untuk berenang karena sistem crdiovaskular dan pernafasan
dapat menjadi kuat. Penapasan kita menjadi lebih sehat, lancar, dan
bisa pernafasan menjadi lebih panjang.
5) Membakar kalori lebih banyak. Saat berenang, tubuh akan terasa lebih
berat bergerak di dalam air. Otomatis energi yang dibutuhkan pun
menjadi lebih tinggi, sehingga dapat secara efektif membakar sekitar
24% kalori tubuh.
6) Self safety. Dengan berenang kita tidak perlu khawatir apabila suatu
saat mengalami hal-hal yang tidak diinginkan khususnya yang
berhubungan dengan air (jatuh ke laut, dll).
7) Menghilangkan stres. Secara psikologis, berenang juga dapat
membuat hati dan pikiran lebih relaks. Gerakan berenang yang
dilakukan dengan santai dan perlahan, mampu meningkatkan hormon
endorfin dalam otak. Suasana hati jadi sejuk, pikiran lebih
adem, badanpun bebas gerah.
Dikutip dari http://prasetyayuniawanxi-ipa.blogspot.com/2011/11/manfaat-
olahraga-renang.html (12 Februari 2012)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
3. Media Pembelajaran
a. Penegertian Media Pembelajaran
Menurut Bovee dalam AH. Sanaky (2009: 3) “Media adalah sebuah
alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Media pembelajaran
adalah sebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan
pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses komunikasi antara
pembelajar, pengajar, dan bahan ajar”.
National Education Association (NEA), mengatakan bahwa
“media” adalah bentuk-bentuk komunikasi baik cetak maupun audio-visual
serta peralatannya. Sedangkan Gagne dalam AH. Sanaky (2009: 3),
mengatakan bahwa “media adalah berbagai jenis komponen atau sumber
belajar dalam lingkungan pembelajar yang dapat merangsang pembelajar
untuk belajar”. Briggs dalam AH. Sanaky (2009: 3), mengatakan bahwa
“media adalah segala wahana atau alat fisik yang dapat menyajikan pesan
sertab merangsang pembelajar untuk belajar”. Y. Miarso dalam AH. Sanaky
(2009: 4) mengatakan bahwa ”media adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemajuan
pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri
pembelajarnya”.
Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah Sarana pendidikan yang dapat digunakan sebagai
perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan
efisiensi dalam mencapai tujuan pembelajaran (AH. Sanaky, 2009: 4).
Dalam pengertian secara luas media pembelajaran adalah alat, metode,
teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan
interaksi antara pengajar dan pembelajaran di kelas.
b. Tujuan dan Manfaat Media Pembelajaran
1) Tujuan Media pembelajaran
Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran seperti
yang dikemukakan oleh AH. Sanaky (2009: 4) yaitu :
a) Mempermudah proses pembelajaran di kelas,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
b) Meningkatakan efisiensi proses pembelajaran,
c) Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan pelajaran,
dan
d) Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran.
2) Manfaat Media Pembelajaran
Manfaat media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses
pembelajaran seperti yang dekemukakan oleh Nana Sudjana dan
Ahmad Rivai dalam AH. Sanaky (2009: 5) adalah sebagai berikut :
a) Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar,
b) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, srhingga dapat lebih
dipahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai
tujuan pengajaran dengan baik,
c) Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar,
pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga,
d) Pembelajar lebih banyak kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain
yang dilakukan seperti mengamati, mendemonstrasikan, dll.
4. Alat bantu Pembelajaran
a. Pengertian Alat Bantu pembelajaran
Alat bantu adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam
menyampaikan bahan pendidikan/pengajaran. Alat bantu ini sering disebut
alat peraga karena berfungsi untuk membantu meragakan sesuatu dalam
proses pendidikan pengajaran.
Alat bantu ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan
yang ada pada setiap manusia itu diterima atau ditangkap melalui panca
indera. Semakin banyak indera yang digunakan untuk menerima sesuatu
maka semakin banyak dan semakin jelas pula pengertian/pengetahuan yang
diperoleh. Dengan perkataan lain, alat peraga ini dimaksudkan untuk
mengerahkan indera sebanyak mungkin kepada suatu objek sehingga
mempermudah persepsi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
b. Tujuan Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran
Modifikasi alat bantu pembelajaran sangat penting untuk dilakukan
oleh guru mata pelajaran apa saja, khususnya pada mata pelajaran
pendidikan jasmani seperti yang dikemukakan oleh Lutan dalam
Samsudin(2008: 59) bahwa “modifikasi dalam mata pelajaran pendidikan
jasmani diperlukan dengan tujuan agar :
1) Siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran.
2) Meningkatakan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi.
3) Siswa dapat melakukan pola gerak secara benar”.
Dengan melakukan modifikasi sarana maupun prasarana, tidak
akan mengurangi aktivitas siswa dalam melaksanakan pelajaran pendidikan
jasmani. Bahkan sebaliknya, karena siswa bisa difasilitasi untuk lebih
banyak bergerak, melalui pendekatan bermain dalam suasana riang
gembira. Jangan lupa bahwa kata kunci pendidikan jasmani adalah
“Bermain-bergerak-ceria”.(Samsudin: 59)
c. Syarat Alat Bantu Pembelajaran Yang Baik
Menurut Agus Kristiyanto (2010: 130) menjelaskan bahwa Suatu
alat dikatakan baik, apabila mempunyai tujuan pendidikan untuk mengubah
pengetahuan, pengertian, pendapat dan konsep-konsep, mengubah sikap
dan persepsi, menanamkan tingkah laku/kebiasaan yang baru. Selain itu
alat bantu harus efisien dalam penggunaannya, dalam waktu yang singkat
dapat mencakup isi yang luas. Penempatan alat bantu perlu diperhatikan
ketepatannya agar dapat diamati dengan baik oleh siswa.
Efektif artinya memberikan hasil guna yang tinggi ditinjau dari segi
pesannya dan kepentingan siswa yang sedang belajar, sedangkan yang
dimaksud komunikatif ialah bahwa media tersebut mudah untuk
dimengerti maksudnya, sehingga membuat siswa menjadi lebih mudah
dalam menerima pembelajaran yang diberikan oleh guru.
d. Pembelajaran Renang Gaya Bebas Dengan Pedal Mika dan Ban Bekas
Dalam pembelajaran pendidikan jasmani, penggunaan alat bantu
dengan modifikasi diperlukan untuk menanamkan pemahaman konsep serta
kemampuan gerak pada siswa. Dalam pembelajaran renang gaya bebas ini
akan mencoba menggunakan alat bantu pembelajaran yang dimodifikasi
berupa pedal mika dan ban bekas yang bertujuan untuk membantu siswa
untuk lebih mudah melakukan dan memahami konsep gerakan renang gaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
bebas. Dan diharapkan penggunaan alat bantu tersebut akan lebih menarik
serta memudahkan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.
Pembelajaran menggunakan ban bekas ini merupakan bentuk alat
bantu untuk belajar gerakan kaki yang menggantikan pelampung sebagai
pegangan. Dengan ban bekas ini, saat pembelajaran siswa akan mudah
untuk melakukan drill gerakan kaki gaya bebas yang diberikan guru karena
ban bekas ini memiliki sifat seperti pelampung yang ringan dan membuat
siswa lebih merasa aman dan tidak takut. Sehingga siswa akan merasa
tercapu untuk melakukan gerakan-gerakan yang diperintahkan oleh guru.
Sedangkan untuk penggunaan pedal mika sendiri akan diberikan
pada saat siswa melakukan latihan gerakan tangan gaya bebas. Pedal mika
ini bertujuan untuk membantu kekuatan tangan saat melakukan gerakan
dayungan. Dengan menggunakan pedal ini siswa akan lebih mudah untuk
menghasilkan gerakan ke depan, sehingga siswa lebih terpacu pula untuk
melakukan gerakan-gerakan yang diperintahkan oleh guru.
Penggunaan pedal mika dan ban dalam truk dalam pembelajaran
renang merupakan suatu penerapan dari pengembangan alat bantu
pendidikan jasmani khususnya untuk gaya bebas. Dengan menggunakan alat
bantu tersebut, diharapkan siswa dapat melakukan gerakan secara otomatis
dan benar.
Gambar 2. Aplikasi Penggunaan Pedal Mika Dalam Gerakan Renang Gaya Bebas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Gambar 3. Aplikasi Penggunaan Ban Bekas Dalam Gerakan Renang Gaya Bebas
B. Kerangka Pemikiran
Penelitian ini didasarkan pada kurang maksimalnya hasil pembelajaran
penjas khususnya pembelajaran renang gaya bebas. Penyampaian konsep gerak
yang dilakukan guru selama ini kurang menarik perhatian siswa untuk lebih aktif
mengikuti dan memahami materi pembelajaran yang diberikan. Kurangnya sarana
atau peran aktif siswa dalam kegiatan belajar mengajar juga menjadi kendala
utama dalam pembelajaran penjas. Proses pembelajaran belum mewujudkan
adanya partisipasi yang penuh dan menyeluruh. Siswa hanya menjadi objek
pembelajaran yang hanya mendengarkan dan melakukan apa yang diperintahkan
oleh guru. Selain itu, proses pembelajaran kurang mengoptimalkan penggunaan
alat bantu pembelajaran yang dapat memicu motivasi siswa untuk lebih aktif
dalam mengikuti pembelajaran.
Kurangnya kreatifitas dan rendahnya kesadaran guru akan pentingya alat
bantu pembelajaran dapat mempengaruhi hasil belajar belajar. Penggunaan dan
pengembangan alat bantu pembelajaran yang sederhana belum sepenuhnya
dilakukan oleh guru pendidikan jasmani di sekolah, sehingga situasi belajar
berjalan seirama tanpa ada variasi. Guru hanya menggunakan metode ceramah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
dam metode tugas, karena mereka hanya mengejar bagaimana materi
pembelajaran tersebut dapat selesai tepat waktu tanpa memperhatikan bagaimana
pembelajaran itu bermakna dan dapat diaplikasikan oleh siswa dalam
kesehariannya.
Penggunaan suatu model nyata yang dapat diamati dan dapat dipegang
langsung oleh siswa memungkinkan siswa untuk lebih terlibat secara aktif dalam
proses pembelajaran. Model nyata tersebut ialah alat bantu pembelajaran.
Penggunaan alat bantu pembelajaran memungkinkan siswa untuk lebih banyak
aktif untuk melakukan kegiatan seperti melihat, menyentuh, merasakan, atau
mengalami melalui suatu bentuk modifikasi alat bantu.
Penggunaan modifikasi dalam pelaksanaan tindakan tiap siklusnya
disesuaikan dengan topik materi yang sedang dipelajari. Secara garis besar
modifikasi yang digunakan antara lain penerapan modifikasi alat bantu
pembelajaran berupa pedal mika dan ban bekas. Secara lebih terperinci, jenis-jenis
media tersebut dijabarkan dalam RPP tiap pertemuan.
Secara sederhana, kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat
digambarkan pada gambar di bawah ini:
Guru:
Kurang kreatif &
inovatif dalam
proses
pembelajaran
pendidikan
jasmani
Siswa:
- Pasif karena kurang
tertarik dan bosan
dengan pelajaran
renang gaya bebas
- Hasil belajar renang
gaya bebas rendah
- Pemahaman dan
kemampuan renang
gaya bebas siswa
rendah
Tidakan
Meningkatkan hasil
belajar dan
kemampuan renang
gaya bebas melalui
penggunaan
modifikasi alat bantu
pembelajaran(Pedal
mika dan Ban bekas)
Siklus I: Guru &
peneliti menyusun
bentuk gerakan dan
teknik untuk
meningkatkan hasil
belajar renang gaya
bebas melalui
modifikasi alat bantu
pembelajaran
Kondisi awal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Gambar 4. Kerangka Pemikiran
Kondisi akhir
Melalui penggunaan
modifikasi alat bantu
pembelajaran dapat
meningkatkan
motivasi,
pengetahuan ,dan
kemampuan renang
gaya bebas siswa.
Sehingga hasil
belajar siswa
meningkat.
Siklus II: Upaya
perbaikan dari
tindakan pada siklus I
sehingga melalui
penggunaan
modifikasi alat bantu
pembelajaran (pedal
mika&ban bekas)
dapat berhasil
meningkatkan hasil
belajar renang gaya
bebas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan dari maret 2012 sampai bulan Mei
2012. Setiap hari rabu, pukul 15.30 s/d 17.00 WIB.
Tabel 3.1. Rincian Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Penelitian
Kegiatan Penelitian Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Juni
1. Persiapan Penelitian
a. Koordinasi peneliti dengan kepala
sekolah dan guru penjasorkes
b. Diskusi dengan guru untuk
mengidentifikasi masalah pembelajaran
dan merancang tindakan
c. Menyusun proposal penelitian
d. Menyiapkan lembar observasi
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Siklus I
- Perencanaan
- Pelaksanaan tindakan
- Observasi
- Refleksi
b. Siklus II
- Perencanaan
- Pelaksanaan tindakan
- Observasi
- Refleksi
3. Analisis Data dan Pelaporan
a. Analisis data (hasil tindakan 2 siklus)
b. Menyusun laporan/skripsi
c. Ujian dan revisi
d. Penggandaan dan pengumpulan laporan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
2. Tempat Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di Kolam Renang Birawa Yudha
KOPASSUS, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.
B. Subjek penelitian
Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2
SMA N 1 Kartasura tahun ajaran 2011/2012, yang berjumlah 39 siswa dari 11
siswa putra dan 28 siswa putri.
C. Data dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh melalui observasi secara langsung
di lokasi penelitian mengenai proses pembelajaran renang gaya bebas
siswa kelas XI IPA 2 SMA N 1 Kartasura tahun ajaran 2011/2012, berupa
hasil belajar siswa.
b. Data sekunder, yaitu berupa RPP, silabus dan daftar siswa kelas XI IPA 2
SMA N 1 Kartasura tahun ajaran 2011/2012.
2. Jenis Variabel
Dalam penelitian ini terdapat satu variabel bebas (independent) dan
satu variabel terikat (dependent), yakni :
a. Variabel bebas (independent), yakni variabel yang mempengaruhi
variabel lain, variabel bebas dalam penelitian ini adalah : hasil belajar
renang gaya bebas pada siswa kelas XI IPA 2 SMA N 1 Kartasura tahun
ajaran 2011/2012.
b. Variabel terikat (dependent), yakni variabel yang dipengaruhi variabel
lain, variabel terikat dalam penelitian ini adalah : Modifikasi alat bantu
pembelajaran dengan menggunakan pedal mika dan ban bekas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
D. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
diantaranya melalui ; tes praktik, observasi lapangan. Menurut H.E. Mulyasa
(2009:183) data penelitian dikumpulkan melalui teknik pengumpulan data
meliputi : jenis data, sumber data, teknik pengumpulan data, dan instrumen yang
digunakan.
Secara terperinci teknik pengumpulan data pada penelitian dapat
didiskripsikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.2. Teknik Pengumpulan dan Alat Penelitian
Jenis Data Subjek Teknik
Pengumpulan Data
Instrumen
Hasil belajar
renang gaya
bebas
Siswa Afektif Skala sikap melalui
observasi lapangan
(sesuai rubik penilaian
aspek afektif pada
RPP)
Kognitif Soal tes (sesuai
dengan rubik
penilaian aspek
kognitif pada RPP)
Psikomotor Unjuk kerja praktik
meliputi kemampuan
renang gaya bebas
(sesuai rubik penilaian
aspek psikomotor
pada RPP)
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi informasi tentang
keadaan siswa dilihat dari aspek kualitatif dan kuantitatif. Aspek kuantitatif yakni
hasil pengukuran kemampuan renang gaya dadapada siswa kelas XI IPA 2 SMA
N 1 Kartasura tahun ajaran 2011/2012. Sedangkan aspek kualitatif didasarkan atas
hasil pengamatan dan catatan pembelajaran selama penelitian berlangsung. Data
penelitian dikumpulkan dari berbagai sumber, diantaranya :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
1. Info mitra kolaboratif (guru pendidikan jasmani yang bersangkutan) serta
siswa
2. Tempat peristiwa dan berlangsungnya aktifitas pembelajaran.
3. Dokumentasi atau arsip yang antara lain berupa kurikulum, skenario
pembelajaran, silabus, buku penelitian, dan buku referensi mengajar.
E. Uji Validitas Data
Uji validitas merupakan suatu cara untuk menentukan suatu keabsahan
data yang diperoleh. Dalam hal ini, untuk meningkatkan validitas data yang
diperoleh, peneliti menggunakan triangulasi data. Triangulasi yang digunakan
yaitu:
1. Triangulasi data
2. Triangulasi sumber
3. Trinagulasi metode
Validitas data PTK ini menggunakan:
a. Triangulasi data yaitu data yang sama akan lebih mantab kebenarannya
apabila diperoleh dari beberapa sumber data yang berbeda
b. Triangulasi sumber yaitu memgkroscekkan data yang diperoleh dengan
informan atau narasumber yang lain baik dari siswa, guru, atau pihak lain.
c. Triangulasi metode yaitu mengumpulkan data dengan metode yang
berbeda agar hasilnya lebih mantab (metode observasi dan wawancara),
sehingga akan diperoleh hasil yang akurat mengenai subjek.
F. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah Deskriptif
Kualitatif. Analisis data kualitatif menurut Lexy J Moleong (2002: 103) adalah
“Proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan
satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dirumuskan hipotesis
kerja seperti yang disarankan oleh data”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Analisis terhadap peningkatan hasil belajar renang gaya bebas siswa
melalui alat bantu pedal mika dan ban bekas adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan melakukan rangkaian gerak renang gaya bebas dengan
menganalisa rangkaian gerak renang gaya bebas kemudian dikategorikan
dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan.
2. Hasil belajar renang gaya bebas pada siswa dengan menganalisa nilai yang
diperoleh siswa setiap aspeknya kemudian dikategorikan dalam klasifikasi
skor yang telah ditentukan.
G. Indikator Kinerja Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan
hasil belajar renang gaya bebas melalui modifikasi alat bantu pembelajaran pada
siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kartasura. Adapun setiap tindakan untuk
pencapaian tujuan tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap
siklus terdiri dari empat langkah yang meliputi; perencanaan tindakan,
pelaksanaan tindakan, observasi,dan refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya.
Penelitian ini direncanakan dalam dua siklus.
Tabel 3.3. Prediksi Pencapaian Hasil Belajar Siswa
Aspek yang diukur Presentase target capaian Cara mengukur
Kondisi
awal
Siklus I Siklus II
Sikap siswa selama
mengikuti pembelajaran
renang gaya bebas
40% 70% 80% Diamati selama guru
memberikan materi
renang gaya bebas
(sesuai rubrik penilaian
di RPP)
Pengetahuan dan
pemahaman siswa
terhadap materi renang
gaya bebas
60% 80% 100% Melalui tes kemampuan
kognitif sesuai pedoman
penilaian di RPP
Siswa yang sudah
mampu melakukan
teknik dasar renang gaya
bebas dengan
menggunakan
modifikasi alat bantu
pembelajaran
13% 35% 60% Diamati selama
pembelajaran dengan
menggunakan lembar
observasi peneliti dan
tes kemampuan renang
gaya bebas sesuai
pedoman di RPP
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Ketuntasan hasil belajar
(hasil dari tes
kemampuan teknik
dasar renang gaya
bebas)
18% 40% 70% Diukur melalui
ketuntasan belajar siswa
pada materi renang gaya
bebas melalui
penjumlahan (aspek
afektif, kognitif,
psikomotor) sesuai
dengan KKM sekolah:
70
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah yang harus dilalui oleh
peneliti dalam menerapkan metode yang akan digunakan dalam penelitian.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas.
Langkah-langkah pelaksanaan PTK secara prosedurnya dilakukan secara
partisipatif atau kolaboratif antara (guru dan peneliti) bekerjasama, mulai dari
tahap orientasi dilanjutkan penyususnan rencana tindakan dan pelaksanaan
tindakan pada siklus pertama, diskusi yang bersifat analitik yang kemudian
dilanjutkan kepada langkah refleksi-evaluatif atas kegiatan yang dilakukan pada
siklus pertama, untuk kemudian mempersiapkan rencana modifikasi, koreksi, atau
pembetulan, atau penyempurnaan pada siklus kedua dan seterusnya.
Adapun tahapan tiap siklus pada Penelitian Tindakan Kelas ini dapat
terlihat melalui gambar berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Gambar 5. Alur Tahapan Siklus Penelitian Tindakan Kelas
(Sumber : H.E Mulyasa (2009: 73)
Untuk memperoleh hasil penelitian seperti yang diharapkan, prosedur
penelitian ini meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
1. Tahap persiapan survei awal
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah Peneliti melakukan
observasi sekolah atau kelas yang akan dijadikan tempat Penelitian Tindakan
Kelas. Meninjau sejauhmana pelaksanaan pembelajaran renag gaya bebas
diterapkan pada sekolah atau kelas tersebut.
2. Tahap seleksi informan, penyiapan instrumen dan alat
Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi:
a. Menentukan subjek penelitian
b. Menyiapkan alat, instrumen penelitian, dan evaluasi
3. Tahap pengumpulan data dan tindakan
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data tentang:
a. Hasil belajar renang gaya bebas
b. Kemampuan siswa dalam proses pembelajaran
Tahap I
Perencanaan
Perencanaan
Siklus I
Tahap III
Pengamatan
Tahap IV
Refleksi
Tahap II
Pelaksanaan
Tahap I
Perencanaan
Perencanaan
Siklus II
Tahap III
Pengamatan
Tahap IV
Refleksi
Tahap II
Pelaksanaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
c. Alat bantu pembelajaran
d. Pelaksanaan pembelajaran
e. Partisipasi dan keaktifan siswa
4. Tahap analisis data
Dalam tahap ini analisis yang digunakan adalah diskriptif kualitatif.
Teknik analisis tersebut dilakukan karena sebagian besar data yang
dikumpulkan berupa uraian diskriptif tentang perkembangan proses
pembelajaran, yakni hasil belajar renang gaya bebas.
5. Tahap penyusunan laporan
Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan dari awal
survei sampai dengan menganalisis data yang dilakukan pada waktu penelitian.
6. Deskripsi tiap siklus
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya hasil
belajar renang gaya bebas siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kartasura tahun
ajaran 2011/2012. Setiap tindakan upaya pencapaian tujuan tersebut dirancang
dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklusnya terdiri atas empat tahap,
yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan
interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya.
Penelitian ini direncanakan dalam 2 siklus.
a. Rancangan Siklus I
1) Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun skenario pembelajaran
sebagai berikut:
a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
b) Menyusun lembar penilaian dan hasil pembelajaran
c) Menyusun lembar observasi dan lembar tes
d) Menyiapkan media alat bantu pembelajaran berupa pedal mika dan
ban bekas
e) Menyiapkan tempat penelitian
f) Menetapkan alokasi waktu pelaksanaan penelitian
g) Sosialisasi kepada subjek penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
2) Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan sesuai dengan skenario pembelajaran yang
sudah direncanakan pada tahap perencanaan. Kegiatan yang dilakukan
adalah melaksankan proses pembelajaran di lapangan dengan langkah-
langkah kegiatan sebagai berikut:
a) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum
b) Melakukan pemanasan 10 menit
c) Melakukan teknik dasar renang gaya bebas:
(1) Teknik dasar pernafasan renang gaya bebas melalui penjelasan dan
perintah langsung.
(2) Teknik dasar gerakan kaki gaya bebas menggunakan modifikasi
alat bantu pembelajaran berupa ban dalam truk sebagai pelampung
(3) Teknik dasar gerakan lengan gaya bebas menggunakan modifikasi
alat bantu pembelajaran berupa pedal mika,
(4) Melakukan koordinasi gerakan renang gaya dada yang meliputi
gerakan kaki, gerakan lengan, dan pengambilan nafas.
d) Melakukan diskusi kelas membahas masalah yang dialami
e) Menarik kesimpulan dan evaluasi
f) Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung
g) Melaksanakan pendinginan
3) Tahap observasi
Kegiatan pengamatan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan
pelaksaan tindakan. Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap
penggunaan modifikasi alat bantu pembelajaran berupa pedal mika dan
ban dalam truk yang diterapkan terhadap pembelajaran renang gaya
bebas. Observasi dilakukan dengan menggunakan instrumen berupa
lembar observasi siswa.
4) Tahap evaluasi (refleksi)
Pada tahap ini dilakukan denga menganalisis hasil observasi sehingga
diperoleh kesimpulan apa saja yang perlu dipertahankan dan apa saja
yang perlu diperbaiki. Tahap ini mengemukakan temuan-temuan dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
pelaksanaan tindakan I. Prosentase indikator ketercapaian penelitian
dapat terlihat pada tabel berikut:
b. Rancangan Siklus II
Pada rancangan siklus II tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah
dicapai pada tingkatan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut
dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran
pendidikan jasmani termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi dan
interpretasi, serta analisis dan refleksi yang juga mengacu pada siklus
sebelumnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pra Tindakan
Sebelum melaksanakan proses penelitian tindakan kelas ini, terlebih dahulu
peneliti melakukan kegiatan survey awal untuk mengetahui keadaan nyata yang
ada di lapangan. Hasil kegiatan survey awal tersebut adalah sebagai berikut :
1. Siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kartasura tahun ajaran 2011/2012, yang
mengikuti materi renang gaya bebas adalah 39 siswa, yang terdiri atas 11 siswa
putra dan 28 siswa putri. Dilihat dari proses pembelajaran renang gaya bebas,
dapat dikatakan proses pembelajaran dalam kategori kurang berhasil.
2. Siswa kurang memiliki minat dan motivasi untuk mengikuti pelajaran renang.
Banyak siswa putri yang beralasan menstruasi dan sakit untuk tidak mengikuti
pelajaran renang. Banyak pula siswa baik putra maupun putri yang berlama-
lama untuk berganti pakaian renang sehingga banyak waktu pelajaran yang
tersita. Hal ini disebabkan guru kurang memilki model pembelajaran yang
tepat dalam materi renang gaya bebas dengan jumlah siswa yang terlalu
banyak. Selain itu, keterbatasan alat bantu pembelajaran seperti pelampung,
dsb, menjadi kendala tersendiri yang menyebabkan hasil belajar yang diperoleh
kurang maksimal.
3. Dari hasil pengamatan secara langsung oleh peneliti di lapangan, siswa
cenderung sulit diatur pada saat pembelajaran renang. Banyak siswa yang
seenaknya sendiri untuk mengikuti renang, dari yang bermain sendiri sampai
tidak melakukan gerakan renang sama sekali padahal sudah diperintah oleh
gurunya.
4. Dilihat dari hasil pengambilan nilai pada kondisi awal kelas XI IPA 2, hanya
18% siswa yang tuntas dengan KKM 70. Ada pula siswa yang sama sekali
tidak bisa melakukan gerakan renang gaya bebas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
5. Guru kurang bisa mengatur keadaan kelas, dikarenakan kondisi siswa yang
terlalu banyak dengan situasi tempat yang cukup ramai yang menjadikan
situasi belajar kurang nyaman. Sehingga tingkat pemahaman dan kemampuan
siswa terhadap materi renang gaya bebas yang disampaikan kurang maksimal.
6. Guru kurang kreatif dalam memanfaatkan alat bantu pembelajaran seperti
pelampung dan alat-alat bantu pembelajaran lain yang bisa dimodifikasi untuk
menunjang materi renang gaya bebas. Sehingga berdampak pada rendahnya
kemapuan renang gaya bebas pada siswa.
Hasil temuan survey peneliti dan guru tersebut dimaksudkan untuk
mengetahui kondisi nyata keadaan kelas pada saat pembelajaran renang gaya
bebas berlangsung di kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kartasura. Sehingga pada
data awal ini diperoleh data tentang kempauan siswa pada renang gaya bebas dan
hasil belajar renang gaya bebas siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kartasura
tahn ajaran 2011 / 2012.
a. Kemampuan Melakukan Renang Gaya Bebas Sebelum Penggunaan
Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran.
Kondisi awal kemampuan melakukan renang gaya bebas siswa kelas XI
IPA 2 SMA Negeri 1 Kartasura tahun ajaran 2011 / 2012 sebelum diberikan
tindakan berupa penggunaan modifikasi alat bantu pembelajaran berupa ban
bekas dan pedal mika disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 4.1. Diskripsi Data Awal Kemampuan Melakukan Renang Gaya Bebas
Sebelum Diberikan Tindakan Berupa Penggunaan Modifikasi Alat
Bantu Pembelajaran
Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah Anak Prosentase
90 – 100 Baik Sekali Tuntas 1 2,6%
80 – 89 Baik Tuntas 0 0,0%
70 – 79 Cukup Tuntas 4 10,3%
60 – 69 Kurang Tidak Tuntas 14 35,9%
<60 Kurang Sekali Tidak Tuntas 20 51,3%
Jumlah 39 100%
Berdasarkan hasil diskripsi data awal, kemampuan melakukan renang gaya
bebas siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kartasura tahun ajaran 2011 / 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
sebelum diberikan tindakan adalah Kurang dengan prosentase 35,9% dan
Kurang Sekali dengan prosentase 51,3%.
b. Hasil Belajar Renang Gaya Bebas Sebelum Penggunaan Modifikasi Alat
Bantu Pembelajaran.
Kondisi hasil belajar renang gaya bebas siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri
1 Kartasura tahun ajaran 2011 / 2012 sebelum diberikan tindakan berupa
penggunaan modifikasi alat bantu pembelajaran disajikan dalam bentuk tabel
sebagai berikut:
Tabel 4.2 Diskripsi Data Awal Hasil Belajar Renang Gaya Bebas Sebelum
Diberikan Tindakan Melalui Penggunaan Modifikasi Alat Bantu
Pembelajaran
Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah Anak Prosentase
90 – 100 Baik Sekali Tuntas 0 0,0%
80 – 89 Baik Tuntas 1 2,6%
70 – 79 Cukup Tuntas 6 15,4%
61 – 69 Kurang Tidak Tuntas 14 35,9%
<60 Kurang Sekali Tidak Tuntas 18 46,2%
Jumlah 39 100%
Berdasarkan hasil diskripsi rekapitulasi data awal sebelum diberikan
tindakan maka dapat dilihat bahwa mayoritas siswa belum menunjukkan hasil
belajar yang baik, dengan prosentase kentutasan belajar 18,0% siswa.
Melalui diskripsi data awal yang telah diperoleh tersebut masing- masing
aspek menunjukan kriteria keberhasilan pembelajaran yang Kurang. Maka
disusun sebuah tindakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran materi renang
gaya bebas pada siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kartasura tahun ajaran 2011
/ 2012, melalui penggunaan modifikasi alat bantu pembelajaran berupa ban bekas
dan pedal mika. Pelaksanaan tindakan dilakukan sebanyak 2 siklus, yang masing-
masing siklus terdiri atas 4 tahapan, yakni: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan
Tindakan, (3) Observasi dan Interprestasi, (4) Analisis dan Refleksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus
1. Siklus I
Pembelajaran renang gaya bebas dengan menggunakan modifikasi alat
bantu pembelajaran berupa pedal mika dan ban bekas pada siklus I adalah
pemberian materi pada renang gaya bebas, yang meliputi; (1) Mempraktikkan
teknik meluncur renang gaya bebas, (2) mempraktikkan teknik gerakan kaki
gaya bebas dengan menggunakan modifikasi alat bantu pembelajaran berupa
ban bekas sebagai pengganti pelampung, (3) mempraktikkan teknik gerakan
lengan gaya bebas dengan menggunakan modifikasi alat bantu pembelajaran
berupa pedal mika untuk membantu dayungan tangan, (4) mempraktikkan
teknik pernafasan renang gaya bebas, (5) mempraktikkan teknik rangkaian
gerakan renang gaya bebas.
Pembelajaran teknik dasar renang gaya bebas pada siklus I tersebut
dilakukan selama empat kali pertemuan. Jumlah indikator capaian yang cukup
banyak, menyebabkan waktu yang diperlukan lebih lama.
a. Rencana Tindakan I
Perencanaan tindakan I dilaksanakan pada hari Sabtu 24 Maret
2012, di SMA Negeri 1 Kartasura. Peneliti dan kolabolator (guru penjas
yang bersangkutan) mendiskusikan rancangan tindakan yang akan
dilakukan dalam proses penelitian ini, seluruh rencana tindakan pada
siklus 1 termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I.
Melalui RPP siklus I tersebut disepakati bahwa pelaksanaan tindakan
siklus I diadakan selama empat kali pertemuan, sebab jumlah indikator
capaian yang terlampau banyak, sehingga membutuhkan waktu dan
pertemuan lebih banyak.
Pada siklus I peneliti dan kolabolator merancang rencana
pelaksanaan tindakan I sebagai berikut:
1) Peneliti bersama kolabolator merancang skenario pembelajaran
dengan menggunakan modifikasi alat bantu pembelajaran berupa ban
bekas sebagai pengganti pelampung dan pedal mika sebagai alat bantu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
drill gerakan tangan renang gaya bebas, untuk meningkatkan hasil
belajar renang gaya bebas.
2) Guru dan kolabolator menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) renang gaya bebas dengan penggunaan modifikasi alat bantu
pembelajaran berupa ban bekas dan pedal mika.
3) Peneliti dan kolabolator menyiapkan media yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran renang gaya bebas, seperti; ban bekas,
pedal mika, dsb.
4) Peneliti dan kolabolator menyusun instrumen penilaian yang akan
digunakan yang meliputi instrumen tes dan non tes. Instrumen tes
dinilai dari hasil peningkatan kemampuan renang gaya bebas yang
menggunakan modifikasi alat bantu pembelajaran berupa ban bekas
dan pedal mika. Sedangkan instrumen non tes dinilai berdasarkan
pedoman observasi yang dilakukan peneliti dengan mengamati sikap
siswa selam mengikuti pembelajaran melalui rubrik penilaian siswa
yang tercantum dalam RPP.
5) Peneliti dan kolabolator menyusun standar penilaian pada penguasaan
teknik dasar renang gaya bebas.
6) Peneliti dan kolabolator menentukan lokasi pelaksanaan tindakan,
yaitu di kolam renang Kopassus, Kartasura, Sukoharjo.
b. Pelaksanaan Tindakan I
Tindakan I dilaksanakan selama empat kali pertemuan, selama
empat minggu yaitu pada setiap hari rabu tanggal 28 Maret 2012, 4 April
2012, 11 April 2012, 18 April 2012, di kolam renang Kopassus Kartasura,
Sukoharjo. Masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 2 x 45 menit
dengan pembagian waktu siswa laki – laki pada pukul 14.00 – 15.30 WIB
dan siswa Perempuan pada pukul 15.30 – 16.00 WIB. Sesuai dengan RPP
pada siklus I, pembelajaran ini dilakukan oleh peneliti dan kolabolator
sekaligus melakukan observasi terhadap proses pembelajaran.
Materi yang disampaikan pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan
pertama (rabu 28 Maret 2012) adalah praktik teknik gerakan meluncur,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
materi kedua adalah praktik teknik gerakan kaki gaya bebas. Urutan
pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Peneliti dan kolabolator menyiapkan siswa dengan kumpul dan
presensi kehadiran siswa, serta memulai pembelajaran dengan berdoa.
2) Peneliti dan kolabolator menyampaikan motivasi dan tujuan
pembelajaran, serta kompetensi dan indikator yang harus dicapai
siswa.
3) Peneliti dan kolabolator melanjutkan dengan pemanasan serta
peregangan otot – otot sebelum masuk ke inti materi.
4) Peneliti dan kolabolator lebih banyak memberikan gerakan
peregangan otot yang berkaitan dengan materi yang akan
disampaikan, yaitu pada otot – otot tungkai. Selanjutnya siswa
diinstruksikan untuk duduk di tepi kolam dangkal untuk membasahi
tubuh mereka yang bertujuan untuk menyesuaikan suhu tubuh
terhadap suhu air kolam.
5) Peneliti dan kolabolator menyampaikan penjelasan mengenai materi
pertama yaitu teknik gerakan meluncur. Siswa diminta untuk
mendengarkan penjelasan dan memperhatikan demonstrasi yang
dilakukan oleh peneliti dan kolabolator.
6) Siswa diinstruksikan untuk melakukan gerakan teknik gerakan
meluncur, yaitu dengan tolakan pada dinding kolam sesuai penjelasan
dan contoh yang diberikan peneliti dan kolabolator.
7) Sebelum melakukan gerakan meluncur, siswa dibagi menjadi menjadi
beberapa kelompok keberangkatan.
8) Siswa melakukan gerakan meluncur, sesuai dengan instruksi peneliti
dan kolabolator.
9) Peneliti dan kolabolator memberikan bimbingan dan mengamati
gerakan yang dilakukan siswa.
10) Peneliti dan kolabolator memberikan evaluasi terhadap pelaksanaan
tugas yang telah dilakukan siswa, serta memberikan umpan balik
kepada siswa yang melakukan tugas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
11) Peneliti dan kolabolator mempersiapkan materi selanjutnya yang akan
diberikan kepada siswa sebagai bentuk tindak lanjut dari hasil yang
diperoleh pada pelaksanaan materi pertama.
12) Peneliti dan kolabolator menyampaikan materi kedua yaitu teknik
gerakan kaki pada renang gaya bebas, dengan menggunakan
modifikasi alat bantu pembelajaran berupa ban bekas sebagai
pengganti pelampung. Siswa diminta untuk menyimak penjelasan dan
demonstrasi yang diberikan peneliti dan kolabolator.
13) Sebelum siswa melakukan teknik gerakan kaki renang gaya bebas di
kolam yang dalam dengan menggunakan ban bekas, terlebih dahulu
siswa diinstrukisikan untuk melakukan teknik gerakan kaki dengan
berpegangan dinding kolam.
14) Siswa melakukan teknik gerakan kaki gaya bebas dengan berpegangan
di dinding kolam.
15) Peneliti dan kolabolator mengamati dan memberikan bimbingan
terhadap gerakan siswa.
16) Peneliti dan kolabolator memberikan evaluasi terhadap pelaksanaan
tugas yang telah dilakukan siswa, serta memberikan umpan balik
kepada siswa yang melakukan tugas.
17) Selanjutnya siswa diinstruksikan untuk berbaris dalam beberapa
kelompok keberangkatan dan melakukan teknik gerakan kaki renang
gaya bebas menggunakan ban bekas dan diawali dengan gerakan
meluncur, seterusnya secara bergantian, sesuai dengan penjelasan dan
contoh dari peneliti dan kolabolator.
18) Siswa melakukan teknik gerakan kaki renang gaya bebas
menggunakan ban bebas yang diawali dengan gerakan meluncur.
19) Peneliti dan kolabolator mengamati dan memberikan bimbingan
tentang teknik gerakan kaki renang gaya bebas yang dilakukan siswa.
20) Peneliti dan kolabolator memberikan evaluasi terhadap pelaksanaan
tugas yang telah dilakukan siswa, serta memberikan umpan balik
kepada siswa yang melakukan tugas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
21) Di akhir pertemuan, peneliti dan kolabolator melakukan evaluasi
terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan dan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menanyakan kesulitan – kesulitan
yang dihadapai. Selanjutnya peneliti dan kolabolator memberikan
informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan.
Materi pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan kedua (rabu, 4
April 2012) adalah pengulangan materi minggu sebelumnya, yaitu praktik
teknik gerakan meluncur, materi kedua adalah praktik teknik gerakan kaki
gaya bebas. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Peneliti dan kolabolator menyiapkan siswa dengan kumpul dan
presensi kehadiran siswa, serta memulai pembelajaran dengan berdoa.
2) Peneliti dan kolabolator menyampaikan motivasi dan tujuan
pembelajaran, serta kompetensi dan indikator yang harus dicapai
siswa.
3) Peneliti dan kolabolator melanjutkan dengan pemanasan serta
peregangan otot – otot sebelum masuk ke inti materi.
4) Peneliti dan kolabolator lebih banyak memberikan gerakan
peregangan otot yang berkaitan dengan materi yang akan
disampaikan, yaitu pada otot – otot tungkai. Selanjutnya siswa
diinstruksikan untuk duduk di tepi kolam dangkal untuk membasahi
tubuh mereka yang bertujuan untuk menyesuaikan suhu tubuh
terhadap suhu air kolam.
5) Peneliti dan kolabolator menyampaikan penjelasan mengenai materi
pertama yaitu teknik gerakan meluncur. Siswa diminta untuk
mendengarkan penjelasan dan memperhatikan demonstrasi yang
dilakukan oleh peneliti dan kolabolator.
6) Siswa diinstruksikan untuk melakukan gerakan teknik gerakan
meluncur, yaitu dengan tolakan pada dinding kolam sesuai penjelasan
dan contoh yang diberikan peneliti dan kolabolator.
7) Sebelum melakukan gerakan meluncur, siswa dibagi menjadi menjadi
beberapa kelompok keberangkatan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
8) Siswa melakukan gerakan meluncur, sesuai dengan instruksi peneliti
dan kolabolator.
9) Peneliti dan kolabolator memberikan bimbingan dan mengamati
gerakan yang dilakukan siswa.
10) Peneliti dan kolabolator memberikan evaluasi terhadap pelaksanaan
tugas yang telah dilakukan siswa, serta memberikan umpan balik
kepada siswa yang melakukan tugas.
11) Peneliti dan kolabolator mempersiapkan materi selanjutnya yang akan
diberikan kepada siswa sebagai bentuk tindak lanjut dari hasil yang
diperoleh pada pelaksanaan materi pertama.
12) Peneliti dan kolabolator menyampaikan materi kedua yaitu teknik
gerakan kaki pada renang gaya bebas, dengan menggunakan
modifikasi alat bantu pembelajaran berupa ban bekas sebagai
pengganti pelampung. Siswa diminta untuk menyimak penjelasan dan
demonstrasi yang diberikan peneliti dan kolabolator.
13) Sebelum siswa melakukan teknik gerakan kaki renang gaya bebas di
kolam yang dalam dengan menggunakan ban bekas, terlebih dahulu
siswa diinstrukisikan untuk melakukan teknik gerakan kaki dengan
berpegangan dinding kolam.
14) Siswa melakukan teknik gerakan kaki gaya bebas dengan berpegangan
di dinding kolam.
15) Peneliti dan kolabolator mengamati dan memberikan bimbingan
terhadap gerakan siswa.
16) Peneliti dan kolabolator memberikan evaluasi terhadap pelaksanaan
tugas yang telah dilakukan siswa, serta memberikan umpan balik
kepada siswa yang melakukan tugas.
17) Selanjutnya siswa diinstruksikan untuk berbaris dalam beberapa
kelompok keberangkatan dan melakukan teknik gerakan kaki renang
gaya bebas menggunakan ban bekas dan diawali dengan gerakan
meluncur, seterusnya secara bergantian, sesuai dengan penjelasan dan
contoh dari peneliti dan kolabolator.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
18) Siswa melakukan teknik gerakan kaki renang gaya bebas
menggunakan ban bebas yang diawali dengan gerakan meluncur.
19) Peneliti dan kolabolator mengamati dan memberikan bimbingan
tentang teknik gerakan kaki renang gaya bebas yang dilakukan siswa.
20) Peneliti dan kolabolator memberikan evaluasi terhadap pelaksanaan
tugas yang telah dilakukan siswa, serta memberikan umpan balik
kepada siswa yang melakukan tugas.
21) Di akhir pertemuan, peneliti dan kolabolator melakukan evaluasi
terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan dan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menanyakan kesulitan – kesulitan
yang dihadapai. Selanjutnya peneliti dan kolabolator memberikan
informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan.
Materi pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan ketiga (Rabu, 11
April 2012) adalah teknik gerakan lengan renang gaya bebas, teknik
pernafasan renang gaya bebas, rangkaian gerak renang gaya bebas
menggunakan alay bantu berupa pedal mika. Urutan pelaksanaan tindakan
tersebut adalah sebagai berikut:
1) Peneliti dan kolabolator menyiapkan siswa dengan kumpul dan
presensi kehadiran siswa, serta memulai pembelajaran dengan berdoa.
2) Peneliti dan kolabolator menyampaikan motivasi dan tujuan
pembelajaran, serta kompetensi dan indikator yang harus dicapai
siswa.
3) Peneliti dan kolabolator melanjutkan dengan pemanasan serta
peregangan otot – otot sebelum masuk ke inti materi.
4) Peneliti dan kolabolator lebih banyak memberikan gerakan
peregangan otot yang berkaitan dengan materi yang akan
disampaikan, yaitu pada otot – otot lengan dan tungkai. Selanjutnya
siswa diinstruksikan untuk duduk di tepi kolam dangkal untuk
membasahi tubuh mereka yang bertujuan untuk menyesuaikan suhu
tubuh terhadap suhu air kolam.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
5) Peneliti dan kolabolator menyampaikan penjelasan mengenai materi
pertama yaitu teknik gerakan lengan gaya bebas beserta teknik
pernafasannya. Siswa diminta untuk mendengarkan penjelasan dan
memperhatikan demonstrasi yang dilakukan oleh peneliti dan
kolabolator.
6) Siswa diinstruksikan untuk melakukan gerakan teknik gerakan lengan
renang gaya bebas beserta teknik pernafasannya, yaitu siswa
melakukan gerakan lengan gaya bebas di kolam yang dangkal dengan
badan membungkuk dan berjalan dengan kaki menapak pada lantai
kolam serta diselingi gerakan pengambilan nafas gaya bebas sesuai
penjelasan dan contoh yang diberikan peneliti dan kolabolator.
7) Sebelum melakukan gerakan lengan dan teknik pengambilan nafas
gaya bebas, siswa dibagi menjadi menjadi beberapa kelompok
keberangkatan.
8) Siswa melakukan gerakan gerakan lengan dan teknik pengambilan
nafas gaya bebas secara bergantian, sesuai dengan instruksi peneliti
dan kolabolator.
9) Peneliti dan kolabolator memberikan bimbingan dan mengamati
gerakan yang dilakukan siswa.
10) Peneliti dan kolabolator memberikan evaluasi terhadap pelaksanaan
tugas yang telah dilakukan siswa, serta memberikan umpan balik
kepada siswa yang melakukan tugas.
11) Peneliti dan kolabolator mempersiapkan materi selanjutnya yang akan
diberikan kepada siswa sebagai bentuk tindak lanjut dari hasil yang
diperoleh pada pelaksanaan materi pertama.
12) Peneliti dan kolabolator menyampaikan materi kedua yaitu teknik
rangkaian gerakan renang gaya bebas dengan awalan meluncur,
dengan menggunakan modifikasi alat bantu pembelajaran berupa
pedal mika. Siswa diminta untuk menyimak penjelasan dan
demonstrasi yang diberikan peneliti dan kolabolator.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
13) Selanjutnya siswa diinstruksikan untuk berbaris dalam beberapa
kelompok keberangkatan dan melakukan teknik rangkaian gerakan
renang gaya bebas menggunakan pedal mika dan diawali dengan
gerakan meluncur, seterusnya secara bergantian, sesuai dengan
penjelasan dan contoh dari peneliti dan kolabolator.
14) Siswa melakukan teknik rangkaian gerakan renang gaya bebas
menggunakan pedal mika yang diawali dengan gerakan meluncur.
15) Peneliti dan kolabolator mengamati dan memberikan bimbingan
tentang teknik gerakan kaki renang gaya bebas yang dilakukan siswa.
16) Peneliti dan kolabolator memberikan evaluasi terhadap pelaksanaan
tugas yang telah dilakukan siswa, serta memberikan umpan balik
kepada siswa yang melakukan tugas.
17) Di akhir pertemuan, peneliti dan kolabolator melakukan evaluasi
terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan dan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menanyakan kesulitan – kesulitan
yang dihadapai. Selanjutnya peneliti dan kolabolator memberikan
informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan.
Materi pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan keempat (Rabu, 18
April 2012) adalah pengulangan materi yang telah disampaikan minggu
sebelumnya yaitu rangkaian gerak renang gaya bebas dengan
menggunakan modifikasi alat bantu pembelajaran berupa pedal mika dan
pengambilan nilai siklus I. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah
sebagai berikut:
1) Peneliti dan kolabolator menyiapkan siswa dengan kumpul dan
presensi kehadiran siswa, serta memulai pembelajaran dengan berdoa.
2) Peneliti dan kolabolator menyampaikan motivasi dan tujuan
pembelajaran, serta kompetensi dan indikator yang harus dicapai
siswa.
3) Peneliti dan kolabolator melanjutkan dengan pemanasan serta
peregangan otot – otot sebelum masuk ke inti materi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
4) Peneliti dan kolabolator memulai pembelajaran dengan mengulang
materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya, yaitu:
teknik rangkaian gerakan renang gaya bebas menggunakan modifikasi
alat bantu pembelajaran berupa pedal mika.
5) Peneliti dan kolabolator memberikan evaluasi terhadap pelaksanaan
tugas yang telah dilakukan siswa, serta memberikan umpan balik
kepada siswa yang melakukan tugas.
6) Peneliti dan kolabolator menyiapkan siswa untuk mengikuti tes
pengambilan nilai siklus I dengan membagi kelompok keberangkatan
masing – masing kelompok keberangkatan adalah 2 orang siswa.
7) Peneliti dan kolabolator melakukan tes pengambilan nilai untuk siklus
I dengan menilai kualitas gerakan renang gaya bebas sejauh 25 meter
pada blangko penilaian yang telah disiapkan.
8) Di akhir pertemuan, peneliti dan kolabolator melakukan evaluasi
terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan dan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menanyakan kesulitan – kesulitan
yang dihadapai. Selanjutnya peneliti dan kolabolator memberikan
informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan.
c. Observasi dan Interprestasi Tindakan I
Observasi dan interprestasi tindakan I dilakukan selama tindakan I
berlangsung. Dalam melakukan observasi dan interprestasi tindakan I
peneliti bekerjasama dengan kolabolator, adapun pelaksanaan tindakan I,
yaitu:
1) Peneliti mengamati proses pembelajaran renang gaya bebas dengan
menggunakan modifikasi alat bantu pembelajaran berupa ban bekas
dan pedal mika pada siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kartasura
tahun ajaran 2011/2012. Pada pertemuan pertama (Rabu, 28 Maret
2012 selama 2 x 45 menit untuk masing – masing siswa laki – laki dan
siswa perempuan), peneliti mengajarkan materi teknik renang gaya
bebas yang meliputi; teknik dasar gerakan meluncur, dan teknik dasar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
gerakan kaki gaya bebas menggunakan ban bebas. Pada pertemuan
kedua (Rabu, 4 April 2012 selama 2 x 45 menit untuk masing –
masing siswa laki – laki dan siswa perempuan) peneliti memberikan
materi pengulangan pada pertemuan minggu sebelumnya yaitu: teknik
dasar gerakan meluncur, dan teknik dasar gerakan kaki gaya bebas
menggunakan ban bebas. Pada pertemuan ketiga (Rabu, 11 April 2012
selama 2 x 45 menit untuk masing – masing siswa laki – laki dan
siswa perempuan) peneliti memberikan materi lanjutan dari teknik
dasar renang gaya bebas, yaitu teknik dasar gerakan lengan, teknik
pengambilan nafas, serta rangkaian gerakan renang gaya bebas
menggunakan pedal mika. Pada pertemuan keempat (Rabu, 18 April
2012 selama 2 x 45 menit untuk masing – masing siswa laki – laki dan
siswa perempuan) peneliti memberikan materi pengulangan pada
pertemuan minggu sebelumnya yaitu: yaitu teknik dasar gerakan
lengan, teknik pengambilan nafas, serta rangkaian gerakan renang
gaya bebas menggunakan pedal mika, dan pada pertemuan keempat
peneliti melakukan tes pengambilan nilai siklus I untuk mengetahui
hasil dan perkembangan proses pembelajaran selama siklus I.
2) Sebelum pembelajaran dilaksanakan, peneliti dan kolabolator
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sebagai
pedoman atau acuan dalam proses pelaksaan pembelajaran.
3) Peneliti melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan
modifikasi alat bantu pembelajaran berupa ban bekas dan pedal mika
sebagai aksi (action) dalam membantu siswa untuk lebih mudah
untuk menguasai teknik dasar renang gaya bebas dan meningkatkan
hasil belajar renang gaya bebas pada siswa kelas XI IPA 2 SMA
Negeri 1 Kartasura.
4) Peneliti dan kolabolator memberikan motivasi kepada siswa agar
mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan percaya diri. Siswa
dengan semangat dan percaya diri melakukan instruksi yang diberikan
oleh peneliti. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
pembelajaran diperoleh gambaran tentang aktivitas siswa selama
mengikuti pembelajaran, yaitu sebagai berikut: Siswa yang aktif
selama mengikuti pembelajaran renang gaya bebas sebesar 80%,
sedangkan 20% lainnya tampak berbicara sendiri dengan temannya
dan ada juga yang bermain sendiri. Dari hasil wawancara dengan
siswa yang kurang aktif pada waktu evaluasi setiap akhir pertemuan,
diperoleh penjelasan bahwa diantara mereka ada yang kurang
menyukai materi, dan tidak bisa melakukan unjuk kerja praktik renang
gaya bebas. Dari hasil evaluasi yang dilakukan peneliti dan
kolabolator, siswa yang bermain sendiri diakibatkan oleh kondisi
kolam yang luas dan ramai sehingga peneliti kurang dapat
menjangkau dan merasa diabaikan.
5) Peneliti bersama kolabolator melakukan penilaian melalui lembar
penilaian siswa sesuai dengan rubrik penilaian psikomotor pada RPP,
dengan tujuan mengetahui tingkat kemampuan renang gaya bebas
siswa setelah menggunakan modifikasi alat bantu pembelajaran
berupa ban bekas dan pedal mika.
Berdasarkan hasil tes pengambilan nilai renang gaya bebas pada
akhir siklus I, dapat diidentifikasi:
1) Siswa yang memiliki kemampuan dengan kategori baik sekali dalam
renang gaya bebas pada akhir siklus I, diperoleh hasil 5,1%; 15,4%
memperoleh hasil baik; 33,3% memperoleh hasil cukup; 10,3%
memperoleh hasil kurang; dan 35,9% memperoleh hasil kurang sekali.
Sehingga pada tindakan I, kemampuan siswa dalam melakukan teknik
dasar renang gaya bebas dapat dikatakan berhasil memenuhi target
capaian. Akan tetapi, masih perlu diadakan perbaikan kembali untuk
bisa mencapai hasil yang lebih baik.
2) Hasil belajar siswa dalam materi renang gaya bebas setelah tindakan I
dilakukan menunjukkan hasil bahwa yang mencapai kriteria Baik
Sekali sebanyak 12,8%, Baik 46,2%, Cukup 5,1%, Kurang 20,5%, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Kurang Sekali sebanyak 15,4%. Dalam hal ini sejumlah 25 siswa telah
masuk dalam kriteria Tuntas, sedangkan 14 siswa Tidak Tuntas.
Dalam pelaksanaan tindakan I terdapat beberapa kelebihan yang
dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan pelaksanaan tindakan I,
yang diantaranya adalah:
1) Siswa merasa tertarik dengan penggunaan modifikasi alat bantu
pembelajaran yang telah diberikan yang berupa ban bekas dan pedal
mika, sebab siswa bisa lebih menerapkan dan melakukan gerakan
yang diperintahkan dengan bantuan alat bantu pembelajaran yang
dimodifikasi. Selain itu, siswa lebih merasa senang dan bersemangat
karena penggunaan modifikasi alat bantu pembelajaran ini tidak
pernah diberikan sebelumnya dalam kegiatan belajar mengajar pada
materi renang. Banyak juga siswa yang sebelumnya merasa takut
untuk melakukan aktivitas di air menjadi lebih merasa aman, berani
dan percaya diri untuk melakukan aktivitas maupun gerakan di air
khususnya pada saat melakukan gerakan yang menggunakan ban
bekas.
2) Siswa lebih mudah dalam menyerap materi gerakan yang diberikan
melalui penggunaan modifikasi alat bantu pembelajaran berupa ban
bekas dan pedal mika. Karena penggunaan modifikasi alat bantu
tersebut bersifat menyenangkan dan stimultan terhadap motivasi siswa
untuk mengikuti pembelajaran.
3) Situasi kelas menjadi lebih tertata, terkondisi dengan baik dan
menyenangkan, sehingga materi yang diberikan menuju pada suatu
tujuan yang jelas.
Akan tetapi dalam tindakan I ini masih ada terdapat beberapa
kelemahan, adapun kelemahan dalam pelaksanaan tindakan I tersebut,
antara lain:
1) Banyak siswa yang sering terlambat, sehingga proses belajar mengajar
menjadi terganggu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
2) Kondisi cuaca yang tidak menentu, dan sering kali hujan. Sehingga
tidak sedikit siswa yang terserang penyakit akibat perubahan cuaca
yang ekstrim. Akibatnya, siswa tidak bisa mengikuti pembelajaran.
3) Situasi kolam renang yang sangat ramai, sehingga kurang kondusif
untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Akibatnya, konsentrasi
siswa untuk menerima materi tidak maksimal.
4) Masih banyak siswa yang kurang mampu mempraktikkan gerakan
lengan gaya bebas yang menggunakan pedal mika.
5) Siswa mudah lupa dengan materi yang diberikan pada pertemuan
sebelumnya, sehingga seringkali peneliti dan kolabolator mengulangi
materi sebelumnya.
6) Siswa kurang aktif untuk menanyakan kesulitan dan kendala yang
dihadapi.
7) Peneliti dan kolabolator kurang mampu untuk menguasai kelas,
karena kondisi kolam yang cukup luas dan sangat ramai.
d. Analisis dan Refleksi Tindakan I
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada proses
pelaksanaan tindakan I, peneliti melakukan analisis dan refleksi sebagai
berikut:
1) Kondisi awal kelas bisa digambarkan dengan diadakannya tes awal
untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum mendapatkan
tindakan.
2) Proses pelaksanaan belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang
telah dibuat pada Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) sebelum
dilakukannya tindakan I.
3) Jumlah pertemuan pada siklus I telah menunjukkan hasil yang sesuai,
dengan melihat materi yang disampaikan cukup banyak dan alokasi
waktu dalam mengajar yang cenderung kurang.
4) Penerapan modifikasi alat bantu pembelajaran berupa ban bekas dan
pedal mika pada pembelajaran renang gaya bebas membuat siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
lebih antusias dan cenderung memperhatikan setiap gerakan yang
menggunakan modifikasi alat bantu tersebut.
5) Hasil dari pelaksanaan tindakan I sudah menunjukkan peningkatan
yang cukup signifikan, karena sudah lebih dari target capaian yang
diperkirakan. Namun hasil tersebut masih belum maksimal dan masih
perlu beberapa perbaikan. Untuk hasil yang lebih terperinci hasil yang
dicapai pada pelaksanaan tindakan siklus I, dijabarkan sebagai
berikut:
a) Kemapuan siswa dalam melakukan teknik dasar renang gaya
bebas yang masuk kriteria Baik Sekali sebanyak 5,1%; Baik
15,4%; Cukup 33,3%; Kurang 10,3%; dan Kurang Sekali 35,9%.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada pelaksanaan tindakan
siklus I, hasil kemampuan melakukan teknik dasar renang gaya
bebas dalam kategori Cukup berhasil. Dan apabila dibandingkan
dengan hasil test awal kemampuan siswa dalam melakukan
gerakan teknik dasar renang gaya bebas memilki peningkatan rata
– rata sebesar 25,8%. Sehingga masih perlu diadakan perbaikan
melalui siklus berikutnya untuk mencapai hasil yang lebih baik
lagi.
b) Hasil belajar siswa dalam materi renang gaya bebas setelah
pelaksanaan tindakan I yang masuk dalam kriteria baik sekali
sebesar 12,8%; Baik 46,2%; Cukup 5,1%; Kurang 20,5%; Kurang
Sekali 15,4%. Sejumlah 25 siswa telah masuk dalam kriteria
Tuntas, sedangkan 14 siswa lainnya masuk dalam kriteria Tidak
Tuntas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada proses
pelaksanaan tindakan siklus I, hasil belajar siswa dalam materi
renang gaya bebas dalam kategori Cukup berhasil. Dan apabila
dibandingkan dengan data awal, hasil belajar renang pada materi
renang gaya bebas menunjukkan peningkatan yakni sebesar
46,1%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
6) Kelebihan dan keberhasilan yang ada pada pelaksanaan tindakan
siklus I akan dipertahankan dan ditingkatkan pada pelaksanaan
tindakan siklus II.
7) Untuk mengatasi kekurangan yang terjadi selama pelaksanaan
tindakan siklus I, maka disusun beberapa langkah antisipatif, yaitu:
a) Untuk siswa yang sering terlambat dan bicara sendiri saat
pelajaran berlangasung, akan diberikan sangsi berupa pengurangan
nilai afektif dalam materi renang.
b) Siswa diberikan pengertian dan pengarahan untuk menjaga kondisi
kesehatan, mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu.
c) Peneliti meminta bantuan beberapa teman untuk membantu
jalannya pembelajaran, mengingat kondisi kolam yang cukup
ramai.
d) Peneliti dan kolabolator lebih memberikan feedback berupa
reward kepada siswa yang telah mampu melakukan tugas yang
diberikan.
e) Peneliti dan kolabolator sepakat untuk lebih menguatkan beberapa
materi yang memang dianggap sulit oleh siswa seperti; teknik
gerakan lengan, teknik pengambilan nafas, dan teknik rangkaian
gerakan renang gaya bebas. Dan sepakat untuk tidak mengurangi
ataupun menambahi materi yang disampaikan pada tindakan I.
e. Deskripsi Data Tindakan I
Selama pelaksanaan tindakan I peneliti dan kolabolator telah
melakukan pengambilan nilai yang telah disepakati dalam rubrik penilaian
RPP. Adapun deskripsi data yang diambil terdiri dari ; kemampuan
melakukan gerakan renang gaya bebas dan hasil belajar renang gaya bebas
siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kartasura tahun ajaran 2011 / 2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
1) Kemampuan Melakukan Renang Gaya Bebas Setelah
Penggunaan Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran.
Kondisi kemampuan melakukan gerakan renang gaya bebas
siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kartasura tahun ajaran 2011 /
2012 setelah diberikan tindakan I melalui penggunaan modifikasi alat
bantu pembelajaran berupa ban bekas dan pedal mika disajikan dalam
bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4.3 Deskripsi Data Kemampuan Melakukan Gerakan Renang Gaya
Bebas Setelah Penggunaan Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran
Tidakan I.
Kriteria Nilai Keterangan Jumlah Siswa Prosentase
Baik Sekali 90 - 100 TUNTAS 2 5,10%
Baik 80 - 89 TUNTAS 6 15,40%
Cukup 70 - 79 TUNTAS 13 33,30%
Kurang 60 - 69 TIDAK TUNTAS 4 10,30%
Kurang Sekali <60 TIDAK TUNTAS 14 35,90%
JUMLAH 39 100%
Berdasarkan hasil deskripsi data awal, kemampuan melakukan
gerakan renang gaya bebas siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kartasura
tahun ajaran 2011 / 2012 stelah tindakan I menunjukkan peningkatan dengan
prosentase Kurang Sekali sebesar 35,9%, Cukup sebesar 33,3% , Baik sebesar
15,4%, Kurang sebesar 10,3%,dan Baik Sekali sebesar 5,1%.
2) Hasil Belajar Renang Gaya Bebas Setelah Penggunaan Modifikasi
Alat Bantu Pembelajaran.
Hasil belajar renang gaya bebas siswa kelas XI IPA 2 SMA
Negeri 1 Kartasura tahun ajaran 2011 / 2012 setelah diberikan
tindakan I melalui penggunaan modifikasi alat bantu pembelajaran
berupa ban bekas dan pedal mika disajikan dalam bentuk tabel
sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Tabel 4.4 Deskripsi Data Hasil Belajar Renang Gaya Bebas Setelah
Penggunaan Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran Tindakan I.
Kriteria Nilai Keterangan Jumlah Siswa Prosentase
Baik Sekali 90 - 100 TUNTAS 5 12,80%
Baik 80 - 89 TUNTAS 18 46,20%
Cukup 70 - 79 TUNTAS 2 5,10%
Kurang 60 - 69 TIDAK TUNTAS 8 20,50%
Kurang Sekali <60 TIDAK TUNTAS 6 15,40%
JUMLAH 39 100%
Berdasarkan hasil deskripsi data awal, hasil belajar renang gaya
bebas siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kartasura tahun ajaran 2011 / 2012
setelah diberikan tindakan I adalah Baik dengan prosentase sebesar 46,2%,
Kurang sebesar 20,5%, Kurang Sekali sebesar 15,4%, Baik Sekali sebesar
12,8%, dan Cukup sebesar 5,1%. Sejumlah 25 siswa telah masuk kriteria
Tuntas, sedangkan 14 siswa Tidak Tuntas.
2. Siklus II
Siklus II ini merupakan tindak lanjut dari hasil analisis dan refleksi yang
dilakukan oleh peneliti dan kolabolator pada siklus I, dimana hasil yang dicapai
telah cukup mencapai target sehingga perlu adanya penguatan dan kelanjutan
pada siklus II ini. Pelaksanaan siklus II ini mengacu pada pelaksanaan siklus I,
karena merupakan tindak lanjut dari tindakan yang dilakukan pada siklus I.
Adapun tahapan yang dilakukan pada siklus II ini diantaranya:
a. Rencana Tindakan II
Perencanaan tindakan I dilaksanakan pada hari Jum’at 27 April
2012, di SMA Negeri 1 Kartasura. Peneliti dan kolabolator (guru penjas
yang bersangkutan) mendiskusikan rancangan tindakan yang akan
dilakukan dalam proses penelitian ini, seluruh rencana tindakan pada
siklus II, mengacu pada hasil analisis dan reflksi tindakan I yang termuat
dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Melalui hasil analisis dan refleksi tersebut maka peneliti dan
kolabolator merancang rencana pelaksanaan tindakan siklus II sebagai
berikut:
1) Peneliti bersama kolabolator merancang skenario pembelajaran
dengan menggunakan modifikasi alat bantu pembelajaran berupa ban
bekas sebagai pengganti pelampung dan pedal mika sebagai alat bantu
drill gerakan tangan renang gaya bebas, untuk meningkatkan hasil
belajar renang gaya bebas.
2) Guru dan kolabolator menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) renang gaya bebas dengan penggunaan modifikasi alat bantu
pembelajaran berupa ban bekas dan pedal mika.
3) Peneliti dan kolabolator menyiapkan media yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran renang gaya bebas, seperti; ban bekas,
pedal mika, dsb.
4) Peneliti dan kolabolator menyusun instrumen penilaian yang akan
digunakan yang meliputi instrumen tes dan non tes. Instrumen tes
dinilai dari hasil peningkatan kemampuan renang gaya bebas yang
menggunakan modifikasi alat bantu pembelajaran berupa ban bekas
dan pedal mika. Sedangkan instrumen non tes dinilai berdasarkan
pedoman observasi yang dilakukan peneliti dengan mengamati sikap
siswa selam mengikuti pembelajaran melalui rubrik penilaian siswa
yang tercantum dalam RPP.
5) Peneliti dan kolabolator menyusun standar penilaian pada penguasaan
teknik dasar renang gaya bebas.
6) Peneliti dan kolabolator menentukan lokasi pelaksanaan tindakan II,
yaitu di kolam renang Kopassus, Kartasura, Sukoharjo.
b. Pelaksanaan Tindakan II
Tindakan II dilaksanakan selama dua kali pertemuan, selama dua
minggu yaitu pada setiap hari rabu tanggal 2 Mei 2012, 9 Mei 2012, di
kolam renang Kopassus Kartasura, Sukoharjo. Masing-masing pertemuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
dilaksanakan selama 2 x 45 menit dengan pembagian waktu siswa laki –
laki pada pukul 14.00 – 15.30 WIB dan siswa Perempuan pada pukul
15.30 – 16.00 WIB. Sesuai dengan RPP pada siklus II, pembelajaran ini
dilakukan oleh peneliti dan kolabolator sekaligus melakukan observasi
terhadap proses pembelajaran.
Seluruh proses pembelajaran dalam tindakan II ini adalah
penguatan materi pada tindakan I, karena materi dasar telah diberikan pada
tindakan I.
Materi yang disampaikan pada pelaksanaan tindakan II, pertemuan
pertama (rabu 2 Mei 2012) adalah praktik teknik gerakan meluncur, materi
kedua adalah praktik teknik gerakan kaki gaya bebas. Urutan pelaksanaan
tindakan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Peneliti dan kolabolator menyiapkan siswa dengan kumpul dan
presensi kehadiran siswa, serta memulai pembelajaran dengan berdoa.
2. Peneliti dan kolabolator menyampaikan motivasi dan tujuan
pembelajaran, serta kompetensi dan indikator yang harus dicapai
siswa.
3. Peneliti dan kolabolator melanjutkan dengan pemanasan serta
peregangan otot – otot sebelum masuk ke inti materi.
4. Peneliti dan kolabolator lebih banyak memberikan gerakan peregangan
otot yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan, yaitu pada
otot – otot tungkai. Selanjutnya siswa diinstruksikan untuk duduk di
tepi kolam dangkal untuk membasahi tubuh mereka yang bertujuan
untuk menyesuaikan suhu tubuh terhadap suhu air kolam.
5. Peneliti dan kolabolator menyampaikan penjelasan mengenai materi
pertama yaitu teknik gerakan meluncur. Siswa diminta untuk
mendengarkan penjelasan dan memperhatikan demonstrasi yang
dilakukan oleh peneliti dan kolabolator.
6. Siswa diinstruksikan untuk melakukan gerakan teknik gerakan
meluncur, yaitu dengan tolakan pada dinding kolam sesuai penjelasan
dan contoh yang diberikan peneliti dan kolabolator.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
7. Sebelum melakukan gerakan meluncur, siswa dibagi menjadi menjadi
beberapa kelompok keberangkatan.
8. Siswa melakukan gerakan meluncur, sesuai dengan instruksi peneliti
dan kolabolator.
9. Peneliti dan kolabolator memberikan bimbingan dan mengamati
gerakan yang dilakukan siswa.
10. Peneliti dan kolabolator memberikan evaluasi terhadap pelaksanaan
tugas yang telah dilakukan siswa, serta memberikan umpan balik
kepada siswa yang melakukan tugas.
11. Peneliti dan kolabolator mempersiapkan materi selanjutnya yang akan
diberikan kepada siswa sebagai bentuk tindak lanjut dari hasil yang
diperoleh pada pelaksanaan materi pertama.
12. Peneliti dan kolabolator menyampaikan materi kedua yaitu teknik
gerakan kaki pada renang gaya bebas, dengan menggunakan
modifikasi alat bantu pembelajaran berupa ban bekas sebagai
pengganti pelampung. Siswa diminta untuk menyimak penjelasan dan
demonstrasi yang diberikan peneliti dan kolabolator.
13. Sebelum siswa melakukan teknik gerakan kaki renang gaya bebas di
kolam yang dalam dengan menggunakan ban bekas, terlebih dahulu
siswa diinstrukisikan untuk melakukan teknik gerakan kaki dengan
berpegangan dinding kolam.
14. Siswa melakukan teknik gerakan kaki gaya bebas dengan berpegangan
di dinding kolam.
15. Peneliti dan kolabolator mengamati dan memberikan bimbingan
terhadap gerakan siswa.
16. Peneliti dan kolabolator memberikan evaluasi terhadap pelaksanaan
tugas yang telah dilakukan siswa, serta memberikan umpan balik
kepada siswa yang melakukan tugas.
17. Selanjutnya siswa diinstruksikan untuk berbaris dalam beberapa
kelompok keberangkatan dan melakukan teknik gerakan kaki renang
gaya bebas menggunakan ban bekas dan diawali dengan gerakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
meluncur, seterusnya secara bergantian, sesuai dengan penjelasan dan
contoh dari peneliti dan kolabolator.
18. Siswa melakukan teknik gerakan kaki renang gaya bebas
menggunakan ban bebas yang diawali dengan gerakan meluncur.
19. Peneliti dan kolabolator mengamati dan memberikan bimbingan
tentang teknik gerakan kaki renang gaya bebas yang dilakukan siswa.
20. Peneliti dan kolabolator memberikan evaluasi terhadap pelaksanaan
tugas yang telah dilakukan siswa, serta memberikan umpan balik
kepada siswa yang melakukan tugas.
21. Di akhir pertemuan, peneliti dan kolabolator melakukan evaluasi
terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan dan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menanyakan kesulitan – kesulitan
yang dihadapai. Selanjutnya peneliti dan kolabolator memberikan
informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan.
Materi pada pelaksanaan tindakan II, pertemuan kedua (Rabu, 9
Mei 2012) adalah teknik gerakan lengan renang gaya bebas, teknik
pernafasan renang gaya bebas, rangkaian gerak renang gaya bebas
menggunakan alat bantu berupa pedal mika dan pengambilan nilai siklus II.
Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Peneliti dan kolabolator menyiapkan siswa dengan kumpul dan
presensi kehadiran siswa, serta memulai pembelajaran dengan berdoa.
2. Peneliti dan kolabolator menyampaikan motivasi dan tujuan
pembelajaran, serta kompetensi dan indikator yang harus dicapai
siswa.
3. Peneliti dan kolabolator melanjutkan dengan pemanasan serta
peregangan otot – otot sebelum masuk ke inti materi.
4. Peneliti dan kolabolator memulai pembelajaran dengan materi teknik
gerakan lengan, teknik pengambilan nafas, serta teknik rangkaian
gerakan renang gaya bebas menggunakan modifikasi alat bantu
pembelajaran berupa pedal mika.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
5. Peneliti dan kolabolator memberikan evaluasi terhadap pelaksanaan
tugas yang telah dilakukan siswa, serta memberikan umpan balik
kepada siswa yang melakukan tugas.
6. Peneliti dan kolabolator menyiapkan siswa untuk mengikuti tes
pengambilan nilai siklus II dengan membagi kelompok keberangkatan
masing – masing kelompok keberangkatan adalah 2 orang siswa.
7. Peneliti dan kolabolator melakukan tes pengambilan nilai untuk siklus
II dengan menilai kualitas gerakan renang gaya bebas sejauh 25 meter
pada blangko penilaian yang telah disiapkan.
8. Di akhir pertemuan, peneliti dan kolabolator melakukan evaluasi
terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan dan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menanyakan kesulitan – kesulitan
yang dihadapai. Selanjutnya peneliti dan kolabolator memberikan
informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan.
c. Observasi dan Interprestasi Tindakan II
Observasi dan interprestasi tindakan II dilakukan selama tindakan
II berlangsung. Dalam melakukan observasi dan interprestasi tindakan II
peneliti bekerjasama dengan kolabolator, adapun pelaksanaan tindakan II,
yaitu:
1) Peneliti mengamati proses pembelajaran renang gaya bebas dengan
menggunakan modifikasi alat bantu pembelajaran berupa ban bekas
dan pedal mika pada siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kartasura
tahun ajaran 2011/2012. Pada pertemuan pertama (Rabu, 2 Mei 2012
selama 2 x 45 menit untuk masing – masing siswa laki – laki dan
siswa perempuan), peneliti mengajarkan materi teknik renang gaya
bebas yang meliputi; teknik dasar gerakan meluncur, dan teknik dasar
gerakan kaki gaya bebas menggunakan ban bebas. Pada pertemuan
kedua (Rabu, 9 Mei 2012 selama 2 x 45 menit untuk masing – masing
siswa laki – laki dan siswa perempuan) peneliti memberikan materi
lanjutan dari teknik dasar renang gaya bebas, yaitu teknik dasar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
gerakan lengan, teknik pengambilan nafas, serta rangkaian gerakan
renang gaya bebas menggunakan pedal mika dan pada pertemuan
kedua peneliti melakukan tes pengambilan nilai siklus II untuk
mengetahui hasil dan perkembangan proses pembelajaran selama
siklus II.
2) Sebelum pembelajaran dilaksanakan, peneliti dan kolabolator
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sebagai
pedoman atau acuan dalam proses pelaksaan pembelajaran.
3) Peneliti melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan
modifikasi alat bantu pembelajaran berupa ban bekas dan pedal mika
sebagai aksi (action) dalam membantu siswa untuk lebih mudah
untuk menguasai teknik dasar renang gaya bebas dan meningkatkan
hasil belajar renang gaya bebas pada siswa kelas XI IPA 2 SMA
Negeri 1 Kartasura.
4) Peneliti dan kolabolator memberikan motivasi kepada siswa agar
mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan percaya diri. Siswa
dengan semangat dan percaya diri melakukan instruksi yang diberikan
oleh peneliti. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses
pembelajaran diperoleh gambaran tentang aktivitas siswa selama
mengikuti pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
Siswa yang aktif selama mengikuti pembelajaran renang gaya bebas
meningkat menjadi sebesar 90%, sedangkan 10% lainnya tampak
berbicara sendiri dengan temannya dan ada juga yang bermain sendiri.
Dari hasil evaluasi yang dilakukan peneliti, siswa yang ramai sendiri
diakibatkan oleh kondisi kolam renang yang ramai sehingga siswa
merasa diabaikan.
5) Peneliti selalu mamberikan umpan balik atau feedback berupa pujian
terhadap siswa yang telah melakukan unjuk kerja yang diperintahkan,
seperti; “Bagus”, Ya itu”, “Terus tingkatkan”, dan lain – lain. Siswa
juga memberikan tepuk tangan apabila temannya telah melakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
unjuk kerja dengan baik, sehingga suasana kelas menjadi lebih
semangat.
6) Peneliti bersama kolabolator melakukan penilaian melalui lembar
penilaian siswa sesuai dengan rubrik penilaian psikomotor pada RPP,
dengan tujuan mengetahui tingkat kemampuan renang gaya bebas
siswa setelah menggunakan modifikasi alat bantu pembelajaran
berupa ban bekas dan pedal mika.
Berdasarkan hasil tes pengambilan nilai renang gaya bebas pada
akhir siklus II, dapat diidentifikasi:
1) Siswa yang memiliki kemampuan dengan kategori baik sekali dalam
renang gaya bebas pada akhir siklus II, diperoleh hasil 7,7%; 12,8%
memperoleh hasil baik; 48,7% memperoleh hasil cukup; 23,1%
memperoleh hasil kurang; dan 7,7% memperoleh hasil kurang sekali.
Sehingga pada tindakan II, kemampuan siswa dalam melakukan
teknik dasar renang gaya bebas dapat dikatakan berhasil memenuhi
target capaian dan meningkat dari hasil yang dicapai pada siklus I.
2) Hasil belajar siswa dalam materi renang gaya bebas setelah tindakan II
dilakukan menunjukkan hasil bahwa yang mencapai kriteria Baik
Sekali sebanyak 10,3%, Baik 46,2%, Cukup 35,9%, Kurang 5,1%, dan
Kurang Sekali sebanyak 2,5%. Dalam hal ini sejumlah 36 siswa telah
masuk dalam kriteria Tuntas, sedangkan 3 siswa Tidak Tuntas.
Dalam pelaksanaan tindakan II terdapat beberapa kelebihan yang
dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan pelaksanaan tindakan II,
yang diantaranya adalah:
1) Siswa masih merasa tertarik dengan penggunaan modifikasi alat bantu
pembelajaran yang telah diberikan yang berupa ban bekas dan pedal
mika, sebab siswa bisa lebih menerapkan dan melakukan gerakan
yang diperintahkan dengan bantuan alat bantu pembelajaran yang
dimodifikasi. Selain itu, siswa lebih merasa senang dan bersemangat
karena penggunaan modifikasi alat bantu pembelajaran ini tidak
pernah diberikan sebelumnya dalam kegiatan belajar mengajar pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
materi renang. Banyak juga siswa yang sebelumnya merasa takut
untuk melakukan aktivitas di air menjadi lebih merasa aman, berani
dan percaya diri untuk melakukan aktivitas maupun gerakan di air
khususnya pada saat melakukan gerakan yang menggunakan ban
bekas.
2) Siswa lebih mudah dalam menyerap materi gerakan yang diberikan
melalui penggunaan modifikasi alat bantu pembelajaran berupa ban
bekas dan pedal mika. Karena penggunaan modifikasi alat bantu
tersebut bersifat menyenangkan dan stimultan terhadap motivasi siswa
untuk mengikuti pembelajaran.
3) Situasi kelas menjadi lebih tertata, terkondisi dengan baik dan
menyenangkan, sehingga materi yang diberikan menuju pada suatu
tujuan yang jelas.
4) Feedback yang diberikan peneliti selam proses pelaksanaan tindakan
II yang berupa pujian telah berhasil membangkitkan semangat siswa
untuk mengikuti pembelajaran.
5) Bantuan dari beberapa teman cukup bisa membantu dalam penguasaan
kelas dalam situasi kolam yang cukup ramai.
Akan tetapi dalam tindakan II ini masih ada terdapat beberapa
kelemahan, adapun kelemahan dalam pelaksanaan tindakan II tersebut,
antara lain:
1) Masih ada beberapa siswa yang sering terlambat, sehingga proses
belajar mengajar menjadi terganggu.
2) Situasi kolam renang yang sangat ramai, sehingga kurang kondusif
untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Akibatnya, konsentrasi
siswa untuk menerima materi tidak maksimal.
3) Masih banyak siswa yang kurang mampu mempraktikkan gerakan
lengan gaya bebas yang menggunakan pedal mika.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
d. Analisis dan Refleksi Tindakan II
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada proses
pelaksanaan tindakan II, peneliti melakukan analisis dan refleksi sebagai
berikut:
1) Proses pelaksanaan belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang
telah dibuat pada Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) sebelum
dilakukannya tindakan II.
2) Jumlah pertemuan pada siklus II telah menunjukkan hasil yang sesuai,
dengan melihat materi yang disampaikan cukup banyak dan alokasi
waktu dalam mengajar yang cenderung kurang.
3) Penerapan modifikasi alat bantu pembelajaran berupa ban bekas dan
pedal mika pada pembelajaran renang gaya bebas membuat siswa
lebih antusias dan cenderung memperhatikan setiap gerakan yang
menggunakan modifikasi alat bantu tersebut.
4) Hasil dari pelaksanaan tindakan II sudah menunjukkan peningkatan
dari pencapaian pada pelaksanaan tindakan I, karena sudah lebih dari
target capaian yang diperkirakan. Untuk hasil yang lebih terperinci
hasil yang dicapai pada pelaksanaan tindakan siklus II, dijabarkan
sebagai berikut:
a) Kemapuan siswa dalam melakukan teknik dasar renang gaya
bebas yang masuk kriteria Baik Sekali sebanyak 7,7%; Baik
12,8%; Cukup 48,7%; Kurang 23,1%; dan Kurang Sekali 7,7%.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada pelaksanaan tindakan
siklus II, hasil kemampuan melakukan teknik dasar renang gaya
bebas dalam kategori Cukup berhasil. Hasil yang dicapai siswa
cenderung meningkat, dari jumlah siswa yang dalam kategori
Kurang Sekali telah turun. Dan kemampuan siswa yang masuk
kategori cukup telah meningkat.
b) Hasil belajar siswa dalam materi renang gaya bebas setelah
pelaksanaan tindakan II yang masuk dalam kriteria baik sekali
sebesar 10,3%; Baik 46,2%; Cukup 35,9%; Kurang 5,1%; Kurang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Sekali 2,5%. Sejumlah 36 siswa telah masuk dalam kriteria
Tuntas, sedangkan hanya 3 siswa lainnya masuk dalam kriteria
Tidak Tuntas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada proses
pelaksanaan tindakan siklus II, hasil belajar siswa dalam materi
renang gaya bebas dalam kategori berhasil karena telah mencapai
lebih dari 80% ketuntasan siswa.
5) Kelebihan dan keberhasilan yang ada pada pelaksanaan tindakan
siklus II telah cukup membuktikan bahwa terjadi peningkatan dari
berbagai aspek baik dari aspek psikomotor, afektif, maupun kognitif.
Dan hal ini juga membuktikan bahwa hasil belajar siswa dalam materi
renang gaya bebas telah meningkat secara bertahap.
e. Deskripsi Data Tindakan II
Selama pelaksanaan tindakan II peneliti dan kolabolator telah
melakukan pengambilan nilai yang telah disepakati dalam rubrik penilaian
RPP. Adapun deskripsi data yang diambil terdiri dari ; kemampuan
melakukan gerakan renang gaya bebas dan hasil belajar renang gaya bebas
siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kartasura tahun ajaran 2011 / 2012.
1) Kemampuan Melakukan Renang Gaya Bebas Setelah
Penggunaan Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran.
Kondisi kemampuan melakukan gerakan renang gaya bebas
siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kartasura tahun ajaran 2011 /
2012 setelah diberikan tindakan II melalui penggunaan modifikasi
alat bantu pembelajaran berupa ban bekas dan pedal mika disajikan
dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4.5Deskripsi Data Kemampuan Melakukan Gerakan Renang Gaya Bebas
Setelah Penggunaan Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran Tidakan II.
Kriteria Nilai Keterangan Jumlah Siswa Prosentase
Baik Sekali 90 – 100 TUNTAS 3 7,70%
Baik 80 – 89 TUNTAS 5 12,80%
Cukup 70 – 79 TUNTAS 19 48,70%
Kurang 60 – 69 TIDAK TUNTAS 9 23,10%
Kurang Sekali <60 TIDAK TUNTAS 3 7,70%
JUMLAH 39 100%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Berdasarkan hasil deskripsi data awal, kemampuan melakukan gerakan
renang gaya bebas siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kartasura tahun ajaran
2011 / 2012 stelah tindakan II menunjukkan peningkatan dengan prosentase
Cukup sebesar 48,7%, Kurang sebesar 23,1% , Baik sebesar 12,8%, Baik Sekali
sebesar 7,7%,dan Kurang Sekali sebesar 7,7%.
2) Hasil Belajar Renang Gaya Bebas Setelah Penggunaan Modifikasi
Alat Bantu Pembelajaran.
Hasil belajar renang gaya bebas siswa kelas XI IPA 2 SMA
Negeri 1 Kartasura tahun ajaran 2011 / 2012 setelah diberikan
tindakan II melalui penggunaan modifikasi alat bantu pembelajaran
berupa ban bekas dan pedal mika disajikan dalam bentuk tabel
sebagai berikut:
Tabel 4.6 Deskripsi Data Hasil Belajar Renang Gaya Bebas Setelah
Penggunaan Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran Tindakan II.
Kriteria Nilai Keterangan Jumlah Siswa Prosentase
Baik Sekali 90 – 100 TUNTAS 4 10,30%
Baik 80 – 89 TUNTAS 18 46,20%
Cukup 70 – 79 TUNTAS 14 35,90%
Kurang 60 – 69 TIDAK TUNTAS 2 5,10%
Kurang Sekali <60 TIDAK TUNTAS 1 2,50%
JUMLAH 39 100%
Berdasarkan hasil deskripsi data awal, hasil belajar renang gaya
bebas siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kartasura tahun ajaran 2011 / 2012
setelah diberikan tindakan II adalah Baik dengan prosentase sebesar 46,2%,
Cukup sebesar 35,9%, Baik Sekali sebesar 10,3%, Kurang sebesar 5,1%, dan
Kurang Sekali sebesar 2,5%. Sejumlah 36 siswa telah masuk kriteria Tuntas,
sedangkan 3 siswa Tidak Tuntas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
3. Perbandingan Antar Siklus
Dari deskripsi hasil tindakan dari kondisi awal, siklus I dan siklus II
terdapat beberapa perubahan hasil yang diperoleh setiap siklusnya. Hal ini dapat
dilihat dalam tabel perbandingan prosentase hasil belajar tiap siklus dibawah ini:
Gambar 6. Perbandingan Hasil Belajar Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II
Dari gambar diatas bisa dilihat bahwa terjadi peningkatan yang cukup
signifikan setelah dilakukan tindakan pada siklus I. Hasil belajar siswa yang
semula hanya 18% atau 7 dari 39 siswa yang Tuntas dalam materi renang gaya
bebas, menjadi 64,1% atau 25 siswa yang Tuntas. Dan pada akhir siklus II, siswa
yang Tuntas menjadi 92,3% atau 36 siswa.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II dapat
disimpulkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan dan hasil belajar renang gaya
bebas siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kartasura tahun ajaran 2011 / 2012.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2
Hasil belajar siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Berikut ini pembahasan dari masing – masing permasalahan yang ada dalam
penelitian:
1. Kemampuan Melakukan Renang Gaya Bebas
Pembelajaran renang gaya bebas hendaknya diberikan dengan penggunaan
beberapa alat bantu pembelajaran, sebab tingkat kesulitan gerak pada gaya
bebas ini cukup tinggi. Dengan penggunaan modifikasi alat bantu
pembelajaran, siswa lebih mudah untuk menguasai beberapa teknik gerak pada
gaya bebas. Selain itu, siswa memiliki motivasi lebih dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan modifikasi alat bantu pembelajaran.
Melalui penggunaan modifikasi alat bantu pembelajaran berupa ban bekas
dan pedal mika pada materi renang gaya bebas kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1
Kartasura tahun ajaran 2011 / 2012, mampu meningkatkan kemampuan
melakukan gerakan renang gaya bebas. Karena penggunaan modifikasi alat
bantu pembelajaran berupa ban bekas dan pedal mika ini, siswa lebih
dimudahkan untuk menguasai praktik teknik dasar gerakan renang gaya bebas.
Pada penggunaan ban bekas, siswa lebih mudah mempelajari teknik gerakan
kaki gaya bebas dengan ban bekas sebagai pengganti pelampung yang
sebelumnya tidak pernah dilakukan oleh siswa. Selain itu, tingkat percaya diri
siswa lebih meningkat setelah menggunakan ban bekas tersebut. Selanjutnya
dengan penggunaan pedal mika, siswa lebih mudah untuk mempelajari teknik
gerakan lengan gaya bebas yang juga sebelumnya tidak pernah digunakan oleh
siswa. Dengan fungsi pedal mika sebagai penambah daya laju ke depan, siswa
lebih mudah melakukan teknik gerakan renang gaya bebas. Adapun
perbandingan hasil yang diperoleh selama proses tindakan serta sebelum
diberikan tindakan dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 4.7 Hasil Perbandingan Kemampuan Renang Gaya Bebas Sebelum Dan
Sesudah Diberikan Tindakan Berupa Penggunaan Modifikasi Alat Bantu
Pembelajaran Siklus I dan Siklus II
Kriteria Nilai Prosentase
Data Awal Siklus I Siklus II
Baik Sekali 90 – 100 2,60% 5,10% 7,70%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
Baik 80 – 89 0,00% 15,40% 12,80%
Cukup 70 – 79 10,30% 33,30% 48,70%
Kurang 60 – 69 35,90% 10,30% 23,10%
Kurang Sekali <60 51,30% 35,90% 7,70%
Kondisi awal siswa belum menunjukkan hasil yang maksimal mayoritas
siswa masih memilki kemampuan renang gaya bebas yang Kurang Sekali. Pada
siklus I terjadi peningkatan prosentase siswa dengan kategori Baik sebesar 15,4%,
sedangkan pada siklus II siswa yang masuk kategori Baik menurun menjadi
12,8%. Tetapi pada kategori Baik Sekali meningkat sebesar 7,7% sampai siklus II.
Sedangkan kategori Cukup meningkat sampai pada prosentase 48,7%. Disisi lain,
siswa yang memiliki kemampuan renang gaya bebas dalam kategori Kurang
Sekali menurun hingga 7,7% pada siklus II.
Melalui peningkatan yang terjadi sejak kondisi awal hingga diberikan
tindakan I dan II dapat disimpulkan bahwa penggunaan modifikasi alat bantu
pembelajaran berupa ban bekas dan pedal mika dapat meningkatkan kemampuan
renang gaya bebas siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kartasura tahun ajaran
2011 / 2012.
2. Hasil Belajar Renang Gaya Bebas
Disamping mempengaruhi peningkatan kemampuan renang gaya bebas
siswa, penggunaan modifikasi alat bantu pembelajaran berupa ban bekas dan
pedal mika pada renang gaya bebas juga berpengaruh terhadap pemahaman
terhadap teknik dasar renang gaya bebas serta peningkatan sikap siswa selama
proses tindakan pada siklus I dan II.
Pengaruh terhadap pemahaman dan sikap siswa terhadap materi renang
gaya bebas tersebut tercermin dalam tabel peningkatan hasil belajar siswa
tersebut:
Tabel 4.8 Hasil Perbandingan Hasil Belajar Renang Gaya Bebas Sebelun Dan
Setelah Diberikan Tindakan Berupa Penggunaan Modifikasi Alat Bantu
Pembelajaran Siklus I dan Siklus II
Kriteria Prosentase
Nilai Data Awal Siklus I Siklus II
Baik Sekali 90 – 100 0,00% 12,80% 10,30%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Baik 80 – 89 2,60% 46,20% 46,20%
Cukup 70 – 79 15,40% 5,10% 35,90%
Kurang 60 – 69 35,90% 20,50% 5,10%
Kurang Sekali <60 46,20% 15,40% 2,50%
Kondisi awal siswa belum menunjukkan hasil belajar yang kurang
maksimal, mayoritas siswa memperoleh hasil belajar renang gaya bebas yang
Kurang Sekali. Pada siklus I terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada siswa
yang mencapai hasil belajar dengan kategori Baik sebesar 46,2% dan tetap
konstan pada siklus II. Namun, pada siklus II terjadi peningkatan pada kategori
Cukup sebesar 35,9%. Dan pada akhir siklus II hanya ada 7,7% atau 3 siswa yang
masih masuk dalam kategori Kurang dan Kurang Sekali.
Hal tersebut juga terlihat pada tingkat ketuntasan hasil belajar renang gaya
bebas siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kartasura tahun ajaran 2011 / 2012.
Peningkatan jumlah ketuntasan hasil belajar renang gaya bebas dapat dilihat
dalam tabel berikut:
Tabel 4.9 Hasil Perbandingan Ketuntasan (KKM) Hasil Belajar Renang Gaya
Bebas Sebelum Dan Setelah Penggunaan Modifikasi Alat Bantu
Pembelajaran Siklus I dan Siklus II.
Keterangan Prosentase
Data Awal Siklus I Siklus II
Tuntas 7 siswa 25 siswa 36 siswa
Prosentase Ketuntasan 18,00% 64,10% 92,30%
Tidak Tuntas 32 siswa 14 siswa 3 siswa
Prosentase Ketidaktuntasan 82,00% 35,90% 7,70%
Pada kondisi awal dicapai hasil ketuntasan belajar yang sangat kurang.
Pada kondisi awal hanya ada 7 siswa yang mencapai kriteria Tuntas, sedangkan
32 siswa lainnya belum. Pada siklus I terjadi peningkatan sejumlah 25 siswa telah
mencapai kriteria Tuntas, sedangkan 14 siswa lainnya belum. Dan pada akhir
siklus II sejumlah 36 siswa telah mencapai kriteria Tuntas, sedangkan 3 siswa
lainnya belum.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
Melalui peningkatan yang terjadi sejak kondisi awal hingga diberikan
tindakan I dan II dapat disimpulkan bahwa penggunaan modifikasi alat bantu
pembelajaran pada materi renang gaya bebas dapat meningkatkan hasil belajar
renang gaya bebas kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kartasura tahun ajaran 2011 /
2012.
Secara keseluruhan hasil capaian hasil belajar renang gaya bebas siswa
kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kartasura tahun ajaran 2011 / 2012, dapat dilihat
melalui tabel pencapaian hasil belajar siswa berikut:
Tabel 4.10. Pencapaian Hasil Belajar Siswa
Aspek yang diukur Presentase capaian
Keterangan Siklus I Siklus II
Sikap siswa dalam
mengikuti pelaksanaan
pembelajaran renang
gaya bebas
79,5% 97,4% Diperoleh melalui
penilaian skala sikap
siswa pada kategori
Tuntas dengan nilai
KKM: 70
Pengetahuan dan
pemahaman siswa
terhadap materi renang
gaya bebas
97,4% 100% Diperoleh melalui tes
kemampuan kognitif
siswa pada kategori
Tuntas dengan nilai
KKM: 70
Kemampuan
melakukan teknik dasar
renang gaya bebas siswa
53,8% 69,2% Diperoleh melalui hasil
penilaian unjuk kerja
kemampuan renang
gaya bebas pada
kategori Tuntas dengan
nilai KKM: 70
Ketuntasan hasil belajar 64,1% 92,3% Prosentase diperoleh
melalui penilaian hasil
belajar renang gaya
bebas pada kategori
Tuntas dengan nilai
KKM: 70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1
Kartasura tahun ajaran 2011 / 2012 dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus
terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3)
observasi dan iterpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Berdasarkan analisis yang
telah dilakukan dan pembahasan yang telah dijabarkan pada BAB IV, diperoleh
simpulan bahwa penggunaan modifikasi alat bantu pembelajaran berupa ban
bekas dan pedal mika sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar renang gaya
bebas siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri Kartasura tahun ajaran 2011 / 2012. Dari
hasil analisis yang dilakukan, diperoleh peningkatan yang cukup signifikan pada
siklus I dan siklus II.
Pada siklus I, hasil belajar renang gaya bebas siswa mencapai 64,1% atau
sebanyak 25 siswa dari 39 siswa telah masuk kriteria tuntas. Pada nilai
psikomotor siklus I, siswa yang mencapai kriteria tuntas mencapai 53,8%, nilai
kognitif siswa yang masuk kriteria tuntas mencapai 97,4%, dan nilai afektif siswa
yang telah mencapai kriteria tuntas sebesar 79,5%.
Pada siklus II, hasil belajar renang gaya bebas siswa meningkat mencapai
92,3% atau sebanyak 36 siswa dari 39 siswa telah mencapai kriteria tuntas
sedangkan 3 siswa lainnya belum tuntas. Pada nilai psikomotor, siswa yang telah
mencapai kriteria tuntas meningkat dari siklus I menjadi 69,2%, pada nilai
kognitif juga terjadi peningkatan dari siklus I menjadi sebesar 100% atau seluruh
siswa telah tuntas pada nilai kognitif, dan pada nilai afektif peningkatan yang
terjadi menjadi sebesar 97,4% siswa telah tuntas dengan KKM 70.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
B. Implikasi
Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan
proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut
berasal dari berbagai pihak, antara lain; dari pengajar / guru, siswa, serta alat /
media bantu pembelajaran yang digunakan. Faktor dari guru yaitu kemampuan
guru dalam memakai metode dan gaya mengajar yang sesuai, mengelola kelas,
serta kreatifitas seorang guru dalam menyampaikan materi dengan kondisi yang
terbatas sangat berpengaruh dalam pencapaian keberhasilan proses pembelajaran.
Sedangkan dari siswa biasanya minat dan motivasi siswa untuk senantiasa
semangat mengikuti pembelajaran juga berpengaruh. Serta adanya alat / media
bantu pembelajaran yang menarik dapat membantu meningkatkan kemampuan
dan pemahaman siswa dalam menerima materi yang disampaikan. Selain itu,
penggunaan alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan motovasi siswa untuk
lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran, sehingga diperoleh hasil belajar
yang optimal.
Faktor – faktor tersebut mempunyai hubungan yang sangat erat dan saling
mendukung satu sama lain. Oleh karena itu, semua faktor tersebut hendaknya
dapat dimiliki dan dicapai dalam setiap proses pembelajaran yang berlangsung di
kelas maupun di lapangan. Apabila guru memilki kemampuan yang baik dalam
menyampaikan materi dan kreatif dalam setiap pembelajarannya serta dapat
mengelola kelas dengan baik dengan didukung oleh sarana dan prasarana yang
baik, maka guru akan dapat menyampaikan materi dengan baik. Materi tersebut
akan diterima baik pula oleh siswa apabila siswa memilki minat dan motivasi
yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran. Dengan demikian, kegiatan belajar
mengajar akan berjalan lancar dengan keadaan yang kondusif dan tujuan dari
pembelajaran tersebut akan tercapai.
Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa dengan
penggunaan modifikasi alat bantu pembelajaran berupa ban bekas dan pedal mika
dalam pembelajaran renang gaya bebas dapat meningkatkan kemampuan, sikap,
dan pemahaman siswa terhadap renang gaya bebas (baik proses maupun hasil),
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
sehingga penelitian ini dapat digunakan bahan pertimbangan bagi guru untuk
mengembangkan proses pembelajaran renang gaya bebas kepada siswanya. Bagi
guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan olahraga, hasil penelitian ini dapat
menjadi suatu alternatif dalam pelaksanaan pembelajaran khususnya yang
berkaitan dengan peningkatan hasil belajar renang gaya bebas. Sehingga guru
dapat lebih mengembangkan kreatifitasnya dalam memodifikasi alat bantu
pembelajaran apabila dalam keadaan sarana dan prasarana yang terbatas.
Melalui penggunaan modifikasi alat bantu pembelajaran berupa ban bekas
dan pedal mika dalam proses pembelajaran renang gaya bebas, maka siswa
memperoleh pengalaman dan situasi yang baru dan berbeda dari biasanya. Siswa
lebih mudah dalam mempelajari dan memahami teknik dasar gerakan renang gaya
bebas, sehingga mampu melakukan gerakan teknik dasar renang gaya bebas
dengan baik dan benar.
Pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II memberikan deskripsi
bahwa terdapat kekurangan dan kelemahan yang terjadi selama proses
pembelajaran berlangsung. Namun, kekurangan dan kelemahan tersebut dapat
diatasi pada pelaksanaan tindakan pada siklus berikutnya. Dari pelaksanaan
tindakan yang kemudian dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran, dapat
diideskripsikan terdapatnya peningkatan kualitas pembelajaran baik selama proses
maupun hasil belajar. Dari segi proses pembelajaran, penggunaan modifikasi alat
bantu pembelajaran berupa ban bekas dan pedal mika ini dapat merangsang
kemampuan motorik siswa. Dalam hal ini siswa dituntut untuk aktif dalam
mengikuti pembelajaran penjas yang nantinya dapat bermanfaat untuk
meningkatkan kebugaran jasmani, menumbuhkan sikap yang baik antar siswa
maupun sikap yang baik terhadap guru yang kesemuanya itu sangat penting dalam
pendidikan jasmani.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal,
khususnya bagi guru pendidikan jasmani dan olahraga SMA Negeri 1 Kartasura,
sebagai berikut:
1. Guru hendakanya menggunakan alat bantu pembelajaran pada proses
pembelajaran renang gaya bebas. Melalui penggunaan alat bantu pembelajaran,
siswa akan lebih mudah dalam mempelajari dan memahami teknik dasar
gerakan renang gaya bebas yang dicontohkan oleh guru. Sehingga siswa
mampu untuk mempraktikkan unjuk kerja dan diimplementasikan secara
langsung. Motivasi dan minat siswa juga lebih meningkat untuk mengikuti
proses pembelajaran renang gaya bebas dengan penggunaan alat bantu
pembelajaran.
2. Pemanfaatan modifikasi alat bantu pembelajaran berupa ban bekas dan pedal
mika dalam proses pembelajaran renang gaya bebas diperlukan sebagai salah
satu alternatif untuk mengantisipasi kondisi yang terbatas. Selain itu,
modifikasi alat bantu pembelajaran berupa ban bekas dan pedal mika dalam
pada proses pembelajaran renang gaya bebas diperlukan sebagai wujud
kreatifitas guru dalam menyampaikan materi yang memberikan efek positif
bagi siswa.