Post on 01-Mar-2018
7/25/2019 Tugas Ipd Dr.agung
1/32
TUGAS
SMF ILMU PENYAKIT DALAM
Disusun oleh:
Muhammad Fadhil 12100110!
Nadia 12100110!1
Fi"dha Fa#h"unnisa 12100110!$
Fi%"i A"&ia%n' 12100111($
)en' *a#hma% +i,a'a 12100110$1
Ummi Yusu& 121001102-
Dia"s *ama.an Audisi 121001101
Ma"'am /a"ina 121001101$
Minaldi Nu"ono 121001101-
P"ese3%o":
d"4 Aun5 S3PD
)AGIAN ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KED6KTE*AN UNI7E*SITAS ISLAM )ANDUNG
*UMA/ SAKIT MU/AMMADIYA/ )ANDUNG
2018
7/25/2019 Tugas Ipd Dr.agung
2/32
PEME*IKSAAN T*AK/EA
a. posisi pasien duduk tegak menghadap lurus kedepan
b. posisi pemeriksa didepan pasien sedikit kesamping
c. leher pasien sedikit fleksid. posisi dagu pasien berada di garis tengah
e. perhatikan bagian bawah trakhea sebelum masuk dalam rongga dada, bagian paling mudah
bergerak
f. gunakan ujung jari telunjuk, lalu tekan lembut kedalam lekukan suprasternal tepat di medial
dari sendi sternoklavikularis bergantian dikedua sisi trakhea
g. keadaan normal bila ujung jari hanya menyentuh jaringan lunak di sebelah trakhea
h. bila ujung jari menyentuh tulang rawan trakhea tidak di garis median maka deviasi trakhea
kearah tersebut, sedangkan sisi lain hanya menyentuh jaringan lunak.
7/25/2019 Tugas Ipd Dr.agung
3/32
PEME*IKSAAN KELEN9A* GETA/ )ENING LE/E*
Muskulus sternokleidomastoideus membagi leher menjadi dua bagian besar, anterior dan lateral.Masing- masing bagian terbagi lagi atas beberapa segitiga. Pada bagian anterior, terdapat 4 buah
regio segitiga: Submandibular tiangle, submental triangle, carotid triangle, danmuscular
triangle.
Gambar : ubmandibular !riangle
"atas:
#nterosuperiorly: perbatasan inferior
dari mandibula.
$nferomedially: perut anterior dari
digastric.
$nferolaterally: perut posterior dari
digastric.
Gambar : ubmental !riangle
"atas:
$nferior: tulang hyoid.
%ateral: perut anterior kanan dan kiri
digastric.
%antai: &ua otot mylohiod.
#pe': Pada akhir inferior simfisis
menti.
7/25/2019 Tugas Ipd Dr.agung
4/32
Gambar : (arotid !riangle"atas:
uperomedially posterior perut
digastric
%ateral: perbatasan anterior dari otot
sternokleidomastoid
$nferomedially: perut superior
omohyoid
Gambar : Muscular !riangle
"atas:
#nteriorly : anteromedian garis leher
Posteriorly : perbatasan anterior otot
sternokleidomastoid.
uperiorly : perbatasan inferior
mandibula
#pe' : jugularis notch
7/25/2019 Tugas Ipd Dr.agung
5/32
Pada bagian lateral leher, terdapat ) buah regio segitiga :posterior/occipital triangle dan
subclavian triangle.
*ambar : %okasi kelenjar getah bening +*" di daerah kepala dan leher.
#merican ead and /eck ociety and the ##0-/, membagi kelenjar limfe +getah
bening menjadi 1 regio, level $ 2 3$.
%evel $# : ubmental
%evel $" : ubmandibular
%evel $$ : Upper Jugular
Gambar : Posterioroccipital triangle dan subclaviantriangle4
7/25/2019 Tugas Ipd Dr.agung
6/32
!erletak di sepanjang vena jugularis bagian atas, tepatnya dimulai dari dasar tengkorak
sampai inferior os hyoid
%evel $$$ :Middle Jugular
!erletak dari os hyoid sampai kartilago krikoid
%evel $3 :Lower Jugular
!erletak dari kartilago krikoid sampai batas atas klavikula
%evel 3 :Posterior Triangel Group (spinal accessor and supraclavicular nodes!
!erletak di antara muskulus sternokleidomastoideus dan muskulus trape5ius. %evel 3# dan
3" dipisahkan oleh perpanjangan garis kartilago krikoid.
%ever 3$ " #nterior $ompartment Group(pretrac%eal, paratrac%eal, precricoid!
&ari os hyoid sampai ke regio suprasternal.
PEME*IKSAAN KELEN9A* GETA/ )ENING LE/E*
%angkah- langkah dalam pemeriksaan kelenjar getah bening leher:
6. Memperkenalkan diri dan inform consent terlebih dahulu kepada pasien). (uci tangan dengan sabun dan bilas dengan air mengalir
7. !anyakan kepada pasien bagian mana yang dianggap sakit oleh pasien dan informasikan
bahwa apabila pada pemeriksaan nanti ada rasa sakit yang dirasakan pasien, maka pasien
harus memberi tahu.
4. Posisikan pasien. $dealnya, pemeriksaan sebaiknya dilakukan dengan berdiri di belakang
pasien. &an pasien diperiksa dalam posisi duduk.
8. $nspeksi
elenjar getah bening leher terletak di sepanjang bagian anterior dan posterior dari leher
tepat di bagian bawah dagu. 9ika kelenjar getah bening cukup besar, dapat terlihat adanya
*ambar : Pembagian %evel kelenjar getah bening leher
7/25/2019 Tugas Ipd Dr.agung
7/32
pembengkakan di bawah kulit dan lebih mudah lagi jika pembesarannya asimetris +akan
lebih mudah untuk melihat adanya pembesaran kelenjar getah bening jika hanya satu
bagian saja yang membesar.
al-hal yang harus diperhatikan pada inspeksi:
Pembesaran kelenjar getah bening
kar bekas operasi +cancer e'ision
Massa yang jelas
1. Palpasi
Palpasi kelenjar getah bening harus menggunakan empat ujung-ujung jari karena ujung jari
adalah bagian yang paling sensitif. Palpasi dilakukan dengan membandingkan antara
bagian kiri dan kanan secara simultan, dari atas ke bawah dan dengan sedikit tekanan.
Palpasi kelenjar limfe submental dan submandibular yaitu pemeriksa berada dibelakang
penderita kemudian palpasi dilakukan dengan kepala penderita condong ke depan sehingga
ujung-ujung jari-jari meraba di bawah tepi mandibula. epala dapat dimiringkan dari satu
sisi ke sisi yang lain sehingga palpasi dapat dilakukan pada kelenjar yang superficial
maupun yang profunda. 9uga dapat dilakukan dengan palpasi bimanual.
7/25/2019 Tugas Ipd Dr.agung
8/32
*ambar : Palpasi kelenjar limfe submental dan submandibular
7/25/2019 Tugas Ipd Dr.agung
9/32
*ambar : Palpasi kelenjar limfe asesorius
*ambar : Palpasi kelenjar limfe supraklavikular
7/25/2019 Tugas Ipd Dr.agung
10/32
PENYAKIT YANG MENYE)A)KAN PENU*UNAN NAFSU MAKAN
Penurunan nafsu makan merupakan akibat dari kerjasama $%-6 dan !/-;. eduanya akan
meningkatkan ekspresi leptin oleh sel adiposa. Peningkatan leptin dalam sirkulasi menyebabkan
negatif feedback ke hipothalamus ventromedial yang berakibat pada penurunan intake makanan
$nfeksi : Pneumonia, epatitis, $3, $nfluen5a, Pielonefritis
Penyakit jantung, ginjal, liver, +ginjal kronis, sirosis, gagal jantung kongestif
0bstruksi usus
Pankreatitis, radang pada pancreas, appendicitis
&M, ipotiroid
7/25/2019 Tugas Ipd Dr.agung
11/32
ehamilan
&emensia, #l5heimer
Peme"isaan To"as dan Pa"u
i4 An%e"io" ;hes% Ee">a"in?
@ Ins3esi
6. !empatkan pasien dalam posisi supinasiberbaring.
). Posisi pemeriksa berdiri di midline position dihadapan pasien.7. $nspeksi:
- "entuk dada : imetris atau tidak> #da deformitas atau tidak>
/ormal chest : diameter pro'imodistal lebih panjang dari anterodistal
Pigeon chest : diameter anteroposterior lebih panjang dari
pro'imodistal
7/25/2019 Tugas Ipd Dr.agung
12/32
unnel chest : diameter anteroposterior lebih pendek dari
pro'imodistal
"arrel chest : diameter anteroposteriol sama denga pro'imodistal
yposis : tulang belakang bengkok ke depan
coliosis : !ulang belakang bengkok ke sanping
%ordosis : tulang belakang bengkok ke belakang
- #mati pernafasan klien : frekuensi + 61 2 )4 ? per-menit , retraksi
intercosta, retraksi suprasternal, pernafasan cuping hidung.
Macam-macam pola pernafasan :
o @upnea : $rama dan kecepatan pernafasan normal
o !akipneu : Peningkatan kecepatan pernafasan
o "radipnea : %ambat tapi merupakan pernafasan normal
o #pnea : !idak terdapatnya pernafasan
o (hene tokes : Pernafasan secara bertahap lebih cepat dan dalam, dan
melambat diseligi pereode apnea
o "iotAs : Pernafasan cepat dan dalam dengan berhenti tiba-tiba .
o usmaul : Pernafasan cepat dan dalam tanpa berhenti
- #pakah ada retraksi di interspace saat inspirasi atau tidak>
- %ihat pergerakannya apakah ada pergerakan dada yang tertinggal atau tidak>
@ Pal3asi
6. $dentifikasi suprasternal notch.
). etelah ditemukan, turun 8 cm ke bawah tepat dengan sternal angle.
7. !emukan hori5ontal bony ridge yang merupakan joint manubrium ke body of
sternum
4. Pindahkan jari ke arah lateral lalu temukan rib ke ) dan costal cartilage
8. usuri ke arah bawah dari setiap $( nya.1. $( pertama yang ada dibawah ribs ke ) merupakan $( kedua.
Es3ansi
7/25/2019 Tugas Ipd Dr.agung
13/32
6. !empatkan ibu jari satu level atau parallel dengan ribs 6B dan tangan
pemeriksa menggenggam lateral rib cage.). *eser sedikit ibu jari pemeriksa ke arah medial agar kulit sedikit mengkerut,
lalu Minta pasien bernafas dalam.
7. %ihat perbedaan dari ibu jari selama pasien inspirasi serta rasakan apakahekspansi thoraks dan pergerakan pernafasannya simetris atau tidak>
@ Ta#%ile F"emi%us
6. *unakan ball + bony part dari jari atau ulnar surface dari tangan dan letakan
di kedua sisi secara simetris
). Minta pasien untuk mengucapkan %u,,uhB%u,,uhC7.
7/25/2019 Tugas Ipd Dr.agung
14/32
7. usuri kebawah hingga $( 7 lalu berpindah sedikit ke lateral dan lanjutkan
perkusinya hingga batas paru hepar +ketika perkusi ditemukan bunyi
dullness, minta pasien tarik nafas dan tahan sebentar. etika diperkusi lagi,
suara dullness berubah menjadi sonor batas paru hepar. /ormalnya: $(
8
4. "andingkan dengan sisi sebelahnya dan identifikasi kualitas dari suara:
intensitas, pitch dan durasi.
)a%as 3a"u he3a":
6. Perkusi dari $( 6 di midclavicle, susuri tiap $( hingga ditemukan bunyi
dullness.). etelah ditemukan bunyi dullness, minta pasien menarik nafas dan
menahannya sebentar.7. %alu perkusi kembali pada area yang tadi berbunyi dullness. "ila dullness
berubah menjadi sonor, itu merupakan batas paru hepar.No"maln'a di
I;S 4
@ Aus#ul%a%ion
6. Minta pasien menarik nafas dalam dan mengeluarkannya melalui mulut.
). #uskultasi dengan menggunakan diafragma dari stetoskop di area yang sama
dengan area perkusi sebelumnya
7. Pindahkan setoskop dari satu sisi ke sisi lainnya +5ig5ag.
4. $dentifikasi: in%ensi%as5 3i%#h dan du"asi dari fase inspiratoryDekspiratory
dari breath sound.
7/25/2019 Tugas Ipd Dr.agung
15/32
8. /ormal breathsound: vesicular breath sound, bronchovesicular, dan bronchial
+cat: bronchial hilus ics 8 setinggi nipple, bvs berada di ape'
1. emudin dengarkan apakah ada suara tambahan atau tidak
(rackles, identifikasi:
- %oudnes, pitch dan duration+tentukan crackles kasar atau halus
- 9umlah- Eaktu
- %okasi di dinding dada
- #pakah menetap dari setiap pernafasannya- #pakah terdapat perubahan setelah batuk atau posisi yang berubah
Ehee5e dan ronchi, identifikasi:
- Eaktu
- %okasi- #da perubahan ketika batuk atau bernafas dalam
9ika ditemukan lokasi bvs atau bronchial yang abnormal lanjutkan
memeriksa penyebaran suara tersebut
ii4 Pos%e"io" ;hes% E
7/25/2019 Tugas Ipd Dr.agung
16/32
F. *eser sedikit ibu jari pemeriksa ke arah medial agar kulit sedikit mengkerut,
lalu Minta pasien bernafas dalam.=. %ihat divergen dari ibu jari selama inspirasi serta rasakan pergerakannya,
apakah sama atau tidak.
@ Ta#%ile F"emi%us
6. *unakan ball + bony part dari jari atau ulnar surface dari tangan dan
letakan di kedua sisi secara simetris +diawali dari area di bawah scapula
). Minta pasien untuk mengucapkan %u,,uhB%u,,uhC.
7.
7/25/2019 Tugas Ipd Dr.agung
17/32
6. Cntuk mengidentifikasi batas paru
). Perkusi sesuai dengan F area pada gambar secara 5ig-5ag.
7. "andingkan langsung dengan sisi sebelahnya dan nilai : intensitas,
pitch,dan durasi.
)a%as dia&"ama 3a"u
6. Perkusi dari $( pertama diantara midscapula dan paravertebra hingga
terdapat bunyi dullness. +"unyi paru normal: sonor). #pabila sudah ditemukan bunyi dullness, minta pasien untuk tarik nafas dan
menahannya sebentar.
7. Perkusi kembali area yang tadi berbunyi dullness, bila dullness berubah
menjadi sonor H batas diafragma paru.
@ Ausul%asi
6. Minta pasien menarik nafas dalam dan megeluarkannya melalui mulut). #uskultasi dengan mnggunakan diafragma dari stetoskop di area yang sama
dengan area perkusi sebelumnya.
7. Iang didengarkan :
"unyi hasil pernafasan
"unyi tambahan
4. Pindahkan setoskop dari satu sisi ke sisi lainnya dan bandingkan.
7/25/2019 Tugas Ipd Dr.agung
18/32
8. $dentifikasi: intensitas, pitch dan durasi dari fase inspiratory dan ekspiratory
dari breath sound.1. /ormal breathsound: vesicular breath sound, bronchovesicular, dan
bronchial
Laman'a )un'i Lama )un'i In%ensi%as
)un'i
Es3i"asi
Nada
)un'i
Es3i"asi
Loasi )un'i
Te"dena"
No"mal
7esiula" "unyi inspirasi
berlangsung
lebih lama
daripada bunyi
ekspirasi
Pelan
7/25/2019 Tugas Ipd Dr.agung
19/32
Ehee5e dan ronchi, identifikasi:
- Eaktu
- %okasi- #da perubahan ketika batuk atau bernafas dalam
9ika ditemukan lokasi bvs atau bronchial yang abnormal lanjutkan
memeriksa penyebaran suara tersebut
=. "unyi suara yang ditransmisikan
#pabila mendengar bunyi pernafasan bronkovesikular atau bronkial
yang lokasinya abnormal, lanjutkan pemeriksaan untuk menilai bunyi
suara yang ditransmisikan.
&engan stetoskop, dengarkan bunyi-bunyi di daerah simetris lalu :
o Minta pasien mengucapkan Jtujuh-tujuhK. /ormalnya bunyi
akan ditransmisikan melalui dinding dada akan terdengar
seperti teredam tidak jelas. +apabila terdengar keras maka
disebut bronkofoni
o Minta pasien mengatakan JiiiK, akan terdengar suara $ yang
teredam. +jika suara JiiK terdengar sebagai JeiK +egofoni,
terdapat kemungkinan adanya konsolidasi lobaris.
Peme"isaan ,an%un
14 Ins3esi
$nspeksi untuk kelainan kulit dan atau tanda bekas operasi jantung. elain itu dapat di cari juga
7/25/2019 Tugas Ipd Dr.agung
20/32
iktus kordis dengan memerhatikan lokasi ape' jantung. /ormalnya posisinya sekitar 6 cm medial
garis midclavicular pada garis intercostal 3 kiri.
24 Pal3asi
&enyut ape' jantung harus dipalpasi dan ditentukan letak posisinya, jika posisinya bergeserdari normal, dapat disebabkan pembesaran jantung atau penyakit paru. %uas daerah iktus kordis
biasanya sebesar koin. Palpasi ape' menggunakan telapak tangan bagian tengah, untuk
mendeteksi impuls ape' dan thrill, palpasi dengan jari pada daerah katup pulmonal dapat teraba
pada hipertensi paru.
4 Ausul%asi
Pemeriksaan auskultasi jantung dimulai dengan daerah mitral +iktus kordis, selanjutnya pada
daerah trikuspid +intercostal 4 parasternal kiri, lalundaerah katup pulmonal +intercostal ke )
parasternal kiri, dan terakhir di daerah katup aorta +intercostal ke ) parasternal kanan.untuk
hasil pemeriksaan yang akurat, pengalaman mendengarkan bunyi jantung yang normal sangat
penting untuk menentukan ada kelainan pada auskultasi.
"unyi jantung 7 adalah bunyi jantung bernada rendah pada fase diastolik awal, yaitu pada pengisian pasif ventrikel
)UNYI 9ANTUNG
7/25/2019 Tugas Ipd Dr.agung
21/32
14 )un'i ,an%un 3e"%ama =S1?
"unyi jantung pertama +) mempunyai ) komponen yaitu penutupan katup mitral dan
trikuspid, paling baik di dengar dengan menggunakan diafragma stetoskop. "unyi 6 dengan )
dibedakan dengan meraba pulsasi arteri karotis bersamaan dengan auskultasi, bunyi yang timbulbersamaan dengan denyutan arteri karotis adalah 6. (aralain adalah dengan membedakan fase
sistolik dan diastplik, biasanya sistolik lebih pendek dibandingkan dengan diastolik.
24 )un'i ,an%un 2 =S2?
"unyi jantung dua +) yang lebih pendek dak lemah dan bernada sedikit lebih tinggi daripada
bunyi jantungsatu, paling baik didengar menggunakan diafragma stetoskop. "unyi jantung )
adalah penutupan katup aorta dan pulmpnal yang menandakan akhir fase sistolik. "unyi jantung
) merupakan awal dari fase diastolik yang biasanya lebih lama dari fase sistolik.
(4)un'i ,an%un S(
"unyi jantung 7 adalah bunyi jantung bernada rendah pada fase diastolik awal, yaitu
pada pengisian pasif ventrikel,paling baik di dengar menggubakan bell stetoskop. al ini terjadi
akibat pengisian ventrikel yang cepat dan mendadak berhenti, sehingga pada kondisi preload
yang meningk5t atau penurunan compliance ventrikel akan lebih mudah terdengar. "unyi 7
lebih terdengar pada ape' jantung, dan mengeras saat ekspirasi. "unyi 7 bisa merupakan hal
yang fisiologis misalnya terdengar pada anak dan dewasa muda. elain itu, 7 juga dapat
disebabkan karena peningkatan tonus simpatis, dan nisa juga berhubungan dengan kondisi curah
7/25/2019 Tugas Ipd Dr.agung
22/32
jantung yang meningkat seperti pada kehamilan +=BL wanita hamil dan tirotoksikosis.
Pada kondisi gagal jantung, galop 7 merupakan tanda kegagalan ventrikel, sehingga
merupakan bunyi tambahan yang paling penting dicari pada pasien dengan kecurigaan gagal
jantung. elainitu dapat ditemukan pada pasien regurgitasi mitral, regusgitasi aorta, 3& dan
P.
4 )un'i ,an%un S
"unyi jantung 4 adalah bunyi jantung pada fase akhir diastolik akibat kontraksi atrium
yang menyebabkan pengisian cepat dan menyebabkan tegangan ventrikelatau jaringan
atrioventrikular yang cepat. Paling baik didengarkan dengan menggnakan bell stetoskop keren5
bernada rendah. "unyi 4 terjadi akibat kurangnya compliance ventrikel kiri pada stenosis aorta,
tegurgitasi mitral akut, hipertensi, penyakit jantung iskemik dan usia lanjut.
7/25/2019 Tugas Ipd Dr.agung
23/32
MU*MU*
De&inisi
Murmur adalah suara yang dihasilkan oleh turbulensi aliran darah.
E%ioloi6. #liran melewati obstruksi parsial
(ontoh : stenosis aorat
). Peningkatan aliran melewati struktur normal
(ontoh : aortic systolic murmur yang berhubungan dengan status output, seperti pada
anemia7. @jeksi kedalam chamber yang berdilatasi
(ontoh aortic systolic murmur yang berhubungan dengan dilatasi aneurisma aorta
4. #liran yang mengalami regurgitasi melewati katur yang inkompeten
(ontoh : regurgitasi mitral
8. #liran balik darah yang abdormal dari satu vascular chamber ke chamber dengan tekanan
lebih rendah.
(ontoh : ventrikular septal defect
Klasi&iasi
Murmur di klasifikasikan berdasarkan waktu, intensitas, pitch, bentuk, lokasi
6. Eaktu
"erdasarkaan waktu murmur dibagi menjadi murmur yang terjadi pada sistol, diastol dan
continous.
). $ntensitas
"erdasarkan intensitasnya murmur dibagi menjadi : +*rade
ystolic murmur :*rade 61 : hampir tidak terdengar
*rade )1 : %embut tetapi dapat terdengar
*rade 71 : Mudah terdengar*rade 41 : Mudah terdengar dan terpalpasi thrill
*rade 81 : angat keras, didengarkan dengan stetoskop sedikit menempel pada dada*rade 11 : &apat terdengar tanpa stetoskop secara langsung terdengar pada dinding dada
&iastolic murmur*rade 64 : hampir tidak terdengar
*rade )4 : %embut tetapi dapat terdengar
*rade 74 : Mudah terdengar*rade 44 : angat keras
7. Pitch
7/25/2019 Tugas Ipd Dr.agung
24/32
Picth adalah frekuensi murmur, dari tinggi sampai rendah.
4. "entuk
"entuk dideskripsikan bagaimana intensitas murmurnya berubah. !ipenya yaitu cresendo-decrescendo, decrescendo dan uniform.
8. %okasi, %okasi murmur dari intensitas maksimum .
S's%oli# Mu"mu"
ystolic murmur dibagi menjad systolic ejection murmur, pansystolic murmur dan late systolicmurmur.
6. ystolic ejection murmur
!erjadi pada stenosis katup aorta atau pulmonal. Murmur dimulai setelah bunyi jantung
pertama dan berakhir sebelum atau pada bunyi jantung kedua. "entuk murmurnya adalahcrescendo-descrescendo.
). Pansystolic murmur +holosystolic murmur
&isebabkan oleh regurgitasi darah melewati katup mitral atau trikuspid yang inkompetem
atau melewati ventrikular septal defect. Murmur dikarakteristikan dengan intensitas uniform
selama systol.7. %ate systolic murmur
&imulai pada mid-late systol dan terus sampai akhir systle. &isebabkan oleh prolaps katup
mitral.
Dias%oli# Mu"mu"s
&ibagi menjadi early decrescendo murmur dan mid to late rumbilng murmur.
6. @arly diastolic murmur
&ihasilkan dari aliran regurgitasi melewati katup aorta atau pulmonal. Murmur mulaiterdengar pada #),bentuk descresendo dan berakhir sebelum suara 6 selanjutnya.
). Mid to late diastolic murmur
&ihasilkan oleh aliran turbulensi melewati stenosis kkatr mitral atau trikuspid. Murmur
dimulai setelah ) dan mendahului opening snap
;on%inous Mu"mu"
!erdengar selama cardiac cycle tanpa terdengr hiatus antara sistol dan diastol. Murmur dimulai
saat early systole dan maksimum pada ) dan menurn sampai 6 selanjutnya. (ontoh patentductus arteriosus.
7/25/2019 Tugas Ipd Dr.agung
25/32
PEME*IKSAAN /EPA* DAN SPLEEN
INSPEKSI
&ilakukan pada pasien dengan posisi tidur terlentang dan diamati dengan seksama dinding
abdomen. Iang perlu diperhatikan adalah:
eadaan kulit warnanya +ikterus, pucat, coklat, kehitaman, elastisitasnya +menurun pada orang
tua dan dehidrasi, kering +dehidrasi, lembab +asites, dan adanya bekas-bekas garukan +penyakit
ginjal kronik, ikterus obstruktif, jaringan parut +tentukan lokasinya, striae +gravidarum cushing
syndrome, pelebaran pembuluh darah vena +obstruksi vena kava inferior D kolateral pada
hipertensi portal.
"esar dan bentuk abdomen rata, menonjol, atau scaphoid +cekung.
imetrisitas perhatikan adanya benjolan local +hernia, hepatomegali, splenomegali, kista ovarii,
hidronefrosis.
*erakan dinding abdomen pada peritonitis terbatas.
Pembesaran organ atau tumor, dilihat lokasinya dapat diperkirakan organ apa atau tumor apa.
Peristaltik gerakan peristaltik usus meningkat pada obstruksi ileus, tampak pada dinding
abdomen dan bentuk usus juga tampak +darm)contour.
Pulsasi pembesaran ventrikel kanan dan aneurisma aorta sering memberikan gambaran pulsasi di
daerah epigastrium dan umbilical.
Perhatikan juga gerakan pasien:
Pasien sering merubah posisiadanya obstruksi usus.
7/25/2019 Tugas Ipd Dr.agung
26/32
Pasien sering menghindari gerakaniritasi peritoneum generalisata.
Pasien sering melipat lutut ke atas agar tegangan abdomen berkurang relaksasi peritonitis.
Pasien melipat lutut sampai ke dada, berayun-ayun maju mundur pada saat nyeri pankreatitis
parah.
AUSKULTASI
egunaan auskultasi ialah untuk mendengarkan suara peristaltic usus dan bising pembuluh darah.
&ilakukan selama )-7 menit.
Mendengarkan suara peristaltic usus.
&iafragma stetoskop diletakkan pada dinding abdomen, lalu dipindahkan ke seluruh bagian
abdomen. uara peristaltic usus terjadi akibat adanya gerakan cairan dan udara dalam usus.
rekuensi normal berkisar 8-74 kali menit.
"ila terdapat obstruksi usus, peristaltic meningkat disertai rasa sakit +borborigmi. "ila
obstruksi makin berat, abdomen tampak membesar dan tegang, peristaltic lebih tinggi seperti
dentingan keeping uang logam +metallic-sound.
"ila terjadi peritonitis, peristaltic usus akan melemah, frekuensinya lambat, bahkan sampai
hilang.
Mendengarkan suara pembuluh darah.
"ising dapat terdengar pada fase sistolik dan diastolic, atau kedua fase. Misalnya pada
aneurisma aorta, terdengar bising sistolik +sstolic bruit. Pada hipertensi portal, terdengar adanya
bising vena +venous %um di daerah epigastrium.
7/25/2019 Tugas Ipd Dr.agung
27/32
PALPASI
"eberapa pedoman untuk melakukan palpasi, ialah:
Pasien diusahakan tenang dan santai dalam posisi berbaring terlentang. ebaiknya pemeriksaan
dilakukan tidak buru-buru.
Palpasi dilakukan dengan menggunakan palmar jari dan telapak tangan. edangkan untuk
menentukan batas tepi organ, digunakan ujung jari. &iusahakan agar tidak melakukan penekananyang mendadak, agar tidak timbul tahanan pada dinding abdomen.
Palpasi dimulai dari daerah superficial, lalu ke bagian dalam. "ila ada daerah yang dikeluhkan
nyeri, sebaiknya bagian ini diperiksa paling akhir.
"ila dinding abdomen tegang, untuk mempermudah palpasi maka pasien diminta untuk menekuk
lututnya. "edakan spasme volunteer D spasme sejati dengan menekan daerah muskulus rectus,
minta pasien menarik napas dalam, jika muskulus rectus relaksasi, maka itu adalah spasme
volunteer. /amun jika otot kaku tegang selama siklus pernapasan, itu adalah spasme sejati.
Palpasi bimanual palpasi dilakukan dengan kedua telapak tangan, dimana tangan kiri berada dibagian pinggang kanan atau kiri pasien sedangkan tangan kanan di bagian depan dinding
abdomen.
Pemeriksaan ballottement cara palpasi organ abdomen dimana terdapat asites.
7/25/2019 Tugas Ipd Dr.agung
28/32
(aranya dengan melakukan tekanan yang mendadak pada dinding abdomen D dengan cepat
tangan ditarik kembali. (airan asites akan berpindah untuk sementara, sehingga organ atau massa
tumor yang membesar dalam rongga abdomen dapat teraba saat memantul.
!eknik ballottement juga dipakai untuk memeriksa ginjal, dimana gerakan penekanan pada
organ oleh satu tangan akan dirasakan pantulannya pada tangan lainnya.
etiap ada perabaan massa, dicari ukuran besarnya, bentuknya, lokasinya, konsistensinya,
tepinya, permukaannya, fiksasi mobilitasnya, nyeri spontan tekan, dan warna kulit di atasnya.
ebaiknya digambarkan skematisnya.
Palpasi hati dilakukan dengan satu tangan atau bimanual pada kuadran kanan atas. &ilakukan
palpasi dari bawah ke atas pada garis pertengahan antara mid-line D $#. "ila perlu pasien diminta
untuk menarik napas dalam, sehingga hati dapat teraba. Pembesaran hati dinyatakan dengan berapa
sentimeter di bawah lengkung costa dan berapa sentimeter di bawah prosesus 'iphoideus. ebaiknya
digambar.
%impa
"ila lien teraba, tentukan :
*aris schuffner 6-=
*aris chuffner : garis yang menghubungkan $# kanan dengan umbilicus dan
diteruskan sampai arkus kosta. *aris ini dipergunakan untuk menyatakan pembesaran limpa.
*aris ini terbagi menjadi = titik, yaitu 6-=.
onsistensi
Ckuran
/yeri tekan
7/25/2019 Tugas Ipd Dr.agung
29/32
Mobilitas
Permukaannya
Ana%omi# Lo#a%ion o& 6"ans >' uad"an%
*IG/T UPPE* UAD*ANT =*U ?
%iver
*allbladder
&uodenum
ead of pancreas
7/25/2019 Tugas Ipd Dr.agung
30/32
7/25/2019 Tugas Ipd Dr.agung
31/32
0rientasi abdomen secara umum.
&ilakukan perkusi ringan pada seluruh dinding abdomen secara sistematis untuk mengetahui
distribusi daerah timpani dan daerah redup +dullness. Pada perforasi usus, pekak hati akan
menghilang.
(airan bebas dalam rongga abdomen
#danya cairan bebas dalam rongga abdomen +asites akan menimbulkan suara perkusi
timpani di bagian atas dan dullness dibagian samping atau suara dullness dominant. arena cairan
itu bebas dalam rongga abdomen, maka bila pasien dimiringkan akan terjadi perpindahan cairan
ke sisi terendah. (ara pemeriksaan asites:
o Pemeriksaan gelombang cairan +undulating +luid wave.
!eknik ini dipakai bila cairan asites cukup banyak. Prinsipnya adalah ketukan
pada satu sisi dinding abdomen akan menimbulkan gelombang cairan yang akan
diteruskan ke sisi yang lain.
Pasien tidur terlentang, pemeriksa meletakkan telapak tangan kiri pada satu sisi
abdomen dan tangan kanan melakukan ketukan berulang-ulang pada dinding abdomen
sisi yang lain. !angan kiri kan merasakan adanya tekanan gelombang.
o Pemeriksaan pekak alih +s%i+ting dullness.
Prinsipnya cairan bebas akan berpindah ke bagian abdomen terendah. Pasien
tidur terlentang, lakukan perkusi dan tandai peralihan suara timpani ke redup pada kedua
sisi. %alu pasien diminta tidur miring pada satu sisi, lakukan perkusi lagi, tandai tempat
peralihan suara timpani ke redup maka akan tampak adanya peralihan suara redup.
PEME*IKSAAN FISIK EKST*IMITAS
Peme"isaan o%o%
"entuk otot + atrofihipertrofi
7/25/2019 Tugas Ipd Dr.agung
32/32
!onus otot +hipotonushipertonus
ekuatan otot :
&erajat 8 : kekuatan normal dapat melawan tahanan
&erajat 4 : masih dapat melawan tahanan yang ringan&erajat 7 : hanya dapat melawan gaya berat
&erajat ) : otot hanya dapat digerakan bila tidak ada gaya&erajat 6 : kontraksi minimal, tidak menimbulkan gerakan&erajat B : tidak ada kontraksi sama sekali
Peme"isaan sendi
&iperiksa secara inspeksi, palpasi , dan lingkup geraknya
(ara berdiri + kelainan bentuk badan , asimetris , deformitas, keseimbangan pasien
(ara berjalan
*erakan spontan abnormal + tremor, atetotis, khorea, balismus, spasme
!es koordinasi gerak