Post on 03-Jan-2016
description
SPM/Mnj/Bamisha 1
Sejarah Pemikiran Manajemen
FE – ManajemenBaroya Mila Shanty,
SE, MMManagement Before
Industrialization
The Cultural Rebirth
SPM/Mnj/Bamisha 2
The Cultural Rebirth
Protestant ethics A criticism of Weberian thesis Modern Support for Weber The Liberty Ehics The Market Ethics
SPM/Mnj/Bamisha 3
Protestant Ethics
Merupakan protes atas pembelengguan kehidupan oleh Gereja Katolik, yang dianggap mematikan daya pikir masyarakat
Pemikirnya: MARTIN LUTHER JOHN CALVIN MAX WEBER
SPM/Mnj/Bamisha 4
pemikir
Dipelopori oleh MARTIN LUTHER Diikuti oleh JOHN CALVIN, yang
mengidealkan suatu bentuk negara THEOKRASI yang merupakan kombinasi antara gereja dan negara
Pemikir lainnya adalah MAX LUTHER, developed the idea of calling in sense of a task set by God, a life task menjadi a success oriented spirit of capitalism
SPM/Mnj/Bamisha 5
capitalism
Menurut Weber berdampak pada MOTIVASI orang serta mengarahkan pada SPIRIT PERUSAHAAN
Etika Protestan yang menyebutkan TUHAN MENGHENDAKI PROFITABILITAS, mengajarkan: Efisien dan sederhana dalam
menjalankan aktifitas kehidupan Spirit bekerja demi kesejahteraan hidup Penghargaan yang sepadan atas hasil
kerja B
SPM/Mnj/Bamisha 6
A Criticism of Weberian thesis
Dilontarkan oleh RH TAWNEY, yang menyatakan kapitalisme merupakan sebab dan justifikasi dari protenisme bukan merupakan pengaruh
Alasan: Di kota-kota Katolik telah ada pusat
perdagangan dan bankir-bankir terkemuka serta siprit kapitalis telah hadir pada saat Weber mengemukakan tesisnya B
SPM/Mnj/Bamisha 7
Modern support of webber
Pendukungnya al: McCLELLAND, LENSKY
SPM/Mnj/Bamisha 8
McCLELLAND
Risetnya menyimpulkan: Penghargaan yang tinggi esensial untuk
mendorong aktifitas kewirausahaan Penghargaan yang tinggi dalam suatu
masyarakat berkorelasi signifikan dengan perkembangan ekonomi yang cepat
Etnis, agama dan kelompok minoritas tertentu menunjukkan hal yang berbeda dalam penghargaan
SPM/Mnj/Bamisha 9
Lanjutan…..
Selain itu ditemukan bahwa: Anak-anak PROTESTAN lebih tinggi
penghargaannya dibanding anak-anak KATOLIK dan YAHUDI
Dapat menggambarkan pengaruh spirit PROTESTANISME dan WEBERIAN dengan KAPITALISME modern
SPM/Mnj/Bamisha 10
lensky
Melakukan studi tentang MOBILITAS VERTIKAL dan KARAKTERISTIK ASPIRASI, AMBISI dan SIKAP TERHADAP PEKERJAAN yang dihubungkan berdasarkan AFILIASI AGAMA
Yang paling mobile adalah YAHUDI diikuti PROTESTAN dan KATOLIK
Sedangkan untuk ACHIEVEMENT MOTIVATION dan SIKAP TERHADAP PEKERJAAN, YAHUDI dan PROTESTAN menunjukkan sikap yang positif dan KATOLIK netral
B
SPM/Mnj/Bamisha 11
The liberty ethics
Pemikirnya adalah: Machiaveli Thomas Hobbes John Locke
SPM/Mnj/Bamisha 12
MACHIAVELI
Pada abad pencerahan pemikiran dan kebijakan dipengaruhi MACHIAVELISME, yang menganggap bahwa semua orang adalah buruk dan harus mempraktekkan sikap yang kejam
SPM/Mnj/Bamisha 13
THOMAS HOBBES
mengemukakan tentang KEPEMIMPINAN TERSENTRAL YANG KUAT, yang menyatakan bahwa kekuasaan yang lebih besar untuk menghidari terjadinya kekacauan adalah penguasa yang memimpin negara
SPM/Mnj/Bamisha 14
JOHN LOCKE
Mengemukakan gagasan tentang PENGELOLAAN NEGARA DAN HUBUNGANNYA DENGAN RAKYAT
Empat ide dasarnya adalah: Hukum harus berdasarkan akal Pemerintah mendapatkan kekuasaan dari yang
diperintah Kebebasan keberlangsungan tujuan individual
merupakan hak alamiah Kepemilikan swasta harus terlindungi secara
hukum
B
SPM/Mnj/Bamisha 15
The market ethics
Abad 16 dan 17 berkembang paham MERKANTILISME, dimana KEKUASAAN PEREKONOMIAN TERPUSAT PADA NEGARA
Abad 18 berkembang pemikir Ekonomi, yaitu: FRANCOIS QUESNAY – laissez faire
capitalism ADAM SMITH – the wealth of nations GREAT BRITAIN
SPM/Mnj/Bamisha 16
Adam smith
Mengemukakan bahwa : Kebijakan MERKANTILISME adalah
destruktif, karena terjadi MIS-ALOKASI SUMBER DAYA
Seharusnya mekanisme pasar dibiarkan mengatur aktivitas ekonomi, dalam hal ini akan ada invisible hand untuk mengaturnya
Spesialisasi buruh merupakan pilar dari mekanisme pasar
SPM/Mnj/Bamisha 17
Great britain
Etika pasar mendukung: Private initiative rather than mercantilisme Competition rather than protection Innovation rather than economic stagnancy Self interest rather than state interest as the
motivating force