Radang Dan Perbaikan3

Post on 16-Apr-2015

59 views 6 download

Transcript of Radang Dan Perbaikan3

RADANG DAN RADANG DAN PERBAIKANPERBAIKAN

KULIAH PATOLOGI UMUMKULIAH PATOLOGI UMUM

OlehOlehI MADE KARDENAI MADE KARDENA

LABORATORIUM PATOLOGI VETERINERLABORATORIUM PATOLOGI VETERINERFAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN – UNIVERSITAS FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN – UNIVERSITAS

UDAYANAUDAYANA

RADANG DAN RADANG DAN PERBAIKANPERBAIKAN

RADANGRADANG

ADALAH ADALAH RESPON VASCULERRESPON VASCULER DAN DAN SELULER SELULER DARI JARINGAN DARI JARINGAN

HIDUP TERHADAP CIDERAHIDUP TERHADAP CIDERA

Tujuan radangTujuan radang : :

dalam rangka menghancurkan dan dalam rangka menghancurkan dan mengeliminasi agen penyebabmengeliminasi agen penyebab

Perbaikan jaringan yang cidera

Penyebab RadangPenyebab Radang

Keberadaan Benda Keberadaan Benda Asing Dalam Jaringan:Asing Dalam Jaringan:

- Jaringan donor- Jaringan donor

- Agen Biologis- Agen Biologis

- Benda mati- Benda mati

Kerusakan Jaringan Kerusakan Jaringan yang menimbulkan yang menimbulkan Nekrosa; Infark; Nekrosa; Infark; Hemoragi; ThrombusHemoragi; Thrombus

Terkait infeksi :Terkait infeksi :

Trauma fisik, Radiasi, Trauma fisik, Radiasi, Racun, Suhu Ekstrim, Racun, Suhu Ekstrim, Respon Imun.Respon Imun.

CIRI – CIRI RADANGCIRI – CIRI RADANG

a.a. RuborRubor ( Redness ) = Kemerahan ( Redness ) = Kemerahan

b.b. KalorKalor ( Heat ) = Panas ( Heat ) = Panas

c.c. TumorTumor ( Swelling ) = Bengkak ( Swelling ) = Bengkak

d.d. Dolor Dolor ( Pain ) = rasa Sakit( Pain ) = rasa Sakit

e.e. Fungsio laesaFungsio laesa ( Loss Of Function ) ( Loss Of Function )

= Fungsi jaringan / organ terganggu= Fungsi jaringan / organ terganggu

Vasodilatasi - ExudasiVasodilatasi - Exudasi

Vasodilatasi – Exudasi (HP)Vasodilatasi – Exudasi (HP)

Tumor pada radang (HP)Tumor pada radang (HP)

Tumor / edema (PA)Tumor / edema (PA)

Nama radangNama radang

NAMA ORGAN + akhiran ‘ ITIS ‘NAMA ORGAN + akhiran ‘ ITIS ‘

Misal : Endocardium = EndocarditisMisal : Endocardium = Endocarditis

Hepar = HepatitisHepar = Hepatitis

Nephron = NephritisNephron = Nephritis

NB : Tidak semua organNB : Tidak semua organ

- Pulmo = Pneumonia- Pulmo = Pneumonia

- Vena = Phlebitis- Vena = Phlebitis

PROSES KEJADIAN PROSES KEJADIAN INFLAMASIINFLAMASI

Agen causatif, respon jaringan sekitar agen serta Agen causatif, respon jaringan sekitar agen serta sel nekrotik di daerah radang akan menghasilkan sel nekrotik di daerah radang akan menghasilkan mediator inflamasimediator inflamasi Mediator Inflamasi menginduksi vascula, aliran Mediator Inflamasi menginduksi vascula, aliran darah, dan mengaktifkan leukositdarah, dan mengaktifkan leukosit Terjadinya vaso dilatasi arterioli maupun kapiler Terjadinya vaso dilatasi arterioli maupun kapiler disekitar daerah radang menimbulkan perlambanan disekitar daerah radang menimbulkan perlambanan aliran darah dan leukosit mengalir ditepi lumen aliran darah dan leukosit mengalir ditepi lumen vasculer. ( Aliran non axial )vasculer. ( Aliran non axial )

Endothel kapiler meregang, timbul rongga, Endothel kapiler meregang, timbul rongga, permiabilitas meningkat, plasma darah keluar permiabilitas meningkat, plasma darah keluar terakumulasi di jaringan perivasculer.terakumulasi di jaringan perivasculer. Endothel menjadi lengket, leukosit Endothel menjadi lengket, leukosit menggelinding ( Rolling ) kemudian melekat menggelinding ( Rolling ) kemudian melekat ( adhesi )pada permukaan endothel( adhesi )pada permukaan endothel Leukosit masuk ruang antar endothel Leukosit masuk ruang antar endothel (diapedesis) dan keluar dari vasculer (diapedesis) dan keluar dari vasculer (ekstravasasi) (ekstravasasi) Leukosit akan bergerak (migrasi) menuju agen Leukosit akan bergerak (migrasi) menuju agen causatif inflamasicausatif inflamasi

Leucosit memfagosit baik agen asing, sel inang Leucosit memfagosit baik agen asing, sel inang terinfeksi, maupun jaringan inang yang nekrotikterinfeksi, maupun jaringan inang yang nekrotikProses fagositosis terjadi pada sel leucosit dengan Proses fagositosis terjadi pada sel leucosit dengan membentuk fagolisosum dan mendegradasi agen membentuk fagolisosum dan mendegradasi agen secara enzymatic. secara enzymatic.

Respon RadangRespon Radang

Respon VasculerRespon Vasculer

Cidera aktivasi media inflamasiCidera aktivasi media inflamasi

vasodilatasi kapilervasodilatasi kapiler

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Respon SelulerRespon Seluler

Aktivasi LeucositAktivasi Leucosit

fagositosisfagositosis

Media InflamasiMedia Inflamasi

a.a. HistaminHistamin

-Dihasilkan oleh Sel mast, Basofil, thrombosit-Dihasilkan oleh Sel mast, Basofil, thrombosit

-Granula histamin dari sitoplasma sel dilepaskan bila -Granula histamin dari sitoplasma sel dilepaskan bila terjadi trauma, suhu ekstrim, perlekatan antibodi terjadi trauma, suhu ekstrim, perlekatan antibodi pada sel mast, aktivasi komplemen menjadi fraksi pada sel mast, aktivasi komplemen menjadi fraksi C3a dan C5a, adanya sitokin produk leukosit seperti C3a dan C5a, adanya sitokin produk leukosit seperti IL-1 dan IL-8IL-1 dan IL-8

-Daya kerja histamin mem-vasodilatasi vasculer -Daya kerja histamin mem-vasodilatasi vasculer difokus kerusakan dan meningkatkan difokus kerusakan dan meningkatkan permiabilitasnyapermiabilitasnya

b. Serotoninb. Serotonin- Dihasilkan oleh thrombosit, sel Dihasilkan oleh thrombosit, sel

enterokromafin, dan sel mast (bangsa rodent)enterokromafin, dan sel mast (bangsa rodent)- Stimulus pelepasan serotonin dan histamin Stimulus pelepasan serotonin dan histamin

dari granula thrombosit langsung ketika terjadi dari granula thrombosit langsung ketika terjadi aktivasi thrombosit oleh serabut kolagen aktivasi thrombosit oleh serabut kolagen subendotel vascula, thrombin, kompleks Ag-subendotel vascula, thrombin, kompleks Ag-Ab.Ab.

- Daya kerja serotonin meningkatkan Daya kerja serotonin meningkatkan permiabilitas vasculerpermiabilitas vasculer

c. Prostaglandinc. Prostaglandin- Sebagai efektor pelepasan histamin pada awal Sebagai efektor pelepasan histamin pada awal

terjadinya peradanganterjadinya peradangan- Memepunyai kontribusi dalam genesis Memepunyai kontribusi dalam genesis

demam, rasa sakit, vasodilatasi, dan demam, rasa sakit, vasodilatasi, dan peningkatan permiabilitas vasculerpeningkatan permiabilitas vasculer

d. Komplemend. Komplemen - Difokus radang komplemen diaktivasi menjadi - Difokus radang komplemen diaktivasi menjadi

mediator inflamasi membentuk fraksi aktif mediator inflamasi membentuk fraksi aktif ( C3a dan C5a ) yang akan menstimuli ( C3a dan C5a ) yang akan menstimuli pelepasan histamin dari sel mastpelepasan histamin dari sel mast

- C3b sebagai opsonin bakteri sehingga lebih C3b sebagai opsonin bakteri sehingga lebih mudah difagosit leukosit ( makrofag dan mudah difagosit leukosit ( makrofag dan neutrofil )neutrofil )

- C5a sebagai aktivatorpelepas media inflamasi C5a sebagai aktivatorpelepas media inflamasi dari neutrofil dan makrofag, menstimuli adhesi dari neutrofil dan makrofag, menstimuli adhesi leukosit pada endotel dan kemotaktikleukosit pada endotel dan kemotaktik

e. Kinin e. Kinin - Terbentuk dari protein plasma faktor Terbentuk dari protein plasma faktor

penggumpalan darah XII (faktor Hageman) penggumpalan darah XII (faktor Hageman) yang terstimuli oleh terjadinya kontak antara yang terstimuli oleh terjadinya kontak antara protein tersebut dengan jaringan subendotel protein tersebut dengan jaringan subendotel seperti serabut kolagen dan membran basalseperti serabut kolagen dan membran basal

- Produk dari kinin :Produk dari kinin : 1.Bradikinin1.Bradikinin > berfungsi meningkatkan > berfungsi meningkatkan

permiabilitas vasculer, vasodilatasi,rasa nyeri.permiabilitas vasculer, vasodilatasi,rasa nyeri. 2. Kallikrein2. Kallikrein > bersifat kemotaktik dan sebagai > bersifat kemotaktik dan sebagai

aktivator C5aktivator C5

f. Sitokinf. Sitokin- Suatu polipeptida yang diproduksi sel-sel Suatu polipeptida yang diproduksi sel-sel

radang yang teraktivasiradang yang teraktivasi- Makrofag yang teraktivasi pada lokasi Makrofag yang teraktivasi pada lokasi

inflamasi akan memproduksi :inflamasi akan memproduksi :

** IL-1 dan TNF IL-1 dan TNF > yg memberikan efek > yg memberikan efek demam, anoreksia, adhesi leucosit, proliferasi demam, anoreksia, adhesi leucosit, proliferasi fibroblast dan produksi kolagenfibroblast dan produksi kolagen

** IL-8 IL-8 > kemotaksis dan aktivator neutrofil > kemotaksis dan aktivator neutrofil

Respon SelulerRespon Seluler

I. Polimorfonuklear I. Polimorfonuklear (Granulosit)(Granulosit) : :

a. Neutrofila. Neutrofil

b. Eosinofilb. Eosinofil

c. Basofilc. Basofil

d. Sel Mastd. Sel Mast

II. Monomorfonuklear II. Monomorfonuklear (Agranulosit)(Agranulosit) : :

a. Limfosita. Limfosit

b. Makrofagb. Makrofag

c. Giant cellc. Giant cell

Aktivasi leukositAktivasi leukosit

Marginasi PMNMarginasi PMN

Respon SelulerRespon Selulera.a. NeutrofilNeutrofil - Asal : Sumsum tulang- Asal : Sumsum tulang - Ditarik kedaerah radang oleh : - Ditarik kedaerah radang oleh : Gerakan Amuboid Aktif dan LeukotaksinGerakan Amuboid Aktif dan Leukotaksin - Sel dengan inti berlobus 3 – 5 dan - Sel dengan inti berlobus 3 – 5 dan sitoplasma ‘bergranul’ (lisosom)sitoplasma ‘bergranul’ (lisosom) - “ The First Line of Cellular Defense “- “ The First Line of Cellular Defense “ - Sel neutrofil meningkat jumlahnya- Sel neutrofil meningkat jumlahnya pada kasus infeksi oleh agen bakteripada kasus infeksi oleh agen bakteri

Neuthrofil

b. Eosinofilb. Eosinofil

- Asal : Sumsum tulang- Asal : Sumsum tulang

- Sitoplasma bergranul dan sangat eosinofil - Sitoplasma bergranul dan sangat eosinofil

dengan inti berlobus duadengan inti berlobus dua

- Aktif oleh ‘Gerakan amoboid’ dan - Aktif oleh ‘Gerakan amoboid’ dan

leukotaksinleukotaksin

- meningkat jumlahnya pada keadaan- meningkat jumlahnya pada keadaan

‘ ‘Alergi’ dan infeksi penyakit oleh agenAlergi’ dan infeksi penyakit oleh agen

Parasit, karena mengandung ‘MayorParasit, karena mengandung ‘Mayor

Basic Protein’ yg toxic terhadap parasitBasic Protein’ yg toxic terhadap parasit

- Daya fagositnya kurang poten daripada neutrofil- Daya fagositnya kurang poten daripada neutrofil

eosinofileosinofil

c. Basofilc. Basofil

- Asal : Sumsum tulang- Asal : Sumsum tulang

- Sel dengan inti satu dan bergranul- Sel dengan inti satu dan bergranul

- aktif : Gerak Amuboid, tidak bersifat- aktif : Gerak Amuboid, tidak bersifat

fagosit, tidak dipengaruhi leukotaksinfagosit, tidak dipengaruhi leukotaksin

- Menghasilkan : - Menghasilkan :

* histamin,bradikinin,serotonin* histamin,bradikinin,serotonin

> meningkatkan permiabilitas kapiler> meningkatkan permiabilitas kapiler

* Anti beku darah heparin* Anti beku darah heparin

> agar proses pembekuan – koagulasi> agar proses pembekuan – koagulasi

tidak terus berlangsungtidak terus berlangsung

BasofilBasofil

d. Sel Mastd. Sel Mast

- Struktur dan fungsi hampir sama dengan- Struktur dan fungsi hampir sama dengan

basofilbasofil

- Sering dijumpai disekitar pembuluh darah- Sering dijumpai disekitar pembuluh darah

dan jaringan ikat longgardan jaringan ikat longgar

- Diproduksi lokal oleh jaringan - Diproduksi lokal oleh jaringan

mesemsimalmesemsimal

e. Limfosite. Limfosit

- Sel dengan inti yang dominan besar dan - Sel dengan inti yang dominan besar dan bulat serta sitoplasmanya tipisbulat serta sitoplasmanya tipis- Limfosit dibedakan :Limfosit dibedakan : 1. Limfosit B1. Limfosit B * Berperan dalam respon imun humoral* Berperan dalam respon imun humoral * Pematangan pada : hati, limpa, * Pematangan pada : hati, limpa, kelenjar limfekelenjar limfe * berdiferensiasi menjadi ‘ sel plasma’* berdiferensiasi menjadi ‘ sel plasma’ untuk membentuk antibodi ( Ig ) untuk membentuk antibodi ( Ig )

2. Limfosit T :2. Limfosit T :

- Berperan dalam respon imun seluler- Berperan dalam respon imun seluler - Pematangan pada : Timus- Pematangan pada : Timus - Jenisnya :- Jenisnya : * Sel T-helper* Sel T-helper > dengan bantuan MHC> dengan bantuan MHCIIII akan akan mengenali adanya antigenmengenali adanya antigen *Sel T-citotoxic*Sel T-citotoxic > dengan bantuan MHC> dengan bantuan MHCI I akan akan langsung menghancurkan antigenlangsung menghancurkan antigen

* Sel T-supressor* Sel T-supressor

> untuk pengaturan produksi antibodi> untuk pengaturan produksi antibodi- Jumlah limfosit meningkat (Limfositosis) pada Jumlah limfosit meningkat (Limfositosis) pada

infeksi penyakit oleh agen virus atau karena infeksi penyakit oleh agen virus atau karena peradangan yang bersifat kronisperadangan yang bersifat kronis

- Jumlah limfosit akan menurun Jumlah limfosit akan menurun (Limfositopenia) bila suatu individu diberikan (Limfositopenia) bila suatu individu diberikan pengobatan dari preparat kortikosteroid seperti pengobatan dari preparat kortikosteroid seperti kortisonkortison

Limfosit

f. Makrofagf. Makrofag

- Sel yang bentuknya besar, inti bulat – oval- Sel yang bentuknya besar, inti bulat – oval - Aktif oleh Leukotaksin- Aktif oleh Leukotaksin - Biasanya bergerombol menyerupai ephitel- Biasanya bergerombol menyerupai ephitel sehingga disebut : sel ephiteloidsehingga disebut : sel ephiteloid - ‘ The Second Line of Cellular Defense ‘- ‘ The Second Line of Cellular Defense ‘ - Nama lain makrofag :- Nama lain makrofag : * Di peredaran darah = Monosit* Di peredaran darah = Monosit * Di Jaringan = Histiosit* Di Jaringan = Histiosit * Di organ Hati = Sel Kuffer* Di organ Hati = Sel Kuffer * Di Paru-paru = Makrofag alveolar* Di Paru-paru = Makrofag alveolar

MacrofagMacrofag

g. Giant cellg. Giant cell

- Merupakan gabungan dari beberapa- Merupakan gabungan dari beberapa makrofag, sehingga menghasilkan satumakrofag, sehingga menghasilkan satu sel dengan banyak inti serta sitoplasmasel dengan banyak inti serta sitoplasma - Giant cell yang terkait peradangan - Giant cell yang terkait peradangan disebut : ‘ Foreign Body Giant Cell ‘ yangdisebut : ‘ Foreign Body Giant Cell ‘ yang sering dikelirukan dengan : Tumor Giant sering dikelirukan dengan : Tumor Giant CellCell - Sering dijumpai pada peradangan - Sering dijumpai pada peradangan kaseus dan penyakit yang kroniskaseus dan penyakit yang kronis

EKSUDAT - TRANSUDATEKSUDAT - TRANSUDAT

RADANG Pe permiabilitas VasculerRADANG Pe permiabilitas Vasculer Pe tekanan hidrostatikPe tekanan hidrostatik

Penimbunan cairan Cairan plasma Penimbunan cairan Cairan plasma

Pada jaringan interstitial keluar vasculerPada jaringan interstitial keluar vasculer

Edema * EksudatEdema * Eksudat *Transudat*Transudat

EdemaEdema : :Penimbunan cairan dijaringan interstitial atau rongga Penimbunan cairan dijaringan interstitial atau rongga serosa, yang dapat berupa eksudat maupun transudatserosa, yang dapat berupa eksudat maupun transudat

EksudasiEksudasi : :Proses terjadinya eksudatProses terjadinya eksudat EksudatEksudat : :Cairan radang ekstra sel yang mengandung protein Cairan radang ekstra sel yang mengandung protein konsentrasi tinggi, banyak sel debris, dengan berat konsentrasi tinggi, banyak sel debris, dengan berat jenis diatas 1,020.jenis diatas 1,020.TransudatTransudat : :Cairan dengan kadar protein rendah dengan berat Cairan dengan kadar protein rendah dengan berat jenis dibawah 1,020.jenis dibawah 1,020.

Persamaan eksudat dan transudatPersamaan eksudat dan transudat

Sama – sama merupakan cairan dari Sama – sama merupakan cairan dari ultrafiltrat plasma darah dan terjadi akibat ultrafiltrat plasma darah dan terjadi akibat ketidak seimbangan tekanan hidrostatik ketidak seimbangan tekanan hidrostatik

didalam pembuluh darahdidalam pembuluh darah

Perbedaan eksudat dan transudatPerbedaan eksudat dan transudat

KriteriaKriteria EksudatEksudat TransudatTransudat

Sifat fisikSifat fisik Keruh, kental, Keruh, kental, mengandung mengandung fragmen jaringanfragmen jaringan

Jernih, lebih encer, Jernih, lebih encer, tanpa fragmen tanpa fragmen jaringanjaringan

BauBau BerbauBerbau Tidak berbauTidak berbau

WarnaWarna Cream – KuningCream – Kuning

MerahMerah

BeningBening

Reaksi KimiaReaksi Kimia AsamAsam BasaBasa

Berat JenisBerat Jenis > 1,020> 1,020 < 1,020< 1,020

Perbedaan eksudat dan transudatPerbedaan eksudat dan transudat

KriteriaKriteria EksudatEksudat TransudatTransudat

Kandungan Kandungan

ProteinProtein

> 3 %> 3 % < 3 %< 3 %

PenggumpalanPenggumpalan AdaAda Tidak adaTidak ada

Komponen sel Komponen sel darahdarah

Banyak leukosit - Banyak leukosit - ErithrositErithrosit

SedikitSedikit

Kandungan enzymKandungan enzym TinggiTinggi RendahRendah

BakteriBakteri TinggiTinggi RendahRendah

PeradanganPeradangan ++++++ ++

Klasifikasi PeradanganKlasifikasi Peradangan

1.Berdasarkan derajat keparahan1.Berdasarkan derajat keparahan a.Milda.Mild

= Peradangan derajat ringan= Peradangan derajat ringan

- Jaringan sedikit mengalami cidera- Jaringan sedikit mengalami cidera

- Daerah radang sedikit mengalami- Daerah radang sedikit mengalami

hiperemis, edema, eksudasihiperemis, edema, eksudasi

b. Moderateb. Moderate

= peradangan derajat sedang= peradangan derajat sedang - jaringan yang meradang lebih luas dari mild- jaringan yang meradang lebih luas dari mild - vaskularisasi jelas- vaskularisasi jelas - Peningkatan infiltrasi sel-sel radang- Peningkatan infiltrasi sel-sel radang

c. Severec. Severe= Peradangan derajat hebat= Peradangan derajat hebat - Jaringan yang mengalami radang luas- Jaringan yang mengalami radang luas - Vascularisasi sangat jelas- Vascularisasi sangat jelas - Eksudasi dan peningkatan leukosit didaerah radang - Eksudasi dan peningkatan leukosit didaerah radang

sangat nyatasangat nyata

2. Berdasarkan lokasi terjadinya radang2. Berdasarkan lokasi terjadinya radang

a.Peradangan Lokala.Peradangan Lokal

= Peradangan yang terjadi terlokalisasi pada satu = Peradangan yang terjadi terlokalisasi pada satu tempat sajatempat saja

b. Peradangan Multifokalb. Peradangan Multifokal

= Peradangan terlokalisasi yang terjadi pada berbagai = Peradangan terlokalisasi yang terjadi pada berbagai tempattempat

c. Peradangan Difusac. Peradangan Difusa

= Peradangan yang terjadi menyeluruh pada suatu = Peradangan yang terjadi menyeluruh pada suatu organ organ

3.Berdasarkan waktu terjadinya 3.Berdasarkan waktu terjadinya peradangan peradangan

a.Peradangan Perakuta.Peradangan Perakut

= peradangan yg berlangsung sangat cepat= peradangan yg berlangsung sangat cepat

- berlangsung: menit – beberapa jam- berlangsung: menit – beberapa jam

- disebabkan : agen yg sangat poten- disebabkan : agen yg sangat poten

- kematian dapat terjadi tanpa didahului adanya gejala - kematian dapat terjadi tanpa didahului adanya gejala klinisklinis

- contoh : Avian Influenza (HPAI)- contoh : Avian Influenza (HPAI)

b. Peradangan Akutb. Peradangan Akut

= Peradangan yang terjadi dalam kurun waktu 6 jam = Peradangan yang terjadi dalam kurun waktu 6 jam sampai beberapa harisampai beberapa hari

- Peradangan dapat sembuh atau dapat pula - Peradangan dapat sembuh atau dapat pula menimbulkan kematianmenimbulkan kematian

- Ciri ‘panca radang’ dapat teramati dengan jelas- Ciri ‘panca radang’ dapat teramati dengan jelas

- Mikroskopis : adanya perdarahan lokal, edema, sel - Mikroskopis : adanya perdarahan lokal, edema, sel neutrofil dominan dan sedikit limfositneutrofil dominan dan sedikit limfosit

- Contoh : ND, Distemper - Contoh : ND, Distemper

Radang AkutRadang Akut

c. Peradangan Subakutc. Peradangan Subakut

= Peradangan yg berlangsung beberapa minggu= Peradangan yg berlangsung beberapa minggu

- disebabkan : agen yg kurang poten- disebabkan : agen yg kurang poten

- biasanya berakhir dengan kesembuhan- biasanya berakhir dengan kesembuhan

- pada daerah radang : makrofag, sel plasma, limfosit, - pada daerah radang : makrofag, sel plasma, limfosit, giant cell.giant cell.

- proliferasi fibroblast minimal- proliferasi fibroblast minimal

d. Peradangan Kronisd. Peradangan Kronis

= Peradangan yang berlangsung berminggu-minggu = Peradangan yang berlangsung berminggu-minggu sampai tahunansampai tahunan

- agen mampu bertahan terhadap sistem pertahanan - agen mampu bertahan terhadap sistem pertahanan tubuhtubuh

- sel radang yang dominan : limfosit, makrofag, giant - sel radang yang dominan : limfosit, makrofag, giant cell.cell.

- contoh : TBC, kemasukan benda asing- contoh : TBC, kemasukan benda asing

Endometritis kronisEndometritis kronis

4. Berdasarkan Kandungan Eksudat4. Berdasarkan Kandungan Eksudat

a.Peradangan Serosaa.Peradangan Serosa

- Komponen eksudat : cairan bening plasma darah- Komponen eksudat : cairan bening plasma darah

- menandakan peradangan derajat ringan - menandakan peradangan derajat ringan

- terjadi bila adanya iritasi ringan pada membrana - terjadi bila adanya iritasi ringan pada membrana mukosa dan serosa mukosa dan serosa

b. Peradangan Fibrinosab. Peradangan Fibrinosa

- Komponen utama eksudat : fibrinKomponen utama eksudat : fibrin- Menandakan peradangan akut dengan kerusakan Menandakan peradangan akut dengan kerusakan

vasculer yang cukup hebatvasculer yang cukup hebat- Jaringan tampak kaku, kusam, dengan warna putih – Jaringan tampak kaku, kusam, dengan warna putih –

kuning ( karena kandungan fibrin)kuning ( karena kandungan fibrin)- Lapisan fibrin pada membrana mukosa sering Lapisan fibrin pada membrana mukosa sering

membentuk ‘pseudo-membran’:membentuk ‘pseudo-membran’: * Cropous membrane membran yg mudah * Cropous membrane membran yg mudah lepaslepas * Diphteritic membrane yg susah lepas* Diphteritic membrane yg susah lepas- Contoh : Salmonellosis, Mikoplasmosis, - Contoh : Salmonellosis, Mikoplasmosis,

C. Peradangan HemoragieC. Peradangan Hemoragie

- Biasanya terjadi pada organ yg banyak Biasanya terjadi pada organ yg banyak kapilernyakapilernya

- Menandakan peradangan perakut hebatMenandakan peradangan perakut hebat- Makroskopis : organ mengalami perdarahanMakroskopis : organ mengalami perdarahan- Mikroskopis : banyak eritrosit diluar vasculerMikroskopis : banyak eritrosit diluar vasculer

-Komponen utama eksudat : darahKomponen utama eksudat : darah

d. Peradangan Katarrhald. Peradangan Katarrhal

- Komponen eksudat: “mukus” yang Komponen eksudat: “mukus” yang mengandung fibrin, sel debris, jaringan mengandung fibrin, sel debris, jaringan nekrosis,komponen sel darahnekrosis,komponen sel darah

- Warna mukus: bervariasi, tergantung Warna mukus: bervariasi, tergantung komponen dominasikomponen dominasi

- Biasanya peradangan ini terjadi di saluran Biasanya peradangan ini terjadi di saluran cerna, saluran reproduksi, maupun saluran cerna, saluran reproduksi, maupun saluran respirasi respirasi

e. Peradangan Purulentae. Peradangan Purulenta

- Komponen utama eksudat: nanah/pus dengan Komponen utama eksudat: nanah/pus dengan kandungan: neutrofil, sel debris, jaringan kandungan: neutrofil, sel debris, jaringan nekrotik kumannekrotik kuman

- Konsistensi bisa cair, semisolid, gelatinousKonsistensi bisa cair, semisolid, gelatinous- Proses pembentukan nanah: supurasiProses pembentukan nanah: supurasi- Bakteri pembentuk nanah/pus: Bakteri pembentuk nanah/pus:

C. pyogenes (sapi), streptococcus sp C. pyogenes (sapi), streptococcus sp (kuda,babi)(kuda,babi)

Radang PurulenRadang Purulen

- CellulitisCellulitis : eksudat purulen pada jaringan : eksudat purulen pada jaringan sub kutansub kutan

- AbsesAbses : kumpulan nanah/pus di dalam : kumpulan nanah/pus di dalam organorgan

- PustulaPustula : kumpulan nanah/pus pada : kumpulan nanah/pus pada epidermisepidermis

- MukopurulenMukopurulen : nanah/pus dalam bentuk : nanah/pus dalam bentuk mukusmukus

- FibrinopurulenFibrinopurulen : nanah/pus bercampur : nanah/pus bercampur fibrinfibrin

F. Peradangan GranulomatosaF. Peradangan Granulomatosa

- Komponen eksudat: granul, yang umum pada Komponen eksudat: granul, yang umum pada peradangan kronisperadangan kronis

- Sel radang yang muncul: limfosit, makrofag Sel radang yang muncul: limfosit, makrofag - 3 tahap terjadinya: INFLAMATORY 3 tahap terjadinya: INFLAMATORY

(kehadiran sel-sel mononuklear) (kehadiran sel-sel mononuklear) REPARATIVE (munculnya jaringan ikat) REPARATIVE (munculnya jaringan ikat) DEGENERATION (terjadinya degenerasi dan DEGENERATION (terjadinya degenerasi dan nekrosis)nekrosis)

GRANULGRANUL

PERBAIKANPERBAIKAN

Cidera/lukaCidera/luka

Reaksi inflamasiReaksi inflamasi

Perbaikan / sembuhPerbaikan / sembuh

Yang terjadi saat perbaikan :Yang terjadi saat perbaikan :

- Agen asing dinetralisirAgen asing dinetralisir- Sel-sel radang berkurangSel-sel radang berkurang- Eksudasi cairan berkurang Eksudasi cairan berkurang RESOLUSIRESOLUSI- Permiabilitas vaskuler normalPermiabilitas vaskuler normal- Regenerasi sel-sel jaringanRegenerasi sel-sel jaringan

FASE-FASE KESEMBUHAN / PERBAIKANFASE-FASE KESEMBUHAN / PERBAIKAN

I Fase InflammasiI Fase Inflammasi

a. a. HomeostatisHomeostatis = terjadi vasokontriksi oleh = terjadi vasokontriksi oleh media catekolamin dan prostaglandin diikuti media catekolamin dan prostaglandin diikuti terjadinya agregasi platelet serta proses terjadinya agregasi platelet serta proses aktifitas thromboplastin (clotting)aktifitas thromboplastin (clotting)

b. b. InflammasiInflammasi = terjadinya vasodilatasi = terjadinya vasodilatasi kapiler-kapiler sekitar daerah radang, aktivasi kapiler-kapiler sekitar daerah radang, aktivasi sel-sel radang sampai proses fagositosissel-sel radang sampai proses fagositosis

II Fase ProliferativeII Fase Proliferative

a. a. GRANULASIGRANULASItersusunnya colagen primer di daerah luka/radang, tersusunnya colagen primer di daerah luka/radang, diikuti pelapisan oleh fibroblastdiikuti pelapisan oleh fibroblastterjadinya proses angiogenesisterjadinya proses angiogenesis

b. b. KONTRAKSIKONTRAKSImatrik yang tersusun oleh colagen dan fibroblast matrik yang tersusun oleh colagen dan fibroblast mengadakan kontraksi menarik tepi luka untuk mengadakan kontraksi menarik tepi luka untuk menutup lukamenutup luka

c. c. EPITHELIALISASIEPITHELIALISASI pertumbuhan sel-sel epithelpertumbuhan sel-sel epithel

III Fase RemodelingIII Fase Remodeling

- Terbentuknya colagen baru/colagen Terbentuknya colagen baru/colagen sekunder yang lebih kuat menutupi lukasekunder yang lebih kuat menutupi luka

- Terbentuknya “scar” /jaringan parut Terbentuknya “scar” /jaringan parut sebagai jaringan penyambungsebagai jaringan penyambung

Kemampuan sel tubuh dalam proses Kemampuan sel tubuh dalam proses regenerasi berbeda-bedaregenerasi berbeda-beda

- Jaringan yang mudah mengalami regenerasi : Jaringan yang mudah mengalami regenerasi : kulit, saluran cerna, gusikulit, saluran cerna, gusi

- Organ yang mudah mengalami regenerasi, Organ yang mudah mengalami regenerasi, asalkan bentuk jaringan masih baik saat asalkan bentuk jaringan masih baik saat meradang : hati, sel-sel kelenjarmeradang : hati, sel-sel kelenjar

- Sel-sel yang sangat sulit mengalami regenerasi Sel-sel yang sangat sulit mengalami regenerasi : jantung,. otak: jantung,. otak

2 Bentuk Kesembuhan2 Bentuk Kesembuhan

1. Kesembuhan Primer1. Kesembuhan Primerterjadi pada luka, di mana tepi luka mudah terjadi pada luka, di mana tepi luka mudah ditautkan. Contoh : luka insisi saat bedahditautkan. Contoh : luka insisi saat bedah

2. Kesembuhan Sekunder2. Kesembuhan Sekunderterjadi pada luka, yang tepinya sulit ditautkan terjadi pada luka, yang tepinya sulit ditautkan dan biasanya disertai terbentuknya jaringan dan biasanya disertai terbentuknya jaringan granulasi yang cukup banyak. Contoh : luka granulasi yang cukup banyak. Contoh : luka karena trauma, luka yang dalamkarena trauma, luka yang dalam

Faktor yang mempengaruhi kualitas Faktor yang mempengaruhi kualitas respon inflammasi dan perbaikanrespon inflammasi dan perbaikan

- ada/tidaknya suplai darahada/tidaknya suplai darah- Status gizi individu ( protein ; vit.C )Status gizi individu ( protein ; vit.C )- Ada/tidaknya infeksiAda/tidaknya infeksi- Ada/tidaknya diabetes melitusAda/tidaknya diabetes melitus- Sedang dalam pengobatan glukokortikoidSedang dalam pengobatan glukokortikoid- Kadar sel darah putih dalam sirkulasi Kadar sel darah putih dalam sirkulasi

TERIMA KASIHTERIMA KASIH