tutor clm.pptx

Post on 04-Dec-2015

263 views 3 download

Transcript of tutor clm.pptx

Cutaneus Larva Migran

Cutaneus Larva Migran

Definisi & epid

Etiologi & hospes

Reaksi imunitas

F.Resiko & Pathogenesis

Manifestasi klinis

Diagnosis

DD

Penatalaksanaan CLM

Komplikasi dan prognosis

Definisi dan epidemiologi

Merupakan bentuk kelainan pada kulit yang berbentuk linier atau bekelok, menimbul dan progresif yang diebabkan infeksi cacing yang berasal dari kucing atau anjing (Siti Aisah)

DEFINISI CLM

Epidemiologi CLM

Banyak terdapat pada daerah tropis atau subtropis.

Banyak dilaporkan turis yang terinfeksi setelah berlibur dari pantai.

Diperkirakan 570 – 740 juta jiwa di dunia terinfeksi tambang.

Di Indonesia sendiri infeksi berkisar 30-50%

Di Brazil sendiri angka terjadinya infeksi sebesar 14,9%

Etiologi dan hospesnya

1. Ancylostoma braziliense2. Ancylostoma caninum (Australian dog hookworm)3. Uncinaria stenocephala (European dog hookworm)4. Bunostomum phlebotomum (cattle hookworm)5. Ancylostoma tubaeforme

Parasite species HostsOral structures

Geographic distribution

Necator americanus

humans2 cutting plates

Africa, India, Asia, China, central America

Ancylostoma duodenale

humans2 pairs teeth

Europe, Africa, India, China, Asia, patchy distribution in North and South America

Ancylostoma ceylanicum

cats, dogs, humans

2 pairs teeth

Sri Lanka, India, Asia, Philippines

Ancylostoma braziliense

dogs, cats (humans?)

2 pairs teeth

Brazil, Africa, India, Sri Lanka, Indonesia, Philippines

Ancylostoma caninum

dogs, (humans?)

3 pairs teeth

worldwide

Ancylostoma tubaeforme

cats3 pairs teeth

worldwide

Etiologi CLM

Disebabkan oleh :1.Ancylostoma Braziliense2.Ancylostoma Caninum

Life cycle dan hospes definitif

Hospes definitif dari parasit ini adalah :

1.anjing 2.kucing 3.karnivora liar

F.Resiko dan Pathogenesis

Faktor resiko CLM

Faktor perilaku Faktor lingkungan Faktor demografis :

a. Usiab. Pekerjaanc. Tingkat pendidikan

Pathogenesis

Larva filariform memiliki protease untuk menembus kulit.

Namun larva ini tidak memiliki enzim kolagenase untuk penetrasi membrant basement.

Reaksi Imunitas

Reaksi imun

Reaksi imun terhadap cacing diperantai Th2

Meningkatkan produksi IgE dan aktivasi eosinofil

Sel eosinofil lebih efektif dibanding leukosit lain.

IgE yang dihasilkan sel plasma menempel pada cacing.

Sel mast dan makrofag yang berikatan dengan IgE akan mengaktifasi sel tsb.

Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis

Terdapat lesi eritematous linear atau serpigenosa yang menimbul

Sangat gatal terutama pada malam hari

Area dorsal-plantar pedis, & sela-sela jari kaki..

Cara men-Diagnosis

Diagnosis

ANAMNESIS

PEMERIKSAAN JASMANI

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Anamnesis

Riwayat berlibur ke pantai ataupun daerah tropis-subtropis

Perkembangan lesi kulit mulai dari timbulnya lesi

Faktor resiko yang dimiliki pasien

Pemeriksaan Jasmani

Mencari tanda-tanda klinis (efloresensi)

Tanda khas mudah terlihat diatas permukaan kulit (creeping eruption)

Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan hitung darah

Total serum immunoglobulin

Mikroskop epiluminesens (dermatoskopi)

Skin biopsy

Different Diagnosis

Scabies

Disebabkan oleh S.Scabiei

Gatal di malam hari Terdapat

papul,vesikel eritematosus

Dermatitis kontak alergi

Radang kulit akibat zat alergen ataupun hapten

Riwayat kontak dengan alergen.

Banyak yang salah mendiagnosa karena tidak ada riwayat berlibur..

Tinea pedis

Disebabkan oleh jamur

Tampak eritema dan desquamasi

Predileksi pada sela-sela jari dan belakang kaki.

Penatalaksanaan CLM

Pengobatan topikal

Ethylene cloride spray (freezing)

10-15 % thiabendazole

Atau dengan salep (15% thiabendazole + 3 % asam salisilat) cure rate 98%

Obat minum

Ivermectin (200 μg/kg berat badan)

Albendazole 400 mg/ hari selama 5-7 hari

Thiabendazole 50 mg/kg bb selama 2-4 hari.

Pengobatan

Panel A Panel B

Pencegahan

Hindari kontak langsung dengan tanah/pasir yang terkontaminasi

Memberikan obat antihelmintik pada hewan peliharaan

Hewan dilarang pada daerah pantai dan taman bermain

Menutup lubang pasir (mencegah hewan defekasi pada lubang tsb)

Menggunakan alas kaki saat berjalan di pantai

Komplikasi dan prognosis

Komplikasi

Selulitis diakibatkan reaksi sekunder infeksi bakteri.

Reaksi alergi mungkin dapat muncul pada pasien.

Prognosis

Merupakan self limiting disease.

Lesi akan sembuh dengan sendirinya dalam 4-8 minggu.

Pengobatan akan mempercepat proses penyembuhan.

Repository Usu.Cutaneus Larva Migran available at http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/40293/4/Chapter%20II.pdf

Caumes, Eric. Treatment of cutaneous larva migrans.Paris: CID;2000 Robson,NZ & Othman, S. A case cutaneuous larva migrans acquaired from soiled

toilet floors in urban kuala lumpur. Kuala lumpu: University malaya;2008 Brenner,Marc & Patel,Mital B. Cutaneous larva migrans : the creeping eruption. New

Jersey: PBI hospital; 2003 Sunkar S, Sutanto I, et al. Parasitologi Kedokteran. Ed ke4. Jakarta: FKUI; 2012 Djuanda adhi, Hamzah mochtar, Aisah siti. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Ed ke-6.

Jakarta: FKUI. Klaus W, Johnson Richard, Saavedra Arturo. Fitspatrick’s Dermatology in General

volume 2. Ed ke-8. New York: Mc Graw Hill; 2013 Rengganis,Iris. Imunologi dasar. Ed ke-8. Jakarta: FK UI. Juzych,lydia A. Cutaneous larva migrans. Michigan: Medscape; July 2014 available at

http://emedicine.medscape.com/article/1108784-overview Ang,Chun Chia.Cutaneus larva migrans: image in clinical medicine. Changi: NEJM;

January 2010 available at http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMicm0808714

Reference