UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran...

102
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA DADA MENGGUNAKAN METODE SINTESIS PROGRESIF PADA SISWA KELAS XI TATA BUSANA I SMK N 1 SAPURAN WONOSOBO TAHUN PELAJARAN 2011 SKRIPSI Oleh : NURYAWAN EKO RAMDANI X 4607026 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012

Transcript of UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran...

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA DADA

MENGGUNAKAN METODE SINTESIS PROGRESIF PADA SISWA

KELAS XI TATA BUSANA I SMK N 1 SAPURAN WONOSOBO

TAHUN PELAJARAN 2011

SKRIPSI

Oleh :

NURYAWAN EKO RAMDANI

X 4607026

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA DADA

MENGGUNAKAN METODE SINTESIS PROGRESIF PADA SISWA

KELAS XI TATA BUSANA I SMK N 1 SAPURAN WONOSOBO

TAHUN PELAJARAN 2011

Oleh :

NURYAWAN EKO RAMDANI

X 4607026

Skripsi

diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Nuryawan Eko Ramdani. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA DADA MENGGUNAKAN METODE SINTESIS PROGRESIF PADA SISWA KELAS XI TATA BUSANA I SMK NEGERI 1 SAPURAN, WONOSOBO TAHUN PELAJARAN 2011. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Renang Gaya Dada siswa kelas XI Tata Busana I SMK Negeri 1 Sapuran, Wonosobo tahun pelajaran 2011 dengan menerapkan Metode Sintesis Progesif.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI Tata Busana I SMK Negeri 1 Sapuran, Wonosobo tahun pelajaran 2011 yang berjumlah 27 siswa yang terdiri dari siswa putri semua. Sumber data penelitian ini diperoleh melalui pengamatan oleh peneliti dan kolaborator selama proses pembelajaran berlangsung. Data tersebut merupakan hasil belajar renang gaya dada siswa yang diperoleh melalui lembar observasi yang meliputi ranah afektif, ranah kognitif dan ranah psikomotor. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa melalui metode sintesis progresif dapat meningkatkan hasil belajar renang gaya dada pada siswa kelas XI Tata Busana I SMK Negeri 1 Sapuran, Wonosobo. Dimana hasil belajar pada kondisi awal 22,22% atau 6 siswa, pada akhir siklus I menjadi 55,56% atau 15 siswa dan pada akhir siklus II menjadi 81, 48% atau 22 siswa.

Simpulan penelitian ini adalah metode sintesis progresif meningkatkan hasil belajar renang gaya dada siswa kelas XI Tata Busana I SMK Negeri 1 Sapuaran Wonosobo.

Kata kunci : hasil belajar, renang gaya dada, metode sintesis progresif.

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka, apabila kamu

selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh.

(Surat Al-Asr, ayat 6-7)

Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang

lain.

(H.R. Buhari)

Belajarlah dari lebah, makan dari yang baik dan mengeluarkan yang baik.

(Laa Tahzan)

Dari pada mencemaskan tentang masa depan, lebih baik bekerja keras

untuk mewujudkannya.

(Hubert H. Humprey)

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk :

tak terbatas dan kasih sayang tidak terbatas pula. Semuanya membuatku bangga

memiliki kalian. Tiada kasih sayang yang seindah dan seabadi kasih sayangmu.

Kapala Sekolah dan Guru Penjas serta keluarga besar SMK N 1 Sapuran

Yang selalu memberikan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini

Keluarga besar Mbah Mitro dan Mbah Marto Sudarmo

Terimakasih atas semangat, doa dan dukungannya.

Teman-teman kos bido

Yang menjadi lahan ketawa disela-sela penatnya mengerjakan skripsi.

Rekan-

Almamater.

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang

memberi ilmu, inspirasi, kemuliaan serta karunia-Nya yang setiap waktu penulis

terima dan rasakan. Atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul ENANG

GAYA DADA MENGGUNAKAN METODE SINTESIS PROGRESIF PADA

SISWA KELAS XI TATA BUSANA I SMK NEGERI 1 SAPURAN

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan

dan Rekreasi, Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari

bahwa terselesaikanya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan

pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis

menyampaiakn terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. H. Mulyono, M.M. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan

Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Waluyo, S.Pd. M.Or. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani

Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. H. Sunardi, M.Kes. selaku Pembimbing I dan Tri Winarti Rahayu, S.Pd.

M.Or. selaku Pembimbing II yang senantiasa memberikan pengarahan,

bimbingan dan motivasi dalam menyusun skripsi ini.

5. Kepala SMK Negeri 1 Sapuran Wonosobo, yang telah memberikan ijin dan

kesempatan serta dukungan dalam penelitian ini.

6. Salis Zaenal Muttaqin, S.Pd. dan Drs. Yogi, selaku Guru Penjas yang telah

memberi bimbingan dan bantuan dalam penelitian.

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

7. Para siswa kelas XI Tata Busana I SMK Negeri 1 Sapuran, Wonosobo yang

telah bersedia untuk menjadi sampel dan berpartisipasi dalam pelaksanaan

penelitian ini.

8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

mungkin disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

karena keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi

yang sederhana ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada

umumnya.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PERNYATAAN ..................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN ....................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................. vi

HALAMAN MOTTO ................................................................................. vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. viii

KATA PENGANTAR ................................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 6

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 6

1. Belajar dan Pembelajaran ...................................................... 6

a. Hakikat dan Pengertian Belajar dan Pembelajaran ......... 6

b. Konsep belajar ................................................................. 7

c. Prinsip Belajar dan Pembelajaran ................................... 9

d. Konsep Pembelajaran ...................................................... 11

e. Ciri Belajar dan Pembelajaran ........................................ 13

2. Belajar Gerak ........................................................................ 13

a. Pengertian Belajar Gerak ................................................ 13

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

b. Kedudukan Belajar Gerak dalam Pendidikan Jasmani ... 14

c. Strategi Mengajar Keterampilan Gerak .......................... 15

3. Metode Pembelajaran ............................................................ 16

a. Hakikat Metode Pembelajaran ........................................ 16

b. Macam Metode dan Gaya Mengajar ............................... 17

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan

Metode Pembelajaran ...................................................... 19

d. Metode Bagian ................................................................ 20

e. Metode Sintesis Progresif ............................................... 20

4. Hakikat Mengajar .................................................................. 22

a. Pengertian Mengajar ....................................................... 22

b. Mengajar Yang Efektif dan Efisien................................. 23

5. Penilaian Hasil Belajar .......................................................... 25

a. Aspek Kognitif ................................................................ 27

b. Aspek Afektif .................................................................. 27

c. Aspek Psikomotor ........................................................... 28

6. Pendidikan Jasmani ............................................................... 28

a. Pengertian Pendidikan Jasmani ....................................... 28

b. Tujuan Pendidikan Jasmani............................................. 29

7. Renang Gaya Dada ................................................................ 30

a. Pengertian Renang .......................................................... 30

b. Teknik Renang Gaya Dada ............................................. 31

c. Pembelajaran renang dengan Metode Sintesis Progresif 35

B. Kerangka Berfikir........................................................................ 39

C. Hipotesis ...................................................................................... 41

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 42

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 42

1. Waktu Penelitian .................................................................. 42

2. Tempat Penelitian.................................................................. 42

3. Siklus (Penelitian Tindakan Kelas) PTK ............................. 42

B. Subjek Penelitian ........................................................................ 42

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

C. Sumber Data ............................................................................... 42

1. Jenis Data .............................................................................. 42

2. Jenis Variabel ........................................................................ 42

3. Devinisi Operasional Variabel .............................................. 43

D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 44

E. Teknik Analisis Data .................................................................. 44

F. Prosedur Penelitian...................................................................... 45

1. Rancangan Siklus I ............................................................... 48

2. Rancangan siklus II .............................................................. 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 51

A. Deskripsi Tiap Siklus .................................................................. 51

1. Pra siklus ............................................................................... 51

2. Siklus I .................................................................................. 55

a. Rencana Tindakan I................................................... 56

b. Pelaksanaan Tindakan I............................................. 56

c. Pengamatan dan Interprestasi Tindakan I ................. 63

d. Analisis dan Refleksi Tindakan I .............................. 64

e. Diskripsi Data Tindakan I ......................................... 66

3. Siklus II ................................................................................ 69

a. Rencana Tindakan II ................................................. 69

b. Pelaksanaan Tindakan II ........................................... 70

c. Pengamatan dan Interprestasi Tindakan II ................ 75

d. Analisis dan Refleksi Tindakan II ............................. 76

e. Diskripsi Data Tindakan II ........................................ 77

B. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 81

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .................................... 83

A. Simpulan .................................................................................... 83

B. Implikasi ..................................................................................... 83

C. Saran ........................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 86

LAMPIRAN ................................................................................................ 88

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Posisi badan Renang Gaya Dada............................................................. 31

2. Model Gerakan Kaki Renang Gaya Dada ............................................... 32

3. Model Gerakan Tangan Renang Gaya Dada ........................................... 33

4. Koordinasi Gerakan Renang Gaya Dada ................................................ 35

5. Alur Kerangka Pemikiran ....................................................................... 40

6. Skema Kegiatan Penelitian ..................................................................... 46

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Teknik dan Alat pengumpulan data ........................................................ 44

2. Persentase target capaian......................................................................... 49

3. Kondisi Awal Aktivitas Siswa (afektif) Renang Gaya Dada ................. 53

4. Kondisi Awal Pemahaman Konsep (Kognitif) Renang Gaya Dada ....... 53

5. Kondisi Awal Penguasaan Kemampuan Renang Gaya Dada

(Psikomotor) ............................................................................................ 54

6. Kondisi Awal Hasil Belajar Renang Gaya Dada .................................... 55

7. Kondisi Siklus I Aktivitas Siswa (afektif) Renang Gaya Dada ............. 66

8. Kondisi Siklus I Pemahaman Konsep (Kognitif) Renang Gaya

Dada ........................................................................................................ 67

9. Kondisi Siklus I Penguasaan Kemampuan Renang Gaya Dada

(Psikomotor) ........................................................................................... 68

10. Kondisi Siklus I Hasil Belajar Renang Gaya Dada ................................ 69

11. Kondisi Siklus II Aktivitas Siswa (afektif) Renang Gaya Dada ............. 78

12. Kondisi Siklus II Pemahaman Konsep (Kognitif) Renang Gaya

Dada ........................................................................................................ 78

13. Kondisi Siklus II Penguasaan Kemampuan Renang Gaya Dada

(Psikomotor) ............................................................................................ 79

14. Kondisi Siklus II Hasil Belajar Renang Gaya Dada .............................. 80

15. Hasil Perbandingan Ketuntasan Minimal (KKM) Hasil Belajar

Renang Gaya Dada ................................................................................. 81

16. Hasil Pencapaian Basil Belajar ............................................................... 82

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Petunjuk pelaksaan tes Renang Gaya Dada ............................................ 88

2. RPP Siklus I ............................................................................................ 90

3. RPP Siklus II ........................................................................................... 118

4. Lembar Penilaian Psikomotor ................................................................. 142

5. Lembar Penilaian Afektif ........................................................................ 143

6. Lembar Penilaian Kognitif ...................................................................... 144

7. Data awal Psikomotor ............................................................................. 145

8. Data awal Afektif .................................................................................... 146

9. Data awal Kognitif .................................................................................. 147

10. Data awal hasil Belajar Renang Gaya Dada ........................................... 148

11. Data Siklus I Psikomotor ........................................................................ 149

12. Data Siklus I Afektif ............................................................................... 150

13. Data Siklus I Kognitif ............................................................................. 151

14. Data Siklus I waktu jarak tempuh ........................................................... 152

15. Data Hasil Belajar Siklus I ...................................................................... 153

16. Data Siklus II Psikomotor ....................................................................... 154

17. Data siklus II Afektif ............................................................................... 155

18. Data Siklus II Kognitif ............................................................................ 156

19. Data Siklus II waktu jarak tempuh .......................................................... 157

20. Data Hasil Belajar Siklus II .................................................................... 158

21. Rekapitulasi hasil Belajar Renang Gaya Dada ....................................... 159

22. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar ....................................... 160

23. Dokumentasi Penelitian .......................................................................... 162

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan yang

mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat, termasuk aspek sosial,ekonomi,

pendidikan, politik dan budaya dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan

tersebut peranan pendidikan amatlah strategis. Pendidikan merupakan sarana dan

wahana yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas manusia baik aspek

kemampuan, kepribadian, maupun kewajiban sebagai warga Negara yang baik.

Untuk itu sekolah sebagai salah satu pendidikan formal berusaha meningkatkan

kualitas lulusanya agar dapat berperan serta dan bersaing di kancah internasional,

termasuk didalamnya adalah pendidikan jasmani. Pendidikan dalam situasi

modern dituntut untuk menyiapkan warga negara yang mampu berpartisipasi

dalam zaman globalisasi sekarang ini.

Dewasa ini hampir semua orang mengukur tingkat keberhasilan

pendidikan berdasarkan hasil saja. Pembelajaran yang baik hendaknya bersifat

menyeluruh dalam melaksanakannya dan mencakup berbagai aspek, baik aspek

kognitif, afektif, maupun psikomotor, sehingga dalam pengukuran tingkat

keberhasilan selain dilihat dari segi kuantitas juga dilihat dari kualitas yang telah

dilakukan di sekolah-sekolah. Oleh sebab itu pembelajaran yang aktif ditandai

dengan adanya rangkaian kegiatan terencana yang melibatkan siswa secara

langsung. Akan tetapi hal semacam ini sering diabaikan oleh guru karena guru

lebih mementingkan pada pencapaian tujuan dan target kurikulum dibandingkan

dengan prosesnya.

Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pembelajaran melalui

aktivitas jasmani yang dirancang dan disusun secara sistematik untuk kebugaran

jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup

sehat dan aktif, sikap sportif (fair play), serta kecerdasan emosi. Tujuan yang

ingin dicapai melalui pendidikan jasmani mencakup pendidikan jasmani secara

menyeluruh antara lain aspek kognitif, afektif, psikomotor, mental, emosional,

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

2

sosial dan spiritual, oleh karena itu pendidikan jasmani telah diajarkan

dari tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas

bahkan di Perguruan Tinggi.

Usaha untuk meningkatkan pembelajaran dan proses pendidikan jasmani

belum berjalan seperti apa yang diharapkan, hal ini terlihat dari kesulitan siswa

dalam memahami konsep penguasaan teknik dasar olahraga yang dikarenakan

aktivitas belajarnya sangat kurang, sehingga berakibat rendahnya hasil belajar

siswa. Kenyataan yang ada menunjukkan bahwa metode pembelajaran yang

digunakan guru masih kurang ideal. Dalam setiap pembelajaran perhatian siswa

kurang terpusat karena materi yang disampaikan kurang menarik dan diolah

secara baik misalnya dalam cabang olahraga renang yang setiap guru hanya

menitik beratkan pada penilaian hasil bukan proses pembelajarannya, sehingga

dalam belajar siswa tidak menggunakan kesempatan untuk berlatih. Hal ini terjadi

dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes)

pada materi renang gaya dada pada siswa kelas XI Tata Busana I SMK N 1

Sapuran Wonosobo Tahun Pelajaran 2011.

Berdasarkan wawancara dengan guru penjas di SMK N 1 Sapuran

Wonosobo mengungkapkan sebagian siswanya merasa senang saat menerima

materi renang, tetapi para siswa merasa kesulitan saat melakukan praktik di kolam

sehingga para siswa hanya bermain air saja tidak mempraktikan apa yang telah

disampaikan guru. Seperti yang diungkapakan salah satu siswa kelas XI Tata

Busana SMK N 1 Sapuran Wonosobo yang bernama Vita dan beberapa siswa

mengungkapakan pada saat pembelajaran renang, guru dalam memberikan materi

secara keseluruhan tidak perbagian gerakan sehingga para siswa kesulitan dalam

mempraktikanya. Menanggapi permasalahan tersebut sehingga perlu adanya

starategi atau metode yang dapat membuat anak lebih tertarik untuk melakukan

gerakan renang gaya dada.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, pembelajaran pendidikan

Jasmani Olahraga dan Kesehatan khususnya renang gaya dada yang telah

dilaksanakan di SMK N 1 Sapuran Wonosobo masih banyak kendala yang

dihadapi, misalnya siswa merasa takut tenggelam, siswa tidak sungguh-sungguh

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

dalam mengikuti pelajaran. Siswa kurang dapat menangkap atau memahami setiap

tahap pembelajaran mulai dari teknik meluncur, gerakan kaki, ayunan lengan, dan

pengambilan nafas. Disamping hal tersebut metode pembelajaran yang diterapkan

oleh guru belum menunjukkan hasil yang optimal. Hal ini terlihat dari rendahnya

tingkat ketuntasan hasil belajar siswa, dari jumlah 27 siswa hanya 6 siswa atau

22,22% yang nilainya diatas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 21 siswa atau

77.78% nilainya masih dibawah KK, dengan KKM 70.

Seiring dengan kemajuan jaman di bidang teknologi pembelajaran,

muncul banyak metode pembelajaran yang dapat menjadi salah satu alternatif

dalam rangka mencari ragam jawaban dari permasalahan pembelajaran yang ada

saat ini, sekaligus dapat digunakan untuk menciptakan suksesnya tujuan

pembelajaran. Meskipun begitu, masih banyak guru yang belum memahami dan

mengetahui tentang metode pembelajaran yang ada dan yang tengah berkembang.

Mendesain, mengemas dan menyajikan pembelajaran renang yang menarik,

praktis dan diminati siswa adalah tugas utama seorang guru. Oleh karena itu guru

harus mampu menyesuaikan dan menganalisis karakteristik yang berhubungan

dengan siswa dan materi pembelajaran tersebut. Guru juga harus mampu

menerapkan metode dan strategi yang sesuai dengan materi pembelajaran yang

akan disampaikan.

Dari berbagai metode pembelajaran yang ada, Metode Sintesis Progresif

merupakan salah satu metode pembelajaran yang di dalamnya memperlihatkan

tahapan-tahapan yang sederhana dan mudah dipelajari. Metode Sintesis Progresif

merupakan salah satu metode pembelajaran yang efektif, mudah dan sederhana

sehingga dapat diterapkan pada pembelajaran renang gaya dada. Metode Sintesis

Progresif merupakan metode pembelajaran yang ada didalam Metode Bagian

(Part Method). Pada Metode Sintesis Progresif dimana elemen-elemen gerak yang

baru harus dipelajari dan dilatih terlebih dahulu sehingga menjadi tanggapan

gerak yang telah dikuasai, baru kemudian dirangkaikan dengan gerak yang

dimiliki sebelumnya.

Dari latar belakang tersebut maka perlu dilakukan penelitian yang

mendalam untuk mengatahui keefektifan penerapan Metode Sintesis Progresif

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

sebagai salah satu altenatif dalam mengatasi permasalahan dalam pencapaian hasil

belajar renang gaya dada, maka perlu dikaji dan diteliti lebih mendalam baik

secara teoritik maupun praktik. Hal tersebut akan dilaksanakan dengan

menggunakan penelitian melalui jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

Action Research). Hal itu dilakukan sebagai upaya meningkatkan keberhasilan

dalam pembelajaran renang gaya dada di SMK N 1 Sapuran Wonosobo

khususnya siswa kelas XI Tata Busana I. Dengan demikian penelitian ini

diformulasikan dalam sebuah judul

Gaya Dada Menggunakan Metode Sintesis Progresif Pada Siswa Kelas XI Tata

Busana 1 SMK N 1 Sapuran, Wonosobo

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan

pembatasan masalah, masalah yang ada dapat dirumuskan diatas sebagai berikut:

meningkatkan hasil belajar renang gaya dada pada siswa kelas XI Tata Busana 1

SMK N 1 Sapuran, Wonosobo

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah disampaikan diatas, tujuan

penelitian ini adalah :

siswa kelas XI Tata Busana 1 SMK N 1 Sapuran, Wonosobo Tahun Pelajaran

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini

diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

Dengan Metode Sintesis Progresif siswa kelas XI Tata Busana 1 SMK N 1

Sapuran, Wonosobo Tahun Pelajaran 2011 diharapakan mampu dengan

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

mudah menyerap materi yang disampaikan oleh guru, sehingga mampu

meningkatkan kemampuan renang gaya dada.

2. Bagi Guru

Dapat dijadikan sebagai pedoman bagi guru penjas SMK N 1 Sapuran

Wonosobo untuk menentukan dan memilih metode pembelajaran yang lebih

efektif dan sesuai untuk meningkatakan hasil belajar renang gaya dada untuk

siswanya.

3. Bagi Lembaga Pendidikan (Sekolah)

Sebagai bahan masukan, saran, dan informasi untuk mengembangkan strategi

belajar mengajar yang tepat dalam rangka meningkatkan kualitas proses dan

hasil belajar siswa maupun lulusan.

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Belajar dan Pembelajaran

a. Hakikat dan Pengertian Belajar dan Pembelajaran

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar

Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan

dalam rangka mencapai kepandaian atau mencari ilmu. Sehingga dengan

belajar manusia menjadi tahu serta memiliki ilmu pengetahuan yang luas.

Menurut Sadiman (2002) Belajar adalah suatu proses yang komplek yang

terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih

bayi hingga ke liang lahat nanti Baharudin

mengemukakan hakikat pembelajaran sebagai suatu proses manusia untuk

mencapai berbagai macam komp

11). Sedangkan Arsyad (2004 : 1) menyampaikan bahwa proses belajar

terjadi apabila ada interaksi antara seseorang dengan lingkungannya.

Menurut Hidayatullah (Mengutip dari Dryden dan Vos)

mengemukakan bahwa belajar harusnya memiliki tiga tujuan, yaitu (1)

mempelajari keterampilan dan pengetahuan tentang materi-materi pelajaran

spesifik; (2) mengembangkan kemampuan konseptual umum, sehingga

mampu belajar menerapkan konsep yang sama atau berkaitan dengan

bidang-bidang yang lain yang berbeda; (3) mengembangkan kemampuan

dan sikap pribadi yang secara mudah dapat digunakan dalam segala

tindakan (2009 : 147).

Untuk itu belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah

satu tanda bahwa seseorang memerlukan proses belajar apabila terjadi

proses perubahan tingkah laku pada diri seseorang itu yang mungkin

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan,

keterampilan, atau sikapnya.

b. Konsep Belajar

Konsep belajar menurut pandangan dan perspektif, dari berbagai

sumber diantaranya :

1) Konsep Belajar Behaviourisme

Belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam

kemampuannya dalam bertingkah laku sesuai dengan cara yang baru

sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon. Budiningsih

mengemukakan bahwa teori behavioristik adalah perubahan tingkah laku

sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon (2005).

Menurut Baharudin (mengutip dari Thorndik) mengemukakan

bahwa perilaku belajar manusia ditentukan oleh stimulus yang ada

dilingkungan sehingga menimbulkan respon secara reflek (2009 : 65).

Stimulus yang terjadi setelah sebuah perilaku terjadi akan mempengaruhi

perilaku selanjutnya. Thorndik mengemukakan hukum Law Effecct, yang

menyatakan bahwa jika sebuah tindakan diikuti oleh perubahan yang

memuaskan dalam lingkungan, maka kemungkinan tindakan itu akan

diulang kembali akan semakin meningkat. Sebaliknya jika sebuah

tindakan dilakukan oleh perubahan yang tidak memuaskan, maka

tindakan itu mungkin menurun atau tidak dilakukan sama sekali.

Sedangkan teori behavioristik menurut Baharudin (mengutip dari

Watson) bahwa belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon

yang dimaksud harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati

(observable) dan dapat ditukar (2009 : 65).

Secara ringkas, teori behavioristik mengatakan bahwa belajar

adalah perubahan tingkah laku. Seseorang telah dianggap belajar sesuatu

jika ia telah mampu menunjukkan perubahan tingkah laku (Budiningsih,

2005)

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

2) Konsep Belajar Kognitif

Teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar dari

pada hasil belajar. Para penganut teori kognitif mengatakan bahwa

belajar tidak hanya sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan

respon. Model belajaran kognitif mengatakan bahwa tingkah laku

seseorang dutentukan oleh persepsi serta pemahamanya tentang situasi

yang berhubungan dengan tujuan belajarnya. Belajar merupakan

perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat

sebagai tingkah laku yang tampak.

Teori ini berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses

internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi

dan aspek-aspek lainnya. Menurut Budiningsih (mengutip dari Piagent)

bahwa perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik, yaitu

suatu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan

syaraf (2005 : 35). Dengan demikian semakin bertambahnya umur

seseorang maka semakin komplekslah susunan sel syarafnya dan

semakin meningkat pula kemampuannya. Sedangakan menurut

Budiningsih (mengutip dari Bruner), mengemukakan bahwa

perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui tiga tahap yang

ditentukan oleh caranya melihat lingkungan, yaitu: enactive, iconic dan

symbolic (2005 : 41).

Pengertian belajar menurut teori kognitif adalah perubahan

persepsi dan pemahaman, yang tidak selalu berbentuk tingkah laku yang

dapat diamati dan dapat diukur. Asumsi dari teori ini adalah bahwa setiap

orang telah memiliki pengetahuan dan pengalaman yang telah tertata

dalam bentuk struktur kognitif yang dimilikinya. Proses belajar akan

berjalan dengan baik jika materi pelajaran atau informasi baru

beradaptasi dengan struktur kognitif yang telah dimiliki seseorang.

3) Konsep Belajar Konstruktivistik

Menurut pendekatan konstruktivistik pengetahuan bukanlah

kumpulan fakta dari suatu kenyataan yang sedang dipelajari, melainkan

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

sebagai konstruksi kognitif seseorang terhadap objek, pengalaman,

maupun lingkungannya. Pengetahuan adalah bentuk secara terus menerus

oleh seseorang yang setiap saat mengalami reorganisasi karena adanya

pemahaman-pemahaman baru.

Paradigma konstruktivistik memandang bahwa siswa sebagai

pribadi yang sudah mamiliki kemampuan awal sebelum mempelajari

sesuatu. Kemampuan awal tersebut akan menjadi dasar dalam

mengkonstruksi pengetahuan yang baru. Teori konstruksivistik mengakui

bahwa siswa akan dapat menginterprestasikan informasi kedalam

pikirannya, hanya dalam konteks pengalaman dan pengetahuan mereka

sendiri, pada kebutuhan, latar belakang dan minatnya.

Pandangan konstruktivistik yang mengemukakan bahwa belajar

merupakan usaha pemberian makna oleh siswa kepada pengalamannya

melalui asimilasi dan akomodasi yang menuju pada pembentukan

struktur kognitifnya, memungkinkan mengarah pada tujuan tersebut.

4) Konsep Belajar Humanistik

Menurut teori humanistik, proses belajar harus dimulai dan

ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Proses

belajar dianggap berhasil jika siswa telah memahami lingkungan dan

dirinya sendiri. Dengan kata lain, siswa telah mampu mencapai akulturasi

diri secara optimal. Teori humanistik lebih bersifat elektrik, maksudnya

teori ini dapat memanfaatkan teori apa saja agar tujuannya tercapai.

c. Prinsip Belajar dan Pembelajaran

Prinsip belajar merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi

agar kegiatan belajar tersebut dapat berjalan dengan baik. Prinsip-prinsip itu

berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan

langsung/berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan atau penguatan,

serta perbedaan individu.

1) Perhatian dan Motivasi

Perhatian memiliki peran penting dalam belajar. Perhatian akan

muncul bila mana bahan pelajaran yang disampaikan oleh pengajar

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

sesuai dengan pebelajar siswa. Apabila bahan pelajaran itu dirasa sangat

dibutuhkan oleh pebelajar atau siswa maka akan menumbuhkan motivasi.

otivasi adalah tenaga yang

menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang (hlm. 42).

Motivasi mempunyai kaitan yang erat dengan minat. Siswa yang

memiliki minat terhadap suatu bidang studi tertentu cenderung tertarik

perhatiannya dan dengan demikian timbul motivasinya untuk

mempelajari bidang studi tersebut.

2) Keaktifan

Sebagai dalam kegiatan pembelajaran maupun

kegiatan belajar, siswa dituntut untuk selalu aktif memproses dan

mengelola perolehan belajarnya. Untuk dapat memproses dan mengolah

perolehan belajarnya secara efektif, pebelajar dituntut untuk aktif secara

fisik, intelektual mplikasi

prinsip keaktifan bagi siswa berwujud perilaku perilaku seperti mencari

sumber informasi yang dibutuhkan, menganalisis hasil percobaan, ingin

tahu hasil dari suatu reaksi kimia, membuat karya tulis, membuat

keliping, dan perilaku sejenis lainnya 1999 : 51). Implikasi

keaktifan siswa lebih lanjut menuntut keterlibatan siswa dalam proses

pembelajaran.

3) Keterlibatan Langsung

Keterlibatan langsung siswa dalam belajar tidak semata-mata

diartikan sebagai sebuah keterlibatan fisik, namun juga keterlibatan

secara mental emosional, keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam

pencapaian dan perolehan pengetahuan. Dimyati (1999) berpendapat

implikasi prinsip keterlibatan langsung dituntut para siswa agar tidak

segan-segan mengerjakan segala tugas belajar yang diberikan kepada

mereka yakni

siswa dirangsang untuk dapat belajar sekaligus dapat menjalani atau

mempraktikkan apa yang mereka pelajari. Dengan keterlibatan langsung

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

ini, secara logis akan menyebabkan mereka memperoleh pengalaman

atau berpengalaman.

4) Pengulangan

Menurut Dimyati (mengutip dari Davies), mengungkapakan

bahwa penguasaan secara penuh dari setiap langkah memungkinkan

belajar secara keseluruhan lebih berarti (1999 : 52). Dari pernyataan

tersebut pengulangan diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Dimyati

mplikasi dari pengulangan tersebut bagi siswa adalah

kesadaran untuk bersedia mengerjakan latihan-latihan yang berulang,

untuk satu macam permasalahan (1999 : 52) .

5) Tantangan

Adanya tantangan terhadap suatu hal yang membuat siswa

tertantang untuk menjalani segala sesuatu tersebut akan berdampak

positif terhadap keberhasilan belajar siswa. Sehingga tantangan tersebut

akan memotivasi seorang siswa untuk menyelesaikan dan melampaui

hambatan yang dihadapinya.

6) Balikan atau Feedback

Balikan atau Feedback diberikan sebagai salah satu penguatan

yang dilakukan oleh guru terhadap siswa atas unjuk kerja yang dilakukan

oleh siswa. Balikan selain digunakan sebagai koreksi ataupun evaluasi

terhadap unjuk kerja dan tingkah laku yang dilakukan juga sebagai

motivasi terhadap kualitas belajar siswa.

7) Perbedaan Individu

Perbedaan individu disini memuat arti bahwa, setiap siswa atau

pebelajaran memiliki karakteristik kemampuan yang berbeda-beda,

sehingga dalam menentukan system pengajaran ataupun dalam siswa

belajar hendaknya disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik

siswa tersebut.

d. Konsep Pembelajaran

Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

memfasilitasi, meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri peserta

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

didik. Oleh karena itu pembelajaran merupakan upaya sistematis dan

sistemik untuk memfasilitasi dan meningkatkan proses belajar maka

kegiatan pembelajaran berkaitan erat dengan jenis hakikat dan jenis belajar

serta hasil belajar tersebut. Pembelajaran harus menghasilkan belajar, akan

tetapi tidak semua proses belajar menghasilkan proses pembelajaran. Proses

belajar terjadi juga dalam konteks interaksi sosial kultural dalam lingkungan

masyarakat. Misalnya pada saat kegiatan ko-kulikuler (kegiatan diluar kelas

dalam rangka tugas suatu mata pelajaran), ekstra-kulikuler (kegiatan diluar

mata pelajaran, di luar kelas) dan ekstramual (kegiatan dalam rangka proyek

belajar atau kegiatan di luar kurikulum dan diselenggarakan di luar kampus

sekolah, seperti kegiatan berkemah atau darma wisata).

Pembelajaran dalam suatu definisi dipandang sebagai upaya

mempengaruhi siswa agar belajar. Atau secara singkat dapat dikatakan

bahwa pembelajaran sebagai upaya membelajarkan siswa. Pembelajaran

merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memfasilitasi, meningkatkan

intensitas dan kualitas belajar pada diri peserta didik. Hidayatullah (2009)

menyatakan agar pembelajaran berkualitas, setidaknya memiliki beberapa

indikator, diantaranya:

(1) Menantang, pembelajaran yang menantang adalah pembelajaran yang memberikan tantangan kepada peserta didik untuk melakukan dan menyelesaikan, akan membuat anak : muncul rasa ingin tahu, ingin mencoba, ingin melakukan, ingin menyelesaikan tugas dari guru, ataupun ingin memecah masalah; (2) Menyenangkan, pembelajaran sebaiknya diselenggarakan dalam suasana menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan mungkin akan mendorong peserta didik untuk belajar dan menyebabkan peserta didik tertarik terhadap pembelajaran tersebut; (3) Mendorong Eksplorasi, pembelajaran yang disajikan dengan menyenangkan dan menantang akan menyebabkan peserta didik terdorong untuk mengeksplorasi dan mengembangkan sendiri pembelajaran yang telah disajikan guru sebagai tindak lanjutnya,; (4) Memberikan Pengalaman Sukses, pembelajaran yang berkualitas harus mampu memberikan pengalaman sukses kepada peserta didiknya. Pengalaman sukses yang dimaksud adalah adanya perasaan yang menyenangkan dan membanggakan bagi peserta didik sebagai hasil dari akibat telah berhasil menyelesaikan atau memecahkan suatu masalah.; (5) Mengembangkan Kecakapan Berfikir, pembelajaran yang berkualitas akan berdampak pada

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

pengembangan kecakapan berfikir. Kemampuan berfikir dapat dilihat pada kreatifitas peserta didik. Oleh karena itu, pembelajaran yang disajikan kepada peserta didik harus dikemas sedemikian rupa sehingga mampu merangsang peserta didik untuk berfikir secara kreatif (hlm. 158).

e. Ciri Belajar dan Pembelajaran

Seorang pakar secara rinci menyebutkan definisi ciri-ciri

pembelajaran, yakni sebagai berikut :

1) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (behavior

change). Ini berarti, bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati

dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari yang

tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak terampil menjadi terampil;

2) Perubahan tingkah lakurelatif permanen. Ini berarti bahwa

perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu

tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah. Akan tetapi perubahan

tingkah laku tersebut tidak terpancang seumur hidup;

3) Perubahan tingkah laku tidak dapat langsung diamati saat proses

belajar mengajar berlangsung, perubahan tingkah laku tersebut

bersifat potensial;

4) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman;

5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan. Suatu

yang memberikan penguatan itu akan memberikan semangat atau

dorongan untuk mengubah tingkah laku (Baharudin, 2009 : 15).

2. Belajar Gerak

a. Pengertian Belajar Gerak

motor

learning

belajar pada umumnya. Belajar gerak adalah juga belajar, tetapi

mengandung karakteristik tertentu. Karakteristik tertentu ini berhubungan

dengan domain tujuan belajar yang menjadi sasarannya yaitu menyangkut

penguasaan keterampilan gerak tubuh.

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Belajar merupakan sesuatu yang kompleks, karena itu

pengertiannya bisa menjadi bermacam-macam. Belajar bisa dipandang

sebagai suatu hasil, bisa dipandang sebagai suatu proses, dan juga bisa

mempelajari pola- (2000 : 27). Sedangkan

yang diwujudkan melalui respon-respon muskular yang diekspresikan dalam

(2000 : 27).

b. Kedudukan Belajar Gerak Dalam Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang

diberikan di sekolah. Aktivitas fisik yang dipilih didalam pendidikan

jasmani berupa gerakan-gerakan tubuh dalam pola-pola tertentu yang bisa

merangsang fungsi-fungsi organ tubuh, serta meningkatkan efisiensi dan

efektifitas gerak tubuh. Aktivitas seharusnya dirancang dalam rangkaian

pengalaman belajar untuk memenuhi kebutuhan merangsang pertumbuhan

dan perkembangan setiap murid.

Belajar gerak berkenaan dengan upaya meningkatkan keterampilan

gerak tubuh secara keseluruhan dan upaya penguasaan pola-pola gerak

keterampilan dalam kaitannya dengan konsep ruang, waktu, dan gaya.

Efisiensi dan efektifitas gerak tubuh merupakan sasaran utama yang akan

dicapai dalam belajar gerak. Kedudukan belajar gerak dalam pendidikan

jasmani juga bisa ditinjau dari domain tujuan belajar dalam pendidikan

jasmani. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari proses

pendidikan secara total, yang melibatkan empat domain.

Tujuan yang berkenaan dengan domain fisik adalah untuk

meningkatkan kualitas kekuatan otot, ketahanan otot, ketahanan

kardiovaskuler, dan fleksibilitas. Tujuan yang berkenaan dengan domain

psikomotor adalah untuk meningkatkan kualitas gerak perceptual, gerakan

fundamental, serta keterampilan olahraga dan tari. Tujuan yang berkenaan

dengan domain kognitif adalah untuk menambah pengetahuan tentang

keolahragaan dan hal-hal yang sehubungan, serta meningkatkan kualitas

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

kemampuan dan keterampilan intelektual. Tujuan yang berkenaan dengan

domain afektif adalah untuk membangkitkan respon yang baik terhadap

aktivitas fisik, aktualisasi, harga diri dan konsep diri.

Diakitkan dengan keempat domain tersebut, belajar gerak berada

pada proses pencapaian tujuan yang berkenaan denagn domain psikomotor.

Dengan uraian tersebut jelaslah bahwa belajar gerak merupakan salah satu

aspek penting yang ada didalam pendidikan jasmani.

c. Strategi Mengajar Keterampilan Gerak

Agar dalam mengatur kondisi belajar keterampilan gerak dapat

berhasil Sugiyanto (2000) menyatakan ada beberapa hal-hal penting yang

perlu diperhatikan:

1) Pengaturan waktu latihan Didalam belaja rgerak perlu dipertimbangkan lamannya waktu berlatih, frekuensi mempraktikkan gerakan selama waktu yang tersedia, dan perbandingan antara waktu praktik dengan waktu untuk istirahat.

2) Pengaturan urutan materi belajar Didalam merencanakan materi pelajaran. Guru perlu menentukan urutan-urutan yang akan disajikan. Untuk membuat urutan materi pelajaran, pertimbangan utama yang perlu diperhatikan adalah tingkat kesulitan dan tingkat kompleksitas setiap materi belajar yang akan disusun urutannya. Penyusunan materi pelajaran hendaknya dimulai dari materi belajar yang mudah dan ditingkatkan secra berangsur-angsur ke materi yang semakin sukar atau dimulai dari materi belajar yang sederhana ditingkatkan secra berangsur-angsur menuju yang semakin kompleks.

3) Pengaturan lingkungan belajar Faktor lingkunagn berpengaruh terhadap proses belajar mengajar, agar proses belajar mengajar bisa efektif maka lingkungan belajar perlu diatur sebaik-baiknya. Kondisi lingkungan bisa berpengaruh positif dan juga bisa berpengaruh negative terhadap proses belajar mengajar.

4) Metode mengajar gerak Strategi mengajar bisa berbentuk penerapan cara-cara mengajar agar proses belajar bisa berlangsung dengan baik dan tujuannya bisa tercapai. Dalam menentukan strategi mengajar, guru bisa memilih atau menerapkan cara-cara atau metode-metode tertentu untuk menyampaikan materi pelajaran dan mengatur kegiatan belajar (hlm. 61).

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

3. Metode Pembelajaran

a. Hakikat Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran merupakan salah satu bagian yang penting

dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan metode pembelajaran maka tujuan

dari pembelajaran yang telah ditetapkan dapat dicapai semaksimal mungkin.

Berkaitan dengan metode pembelajaran Sugiyoto berpendapat Bahawa

Metode pembelajaran adalah pengaturan penerapan cara-cara mengajar agar

(1998

: 427). Berkaitan dengan pengertian metode pembelajaran Sudjana

berpendapat Metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru

dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya

(2005 : 76).

Berdasarkan pengertian metode pembelajaran yang dikemukakan

dua ahli tersebut dapat disimpulkan , metode pembelajaran merupakan

suatu cara yang digunakan oleh seorang guru dalam menyampaikan materi

pelajaran kepada siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Melalui

metode pembelajaran diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa

yang berhubungan dengan kegiatan belajar guru. Dengan kata lain, akan

tercipta interaksi edukatif. Dalam interaksi ini guru berperan sebagai

penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima

atau yang dibimbing. Proses interaksi akan berjalan baik, jika siswa banyak

aktif dibanding dengan guru. Oleh karenanya, metode pembelajaran yang

baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa.

Seperti yang diungkapakan Sunardi (2002) bahwa:

Secara umum dapat dilihat bahwa metode mengajar dapat mengarahkan perhatian siswa terhadap hakikat belajar yang spesifik, membangkitkan motivasi untuk belajar, memberikan umpan balik dengan segera, memberikan kesempatan bagi siswa untuk maju sesuai dengan kemempuan dan kecepatannya sendiri, dapat mengembangkan dan membina sikap positif terhadap diri sendiri, guru, materi pelajaran serta proses pendidikan pada umumnya (hlm.366).

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Pendapat tersebut menunjukkan, penerapan metode pembelajaran

yang dilakukan seorang guru akan mempengaruhi pencapaian tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan metode pembelajaran yang

tepat akan dapat membangkitkan motivasi belajar siswa, mempermudah

siswa untuk menguasai materi pelajaran, sehingga akan mendukung

pencapaian hasil belajar lebih optimal.

b. Macam Metode dan Gaya mengajar

Metode mempunyai andil yang sangat besar dalam kegiatan belajar

mengajar. Kemapuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik, akan

ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu metode yang sesuai dengan

tujuan. Itu berarti tujuan pembelajaran akan dapat dicapai dengan

penggunaan metode yang tepat, sesaui dengan standar keberhasilan yang

terpatri di dalam suatu tujuan. Metode yang dapat digunakan dalam kegiatan

belajar mengajar bermacam-macam. Penggunaannya tergantung dari

rumusan tujuan. Dalam mengajar, jarang ditemukan guru menggunakan satu

metode, tetapi kombinasi dari dua atau beberapa macam metode.

Dalam upaya pelaksanaan perbaikan, Suharsimi Arikunto juga

mengemukakan konsepnya. Menurutnya, jika ditinjau dari jenis metode,

banyaknya metode yang sudah dikenal dapat digunakan untuk mengajar.

Metode tersebut antara lain:

1. metode pemberian tugas, dan resitasi 2. metode diskusi 3. metode pendekatan proses 4. metode penemuan 5. metode kerja kelompok 6. metode eksperimen 7. metode tanya jawab 8. metode bagian, dan keseluruhan

Metode tersebut mempunyai kebaikan, dan kelemahan, serta

mempunyai daya cocok yg berbeda bagi masing-masing siswa. Itulah

sebabnya guru harus memilih suatu metode yang paling baik menurut

perkiraannya, akan tetapi mungkin tidak cocok bagi seorang siswa. Dengan

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

demikian maka sebagai pelaksana program perbaikan, guru seyogyanya

memilih metode mengajar yang lebih sesuai bagi siswa.

Gaya mengajar adalah bersifat kontinu terdiri atas sebelas gaya,

yang masing-masing gaya memiliki kelebihan dan kelemahan. Untuk

memanfaatkan kelebihan dari setiap gaya mengajar guru harus mampu

menggunkan gaya yang bervariasi dalam pembelajarannya. Artinya, ketika

guru mengajar harus mengombinasikan gaya mengajar yang berbeda-beda

untuk mencari kemungkinan terbaik serta mencari kesesuaian dengan gaya

belajar siswa. Menurut moston yang dikutip oleh Agus Mahendra

(2000:188) mengklasifikasikan gaya mengajar menjadi sebelas macam,

yaitu :

1. Gaya Komando 2. Gaya Latihan (Practice Style) 3. Gaya Berbalasan (reciprocal Style) 4. Gaya Menilai (Self-Check Style) 5. Gaya Inklusi (Inklusi Style) 6. Gaya penemuan terbimbing (Guided Discovery) 7. Gaya penemuan konvergen (Convergent Discovery Style) 8. Gaya produksi (Divergent Production) 9. Gaya program rancangan siswa 10. Gaya inisiatif 11. Gaya mengajar diri (Self Teaching)

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi dalam Pemilihan Metode

Pembelajaran

Keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran dipengaruhi oleh

penerapan metode pembelajaran yang tepat. Tetapi perlu diingat bahwa,

setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga

tidak ada satupun metode pembelajaran yang paling baik. Seperti

dikemukakan Sutikno (2009) bahwa:

Pada prinsipnya tidak satu pun metode pembelajaran yang dapat dipandang sempurna dan cocok dengan semua pokok bahasan yang ada dalam setiap bidang studi. Karena setiap metode pembelajaran pasti memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Karena itu, guru tidak boleh sembarangan memilih serta menggunakan metode pembelajaran (hlm. 90) .

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Pendapat tersebut menunjukkan, seseorang guru harus cermat dan

tepat dalam menerapkan metode pembelajaran sesuai dengan tujuan yang

hendak dicapai. Untuk menerapakan metode pembelajaran, maka ada

bebrapa faktor yang harus diperhatikan, antara lain:

1) Tujuan yang hendak dicapai

Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan

pembelajaran. Oleh karena itu, tujuan menjadi pedoman arah dan

sekaligus sebagai suasana yang akan dicapai dalam kegiatan

pembelajaran. Kepastian proses pembelajaran berpangkal tolak dari jelas

tidaknya perumusan tujuan pembelelajaran. Semakin jelas dan

operasional tujuan yang akan dicapai, maka semakin mudah menentukan

metode mencapaianya, dan sebaliknya.

2) Materi pelajaran

Materi pelajaran adalah sejumlah materi yang hendak

disampaikan oleh guru untuk dipelajari dan dikuasai oleh siswa.

3) Siswa

Siswa sebagai subjek belajar mempunyai karakteristik yang

berbeda-beda, baik minat, bakat, kebiasaan, motivasi, situasi social,

lingkungan keluarga dan harapan terhadap masa depannya. Semua

perbedaan tadi akan berpengaruh terhadap penentuan metode

pembelajaran. Perbedaan-perbedaan inilah yang wajib dikelola,

diorganisir guru, untuk mencapai proses pembelajaran yang optimal.

4) Situasi

Situasi kegiatan belajar merupakan setting lingkungan

pembelajaran yang dinamis. Guru harus teliti dalam melihat situasi. Pada

waktu-waktu tertentu guru perlu melakukan proses pembelajaran diluar

kelas atau di alam terbuka.

5) Fasilitas

Fasilitas dapat mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode

pembelajaran. Oleh karena itu, ketiadaan fasilitas akan sangat

mengganggu pemilihan metode yang tepat.

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

6) Guru

Setiap guru memiliki kepribadian, performance style, kebiasaan

dan pengalaman membelajarkan yang berbeda-beda. Kompetensi

pembelajaran biasanya dipengaruhi pula oleh latar belakang pendidikan.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam memilih dan

menerapkan metode pembelajaran mencakup enam aspek yaitu, tujuan

yang hendak dicapai, materi pelajaran, siswa, situasi, fasilitas, dan guru.

Dari keenam aspek ini sangat penting dan harus diperhatikan dalam

memilih dan menerapakan metode pembelajaran, karena akan

mempengaruhi pencapaian tujuan pembelajaran.

d. Metode Bagian

Metode mangajar bagia merupakan bentuk pembelajaran yang

menekenkan pada bagian-bagian dari keseluruhan gerakan keterampilan

yang dipelajari. Berkaitan dengan metode bagian Rusli Lutan (1988:411)

pada bagian-

dimana mula-mula siswa diarahkan untuk mempraktikkan sebagian dari

keseluruhan rangkaian gerakan dan setelah bagian-bagian gerakan dikuasai

Berdasarkan pengertian metode bagian yang dikemukakan dua ahli

ersebut cukup jelas bahwa, metode bagian merupakan cara mengajar yang

ditekankan pada bagian-bagian dari keseluruhan gerakan yang akan

dipelajari. Keseluruhan gerakan dibagi-bagi menjadi beberapa gerakan

tertentu, setelah dikuasai kemudian dirangkaian secara keseluruhan.

e. Metode Sintesis Progresif

Mengenai pengertian Metode Sintesis Progresif Dumadi dan

rogresif (sintesis

progressive method) adalah cara mengajar di mana bahan latihan atau

keterampilan dibagi dalam beberapa unit atau bagian kemudian unit-unit

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

166). Pada Metode Sintesis Progresif ini dimana elemen-elemen gerak yang

baru harus dipelajari dan dilatih terlebih dahulu sehingga menjadi tanggapan

gerak yang telah dikuasai, baru kemudian dirangkaikan dengan gerak yang

dimiliki sebelumnya.Perlu ditekankan bahwa pemisahan suatu keterampilan

menjadi bagian-bagian kecil, untuk pelaksanaan metode progresif berbeda

sifatnya dari metode bagian. Yang harus dilakukan di sini adalah mencoba

mencari atau menentukan inti (core) dari keterampilan yang bersangkutan.

Inti itulah yang kemudian dijadikan bagian pertama yang harus dilakukan.

Setelah semua unit yang membangun suatu keterampilan dapat dikuasai

sebagai unit-unit kecil, maka di sinilah semua unit tadi dicoba digabungkan

sehingga mewujud sebagai keterampilan utuh.

Untuk menggabungkan semua unit yang terpisah-pisah tadi

tentunya tidak mudah dan tidak sebentar, karena tidak semua anak

mempunyai kemampuan dasar yang sama. Oleh karena itu pelaksanaan

tahap ini memerlukan waktu yang cukup, dengan pemberian umpan balik

yang cukup pula. Sebagai contoh, untuk mengajarkan lompat jauh gaya

lenting dengan metode progresif adalah dengan menentukan sikap melenting

diudara sebagai intinya. Dengan demikian, sikap melenting ini harus dilihat

sebagai suatu bagian yang harus didekati dengan cara tertentu, yaitu dicari

caranya yang paling mudah untuk melatihnya.

Jika suatu unit sudah ditentukan sebagai intinya, maka berikutnya

adalah mempelajari bagian itu sebagai bagian pertama. Pada tahap

berikutnya bagian pertama tadi digabungkan dengan bagian kedua. Bagian

pertama dan bagian kedua tadi, berikutnya, digabungkan dengan bagian

ketiga sebagai bagian yang baru. Dan jika pelajaran itu belum selesai, maka

tahap selanjutnya adalah menggabungkan bagian pertama, bagian kedua dan

bagian ketiga dengan bagian keempat. Jadi pada setiap tahap, bagian yang

sudah dilakukan pada tahap sebelumnya tidak ditinggalkan seperti halnya

dalam metode bagian.

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

4. Hakikat Mengajar

a. Pengertian Mengajar

Mengajar merupakan suatu proses yang kompleks. Mengajar

merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang yang memiliki pengetahuan

atau keterampilan yang lebih dari pada yang diajar, untuk memberikan suatu

pengertian, kecakapan, atau ketangkasan. Kegiatan mengajar meliputi

penyampaian pengetahuan,menularkan sikap, kecakapan atau keterampilan

yang diatur sesuai dengan lingkungan dan menghubungkanya dengan

subyek yang sedang belajar. Karena mengajar merupakan sebagai upaya

yang disengaja, maka guru terlebih dahulu harus mempersiapkan bahan

yang akan disajikan kepada siswa. Upaya yang dilakukan guru tersebut agar

tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai. Berkaitan dengan mengajar

atan sengaja dan

berencana dari seseorang atau Person (P) yang memiliki kelebihan

pengetahuan atau keterampilan yang disampaikan kepada orang lain sebagai

sarana atau Obyek (O), yang belum berkembang pengetahuan, keterampilan

atau bahkan sikap-sikap biologis tertentu, dan informasi atau keterampilan

itu disampaikan melalui saluran atau metode tertentu, yang kemudian

(1988 :

376). Pendapat lain di

upaya guru dalam memberikan rangsangan, bimbingan, pengarahan, dan

(2000 : 3).

Berdasarkan pengertian mengajar tersebut dapat disimpulkan,

mengajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang yang

memiliki pengetahuan atau keterampilan yang lebih daripada yang diajar,

untuk memberikan suatu pengertian, kecakapan, atau ketangkasan. Kegiatan

mengajar meliputi penyampaian pengetahuan, menularkan sikap, kecakapan

atau keterampilan yang diatur sesuai dengan lingkungan dan

menghubungkannya dengan subyek yang sedang belajar.

Dalam pelaksanaan proses belajar terjadi interaksi antara guru dan

siswa, dimana keduanya saling terlibat untuk mencapai tujuan yang telah

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

dirumuskan. Berkaiatan dengan proses belajar Lutan berpendapat unsur

berpengalaman dan terampil, (2) siswa yang sedang berkembang, (3)

informasi atau keterampilan, (4) saluran atau metode penyampaian

informasi/keterampilan dan (5

(1988 : 376).

Dalam pelaksanaan mengajar seorang guru harus membelajarkan

siswa menjadi aktif melaksanakan tugas belajar (learning lasks). Hal ini

karena, siswa bukan objek yang bersifat pasif ketika menerima respon

rangsang yang disampaiakan oleh guru. Respon yang diberikan siswa

kepada guru merupakan rangsang atau informasi umpan balik bagi guru

yang bersangkuatan. Perubahan perilaku yang terjadi pada siswa tidak

berlangsung secara mekanis sebagai hasil jawaban terhadap pengalaman

belajar., tetapi dipengaruhi oleh tanggapan atau persepsi siswa terhadap

aktivitas belajar itu sendiri, bahkan juga terhadap guru sendiri. Apabila

siswa aktif dan mampu melaksanakan tugas ajar yang diberikan, maka akan

terjadi perubahan-perubahan kearah positif dan tujuan mengajar belajar akan

tercapai dengan baik.

b. Mengajar yang Efektif dan Efisien

Masalah utama dalam konteks pengajaran pendidikan jasmani

adalah peningkatan efektivitas pengajaran. Hal ini didorong oleh keinginan

orang tua murid yang semakin meningkat untuk mencapai tujuan yang

diharapkan yakni keterampilan berolahraga yang lebih baik atau berprestasi.

Evektifitas pengajaran berkaitan erat dengan kualitas instruksional

dan kualitas instruksional itu sendiri erat kaitanya dengan penguasaan

pengetahuan dan keterampilan menerapkan teori-teori belajar mengajar

keterampilan (skill) suatu cabang olahraga. Seorang pakar pendidikan

menyatakan ada dua kriteria yang dapat dipakai untuk menilai efektivitas

pengajaran yaitu:

1) Kriteria korelatif yakni suatu pengajaran dikatakan efektif dalam kaitanya dengan tujuan yang diharapkan. Semakin mendekati tujuan yang ingin dicapai, semakin efektif pengajaran itu.

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

2) Kriteria yang kedua konsepsi normatif yakni suatu pengajaran dikatakan efektif atau tidak, dinilai berdasarkan suatu model mengajar yang baik yang dipeoleh dari teori (Lutan, 1988 : 26).

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, efektivitas

pengajaran adalah keberhasilan dalam proses pembiasaan atau sosialisasi

siswa dan pengembangan sikap serta pengetahuan yang mendukung

pencapaian keterampilan yang lebih baik dalam kerangka program

pembinaan.

Dalam kegiatan belajar mengajar tentunya siswa menghendaki

hasil belajar yang efektif bagi dirinya. Lutan berpendapat efektifitas

pengaj

lingkungan yang efektif, (3) karakteristik guru dan siswa, (4) pengelolaan

Diantara empat elemen tersebut, elemen yang dominan

pengaruhnya pada efektifitas mengajar adalah pemanfaatan waktu aktif

siswa untuk aktif belajar, merupakan indikator utama dan efektivitas

kemampuan menejemen guru dalam mengelola proses belajar dan kesediaan

serta ketekunan siswa untuk melaksanakan tugas-tugas gerak yang

diajarkan.

Seorang guru bertugas mengelola proses pengajaran berupa

aktivitas merencanakan dan mengorganisasikan semua aspek kegiatan, tidak

saja susunan pengalaman atau tugas-tugas ajar, tetapi juga penciptaan

kondisi lingkungan belajar yang efektif. Mengenai proses pengajaran

menciptakan iklim atau atmosfir supaya proses belajar terjadi dikelas atau

lapangan. Ciri utama terjadinya proses belajar adalah siswa dapat secara

aktif ikut terlibat di dalam proses pembelajaran. Para guru harus selalu

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Pengaturan lingkungan belajar juga merupakan bagian yang

penting dalam mengajar keterampilan. Hal ini dimaksudkan agar siswa

terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar. Seorang guru harus

menerapkan cara mengajar yang efektif. Untuk itu seorang guru harus

memiliki beberapa kemampuan dalam menyampaikan tugas ajar, agar

tujuan mengajar dapat berhasil.

Efektivitas pengajaran tentu juga berkaitan dengan efesiensi

pengajaran. Tuntutan terhadap metode yang efisien didorong oleh kenyataan

yang terdapat disekolah-sekolah terutama kelangkaan fasilitas dan sumber

daya lainnya. Selain itu juga, kelas yang besar dengan jumlah siswa yang

banyak juga merangsang upaya-upaya pengajaran yang lebih

memperhatikan efisiensi.

Seorang pakar pendidikan menyatakan kebutuhan akan metode

yang efisien dalam pengajaran dilandasi oleh beberapa alasan diantaranya:

1) Efisiensi akan menghemat waktu, energi atau biaya. 2) Metode yang efisien akan memungkinkan para siswa untuk

menguasai tingkat keterampilan yang lebih tinggi. 3) Pengalaman yang sukses merupakan umpan balik (feedback)

dan membangkitkan motivasi siswa untuk belajar. Semakin berhasil siswa dalam kegiatan belajar, semakin disukainya kegiatan tersebut (Lutan, 1988 : 26).

Untuk mencapai pengajaran yang efektif dan efisien, seorang guru

harus menerapakan strategi belajar yang tepat. Pengajaran yang efektif dan

efisien akan diperoleh hasil belajar yang optimal, sehingga tujuan

pengajaran yang dirumuskan dapat tercapai dengan baik.

5. Penilaian Hasil Belajar

Belajar merupakan suatu proses yang bertujuan, artinya akhir dari

belajar akan diperoleh hasil belajar yaitu terjadinya perubahan pada diri siswa.

Seperti yang dinyatakan

adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Hasil belajar mengajar dapat diketahui apabila dilakukan evaluasi atau

penilaian. Melalui penilaian akan diketahui apakah materi diberikan dapat

dikuasai dengan baik ataukah sebaliknya. Penilaian diberikan atas dasar kriteria

tertentu yang mana melalui penilaian tersebut akan diketahui sejauh mana

hasil belajar yang dicapai siswa. Agar penilaian efektif dan efisien Nana

Sudjana (2006) menyatakan:

Penilaian proses belajar adalah upaya memberi nilai terhadap kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai tujuan-tujuan pengajaran. Dalam penilaian ini dilihat sejauh mana keefektifan dan efisiennya dalam mencapai tujuan pengajaran atau perubahan tingkah laku siswa. Oleh sebab itu, penilaian hasil dan proses belajar saling berkaitan satu sama lain sebab hasil merupakan akibat dari proses (hlm. 3).

Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa, hasil belajar

yang dicapai oleh siswa menggambarkan cerminan dari guru dan siswa.

Maksudnya adalah hasil belajar yang dicapai siswa menandakan sejauh

mana siswa dapat menguasai materi yang diterimanya. Sedangkan bagi guru,

hasil belajar yang dicapai siswa dapat dijadikan indikator tercapai tidaknya

tujuan pengajaran yang telah direncanakan. Untuk itu penilaian sangat penting

dalam proses belajar mengajar.

Salah satu tugas pokok seorang guru adalah mengevaluasi taraf

keberhasilan rencana pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar. Untuk dapat

melihat sejauh mana taraf keberhasilan mengajar guru dan belajar siswa secara

tepat dan dapat dipercaya maka diperlukan sebuah informasi yang didukung

oleh data yang objektif dan memadai tentang indikator perubahan perilaku dan

pribadi siswa. Mengenai evaluasi pembelajaran Lutan dan Suherman (2000)

yang berencana, evaluasi juga merupakan

upaya sadar untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang ditetapkan dan

diharapkan berhasil dicapai. Evaluasi pendidikan jasmani sejalan dengan upaya

untuk meningkatkan mutu

Menurut Lutan dan Suherman dalam sumber lain menyatakan,

merupakan proses penentuan nilai atau kelayakan data yang terhimpun,

evaluasi mencakup pemanfaatan tes dan pengukuran atau sebagai proses

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Dalam penilaian ini terdapat tiga aspek yang harus dievaluasi, yaitu meliputi:

a. Aspek Kognitif

Menurut Lutan dan Suherman (Mengutip dari Bloom) bahwa

Domain kognitif mencakup tujuan yang berkenaan dengan kemampuan

untuk mengingat atau menguraikan kembali pengetahuan dan

perkembangan kemampuan oleh keterampilan intelektual (2000: 77).

Meskipun pendidikan jasmani berorientasi pada pembinaan perkembangan

kemampuan motorik sebagai tujuan yang utama, evaluasi terhadap aspek

pengetahuan dalam pendidikan jasmani dan kesehatan juga dilaksanakan,

dengan catatan pelaksanaannya sesuai dengan proporsi yang direncanakan

dan mememenuhi kesahihan isi.

Mengenai materi aspek kognitif, Suherman dan Mahendra (2001)

berpendapat bahwa: Isi atau materi aspek kognitif dalam penjas bukan

hanya yang berkaitan dengan apa dan bagaimana tentang fenomena gerak,

tetapi meliputi pula aspek mengapa hal itu bisa terjadi, termasuk faktor apa

yang berpengaruh (hlm. 116). Selanjutnya Suherman dan Mahendra

menambahkan, yang dipelajari

melalui pengalaman langsung dan relevan, akan bertahan lebih lama dari

pada hanya melalui mendengar atau membaca (2001: 116-117). Berkaitan

dengan pengetahuan yang lengkap tersebut, guru dapat mengajarkannya

langsung di lapangan ketika siswa sedang menagalami gerak. Harus

diyakini pula bahwa pembelajaran akan lebih cepat terjadi ketika siswa

mengerti prinsip-prinsip yang terlibat dalam pelaksanaan keterampilan.

b. Aspek Afektif

Menurut) Lutan dan Suherman (mengutip dari Krathwoohl, Bloom

dan Maria), bahwa Aspek afektif mencakup tujuan yang berkenaan

perubahan dalam minat, sikap dan nilai serta perkembangan apresiasi dan

penyesuaian (2000: 78). Dalam pendidikan jasmani pengembangan aspek

afektif menjadi salah satu tujuan pendidikan yang sangat penting karena

pendidikan jasmani dan olahraga memang menyangkut sikap, perhatian dan

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

nilai yang melandasi perilaku seseorang untuk membentuk watak atau

sifat untuk mengendalikan kehidupan. Mengenai domain afektif Lutan dan

Suherman (2000) berpendapat

afektif melekat dalam setiap tugas ajar pendidikan jasmani, perkembangan

afektif berlangsung melalui suatu proses sebagai atribut psikologi, sifat-sifat

(hlm. 123).

c. Aspek Psikomotor

Menurut Lutan dan Suherman (Mengutip dari Simpon, Kibbler,

dkk) bahwa domain psikomotor mencakup tujuan yang berkenaan dengan

keterampilan pekerjaan tangan dan keterampilan motorik (2000: 79).

Pengukuran kesehatan jasmani siswa merupakan bagian penting dari

kegiatan assesman dan evaluasi dalam pendidikan jasmani. Hasil

pengukuran dapat dipakai untuk menafsirkan tingkat keberhasilan program,

menyempurnakan isi program dan menentukan metode pelaksanaan

program. Maka tes perlu dipilih yang sesuai dengan kaidah validitas dan

reliabilitas. Yang terpenting pelaporannya harus bermakna sebagai

informasi umpan balik bagi siswa dan orang tua. Laporan ini merupakan

paparan deskriptif yang menjelaskan sejauh mana kemajuan belajar siswa

ditinjau dari derajat kebugaran jasmaninya.

Penilaian psikomotor berhubungan dengan keterampilan gerak

siswa dalam menguasai keterampilan dalam pendidikan jasmani, dalam hal

ini adalah renang gaya dada. Penilaian psikomotor di sini dapat

ditekanankan pada penilaian keterampilan teknik dasar, keterampilan

bermain dan keterampilan lain yang berhubungan dengan materi yang

diberikan.

6. Pendidikan Jasmani

a. Pengertian Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani adalah pendidikan mengenai fisik dan mental

seseorang. Jadi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

laku seseorang atau kelompok dalam usaha untuk mendewasakan anak

melalui pengajaran dan pelatihan. Dengan demikian ndidikan jasmani

adalah semua aktivitas manusia yang dipilih sejenisnya dan dilaksanakan

sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai nadji 1994 : 3).

Sedangkan menurut Sugiyanto (Mengutip dari Bucher) bahwa pendidikan

jasmani adalah bagian integral dari proses pendidikan total, yang memiliki

tujuan untuk mengembangakan warga negara yang segar fisik, mental,

emosional, dan sosial melalui medium aktivitas fisik (2000 : 28).

Sedangkan menurut Abdullah dan Munadji (Mengutip dari Gafur)

bahwa pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang

sebagai perorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan

secara sadar dan sistematik melalui kegiatan jasmani yang intensif dalam

rangka memperoleh peningkatan keterampilan dan kemampuan jasmani,

pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak (1994 : 5). Jadi hakikat

dari pendidikan jasmani adalah satu proses pendidikan yang dilakukan

secara sadar melalui kegiatan jasmani yang intensif.

b. Tujuan Pendidikan Jasmani

Jika dicermati secara mendalam perumusan pendidikan jasmani

olahraga dan kesehatan, merupakan bagian dari pendidikan nasional secara

keseluruhan melalui aktifitas jasmani seseorang. Untuk itu seiring dengan

tujuan pendidikan seacara umum maka pendidikan jasmani dan olahragapun

harus ditingkatkan. Sebab banyak manfaat yang dapat diperoleh melalui

pendidikan jasmani. Sedangkan untuk mencapai tujuan pendidikan secara

keseluruhan, maka pendidikan jasmani haruslah dilaksanakan dengan baik

dan benar dalam instansi dan lembaga pendidikan. Tujuan utama pengajaran

pendidikan jasmani di sekolah adalah untuk membantu peserta didik agar

meningkat keterampilan gerak mereka, di samping agar mereka merasa

senang dan mau berpartisipasi dalam berbagai aktivitas (kholik dan Lutan,

2001 : 54)

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

7. Renang Gaya Dada

Gaya renang yang dikenal sesuai dengan The Federation International

de Natation Amatheur / FINA dan Persatuan Renang Seluruh Indonesia / PRSI,

terdiri dari empat gaya yakni; gaya bebas (freestroke style), gaya dada

(breaststroke style), gaya kupu / dolpin (butterflystroke style), dan gaya

punggung (backstroke style). Kelangsungan renang terdiri atas posisi badan,

gerakan kaki, gerakan lengan, pengambilan nafas dan koordinasi gerakan.

Dalam melatih ataupun mengajarkan renang bagi pemula disarankan untuk

melatih gaya renang yang lebih sederhana serta mudah dipelajari, sehingga

diharapkan dapat menunjang hasil belajar atau latihan pada gaya renang yang

lain. Salah satu gerakan renang yang paling sederhana dan mudah untuk

dipelajari adalah renang gaya dada.

a. Pengertian Renang Gaya Dada

Renang adalah olahraga aquatic dan juga merupakan olahraga

tanpa gaya gravitasi bumi. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi

olahraga. Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ketempat lain

di air, mencari iakn, mandi, atau melakukan olahraga air. Berenang untuk

keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan orang di kolam renang.

Manusia juga berenang di sungai, danau, dan laut sebagai bentuk rekreasi.

Olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh

dipakai sewaktu melakukan gerakan berenang.

Mengenai pengertian renang gaya dada, Dwijowinoto (1992)

dayungan lengan yang pertama sesudah start dan sesudah pembalikan badan

harus teta

(hlm. 71). Semua gerakan lengan selamanya harus serempak dan dalam

bidang horizontal yang sama, tanpa gerakan yang bergantian. Kedua lengan

harus didorong kedepan bersama-sama dari dada, lalu ditarik kebelakang,

pada atau dibawah permukaan air. Gerakan kedua tungkai selamanya harus

serempakdalam bidang horizontal yang sama. Pada waktu menendangkan

tungkai, kedua tungkai harus diarahkan ke luar pada saat gerakan ke

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

belakang. Dalam satu gerakan keseluruhan, sebagian kepala harus memecah

permukaan air pada saat kedua lengan ditarik ke belakang.

b. Teknik Renang Gaya Dada

Merupakan gaya yang paling mudah dan paling cepat dipelajari,

tetapi jika dilihat dari segi kecepatan, gaya ini merupakan gaya yang paling

lambat. Gaya dada sering disebut dengan gaya katak.

1) Posisi Badan

Posisi badan pada saat berenang gaya dada adalah menghadap

kebawah atau terungkup, dan menempatkan badan sehorisontal mungkin

dengan permukaan air (streamline). Pada renang gaya dada posisi badan

harus diperhatikan, tidak hanya pada satu posisi badan dalam berenang.

Badan serta seluruh anggota badan harus dalam keadaan rileks.

Cara melakukan gerakan posisi tubuh renang gaya dada Muhajir

(2004) berpendapat sebagai berikut:

(a) Badan beserta anggota badan rileks, maksudnya agar tidak mengeluarkan tenaga yang tidak ada gunanya, juga mempermudah membuat sikap badan terapung diatas permukaan air; (b) badan harus sehorsontal mungkin agar tahan terhadap air sekecil mungkin; (c) sewaktu meluncur kedepan dengan badan relative datar, kepala kira-kira 80% didalam air, dengan muka agak terangkat sedikit kedepan (hlm. 182).

Gambar 1. Posisi Badan Renang Raya Dada

(Muhajir, 2004 : 186)

2) Gerakan Kaki

Koordinasi gerakan kaki renang gaya dada tergolong gerakan

kaki yang kompleks, sebab gerakan kaki dimulai dengan menekuk lutut

kebawah, dengan mendekatkan ujung tumit ke pantat. Telapak kaki

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

selama tarikan tetap menghadap ke atas. Selanjutnya membuka telapak

kaki diikuti dengan abduksi tungkai bawah. Selanjutnya setelah tungkai

bawah terbuka, seluruh tungkai hingga ujung kaki rapat dan membentuk

posisi seperti semula.

Gerakan kaki pada renang gaya dada menurut Muhajir terdiri

dari dua teori, yakni;

(a) Teori gerakan baji, teori ini dikembangkan oleh Davis Dalton tahun 1907, yang menyatakan bahwagerakan maju atau luncuran kedepan yang diperoleh dari gerakan kaki ialah karena meluruskan, menyentuhkan kaki dengan kuat. Akibat dari gerakan itu air tertekan antara antara kaki kaki dan badan terdorong maju. Namun teori ini bertentangan dengan hokum aksi reaksi newton III, yang menyatakan gerakan maju kedepan akibat adanya desakan belakang. (b) teori gerakan cambuk, teori gerakan cambukpertama kali dilakukan oleh Chet Jastremski pada tahun 1961, teori ini menyatakan bahwa gerakan maju atau luncuran kedepan yang diperoleh dari gerakan kaki ialah dari gerakan mendesak air belakang dengan telapak kaki. Teori ini berdasarkan hukum aksi reaksi Newton III. Sehingga sampai sekarang teori ini masih dipergunakan (2004 : 182),.

Dari penjelasan diatas pada intinya gerakan kaki renang gaya

dada memiliki kesamaan seperti gerakan kaki katak saat berenang oleh

karena itu renang ini disebut renang gaya katak. Gerakan kaki dimulai

dari; (1) posisi kaki yang lurus dan horizontal atau Streamline dengan

tubuh; (2) lalu lutut sedikit ditekuk dan; (3) tumit dibawa menuju

kepantat, lutut menekuk tajam; (4) ujung kaki disepakkan kebelakang,

mendorong badan, gerakan kaki saat menyepak menyerupai gerakan

baling baling kapal; (5) posisi kaki kembali lurus seperti pada posisi

awal.

Gambar 2. Model Gerakan Kaki Pada Renang Gaya dada (Muhajir, 2004 : 183)

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

3) Gerakan Lengan

Gerakan lengan dalam renang gaya dada dibagi menjadi dua,

yakni;

(a) Menarik, yakni dengan cara, (1) menarik kedua telapak tangan keluar (kesamping kira kira 30 cm satu sama lain);(2) bengkokkankedua siku sedikit dengn lengan bagian atas diputar sekedarnya, kemudian tarik kedua telapak tangan kebelakang dengan kuat sampai segaris dengan bahu. Posisi siku siku yang tinggi tampak dengan nyata pada saat ini; (3) putrlh kedu telapak tangan kearah dalam, sampai kedua telapak tangan bertemu dibawah dada, kedua siku mengikuti rapat dibawah dada.; (b) gerakan istirahat, setelah kedua telapak tangan dan kedua siku rapat di bawah dada, selanjutnya kedua tangan tersebut didorong kedepan lurus. Kedua tangan diusahakan rileks dan dalam posisi horizontal. Gerakan tersebur adalah gerakan istirahat untuk lengan / recovery. (c) Teknik gerakan lengan (Muhajir, 2004 : 185).

Gambar 3. Model Gerakan Tangan Pada Renang Gaya Dada

(Muhajir, 2004 : 187)

4) Pengambilan Nafas

Dalam berenang bernafas sangat diperlukan untuk kelangsungan

gerakan. Namun pengaturan nafas saat berenang sangat dibutuhkan untuk

menjaga kontinuitas atau kelangsungan gerakan renang agar tetap stabil,

dalam renang gaya dada pengambilan nafas dilakukan saat tangan mulai

mendayyung ke bawah dada, atau saat setelah kaki selesai mendayung.

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Menurut Muhajir (2004) Menghirup udara dilakukan pada akhir

pull dari gerakan renang, yaitu pda saat tangan siap mendorong kedepan,

kepala diangkat sampai batas mulut keluar dari permukaan air dan segera

mengambil udara melalui mulut dan hidung. Pada saat mengambil udara,

badan harus tetap diusahakan horizontal dan bahu jangan sampai keluar

dari permukaan air.

5) Koordinasi Gerakan Keseluruhan

Untuk dapat melakukan gerakan renag gaya dada dengan

sempurna, diperlukan koordinasi gerakan dari mulai posisi badan,

gerakan kaki, gerakan lengan, sampai saat opengambilan nafas, maka

diperlukan koordinasi yang urut dan kontinyu. Koordinasi gerakan

renang gaya dada ialah koordinasi gerakan kaki, gerakan lengan dan

pengambilan nafas.

Untuk dapat melakukan koordinasi gerakan keseluruhan pada

gaya dada dapat menggunakan teknik driil kaki berjenjang; yakni dimulai

dengan tiga atau empat dayungan kaki, lalu diikuti oleh satu dayngan

lengan, setelah bebrapa kali pengulangan dianggap mahir maka jumlah

dayungan kaki dikurangi, hingga terakhir menggunakan satu kali

dayungan kaki dan satu kali dayungan tangan.

Koordinasi gerakan renang gaya dada ialah koordinasi antara

gerakan kaki, gerakan lengan, dan gerakan pengambilan nafas, yang

diuraiakan sebagai berikut:

(1)Kaki lurus kebelakang, lengan lurus kedepan, dengan telapak tangan miring keluar dan kepala kira kira 80% masuk kedalam air; (2) kaki masih lurus kebelakang, kedua tangan mulai dibuka kesamping selebar bahu; (3) kaki tetap lurus, kedua tangan mulai menarik, jarak antara kedua tangan sudah lebih lebar dari bahu dan telapak tangan menghadap kebelakang, nafas dikeluarkan dan gelembung gelemnbung udara dikeluarakan dari mulut dan hidung; (4) siku siku mulai dibengkokkan dan lengan atas berputar, tangan menarik dengan kuat; (5) telapak tangan mulai ditarik kedalam dan kepala mulai diangkat sedikit; (6) mengambil nafas dilakukan pada saat tangan siap mendorong kedepan; (7) pengambilan nafas telah selesai dan mulut sudah tertutup, tangan mulai digerakkan kedepan; (8)

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

leher dilemaskan untuk merendahkan kepala kedalam air kembali, kaki ditarik kepantat sedangkan lengan terus bergerak kedepan sebagai akibat pelurusan kembali siku; (9) kepala terus merunduk karena pengendoran dari leher; (10) kaki ditendangkan kebelakang melingkar, nafas ditahan dan tidak akan mengeluarkannya sampai tarikan tangan yang berikutnya dimulai; (11) kaki mulai merapat; (12) lengan sudah melurus, perenang menyelesaikan tendangannya dan memusatkan perhatiannya pada keseimbangan badannya supaya terbentang lurus horizontal. Dan selanjutnya kembali kesikap permulaan lagi (Muhajir, 2004 : 186).

Gambar 4. Model koordinasi gerakan renang gaya dada

(Muhajir, 2004 : 187)

c. Pembelajaran Renang Gaya Dada dengan Metode Sintesis Progresif

Proses belajar mengajar renang gaya dada melalui beberapa tahap

atau langkah berdasarkan unsure atau elemen gerak yang ada pada renang

gaya dada. Langkah-langkah yang ditempuh sebagai berikut:

1) Meluncur.

(1) Siswa berdiri menempel pada dinding kolam, kedua lengan

menghimpit kepala.

(2) Satu tungkai ditekuk dan diletakkan pada dinding kolam, badan

membungkuk, kedua lengan yang menghimpit kepala dan saling

berkaitan lurus menuju arah luncuran.

(3) Dengan cepat tungkai yang kedua segera ditekuk dan diletakkan rapat

dengan tungkai pertama yang ditekuk dan sudah menempel di dinding

kolam.

(4) Segera meluncur menuju kea rah yang telah ditentukan.

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

2) Gerakan tungkai.

Kegiatan belajar mengajar gerakan tungkai renang gaya dada ini melalui

4 (empat) langkah:

a) langkah pertama menggunakan 6 (enam) hitungan untuk mengatur

enam elemen gerakan tungkai renang gaya dada.

(1)

badan miring di air.

(2)

menyentuhtungkai atas (betis menyentuh paha).

(3)

kaki keluar (abduksi tungkai bawah dan exorotasi telapak kaki).

(4)

oleh tungkai bawah dan telapak kaki.

(5)

tungkai menjadi sikap lurus.

(6) dan tetap pada posisi lurus untuk keperluan

luncuran saat kegiatan pindah tempat nantinya.

b) Langkah kedua menggunakan 5 (lima) hitungan untuk mengatur lima

unsur gerakan tungkai Renang gaya dada yang mulai dirangkaiakan

dua unsurnya.

(1) Sikap permulaan berpegangan di stang, posisi badan miring di air.

(2)

menyentuhtungkai atas (betis menyentuh paha).

(3)

kaki keluar (abduksi tungkai bawah dan exorotasi telapak kaki).

(4)

tungkai bawah dan telapak kaki.

(5)

tungkai menjadi sikap lurus.

(6)

luncuran saat kegiatan pindah tempat nantinya.

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

c) Langkah ketiga menggunakan 4 (empat) hitungan untuk mengatur

empat unsur gerakan tungkai renang gaya dada yang mulai

dirangkaiakan tiga unsurnya.

(1) Sikap permulaan berpegangan di stang, posisi badan miring di air.

(2)

menyentuhtungkai atas (betis menyentuh paha).

(3)

bawah dan abduksi tungkai atas.

(4)

tungkai (abduksi tungkai atas, abduksi tungkai bawah dan

indorotasi exorotasi telapak kaki).

(5)

d) Langkah keempat menggunakan 3 (tiga) hitungan untuk mengatur tiga

unsur gerakan tungkai renang gaya dada yang mulai dirangkaiakan

empat unsur gerakannya.

(1) Sikap permulaan berpegangan di stang, posisi badan miring di air.

(2)

menyentuhtungkai atas (betis menyentuh paha).

(3) membuka dan diteruskan merapatkan dan

sekaligus meluruskan seluruh tungkai.

(4) bertahan dalam posisi lurus.

3) Rangkaian gerakan meluncur dan gerakan tungkai.

(1) Pertama meluncur terlebih dahulu.

(2) Kemudian dilanjutkan gerakan kaki.

4) Gerakan lengan.

a) Kedua lengan lurus kedepan, buka kedua lengan kesamping sehingga

melebihi lebar bahu.

b) Setelah kedua belah lengan melakukan tarikan sehingga membentuk

sudut pada siku, tariklah telapak tangan ke bawah dada dan dagu

membentuk lingkaran.

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

c) Setelah melakukan tarikan kedua belah tangan saling bertemu,

kemudian kedua belah siku mengepit serentak didepan dada, setelah

itu tangan diluncyrkan ke depan. Saat kedua belah siku dipertemukan

secara bersamaan angkatlah kedua belah bahu dengan bantuan

dorongan kedua lengan.

d) Setelah bahu yang tinggi kemudian sikap telapak tangan menghadap

atas, kemudian dorong tangan kedepan dengan bantuan bahu sehingga

lengan lurus. Pada saat meluruskan tangan ke depan lakukanlah

perputaran telapak tangan yang tadinya menghadap ke atas secara

serentak menjadi menghadap ke bawah.

5) Rangkaian gerakan melucur, gerakan tungkai dan gerakan lengan.

(1)Pertama meluncur terlebih dahulu.

(2)Kemudian diikuti dengan gerakan kaki.

(3)Disusul dengan gerakan lengan.

6) Cara bernafas.

(1) Gerakan lengan pada akhir satu gerakan (yaitu ketika ditarik ke sisi)

dengan sendirinya akan mengangkat kepala ke luar dari air. Saat itu

lah harus menarik napas.

(2) Perenang harus mengeluarkan nafas dari hidung dan mulut saat lengan

berada pada posisi terjulur ke depan sebelum mulai satu gerakan baru.

(3) Kemudian tarik siku ke depan dada.

(4) an kembalikan tangan didepan wajah, ambil nafas dalam-dalam,

sementara mulut di atas permukaan air.

(5) Ketika mulut berada di bawah permukaan air, keluarkan nafas dan

bersiap untuk menarik nafas berikutnya

7) Rangkaian gerakan meluncur, gerakan tungkai, gerakan lengan dan cara

bernafas (merupakan rangkaian seluruh gerakan renang gaya dada)

(1) Meluncur dan menghembuskan udara,

(2) Gerakan lengan bersamaan dengan menghirup udara.

(3) Lengan siap diluruskan kedepan, kepala mulai ditenggelamkan, dan

tungkai mulai dilipat.

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

(4) Lengan diluruskan kedepan, kepala mulai ditenggelamkan dan tungkai

mulai dilipat.

(5) Tungkai dilipat, lengan diluruskan kedepan.

(6) Gerakan tungkai (dibuka) abduksi dan diputar dan kemudian

dirapatkan dan diluruskan, kemudian dilanjutkan meluncur.

B. Kerangka Berfikir

Berdasarkan kajian teori yang dikemukakan diatas maka dapat disusun

suatu kerangka pemikiran. Pembelajaran penjas yang baik adalah pembelajaran

yang mampu melibatkan seluruh aktifitas siswa dalam proses belajar mengajar.

Didalam pembelajaran penjas sebenarnya lebih mengutamakan proses dari pada

hasil yang akan diperoleh, maka supaya hasil akhir yang akan diperoleh maksimal

maka proses awal harus disusun secara sistematis agar tercapai semua kompetensi

yang telah disusun. Permasalahan yang diahadapi dalam pembelajaran pendidikan

jasmani khususnya pada metode atau cara guru dalam menyampaikan materi

pelajaran.

Hal ini terjadi dalam pembelajaran penjas di SMK Negeri 1 Sapuran,

Wonosobo. Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dan wawancara

dengan guru pengampu mata pelajaran penjaskes di Sekolah tersebut khususnya

pada materi renang maka dapat disimpulkan bahwa kekurang maksimalan

pembelajaran renang dikarenakan guru kurang mampu mendesain pembelajaran

yang efektif dalam proses pembelajaran renang khususnya renang gaya dada.

Metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi awal siswa dalam

teknik dasar renang gaya dada adalah metode sintesis progresif, sehingga materi

yang telah disampaikan oleh guru langsung dapat dipraktikan dan siswa langsung

dapat merasakan hasilnya. Disamping itu guru juga dapat langsung mengevaluasi

gerakan yang ditampilkan oleh siswa, sehingga guru dapat membenarkan serta

mengarahkan sesuai dengan gerakan yang diajarkan. Selain itu metode

pembelajaran ini mengajarkan materi pembelajaran dengan tahap demi tahap,

sehingga siswa dapat mencerna setiap materi yang diberikan oleh guru dengan

baik.

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Metode sintesis progresif adalah salah satu upaya untuk membantu

menjelaskan teknik dasar renang gaya dada pada siswa. Melalui metode ini guru

dapat memberikan contoh gerakan renang gaya dada secara perbagian mulai dari

gerakan yang sederhana ke gerakan yang kompleks, sehingga siswa mampu

menganalisis dan menirukan gerakan tersebut dengan baik dan benar. Sebab jika

tidak diajarkan secara perbagian siswa kurang mampu menganalisis gerakan yang

diajarkan.

Maka untuk dapat memaksimalkan proses pembelajaran renang

khususnya gaya dada, maka digunakan metode yang sesuai dengan kondisi

pembelajaran yang akan dilakukan, metode yang sesuai dengan situasi

pembelajaran tersebut adalah metode sintesis progresif. Sehingga melalui metode

tersebut proses pembelajaran renang gaya dada dapat dilaksanakan secara

maksimal. Secara garis besar kerangka berfikir dalam Penelitian Tindakan Kelas

ini dapat dijabarkan dalam diagram sebagai berikut:

Gambar 5. Alur Kerangka Pemikiran.

Kondisi awal

Guru : Kurang mampu mendesain pembelajaran yang efektif dalam proses pembelajaran penjas.

Siswa: Tidak mampu menyerap

serta menganalisis materi gerakan renang gaya dada yang disampaikan oleh guru.

Hasil belajar renang gaya dada rendah.

Tindakan Metode sintesis progresif

Siklus I: Guru dan peneliti menyusun bentuk pengajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan renang gaya dada, melalui metode sintesis progresif.

Kondisi akhir

Melalui metode sintesis progresif siswa mampu menganalisis gerakan renang gaya dada, sehingga mampu menirukan dan mempraktikannya secara mandiri.

Siklus II: Upaya perbaikan dari tindakan siklus I, sehingga meningkatkan kemamapuan dan keterampilan renang gaya dada, melalui metode sintesis progresif.

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

C. Hipotesis Tindakan

Melalui kerangka pemikiran yang telah disusun sebelumnya maka dapat

dirumuskan hipotesis atau jawaban sementara terhadap penelitian tindakan kelas

(PTK) sebagai berikut:

renang gaya dada pada siswa kelas XI Tata Busana I SMK N 1 Sapuran

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan pada bulan Januari

sampai Februari tahun 2012.

2. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan di Kolam Renang

Agro Sapuran, Wonosobo.

3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini direncanakan dalam dua siklus

untuk melihat peningkatan hasil renang gaya dada dalam penjasorkes melalui

metode sintesis progresif.

B. Subjek penelitian

Subyek yang akan diteliti dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah

Siswa Kelas XI Tata Busana I SMK N 1 Sapuran, Wonosobo Tahun Pelajaran

2011.

C. Sumber data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah

data primer, yaitu data yang diperoleh melalui observasi langsung di lokasi

penelitian mengenai proses pembelajaran renang gaya dada kelas XI Tata

Busana I SMK N 1 Sapuran, Wonosobo Tahun Pelajaran 2011, berupa data

hasil belajar siswa.

2. Jenis Variabel

Dalam penelitian ini terdapat variabel bebas (independent) dan

variabel terikat (dependent), yaitu:

1) Variabel bebas (independent), yaitu variabel yang mempengaruhi variabel

lain, variabel bebas dalam penelitian ini adalah Metode Sintesis Progresif.

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

2) Variabel terikat (dependent), yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel

lainya. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah Kemampuan Renang

Gaya Dada siswa kelas XI Tata Busana I SMK N 1 Sapuran, Wonosobo

Tahun Pelajaran 2011.

3. Definisi Operasional Variabel

1) Renang gaya dada

Gaya dada adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan

air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan

tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah

tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti

gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh

meniru gerakan katak sedang berenang sehingga disebut gaya katak.

Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu

kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.

2) Hasil Belajar

Hasil belajar ialah segala sesuatu yang menjadi bahan informasi tingkat

keberhasilan proses belajar mengajar. Pada penelitian ini hasil belajar

diperoleh melalui tiga aspek penilaian (assasment) yang terdiri dari aspek

afektif, kognitif, dan psikomotor.

3) Metode Sintesis Prograsif

Metode sintesis progresif adalah salah satu bagian dari metode bagian yang

terdiri dari metode sintesis progresif, metode sintasis repetitive, dan metode

sintesis murni. Dalam pembelajaran metode sintesis progresif dimana

elemen-elemen gerak yang baru dipelajari terlebih dahulu sampai menjadi

tanggapan gerak yang benar. Kemudian setelah gerak yang baru telah

dikuasai baru digabungkan dengan gerakan yang telah dimiliki sebelumnya.

D. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini

diantaranya melalui observasi dan tes praktik kemampuan renang gaya dada.

Secara teknik pengumpulan data dapat didiskripsikan dalam tabel berikut :

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Tabel 1. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

No. Jenis Data Sumber Data

Teknik Pengumpulan

Instrumen

1. Aktivitas Siswa Siswa Pengamatan Skala sikap melalui observasi lapangan

2. Kemampuan melakukan rangkaian gerakan renang gaya dada

Siswa Praktik dan unjuk kerja

Melalui lembar observasi

3. Hasil belajar renang gaya dada

Siswa Tes Praktik Tes keterampilan renang gaya dada

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi informasi tentang

keadaan siswa dilihat dari aspek kuntitatif dan kualitatif. Aspek kuantitaif yakni

hasil pengukuran ketangkasan renang gaya dada pada siswa kelas XI Tata Busana

I SMK N 1 Sapuran, Wonosobo tahun ajaran 2011. Sedangkan aspek kualitatif

didasarkan atas hasil pengamatan dan catatan pembelajaran selama penelitian

berlangsung. Data penelitian dikumpulkan dari berbagai sumber, diantaranya :

a. Tes dipergunakan untukmendapatkan data tentanghasil belajar renang gaya

dada yang dilakukan siswa.

b. Observasi dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang

aktivitas siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar.

E. Teknik Analisis Data

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan

siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik prosentase

untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.

1. Hasil keterampilan renang gaya dada dengan menganalisis nilai rata-rata

nilai tes renang gaya dada. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi

skor yang telah ditentukan.

2. Kemampuan melakukan rangkaian gerakan keterampilan renang gaya

dada dengan menganalisis rangkaian gerakan renang gaya dada.

Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan.

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan

siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan prosentase untuk

melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.

F. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK). Menurut Agus Kristiyanto (2010 : 55) PTK pada dasarnya terdiri dari

beberapa langkah tindakan, yaitu meliputi Perencanaan tindakan (planning),

Pelaksanaan tindakan, Observasi, dan Refleksi. PTK adalah penelitian praktis

untuk menemukan solusi masalah yang dihadapi dengan cara melakukan aksi atau

tindakan rasional yang telah dipilih dan disepakati oleh peneliti utama dan

kolaborator. Oleh karena merupakan penelitian atas masalah yang praktis, maka

kebanyakan pakar menyarankan untuk dilakukan minimal 2 siklus. Penjelasan

mengenai alur penelitian tindakan tersebut dijabarkan sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning) adalah sebuah langkah yang paling awal, yaitu

langkah untuk merencanakan tindakan yang telah dipilih untuk

memperbaiki keadaan. Pada tahap perencanaan telah tertuang berbagai

sekenario untuk siklus yang bersangkutan. Substansi perencanaan pada

garis besarnya meliputi : 1) pembuatan sekenario pembelajaran, 2)

persiapan sarana pembelajaran, 3) persiapan instrumen penelitian untuk

pembelajaran, 4) simulasi pelaksanaan tindakan.

2. Pelaksanaan (Action) adalah tahap untuk melaksanakan hal- hal yang

direncanakan dalam tahap perencanaan. Peneliti utama dan kolaborator

harus saling meyakinkan bahwa apa yang telah disepakati dalam

perencanaan benar- benar dapat dilaksanakan.

3. Observasi (observation) adalah tahap mengamati kejadian yang ada pada

saat pelaksanaan tindakan. Kejadian tersebut diamati oleh peneliti utama

dan kolaborator.

4. Refleksi (Reflection) adalah pada dasarnya merupakan suatu bentuk

perenungan yang sangat mendalam dan lengkap atas apa yang telah

terjadi. Refleksi pada akhir siklus merupakan sharing of idea yang

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

dilakukan oleh peneliti dan kolaborator atas hal yang telah direncanakan,

dilaksanakan, dan diobservasi pada siklus tersebut.

Keempat tahapan tersebut merupakan rancangan tindakan dalam satu

siklus penelitian, sedangkan pada siklus berikutnya rancangan program penelitian

berpedoman pada siklus sebelumnya, begitu seterusnya hingga target penelitian

tercapai. Penelitian Tindakan Kelas ini dapat digambarkan melalui bagan berikut:

Gambar 6 : Skema kegiatan penelitian (Zainal Aqib : 36)

Prosedur penelitian harus dilalui oleh peneliti dan dilaksanakan secara

kolaboratif antara guru dan praktikan, dan dilakukan secara berkesinambungan

mulai dari siklus pertama sampai siklus yang terakhir hingga semua dapat

mencapai keberhasilan.

Langkah- langkah PTK secara prosedural dilaksanakan secara partisipatif

atau kolaboratif antara (guru denagn tim lain) bekerjasama, mulai dari tahap

orientasi hingga penyusunan rencana tindakan dalam siklus pertama, diskusi yang

bersifat analitik, kemudian dilanjutkan dengan refleksi efaluatif atas kegiatan

Tahap I Perencanaan

Tahap II pelaksanaan

Tahap III Pengamatan

Tahap III Refleksi Siklus I

Tahap III Pengamatan

Tahap I Perencanaan

Siklus II Tahap III Refleksi

Tahap II pelaksanaan

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

yang dilakukan pada siklus pertama, untuk kemudian mempersiapkan rencana

modifikasi, koreksi, atau pembetulan, dan penyempurnaan pada siklus berikutnya

Untuk memperoleh hasil penelitian tindakan seperti yang diaharapkan,

prosedur penelitian secara keseluruhan meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

1. Tahap persiapan survey awal

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengobservasi sekolah

atau kelas yang akan dijadikan sebagai tempat Penelitian Tindakan

Kelas.

2. Tahap seleksi informan, penyiapan instrument dan alat

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :

a. Menentukan subjek penelitian

b. Menyiapkan metode dan instrument penelitian serta evaluasi

3. Tahap Pengumpulan Data dan Tindakan

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan tabulasi data penelitian yang

terdiri atas :

a. Hasil pre-test ketangkasan renang gaya dada

b. Kemampuan siswa terhadap proses pembelajaran

c. Pelaksanaan pembelajaran

d. Partisipasi dan keaktifan siswa

4. Tahap analisis data

Dalam tahap ini analisis data yang digunakan deskriptif evaluatif. Teknik

analisis tersebut dilakukan karena data yang terkumpul berupa uraian

deskriptif tentang perkembangan belajar serta hasil test ketangkasan

renang gaya dada. Serta hasil test ketangkasan renang gaya dada siswa

yang dideskriptifkan melalui hasil kualitatif.

5. Tahap penyusunan laporan

Pada tahap ini disusun laporan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

dari mulai awal survey hingga menganalisis data yang dilakukan dalam

penelitian.

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

6. Deskripsi tiap siklus

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan

hasil belajar renang gaya dada pada siswa kelas XI SMK N 1 Sapuran,

Wonosobo tahun pelajaran 2011. Setiap tindakan upaya pencapaian

tujuan tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap

siklus terdiri atas empat tahap, yakni : (1) perencanaan tindakan; (2)

pelaksanaan tindakan; (3) observasi dan interprestasi; (4) analisis dan

refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya. Penelitian direncanakan

dalam 2 siklus.

1. Rancangan Siklus 1

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru menyusun sekenario pembelajaran

yang terdiri dari :

1) Menyusun Rencana Program pembelajaran (RPP).

2) Menyusun lembar penilaian dan hasil pembelajaran

3) Menyusun lembar observasi

4) Menyusun lembar tes ketangkasan renang gaya dada

5) Menyiapkan media yang digunakan membantu pembelajaran

6) Menyiapkan tempat penelitian

7) Menetapkan alokasi waktu pelaksanaan

8) Sosialisasi kepada subyek

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini dilakukan sekenario pembelajaran yang telah

direncanakan, tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan

proses pembelajaran di lapangan dengan langkah- langkah kegiatan sebagai

berikut :

1. Menjelaskan kegiatan pembelajaran secara umum

2. Pelaksanaan praktek di kolam renang

a. Melaksanakan pemanasan

b. Inti :

1) Pengenalan air

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

2) Gerakan meluncur

3) Teknik dasar gerakan kaki

4) Teknik dasar gerakan tangan

5) Teknik dasar pernafasan

6) Gabungan gerakan kaki, tangan dan pernafasan

c. Pendinginan

3. Penilaian dan evaluasi setelah proses pembelajaran

c. Tahap Observasi

Kegiatan observasi ini dilakukan bersama dengan kegiatan

pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap

penerapan model pendekatan pembelajaran sintesis progresif yang

diterapkan terhadap proses pembelajaran teknik renang gaya dada.

Observasi dilakukan dengan cara berkolaborasi antara peneliti dengan guru.

d. Tahap Refleksi ( Evaluasi)

Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil

penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan

perbaiakan yang telah dilakukan serta kriteria dan rencana bagi siklus

tindakan berikutnya. Berikut persentase prediksi pencapaian keberhasilan

penelitian pada tabel berikut:

Tabel 2. Persentase Target Capaian.

Aspek yang diukur

Prosentase target pencapaian

Kondisi awal Siklus

1

Siklus 2

Hasil belajar renang gaya dada 22,22 % 50 % 70 %

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

2. Rancangan Siklus II

Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah

dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut

dengan materi pembelajaran yang sesuai dengan RPP mata pelajaran

pendidikan jasmani. Demikian juga termasuk perwujudan tahap pelaksanaan,

observasi, dan refleksi, yang mengacu pada siklus sebelumnya.

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Diskripsi Data Awal, Siklus I dan II

1. Kondisi Awal

Sebelum melaksanakan proses penelitian tindakan kelas, terlebih

dahulu peneliti melakukan kegiatan survey awal untuk mengetahui keadaan

nyata yang ada dilapangan. Kondisi awal diukur dari observasi dan tes unjuk

kerja. Observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa (afektif) dan

pemahaman konsep (kognitif) dalam pembelajaran renang gaya dada

sedangkan tes unjuk kerja (psikomotor) digunakan untuk mengetahui dan

mengukur seberapa besar kemampuan siswa dalam melakukan renang gaya

dada.

Hasil observasi merupakan hasil belajar renang gaya dada siswa yang

diperoleh melalui lembar observasi yang meliputi ranah afektif yang diperoleh

melalui pengamatan aktivitas siswa saat pembelajaran dan ranah kognitif yang

diperoleh dari tes obyektif, serta ranah psikomotor yang diperoleh melalui tes

unjuk kerja. Untuk ranah afektif nilai maksimal sebesar 30, ranah kognitif nilai

maksimal sebesar 20 dan ranah psikomotor nilai maksimal sebesar 50 sehingga

nilai keseluruhan 100.

Berikut merupakan hasil observasi pada kondisi awal siswa kelas XI

Tata Busana I SMK N 1 Sapuran Wonosobo Tahun Pelajaran 2011, sebelum

diberi tindakan berupa penerapan metode sintesis progresif dalam kegiatan

belajar mengajar adalah sebagai berikut :

a. Siswa kelas XI Tata Busana I SMK N 1 Sapuran Wonosobo tahun ajaran

2011 yang mengikuti materi renang gaya dada adalah 27 siswa. Dilihat dari

proses pembelajaran renang gaya dada, dapat dikatakan proses

pembelajaranya kurang berhasil.

b. Siswa kurang memiliki perhatian dalam pembelajaran renang, sebab guru

belum menemukan metode mengajar yang tepat dalam materi renang gaya

dada dalam jumlah siswa yang terlampau banyak. Selain itu karena

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

keterbatasan sarana seperti : pelampung dsb, menjadi kendala lain dalam

memperoleh hasil yang maksimal dalam materi renang tersebut.

c. Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan diperoleh informasi

bahwa siswa cenderung sulit diatur saat materi renang berlangsung. Hal ini

dapat dibuktikan oleh peniliti saat melakukan pengamatan secara langsung

dilapangan. Saat mengikuti materi renang, siswa menunjukkan sikap

seenaknya sendiri, tidak memperhatikan penjelasan guru, tidak

memperhatikan pelajaran dengan sepenuhnya, ada yang bicara dengan

teman, bahkan ada yang bermain sendiri dengan temannya.

d. Dilihat dari hasil penilaian guru pendidikan jasmani pada materi renang,

kelas XI Tata Busana I, rata rata kemampuan siswa dalam melakukan

teknik dasar renang gaya dada hanya 22,22 %. Selebihnya siswa hanya

mampu melakukan gerakan renang sebagian, bahkan ada beberapa siswa

yang tidak dapat melakukan gerakan renang gaya dada.

e. Guru kesulitan menemukan metode pembelajaran yang tepat. Metode

pembelajaran yang monoton mengakibatkan motivasi belajar siswa

menurun, sehingga akan berdampak pada rendahnya kemampuan renang

gaya dada pada siswa.

Hasil temuan antara peneliti dan guru tersebut dimaksudkan untuk

mengetahui kondisi riil keadaan kelas pada materi renang gaya dada. Sehingga

pada data awal ini terdiri dari ranah afektif, ranah kognitif, ranah psikomotor

dan hasil belajar renang gaya dada pada siswa kelas XI Tata Busana I SMK N

1 Sapuran Wonosobo tahun pelajaran 2011.

1) Aktivitas siswa (afektif) dalam Pembelajaran Renang Gaya Dada

sebelum mendapatkan Metode Pembelajaran Pintesis Progresif.

Aktivitas siswa yang dinilai terdiri dari sikap keberanian,

kedisplinan dan kebersamaan. Kondisi awal aktivitas siswa saat

pembelajaran renang gaya dada siswa kelas XI Tata Busana I SMK N 1

Sapuran Wonosobo tahun Pelajaran 2011 sebelum diberikan tindakan

dengan metode sintesis progresif disajikan dalam bentuk tabel sebagai

berikut :

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Tabel 3. Aktivitas siswa ( afektif) renang gaya dada sebelum mendapatkan metode sintesis progresif.

Aspek Kondisi Siklus I

Kriteria Jumlah anak Persentase

Perilaku yang di

Harapkan

13 48,15% Tuntas

14 51,85% Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas , aktivitas siswa dalam pembelajaran

renang gaya dada siswa kelas XI Tata Busana I SMK N 1 Sapuran

Wonosobo tahun Pelajaran 2011 tergolong masih rendah, karena hanya ada

13 siswa atau hanya 48,15% yang tuntas.

2) Pemahaman konsep (Kognitif) dalam Pembelajaran Renang Gaya

Dada sebelum mendapatkan Metode Pembelajaran Sintesis Progresif.

Pemahaman konsep merupakan pemahaman siswa terhadap materi

pembelajaran. Untuk nilai pemahaman konsep diambil melalui lembar

observasi berupa pertanyaan mengenai materi renang gaya dada. Kondisi

awal pemahaman konsep renang gaya dada siswa kelas XI Tata Busana I

SMK N 1 Sapuran Wonosobo tahun Pelajaran 2011 sebelum diberikan

tindakan dengan metode sintesis progresif disajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut :

Tabel 4. Pemahaman Konsep (Kognitif) renang gaya dada sebelum mendapatkan metode sintesis progresif.

Aspek Kondisi Siklus I

Kriteria Jumlah anak Persentase

Pemahaman materi 5 18,52% Tuntas

22 81,48% Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas , dapat disimpulkan bahwa pemahaman

konsep dalam pembelajaran renang gaya dada siswa kelas XI Tata Busana I

SMK N 1 Sapuran Wonosobo tahun Pelajaran 2011 tergolong masih rendah,

karena hanya ada 5 siswa atau hanya 18,52% yang tuntas.

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

3) Penguasaan Kemampuan Renang Gaya Dada ( Psikomotor) sebelum

mendapatkan Metode Pembelajaran Sintesis Progresif.

Penguasaan kemampuan renang gaya dada (Psikomotor) yang

dinilai terdiri dari gerakan kaki, gerakan lengan, teknik pernafasan,

rangkaian gerak renang gaya dada dan waktu jarak tempuh renang 20 meter.

Kondisi awal penguasaan kemampuan renang gaya dada siswa kelas XI Tata

Busana I SMK N 1 Sapuran Wonosobo tahun Pelajaran 2011 seb.elum

diberikan tindakan dengan metode sintesis progresif disajikan dalam bentuk

tabel sebagai berikut:

Tabel 5. Penguasaan Kemampuan Renang Gaya Dada (Psikomotor) sebelum mendapatkan metode sintesis progresif.

Aspek Kondisi Siklus I

Kriteria Jumlah anak Persentase

Penguasaan Teknik gerak

dan waktu tempuh

2 7,41% Tuntas

25 92,59% Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas , kondisi awal siswa kelas XI Tata Busana

I SMK N 1 Sapuran Wonosobo tahun Pelajaran 2011 dalam melakukan

keseluruhan teknik dasar renang gaya dada tergolong masih rendah, karena

hanya ada 2 siswa atau hanya 7,41% yang tuntas.

4) Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Renang Gaya Dada Sebelum

mendapatkan Metode Pembelajaran Sintesis Progresif.

Hasil belajar renang gaya dada merupakan gabungan dari ranah

afektif, kognitif dan psikomotor. Kondisi awal hasil belajar siswa dalam

pembelajaran renang gaya dada siswa Kelas XI Tata Busana I SMK N 1

sapuran Wonosobo Tahun Pelajaran 2011 sebelum diberikan tindakan

dengan Metode Pembelajaran Sintesis Progresif disajikan dalam bentuk

tabel sebagai berikut :

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Tabel 6. Hasil Belajar Renang Gaya Gada sebelum mendapatkan metode sintesis progresif.

Aspek Kondisi Siklus I

Kriteria Jumlah anak Persentase

Hasil Belajar Renang

Gaya Dada

6 22,22% Tuntas

21 77,78% Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

siswa belum maksimal, karena hanya 22,22% yang tuntas dari 27 siswa.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka disusun sebuah tindakan untuk

meningkatkan hasil belajar renang gaya dada. Pelaksanaan tindakan

dilakukan minimal 2 siklus, pada setiap siklus yang diterapkan metode

sintesis progresip dalam kegiatan belajar mengajar. Untuk mengetahui

adanya perubahan dari proses yang diakibatkan oleh tindakan tersebut, maka

evaluasi dilakukan dengan cara melakukan observasi dan tes unjuk kerja

dalam renang gaya dada pada tiap akhir siklus. Kegiatan selanjutnya setelah

observasi awal yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan serta refleksi

terhadap tindakan.

2. Siklus I

Pembelajaran renang gaya dada menggunakan metode sintesis

progresif pada Siklus 1 adalah perkenalan teknik dasar pada renang gaya dada,

yang meliputi : Mempraktikkan teknik meluncur renang gaya dada,

mempraktikkan gerakan kaki renang gaya dada, mempraktikkan teknik gerakan

lengan gaya dada, mempraktikkan teknik pernafasan, mempraktikkan teknik

rangkaian gerakan renang gaya dada.

Pembelajaran teknik dasar renang gaya dada pada siklus I tersebut

dilaksanakan selama tiga kali pertemuan, hal itu dikarenakan banyaknya

indikator capaian sehingga waktu yang diperlukan dalam menyelesaikannya

menjadi lebih lama.

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

a. Rencana Tindakan I

Kegiatan perencanaan tindakan I dilaksanakan pada hari Selasa 10

Januari 2012 di SMK N 1 Sapuran Wonosobo. Peneliti dan guru penjas

yang bersangkutan (mitra kolaborator) mendiskusikan rancangan tindakan

yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini, seluruh rencana tindakan

pada siklus I termuat dalam Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) Siklus

I. Adapun rancangan tindakan dari siklus I sebagai berikut:

1) Peneliti bersama guru (kolaborator) melakukan analisis untuk

mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa.

2) Merancang RPP dengan mengacu pada tindakan yang diterapkan dalam

PTK, yaitu metode sintesis progresif untuk pembelajaran renang gaya

dada.

3) Menyusun lembar observasi atau lembar pengamatan keaktifan dan sikap

siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

4) Peneliti dan guru menyusun standar penilaian pada penguasaan teknik

dasar renang gaya dada.

b. Pelaksanaan Tindakan I

Tindakan I dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan, selama empat

minggu yakni pada hari Selasa 17,24 dan 31 Januari dan 7 Februari 2012 di

kolam renang Agro Sapuran, Wonosobo. Masing-masing pertemuan

dilaksanakan selama 2 x 45 menit.

1. Pertemuan Pertama

Materi pada pertemuan pertama ini adalah praktik teknik

meluncur dan materi kedua adalah praktik teknik gerakan kaki renang

gaya dada kemudian dilanjutkan rangkaian gerakan meluncur dan

gerakan kaki renang gaya dada. Adapun urutan pelaksanaan tindakan

tersebut adalah sebagai berikut:

1) Peneliti dan guru menyiapkan siswa dengan mempresensi, serta

Page 73: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

2) Peneliti dan guru menjelaskan kegiatan belajar mengajar, serta

menyampaikan tujuan pembelajaran, kompetensi dasar dan indikator

yang harus dicapai siswa secara singkat.

3) Peneliti dan guru memulai proses pembelajaran diawali dengan

pemanasan atau penguluran. Peneliti memberikan gerakan pemanasan

yang berkaitan dengan materi renang.

4) Siswa diminta masuk kolam melakukan gerakan keluar masuk air

ring-up

dengan instruksi peneliti dan guru.

5) Peneliti dan guru mengamati dan melakukan evaluasi serta mengecek

pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh siswa, serta memberikan

umpan balik (feedback) kepada siswa yang melakukan tugas.

6) Peneliti dan guru menyampaikan materi pertama yakni gerakan teknik

meluncur pada renang. Siswa diminta menyimak secara detail

pelaksanaan contoh yang didemonstrasikan atau dilakukan oleh

peneliti.

7) Setelah siswa paham siswa diminta melakukan gerakan teknik dasar

meluncur dalam renang, sesuai dengan contoh yang didemonstrasikan

atau dilakukan oleh peneliti dan guru.

8) Sebelum melakukan gerakan teknik dasar meluncur siswa dibagi

menjadi 4 kelompok keberangkatan, sehingga masing-masing

kelompok terdiri atas 7 siswa.

9) Siswa melakukan teknik dasar meluncur sesuai dengan instruksi dari

peneliti dan guru.

10) Peneliti dan guru memberikan bimbingan dan pelatihan awal pada

siswa tentang gerakan meluncur yang akan dilakukannya.

11) Peneliti dan guru melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas

yang dilakukan oleh siswa.

12) Peneliti dan guru menyiapkan materi lanjutan yang akan diberikan

kepada siswa sebagai tindak lanjut dari hasil yang diperoleh pada

pelaksanaan materi pertama.

Page 74: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

13) Peneliti dan guru mempersiapkan materi kedua yakni teknik gerakan

kaki pada renang gaya dada. Siswa diminta menyimak secara detail

gerakan kaki renang gaya dada yang didemonstrasikan atau dilakukan

oleh guru dan peneliti.

14) Siswa diminta melakukan gerakan teknik dasar kaki renang gaya dada,

sesuai dengan contoh yang dilakukan oleh guru dan peneliti.

15) Sebelum melakukan instruksi, siswa dibagi menjadi dua kelompok

dan saling berpasangan.

16) Siswa melakukan gerakan teknik dasar kaki gaya dada secara

bergantian sesuai dengan pasangannya, sesuai dengan instruksi dari

peneliti dan guru, sedangkan pasangan yang lain memegangi tubuh

temannya yang sedang melakukan, dilakukan secara bergantian dan

terus menerus.

17) Peniliti dan guru memberikan bimbingan dan pelatihan awal kepada

siswa tentang gerakan teknik dasar kaki renang gaya dada yang akan

dilakukan.

18) Menggabungkan gerakan meluncur dengan gerakan kaki.

19) Diakhir pertemuan peneliti dan guru melakukan evaluasi terhadap

hasil pembelajaran yang telah dilakukan serta memberi informasi

mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan.

2. Pertemuan Kedua

Materi pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan kedua Selasa 24

Januari 2012 adalah praktik teknik dasar gerakan tangan pada renang

gaya dada, kemudian praktik rangkaian gerakan meluncur, gerakan kaki

dan gerakan lengan renang gaya dada. Urutan pelaksanaan tindakan

tersebut adalah sebagai berikut :

1) Peneliti dan guru menyiapkan siswa dengan mempresensi, serta

memulai proses pembelajaran dengan ber

2) Peneliti dan guru menjelaskan kegiatan belajar mengajar, serta

menyampaikan tujuan pembelajaran, kompetensi dasar dan indikator

yang harus dicapai siswa secara singkat.

Page 75: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

3) Peneliti dan guru memulai proses pembelajaran diawali dengan

pemanasan statis dan dinamis. Peneliti memberikan gerakan

pemanasan yang berkaitan dengan materi renang.

4) Peneliti dan guru memberikan pemanasan dengan permainan-

permainan yang dimodifikasi misalnya permainan hitam hijau, yang

dilakukan pada kolam, hal ini bertujuan agar siswa beradaptasi di air.

5) Peneliti dan guru mengamati dan melakukan evaluasi serta mengecek

pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh siswa, serta memberikan

umpan balik (feedback) kepada siswa yang melakukan tugas.

6) Peneliti dan guru menyampaikan materi pertama pada pertemuan

kedua yakni teknik gerakan tangan, siswa diminta menyimak secara

detail pelaksanaan demonstrasi yang dilakukan oleh peneliti.

7) Setelah siswa paham siswa diminta melakukan teknik gerakan tangan,

sesuai dengan contoh yang didemonstrasikan atau dilakukan oleh

peneliti.

8) Sebelum melakukan teknik gerakan tangan renang gaya dada siswa

dibagi menjadi 4 kelompok keberangkatan, sehingga masing-masing

kelompok terdiri atas 7 siswa.

9) Siswa melakukan gerakan tangan renang gaya dada sesuai dengan

instruksi dari peneliti dan guru.

10) Peneliti dan guru memberikan bimbingan dan pelatihan awal pada

siswa tentang gerakan tangan yang akan dilakukannya.

11) Peneliti dan guru melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas

yang dilakukan oleh siswa.

12) Peneliti dan guru menyiapkan materi lanjutan yang akan diberikan

kepada siswa sebagai tindak lanjut dari hasil yang diperoleh pada

pelaksanaan materi pertama.

13) Peneliti dan guru menyampaikan materi kedua yakni teknik rangkaian

gerakan meluncur, gerakan kaki dan gerakan lengan renang gaya dada.

Siswa diminta menyimak secara detail teknik didemonstrasikan atau

dilakukan oleh guru dan peneliti.

Page 76: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

14) Siswa diminta melakukan teknik rangkaian gerakan meluncur,

gerakan kaki dan gerakan lengan renang gaya dada, sesuai dengan

contoh yang dilakukan oleh guru dan peneliti.

15) Sebelum melakukan teknik rangkaian gerakan meluncur, gerakan kaki

dan gerakan lengan renang gaya dada, siswa dibagi menjadi 4

kelompok sedangkan masing-masing kelompok terdiri atas 10 orang.

16) Siswa melakukan teknik rangkaian gerakan meluncur, gerakan kaki

dan gerakan lengan renang gaya dada, sesuai dengan instruksi dari

peneliti dan guru.

17) Peniliti dan guru memberikan bimbingan dan pelatihan awal kepada

siswa tentang teknik rangkaian gerakan meluncur, gerakan kaki dan

gerakan lengan renang gaya dada.

18) Diakhir pertemuan peneliti dan guru melakukan evaluasi terhadap

hasil pembelajaran yang telah dilakukan seta memberi informasi

mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan.

3. Perteman Ketiga

Materi pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan ketiga Selasa 31

Januari 2012 adalah teknik bernafas kemudian rangkaian gerak renang

gaya dada. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Peneliti dan guru menyiapkan siswa dengan mempresensi, serta

2) Peneliti dan guru menjelaskan kegiatan belajar mengajar, serta

menyampaikan tujuan pembelajaran, kompetensi dasar dan indikator

yang harus dicapai siswa secara singkat.

3) Peneliti dan guru memulai proses pembelajaran diawali dengan

pemanasan statis dan dinamis. Peneliti memberikan gerakan

pemanasan yang berkaitan dengan materi renang.

4) Peneliti dan guru memberikan pemanasan dengan permainan-

permainan yang dimodifikasi misalnya permainan hitam hijau, yang

dilakukan pada kolam, hal ini bertujuan agar siswa beradaptasi di air.

Page 77: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

5) Peneliti dan guru mengamati dan melakukan evaluasi serta mengecek

pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh siswa, serta memberikan

umpan balik (feedback) kepada siswa yang melakukan tugas.

6) Peneliti dan guru menyampaikan penjelasan mengenai materi pertama

yakni teknik dasar pernafasan renang kepada siswa.

7) Siswa diminta melakukan gerakan teknik dasar pernafasan, sesuai

dengan contoh yang diinstruksikan oleh peneliti dan guru.

8) Peneliti dan guru memberikan bimbingan dan pelatihan awal kepada

siswa tentang gerakan yang akan dilakukan.

9) Peneliti dan guru melakukan evaluasi serta mengecek pelaksanaan

tugas yang dilakukan oleh siswa, serta memberikan umpan balik

(feedback) kepada siswa yang melakukan tugas.

10) Peneliti dan guru mempersiapkan materi lanjutan yang akan diberikan

kepada siswa sebagai bentuk tindak lanjut dari hasil yang diperoleh

pada pelaksanaan materi pertama.

11) Peneliti dan guru menyampaikan materi kedua pada pertemuan ketiga

yakni teknik rangkaian gerak renang gaya dada. Siswa diminta

menyimak secara detail pelaksanaan demonstrasi yang dilakukan oleh

guru dan peneliti.

12) Siswa diminta melakukan teknik rangkaian gerakan renang gaya dada.

13) Sebelum melakukan teknik rangkaian renang gaya dada siswa dibagi

menjadi 4 kelompok keberangkatan.

14) Siswa melakukan gerakan renang gaya dada sesuai dengan instruksi

dari gurudan peneliti.

15) Peneliti dan guru memberikan bimbingan dan pelatihan awal kepada

siswa tentang yang akan dilakukan.

16) Peneliti dan guru melakukan evaluasi serta mengecek pelaksanaan

tugas yang dilakukan oleh siswa, serta memberikan umpan balik

kepada siswa yang melakukan tugas.

Page 78: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

17) Diakhir pertemuan peneliti dan guru melakukan evaluasi terhadap

hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh siswa serta

memberikan informasi materi yang akan disampaikan minggu depan.

4. Pertemuan keempat

Materi pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan keempat (Selasa,

7 Februari 2012) adalah rangkaian renang gaya dada dan posttest untuk

siklus I. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Peneliti dan guru menyiapkan siswa dengan mempresensi, serta

2) Peneliti dan guru menjelaskan kegiatan belajar mengajar, serta

menyampaikan tujuan pembelajaran, kompetensi dasar dan indikator

yang harus dicapai siswa secara singkat.

3) Peneliti dan guru memulai proses pembelajaran diawali dengan

pemanasan statis dan dinamis.

4) Peneliti dan guru memulai pembelajaran dengan mengulang materi

yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya, yakni teknik

rangkaian gerak renang gaya dada.

5) Peneliti dan guru mengamati dan melakukan evaluasi serta mengecek

pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh siswa, serta memberikan

umpan balik (feedback) kepada siswa yang melakukan tugas.

6) Peneliti dan guru menyiapkan siswa untuk mengikuti tes akhir pada

pada siklus I dengan membagi kelompok pemberangkatan masing-

masing kelompok pemberangkatan adalah 2 (dua) siswa.

7) Peneliti dan guru melakukan posttest untuk siklus I, dengan menilai

kualitas gerakan renang gaya dada pada blangko penilaian yang telah

disiapkan.

8) Diakhir pertemuan peneliti dan guru melakukan evaluasi terhadap

hasil pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan informasi

mengenai materi yang akan disampaiakn minggu depan.

Page 79: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

c. Pengamatan dan Interprestasi tindakan I

Pada langkah ini pengamatan dilakukan oleh peneliti dan

kolaborator selama pembelajaran siklus I berlangsung. Peneliti

berkolaborasi dengan guru yang bersangkutan sebagai pengelola kelas.

Dalam pelaksanaan tindakan I terdapat kelebihan dan kekurangan yang

dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan pelaksanaan tindakan I.

Berdasarkan hasil pengamatan / observasi selama pelaksanaan

tindakan I berlangsung terdapat kelebihan yang dapat digunakan sebagai

tolak ukur keberhasilan tindakan I, adapun kelebihan pelaksanaan Tindakan

I diantaranya :

1) Siswa merasa tertarik denagn metode sintesis progresif yang disampaikan

oleh peneliti, hal tersebut dapat dilihat dari antusias siswa dalam

mengikuti pembelajaran.

2) Siswa mudah dalam menyerap pelaksanaan kegiatan melalui metode

sintesis progresip, karena pembelajaran diberikan dengan perbagian

gerakan dan berulang-ulang, sehingga pelaksaan pembelajaran menjadi

terpimpin dan terkomando dengan baik.

3) Situasi kelas semakin tertata, dan terkomando dengan baik sehingga

materi yang diberikan tersampaikan dan terarah.

Akan tetapi dalam pelaksanaan tindakan I ini masih terdapat

kelemahan dan kekurangan, adapun kelemahan dan kekurangan dalam

pelaksanaan tindakan I, sebagai berikut :

1) Situasi kolam yang ramai membuat pelaksanaan pembelajaran kurang

maksimal, serta mengganggu konsentrasi siswa dalam melaksanakan

instruksi materi dari peneliti dan guru.

2) Siswa sering datang terlambat sehingga proses belajar mengajar

terganggu.

3) Mayoritas siswa belum dapat mempraktikkan beberapa gerakan teknik

dasar renang gaya dada yang didemonstrasikan oleh peneliti secara

benar.

Page 80: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

4) Siswa kurang paham dengan bentuk penjelasan peneliti, sebab sebagian

siswa kurang konsentrasi dalam menerima materi yang diberikan oleh

peneliti dan guru.

5) Siswa seringkali lupa dengan teknik gerakan yang telah diajarkan pada

pertemuan sebelumnya, sehingga peneliti dan guru seringkali mengulangi

pelaksanaan materi pada minggu sebelumnya.

6) Siswa kurang aktif bertanya sehingga kekurangan atau kesalahan gerakan

maupun teknik dasar yang dilakukan siswa kurang dapat terpantau oleh

guru dan peneliti.

7) Peneliti dan guru merasa kualahan menghandel pelaksanaan kelas dengan

situasi kolam renang yang cukup ramai.

8) Kondisi cuaca yang kurang bersahabat membuat siswa banyak yang tidak

hadir tepat waktu sehingga pembelajaran menjadi terhambat.

9) Masih banyak siswa yang kurang berani melakukan gerakan yang

dicontohkan oleh peneliti dan guru.

10) Siswa kurang mampu mencermati contoh pelaksanaan gerakan lengan

dan tungkai pada renang gaya dada sehingga sebagian siswa belum dapat

menunjukkan kualitas gerakan yang maksimal.

d. Analisis dan Refleksi Tindakan I

Berdasarkan hasil observasi pada Tindakan I, peneliti dan

kolaborator melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut :

1) Jumlah dan frekuensi pertemuan pada siklus I telah menunjukkan hasil

yang sesuai, mengingat jumlah materi yang disampaikan banyak dan

bervariasi serta alokasi dalam mengajar ang sedikit.

2) Pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang

dibuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I.

3) Metode sintesis progresip yang diterapkan oleh peneliti dan guru mampu

mengatur kondisi kelas, sehingga proses belajar mengajar serta transfer

materi dapat berlangsung dengan maksimal.

4) Hasil pekerjaan siswa pada pelaksanaan tindakan I telah menunjukkan

peningkatan akan tetapi belum menunjukkan hasil yang maksimal.

Page 81: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Secara lebih detail hasil kerja siswa selama Tindakan I, dijelaskan

sebagai berikut :

a) Kemampuan siswa dalam melakukan rangkaian gerak renang gaya

dada telah menunjukkan hasil peningkatan dibandingkan dengan

kondisi awal, akan tetapi belum maksimal, sehingga perlu diadakan

perbaikan melalui siklus selanjutnya.

b) Hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran renang gaya

dada telah menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan kondisi

awal, akan tetapi belum maksimal, sehingga perlu diadakan perbaikan.

5) Kelebihan dan keberhasilan dalam pelaksanaan tindakan pada Siklus I,

akan dipertahankan dan ditingkatkan.

6) Dalam mengantisipasi kelemahan dan kekurangan yang ditemukan

selama pelaksanaan Tindakan I, maka disusun langkah antisipasif, yakni :

a) Dalam mengantisipasi keterlambatan siswa maka guru yang

bersangkutan akan memberikan sangsi berupa pertanyaan yang ada

kaitannya dengan materi pembelajaran renang gaya dada dan

ditambah pengurangan nilai afektif siswa.

b) Untuk melatih adaptasi siswa dengan lingkungan air agar siswa lebih

berani mempraktikkan gerakan teknik dasar renang gaya dada, perlu

lebih diperbanyak pola permainan dalam lingkungan air, agar siswa

terbiasa berada dalam lingkungan air.

c) Siswa yang mencoba berulang-ulang tanpa memperhatikan antrian

dan dapat melakukan teknik gerakan renang gaya dada, diberi

perhatian lebih atau diberikan reward.

d) Untuk lebih efektif dalam tugas ajarnya, peneliti tidak henti-hentinya

memperingatkan dan memonitoring siswa agar dapat melakukan tugas

ajarnya dengan aktif dan benar.

e) Peneliti meminta bantuan kepada beberapa teman untuk dapat

membantu mengatur jalannya proses pembelajaran.

f) Peneliti dan guru sepakat menyusun tindakan perbaikan dan

menguatkan materi-materi yang dianggap kurang seperti teknik

Page 82: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

gerakan kaki, teknik gerakan lengan, teknik pengambilan nafas, teknik

koordinasi gerakan renang gaya dada.

e. Diskripsi Data Tindakan I

Selama pelaksanaan Tindakan I maka peneliti dan guru melakukan

pengambilan data penelitian. Adapun diskripsi data yang diambil terdiri dari

pengamatan; (1) kemampuan melakukan rangkaian gerak renang gaya dada

(2) Pemahaman konsep siswa terhadap renang gaya dada (3) Aktivitas siswa

selama pembelajaran berlangsung.

Berikut merupakan hasil observasi pada tindakan I setelah diberi

tindakan berupa penerapan metode sintesis progresif dalam kegiatan belajar

mengajar Renang Gaya Dada, dapat dilihat pada table berikut :

1) Aktivitas siswa (afektif) dalam Pembelajaran Renang Gaya Dada

setelah mendapatkan Tindakan Siklus I dengan Metode

Pembelajaran Sintesis Progresif.

Aktivitas siswa yang dinilai terdiri dari sikap keberanian,

kedisiplinan dan kebersamaan. Kondisi awal aktivitas siswa saat

pembelajaran renang gaya dada siswa kelas XI Tata Busana I SMK N 1

Sapuran Wonosobo tahun Pelajaran 2011 setelah diberikan tindakan

Siklus I dengan metode sintesis progresif disajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut :

Tabel 7. Aktivitas siswa (Afektif) Renang Gaya Dada setelah Mendapatkan Tindakan I dengan Metode Sintesis Progresif.

Aspek Kondisi Siklus I

Kriteria Jumlah anak Persentase

Perilaku yang di

Harapkan

24 88,88% Tuntas

3 11,12% Belum Tuntas

Berdasarkan hasil diskripsi pada tabel diatas aktivitas dalam

pembelajaran renang gaya dada pada siswa kelas XI Tata Busana I SMK

N 1 Sapuran Wonosobo Tahun Pelajaran 2011 mengalami peningkatan

Page 83: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

yaitu 24 siswa atau 88,88%. Dan sisanya 3 siswa atau 11,12% masih

belum mampu menunjukkan sikap yang diinginkan.

2) Pemahaman konsep (Kognitif) dalam Pembelajaran Renang Gaya

Dada setelah mendapatkan Tindakan Siklus I dengan Metode

Pembelajaran Sintesis Progresif.

Pemahaman konsep merupakan pemahaman siswa terhadap

materi pembelajaran. Untuk nilai pemahaman konsep diambil melalui

lembar observasi berupa pertanyaan mengenai materi renang gaya dada.

Kondisi pemahaman konsep renang gaya dada siswa kelas XI Tata

Busana I SMK N 1 Sapuran Wonosobo tahun Pelajaran 2011 setelah

diberikan tindakan Siklus I dengan Metode Sintesis Progresif disajikan

dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 8. Pemahaman Konsep (Kognitif) Renang Gaya Dada setelah Mendapatkan Tindakan I dengan Metode Sintesis Progresif.

Aspek Kondisi Siklus I

Kriteria Jumlah anak Persentase

Pemahaman Materi 21 77,78% Tuntas

6 22,22% Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pemahaman

konsep dalam pembelajaran renang gaya dada pada siswa kelas XI Tata

Busana I SMK N 1 Sapuran Wonosobo Tahun Pelajaran 2011 mengalami

peningkatan disbanding kondisi awal yaitu 21 siswa atau 77,78%. Dan

sisanya 6 siswa atau 22,22% masih belum mampu memahami konsep

renang gaya dada. Melihat persentase ketuntasan maka pada tindakan I

sudah mencapai target capaian 50%.

3) Penguasaan Kemampuan Renang Gaya Dada ( Psikomotor) setelah

mendapatkan Tindakan Siklus I dengan Metode Pembelajaran

Sintesis Progresif.

Penguasaan kemampuan renang gaya dada (Psikomotor) yang

dinilai terdiri dari gerakan kaki, gerakan lengan, teknik pernafasan,

Page 84: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

rangkaian gerak renang gaya dada dan waktu jarak tempuh renang 20

meter. Kondisi penguasaan kemampuan renang gaya dada siswa kelas XI

Tata Busana I SMK N 1 Sapuran Wonosobo tahun Pelajaran 2011 setelah

diberikan tindakan Siklus I dengan metode sintesis progresif disajikan

dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 9. Penguasaan Kemampuan Renang Gaya Dada (Psikomotor) setelah Mendapatkan Tindakan I dengan Metode Sintesis Progresif.

Aspek Kondisi Siklus I

Kriteria Jumlah anak Prosentase

Penguasaan Teknik gerak

dan waktu tempuh

11 40,74% Tuntas

16 59,26% Belum tuntas

Berdasarkan tabel diatas, setelah diberi tindakan maka dapat

dijelaskan bahwa kondisi awal siswa kelas XI Tata Busana I SMK N 1

Sapuran Wonosobo tahun Pelajaran 2011 dalam melakukan keseluruhan

teknik gerak renang gaya dada dengan benar mengalami peningkatan

yaitu 11 siswa atau 40,74% sudah tuntas. Dan sisanya 16 siswa atau

59,26% masih belum mampu menguasai teknik gerakan renang gaya

dada. Melihat persentase ketuntasan maka pada tindakan I belum

mencapai target 50%.

4) Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Renang Gaya Dada

Setelah mendapatkan Tindakan Siklus I dengan Metode

Pembelajaran Sintesis Progresif.

Hasil belajar renang gaya dada merupakan gabungan dari ranah

afektif, kognitif dan psikomotor. Kondisi hasil belajar siswa dalam

pembelajaran renang gaya dada siswa Kelas XI Tata Busana I SMK N 1

sapuran Wonosobo Tahun Pelajaran 2011 setelah diberikan tindakan

Siklus I melalui Metode Pembelajaran Sintesis Progresif disajikan dalam

bentuk tabel sebagai berikut :

Page 85: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Tabel 10. Hasil Belajar Renang Gaya Dada setelah Mendapatkan Tindakan I dengan Metode Sintesis Progresif.

Aspek Kondisi Siklus I

Kriteria Jumlah anak Persentase

Hasil Belajar Renang

Gaya Dada

15 55,56% Tuntas

12 44,44% Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas, setelah diberi tindakan maka dapat

dijelaskan bahwa hasil belajar siswa meningkat dibanding pada kondisi

awal, yang semula pada kondisi awal hanya 6 siswa atau 22.22% yang

tuntas, pada akhir siklus I meningkat menjadi 15 siswa atau 55,56% yang

tuntas. Melihat persentase capaian maka target capaian 50% pada akhir

siklus I sudah dapat tercapai. Dengan demikian peneliti dan kolaborator

sepakat untuk menyusun perencanaan siklus II. Maka disusun sebuah

tindakan untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal, mengingat

target capaian sebesar 75% belum tercapai.

3. Siklus II

Siklus II merupakan, tindak lanjut dari hasil analisis dan refleksi yang

dilakukan pada Siklus I, dimana dalam pelaksanaan tindakan siklus I

menunjukkan hasil yang kurang maksimal dan sesuai dengan kriteria yang

telah ditentukan. Pelaksanaan siklus II mengacu pada pelaksanaan siklus I,

karena merupakan perbaikan dari siklus I. Adapun tahapan yang dilakukan

pada siklus II ini diantaranya :

a. Rencana Tindakan II

Kegiatan perencanaan tindakan II dilaksanakan pada hari Selasa, 7

Februari 2012 di SMK N 1 sapuran Wonosobo. Peneliti dan guru penjas

yang bersangkutan (mitra kolaborator) mendiskusikan rancangan tindakan

yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini, seluruh rencana tindakan

pada siklus II mengacu pada hasil analisis dan refleksi tindakan siklus I

yang termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II.

Page 86: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Melalui hasil pengukuran tersebut maka peneliti dan guru

merancang pelaksanaan tindakan siklus II sebagai berikut:

1) Peneliti bersama guru (kolaborator) melakukan analisis untuk

mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa.

2) Merancang RPP dengan mengacu pada tindakan yang diterapkan dalam

PTK, yaitu metode sintesis progresip untuk pembelajaran renang gaya

dada.

3) Menyusun lembar observasi atau lembar pengamatan keaktifan dan sikap

siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

4) Peneliti dan guru menyusun standar penilaian pada penguasaan teknik

dasar renang gaya dada.

b. Pelaksanaan Tindakan II

Tindakan II dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan, selama tiga

minggu yakni pada hari Selasa, tanggal 14,21 dan 28 Februari 2012 di

kolam renang Agro Sapuran, Wonosobo. Masing-masing pertemuan

dilaksanakan selama 2 x 45 menit. Sesuai dengan RPP pada siklus II ini

pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan dibantu kolaborator, dan sekaligus

melakukan observasi terhadap proses pembelajaran.

1. Pertemuan Pertama

Materi pada pertemuan pertama ini adalah praktik teknik

meluncur dan praktik gerakan kaki renang gaya dada. Adapun urutan

pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Peneliti dan guru menyiapkan siswa dengan mempresensi, serta

2) Peneliti dan guru menjelaskan kegiatan belajar mengajar, serta

menyampaikan tujuan pembelajaran, kompetensi dasar dan indikator

yang harus dicapai siswa secara singkat.

3) Peneliti dan guru memulai proses pembelajaran diawali dengan

pemanasan atau penguluran. Peneliti memberikan gerakan pemanasan

yang berkaitan dengan materi renang.

Page 87: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

4) Peneliti dan guru juga memberikan gerakan pemanasan berupa

permainan berupa lempar tangkap bola (mini polo air).

5) Peneliti dan guru mengamati dan melakukan evaluasi serta mengecek

pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh siswa, serta memberikan

umpan balik (feedback) kepada siswa yang melakukan tugas.

6) Peneliti dan guru menyampaikan materi pertama yakni gerakan teknik

meluncur pada renang. Siswa diminta menyimak secara detail

pelaksanaan contoh yang didemonstrasikan atau dilakukan oleh

peneliti.

7) Setelah siswa paham siswa diminta melakukan gerakan teknik dasar

meluncur dalam renang, sesuai dengan contoh yang didemonstrasikan

atau dilakukan oleh peneliti dan guru.

8) Sebelum melakukan gerakan teknik dasar meluncur siswa dibagi

menjadi 4 kelompok keberangkatan, sehingga masing-masing

kelompok terdiri atas 7 siswa.

9) Peneliti dan guru memberikan bimbingan dan pelatihan awal pada

siswa tentang gerakan meluncur yang akan dilakukannya.

10) Peneliti dan guru melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas

yang dilakukan oleh siswa.

11) Peneliti dan guru memberikan penguatan kepada siswa yang belum

dapat melakukan gerakan dengan baik dan benar, sebelum memasuki

materi selanjutnya.

12) Siswa diminta melakukan gerakan teknik dasar kaki renang gaya dada,

sesuai dengan contoh yang dilakukan oleh guru dan peneliti.

13) Sebelum melakukan instruksi, siswa dibagi menjadi dua kelompok

dan saling berpasangan.

14) Siswa melakukan gerakan teknik dasar kaki gaya dada secara

bergantian sesuai dengan pasangannya, sesuai dengan instruksi dari

peneliti dan guru, sedangkan pasangan yang lain memegangi tubuh

temannya yang sedang melakukan, dilakukan secara bergantian dan

terus menerus.

Page 88: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

15) Peniliti dan guru memberikan bimbingan dan pelatihan awal kepada

siswa tentang gerakan teknik dasar kaki renang gaya dada yang akan

dilakukan.

16) Menggabungkan gerakan meluncur dengan gerakan kaki.

17) Siswa melakukan gerakan renang gaya dada, sesuai dengan instruksi

dari peneliti dan guru.

18) Peniliti dan guru memberikan bimbingan dan pelatihan awal kepada

siswa tentang gerakan teknik dasar kaki renang gaya dada yang akan

dilakukan.

19) Peneliti dan guru melakukan evaluasi serta mengecek pelaksanaan

tugas yang dilakukan oleh siswa.

20) Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung peneliti dan guru

mengadakan observasi.

21) Peneliti dan guru memberikan penguatan kepada siswa yang belum

dapat melakukan gerakan dengan baik dan benar.

22) Diakhir pertemuan peneliti dan guru melakukan evaluasi terhadap

hasil pembelajaran yang telah dilakukan seta memberi informasi

mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan.

2. Pertemuan Kedua

Materi pada pelaksanaan tindakan II, pertemuan kedua selasa,

21 Februari 2012 adalah praktik teknik gerakan lengan renang gaya dada

dan mempraktikkan rangkaian renang gaya dada dengan menempuh jarak

20 meter. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Peneliti dan guru menyiapkan siswa dengan mempresensi, serta

2) Peneliti dan guru menjelaskan kegiatan belajar mengajar, serta

menyampaikan tujuan pembelajaran, kompetensi dasar dan indikator

yang harus dicapai siswa secara singkat.

3) Peneliti dan guru memulai proses pembelajaran diawali dengan

pemanasan statis dan dinamis. Peneliti memberikan gerakan

pemanasan yang berkaitan dengan materi renang.

Page 89: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

4) Peneliti dan guru memberikan pemanasan dengan permainan-

permainan yang dimodifikasi misalnya permainan polo air, yang

dilakukan pada kolam, hal ini bertujuan agar siswa beradaptasi di air.

5) Peneliti dan guru mengamati dan melakukan evaluasi serta mengecek

pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh siswa, serta memberikan

umpan balik (feedback) kepada siswa yang melakukan tugas.

6) Peneliti dan guru menyampaikan materi pertama pada pertemuan

kedua yakni teknik gerakan tangan, siswa diminta menyimak secara

detail pelaksanaan demonstrasi yang dilakukan oleh peneliti.

7) Setelah siswa paham siswa diminta melakukan teknik gerakan tangan,

sesuai dengan contoh yang didemonstrasikan atau dilakukan oleh

peneliti.

8) Sebelum melakukan gerakan teknik dasar meluncur siswa dibagi

menjadi 4 kelompok keberangkatan, sehingga masing-masing

kelompok terdiri atas 7 siswa.

9) Siswa melakukan gerakan tangan renang gaya dada sesuai dengan

instruksi dari peneliti dan guru.

10) Peneliti dan guru memberikan bimbingan dan pelatihan awal pada

siswa tentang gerakan tangan yang akan dilakukannya.

11) Peneliti dan guru melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas

yang dilakukan oleh siswa.

12) Peneliti meminta siswa untuk melakukan gerakan renang gaya dada

menempuh jarak 20 meter.

13) Sebelum melakukan gerakan teknik dasar meluncur siswa dibagi

menjadi 7 kelompok keberangkatan, sehingga masing-masing

kelompok terdiri atas 4 siswa.

14) Siswa melakukan gerakan renang gaya dada sesuai dengan instruksi

dari peneliti dan guru.

15) Peneliti dan guru memberikan bimbingan dan pelatihan awal pada

siswa tentang gerakan tangan yang akan dilakukannya.

Page 90: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

16) Peneliti dan guru melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas

yang dilakukan oleh siswa.

17) Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung peneliti dan guru

mengadakan observasi , serta memberikan penguatan kepada siswa

dalam pelaksanaan materi gerakan renang gaya dada.

18) Diakhir pertemuan peneliti dan guru melakukan evaluasi terhadap

hasil pembelajaran yang telah dilakukan seta memberi informasi

mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan.

3. Pertemuan Ketiga

Materi pada pelaksanaan tindakan II, pertemuan ketiga selasa,

28 Februari 2012 adalah rangkaian gerak renang gaya dada, dilanjutkan

pengambilan data akhir tindakan II. Urutan pelaksanaan tindakan

tersebutu adalah sebagai berikut :

1) Peneliti dan guru menyiapkan siswa dengan mempresensi, serta

2) Peneliti dan guru menjelaskan kegiatan belajar mengajar, serta

menyampaikan tujuan pembelajaran, kompetensi dasar dan indikator

yang harus dicapai siswa secara singkat.

3) Peneliti dan guru memulai proses pembelajaran diawali dengan

pemanasan statis dan dinamis. Peneliti memberikan gerakan

pemanasan yang berkaitan dengan materi renang.

4) Peneliti dan guru memberikan pemanasan dengan permainan-

permainan yang dimodifikasi misalnya permainan hitam hijau, yang

dilakukan pada kolam, hal ini bertujuan agar siswa beradaptasi di air.

5) Peneliti dan guru mengamati dan melakukan evaluasi serta mengecek

pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh siswa, serta memberikan

umpan balik (feedback) kepada siswa yang melakukan tugas.

6) Peneliti dan guru memulai pembelajaran dengan mengulang materi

yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya, yakni: teknik

rangkaian gerak renang gaya dada.

Page 91: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

7) Peneliti dan guru melakukan evaluasi serta mengecek pelaksanaan

tugas yang dilakukan siswa, serta memberikan umpan balik (feedback)

kepada siswa yang melakukan tugas.

8) Peneliti dan guru menyiapkan siswa untuk mengikuti tes akhir pada

siklus II dengan membagi kelompok pemberangkatan masing-masing

kelompok keberangkatan 2 orang siswa.

9) Peneliti dan guru melakukan posttest untuk siklus II, dengan mencatat

perolehan waktu untuk renang dengan menempuh jarak 20 meter dan

menilai kualitas gerakan renang gaya dada pada blangkon penelitian

yang telah disiapkan.

10) Diakhiri pertemuan penelitian dan guru melakukan evaluasi terhadap

hasil pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan informasi

mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan.

c. Pengamatan dan Interprestasi tindakan II

Pada langkah ini pengamatan dilakukan oleh peneliti dan

kolaborator selama pembelajaran siklus II berlangsung. Peneliti

berkolaborasi dengan guru yang bersangkutan sebagai pengelola kelas.

Dalam pelaksanaan tindakan II terdapat kelebihan dan kekurangan yang

dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan pelaksanaan tindakan II.

Berdasarkan hasil pengamatan / observasi selama pelaksanaan

tindakan II berlangsung terdapat kelebihan yang dapat digunakan sebagai

tolak ukur keberhasilan tindakan II, adapun kelebihan pelaksanaan Tindakan

II diantaranya :

1) Sebagian siswa telah mampu menunjukkan gerakan renang gaya dada

dengan baik. Walau ada sebagian kecil siswa yang sama sekali belum

dapat menunjukkan gerakan renang gaya dada.

2) Melalui proses pengelompokan siswa dalam permainan sebagian besar

siswa dapat beradaptasi dalam permainan air yang dibuat olah guru dan

peneliti.

3) Dengan dibantu oleh beberapa teman peneliti dan guru tidak kerepotan

dalam proses transfer materi kepada siswa. Melalui penguatan kegiatan

Page 92: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

permainan dan games di air siswa lebih berani dan beradaptasi di

lingkungan air.

4) Siswa lebih berani untuk berenang di kolam yang dalam sebab telah

memiliki kemampuan untuk berenang dengan baik.

5) Konsentrasi siswa meningkat dalam memperhatikan materi yang

diberiakan sehingga siswa dapat dengan mudah memahami tugas ajar

yang diinginkan oleh guru.

6) Siswa semakin bersemangat.

Akan tetapi dalam pelaksanaan tindakan II ini masih terdapat

kekurangan, adapun kekurangan dalam pelaksanaan tindakan II tersebut

adalah :

1) Masih ada yang datang terlambat sehingga proses belajar mengajar

terganggu.

2) Kondisi cuaca yang tidak bersahabat membuat siswa banyak yang tidak

hadir tepat waktu sehingga pembelajaran menjadi terhambat.

d. Analisis dan Refleksi Tindakan II

Berdasarkan hasil observasi pada Tindakan II, peneliti dan kolaborator

melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut :

1) Jumlah dan frekuensi pertemuan pada siklus II telah menunjukkan hasil

yang sesuai, mengingat jumlah materi yang disampaikan sedikit hanya

penguatan pada sebagian siswa, sedangkan sebagian lain adalah

penyempurnaan gerakan.

2) Pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang

dibuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II.

3) Metode sintesis progresif yang diterapkan oleh peneliti dan guru mampu

mengatur kondisi kelas, sehingga proses belajar mengajar serta transfer

materi dapat berlangsung dengan maksimal, serta penguatan materi yang

dilakukan pada siklus II dapat terlaksana dengan baik.

4) Hasil pekerjaan siswa pada pelaksanaan tindakan II menunjukkan

peningkatan dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada siklus I. Secara

lebih detail hasil kerja siswa selama Tindakan I, dijelaskan sebagai berikut :

Page 93: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

a) Kemampuan siswa dalam melakukan rangkaian teknik dasar renang gaya

dada telah menunjukkan hasil peningkatan dibandingkan dengan kondisi

pada siklus I.

b) Hasil belajar siswa dalam pembelajaran renang gaya dada telah

menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan kondisi siklus I.

5) Kelebihan dan keberhasilan dalam pelaksanaan tindakan pada Siklus II,

akan dipertahankan dan ditingkatkan.

6) Melihat hasil yang diperoleh pada Tindakan II maka penelitian tindakan

kelas telah memenuhi target dari, rencana target yang diharapakan.

e. Diskripsi Data Tindakan I I

Selama pelaksanaan Tindakan II maka peneliti dan guru melakukan

pengambilan data penelitian. Adapun diskripsi data yang diambil terdiri dari

pengamatan; (1) kemampuan melakukan rangkaian gerak renang gaya dada (2)

Pemahaman konsep siswa terhadap renang gaya dada (3) Aktivitas siswa

selama pembelajaran berlangsung.

Berikut merupakan hasil observasi pada tindakan II setelah diberi

tindakan berupa penerapan metode sintesis progresif dalam kegiatan belajar

mengajar Renang Gaya Dada, dapat dilihat pada tabel berikut :

1) Aktivitas siswa (afektif) dalam Pembelajaran Renang Gaya Dada

setelah mendapatkan Tindakan Siklus II dengan Metode Pembelajaran

Pintesis Progresif.

Aktivitas siswa yang dinilai terdiri dari sikap keberanian,

kedisplinan dan kebersamaan. Kondisi awal aktivitas siswa saat

pembelajaran renang gaya dada siswa kelas XI Tata Busana I SMK N 1

Sapuran Wonosobo tahun Pelajaran 2011 setelah diberikan tindakan Siklus

II dengan metode sintesis progresif disajikan dalam bentuk tabel sebagai

berikut :

Page 94: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Tabel 11. Aktivitas siswa (Afektif) Renang Gaya Dada setelah Mendapatkan Tindakan II dengan Metode Sintesis Progresif.

Aspek Kondisi Siklus II

Kriteria Jumlah anak Persentase

Perilaku yang di

Harapkan

25 92,59% Tuntas

2 7,41% Belum Tuntas

Berdasarkan hasil diskripsi pada table diatas aktivitas dalam

pembelajaran renang gaya dada pada siswa kelas XI Tata Busana I SMK N

1 Sapuran Wonosobo Tahun Pelajaran 2011 mengalami peningkatan yaitu

25 siswa atau 92,59%. Dan sisanya 2 siswa atau 7,41% masih belum mampu

menunjukkan sikap yang diinginkan.

2) Pemahaman konsep (Kognitif) dalam Pembelajaran Renang Gaya

Dada setelah mendapatkan Tindakan Siklus II dengan Metode

Pembelajaran Sintesis Progresif.

Pemahaman konsep merupakan pemahaman siswa terhadap materi

pembelajaran. Untuk nilai pemahaman konsep diambil melalui lembar

observasi berupa pertanyaan mengenai materi renang gaya dada. Kondisi

pemahaman konsep renang gaya dada siswa kelas XI Tata Busana I SMK N

1 Sapuran Wonosobo tahun Pelajaran 2011 setelah diberikan tindakan

Siklus II dengan Metode Sintesis Progresif disajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut :

Tabel 12. Pemahaman Konsep (Kognitif) Renang Gaya Dada setelah Mendapatkan Tindakan II dengan Metode Sintesis Progresif.

Aspek Kondisi Siklus II

Kriteria Jumlah anak Persentase

Pemahaman Materi 27 100% Tuntas

- - Belum Tuntas

Page 95: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pemahaman

konsep dalam pembelajaran renang gaya dada pada siswa kelas XI Tata

Busana I SMK N 1 Sapuran Wonosobo Tahun Pelajaran 2011 mengalami

peningkatan dibanding kondisi awal yaitu 27 siswa atau 100%. Melihat

persentase ketuntasan maka pada tindakan II sudah mencapai target capaian

75%.

3) Penguasaan Kemampuan Renang Gaya Dada ( Psikomotor) setelah

mendapatkan Tindakan Siklus II dengan Metode Pembelajaran

Sintesis Progresif.

Penguasaan kemampuan renang gaya dada (Psikomotor) yang

dinilai terdiri dari gerakan kaki, gerakan lengan, teknik pernafasan,

rangkaian gerak renang gaya dada dan waktu jarak tempuh renang 20 meter.

Kondisi penguasaan kemampuan renang gaya dada siswa kelas XI Tata

Busana I SMK N 1 Sapuran Wonosobo tahun Pelajaran 2011 setelah

diberikan tindakan Siklus II dengan metode sintesis progresif disajikan

dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 13. Penguasaan Kemampuan Renang Gaya Dada (Psikomotor) setelah Mendapatkan Tindakan II dengan Metode Sintesis Progresif.

Aspek Kondisi Siklus II

Kriteria Jumlah anak Persentase

Penguasaan Teknik gerak

dan waktu tempuh

21 77,78% Tuntas

6 22,22% Belum tuntas

Berdasarkan tabel diatas, setelah diberi tindakan maka dapat

dijelaskan bahwa kondisi awal siswa kelas XI Tata Busana I SMK N 1

Sapuran Wonosobo tahun Pelajaran 2011 dalam melakukan keseluruhan

teknik gerak renang gaya dada dengan benar mengalami peningkatan yaitu

21 siswa atau 77,78% sudah tuntas. Dan sisanya 6 siswa atau 22,22% masih

belum mampu menguasai teknik gerakan renang gaya dada. Melihat

persentase ketuntasan maka pada tindakan II sudah mencapai target 75%.

Page 96: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

4) Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Renang Gaya Dada Setelah

mendapatkan Tindakan Siklus II dengan Metode Pembelajaran

Sintesis Progresif.

Hasil belajar renang gaya dada merupakan gabungan dari ranah

afektif, kognitif dan psikomotor. Kondisi hasil belajar siswa dalam

pembelajaran renang gaya dada siswa Kelas XI Tata Busana I SMK N 1

sapuran Wonosobo Tahun Pelajaran 2011 setelah diberikan tindakan Siklus

II melalui Metode Pembelajaran Sintesis Progresif disajikan dalam bentuk

tabel sebagai berikut :

Tabel 14. Hasil Belajar Renang Gaya Dada setelah Mendapatkan Tindakan II dengan Metode Sintesis Progresif.

Aspek Kondisi Siklus II

Kriteria Jumlah anak Persentase

Hasil Belajar Renang

Gaya Dada

22 81,84% Tuntas

5 18,52% Belum tuntas

Berdasarkan tabel diatas, setelah diberi tindakan maka dapat

dijelaskan bahwa hasil belajar siswa meningkat disbanding pada kondisi

awal, yang semula pada kondisi awal hanya 6 siswa atau 22.22% yang

tuntas, pada akhir siklus II meningkat menjadi 22 siswa atau 81,84% yang

tuntas. Melihat persentase capaian maka target capaian 75% pada akhir

siklus II sudah dapat tercapai.

Atas dasar ketuntasan tersebut dan melihat hasil yang diperoleh

pada data observasi maka pembelajaran menggunakan metode sintesis

progresif yang dilaksanakan pada siklus II dikatakan berhasil, sehingga

tidak perlu dilanjutkan pada siklus selanjutnya.

Page 97: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II dapat

disimpilkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar renang gaya dada siswa kelas

XI Tata Busana I SMK N 1 Sapuran, Wonosobo tahun pelajaran 2011.

Kondisi awal hasil belajar renang gaya dada kelas XI Tata Busana I SMK

N 1 Sapuran Wonosobo Tahun Pelajaran 2011 belum menunjukkan hasil yang

maksimal. Melalui metode pembelajaran sintesis progresif pada renang gaya dada

kelas XI Tata Busana I SMK N 1 Sapuran, Wonosobo tahun pelajaran 2011.

Mampu meningkatkan hasil belajar renang gaya dada. Sebab pembelajaran ini

menitik beratkan pada proses pembelajaran. Guru pertama kali

mendemonstrasikan gerakan dan teknik dasar renang gaya dada, selanjutnya siswa

diminta melakukan gerakan sesuai dengan yang diperagakan oleh guru. Adapun

perbandingan hasil yang diperoleh selama proses tindakan serta sebelum diberikan

tindakan dijabarkan sebagai berikut :

Tabel 15. Hasil Perbandingan Ketuntasan (KKM) Hasil Belajar Renang Gaya Dada setelah diberikan Metode Sintesis Progresif Siklus I dan Siklus II.

Keterangan Persentase

Data Awal Siklus I Siklus II

Tuntas 6 15 22

Prosentase ketuntasan 22,22% 55.56% 81,48%

Tidak Tuntas 21 12 5

Prosentase Ketidak Tuntasan 77,78% 44,44% 18,52%

Pada kondisi awal diperoleh hasil ketuntasan belajar yang sangat kurang.

Pada kondisi awal hanya 6 siswa yang mencapai kriteria untuk tuntas, sedangkan

sisanya belum. Pada siklus I terjadi peningkatan yaitu sejumlah 15 siswa

mencapai kriteria tuntas, sedangkan sisanya belum. Dan pada akhir siklus II

sejumlah 22 siswa mencapai kriteria tuntas.

Page 98: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Melalui peningkatan yang terjadi sejak kondisi awal hingga diberikan

tindakan I dan tindakan II dapat disimpulkan bahwa metode sintesis progresif

dapat meningkatkan hasil belajar renang gaya dada siswa.

Secara keseluruhan hasil capaian hasil belajar siswa kelas XI Tata

Busana I SMK N 1 Sapuran Wonosobo tahun pelajaran 2011 pada materi renang

gaya dada dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 16. Pencapaian Hasil Belajar Siswa.

Aspek yang diukur Persentase capaian

Keterangan Siklus I Siklus II

Hasil belajar renang gaya

dada 55.56% 81,48%

Posentase diperoleh

melalui penilaian

hasil belajar renang

renang gaya dada,

dengan KKM: 70.

Page 99: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelituan Tindakan Kelas pada siswa kelas XI Tata Busana I SMK N 1

Sapuran Wonosobo tahun Pelajaran 2011 dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap

siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu : (1) perencanaan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) observasi dan interprestasi, dan (4) analisis dan refleksi. Berdasarkan

analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah diungkapakan pada

BAB IV, diperoleh simpulan sebagi berikut :

Metode sintesis progresif dapat meningkatkan hasil belajar renang gaya

dada pada siswa kelas XI Tata Busana I SMK N 1 Sapuran Wonosobo tahun

Pelajaran 2011. Dari hasil analisis yang diperoleh peningkatan yang signifikan

dari siklus I dan siklus II. Hasil belajar pada siklus I jumlah siswa yang tuntas

adalah 15 siswa dari 27 siswa dengan persentase 55.56% dan sisanya 44,44%

belum tuntas. Pada siklus II terjadi peningkatan persentase hasil belajar siswa

yang sangat memuaskan yaitu sebesar 22 siswa yang tuntas atau sekitar 81,48%

dan sisanya 5 siswa belum tuntas yaitu 18,52%.

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa

keberhasilan proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor

tersebut berasal dari pihak guru maupun siswa. Faktor dari pihak guru yaitu

kemampuan guru dalam mengembangkan materi, kemampuan guru dalam

menyampaikan materi, kemampuan guru dalam mengelola kelas, metode yang

digunakan guru dalam dalam proses pembelajaran, serta teknik yang digunakan

guru sebagai sarana untuk menyampaikan materi. Sedangkan faktor dari siswa

minat dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Faktor-faktor tersebut saling mendukung satu sama lain, sehingga harus

diupayakan dengan maksimal agar semua faktor tersebut dapat dimiliki oleh guru

dan siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung dilapangan. Apabila guru

Page 100: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

memiliki kemampuan yang baik dalam menyampiakan materi dan dalam

mengelola kelas serta didukung oleh teknik yang baik, maka guru akan dapat

menyampaikan materi dengan baik. Materi tersebut akan dapat diterima oleh

siswa apabila siswa juga memiliki minat dan motivasi yang tinggi untuk aktif

dalam proses pembelajaran. Dengan demikian kegiatan belajar mengajar dapat

berjalan dengan lancar, kondusif, efektif dan efisien.

Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa dengan

penerapan metode sintesis progresip dalam pembelajaran renang gaya dada dapat

meningkatkan hasil belajar renang gaya dada (baik proses maupun hasil),

sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu pertimbangan bagi guru

yang ingin mengembangkan proses pembelajaran renang gaya dada kepada para

siswanya. Bagi guru bidang studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Olahraga,

hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu alternatif dalam melaksanakan

proses pembelajaran penjas khususnya yang berkaitan dengan peningkatan hasil

belajar renang gaya dada bagi pemula yang lebih efektif. Apalagi bagi guru yang

memiliki kemampuan yang lebih kreatif dalam membuat model-model

pembelajaran yang lebih banyak.

Melalui diterapkannya metode sintesis progresif siswa mampu

mencermati lebih jelas konsep gerak yang ada pada renang gaya dada, sehingga

mampu memahami dan menirukan dengan baik.

Pemberian tindakan I dan II memberikan diskripsi bahwa terdapat

kekurangan atau kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.

Namun kekurangan-kekurangan tersebut dapat diatasi pada pelaksanaan tindakan

pada siklus-siklus berikutnya. Dari pelaksanaan tindakan yang kemudian

dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran, dapat dideskripsikan terdapatnya

peningkatan kualitas pembelajaran penjas. Dari segi proses pembelajaran penjas,

penerapan metode pembelajaran sintesis progresif ini dapat merangsang aspek

motorik siswa. Dalam hal ini siswa dituntut untuk aktif dalam pembelajaran

penjas yang nantinya dapat bermanfaat untuk mengembangkan kebugaran

jasmani, kerjasama, mengembangkan sikap yang kesemuanya ini sangat penting

dalam pendidikan jasmani.

Page 101: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal,

khususnya pada guru SMK N 1 Sapuran Wonosobo, sebagai berikut :

1. Bagi Guru

Hendaknya menerapkan metode sintesis progresif pada proses pembelajaran

yang menekankan pada keterampilan dasar bagi siswa. Melalui metode

sintesis progresif, siswa dapat memperhatikan unjuk kerja, ataupun contoh

gerakan yang didemonstrasikan oleh guru dan secara langsung siswa dapat

mengimplementasikan gerakan yang diperagakan secara langsung. Dalam

hal ini guru dapat langsung memberikan umpan balik terhadap kualitas

unjuk kerja siswa.

2. Bagi Siswa

Siswa harus siap untuk mengikuti pemebelajaran dengan strategi apapun

yang diberikan guru dan selalu bersedia dengan kesadaran sendiri untuk

mengikuti petunjuk dan arahan yang diberikan guru. Siswa perlu

meningkatkan berbagai aktivitas dan mengembangkan berbagai metode

belajar sekaligus sebagai sarana memperluas pengetahuan dan wawasan

seacara mandiri.

3. Bagi Peneliti Berikutnya

Disarankan bagi peneliti di masa mendatang untuk dapat mengembangkan

penelitian tentang metode pembelajaran , sebab pada dasarnya terdapat

beberapa metode lain yang dapat digunakan untuk memodifikasi teknik

pembelajaran pendidikan jasmani.

Page 102: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA …/Upaya... · kelas xi tata busana i smk n 1 sapuran wonosobo tahun pelajaran 2011 skripsi oleh : nuryawan eko ramdani x 4607026 ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, A. dan Munadji, A. (1994). Dasar-dasar Pendidikan Jasmani.

Surakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Azhar, A. (2004). Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Baharuddin. (2009). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta : Al Russ Media.

Budiningsih. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1990). Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarata : Balai Pustaka.

Dimyati. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Dumadi dan Dwijowinoto, K. (1992). Renang Materi Metode Penelitian. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Dwijowinoto, K. (1979). Metode dan Teknik Renang. Semarang : UNNES.

Hidayatulloh, M.F. (2009). Guru Sejati Membangun Insan Berkarakter Kuat dan

Cerdas. Surakarta : Yuma Pustaka.

Husdarto dan Saputra, Y.M. (2000). Belajar dan Pembelajaran. Depdiknas.

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Mnengah Bagian Proyek

Penataran Guru SLTP Setara D-III.

Kholik, T. dan Lutan, R. (2001). Pendidikan Jasmani dan kesehatan. Bandung :

CV. Maulana.

Kristiyanto, A. (2010). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan

Jasmani & Kepelatihan. Surakarta : UNS Pers.

Lutan, R. (1988). Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode

Jakarta : Depdikbud. Dirjendikti.