Post on 03-Jun-2018
8/12/2019 St Epileptikus
1/51
STATUS EPILEPTIKUS DENGAN SAH
DAN ICH DISERTAI SUSPEK
HEMOFILIA
8/12/2019 St Epileptikus
2/51
Identitas Pasien
Nama : An. A P S
Usia : 40 hari
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Surodadi RT
02/RW 01, Candimulyo, Magelang Masuk Tanggal : 26 Juli 2013 pk.
02.15
8/12/2019 St Epileptikus
3/51
SUBJEKTIFKeluhan Utama :
Kejang
Riwayat Penyakit Sekarang :
Kejang dirasakan sejak malam SMRS, sebanyak 4x,diawali tangan kiri kemudian tangan kanan, kemudian
kedua kaki. Setelah kejang pasien menangis. Durasi
kejang 2 menit.
Keluhan Tambahan : Demam sejak sore sehari SMRS, batuk (-), pilek (-)
Muntah 4 x sejak 1 hari SMRS
BAK (+), BAB (+)
8/12/2019 St Epileptikus
4/51
Riwayat Penyakit Dahulu :
Kejang (-), asma (-)
Trauma (-)
Riwayat Penyakit Keluarga: Tidak ada keluhan serupa
Riwayat Kelainan pembekuan
darah (-)
Riwayat Pemakaian Obat : -
Riwayat Alergi :
Alergi obat disangkal
Riwayat Persalinan :
Lahir spontan dengan
perawatan bidan, anakpertama, Berat lahir 3600,
persalinan lama
Riwayat Imunisasi :
Imunisasi lengkap
Riwayat Sosial :
Sering dipijat di dukun supaya
sehat
8/12/2019 St Epileptikus
5/51
OBJEKTIF
Status Generalis
Keadaan umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis,
GCS: 15
Berat badan : 4,8 kg
Tanda-tanda vital - Tekanan darah: tidak diperiksa
- Nadi : 140 x/menit
- Suhu 37 C
- Pernafasan : 60 x/menit
Status Lokalis:
Kepala : normocephal
Wajah : sianosis (-)
Mata : Konjungtiva
anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
pupil anisokor
Hidung : Nafas cuping hidung (-),
discharge (-), epistaksis (-)
Mulut : Mukosa bibir basah,
sianosis (-), faring dan tonsil tidak
hiperemis, lidak kotor (-) Leher: Tidak ada pembesaran
KGB
8/12/2019 St Epileptikus
6/51
8/12/2019 St Epileptikus
7/51
8/12/2019 St Epileptikus
8/51
Planning
Planning diagnostik :
Darah lengkap
Urin lengkap
CT scan kepala
Elektro ensefalografi
Elektrolit
GDA
CRP
Planning monitoring :
Observasi vital sign
Observasi kejang
Observasi efek
samping obat
8/12/2019 St Epileptikus
9/51
Planning Terapi :
Infus D5 NS 500 ml /24 jam
Lapixime 3 x 175 mg
Penthal 2 x 5 mg
Kalmet 3 x 1/5 ampul
Wiacid 2 x 1/5 ampul
O2 jika diperlukan
ASI PASI ad libitum
Saran pindah ICU
Monitoring
Observasi Keadaan
Umum dan tanda-
tanda vital Urin 24 jam
Balance cairan
8/12/2019 St Epileptikus
10/51
Hasil lab tanggal 26 Juli 2013
WBC 7.4 x 103
Hb 4,4 mg/dL
PLT 391 x 103
8/12/2019 St Epileptikus
11/51
HASIL CT SCAN
8/12/2019 St Epileptikus
12/51
Kesan :
Edem Cerebri
ICH di lobus parieto ocipitalis sinistra yg
mendeviasi ke midline dekstra LK 1 cm,
dan mendesak serta menyempitkan
ventrikel lateralis bilateral
SAH
8/12/2019 St Epileptikus
13/51
Follow up
Tgl 27 Juli 2013
8/12/2019 St Epileptikus
14/51
S O A P
- Kejang (+)
kemarin sore,
1x berlangsung
< 5 menit, pada
sebelah kiri
- Sejak jam 3pagi minum
kurang
- GCS : E4V5M6
- Tampak sakit sedang, menangis kuat
- Tanda vital :
N : 132 x/mnt
RR : 35 x/mnt
S : 35,6 C- Kepala dan leher :
CA / SI : (-/-)
Pupil anisokor
Palpebra edem +/+
- Thorax :
Paru :
I : simetris, retraksi dada (-) P : sonor +/+
A: vesikuler +/+, wheezing -/-,
rhonki -/-
Jantung :
I : IC tidak terlihat, IC teraba dan kuat
angkat
P : batas jantung normal
A : S1>S2 regular, murmur (-)- Abdomen :
I ,A: soefl, bising usus (+) normal
P : nyeri tekan (-)
P : timpani
- Ekstremitas :
Akral hangat ++/++
- Status
Epileptikus
- SAH
- ICH
- Edem
Cerebri
- Planning diagnostik :
Darah lengkap
- Planning terapi :
Cairan restriksi 75%
350 cc/ 24 jam
Lasix 5 cc
Aminofusin 20 ml
Lapixime 3 x 175
Penthal 2 x 5
Kalmetason 3 x 1/5 ampul
Wiacid 2 x 1/5 ampul
Transfusi PRC 50cc
Vit K 1 x 2 mg
8/12/2019 St Epileptikus
15/51
Pemeriksaan elektrolit
Chlorida 93,0
Natrium 137
Kalium 5, 39
8/12/2019 St Epileptikus
16/51
Hasil lab tanggal 27 Juli 2013
WBC : 8.3 x 10 /mm3 #LYM : 3.6 x 10 /mm3
RBC : 2.28 x 106/mm3 #MON : 0.6 x 10 /mm3
HGB : 12.9 g/dl #GRA : 4.8 x 10 /mm3
HCT : 17.4 % %LYM : 19.4 %
PLT : 387 x 10 /mm3 %MON : 8.8 %
PCT : 0.35 % %GRA : 71.8 %
MCV : 77 m3 RDW : 19.5 %
MCH : 56.8 pg MPV : 12.7 m3
MCHC : 74.1 g/dl PDW : 9.8 %
8/12/2019 St Epileptikus
17/51
Tgl 28 Juli 2013
8/12/2019 St Epileptikus
18/51
S O A P
- Kejang (+)
kemarin sore,
1x berlangsung
< 5 menit, pada
sebelah kiri
- Bengkak wajah
- GCS : E4V5M6
- Tampak sakit sedang, menangis kuat
- Tanda vital :
N : 132 x/mnt
RR : 35 x/mnt
S : 35,6 C- Kepala dan leher :
CA / SI : (-/-)
Pupil anisokor
Palpebra edem +/+
Edema : (+)
- Thorax :
Paru : I : simetris, retraksi dada (-)
P : sonor +/+
A: vesikuler +/+, wheezing -/-,
rhonki -/-
Jantung :
IC tidak terlihat, teraba dan kuat angkat
P : batas jantung normal
A : S1>S2 regular, murmur (-)- Abdomen :
:soefl, bising usus (+) normal: nyeri
tekan (-)
P : timpani
- Ekstremitas :
Akral hangat ++/++
- Status
Epileptikus
- SAH
- ICH
- Edem
Cerebri
- Planning diagnostik :
Darah lengkap
- Planning terapi :
Cairan restriksi 75%
350 cc/ 24 jam Lasix 5 cc
Aminofusin 20 ml
Lapixime 3 x 175
Penthal 2 x 5
Kalmetason 3 x 1/5 ampul
Wiacid 2 x 1/5 ampul
Transfusi PRC 50cc Vit K 1 x 2 mg
8/12/2019 St Epileptikus
19/51
Hasil lab tanggal 29 Juli 2013
WBC : 4.1 x 10 /mm3 #LYM : 3.6 x 10 /mm3
RBC : 1.55 x 106/mm3 #MON : 0.6 x 10 /mm3
HGB : 4.0 g/dl #GRA : 4.8 x 10 /mm3
HCT : 12.4 % %LYM : 19.4 %
PLT : 387 x 10 /mm3 %MON : 8.8 %
PCT : 0.35 % %GRA : 71.8 %
MCV : 78 m3 RDW : 19.5 %
MCH : 25.8 pg MPV : 12.7 m3
MCHC : 74.1 g/dl PDW : 9.8 %
8/12/2019 St Epileptikus
20/51
Follow up tgl 30 Juli 2013
8/12/2019 St Epileptikus
21/51
S O A P
- Kejang (+)
kemarin sore,
1x berlangsung
< 5 menit, pada
sebelah kanan
-saat dilakukanpengambilan
darah, darah sulit
berhenti
- RPK : Hemofilia
disangkal
- GCS : E4V5M6
- Tampak sakit sedang, menangis kuat
kemudian tidur kembali
- Tanda vital :
N : 132 x/mnt
RR : 35 x/mnt S : 35,6 C- Kepala dan leher :
CA / SI : (-/-)
Pupil anisokor
Palpebra edem +/+
Edema : (+)
Pembesaran KGB : (-)
- Thorax :
Paru :
I : simetris sonor +/+
A: vesikuler +/+, wheezing -/-,
rhonki -/-
Jantung :
I : IC tidak terlihat,IC teraba dan kuat
angkat A : S1>S2 regular, murmur (-)
- Abdomen :
I : soefl
A : bising usus (+) normal
P : nyeri tekan - , timpani
- Ekstremitas :
Akral hangat ++/++
- Status
Epileptikus
- SAH
- ICH
- Edem
Cerebri- Susp.
hemofilia
- Planning diagnostik :
Darah lengkap
PT APTT
Faktor VIII
Konsul dr.SpBS
- Planning terapi : Cairan restriksi 75%
350 cc/ 24 jam
Lasix 5 cc
Aminofusin 20 ml
Lapixime 3 x 175
Penthal 2 x 5
Kalmetason 3 x 1/5 ampul
Dilantin 3 x 15 mg
Wiacid 2 x 1/5 ampul
Vit K 1 x 2 mg
Manitol 1 x 50 cc
8/12/2019 St Epileptikus
22/51
8/12/2019 St Epileptikus
23/51
S O A P
- Kejang (-)
- Demam (-)
- Makan (+)
- Minum (+)
- BAB (+)
- BAK (+)
- GCS : E4V5M6
- Tampak sakit sedang, menangis kuat kemudian
tidur kembali
- Tanda vital :
N : 124 x/mnt
RR : 48 x/mnt
S : 35,8 C- Kepala dan leher :
CA / SI : (+/-)
Pupil anisokor
Palpebra edem +/+
Edema : (+)
Pembesaran KGB : (-)
- Thorax :
Paru :
I : simetris, retraksi dada (-)
P : simetris
P : sonor +/+
A: vesikuler +/+, wheezing -/-, rhonki -
/-
Jantung :
I : IC tidak terlihat
P : IC teraba dan kuat angkat
P : batas jantung normal A : S1>S2 regular, murmur (-)
- Abdomen :
I : soefl
A : bising usus (+) normal
P : nyeri tekan (-)
P : timpani
- Ekstremitas :
Akral hangat ++/++
- Status
Epileptikus
- SAH
- ICH
- Edem Cerebri
- Susp.
Hemofilia
- Planning terapi :
ASI PASI 8 x 25 cc
Luminal 3 x 5 mg
Dilantin 3 x 15
8/12/2019 St Epileptikus
24/51
Diagnosis Akhir
Utama : Status Epileptikus e.c SAH, ICH
Penyerta : Susp. Hemofilia
Komplikasi : Edema Cerebri
8/12/2019 St Epileptikus
25/51
EPILEPSI
8/12/2019 St Epileptikus
26/51
DEFINISI
Kejang (konvulsi) didefinisikan sebagaigangguan fungsi otak tanpa sengajaparoksismal yang dapat nampak sebagai
gangguan atau kehilangan kesadaran, aktivitas
motorik abnormal, kelainan perilaku,
gangguan sensoris, atau disfungsi autonom.
Epilepsi didefinisikan sebagai kejang berulangyang tidak terkait demam atau denganserangan otak akut.
8/12/2019 St Epileptikus
27/51
PEMBAHASAN
TEORI TEMUAN KASUS
Aktivitas motorik abnormal
Kehilangan atau gangguan kesadaran
Kelainan perilaku
Gangguan sensoris -
Disfungsi autonom -
Tidak terkait demam
Tidak terkait serangan otak akut
8/12/2019 St Epileptikus
28/51
EPIDEMIOLOGI
PEMBAHASAN
TEORI TEMUAN KASUS
Umumnya pada kelompok umur pediatri
dengan frekuensi 4-6 kasus / 1000 anak.
Pasien termasuk golongan usia anak-anak atau
pediatri.
Kejang parsial merupakan sebagian besar
kejang masa anak (40%).
Pasien mengalami kejang parsial
Angka kematian pertahun akibat epilepsi
adalah 2 per 100000.
- -
8/12/2019 St Epileptikus
29/51
ETIOLOGI
PEMBAHASAN
TEORI TEMUAN KASUS
Idiopatik -
Faktor genetik -
Kelainan kongenital otak -
Gangguan metabolik -
Infeksi -
Trauma -
Neoplasma -
Kelainan pembuluh darah -
Keracunan -
Lain-lain
8/12/2019 St Epileptikus
30/51
PATOFISIOLOGI
Kelompok neuron yang mampu menimbulkan ledakandischarge (rabas) yang berarti dan sistem hambatan
GABA
Peranan asetilkolin, genetik dan lain-lain
Menurunnya potensial membran sel saraf
Terlepasnya muatan listrik dari sel saraf yang
berlebihan
8/12/2019 St Epileptikus
31/51
KLASIFIKASI
TEORI
Kejang parsial
Parsial sederhana
Parsial kompleks
Kejang parsial dengan generalisasi sekunder
Kejang umum /
generalis
Lena / absence / petit mal
Tonik klonik menyeluruh
Tonik
Klonik
Mioklonik
Atonik
Spasme infantil
8/12/2019 St Epileptikus
32/51
8/12/2019 St Epileptikus
33/51
8/12/2019 St Epileptikus
34/51
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMBAHASAN
TEORI TEMUAN KASUS
Elektroensefalografi (EEG) :
gelombang runcing, gelombang paku, runcing lambat, paku
lambat.
Tidak diperiksa
Pemeriksaan foto polos kepala :
fraktur tulang tengkorak.
Tidak diperiksa
CT scan :
infark, hematom, tumor, hidrosefalus, dan lain-lain.
Terdapat perdarahan intrakranial
berupa SAH, ICH dan adanya edem
cerebri
8/12/2019 St Epileptikus
35/51
PENGOBATAN
MEDIKAMENTOSATIPE KEJANG OBAT PILIHAN DOSIS OBAT
Parsial
Karbamazepin 10-20 mg/kg
Natrium valproat 20-30 mg/kg
Fenitoin 5-8 mg/kg
Lamotrigin 25-50 mg/kg
Absans
Etosuksimid 15-50 mg/kgNatrium valproat 20-30 mg/kg
Lamotrigin 25-50 mg/kg
Mioklonik
Natrium valproat 20-30 mg/kg
Klonazepam 0,1 mg/kg
Lamotrigin 25-50 mg/kg
Tonik klonik generalisata
Natrium valproat 20-30 mg/kg
Fenitoin 5-8 mg/kg
Karbamazepin 10-20 mg/kg
Lamotrigin 25-50 mg/kg
8/12/2019 St Epileptikus
36/51
ALUR PENATALAKSANAAN
Kejang
Diazepam rektal, tunggu 5 menit
Diazepam rektal
Tunggu 5 menit, oksigenasi, infus
Fenitoin IV
20 menit
ICU, pentobarbital 50 mg IV, ventilator jika perlu
8/12/2019 St Epileptikus
37/51
PENATALAKSANAAN
TEORI TEMUAN KASUSPengobatan medikamentosa :
antikonvulsan
Pasien mendapat pengobatan antikonvulsan :
1. Dilantin 3 x 15 mg
2. Fenobarbital (Luminal) 3 x 5 mg
Hormon adrenokortikotropik
(ACTH)
- -
Diet ketogenik - -
Pembedahan untuk epilepsi - -
Nasihat orang tua Nasihat meliputi pengertian epilepsi, mekanisme
kejang, etiologi, lamanya gangguan kejang,
penatalaksanaan, efek samping obat.
8/12/2019 St Epileptikus
38/51
PROGNOSIS
Pasien epilepsi yang berobat teratur, 1/3 akanbebas serangan paling sedikit 2 tahun dan bisa
lebih dari 5 tahun sesudah serangan terakhir
obat dihentikan, pasien tidak mengalamikejang lagi, dikatakan telah mengalami remisi.
Diperkirakan 30% pasien tidak akan
mengalami remisi meskipun minum obatdengan teratur.
8/12/2019 St Epileptikus
39/51
HEMOFILIA
8/12/2019 St Epileptikus
40/51
Hemofilia adalah kelainan pembekuan darah yangditurunkan dari ibu ke anak pada saat dilahirkan
secara Xlinked recessive. Oleh karena itu
kebanyakan penderitanya adalah laki-laki, sedangkanwanita merupakan carrier atau pembawa sifat.
Hemofilia terjadi karena kelainan pembekuan darahakibat defisiensi (kekurangan) salah satu protein yang
sangat diperlukan dalam proses pembekuan darah
8/12/2019 St Epileptikus
41/51
Klasifikasi
Hemofilia A
Hemofilia B
Hemofilia C
Hemofilia ringan
Hemofilia sedang
Hemofilia berat
8/12/2019 St Epileptikus
42/51
8/12/2019 St Epileptikus
43/51
8/12/2019 St Epileptikus
44/51
Pada kasus riwayat hemofilia pada
keluarga disangkal.
8/12/2019 St Epileptikus
45/51
8/12/2019 St Epileptikus
46/51
GEJALA KLINIS
HemartrosisPada kasus, saat dilakukan
pengambilan darah pada lengan,
darah sulit membeku (berhenti)
kurang lebih 8 jam
Perdarahan karena
trauma
Perdarahan dengan
masalah khususPada kasus, terjadi perdarahan pula
pada SSP yaitu subarakhnoid dan
intracerebral.Perdarahan ini juga diperkirakan
dengan adanya trauma lahir yaitu
dengan persalinan lama, berat
lahir 3600 gram.
8/12/2019 St Epileptikus
47/51
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Uji hemostasis
(CT, aPTT, PT)
Faktor pembekuan
(VIII, IX)
8/12/2019 St Epileptikus
48/51
Pada kasus, direncanakan untuk
pemeriksaan PT, aPTT dan faktor VIII
untuk menegakan diagnosis Hemofilia,
namun keluarga menolak.
8/12/2019 St Epileptikus
49/51
TATALAKSANA
Terapi suportif
- Rest
- Ice
- Compress
- Elevation
- Kortikosteroid
- Analgetik
Terapi pengganti
faktor pembekuan
Konsentrat faktor
VIII/IXKriopresipitat AHF
Desmopresin
Antifibrinolitik
8/12/2019 St Epileptikus
50/51
Komplikasi
Timbul inhibitor
Kerusakan sendi akibat perdarahan
berulang(hemartrosis)
Infeksi yg ditularkan oleh darah seperti
HIV, Hepatitis yg ditularkan mell.
Konsentrat faktor
8/12/2019 St Epileptikus
51/51
TERIMA KASIH