Post on 21-Oct-2021
RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI EDUKASI MENGGUNAKAN BANNER
TENTANG ATURAN BERKUNJUNG PASIEN DI RUANG
ICU RSUD DR ACHMAD DIPONEGORO
(MAKASI BERSIN)
DISUSUN OLEH :
WIDIA WILDAYATI, A.Md.Kep
NIP. 19910604 202012 2 018
39
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUAS HULU
BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2021
ii
iii
iv
v
KATA PENGANTAR
Assalammu’alaikum, wr.wb
Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan pertolongan kepada Penulis untuk
menyelesaikan Rancangan Aktualisasi ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan dari-
Nya mungkin Penulis tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Sehingga dalam Rancangan Aktualisasi ini Penulis mengambil judul tentang
“Optimalisasi Edukasi Menggunakan Banner Tentang Aturan Berkunjung Pasien Di Ruang
ICU RSUD dr Achmad Diponegoro (Makasi Bersin)”. yang merupakan salah satu tugas dalam
Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XXXII di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten
Kapuas Hulu. Disaat Penulis membuat Rancangan Aktualisasi ini banyak halangan yang terjadi
baik itu datang dari Penulis sendiri maupun yang datang dari luar. Maka dari itu Penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak H. Sutarmidji,SH.,M.HUM selaku Bapak Gubernur Kalimantan Barat
2. Bapak Fransiskus Diaan, S.H selaku Bupati Kabupaten Kapuas Hulu
3. Bapak Suprianus Herman, S.H selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Kalimantan Barat
4. Bapak Jantau, S. Sos., M.M (PLT)selaku Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembagan
Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu
5. Bapak Sudarso, S.Pd,.M.M (PLT)selaku Kepala DinasKesehatan Kabupaten Kapuas Hulu
6. Bapak Drg. Poltak drg. Poltak Pandapotan Sianturi, M.Kes Selaku Direktur RSUD
dr.Achmad Diponegoro
7. Bapak Drs. Poltak Tambunan, Apt, selaku Kabid Pelayanan Medik.
8. Bapak Suprapto,A.Md. Kep Selaku Kasi pelayanan medik sekaligus mentor
9. Bapak Didih Abidin selaku Coach yang telah memberikan bimbingan, masukan dan
pengarahan.
10. Bapak Mawardi, S.E.,M.M selaku penguji Rancangan aktualisasi
11. Ibu saya (Missahdin) dan bapak saya (Edi) yang telah mendoakan juga telah banyak
memberikan semangat dan dukungan kepada saya
12. Suami tercinta Swito yang telah banyak memberikan motivasi dan anakku tersayang Kenzie
Alfatih yang selalu menjadi penyemangat saya dalam menghadapi latsar ini.
13. Kepala unit dan teman sejawat diruangan ICU yang selalu memberikan dukungan dan
semangat kepada saya
vi
14. Rekan peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan XXXII
Tahun 2021 yang telah memberikan bantuan dan motivasi.
Sebab tanpa mereka Penulis merasa bahwa untuk membuat Rancangan Aktualisasi tidak
akan terselesaikan. Selain itu, Penulisan Rancangan Aktualisasi masih banyak kekurangan dan
kesalahan karena itu saran, kritikan dan masukan yang membangun demi kesempurnaan
Rancangan Aktualisasi akan sangat bermanfaat untuk Penulis membuat yang lebih baik
lagi.
Walaikumsalam, wr.wb
Putussibau, 2 Juli 2021
Penulis
Widia Wildayati, A. Md.Kep
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................... ii
BERITA ACARA SEMINAR RA ............................................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ iv
KATA PENGANTAR ................................................................................ v
DAFTAR ISI ............................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Tujuan ..................................................................................................... 2
C. Tempat dan Waktu Kegiatan.................................................................... 2
BAB II GAMBARAN UMUM
A. Profil Instansi ........................................................................................... 3
B. Visi dan Misi Organisasi .......................................................................... 4
C. Nilai-nilai Organisasi .............................................................................. 4
D. Struktur Organisasi .................................................................................. 4
C. Uraian Tugas ............................................................................................ 7
BAB III KONSEP DASAR ASN
A. Identifikasi Nilai-nilai Dasar ASN .......................................................... 8
1. Akuntabilitas ............................................................................................. 8
2. Nasionalisme ............................................................................................ 9
3. Etika Publik .............................................................................................. 10
4. Komitmen Mutu ....................................................................................... 10
5. Anti Korupsi ............................................................................................. 12
B. Kedudukan dan Peran ASN ..................................................................... 13
1. Manajemen ASN ...................................................................................... 13
2. Whole Of Government .............................................................................. 13
3. Pelayanan Publik ...................................................................................... 13
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Masalah dan Gagasan ........................................................... 14
B. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan...................................................... 16
C. Jadwal Implementasi dan Konsultasi ....................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 26
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Tabel Halaman
2.1 Tabel Struktur Organisasi.................................................................... . ..6
4.1 Analsis Isu dengan Teknik APKL ........................................................ 15
4.2 Analisis Isu dengan Teknik USG ......................................................... 16
4.3 Rancangan Aktualisasi ......................................................................... 17
4.4 Jadwal Implementasi Aktualisasi ........................................................ 23
4.5 Jadwal Konsultasi dengan Mentor ........................................................ 24
4.6 Jadwal Konsultasi dengan Couch ......................................................... 25
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945,
Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, sumber daya manusia yang potensial, dan
demokrasi yang relatif stabil. Agar dapat mengelola sumber daya yang relatif baik, diharapkan
sistem pemerintah mempunyai birokrasi SDM yang berkualitas, yaitu ASN yang professional.
Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peranan penting dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya, Hal ini sejalan dengan amanat UU No.5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
yang menjelaskan tugas dan fungsi ASN sebagai: 1) Pelaksana Kebijakan publik, 2) Pelayan Publik,
3 ) Perekat dan Pemersatu Bangsa. Terkait hal tersebut, dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, disebut bahwa ASN terdiri dari PNS dan P3K.
PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang selama ini dikenal, dan yang baru itu PPPK/P3K (Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja), setiap PNS sudah pasti ASN, tetapi setiap ASN belum tentu
PNS karena bisa saja P3K.
Fokus penulisan ini akan membahas mengenai PNS (Pegawai Negeri Sipil). Agar menjadi
PNS yang professional, pemerintah telah menyiapkan Lembaga Administrasi Negara sebagai wadah
pembentuk keprofesionalan PNS. Didalam peraturan LAN No. 1 Tahun 2021 tentang pelatihan
dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS)
adalah pendidikan dan pelatihan dalam masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang. Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi.
CPNS yang dilakukan secara terintegrasi. Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan
menunjukkan sikap perilaku bela Negara, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam
pelaksanaan tugas jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang
dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas. Sementara terintegrasi berarti penyelenggaraan Pelatihan
Dasar CPNS memadukan antara pelatihan klasikal dengan nonklasikal, dan Kompetensi Sosial
Kultural dengan Kompetensi Bidang. Masa Prajabatan adalah masa percobaan selama 1(satu) tahun
yang wajib dijalani oleh CPNS melalui proses pendidikan dan pelatihan yang disebut dengan
Pelatihan Dasar. Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam masa Prajabatan
2
yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab,
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang (PerLAN nomor 01, 2021). Kompetensi
bidang yang paling diprioritaskan saat ini adalah tenaga kesehatan seperti Perawat. Tenaga
kesehatan sebagai salah satu garda terdepan dimasa Covid-19 ini, sangat dibutuhkan perawat yang
berkompeten dibidangnya.
B. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya kegiatan aktualisasi di RSUD dr.Achmad Diponegoro adalah:
1. CPNS diharapkan memahami nilai-nilai dasar yang harus dimiliki seorang Aparatur sipil negara
(ASN).
2. Penulisan laporan ini ditujuakan untuk menyelesaikan persyaratan pelatihan dasar CPNS
golongan II Angkatan XXXII di Pemerintah Kabupaten Kapuas hulu.
3. Diharapkan mampu mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dalam kegiatan TUPOKSI perawat di RSUD dr
Achmad Diponegoro.
C. Tempat dan Waktu Kegiatan
Kegiatan seminar rancangan aktualisasi akan diselengarakan pada tanggal 2 Juli 2021,
sedangkan kegiatan aktualisasi akan dimplementasikan pada tanggal 05 Juli s/d 07 Agustus 2021 di
RSUD dr Achmad Diponegoro, Jl Komyos Sudarso no 42 Kec. Putussibau Utara Kabupaten
Kapuas Hulu
3
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Profil Organisasi
RSUD dr. Achmad Diponegoro merupakan lembaga teknis daerah yang setingkat Kantor dan
merupakan unsur penunjang Pemerintah Daerah yang berada dibawah serta bertanggung jawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dasar Hukum RSUD dr. Achmad Diponegoro adalah
Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten
Kapuas Hulu dan Peraturan Bupati No. 44 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Achmad Diponegoro. RSUD dr. Achmad Diponegoro sebagai
Lembaga Teknis Daerah mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan upaya
Kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya Penyembuhan,
pemulihan yang dilakukan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan, pencegahan dan
melaksanakan upaya rujukan serta melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar Pelayanan
Rumah Sakit.
RSUD dr. Achmad Diponegoro adalah satu-satunya Rumah Sakit Rujukan di Wilayah
Kabupaten Kapuas Hulu. Sebelum menjadi Rumah Sakit Umum Daerah, Rumah sakit ini dikelola
oleh kelompok missionaris (Belanda) sekitar awal tahun 1930-an yang berlokasi di Jalan
Diponegoro Putussibau. Dan pada akhir tahun 1960-an pengelolaannya diserahkan kepada
Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Kapuas Hulu. Pada awal tahun 1980-an dibangun Rumah
Sakit baru di jalan Kom Yos Sudarso Putussibau dan berganti nama menjadi Rumah Sakit Umum
Daerah dr. Achmad Diponegoro.
Nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Achmad Diponegoro diambil dari nama seorang
dokter yakni dr. Achmad Diponegoro, yang telah melayani masyarakat di pedalaman Kabupaten
Kapuas Hulu termasuk Putussibau pada sekitar tahun 1930-an. Atas jasa dan pengabdiannya, maka
nama dr. Achmad Diponegoro diabadikan menjadi nama RSUD Kabupaten Kapuas Hulu. Pada
masa penjajahan Belanda, dr. Achmad Diponegoro dan beberapa kaum cendikiawan Kalimantan
Barat lainnya telah menjadi korban kekejaman tentara Belanda, mereka dibunuh dan dikuburkan
secara massal didaerah Mandor Kabupaten Landak.
RSUD dr. Achmad Diponegoro adalah Lembaga Teknis Daerah setingkat Kantor dan merupakan
unsur penunjang Pemerintah Daerah yang berada dibawah serta bertanggungjawab kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah. Dasar Hukum RSUD dr. Achmad Diponegoro adalah Peraturan Daerah
Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Kapuas Hulu
4
dan Peraturan Bupati Kapuas Hulu Nomor 44 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata
Kerja RSUD dr. Achmad Diponegoro.
RSUD dr. Achmad Diponegoro sebagai lembaga teknis daerah mempunyai tugas membantu
Bupati dalam melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilakukan secara serasi, terpadu dengan
upaya peningkatan pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan serta melasanakan pelayanan
kesehatan yang bermutu sesuai standar Pelayanan.
B. Visi Dan Misi kabupaten Kapuas Hulu
Visi: Terwujudnya Kapuas Hulu yang Harmonis, Energik, Berdaya Saing, Amanah dan
Terampil (HEBAT).
Misi:
1. Mewujudkan Masyarakat Kapuas Hulu yang Harmonis dalam Kerukunan Kehidupan Beragama,
Budaya dan Keamanan;
2. Mewujudkan Kapuas Hulu yang kreatif menuju desa mandiri, pengembangan aktifitas ekonomi
yang adil dan pro rakyat, serta ramah investasi;
3. Mewujudkan masyarakat Kapuas Hulu yang berbudaya, mandiri, cerdas dan inovatif dalam
meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan yang memiliki daya saing;
4. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Berwibawa, dan Tersedianya Infrastruktur
Publik yang Berbasis Transparansi, Responsibilitas dan Akuntabilitas;
5. Mewujudkan Kapuas Hulu yang sejahtera dalam pelayanan kesehatan dasar yang bermutu bagi
masyarakat.
C. Nilai-Nilai Organisasi:
Kerjasama, kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab serta tulus ikhlas dalam menjalankan tugas.
Filosofi
Menghadirkan rumah sakit yang penuh keramahan dan menciptakan suasana yang menunjang
kesembuhan pasien.
D. Struktur Organisasi
RSUD dr. Achmad Diponegoro merupakan lembaga teknis daerah yang setingkat Kantor dan
merupakan unsur penunjang Pemerintah Daerah yang berada dibawah serta bertanggung jawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Dasar Hukum RSUD dr. Achmad Diponegoro adalah Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Kapuas Hulu dan Peraturan Bupati
No. 44 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Achmad Diponegoro.
5
RSUD dr. Achmad Diponegoro sebagai Lembaga Teknis Daerah mempunyai tugas membantu
Bupati dalam melaksanakan upaya Kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan upaya Penyembuhan, pemulihan yang dilakukan secara serasi, terpadu dengan
upaya peningkatan, pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan serta melaksanakan pelayanan
yang bermutu sesuai standar Pelayanan Rumah Sakit.
6
DIREKTUR
drg. Poltak Pandapotan
Sianturi, M.Kes
NIP. 19741018 200212 1 005
KOMITE
SATUAN PEMERIKSAAN
INTERNAL
BAGIAN TATA USAHA
Zainudin, S.K.M, M.Kes
NIP. 19680824 198911
1 001
SUBBAG ADMINISTRASI
DAN UMUM
Emerita Dara
NIP. 19700219 199003 2
002
SUBBAG
PERSONIL
DAN HUMAS
SUBBAG PERENCANAAN
DAN KEUANGAN
Fransiskus Yanuarius
Ardyanto, S.Sos
NIP. 19750119 200401 1 001
BIDANG PELAYANAN
Drs. Poltak Tambunan, Apt
NIP. 19640430 199503 1 001
BIDANG PENUNJANG
Dra. Wijayati
NIP. 19640626 199003 2 007
SEKSI PELAYANAN
MEDIK
Syamsuddin, SKM
NIP. 19690122
198912 1 002
SEKSI PELAYANAN
KEPERAWATAN
Suprapto, A.Md.Kep
NIP. 19650329 1991101 1
010
SEKSI REKAM
MEDIK
Asriani
NIP. 19660817
198603 2 014 Instalasi
7
E. Uraian Tugas Perawat
Seorang perawat tentunya memiliki uraian tugas pokok jabatannya yaitu:
1. melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;
2. melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;
3. melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka melakukan
upaya promotif;
4. memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/ pelindung fisik pada pasien untuk
mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya preventif;
5. memberikan oksigenasi sederhana;
6. memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/ bencana/ kritikal;
7. memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas risiko penularan infeksi;
8. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area medikal bedah;
9. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area anak;
10. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area maternitas;
11. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area komunitas;
12. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area jiwa;
13. melakukan tindakan terapi komplementer/holistik;
14. melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/
intra/post operasi;
15. memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan perawatan paliatif;
16. memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan/berduka/
menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
17. melakukan perawatan luka; dan
18. melakukan dokumentasi tindakan keperawatan
8
BAB III
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN
A. Identifikasi Nilai-Nilai Dasar ASN
Berdasarkan Peraturan LAN-RI Nomor 01 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Diklat
Prajabatan pola baru, peserta diklat diharapkan mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar
profesi PNS dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas
sehingga peserta diklat dapat merasakan manfaatnya secara langsung. Nilai dasar tersebut
merupakan seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi. Nilai-nilai dasar
tersebut adalah : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada
dasarnya, kedua konsep itu memiliki makna yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab. Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai
sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas tidak akan terwujud apabila
tidak ada alat akuntabilitas berupa: Perencanaan Strategis, Kontrak Kinerja, dan Laporan Kinerja.
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa indikator dari nilai-nilai
dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan
memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya.
b. Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu
maupun kelompok/instansi.
c. Integritas : adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung
tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d. Tanggung Jawab : adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di
sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajiban
e. Keadilan : adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut
benda atau orang.
f. Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang
akan melahirkan akuntabilitas.
9
g. Keseimbangan: Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
h. Kejelasan: Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki gambaran yang jelas
tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
i. Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai pada
tercapai tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan tidak hanya sekedar
wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka
setiap pegawai ASN memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan
negara.
Nilai-nilai yang berorientasi pada kepentingan publik menjadi nilai dasar yang harus dimiliki
oleh setiap pegawai ASN. Pegawai ASN dapat mempelajari aktualisasi sila demi sila dalam
Pancasila agar memiliki karakter yang kuat dengan nasionalisme dan wawasan kebangsaannya.
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan, yaitu Sila
pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
Ketuhanan YME menjadikan Indonesia bukan sebagai negara sekuler yang membatasi agama
dalam ruang privat. Pancasila justru mendorong nilai-nilai ketuhanan mendasari kehidupan
masyarakat dan berpolitik.
a. Sila kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila kedua memiliki konsekuensi ke dalam dan ke luar. Ke dalam berarti menjadi pedoman
negara dalam memuliakan nilai-nilai kemanusiaan dan hak asasi manusia. Ini berarti negara
menjalankan fungsi “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
b. Sila ketiga: Persatuan Indonesia
Semangat kebangsaan adalah mengakui manusia dalam keragaman dan terbagi dalam
golongan-golongan. Keberadaan bangsa Indonesia terjadi karena memiliki satu nyawa, satu asal
akal yang tumbuh dalam jiwa rakyat sebelumnya, yang menjalani satu kesatuan riwayat, yang
membangkitkan persatuan karakter dan kehendak untuk hidup bersama dalam suatu wilayah
geopolitik nyata.
c. Sila keempat : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
/Perwakilan
10
Demokrasi permusyawaratan mempunyai dua fungsi. Fungsi pertama badan
permusyawaratan/perwakilan bisa menjadi ajang memperjuangkan asprasi beragam golongan yang
ada di masyarakat. Fungsi kedua, semangat permusyawaratan bisa menguatkan negara persatuan,
bukan negara untuk satu golongan atau perorangan.
d. Sila kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia
Dalam rangka mewujudkan keadilan sosial, para pendiri bangsa menyatakan bahwa negara
merupakan organisasi masyarakat yang bertujuan menyelenggarakan keadilan.
3. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk menentukan
perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara
pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta
mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut (Catalano, 1091).
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam undang-undang ASN, memiliki
indikator sebagai berikut :
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada public
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna,
berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Paradigma pemerintah harus segera berubah, dari pola paternalisitik dan feodal yang
selalu minta dilayani, menjadi pola pemerintahan yang siap melayani dan senantiasa
mengedepankan kebutuhan dan keinginan masyarakat sebagai stakeholder pemerintah. Bidang
11
apapun yang menjadi tanggungjawab PNS, semua harus dilaksanakan secara optimal agar
dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat. Aspek utama yang menjadi target
stakeholder adalah layanan yang komitmen pada mutu, melalui penyelenggaraan tugas secara
efektif, efisien dan inovatif.
Komitmen mutu merupakan pemahaman konsep mengenai efektivitas, efisiensi, inovasi, dan
mutu penyelenggaraan Pemerintah. Ekeftivitas merupakan sejauh mana sebuah organisasi dapat
mencapai tujuan yang ditetapkan. Sementara efisien merupakan jumlah sumber daya yang digunakan
untuk mencapai tujuan organisasi. Efisien ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, biaya, dan
tenaga yang dibutuhkan untuk mencapai sebuah tujuan. Dari kedua definisi tersebut, dapat
disimpulkan bahwa karakterisitik utama yang dijadikan dasar untuk mengukur tingkat efektivitas
adalah ketercapaian target yang telah direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu
hasil kerja, sehingga dapat memberikan kepuasan.
Sedangkan tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam
menyelesaikan kegiatan. Sementara inovasi, muncul karena adanya dorongan kebutuhan
organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi disekitarnya. Di
sisi lain, mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses,
dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen atau pengguna.
Nilai-nilai dasar komitmen mutu adalah efektivitas, efisiensi, inovasi, dan berorientasi pada mutu.
Nilai - nilai dasar komitmen mutu yang di jadikan pedoman didalam rancangan aktualisasi ini
adalah orientasi mutu dan inovasi. (LAN RI, 2015)
1. Orientasi mutu
Orientasi mutu adalah berkomitmen untuk senantiasa melakukan pekerjaan dengan arah dan
tujuan untuk kualitas pelayanan sehingga pelanggan menjadi puas dalam pelayanan.
2. Inovasi
Inovasi dalam layanan publik harus mencerminkan hasil pemikiran baru yang konstruktif,
sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter dan mindset baru sebagai
aparatur penyelenggara pemerintahan, yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan
publik yang berbeda dengan sebelumnya bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas
rutin.
3. Efektifitas
Efektivitas adalah dapat mencapai hasil sesuai dengan target.
12
5. Anti Korupsi
Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa,
menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan
yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat
berdampak secara jangka panjang.
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan integritas diri
seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas.
b. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih sayang. Individu
yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih
terdapat banyak orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan.
c. Mandiri
Mentalitas kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan
daya pikirnya guna bekerja secara efektif.
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi untuk terus
mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya
dalam menjalani tugasnya.
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa keberadaan dirinya di
muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia.
Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan
sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya.
f. Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil kerjanya demi
terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya.
g. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya dan berupaya
memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan.
h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk menyatakan kebenaran
dan menolak kebathilan.
13
i. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima sesuai dengan
jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah
upayakan.
B. Kedudukan dan Peran ASN
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional,
memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi,
dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.
Adapun peran ASN dalam kedudukannya adalah sebagai Pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. ASN berfungsi, bertugas, dan berperan untuk
melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
2. Whole Of Government ( WoG)
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang meyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintah dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas
guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan ,manajemen program dan dan pelayanan
publik. Oleh karena itu WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang
melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
3. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan
oleh Instansi Pemerintah di Pusat dan daerah dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk
barang dan /atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat ( Lembaga Administrasi
negara: 1998 ). Adapun menurut Departemen dalam Negeri menyebutkan bahwa pelayanan publik
adalah suatu proses bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan
kepekaan dan hubungan interpersonal tercipta kepuasan dan keberhasilan.
14
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu Dan Pemecahan Masalah Isu
Isu-isu aktual yang dapat ditemukan penulis di RSUD dr Achmad Diponegoro Ruang ICU
setelah melakukan pengamatan selama 4 tahun bekerja sebagai perawat tenaga kontrak di RSUD
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya pemahaman keluarga pasien tentang tata tertib di Ruang ICU..
Sebelum penulis menjadi CPNS, penulis sudah bekerja menjadi perawat kontrak di RSUD dr
Achmad Diponegoro mulai tanggal 1 Januari 2017 sampai sekarang. Adapun alasan penulis
mengangkat isu pertama didasarkan hasil pembicaraan dengan kepala ruangan dan rekan kerja di
Ruang ICU . masing-masing teman-teman di Ruang ICU mengatakan masih banyak keluarga pasien
yang belum bisa patuh terhadap peraturan berkunjung untuk keluarga pasien.. Mereka tetap
memaksa untuk masuk ke ruang ICU.
2. Rendahnya tingkat pengetahuan keluarga pasien tentang 6 langkah cuci tangan .
Kebersihan keluarga pasien juga sangat berpengaruh terhadap kehidupan yang sehat, seharusnya
keluarga pasien menerapkan 6 langkah mencuci tangan
agar terhindar dari penularan penyakit, ini adalah salah satu pencegahan penyakit dengan rajin
mencuci tangan sesuai dengan SOP nya.
3. Rendahnya tingkat kepatuhan keluarga pasien terhadap rencana pengobatan.
Rendahnya tingkat kepatuhan keluarga pasien tentang rencana pengobatan tentunya sangat
berpengaruh kepada tingkat kesembuhan pasien, karena pada dasarnya motivasi dari keluarga
pasien sangat berpengaruh terhadap kesembuhan pasien.
. Melihat berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya isu tersebut maka penulis harus
menyadari salah satunya adalah perawat yang bertanggungjawab akan isu tersebut. Maka dari itu
penulis harus mengambil sikap untuk menyikapi isu-isu yang terjadi di Ruang ICU RSUD dr
Achmad Diponegoro. Penentuan isu-isu aktual prioritas dengan menggunakan rentang penilaian 1-
5 pada kriteria : aktual, problematik, khalayak dan layak. Aktual artinya isu tersebut benar-benar
terjadi dan sedang hangat dibicarakan. Problematika artinya isu tersebut memiliki masalah yang
kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya. Khalayak artinya isu tersebut menyangkut
hajat hidup orang banyak. Layak artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Penentuan isu actual prioritas dilakukan dengan menggunakan skala dengan rentang angka dari
1-5 yang menyatakan bahwa isu tersebut: (1) sangat tidak penting, (2) kurang penting, (3) cukup
15
penting, (4) penting, (5) sangat penting. Skala penilaian ini berpedoman pada empat (4) kriteria isu
yang bersifat Aktual , Problematik, Khalayak dan Layak atau bisa disingkat APKL. Adapun
penentuan isu aktualnya sebagai berikut:
Tabel 4.1 Analisis isu dengan APKL
No Isu aktual A P K L JML RANK
1 Kurangnya pemahaman keluarga pasien
tentang tata tertib di Ruang ICU.
5 5 5 3 18 1
2 Rendahnya tingkat pengetahuan keluarga
pasien tentang 6 langkah cuci tangan
4 4 4 4 16 2
3 Rendahnya tingkat kepatuhan pasien
terhadap rencana pengobatan
.
3 2 1 4 10 3
Berdasarkan isu ditabel 4.1 tersebut, maka isu aktual yang prioritas dari hasil penulis dan mentor
analisis adalah “Kurangnya pemahaman keluarga pasien tentang tata tertib di Ruang ICU RSUD dr
Achmad Diponegoro” .. Adapun faktor-faktor penyebab dari isu tersebut adalah:
1. Kurangnya pengetahuan tentang aturan berkunjung di ruang ICU RSUD dr Achmad
Diponegoro
2. Belum maksimalnya SOP tentang aturan berkunjung pasien di ruang ICU RSUD dr
Achmad Diponegoro
3. Rendahnya tingkat kepatuhan keluarga pasien tentang aturan berkunjung pasien di
ruang ICU RSUD dr Achmad Diponegoro
Untuk menentukan penyebab utama isu dalam rancangan aktualisasi ini, maka perlu
dilakukan dengan menggunakan alat bantu tapisan lainnya yaitu USG.U artinya urgency,S artinya
seriousness G artinya growth. Urgency sendiri diartikan seberapa mendesak suatu isu harus dibahas,
dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan
dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya
isu tersebut jika ditangani segera rentang penilaian 1-5.
16
Tabel 4.2 analisis isu dengan USG
No Isu Aktual U S G JML Rank
1 Kurangnya pengetahuan tentang aturan berkunjung di
ruang ICU RSUD dr Achmad Diponegoro
5 4 4 13 1
2 Belum maksimalnya SOP tentang aturan berkunjung
pasien di ruang ICU RSUD dr Achmad Diponegoro
4 4 4 12 2
3 Rendahnya tingkat kepatuhan keluarga pasien tentang
aturan berkunjung pasien di ruang ICU RSUD dr
Achmad Diponegoro
4 4 4 12 3
Keterangan
U = Urgency S = Seriousness G = Growth
1 = Tidak Mendesak 1 = Tidak Gawat 1 = Tidak Cepat
2 = Kurang Mendesak 2 = Kurang Gawat 2 = Kurang Cepat
3 = Cukup Mendesak 3 = Cukup Gawat 3 = Cukup Cepat
4 = Mendesak 4 = Gawat 4 = Cepat
5 = Sangat Mendesak 5 = Sangat Gawat 5 = Sangat Cepat
Dari analisis menggunakan tehnik USG maka ditemukan penyebab utama issu yaitu Kurangnya
pengetahuan tentang aturan berkunjung di ruang ICU RSUD dr Achmad Diponegoro
. Berdasarkan hasil dua system analisis tersebut , penulis dapat menetapkan judul yaitu
“Optimalisasi edukasi menggunakan banner tentang aturan berkunjung pasien di Ruang ICU
RSUD dr Achmad Diponegoro (makasi bersin)”.
Untuk menindaklanjuti gagasan isu tersebut maka dilakukan beberapa kegiatan, adapun
kegiatannya sebagai berikut:
1. Melakukan konsultasi kepada mentor membahas rencana kegiatan
2. Menyampaikan rancangan kegiatan aktualisasi kepada coach (pembimbing)
3. Melakukan koordinasi dengan kepala ruangan
4. Melakukan sosialisasi SOP aturan berkunjung.
5. Membuat dan memasang papan pengumuman SOP aturan berkunjung
B. Keterkaitan substansi mata pelatihan
Adapun substansi mata pelatihan yang akan dilakukan dalam rancangan aktualisasi dapat
dilihat sebagaimana table dibawah ini:
18
. Tabel 4.3 Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Unit kerja Ruang ICU RSUD dr Achmad Diponegoro
Isu yang diangkat Kurangnya pemahaman keluarga pasien tentang tata tertib di Ruang ICU RSUD dr Achmad Diponegoro
Masalah yang
diangkat
Kurangnya pengetahuan tentang aturan berkunjung di ruang ICU RSUD dr Achmad Diponegoro
Gagasan pemecahan Optimalisasi edukasi menggunakan banner tentang aturan berkunjung pasien di Ruang ICU RSUD dr Achmad Diponegoro
(makasi bersien)
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil Keterkaitan substansi mata
pelatihan
Kontribusi terhadap
dan misi organisasi
Penguatan nilai
organisasi
1 Melakukan
konsultasi
kepada mentor
membahas
kegiatan
1. Saya akan
menghubungi
mentor untuk
membahas
tentang
kegiatan yang
akan saya
lakukan
2. Saya akan
Menyampai
kan rencana
kegiatan
3. Dan saya akan
mencatat
masukan dan
saran dari
mentor
Hasil Adanya
persamaan persepsi
dengan mentor
1. a. Etika publik: sopan
Saya akan melakukan komunikasi
yang baik, sopan, dan saling
menghormati
b.Akuntabilitas: kejelasan
target
Saya akan menghubungi mentor
sesuai dengan waktu yang
ditentukan
2. a.Nasinolisme:Musyawarah
Saya akan menyampaikan dan
menghargai
pendapat, sesuai isi pancasila yaitu
sila ke-4, adanya musyawarah
dalam menentukan isu, gagasan
pemecahan isu, dan implementasi
sehingga terjadi kesepakatan
Mewujudkan Kapuas
Hulu yang sejahtera
dalam pelayanan
kesehatan dasar yang
bermutu bagi
masyarakat.
kerjasama
19
b. Komitmen Mutu: efisiensi
Saya akan menyampaikan rencana
kegiatan yang akan saya lakukan
sesuai dengan target
c. Anti Korupsi: Jujur
Dalam konsulatsi kepada mentor
saya akan mengatakan isu yang
saya ambil,
3. Etika Publik:
Bertanggung Jawab
Saya akan mencatat semua
masukan dari mentor
2 Menyampaikan
kegiatan
aktualisasi yang
sudah
disepakati
bersama mentor
kepada coach
(pembimbing)
1. Saya akan
menghubungi coach
(pembimbing)
2.saya akan
menyampai kan apa
saja kegiatan
aktualisasi yang sudah
saya sepakati bersama
mentor .
3.Dan saya mencatat
masukan dan saran
dari coach (pembim
bing)
Hasil yang ingin
dicapai adalah
Adanya persamaan
persepsi antara
coach dengan
mentor
1. a. Etika Publik: sopan,
Saya akan Melakukan komunikasi
yang baik,
b. Akuntabilitas: Tanggung
Jawab
Saya akan Melakukan koordinasi
dengan penuh tanggung jawab
2. a. Nasionalisme: kerjasama
Menyampaikan dan menghargai
pendapat, sesuai isi pancasila yaitu
sila ke-4, adanya musyawarah
dalam menentukan isu, gagasan
pemecahan isu, dan implementasi
sehingga terjadi kesepakatan
Mewujudkan Kapuas
Hulu yang sejahtera
dalam pelayanan
kesehatan dasar yang
bermutu bagi
masyarakat.
kerjasama
20
b.Komitmen Mutu:
Efektivitas
Saya akan menyampaikan tahap
kegiatan sesuai dengan target yang
ditentukan.
3. Anti Korupsi: Jujur
Saya akan menerima masukan dan
saran dari coach dan akan menulis
semua masukan dan saran tersebut
3 Melakukan
koordinasi
dengan kepala
ruangan
1.Saya akan
menghubungi Kepala
ruangan
2 saya akan
menyampaikan
kegiatan aktualisasi
yang akan saya
lakukan sesuai target
3 dan saya mencatat
masuk
an dan saran dari
kepala ruangan
Tercapainya
koordinasi /
kerjasama yang
baik
1. EtikaPublik: sopan,
Melakukan komunikasi yang
baik dan bersikap sopan.
2. a. Nasionalisme: Jujur
Menyampaikan kegiatan
aktulisasi sesuai dengan yang
akan saya lakukan
b. Komitmen Mutu:
efektivitas
Menyampaikan kegiatan
aktualisasi sesuai target yang
diharapkan
c. Anti Korupsi:
Tanggungjawab
Dalam menyampaikan rkegiatan
saya lakukan dengan penuh
Mewujudkan Kapuas
Hulu yang sejahtera
dalam pelayanan
kesehatan dasar yang
bermutu bagi
masyarakat.
kerjasama
21
tanggung jawab
3. Akuntabilitas : jujur
Saya mencatat semua masukan
dan saran sesuai dengan yang
dikatakan kepala ruangan
4 Membuat dan
memasang
banner
pengumuman
SOP aturan
berkunjung
pasien
1. Saya akan
membuat
banner
pengumuman
2. Dan
menentukan
lokasi
pemasangan
3. Dan akan
memasang
banner
pengumuman
di lokasi yang
telah
ditentukan
Banner
pengumuman sudah
terpasang di lokasi
strategis
1. Akuntabilitas:Konsisten
Dalam proses pembuatan banner
saya tetap melakukan apa yang
diperintahkan oleh mentor dan
tidah berubah-ubah
2. a.Komitmen Mutu; Efektif
Dalam memasang banner
pengumuman aturan berkunjung
sesuai target yang diinginkan
b. Nasionalisme: Jujur
Dalam proses pemasangan
banner saya tetap mengikuti apa
yang disarankan oleh mentor
c. Etika public: Tanggung
Jawab.
Dalam pembuatan banner
pengumuman saya lakukan
sendiri dengan penuh tanggung
jawab
Mewujudkan Kapuas
Hulu yang sejahtera
dalam pelayanan
kesehatan dasar yang
bermutu bagi
masyarakat.
Tanggung jawab
22
d. Anti Korupsi: disiplin
Penulis taat dan patuh menjalankan
masukan dari coach dan mentor
dalam menetukan lokasi yang
diinginkan
3. Akuntabilitas:
Tanggung Jawab
Dalam pemasangan banner
saya lakukan sendiri
5 Melakukan
sosialisasi SOP
aturan
berkunjung
pasien dengan
menggunakan
banner
1.Saya akan
menyusun jadwal
sosialisasi
2 Dan saya akan
Menyiapkan
banner SOP
aturan
berkunjung
3 Serta saya
melakukan
sosialisasi SOP
kepada keluarga
pasien
Adanya pemahaman
dari keluarga pasien
terhadap materi
sosialisasi
1.a.Komitmen Mutu: Efektif
Dalam penyusunan jadwal
sosialisasi sesuai dengan target
yang diharapkan.
2. Etika Public: Cermat
Dalam menyiapkan banner penulis
melakukan dengan cermat
3.a.Akuntabilitas: Tanggung
Jawab
Melakukan sosialisasi dengan
penuh tanggung jawab
b.Nasionalisme:Hormat
Menghormati,
Dalam melakukan sosialisasi
penulis tetap memghormati saran
dan pendapat dari keluarga pasien.
c. Etika Publik: Sopan
Mewujudkan Kapuas
Hulu yang sejahtera
dalam pelayanan
kesehatan dasar yang
bermutu bagi
masyarakat.
Tanggungjawab
23
Melakukan komunikasi yang baik,
sopan, dan saling menghormati
d.Anti korupsi: disiplin
Penulis memberi edukasi sesuai
kontrak waktu dengan keluarga
pasien , patuh dan taat kepada
ksesepakatan bersama
keluarga pasien
18
Jadwal Implementasi
Tabel 4.4 Jadwal Implementasi Aktualisasi
Nama Peserta : Widia Wildayati, A.Md.Kep
Instansi : RSUD dr.Achmad Diponegoro Putussibau, Kab.
Kapuas Hulu
Tempat Aktualisasi : Ruangan ICU
No. Kegiatan Tanggal
Pelaksanaan Output
1
.
Melakukan Konsultasi dengan
Mentor membahs kegiatan 07 juli 2021
Hasil yang ingin dicapai adalah
Adanya persamaan persepsi
dengan mentor
2
.
Menyampaikan kegiatan
aktualisasi kepada coach
(pembimbing)
08-10 juli 2021 Adanya persamaan persepsi dengan
mentor
3
.
Melakukan koordinasi dengan kepala
ruangan
11-17 juli
2021
Tercapainya koordinasi /
kerjasama yang baik
4
.
Membuat dan memasang papan
pengumuman SOP aturan
berkunjung pasien.
11-17 juli
2021
Papan pengumuman sudah
terpasang di lokasi strategis
5
.
Melakukan sosialisasi SOP aturan
berkunjung pasien dengan
menggunakan banner
11-20 juli
2021
Adanya pemahaman dari keluarga
pasien terhadap materi sosialisasi
19
20
21
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2019). Akuntabilitas: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2019). Komitmen Mutu: Modul Pendidikan
dan Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2019). Etika Publik: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2019). Nasionalisme: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2019). Anti Korupsi Modul Pendidikan dan
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2019). Whole Of Government: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2019). Pelayanan Publik: Modul Pendidikan
dan Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2019). Manajemen ASN: Modul Pendidikan
dan Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2019). Analisis Isu Konteporer: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.
Per LAN No 1 Tahun 2021 tentang pelatihan dasar Cpns
Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat
Daerah Kabupaten Kapuas Hulu
Peraturan Bupati No. 44 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Achmad Diponegoro.
PermenpanRB Nomor 35 Tahun 2019 tentang Tugas Pokok Dan Fungsi Perawat
Terampil