Post on 05-Jul-2018
8/15/2019 Spasmofilia Dan Cauda Syndrom
http://slidepdf.com/reader/full/spasmofilia-dan-cauda-syndrom 1/21
8/15/2019 Spasmofilia Dan Cauda Syndrom
http://slidepdf.com/reader/full/spasmofilia-dan-cauda-syndrom 2/21
neuromuskuler dan neuropsikiatrik. Secara fisiologis dan klinis, hipokalsemi sering terjadi
karena kekurangan hormon paratiroid, vitamin D, metabolit aktifnya atau respon yang abnormal
dari tulang, usus dan ginjal 'target organ(. )ejala dan tanda akan *imbul bila konsentrasi ion
kalsium dalam darah di bawah ! mg+dl atau meg+l, dan ini kira-kira kurang dari mg+dl total
kalsium. Pada hipokalsemi yang kronik, sering didapatkan kadar kalsium darah sekitar "-/ mg+dl
dan ini biasanya asimptomatik.
0angsangan neuromuskuler diatur menurut hukum 1234 di mana ada keseimbangan antara ion
K, 5a, 2 di satu pihak dengan ion 6a, 7g, di lain pihak. Penurunan kadar kalsium atau
jumlah kalsium total dalam darah akan menuju ke arah hipereksitasi dalam arti praktis hanya
perlu pemeriksaan hipokalsemi yang merupakan tanda pokok.
*empat asal aktivitas tetani masih diselidiki, yang jelas bahwa tempatnya bukanlah pada otot itu
sendiri dan diduga jaringan saraf yang berperan dalam aktivitas tetani adalah pusat spinal, motor
end plate atau motorneuron di kornu anterior, sedangkan para psikolog menganggap bahwa
hiperiritabel neuromuskuler merupakan suatu fenomena perifer yang meliputi motor8neuron
sampai motor end plate.
Konsentrasi kalsium pada cairan serebrospinalis ternyata tetap konstan pada keadaan
hipokalsemi dan hiperkalsemi, di sini mungkin faktor lain berperanan penting dalam mengatur
jumlah kalsium pada jaringan otak. Perubahan kadar kalsium ternyata tidak menunjukkan
perubahan pada elektroensefalografi.
Keluhan neurologi atau neuromuskuler paling sering sebagai manifestasi dari keadaan
hipokalsemi kronis yang tidak diobati.
#a$%a&an '!inis
)ejala klinis yang sering dikeluhkan sangat bervariasi dan tidak khas misalnya, spasme laring,
spasme karpopedal, epilepsi, migren psikotik, nyeri perut, nyeri kepala, kelelahan, ketakutan,
emosi labil, vertigo, nyeri haid, kram otot, dan lainnya.
8/15/2019 Spasmofilia Dan Cauda Syndrom
http://slidepdf.com/reader/full/spasmofilia-dan-cauda-syndrom 3/21
Serangan yang khas biasanya didahului oleh perasaan tingling pada ekstremitas terutama tangan
dan daerah mulut disertai oleh parestesi di bibir dan lidah.
Perasaan tingling ini bertambah nyata dan menyebar ke proksimal sampai daerah muka,
beberapa saat kemudian timbul rasa tegang dan spasme pada otot-otot mulut, tangan dan tungkai
bawah. Keadaan spasme ini juga meluas sampai ke muka bahkan ke bagian tubuh lainnya.
Kontraksi tonik pada otot-otot distal lengan dan otot-otot interosel menyebabkan gambaran
spasme karpopedal di mana jari-jari dalam keadaan fleksi pada persendian metakarpofalangeal
dan ekstensi pada sendi interfalangeal. 9ari-jari dalam keadaan aduksi dan ibu jari dalam keadaan
aduksi dan ekstensi sedangkan pada kaki dijumpai plantar fleksi dipergelangan kaki dan aduksi
jari-jari kaki.
Pada rangsangan yang lebih hebat, otot-otot yang spasme menjadi lebih luas, pada ekstrimitas
atas siku menjadi fleksi: dan bahu mengalami aduksi. Pada tungkai terjadi fleksi sendi lutut dan
aduksi paha. 2tot-otot kepala juga mcngalarni spasme dengan trismus dan retraksi pada sudut
mulut 'risus sardonikus( mata agak tertutup 'blefarospasme( dan bila otot-otot bulber kena
terutama laring maka terjadi laringospasme dengan stridor. Spasme pada otot-otot tubuh dan
leher rnemberi gambaran opistotonus serta sering didapatkan kejang tonik klonik.
Dalam bentuk yang laten dapat memberi gambaran hiperiritabel neuromuskuler dalam beberapa
bentuk yaitu bentuk viseral berupa gangguan digestif dengan kolik lambung dan muntah, bentuk
neurologis berupa serangan tetani dengan kejang epilepsi dan penurunan kesadaran, sakit kepala,
sedangkan bentuk lain berupa bentuk neuropsikotik.
ti!"i
7eskipun pengaruh faktor-faktor psikik sangat jelas, namun tidak dapat dianggap sebagai suatu
penyakit neurotik atau neurastenik. Dengan ditemukannya hipokalsemia dan hipomagnesia pada
para penderita spasmofilia harus difikirkan adanya suatu gangguan metabolik dari kation-kationtersebut pada susunan saraf sebagai inti gangguannya.
ipokalsemi dapat disebabkan oleh keadaan-keadaan defisiensi vitamin D, defisiensi hormon
paratiroid, pankreatitis akut, hiperfostatemia, defisiensi magnesium, sekresi berIebih hormon
adrenokortikal, keganasan, sindrom nefrotik, obat-obatan, transfusi darah, kehilangan kalsium
8/15/2019 Spasmofilia Dan Cauda Syndrom
http://slidepdf.com/reader/full/spasmofilia-dan-cauda-syndrom 4/21
melalui urin, kondisi alkalosis 'alkali, hiperventilasi, obstruksi saluran cerna(, kebutuhan kalsium
yang meningkat dan sepsis.
Pe$e&isaan
Selain pemeriksaan elektromiografi pada penderita spasmofilia, dapat diperiksa lebih dahulu
tanda fisik yang berhubungan dengan hiperiritabel sistem neuromuskuler.
Pemeriksaan tersebut antara lain; tanda 3rbs 'arus galvanik(, tanda offman 'mekanik, elektris,
tanda Kashida 'termik(, tanda Pool 'tegangan(, tanda Schlesinger 'tegangan(, tanda Schult<e
'ketukan(, tanda 1ust 'ketukan( dan tanda ochisngers.
Salah satu tanda yang penting adalah tanda 6hvostek yang ditimbulkan melalui ketukan pada
bagian lunak dari pertengahan garis ujung telinga ke ujung mulut tepat di bawah apophyse
<ygomaticus. 0eaksi positif terdiri atas kontraksi muskulus orbikularis oris yang terutama nyata
pada bagian tengah bibir. 4ila tanda ini meragukan sebaiknya dilakukan dahulu hiperventilasi.
*anda 6hvostek ini dikenal ada = tingkatan yaitu ;
$. bila reaksinya hanya di bibir
. bila reaksinya menjalar ke ujung hidung
=. bila seluruh muka ikut berkontraksi
*anda lain yang tak kalah pentingnya adalah tanda *rousseau, kompresi lengan atas, baik dengan
cara meremas atau mengikat dengan torniket atau manset tensimeter, di mana mula-mula timbul
rasa kesemutan pada distal ekstremitas, kemudian timbul kejang pada jari-jari dan tangan yang
membentuk suatu konus. 7odifikasi tehnik ini dengan tehnik >on 4onsdorff di mana manset
tensimeter diperrtahankan selama $% menit kemudian dibuka dan dilakukan hiperventilasi akan
mengakibatkan spasme yang khas 'spasme karpopedal( yang lebih cepat pada lengan yang
iskemik dibanding dengan lengan yang lain.
Elektromiografi
*urpin dan Kugelberg adalah orang yang pertama kali meneliti tentang elektromiografi pada
penderita tetani.
8/15/2019 Spasmofilia Dan Cauda Syndrom
http://slidepdf.com/reader/full/spasmofilia-dan-cauda-syndrom 5/21
Spasme pada tetani selain disertai aksi potensial yang repetitif dan ireguler pada motor unit, dan
pada saat tetani selalu motor unit potensial akan melepaskan muatan secara spontan berkekuatan
"-$" <.
)ambaran elektromiografi pada spasmofilia merupakan gambaran yang khas dari manifestasi
neuromuskuler perifer dan dimulai dengan adanya fibrilasi dan fasikulasi serta bersamaan
dengan meningkatnya frekuensi akan terlihat twitching otot.
)ambaran khas tersebut berupa gambaran-gambaran doublets, triplets, bahkan multiplets, pada
monitor yang merupakan potensial aksi yang repetitif di mana gelombang yang belakangan
cenderung mempunyai amplitudo yang lebih besar.
)ambaran ini diduga ada hubungannya dengan tempat di kornu anterior dan beberapa peneliti
menduga hal ini sebagai suatu fenomena perifer yang meliputi motor neuron sampai motor end
plate, walaupun secara keseluruhan belum jelas benar mekanismenya.
)ambaran elektromiografi yang khas ini tidak pada keadaan hiperiritabel lainnya.
Derajat spasmofilia dapat dibagi dalam beberapa tingkat dengan melihal gambaran
elektromlografi yang dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan *rousseau dan hiperventilasi
yaitu ringan, sedang, berat dan sangat berat.
$. ? ringan◊ ; -/ potensial repetitif yang berlangsung selama masa lebih dari menit
setelah hiperventilasi.
. ?? sedang◊ ; banyak kelompok potensial repetitif yang berlangsung lebih dari menit
setelah hiperveutilasl atau -/ potensial repetitif selama masa lebih dari menit setelah
iskemik.
=. ??? berat◊ ; tetani yang nyata setelah hiperventilasi atau lebih dari / kelompok potensial
repetitif permenit selama sekurang - kurangnya menit setelah iskemik $% menit.
!. ???? sangat berat◊ ; tetani yang nyata atau kelompok potensial repetitif yang terjadi
selama fase iskemik
8/15/2019 Spasmofilia Dan Cauda Syndrom
http://slidepdf.com/reader/full/spasmofilia-dan-cauda-syndrom 6/21
)ambar spasmofilia
Dia"nsis
Diagnosis spasmofilia dapat ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik neurologis dan
laboratoris, pemeriksaan penunjang elektromiografi.
Pada anamnesis, didapatkan penderita dengan keluhan-keluhan nyeri kepala, nyeri perut, nyeri
haid, kram otot, epilepsi, migren, vertigo, ketakutan emosi yang labil, kesemutan, bahkan pada penderita dengan gejala-gejala psikotik.
Dari pemeriksaan fisik neurologis sangat mungkin timbul tanda-tanda hiperiritabel
neuromuskuler. Di samping tanda-tanda 3rbs, offman, @eiss, 1ust dan lain-lain, yang sangat
penting adaah tanda fasial dari 6hvostek, tanda *rousseau, serta pemeriksaan hiperventilasi.
Pemeriksaan laboratoris terutama ditunjukkan pada pemeriksaan ion-ion kalsium, magnesium
serta pemeriksaan lain misalnya kalium, fosfat dan analisa gas darah.
Aang paling penting adalah pemeriksaan elektromiografi di mana gambaran doublets, triplets dan
multiplets yang merupakan manifestasi hiperiritabel saraf dan sensitivitas saraf adalah khas
untuk spasmofilia.
Pen"%atan
Pada keadaan akut dapat diberikan kalsium, terutama kalsium glukonas $%# sebanyak $%-%mililiter intravena atau secara oral diberikan kalsium laktat $ gram+hari atau kalsium glukonas
$/ gram+hari. 4ila hipokalsemi sangat berat dapat diberikan $%% milliliter kalsium glukonas $%#
dalam $ liter dektrose "# secara lambat, lebih dari ! jam.
8/15/2019 Spasmofilia Dan Cauda Syndrom
http://slidepdf.com/reader/full/spasmofilia-dan-cauda-syndrom 7/21
4ila masih belum dapat mengatasi tetani, dapat diberikan magnesium karena tetani sering
berhubungan dengan hipomagnesia dengan dosis mililiter magnesium sulfat "%# secara intra
muskuler.
Di samping hal tersebut di atas, dapat diberikan juga hidroklortia<id '6*( dengan dosis "%-$%%
miligram+hari, vitamin D, koreksi p darah bila ada alkalosis dan hormon paratirold.
Sebagai tambahan dapat diberikan obat-obat penenang. *i<anidine, bekerja sebagai miotonolitik
untuk mengatasi spasme dan juga berefek analgesik.
8/15/2019 Spasmofilia Dan Cauda Syndrom
http://slidepdf.com/reader/full/spasmofilia-dan-cauda-syndrom 8/21
*A+DA ,+I-A S.-D/OM
Definisi
6auda eBuina syndrome '63S( adalah kondisi neurologis yang serius di mana terjadi
kerusakan pada cauda eBuina akibat pemadatan atau penyempitan yang simultan dari radik saraf
lumbosacral multipel dibawah konus medullaris, sehinggamenyebabkan hilangnya fungsi
pleksus lumbal secara akut dari bagian bawah conus medullaris berupa gangguan neuromuscular
dan gejala-gejala urogenital.
ti!"i
6auda eBuina syndrome disebabkan oleh penyempitan kanal tulang belakang yang
menyebabkan tertekannya akar saraf pada bagian bawah medula spinalis. 4anyak penyebab 63S
telah dilaporkan, termasuk herniasi, pecahnya diskus intradural, stenosis tulang belakang
sekunder untuk kondisi lain tulang belakang, luka trauma, tumor primer seperti ependymomas
dan schwannomas, tumor metastasis, kondisi infeksi, malformasi arteri atau perdarahan, dan
cedera iatrogenik.
Penyebab paling umum dari 63S adalah sebagai berikut ;
Stenosis lumbalis
o Penyempitan ujung dari canalis spinalis dapat berasal dari perkembangan abnormal atau
proses degeneratif.
o Kasus-kasus berat dari spondylolistesis dan Paget disease dapat menjadi cauda eBuina
sindrom akibat inflamasi jangka panjang.
*rauma tulang belakang 'termasuk patah tulang(
o *erjadinya fraktur yang menyebabkan subluCatio dapat menimbulkan kompresi dari cauda
eBuina.
o *rauma tembus dapat menyebabkan kerusakan atau kompresi dari cauda eBuina.o 7anipulasi spinal menimbulkan subluCatio yang menyebabkan cauda eBuina sindrom.
ernia nukleus pulposus 'penyebab -/ # kasus 63S(
o Kebanyakan kasus dari cauda eBuina sindrom berasal dari herniasi diskus yaitu masuknya
partikel besar membentuk tonjolan material diskus, yang diperkirakan sekitar satu per tiga
dari diameter canalis.
8/15/2019 Spasmofilia Dan Cauda Syndrom
http://slidepdf.com/reader/full/spasmofilia-dan-cauda-syndrom 9/21
5eoplasma 'termasuk metastasis, astrocytoma, neurofibroma, meningioma dan % # dari
semua tumor tulang belakang mempengaruhi daerah ini(.
o 6auda eBuina sindrom dapat disebabkan oleh neoplasma spinal primer atau metastase
yang biasanya berasal dari prostat pada laki-laki.o Penemuan terakhir termasuk kelemahan ekstermitas bawah berasal dari keterlibatan dari
radik ventral.
o Pasien biasanya menunjukkan gejala hipotonus dan hiporeflek.
o Kehilangan sensorik dan disfungsi spinchter sering ditemukan.
Infeksi Spinal + abses 'misal; tuberkulosis, herpes simpleC virus, meningitis, sifilis
meningovaskular, cytomegalovirus, schistosomiasis(
o Kondisi infeksi dapat menyebabkan deformitas dari radik saraf dan korda spinalis.
o 70I dapat menunjukkan gambaran abnormal berupa penekanan pada radik saraf ke satu
sisi dari saccus dura.
o )ejala-gejala umumnya termasuk nyeri punggung berat dan kelemahan gerakan motorik
yang cepat dan progresif.
Idiopatik 'misalnya pada anestesi spinal(. sindrom ini dapat terjadi sebagai komplikasi dari
prosedur atau agen anestesi 'misal; lidokain hiperbarik, tetrakain(.
o Kelainan dari susunan saraf spinal telah dilaporkan menjadi penyebab kasus cauda eBuina
sindrom, termasuk kesalahan penempatan pedicle screw dan pengait laminar.
o Pemberian anastesi spinal yang terus menerus juga telah dikaitkan dengan kasus cauda
eBuina sindrom.
o 4eberapa kasus melibatkan penggunaan hiprbarik " # lignocain.
o 4eberapa rekomendasi menyarankan agar hiperbarik lignocain sebaiknya tidak diberikan
pada konsentrasi lebih dari # dengan total dosis tidak melebihi /% mg
Spina bifida
Sedangkan penyebab lain yang jarang terjadi adalah sebagai berikut ;
o Perdarahan spinal, terutama perdarahan kompresi subdural dan epidural
o Intravaskular lymphomatosis
o nomali kongenital tulang belakang + filum terminale , termasuk tethered cord syndrome
o 6onus medullaris lipoma
8/15/2019 Spasmofilia Dan Cauda Syndrom
http://slidepdf.com/reader/full/spasmofilia-dan-cauda-syndrom 10/21
o 7ultiple sclerosis
o 7alformasi arteri Spinal
o Stadium ankylosing spondylitis
o 5eurosarcoidosis
o *rombosis vena dalam dari pembuluh darah tulang belakang
o *rombosis vena cava inferior
Patfisi!"i
Dalam memahami dasar patologis dari setiap penyakit yang melibatkan cauda eBuina, perlu
diingat bahwa struktur ini merupakan bagian dari susunan saraf perifer. Dengan demikian, cedera
pada daerah ini sering menghasilkan gejala lower motor neuron '175( yaitu gejala dan tanda-
tanda di dermatom dan miotom yang lebih rendah dari segmen yang terkena.
63S mungkin akibat dari setiap lesi yang menekan akar saraf cauda eBuina. kar saraf ini
sangat rentan terhadap cedera, apabila memiliki epineurium yang kurang berkembang.
3pineurium yang berkembang dengan baik dapat melindungi cauda eBuina dari tegangan dan
tarikan.
Sistem mikrovaskuler cauda eBuina memiliki wilayah yang relatif hipovaskular pada sepertiga
bagian proCimal. Peningkatan permeabilitas pembuluh darah dan difusi dari 16S menambah
pasokan nutrisi. Peningkatan permeabilitas mungkin berhubungan dengan kecenderungan kearah pembentukan edema dari akar saraf, yang dapat mengakibatkan cedera awal dengan keluhan
yang ringan.
4eberapa penelitian pada model hewan yang berbeda telah menilai patofisiologi 63S.
2lmarker et al 'menggunakan metode tekanan balon yang dinilai pada babi( melaporkan bahwa
venula di wilayah 63 mulai terkompresi pada tekanan terendah sebesar " mm g sedangkan
arteriol mulai menutup akibat tekanan balon apabila tekanannya telah melampaui tekanan arteri
rata-rata. 7eskipun demikian, tekanan setinggi %% mmg tidaksecara total mematikan pasokangi<i ke cauda eBuina.
Studi ini menunjukkan bahwa tidak hanya besar obstruksi tetapi panjang dan kecepatan
obstruksi juga penting dalam merusak wilayah 63. asil yang sama dilaporkan dalam penelitian
8/15/2019 Spasmofilia Dan Cauda Syndrom
http://slidepdf.com/reader/full/spasmofilia-dan-cauda-syndrom 11/21
lain, di mana *akahashi et al melaporkan penurunan aliran darah ke saraf segmen menengah
ketika terdapat titik tekanan di sepanjang jalur saraf pada cauda eBuina.
Penelitian lain telah mempelajari potensial aksi dalam segmen aferen dan eferen saraf di
wilayah 63 setelah aplikasi kompresi balon. Para peneliti melaporkan bahwa tekanan %-"%mmg tidak mempengaruhi potensial aksi 'di mana ambang batas untuk gangguan potensial aksi
adalah "%-E" mmg(, dan defisit yang signifikan terjadi ketika tekanan meningkat menjadi $%%-
%% mmg.
Manifestasi '!inis
)ejala sindrom cauda eBuina meliputi ;
5yeri punggung bawah 'low back pain(
Fnilateral atau bilateral sciatica
Saddle dan perineum hypoesthesia atau anestesi
)angguan fungsi usus dan kandung kemih
Defisit motorik dan sensorik ekstremitas bawah
4erkurang atau tidak ada refleks tungkai bawah
5yeri punggung bawah 'low back pain( dapat dibagi menjadi nyeri lokal dan radikuler. 5yeri
lokal umumnya dalam, timbul akibat iritasi jaringan lunak tubuh dan tulang belakang. Sedangkan
nyeri radikuler umumnya tajam, terasa menusuk akibat kompresi akar saraf dorsal. Proyek nyeri
radikuler sesuai distribusi dermatomal. 1ow back pain pada63S mungkin memiliki beberapa
karakteristik khusus. Pasien dapat melaporkan tingkat keparahan atau pemicu tertentu, seperti
kepala berputar, yang tampaknya tidak biasa.
5yeri yang berat 'severe pain( adalah temuan awal pada G/# pasien dengan 63S sekunder
untuk neoplasma tulang belakang. Kelemahan motorik ekstremitas bawah timbul akibat
keterlibatan akar ventral. Selain itu, ekstremitas bawah tampak hipotonia dan hiporefleCia serta
timbul defisit sensorik dan disfungsi sfingter.
7anifestasi urin pada 63S meliputi retensi urin, kesulitan memulai berkemih, dan penurunan
sensasi uretra. 4iasanya, manifestasi dimulai dengan retensi urin dan kemudian diikuti oleh
inkontinensia overflow. 4ell dkk menunjukkan bahwa retensi urin, frekuensi kencing,
8/15/2019 Spasmofilia Dan Cauda Syndrom
http://slidepdf.com/reader/full/spasmofilia-dan-cauda-syndrom 12/21
inkontinensia, penurunan sensasi kemih, dan penurunan sensasi perineal kemungkinan
disebabkan prolaps diskus yang merupakan indikasi dilakukannya pemeriksaan 70I.
Sedangkan gangguan usus antara lain inkontinensia alvii, konstipasi, kehilangan tonus dan
sensasi anal.
Dia"nsis
Pada lebih "# kasus, gejala dan tanda klinis 63S berkembang dalam waktu kurang dari !
jam. *erdapat tiga variasi 63S yang sudah diketahui ;
$. 63S akut yang terjadi mendadak tanpa didahului problem punggung bawah sebelumnya.. Defisit neurologis akut 'disfungsi bladder( pada pasien yang memiliki riwayat nyeri punggung
dan ischialgia.=. Progresi bertahap ke arah 63S pada pasien yang yang menderita nyeri punggung kronik dan
ischialgia.
namnesis
Pasien 63S sering menunjukkan gejala-gejala yang tidak spesifk, dengan nyeri punggung
yang merupakan gejala yang paling menonjol. 4ell et al menunjukkan bahwa didapatkan akurasi
diagnostik antara retensi urin, frekuensi urin, inkontinensia urin, penurunan sensasi berkemih dan
penurunan sensasi perineal dengan hasil 70I yang menunjukkan adanya prolaps
diskus.namnesis yang harus didapatkan dari pasien antara lain;
H 5yeri punggung bawah. 5yeri ini mungkin memiliki beberapa karakteristik yang mengesankan
adanya hal yang berbeda dari strain lumbal pada umumnya. Pasien mungkin melaporkan
adanya trigger yang memperparah, seperti menolehkan kepala.
H 5yeri tungkai atau nyeri menjalar ke kaki yang bersifat akut atau kronik
H Kelemahan motorik ekstremitas bawah unilateral atau bilateral dan+atau abnormalitas sensorik
H Disfungsi bowel dan bladder
)ejala awal biasanya adalah retensi urin yang diikuti dengan munculnya overflow
incontinence, dan kemudian bisa juga diikuti dengan keluhan inkontinensia alvi
4iasanya dihubungkan dengan anesthesia+hipestesia tipe sadel
8/15/2019 Spasmofilia Dan Cauda Syndrom
http://slidepdf.com/reader/full/spasmofilia-dan-cauda-syndrom 13/21
H )angguan ereksi dan ejakulasi
Pemeriksaan &isik
5yeri sering berlokasi di punggung bawah. 7ungkin didapatkan nyeri tekan setempat atau
nyeri sewaktu diperkusi. 5yeri punggung bawah dapat dibagi menjadi nyeri lokal dan radikular.
5yeri lokal biasanya nyeri yang dalam akibat iritasi jaringan lunak dan korpus vertebra. 5yeri
radikular umumnya bersifat tajam, seperti tertusuk-tusuk akibat dari kompresi radiks saraf
dorsal. 5yeri radikular diproyeksikan dalam distribusi dermatomal.
bnormalitas refleks mungkin ada, berupa berkurangnya atau hilangnya refleks fisiologis.
0efleks yang meningkat merupakan tanda adanya keterlibatan medula spinalis sehingga
diagnosis 63S bisa disingkirkan. 5yeri menjalar ke kaki 'ischialgia( unilateral atau bilateral
merupakan karakteristik 63S, diperburuk dengan manuver valsava. bnormalitas sensorik
mungkin muncul di area perineal atau ekstremitas bawah. Pemeriksaan raba ringan 'light touch(
pada area perineal seharusnya dilakukan. rea yang mengalami anestesi mungkin menunjukkan
adanya kerusakan kulit.
Kelemahan otot mungkin timbul pada otot-otot yang mendapatkan inervasi dari radiks saraf
yang terkena. trofi otot dapat terjadi pada 63S kronik. *onus sphincter ani yang menurun atau
hilang merupakan karakteristik 63S.danya tanda babinski atau tanda-tanda upper motor neuron
lainnya menunjukkan diagnosis selain 63S, kemungkinan merupakan kompresi medula spinalis.Penurunan fungsi bladder dapat dinilai secara empiris dengan kateterisasi urin.
63S harus dipertimbangkan kemungkinannya pada semua pasien yang memiliki keluhan
nyeri punggung bawah dengan inkontinensia bowel atau bladder. Disfungsi bladder biasanya
merupakan akibat dari kelemahan otot detrussor dan arefleCic bladder: disfungsi ini awalnya
menyebabkan retensi urin yang kemudian diikuti dengan overflow incontinence pada stadium
selanjutnya. Pasien yang menderita nyeri punggung dan inkontinensia urin tetapi hasil
pemeriksaan neurologisnya normal seharusnya diukur volume residual postvoid-nya. >olumeresidual postvoid yang lebih besar dari $%% m1 menunjukkan adanya overflow incontinence dan
memerlukan evaluasi lebih lanjut: sedangkan volume kurang dari $%% m1 menyingkirkan
diagnosis 63S. 0efleks anal, yang ditimbulkan dengan mengusap kulit lateral anus, normalnya
menyebabkan kontraksi refleks sphincter ani eksterna. Pemeriksaan rektal seharusnya dilakukan
untuk menilai tonus sphincter ani dan sensibilitas jika ditemukan tanda atau gejala 63S.
8/15/2019 Spasmofilia Dan Cauda Syndrom
http://slidepdf.com/reader/full/spasmofilia-dan-cauda-syndrom 14/21
*abel $. 5yeri dan defisit dihubungkan dengan radik saraf spesifik.
/ai
Sa&af -ye&i
Defisit
sens&i Defisit $t&i Defisit &ef!e
1Paha 7edial
nterior Paha atas
Kelemahan Buadricep
ringan, fleksi panggul,adduksi paha
Penyusutan ringansuprapatella
1=Paha lateral
anterior Paha bawah
Kelemahan Buadricep,
ekstensi lutut, adduksi
paha
Patella atau
suprapatella
1!Paha Posterolateral,
anterior tibiaKaki medial
3kstensi pedis dan
lututPatella
1" Dorsum pedisDorsum
pedis
Dorsofleksi dari pedis
dan tumitamstrings
S$- 1ateral pedis 1ateral pedisPlantar fleksi dari pedis dan tumit
chiles
S=-" Perineum Saddle Sphincter 4ulbocavernosus: anal
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan radiologi dan laboratorium digunakan untuk mengonfirmasi diagnosis dan untuk
menentukan lokasi patologik dan penyakit yang mendasari. Pemeriksaan yang dapat dilakukan
dalam penelusuran diagnosis 63S adalah;
-foto polos. *idak banyak membantu dalam diagnosis 63S tapi mungkin dapat dilakukan
dalam kasus-kasus cedera akibat trauma atau penelusuran adanya perubahan destruktif pada
vertebra, penyempitan diskus intervertebralis atau adanya spondilosis, spondilolistesis
6* dengan atau tanpa kontras. 7yelogram lumbar diikuti dengan 6*
70I. 4erdasarkan kemampuannya untuk menggambarkan jaringan lunak, 70I umumnya
merupakan tes yang disukai dokter dalam mendiagnosis 63S. 70I direkomendasikan untuk
8/15/2019 Spasmofilia Dan Cauda Syndrom
http://slidepdf.com/reader/full/spasmofilia-dan-cauda-syndrom 15/21
seluruh pasien yang memiliki gejala urinari yang baru muncul yang berhubungan dengan
nyeri punggung bawah dan ischialgia.
Pemeriksaan laboratorium termasuk pemeriksaan darah rutin, pemeriksaan kimia, kadar gula
darah, sedimen, sifilis dan lyme serologies. Pemeriksaan liBuid cerebrospinal '16S( harusdilakukan jika ada indikasi, berdasarkan riwayat dan pemeriksaan fisik yang
ditemukan.uman leucocyt antigen '1(-4E dapat diperiksa jika ankylosing spondilitis
atau berbagai spondyloarthropati seronegatif diyakinkan sebagai diagnosa banding.
Pemeriksaan urodinamik sangat berguna untuk menilai derajat dan sebab dari disfungsi
sphingter, sebaiknya pantau pemulihan dari fungsi kandung kemih yang disebabkan oleh
operasi dekompresi.
Penata!asanaan
4elum ada bukti yang menunjukkan terapi apa yang paling baik pada 63S. *erapi umumnya
ditujukan pada penyebab yang mendasari terjadinya 63S.
7edikamentosa
H gen vasodilator
Iskemik radik saraf sebagian dapat memungkinkan timbulnya nyeri dan penurunan
kekuatan otot yang dihubungkan dengan cauda eBuina sindrom. 4erdasarkan penelitian, terapi
vasodilator sangat berguna untuk beberapa pasien.
*erapi dengan 1ipoprostaglandin 3$ dan derivatnya telah dilaporkan lebih efektif dalam
meningkatkan aliran darah di bagian cauda eBuina dan mengurangi gejala nyeri dan
kelemahan motorik. Pilihan terapi sebaiknya diberikan pada pasien dengan gejala stenosis
spinal ringan dengan klaudikasio neurogenik. Dari laporan, tidak ada keuntunganmenggunakan terapi ini pada pasien dengan gejala-gejala berat atau pasien dengan gejala-
gejala radikular.
H gen anti-inflamasi
8/15/2019 Spasmofilia Dan Cauda Syndrom
http://slidepdf.com/reader/full/spasmofilia-dan-cauda-syndrom 16/21
gen anti-inflamasi, meliputi steroid dan 5SID, mungkin efektif pada pasien dengan
penyebab inflamasi dan sudah banyak digunakan dalam pengobatan nyeri punggung, tapi
tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa obat-obat tersebut memberikan manfaat yang
signifikan. 0egimen steroid yang biasa dipakai adalah deksametason dengan dosis awal $%
mg secara intravena, diikuti ! mg secara intravena diberikan setiap enam jam. Deksametason
umumya diberikan intravena pada dosis ! sampai $%% mg.
5SID telah terbukti berguna untuk mencegah kalsifikasi jaringan lunak, osifikasi
heterotopik dan perlengketan. 4eberapa peneliti juga menegaskan resiko potensial
penggunaan steroid. Pernah dilaporkan bahwa penggunaan agen antiinflamasi mungkin
menghambat penyembuhan dan seringkali menimbulkan pembentukan abses.
Pasien dengan cauda eBuina sindrom yang penyebabnya berasal dari infeksi sebaiknya
diberikan terapi antibiotik. Pasien dengan neoplasma spinal sebaiknya dievaluasi untuk
kemoterapi yang cocok dan terapi radiasi.Sebaiknya perlu diperhatikan dalam menggunakan
obat-obatan untuk manajemen terapi dari cauda eBuina sindrom. 4eberapa pasien dengan true
cauda eBuina sindrom dengan gejala anastesi saddle dan atau kelemahan anggota gerak bawah
bilateral atau kehilangan kontrol berkemih atau defekasi sebaiknya mendapatkan terapi medis
awal tidak lebih dari ! jam pertama. 9ika tidak ada keringanan gejala yang diperlihatkan selama
periode ini, dekompresi bedah perlu secepatnya dilakukan untuk meminimalisir kesempatan luka
neurogenik yang permanen.
Pembedahan
Pada beberapa kasus dari cauda eBuina sindrom, dekompresi segera dari kanalis spinalis
adalah pilihan terapi yang tepat. *ujuannya adalah untuk memebebaskan tekanan saraf pada
cauda eBuina dengan memindahkan alat-alat yang mengkompresi dan meningkatkan ruang
kanalis spinalis. Dulunya, pada penderita cauda eBuina sindrom diyakini perlu dilakukan bedah
segera dengan dekompresi bedah selama ! jam dari awal onset gejala.
Pada pasien dengan herniasi diskus sebagai penyebab cauda eBuina sindrom, dianjurkan
melakukan laminektomi untuk melepaskan penekanan dari kanalis, diikuti dengan retraksi
terbaik dan laminektomi.
8/15/2019 Spasmofilia Dan Cauda Syndrom
http://slidepdf.com/reader/full/spasmofilia-dan-cauda-syndrom 17/21
4anyak tim medis dan peneliti melaporkan telah mempresentasikan data fungsional dengan
melakukan dekompresi bedah. 4eberapa peneliti telah melaporkan bahwa pembedahan yang
dilakukan secara elektif dibandingkan pembedahan emergensi 'dalam ! jam pertama( tidak
mengganggu perbaikan neurologis. 7eskipun begitu, sebagian besar peneliti merekomendasikan
tindakan operasi dekompresi secepat mungkin setelah munculnya gejala untuk meningkatkan
kemungkinan memperoleh perbaikan neurologis komplit.
0ehabilitasi 7edik
Perawatan kulit
Pada saat terjadinya cedera medulla spinalis seringkali menyebabkan pasien memerlukan
tirah baring dalam waktu lama. al ini merupakan faktor risiko terjadinya ulkus dekubitus
pada daerah-daerah tubuh tertentu yang mengalami penekanan terus menerus. Fsaha terhadap
pencegahan penanganan dekubitus harus dimulai segera setelah terjadinya cedera. Dasar
perawatan adalah membebaskan tonjolan tulang dari tekanan setiap -= jam sekali.
1ower 7otor 5euron 4ladder *raining
Pada tipe ini refleks bulbocavernosus dan anal superficial selalu negatif, penekanan +
pemijatan kandung kemih dengan mengejangkan otot-otot abdomen dan diafragma yang tidak
mengalami paralisis serta dibantu manual kompresi 'maneuver 6rede( dapat dilakukan untuk
membantu pengosongan kandung kemih 'pertama kali dilakukan minggu setelah terjadinyacedera(. 4ila ini gagal, ulangi kali seminggu sampai terjadi pengosongan kandung kemih
' biasanya terjadi setelah - minggu(. Dapat juga dilakukan usaha dengan kateter intermiten
setiap !-/ jam untuk melatih pengosongan kandung kemih secara efektif. 4ila pengosongan
kandung kemih sudah dapat terjadi, maka usaha selanjutnya dilakukan oleh penderita sendiri
tiap jam di siang hari dan perawat membantu melakukan penekanan secara manual di
malam hari saat membalik posisi pasien. Setelah penderita menguasai tehnik pengosongan
kandung kemih ini dengan baik, maka frekuensi pengosongan dapat diatur sendiri.
&isioterapi
Program fisioterapi harus sudah dimulai sejak pasien dirawat. da berbagai macam program
fisioterapi yang dapat diberikan pada pasien dengan sindrom kauda eBuina dan tentunya tidak
semuanya cocok diberikan untuk setiap pasien. 9elas pemberian latihan ini disesuaikan dengan
8/15/2019 Spasmofilia Dan Cauda Syndrom
http://slidepdf.com/reader/full/spasmofilia-dan-cauda-syndrom 18/21
keadaan klinis pasien dan juga gangguan neurologis yang ditemukan pada pasien tersebut.
dapun program-program tersebut antara lain;$. )erakan pasif.
*iap persendian dari group otot ekstremitas inferior digerakan secara pasif dan full 027,
sekurang J kurangnya kali sehari. al ini perlu untuk mencegah terjadinya kontraktur,karena gerakan pasif tersebut memelihara tonus dan panjang otot, serta melancarkan aliran
darah dari ekstremitas inferior yang rentan terhadap kemungkinan timbulnya trombosis yang
disebabkan aliran darah biasanya ditempat tersebut sangat lambat.
. Keseimbangan duduk.Pada pasien dengan kelemahan otot ekstremitas inferior yang cukup berat saat mula-mula
di pindah ke kursi roda perlu waktu beberapa hari bagi pasien dapat duduk tegak dengan baik.
Paralisis otot-otot tubuh seringkali mengganggu keseimbangan dan bagi pasien hal ini
dirasakan sangan mengganggu. 9ika duduk tegak maka pasien akan merasakan gejala-gejala
seperti hipotensi antara lain pusing dan mual. 4iasanya secara bertahap pasien dapat
menyesuaikan diri. 9ika hal ini terus berlanjut, maka dapat digunakan tilt table untuk
membantu pasien membiasakan diri duduk tegak.=. 4erenang
1atihan berenang di kolam sangat bermanfaat dan menyenangkan karena akan membantu
dan mempermudah otot-otot ekstremitas inferior untuk aktif berfungsi. 4an dan jaket
penyelamat dapat digunakan untuk pengaman dan memperbesar rasa percaya diri pasien. 9ika
pasien ragu-ragu, maka terapis dapat membantu dengan menyangga tubuh pasien pada tempat
yang sensoriknya masih berfungsi. 1atihan renang ini dari sejak awalnya sudah dapat
dikembangkan menjadi salah satu latihan yang dapat menyenangkan sekaligus sebagai suatu
rekreasi.
!. )ym work *ujuan latihan di ruang senam ini adalah untuk mengembangkan sepenuhya aktifitas otot-
otot yang persyarafannya masih baik. 1atihan dengan tahanan, per dan beban, press up, dan
memanjat dengan tali.
". 7at work 'senam lantai di matras(,
Pasien dalam posisi berbaring di lantai bertujuan untuk menguatkan ototJotot trunkus dan
meningkatkan tonus otot-otot paravertebralis sehingga nantinya hal tersebut dapat membantu
pasien dalam memperbaiki keseimbangan duduk dan postur. 1atihan di matras ini bertujuan
8/15/2019 Spasmofilia Dan Cauda Syndrom
http://slidepdf.com/reader/full/spasmofilia-dan-cauda-syndrom 19/21
membantu mengurangi spastisitas otot-otot tersebut dan ini kelak akan membantu
berfungsinya bladder dan bowel. Semua pasien diajarkan berguling di lantai dan jika mungkin
belajar duduk tanpa dibantu. Selanjutnya latihan keseimbangan dapat terus di kembangkan
dengan latihan duduk di tepi tempat tidur.
/. 4erdiri
Pasien paraparese atau paraplegia secara teratur harus diajarkan cara untuk berdiri tegak.
Disamping meningkatkan moril dan kepercayaan diri pasien, hal ini bertujuan untuk
meringankan beban tekanan di sakrum dan pantat, memperbaiki tonus otot di trunkus dan
ekstremitas inferior, mencegah deformitas fleksi di pangkal paha, lutut dan pergelangan kaki,
memperbaiki efisiensi pengosongan ginjal dan kandung kemih serta fungsi rektum dan juga
berperan dalam pencegahan osteoporosis dan fraktur patologis. Fntuk memungkinkan latihan
berdiri tegak ini dapat digunakan alat yang dinamakan standing frame.E. 1atihan jalan.
&aktor yang sangat menentukan kemampuan pasien dalam berjalan ialah; kekuatan otot
Buadriceps, propioseptif lutut, tidak adanya kontraktur fleksi dari panggul dan kontrol lengan.
Fntuk melangkah adalah merupakan problem yang besar bagi pasien. Kemauan merupakan
kunci kearah keberhasilan, yang juga sangat tergantung faktor umur, berat badan dan jumlah
otot-otot yang masih berfungsi.
. Pemakaian kursi roda
arus dipesan kursi roda yang sesuai untuk tiap pasien. Idealnya pasien dipesankan kursi
roda sedini mungkin yang tipenya disesuaikan dengan hasil pemeriksaan. @aktu yang paling
tepat adalah saat pasien mulai belajar duduk.
Sebaiknya pemesanan kursi roda ini didiskusikan oleh tim. Pemilihan jenis kursi roda
sangat tergantung kepada usia, ukuran tubuh, tinggi badan dan berat badan dan ditentukan
oleh kekuatan lengan '$,,=(. *empat kaki yang dapat dibuka dan berputar, ketinggian yang
dapat diatur serta sandaran tangan yang dapat dilepaskan merupakan bentuk standart.
1atihan mengendalikan kursi roda diberikan sampai pasien betul J betul yakin akan
kemampuannya. ntara lain latihan tersebut adalah bagaimana cara J cara melintasi pintu,
permukaan lantai yang tidak rata, kemiringan dari trotoarL. Kepada pasien juga diajarkan
caraJcara mundur dengan baik.
G. 2rtotik
8/15/2019 Spasmofilia Dan Cauda Syndrom
http://slidepdf.com/reader/full/spasmofilia-dan-cauda-syndrom 20/21
Pada trauma medula spinalis daerah torako lumbal dapat diberikan torako lumbal brace.
Prinsip kerja ini alat ini adalah memberikan penekanan pada = buah titik yang dikenal dengan
three point pressureL. Penekanan tersebut diberikan dibagian antero distal yang terletak
diatas pubis, dibagian antero proksimal pada sternum, sedangkan dibagian posterior tekanan
diberikan pada daerah thoraC bagian distal hingga lumbal bagian proksimal yang berupa
paddingL.
Sedangkan pada trauma medula spinalis daerah torako lumbo sakral dapat diberikan torako
lumbo sakral brace '*1S2(. Prinsip kerja alat ini untuk menghambat gerakan tulang
punggung kearak fleksi, ekstensi, laterofleksi. &rame dan paddingL yang menahan otot J otot
abdominal mulai dari umbilikus sampai daerah supra pubis. )ambar menunjukkan salah satu
bentuk torako lumbo sakral brace yaitu )oltwait brace.1esi pada *$ J 1$ mengakibatkan hilangnya fungsi motorik dan sensorik mulai dari
panggul ke bawah. Pada keadaan ini diperlukan pola jalan swing throuhL yang memerlukan
energi / kali lebih besar dibandingkan keadaan normal untuk setiap meternya. Pasien yang
mampu berjalan dengan pola ini dan dalam kecepatan yang cukup baik /% m+menit sangat
jarang.
Psikologi
Secara umum dikatakan bahwa depresi dapat mengganggu proses rehabilitasi. Depresi dan
ansietas dapat mengakibatkan disabilitas yang sama beratnya dengan yang disebabkan trauma
medula spinalis. Kekuatiran akan masa depan dan akibat cacat yang diderita, sikap tidak realistis,
sikap agresif merupakan tandaJtanda keresahan emosional. Dorongan dari terapis dan keluarga,
pendekatan positif kepada pasien dan kemampuannya, sangat membantu dalam menghilangkan
gejala. 7ereka yang mengalami depresi ringan biasanya memberikan respon yang baik terhadap
obat-obat anti depresi. @aktu penyesuaian psikologi biasanya memerlukan waktu sekitar $-!
bulan.
P&"nsis
Prediksi prognosis pasien dengan 63S dapat dipengaruhi oleh beberapa kriteria-kriteria
tertentu yaitu;
o Pasien dengan ischialgia bilateral dilaporkan memiliki prognosis yang kurang baik
dibanding yang mengalami ishialgia unilateral.
8/15/2019 Spasmofilia Dan Cauda Syndrom
http://slidepdf.com/reader/full/spasmofilia-dan-cauda-syndrom 21/21
o Pasien dengan gejala anestesi perineal komplit kemungkinan besar akan menderita paralisis
bladder permanen.
o 1uasnya defisit sensorik tipe sadel atau perineal merupakan prediktor
perbaikan+penyembuhan yang paling penting. Pasien dengan defisit unilateral memiliki
prognosis yang lebih baik daripada pasien dengan defisit bilateral.
o @anita dan pasien dengan disfungsi bowel memiliki outcome yang lebih buruk.