REFRESHING (Perdarahan Hamil Muda)

Post on 28-Jan-2016

230 views 0 download

description

obgyn

Transcript of REFRESHING (Perdarahan Hamil Muda)

PERDARAHAN HAMIL MUDA

SITI NUR RACHMANI

Perdarahan Hamil Muda

Abortus

Kehamilan Ektopik

Mola Hidatidosa

AbortusAncaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin

vable (dapat hidup diluar kandungan) yaitu <20 minggu atau berat janin <500 gr.

Etiologi

1. Faktor genetik2. Kelainan kongenital uterus3. Autoimun4. Defek fase luteal5. Infeksi 6. Hematologik7. Lingkungan

Klasifikasi Abortus SpontanAbortus Iminens

Abortus tingkat permulaan dan merupakan ancaman terjadinya abortus. perdarahan pervaginam, ostium uteri tertutup dan hasil konsepsi masih baik dalam kandungan

Abortus Insipiens

Abortus yang sedang mengancam ditandai dg serviks mendatar dan ostium uteri telah membuka, hasil konsepsi masih di dalam kavum uteri dan dlm proses pengeluaran

Abortus Inkomplit

Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri dan masih ada yang tertinggal

Abortus Komplit

Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri pada kehamilan <20 minggu atau berat janin <500 gram

Missed AbortionEmbrio atau fetus telah meninggal dalam kandungan sebelum kehamilan 20 minggu dan hasil konsepsi seluruhnya masih tertahan dalam kandungan

Klasifikasi Abortus

Abortus Iminens

Abortus Insipiens

Abortus Inkomplit

Abortus Komplit

Perdarahan Pervaginam

Sedikit – Sedang

Sedang – Banyak

Sedikit – Banyak

Sedikit – Tidak Ada

Ostium Uteri Tertutup Terbuka Terbuka Tertutup

Besar UterusSesuai usia kehamilan

≤ usia kehamilan

< usia kehamilan

< usia kehamilan

Nyeri PerutRingan, sedikit mulas, kadang

T.A.K

Mulas / sangat nyeri

-

Nyeri (-), namun ada

riwayat nyeri hebat

Uterus Lunak Lunak Lunak Kenyal

Keluar Jaringan Tidak TidakAda (hanya

sedikit)Ada

(seluruhnya)

Plano Test + + +Positif hingga 7

– 10 hari setelah abortus

Terapi

Konservatif Bed rest hingga

perdarahan berhenti

Lakukan kuretase dan

diberikan uteronika

KuretaseHematinik & roboransia

Kehamilan Ektopik

Kehamilan yang pertumbuhan sel telur yang telah dibuahi tidak menempel pada dinding endometrium kavum uteri.

Berdasarkan lokasi terjadinya, kehamilan tuba >95% terdiri atas:• pars ampularis 55%• pars ismika 25%• pars fimbriae 17%• pars interstisialis 2%

Etiologi :1. Faktor tuba2. Abnormalitas zigot3. Faktor ovarium4. Faktor hormonal5. Faktor lain

Trias KET

Amenore

Perdarahan Pervaginam

Nyeri abdomen

Gejala Klinis

Hematosalping

Hematokel

Hemoperitoneum

Pemeriksaan Fisik:

• Nyeri tekan abdominal• Nyeri tekan adneksa• Nyeri goyang pelvik• Massa adneksa dapat teraba• Pembesaran uterus

Penatalaksanaan:

• Laparotomi• Kuldosentesis• Salpingektomi atau salpingostomi• KE pars ampularis yang belum pecah → kemoterapi dengan metotreksat dan faktor sitrovorum

Mola HidatidosaSuatu kehamilan yang berkembang tidak wajar dimana tidak ditemukan janin dan hampir seluruh vili korialis mengalami perubahan berupa degenerasi hidropik.

Gejala dan Tanda :

• Amenore

• Adanya tanda kehamilan

• Besar uterus lebih besar dari usia kehamilan

• Perdarahan

• DJJ (-), Ballotement (-)

• Keluar gelembung-gelembung mola dari jalan lahir

• Tirotoksikosis

• Emboli sel trofoblas ke paru-paru

Pemeriksaan Penunjang :

• Plano test dan kadar HCG

darah

• USG → Snow flake pattern

atau honey comb

• Foto thorax → metastasis sel

trofoblas ke paru

Penatalaksanaan :

• Perbaiki KU → transfusi darah

• Vakum kuretase

• Cek kadar HCG

Ruptur UteriDefinisi

Ruptur uteri komplit ialah keadaan robek pada Rahim dimana telah terjadi hubungan langsung antara rongga amnion dan rongga peritoneum.

Pada rupture uteri inkomplit hubungan kedua rongga masih dibatasi oleh peritoneum visceral. Pada keadaan demikian janin belum masuk ke dalam rongga peritonium

Etiologi

- Kerusakan telah ada sebelumnya (trauma)- Komplikasi persalinan - Persalinan yang dirangsang oksitosin- Persalinan yang mengalami distosia

Klasifikasi Ruptur UteriKerusakan yang

telah ada sebelum hamil

Pembedahan pada

myometrium

Trauma uterus

koinsidental

Kelainan bawan

Kerusakan yang terjadi dalam

kehamilan

Sebelum kelahiran

anak

Dalam periode

intrapartum

Cacat rahin yang didapat

Diagnosis dan Gejala Klinis

1. Anamnesis dan Inspeksi• Pada suatu his yang kuat sekali, pasien merasa kesakitan

yang luar biasa (gelisah, takut, pucat, keluar keringat dingin sampai kolaps)

• Pernafasan jadi dangkal dan cepat• Muntah-muntah Syok, nadi kecil dan cepat, tekanan

darah turun bahkan tidak terukur.• Keluar perdarahan pervaginam.• Kadang-kadang ada perasaan nyeri yang menjalar ke

tungkai bawah dan dibahu• Kontraksi uterus biasanya hilang

2. Palpasi• Teraba krepitasi pada kulit perut yang menandakan

adanya emfisema subkutan.•  Bila kepala janin belum turun, akan mudah dilepaskan

dari pintu atas panggul.•  Bila janin sudah keluar dari kavum uteri, jadi berada di

rongga perut, maka teraba bagian-bagian janin langsung dibawah kulit perut dan disampingnya kadang-kadang teraba uterus sebagai suatu bola keras sebesar kelapa.

• Nyeri tekan pada perut, terutama pada tempat yang robek.

3.Auskultasi• Biasanya denyut jantung janin sulit atau tidak terdengar

lagi beberapa menit setelah ruptur, apalagi kalau plasenta juga ikut terlepas dan masuk ke rongga perut.

4.Pemeriksaan Dalam• Kepala janin yang tadinya sudah jauh turun ke bawah,

dengan mudah dapat didorong ke atas dan ini disertai keluarnya darah pervaginam yang agak banyak

• Kalau rongga rahim sudah kosong dapat diraba robekan pada dinding rahim.

Penanganan

Tindakan pertama adalah mengatasi syok, memperbaiki keadaan umum penderita dengan pemberian infuse cairan dan transufi darah, kardiotonika, antibiotic dan sebagainya. Bila keadaan umum penderita mulai membaik, selanjutnya dilakukan laparotomi dengan tindakan jenis operasi:

1. Histerektomi, baik total maupun subtotal

2. Histerorafia, yaitu tepi luka dieksidir lalu dijahit sebaik-baiknya.

3. Konservatif, hanya dengan tamponade dan pemberian antibiotik yang cukup