Post on 22-Jun-2015
description
TUGAS SEJARAH SOSIAL
SOAL!!!
1. Jelaskan pengaruh kekuasaan Portugis Hitam di Bumi Nusa Cendana !
2. Jelaskan Bumi Nusa Cendana dalam hubungan antar Nusa !
3. Jelaskan Bumi Cendana pada masa pergerakan kemerdekaan !
JAWABAN
1. Portugis Hitam adalah politik perkawinan antara Portugis dengan anak tokoh-tokah kunci
seperti anak para raja dan bangsawan setempat. Kebijakan ini sebenarnya bermula dari
strategi kependudukan yang diusulkan Alfonso da Albuquerque sebagai raja Muda Portugis
di Goa. Dari perkawinan campuran lahirlah keturunan campuran (mestisos) yang dikenal
pula dengan istilah topasese atau larantuqairos, atau kase metan, noemutyer di Pulau Timor
dan sina nggeo di Pulau Rote. Lahirnya keturunan campuran juga tidak dapat dipisahkan
dengan 2 peristiwa penting di luar wilayah Nusa Tenggara Timur yakni jatuhnya Bandar
Malakake tangan VOC pada tahun 1641 dan jatuhnya kekuasaan Sultan Hasanuddin kepada
VOC tahun 1665-1667. pada tahun 1653 dan 1669 diadakan perjanjian antara VOC dengan
Sultan Hasanuddin. Dalam perjanjian tersebut dicantumkan Sultan Hasanuddin tidak akan
mengizinkan orang Portugis tinggal di Makasar. Di antara keturunan campuran tersebut
terdapat dua tokoh yang memegang peranan besar dalam sejarah Portugis di Nusa Tenggara
Timur yakni Matheos da Costa dan Antonio da Ornay. Matheos da Costa adalah keturunan
pedagang Portugis dari Malaka yang kawin dengan putrid Raja Amanuban. Sedangkan
Antonio da Ornay putra Yan da Ornay adalah bekas opperhoofd VOC di Pulau Solor dan
membelot ke pihak Portugis di Larantuka pada tahun 1629.
Pemimpin resmi Portugis pada masa pusat kedudukan di Larantuka pada tahun 1646
adalah Kapitan Jenderal Joao Caleca Tanreiros. Sedangkan pemimpin kelompok topasses
yang pertama di Larantuka adalah seorang dominikan bernama Agustinho de Magdaleno.
Kemudian Simao Luis ditunjuk sebgai captain mayor di Timor dengan kedudukan di Lifao.
Simao Luis membawahi dua tokoh Portugis hitam yakni Antonio da Ornay dan Matheus da
Costa. Simao Luis menjabat sampai tahun 1664. ia di kenal sebagai pemimpin bertangan besi
dan sangat kejam. Pada masa kepemimpinannya banyak penduduk melarikan diri dari
pedalaman Timor ke Kupang. Simao Luis mencincang usif pitay, menggantung tubuhnya dan
memaksa kawulanya meminum darah dan memakan dagingnya sebagai pelajaran bagi siapa
saja yang menentang Portugis.Antonio da Ornay menjadi penguasa tunggal di Pulau
Timor.Sebagai pemimpin kase metan di Pulau Timor,ia sangat aktif dalam melakukan
perdagangan cendana tidak saja di jual kepada pihak Portugis,tetapi justru diojual kepada
pihak VOC di Batavia.
Karena begitu berkuasanya,semua orang termasuk orang Portugis yang akan
membahayakannya disingkirkan. Raja Muda Portugis di Goa, Conde de Alvos (1681-1686)
pernah mencoba mengangkat seorang Portugis yang bernama Joao Antunes Portugal menjadi
captain jendral untuk Solor dan Timor. Ia tiba di Larantuka, tetapi Antonia da Ornay dan
prajuritnya telah menunngu di pantai dan memberitahukan bahwa rombongan Joao Antunes
tidak boleh mendarat dan idak di beri perbekalan air maupun kayu api serta tidak mau
menerima surat pengangkatan orang asing yang tidak tinggal di Timor. Ia menjadi penguasa
tunggal di Timor sampai wafat 1965.
Pada tahun 1699 ditunjuk gubernur baru untuk Timor yaitu Antono Mesquita
Pimentel. Ia disambut gembira di Larantuka dan Lifao karena diharapkan mampu merebut
kekuasaan dari Fransisco da Ornay. Tetapi karena ia memungut pajak yang tinggi dan
dituduh membunuh dua anak Antonio da Ornay, maka ia diusir pada tahun 1700. Penindasan
atas keluarga da Ornay dimanfaatkan oleh putra Matheos da Costa yakni Dominggos da
Costa untuk tampil sebagai pemimpin Portugis hitam di Pulau Timor. Dominggus da Costa di
Pulau Timor memindahkan pemukiman ayahnya dari Elo Abi ke tepi sungai Honbet anak
sungai Benain ke Noemuti. Noemuti dijadikan pusat kekuasaan menjelang akhir abad ke-17
(Ataupah, 1992). Ditinjau dari segi politik dan perdagangan, Noemuti merupakan pusat
pengganti Wesei Wehali yang hancur akibat serangan Portugis, sekaligus sebagai pusat
kekuasaan usif-usif meto di bagian tengah sungai Benain yang dihancurkan oleh Simao Luis.
Noemuti letaknya sngat strategis hanya berada dalam radius kurang lebih 35 km ke
Lifao/pantai Makasar maupun ke daerah-daerah penghasil cendana dan lilin di Amanatun,
Insana, Amanuban serta wilayah hulu dan hilir sungai Benain. Oleh karena itu Noemuti
menjadi tempat penumpukan cendana dan lilin yang dikeluarkan lewat Lifao dan menjadi
pasar penjualan parang, kapak, mesiu, senapan lantak dan lain-lain. Di Noemuti dibangun
sebuah benteng atau kota yang mencakup istana da Costa, bangunan gereja, tempat
penimbunan cendana serta lapangan upacara kemenangan dan pemajangan tengkorak lawan.
Portugis hitam tidak saja mempunyai tempat kedudukan di Noemuti tetapi juga di
Lifao dan Larantuka. Dominggus da Costa sendiri mempunyai tempat kedudukan didekat
Lifao yakni di Tulang Ikan atau Tulicao dan Animata. Pimpinan Kase Metan baik Metheus
da Costa, Antonio da Hornay, Dominggus da Costa, Fransiscus da Hornay memiliki
mobilitas yang tinggi. Mobilitas yang tinggi dimungkinkan karena mereka menguasai sumber
daya yang merupakan sumber kemakmuran lewat perdagangan yakni cendana. Ataupah
(1992) mengemukakan bahwa daya jelajah pasukan semakin jauh dikarenakan mereka
memiliki kuda sebagai tunggangan para prajurit. Kuda dimasukan oleh para pedangang
Hindu untuk melancarkan pengangkutan kayu cendana (Ormeling, 1955). Jagung yang
dimasukan oleh VOC ke Timor tahun 1672 dengan cepat menyebar ke seluruh Timor. Jagung
yang dijadikan bekal lebih tahan lama dibandingkan umbi-umbian dan mendorong daya
jelajah pasukan lebih jauh. Mereka menjelajahi sebagian besar wilayah Timor bagian barat
dari Noemuti sampai di wilayah sekitar Kupang.
Berdasarkan sumber laporan VOC, Noemuti sebagai kota beberapa kali terjadi
pergantian kekuasaan. Pada tahun 1702 Noemuti baru bergabung dengan keluarga da Costa
dan Don Alfonso Salema sebagai pemimpin Noemuti sekitar tahun 1749-1752. Noemuti
pernah menjadi bagian dari kekuasaan Amarasi selama beberapa tahun. Pada tahun 1761-
1769 Noemuti berada dibawah kekuasaan Antonio da Costa yang merupakan saudara
Dominggus da Costa II dan juga saudara Tenente General Topasses Gaspar da Costa III
(Hagerdal, tanpa tahun). Anak tertuanya Antonio da Hornay yakni Pedro da Hornay dalam
catatan VOC sering disebutkan sebagai Raja Oekusi.
Berdasarkan sumber laporan Portugis pada tahun 1702 Gubernur Coelho Guerreira
berusaha mengamankan Noemuti karena Noemuti dipandang sangat strategis. Noemuti pada
waktu itu dipimpin oleh seorang bernama Manuel Fernandes. Ia akhirnya ditangkap oleh
Captain Fransisco Caldeira yang merupakan utusan dari gubernur Antonio karena dinilai
bekerja lamban, namun ia diselamatkan oleh seorang padri yang bernama Frei Antonio das
Angustias. Captain Fransisco Caldeira tidak berani melawan padri yang dianggap memiliki
jabatan keramat dan dihormati. Gubernur akhirnya mengirim orang lain untuk menangkap
Manuel Fernandes. Maka tumbuh jiwa perlawanan pada Manuel Fernandes sehingga
terjadilah pertempuran dan dalam pertempuran tersebut Captain Dom Antonio Caldeira
tewas. Kepalanya dipotong dan dikirim kepada raja Dominggus da Costa di Larantuka.
Selanjutnya pada tahun1701 diangkat Antonio Coelho Guerreiro sebagai gubernur
baru. Ia berangkat dari Macao setelah membeli 2 buah kapal secara mencicil yakni S Pedro
dan S Antonio yang dilengkapi beberapa puncak meriam dan dapat tambahan 30m
prajurit.namun ketika sampai di Larantuka mereka tidak diperbolehkan mendarat oleh
Dominggos da Costa. Mereka akhirnya berlayar ke Bama dan kemudian melanjutkan
pelayaran ke Lifao. Ia juga tidak diterima oleh penguasa disana yakni Laurenco Lopez yang
masih ipar dari Dominggos da Costa. Berkat perundingan yang dilakukan Pater Manuel de S
Antonio akhirnya mereka bisa mendarat di Lifao walaupun tetap saja mendapat perlawanan
yang dapat dipatahkan pada tanggal 20 Februari 1702. Sejak itu Lifao atau Pantai Makasar
dijadikan pusat kedudukan Portugis di Nusa Tenggara Timur. Namun Dominggos da Costa
tetap tidak mengakui gubernur Portugis tersebut. Di Lifao terdapat beberapa gubernur yang
memerintah dengan silih berganti dalm kurun waktu yang singkat karena terjadinya
perlawanan yang dipimpin oleh Fransisco da Ornay. Disisi lain kekuasaan Portugis mendapat
tantangan berat dari VOC, yang sejak tahun 1653 telah merebut Kupang dan akhirnya pada
tahun 1657 kota Kupang dijadikan pusat kedudukan VOC di Nusa Tenggara Timur. Namun
dalam menghadapi VOC, Portugis hitam (Kase Metan) dan Portugis bersatu.
Pada tahun 1656 kekuatan gabungan Portugis hitam dibawah pimpinan Balthazar
Gonzalvez yang bergabung dengan Antonio da Ornay dan Matheus da Costa berhasil
memukul mundur pasukan VOC yang dipimpin Arnold de Vlaming van Oudhorn yang
menyerang Amarasi. Dalam pertempuran ini VOC berhasil dipukul mundur ke Kupang.
Pukulan terberat terjadi dalam perang Penfui tahun 1749. dalam pertempuran besar ini
kekuatan Portugis dibawah pimpinan Letnan Jendral Gaspar da Costa III dibantu oleh
Tenente Coronel Siko Bres, Capitao mor da Povoacao Dominggo da Faria, raja Amkono
Bastiao, raja Ambenu Paulo, pemimpin orang larantuka Januario Fernandes Varello.
Sedangkan VOC dipimpin Vandring Lip dengan kekuatan 130 mardijker dibawah pimpinan
Frans Mone Kana, 240 prajurit Sabu, 60 prajurit Solor, 30 prajurit Rote dan beberapa
sukarelawan. Dalam pertempuran ini kekuatan Portugis menderita kekalahan. Kekalahan ini
dianggap sebagai titik balik kekuasaan VOC dan Portugis di pulau Timor. Portugis makin
terdesak dan VOC mampu memperluas wilayah kekuasaanya ke pedalaman pulau Timor.
2. Bumi Cendana Pada Masa Hubungan Antar Nusa meliputi pada masa pengaruh Kerajaan
Majapahit, Bumi Cendana di bawah pengaruh Kerajaan Gowa, Bumi Cendana pada masa
pengaruh Kerajaan Bima, serta Bumi Cendana pada masa pengaruh Kerajaan Ternate.
- Bumi Cendana Pada Masa Pengaruh Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit dalam usaha menaklukan wilayah Nusa Tenggara Timur
dilakukan dengan menganut strategi penaklukan pulau-pulau kecil yang strategis sebagai
Bandar, baru melakukan penaklukan ke pulau-pulau besar disekitarnya. Pulau-pulau kecil
yang strategis ditaklukan lebih dulu adalah pulau Solor di bagian Timur Flores, Pulau
Ende di bagaian selatan pulau Flores, dan Sape dibagian barat, Pulau Raijua didekat
pulau Sabu, bagian utara pulau Pantar dan pulau Pura. Diberbagai tempat pasukan
Majapahit mendapat perlawanan dari pasukan raja-raja lokal seperti di Flores oleh
Pahlawan pasukan Jawa Palang Ama untuk mengahancurkan Umaili.
Dalam pelaksanaan Pemerintahan, kerajaan Majapahit memberikan otonomi yang
luas. Pemerintah pusat tidak mencampuri urusan pemerintahan di daerah ditempuh
dengan tujuan melaksanakan kekuasaan pemerintahan secara efisien. Dengan pemberian
otonomi yang luas, Majapahit tidak memerlukan tenaga yang besar dan biaya yang besar.
Dengan pemberian otonomi yang luas memberikan dampak pendekatan yang luwes dan
tidak bersifat sentralistik. Dengan demikian untuk mempertahankan kesetiaan dan
kesatuan kerajaan Majapahit dengan daerah-daerah diseberang lautan, Majapahit
menerapkan strategi sebagai berikut :
a. Mendirikan Angkatan Laut
Majapahit memelihara armada angkatan laut yang besar untuk melindungi daerah-
daerah taklukan dan menghukum daerah-daerah yang membangkang terhadap
pemerintah pusat Majapahit. Armada angkatan laut Majapahit telah banyak berjasa
menaklukkan daerah-daerah seberang lautan dan membinasakan musuh-musuh yang
yang melawan kekuasaan.
b. Menetapkan Rapat Nusantara dan Rapat Tentara
Setiap tahun di pusat kerajaan Majapahit dilakukkan dua pertemuan penting secara
berturut-turut yakni : pertemuan Nusantara dan pertemuan tentara yang dihadiri para
pembesar kerajaan di pusat. Rapat Nusantara dilakukan denagan tujuan untuk
memperkuat persatuan dalam Negeri dan sebgai alat diplomatic supaya pemerintah di
daerah dapat menyesuaikan diri dengan kebijakan pemerintah pusat di Majapahit.
c. Adanya kunjungan para pendeta ke daerah-daerah
Para pendeta yang datang disamping tugas utamanya menarik upeti merek juga
menyempatkan untuk menyebarkan agama.
d. Politik Perkawinan
Strategi yang dilakukan ini bertujuan untuk memperkuat ikatan dengan daerah yang
berda diseberang lautan sehingga hubungan antara kedua kelompok ini tetap terjalin.
e. Pemberian Hadiah dan Gelar Kehormatan
Hal ini dilakukan terhadap para Raja atau penguasa yang berada di daerah taklukan
untuk tetap tunduk kepada daerah pusat.
f. Pendekatan Sosial Budaya
Pada masa kekuasaannya, Majapahit menggunakan pendekatan tersebut berupa unsur
budaya Hindu antara lain :
1. Penggunaan Nama yang mengacu pada unsure Hindu-Jawa Majapahit.
2. Penggunaan Nama Temapt yang mengacu pada istilah Hindu-Jawa Majapahit
seperti kata Gunung yang dalam bahasa Sansekerta giri dalam perkembangan
menjadi gili, kili, ili, ile.
3. Dalam Kesenian dikenal adanya tarian Lendo Maja di Pulau Sabu, motif tenun di
Ngada yang di sebut Sapu Gaja dan di Lio motif Nggaja, dan daerah lainnya.
4. Kepercayaan Hindu ditandai adanya penggunaan mitologi Hindu dan ajaran
agama Hindu. Berbagai mitos yang terkait dengan mitologi Hindu adalah :
Kepercayaan akan Ular Naga dan di Pulau Flores dianggapa sebagai Pulau Naga
atau Pulau Nusa Nipa.
5. Serapan Kata-kata yang berasal dari unsure kata dalam bahasa Kawi atau
Sansekerta anatara lain : Kain atau lawon di Ngada disebut Zawo, di Ende disebut
Lawo,. Beras atau Wos di Manggarai disebut Wosa, di Ngada disebut Woja, Fosa
dalam bahasa Tetun.
6. Perhitungan Bulan didasarkan atas peredaran bulan bulan.
7. Pada masa pengaruh Hindu/Majapahit para pedagang Hindu memasukkan kuda
dan kerbau . Masuknya Kuda semula untuk kepentingan pengangkutan Kayu
Cendana dimana Kuda dijadikan kuda beban tetapi dalam perkembangan
kemudian kuda juga menjadi alat transport sebagai kuda tunggang bahkan
menjadi alat perang tradisional.
- Bumi Cendana dibawah Pengaruh Kerajaan Gowa
Kerajaan Gowa adalah sebuah kerajaan besar yang terletak di Sulawesi Selatan.
Sekitar tahun 1626 wilayah NTT mendapat pengaruh dari kerajaan Gowa. Wilayah NTT
mempunyai arti penting bagi kerajaan Gowa mengingat :
a. Letak wilayah Nusa Tenggara Timur strategis yang berda di persimpangan jalan
dagang ke pusat rempah-rempah.di Maluku dan jalan pelayaran menuju ke Australia.
b. Nusa Tenggara Timur menjadi sumber komoditi barang dagangan penting antara lain
Cendana, Lilin, budak, dan barang-barang lainnya.
c. Nusa Tenggara Timur memiliki beberapa pelabuhan alam yang strategis sebagai
tempat transito bagai perahu dagang dan perahu nelayan.
Pengaruh kekuasaan Gowa di Nusa Tenggara Timur berupa pengaruh langsung yakni
adanya penguasa sebagai Wakil Sultan Gowa yang ditempatkan di Reo. Wakjil Sultan ini
mempunyai tugas unutk mengontrol langsung pemerintahan yang berada di bawah
pimpinan dalu. Salah satu strategi kerajaan Gowa dalam memperluas wilayah
kekuasaannya adalah melakukan politik perkawinan antara para pembesar dari Gowa
dengan wanita dari penduduk setempat. Pengaruh lain juga terlihat dalam berbagai
serapan kata seperti marege yang artinya hitam dan hiasan kepala berbentuk bulan sabit
noni funan di Timor merupakan duplikasi perahu bugis/makasar. Selain itu pengaruh juga
terlihat dalam seni seperti motif keris pada kain tenun kodi yang meniru keris dari Gowa.
- Bumi Cendana Pada Masa Pengaruh Kerajaan Bima
Kerajaan Bima di pulau Sumbawa didirikan oleh pendatang dari Jawa yang
bernama Sang Bima yang memasuki wilayah Bima melalui teluk Asakota. Sekitar tahun
1616 Raja Bima yang saat itu di pimpin oleh seorang raja bernama Bima Mawaa Paju
menjalin hubungan dengan kerajaan Gowa dan hubungan itu berlangsung lama. Sejak
hubungan dengan kerajaan Gowa semakain erat. Raja setempat melakukan pembaharuan
dengan membangun sawah, armada angkatan laut, organisasi pemerintahandan perluasan
wilayah. Pada masa pemerintgahannya ia mngirimkan dua pejabat tinggi ke Manggarai
dan Sumba. Sampai abad ke 17 Kerajaan Bima masih menganggap pulau Sumba sebagai
daerah kekuasaannya. Seperti Contoh di Memboro masih terdapat peninggalan benteng
Bima ( Nggolu Bima ). Pengaruh yang diberikan oleh kerajaan Bima terhadap wilayah
NTT dalam hal aturan adat.
- Bumi Cendana Pada Masa Pengaruh Kerajaan Ternate
Nusa Tenggara Timur terutama wilayah kepulauan sebelah timur yakni Alor,
Solor, Adonara dan Lembata. Mempunyai kedudukan penting dan strategis karena
letaknya di persimpangan jalan dagang menuju Maluku. Banyak Bangsawan dari Ternate
dan pengikutnya yang berkunjung bahkan menetap di beberapa pulau di Nusa Tenggara
Timur. Para bangsawan tersebut tenyata menjadi perintis dalam menyebarkan agama
islam di NTT. Kerajaan Ternate pada tahun 1645 berubah menjadi kerajaan Islam sampai
tahun 1683. Ternate masih mengklaim diperintah oleh Raja yang bergelar Sultan. Putra
Rja diberi gelar kecil atau Kaichili dan putri Raja diberi gelar Nacil Naichili sedangkan
kepala daerah diberi gelar Sangaji. Pada tahun 1680 kerajaan Islam Lowayong
merupakan kerajaan Islam yang memiliki supremasi terhadap kerajaan islam lainnya.
Pengaruh lainnya terlihat dalam hal sistem kepemimpinan yang dipimpin langsung oleh
Pangeran Sultan Syarifah yang menetap di Pulau Solor dan menjadi pemimpin bagi
rakyat setempat. Selain itu terlihat juga dalam hal klen yang ada di Pulau Timor tersebut
diambil dari Pualau Seram, Demikan nenek moyang orang Helong yakni Koen Lai Bissi
dan dari sini mereka bergerak ke sebelah barat Pulau Timor dan sampai di Kupang. Di
Pulau Rote yakni di Termanu terdapat klen yang menyatakan keturunan dari Maluku
yakni Alo Kai, Lele Kai berangkat dari Maluku Utara membawa pedang Pale Koli
dengan singgah di Pulau Alor, Timor, Lele Kai, dan Kai-kai kemudian menetap di Pulau
Timor sedangkan Alo Kai Sampai Di Pulau Rote Ia merupakan keturunan suku golongan
Nafetin dam Mbae. Di Nusa Termanu di kenal nenek moyang yang bernama Ma Bula
yang datang dari Seram melalui Amfoan, Sawu, Loleh sampai di Termanu. Demikian
pula dikenal nenek moyang yang bernama Pada Lalais yang datang dari Seram melalui
Amfoan dan akhirnya sampai di Termanu.
3. Bumi Cendana pada masa pergerakan kemerdekaan
a. Para pejuang dan kaum pergerakan yang dibuang ke bumi cendana.
Dalam kaitan perjuangan melawan kekuasaan colonial bumi NTT juga dijadikan
lokasi pembuangan para pejuang dari wilayah Indonesia bagian barat (pulau jawa dan
sumatra). Para pejuang yang dibuang di bumi NTT ikut memperkuat dan memberikan
inspirasi barisan perlawanan / pergerakan . parah pejuang yang dibuang ke NTT antara
lain :
Pengikut perjuangan pangera Diponegoro yang melawan belanda di Jawah Tengah
pada tahun 1825-1830 dibuang ke Kupang (Airmata) antara lain : Pangeran Ali Basa
Mahmud Ganda Kusuma / Pangeran Achmadin Danukusuma dan R Sutomo.
Pejuang perlawanan Gunung Maras , Bangka, Yakni Dipati Amir Bahren dan Dipati
Hamzah Bahren dibuang ke Kupang dan ditempatkan di Bonipoi.
Pejuang dari aceh bernama Ui Baba Tahun 1885 ditempatkan di Kampung Solor.
Pejuang dari Banten : Kyai Haji Muhamat Arzad Bin Alwal, Kyai H. Abdul Salam
dan H Masyur. Yang terlibat dalam perlawanan di Cilegon tahun 1886 di asingkan
ke Kupang pada tahun 1892.
H Datuk Batuah dan Natar Nasamudin pejuang dari aceh yang dibuang ke Kupang
tahun 1924. Ia bersama Kristian Pandie dan W.J Toepoe mendirikan organisasi
pergerakan Timor karapatan evolusi. Seorang pejuang dari aceh lainnya yang
merupakan keluarga raja-raja dibuang ke Atambua dan mereka dikenal sbagai
keluarga Bone di Fatuketi. Selama dalam pengasingan tokoh dari Aceh ini menjalin
persahabatan dengan raja Tahon yang bernama Leo. Raja taon wafat tanggal 31
agustus 1932.
Bungkarno tahun 1934-1938 di buang ke Ende. Selepas dari penjarah suka miskin di
Bandung Bung Karno di jatuhi hukum an buang/ pengasingan ke Ende, Flores.
Rombongan Bung Karno yang terdiri dari Bung Karno, Ibu Inggit Garnasih (isteri),
Ratna Juami (anak angkat) dua pembantu : Muhasan dan Karmini serta Ibu mertua
Amsi. Rombongan berangkat ketempat pengasingan di Ende Flores dari Surabaya
dengan mengunakan kapal barang Van Riebeek. Setelah 8 hari berlayar riba di Ende
tanggal 14 Januari 1934.
b. Pergerakan Politik Dan Sosial Dibumi Cendana
Organisasi pergerakan kemerdekaan di Nusa Tenggara Timur mempunyai
pergerekan di bagian di Indonesi lainnya terutama dipulau Jawa (Jakarta, Bandung,
yogyakarta, dan surabaya) dan Makasar. Organisasi pergerakan di Nusa Tenggara timur
pada umumnya didirikan oleh para pelajar, pemuda, dan pegawai dan guru. Fox (1977)
mengungkapkan bahwa pada awal organisasi pergerakan di Nusa Tenggara Timur banyak
dipelopori oleh kaum intelektual yang berasal dari Rote dan Sabu. Dengan demikian
sangan menentukan satu pergerakan yang secara umum tidak secara terang-terangan
bersifat politikum, tetapi bersifat sosial. Namun dalam perkembangannya kemudian
pergerakan tersebut dalam kegiatannya banyak yang bersifat politik. Karena pendkung
utama pergerakan adalah guru dan pegawai serta pelajar maka corak pergerakan pada
umumnya bersifat moderat dan bahkan sebagian bersifat Kooperatif. Beberapa organisasi
pergerakan, organisasi sosial dan kepemudaan di NTT antara lain adalah :
Timor Verbond
Timor Verbond termasuk organisasi pergerakan yang pertama lahir .
organisasi ini didirikan di Makasar pada tahun 1922 oleh DS Pella. Pertama kali
berdiri Timor Verbond dipimpin oleh W J Amalo sebagai ketua pengurus besar yang
berpusat di Makasar . dalam anggaran dasarnya Timor Verbond bertujuan memajukan
derajat rohani dan jasmani para anggotanya Khususnya kaum Timor. Walaupun
dalam anggaran dasarnya bersifat sosial,dalam perkembangannya kegiatan Timor
Verbond mengarah ke kegiatan politik dan secara tegas mencampuri urusan ketata
negaraan pada waktu itu.
Perserikatan Kebangsaan Timor (Timor).
Pada tahun 1937 di kupang dibentuk organisasi perserikatan Timor oleh IH
Doko dan kawan-kawan.IH Doko yang telah selesai menumpah pendidikan di HIK
Bandung dan pulang ke Kupang mendirikan perserikatan kebangsaan Timor sebagai
kelanjutan dari perjuangan de Timorche jongeren yang dipimpin H Johanes di
Bandung. Pimpinan perserikatan kebangsaan Timorini adalah IH Doko (ketua)dan
Ch Ndaumanu (sekretaris). Adapun tujuan perserikatan kebangsaan Timor sesuai
dengan tercantum dalam anggaran dasarnya adalah untuk mempertinggi derajat kaum
dan bangsa. Namun dalam urusan politik pemerintahan.
Partai Demokrasi Indonesia (PDI)
Perserikatan kebaangsaan Timor yang telah berdiri sejak tahun 1937 akhirnya
haruis diakhiri pada tahun 1946 dengan dibentuknya lembaga perjuangan baru
sebagai kelanjutan PKT yakni partai demokrasi Indonesia (PDI) pada bulan Maret
1946. Pimpinan PDI sebagai ketua IH Doko, wakil ketua TOM PELLO sekretaris Ch
F Ndaumanu dan penasehat Raja Amarasi H A Koroh. Partai demokrasi indonesia
segera melakukan konsolidasi kedalam. Ditiap kantor pemerintah ditunjuk seorang
yang ditugaskan untuk mengumpulkan berita-berita yang ada kaitannya dengan
perjuangan bangsa. Berbagai cabang dan bagian organisasi dibentuk. PDI cabang
Kupang berdiri dengan ketua Raja Kupang dan Titus Uly sebagai wakil ketua A
Nisnoni. Bagian buruh dibentuk dengan ketua Saduk Nausab Oematan. Bagian
pemuda dipimpin Mx Rihi seorang pemuda yang ikut terlibat dalam pertempuran 10
November di Surabaya.
Kerapatan Timor Evolusi
Beberapa tahun sesudah Timor Verbond berdiri pada tahun 1924 dua orang
tokoh dari pulau Rote bernama Christian Pandie yang beraliran sosialis bersama
dengan JW Toepoee membentuk organisasi kerapatan Timor Evolusi. Namun tidak
lama berdiri Christian Pandie bersama H Datuk Batuah dan Natar Nazamudin tokoh
pejuang Aceh yang dibuang oleh pemerintah kolonial Belanda ke Kupang beserta MB
Mae dan M Amtiran keluar dari kerapatan timor Evollusi. Mereka mendirikan
organisasi sendiri yang di beri nama Serikat Timor yang menganut faham sosialis
dimana setiap orang bersaudara . tidak lama setelah berdiri organisasi ini kemudian
diubah namanya menjadi Serikat Rakyat.
Perseikatan Timor (PT)
Perseikatan Timor didirikan oleh C Frans dan J Kedoh. Organisasi kerapatan
Timor menganut faham kooperatif dengan pemerintaah Hindia Belanda dan
oraganisasi Gereja. Organisasi ini memiliki sebuah surat kabar bernama Perserikatan
Timor. Karena faham yang kooperatif, organisasi ini dengan cepat menarik perhatian
pemerintah Hindia belanda untuk membentuk pembiayaan penerbitan surat kabar
Perserikatan Timor. Organisasi ini oleh pemerintak Hindia Belanda dijadikan wahana
untuk melawan kelompok yang dianggap radikal.
Partai Lima Serangkai
Kelompok partai lima serangkai ada yang berpusat di Jakarta, Ambon dan
kupang, namun kelimanya memiliki cabang di kupang. Kelompok lima serangkai
terdiri dari :
Partai Persatuan Timur Beasr (TB) yang berpusat di Ambon diketahui oleh Sersan
Maayor Manduapessy
Indo Europees Verbond (IEV) yang berpusat di Jakarta. Yang di kepalai oleh
Rangcuret, seorang pegawai doane di Kupang
Democreatische Bond Van Indonesia (DBI) pengurus besarnya berpusat di
Jakarta dengan csabang-cabangnya berada di Kupang, kefamenanu, Soe,
Maumere, Wolowaru, Baa. Kisar, Sumba.
Persatuan kaum Maluku (PKM) pengurus besar di Batavia dan cabangnya antara
lain di Ambon dan kupang
Persatuan Selatan Daya (PSD) pengurus besarnya berkedudkan ddi kupang
denggan cabangnya di Batavia, Ambon, Makasar dan Merauke. PSD di pimpin
oleh WD Frans, seorang pemegang buku pada kantor Jawatan Pekerjaan Umum di
Kupang.
Kelima partai ini tidak saja dikenal berhaluan kooperatif bahkan cenderung
dianggap sebagai kaki tangan pemerintah Kolonial Belanda oleh kaum
pergerakan. Bebberapa kegiatan selalu berseberangan dengan kaum pergerakan
dan selalu membela pemerintah Kolonial Belanda.
Partai Serikat Islam Indonesia (PSII)
Organisasi pergrkan PSII berdiri di Dulolong Alor pada tahun 1932 dengan
status ranting. PSII dipimpin oleh Umar Bara Pa dan H Dasing. PSII cabang di
Makasar. Organisasi pergerakan PSII yang dikenal dipimpin oleh tokoh pergerkan
nasional HOS Tjokroaminoto, dalam perjuuangan berlanndaskan agama Islam dan
bersifat nonkoopratif dengan pemerintah kolonial Belanda di antaranya kampamnye
menolak membbayar pajak. Akibat dari keegiatannya tokoh PSII Umar Bara Pa dan
H Dasing akan ditangkap penguasa kolonial. Umar Bara Pa dan H Dasing berhasil
meloloskan diri namun seorang tooh lain bernama Kalipang berhasil ditngkap dan di
penjarakan di Kupang selama tiga bulan.
Perkumpulan Pemuda dan Kemasyarakatan
1. De Timorsche Jongeren
Pada tahun 1933 di asrama Holllands Inlandse Kweekschool atau HIK di Bandung
lahirlah organosasi kepemudaan yang diberi nama de Timorsche Jongeren yang
dipimpin H Johanes seorang mahasiswa THS Bandung. Para pemuda yang ikut
aktif sebagai pengurus antara lain : SK Tibuludji, Ch F Ndaumanu, IH Doko dan
JHA Tulle. Organisasi kepemudaan ini bertujuan mempersatukan seluruh pelajar
yang berasal dari Residenan Timor yang sedang menuntut ilmu diberbagai kota
besaar di tanah air. Oraganiisasi ini menerbitkan sebuah majalah dengan nama De
Timorsche Jongeren.
2. Pada Tahun 1928 di Rebas, Ruteng, berdiri organisasi pemuda : gerakan pemuda
penjaga serikat-serikat keagamaan, kersulan pers dan pendidikan rohani kelompok.
3. Pada tahun 1933 di ruteng berdiri organisasi persaudaraan social katolik ruteng
(PSKR) organisasi ini dirintis oleh seorang guru katolik dari Jawa bernama Eligius
Surajin (sejarah gerja Katolik Indonesia 3 b, 1974). Tokoh ini seorang inspektur
sekolah pemerintah di Ruteng
4. Pada Tahun 1910 ddi Kupang berdiri sebuh perkumpulan dagang besar bernama
tokoh kemajuan Timor yang dipimpin oleh C Frans sebagai derektur. Modal awal
dari sumbangan masyarakat diseluruh Residenan Timor dan daerah taklukannya
termasuk orang-orang Timor yang berada di perantauan.
5. Timor studie fonds didirikan oleh pendeta j Sjioen organisasi ini betujuan untuk
memberikan bantuan dan dana pendidikan bagi para pelajar Timor namun
organisasi ini tidak mampu berkembang hanya dalam beberapa ttahun ditutup.
6. Pada tahun 1925 di kupang dibentuk oraganisasi Islam bernama bintang Timor
yang dipimpin oleh Masri seorang kepala bea cukai di Kupang. Ia dibantu oleh
Adjam, B Naiusaf dan AS Sitt. Organisasi ini bersifat social
7. Persatuan islam Timor (persit) didirikan pada tanggal 7 april 1946. Tujuan
pendirian organisasi persit mempersatukan umat islam di seluruh kepulauan Timor
dan mengadakan suatu perguruan yang berdasarkan islam dan kegiatan ekonomi
sebagai penunjang pendidikan. Persit dipimpin oleh AS Sitta sebagai ketua,
Muhamad Sanusi sebagai wakil ketua, sekretaris Aang Samiun dan Muhamad
Naiusaf, Bendahara A. Adjam. Untuk memperlancar kegiatan persit dilengkapi
dengan sejumlah badan antara lain :
- Badan keagamaan dipimpin Kasim Moestafa
- Badan perguruan dipimpin A.M. Salia
- Badan perekonomian dipmpin Hamoet Al katiiri
- Bagian kepemudaan dipimpin Muhamad Iiyas
- Bagian kesadaran Muslimat Persit dipimpin Sitti Hawa
Pada tanggal 11 Maret 1948 Persit berhasil mendrikan sebuah sekolah dasar yang
di beri nama sekolah Rakyat Persit.