REFERAT SKOLIOSIS

Post on 24-Oct-2015

312 views 6 download

description

LAPKAS BEDAH

Transcript of REFERAT SKOLIOSIS

REFERAT SKOLIOSIS

 

Pembimbing :

dr. H. Risa Indrawan, Sp.OT, M. Kes

 

 

disusun oleh :

Akbar Fauzi

08310017

Definisi Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang

di bidang frontal yang abnormal ke arah

samping yang dapat terjadi pada segmen

cervical (leher), thoracal (punggung), maupun

lumbal (pinggang).

Kurva yang terbentuk mungkin cembung ke

kanan (lebih sering pada kurva level dada) atau

ke kiri (lebih umum pada kurva punggung

bawah).

Skoliosis terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :

1. Skoliosis struktural

2. Skoliosis Fungsional

1. Skoliosis struktural

Terjadi kelengkungan atau rotasi tulang belakang

Ke arah samping pada satu sisi dan termasuk jenis

skoliosis terburuk oleh karena dapat menjadi

progresif.

Skoliosis struktural dibagi menjadi :

a) Idiopatik skoliosis

b) Congenital  

c) Neuromuskular

2. Skoliosis Fungsional

Terjadi kelengkungan namun tidak terfiksasi

dan tidak progresif. Skoliosis fungsional ini

adalah skoliosis sekunder terhadap

Ketidaksesuaian panjang lengan.

Etiologi

1. Kongenital (bawaan)

2. Neuromuskuler

3. Idiopatik

1. Kongenital (bawaan)

Skoliosis congenital sekunder terhadap per-kembangan

vertebra yang abnormal. Anomali dapat disebabkan oleh

kegagalan pembentukan vertebra.

Anomali-anomali vertebra ini dapat menyebabkan

skoliosis struktural nyata Sejak kehidupan dini. Batang

unilateral yang tidak berseragam, terutama mempunyai

resiko progresivitas lengkung yang cepat.

Skoliosis congenital dapat berhubungan dengan

anomali congenital dari sistem organ-organ lain terutama

ginjal dan jantung. arsial.

Gambar : Skoliosis kongenital pada bayi laki-laki usia 13 bulan

2. Neuromuskuler

Pengendalian otot yang buruk atau kelemahan /

kelumpuhan akibat beberapa penyakit berikut :

a) Cerebral Palsy

b) Distrofi otot

c) Polio

d) Osteoporosis juvenile

Gambar Skoliosis Neuromuskuler

3. Idiopatik

Penyebabnya tidak diketahui. Dapat diperoleh melalui

beberapa ciri genetik. Bentuk skoliosis ini tampak pada

tulang belakang yang sebelunya tumbuh lurus selama

bertahun-tahun.

Skoliosis idiopatik bertambah parah selama

pertumbuhan. Kelaianan ini biasanya asimptomatik

pada usia remaja, tetapi kurvatura berat dapat

menimbulkan gangguan fungsi paru atau nyeri pinggang

bagian bawah pada tahun-tahun selanjutnya.

GAMBARAN ANATOMI

Secara Anatomis,  penderita skoliosis menderita berbagai

kelainan, seperti :

1. Tulang belakang melengkung secara abnormal ke arah samping.

2. Bahu dan atau pinggul kiri dan kanan tidak sama tingginya.

3. Mengalami nyeri punggung

4. Kelelahan pada tulang belakang setelah duduk atau berdiri lama\

Skoliosis yang berat (dengan kelengkungan lebih besar)

dapat menyebabkan gangguan pernafasan.

Lokasi terjadinya skoliosis pada umumnya di

daerah sekitar rongga dada atau pada rongga

dada hingga daerah pinggang. Kebanyakan pada

punggung bagian atas, tulang belakang

membengkok dan pada tulang punggung bagian

bawah, tulang belakang melengkung ke kiri,

sehingga bahu kanan tampak lebih tinggi dari bahu

kiri. Pinggul kanan juga mungkin lebih tinggi dari

pinggul kiri.

Diagnosa

Anamnesa

Pertanyaan yang sebaiknya ditanyakan pada pasien

antara lain :

1. Pada umur berapa kelengkungan tulang belakang pertama kali terlihat?

2. Siapa yang pertama kali mengetahuinya?

3. Bagaimana keadaan ibunya ketika sedang mengandung dulu?

4. Apakah pasien mengalami perkembangan yang normal?

5. Apakah ada riwayat keluarga yang menderita Skoliosis Atau masalah tulang belakang lainnya?

6. Apakah pasien mengalami nyeri punggung?

Inspeksi

Terdapat ciri- ciri penting, yaitu :1. Tulang belakang melengkung secara abnormal ke

arah samping.2. Bahu kanan dan bahu kiri tidak simetris. Bahu kanan

lebih tinggi daripada bahu kiri.3. Pinggang yang tidak simetris, salah satu pinggul lebih

tinggi atau lebih menonjol daripada yang lain.4. Ketika membungkuk ke depan, terlihat dadanya

tidak simetris.5. Badan miring ke salah satu sisi, paha kirinya lebih

tinggi daripada paha kanan .

Lanjutan...

6. Ketika memakai baju, perhatikan lipatan baju yang tak rata ,batas celana yang tak sama panjang.

7. Untuk Skoliosis yg Idiopatik kemungkinan terdapat kelainan yang mendasarinya, misalnya neurofibromatosis yang harus diperhatikan adalah bercak “café au lait” atau Spina Bifida yang harus memperhatikan tanda hairy patches (sekelompok rambut yg tumbuh di daerah pinggang).

8. Pasien berjalan dengan kedua kaki lebar.9. Perut menonjol.10. Sedangkan pada kasus yang berat dapat menyebabkan : • Kepala agak menunduk ke depan• Punggung lurus dan tidak mobile• Pangggul yang tidak sama tinggi

Pemeriksaan penunjang

1. Rontgen tulang belakang / plain foto

2. test

Metode Cobb

Test ini digunakan untuk mengukur sudut

Kelengkungan dari tulang belakang .

Caranya:• Mengukur sudut Cobb dengan menggambar garis tegak

lurus dari lempeng. Ujung superior dari vertebra paling atas pada lengkungan (mengukur dari puncak T9 )

• Dan garis tegak lurus dari lempeng akhir inferior vertebra paling bawah dari lengkungan (mengukur dari alas L3 )

• Perpotongan dari kedua garis ini membentuk suatu sudut yang diukur.

Metode cobb

Klasifikasi dari derajat kurva scoliosis :1. Scoliosis ringan : kurva kurang dari 20 º 2. Scoliosis sedang : kurva 20 º – 40 º /50 º.

Mulai terjadi perubahan struktural vertebra dan costa.

3. Scoliosis berat : lebih dari 40 º /50 º. Berkaitan dengan rotasi vertebra yang lebih besar, sering disertai nyeri, penyakit sendi degeneratif, dan pada sudut lebih dari 60 º - 70 º terjadi gangguan fungsi kardiopulmonal bahkan menurunnya harapan hidup.

Tatalaksana

Jenis terapi yang dibutuhkan untuk skoliosistergantung pada banyak faktor. Sebelummenentukan jenis terapi yang digunakan,dilakukan observasi terlebih dahulu. Terapidisesuaikan dengan etiologi,umur skeletal,besarnya lengkungan, dan ada tidaknyaprogresivitas dari deformitas. Keberhasilan terapisebagian tergantung pada deteksi dini dari

skoliosis.

A. Obat

Tujuan pemberian obat adalah untuk mengurangi

atau menghilangkan rasa nyeri dan kemungkinan

infeksi baik dari alat ataupun pembedahan, bukan

untuk mengobati skoliosis.

Obat yang digunakan antara lain :

1. Analgesik

- Asam Asetil Salisilat 3 x 500 mg

- Paracetamol 3 x 500 mg

- Indometacin 3 x 25 mg

2. NSAID (Non Steroid Anti Inflamation Drug)

B. Fisioterapi

1. Terapi panas, dengan cara mengompres

2. Alat penyangga, digunakan untuk skoliosis dengan kurva 25°-40° dengan skeletal yang tidak matang (immature).

Alat penyangga tersebut antara lain :

a. Penyangga Milwaukee

b. Penyangga Boston

a.Penyangga Milwaukee

Gambar Alat penyangga Milwaukee untuk meluruskan tulang belakang pada anak yang bertumbuh

b.Penyangga Boston

Gambar alat penyangga Boston dapat digunakan pada skoliosis bagian lumbal atau torakolumbal.

3. Terapi Stimulasi Otot-Otot Skoliosis

Kunci dari terapi ini adalah rehabilitasi dari

otot dan ligamen yang menyangga tulang

belakang. Rehabilitasi otot harus melalui sistem

saraf pusat dengan tujuan agar pasien

dapat  meningkatkan kekuatan otot sehingga

otot dapat menyangga tulang belakang dengan

posisi yang benar tanpa bantuan alat

penyangga.

C. Tindakan pembedahan

1. Penanaman Harrington rods (batangan

Harrington)

Batangan Harrington adalah bentuk

peralatan spinal yang dipasang melalui

pembedahan yang terdiri dari satu atau

sepasang batangan logam untuk meluruskan

atau menstabilkan tulang belakang dengan

fiksasi internal

2. Pemasangan peralatan Cotrell-Dubousset

Peralatan Cotrell-Dubousset meliputi

pemasangan beberapa batangan dan pengait

untuk menarik, menekan, menderotasi tulang

belakang. Alat yang dipasang melintang antara

kedua batangan untuk menjaga tulang belakang

lebih stabil.

D. Larangan

• Tidak boleh mengangkat barang-barang berat

E. Tindakan yang dapat membantu Skoliosis

• Mengangkat pinggul yang miring• Peregangan tulang belakang• Latihan pernapasan• Yoga

TERIMA KASIH