Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)

Post on 22-Jan-2018

503 views 9 download

Transcript of Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)

Nama Anggota :

1. Ardi Nuryadi

2. Elisa Mayang Sari

3. Qonitha Amalia

- Tataran sosial

Tempat individu-individu untuk membentuk

lingkungan sosial

Perkembangan kognitif melalui 2 tataran:

- Tataran psikologis

Ada di dalam individu yang bersangkutan

Masa praverbal, yaitu

selama anak belum

menguasai verbal, pada saat

itu anak berhubungan

dengan lingkungan

menggunakan bahasa tubuh.

1Masa setelah anak dapat

berbicara. Pada masa ini,

anak akan berhubungan

dengan lingkungan secara

verbal.

2

Vygotsky membedakan proses mental menjadi 2, yaitu

3. Perkembangan kognitif melalui proses internalisasi yang

bersifat transformatif, yaitu memunculkan perkembangan yang

tidak sekedar berupa transfer atau pengalihan dr lingkungannya

4. Interaksi dengan orang dewasa atau kolaborasi dengan

anak yang lebih besar usianya lebih bermanfaat dibanding

dengan anak yang sebaya.

5. Anak kognitifnya berkembang apabila dibimbing oleh

orang yang lebih dewasa (membangun scaffolding)

The Zone of Proximal Development

Batas kemampuan Potensial

The Zone of Proximal

Development

Batas Kemampuan Aktual

Wilayah perpindahan keterampilan dari lingkungan ke dalam

dirinya disebut Zone of Proximal Development (ZPD).

ZPD merupakan wilayah potensial dan sensitif bagi

terjadinya perkembangan kognitif melalui belajar terbimbing

Pembelajaran

ObservasionalLearning

Pemodelan

Enactive Learning

Pembelajaran denganmengamati jauh lebih

efisien daripadapembelajaran denganmengalami langsung

Berbeda dengan

Skinnner perilaku

harus dialami oleh

individu itu sendiri.

1. Observasional Learning

(Pembelajaran dengan Mengamati

Pemodelan melibatkanproses kognitifjd tidakhanya meniru lebihdari sekedarmenyesuaikan diridengan tindakan org lain karena sudah melibatkanperepresentasianinformasi secara simbolis& menyimpannya utkdigunakan di masa depan

2. Pemodelan

Eksperimen yang sangat terkenal adalah

eksperimen Bobo Doll yang

menunjukkan anak – anak meniru

seperti perilaku agresif dari orang

dewasa disekitarnya.

Proses 1 Proses 2 Proses 3

PROSES PEMBELAJARAN PEMERHATIAN/PEMODELAN

Proses 4

Perhatian

Pengamatan

secara

selektif dari

banyaknya

pengaruh si

model

Representasi

Presentasi

simbolis

disimpan

dalam

memori

Reproduksi

Menghasilka

n sebuah

perilaku

Motivasi

Subjek dapat

termotivasikan

untuk

melakukan

perilaku yang

dimodelkan

• Bandura berpendapat perilaku yang kompleks dapat dipelajari

ketika manusia memikirkan dan mengevaluasi konsekuensi-

konsekuensi dari perilakunya tersebut.

• Konsekuensi memiliki tiga fungsi:

1. Efek dari tindakan

2. Memotivasi perilaku kedepan

3. Memperkuat perilaku (Skiner)

3. Enactive Learning

Belajar adalah untuk “memanusiakan” manusia

Ilmu Pengeta-

huan

Lingkungan

Penga-laman

manusia termotivasi untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan hidupnya.

Kebutuhan-kebutuhan tersebut

memiliki tingkatan atau hirarki

Carl R. Rogers kurang menaruh perhatian kepada mekanisme

proses belajar. Belajar dipandang sebagai fungsi keseluruhan

pribadi.

Mereka berpendapat bahwa belajar yang sebenarnya tidak dapat

berlangsung bila tidak ada keterlibatan intelektual maupun

emosional peserta didik. Oleh karena itu, menurut teori belajar

humanisme bahwa motifasi belajar harus bersumber pada diri

peserta didik

(1) belajar yang bermakna

Belajar yang bermakna terjadi jika dalam proses pembelajaran

melibatkan aspek pikiran dan perasaan peserta didik

(2)belajar yang tidak bermakna

Belajar yang tidak bermakna terjadi jika dalam proses pembelajaran

melibatkan aspek pikiran akan tetapi tidak melibatkan aspek

perasaan peserta didik.

Roger membedakan dua ciri belajar ;

Adanya

Keinginan

Untuk BelajarMemilih sesuatu

yang ingin

dipelajariMengusahakan

proses belajar

dengan caranya

sendiriMenilainya sendiri

tentang keberhasilan

proses belajarnya

adalah sebagai fasilitator yang berperan aktif dalam :

(1) membantu menciptakan iklim kelas yang kondusif agar siswa bersikap

positif terhadap belajar,

(2) membantu siswa untuk memperjelas tujuan belajarnya dan memberikan

kebebasan kepada siswa untuk belajar,

(3) membantu siswa untuk memanfaatkan dorongan dan cita-cita mereka

sebagai kekuatan pendorong belajar,

(4) menyediakan berbagai sumber belajar kepada siswa, dan

(5) menerima pertanyaan dan pendapat, serta perasaan dari berbagai siswa

sebagaimana adanya.

• Aplikasi teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau

spirit human being selama proses pembelajaran yang mewarnai

metode-metode yang diterapkan.

• Guru : memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna

belajar dalam kehidupan siswa.

• Siswa berperan sebagai pelaku utama (student center) yang

memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri. Diharapkan

siswa memahami potensi diri, mengembangkan potensi dirinya

secara positif dan meminimalkan potensi diri yang bersifat

negatif

• Proses belajar : menyenangkan dan bermakna bagi siswa

APLIKASI TEORI HUMANISTIK DALAM

PEMBELAJARAN