refrat bedah ortopedi

Post on 08-Aug-2015

138 views 10 download

description

refrat bedah ortopedi

Transcript of refrat bedah ortopedi

Trauma Genu dan Penanganannya

Pembimbing :Dr. H. Herry Setya Yudha Sp.B, MHKes, FinaCS

Disusun Oleh :Riza Rahmalia (110.2005.228)

ANATOMI DAN FISIOLOGI SENDI LUTUT

•Tulang pembentuk sendi lutut– Tulang femur

– Tulang patella

– Tulang tibia

– Tulang fibula

• Jaringan lunak sekitar sendi lutut– Meniscus merupakan jaringan lunak,

meniscus pada sendi lutut adalah meniscus lateralis

– Bursa merupakan kantong yang berisi cairan yang memudahkan terjadinya gesekan dan gerakan, berdinding tipis dan dibatasi oleh membrane synovial

– Ligamen-ligamen Sendi Lutut• Ligamentum cruciatum anterior• Ligamentum cruciatum posterior• Ligamentum collateral lateral• Ligamentum collateral mediale• Ligamentum patella• Ligamentum retinacullum patella lateral

dan medial• Ligamentum popliteum articuatum• Ligamentum popliteum oblicum

•Otot-otot sendi lutut– Otot-otot pada bagian depan tungkai atas (M. Quadriceps Femoris)

– Otot-otot pada bagian belakang tungkai atas

•Meniscus sendi lutut

BIOMEKANIK SENDI LUTUT

• Osteokinematika yang memungkinkan terjadi pada sendi lutut adalah gerak flexi dan extensi pada bidang segitiga

• Pada kedua permukaan sendi lutut pergerakan yang terjadi meliputi gerak sliding dan rolling

FRAKTUR SENDI LUTUT

Fraktur Femur Distal

• Klasifikasi – Fraktur supracondylar (menurut AO)

Tipe A : extra articular Tipe B : unicondylar Tipe C : bycondylar

– Fraktur intercondylar (Neer) (821. 23)I : fraktur nondisplace bentuk “T” atau “Y” IIa : fraktur bentuk “T” atau “Y” dengan displace medical

IIb : fraktur bentuk “T” atau “Y” dengan displace lateral III : fraktur communitive ‘

• Diagnosa– Nyeri, bengkak, deformitas, false

movement, crepitasi haemathros limitasi ROM

– Perhatian gannguan vaskuler & neuro

• Komplikasi – Gangguan neurovaskuler, delayed/non

union, mal union, joint kontraktur, instability knee, infeksi, arthritis post trauma

• Terapi – Fracture impacted atau nondisplace well molded cast

brace long lengan aligment yang baik – Frakture supracondylar skeletal traksi cast brace – Frakture intracticular displace ORIF bone graft

• Rehabilitasi – Quadriceps exercise, exercise extensi knee & dorso flexi kaki – Posisi post op : dengan CPM 4-5 hari – Latihan berdiri (toe touch) NWB hari 5-7 dengan

cruth – PWB bertahab (bervariasi sesuai bentuk & implant

yang di pasang)

Fraktur Patella

• Klasifikasi – Undiplace– Transverse– Pole atas atau bawah– Communitiva– Vertikal

• Diagnosa Klinis – Nyeri, bengkak, creptasi, defect antar

fragmen, haemathros – Gangguan extensor mechanisme lutut

• Komplikasi – Infeksi, sparasi fragmen – Kelemahan quadricep

• Rehabilitasi – Post op sebaiknya dengan immobilisasi cast

minimal 3 mg – Quadricep exercise, flexi exercise aktif

supported – PWB mg ke-4– PWB mg ke-8 – Floor contact hari ke-5

Fraktur tibial plateau

• Klasifikasi– displace minimal (< 4mm) – Local depresion (> 4mm)– Split depresion – Bicondylar – Total condylar

• Diagnosa – Nyeri, bengkak, crepitasi, defect antar

fragmen, haemathros, gangguan ROM knee

• Komplikasi – deformitas varus/valgus, stiff knee,

arthritis

• Terapi

• Rehabilitasi – GE supported aktive knee flexi 20-60”– Floor contact hr. 9-8 – Post op tanpa fixatie, CPM – PWB mg 10 –14– FWB mg 16 – 18

Rupture ligament cruciate

• Klasifikasi :Ruptur ligament cruciate berdasarkan

derajat isntability 0 : normal

1+ : translasi < 0,5 cm 2+ : translasi 0,5 – 1 cm 3+ : translasi 1 - 1,5 cm4+ : translasi > 15 cm

• Diagnosa – Klinis : Nyeri, bengkak,

haemathros, sagging, limitasi ROM – Test stabilitas lutut (dengan

anesthesi lokal atau general) •Drawer test •Lachman test •Quadricep test

• Komplikasi : – Osteoarthritis, limitasi ROM lutut

Post rekonstruksi : – infeksi, kekakuan otot, gangguan nerovaskular,

nekrosis kulit

• Terapi : pertimbangan terapi meliputi : usia, aktifitas dan keluhan

• Rehabilitasi / konservasi – phase I (inflasi) selama 5 hari

• anti inflasi • kompres es • immoblisasi

– hari ke-5 dilanjutkan QE isometris – phase II : QE isometris (stengthening sleve type brace – aktifitas lari – jongkok,

bersepeda, berenang)– phase III : mulai minggu 6 – 12 (aktifitas normal) skeve brace dipakai s/d 1 tahun

OSTEOARTHRITIS

Definisi

Osteoarthritis merupakan suatu penyakit degeneratif (ketuaan) yang bersifat progresif yang biasanya menyerang pada cartilage sendi diartrosis kemudian timbul pembentukkan tulang baru pada pinggir tulang

Etiologi

• Pada umumnya penderita Osteoarthritis lutut ini, etiologinya tidak diketahui. Namun beberapa faktor yang disebut-sebut mempunyai peranan atas timbulnya Osteoarthritis antara lain:– Umur– Jenis kelamin– Pekerjaan– Kegemukan– Suku bangsa– Genetik– Trauma– Faktor lain

Klasifikasi

• Sehubungan dengan dengan penyebabnya Osteoarthritis mempunyai dua bentuk yaitu :– Osteoarthritis primer / Idiopatik

Osteoarthritis primer jenis ini paling sering ditemukan dimana faktor predisposisinya belum diketahui.

– Osteoarthritis sekunderOsteoarthritis sekunder merupakan jenis osteoarthritis pada sendi yang sebelumnya sudah ditemukan kerusakan atau kelainan pada sendinya. Misalnya dysplasia sendi arthritis.

Patofisiologi

• Pada Osteoarthritis lutut yang pertama kali mendapat serangan adalah kartilago sendi. Kelainan Osteoarthritis berawal dari berkurangnya atau tidak terbentuknya substansi kartilago. Terjadilah perlunakan kartilago, sehingga fungsi dari kartilago menjadi hilang. Lama-kelamaan akhirnya kartilago mengalami pengikisan dan menjadi menipis. Setelah itu pada tepi persendian terjadi pertumbuhan tulang baru yang lebih rapuh dan mempunyai duri (osteofit).

• Osteofit ini semakin lama bertambah dan menekan struktur-struktur disekitar kartilago, membrana synovial. Jika ada gerakan persendian, osteofit dapat lepas dan masuk kedalam ruang sendi (cavum sendi), sehingga pada permukaan persendian kasar dan tidak rata. Kejadian ini dapat menimbulkan reaksi pada membrana synovial lebih banyak, maka terlihat sendi lutut bengkak. Akhirnya terjadilah fibrosis dan kontraktur pada kapsul sendi.

Tanda dan gejala

• Dibawah ini ada beberapa keluhan yang serius diutarakan oleh penderita Osteoarthritis antara lain:– Nyeri sendi– Hambatan gerak sendi– Kaku sendi pagi (morning steafness)– Adanya krepitasi– Pembengkakan sendi– Gangguan aktifitas fungsional– Tanda-tanda peradangan dan deformitas

Pemeriksaan penunjang

• Gambaran radiografi sendi yang menyokong diagnosis OA adalah:– Penyempitan celah sendi yang sering asimetris

(lebih berat pada bagian yang menanggung beban)

– Peningkatan densitas (sklerosis) tulang subkondral)

– Kista tulan– Osteofit pada pinggir sendi– Perubahan struktur

anatomi sendi

Terapi

• Obat-obatanObat-obatan anti inflamasi non steroid bekerja sebagai analgetik dan sekaligus mengurangi viskositas\

• Perlindungan sendiPerlu dihindari aktivitas yang berlebihan pada sendi yang sakit misalnya dengan modifikasi tempat duduk dan mengurangi aktivitas jongkok dan berlutut.

• DietPenurunan berat badan seringkali mengurangi timbulnya keluhan.

• Dukungan psikososialDukungan psikososial diperlukan oleh pasien OA karena sifatnya yang menahun dan ketidakmampuan yang ditimbulkan.

• Fisioterapidapat berupa terapi panas dan dingin serta program latihan yang tepat.

• OperasiOperasi perlu dipertimbangkan pada pasien OA dengan kerusakan sendi yang nyata dengan nyeri menetap dan kelemahan fungsi. Tindakan yang dapat dilakukan adalah osteotomi untuk mengoreksi ketidaklurusan atau ketidak sesuaian, debridemen sendi untuk mengghilangkan fragmen tulang rawan sendi, pembersihan osteofit, artroplasti parsial dan total, artrodesis dan kondroplasti

ありがとうございます

~ Terima Kasih ~