Post on 28-Dec-2015
RINITIS MEDIKAMENTOS
A
Oleh :Wahyu Piscesa, Sked
Zaki Yamani, Sked
Azaria A. Adam, Sked
Rinitis : inflamasi membran mukosa hidung sehingga timbul gejala menyerupai flu seperti bersin-bersin, hidung gatal, tersumbat, dan berair.Rinitis alergiRinitis non alergi : rinitis vasomotor, rinitis
medikamentosa, rinitis struktural.
ANATOMI HIDUNG
FISIOLOGI HIDUNG
Fungsi hidung: Sebagai jalan nafas, Alat pengatur kondisi udara, Penyaring udara, Sebagai indra penghidu, Untuk resonansi suara, Membantu proses bicara, Reflek nasal
DEFINISI Rinitis medikamentosa (rebound rhinitis):
suatu kelainan hidung berupa gangguan respon normal vasomotor yang diakibatkan oleh pemakaian vasokonstriktor topikal (tetes hidung atau semprot hidung) dalam waktu lama dan berlebihan (drug abuse), sehingga menyebabkan sumbatan hidung yang menetap.
Drug-induced rhinitis: rinitis yang disebabkan oleh obat-obat oral dinamakan rhinitis yang dicetuskan oleh obat.
Di Amerika Serikat Insiden dari rinitis medikamentosa tidak dapat dilaporkan karena ketersediaan obat dekongestan yang mudah di jangkau.
Dalam penelitian: seorang praktisi THT mendiagnosa 52 dari 100 pasiennya sebagai rinitis medikamentosa.
ETIOLOGI Obat vasokonstriktor topikal Antagonis adreno-reseptor alfa:
anti-hipertensi dan psikosedatif Pil kontrasepsi Anti kolinesterase
PATOFISIOLOGI
PATOGENESIS Sumbatan hidung vasokonstriktor
topikal sumbatan menghilang Penggunaan vasokonstriktor berlebihan
dan lama peningkatan kadar agonis alfa adrenergik pd mukosa hidung + penurunan sensitifitas reseptor alfa adrenergik toleransi meningkatkan dosis penggunaan vasokonstriktor topikal
efek vasokonstriksi berkurang, pH hidung berubah, aktivitas silia terganggu, efek balik edema mukosa obstruksi hidung lebih hebat.
DIAGNOSAANAMNESIS Hidung tersumbat Sekret (-) Riwayat penggunaan obat semprot hidung
PEMERIKSAAN FISIK Membran mukosa hiperemis dan edema Jaringan mukosa hidung rapuh dan berlendir Mulut kering Bila pemakaian dekongestan jangka panjang
mukosa pucat, atrofi dan berkrusta.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium: usap hidung (eosinofil)
Radiologi: foto sinus (polip?, deviasi septum?) penggunaan dekongestan diobati
Histopatologi
HISTOPATOLOGI
Peningkatan vaskularisasi, edema mukosa Metaplasia sel skuamosa, sel epitel berubah
dari kolumnar bersilia skuamosa berlapis tidak bersilia
Infiltrasi mononuklear Hiperplasia glandular & sel globet Peningkatan aktifitas sekretori Peningkatan fagositosis Struktur dan fungsi silia abnormal Peningkatan sel plasma, fibroblas & limfosit
DIAGNOSIS BANDING
Rinitis Alergi Continuous Positive Airway Pressure
(CPAP) Rhinitis Polip Nasi Rinitis Non-Alergi Rhinosinusitis
PENATALAKSANAANNon-Medikamentosa Hentikan penggunaan dekongestan
topikal Edukasi ke pasien
Tenaga kesehatan: mennginformasikan dengan jelas kepada pasien tentang efek samping dari penggunaan obat vasokonstriktor topikal yang berlebihan dan dalam waktu yang lama.
Pasien: patuh dengan dosis dan aturan menggunaan obat vasokonstriktor topikal guna menghindari terjadinya rinitis medikamentosa.
PENATALAKSANAAN
Mediakmentosa Prednison 20-40 mg/ hari (Digunakan selama 5-10
hari) injeksi kortikosteroid ( triamsinolone asetat 20 mg
pada turbinasi anterior juga mampu mengurangkan kongesti hidung.
Glukokortikosteroid intranasal (semprotan deksametason sodium fosfat/budesonide).
Irigasi hidung : larutan garam
Terapi Pembedahan elektrokauter submukosa atau kryoterapi,melalui
penggunaan laser dan reseksi bedah.
Komplikasi : Perforasi septum, rinitis atrofik, sinusitis
Prognosa Baik , Pasien akan pulih setelah
penggunaan vasokonstriktor topikal dihentikan.