Post on 21-Jun-2018
TATA KELOLA KEAMANAN LAUT
INDONESIA
DALAM MENDUKUNG PROGRAM
PENGEMBANGAN POROS MARITIM
DUNIA
Oleh:
Laksdya TNI Dr. Desi Albert Mamahit, M. Sc.
Universitas Pertahanan Indonesia
Dipresentasikan pada
Pertemuan Forum Rektor Indonesia 2015
Medan, 24 Januari 2015
Kampus Universitas Sumatera Utara
Outline Presentasi
• Pengantar
• Posisi Strategis Indonesia
• Kondisi Keamanan Laut dan Permasalahannya
• Kebijakan Maritim Berbasis Ekonomi dan Keamanan
• Pengembangan Sumber Daya Manusia, Teknologi,
dan Riset Maritim
• Penutup (Rekomendasi)
Pengantar
Pengantar
• Peran penting Indonesia sebagai negara kepulauan
dan maritim.
• Indonesia memiliki kontribusi dalam konteks
keamanan laut internasional.
• Perlunya membangun visi Indonesia sebagai
negara maritim.
• Pentingnya jaminan keamanan laut dalam
mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Posisi Strategis Indonesia
4 Posisi Strategis Indonesia
Indonesia sebagai strategic junctionPelayaran Internasional
Indonesia sebagai strategic fishing ground
Indonesia sebagai strategic potential business
Indonesia sebagai strategic key partner bagi negara-negara besar
1. Indonesia sebagai strategic
junction Pelayaran Internasional
Indonesia menjadi pintu gerbang dan jembatan ekonomi di kawasan Indo-Pasifik.
2. Indonesia sebagai strategic fishing
ground
3. Indonesia sebagai strategic
potential business
4. Indonesia sebagai strategic key
partner bagi negara-negara besar
Kondisi Keamanan Laut
dan Permasalahannya
Potret Kondisi Keamanan Laut dan
Permasalahannya
1. Kecenderungan Keamanan Laut
2. Disparitas Pembangunan Kelautan
3. Regulasi dan Kelembagaan
4. Infrastruktur pertahanan dan keamanan
1. Kecenderungan Keamanan Laut
Maraknya aktifitas pencurian ikan (illegal fishing),
masih terdapatnya sejumlah kekerasan di laut.
International Maritime Bureau (IMB) di Malaysia:
Peristiwa tindak kekerasan yang terjadi di perairan
Indonesia 2013-2014 mengalami peningkatan.
FAO: Kerugian Indonesia sebagai akibat dari praktek
illegal fishing mengalami kerugian sebesar Rp 30
triliun/tahun.
Banyak data yang dipublikasikan oleh asing terkait
kejahatan di laut terlalu dibesar-besarkan.
2. Disparitas Pembangunan Kelautan
Keamanan laut tidak terlepas dari kebijakan dan strategi
nasional yang melingkupi isu-isu penegakan hukum di laut,
search and rescue, keselamatan navigasi, perlindungan
perikanan, lingkungan, dan keimigrasian.
Perlunya fungsi penegakan hukum, pengamanan, dan
keselamatan yang belum dilakukan oleh instansi terkait
sesuai dengan peraturan perundang-undangan diharapkan
dapat diatasi melalui lembaga atau badan keamanan laut
yang kini sudah terbentuk.
Keterbatasan dukungan anggaran pertahanan dan
keamanan juga menjadi salah satu permasalahan penting
dalam meningkatkan kinerja keamanan laut.
3. Regulasi dan Kelembagaan
TNI AL
HUBLA
DKP
Known
Ships
UnKnown
Ships
KRI
Sea
Resources
Kapal
Patroli
ManageManage
Control Manage
ManageManage
Control Control
SHARING &
KOLABORASI
RESOURCESECURITY
SAFETY
3. Regulasi dan kelembagaan (lanjut)
National Policy
Maritime
Commerce
Maritime Strategy
Maritime Policy
Economic Policy
Naval
Strategy
Air
Strategy
Land
Strategy
Military Strategy
Defense Policy
Foreign Policy
Naval
Operations
Maritime
Capabilities
Commercial
operations
Maritime
Capabilities
Joint
Operations
Military
Operations
DEKIN,
Perikanan &
Kelautan
Bakamla
CivilMilitary
Kemlu
Kemhan
Mabes TNI
Perhubungan
Perdagangan
Menko Perekonomian dan
Menko KemaritimanMenko Polhukam
Kekuatan Maritim
4. Infrastruktur Pertahanan dan Keamanan
Tiga elemen penting terkait infrastruktur yang perlu
ditingkatkan yakni:
Pertama, penambahan unsur-unsur patroli yang
berupa kapal dan pesawat pengintai/patroli maritim
jarak sedang, lengkap dengan logistik di pangkalan
depan/aju.
Kedua, pengintegrasian infrastruktur sistem informasi
dan komunikasi data keamanan laut.
Ketiga, meningkatkan pembangunan kapasitas sumber
daya manusia dalam mendukung kegiatan penegakan
hukum di laut.
Kebijakan Maritim Berbasis
Ekonomi dan Keamanan
Kebijakan Maritim Berbasis Ekonomi dan
Keamanan yang Perlu Ditingkatkan
1. Pembangunan infrastruktur hub-seaport
connectivity
2. Peningkatan industri jasa maritim
3. Modernisasi kekuatan pertahanan laut
4. Penguatan kerjasama keamanan maritim
1. Pembangunan Infrastruktur
Hub-seaport Connectivity
Sumber: Perpres Nomor 26 Tahun 2012 Tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional
Tri Achmadi - Anggota Tim Sislognas, Kemenko Perekonomian
Prodi Transportasi Laut, FTK – ITS dalam presentasi Jompa (2014)
2. Peningkatan Industri Jasa Maritim
Pembangunan Industri Jasa
Maritim
Potensi Bioteknologi
Rp400 T/th
Potensi Minyak bumi
Rp210.000.000.000/th
Potensi Wilayah Pesisir
Rp560 T
Potensi Wisata Bahari
Rp20 T/ th
Transportasi Laut
Rp200 T/th
Potensi Perikanan
Rp320 T/th
Sumber: Presentasi Jamaluddin Jompa
dalam Seminar Transformasi Konsep Maritim Indonesia
3. Modernisasi Kekuatan Pertahanan Laut
4. Penguatan Kerjasama Keamanan Maritim
4. Penguatan Kerjasama Keamanan Maritim
(Capacity Building)
Program Kuliah Kerja Luar Negeri (KKLN)
Prodi Keamanan Maritim Unhan ke Naval Postgraduate School (NPS),
Monterey, Amerika Serikat
Pengembangan SDM,
Teknologi, dan Riset Maritim
Pengembangan Sumber Daya Manusia,
Teknologi dan Riset Maritim
Penyiapan pusat-pusat pendidikan dan latihan
kemaritiman
Pembangunan kapasitas lembaga-lembaga
bagi stakeholder kemaritiman
Pengembangan jaringan dan teknologi sistem
keamanan laut
Peningkatan riset dalam dimensi keselamatan
dan keamanan laut
Penutup
Penutup (Rekomendasi)
Perlunya mengembangkan kesadaran dan
kapasitas lembaga maritim.
Peningkatan kerjasama antarlembaga.
Mengembangkan maritime security belt
Nusantara.
Mengembangkan kemampuan teknologi
pertahanan nasional.