Pembinaan Prestasi Olahraga Renang

14
PEMBINAAN PRESTASI OLAHRAGA -RENANG MELALUI PERKUMPULAN RENANG Oleh: R. Agung Purwandono Saleh Dosen MPK Olahraga UPN "VETERAN" Yogyakarta Abstrak Perkumpulan renang merupakan wadah pembinaan yang paling mendasar untuk menjalankan aktivitas latihan mulai dari tahap paling bawah, hingga mencapai tahap pembinaan yang paling atas yaitu pencapaian prestasi optimal atlet. Pelatih di perkumpulan renang merupakan figur yang erat kaitannya dengan proses kepelatihan, (coaching). Untuk itu diperlukan pelatih yang memiliki kemampuan dalam menyusun program latihan secara berkesinambungan, serta melaksanakan pembinaan secara tepat dan benar. Dengan demikian akan menghasilkan atlet yang berprestasi. Faktor penunjang yang diperlukan pelatih adalah kemampuan dalam melakukan evaluasi terhadap program latihan yang dilaksanakan selama proses pembinaan berlangsung. Evaluasi diperlukan sebagai tolok ukur keberhasilan pembinaan. Kata Kunci: Pembinaan Olahraga, Renang Prestasi, Perkumpulan Renang Sebagai salah satu cabang olahraga utama yang wajib diperlombakc3n,renang merupakan cabang olahraga yang memiliki beberapa keuntungan apabila dipakai sebagai strategi di dalam perolehan medali suatu penyelenggaraan pesta olahraga, di mana predikat juara umum ditentukan berdasarkan banyaknya perolehan medali emas,perak dan perunggu. Keuntungan tersebut antara lain adalah cabang olahraga renang memperlombakan banyak no~or perlo']1baan dari empafgaya berbedg baik putra m~upun putri, yang bila ditotal mencapai 38 nomor perlombaan. Jumlah tersebut Pembinaan Prestasi Olahraga Renang MelaM Perkumpulan Renang (R, Agung PUfWandono Saleh) 1

Transcript of Pembinaan Prestasi Olahraga Renang

Page 1: Pembinaan Prestasi Olahraga Renang

PEMBINAAN PRESTASI OLAHRAGA -RENANGMELALUI PERKUMPULAN RENANG

Oleh:

R. Agung Purwandono SalehDosen MPK Olahraga UPN "VETERAN" Yogyakarta

Abstrak

Perkumpulan renang merupakan wadah pembinaan yangpaling mendasar untuk menjalankan aktivitas latihan mulai dari tahappaling bawah, hingga mencapai tahap pembinaan yang paling atasyaitu pencapaian prestasi optimal atlet.

Pelatih di perkumpulan renang merupakan figur yang eratkaitannya dengan proses kepelatihan, (coaching). Untuk itudiperlukan pelatih yang memiliki kemampuan dalam menyusunprogram latihan secara berkesinambungan, serta melaksanakanpembinaan secara tepat dan benar. Dengan demikian akanmenghasilkan atlet yang berprestasi.

Faktor penunjang yang diperlukan pelatih adalah kemampuandalam melakukan evaluasi terhadap program latihan yangdilaksanakan selama proses pembinaan berlangsung. Evaluasidiperlukan sebagai tolok ukur keberhasilan pembinaan.

Kata Kunci: Pembinaan Olahraga, Renang Prestasi, PerkumpulanRenang

Sebagai salah satu cabang olahraga utama yang wajibdiperlombakc3n,renang merupakan cabang olahraga yang memilikibeberapa keuntungan apabila dipakai sebagai strategi di dalamperolehan medali suatu penyelenggaraan pesta olahraga, di manapredikat juara umum ditentukan berdasarkan banyaknya perolehanmedali emas,perak dan perunggu. Keuntungan tersebut antara lain

adalah cabang olahraga renang memperlombakan banyak no~or

perlo']1baandari empafgaya berbedg baik putra m~upun putri, yangbila ditotal mencapai 38 nomor perlombaan. Jumlah tersebut

Pembinaan Prestasi Olahraga Renang MelaMPerkumpulan Renang (R, Agung PUfWandono Saleh)

1

Page 2: Pembinaan Prestasi Olahraga Renang

--

merupakan kedua terbanyak setelah cabang olahraga atletik yang

memperlombakan 4i nomor. Keuntungan lainnya adalah bahwaseorang perenang dapat ikut serta berlomba untuk lebih dari satunomor pertandingan.

Perkembangan prestasi olahraga renang di Indonesia banyakditandai dengan masa-masa kesuksesan yang diraih oleh para

atletnya terutama di tingkat Asia Tenggara. Indonesia denganbintangnya Kristiono Sumono, Gerald dan John Item, Lukman Niode,Nanik J. Suwadji, Anita Saparjiman hanya bertahan sampai 1981.Setelah merebut 21 emas pada Sea Games 1977 di Kuala Lumpur,22 emas di Jakarta 1979, dan 20 emas di Manila 1981. Pada tahun

1983 di Singapura, prestasi Indonesia mulai menurun tajam yaituhanya merebut lima medali emas. Lima medali emas inipun hanyadua medali emas diperoleh Lukman Niode pada 100 m dan 200 mgaya punggung, tiga lainnya diperoleh pada cabang loncat indah.(MF. Siregar. Bola, No.288 Agustus 1989). Pada Sea Games 1989,Indonesia hanya memperoleh tiga medali emas, dua di antaranyaadalah 100 m gaya bebas atas nama Richard Sam Bera dan 4 x 100

meter gaya bebas estafet putri (Bola, NO.289 September 1989).Perolehan medali emas tim renang Indonesia di Sea Gamesdapatdikemukakan melalui grafik berikut ini:

25

5

220

15

10

o .1

1977 1979 1981 1983 1989 1991 1993 1995 1997 1999 2001 2003

T a h u n P a rtls Ip a s I Sea G am e s

2 JurnalOlahraga Prestasi Volume 2, Nomor 1, Januari 2006 : 1- 16

Page 3: Pembinaan Prestasi Olahraga Renang

Grafik 1. Perolehan Medali Emas Tim Renang Indonesia di Sea Games

Untuk pertama kalinya sejak partisipasi Indonesia di eventtersebut pada tahun 1977, kontingen Indonesia mencatat prestasi

yang buruk dengan hanya mampu mencapai peringkat kelima.Prestasi terendah sebelumnya adalah sebagai RunnerUp pada Sea

Gamesdi Bangkok 1985 dan Sea Gamesdi Chiang Mai 1995 sertaperingkat ketiga Sea Gamesdi Brunei Darussalam 1999, selebihnyaIndonesia mampu meraih sebagai Juara Umum. Hasil akhir totalperolehan medali emas tim Indonesia pada Sea Gamesdi Philipina2005 adalah 49 medali emas di bawah perolehan medali emas darinegara Philipina, Thailand, Vietnam, dan Malaysia (Bola, NO.1575.Desember2005).

Menurut Zainal Arifin (Kompas, 9 September 1999) kegagalandi Sea Games 1995 Bangkok, seharusnya sudah benar-benarmenyadarkan pimpinan keolahragaan Indonesia bahwa yang harusmampu kita bangun adalah kekuatan piramida sejati olahragaIndonesia, bukan kekuatan piramida semu. Fondasi yang mestidibangun luas kokoh-kuat adalah perkumpulan-perkumpulan.

Berpijak dari penurunan prestasi olahraga renang secaranasional, maka diperlukan langkah evaluasi secara nyata dan konkritpada permasalahan teknis program latihan. Mengingat prosesevaluasi di bidang olahraga prestasi pada umumnya masih nampakabstrak, seperti minimnya waktu persiapan serta kurangnya danapembinaan menjadi kambing hitam setiap menilai kegagalan ataupenurunan prestasi.

Pada akhirnya melalui tulisan ini harapan dan manfaat yangdiperoleh adalah dapat memberikan materi terutama komponen-komponen penting bagi pelatih sebagai informasi yang diperlukanserta dapat dipahami sebagai bahan untuk pengambilan keputusan di

dalam suatu proses pemrograman latihan di bidang olahraga

Pembinaan Prestasi Olahraga Renang MelaM

Perkumpulan Renang (R. Agung Purwandono Saleh)

3

mcrrgUJU' <.I~<.IU111t:IOllll 1-'010 ClLIt::L Ud~dr-UdSdr aan oermacam.:macam

teknik suatu aktivitas olahraga. Dari beberapa pendapat tersebut di

atas, maka pelatih adalah seseorang yang mempunyai kompetensikarena keahliannya sehingga berhak melaksanakan proses melatih

Pembinaan Prestasi Olahraga Renang Melalui

Perkumpulan Renang (R. Agung Purwandono Saleh)5

-------, -

Page 4: Pembinaan Prestasi Olahraga Renang

dalam rangka mencapai prestasi melalui aktivitaas olahraga.Berdasarkan pernyataan tersebut di atas, maka kunci keberhasilan

seorang pelatih dalam meningkatkan prestasi atletnya terletak padafaktor-faktor berikut ini:

Kualitas Pelatih

Seorang coachdikatakan mempunyai kualitas yang baik, oleh

Jones (1982: 8) dikemukakan sebagai berikut: Kriteria seorangpelatih yang baik adalah: (a) Mempunyai dasar penguasaan ilmupengetahuan dan selalu tertarik serta antusias terhadapperkembangan ilmu pengetahuan, (b) Mempunyai kemauan untukselalu menimba ilmu pengetahuan dengan pihak lain yang juga ahlidi bidang ilmu pengetahuan tentang olahraga, (c) Mempunyaiketerampilan berkomunikasi, dan (d) Mempunyai karakterkepribadian yang selalu mendorong atletnya untuk mencapai prestasisetinggi-tingginya.

Menurut Drowatzky dan Armstrong (1984: 5) dijelaskan pulatentang kualitas coach. Coach juga harus mempunyai penguasaanyang mendasar tentang ketrampilan olahraga yang spesifik denganyang dilatihkan pada para atletnya serta coach juga menguasaiketrampilan olahraga yang ditekuninya dengan baik secara teorimaupun prakteknya. Lebih lanjut dikemukakan pula oleh Nossek(1982: 6) kombinasi antara pengalaman dan ilmu pengetahuan yangdimiliki coach dapat sebagai langkah menuju keberhasilan coaching.

Menurut Counsilman (1968: 7) menjelaskan bahwa seorang

pelatih juga harus pula sebagai seorang ahli ilmu pengetahuan.Dalam melakukan analisis dengan pemikiran dan imaginasinya

sebagai ahli ilmu pengetahuan harus mampu menarik kesimpulan-kesimpulan dari data yang diperoleh melalui penelitiannya.penyusunan Program Latihan

Program latihan merupakan pedoman latihan yang diperlukandi dalam proses coaching atau proses berlatih memilih yang

6 JurnalOlahraga Prestasi Volume 2, Nomor 1, Januari 2006 : 1 - 16

Page 5: Pembinaan Prestasi Olahraga Renang

mengandung prinsip-prinsip latihan, faktor-faktor latihan, maupunkomponen-komponen latihan yang disusun berdasarkan spesifikasi

cabang olahraga maupun kemampuan atlet yang dibinanya. Programlatihan berfungsi pula sebagai kontrol terhadap peningkatan prestasi

yang dicapai oleh atlet. Menurut Bompa (1994: 29-44) secara umumbeberapa prinsip latihan yang perlu diperhatikan di dalampenyusunan program latihan adalah: (a) Prinsip partisipasi atlet didalam latihan, (b) Prinsip pengembangan multilateral, (c) Prinsip

spesialisasi, (d) Prinsip individualisasi, (e) Prinsip keragaman latihan,(f) Prinsip keteraturan di dalam proses latihan, dan (g) Prinsipkenaikan dalam pembebanan latihan. Faktor-faktor yang jugadiperlukan di antaranya adalah: (1) Faktor kesiapan fisik, (2) Faktorkesiapan teknik, (3) Faktor kesiapan taktik, dan (4) Faktor kesiapanpsikis.

Menurut Nossek(1982: 17-18), peningkatan kualitas fisik atletmelalui latihan digambarkan melalui diagram sebagai berikut:

Development of ~PhysicalQualities == L.:::J + I Loading

Gambar 3. Diagram PeningkatanKualitas FisikAtlet

Program latihan menggambarkan sebagai alat utama didalam pelaksanaan latihan. Menurut Soepartono (1990: 2-3) latihandilihat dari sudut prosesnya harus disusun sebagai kegiatan yangdiupayakan berlangsung ajeg, maju, dan berkelanjutan.

Selanjutnya menurut Maglischo (1982: 404) kekuatan dankelenturan merupakan elemen penting pada program-programlatihan renang. Menurut Colwin (1977: 65) prinsip-prinsip latihanrenang terdiri dari: over/oad, progressive over/oad dan specificity.

Selain itu program latihan dibagi dalam dua kategori, yaitu program

Pembinaan Prestasi Olahraga Renang MeiaM

Perkumpulan Renang (R. Agung PUfWandono Saleh)

7

Page 6: Pembinaan Prestasi Olahraga Renang

--

latihan selama satu tahun dan masa tapering untuk persiapan

bertanding. Tapering mempunyai tujuan untuk: (a) Memberikanwaktu istirahat cukup bagi atlet menjelang pertandingan, (b)Mempertajam teknik (gaya, teknik start, dan teknik pembalikan), dan(c) Melakukanlatihan dengan pace dan kecepatan.

Selain itu perlu diperhitungkan mengenai maximumadaptation stress, progression, dan motivasi. Konsep pemberianmaximum adaptation stress dapat dikemukakan pada gambarberikut ini:

Super adaptation zone

Adaptation zoneA

B

'-'-. -. -.

c.-'- '-. -.

Failing adaptation zone-...........................

................

....".",

Hari : 5 5 R(MF.Siregar, 1971: 120

K J 5 M

Gambar 4. GrafikAdaptasi Program Latihan Renang

A : Menandakan progress dari perenang yang berlatih sedang-sedang saja dari Senin sampai Jumat. Pada hari Sabtu

latihannya berkurang, dan hari Minggu mulai setelah hilangmasa kelelahan, dan tingkat adaptasinya berada di tingkatatas normal.

8 JurnalOlahragaPrestasi Volume2, Nomor1, Januari2006 : 1 - 16

Page 7: Pembinaan Prestasi Olahraga Renang

B : Menandakan progress dari perenang yang berlatih cukupberat sehingga membawanya mendekati failing adaptationzone. Dengan latihan dikurangi sedikit, ia dapat mencapaitingkat super adaptation zone.

C : Menandakan progress dari perenang yang berlatih terlampauberat sehingga ia jauh di dalam failing adaptation zone.Meskipun diberi waktu istirahat atau dikurangi latihannya, iatidak kembali ke tingkat normal.

Selanjutnya pada bagian lain dijelaskan pula bahwa programlatihan tahunan dibagi dalam empat periode: (1) Periode latihanpendahuluan, (2) Periode persiapan, (3) Periode latihan berat, dan(4) Periode tapering.

PelaksanaanLatihanKondisioningLatihan kondisioningsering dikenal juga dengan istilah latihan

fisik, latihan beban atau latihan sirkuit. Menurut Armbuster et al(1973: 125) suatu proses meningkatkan kemampuan fisik disebutkondisioning. Pada bagian lain di bukunya dijelaskan pula bahwaperenang harus berlatih melawan kekuatan yang lebih berat untukmengembangkan kekuatannya dan perenang harus latihan padatahap paling berat secara progresif untuk meningkatkan dayatahannya.

Perenang-perenang yang mempersiapkan dirinya untukmenghadapi suatu pertandingan perlu melaksanakan latihankondisioning. Latihan kondisioning yang dilakukan perlu disesuaikandengan tingkat dan usia perenang. Meskipun hasil penelitianmenunjukkan sumbangan yang kecil latihan kondisioning padaperkembangan kecepatan perenang, banyak pengalamanmenunjukkan pelatih-pelatih mengharuskan para perenangnyamelakukan latihan kondisioning untuk meningkatkan prestasi.Demikian juga Counsilman dalam Pearl (1986: 149) menyatakan

Pembinaan Prestasi Olahraga Renang Melalui

Perkumpulan Renang (R. Agung Purwandono Saleh)

9

-- - ---

Page 8: Pembinaan Prestasi Olahraga Renang

- -- ---

atlet-atlet renangnya menggunakan latihan beban untuk

men:ngkatkan kekuatan dan daya ledak. Melalui peningkatankekuatan, diperoleh juga peningkatan daya tahan. Selanjutnyamenurut Luttgens dan Hamilton tentang latihan kondisioning direnang (1997: 552) kekuatan dorongan meningkat denganmengembangkan gerakan teknik dan melaksanakan latihankondisioning.

PelaksanaanProgramLatihanSetelah suatu bentuk program latihan tersusun, selanjutnya

adalah bagaimana program latihan tersebut diterapkan kepadaperenang pada saat berlatih. Pada cabang olahraga renang,peningkatan prestasi ditentukan salah satunya oleh komponenprogram latihan dilaksanakan. Menurut Lukman Niode (2000: 15). Diluar teknologi, kunci sukses terletak pada metode latihan dan caralatihan yang dilakukan. Pada olahraga renang, 80% sangattergantung pada metode latihan yang diterapkan. Jadi dasarnyaharus kuat, lalu 10% diserahkan pada mental serta semangatbertanding dan baru 10% terakhir teknologi yang digunakan.

Pola latihan pada pelaksanaan program latihan renang untuksemua gaya sarna. Beberapa hal yang membedakan didasarkan padanomor jarak pertandingan sebagai pedoman, yaitu 50 m, 100 m, atau200 m serta yang membedakan variasi atau kombinasi dari latihankhusus teknik gerakan lengan, gerakan tungkai, pembalikan, startmaupun latihan daya tahan dan kecepatan. Penjabaran programpada pelaksanaan latihan harian sifatnya juga sangat tergantungpada berbagai macam hal, antara lain: waktu yang tersedia untukberlatih, jumlah perenang yang akan dilatih, tingkat usia, jeniskelamin dan potensi pelatih, serta perilaku perenang terhadap kerjakeras menjalani materi latihan.

Metode latihan yang menjadi pola sangat spesifik di dalampelaksanaan latihan adalah metode latihan interval. Untuk olahraga

10 JumalOlahraga Prestasi Volume 2, Nomor 1, Januari 2006 : 1 - 16

Page 9: Pembinaan Prestasi Olahraga Renang

yang mengutamakankecepatansebagai tolok ukur prestasi, metodelatihan interval merupakan metode latihan yang tidak terpisahkandari suatu bentuk program latihan renang. Ciri-ciriinterval adalah:merupakan pengaturan antara waktu istirahat dan waktu renang.Menurut Colwin (1977: 101) Interval Trainingatau latihan intervaladalah bentuk latihan yang lebih baik dan resmi menjadi suatubagian terpenting di dalam latihan renang daripada bentuk latihanyang hanya mengandalkan prinsip latihan-Iatihan jarak jauh. Haltersebut sebelumnya sudah dikembangkan dan sampai sekarangmasih menjadi acuan para pelatih renang Indonesia, yaitu melaluipengaturan yang terdiri dari: (a) Jarak (yang harus direnangkan, 50m, 100 m atau 200 m), (b) Interval (waktu istirahat di antara duarenangan: 30 detik atau 60 detik dan sebagainya), dan c) Waktu(berapa lama waktu yang digunakan untuk merenangkan ulangantersebut) (MF.Siregar, 1971: 9).

penggunaan Metode LatihanMetode latihan pada olahraga renang menurut MF. Siregar

(1971: 10-17), Armbuster et al (1973: 137-144), dan Colwin(1977:100-107) dapat dirangkum sebagai berikut:a. Latihan Praktek

Latihan yang terdiri dari renang jarak jauh secara terus-menerusdengan mempergunakan bermacam-macam kecepatan.

b. Distance Training(Latihanjarak jauh)Latihan dengan menggunakan sejumlah jarak yang jauh lebihbesar dari jarak renangnya, tetapi kecepatannya lebih rendah daripada kecepatan yang dipakai untuk jarak tersebut dalampertandingan.

c. LatihanInterval

Metode ini terdiri dari renang beberapa series dari repeat effortspada jarak tertentu dengan waktu istirahat yang terkontrolantara dua renangan. Latihan interval terdiri dari latihan interval

Pembinaan Prestas! Olahraga Renang Melaluf

Perkumpulan Renang (R. Agung Purwandono Saleh)

11

Page 10: Pembinaan Prestasi Olahraga Renang

- - - -

lambat, terdiri dari renangan ulangan pada suatu kecepatan yang

lebih lambat dari pada kecepatan pertandingan dengan interval

istirahat yang pendek, dan latihan interval cepat, interval iniistirahatnya lebih lama namun renangannya denganmenggunakan kecepatan tinggi pada waktu renang ulangandilakukan.

d. Repetition Training (Latihan Ulangan)

Latihan yang terdiri dari berenang series dari ulangan-ulanganyang berjarak lebih pendek dan dengan kecepatan lebih tinggidibanding dengan kecepatan pertandingan.

e. Latihan Sprint

Latihan yang terdiri dari renang all out efforts denganmenggunakan kecepatan tinggi, baik dengan series atau satu kalirenang jarak tertentu.

penggunaan Alat dan Fasilitas

Cabang olahraga renang merupakan cabang olahrga yangmedianya memerlukan peralatan dan fasilitas yang spesifik. MenurutColwin (1977:129) ukuran ideal kolam renang adalah 50 meter X 21meter. Ukuran tersebut merupakan ukuran kolam renang standartolimpiade. Namun demikian, ukuran tersebut tidak menjadi suatukebutuhan yang mutlak harus disediakan. Hal terpenting adalahkolam renang tersebut dapat menampung seluruh aktivitas latihanperenang.

Selain fasilitas kolam renang, beberapa peralatan pendukunglainnya yang diperlukan adalah: "Kick boards, Paddles, Tubes andPull Buoys" (Colwin: 1977). Peralatan tersebut merupakan peralatanyang setiap saat digunakan oleh para perenang untuk latihanbeberapa macam materi program latihan seperti: daya tahan,kecepatan, teknik renang pada lengan tungkai maupun kombinasi,pada lengan, tungkai maupun kombinasi dari kesemuanya. Hal ini

12 JumalOlahraga Prestasi Volume 2, Nomor 1, Januari 2006 : 1 - 16

Page 11: Pembinaan Prestasi Olahraga Renang

diperlukan mengingat media air merupakan unsur yang mempunyaikekuatan tetap.

Dari pihak pelatih, peralatan pokok adalah: stop watch(pencatat waktu) dan pace clock (alat pencatat waktu yang biasanyadigunakan di tepi kolam). Alat ini berguna sebagai pencatat waktu didalam latihan-Iatihan interval. Alat ini merupakan alat pencatatwaktu yang lebih besar sehingga dapat diamati, baik oleh pelatih

maupun para perenangyang berlatih (Colwin: 1977).Selain beberapa peralatan dan fasilitas yang harus dimiliki

oleh setiap perenang, terutama untuk latihan di air. Beberapaperalatan berikut merupakan peralatan pendukung yang juga sangatpenting. Peralatan ini biasanya digunakan sebagai latihan beban ataudi dunia renang disebut: Latihan DaratjLatihan Kondisioning. MenurutCounsilman seperti yang dikutip Bill Pearl (1986: 149) para atletrenang menggunakan latihan beban (weight training) untukmeningkatkan kekuatan (strength) dan daya ledak (explosive powel).

Evaluasi Program LatihanSecara lebih spesifik Collin dan Hodges (1978: 11)

menyatakan bahwa evaluasi di bidang olahraga merupakan keglatanyang esensial dan harus dilakukan oleh pelatih. Melalui evaluasidapat diketahui status, kebutuhan maupun peningkatan prestasi yangditunjukkan oleh atlet. Pelaksanaanevaluasiyang paling tepat adalahpada saat proses pembinaan berlangsung, karena adanya prosesyang integral antara tes dan pengukurannya.

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, make evaluasi

program latihan olahraga, dilaksanakan selama proses kegiatanberlangsung, dalam rangka peningkatan prestasi sesuai denganprogram latihan yang telah ditetapkan.

Pembinaan Prestasi Olahraga Renang Mela/ui

Perkumpulan Renang (R. Agung PUfWandono Saleh)

13

- - --- --

Page 12: Pembinaan Prestasi Olahraga Renang

---

MODEL EVALUASI PROGRAM LATIHAN.Model evaluasi merupakan faktor yang penting guna

pengumpulan data-data serta informasi. Menurut Kaufman dan

Thomas (1980: 38) model-model evaluasi sangat berguna dalammembantu pengambilan data sebagai bahan pembuatan keputusan,untuk evaluasi juga mengandung pengambilan keputusan untukdilanjutkan, berhenti atau dilakukan modifikasi. Sebagai contohpenggunaan model evaluasi yang dikembangkan oleh Kaufman danThomas (1980: 4~), yaitu: Organizational Elements Model, yangdigambarkan sebagai berikut:

I Outcomes I

4

I Internal I

Gambar 5. ModelEvaluasiProgram Latihan(Kauffmandan Thomas, 1980: 42)

Model evaluasi program latihan dititikberatkan pada tahapproses. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan:1. Keberhasilan pencapaian peningkatan prestasi atlet, tergantung

pada proses pelaksanaanprogram latihan.2. Efektivitas latihan yang dirumuskan oleh pelatih dapat dibuktikan

melalui proses pelaksanaanprogram latihan.3. Evaluasi di dalam aktivitas olahraga prestasi, dapat dilakukan

setiap saat selama program latihan berjalan.4. Melalui evaluasi proses, diharapkan menyajikan informasi yang

dapat digunakan umpan balik sebagai masukan terhadap parapelatih di Perkumpulan Renang sehingga dapat memperbaikiproses latihan yang berlangsung.

14 JumalOlahraga Presti/sl Volume 2, Nomor 1, Januari 2006 : 1- 16

Page 13: Pembinaan Prestasi Olahraga Renang

KESIMPULAN

Perkumpulan renang merupakan ujung tombak pembinaanolahraga renang terutama di dalam menanamkan fondasi yang kuatuntuk pembinaan prestasi optimal.

Pelaksanaan program latihan olahraga pada umumnya danolahraga renang khususnya terutama pada saat pembinaan diperkumpulan renang diperlukan beberapa faktor, yaitu: kualitaspelatih, penyusunan program latihan, pelaksanaan latihankondisioning, pelaksanaan program latihan, penggunaan metodelatihan, penggunaanalat dan fasilitas, dan evaluasi program latihan.

Evaluasi pada suatu program latihan sangat diperlukan agarsecara nyata dan konkrit serta obyektif dapat mengetahuisejauhmana program latihan dapat mencapai hasil yang diharapkanatau hasil yang sebaliknya.

DAFTAR PUSTAKA

Armbuster, D.A. et al. 1973. Swimmingand Diving. Saint Louis: TheCV. MosbyCompany.

Anonim. 1991. Rancangan Pola Pembinaan Persatuan RenangSeluruh Indonesia. Jakarta: PBPRSI.

Bompa, T.O. 1994. Theory and Methodology of Training: The Key toAthletic Perform?lnce. Iowa: Kendall/Hunt PublishingCompany.

Collins, D.R. dan B. Hodges. 1978. A. ComprehensiveGuide to SportsSkills Tests and Measurement Springfield, Illinois: Charles.C. Thomas Publisher.

Colwin, C. 1977. An Introduction to Swimming Coaching. Ontario:Allenbio GraphicsLtd.

Counsilman, J.E. 1982. The Scientific of Swimming (Soekarno.Terjemahan). Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice- HallInc. BukuAsli diterbitkan tahun 1968.

Pembinaan Prestasi Olahraga Renang Melalui

Perkumpulan Renang (R. Agung Purwandono Saleh)

15

Page 14: Pembinaan Prestasi Olahraga Renang

- --

Drowatzky, J.N. dan C.W. Armstrong. 1984. Physical EducationCareerPerspectives and ProfessionalFoundation.EnglewoodCliffs, New Jersey: Prentice-HallInc.

Fuoss, DE. dan RJ.Troppmann. 1981. Effective Coaching APsychologicalApproach. New York: John Wiley and Sons

Jones, BJ.et al. 9182. Guide Effective Coaching: Principles andPractice.Boston: Allyn and BaconInc.

Kauffman, R. dan S. Thomas. 1980. Evaluation Without Fear. NewYork: NewViewpoints.

Lukman Niode. (2000, September). Sydney, Ajang Sejarah Berulang.Bola.Jakarta. -

Luttgens, K dan N. Hamilton. 1997. Kinesiology: Scientific Basic ofHuman Motion. Dubuque Guilford: Brown and BenchmarkPublishers.

Maglischo, E.W. 1982. Swimming Faster: A Comprehensive Guide tothe Science of Swimming. California: Mayfield PublishingCompany.

Nossek,J. 1982. Generaltheory of training.Lagos: PanAfrican PressLtd.

Pearl, B. '1986. Getting stronger. Bolinas California: ShelterPublication Inc.

Roosyudhi Priyanto. (200S,Desember). Sea Games 2005: 77nggalkanCara Tradisional. Bola. Jakarta.

Siregar, M. F. 1971. Prinsip-Prinsip Dasar Coaching. Jakarta:Direktorat Jenderal Olahragadan Pemuda.

. (1989, Agustus). Lima Syarat untuk MeningkatkanRenang Kita.Bola.Jakarta.

Soepartono. 1990. Konsep Dasar Latihan KondisiFisik. (Makalahdalam rangka Penataran dan LokakaryaI para pelatih indukorganisasiolahraga): KONI Daerah Istimewa Yogyakarta.

Zainal Arifin. (1999, September) Hasil SEAGXX dalam konteks PGE.Kompas.Jakarta.

16 JumalOlahraga Prestasi Volume 2, Nomor 1, Januari 2006 : 1 - 16