Puspa nidia bahasa

Post on 30-Jul-2015

94 views 1 download

Transcript of Puspa nidia bahasa

Puspa Nidiax.4

puisipuisi

AKUAjip Rosidi

Tinju menghantam. Belati menikam.Seluruh dunia bareng menyerang, menerkam.

Aku bertahan. Karena dirikuDalam badai, gunung membatu.

Lengang sebatang pinangDi padang pusaran topan.

Segala arah menyerang. Dari luar, dalam.Tikaman tiada henti. Siang, malam.

Aku bertahan. Karena hidupMuatan duka nestapa

Yang kuterima ganda ketawa

1963

STRUKTUR PUISI

1. larik atau baris : 11 larik atau baris

2. Bait : 3 bait3. Pertautan antar bait : bait 1 dan bait 3

Tinju menghantam. Belati menikam.Seluruh dunia bareng menyerang, menerkam.

Aku bertahan. Karena dirikuDalam badai, gunung membatu.

Segala arah menyerang. Dari luar, dalam.Tikaman tiada henti. Siang, malam.

Aku bertahan. Karena hidupMuatan duka nestapa

Yang kuterima ganda ketawa

Dibait pertama & ketiga menjelaskan bahwa penulis disaat masalah menghampiri nya, ia tetap tegar dan tidak pantang menyerah untuk menerima cobaan yang berdatangan.

Struktur bentuk atau fisik puisi

4. Tipografi : Pada puisi diatas tiap baris tipografinya menjorok kedalam dan keluar.

5. Diksi (pilihan kata) : lengang = sunyi sepi duka = susah hati nestapa = sedih sekali Pinang = tumbuhan berumpun Belati = pisau runcing agak tebal Padang = tanah pasir

6. Majas : Personifikasi

. Lengang sebatang pinang Hiperbola

. Dalam badai, gunung membatu.

Rima datar (Apabila rima kata-kata yang berima itu terdapat pada baris yang sama).

Tinju menghantam. Belati menikam.

Lengang sebatang pinang

Rima tegak (Apabila kata-kata yang berima terdapat pada baris-baris yang berlainan).

Tinju menghantam. Belati menikam.Seluruh dunia bareng menyerang, menerkam.

Aku bertahan. Karena dirikuDalam badai, gunung membatu.

Rima kembar (Apabila kalimat yang beruntun dua-dua berima sama a – a – b – b ).

Tinju menghantam. Belati menikam.Seluruh dunia bareng menyerang, menerkam.

Aku bertahan. Karena dirikuDalam badai, gunung membatu.

RIMA

7. Pengimajinasian : panca indera penglihatan :

Tinju menghantam, Belati menikam, Di padang pusaran topan, Segala arah menyerang, Siang, malam,gunung membatu,

Panca indera pendengaran : ketawa

Panca indera gerak : menghantam,menikam,ketawa

Panca indera peraba : nestapa, lengang, duka

8. Hubungan puisi : Hubungan puisi dengan realita alam :

gunung,badai,padang pusaran topan.batu,pinang.

Sekian&

Terima kasih