Post on 09-Aug-2015
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMAN 81 Jakarta
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : X / 1
Materi Pembelajaran : Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur
Alokasi Waktu : 13 JP (13 x 45 menit)
A. Standar Kompetensi :
1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia
B. Kompetensi Standar :
1.1. Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom
relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari
keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron
C. Indikator :
1. Membandingkan perkembangan teori atom mulai dari Dalton sampai dengan teori
Atom Modern
2. Menentukan jumlah partikel dasar (proton, elektron dan netron) berdasarkan nomor
atom dan nomor massanya
3. Mengklasifikasikan unsur ke dalam isotop, isobar dan isoton
4. Menentukan massa atom relatif berdasarkan kelimpahan isotopnya
5. Menentukan massa molekul relatif
6. Mendeskripsikan struktur sistem periodik unsur.
7. Membandingkan perkembangan tabel periodik unsur untuk mengidentifikasi
kelebihan dan kekurangannya.
8. Menentukan letak unsur dalam sistem periodik berdasarkan konfigurasi elektron, atau
sebaliknya.
9. Menganalisis tabel atau grafik untuk menentukan keteraturan jari-jari atom, energi
ionisasi, afinitas elektron dan keelektronegatifan.
10. Mengklasifikasikan unsur ke dalam logam, non logam dan metaloid.
1
D. Tujuan Pembelajaran :
Siswa dapat :
1. menjelaskan partikel dasar atom
2. membandingkan perkembangan teori atom mulai dari Dalton sampai dengan teori
Atom Modern
3. menentukan jumlah partikel dasar (proton, elektron dan netron) berdasarkan nomor
atom dan nomor massanya
4. mengklasifikasikan unsur ke dalam isotop, isobar dan isoton
5. membandingkan perkembangan sistem periodik melalui literatur
6. Peserta didik menentukan konfigurasi elektron dan elektron valensi
7. Peserta didik menentukan hubungan konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam
tabel periodik
8. Peserta didik mengklasifikasikan unsur ke dalam logam, non logam dan metaloid.
9. Peserta didik menganalisis tabel, grafik untuk menentukan keteraturan jari-jari atom,
energi ionisasi, afinitas elektron dan keelektronegatifan.
Karakter siswa yang diharapkan :
Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai
prestasi, Tanggung Jawab, Berpikr logis dan kritis, Peduli Lingkungan
E. Materi Ajar :
1. Struktur dan Partikel dasar atom
2. Perkembangan teori atom mulai dari Dalton sampai dengan teori Atom Bohr
3. Komposisi atom dan Ion (Nomor atom, Nomor Massa, Isotop, Isobar dan Isoton)
4. Massa atom relatif
5. Massa molekul relatif
6. Struktur sistem periodik modern
7. Hubungan sistem periodik dengan konfigurasi elektron.
8. Perkembangan dasar pengelompokan unsur
2
9. Sifat-sifat periodik unsur (jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron dan
keelektronegatifan).
10. Sifat-sifat unsur dalam sistem peruiodik (khususnya logam dan non logam)
F. Metode Pendekatan :
1. Diskusi dan Informasi
2. Pendekatan konsep
3. Penugasan
G. Uraian Materi
1. Perkembangan teori atom mulai dari Dalton sampai dengan teori Atom Modern
Teori atom Dalton: Atom merupakan partikel terkecil dari suatu materi yag
berbentuk seperti bola. Bola-bola atom khas untukl setiap unsurnya.
Teori atom Thomson: Atom merupakan bola yang bermuatan positif dan elektron
menyebar di seluruh bagian atom. Elektron ditemukan Thomson melalui percobaan
tabung sinar katode. Model atom Thomson ini diibaratkan seperti roti kismis.
Teori atom Ruhterford: Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif yang
dikelilingi elektron yang bergerak mengitari inti atom, massa atom terpusat di dalam
inti yang memiliki banyak ruang kosong. Rutherford melakukan eksperimen
penembakan sinar alfa pada lempeng tipis emas untuk mendukung teori atonya.
Teori atom Bohr: Elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti atom dengan
tingkat energi tertentu, sehingga dapat terjadi perpindahan elektron yang disertai
penyerapan atau pembebasan energi.
Teori atom modern: Terdapat beberapa dasar antara lain: elektron bukan merupakan
partikel melainkan gelombang (Louis de Broglie); kedudukan elektron tidak dapat
ditentukan secara pasti (Hk. Ketidakpastian Heisenberg); kedudukan elektron
ditentukan melalui bilangan kuantum (Erwin Schrodinger).
2. Struktur Atom
Partikel dasar atom terdiri dari proton, neutron, dan elektron. Proton dan neutron
terletak di inti atom, sedangkan elektron bergerak mengelilingi inti atom.
Partikel Penemu Muatan
3
A = nomor massa
= proton +neutron
Z = nomor atom
= jumlah proton
Elektron Thomson -1
Proton Goldstein +1
Neutron Chadwick 0
XZA
Isotop adalah atom yang memiliki jumlah proton sama tetapi jumlah neutronnya
berbeda atau mempunyai nomor atom sama tetapi nomor massa yang berbeda.
Isobar adalah atom yang memiliki jumlah proton dan jumlah neutronnya sama atau
mempunyai nomor massa sama.
Isoton adalah atom yang memiliki jumlah neutron sama.
3. Perkembangan tabel periodik unsur
Lavoisier mengelompokan unsur berdasarkan sifat kelogamannya yaitu golongan
logam dan non logam. Menurut Dobereiner, terdapat keteraturan hubungan berat atom
antara tiga buah unsur yang mempunyai kemiripan sifat kimia (Triad Dobereiner).
Sedangkan Newland menyusun daftar unsur-unsur menurut kenaikan berat atom. Dari
daftar ini ternyata terdapat pengulangan sifat unsur setiap 8 unsur (hk. Oktaf).
Mendeleev dan Meyer (1964) secara terpisah menyusun unsur0unsur berdasarkan
kenaikan berat atom dan persamaan sifatnya. Mendeleev mengemukakan bahwa sifat
unsur merupakn fungsi periodik dari berat atomnya.
Dalam sistem periodik modern, tabel unsur tebagi dalam dua lajur yaitu lajur
horizontal yang disebut perioda dan lajur vertikal yang disebut golongan.
4. Sifat keperiodikan unsur
Jari-jari atom merupakan jarak inti atom ke kulit terluar, besarnya jari-jari dipengaruhi
oleh jumlah kulit elektron dan muatan inti atom. Energi ionisasi adalah banyaknya
energi yang diperlukan oleh suatu atom untuk melepaskan elektron yang terikat paling
lemah (elektron terluar). Sedangkan afinitas elektron adalah besarnya energi yang
dibebaskan oleh suatu atom untuk menerima sebuah elektron. Sifat keempat adalan
4
keelktronegatifan yaitu nilai yang menunjukkan kecenderungan suatu atom untuk
menarik pasangan elektron.
H. Kegiatan Pembelajaran :
Pertemuan 1 (45 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit)
Salam, perkenalan, dan mengecek kehadiran siswa
Orientasi, Apersepsi dan motivasi
Orientasi :
o Apakah masih ada yang ingat apa yang dimaksud dengan materi
o Menampilkan gambar beberapa benda yang merupakan materi yang terdiri dari
atom-atom.
Apersepsi :
o Mengenalkan kepada siswa bahwa atom adalah bagian terkecil dari materi.
Manusia dan benda-benda di sekitar kita merupakan materi. Jadi atom itu
sangatlah dekat dengan kita.
o Apakah benar atom adalah bagian terkecil dari materi ?
o Menjelaskan partikel-partikel dasar dalam atom secara singkat
o Apakah teori atom Dalton dapat dipertahankan ?
Motivasi :
o Jika materi ini dikuasai dengan baik, maka siswa diharapkan dapat menjelaskan
partikel dasar penyusun atom dan dapat menjelaskan perkembangan teori atom.
2. Kegiatan Inti (± 30 menit)
Aktivitas Guru Aktivitas SiswaNilai yang
Ditanamkan
Eksplorasi
Menampilkan animasi
percobaan penemuan elektron
(Thomson) kemudian
mendiskusikannya bersama
dengan siswa
Menampilkan animasi
Memperhatikan animasi dan
mendiskusikannya
Memperhatikan animasi dan
Rasa ingin tahu
Toleransi,
Rasa ingin tahu
Komunikatif,
Menghargai
prestasi
5
percobaan penemuan proton
(Rutherford) kemudian
mendiskusikannya bersama
dengan siswa.
Membahas kelemahan model
atom Rutherford
Membahas teori atom Niels
Bohr
Membahas kelemahan model
atom Niels Bohr
mendiskusikannya
Siswa memperhatikan
Siswa memperhatikan
Siswa memperhatikan
Tanggung
Jawab
Elaborasi
Menghubungkan percobaan
Rutherford dan Thomson
dengan sifat partikel dasar
atom
Diskusi perbedaan teori atom
Dalton, Thomson dan
Rutherford, dan Niels Bohr
Memperhatikan penjelasan
Salah satu/beberapa siswa
memberikan kesimpulan
mengenai perbedaan teori-
teori atom tersebut
Kerja keras
Toleransi
Tanggung
Jawab
Komunikatif
Konfirmasi
Guru memberikan penguatan
pada kesimpulan-kesimpulan
yang diberikan
Siswa memperhatikan
penguatan yang diberikan
Saling
Menghargai
Jujur
Toleransi
Tanggung
Jawab
Komunikatif
3. Kegiatan Penutup (± 5 minutes)
Memberikan tugas kepada siswa untuk membaca/mencari informasi mengenai
partikel dasar penyusun atom, isotop, isobar, dan isoton.
6
Pertemuan 2 ( 2x45 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit)
Salam dan mengecek kehadiran siswa
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang akan dicapai
Orientasi, Apersepsi dan motivasi
Orientasi : Menampilkan gambar lambang atom beserta atribut penyusun atom.
Apersepsi : Pada pertemuan sebelumnya kita telah mengenal berbagai model atom,
serta susunannya. Hari ini, kita akan mengenal susunan atom itu
sendiri.
Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelaskan secara teoretis tentang jumlah proton, elektron,
neutron suatu unsur, isotop, isobar, dan isoton.
2. Kegiatan Inti (± 75 menit)
Aktivitas Guru Aktivitas SiswaNilai yang
Ditanamkan
Eksplorasi
Meminta seorang siswa untuk
menjelaskan partikel-partikel
dasar penyusun inti atom
Membahas penentuan jumlah
proton, elektron, dan neutron
pada unsur netral dan ion
Menjelaskan tentang isotop,
isobar, dan isoton pada siswa
melalui contoh.
.
Seorang siswa memberikan
penjelasan, sedangkan siswa
lain mendengarkan
Siswa memperhatikan
Siswa memperhatikan
.
Rasa ingin tahu
Berpikir logis
dan kritis
Toleransi,
Rasa ingin tahu
Komunikatif,
Menghargai
prestasi
Tanggung
Jawab
Elaborasi
Memberikan tugas pada siswa
untuk membuat resume
materi yang dipelajari
Memberikan satu/dua soal
menentukan jumlah partikel-
Membuat resume
Satu/dua siswa
mengerjakan latihan soal di
Kerja keras
Toleransi
Tanggung
Jawab
Komunikatif
7
partikel dasar penyusun atom.
Memberikan latihan soal
menentukan jumlah partikel-
partikel dasar penyusun atom
dan menentukan unsur yang
merupakan isotop, isobar, dan
isoton.
papan tulis
Mengerjakan latihan soal
Menghargai
prestasi
Tanggung
Jawab
Berpikir logis
Konfirmasi
Guru memberikan penilaian
kepada siswa.
Siswa memperhatikan Saling
Menghargai
Jujur
Kerja keras
Toleransi
Tanggung
Jawab
Komunikatif
Menghargai
prestasi
3. Kegiatan Penutup (± 15 minutes)
Memberikan informasi materi untuk pertemuan selanjutnya dan memberikan tugas
untuk membaca di rumah materi tersebut. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras,
Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab,
Peduli lingkungan.;
Pertemuan 3 (2x45 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit)
Salam dan mengecek kehadiran siswa
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang akan dicapai
Orientasi dan Motivasi
8
Orientasi : Menampilkan lambang atom beserta nomor atom dan nomor massanya.
Apersepsi : Pada konsep massa atom relatif akan dikenal nomor atom dan nmor
massa yang akan berhubungan dengan konfigurasi elektron.
Motivasi : Agar peserta didik dapat memahami konsep massa atom relatif dan
massa molekul relatif
2. Kegiatan Inti (± 75 menit)
Aktivitas Guru Aktivitas SiswaNilai yang
Ditanamkan
Eksplorasi
Membahas pengertian massa
atom relatif
Membahas contoh perhitungan
massa atom relatif (Ar) dan
massa molekul relatif (Ar)
Memperhatikan penjelasan
Bertanya kepada guru dan
menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru
Rasa ingin tahu
Komunikatif
Kerja keras
Toleransi
Tanggung
Jawab
Berpikir logis
Elaborasi
Memberikan latihan soal
notasi atom, isotop, isobar ,
dan isoton, menentukan
massa atom relatif
berdasarkan massa atom rata-
rata dan berdasarkan
kelimpahan isotop,
menentukan massa atom
relatif
Mengadakan games
kelompok menentukan notasi
atom, isotop, isobar , dan
isoton, menentukan massa
atom relatif berdasarkan
Mengerjakan latihan soal
sambil berdiskusi dengan
teman sebelahnya.
Kerja keras
Toleransi
Tanggung
Jawab
Menghargai
prestasi
Berpikir logis
dan kritis
9
massa atom rata-rata dan
berdasarkan kelimpahan
isotop, menentukan massa
atom relatif
Konfirmasi
Guru memberikan penilaian
kepada siswa dengan cara
meminta satu/ dua siswa
mengerjakan soal yang telah
dikerjakan di depan kelas
Siwa mengerjakan soal di
papan tulis kemudian siswa
bersama dengan guru
mendiskusikan
penyelesaian soal tersebut
Saling
Menghargai
Toleransi
Tanggung
Jawab
Menghargai
prestasi
Berpikir logis
dan kritis
3. Kegiatan Penutup (± 5 minutes)
Memberikan tugas untuk membaca mengenai sistem periodik unsur yang akan
dibahas di pertemuan berikutnya. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras,
Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab,
Peduli lingkungan.);
Pertemuan 4 (2 x 45 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (± 15 menit)
Salam dan mengecek kehadiran siswa
Apersepsi
o Mereview massa atom relatif
o Guru mengenalkan tabel periodik kepada siswa
o Mengapa tabel periodik unsur perlu dipelajari ?
Motivasi :
o Sistem periodik unsur perlu dipelajari untuk mengetahui letak unsur dalam tabel
periodik unsur dan untuk mengetahui sifat unsur.
10
2. Kegiatan Inti (± 65 menit)
Aktivitas Guru Aktivitas SiswaNilai yang
Ditanamkan
Eksplorasi
Membahas perkembangan
tabel periodik unsur mulai dari
Dobereiner sampai tabel
periodik unsur modern.
Membahas kelemahan ide
pengelompokan unsur yang
dikemukakan oleh Dobreiner,
Newland, Meyer dan
Mendeleyev
Membahas penentuan letak
unsur berdasarkan konfigurasi
elektron dan elektron valensi
Memperhatikan penjelasan
Memperhatikan penjelasan
Memperhatikan penjelasan
Rasa ingin tahu
Toleransi,
Rasa ingin tahu
Komunikatif,
Menghargai
prestasi
Tanggung
Jawab
Elaborasi
Memberikan satu/dua latihan
soal penentuan konfigurasi
elektron dan elektron valensi
Salah satu/beberapa siswa
mengerjakan soal latihan
tersebut di papan tulis.
Kerja keras
Toleransi
Tanggung
Jawab
Komunikatif
Konfirmasi
Guru memberikan
memberikan penilaian kepada
siswa yang aktif.
Guru memberikan penguatan
akan materi yang telah
dipelajari
Siswa memperhatikan
Siswa memperhatikan
penguatan yang diberikan
Saling
Menghargai
Jujur
Toleransi
Tanggung
Jawab
11
Komunikatif
3. Kegiatan Penutup (± 10 minutes)
Memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan latihan soal konfigurasi
elektron
Pertemuan 5 ( 2 x 45 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit)
Salam dan mengecek kehadiran siswa
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang akan dicapai
Orientasi, Apersepai dan motivasi
Apersepsi : Mengingatkan kembali sistem periodik unsur yang telah dipelajari
Motivasi : Agar peserta didik dapat memahami sifat periodik unsur
2. Kegiatan Inti (± 75 menit)
Aktivitas Guru Aktivitas SiswaNilai yang
Ditanamkan
Eksplorasi
Membahas sifat-sifat periodik
unsur
Memperhatikan penjelasan Rasa ingin tahu
Komunikatif
Kerja keras
Toleransi
Tanggung
Jawab
Berpikir logis
Elaborasi
Memberikan latihan soal sifat
keperiodikan unsur dan
struktur atom dengan cara
diskusi dengan teman
sebangku
Mengerjakan latihan soal
sambil berdiskusi dengan
teman sebelahnya.
Kerja keras
Toleransi
Tanggung
Jawab
Menghargai
prestasi
12
Berpikir logis
dan kritis
Konfirmasi
Guru memberikan penilaian
kepada siswa dengan cara
meminta satu/ dua siswa
mengerjakan soal yang telah
dikerjakan di depan kelas
Siwa mengerjakan soal di
papan tulis kemudian siswa
bersama dengan guru
mendiskusikan
penyelesaian soal tersebut
Saling
Menghargai
Toleransi
Tanggung
Jawab
Menghargai
prestasi
Berpikir logis
dan kritis
3. Kegiatan Penutup (± 5 minutes)
Memberikan tugas pada siswa untuk mengerjakan latihan soal yang belum
dikerjakan.
Pertemuan 6 ( 2 x 45 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit)
Salam dan mengecek kehadiran siswa
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang akan dicapai
Apersepsi dan motivasi
Apersepsi : Mengingatkan kembali sistem periodik unsur dan struktur atom yang
telah dipelajari
Motivasi : Agar peserta didik dapat memahami sistem periodik unsur dan struktur
atom secara keseluruhan
2. Kegiatan Inti (± 75 menit)
Aktivitas Guru Aktivitas SiswaNilai yang
Ditanamkan
Eksplorasi
13
Membahas kembali sistem
periodik unsur dan struktur
atom
Memperhatikan penjelasan Rasa ingin tahu
Komunikatif
Kerja keras
Toleransi
Tanggung
Jawab
Berpikir logis
Elaborasi
Memberikan latihan soal
sistem periodik unsur dan
struktur atom
Mengerjakan latihan soal Kerja keras
Toleransi
Tanggung
Jawab
Menghargai
prestasi
Berpikir logis
dan kritis
Konfirmasi
Guru memberikan penilaian
kepada siswa dengan cara
meminta satu/ dua siswa
mengerjakan soal yang telah
dikerjakan di depan kelas
Siswa dan guru secara
bersama-sama menyimpulkan
sistem periodik unsur dan
struktur atom
Siwa mengerjakan soal di
papan tulis kemudian siswa
bersama dengan guru
mendiskusikan
penyelesaian soal tersebut
Siswa dan guru secara
bersama-sama
menyimpulkan materi yang
telah dipelajari
Saling
Menghargai
Toleransi
Tanggung
Jawab
Menghargai
prestasi
Berpikir logis
dan kritis
3. Kegiatan Penutup (± 5 minutes)
Memberikan informasi kepada siswa bahwa pada pertemuan berikutnya akan
diadakan ulangan harian.
14
Pertemuan 7 (2 x 45 menit)
1. Pendahuluan (5’)
a. Guru membagikan lembar jawaban dan lembar soal
b. Peserta didik diingatkan mengenai waktu pengerjaan soal ulangan harian, serta
diberi peringatan bahwa ada sanksi bila peserta didik mencontek.
2. Kegiatan Inti (80’)
c. Siswa diberi waktu 77 menit untuk mengerjakan soal
d. Guru mengumpulkan kertas ulangan jika waktu pengerjaan soal ulangan harian
telah selesai.
3. Penutup (5’)
Peserta didik diingatkan untuk mempelajari materi berikutnya, yaitu tentang ikatan
kimia.
I. Sumber / Alat / Bahan :
1. Alat :
a. LCD dan Laptop
b. Papan Tulis
c. Spidol
2. Sumber Bahan Ajar
Johari dan Rachmawati. 2010. Chemistry 1A. Jakarta : Esis.
Sukarjo. 2010. Chemistry Bringing Science to Yout Life.Jakarta : Bailmu, Bumi
Aksara
Purba, Michael. 2012. Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga
J. Penilaian:
1. Teknik : Tugas individu dan ulangan harian.
2. Bentuk Instrumen : Uraian tertulis
15
Jakarta, 30 Juli 2012
Mengetahui,
Kepala SMAN 81 Jakarta Guru Mata Pelajaran
Dra. Hj. Hasnati Ramli, M.Pd Amanda Franciska
NIP. 195601181984032001
16
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMAN 81 Jakarta
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : X / 1
Materi Pembelajaran : Ikatan Kimia
Alokasi Waktu : 10 JP (10 x 45 menit)
A. Standar Kompetensi :
1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia
B. Kompetensi Standar :
1.2. Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinat dan ikatan logam, serta hubungannnya dengan sifat fisika senyawa yang
terbentuk.
C. Indikator :
1. Mengkaji beberapa senyawa untuk menentukan mengapa atom-atom membentuk
ikatan kimia.
2. Menentukan unsur yang dapat melepas elektron atau menerima elektron untuk
mencapai kestabilan dalam diskusi kelompok.
3. Menggambarkan lambang Lewis melalui diskusi kelas
4. Membandingkan proses pembentukan ikatan ion dan ikatan kovalen dalam diskusi
kelas.
5. Mendiskusikan proses terjadinya ikatan kovalen koordinat dari beberapa contoh
sederhana
6. Merancang dan melakukan percobaan untuk menyelidiki kepolaran senyawa di
laboratorium
7. Mengidentifikasi sifat fisik logam dan menghubungkannnya dengan proses
pembentukan ikatan logam dalam diskusi kelompok di laboratorium.
D. Tujuan Pembelajaran :
17
Siswa dapat :
1. menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya.
2. membedakan susunan elektron valensi atom gas mulia (duplet dan oktet) dan elektron
valensi bukan gas mulia (struktur Lewis)
3. menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion
4. menjelaskan proses terbentuk-nya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap
tiga
5. menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi pada beberapa senyawa
6. menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya dengan
keelektronegatifan melalui percobaan.
7. menjelaskan sifat-sifat senyawa ion dan sifat-sifat senyawa kovalen
8. menjelaskan proses pembentukan ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisik
logam
9. memprediksi jenis ikatan yang terjadi pada beberapa senyawa dan membandingkan
sifat fisiknya
Karakter siswa yang diharapkan :
Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi,
Tanggung Jawab, Berpikr logis dan kritis, Peduli Lingkungan
E. Materi Ajar :
1. Kestabilan Unsur
2. Struktur Lewis
3. Ikatan ion
4. Ikatan kovalen
5. Ikatan kovalen koordinat
6. Senyawa kovalen polar dan non polar
7. Ikatan Logam
F. Metode Pendekatan :
1. Diskusi dan Informasi
2. Penugasan
18
G. Uraian Materi
Definisi Ikatan Kimia
Adalah ikatan yang terjadi antar atom atau antar molekul dengan cara sebagai berikut :
a)atom yang 1 melepaskan elektron, sedangkan atom yang lain menerima elektron (serah
terima elektron)
b)penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari masing-masing atom yang
berikatan
c)penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan.
1). Ikatan Ion
o Terjadi jika atom unsur yang memiliki energi ionisasi kecil/rendah melepaskan
elektron valensinya (membentuk kation) dan atom unsur lain yang mempunyai
afinitas elektron besar/tinggi menangkap/menerima elektron tersebut (membentuk
anion).
o Kedua ion tersebut kemudian saling berikatan dengan gaya elektrostatis (sesuai
hukum Coulomb).
o Unsur yang cenderung melepaskan elektron adalah unsur logam sedangkan unsur
yang cenderung menerima elektron adalah unsur non logam.
Contoh 1 :
Ikatan antara 11 Na dengan 17 Cl
Konfigurasi elektronnya :
11 Na= 2, 8, 1
17 Cl = 2, 8, 7
Atom Na melepaskan 1 elektron valensinya sehingga konfigurasi elektronnya sama
dengan gas mulia.
Atom Cl menerima 1 elektron pada kulit terluarnya sehingga konfigurasi elektronnya
sama dengan gas mulia.
19
Antara ion Na+ dengan Cl− terjadi gaya tarik-menarik elektrostatis sehingga terbentuk
senyawa ion NaCl.
Sifat umum senyawa ionik :
1) Titik didih dan titik lelehnya tinggi
2) Keras, tetapi mudah patah
3) Penghantar panas yang baik
4) Lelehan maupun larutannya dapat menghantarkan listrik (elektrolit)
5) Larut dalam air
6) Tidak larut dalam pelarut/senyawa organik (misal : alkohol, eter, benzena)
2). Ikatan Kovalen
o Adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama oleh
2 atom yang berikatan.
o Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang akan berikatan
untuk melepaskan elektron (terjadi pada atom-atom non logam).
o Ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi
serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion.
o Atom non logam cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiap-tiap atom
non logam berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat dilakukan dengan cara
mempersekutukan elektronnya dan akhirnya terbentuk pasangan elektron yang dipakai
secara bersama.
o Pembentukan ikatan kovalen dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron
tersebut harus sesuai dengan konfigurasi elektron pada unsur gas mulia yaitu 8
elektron (kecuali He berjumlah 2 elektron).
Ada 3 jenis ikatan kovalen :
a). Ikatan Kovalen Tunggal
Contoh 1 :
Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom H membentuk molekul H2
Konfigurasi elektronnya :
1 H = 1
20
Ke-2 atom H yang berikatan memerlukan 1 elektron tambahan agar diperoleh
konfigurasi elektron yang stabil (sesuai dengan konfigurasi elektron He).
Untuk itu, ke-2 atom H saling meminjamkan 1 elektronnya sehingga terdapat
sepasang elektron yang dipakai bersama.
H∗ +⋅H → H ¿¿ H
Rumus struktur = H−H
Rumus kimia = H2
b). Ikatan Kovalen Rangkap Dua
Contoh :
Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk molekul O2
Konfigurasi elektronnya :
8 O= 2, 6
Atom O memiliki 6 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron
yang stabil tiap-tiap atom O memerlukan tambahan elektron sebanyak 2.
Ke-2 atom O saling meminjamkan 2 elektronnya, sehingga ke-2 atom O tersebut
akan menggunakan 2 pasang elektron secara bersama.
O ¿¿
¿⋅¿
¿⋅¿ +¿
¿
O
¿∗¿
∗¿
→
¿
¿
¿ O ¿¿
¿⋅¿
¿⋅¿¿
¿
O
¿∗¿
∗¿
¿
¿
¿
Rumus struktur : O=O
Rumus kimia : O2
c). Ikatan Kovalen Rangkap Tiga
Contoh 1:
o Ikatan yang terjadi antara atom N dengan N membentuk molekul N2
o Konfigurasi elektronnya :
7 N = 2, 5
21
o Atom N memiliki 5 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron
yang stabil tiap-tiap atom N memerlukan tambahan elektron sebanyak 3.
o Ke-2 atom N saling meminjamkan 3 elektronnya, sehingga ke-2 atom N tersebut
akan menggunakan 3 pasang elektron secara bersama.
3). Ikatan Kovalen Koordinasi / Koordinat
o Adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron
yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan [Pasangan Elektron Bebas (PEB)],
sedangkan atom yang lain hanya menerima pasangan elektron yang digunakan
bersama.
o Pasangan elektron ikatan (PEI) yang menyatakan ikatan koordinat digambarkan
dengan tanda anak panah kecil yang arahnya dari atom donor menuju akseptor
pasangan elektron.
Contoh 1:
o Terbentuknya senyawa BF3−NH
3
atau
22
4). Ikatan Logam
Adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik-menarik yang terjadi antara
muatan positif dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari elektron-elektron yang
bebas bergerak.
Atom-atom logam dapat diibaratkan seperti bola pingpong yang terjejal rapat 1 sama
lain.
Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah untuk
dilepaskan dan membentuk ion positif.
Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif longgar (terdapat banyak tempat
kosong) sehingga elektron dapat berpindah dari 1 atom ke atom lain.
Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensi logam
mengalami delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tersebut tidak
tetap posisinya pada 1 atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah dari 1 atom ke atom
lain.
Gambar Ikatan Logam
Elektron-elektron valensi tersebut berbaur membentuk awan elektron yang
menyelimuti ion-ion positif logam.
Struktur logam seperti gambar di atas, dapat menjelaskan sifat-sifat khas logam yaitu :
a). berupa zat padat pada suhu kamar, akibat adanya gaya tarik-menarik yang cukup
kuat antara elektron valensi (dalam awan elektron) dengan ion positif logam.
23
b). dapat ditempa (tidak rapuh), dapat dibengkokkan dan dapat direntangkan
menjadi kawat. Hal ini akibat kuatnya ikatan logam sehingga atom-atom logam
hanya bergeser sedangkan ikatannya tidak terputus.
c). penghantar / konduktor listrik yang baik, akibat adanya elektron valensi yang
dapat bergerak bebas dan berpindah-pindah. Hal ini terjadi karena sebenarnya
aliran listrik merupakan aliran elektron.
Polarisasi Ikatan Kovalen
Suatu ikatan kovalen disebut polar, jika Pasangan Elektron Ikatan (PEI) tertarik lebih
kuat ke salah 1 atom.
Contoh 1 : Molekul HCl
Meskipun atom H dan Cl sama-sama menarik pasangan elektron, tetapi
keelektronegatifan Cl lebih besar daripada atom H.
Akibatnya atom Cl menarik pasangan elektron ikatan (PEI) lebih kuat daripada atom H
sehingga letak PEI lebih dekat ke arah Cl (akibatnya terjadi semacam kutub dalam
molekul HCl).
δ+ δ−
Jadi, kepolaran suatu ikatan kovalen disebabkan oleh adanya perbedaan
keelektronegatifan antara atom-atom yang berikatan.
Sebaliknya, suatu ikatan kovalen dikatakan non polar (tidak berkutub), jika PEI tertarik
sama kuat ke semua atom.
Contoh 2 :
24
Dalam tiap molekul di atas, ke-2 atom yang berikatan menarik PEI sama kuat karena
atom-atom dari unsur sejenis mempunyai harga keelektronegatifan yang sama.
Akibatnya muatan dari elektron tersebar secara merata sehingga tidak terbentuk kutub.
Perbedaan antara Senyawa Ion dengan Senyawa Kovalen
No Sifat Senyawa Ion Senyawa Kovalen
1 Titik didih Tinggi Rendah
2 Titik leleh Tinggi Rendah
3 Wujud Padat pada suhu
kamar
Padat,cair,gas pada suhu
kamar
4 Daya hantar listrik Padat = isolator
Lelehan =
konduktor
Larutan =
konduktor
Padat = isolator
Lelehan = isolator
Larutan = ada yang
konduktor
5 Kelarutan dalam air Umumnya larut Umumnya tidak larut
6 Kelarutan dalam
trikloroetana (CHCl3)Tidak larut Larut
Pengecualian dan Kegagalan Aturan Oktet
1). Pengecualian Aturan Oktet
a) Senyawa yang tidak mencapai aturan oktet
Meliputi senyawa kovalen biner sederhana dari Be, B dan Al yaitu atom-atom yang
elektron valensinya kurang dari empat (4).
Contoh : BeCl2, BCl3 dan AlBr3
b) Senyawa dengan jumlah elektron valensi ganjil
25
Contohnya : NO2 mempunyai jumlah elektron valensi (5 + 6 + 6) = 17
c) Senyawa dengan oktet berkembang
Unsur-unsur periode 3 atau lebih dapat membentuk senyawa yang melampaui aturan
oktet / lebih dari 8 elektron pada kulit terluar (karena kulit terluarnya M, N dst dapat
menampung 18 elektron atau lebih).
Contohnya : PCl5, SF6, ClF3, IF7 dan SbCl5
2). Kegagalan Aturan Oktet
Aturan oktet gagal meramalkan rumus kimia senyawa dari unsur transisi maupun post
transisi.
Contoh :
atom Sn mempunyai 4 elektron valensi tetapi senyawanya lebih banyak dengan
tingkat oksidasi +2
atom Bi mempunyai 5 elektron valensi tetapi senyawanya lebih banyak dengan
tingkat oksidasi +1 dan +3.
H. Kegiatan Pembelajaran :
Pertemuan 1 (2 x 45 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit)
Salam dan mengecek kehadiran siswa
Orientasi, Apersepsi dan motivasi
Orientasi :
Memberikan gambaran mengenai sepasang kekasih yang saling membutuhkan dan
menyayangi.
Apersepsi :
Seperti sepasang kekasih yang saling membutuhkan, asuatu atom/unsur/ senyawa
dengan atom/unsur/ senyawa yang lain akan saling membutuhkan satu sama lain
melalui interaksi yang disebut dengan ikatan kimia
Motivasi :
Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan kecenderungan unsur untuk stabil dan proses terbentuknya ikatan kimia
26
2. Kegiatan Inti (± 60 menit)
Aktivitas Guru Aktivitas SiswaNilai yang
Ditanamkan
Eksplorasi
Membahas unsur-unsur dalam
golongan gas mulia dan
menjelaskan penyebab
kestabilannya melalui diskusi kelas.
Siswa memperhatikan Rasa ingin
tahu
Toleransi,
Rasa ingin
tahu
Komunikatif,
Menghargai
prestasi
Tanggung
Jawab
Elaborasi
Siswa diberikan beberapa
pertanyaan singkat tentang
kestabilan unsur golongan gas
mulia.
Meminta siswa menjelaskan cara-
cara unsur lain untuk mencapai
kestabilan gas mulia.
Siswa menjawab
pertanyaan
Siswa menjelaskan
Kerja keras
Toleransi
Tanggung
Jawab
Komunikatif
Konfirmasi
Guru memberikan penguatan
pada kesimpulan-kesimpulan
yang diberikan
Siswa memperhatikan
penguatan yang diberikan
Saling
Menghargai
Jujur
Toleransi
Tanggung
Jawab
Komunikatif
27
3. Kegiatan Penutup (± 5 minutes)
Memberikan tugas kepada siswa untuk membaca/mencari informasi mengenai
jenis-jenis ikatan kimia
Pertemuan 2 (2 x 45 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit)
Salam dan mengecek kehadiran siswa
Orientasi, Apersepsi dan motivasi
Orientasi :
Menjelaskan pada siswa tentang konsep perbedaan antara dua orang dan pentingnya
saling berbagi. Keduanya dikaitkan dengan konsep ikatan.
Apersepsi :
Pada pertemuan sebelumnya dengan bapak Hernowo, kita telah mengenal cara
interaksi atom melalui ikatan ion, hari ini kita akan mempelajari bentuk interaksi
atom lainnya yaitu melalui ikatan kovalen dengan konsep atom yang saling berbagi.
Motivasi :
Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen.
3. Kegiatan Inti (± 75 menit)
Aktivitas Guru Aktivitas SiswaNilai yang
Ditanamkan
Eksplorasi
Membahas terbentuknya ikatan
kovalen dan ikatan kovalen
koordinasi
Siswa memperhatikan Rasa ingin
tahu
Toleransi,
Rasa ingin
tahu
Komunikatif,
Menghargai
prestasi
Tanggung
Jawab
28
Elaborasi
Siswa diberikan beberapa senyawa
dan meminta siswa untuk
mendiskusikan jenis ikatan yang
terjadi
Siswa berdiskusi Kerja keras
Toleransi
Tanggung
Jawab
Komunikatif
Konfirmasi
Guru memberikan penguatan
pada kesimpulan-kesimpulan
yang diberikan
Siswa memperhatikan
penguatan yang diberikan
Saling
Menghargai
Jujur
Toleransi
Tanggung
Jawab
Komunikatif
3. Kegiatan Penutup (± 5 minutes)
Memberikan tugas untuk membaca materi ikatan kimia dan pengecualian aturan
oktet
Pertemuan 3 (2 x 45 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit)
Salam dan mengecek kehadiran siswa
Orientasi, Apersepsi dan motivasi
Orientasi :
Ketika kita mendekati ujung sendok ke sumber panas, misalnya api, ujung sendok
panas tersebut akan terasa panas.
Apersepsi :
Sendok yang terasa panas ketika didekatkan ke api, dikarenakan adanya ikatan
logam pada sendok tersebut
Motivasi :
29
Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan proses terbentuknya ikatan logam
2. Kegiatan Inti (± 75 menit)
Aktivitas Guru Aktivitas SiswaNilai yang
Ditanamkan
Eksplorasi
Membahas terbentuknya ikatan
logam dan sifat-sifat ikatan logam
Membahas pengecualian aturan
oktet
Siswa memperhatikan
Siswa memperhatikan
Rasa ingin
tahu
Toleransi,
Rasa ingin
tahu
Komunikatif,
Menghargai
prestasi
Tanggung
Jawab
Elaborasi
Siswa diberikan beberapa senyawa
dan meminta siswa untuk
mendiskusikan senyawa mana yang
termasuk pengecualian aturan oktet
Siswa berdiskusi Kerja keras
Toleransi
Tanggung
Jawab
Komunikatif
Konfirmasi
Guru memberikan penguatan
pada kesimpulan-kesimpulan
yang diberikan
Siswa memperhatikan
penguatan yang diberikan
Saling
Menghargai
Jujur
Toleransi
Tanggung
Jawab
Komunikatif
30
3. Kegiatan Penutup (± 5 minutes)
Memberikan informasi bahwa pada pertemuan berikutnya akan diadakan ujian
tengah semester.
Pertemuan 4 (2 x 45 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (± 5 menit)
a. Peserta didik diminta untuk menyiapkan kertas ulangan dan peralatan tulis
secukupnya di atas meja karena akan diadakan ulangan harian.
b. Peserta didik diberikan lembar soal ulangan harian.
2. Kegiatan Inti (80’)
a. Peserta didik mengerjakan soal
b. Guru mengumpulkan kertas ulangan jika waktu pengerjaan soal ulangan harian
telah selesai.
3. Penutup (5’)
Peserta didik diminta untuk meninggalkan ruang ujian jika telah selesai
mengerjakan soal.
Pertemuan 5 (2 x 45 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit)
Salam dan mengecek kehadiran siswa
Orientasi, Apersepsi dan motivasi
Apersepsi :
Pada pertemuan sebelumnya kita telah mengetahui ciri-ciri senyawa polar. Senyawa
polar dapat dibuktikan melalui percobaan yang akan kita lakukan hari ini. Selain itu,
pada saat di SMP kita telah mengenal ciri-ciri perubahan kimia. Oleh karena itu,
pada praktikum hari ini, kita akan melihat ciri-ciri reaksi kimia yang terjadi
Motivasi :
Apabila praktikum ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat
memahami senyawa polar dan cir-ciri reaksi kimia
3. Kegiatan Inti (± 75 menit)
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Nilai yang
31
Ditanamkan
Eksplorasi
Siswa membentuk kelompok yang
telah ditentukan, masing-masing 4 –
5 orang.
Masing-masing kelompok
melakukan percobaan untuk
membuktikan kepolaran senyawa
dan mengamati reaksi kimia
Siswa membentuk
kelompk
Siswa melakukan
percobaan
Rasa ingin
tahu
Toleransi,
Rasa ingin
tahu
Komunikatif,
Menghargai
prestasi
Tanggung
Jawab
Elaborasi
Siswa diminta menentukan senyawa
yang bersifat polar dan ciri-ciri reaksi
kimia yang terjadi
Siswa diminta mengisi LKS yang
telah disediakan
Siswa berdiskusi
Siswa mengisi LKS
Kerja keras
Toleransi
Tanggung
Jawab
Komunikatif
Konfirmasi
Guru memberikan penguatan
pada materi praktikum yang telah
dilakukan
Siswa memperhatikan
penguatan yang diberikan
Saling
Menghargai
Jujur
Toleransi
Tanggung
Jawab
Komunikatif
3. Kegiatan Penutup (± 5 minutes)
Memberikan informasi bahwa pada pertemuan berikutnya akan dipelajari materi tata
nama senyawa dan persamaan reaksi
32
I. Sumber / Alat / Bahan :
1. Alat :
a. LCD dan Laptop
b. Papan Tulis
c. Spidol
2. Sumber Bahan Ajar
Johari dan Rachmawati. 2010. Chemistry 1A. Jakarta : Esis.
Sukarjo. 2010. Chemistry Bringing Science to Yout Life.Jakarta : Bailmu, Bumi
Aksara
Purba, Michael. 2012. Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga
J. Penilaian:
1. Teknik : Tugas individu dan ulangan harian.
2. Bentuk Instrumen : Uraian tertulis
Jakarta, 30 Juli 2012
Mengetahui,
Kepala SMAN 81 Jakarta Guru Mata Pelajaran
Dra. Hj. Hasnati Ramli, M.Pd Amanda Franciska
NIP. 195601181984032001 NIP.
33
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANSekolah : SMAN 81 Jakarta
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : X / 1
Materi Pembelajaran : Tata Nama dan Persamaan Reaksi
Alokasi Waktu : 4 JP (4 x 45 menit)
A. Standar Kompetensi :
2. Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia
(stoikiometri)
B. Kompetensi Standar :
2.1 Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan senyawa organik sederhana serta
persamaan reaksinya.
C. Indikator :
1. Menuliskan nama senyawa biner
2. Menuliskan nama senyawa poliatomik
3. Menuliskan nama senyawa organik sederhana
4. Menjelaskan aturan tatanama senyawa anorganik dan organik sederhana
5. Menyetarakan persamaan reaksi sederhana dengan diberikan nama-nama zat yang
terlibat dalam reaksi atau sebaliknya
D. Tujuan Pembelajaran :
Siswa dapat
1. Menuliskan nama senyawa biner
2. Menuliskan nama senyawa poliatomik
3. Menuliskan nama senyawa organik sederhana
4. Menjelaskan aturan tatanama senyawa anorganik dan organik sederhana
5. Menyetarakan persamaan reaksi sederhana dengan diberikan nama-nama zat yang
terlibat dalam reaksi atau sebaliknya.
Karakter siswa yang diharapkan :
34
Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi,
Tanggung Jawab, Berpikr logis dan kritis, Peduli Lingkungan
E. Materi Ajar :
1. Tata nama senyawa
2. Persamaan reaksi sederhana
F. Metode Pendekatan :
1. Diskusi dan Informasi
2. Penugasan
G. Uraian Materi
Tata Nama Senyawa Sederhana
1). Tata Nama Senyawa Molekul ( Kovalen ) Biner.
Senyawa biner adalah senyawa yang hanya terdiri dari dua jenis unsur.
Contoh : air (H 2 O), amonia (NH 3 )
Rumus Senyawa: Unsur yang terdapat lebih dahulu dalam urutan berikut, ditulis di
depan.
B-Si-C-Sb-As-P-N-H-Te-Se-S-I -Br-Cl-O-F
Nama senyawa biner dari dua jenis unsur non logam adalah rangkaian nama kedua
jenis unsur tersebut dengan akhiran –ida (ditambahkan pada unsur yang kedua).
Catatan :
Jika pasangan unsur yang bersenyawa membentuk lebih dari sejenis senyawa, maka
senyawa-senyawa yang terbentuk dibedakan dengan menyebutkan angka indeks
dalam bahasa Yunani.
1 = mono 2 = di 3 = tri 4 = tetra
5 = penta 6 = heksa 7 = hepta 8 = okta
9 = nona 10 = deka
Angka indeks satu tidak perlu disebutkan, kecuali untuk nama senyawa karbon
monoksida.
Senyawa yang sudah umum dikenal, tidak perlu mengikuti aturan di atas.
2). Tata Nama Senyawa Ion.
Kation = ion bermuatan positif (ion logam)
35
Anion = ion bermuatan negatif (ion non logam atau ion poliatom)
Rumus Senyawa: Unsur logam ditulis di depan.
Rumus senyawa ion ditentukan oleh perbandingan muatan kation dan anionnya.
Kation dan anion diberi indeks sedemikian rupa sehingga senyawa bersifat netral
( jumlah muatan positif = jumlah muatan negatif).
Nama senyawa ion adalah rangkaian nama kation (di depan) dan nama anionnya (di
belakang); sedangkan angka indeks tidak disebutkan.
Catatan :
Ø Jika unsur logam mempunyai lebih dari sejenis bilangan oksidasi, maka senyawa-
senyawanya dibedakan dengan menuliskan bilangan oksidasinya (ditulis dalam tanda
kurung dengan angka Romawi di belakang nama unsur logam itu).
Ø Berdasarkan cara lama, senyawa dari unsur logam yang mempunyai 2 jenis muatan
dibedakan dengan memberi akhiran –o untuk muatan yang lebih rendah dan akhiran –
iuntuk muatan yang lebih tinggi (Cara ini kurang informatif karena tidak menyatakan
bilangan oksidasi unsur logam yang bersangkutan.)
3). Tata Nama Senyawa Terner.
Senyawa terner sederhana meliputi : asam, basa dan garam.Reaksi antara asam
dengan basa menghasilkan garam.
a). Tata Nama Asam.
Asam adalah senyawa hidrogen yang di dalam air mempunyai rasa masam.Rumus
asam terdiri atas atom H (di depan, dianggap sebagai ion H + ) dan suatu anion yang
disebut sisa asam .
Catatan : perlu diingat bahwa asam adalah senyawa molekul, bukan senyawa ion.
Nama anion sisa asam = nama asam yang bersangkutan tanpa kata asam.
Contoh : H 3 PO 4
Nama asam = asam fosfat
Rumus sisa asam = PO4 3- (fosfat)
b). Tata Nama Basa.
Basa adalah zat yang jika di dalam air dapat menghasilkan ion OH-
Pada umumnya, basa adalah senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion
Nama basa = nama kationnya yang diikuti kata hidroksida .
c). Tata Nama Garam.
Garam adalah senyawa ion yang terdiri dari kation basa dan anion sisa asam .
Rumus dan penamaannya = senyawa ion.
36
4). Tata Nama Senyawa Organik.
Senyawa organik adalah senyawa-senyawa C dengan sifat-sifat tertentu.
Senyawa organik mempunyai tata nama khusus, mempunyai nama lazim atau nama
dagang ( nama trivial ).
H. Kegiatan Pembelajaran :
Pertemuan 1 (2 x 45 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit)
Salam dan mengecek kehadiran siswa
Orientasi, Apersepsi dan motivasi
Orientasi :
Seseorang tanpa nama tidak mungkin diingat oleh orang lain. Begitu pula dengan
unsur.
Apersepsi :
Manusia perlu diberi nama untuk membedakan satu dengan yang lainnya dan juga
untuk mengenal satu dengan yang lain. Pemberian nama tidak terbatas pada
manusia, tetapi juga pada hewan dan tumbuhan. Demikian pula di dunia ilmu
pengetahuan, unsur-unsur kimia memiliki nama tersendiri, begitu pula dengan
senyawa yang terbentuk dari unsur-unsur kimia tersebut. Oleh karena itu perlu
adanya tata cara pemberian nama suatu senyawa
Motivasi :
Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan tata cara penamaan senyawa anorganik.
2. Kegiatan Inti (± 75 menit)
Aktivitas Guru Aktivitas SiswaNilai yang
Ditanamkan
Eksplorasi
Membahas tata nama senyawa
poliatomik
Siswa memperhatikan Rasa ingin
tahu
Toleransi,
Rasa ingin
tahu
37
Komunikatif,
Menghargai
prestasi
Tanggung
Jawab
Elaborasi
Memberikan latihan soal tata nama
ion, kovalen, dan senyawa
poliatomik
Siswa mengerjakan
latihan soal
Kerja keras
Toleransi
Tanggung
Jawab
Komunikatif
Konfirmasi
Guru memberikan penguatan
pada kesimpulan-kesimpulan
yang diberikan
Siswa memperhatikan
penguatan yang diberikan
Saling
Menghargai
Jujur
Toleransi
Tanggung
Jawab
Komunikatif
3. Kegiatan Penutup (± 5 minutes)
Memberikan tugas kepada siswa untuk membaca mengenai persamaan reaksi
Pertemuan 2 (2 x 45 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit)
Salam dan mengecek kehadiran siswa
Orientasi, Apersepsi dan motivasi
Orientasi :
Menampilkan suatu bentuk persamaan reaksi yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari..
Apersepsi :
38
Telah dibicarakan pada bab 2 tentang ikatan kimia bahwa dalam mencapai
kestabilannya, suatu atom dapat bergabung dengan atom lain membentuk suatu
molekul atau senyawa tertentu. Setelah terbentuk senyawa, senyawa tersebut dapat
berubah membentuk senyawa lainnya. Interaksi senyawa yang satu dengan senyawa
lainnya digambarkan melalui persamaan reaksi.
Motivasi :
Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat
menuliskan dan menyetarakan persamaan reaksi sederhana
3. Kegiatan Inti (± 75 menit)
Aktivitas Guru Aktivitas SiswaNilai yang
Ditanamkan
Eksplorasi
Membahas tata nama asam dan
basa
Membahas cara penyetaraan
persamaan reaksi
Siswa memperhatikan
Siswa memperhatikan
Rasa ingin
tahu
Toleransi,
Rasa ingin
tahu
Komunikatif,
Menghargai
prestasi
Tanggung
Jawab
Elaborasi
Memberikan latihan soal
penyetaraan persamaan reaksi dan
tata nama asam dan basa
Siswa mengerjakan
latihan soal
Kerja keras
Toleransi
Tanggung
Jawab
Komunikatif
Konfirmasi
Guru meminta salah satu siswa
untuk mengerjakan soal yang
Salah satu siswa
menuliskan penyelesaian
Saling
Menghargai
39
telah dikerjakan di papan tulis.
Guru memberikan penguatan
pada kesimpulan-kesimpulan
yang diberikan
latihan soal, siswa yang
lain menanggapi
Siswa memperhatikan
penguatan yang diberikan
Jujur
Toleransi
Tanggung
Jawab
Komunikatif
3. Kegiatan Penutup (± 5 minutes)
Memberikan tugas kepada siswa untuk melanjutkan latihan soal yang belum
dikerjakan agar dikerjakan di rumah.
I. Sumber / Alat / Bahan :
1. Alat :
a. LCD dan Laptop
b. Papan Tulis
c. Spidol
2. Sumber Bahan Ajar
Johari dan Rachmawati. 2010. Chemistry 1A. Jakarta : Esis.
Sukarjo. 2010. Chemistry Bringing Science to Yout Life.Jakarta : Bailmu, Bumi
Aksara
Purba, Michael. 2012. Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga
J. Penilaian:
1. Teknik : Tugas individu dan ulangan harian.
2. Bentuk Instrumen : Uraian tertulis
Jakarta, 30 Juli 2012
40
Mengetahui,
Kepala SMAN 81 Jakarta Guru Mata Pelajaran
Dra. Hj. Hasnati Ramli, M.Pd Amanda Franciska
NIP. 195601181984032001 NIP.
41
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMAN 81 Jakarta
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : X / 1
Materi Pembelajaran : Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
Alokasi Waktu : 8 JP (8 x 45 menit)
A. Standar Kompetensi :
2. Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia
(stoikiometri)
B. Kompetensi Standar :
2.2.Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia
melalui percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan
kimia.
C. Indikator :
1. Membuktikan Hukum Lavoisier melalui percobaan
2. Membuktikan hukum Proust melalui percobaan
3. Menganalisis senyawa untuk membuktikan berlakunya hukum kelipatan perbandingan
(hukum Dalton)
4. Menggunakan data percobaan untuk membuktikan hukum perbandingan volum
(hukum Gay Lussac)
5. Menggunakan data percobaan untuk membuktikan hukum hukum Avogadro
6. Menjelaskan konsep mol sebagai satuan jumlah zat
7. Mengkonversikan jumlah mol dengan jumlah partikel, massa, dan volum zat.
8. Menentukan rumus empiris, rumus molekul, rumus air kristal, dan kadar zat dalam
suatu senyawa
9. Menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi
D. Tujuan Pembelajaran :
Siswa dapat :
1. membuktikan Hukum Lavoisier melalui percobaan
42
2. membuktikan hukum Proust melalui percobaan
3. menganalisis senyawa untuk membuktikan berlakunya hukum kelipatan
perbandingan (hukum Dalton)
4. menggunakan data percobaan untuk membuktikan hukum perbandingan volum
(hukum Gay Lussac)
5. menggunakan data percobaan untuk membuktikan hukum hukum Avogadro
6. menjelaskan konsep mol sebagai satuan jumlah zat
7. mengkonversikan jumlah mol dengan jumlah partikel, massa, dan volum zat.
8. menentukan rumus empiris, rumus molekul, rumus air kristal, dan kadar zat dalam
suatu senyawa
9. menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi
Karakter siswa yang diharapkan :
Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi,
Tanggung Jawab, Berpikr logis dan kritis, Peduli Lingkungan
E. Materi Ajar :
1. Hukum Dasar Kimia
2. Stoikiometri
F. Metode Pendekatan :
1. Diskusi dan Informasi
2. Penugasan
3. Tanya Jawab
G. Uraian Materi
1. Hukum-hukum dasar kimia
a. Hukum Kekekalan Massa (Lavoisier)
“Massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap”.
b. Hukum Perbandingan Tetap (Proust)
“Perbandingan massa unsur-unsur dalam tiap-tiap senyawa adalah tetap”
c. Hukum Perbandingan Berganda (Dalton)
43
“Bila dua buah unsur dapat membentuk dua atau lebih senyawa dan jika massa
salah satu unsur sama, maka perbandingan massa unsur kedua akan berbanding
sebagai bilangan bulat dan sederhana”.
d. Hukum Perbandingan Volume (Gay-Lussac)
“Volume gas-gas yang bereaksi den volume gas-gas hasil reaksi bila diukur pada
suhu dan tekanan yang sama, akan berbanding sebagai bilangan bulat dan
sederhana”.
e. Hipotesis Avogadro
“Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama mengandung
jumlah molekul yang sama.
2. Perhitungan kimia
Konsep mol digunakan untuk menentukan rumus kimia suatu senyawa, baik rumus
empiris (perbandingan terkecil atom dalam senyawa) maupun rumus molekul (jumlah
atom dalam senyawa)
Rumus empiris dihitung gram atau persen masing-masing penyusun senyawa dan
angka tersebut dibagi dengan Ar masing-masing diperoleh perbandingan mol terkecil
dari unsur penyusun senyawa.Rumus molekul dan rumus empiris suatu senyawa ada
kalanya sama, tetapi kebanyakan tidak sama. Rumus molekul merupakan kelipatan
dari rumus empiris. Jika senyawa mempunyai rumus empiris CH2O maka rumus
molekul mungkin C2H4O2 dll.Menentukan rumus molekul senyawa ada dua hal yang
harus terlebih dahulu diketahui yaitu rumus empiris senyawa dan Mr atau BM
senyawa.
Koefisien reaksi : Perbandingan mol seluruh zat yang ada pada persamaan reaksi,
baik reaksi ruas kiri maupun hasil di ruas kanan.
44
Jika salah satu zat sudah diketahui molnya, mk zat lain pada persamaan reaksi dapat
dicari dengan cara membandingkan koefisien.
Mol A = koefisien A x mol B
koefisien B
Perhitungan yang bersangkutan dengan partikel disebut stoikiometri atau pengukuran
partikel. Partikel berupa atom, molekul, ion, elektron dll sedang pengukuran berat,
volume, jumlah partikel dan besaran kwantitatif.
Pada stoikiometri larutan, di antara zat-zat yang terlibat reaksi, sebagian atau
seluruhnya berada dalam bentuk larutan. Soal-soal yang menyangkut bagian ini dapat
diselesaikan dengan cara hitungan kimia sederhana yang menyangkut kuantitas antara
suatu komponen dengan komponen lain dalam suatu reaksi. Langkah-langkah yang
perlu dilakukan adalah :
1. Menulis persamaan reaksi
2. Menyetarakan koefisien reaksi
3. Memahami bahwa perbandingan koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol.
Karena zat yang terlibat dalam reaksi berada dalam bentu larutan, maka mol larutan
dapat dinyatakan sebagai:
n = V . M
Keterangan:
n = jumlah mol
V = volume (liter)
M = molaritas larutan
H. Kegiatan Pembelajaran :
Pertemuan 1 (2 x 45 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit)
Salam dan mengecek kehadiran siswa
Orientasi, Apersepsi dan Motivasi
Orientasi :
o Menampilkan gambar bahan-bahan untuk membuat kue dan langkah-langkah
membuat kue dan menunjuk/meminta salah satu siswa untuk memberikan
pendapatnya mengenai gambar yang ditampilkan.
Apersepsi :
45
o Dalam membuat kue dibutuhkan bahan-bahan yang memiliki perbandingan dan
jumlah tertentu. Seperti membuat kue, pembentukan senyawa pun membutuhkan
senyawa-senyawa atau unsur-unsur penyusun yang memiliki jumlah dan
perbandingan tertentu.
Motivasi :
o Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan hukum-hukum dasar kimia.
1. Kegiatan Inti (± 80menit)
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Nilai karakter
Eksplorasi
Memberi tugas pada siswa
untuk membaca materi hukum
dasar kimia
Menampilkan video mengenai
hukum kekekalan massa dan
meminta salah satu siswa
untuk menjelaskan apa yang ia
lihat di video tersebut
Membaca materi mengenai
hukum dasar kimia
Memperhatikan video dan
salah satu siswa diminta
untuk menjelaskan apa yang
ia lihat di video tersebut
Rasa ingin tahu
Toleransi
Komunikatif,
Menghargai
prestasi
Tanggung
Jawab
Elaborasi
Diskusi hukum-hukum dasar
kimia. Diskusi dilakukan pada
tiap hukum.
Setiap memasuki materi salah
satu hukum yang akan
didiskusikan, salah satu siswa
ditunjuk untuk menjelaskan
isi hukum tersebut.
Siswa berdiskusi bersama
guru
Salah satu siswa
menjelaskan isi hukum
dasar kimia
Rasa ingin
tahu
Kerja keras
Toleransi
Tanggung
Jawab
Komunikatif
Saling
Menghargai
46
Setelah mendiskusikan isi
hukum, maka dilanjutkan
dengan menjelaskan contoh
perhitungan pada setiap
hukum dasar.
Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya bila ada
yang tidak dimengerti.
Memberi waktu kepada siswa
untuk mencatat penyelesaian
contoh soal yang telah
dibahas
Memberikan latihan soal
hukum dasar kimia kepada
siswa, siswa diminta untuk
mengerjakannya dengan cara
berdiskusi dengan teman
sebangkunya.
Meminta siswa untuk
mengerjakan penyelesaian
latihan setiap soal yang telah
didiskusikan di papan tulis.
Siswa memperhatikan
Siswa bertanya
Siswa mencatat
penyelesaian contoh soal
Siwa mengerjakan latihan
soal dengan cara berdiskusi
Siswa mengerjakan
penyelesaian latihan setiap
soal di papan tulis
Konfirmasi
Guru memberikan penilaian
kepada siswa yang aktif dan
mengecek penyelesaian
latihan soal. Siswa yang
Siswa memperhatikan Saling
Menghargai
Jujur
Toleransi
47
tercepat akan mendapatkan
poin +1 dan jika jawabannya
benar akan mendapatkan +2
(diberikan penghargaan
dengan memberikan simbol
bintang).
Mengajak siswa untuk bersama-
sama menyimpulkan secara
garis besar tentang hukum dasar
kimia
Siswa bersama-sama
dengan guru menyimpulkan
secara garis besar tentang
hukum dasar kimia
Tanggung
Jawab
Komunikatif
3. Kegiatan Penutup (± 5 minutes)
Memberikan tugas kepada siswa untuk melanjutkan mengerjakan latihan soal
yang belum dikerjakan
Pertemuan 2 (2 x 45 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit)
Salam dan mengecek kehadiran siswa
Orientasi, Apersepsi dan Motivasi
Apersepsi :
o Mengingatkan kembali akan konsep mol yang telah dipelajari
o Menyampaikan tujuan pembelajaran
Motivasi :
o Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan hubungan mol dengan volume
2. Kegiatan Inti (± 80menit)
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Nilai karakter
Eksplorasi
Memberi tugas pada siswa
untuk membaca materi
Membaca materi mengenai
hubungan mol dengan
Rasa ingin tahu
48
hubungan mol dengan volume,
rumus empiris, dan rumus
molekul
volume Toleransi
Komunikatif,
Menghargai
prestasi
Tanggung
Jawab
Elaborasi
Diskusi hubungan mol
dengan volume, rumus
empiris, dan rumus molekul
Membahas contoh soal yang
diberikan
Memberikan latihan soal
hubungan mol dengan
volume, rumus empiris, dan
rumus molekul
.
Siswa berdiskusi bersama
guru
Siswa memperhatikan
Siswa mengerjakan latihan
soal
Rasa ingin
tahu
Kerja keras
Toleransi
Tanggung
Jawab
Komunikatif
Saling
Menghargai
Konfirmasi
Mengajak siswa untuk bersama-
sama menyimpulkan secara
garis besar tentang hubungan
mol dengan volume, rumus
empiris, dan rumus molekul
Siswa bersama-sama
dengan guru menyimpulkan
secara garis besar tentang
materi yang telah dipelajari
Saling
Menghargai
Jujur
Toleransi
Tanggung
Jawab
Komunikatif
3. Kegiatan Penutup (± 5 minutes)
Memberikan tugas kepada siswa untuk melanjutkan mengerjakan latihan soal
yang belum dikerjakan.
49
Pertemuan 3 (2 x 45 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit)
Salam dan mengecek kehadiran siswa
Orientasi, Apersepsi dan Motivasi
Apersepsi :
Perhitungan kimia (stoikiometri) merupakan pokok bahasan yang sangat penting
dalam ilmu kimia. Ketika melakukan eksperimen di laboratorium, kalian tidak akan
lepas dari perhitungan kimia..
Motivasi :
Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat
menerapkan perhitungan kimia ketika eksperimen dan dalam kehidupan sehari-hari
2. Kegiatan Inti (± 80 menit)
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Nilai karakter
Eksplorasi
Memberi tugas latihan soal
hukum dasar dan stoikiometri
kepada siswa
Siswa mengerjakan tugas Rasa ingin tahu
Toleransi
Komunikatif,
Menghargai
prestasi
Tanggung
Jawab
Elaborasi
Membahas latihan soal yang
telah dikerjakan siswa
Siswa mendiskusikan pembahasan latihan soal bersama guru
Rasa ingin
tahu
Kerja keras
Toleransi
Tanggung
Jawab
Komunikatif
Saling
Menghargai
50
Konfirmasi
Mengajak siswa untuk bersama-
sama menyimpulkan secara
garis besar tentang stoikiometri
Siswa bersama-sama
dengan guru menyimpulkan
secara garis besar tentang
stoikiometri
Saling
Menghargai
Jujur
Toleransi
Tanggung
Jawab
Komunikatif
3. Kegiatan Penutup (± 5 minutes)
Memberikan informasi kepada siswa bahwa di pertemuan berikutnya akan
diadakan ujian akhir semester
Pertemuan 4 (2 x 45 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (± 5 menit)
c. Peserta didik diminta untuk menyiapkan peralatan tulis secukupnya di atas meja
karena akan diadakan ujian akhir semester.
d. Peserta didik diberikan lembar soal ulangan harian dan lembar jawaban komputer.
4. Kegiatan Inti (80’)
c. Peserta didik mengerjakan soal
d. Guru mengumpulkan kertas ulangan jika waktu pengerjaan soal ujian telah selesai.
5. Penutup (5’)
Peserta didik diminta untuk meninggalkan ruang ujian jika telah selesai
mengerjakan soal.
I. Sumber / Alat / Bahan :
1. Alat :
a. LCD dan Laptop
b. Papan Tulis
c. Spidol
d. Sound speaker
51
2. Bahan :
a. Lembar Latihan Soal
3. Sumber Bahan Ajar
Johari dan Rachmawati. 2010. Chemistry 1A. Jakarta : Esis.
Sukarjo. 2010. Chemistry Bringing Science to Yout Life. Jakarta : Bailmu, Bumi
Aksara
Purba, Michael. 2012. Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga
I. Penilaian:
1. Teknik : Penugasan kelompok, penugasan individu
2. Bentuk Instrumen : Uraian tertulis
Jakarta, 30 Juli 2012
Mengetahui,
Kepala SMAN 81 Jakarta Guru Mata Pelajaran
Dra. Hj. Hasnati Ramli, M.Pd Amanda Franciska
NIP. 195601181984032001 NIP.
52