PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE...

166
PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE UNTUK MENGHINDARI FINANCIAL DISTRESS DENGAN VARIABEL KONTROL UKURAN PERUSAHAAN DAN SUMBER PENDANAAN (Studi pada Perusahaan Go Publik Non Sektor Keuangan yang Listed di BEI) Oleh Nidia Galuh Hendriani NIM: 107081001394 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432/2011 M PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE UNTUK MENGHINDARI FINANCIAL DISTRESS DENGAN VARIABEL KONTROL UKURAN PERUSAHAAN DAN SUMBER PENDANAAN

Transcript of PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE...

Page 1: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE UNTUK MENGHINDARI FINANCIAL DISTRESS

DENGAN VARIABEL KONTROL UKURAN PERUSAHAAN DAN SUMBER PENDANAAN

(Studi pada Perusahaan Go Publik Non Sektor Keuangan yang Listed di BEI)

Oleh

Nidia Galuh Hendriani

NIM: 107081001394

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1432/2011 M

PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE UNTUK MENGHINDARI FINANCIAL DISTRESS

DENGAN VARIABEL KONTROL UKURAN PERUSAHAAN DAN SUMBER PENDANAAN

Page 2: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

(Studi pada Perusahaan Go Publik Non Sektor Keuangan yang Listed di BEI)

Oleh

Nidia Galuh Hendriani

NIM: 107081001394

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1432/2011 M

Page 3: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

PENGARUH PENERAPAN COKPORATE GOVERNANCEUNTUK MENGHINDARI FINANCIAL DIS TRESS

DENGAI\ VARTABEL KOI\TROL UKURAN PERUSAHAANDAI{ SUMBER PENDANAAN

(Studi pada Ferusahaan Go publik Non Sektor Keuanganyang Listed di BEI)

SkripsiDiajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

untuk Memenuhi syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Nidia Galuh HendrianiNIM: 107081001394

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ahmad Dumvati Bashori. i\{ANIP: 19100106200312 I 001

i\{uniatv Aisvah. N{N{

NIP: 19780307 20110i 2 003

UNI\/ERSITAS ISLANI NEGERI SYARIF' IIIDAYATULLAHJAI{.4.RTA

1432 Ht2011I)r

Page 4: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

\

LENIBAR PENGESAHAN UJIAN KOI\{PREI{EI{SIF'

Hari ini, Rabu, 25 Ap'il 2011 telah dilakukan ujian Kompreirensif atasmahasiswa:

1 Nama :Nidia Galuh Hendriani

2. NIM :107081001394

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi :pENGARUH PENERAPAN COR\ORATEGOI/ERNAIICd UNTUK MENGHINDARI FINANCIALDISTRESS DENGAN VARIABEL KONTROLUKURAN PERUSAHAAN DAN SUMBERPENDANAAN (Studi pada perusahaan Go publik NonSektor Keuangan yang Listed di BEI).

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yangbersangkutan selama proses ujian komprehensif maka diputuskan bahwamahasiswa tersebut di atas dinyatakan rurus dan diberi kesempatan untukmelanjutan ke tahap Ujian skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperolehgelar Sarjana Ekonom i pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ljniversitas IslamNegeri Sy.arif Hidayatullah I akarta.

Jakarta, 25 Apil20ll

l. Prof, Dr. Ahmad Rodoni

NIP. 19690203 200112 | 003

2. Leis Suzanawaty, SE, M.Si.

NIP. 19720809 200s01 2 004

I

3. Titi Dewi Warninda, SE. M.Si.

NIP. 19731221200s01 2 002

,--I: &4,Ketua -#-'

M^r ,Sekretaris

Penguji Ahli

Page 5: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Rabu, 8 Juni 2011 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama2. NIM3. Jurusan4. Judul Skripsi

Nidia Galuh Hendriani1 07081001394ManajemenPENGARUH PENERAPAN COftP O RATE

GOVERNANCE LTNTUK MENGHINDARI FINANCIALD/SZRESS DENGAN VARIABEL KONTROL UKURANPERUSAHAAN DAN SUMBER PENDANAAN (StUdi

Pada Perusahaan Go Publik Non Sektor Keuangan yangListed di BED

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yangbersangkutan selama proses ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswatersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syaratuntuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta,8 Juni 2011

1. Prof. Dr. Abdul Hamid, MSNrP. 19s706t7 r98s03 r 002

2. Suhendra, S.Ag, MMNIP. 1971t206200312 1 001

3. Indo YamaNasaruddin, SE, MABNIP. 19741r27 200ll2I 002

4. Dr. Ahmad Dumyati Bashori, MA

NrP. 19700106200312 1 001

5. Muniaty Aisyah, MM

NrP. 19780307 201101 2 003

Ketua

Sekretaris

a{,'wyPembimbing I

Pembimbing II

Page 6: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

LEMBAR PERNYATAAN

KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nidia Galuh Hendriani

1 0708 1 001 934

Ekonomi dan Bisnis

Manajemen

Nama

No. Induk Mahasiswa

Fakultas

Jurusan

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggu n gj awabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa ijin

dari pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data'

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini'

.likalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui

pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan bahwa saya telah

melanggar pernyatan di atas, maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang

berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta'

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya'

cinut{, 20 M3l 2011

'Tqhffi w"'':_'''"'*'Y'."'!d-091 D9AAF4561rw-. uu-"v,"p$ \.

Q.{idia Galuh Henoriani)

Page 7: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

ii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS DIRI

Nama : Nidia Galuh Hendriani

Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 27 Agustus 1989

Agama : Islam

Alamat : Komp. Villa Mutiara JL. Mutiara III Blok: KK no. 24,

Sawah Baru, Ciputat, Tangerang.

Telp / Hp : (021) 7412571/085780078991

E-mail : [email protected]

PENDIDIKAN FORMAL

2007-2011 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2004-2007 : SMAN 29 Jakarta

2001-2004 : SMPN 161 Jakarta

1995-2001 : SDN Ciputat VI

Page 8: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

iii

ABSTRACT

There were some researches who analyze about prediction of firm financial distress which used companies financial ratio as the variable, but few researches which used corporate governance data as the variable. The financial distress condition hapenned before bankruptcy.

The purpose of this research was to know the influenced of corporate governance to financial distress. This research used binary logistic regression, a hypothesis which showed that corporate governance influenced financial distress. The variable to proxy for corporate governance used in this research was managerial ownership, institutional ownership, the shareholding of the second largest shareholder, the number of board directors, public ownership, founder participation, and ownership dispersion. The sample consisteed of 10 companies which were delisted from 2005 until 2008 and 31 companies listed from 2001 until 2005, which choosen by the purposive sampling method.

From the result of this sudy showed that variables of corporate governance simultaneously influenced financial distress and partially also influenced finacial distress as shoen by intitutional ownership, the shareholding of the second largest sharholder, and ownership dispersion”.

Keywords : corporate governance, financial distress, and binary logistic regression.

Page 9: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

iv

ABSTRAK

Telah banyak penelitian yang meneliti tentang prediksi financial distress pada perusahaan dengan menggunakan rasio keuangan perusahaan sebagai variabel, tetapi sedikit yang menggunakan data corporate governance sebagai variabelnya. Kondisi financial distress terjadi sebelum kebangkrutan.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh corporate governance terhadap financial distress. Penelitian ini menggunakan regresi logistik binary, dimana hipotesisnya menunjukkan bahwa corporate governance mempengaruhi financial distress. Variabel corporate governance yang digunakan sebagai proksi dalam penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, pemegang saham terbesar kedua, ukuran dewan direksi, kepemilikan publik, partisipasi pendiri, dan penyebaran kepemilikan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 10 perusahaan yang delisted pada tahun 2005 sampai 2008 dan 31 perusahaan yang masih terdaftar dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2005 yang dipilih dengan metode purposive sampling.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel corporate governance berpengaruh terhadap financial distress dan secara parsial juga berpengaruh terhadap financial distress yang ditunjukkan oleh variabel “kepemilikian institusional, pemegang saham terbesar kedua, dan penyebaran kepemilikan”. Kata kunci: corporate governance, financial distress dan regresi logistik binary.

Page 10: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

v

KATA PENGANTAR

Assalamua’laikum Wr.Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang merupakan salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena

keterbatasan pengetahuan yang dimiliki penulis. Meskipun demikian, penulis telah

berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan

benar.

Pada kesempatan ini, penulis dengan tulus hati mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Papah dan Mamah tercinta, Bapak H. Pansuri dan Ibu Hj. Hendriyati yang

selalu memberi dukungan, baik moril maupun materil tanpa henti pada

penulis. Terima kasih untuk papah dan mamah atas kasih sayang dan cinta

serta doa yang tidak pernah putus dan selalu setia mendampingi saat penulis

mulai kehilangan semangat. Semua jerih payah ini, penulis dedikasikan selalu

untuk Papah dan Mamah.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Jakarta.

3. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni selaku Pembantu Dekan satu Uin Jakarta.

4. Bapak Dr. Ahmad Dumyati Bashori, LC, MA, selaku Dosen Pembimbing

utama dan Ibu Muniaty Aisyah, MM selaku Dosen Pembimbing kedua yang

telah bersedia meluangkan waktu dan tenaganya untuk memberikan petunjuk,

bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

5. Terima kasih kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Uin Jakarta.

Page 11: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

vi

6. Kakak dan Adik tersayang, Hizratul Chairita, Nadia Galuh Hendriana, dan

Emma Silmy Akmaliya, yang selalu memberi semangat serta dukungannya

kepada penulis. Terima kasih Booya, ayu, mimi.

7. Bimo Ali Guntoro, terima kasih untuk support semangat dan bantuannya

kepada penulis.

8. Sahabat-sahabat penulis, Pingkan Prawitasari, Wulan Praditasari, Achmad

Wirman Chauzi, Bangga Syahmadan, dan M. Doli terima kasih atas semua

semangat, dukungan dan waktu-waktu yang menyenangkan selama ini.

9. Sahabat-sahabat Manajemen Keuangan B angkatan 2007 (agus, ria, rizki, adit,

bimo, ariyanto, emily, elvin, umi, dedi, lingga, andri, dery, dll) terima kasih

untuk semangat dan untuk waktu yang menyenangkan yang telah kita lewati

bersama.

10. Sahabat-sahabat Manajemen B angkatan 2007 (zadi, dini, novi, chaca, ayucil,

haikal, adisu, jeje, dll), terima kasih untuk waktu-waktu yang telah kita lewati

bersama.

11. Para staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta; staf administrasi,

keuangan dan perpustakaan.

12. Seluruh pihak yang turut mendukung dan membantu penulis baik moril

maupun materil, namun tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Pada akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pihak-pihak yang membutuhkan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik

dan saran yang membangun dari seluruh pihak demi kesempurnaan skripsi ini.

Jakarta, Mei 2011

Penulis

Nidia Galuh Hendriani

Page 12: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

vii

DAFTAR ISI

Hal

COVER

COVER Dalam

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN KOMPREHENSIF

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI....................................... i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP......................................................................... ii

ABSTRACT...................................................................................................... iii

ABSTRAK........................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR...................................................................................... v

DAFTAR ISI..................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL............................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian…………………………………….. 1

B. Perumusan Masalah………………………………………....... 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitiaan……………………………… 9

1. Tujuan Penelitian……………………………………….. 9

2. Manfaat Penelitian……………………………………… 9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Good Corporate Governance, Financial Distress

1. Good Corporate Governance…………………......................... 11

1.1 Pengertian Good Corporate Governance…………….……. 11

1.2 Latar Belakang Good Corporate Governance……………… 14

1.3 Prisip Utama Good Corporate Governance..……… ……… 16

Page 13: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

viii

1.4 Manfaat Good Corporate Governance………....………….. 20

1.5 Tahap-tahap Penerapan Corporate Governance……..…….. 21

1.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Good Corporate Governance………………………………… 26

1.7 Struktur Corporate Governance di Indonesia........................... 28

1.8 Mekanisme Good Corporate Governance................................ 29

1.9 Perkembangan Good Corporate Governance di Indonesia..... 36

2. Financial Distress (Kesulitan Keuangan) Perusahaan.................. 37

2.1 Definisi Financial Distress...................................................... 37

2.2 Penyebab Financial Distress Perusahaan................................. 43

2.3 Akibat Dari Financial Distress................................................ 46

3. Perseroan Terbatas......................................................................... 47

4. Hubungan Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

dengan Kesulitan Keuangan (Financial Distress)……………….. 50

5. Variabel Kontrol dalam Financial Distress.................................... 51

B. Penelitian Terdahulu……………………........................................... 59

C. Kerangka Pemikiran………………………………………………… 61

D. Hipotesis……………………………………………………………. 63

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian……………………………………… 64

B. Metode Penentuan Sampel…………………………………….. 65

C. Metode Pengumpulan Data……………………………………. 69

D. Metode Analisis……………………………………………….. 70

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian................................... 75

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas gambaran Objek Penelitian.............................................. 79

1. Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia (BEI)....................... 79

2. Deskripsi Objek Penelitian....................................................... 81

Page 14: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

ix

B. Analisis dan Pembahasan............................................................. 88

1. Analisis Statistik Deskriptif..................................................... 88

2. Analisis Regresi Logistik Binary…………….......................... 93

3. Hasil Pengujian Hipotesis...................................... ................... 100

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan………………………………….……..........….….. 118

B. Saran………………………………………………………....… 119

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………................. 120

Page 15: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

x

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Hal

Tabel 3.1 Sampel perusahaan yang mengalami financial distress................... 66

Tabel 3.2 Sampel perusahaan yang tidak mengalami financial distress.......... 67

Tabel 4.1 Distribusi perusahaan yang mengalami delisted.............................. 82

Tabel 4.2 Distribusi perusahaan yang sehat.................................................... 83

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Ukuran dewan Direksi secara keseluruhan.... 84

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Partisipasi Pendiri secara Keseluruhan.......... 85

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Penyebaran Kepemilikan

secara Keseluruhan.......................................................................... 86

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi Sumber Pendanaan secara Keseluuruhan....... 87

Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik Deskriptif.......................................................... 88

Tabel 4.8 Hosmer and Lemeshow Test........................................................... 94

Tabel 4.9 Overall Model Fit Test..................................................................... 95

Tabel 4.10 Model Summary.............................................................................. 96

Tabel 4.11 Variables in the Equation................................................................ 99

Tabel 4.12 Hasil Analisis Regresi Logistik...................................................... 117

Page 16: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

xi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Hal

Gambar 2.1 Struktur Corporate Governance di Indonesia................................ 29

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran....................................................................... 62

Page 17: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Hal

Lampiran 1 Hasil Uji Statistik Deskriptif.............................................. 124

Lampiran 2 Hasil Uji Regresi Logistik.................................................. 125

Lampiran 3 Data variabel Kepemilikan Manajerial

(dalam persentase).............................................................. 130

Lampiran 4 Data variabel Kepemilikan Institusional

(dalam persentase).............................................................. 132

Lampiran 5 Data variabel Pemegang Saham Terbesar Kedua

(dalam persentase)............................................................. 134

Lampiran 6 Data Variabel Ukuran Dewan Direksi (dummy variabel).. 136

Lampiran 7 Data Varaibel Kepemilikan Publik (dalam persentase).... 138

Lampiran 8 Data Variabel Partisipasi Pendiri (dummy variabel)......... 140

Lampiran 9 Data Variabel Penyebaran Kepemilikan

(dummy variabel)............................................................... 142

Lampiran 10 Data Variabel Kontrol Ukuran Perusahaan

(dalam logaritma natural total asset).................................. 144

Lampiran 11 Data Variabel kontrol Sumber Pendanaan

(dummy variabel)................................................................ 146

Lampiran 12 Data variabel dependen kondisi financial distress

perusahaan (dummy variabel).............................................. 148

Page 18: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia bisnis yang semakin berkembang memicu pelaku bisnis

untuk berusaha menjadi lebih baik dalam menjalankan fungsi manajemen

perusahaannya. Fungsi manajemen tersebut meliputi planning, organizing,

leading, dan controlling. Dengan menjalankan fungsi manajemen secara

baik, maka kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan efektif

dan efisien, perusahaan dapat mencapai laba yang optimal dan dapat

mempertanggungjawabkan kinerjanya sehingga memperoleh kepercayaan

dari stakeholders.

Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan

melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham.

Namun di lain pihak manajer sebagai pengelola perusahaan mempunyai

tujuan yang berbeda terutama dalam hal peningkatan prestasi individu dan

kompensasi yang akan diterima. Jika manajer perusahaan melakukan

tindakan-tindakan yang mementingkan diri sendiri dengan mengabaikan

kepentingan investor, maka akan menyebabkan jatuhnya harapan para

investor tentang pengembalian (return) atas investasi yang telah mereka

tanamkan. Oleh karenanya dibutuhkan adanya suatu perlindungan

Page 19: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

2

terhadap berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan tersebut

(Almilia dan Sifa, 2006).

Hui dan Jing Jing (2008) sekalipun perusahaan secara umum

berjalan mulus, biasanya mengalami periode financial distress. Kesulitan

keuangan biasanya dianggap sebagai situasi yang memalukan karena tidak

mampu membayar beban atau hutang jatuh tempo karena masalah

likuiditas, equity/modal yang tidak cukup, kegagalan dalam debt/utang dan

kurangnya aktiva lancar. Biaya financial distress ada dua yaitu biaya

langsung dan tidak langsung. Biaya langsung meliputi berkurangnya asset

yang disebabkan konflik antara pemilik dan kreditor, biaya legal dan biaya

administratif lainnya.

Plat dan Plat (2002) mendefinisikan financial distress sebagai

tahap penurunan kondisi keuangan yang terjadi sebelum terjadinya

kebangkrutan ataupun likuidasi (Almilia, 2006:1).

Penelitian mengenai sistem atau metode guna memberikan

peringatan dini (early warning) tentang terjadinya financial distress telah

banyak dilakukan, dimana sistem ini memberikan peringatan berdasarkan

isi dari laporan keuangan dan informasi lain yang terkait. Namun laporan

keuangan biasanya bersifat ex-post dan juga telah mengalami proses

window dressing agar bisa tampil cantik dan memenuhi harapan pemegang

saham. Maka kita perlu mencari sumber informasi lain yang bersifat ex-

Page 20: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

3

ante agar mampu digunakan untuk memprediksi terjadinya financial

distress (Tsun Siou Lee dan Yin Hua yeh, 2001).

Penelitian Wijanti (2007) menyatakan bahwa perusahaan perlu

memahami pentingnya faktor-faktor yang dapat memicu terjadinya kondisi

kesulitan keuangan (financial distress) yang pada akhirnya dapat

menyebabkan berhentinya operasi suatu perusahaan. Faktor-faktor yang

perlu diperhatikan adalah besarnya hutang yang dipakai, baik buruknya

pengelolaan perusahaan serta memahami ciri industri.

Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI) tahun

2001, Tata kelola perusahaan atau sering disebut sebagai corporate

governance telah diyakini sebagai salah satu faktor utama yang

menimbulkan krisis finansial Asia di tahun 1997. FCGI juga

mendefinisikan corporate governance sebagai seperangkat peraturan yang

mengatur hubungan antara pemegang saham pengurus (pengelola)

perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang

kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan

kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan

mengendalikan perusahaan (Masruddin, 2007).

Daniri (2005) menyatakan bahwa sulit dipungkiri selama sepuluh

tahun terakhir ini, istilah Good Corporate Governance (GCG) kian

populer. Tak hanya populer, istilah tersebut juga ditempatkan di posisi

terhormat. Pertama, GCG merupakan salah satu kunci sukses perusahaan

Page 21: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

4

untuk tumbuh dan menguntungkan dalam jangka panjang, sekaligus

memenangkan persaingan bisnis global. Kedua, krisis ekonomi di kawasan

Asia dan Amerika Latin yang diyakini muncul karena kegagalan

penerapan GCG (Kaihatu,2006).

Di lain pihak Johson, Boone, Breach dan Friedman (1999)

menyatakan bahwa variabel-variabel corporate governance lebih mampu

dalam menjelaskan terjadinya krisis ekonomi 1997 daripada variabel-

variabel ekonomi makro. Mereka juga menunjukkan bahwa prospek

ekonomi yang kurang cerah membuat masalah agensi menjadi makin

parah, dan selanjutnya membuat bursa saham crash dan terjadi depresiasi

terhadap mata uang, terutama pada negara-negara yang penerapan

corporate governancenya lemah (Masruddin, 2007).

Claessens, Djankov dan Ferri (1999) dalam Wijantini (2007),

menyatakan masalah tata kelola perusahaan muncul karena lemahnya

struktur pengawasan perusahaan terutama kurangnya pengawasan dari

pemegang saham, dewan komisaris dan bank kreditur. Tingginya

konsentrasi kepemilikan dan struktur kepemilikan yang berorientasi pada

hubungan keluarga mengakibatkan keputusan stratejik perusahaan masih

berada pada anggota keluarga.

Sekalipun bukti empiris yang ada mendukung hipotesa yang

menyatakan bahwa corporate governance yang lemah akan cenderung

untuk mengurangi nilai korporat, namun masih belum jelas apakah

Page 22: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

5

corporate governance yang lemah akan menimbulkan peluang bagi

terjadinya financial distress. Financial distress bisa menimbulkan

kepailitan, likuidasi atau perubahan-perubahan signifikan pada kendali

yang bisa memangkas aliran dari besarnya sewa yang diperkirakan akan

dihasilkan oleh ekspropriasi. Pada umunya, pihak controlling shareholder

cenderung akan mengalihkan kekayaan bagi kepentingannya sendiri

semaksimal mungkin (Masruddin, 2007).

Faktor-faktor yang mempengaruhi resiko dari financial distress

antara lain: sensitivitas pendapatan perusahaan terhadap aktivitas ekonomi

secara keseluruhan, proporsi biaya tetap terhadap biaya variabelnya,

likuiditas dan kondisi pasar dari asset perusahaan, kemampuan kas

terhadap bisnis perusahaan. Dengan diadakannya penelitian tentang

financial distress dapat digunakan sebagai sarana untuk

mengidentifikasikan bahkan memperbaiki kondisi krisis atau

kebangkrutan.

Sudah banyak peneliti yang sudah melakukan penelitian tentang

prediksi financial distress pada perusahaan-perusahaan. Penelitian dalam

memprediksi financial distress banyak informasi yang dapat dijadikan

bahan acuan seperti dengan menggunakan variabel-variabel akuntansi

maupun dengan menggunakan variabel corporate governancenya.

Page 23: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

6

Seperti penelitian yang dilakukan oleh Tsun-Siou Lee dan Yin-Hua

Yeh pada tahun 2001, mereka meneliti tentang Corporate Governance and

Financial Distress:Evidances from Taiwan. Dalam penilitian ini mereka

meneliti tentang hubungan corporate governance dan financial distress

dengan mengambil sampel negara yaitu perusahaan-perusahaan publik

yang berada di Taiwan. Dengan menggunakan variabel corporate

governance, mereka menyimpulkan bahwa perusahaan publik di Taiwan

biasanya dikendalikan oleh keluarga. Variabel corporate governance yang

digunakan adalah variabel struktur kepemilikan dan komposisi dewan.

Hasil dari penelitian mereka membuktikan bahwa variabel-variabel

tersebut di atas positif berkaitan dengan risiko kesulitan keuangan.

Penelitian lain diteliti oleh Masruddin tahun 2007, beliau meneliti

tentang Pengaruh Corporate Governance terhadap Financial Distress

(Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di BEJ). Dalam

penelitian ini variabel-variabel corporate governance yang digunakan

adalah rasio saham yang dimiliki manajer (kepemilikan manajerial), rasio

saham yang dimiliki institusi (kepemilikan institusional), besarnya andil

pemegang saham terbesar kedua, partisipasi pendiri, ukuran dewan direksi,

kepemilikan publik, penyebaran kepemilikan. Dari penelitian ini

menemukan bahwa variabel-variabel corporate governance secara

simultan dapat mempengaruhi financial distress dan secara parsial juga

dapat mempengaruhi financial distress yang terbukti pada variabel ukuran

dewan direksi, partisipasi pendiri, dan kepemilikan publik.

Page 24: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

7

Bukti-bukti ini mengindikasikan bahwa variabel-variabel

corporate governance dapat menjadi bahan penelitian dalam memprediksi

akan terjadinya financial distress.

Berdasarkan latar belakang masalah mengenai pengaruh corporate

governance terhadap fianancial distress peneliti tertarik untuk meneliti

financial distress dengan menggunakan variabel-variabel corporate

governance berdasarkan hasil penelitian-penelitian sebelumnya, sampel

yang digunakan adalah perusahaan go public non sektor keuangan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti

merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan Masruddin (2007)

yang melakukan penelitian dari peneliti-peneliti terdahulu yaitu :

Claessens, Djankov dan Klapper (1999) dan Tsun Sion Lee dan Yin Hua

Yeh (2001).

Adapun perbedaan penelitian terletak pada periode tahun dan

sektor industri yang diteliti. Jika dalam penelitian sebelumnya Masruddin

(2007) menggunakan sampel industri manufaktur dengan periode tahun

1996 sampai 2002, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan sampel

perusahaan go publik non sektor keuangan yang terdaftar di Bursa efek

Indonesia dengan periode tahun 2001 sampai 2008. Kemudian variabel

corporate governance yang digunakan adalah kepemilikan manajerial,

kepemilikan institusional, pemegang saham terbesar kedua, ukuran dewan

direksi, kepemilikan publik, partisipasi pendiri, dan penyebaran

kepemilikan. Variabel corporate governance digunakan sebagai variabel

Page 25: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

8

independen dan variabel dependen terdiri dari 2 kategori diantaranya (0)

sebagai perusahaan yang mengalami financial distress dan (1) sebagai

perusahaan yang tidak mengalami financial distress.

Untuk membatasi masalah agar tidak terlalu luas pembahasannya

maka peneliti membatasi masalah pada pembagian kriteria sampel yang

digunakan, yaitu :

1. Perusahaan go publik non sektor keuangan yang delisted di BEI

pada tahun 2008, 2007, 2006, dan 2005

2. Perusahaan go publik non sektor keuangan yang memiliki laporan

keuangan lima tahun terakhir sebelum delisted

Sebagai sampel pembanding adalah perusahaan go publik non

sektor keuangan yang masih terdaftar (listed) di BEI yang memiliki

laporan keuangan lima tahun terakhir, yaitu tahun 2001 sampai dengan

tahun 2005. Data laporan keuangan tahun 2001-2005 merupakan data yang

akan diolah.

Page 26: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

9

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan penelitian-penelitian terdahulu

yang dikemukakan sebelumnya terlihat terdapat beberapa variabel

corporate governance yang dapat digunakan untuk memprediksi pengaruh

financial distress suatu perusahaan. Dalam penelitian ini peneliti ingin

menemukan bukti pengaruh bahwa dengan menggunakan variabel

corporate governance dapat memprediksi financial distress. Maka

dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

“Apakah terdapat pengaruh corporate governance terhadap financial

distress?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh penerapan

corporate governance untuk meghindari financial distress.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Perusahaan Go Publik

Memberikan informasi bagi perusahaan mengenai

penerapan Good Corporate Governance dalam

memprediksi financial distress, serta diharapkan dapat

menjadi masukan untuk memprediksi financial distress

serta diharapkan dapat menjadi masukan untuk

Page 27: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

10

memperbaiki kelemahan perusahaan dan meningkatkan

kemajuan yang telah dicapai oleh perusahaan.

b. Bagi Investor

Investor dapat mengambil keputusan yang menyangkut

investasinya dengan melihat penerapan Good Corporate

Governance pada perusahaan untuk memprediksi financial

distress.

c. Bagi Institusi

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi

dalam ilmu pengetahuan khususnya di bidang manajemen

keuangan dan sebagai perbandingan untuk penelitian

sejenis selanjutnya.

d. Bagi Peneliti

Peneliti mengetahui bagaimana pengaruh dari variabel

corporate governance yang dapat digunakan untuk

memprediksi financial distress suatu perusahaan dan

sebagai media pembelajaran bagi penulis guna memperoleh

pengetahuan yang lebih luas khususnya di dalam bidang

manajemen keuangan.

Page 28: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Good Corporate Governance, Financial Distress dan Perseroan

Terbatas

1. Good Corporate Governance

1.1 Pengertian Good Corporate Governance

Komite Cadbury (1992) mendefinisikan corporate governance

sebagai:

Corporate governance adalah sistem yang mengarahkan dan

mengendalikan perusahaan dengan tujuan, agar mencapai

keseimbangan antara kekuatan kewenangan yang diperlukan oleh

perusahaan, untuk menjamin kelangsungan eksistensinya dan

pertanggungjawaban kepada stakeholders. Hal ini berkaitan

dengan peraturan kewenangan pemilik, direktur, manajer,

pemegang saham, dan sebagainya (Surya dan Yustiviandana,

2008:24).

Pengertian corporate governance menurut Turnbull report di

Inggris (April 1999) yang dikutip oleh Tsuguoki Fujinuma (2003)

dalam Effendi (2008:1) adalah sebagai berikut :

Page 29: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

12

“Corporate governance is a company’s system of internal control,

which has as its principal aim the management of risks that are

significant to the fulfillment of its business objectives, with a view

to safe guarding the company’s assets and enhancing over time the

value of the shareholders investment”. (Berdasarkan pengertian di

atas, corporate governance didefinisikan sebagai suatu sistem

pengendalian internal perusahaan yang memiliki tujuan utama

mengelola risiko yang signifikan guna memenuhi tujuan bisnisnya

melalui pengamanan aset perusahaan dan meningkatkan nilai

investasi pemegang saham dalam jangka panjang).

Menurut Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara

Nomor KEP-117/M-MBU/2002 dalam Surya dan Yustiavandana

(2008:25), corporate governance adalah suatu proses dari struktur

yang digunakan oleh organ BUMN untuk meningkatkan

keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan

nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap

memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan

peraturan perundangan dan nilai-nilai etika.

Center for European Policy Studies (CEPS), mendefinisikan

Good Corporate Governance merupakan seluruh sistem yang

dibentuk mulai dari hak (right), proses, serta pengendalian, baik

yang ada di dalam maupun di luar manajemen perusahaan. Sebagai

Page 30: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

13

catatan, hak di sini adalah hak seluruh stakeholders, bukan terbatas

kepada shareholders saja (James D. Wolfensohn, 1999).

Bank Dunia (World Bank) mendefinisikan good corporate

governance (GCG) sebagai kumpulan hukum, peraturan, dan

kaidah-kaidah yang wajib dipenuhi, yang dapat mendorong kinerja

sumber-sumber perusahaan untuk berfungsi secara efisien guna

menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang

berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun masyarakat

sekitar secara keseluruhan (Effendi, 2008:1).

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Good

Corporate Governance yaitu (James D. Wolfensohn, 1999):

1. Suatu struktur yang mengatur pola hubungan harmonis

tentang peran dewan komisaris, direksi, pemegang saham

dan para stakeholder lainnya.

2. Suatu sistem pengecekan dan perimbangan kewenangan

atas pengendalian perusahaan yang dapat membatasi

munculnya dua peluang pengelolaan yang salah dan

penyalahgunaan asset perusahaan.

3. Suatu proses yang transparan atas penentuan tujuan

perusahaan, pencapaian, berikut pengukuran kinerjanya.

Good Corporate Governance secara singkat dapat diartikan

sebagai seperangkat sistem yang mengatur dan mengendalikan

perusahaan untuk menciptakan nilai tambah (value added) bagi

Page 31: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

14

para pemangku kepentingan. Hal ini disebabkan karena good

corporate governance dapat mendorong terbentuknya pola

kerja manajemen yang bersih, transparan dan profesional.

1.2 Latar Belakang Good Corporate Governance

Dalam Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia

yang diterbitkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance

tahun 2006, menjelaskan bahwa:

Pada tahun 1999, Komite Nasional Kebijakan Corporate

Governance (KNKG) yang dibentuk berdasarkan Keputusan

Menko Ekuin Nomor: KEP/31/M.EKUIN/08/1999 telah

mengeluarkan Pedoman Good Corporate Governance (GCG) yang

pertama. Pedoman tersebut telah beberapa kali disempurnakan,

terakhir pada tahun 2001. Berdasarkan pemikiran bahwa suatu

sektor ekonomi tertentu cenderung memiliki karakteristik yang

sama, maka pada awal tahun 2004 dikeluarkan Pedoman Good

Corporate Governance Perbankan Indonesia dan pada awal tahun

2006 dikeluarkan Pedoman Good Corporate Governance

Perasuransian Indonesia. Sejak Pedoman Good Corporate

Governance dikeluarkan pada tahun 1999 dan selama proses

pembahasan pedoman Good Corporate Governance sektor

perbankan dan sektor perasuransian, telah terjadi perubahan-

perubahan yang mendasar, baik di dalam negeri maupun luar

Page 32: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

15

negeri. Walaupun peringkat penerapan Good Corporate

Governance di dalam negeri masih sangat rendah, namun semangat

menerapkan Good Corporate Governance di kalangan dunia usaha

dirasakan ada peningkatan.

Perkembangan lain yang penting dalam kaitan dengan

perlunya penyempurnaan Pedoman Good Corporate Governance

adalah adanya krisis ekonomi dan moneter pada tahun 1997-1999

yang di Indonesia berkembang menjadi krisis mutidimensi yang

berkepanjangan. Krisis tersebut antara lain terjadi karena banyak

perusahaan yang belum menerapkan Good Corporate Governance

secara konsisten, khususnya belum diterapkannya etika bisnis.

Oleh karena itu, etika bisnis dan pedoman perilaku menjadi hal

penting yang dituangkan dalam bab tersendiri. Di luar negeri

terjadi pula perkembangan dalam penerapan Good Corporate

Governance. Organisation for Economic Cooperation and

Development (OECD) telah merevisi Principles of Corporate

Governance pada tahun 2004. Tambahan penting dalam pedoman

baru Organisation for Economic Cooperation and Development

adalah adanya penegasan tentang perlunya penciptaan kondisi oleh

pemerintah dan masyarakat untuk dapat dilaksanakannya Good

Corporate Governance secara efektif.

Page 33: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

16

Dengan latar belakang perkembangan tersebut, maka pada

bulan November 2004, Pemerintah dengan Keputusan Menko

Bidang Perekonomian Nomor: KEP/49/M.EKON/11/2004 telah

menyetujui pembentukan Komite Nasional Kebijakan Governance

(KNKG) yang terdiri dari Sub-Komite Publik dan Sub-Komite

Korporasi. Dengan telah dibentuknya Komite Nasional Kebijakan

Governance, maka Keputusan Menko Ekuin Nomor:

KEP/31/M.EKUIN/08/1999 tentang pembentukan Komite

Nasional Kebijakan Corporate Governance dinyatakan tidak

berlaku lagi.

1.3 Prinsip Utama Good Corporate Governance

Asas-asas dasar penerapan good corporate governance

yang dikemukakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi adalah

sebagai berikut (www.kpk.go.id) :

a. Keterbukaan Informasi (Transparency)

Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis,

perusahaan harus menyediakan informasi yang material dan

relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh

pemangku kepentingan. Perusahaan harus mengambil

inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah

inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang

disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga

Page 34: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

17

hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh

pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan

lainnya

b. Akuntabilitas (Accountability)

Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan

kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu

perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai

dengan kepentingan perusahaan dengan tetap

memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan

pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan

prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang

berkesinambungan.

c. Pertanggungjawaban (Responsibility)

Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan

serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat

dan lingkungan sehingga dapat terpelihara kesinambungan

usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan

sebagai good corporate citizen.

d. Kemandirian (Independency)

Suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara

profesional tanpa benturan kepentingan dan

pengaruh/tekanan dari pihak manajemen yang tidak sesuai

Page 35: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

18

dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku

dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.

e. Kestaraan dan Kewajaran (Fairness)

Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus

senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham

dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas

kesetaraan dan kewajaran.

Asas-asas dasar good corporate governance ini diharapkan

menjadi titik rujukan bagi para regulator (pemerintah) dalam

membangun framework bagi penerapan good corporate

governance. Bagi para pelaku usaha dan pasar modal asas-asas ini

dapat menjadi guaidance atau pedoman dalam mengelaborasi best

practices bagi peningkatan nilai dan kelangsungan hidup

perusahaan.

Dalam Undang-Undang No 40 Tahun 2007 prinsip-prinsip

Good Corporate Governance harus mencerminkan pada hal-hal

sebagai berikut (Dyah dan Budi, 2007):

a. Transparansi

Yaitu keterbukaan yang diwajibkan oleh Undang-Undang

seperti misalnya mengemukakan pendirian PT dalam

Tambahan Berita Negara Republik Indonesia ataupun Surat

Kabar. Serta keterbukaan yang dilakukan oleh perusahaan

menyangkut masalah keterbukaan informasi ataupun dalam

Page 36: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

19

hal penerapan management keterbukaan, informasi

kepemilikan Perseroan yang akurat, jelas dan tepat waktu

baik kepada shareholders maupun stakeholder.

b. Akuntabilitas

Adanya keterbukaan informasi dalam bidang finansial

dalam hal ini ada dua pengendalian yang dilakukan oleh

direksi dan komisaris. Direksi menjalankan operasional

perusahaan, sedangkan komisaris melakukan pengawasan

terhadap jalannya perusahaan oleh direksi, termasuk

pengawasan keuangan. Sehingga sudah sepatutnya dalam

suatu perseroan, Komisaris Independent mutlak diperlukan

kehadirannya. Sehingga adanya jaminan tersedianya

mekanisme, peran dan tanggung jawab jajaran manajemen

yang profesional atas semua keputusan dan kebijakan yang

diambil sehubungan dengan aktivitas operasional

perusahaan.

c. Responsibility

Pertanggungjawaban perseroan baik kepada shareholders

maupun stakeholder dengan tidak merugikan kepentingan

para shareholders maupun anggota masyarakat secara luas.

Yang ditekankan dalam UU ini perseroan haruslah

berpegang pada hukum yang berlaku.

Page 37: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

20

d. Fairness

Prinsip keadilan menjamin bahwa setiap keputusan dan

kebijakan yang diambil adalah demi kepentingan seluruh

pihak yang berkepentingan baik itu pelanggan,

shareholders ataupun masyarakat luas.

1.4 Manfaat Good Corporate Governance

Penerapan corporate governance memberikan empat manfaat

(FCGI, 2001), yaitu:

1. Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya

proses pengambilan keputusan yang lebih baik,

meningkatkan efisiensi perusahaan, serta lebih

meningkatkan pelayanan kepada stakeholders.

2. Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih

murah dan tidak rigit (karena faktor kepercayaan) yang

pada akhirnya akan meningkatkan corporate value.

3. Mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan

modalnya di Indonesia.

4. Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja

perusahaan karena sekaligus akan meningkatkan

shareholders’s values dan dividen.

Page 38: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

21

Menurut Tri Gunarsih (2003), esensi corporate governance

adalah peningkatan kinerja perusahaan melalui superfisi atau

pemantauan kinerja manajemen dan adanya akuntabilitas

manajemen terhadap shareholders dan pemangku kepentingan

lainnya, berdasarkan kerangka aturan yang berlaku. Untuk

meningkatkan akuntabilitas, antara lain diperlukan auditor, komite

audit, serta remunerisasi eksekutif. Good Corporate Governance

memberikan kerangka acuan yang memungkinkan pengawasan

berjalan efektif sehingga tercipta mekanisme checks and balances

di perusahaan (Vinanta, 2010).

Manfaat bagi perusahaan Publik yang menerapkan Good

Corporate Governance adalah (Suhendah, 2003) :

a. Terciptanya suatu pola hubungan yang baik dan terbuka

antara manajer dan karyawan dalam rangka meningkatkan

kinerja masing-masing untuk mencapai tujuan perusahaan.

b. Membentuk keseimbangan antara karakter dan kapabilitas

setiap individu dalam perusahaan.

1.5 Tahap-tahap Penerapan Corporate Governance

Menurut Chinn (2000) dan Shaw (2003) dalam Kaihatu (2006),

pada umumnya perusahaan-perusahaan yang telah berhasil dalam

menerapkan Good Corporate Governance menggunakan

pentahapan berikut :

Page 39: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

22

a. Tahap Persiapan

Tahap ini terdiri atas 3 langkah utama: 1) awareness

building, 2) Good Corporate Governance assessment, dan

3) Good Corporate Governance manual building.

Awareness building merupakan langkah awal untuk

membangun kesadaran mengenai arti penting Good

Corporate Governance dan komitmen bersama dalam

penerapannya. Upaya ini dapat dilakukan dengan meminta

bantuan tenaga ahli independen dari luar perusahaan.

Bentuk kegiatan dapat dilakukan melalui seminar,

lokakarya, dan diskusi kelompok. Good Corporate

Governance Assessment merupakan upaya untuk mengukur

atau lebih tepatnya memetakan kondisi perusahaan dalam

penetapan Good Corporate Governance saat ini.

Langkah ini perlu guna memastikan titik awal level

penerapan Good Corporate Governance dan untuk

mengidentifikasi langkah-langkah yang tepat guna

mempersiapkan infrastruktur dan struktur perusahaan yang

kondusif bagi penerapan Good Corporate Governance

secara efektif. Dengan kata lain, Good Corporate

Governance assessment dibutuhkan untuk mengidentifikasi

aspek-aspek apa yang perlu mendapatkan perhatian terlebih

dahulu, dan langkah-langkah apa yang dapat diambil untuk

Page 40: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

23

mewujudkannya. Good Corporate Governance manual

building, adalah langkah berikut setelah Good Corporate

Governance assessment dilakukan.

Berdasarkan hasil pemetaan tingkat kesiapan

perusahaan dan upaya indentifikasi prioritas penerapannya,

penyusunan manual atau pedoman implementasi Good

Corporate Governance dapat disusun. Penyusunan manual

dapat dilakukan dengan bantuan tenaga ahli independen

dari luar perusahaan.

b. Tahap Implementasi

Setelah perusahaan memiliki Good Corporate

Governance manual, langkah selanjutnya adalah memulai

implementasi di perusahaan. Tahap ini terdiri atas 3

langkah utama yakni :

1. Sosialisasi, diperlukan untuk memperkenalkan

kepada seluruh perusahaan berbagai aspek yang

terkait dengan implementasi Good Corporate

Governance khususnya mengenai pedoman

penerapan Good Corporate Governance. Upaya

sosialisai perlu dilakukan dengan suatu tim khusus

yang dibentuk untuk itu, langsung berada di bawah

pengawasan direktur utama atau salah satu direktur

Page 41: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

24

yang ditunjuk sebagai Good Corporate Governance

champion di perusahaan.

2. Implementasi, yaitu kegiatan yang dilakukan sejalan

dengan pedoman Good Corporate Governance yang

ada, berdasar roadcamp yang telah disusun.

Implementasi harus bersifat top down approach

yang melibatkan dewan komisaris dan direksi

perusahaan. Implementasi hendaknya mencakup

pula upaya manajemen perubahan (change

management) guna mengawal proses perubahan

yang ditimbulkan oleh implementasi Good

Corporate Governance.

3. Internalisasi, yaitu tahap jangka panjang dalam

implementasi. Internalisasi mencakup upaya-upaya

untuk memperkenalkan Good Corporate

Governance di dalam seluruh proses bisnis

perusahaan kerja, dan berbagai peraturan

perusahaan. Dengan upaya ini dapat dipastikan

bahwa penerapan Good Corporate Governance

bukan sekedar suatu kepatuhan yang bersifat

superficial, tetapi benar-benar tercermin dalam

seluruh aktivitas perusahaan.

Page 42: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

25

c. Tahap Evaluasi

Tahap evaluasi adalah tahap yang perlu dilakukan

secara teratur dari waktu ke waktu untuk mengukur sejauh

mana efektivitas penerapan Good Corporate Governance

telah dilakukan dengan meminta pihak independen

melakukan audit implementasi dan scoring atas praktik

Good Corporate Governance yang ada. Terdapat banyak

perusahaan konsultan yang dapat memberikan jasa audit

yang demikian, dan di Indonesia ada beberapa perusahaan

yang melakukan scoring. Evaluasi dalam bentuk

assessment, audit atau scoring juga dapat dilakukan secara

mandatory misalnya seperti yang diterapkan di lingkungan

BUMN.

Evaluasi dapat membantu perusahaan memetakan

kembali kondisi dan situasi serta capaian perusahaan dalam

implementasi Good Corporate Governance sehingga dapat

mengupayakan perbaikan-perbaikan yang perlu

berdasarkan rekomendasi yang diberikan.

Page 43: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

26

1.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Good

Corporate Governance

Menurut James D. Wolfensohn, President of the World

Bank, c. (1999), keberhasilan penerapan GCG juga memiliki

prasyarat tersendiri. Terdapat dua faktor yang memegang peranan,

yaitu:

1) Faktor Eksternal

Yang dimakud faktor eksternal adalah beberapa faktor yang

berasal dari luar perusahaan yang sangat mempengaruhi

keberhasilan penerapan GCG. Diantaranya:

a. Terdapatnya sistem hukum yang baik sehingga

mampu menjamin berlakunya supremasi hukum

yang konsisten dan efektif.

b. Dukungan pelaksanaan GCG dari sektor publik/

lembaga pemerintahan yang diharapkan dapat pula

melaksanakan Good Governance dan Clean

Government menuju Good Government Governance

yang sebenarnya.

c. Terdapatnya contoh pelaksanaan GCG yang tepat

(best practices) yang dapat menjadi standar

pelaksanaan GCG yang efektif dan profesional.

Dengan kata lain, semacam benchmark (acuan).

Page 44: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

27

d. Terbangunnya sistem tata nilai sosial yang

mendukung penerapan GCG di masyarakat. Ini

penting karena lewat sistem ini diharapkan timbul

partisipasi aktif berbagai kalangan masyarakat

untuk mendukung aplikasi serta sosialisasi GCG

secara sukarela.

e. Hal lain yang tidak kalah pentingnya sebagai

prasyarat keberhasilan implementasi GCG terutama

di Indonesia adalah adanya semangat anti korupsi

yang berkembang di lingkungan publik dimana

perusahaan beroperasi disertai perbaikan masalah

kualitas pendidikan dan perluasan peluang kerja.

Bahkan dapat dikatakan bahwa perbaikan

lingkungan publik sangat mempengaruhi kualitas

dan skor perusahaan dalam implementasi GCG.

2) Faktor Internal

Maksud faktor internal adalah pendorong keberhasilan

pelaksanaan praktek GCG yang berasal dari dalam

perusahaan. Beberapa faktor dimaksud antara lain:

a. Terdapatnya budaya perusahaan (corporate culture)

yang mendukung penerapan GCG dalam

mekanisme serta sistem kerja manajemen di

perusahaan.

Page 45: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

28

b. Berbagai peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan

perusahaan mengacu pada penerapan nilai-nilai

GCG.

c. Manajemen pengendalian risiko perusahaan juga

didasarkan pada kaidah-kaidah standar GCG.

d. Terdapatnya sistem audit (pemeriksaan) yang

efektif dalam perusahaan untuk menghindari setiap

penyimpangan yang mungkin akan terjadi.

e. Adanya keterbukaan informasi bagi publik untuk

mampu memahami setiap gerak dan langkah

manajemen dalam perusahaan sehingga kalangan

publik dapat memahami dan mengikuti setiap derap

langkah perkembangan dan dinamika perusahaan

dari waktu ke waktu.

1.7 Struktur Corporate Governance di Indonesia

Undang-Undang Perseroan Terbatas tahun 1995 yang

menyatakan bahwa anggota dewan direksi diangkat dan

diberhentikan oleh RUPS (pasal 80 ayat 1 dan pasal 91 ayat 1),

demikian juga anggota dewan komisaris diangkat dan

diberhentikan oleh RUPS (pasal 95 ayat 1 dan pasal 101 ayat 1).

Dengan adanya struktur yang demikian, maka baik dewan

komisaris maupun dewan direksi bertanggungjawab terhadap

Page 46: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

29

RUPS (kedudukannya sejajar). Gambar 2.1 di bawah ini

menunjukan struktur CG di Indonesia.

Gambar 2.1

Sumber : Tjager dkk (2003) dan Syakhroza (2005) dalam Arifin

(2005)

1.8 Mekanisme Good Corporate Governance

Mekanisme corporate governance merupakan suatu aturan

main, prosedur dan hubungan yang jelas antara pihak yang

mengambil keputusan dengan pihak yang melakukan

kontrol/pengawasan terhadap keputusan tersebut. Mekanisme

governance diarahkan untuk menjamin dan mengawasi berjalannya

General Meetings of Shareholders

(RUPS)

Board of Commissioners

(Dewan Komisaris)

Board of Director

(Dewan direksi)

Management

Page 47: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

30

sistem governance dalam sebuah organisasi (Walsh dan Seward,

1990).

Menurut Bamhari dan Rosenstein (1998) dalam Midiastuty dan

Machfoeds (2003), mengemukakan mekanisme corporate

governance meliputi mekanisme internal, seperti adanya struktur

dewan direksi, kepemilikan manajerial, dan kompensasi eksekutif;

dan mekanisme eksternal, seperti pasar untuk kontrol perusahaan,

kepemilikan istitusional, dan tingkat pendanaan dengan hutang

(debt financing) (Iqbal dan Fachriyah, 2007:38).

1. Rapat Umum Pemegang Saham

Rapat Umum Pemegang Saham merupakan organ

yang mempunyai kekuasaan tertinggi dalam struktur

kepengurusan perusahaan. Rapat Umum Pemegang Saham

mempunyai segala wewenang yang tidak diberikan kepada

direksi atau komisaris seperti melakukan pengambilan

keputusan tentang pengubahan Anggaran Dasar

Perusahaan, penggabungan, pelaburan, pengambilalihan,

kepailitan, dan pembubaran Perseroan. Wewenang tersebut

pada dasarnya hanya dibatasi oleh UU PT dan Anggaran

dasar Perusahaan.

Page 48: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

31

2. Kepemilikan Institusional

Menurut Diyah Kusumawaty (2008), Sifat masalah

keagenan secara langsung berhubungan dengan struktur

kepemilikan. Struktur kepemilikan yang tersebar tidak akan

memberikan insentif kepada pemilik untuk memonitor

pengelolaan manajemen. Hal ini disebabkan para pemilik

akan menanggung sendiri biaya pengawasan (monitoring

cost), sehingga semua pemilik akan menikmati manfaat

(Riska Septiana, 2010:34).

Menurut Faisal (2005) dalam Diyah Kusumawaty

(2008) menemukan hubungan yang berlawanan antara

kinerja saham dan kepemilikan saham institusional.

Perusahaaan dengan kepemilikan institusional yang besar

mengindikasikan kemampuannya untuk memonitor

manajemen. Semakin besar kepemilikan institusional, maka

pemanfaatan aktiva perusahaan semakin efisien. Dengan

demikian, proporsi kepemilikan institusional bertindak

sebagai pencegahan terhadap pemborosan yang dilakukan

manajemen.

3. Kepemilikan Manajerial

Menurut Chen dan Steiner (1999) dalam Nuringsih

(2005), manajer mendapat kesempatan untuk terlibat pada

kepemilikan saham dengan tujuan untuk mensetarakan

Page 49: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

32

dengan pemegang saham. Melalui kebijakan ini manajer

diharapkan menghasilkan kinerja yang baik serta

mengarahkan dividen pada tingkatan yang rendah. Dengan

penetapan dividen rendah perusahaan memiliki sumber

dana internal relatif tinggi. Proksi managerial ownership

menggunakan persentase kepemilikan manajer dan direktur

terhadap total common stock outstanding.

Para pemegang saham yang mempunyai kedudukan

di manajemen perusahaan baik sebagai dewan komisaris

asebagai atau sebagai managerial ownership. Adanya

kepemilikan saham oleh pihak manajemen akan ada suatu

pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang akan

diambil oleh manajemen perusahaan (Handayani dan

Hadinugroho, 2009).

Menurut Jensen dan Meckling (1967) dalam Rudi

Isnanta (2008) menunjukkan bahwa untuk meminimalkan

konflik keagenan adalah dengan meningkatkan kepemilikan

manajerial di dalam perusahaan. Ross et al (1999)

menyatakan bahwa semakin besar kepemilikan manajemen

dalam perusahaan maka manajemen akan cenderung untuk

berusaha untuk meningkatkan kinerjanya untuk

kepentingan pemegang saham dan untuk kepentingannya

sendiri.

Page 50: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

33

4. Direksi

Direksi merupakan organ perseroan yang

menjalankan tugas melaksanakan pengurusan perseroan

untuk kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili

perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan sebagai

amanat dari pemegang saham yang ditetapkan dalam Rapat

Umum Pemegang Saham, Direksi harus bertanggung jawab

penuh atas pengurusan perseroan (Vinanta, 2010).

5. Komite Audit

Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI)

mendefinisikan komite audit sebagai berikut :

Suatu komite yang bekerja secara profesional dan

independen yang dibentuk oleh dewan komisaris dan

dengan demikian, tugasnya adalah membantu dan

memperkuat fungsi dewan komisaris (atau dewan

pengawas) dalam menjalankan fungsi pengawasan

(oversight) atas proses pelaporan keuangan, manajemen

risiko, pelaksanaan audit dan implementasi dari corporate

governance di perusahaan-perusahaan.

Komite audit sesuai dengan Kep. 29/PM/2004

adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris untuk

melakukan tugas pengawasan pengelolaan perusahaan.

Komite audit dapat dibentuk oleh komisaris dan

Page 51: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

34

bertanggung jawab kepada komisaris dengan pertimbangan

bahwa dalam rangka mengoptimalkan kinerja, BUMN

dituntut untuk dapat mengelola kegiatan usahanya dengan

hemat, berdaya guna dan berhasil guna dan dengan menaati

peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan

mewujudkan sistem dan pelaksanaan pengawasan yang

kompeten dan independen (Vinanta, 2010).

6. Komisaris Independen

Komisaris Independen adalah anggota dewan

komisaris yang tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota

dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali,

serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya

yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak

independen atau bertindak semata-mata demi kepentingan

perusahaan (Komite Nasional Kebijakan Governance,

2004).

Beberapa kriteria komisaris independen menurut

Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI),

yaitu:

a. Komisaris independen bukan merupakan anggota

manajemen

b. Komisaris independen bukan merupakan pemegang

saham mayoritas, atau seorang pejabat atau dengan

Page 52: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

35

cara lain yang berhubungan secara langsung atau

tidak langsung dengan pemegang saham mayoritas

dari perusahaan.

c. Komisaris independen dalam kurun waktu tiga

tahun terakhir tidak dipekerjakan dalam

kapasitasnya sebagai eksekutif oleh perusahaan atau

perusahaan lainnya dalam satu kelompok usaha dan

tidak pula dipekerjakan dalam kapasitasnya sebagai

komisaris setelah tidak lagi menempati posisi

seperti itu.

d. Komisaris independen bukan merupakan penasihat

profesional perusahaan tau perusahaan lainnya yang

satu kelompok dengan perusahaan tersebut.

e. Komisaris independen bukan merupakan pemasok

atau pelanggan yang signifikan dan berpengaruh

dari perusahaan atau perusahaan lainnya yang satu

kelompok, atau dengan cara lain berhubungan

secara langsung atau tidak langsung dengan

pemasok atau pelanggan tersebut.

f. Komisaris independen harus bebas dari kepentingan

dan urusan bisnis apa pun atau hubungan lainnya

yang dapat atau secara wajar dapat dianggap

sebagai campur tangan secara materal dengan

Page 53: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

36

kemampuannya sebagai seorang komisaris untuk

bertindak demi kepentingan yang menguntungkan

perusahaan.

1.9 Perkembangan Good Corporate Governance di Indonesia

Menurut Akhmad syakhroza dan Camelia Malik (2007),

implementasi Good Corporate Governance di negara kita sangat

terlambat dibandingkan dengan negara-negara lain, mengingat

masuknya konsep GCG di Indonesia relatif masih baru. Konsep

GCG di Indonesia pada awalnya diperkenalkan oleh pemerintah

Indonesia dan International Monetary Fund (IMF) dalam rangka

pemulihan ekonomi (economy recovery) pasca krisis (Effendi,

2009:7).

Pada April 2001, Komite Nasional Indonesia untuk

Kebijakan Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance

Policies) mengeluarkan The Indonesian Code for Good Corporate

Governance (Kode Tata Kelola Perusahaan yang Baik) bagi

masyarakat bisnis Indonesia. Dalam Indonesian Code for Good

Corporate Governance tersebut dimuat hal-hal yang berkaitan

dengan : pemegang saham dan hak mereka, fungsi dewan

komisaris perusahaan, fungsi direksi perusahaan, sistem audit,

sekretaris perusahaan, pemangku kepentingan (stakeholders),

prinsip pengungkapan informasi perusahaan secara transparan,

Page 54: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

37

prinsip kerahasiaan, etika bisnis dan korupsi, dan perlindungan

terhadap lingkungan hidup (Effendi, 2009:7-8).

Menurut Sutojo dan Aldridge (2005) dalam Effendi

(2009:8), menyatakan bahwa pada tahap pertama, ketentuan

tentang tata kelola perusahaan yang baik (good corporate

governance) tersebut (terutama) ditujukan bagi perusahaan-

perusahaan yang mempergunakan dana publik atau ikut serta

dalam pengelolaan dana publik.

2. Financial Distress (Kesulitan Keuangan) Perusahaan

2.1 Definisi Financial Distress

Menurut Brigham dan Gapenski (1992) dalam Musdholifah

(2006), menyatakan bahwa financial distress merupakan

keseluruhan kondisi keuangan yang meliputi mulai dari kesulitan

mengenai harapan profitabilitas di masa depan sampai pada suatu

keadaan di mana suatu perusahaan dibubarkan atau dilikuidasi.

Claessens et al (2001) dalam Khania (2010) menyatakan bahwa :

“when firm are in financial distress, the value of their assets is

insufficient to repay all of their creditors’ claims. Therefore,

ownership of the firm becomes uncertain, because equity will be

worthless if the firm is forced to repay creditors claim in full.

Creditors have an incentive to be first to collect on their claims,

because some creditors will be forced to take losses, and those that

Page 55: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

38

collect earliest will receive the most. Managers have an incentive

to gamble with failing firm’s assets, because a gamble that pays off

will save the firm and a gamble that fails will leave managers and

equity no worse off than they would have been anyway”. (Ketika

perusahaan berada dalam kesulitan keuangan, nilai aset mereka

tidak mencukupi untuk membayar semua klaim kreditur mereka.

Oleh karena itu, kepemilikan perusahaan menjadi tidak pasti,

karena modal akan berguna jika perusahaan dipaksa untuk

membayar klaim kreditur secara penuh. Kreditur akan mengambil

semua klaim tersebut, dan yang menagih lebih awal akan

menerimanya. Manajer harus menerima kegagalan perusahaan

dengan melepas aset yang dimiliki, karena kegagalan tersebut

harus dibayar dengan melepas ekuitas yang ada).

Menurut Khaira Amalia Fachrudin (2008:2-5), menyatakan

bahwa ada beberapa definisi kesulitan keuangan, sesuai tipenya,

yaitu economic failure, business failure, technical insolvency,

insolvency in bankruptcy, dan legal bankruptcy (Brigham dan

Gapenski, 1997). Berikut ini adalah penjelasannya:

1. Economic failure

Economic failure atau kegagalan ekonomi adalah keadaan

dimana pendapatan perusahaan tidak dapat menutupi total

biaya, termasuk cost of capitalnya. Bisnis ini dapat

melanjutkan operasinya sepanjang kreditur mau menyediakan

Page 56: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

39

modal dan pemiliknya mau menerima tingkat pengembalian

(rate of return) di bawah pasar. Meskipun tidak ada suntikan

modal baru saat aset tua sudah harus diganti, perusahaan dapat

juga menjadi sehat secara ekonomi.

2. Business failure

Kegagalan bisnis didefinisikan sebagai bisnis yang

menghentikan operasi dengan akibat kerugian kepada kreditur.

3. Technical insolvency

Sebuah perusahaan dikatakan dalam keadaan technical

insolvency jika tidak dapat memenuhi kewajiban lancar ketika

jatuh tempo. Ketidakmampuan membayar hutang secara teknis

menunjukkan kekurangan likuiditas yang sifatnya sementara,

yang jika diberi waktu, perusahaan mungkin dapat membayar

hutangnya dan survive. Di sisi lain, jika technical insolvency

adalah gejala awal kegagalan ekonomi, ini mungkin menjadi

perhentian pertama menuju bencana keuangan (financial

disaster).

4. Insolvency in bankruptcy

Sebuah perusahaan dikatakan dalam keadaan Insolvent in

bankruptcy jika nilai buku hutang melebihi nilai pasar aset.

Kondisi ini lebih serius daripada technical insolvency karena,

umumnya, ini adalah tanda economic failure, dan bahkan

mengarah kepada likuidasi bisnis. Perusahaan yang dalam

Page 57: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

40

keadaan insolvent in bankruptcy tidak perlu terlibat dalam

tuntutan kebangkrutan secara hukum.

5. Legal bankruptcy

Perusahaan dikatakan bangkrut secara hukum jika telah

diajukan tuntutan secara resmi dengan undang-undang

(Brigham dan Gapenski, 1997).

Menurut Hofer (1980) dan Whitaker (1999) dalam Almilia

(2006), mendefinisikan financial distress sebagai suatu kondisi

perusahaan mengalami laba bersih (net income) negatif selama

beberapa tahun.

Menurut Platt dan Platt (2002), mendefinisakan financial

distress sebagai tahap penurunan kondisi keuangan yang terjadi

sebelum terjadinya kebangkrutan atau likuidasi (Almilia, 2004).

Menurut Luciana Spica Almilia (2004), mendefinisikan

kondisi financial distress sebagai suatu kondisi dimana perusahaan

mengalami delisted akibat laba bersih dan nilai buku ekuitas

negatif berturut-turut serta perusahaan tersebut telah di merger.

Menurut Ahmad Rodoni dan Rahman Muslim (2009),

menyatakan financial distress adalah kondisi keuangan perusahaan

pada tahap penurunan sebelum terjadi likuidasi atau kebangkrutan

pada perusahaan. Umumnya perusahaan yang mengalami financial

distress tidak mampu membayar kewajiban-kewajiban perusahaan

saat ini karena mengalami kerugian pada laba bersih perusahaan

Page 58: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

41

dan harus dilakukan restrukturisasi keuangan pada perusahaan

tersebut.

Selain istilah kepailitan seperti yang diuraikan di atas,

dalam dunia bisnis dikenal pula istilah kepailitan seperti yang

diuraikan di atas, dalam dunia bisnis dikenal pula istilah delisted.

Peraturan Pencatatan Bursa efek Jakarta No.1B tahun 2000 dan

2001 menyebutkan pengaturan delisted (Amrullah, 2010) sebagai

berikut :

1) Delisting dapat dilakukan baik atas permohonan emiten

maupun diputuskan oleh Bursa. Dalam hal delisting

diputuskan oleh Bursa terlebih dahulu wajib mendengar

pendapat dari Komite Pencatatan Efek.

2) Delisting atas permohonan emiten hanya dapat

dilaksanakan apabila hal tersebut telah diputuskan oleh

RUPS dan emiten yang bersangkutan telah menyelesaikan

seluruh kewajibannya kepada bursa.

3) Delisting atas permohonan emiten diajukan 2 (dua) bulan

sebelum tanggal diberlakukan dengan mengemukakan

alasannya serta melampirkan berita acara RUPS

sebagaimana dimaksud pada angka 2 (dua) di atas.

4) Dalam hal permohonan delisting dipenuhi, bursa wajib

mengumumkan rencana delisting tersebut sekurang-

kurangnya 30 hari sebelum tanggal delisting diberlakukan.

Page 59: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

42

5) Emiten yang efeknya tercatat di bursa yang mengalami

salah satu kondisi tersebut di bawah ini, dipertimbangkan

untuk dikenakan delisting :

a. Selama 3 tahun berturut-turut menderita rugi, atau

terdapat saldo rugi sebesar 50% atau lebih dari

modal disetor dalam neraca perusahaan pada tahun

terakhir;

b. Selama 3 tahun berturut-turut tidak membayar

dividen tunai (untuk saham). Melakukan tiga kali

cedera janji (untuk obligasi);

c. Jumlah modal sendiri kurang dari Rp.

3.000.000.000,- (tiga miliar rupiah);

d. Jumlah pemegang saham kurang dari 100 pemodal

(orang/badan) selama 3 (tiga) bulan berturut-turut

berdasarkan laporan bulanan emiten/Biro

Administrasi Efek.

e. Selama 5 bulan berturut-turut tidak terjadi transaksi;

f. Laporan keuangan disusun tidak sesuai dengan

prinsip akuntansi yang berlaku umum dan ketentuan

yang ditetapkan oleh BAPEPAM;

g. Melanggar ketentuan bursa pada khususnya dan

ketentuan pasar modal pada umumnya;

Page 60: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

43

h. Melakukan tindakan-tindakan yang melanggar

kepentingan umum berdasarkan keputusan instansi

yang berwenang;

i. Emiten dilikuidasi baik karena merger,

penggabungan, bangkrut, dibubarkan (reksadana)

atau alasan lainnya.

j. Emiten dinyatakan pailit oleh pengadilan

k. Emiten menghadapi gugatan/perkara/peristiwa yang

secara material mempengaruhi kondisi dan

kelangsungan hidup perusahaan;

l. Khusus untuk emiten reksadana, nilai kekayaan

bersih (nilai asset value) turun menjadi kurang dari

50% dari nilai perdana yang disebabkan oleh

kerugian operasi.

2.2 Penyebab Financial Distress Perusahaan

Dun dan Bradstreet meneliti penyebab-penyebab kegagalan

bisnis (Brigham dan Daves, 2003). Penyebab utama adalah faktor

ekonomi (37,1%) dan faktor keuangan (47,3%), selain itu

disebabkan oleh kelalaian, malapetaka, dan kecurangan (neglect,

disaster, dan fraud), yaitu sebanyak 14%, serta faktor-faktor lain

yang tidak dirinci yaitu sebanyak 1,6%. Faktor ekonomi meliputi

kelemahan industri dan lokasi yang buruk. Faktor keuangan

Page 61: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

44

meliputi hutang yang terlalu banyak dan modal yang tidak

memadai. Pentingnya faktor-faktor yang berbeda ini bervariasi dari

waktu ke waktu, bergantung beberapa hal seperti keadaan ekonomi

dan tingkat suku bunga. Juga, kebanyakan kegagalan bisnis terjadi

karena kombinasi sejumlah faktor yang membuat bisnis tidak dapat

bertahan (Khaira Amalia Fachrudin, 2008:9).

Lizal (2002) dalam Khaira Amalia Fachrudin (2008:6-7),

mengelompokkan penyebab-penyebab kesulitan dan menamainya

dengan Model Dasar Kebangkrutan atau Trinitas Penyebab

Kesulitan Keuangan. Menurut beliau, ada tiga alasan yang

mungkin mengapa perusahaan menjadi bangkrut, yaitu:

a. Neoclassical model

Pada kasus ini kebangkrutan terjadi jika alokasi sumber

daya tidak tepat. Kasus restrukturisasi ini terjadi ketika

kebangkrutan mempunyai campuran aset yang salah.

Mengestimasi kesulitan dilakukan dengan data neraca dan

laporan laba rugi. Misalnya profit/assets (untuk mengukur

profitabilitas), dan liabilities/assets.

b. Financial model

Campuran aset benar tapi struktur keuangan salah dengan

liquidity constraints (batasan likuiditas). Hal ini berarti

bahwa walaupun perusahaan dapat bertahan hidup dalam

jangka panjang tapi ia harus bangkrut juga dalam jangka

Page 62: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

45

pendek. Hubungan dengan pasar modal yang tidak

sempurna dan struktur modal yang inherited menjadi

pemicu utama kasus ini. Tidak dapat secara terang

ditentukan apakah dalam kasus ini kebangkrutan baik atau

buruk untuk direstrukturisasi. Model ini mengestimasi

kesulitan dengan indikator keuangan atau indikator kinerja

seperti turnover/total assets, revenues/turnover, ROA,

ROE, profit margin, stock turnover, receivables turnover,

cash flow/ total equity, debt ratio, cash flow/(liabilities-

reserves), current ratio, acid test, current liquidity, short

term assets/daily operating expenses, gearing ratio,

turnover per employee, coverage of fixed assets, working

capital, total equity per share, EPS ratio, dan sebagainya.

c. Corporate governance model

Disini, kebangkrutan mempunyai campuran aset dan

struktur keuangan yang benar tapi dikelola dengan buruk.

Ketidakefisienan ini mendorong perusahaan menjadi out of

the market sebagai konsekuensi dari masalah dalam tata

kelola perusahaan yang tak terpecahkan. Model ini

mengestimasi kesulitan dengan informasi kepemilikan.

Kepemilikan berhubungan dengan struktur tata kelola

perusahaan dan goodwill perusahaan.

Page 63: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

46

Dalam penelitian Wijantini (2006), beliau meneliti tentang

faktor utama penyebab kesulitan keuangan perusahaan. Umumnya

terdapat 3 (tiga) alasan utama sebuah perusahaan dapat dengan

mudah menuju ke kondisi distress. Alasan pertama adalah struktur

modal perusahaan yang mengacu pada banyaknya penggunaan

hutang sebagai sumber pendanaan, penyebab kedua adalah

buruknya pengelolaan perusahaan, sedangkan penyebab yang

terakhir adalah kondisi negatif dari perkembangan industri dari

masing-masing perusahaan.

2.3 Akibat dari Financial Distress Perusahaan

Menurut NetTel Africa (2002), Kerugian utama perusahaan

yang mempunyai tingkat hutang yang lebih tinggi adalah

peningkatan resiko kesulitan keuangan, dan akhirnya likuidasi. Hal

ini mungkin mempunyai pengaruh merugikan bagi pemilik ekuitas

dan hutang (Khaira Amalia Fachrudin, 2008:15).

Akibat kesulitan keuangan sebagai berikut:

Resiko biaya kesulitan keuangan mempunyai dampak

negatif terhadap nilai perusahaan yang mengoffset nilai

pembebasan pajak (tax relief) atas peningkatan level hutang.

Jika pun manajer perusahaan menghindarkan likuidasi

ketika kesulitan, hubungannya dengan supplier, pelanggan,

pekerja, dan kreditor menjadi rusak parah.

Page 64: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

47

Suplier penyedia barang dan jasa secara kredit mungkin

lebih berhati-hati, atau bahkan menghentikan pasokan sama

sekali, jika mereka yakin tidak ada kesempatan peningkatan

perusahaan dalam beberapa bulan.

Pelanggan mungkin mengembangkan hubungan dengan

supplier mereka, dan merencanakan sendiri produksi

mereka dengan andaian ada keberlanjutan dari hubungan

tersebut. Adanya keraguan tentang longevity perusahaan

tidak menjamin kontrak yang baik. Pelanggan umumnya

menginginkan jaminan bahwa perusahaan cukup stabil

untuk menepati janji.

3. Perseroan Terbatas

Perseroan terbatas (corporation), yaitu suatu entitas yang

tercatat di sebuah negara bagian dan membayarkan pajak serta secara

hukum dapat dibedakan dari pemiliknya.

Seseorang dapat menjadi pemilik dari suatu perseroan terbatas

dengan cara membeli sahamnya. Kebanyakan perseroan terbatas kecil

merupakan perseroan tertutup (privately held), yaitu kepemilikannya

dibatasi hanya untuk sekelompok kecil investor saja. Sedangkan

kebanyakan perseroan terbatas besar merupakan perseroan terbuka

(publicly held), yaitu saham mereka dapat dengan mudah dibeli atau

dijual oleh para investornya.

Page 65: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

48

Perusahaan publik atau perusahaan terbuka adalah perusahaan

yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki oleh masyarakat.

Penjualan saham ke masyarakat dilakukan dengan cara Initial Public

Offering (IPO). IPO adalah proses penawaran saham perusahaan

kepada masyarakat untuk pertama kali. Di Indonesia, perusahaan

seperti ini biasanya mempunyai tambahan singkatan Tbk, di belakang

nama perusahaannya (http://id.wikipedia.org/wiki/Perusahan_publik).

Para pemegang saham dari perseroan terbuka dapat menjual

saham mereka ketika mereka membutuhkan uang, kecewa dengan

kinerja perseroan, atau mungkin karena mereka memperkirakan harga

saham tidak akan mengalami peningkatan lagi di masa mendatang.

Saham mereka dapat dijual (dengan bantuan pialang saham) ke

beberapa investor lain yang ingin menempatkan investasinya di

perusahaan tersebut.

Keuntungan Perseroan Terbatas

Bentuk kepemilikan perseroan terbatas menawarkan

keuntungan-keuntungan sebagai berikut:

a. Kewajiban Terbatas. Para pemilik perseroan terbatas

mempunyai kewajiban yang terbatas, berbeda dengan

pemilik tunggal dan sekutu umum yang pada umumnya

memiliki kewajiban yang tidak terbatas.

Page 66: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

49

b. Akses ke Pendanaan. Perseroan terbatas dapat dengan

mudah memperoleh pendanaan dengan menerbitkan

saham baru. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi

perseroan terbatas untuk tumbuh dan bergerak di usaha-

usaha bisnis yang baru.

c. Perpindahan Kepemilikan. Para investor di

perusahaan besar dan terbuka biasanya dapat menjual

saham mereka dalam hitungan menit dengan

menghubungi pialang mereka atau menjualnya secara

online melalui internet.

Kerugian Perseroan Terbatas

Di samping keuntungan-keuntungan yang dimilikinya, bentuk

kepemilikan perseroan terbatas memiliki kerugian-kerugian

sebagai berikut:

a. Biaya Organisasi yang Tinggi. Pengorganisasian suatu

perseroan terbatas biasanya lebih mahal daripada

pembentukan kepemilikan bisnis yang lain karena

adanya kebutuhan pembuatan akta pendirian perseroan

dan mencatatkannya ke negara bagian.

b. Pengungkapan Keuangan. Ketika saham dari

perseroan terbatas diperdagangkan secara terbuka, maka

masyarakat investasi memiliki hak, dalam batasan-

Page 67: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

50

batasan tertentu, untuk memeriksa data-data keuangan

perusahaan.

c. Masalah Perwakilan. Perseroan terbatas terbuka

biasanya dijalankan oleh para manajer yang

bertanggung jawab dalam melakukan pengambilan

keputusan bagi bisnis yang akan melayani kepentingan

para pemiliknya.

d. Pajak yang Tinggi. Oleh karena perseroan terbatas

adalah entitas yang terpisah, maka perusahaan akan

dikenakan pajak secara terpisah dari para pemiliknya.

Pajak tahunan yang dibayarkan oleh perseroan terbatas

ditentukan dengan menghitungkan tarif pajak perseroan

terhadap laba tahunan perusahaan.

4. Hubungan Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

dengan Kesulitan Keuangan (Financial Distress)

Menurut Larcker et.al (2005) dalam Wardhani (2006), Tata

kelola perusahaan biasanya mengacu pada sekumpulan mekanisme

yang mempengaruhi keputusan yang akan diambil manajer ketika ada

pemisahan antara kepemilikan dan pengendalian. Beberapa

pengendalian ini terletak pada fungsi dari dewan direksi, pemegang

saham institusional, dan pengendalian dari mekanisme pasar.

Pengambilan keputusan oleh direksi, pengawasan oleh komisaris

Page 68: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

51

independen, peran kreditur dalam pemberian kredit dapat

mempengaruhi kemungkinan kesulitan keuangan, walaupun tidak

mutlak (Khaira Amalia Fachrudin, 2008:34).

Kemudian, Kebangkrutan digambarkan sebagai ‘proses

menurun yang berlarut-larut’ (protracted process of decline) dan

‘spiral yang cenderung menurun’ (downward spiral) (Hambrick and

d’Aveni, 1988). Tentu, ada bukti-bukti empiris yang menunjukkan

faktor pembeda antara perusahaan bangkrut dan tidak selama lima

tahun sebelum ia masuk file kebangkrutan (Daily dan Dalton, 1994).

Serangan yang menurunkan kestabilan keuangan sampai kebangkrutan

mungkin memberi dasar konseptual untuk hubungan antara struktur

governance dan kebangkrutan formal (Khaira Amalia Fachrudin,

2008:35).

5. Variabel Kontrol dalam Financial Distress

Dalam penelitian ini digunakan dua variabel kontrol, yaitu:

a) Ukuran Perusahaan (Size)

Menurut Tittman dan Wessels (1988) dalam Yustiana

Ratna Nuraini (2010), firm size (ukuran perusahaan) merupakan

ukuran besar kecilnya perusahaan yang diukur melalui logaritma

natural dari total asset (Ln total asset). Total asset dijadikan

sebagai indikator ukuran perusahaan karena sifatnya jangka

panjang dibandingkan dengan penjualan. Semakin besar suatu

Page 69: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

52

perusahaan maka kecenderungan penggunaan dana eksternal juga

akan semakin besar. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang

besar memiliki kebutuhan dana yang besar dan salah satu alternatif

pemenuhan dana yang tersedia menggunakan pendanaan eksternal.

Baik McCornell dan Muscarella (1985) dan Chan, Martin

dan Kensinger (1990) menyarankan bahwa semakin tinggi rasio

beban R&D dan iklan untuk total penjualan, semakin tinggi nilai

perusahaan dapat menikmati, dan karenanya semakin rendah

kemungkinan kesulitan keuangan. Tingkat resiko keuangan jelas

berkaitan dengan kemungkinan kesulitan keuangan dan diukur

dengan rasio utang. Ukuran perusahaan, yang didefinisikan sebagai

total nilai pasar saham yang beredar pada akhir tahun sebelum

kesulitan keuangan, dihipotesiskan secara negatif terkait untuk

kemungkinan kesulitan keuangan (Tsun-Siou Lee dan Yin-Hua

Yeh, 2001).

Data kontrol biasanya dipergunakan untuk tujuan adakah

data dari objek yang diteliti memiliki perbedaan karakteristik (atau

memiliki karakteristik spesifik) tertentu. Variabel kontrol yang

sering dipakai adalah size. Dalam hal ini biasanya size muncul

sebagai variabel penjelas. Proksi size biasanya adalah total asset

perusahaan. Karena asset biasanya sangat besar nilainya dan untuk

menghindari bias skala maka besaran asset perlu dikompres.

Page 70: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

53

Secara umum proksi size dipakai Logaritma (log) atau Logaritme

Natural asset (Ahmad Rodoni dan Herni Ali, 2010:180).

b) Sumber Pendanaan

Sumber pendanaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1) Sumber Pendanaan Jangka Pendek

Sumber pendanaan jangka pendek adalah dana

tersedia pada saat dibutuhkan, dan pemakaian biaya dengan

efektif (Arief Sugiono, 2009:19).

Jenis Pendanaan jangka Pendek (Arief Sugiono, 2009:19-

20):

Sumber pendanaan jangka pendek bias juga

dikelompokkan dalam pinjaman dengan jaminan (agunan)

dan pinjaman tanpa jaminan (tanpa agunan). Pinjaman

tanpa jaminan merupakan pinjaman yang didasarkan pada

kepercayaan kreditor dalam mengeluarkan pinjamannya

serta kepercayaannya mengenai kemampuan untuk

mengembalikan pinjaman. Umumnya pinjaman tanpa

jaminan memiliki biaya bunga yang lebih tinggi. Yang

dapat termasuk dalam kategori ini adalah utang dagang,

commercial paper, dan kredit bank tanpa jaminan.

Pinjaman dengan jaminan merupakan sumber

pendanaan yang dijamin dengan kebendaan atau tagihan

untuk menutup kerugian apabila peminjam tidak dapat

Page 71: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

54

melunasi utangnya. Contoh: kredit bank, anjak piutang

(factory funding), dan jaminan piutang (pledge receivable).

Beberapa contoh bentuk pembiayaan / pendanaan jangka

pendek adalah sebagai berikut:

Pinjaman Bank Jangka Pendek

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa

pinjaman bank ada yang menggunakan jaminan

(agunan) dan ada pula yang tanpa jaminan. Selain

itu, juga kita mengenal istilah pinjaman overdrift,

yaitu suatu kredit yang diberikan dengan cara

menetapkan suatu plafon kredit dalam rekening

koran nasabah. Dengan demikian, pemasok dapat

menarik uangnya di bank nasabah meskipun

dananya tidak mencukupi. Jika hal ini terjadi,

rekening Koran nasabah yang bersangkutan akan

bersaldo negatif. Kondisi ini berbeda dengan

cerukan (cek kosong).

Utang Dagang (Trade Credits)

Utang dagang merupakan bentuk yang lazim dan

hampir semua perusahaan memilikinya. Utang

dagang akan timbul sebagai akibat dari suatu

transaksi pembelian suatu barang. Syarat

Page 72: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

55

pembayaran atau pemebelian barang dinyatakan

dalam suatu credit terms.

Surat Berharga (Commercial Paper)

Surat berharga yang dimaksudkan itu merupakan

surat berharga pasar uang yang berjangka pendek

dan merupakan suatu janji dari perusahaan yang

menerbitkannya untuk membayar pada tanggal jatuh

tempo. Jenis ini biasanya dikeluarkan oleh

perusahaan besar yang telah memiliki reputasi yang

baik di dalam dunia bisnis.

2) Sumber Pendanaan Jangka Panjang

Modal Sendiri

Sumber modal sendiri dapat berasal dari dalam

perusahaan maupun luar perusahaan. Sumber dari

dalam (internal financing) berasal dari hasil operasi

(laba) yang ditahan. Sedangkan sumber dari luar

(external financing) dapat dalam bentuk saham

biasa atau saham preferen. Bagi perusahaan yang

tidak berbentuk PT, sumber dari luar yang berupa

modal sendiri adalah (tambahan) modal yang

disetor.

Page 73: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

56

Hutang Jangka Panjang

Hutang merupakan sumber dana yang mempunyai

jangka waktu tertentu. Dalam bab ini dibicarakan

hutang yang mempunyai jangka waktu yang relatif

lama. Jenis-jenis hutang tersebut yang kita

bicarakan di sini adalah obligasi, hipotek, dan kredit

investasi.

a. Obligasi

Obligasi merupakan surat tanda hutang, dan

umumnya tidak dijamin dengan aktiva

tertentu. Karena itu kalau perusahaan

bangkrut, pemegang obligasi akan

diperlukan sebagai kreditor umum.obligasi

akan mencantumkan : (1) Nilai pelunasan

atau face value, (2) Jangka waktu akan

dilunasi, (3) Bunga yang dibayarkan

(disebut sebagai coupon rate), (4) Berapa

kali dalam satu tahun bunga tersebut

dibayarkan.

b. Kredit Investasi

Jenis pendanaan ini disediakan oleh

perbankan, dan masih banyak dimanfaatkan

oleh kalangan pengusaha. Per akhir

Page 74: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

57

September 1993 misalnya, posisi kredit

investasi oleh bank-bank di Indonesia

mencapai Rp. 30.381 milyar. Yang menarik

adalah bahwa suku bunga kredit investasi di

Indonesia dinyatakan lebih rendah dari suku

bunga kredit modal kerja. Meskipun

demikian seringkali suatu klausul yang

menyatakan bahwa debitur tidak dapat

melunasi kredit investasi yang diambilnya

lebih cepat dari jangka waktu yang

disepakati, membuat tingkat bunga efektif

yang ditanggungnya tidak selalu lebih kecil

dari tingkat bunga kredit jangka pendek

(modal kerja).

c. Hipotek (mortgage)

Hipotek merupakan bentuk hutang jangka

panjang dengan agunan aktiva tidak

bergerak (tanah, bangunan). Dalam

perjanjian kreditnya disebutkan secara jelas

aktiva apa yang dipergunakan sebagai

agunan. Dalam peristiwa likuidasi kreditur

akan dibayar terlebih dulu dari hasil

penjualan aktiva tetap yang dipergunakan

Page 75: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

58

sebagai agunan. Apabila hasil penjualan

aktiva yang digunakan tersebut belum

cukup, maka sisanya menjadi kreditur

umum, sama seperti pemilik obligasi.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun

2007 tentang Penanaman modal, yaitu:

Penanaman modal adalah segala bentuk kegiatan menanam

modal, baik oleh penanam modal dalam negeri maupun

penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah

negara Republik Indonesia.

Penanaman modal dalam negeri adalah kegiatan menanam

modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik

Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri

dengan menggunakan modal dalam negeri.

Penanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal

untuk melakukan usaha di wilayah negara republik Indonesia

yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang

menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang

berpatungan dengan modal dalam negeri.

Page 76: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

59

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian Variabel yang digunakan Metode yang digunakan Hasil Penelitian

Tsun-Siaou, Lee& Yin-Hua Yeh(2001).

Variabel Dependen: kondisi financial distress perusahaan-perusahaan publik di Taiwan. Variabel Independen : variabel tata kelola perusahaan yang terdiri dari struktur kepemilikan dan komposisi dewan. Variabel kontrol: ukuran perusahaan.

Pengujian penelitian ini menggunakan regresi logistik biner. Dengan menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan pada perusahaan-perusahaan listed di Taiwan

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel yang diproksikan yaitu pesentase kursi direksi yang dikendalikan oleh pemegang saham terbesar, persentase saham yang dijadikan jaminan kredit oleh anggota dewan dan manajer,penyimpangan dan hak kontrol dari hak arus kas positif berkaitan dengan risiko kesulitan keuangan. Bahkan setelah adanya pengendalian untuk mengetahui adanya kemungkinan pengaruh kinerja keuangan.

Almilia, Luciana Spica & Emanuel Kritiadji. (2003).

Variabel dependen: kondisi financial distress perusahaan. Variabel independen: profit margin, likuiditas, efisiensi, operasi, profitabilitas, financial leverage, posisi kas, pertumbuhan

Pengujian penelitian menggunakan regresi logit. Dengan menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan 1998-2001 yang dipublikasikan di BEJ.

Dari penelitian ini dibentuk 12 persamaan regresi logit, yang menunjukkan bahwa rasio- rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksi financial distress suatu perusahaan. Karena itu hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima, bahwa rasio-rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress suatu perusahaan. Sedangkan tambahan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel rasio keuangan yang paling dominan dalam menentukan financial distress suatu perusahaan adalah: rasio profit margun yaitu laba bersih dibagi dengan penjualan (NI/S), rasio financial leverage yaitu hutang lancar dibagi dengan total aktiva (CL/TA), rasio likuiditas yaitu aktiva lancar dibagi dengan hutang lancar (CA/CL), rasio pertumbuhan yaitu rasio pertumbuhan laba bersih dibagi dengan total aktiva (GROWTH NI/TA).

Almilia, Luciana Spica (2004).

Variabel Dependen: probabilitas perusahaan yang mengalami financial distress dan perusahaan yang tidak mengalami financial distress. Variabel Independen: Rasio keuangan, Rasio relatif industri, kumulatif return harian saham, sensitifitas perusahaan terhadap variabel makro ekonomi, Reputasi auditor.

Pengujian penelitian ini menggunakan regresi logistik. Dengan menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan tahun 1993-2001 yang terdapat di ICMD, indikator makro ekonomi diambil dari Laporan mingguan Bank Indonesia yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, data pasar modal untuk mengetahui harga saham dan return saham pada tahun 1993-2000 yang dapat diperoleh di Database PPA UGM.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rasio relatif industri memiliki kekuatan klasifikasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan rasio keuangan yang tidak disesuaikan berdasarkan industri. Penelitian ini juga mengindikasikan bahwa sensitifitas perusahaan terhadap variabel makro ekonomi(IHSG, General Consumer Price Index, Money Supply, dan suku bungan SBI) dan reputasi auditor adalah variabel yang signifikan dalam menentukan kondisi kesulitan keuangan perusahaan.

Amilia, Luciana Spica. (2006)

Variabel Dependen: kondisi financial distress perusahaan yang merupakan variabel kategori, 0 untuk perusahaan sehat dan 1&2 untuk perusahaan yang mengalami financial distress. Variabel Independen:

Penelitian ini menggunakan uji regresi multinomial logit. Teknik pengumpulan data pada 43 perusahaan yang sehat/non financial distress, 14 perusahaan dengan pendapatan negatif (2000-2001) dan masih

Hasil menunjukkan dari ketiga model variabel yang digunakan adalah: Model 1: lap. L/R & Neraca memiliki daya klasifikasi model sebesar 79.0%. Model 2: lap. Arus kas memiliki daya klasifikasi sebesar 58.0%. Model 3: lap.L/R, Neraca, & arus kas

Page 77: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

60

rasio keuangan dari laporan laba rugi, neraca & arus kas.

terdaftar, 24 perusahaan dengan pendapatan negatif & nilai buku ekuitas negatif (2000-2001) yang terdaftar di BEJ.

memiliki daya klasifikasi sebesar 79,6%.

Sayidah, Nur (2007).

Variabel Dependen: kinerja perusahaan publik. Variabel Indepnden: Kualitas Corporate governance, yang diproksikan oleh skor GCPI. Skala skor CGPI yang digunakan adalah 0-100 Variabel kontrol: LogBM, LogTA, Log Years.

Penelitian ini menggunakan data sekunder data terdiri dari skor CGPI untuk peringkat10 besar untuk tahun 2003,2004 &2005. harga saham, Laporan laba rugi,. pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan model regresi berganda.

hasil analisis regresi menunjukkan bahwa secara signifikan ada pengaruh antara skor CGPI, dan PM, ROA, ROE dan ROI Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara kualitas penerapan tata kelola perusahaan dan kinerja perusahaan.

Masruddin, (2007).

Variabel Dependen:probabilitas perusahaan yang mengalami financial distress dan perusahaan yang tidak mengalami financial distress. Variabel Independen: Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Pemegang saham terbesar kesua, ukuran direksi, kepemilikan publik, penyebaran kepemilikan dan partisipasi pendiri. Varriabel kontrol: ukuran perusahaan dan sumber pendanaan.

Penelitian ini menggunakan analisis Regresi Logistik berganda(multiple logistic regression). dengan menggunakan data sekunder laporan keuangan perusahaan dari tahun 1996-2002 yang dipublikasikan di BEJ. Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 60 perusahaan. Dengan 19 perusahaan yang mengalami financial distress dan 41 perusahaan sehat.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel corporate governance berpengaruh secara simultan dengan financial distress dan secara parsial juga berpengaruh terhadap financial distress yang terlihat melalui variabel ukuran dewan direksi, partisipasi pendiri, dan kepemilikan publik.

Nur, Emrinaldi DP. (2007)

Variabel Dependen: kesulitan keuangan, disajikan dalam bentuk variabel dummy dengan ukuran binominal, yaitu 1 untuk perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan dan 0 untuk perusahaan yang tidak mengalami kesulitan keuangan. Kesulitan keuangan diukur dengan mengamati keberadaan laba per lembar saham negatif. Variabel Independen: Kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, ukuran dewan direksi, komisaris independen, dan komite audit.

Penelitian ini menggunakan model logit regression. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 129 observasi dengan periode pengamatan selama 3 tahun, yaitu mulai dari tahun 2000 hingga 2002.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan ukuran dewan direksi berpengaruh signifikan terhadap kesulitan keuangan.

Parulian, Safrida Rumondang. (2007).

Variabel dependen: probabilitas terjadinya finanacial distress pada perusahaan-perusahaan publik di Indonesia. Variabel independen: Komisaris independen, kepemilikan institusional, kepemilikan saham oleh blockholders, kepemilikan saham oleh insider, ukuran perusahaan, dan leverage.

Penelitian ini menggunakan regresi binary logistic. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2006. Sampel penelitian ini ada sebanyak 44 perusahaan.

Penelitian ini membuktikan , bahwa variabel yang terbukti memiliki hubungan yang signifikan dengan terjadinya financial distress adalah LnAsset, Blockholder, persentase komisaris independen, dan Leverage. Penelitian ini tidak berhasil membuktikan bahwa kepemilikan saham oleh investor institusional, atau oleh insider, memiliki hubungan yang signifikan dengan financial distress. Hal ini mungkin disebabkan oleh jumlah sampel yang tidak terlalu besar. Ini juga sekaligus merupakan kelemahan dari penelitian ini.

Page 78: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

61

C. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel

independen yang terdiri atas kepemilikan manajerial, kepemilikan

institusional, pemegang saham terbesar kedua, ukuran dewan direksi,

kepemilikan publik, partisipasi pendiri dan penyebaran kepemilikan

berpengaruh terhadap variabel dependennya yaitu financial distress

dengan terdapat variabel kontrol yaitu ukuran perusahaan dan sumber

pendanaan. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dibuat suatu kerangka

teoritis yang digambarkan dalam bentuk diagram sistematik sebagai

berikut :

Page 79: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

62

Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan Institusional

Pemegang Saham Terbesar Kedua

Ukuran Dewan Direksi

Kepemilikan Publik

Partisipasi Pendiri

Penyebaran Kepemilikan

Ukuran Persahaan (SIZE)

Sumber Pendanaan

Gambar 2.2

Variabel Independen Variabel Dependen

(X) (Y)

Variabel Kontrol

Financial Distress

(Kesulitan Keuangan)

Page 80: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

63

D. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan kerangka penelitian, penelitian terdahulu, dan tujuan

penelitian yang akan dilakukan maka dapat dibuat hipotesis:

1. Hipotesis I : Diduga kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional,

pemegang saham terbesar kedua, ukuran dewan direksi,

kepemilikan publik, partisipasi pendiri dan penyebaran

kepemilikan berpengaruh secara simultan terhadap

kondisi financial distress.

2. Hipotesis II: Diduga kepemilikan manajerial, kepemilikan

institusional, pemegang saham terbesar kedua, ukuran

dewan direksi, kepemilikan publik, partisipasi pendiri

dan penyebaran kepemilikan berpengaruh secara parsial

terhadap kondisi financial distress.

Page 81: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

64

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan berdasarkan laporan keuangan tahunan

periode 2001-2008 yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia dan telah

diaudit oleh auditor independen. Adapun laporan keuangan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah laporan mengenai corporate

governance yang kemudian akan diolah untuk mengetahui pengaruh

financial distress pada perusahaan-perusahaan go publik di Indonesia.

Variabel dalam penelitian ini adalah data-data mengenai corporate

governance yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional,

pemegang saham terbesar kedua, ukuran dewan direksi, kepemilikan

publik, partisipasi pendiri dan penyebaran kepemilikan sebagai variabel

independen (X) dan kondisi financial distress sebagai variabel dependen

(Y), sedangkan variabel kontrol yang digunakan adalah ukuran perusahaan

dan sumber pendanaan dalam penelitian ini.

Page 82: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

65

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua laporan keuangan

perusahaan go publik yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia dari

tahun 2001-2008. Metode penentuan sampel penelitian ini adalah

Purposive Sampling method yaitu: pengambilan data disesuaikan dengan

kriteria-kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Adapun sampel yang

digunakan dalam penelitian berdasarkan kriteria di bawah ini:

1. Laporan keuangan tahunan perusahaan go publik non sektor

keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia periode

2001-2008.

2. Perusahaan go publik non sektor keuangan yang delisted di BEI

pada tahun 2005, 2006, 2007 dan 2008 kemudian memiliki laporan

keuangan lima tahun sebelum delisted. Sebagai sampel

pembanding adalah perusahaan go publik non sektor keuangan

yang masih terdaftar di BEI yang memiliki laba operasi positif dari

tahun 2001 hingga tahun 2008 kemudian memiliki laporan

keuangan lima tahun terakhir, yaitu tahun 2001 sampai dengan

tahun 2005.

3. Data laporan keuangan tahunan periode 2001-2005 merupakan

data yang akan diolah.

Page 83: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

66

Berdasarkan metode penentuan sampel yang digunakan maka peneliti

menggunakan sampel sebanyak 41 perusahaan go publik non sektor

keuangan, 10 perusahaan yang dikatakan mengalami financial distress

(0) dan 31 perusahaan tidak mengalami financial distress (1) di Bursa

Efek Indonesia. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

go publik non sektor keuangan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia.

Tabel 3.1 Sampel Perusahaan yang Mengalami Financial Distress

No. Kode Nama Perusahaan Tanggal

Listing 1 ACAP PT. Andhi Chandra Automotove Tbk 04/12/2000 2 BASS PT. Bahtera Admina Samudra Tbk 1999 3 BUKK PT. Bukaka Teknik Utama Tbk 09/01/1995 4 DNKS PT. Dankos Laboratories tbk 22/03/1990 5 KOMI PT. Komatsu Indonesia 14/12/2000 6 KOPI PT. Korpora Persada Investama Tbk 23/04/2001 7 RYAN PT. Ryane Adibusana Tbk 17/10/2001 8 SHDA PT. Sari Husada Tbk 1990 9 SMPL PT. Summitplast Interbenua Tbk 03/07/2000 10 SUDI PT. Surya Dumai Industri Tbk 24/07/1996

Sumber : ICMD (Indonesia Capital Market Directory)

Dalam tabel 3.1 diatas dapat diketahui bahwa perusahaan yang

mengalami delisted dari tahun 2008, 2007, 2006 dan 2005 dan telah di

seleksi sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan di atas,

maka didapatkan sampel sebanyak 10 perusahaan. Sampel perusahaan

yang mengalami financial distress di beri nilai kategori 0.

Page 84: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

67

Tabel 3.2 Sampel Perusahaan Yang Tidak Mengalami Financial Distress

No. Kode Nama Perusahaan Tanggal Listing

1 AALI PT. Astra Agro Lestari Tbk 1997

2 ANTM PT. Aneka Tambang Tbk 27/11/1997

3 ASII PT. Astra International Tbk 18/12/1991

4 BATA PT. Sepatu Bata Tbk 24/03/1982

5 BLTA PT. Berlian laju Tanker Tbk 01/03/1993

6 CTBN PT. Citra Tubindo Tbk 02/07/1990

7 DPNS PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk 12/12/1991

8 GGRM PT. Gudang Garam Tbk 27/08/1990

9 HMSP PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk 15/06/1992

10 INDF PT. Indofood Sukse Makmur Tbk 1994

11 JPRS PT. Jaya Pari Steel Tbk 04/08/1989

12 JPRT PT. Jaya Real Property Tbk 29/06/1994

13 KAEF PT. Kimia Farma Tbk 04/07/2001

14 LION PT. Lion Metal Works Tbk 03/11/1997

15 LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk 30/11/1990

16 LPCK PT. Lippo Cikarang Tbk 24/07/1997

17 PTRO PT. Petrosea Tbk 12/12/2000

18 PYFA PT. Pyramid Farma Tbk 16/10/2001

19 RALS PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk 24/07/1996

20 RIGS PT. Rig Tenders Tbk 05/03/1990

21 SMDR PT. Samudera Indonesia Tbk 05/07/1999

22 SMGR PT. Semen Gresik Tbk 02/06/1995

23 SMRA PT. Summarecon Agung Tbk 17/01/1995

24 SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk 09/09/1996

Page 85: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

68

25 STTP PT. Siantar Top Tbk 16/12/1996

26 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk 30/09/1993

27 TGKA PT. Tigaraksa Satria Tbk 1991

28 TLKM PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk 14/11/1995

29 UNIC PT. Unggul Indah Cahaya Tbk 06/04/1990

30 UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk 02/01/1998

31 ETWA PT. Eterindo Wahanatama Tbk 16/05/1997

Sumber : ICMD (Indonesia Capital Market Directory)

Dari tabel 3.2 di atas dapat diketahui bahwa sampel perusahaan

yang non financial distress atau sehat dari tahun 2001 sampai dengan

2008 dan telah di seleksi sesuai dengan kriteria di atas, maka di

dapatkan sampel sebanyak 31 perusahaan. Sampel perusahaan non

financial distress atau sehat di beri nilai kategori 1.

Page 86: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

69

C. Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan untuk menganalisis masalah dalam penelitian

ini adalah:

Data kuantitatif yang merupakan data berupa angka-angka yang

memiliki satuan hitung dan dapat dihitung secara matematis, yaitu ukuran

perusahaan yang merupakan variabel kontrol dalam penelitian ini. Dalam

penelitian ini juga menggunakan data kualitatif yang merupakan data

berupa informasi penerapan corporate governance oleh perusahaan yang

merupakan variabel independen dalam penelitian ini. Seluruh informasi

yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu data

yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, telah dikumpulkan dan diolah

pihak lain. Data-data yang digunakan diperoleh dari Pusat Referensi Pasar

Modal (PRPM) yang berada di Bursa Efek Indonesia yang berupa laporan

keuangan, hasil penelitian terdahulu dan jurnal.

Proses pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa

teknik berikut:

1. Studi Lapangan (Field Research)

Pengumpulan data yang didapat langsung di Pusat Referensi Pasar

Modal (PRPM) di Indonesia Stock Exchange (Bursa Efek

Indonesia). Data yang diambil berupa laporan keuangan tahunan

periode tahun 2001 sampai dengan than 2008 di Bursa Efek

Indonesia.

Page 87: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

70

2. Studi Kepustakaan (Library Research)

Pengumpulan data dalam penelitian ini berupa bahan-bahan teori

atau konsep yang didapat dari www.idx.com, perpustakaan berupa

literatur, artikel/jurnal ilmiah (English and Indonesian Journals)

yang dapat mendukung sebagai bahan kajian penelitian dan juga

sebagai landasan untuk menganalisa permasalahan.

D. Metode Analisis

Data dalam penelitian ini akan dianalisis dengan metode :

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dalam penelitian ini pada dasarnya

merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk

tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan. Ukuran

yang digunakan dalam deskripsi antara lain: maksimum, minimum,

nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi (Ghozali, 2009:19).

2. Analisis Regresi Logistik Binary

Pengujian kedua hipotesis dilakukan dengan analisis

multivariate dengan menggunakan regresi logistik (logistic

regression), yang variabel bebasnya merupakan kombinasi antara

metrik dan non metrik (nominal) untuk menguji variabel-variabel

kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, pemegang

saham terbesar kedua, ukuran dewan direksi, kepemilikan publik,

Page 88: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

71

partisipasi pendiri dan penyebaran kepemilikan berpengaruh

terhadap financial distress.

Menurut Mudrajad Kuncoro (2004) yang dikutip dari

mudrajad.com Regresi Logistik adalah :

Tidak memiliki asumsi normalitas atas variabel bebas yang

digunakan dalam model.

Variabel bebas bisa variabel kontinyu, diskrit dan dikotomis.

Distribusi respon atas variabel terikat diharapkan nonlinear.

Jenis :

1. Binary Logistic Regression

2. Multinomial Logistic Regression

Model binary logistic adalah model yang memiliki variabel

dependen berupa kategori, sedangkan variabel independennya

berupa data numerik. Data kategori pada variabel independen

kemudian di beri nilai 0 dan 1. Setiap nilai dugaan dari variabel

independen terhadap variabel dependen dinyatakan dalam nilai

probabilitas (Nawari, 2010 : 185).

Dalam penelitian ini, model regresi logistik yang digunakan

adalah model binary logistic regression. Dimana variabel

dependen berupa data kategori yaitu nilai 0 untuk perusahaan yang

mengalami financial distress dan 1 untuk perusahaan sehat. Teknik

Page 89: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

72

analisis ini tidak memerlukan lagi uji normalitas dan uji asumsi

klasik pada variabel bebasnya (Ghozali, 2009 : 8).

Model Regresi Logistik yang digunakan untuk menguji hipotesis

sebagai berikut :

Di mana :

β0 = Konstanta

β1-7 = Koefisien

NFD = Probabilitas bahwa faktor / covariate ke-NFD punya

respon = 1 (NFD) dari respon regresi logistik biner yang

mempunyai nilai 1 (NFD) dan 0 (1-NFD = FD).

KM = Kepemilikan manajerial

KI = Kepemilikan Institusional

STK = Pemegang saham Terbesar kedua

UDW = Ukuran Dewan Direksi (Variabel dummy, Apabila

perusahaan mempunyai jumlah dewan direksi 1-7 = 1,

apabila perusahaan mempunyai jumlah dewan direksi >7 =

0)

Ln (NFD/1-NFD) = β0 + β1 KM + β2 KI + β3 STK + β4 UDW + β5 KP

+ β6 PP+ β7 PK+ β8 SIZE+ β9 SP+ ε

Page 90: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

73

KP = Kepemilikan Publik

PP = Partisipasi Pendiri ( Variabel dummy, Apabila pendiri

perusahaan atau keturunannya masih tetap memegang

kendali=1 dan apabila sebaliknya = 0)

PK = Penyebaran Kepemilikan (variabel dummy, apabila

perusahaan mempunyai kepemilikan yang menyebar =1,

dan sebaliknya = 0)

SIZE = Ukuran Perusahaan

SP = Sumber Pendanaan (Variabel dummy, apabila perusahaan

tersebut memiliki sumber dana yang berasal dari

Penanaman Modal asing (PMA) = 1 dan perusahaan yang

memiliki dana bersumber dari Penanaman Modal Dalam

Negeri (PMDN).

ε = variabel gangguan

Page 91: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

74

3. Menilai Kelayakan Model Regresi

Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan

Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Hosmer and

Lemeshow’s Goodness of Fit Test menguji hipotesis nol bahwa data

empiris cocok atau sesuai dengan model (tidak ada perbedaan

antara model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit). Jika

nilai Hosmer and Lemeshow Goodness of fit test statistic sama

dengan atau kurang dari 0.05, maka hipotesis nol ditolak yang

berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai

observasinya sehingga Goodness fit model tidak baik karena model

tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Jika nilai statistik

Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit lebih besar daripada 0,05

maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu

memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat

diterima karena sesuai dengan data observasinya (Ghozali,

2009:269).

4. Menilai Model Fit

Adanya pengurangan nilai antara -2LL awal (initial -2LL

function) dengan nilai -2LL pada langkah berikutnya menunjukkan

bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data (Ghozali, 2006).

Log Likelihood pada regresi logistik mirip dengan pengertian “Sum

Page 92: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

75

of Square Error” pada model regresi, sehingga penurunan Log

Likelihood menunjukkan model regresi semakin baik.

5. Estimasi Parameter dan Interpretasinya

Estimasi parameter dilihat melalui koefisien regresi. Koefisien

regresi dari tiap variabel-variabel yang diuji menunjukkan bentuk

hubungan antara variabel. Pengujian hipotesis dilakukan dengan

cara membandingkan antara nilai probabilitas (sig) dengan tingkat

signifikasi (α).

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Independen (X)

Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi

variabel lain. Dalam penelitian ini menggunakan variabel

independen berupa elemen corporate governance yang meliputi :

a) Kepemilikan Manajerial (KM), yaitu persentase saham

yang dimiliki oleh manajemen (komisaris, direksi dan

karyawan). Skala pengukuran yang digunakan adalah rasio.

b) Kepemilikan Institusional (KI), adalah jumlah persentase

hak suara yang dimiliki oleh institusi. Dalam penelitian ini

diukur dengan menggunakan indikator persentase jumlah

saham yang dimiliki institusi dari seluruh modal saham

Page 93: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

76

yang beredar. Skala pengukuran yang digunakan adalah

rasio.

c) Pemegang Saham Terbesar Kedua (STK), yaitu besarnya

andil dari pemegang saham terbesar kedua, baik alamat,

nama dewan direksi atau atas nama institusi. Dalam

penelitian ini diukur dengan menggunakan indikator

persentase jumlah saham. Skala pengukuran yang

digunakan adalah rasio.

d) Ukuran dewan Direksi (UDW), yaitu jumlah dewan direksi,

jika jumlah dewan direksi 1-7 orang maka diberi skala 1

dan jika jumlah dewan direksi > 7 maka diberi skala 0.

Skala pengukuran yang digunakan adalah nominal

(dummy).

e) Kepemilikan Publik (KP), yaitu persentase saham yang

dimiliki oleh publik. Skala pengukuran yang digunakan

adalah rasio.

f) Partisipasi Pendiri (PP), yaitu seberapa besar partisipasi

pendiri atau campur tangan pihak pendiri terhadap

pengelolaan perusahaan. Jika pendiri perusahaan atau

keturunannya masih tetap memegang kendali, kita

memberikan skala 1 dan apabila sebaliknya maka diberi

skala 0. Skala pengukuran yang digunakan adalah nominal

(dummy).

Page 94: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

77

g) Penyebaran Kepemilikan (PK), yaitu kepemilikan saham

yang menyebar. Dalam penelitian ini dukur dengan dummy

variabel, kategori 1 untuk perusahaan yang mempunyai

struktur kepemilikan saham yang menyebar (kepemilikan

manajerial, kepemilikan institusional dan kepemilikan

publik) dan kategori 0 untuk perusahaan yang mempunyai

struktur kepemilikan tidak menyebar atau terdapat saham

mayoritas.

2. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kondisi financial distress perusahaan yang merupakan

variabel kategori, 0 untuk perusahaan yang mengalami financial

distress dan 1 untuk perusahaan sehat.

3. Variabel Kontrol

Variabel kontrol merupakan variabel yang digunakan untuk

melengkapi atau mengontrol hubungan kausal antara variabel

independen dan variabel dependen, agar mendapatkan model

empiris yang lebih lengkap dan lebih baik. Variabel kontrol

bukanlah variabel utama yang akan diteliti dan diuji, tetapi lebih ke

variabel lain yang mempunyai efek pengaruh (Jogiyanto,

2004:157).

Page 95: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

78

a) Ukuran Perusahaan (Firm Size)

Firm Size (ukuran perusahaan) merupakan ukuran besar

kecilnya perusahaan yang diukur melalui logaritma natural

dari total asset (Ln total asset).

Firm Size = Ln Total Asset

b) Sumber Pendanaan

Dalam penelitian sumber pendanaan dapat dukur dengan

dummy variabel yaitu kategori 1 untuk perusahaan yang

memiliki dana bersumber dari Penanaman Modal Asing

(PMA) dan 0 untuk perusahaan yang memiliki dana

bersumber dari Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN).

Page 96: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

79

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Objek Penelitian

1. Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia (BEI)

Objek penelitian ini adalah laporan keuangan konsolidasi tahunan

yang berakhir setiap tanggal tutup buku 31 Desember pada

perusahaan-perusahaan go publik non sektor keuangan yang

dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia dan telah diaudit oleh auditor

independen. Alasan Bursa Efek Indonesia dipilih sebagai sumber dari

objek penelitian ini karena Bursa Efek Indonesia merupakan Bursa

tertua yang ada di Indonesia. Bursa Efek Indonesia (Indonesia stock

exchange / IDX) merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek

Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya (BES). Demi efektivitas

operasional dan transaksi, pemerintah memutuskan untuk

menggabungkan Bursa Efek Jakarta sebagai pasar saham dengan Bursa

Efek Surabaya sebagai pasar obligasi dan derivatif. Bursa hasil

penggabungan ini mulai beroperasi pada 1 Desember 2007. Bursa Efek

Indonesia berpusat di Kawasan Niaga Sudirman, JL. Jend.Sudirman

52-53, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Page 97: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

80

Bursa Efek Jakarta pada awalnya pada saat pemerintahan Hindia

Belanda mendirikan di Batavia pada tanggal 14 Desember 1912 yang

diselenggarakan oleh Vereniging Voor de Effectenhandel. Pada tanggal

11 Januari 1925 dibuka Bursa Efek di Surabaya, dan disusul dengan

pembukaan Bursa Efek di Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925.

Kemudian pada tahun 1956 pemerintah mengaktifkan pasar modal

sebagai sarana pembiayaan ekonomi.

Pada tanggal 13 Juli 1992 Bursa Efek Jakarta diswastakan

kemudian pada tahun 1995 bursa Efek jakarta meluncurkan sistem

perdagangan yang disebut JATS (Jakarta Automated Trading System)

sistem ini memberikan fasilitas pada perdagangan saham secara fair

dan transparan sehingga informasi dapat diserap oleh investor dengan

cepat, dan pada tahun 2002 Bursa Efek Jakarta juga mulai menerapkan

sistem perdagangan jarak jauh yang disebut (remote trading system),

sebagai upaya meningkatkan akses pasar, kecepatan, dan frekuensi

perdagangan.

Page 98: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

81

2. Deskripsi Objek Penelitian

Objek penelitian berupa perusahaan go publik non sektor

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang

dikelompokkan ke dalam dua kategori berdasarkan kondisi kesehatan

perusahaan tersebut, yaitu:

1. Perusahaan yang mengalami kondisi financial distress apabila

perusahaan tersebut mengalami delisted.

2. Perusahaan yang tidak mengalami kondisi financial distress

atau sehat apabila perusahaan tersebut memiliki laba bersih

positif selama periode waktu yang ditentukan.

Sebagaimana tujuan penelitian, pengujian signifikansi

pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional,

pemegang saham terbesar kedua, ukuran dewan direksi, kepemilikan

publik, partisipasi pendiri dan penyebaran kepemilikan terhadap

kondisi financial distress perusahaan yang akan diuji dengan

menggunakan model regresi logistik. Hal ini dikarenakan ukuran

kondisi financial distress disajikan dalam bentuk data nominal.

Distribusi perusahaan go publik non sektor keuangan yang

mengalami financial distresss dan yang telah memenuhi kriteria yang

telah ditentukan ada sebanyak 10 perusahaan. Mulai dari 2005 hanya

terdapat satu perusahaan yang delisted dan telah memenuhi kriteria

yaitu PT. Dankos Laboratories Tbk, kemudian tahun 2006 terdapat

Page 99: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

82

tiga perusahaan yaitu PT. Komatsu Indonesia Tbk, PT. Bukaka Teknik

Utama Tbk, dan PT. Ryane Adibusana Tbk. Tahun 2007 terdapat lima

perusahaan yaitu PT. Summitplast Tbk, PT. Adhi Chandra

Automotive Tbk, PT. Sari Husada Tbk, dan PT. Korpora Persada

Investama Tbk. Tahun 2008 terdapat dua perusahaan yaitu PT. Surya

Dumai Industri Tbk dan PT. Bahtera Admina Samudra Tbk.

Tabel 4.1 Distribusi perusahaan yang mengalami delisted

No. Kode Nama Perusahaan Tahun Delisted

1. DNKS PT. Dankos Laboratories Tbk 2005 2. KOMI PT. Komatsu Indonesia Tbk 2006 3. BUKK PT. Bukaka Teknik Utama Tbk 2006 4. RYAN PT. Ryane Adibusana Tbk 2006 5. SMPL PT. Summitplast Tbk 2007 6. ACAP PT. Adhi Chandra Automotive Tbk 2007 7. SHDA PT. Sari Husada Tbk 2007 8. KOPI PT. Korpora Persada Investama Tbk 2007 9. SUDI PT. Surya Dumai Industri Tbk 2008 10. BASS PT. Bahtera Admina Samudra Ybk 2008 Sumber : Fact Book 2009, 2008, 2007, dan 2006.

Distribusi perusahaan go publik non sektor keuangan yang sehat atau

tidak mengalami financial distress, yang dilihat dari nilai laba bersih

yang positif dari tahun 2008 hingga tahun 2001 yaitu terdapat 31

perusahaan. Dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini :

Page 100: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

83

Tabel 4.2 Distribusi perusahaan yang sehat/non financial distress

Sumber : Indonesia Capital Market Directory (ICMD)

No. Kode Nama Perusahaan Tahun Listing 1. AALI PT. Astra Agro Lestari Tbk 1997 2. ANTM PT. Aneka Tambang Tbk 1997 3. ASII PT. Astra International Tbk 1991 4. BATA PT. Sepatu Bata Tbk 1982 5. BLTA PT. Berlian Laju Tanker Tbk 1993 6. CTBN PT. Citra Tubindo Tbk 1990 7. DPNS PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk 1991 8. GGRM PT. Gudang Garam Tbk 1990 9. HMSP PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk 1992 10. INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 1994 11. JPRS PT. Jaya Pari Steel Tbk 1989 12. JPRT PT. Jaya Real Property Tbk 1994 13. KAEF PT. Kimia Farma Tbk 2001 14. LION PT. Lion Metal Works Tbk 1997 15. LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk 1990 16. LPCK PT. Lippo Cikarang Tbk 1997 17. PTRO PT. Petrosea Tbk 2000 18. PYFA PT. Pyramid Farma Tbk 2001 19. RALS PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk 1996 20. RIGS PT. Rig Tenders 1990 21. SMDR PT. Samudera Indonesia Tbk 1999 22. SMGR PT. Semen Gresik Tbk 1995 23. SMRA PT. Summarecon Agung Tbk 1995 24. SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk 1996 25. STTP PT. Siantar Top Tbk 1996 26. TCID PT. Mandom Indonesia Tbk 1993 27. TGKA PT. Tigaraksa Satria Tbk 1991 28. TLKM PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk 1995 29. UNIC PT. Unggul Indah Cahaya Tbk 1990 30. UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk 1998 31. ETWA PT. Eterindo Wahanatama Tbk 1997

Page 101: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

84

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Ukuran Dewan Direksi secara Keseluruhan

Sumber : Output SPSS 17

Dalam Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa variabel ukuran dewan

direksi diukur dengan variabel dummy yaitu jika jumlah dewan direksi

1-7 orang maka diberi skala 1 dan jika jumlah dewan direksi >7 maka

diberi skala 0. Perusahaan yang memiliki jumlah dewan direksi 1-7

mencapai 180 perusahaan atau sebesar 87.8% dan perusahaan yang

memiliki jumlah dewan direksi >7 sebanyak 25 perusahaan atau

sebesar 12.2%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar sampel

perusahaan yang diteliti memiliki jumlah dewan direksi antara 1

sampai 7 orang.

UDW

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 25 12.2 12.2 12.2

1 180 87.8 87.8 100.0 Total 205 100.0 100.0

Page 102: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

85

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Partisipasi Pendiri secara Keseluruhan

PP

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0 128 62.4 62.4 62.4 1 77 37.6 37.6 100.0 Total 205 100.0 100.0

Sumber : output SPSS 17

Dalam tabel 4.4 dapat dilihat bahwa variabel partisipasi pendiri

diukur dengan variabel dummy yaitu jika pendiri perusahaan atau

keturunannya masih tetap memegang kendali diberi skala 1 dan jika

tidak terdapat campur tangan dari pendiri atau keturunannya diberi

skala 0. Perusahaan yang memiliki campur tangan dari pihak pendiri

atau keturunannya terdapat 77 perusahaan atau sebesar 37.6% dan

perusahaan yang tidak memiliki campur tangan pihak pendiri atau

keturunannya mencapai 128 perusahaan atau sebesar 62.4%. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar sampel perusahaan yang diteliti

tidak terdapat campur tangan pihak pendiri atau keturunannya.

Page 103: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

86

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Penyebaran Kepemilikan secara Keseluruhan

PK

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0 67 32.7 32.7 32.7 1 138 67.3 67.3 100.0 Total 205 100.0 100.0

Sumber : output SPSS 17

Dalam Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa variabel penyebaran

kepemilikan diukur dengan menggunakan variabel dummy yaitu jika

berskala 1 perusahaan memiliki kepemilikan saham yang menyebar

atau tidak terdapat saham mayoritas (kepemilikan, manajerial,

kepemilikan institusional, dan kepemilikan publik) dan jika

perusahaan tidak memiliki perusahaan yang menyebar diberi skala 0.

Perusahaan yang memiliki saham yang menyebar mencapai 138

perusahaan atau sebesar 67.3% sedangkan perusahaan yang tidak

memiliki saham yang menyebar terdapat 67 perusahaan atau sebesar

32.7%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar sampel perusahaan

memiliki kepemilikan saham yang menyebar atau tidak terdapat

saham mayoritas.

Page 104: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

87

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi Sumber Pendanaan secara Keseluuruhan

SP

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0 158 77.1 77.1 77.1 1 47 22.9 22.9 100.0 Total 205 100.0 100.0

Sumber : Output SPSS 17

Dalam tabel 4.4 dapat dilihat bahwa variabel kontrol sumber

pendanaan diukur dengan dummy variabel yaitu jika perusahaan

mendapatkan permodalan dari luar negeri atau Penanaman Modal

Asing (PMA) diberi skala 1 dan jika perusahaan mendapatkan

permodalan dari dalam negeri atau Penanaman Modal Dalam Negeri

(PMDN) diberi skala 0. Perusahaan yang sumber permodalannya

berasal dari luar negeri atau asing (PMA) terdapat 47 perusahaan atau

sebesar 22.9% sedangkan perusahaan yang sumber permodalannya

berasal dari dalam negeri (PMDN) mencapai 158 perusahaan atau

sebesar 77.1%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian sampel

perusahaan yang diteliti memiliki sumber permodalan yang berasal

dari dalam negeri atau PMDN.

Page 105: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

88

B. Analisis dan Pembahasan

1. Analisis Statistik Deskriptif

Sebagai tinjauan terhadap data penelitian, berikut ini akan

disajikan ringkasan data dalam bentuk statistik deskriptif untuk

masing-masing variabel. Ada sebanyak 205 data pengamatan yang

dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KM 205 .000008 75.300000 4.09867524 1.168651071E1

KI 205 8.530000 99.250000 66.06951220 1.714675222E1

STK 205 .000008 30.570000 9.99700905 7.724999184 KP 205 .750000 66.540000 28.39131707 1.318632464E1

SIZE 205 24,254409 31,760910 27,66177237 1,702393920 Valid N (listwise) 205

Sumber : Output SPSS

Data penelitian sebagaimana diringkas pada tabel 4.7

tersebut menunjukkan bentuk statistik deskriptif dari variabel-

variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang berbentuk skala

interval atau rasio. Variabel DW (Ukuran Dewan Direksi), PP

(Partisipasi Pendiri), PK (Penyebaran Kepemilikan) dan SP

(Sumber Pendanaan) tidak dimasukkan dalam perhitungan statistik

Page 106: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

89

deskriptif karena ketiga variabel ini merupakan skala nominal.

Skala nominal merupakan skala pengukuran kategori atau

sekelompok atau sekelompok dari suatu subyek, (Ghozali, 2009).

Angka ini hanya berfungsi sebagai data kategori semata tanpa nilai

intrinsik dan tidak memiliki arti apa-apa. Oleh karena itu, tidak

tepat menghitung nilai maksimum, minimum, rata-rata dan standar

deviasi dari variabel tersebut.

Tujuan dari hasil uji statistik deskriptif ini adalah untuk

melihat kualitas data penelitian yang ditunjukkan dengan angka

atau nilai yang terdapat pada mean dan standar deviasi. Dapat

dikatakan apabila mean lebih besar daripada standar deviasi atau

penyimpangan maka kualitas data adalah lebih baik.

Dalam tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa variabel KM

(Kepemilikan Manajerial) memiliki rata-rata sebesar 4.09867524%

lebih besar dibandingkan standar deviasinya yaitu 1.168651071%.

Variabel KI (Kepemilikan Institusional), menunjukkan rata-rata

66.06951220% lebih besar bila dibandingkan dengan standar

deviasinya yaitu 1.1714675222%, kemudian variabel STK

(pemegang saham terbesar kedua) menunjukkan rata-rata

9.99700905% lebih besar apabila dibandingkan dengan nilai

standar deviasinya yaitu sebesar 7.724999184%, sedangkan

variabel KP (kepemilikan publik) menunjukkan rata-rata

Page 107: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

90

28.39131707% lebih besar bila dibandingkan dengan standar

deviasinya yaitu sebesar 1.318632464% dan variabel kontrol SIZE

(ukuran perusahaan) menunjukkan rata-rata 27,66177237 dengan

standar deviasi yaitu sebesar 1,702393920.

KM (kepemilikan manajerial) menunjukkan seberapa besar

saham yang dimiliki oleh pihak dalam atau manajemen, baik saham

yang dimiliki oleh komisaris, direksi maupun karyawan. Dalam

tabel menunjukkan rata-rata kepemilikan saham yang dimiliki oleh

pihak dalam atau manajemen sebesar 4.09867524%. Hal ini berarti

bahwa porsi rata-rata saham yang dimiliki oleh dewan komisaris,

dewan direksi maupun karyawan adalah sebesar 4.09867524% dari

seluruh saham yang beredar. Kepemilikan saham manajerial paling

rendah sebesar 0.000008% sedangkan yang paling tinggi mencapai

75.30%. Kepemilikan manajerial memiliki nilai standar deviasi

sebesar 1.168651071% yang dapat diartikan bahwa batas

penyimpangan kepemilikan manajerial adalah 1.168651071%.

KI (kepemilikan institusional) menunjukkan seberapa besar

saham yang dimiliki oleh institusi. Dalam tabel menunjukkan rata-

rata kepemilikan saham yang dimilki oleh institusi 66.06951220%,

hal ini berarti bahwa porsi rata-rata saham yang dimiliki oleh

institusi adalah sebesar 66.06951220% dari jumlah saham yang

beredar. Kepemilikan saham institusional paling rendah adalah

Page 108: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

91

sebesar 8.53%, sedangkan yang tertinggi adalah sebesar 99.25%.

Kepemilikan institusional memiliki nilai standar deviasi sebesar

1.714675222%, yang berarti bahwa batas penyimpangan

kepemilikan institusional adalah sebesar 1.714675222%.

STK (pemegang saham terbesar kedua) menunjukkan

seberapa besar saham yang dimiliki oleh pemegang saham terbesar

kedua baik atas nama, alamat, direksi maupun institusi. Dalam

tabel terlihat bahwa rata-rata saham yang dimiliki oleh pemegang

saham terbesar kedua adalah sebesar 9.99700905%, hal ini

menunjukkan bahwa rata-rata saham yang dimiliki oleh pemegang

saham terbesar kedua adalah sebesar 9.99700905% dari jumlah

saham yang beredar. Kemudian saham yang terendah yang dimiliki

oleh pemegang saham terbesar kedua adalah sebesar 0.000008%

sedangkan saham tertinggi sebesar 30.57%. pemegang saham

terbesar kedua memiliki nilai standar deviasi sebesar

7.724999184%, yang berarti bahwa batas penyimpangan variabel

pemegang saham terbesar kedua adalah sebesar 7.724999184%.

KP (kepemilikan publik) menunjukkan seberapa besar

saham yang dimiliki oleh publik atau masyarakat. Dalam tabel

terlihat bahwa rata-rata saham yang dimiliki oleh publik atau

masyarakat sebesar 28.39131707%, hal ini menunjukkan bahwa

rata-rata saham yang dimiliki oleh publik atau masyarakat adalah

Page 109: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

92

sebesar 28.39131707% dari jumlah saham yang beredar.

Kepemilikan saham publik yang terendah adalah sebesar 0.75%

dan yang tertinggi adalah sebesar 66.54%. Sedangkan kepemilikan

publik memiliki nilai standar deviasi sebesar 13.18632464% yang

berarti bahwa batas penyimpangan saham kepemilikan publik

adalah sebesar 13.18632464%.

SIZE (ukuran perusahaan) menunjukkan seberapa besar

total asset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut, data dihitung

dengan menggunakan logaritma natural total asset. Dalam tabel

terlihat bahwa rata-rata dari logaritma natural total asset yang

dimiliki oleh perusahaan sebesar 27,66177237, hal ini

menunjukkan bahwa rata-rata aset yang dimiliki oleh perusahaan

sebesar 27,66177237. Total asset terendah adalah sebesar

24,254409 dan yang tertinggi sebesar 31,760910. Sedangkan nilai

standar deviasi sebesar 1,702393920 yang berarti bahwa batas

penyimpangan logaritma natural total asset adalah sebesar

1,702393920.

Page 110: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

93

2. Analisis Regresi Logistik Binary

Pengujian kedua hipotesis menggunakan model binary

logistic regression dengan metode enter pada tingkat signifikansi α

= 5%. Binary logistic regression digunakan untuk menguji

pengaruh variabel independen KM (kepemilikan manajerial), KI

(kepemilikan institusional), STK (pemegang saham terbesar

kedua), DW (ukuran dewan direksi), KP (kepemilikan publik), PP

(partisipasi pendiri), PK (penyebaran kepemilikan) dan variabel

kontrol SIZE (ukuran perusahaan) dan SP (sumber pendanaan)

terhadap financial distress. Pengujian hipotesis meliputi (1)

menilai kelayakan model regresi, (2) menilai keseluruhan model,

dan (3) menguji koefisien regresi.

a. Menilai Kelayakan Model Regresi (Goodness of Fit)

Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah

menilai kelayakan model regresi. Dari tampilan dalam tabel

Hosmer and Lemeshow Test menunjukkan bahwa besarnya

nilai statistik Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit

sebesar 4.725 dengan probabilitas 0.787 dimana 0.787 >

0.05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak (H0 diterima).

Hal ini dapat diartikan bahwa model regresi yang

dipergunakan dalam penelitian ini layak dipergunakan

Page 111: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

94

untuk analisis selanjutnya, karena tidak ada perbedaan

antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang

diamati.

Tabel 4.8

Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig. 1 4.725 8 .787

Sumber: Data diolah

b. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit Test)

Langkah berikutnya menilai kelayakan model

(overall model fit). Pada tabel 4.9 ditunjukkan uji kelayakan

dengan memperhatikan angka pada awal -2 LogLikelihood

(LL). Dari hasil perhitungan -2 LogLikelihood pada blok

pertama (block number = 0) terlihat nilai -2 LogLikelihood

sebesar 227.770. Kemudian hasil perhitungan nilai -2

LogLikelihood pada blok kedua (block number = 1) terlihat

nilai -2 LogLikelihood sebesar 151.665 terjadi penurunan

pada blok kedua (block number = 1) yang ditunjukkan pada

tabel 4. 9.

Penilaian keseluruhan model regresi menggunakan

nilai -2 LogLikelihood dimana jika terjadi penurunan pada

blok kedua dibanding blok pertama maka dapat

disimpulkan bahwa model regresi kedua menjadi lebih

Page 112: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

95

baik. Seperti yang ditunjukkan pada kedua tabel, pada blok

pertama (block number = 0) nilai-nilai -2 LogLikelihood

sebesar 227.770 dan pada blok kedua (block number = 1)

nilai -2 LogLikelihood 151.665. Dari hasil ini kita dapat

menyimpulkan bahwa model yang dihipotesiskan fit

dengan data.

Tabel 4.9 Overall Model Fit Test

Block Number = 0 -2 Log Likelihood

Block Number = 1 -2 Log Likelihood

227.770 151.665

Sumber : Data diolah

c. Menguji Koefisien Regresi

Tahap yang terakhir adalah uji koefisien regresi,

dimana hasilnya dapat dilihat pada tabel Model Summary.

Tabel tersebut menunjukkan hasil pengujian dengan regresi

logistik pada tingkat signifikansi 5 persen. Pada tabel

Model Summary memberikan nilai Cox & Snell R Square

sebesar 0.310 dan nilai Nagelkerke R Square sebesar 0.462

yang menjelaskan bahwa dalam model regresi ini

kemampuan variabel independen dalam menjelaskan

financial distress sebesar 46.2% dan sisanya 53.8%

dijelaskan oleh variabel lain.

Page 113: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

96

Tabel 4.10 Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

1 151.665a .310 .462 a. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter estimates changed by less than ,001.

Variabel lain yang dapat mempengaruhi financial

distress adalah faktor-faktor ekonomi makro. Menurut Ross

(2005) dalam (Ahmad Rodoni dan herni Ali, 2010: 182) ,

mengungkapkan bahwa ketidakpastian kondisi ekonomi

makro, merupakan contoh dari risiko sistematis yang

mempengaruhi sejumlah besar aset perusahaan. Kondisi ini

mempengaruhi semua saham diberbagai tingkat. Kepekaan

perusahaan terhadap tekanan kondisi ekonomi makro

merupakan inti dari risiko sistematis. Beberapa penjelasan

terkait dengan faktor ekonomi makro adalah sebagai

berikut:

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Indeks pasar ini merupakan alat ukur kinerja sekuritas

khususnya saham yang listing di bursa yang digunakan

oleh bursa-bursa di dunia. IHSG digunakan untuk

mengukur kinerja saham. Fungsinya juga sebagai

benchmark kinerja portofolio, indikator trend pasar,

Page 114: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

97

indikator tingkat keuntungan dan sebagai fasilitas

perkembangan produk derivatif.

Inflasi

Dalam ekonomi, inflasi memiliki pengertian suatu

proses meningkatnya harga-harga secara umum dan

terus-menerus. Dengan kata lain, inflasi merupakan

proses suatu peristiwa dan bukan tinggi-rendahnya

tingkat harga. Artinya harga yang dianggap tinggi

belum tentu menunjukkan inflasi, dianggap inflasi jika

terjadi proses kenaikan harga yang terus-menerus dan

saling mempengaruhi.

Inflasi merupakan faktor risiko yang harus

dipertimbangkan dalam proses investasi. Adanya

kenaikan harga secara umum akan berdampak pada

berkurangnya daya beli sehingga tingkat hasil riil akan

turun. Dengan demikian apabila inflasi naik, maka

investor akan menginginkan kenaikan hasil nominal

guna melindungi tingkat inflasi riilnya.

Page 115: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

98

Nilai Tukar

Globalisasi mendorong investasi lintas negara di

samping untuk tujuan diversifikasi. Oleh karena itu,

risiko nilai mata uang merupakan faktor ketidakpastian

yang dihadapi investor apabila melakukan investasi di

pasar global. Dengan terbukanya peluang investasi di

Bursa Efek Jakarta bagi investor asing, maka faktor

nilai tukar US Dollar terhadap rupiah merupakan faktor

risiko yang patut diperhitungkan. Semakin tinggi

fluktuasi nilai tukar mata uang yang bersangkutan.

Dengan demikian investor harus mempertimbangkan

pula premi risiko atas nilai tukar tersebut.

Nilai tukar rupiah terhadap US Dollar mempunyai

hubungan positif dan signifikan mempengaruhi return

saham. Dan return saham mempengaruhi kondisi

financial distress perusahaan, maka dapat diasumsikan

bahwa sensitifitas perusahaan terhadap nilai tukar

mempengaruhi kondisi financial distress perusahaan.

Page 116: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

99

Tabel 4.11

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a KM -.024 .027 .794 1 .373 .976

KI -.046 .023 4.049 1 .044 .955

STK .078 .036 4.689 1 .030 1.081

UDW .750 .996 .567 1 .451 2.117

KP .048 .028 2.962 1 .085 1.049

PP .849 .507 2.799 1 .094 2.337

PK -1.255 .533 5.552 1 .018 .285

SIZE 1.008 .231 19.044 1 .000 2.741

SP 2.265 .700 10.473 1 .001 9.633

Constant -25.484 6.901 13.638 1 .000 .000 a. Variable(s) entered on step 1: KM, KI, STK, UDW, KP, PP, PK, SIZE, SP.

Dari pengujian persamaan logistik tersebut, maka diperoleh model

regresi logistik sebagai berikut:

Ln (NFD/1-NFD) = -25.484 - 0.024KM – 0.046KI + 0.078STK

+ 0.750UDW + 0.048KP + 0.849PP – 1.255PK

+ 1.008SIZE + 2.265SP

Page 117: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

100

3. Hasil Pengujian Hipotesis

a. Hasil Uji Hipotesis 1 : Kepemilikan manajerial,

kepemilikan institusional, pemegang saham terbesar kedua,

ukuran dewan direksi, kepemilikan publik, partisipasi

pendiri dan penyebaran kepemilikan berpengaruh secara

simultan terhadap kondisi financial distress.

Untuk mengetahuinya, dalam regresi logistik binary

menggunakan statistik uji G, yaitu uji yang digunakan untuk

menguji peranan variabel independen dalam model secara

bersama-sama (Hosmer dan Lemeshow, 1989).

Berdasarkan hasil analisis untuk pengujian secara

simultan dari kepemilikan manajerial, kepemilikan

institusional, pemegang saham terbesar kedua, ukuran dewan

direksi, kepemilikan publik, partisipasi pendiri dan penyebaran

kepemilikan berpengaruh terhadap financial distress. Pada

pengujian ini H0 1 ditolak atau Ha 1 diterima ditunjukkan

dengan besarnya probabilitas sebesar 0.000. nilai ini lebih kecil

dari 0.05 (0.000<0.05), ini menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh secara bersama-sama (simultan) dari variabel-

variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional,

pemegang saham terbesar kedua, ukuran dewan direksi,

Page 118: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

101

kepemilikan publik, partisipasi pendiri dan penyebaran

kepemilikan terhadap kondisi financial distress.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang

dilakukan oleh Masruddin (2007) yang meyatakan bahwa

variabel-variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan

institusional, pemegang saham terbesar kedua, partisipasi

pendiri, ukuran dewan direksi, kepemilikan publik dan

penyebaran kepemilikan berpengaruh secara serentak

(simultan) terhadap kondisi financial distress.

Penelitian ini juga mendukung dari hasil penelitian yang

dilakukan oleh Wijantini (2007), yang menyatakan bahwa salah

satu faktor penyebab kesulitan keuangan perusahaan adalah

buruknya pengelolaan perusahaan. Perusahaan-perusahaan di

Indonesia dinilai kurang berhasil dalam mengatasi krisis

dibanding dengan perusahaan di negara Asia lainnya. Salah

satu sebabnya adalah lemahnya tata kelola perusahaan.

Masalah tata kelola perusahaan muncul karena lemahnya

struktur pengawasan perusahaan terutama kurangnya

pengawasan dari pemegang saham, dewan komisaris dan bank

kreditur. Tingginya konsentrasi kepemilikan dan struktur

kepemilikan yang berorientasi pada hubungan keluarga

Page 119: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

102

mengakibatkan keputusan stratejik perusahaan masih berada

pada anggota keluarga.

b. Hasil Uji Hipotesis Kedua : Kepemilikan manajerial,

kepemilikan institusional, pemegang saham terbesar kedua,

ukuran dewan direksi, kepemilikan publik, partisipasi

pendiri dan penyebaran kepemilikan berpengaruh secara

parsial terhadap kondisi financial distress.

Pengujian variabel dilakukan satu per satu menggunakan

statistik uji wald (hosmer & lemeshow, 1989). Uji ini

dilakukan dengan membandingkan model terbaik yan

dihasilkan oleh uji simultan terhadap model tanpa variabel

bebas di dalam model terbaik.

Variabel KM (Kepemilikan manajerial) tidak berpengaruh

terhadap terjadinya financial distress. Dalam tabel

menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi sebesar -0.024,

dengan nilai probabilitas sebesar 0.373, nilai ini lebih besar

dari nilai signifikansi 0.05 (5%). Hal ini berarti bahwa

secara individu variabel kepemilikan manajerial tidak

berpengaruh terhadap terjadinya financial distress.

Page 120: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

103

Dari hasil diatas diketahui bahwa terdapat hubungan

negatif antara variabel kepemilikan manajerial dengan

financial distress. Atau dengan kata lain jika terjadi

peningkatan pada kepemilikan manajerial akan mampu

mendorong turunnya potensi kesulitan keuangan karena

akan mampu menyatukan kepentingan antara pemegang

saham dan manajer sehingga akan mampu menurunkan

potensi terjadinya kesulitan keuangan.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian

yang dilakukan oleh Masruddin (2007) yang menyatakan

bahwa variabel kepemilikan manajerial tidak berpengaruh

terhadap terjadinya financial distress. Menurut Classen,

Djankov dan Lang (2000) dalam Masruddin (2007)

menyatakan bahwa di Indonesia, 66.9% perusahaan yang

go publik adalah perusahaan keluarga. Untuk perusahaan

keluarga, ada kecenderungan bahwa antara pemilik

perusahaan dan manajemen (pengelola perusahaan) adalah

sama atau masih ada hubungan keluarga (istri, anak,

menantu, adik dan sebagainya) sehingga tidak bisa

dipisahkan antara keputusan atau policy yang ditetapkan

oleh pemilik perusahaan dengan keputusan yang diambil

oleh manajemen perusahaan.

Page 121: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

104

Hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian

dari Huang Hui dan Jing-Jing Zhou (2008) yang

menyatakan bahwa terdapat korelasi negatif antara

persentase saham yang dimiliki oleh para manajer dengan

biaya kesulitan keuangan atau tidak signifikan. Hal ini

mungkin terjadi karena proporsi saham manajer terlalu

kecil.

Terdapat hasil penelitian lain yang mendukung dari

hasil penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh

Safrida Rumondang Parulian (2007). Menyatakan bahwa

kepemilikan saham oleh insider (direksi dan komisaris)

tidak terbukti memiliki hubungan signifikan dengan

terjadinya distress, walaupun arah hubungannya sesuai

dengan hipotesis.

Tetapi hasil ini kurang sejalan dengan teori agensi

dari Jensen (1993) dalam Masruddin (2007), yang

menyatakan bahwa kepemilikan saham manajerial dapat

membantu penyatuan kepentingan antara pemegang saham

dengan manajer, semakin meningkat proporsi kepemilikan

saham manajerial, maka semakin baik kinerja perusahaan.

Teori Jensen didasarkan atas asumsi bahwa antara pemilik

perusahaan dan manajemen (pengelola perusahaan) adalah

Page 122: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

105

terpisah, sehingga timbul peluang terjadinya konflik antara

pemilik perusahaan dengan pengelola perusahaan (agency

conflict).

Variabel KI (Kepemilikan Institusional) berpengaruh

terhadap terjadinya financial distress. Dalam tabel

menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi sebesar -0.046

dengan nilai probabilitas sebesar 0.044, nilai ini lebih kecil

dari nilai signifikansi sebesar 0.05 (5 %). Dengan

diketahuinya nilai koefisien regresi yang negatif yaitu

sebesar -0.046 maka variabel kepemilikan institusional juga

memiliki hubungan negatif dengan variabel financial

distress. Maka setiap kenaikan 1% kepemilikan

institusional akan menurunkan probabilitas terjadinya

financial distress sebesar 0.046%. Artinya peningkatan

kepemilikan institusional dalam perusahaan akan

mendorong semakin kecilnya potensi financial distress. Hal

ini dikarenakan semakin besar kepemilikan institusional

akan semakin besar monitor yang dilakukan terhadap

perusahaan yang pada akhirnya akan mampu mendorong

semakin kecilnya potensi financial distress yang mungkin

tejadi di dalam persahaan. Hubungan yang bersifat negatif

Page 123: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

106

tersebut juga didukung dengan kekuatan hubungan, yang

artinya terdapat hubungan signifikan antara variabel

kepemilikan institusional dengan variabel financial distress

yaitu sebesar 0.044 (signifikan pada tingkat 5%). Dengan

demikian terbukti bahwa secara individu (parsial) variabel

kepemilikan institusional berpengaruh terhadap terjadinya

financial distress.

Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil

dari penelitian yang dilakukan oleh Masruddin (2007), yang

menyatakan bahwa variabel kepemilikan institusional tidak

berpengaruh terhadap terjadinya financial distress.

Sebagian besar pemegang saham perusahaan-perusahaan di

Indonesia adalah memakai nama suatu institusi daripada

nama pribadi. Kondisi ini akan menyulitkan untuk

mengetahui nama-nama direksi atau komisaris yang

mewakili pemegang saham perusahaan.

Tetapi hasil penelitian ini mendukung hasil

penelitian dari Emrinaldi Nur DP (2007) yang menyatakan

bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

kepemilikan institusional dengan perusahaan berstatus

kesulitan keuangan. Peningkatan kepemilikan institusional

dalam perusahaan akan mendorong semakin kecilnya

Page 124: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

107

potensi terjadinya financial distress. Hal ini dikarenakan

semakin besar kepemilikan institusional akan semakin

besar monitor yang dilakukan terhadap perusahaan yang

pada akhirnya akan mampu mendorong semakin kecilnya

potensi financial distress yang mungkin terjadi di dalam

perusahaan.

Kepemilikan institusional adalah persentase jumlah

saham yang dimiliki oleh institusi. Institusi itu sendiri

meliputi pemerintah, perusahaan dan lembaga-lembaga

keuangan lainnya, hal ini dapat membuktikan bahwa peran

dari instutusi-intitusi tersebut besar terhadap perusahaan.

Sehingga institusi-institusi tersebut secara otomatis

memiliki kontrol yang besar terhadap perusahaan. Oleh

karena itu, perusahaanpun akan lebih baik lagi dalam hal

meningkatkan kinerja perusahaan guna untuk

mempertanggungjawabkan kinerjanya dan meningkatkan

kepercayaan para pemegang saham.

Page 125: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

108

Variabel STK (pemegang saham terbesar kedua)

menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar 0.078 dengan

probabilitas sebesar 0.030 di bawah atau lebih kecil dari

nilai signifikansi 0.05 (5 persen). Dengan demikian terbukti

bahwa variabel pemegang saham terbesar kedua

berpengaruh signifikan terhadap terjadinya financial

distress.

Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil

penelitian dari Masruddin (2007) yang menyatakan bahwa

variabel pemegang saham terbesar kedua tidak berpengaruh

terhadap terjadinya financial distress. Tetapi hasil

penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Tsun-

Siou Lee (2004), yang menyatakan bahwa peran pemegang

saham terbesar kedua dalam mengontrol kebijakan yang

diambil oleh pemegang saham terbesar akan mengurangi

peluang pengambilan keputusan yang cenderung

menguntungkan pemilik saham terbesar. Di samping itu

menurut Classen, Djankov & Lang (2000) dalam

Masruddin (2007), menyatakan bahwa untuk perusahaan

keluarga ada kecenderungan bahwa pemegang saham

terbesar kedua, masih ada hubungan keluarga atau masih

dari kelompok usaha yang sama sehingga hak suara yang

Page 126: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

109

dimiliki cenderung mendukung keputusan pemegang saham

mayoritas.

Variabel UDW (ukuran dewan direksi) menunjukkan nilai

koefisien regresi sebesar 0.750 dengan probabilitas sebesar

0.451 lebih besar dari nilai signifikansi sebesar 0.05 (5%).

Hal ini mengandung arti bahwa secara individu (parsial),

terbukti bahwa variabel ukuran dewan direksi tidak

berpengaruh signifikan terhadap terjadinya financial

distress.

Hasil penelitian ini berbanding terbalik dengan hasil

penelitian Masruddin (2007), yang menyatakan bahwa

variabel ukuran dewan direksi berpengaruh secara

signifikan terhadap terjadinya financial distress. Hal ini

tidak konsisten pula dengan penelitian Deni darmawati

(2004) dalam Masruddin (2007) yang menjelaskan bahwa

jumlah dewan direksi yang sesuai dengan besarnya

perusahaan akan lebih efektif dalam monitoring kinerja

perusahaan dan terciptanya network dengan pihak luar

perusahaan.

Page 127: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

110

Tetapi Eisenberg et al. (1998) dalam Khaira Amalia

Fachrudin (2008:41) menyatakan bahwa ada hubungan

negatif antara ukuran dewan dan kinerja prusahaan, dengan

menggunakan sampel di Finlandia.

Dewan direksi menentukan kebijakan perusahaan.

Dewan komisaris memonitor penerapan kebijakan tersebut.

Wardhani (2006) menuliskan bahwa jumlah dewan yang

besar menguntungkan perusahaan dari sudut pandang

resources dependence (Alexander, Fernel, Halporn, 1993;

Goodstein, Gautarn, Boeker, 1994; Mintzberg, 1983).

Maksud dari pandangan resources dependence adalah

bahwa perusahaan akan tergantung dengan dewannya untuk

dapat mengelola sumber dayanya secara lebih baik.

Kerugian dewan yang besar adalah meningkatnya

permasalahan dalam hal komunikasi dan koordinasi serta

turunnya kemampuan dewan untuk mengendalikan

manajemen, sehingga menimbulkan permasalahan agensi

yang muncul dari pemisahan antara manajemen dan kontrol

(Jensen, 1993; Yermack, 1996) dalam (Khaira Amalia

Fchrudin, 2008:41).

Page 128: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

111

Hasil statistik pada pengamatan tahun 2002 yang

dilakukan oleh Khairan Amalia Fachrudin (2008)

menunjukkan semakin banyak direktur semakin besar

kemungkinan perusahaan untuk tidak kesulitan keuangan.

Teori resources dependence mengatakan bahwa perusahaan

tergantung pada dewannya untuk mengelola sumber daya

secara lebih baik.

Variabel KP (kepemilikan publik) menunjukkan nilai

koefisien regresi sebesar 0.048 dengan probabilitas sebesar

0.085 lebih besar dari nilai signifikansi sebesar 0.05 (5%).

Hal ini dapat diartikan bahwa secara individu (parsial)

terbukti bahwa variabel kepemilikan publik tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap terjadinya financial

distress.

Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Masruddin (2007), yang

menyatakan bahwa variabel kepemilikan publik

berpengaruh terhadap terjadinya financial distress.

Masyarakat atau publik dalam hal ini dapat berupa pribadi

atau suatu institusi. Keberadaanya menuntut untuk

diberikannya informasi kinerja perusahaan yang jujur, jelas

Page 129: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

112

dan tepat waktu. Penerapan corporate governance yang

baik, akan banyak mempengaruhi tinggi rendahnya

kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan manajemen

dalam mengelola modal yang ditanamkan ke perusahaan

tersebut. Dengan demikian tanggung jawab perusahaan

dalam menerapkan corporate governance yang baik akan

lebih besar, dimana hal tersebut sebagai bagian dari aspek

transparansi dalam mekanisme corporate governance.

Variabel PP (partisipasi pendiri) menunjukkan nilai

koefisien regresi sebesar 0.849 dengan probabilitas sebesar

0.094 lebih besar dari nilai signifikansi 0.05 (5%). Hal ini

mengandung arti bahwa secara individu (parsial) terbukti

bahwa variabel partisipasi pendiri tidak berpengaruh

terhadap terjadinya financial distress.

Hasil penelitian ini tidak sebanding dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Masruddin (2007), yang

menyatakan bahwa variabel partisipasi pendiri berpengaruh

terhadap terjadinya financial distress. Tetapi hasil ini

konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Tsun-Siou Lee dan Yin Hua Yeh (2004) yang menjelaskan

bahwa semakin besar campur tangan pihak pendiri (dan

Page 130: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

113

keluarga) dalam menjalankan bisnis perusahaan, maka

tingkat kemandirian manajemen dalam mengelola

perusahaan akan cenderung rendah karena adanya campur

tangan dari pihak pendiri perusahaan, sehingga penerapan

prinsip-prinsip transparancy, accountability dan

responsibility akan cenderung lemah yang berarti lemahnya

penerapan corporate governance.

Yeh, Lee, dan Woidtke (2001) melaporkan

perusahaan keluarga yang memiliki tingkat control tinggi

akan memiliki kualitas kinerja keuangan yang rendah,

dibandingkan perusahaan keluarga yang memiliki tingkat

kontrol yang rendah dan telah dimiliki secara luas oleh

publik. Lebih lanjut, mereka menemukan bahwa nilai

perusahaan lebih tinggi ketika pengendali perusahaan

menempatkan wakilnya dalam jajaran manajemen dan

jumlahnya hanya minoritas saja dalam (Indra Surya dan

Ivan Yustiavandana, 2008:39).

Page 131: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

114

Varaibel PK (penyebaran kepemilikan) menunjukkan nilai

koefisien regresi sebesar -1.255 dengan probabilitas sebesar

0.018 lebih kecil dari nilai signifikansi 0.05 (5%). Hal ini

dapat mengandung arti bahwa secara individu (parsial)

terbukti bahwa variabel penyebaran kepemilikan

berpengaruh terhadap terjadinya financial distress.

Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil

penelitian Masruddin (2007), yang menyatakan bahwa

variabel penyebaran kepemilikan tidak berpengaruh

terhadap terjadinya financial distress. Sebabnya adalah

perusahaan dengan struktur kepemilikan saham yang

menyebar (banyak pemilik dengan kepemilikan yang kecil)

menyebabkan pengendalian pemegang saham terhadap

manajemen cenderung lemah, karena tidak adanya

pemegang saham mayoritas dan meratanya hak suara dari

masing-masing pemegang saham. Pemegang saham tidak

mempunyai kemampuan yang cukup untuk mengendalikan

manajemen sehingga manajemen mempunyai derajat

discreation yang tinggi yang memungkinkan mereka untuk

mengambil keputusan yang menguntungkan dirinya sendiri

(Tri gunarsih, 2003). Tetapi ada penelitian lain yang

mendapati bahwa dengan kepemilikan saham yang

Page 132: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

115

menyebar, maka tidak ada pemegang saham yang terlalu

dominan, dengan demikian kebijakan-kebijakan perusahaan

akan banyak ditentukan oleh rapat umum pemegang saham

(RUPS) yang dihadiri oleh perwakilan dari semua

pemegang saham.

Sebuah riset yang dilakukan oleh ekonom Bank

Dunia pada tahun 1998 juga mengungkapkan bahwa

sepanjang tahun 1993 sampai tahun 1997, lebih dari 60

persen saham perusahaan-perusahaan yang terdaftar di

Bursa Efek Jakarta (BEJ) hanya dikuasai oleh sepuluh

keluarga terkaya di Indonesia. Dengan kepemilikan

perusahaan Indonesia yang demikian kerap terjadi sengketa

kepentingan antara pemegang saham mayoritas dengan

pemegang saham minoritas. Sengketa kepentingan pada

perusahaan publik di Indonesia disebabkan pemegang

saham mayoritas umumnya memiliki kontrol yang sangat

besar terhadap perusahaan tersebut. Pemegang saham

mayoritas ini umumnya pemegang saham awal (keluarga)

di mana perusahaan publik di Indonesia pada mulanya

merupakan perusahaan keluarga. Walaupun perusahaan

telah menjadi perusahaan publik, kepemilikan keluarga

masih sangat besar dibandingkan jumlah saham yang

Page 133: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

116

dilepas ke publik dalam (Indra Surya dan Ivan

Yustiavandana, 2008:56)

Forum For Corporate Governance in Indonesia

(2002) mengatakan bahwa pemegang saham mayoritas ini

kerap memanfaatkan kekuatannya pada perusahaan publik

untuk kepentingannya yang sebenarnya merugikan

pemegang saham minoritas. Hal-hal seperti inilah yang

menjadi penyebab sengketa antara pemegang saham

mayoritas dengan pemegang saham minoritas. Belajar dari

perilaku usaha di Indonesia selama kurun waktu yang

sangat panjang telah tercemar dengan berbagai tindakan,

kegiatan, dan modus usaha usaha yang tidak sehat, karena

pola dan kepemilikan usaha yang hanya terkonsentrasi pada

segelintir kelompok dan secara sistematis menerapkan

strategi usahanya dengan bertumpu pada praktik Korupsi,

Kolusi, dan Nepotisme (KKN) dalam (Indra Surya dan Ivan

Yustiavandana, 2008:57)

Page 134: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

117

Tabel 4.12 Hasil Analisis Regresi Logistik

Variabel Independen

Unstandardized Coefficients β)

Sig Parsial (Uji Wald)

Sig Simultan (Uji G)

Interpretasi

(Constant) -25.484 0.000

KM -0.024 0.373 Tidak signifikan

KI -0.046 0.044 Signifikan

STK 0.078 0.030 Signifikan

UDW 0.750 0.451 Tidak signifikan

KP 0.048 0.085 Tidak Signifikan

PP 0.849 0.094 Tidak signifikan

PK -1.255 0.018 Signifikan

Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

=0.310

=0.462

Sumber data : data sekunder yang diolah

Keterangan : *) Signifikansi pada level 5%

Page 135: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

118

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris tentang

pengaruh corporate governance terhadap financial distress pada

perusahaan go publik non sektor keuangan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia dengan menggunakan sampel sebanyak 41 perusahaan pada

delapan periode tahun 2001, 2002, 2003, 2004, 2005, 2006, 2007 dan 2008

sehingga didapatkan jumlah sampel (n) sebanyak 41 x 5 = 205 sampel.

Dari hasil penelitian data dan pembahasan yang dilakukan, dengan

menggunakan regresi logistik maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Obyek penelitian terdiri dari 205 sampel dengan periode pengamatan

selama 5 tahun, hal ini dapat dilihat pada tabel 3.1 dan 3.2 yang

menunjukkan bahwa sebanyak 10 perusahaan mengalami financial

distress dan 31 perusahaan sehat.

2. Secara simultan atau bersama-sama variabel kepemilikan manajerial,

kepemilikan institusional, pemegang saham terbesar kedua, ukuran

dewan direksi, kepemilikan publik, partisipasi pendiri dan penyebaran

kepemilikan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap finacial

distress. Hal ini ditunjukkan oleh angka signifikansi untuk model

regresi logistik ini adalah 0.000. angka signifikansi ini lebih kecil dari

nilai signifikansi 0.05 sehingga H1 diterima atau variabel-variabel

Page 136: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

119

bebas dalam model regresi logistik ini secara simultan atau bersama-

sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat

(financial distress).

3. Secara parsial atau individu kepemilikan institusional, pemegang

saham terbesar kedua, dan penyebaran kepemilikan mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap financial distress. Hal ini

ditunjukkan oleh angka signifikannya sebesar 0.044, 0.030 dan 0.018.

Angka signifikansi ini lebih kecil dari 0.05. Sehingga H2 diterima atau

variabel-variabel bebas yaitu kepemilikan institusional, pemegang

saham terbesar kedua dan penyebaran kepemilikan dalam model

regresi logistik ini secara parsial atau individu mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap variabel terikat (financial distress).

B. Saran

1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel-variabel

lain yang diduga mempengaruhi financial distress perusahaan seperti

komite audit dan komisaris independen.

2. Memperluas penelitian dengan menambah sampel penelitian dari

seluruh perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia sehingga

hasil yang diperoleh akan lebih dapat digeneralisasi dan akan lebih

menggambarkan kondisi sesungguhnya selama jangka panjang.

Page 137: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

120

DAFTAR PUSTAKA

Almilia, Luciana Spica, “Prediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Go Public dengan Menggunakan Analisis Multinomial Logit”, Jurnal Ekonomi & Bisnis, Vol. XII No. 1, STIE Perbanas Surabaya, Maret 2006.

_____________________, Dan Emanuel Kristijadi, “Analisis Rasio Keuangan

untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia (JAAI), Vol. 7 No. 2, STIE Perbanas Surabaya, Desember 2003.

_____________________, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kondisi

Financial Distress Suatu Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 7 No. 1, STIE Perbanas Surabaya, Januari, 2004.

____________________, Dan Lailul L. Sifa, “Reaksi Pasar Publikasi Corporate

Governance Perception Index Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”, Simposium Nasional Akuntansi, IX Padang, 2006.

Amrullah, Khania Vissiani, “Prediksi Financial Distress Perusahaan (Studi

Empirik Pada Perusahaan manufaktur Yang Terdaftar di BEI) Periode 2001-2008”. Skripsi Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.

Atikhasari, Vinanta. “Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance

Terhadap Manajemen Laba”, Skripsi Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Trisakti Jakarta, 2010.

Asri, Dyah Permata Budi. “Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)

dalm Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas”, Fakultas Hukum Universitas Janabadra Yogyakarta.

Effendi. M. Arief, “The Power of Corporate Governance: Teori dan

Imlementasi”. Jakarta: Salemba Empat, 2009. Fachrudin, Khaira Amalia, “Kesulitan Keuangan Perusahaan dan Personal”, USU

Press, Medan, 2008 Ghazali, Imam, “Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”, Badan Penerbit

Universitas Diponegoro, Semarang, 2005.

Page 138: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

121

Habibie, M.Z., “Pengaruh Corporate Governance Terhadap Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”, Skripsi Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Trisakti Jakarta, 2010.

Handayani, Dwi R. dan Bambang Hadinugroho, “Analisis Pengaruh Kepemilikan

Manajerial, Kebijakan Hutang, ROA, Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Deviden (Studi Kasus Pada Perusahaan manufaktur yang Terdaftar di BEJ Tahun 2001-2005)”, Fokus Manajerial, Vol. 7 No. 1, Jurusan Ekonomi fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret, 2009.

Harahap, Sofyan Syarif, “Analisis Kritis atas Laporan Keuangan”, Edisi 1,

Jakarta: Rajawali Pers, 2009. Hui, Huang dan Jing-Jing Zhou, “Relationship between Corporate Governance

and Financial Distress: An Empirical Study of Distressed Companies in China”, Internaational Journal of Management, Desember 2008.

Iqbal, Syaiful dan Nurul Fachriyah, “Corporate Governance Sebagai Alat Praktik

Manajemen Laba (Earnings Management)”. Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang, 2007.

Jogiyanto.2004.”Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman”.BPFE-Yogyakarta.

Kaihatu, Thomas S, “Good Corporate Governance dan Penerapannya di

Indonesia”, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol.8 No.1, Maret. Universitas Kristen Petra Suarbaya, 2006.

Komite Kebijakan Corporate Governance, “Pedoman Good Corporate

Governance Indonesia”. Jakarta: KNKG, 2006. Madura, Jeff, “Introduction To Business (Pengantar Bisnis)”, Edisi 4 Buku 1.

Jakarta: Salemba Emapt, 2007. Masruddin, “Pengaruh Corporate Governance Terhadap Financial Distress (Studi

pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di BEJ)”, Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. XI, No. 2, Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Tadulako Palu, Mei 2007.

Musdholifah, “Analisis Hubungan Financial Distress, Rasio BV/MV, dan Pendapatan Saham pada Perusahaan di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol. 4 No. 2, Agustus 2006.

Page 139: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

122

Nawari, “Analisis Regresi dengan MS Excel 2007 dan SPSS 17”, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2010.

Nur, Emrinaldi DP, “Analisis Pengaruh Praktek Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) Terhadap Kesulitan Keuangan Perusahaan (Financial Distress): Suatu Kajian Empiris”, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 9, No.1, April 2007.

Parulian, Safrida Rumondang, “Hubungan Struktur Kepemilikan, Komisaris Independe dan Kondisi Financial Distress Perusahaan Publik”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 1 Nomor 3, Desember 2007.

Rodoni, Ahmad dan Rahman Muslim, “Prediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Go-Public Menggunakan Analisis Multinomial Logit”, Etikonomi, Vol. 8 No. 2, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Agustus 2009.

______________, dan Herni Ali, “Manajemen Keuangan”. Edisi pertama. Jakarta:

Penerbit Mitra Wacana Media, 2010. Sayidah, Nur, “Pengaruh Kualitas Corporate Governance Terhadap Kinerja

Perusahaan Publik (Studi Kasus Peringkat 10 Besar CGPI Tahun 2003, 2004, 2005)”, Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia (JAAI), Vol. 11 No. 1, Universitas Dr. Soetomo Surabaya, Juni 2007.

Septiana, Riska. “Pengaruh Corporate Governance dan Perumbuhan Terhadap

Peringkat Obligasi”, Skripsi Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.

Sugiono. Arief, “Manajemen Keuangan untuk Praktisi Keuangan”, Jakarta; PT

Gramedia Widiasarana Indonesia, 2009. Suhendah, Rousilita, “Implementasi Konsep Good Corporate Governance di PT.

Astra International Tbk dan Bank central Asia dalam Rangka Meningkatkan Kinerja dan Kepercayaan Masyarakat”, Jurnal Manajemen, Vol. 7 No. 1, Universitas Tarumanegara Jakarta, Februari 2003.

Surya, Indra dan Ivan Yustiviandana, “Penerapan Good Corporate Governance

Mengesampingkan Hak Istimewa Demi Kelangsungan Usaha”. Edisi 1. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008.

Page 140: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

123

Tsun-Siou, Lee dan Yin Hua Yeh, “Corporate Governance and Financial Distress; Evidence from Taiwan”, E-mail: [email protected], 2001.

Widarjo, Agus, “Analisis Statistika Multivariat Terapan”, Yogyakarta: UPP STIM

YKPN, 2010. Wijantini, “Faktor Utama Penyebab Kesulitan Keuangan Perusahaan”, Jurnal

Akuntansi, Vol. XI No. 02, Prasetya Mulya Business School Jakarta, Mei 2007.

Wolfhenson, James D, “Good Corporate Governance, Pengertian dan Konsep

Dasar”, President of The World Bank, 1999.

http://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_publik

http://www.deptan.go.id/bdd/admin/uu/UU-25-07.pdf

http://www.scribd.com/doc/52798915/Analisis-Regresi-Logistik-Multinomial

Page 141: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

124

Lampiran 1: Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptives

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KM 205 .000008 75.300000 4.09867524 1.168651071E1

KI 205 8.530000 99.250000 66.06951220 1.714675222E1

STK 205 .000008 30.570000 9.99700905 7.724999184

KP 205 .750000 66.540000 28.39131707 1.318632464E1

SIZE 205 24,254409 31,760910 27,66177237 1,702393920

Valid N (listwise) 205

Page 142: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

125

Lampiran 2 : Hasil Uji Regresi Logistik Logistic Regression

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 205 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 205 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 205 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of

cases.

Dependent Variable

Encoding

Original

Value Internal Value

0 0

1 1

Block 0: Beginning Block

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant

Step 0 1 228.211 1.024

2 227.770 1.129

3 227.770 1.131

4 227.770 1.131

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 227,770

Page 143: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

126

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant

Step 0 1 228.211 1.024

2 227.770 1.129

3 227.770 1.131

4 227.770 1.131

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 227,770

c. Estimation terminated at iteration number 4

because parameter estimates changed by less than

,001.

Classification Tablea,b

Observed

Predicted

Y Percentage

Correct 0 1

Step 0 Y 0 0 50 .0

1 0 155 100.0

Overall Percentage 75.6

a. Constant is included in the model.

b. The cut value is ,500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant 1.131 .163 48.393 1 .000 3.100

Page 144: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

127

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variables KM 8.887 1 .003

KI 3.724 1 .054

STK .039 1 .844

UDW 4.148 1 .042

KP 19.299 1 .000

PP .872 1 .350

PK 2.266 1 .132

SIZE 28.549 1 .000

SP 4.468 1 .035

Overall Statistics 56.575 9 .000

Block 1: Method = Enter

Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log

likelihood

Coefficients

Constant KM KI STK UDW KP PP PK SIZE SP

Step 1 1 175.096 -8.490 -.021 -.020 .033 .003 .012 .428 -.636 .373 .839

2 156.049 -16.687 -.023 -.034 .054 .311 .028 .637 -1.020 .688 1.618

3 151.984 -22.923 -.023 -.043 .070 .620 .042 .790 -1.193 .915 2.094

4 151.667 -25.251 -.024 -.046 .077 .739 .047 .844 -1.249 1.000 2.251

5 151.665 -25.482 -.024 -.046 .078 .750 .048 .849 -1.255 1.008 2.265

6 151.665 -25.484 -.024 -.046 .078 .750 .048 .849 -1.255 1.008 2.265

7 151.665 -25.484 -.024 -.046 .078 .750 .048 .849 -1.255 1.008 2.265 a. Method: Enter b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 227,770 d. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter estimates changed by less than ,001.

Page 145: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

128

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 76.105 9 .000

Block 76.105 9 .000

Model 76.105 9 .000

Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 151.665a .310 .462

a. Estimation terminated at iteration number 7 because

parameter estimates changed by less than ,001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 4.725 8 .787

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

Y = 0 Y = 1

Total Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 17 16.242 4 4.758 21

2 10 11.950 11 9.050 21

3 7 8.138 14 12.862 21

4 9 6.231 12 14.769 21

5 4 3.559 17 17.441 21

6 2 1.992 19 19.008 21

7 0 1.087 21 19.913 21

8 1 .557 20 20.443 21

9 0 .204 21 20.796 21

10 0 .040 16 15.960 16

Page 146: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

129

Classification Tablea

Observed

Predicted

Y Percentage

Correct 0 1

Step 1 Y 0 25 25 50.0

1 13 142 91.6

Overall Percentage 81.5

a. The cut value is ,500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a KM -.024 .027 .794 1 .373 .976

KI -.046 .023 4.049 1 .044 .955

STK .078 .036 4.689 1 .030 1.081

UDW .750 .996 .567 1 .451 2.117

KP .048 .028 2.962 1 .085 1.049

PP .849 .507 2.799 1 .094 2.337

PK -1.255 .533 5.552 1 .018 .285

SIZE 1.008 .231 19.044 1 .000 2.741

SP 2.265 .700 10.473 1 .001 9.633

Constant -25.484 6.901 13.638 1 .000 .000

a. Variable(s) entered on step 1: KM, KI, STK, UDW, KP, PP, PK, SIZE, SP.

Correlation Matrix

Constant KM KI STK UDW KP PP PK SIZE SP

Step 1 Constant 1.000 -.449 -.104 -.334 -.462 -.216 -.509 .046 -.940 -.417

KM -.449 1.000 .750 -.091 -.005 .443 .404 .207 .212 .144

KI -.104 .750 1.000 -.155 -.186 .565 .241 .124 -.197 -.065

STK -.334 -.091 -.155 1.000 .181 .008 .093 -.497 .352 .216

UDW -.462 -.005 -.186 .181 1.000 -.118 .272 -.054 .400 .482

KP -.216 .443 .565 .008 -.118 1.000 .136 -.005 -.012 .224

PP -.509 .404 .241 .093 .272 .136 1.000 .063 .393 .317

PK .046 .207 .124 -.497 -.054 -.005 .063 1.000 -.113 -.107

SIZE -.940 .212 -.197 .352 .400 -.012 .393 -.113 1.000 .346

SP -.417 .144 -.065 .216 .482 .224 .317 -.107 .346 1.000

Page 147: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

130

Lampiran 3 : Data variabel Kepemilikan Manajerial (dalam persentase)

TABEL 1 PERUSAHAAN SEHAT/NON FINANCIAL DISTRESS

NO.

NAMA PERUSAHAAN KODE TAHUN 2001 2002 2003 2004 2005

1. PT. Astra Agro Lestari Tbk AALI 1.36 3.60 3.22 0.08 0.08 2. PT. Aneka Tambang Tbk ANTM 0.043 0.044 0.025 0.015 0.016 3. PT. Astra International Tbk ASII 0.02 0.01 0.01 0.09 0.04 4. PT. Sepatu Bata Tbk BATA 0.28 0.24 0.20 0.0094 0.0094 5. PT. Berlian Laju Tanker Tbk BLTA 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 6. PT. Citra Tubindo Tbk CTBN 0.65 0.65 0.63 0.641 0.641 7. PT.. Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS 1.9 1.9 0.83 1.9 1.9 8. PT. Gudang Garam Tbk GGRM 1.75 1.74 1.74 1.74 2.06 9. PT. Hanjaya Mandula Sampoerna Tbk HMSP 6.72 2.69 1.97 2.0 2.0 10. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 0.522 0.51 0.47 0.12 0.05 11. PT. Jaya Pari Steel Tbk JPRS 15.53 2.20 2.20 2.20 2.20 12. PT. Jaya Real Property Tbk JPRT 0.0001 0.001 0.001 0.001 0.001 13. PT. Kimia Farma Tbk KAEF 0.97 0.97 0.97 0.97 0.40 14. PT. Lion Metal Works Tbk LION 0.18 0.18 0.18 0.18 0.18 15. PT. Lionmesh Prima Tbk LMSH 25.78 25.78 25.78 25.61 25.61 16. PT. Lippo Cikarang Tbk LPCK 1.46 2.85 2.85 2.85 2.85 17 PT. Petrosea Tbk PTRO 0.39 0.43 0.42 0.19 0.19 18. PT. Pyramid Farma Tbk PYFA 23.08 23.08 23.08 23.08 23.08 19. PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk RALS 3.71 3.71 3.71 3.71 3.71 20. PT. Rig Tenders RIGS 0.03 0.03 0.03 0.002 0.00045 21. PT. Samudera Indonesia Tbk SMDR 2.29 2.29 2.29 2.29 2.29 22. PT. Semen Gresik Tbk SMGR 0.0010 0.00013 0.00013 0.00013 0.000033 23. PT. Summarecon Agung Tbk SMRA 0.66 0.66 0.37 0.37 0.36 24. PT. Selamat Sempurna Tbk SMSM 1.91 1.91 1.9 1.9 1.9 25. PT. Siantar Top Tbk STTP 6.28 6.28 8.18 6.28 6.28 26. PT. Mandom Indonesia Tbk TCID 2.00 2.01 1.80 1.80 0.9672 27. PT. Tigaraksa Satria Tbk TGKA 0.012 0.003 0.012 0.012 0.01 28. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM 0.408 0.408 0.000626 0.00041 0.00038 29. PT. Unggul Indah Cahaya Tbk UNIC 0.049 0.04 0.04 0.04 0.04 30. PT. Unilever Indonesia Tbk UNVR 0.003 0.003 0.002 0.001 0.001 31. PT. Eterindo Wahanatama Tbk ETWA 0.33 0.29 0.31 0.25 0.06

Page 148: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

131

TABEL 2

PERUSAHAAN FINANCIAL DISTRESS

NO. NAMA PERUSAHAAN KODE TAHUN 2001 2002 2003 2004 2005

1. PT. Adhi Chandra Automotive Tbk ACAP 0.000008 0.000012 0.000012 0.000012 0.000012 2. PT. Bahtera Admina Samudra Tbk BASS 0.01 0.01 0.0003 0.0003 0.00028 3. PT. Bukaka Teknik Utama Tbk BUKK 0.24 0.24 0.24 8.86 9.15 4. PT. Dankos Laboratories Tbk DNKS 0.0053 0.0038 0.0075 0.067 0.0012 5. PT. Komatsu Indonesia Tbk KOMI 0.099 0.086 0.086 0.079 0.079 6. PT. Korpora Persada Investama Tbk KOPI 75.3 68.0 68.0 68.0 68.0 7. PT. Ryane Adibusana Tbk RYAN 5.08 5.1 2.69 4.5 1.82 8. PT. Sari Husada Tbk SHDA 0.0013 0.0006 0.0006 1.42 0.0148 9. PT. Summitplast Tbk SMPL 1.89 1.89 0.60 0.60 0.60 10. PT. Surya Dumai Industri Tbk SUDI 5.92 5.92 4.67 4.67 4.67

Page 149: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

132

Lampiran 4 : Data variabel Kepemilikan Institusional (dalam persentase)

TABEL 3 PERUSAHAAN SEHAT/NON FINANCIAL DISTRESS

NO.

NAMA PERUSAHAAN KODE TAHUN

2001 2002 2003 2004 2005 1. PT. Astra Agro Lestari Tbk AALI 74.1 66.84 79.94 79.94 79.68 2. PT. Aneka Tambang Tbk ANTM 65.0 70.75 70.42 70.0 75.0 3. PT. Astra International Tbk ASII 50.35 51.86 41.94 47.55 50.11 4. PT. Sepatu Bata Tbk BATA 80.6 80.6 80.6 72.6 84.1 5. PT. Berlian Laju Tanker Tbk BLTA 62.31 51.97 63.19 45.38 45.35 6. PT. Citra Tubindo Tbk CTBN 70.86 63.36 63.36 63.54 58.08 7. PT.. Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS 49.67 49.67 49.67 65.29 65.29 8. PT. Gudang Garam Tbk GGRM 72.12 72.12 72.12 72.12 72.12 9. PT. Hanjaya Mandula Sampoerna Tbk HMSP 32.06 42.53 44.78 44.78 97.95 10. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 48.0 51.89 51.53 51.53 51.53 11. PT. Jaya Pari Steel Tbk JPRS 29.76 30.78 32.18 32.18 32.18 12. PT. Jaya Real Property Tbk JPRT 68.07 74.13 74.42 74.42 75.95 13. PT. Kimia Farma Tbk KAEF 90.03 90.03 90.03 90.02 90.03 14. PT. Lion Metal Works Tbk LION 57.7 57.7 57.7 57.7 57.7 15. PT. Lionmesh Prima Tbk LMSH 32.22 32.22 32.22 37.56 37.62 16. PT. Lippo Cikarang Tbk LPCK 64.12 57.79 57.79 57.79 52.99 17 PT. Petrosea Tbk PTRO 80.46 79.24 82.29 82.29 77.90 18. PT. Pyramid Farma Tbk PYFA 53.85 53.85 53.85 53.85 53.85 19. PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk RALS 65.50 65.50 65.50 64.07 63.78 20. PT. Rig Tenders RIGS 70.47 76.82 70.47 77.47 96.85 21. PT. Samudera Indonesia Tbk SMDR 78.82 74.26 75.0 75.0 66.48 22. PT. Semen Gresik Tbk SMGR 51.01 51.01 51.01 76.53 76.54 23. PT. Summarecon Agung Tbk SMRA 39.93 39.93 39.93 39.93 33.1 24. PT. Selamat Sempurna Tbk SMSM 68.02 68.02 68.02 62.08 68.02 25. PT. Siantar Top Tbk STTP 65.5 65.5 65.5 71.22 66.14 26. PT. Mandom Indonesia Tbk TCID 68.03 77.62 60.12 60.12 79.5 27. PT. Tigaraksa Satria Tbk TGKA 95.3 93.12 93.17 97.83 93.2 28. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM 54.29 65.98 66.6 65.88 68.04 29. PT. Unggul Indah Cahaya Tbk UNIC 73.38 63.74 73.38 73.38 74.04 30. PT. Unilever Indonesia Tbk UNVR 85.0 85.0 85.0 84.99 85.0 31. PT. Eterindo Wahanatama Tbk ETWA 68.98 60.25 73.78 73.78 73.78

Page 150: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

133

TABEL 4

PERUSAHAAN FINANCIAL DISTRESS

NO. NAMA PERUSAHAAN KODE TAHUN 2001 2002 2003 2004 2005

1. PT. Adhi Chandra Automotive Tbk ACAP 64.92 64.93 64.93 64.93 64.92 2. PT. Bahtera Admina Samudra Tbk BASS 80.36 72.74 74.43 74.43 84.0 3. PT. Bukaka Teknik Utama Tbk BUKK 56.98 67.4 67.4 64.19 63.65 4. PT. Dankos Laboratories Tbk DNKS 71.46 78.69 76.78 80.09 81.25 5. PT. Komatsu Indonesia Tbk KOMI 80.49 83.93 90.26 84.0 84.0 6. PT. Korpora Persada Investama Tbk KOPI 8.53 10.49 17.24 27.24 45.0 7. PT. Ryane Adibusana Tbk RYAN 86.67 67.64 73.05 69.05 52.47 8. PT. Sari Husada Tbk SHDA 80.80 80.80 80.85 87.08 98.59 9. PT. Summitplast Tbk SMPL 74.85 92.02 82.56 88.67 99.25 10. PT. Surya Dumai Industri Tbk SUDI 63.93 63.93 71.52 71.52 71.52

Page 151: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

134

LAMPIRAN 5 : Data variabel Pemegang Saham Terbesar Kedua (dalam persentase)

TABEL 5 PERUSAHAAN SEHAT/NON FINANCIAL DISTRESS

NO.

NAMA PERUSAHAAN KODE TAHUN

2001 2002 2003 2004 2005 1. PT. Astra Agro Lestari Tbk AALI 7.01 3.65 3.22 0.06 0.06 2. PT. Aneka Tambang Tbk ANTM 0.010 5.75 5.42 5.0 10.0 3. PT. Astra International Tbk ASII 7.5 8.06 4.90 4.90 0.02 4. PT. Sepatu Bata Tbk BATA 8.0 8.0 8.0 7.60 7.60 5. PT. Berlian Laju Tanker Tbk BLTA 17.32 16.19 12.36 0.06 0.06 6. PT. Citra Tubindo Tbk CTBN 25.0 25.0 25.0 25.0 25.0 7. PT.. Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS 6.32 6.32 5.68 14.50 14.50 8. PT. Gudang Garam Tbk GGRM 5.32 5.32 5.32 5.32 5.32 9. PT. Hanjaya Mandula Sampoerna Tbk HMSP 5.2 6.68 7.17 7.17 2.05 10. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 12.16 0.306 0.39 0.10 0.04 11. PT. Jaya Pari Steel Tbk JPRS 17.22 17.22 17.22 17.22 17.22 12. PT. Jaya Real Property Tbk JPRT 0.001 0.001 0.001 0.001 12.36 13. PT. Kimia Farma Tbk KAEF 0.97 0.97 0.97 0.42 0.40 14. PT. Lion Metal Works Tbk LION 28.85 28.85 28.85 28.85 28.85 15. PT. Lionmesh Prima Tbk LMSH 14.09 14.09 14.09 14.09 14.09 16. PT. Lippo Cikarang Tbk LPCK 15.59 15.59 15.59 15.59 10.79 17 PT. Petrosea Tbk PTRO 6.98 0.15 0.15 0.15 0.15 18. PT. Pyramid Farma Tbk PYFA 11.54 11.54 11.54 11.54 11.54 19. PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk RALS 3.71 3.71 3.71 3.71 3.70 20. PT. Rig Tenders RIGS 11.37 11.37 11.37 11.41 11.41 21. PT. Samudera Indonesia Tbk SMDR 8.52 8.52 8.52 8.52 8.50 22. PT. Semen Gresik Tbk SMGR 25.53 25.53 25.53 25.53 25.53 23. PT. Summarecon Agung Tbk SMRA 8.58 8.58 8.58 8.58 8.17 24. PT. Selamat Sempurna Tbk SMSM 1.53 1.53 1.53 1.52 1.52 25. PT. Siantar Top Tbk STTP 6.28 6.28 6.28 6.28 6.28 26. PT. Mandom Indonesia Tbk TCID 6.31 11.19 11.18 7.91 11.31 27. PT. Tigaraksa Satria Tbk TGKA 20.26 25.08 25.06 25.06 30.57 28. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM 0.223 8.73 8.89 8.12 9.18 29. PT. Unggul Indah Cahaya Tbk UNIC 10.11 9.61 10.11 10.11 10.11 30. PT. Unilever Indonesia Tbk UNVR 3.3 2.9 5.0 5.0 5.0 31. PT. Eterindo Wahanatama Tbk ETWA 21.83 21.83 14.25 14.25 14.25

Page 152: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

135

TABEL 6 PERUSAHAAN FINANCIAL DISTRESS

NO. NAMA PERUSAHAAN KODE TAHUN 2001 2002 2003 2004 2005

1. PT. Adhi Chandra Automotive Tbk ACAP 0.000008 0.000012 0.000012 0.000012 0.000012 2. PT. Bahtera Admina Samudra Tbk BASS 9.38 6.10 8.02 8.02 10.69 3. PT. Bukaka Teknik Utama Tbk BUKK 8.26 9.88 9.88 9.95 9.88 4. PT. Dankos Laboratories Tbk DNKS 0.0038 7.23 5.32 8.63 9.79 5. PT. Komatsu Indonesia Tbk KOMI 18.28 18.28 18.28 5.0 5.0 6. PT. Korpora Persada Investama Tbk KOPI 8.53 10.49 9.01 19.0 10.0 7. PT. Ryane Adibusana Tbk RYAN 2.5 1.82 20.58 18.18 18.18 8. PT. Sari Husada Tbk SHDA 10.67 12.16 10.79 5.15 5.15 9. PT. Summitplast Tbk SMPL 21.38 21.38 21.38 21.38 9.27 10. PT. Surya Dumai Industri Tbk SUDI 5.92 5.92 21.05 21.05 12.36

Page 153: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

136

Lampiran 6 : Data Variabel Ukuran Dewan Direksi (dummy variabel)

Tabel 7

Perusahaan Sehat/Non Financial Distress

NO.

NAMA PERUSAHAAN KODE TAHUN

2001 2002 2003 2004 2005 1. PT. Astra Agro Lestari Tbk AALI 1 1 1 1 1 2. PT. Aneka Tambang Tbk ANTM 1 1 1 1 1 3. PT. Astra International Tbk ASII 1 1 1 1 1 4. PT. Sepatu Bata Tbk BATA 1 1 1 1 1 5. PT. Berlian Laju Tanker Tbk BLTA 1 1 1 1 1 6. PT. Citra Tubindo Tbk CTBN 1 1 1 1 1 7. PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS 1 1 1 0 0 8. PT. Gudang Garam Tbk GGRM 0 0 0 0 0 9. PT. Hanjaya Mandula Sampoerna Tbk HMSP 1 1 1 1 1 10. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 0 0 0 0 0 11. PT. Jaya Pari Steel Tbk JPRS 1 1 1 1 1 12. PT. Jaya Real Property Tbk JPRT 1 1 1 1 1 13. PT. Kimia Farma Tbk KAEF 1 1 1 1 1 14. PT. Lion Metal Works Tbk LION 1 1 1 1 1 15. PT. Lionmesh Prima Tbk LMSH 1 1 1 1 1 16. PT. Lippo Cikarang Tbk LPCK 1 1 1 1 1 17 PT. Petrosea Tbk PTRO 1 1 1 1 1 18. PT. Pyramid Farma Tbk PYFA 1 1 1 1 1 19. PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk RALS 1 1 1 1 1 20. PT. Rig Tenders RIGS 1 1 1 1 1 21. PT. Samudera Indonesia Tbk SMDR 1 1 1 1 1 22. PT. Semen Gresik Tbk SMGR 1 0 1 1 1 23. PT. Summarecon Agung Tbk SMRA 1 1 1 1 1 24. PT. Selamat Sempurna Tbk SMSM 1 1 1 1 1 25. PT. Siantar Top Tbk STTP 1 1 1 1 1 26. PT. Mandom Indonesia Tbk TCID 0 0 0 0 0 27. PT. Tigaraksa Satria Tbk TGKA 1 1 1 1 1 28. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM 1 1 1 1 1 29. PT. Unggul Indah Cahaya Tbk UNIC 1 1 1 1 1 30. PT. Unilever Indonesia Tbk UNVR 0 0 0 0 0 31. PT. Eterindo Wahanatama Tbk ETWA 1 1 1 1 1

Page 154: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

137

Tabel 8 Perusahaan Financial Distress

NO. NAMA PERUSAHAAN KODE TAHUN 2001 2002 2003 2004 2005

1. PT. Adhi Chandra Automotive Tbk ACAP 1 1 1 1 1 2. PT. Bahtera Admina Samudra Tbk BASS 1 1 1 1 1 3. PT. Bukaka Teknik Utama Tbk BUKK 1 1 1 1 1 4. PT. Dankos Laboratories Tbk DNKS 1 1 1 1 1 5. PT. Komatsu Indonesia Tbk KOMI 0 0 1 1 1 6. PT. Korpora Persada Investama Tbk KOPI 1 1 1 1 1 7. PT. Ryane Adibusana Tbk RYAN 1 1 1 1 1 8. PT. Sari Husada Tbk SHDA 1 1 1 1 1 9. PT. Summitplast Tbk SMPL 1 1 1 1 1 10. PT. Surya Dumai Industri Tbk SUDI 1 1 1 1 1

Page 155: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

138

Lampiran 7 : Data Varaibel Kepemilikan Publik (dalam persentase)

Tabel 9 Perusahaan Sehat/Non Financial Distress

NO.

NAMA PERUSAHAAN KODE TAHUN

2001 2002 2003 2004 2005 1. PT. Astra Agro Lestari Tbk AALI 24.60 29.51 20.06 20.06 20.32 2. PT. Aneka Tambang Tbk ANTM 35.0 35.0 35.0 35.0 35.0 3. PT. Astra International Tbk ASII 49.63 48.13 58.06 52.36 49.89 4. PT. Sepatu Bata Tbk BATA 19.40 19.40 19.40 27.40 15.90 5. PT. Berlian Laju Tanker Tbk BLTA 37.49 47.91 36.69 54.50 54.53 6. PT. Citra Tubindo Tbk CTBN 28.62 36.22 36.43 36.46 41.92 7. PT.. Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS 41.11 41.11 41.75 34.71 34.71 8. PT. Gudang Garam Tbk GGRM 26.13 26.14 26.14 26.14 25.82 9. PT. Hanjaya Mandula Sampoerna Tbk HMSP 61.22 54.78 53.25 53.25 2.05 10. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 52.0 48.11 48.47 48.47 48.47 11. PT. Jaya Pari Steel Tbk JPRS 19.27 18.25 16.85 16.85 16.85 12. PT. Jaya Real Property Tbk JPRT 31.93 25.87 25.58 25.58 24.05 13. PT. Kimia Farma Tbk KAEF 9.0 9.0 9.0 9.56 9.7 14. PT. Lion Metal Works Tbk LION 42.12 42.12 42.12 42.12 42.12 15. PT. Lionmesh Prima Tbk LMSH 41.98 42.0 42.0 36.83 36.77 16. PT. Lippo Cikarang Tbk LPCK 35.88 42.21 39.36 39.36 44.16 17 PT. Petrosea Tbk PTRO 19.54 20.76 17.71 17.71 22.10 18. PT. Pyramid Farma Tbk PYFA 23.07 23.07 23.07 23.07 23.07 19. PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk RALS 30.79 30.79 30.79 32.22 32.52 20. PT. Rig Tenders RIGS 29.39 23.04 29.39 22.42 3.04 21. PT. Samudera Indonesia Tbk SMDR 21.45 23.45 22.71 22.71 31.23 22. PT. Semen Gresik Tbk SMGR 23.46 23.46 23.46 23.47 23.46 23. PT. Summarecon Agung Tbk SMRA 60.07 60.07 60.07 60.07 66.54 24. PT. Selamat Sempurna Tbk SMSM 30.07 30.07 30.08 30.08 30.08 25. PT. Siantar Top Tbk STTP 28.22 28.22 26.32 22.50 27.58 26. PT. Mandom Indonesia Tbk TCID 4.70 6.88 39.88 2.17 6.80 27. PT. Tigaraksa Satria Tbk TGKA 31.97 22.38 6.83 31.97 20.50 28. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM 45.71 34.02 33.40 33.41 31.96 29. PT. Unggul Indah Cahaya Tbk UNIC 26.62 36.26 26.62 26.62 25.96 30. PT. Unilever Indonesia Tbk UNVR 15.0 15.0 15.0 15.01 15.0 31. PT. Eterindo Wahanatama Tbk ETWA 30.61 39.34 25.81 25.93 25.93

Page 156: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

139

Tabel 10 Perusahaan Financial Distress

NO. NAMA PERUSAHAAN KODE TAHUN 2001 2002 2003 2004 2005

1. PT. Adhi Chandra Automotive Tbk ACAP 35.08 35.07 35.07 35.07 35.08 2. PT. Bahtera Admina Samudra Tbk BASS 19.64 27.26 19.47 19.47 16.0 3. PT. Bukaka Teknik Utama Tbk BUKK 41.93 25.95 25.95 26.95 27.33 4. PT. Dankos Laboratories Tbk DNKS 28.54 28.54 23.22 19.91 18.75 5. PT. Komatsu Indonesia Tbk KOMI 19.51 16.07 9.74 16.0 16.0 6. PT. Korpora Persada Investama Tbk KOPI 16.17 21.52 14.77 14.77 37.0 7. PT. Ryane Adibusana Tbk RYAN 8.25 8.25 16.98 22.59 27.59 8. PT. Sari Husada Tbk SHDA 19.2 19.2 19.15 12.92 1.41 9. PT. Summitplast Tbk SMPL 25.15 6.09 7.57 11.60 0.75 10. PT. Surya Dumai Industri Tbk SUDI 30.15 30.15 23.81 23.81 23.81

Page 157: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

140

Lampiran 8 : Data Variabel Partisipasi Pendiri (dummy variabel)

Tabel 11 Perusahaan Sehat/Non Financial Distress

NO.

NAMA PERUSAHAAN KODE TAHUN

2001 2002 2003 2004 2005 1. PT. Astra Agro Lestari Tbk AALI 0 0 0 0 0 2. PT. Aneka Tambang Tbk ANTM 0 0 0 0 0 3. PT. Astra International Tbk ASII 0 0 0 0 0 4. PT. Sepatu Bata Tbk BATA 0 0 0 0 0 5. PT. Berlian Laju Tanker Tbk BLTA 0 0 0 0 0 6. PT. Citra Tubindo Tbk CTBN 1 1 1 1 1 7. PT.. Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS 1 1 0 0 0 8. PT. Gudang Garam Tbk GGRM 1 1 1 1 1 9. PT. Hanjaya Mandula Sampoerna Tbk HMSP 1 1 1 1 0 10. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 0 0 0 0 0 11. PT. Jaya Pari Steel Tbk JPRS 1 1 1 1 1 12. PT. Jaya Real Property Tbk JPRT 1 1 1 1 1 13. PT. Kimia Farma Tbk KAEF 0 0 0 0 0 14. PT. Lion Metal Works Tbk LION 1 1 1 1 1 15. PT. Lionmesh Prima Tbk LMSH 0 0 0 0 0 16. PT. Lippo Cikarang Tbk LPCK 0 0 0 0 0 17 PT. Petrosea Tbk PTRO 0 0 0 0 0 18. PT. Pyramid Farma Tbk PYFA 1 1 1 1 1 19. PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk RALS 0 0 0 0 0 20. PT. Rig Tenders Tbk RIGS 0 0 0 0 0 21. PT. Samudera Indonesia Tbk SMDR 0 0 0 0 0 22. PT. Semen Gresik Tbk SMGR 0 0 0 0 0 23. PT. Summarecon Agung Tbk SMRA 1 1 1 1 1 24. PT. Selamat Sempurna Tbk SMSM 1 1 1 1 1 25. PT. Siantar Top Tbk STTP 1 1 1 1 1 26. PT. Mandom Indonesia Tbk TCID 1 1 1 1 1 27. PT. Tigaraksa Satria Tbk TGKA 0 0 0 0 0 28. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM 0 0 0 0 0 29. PT. Unggul Indah Cahaya Tbk UNIC 0 0 0 0 0 30. PT. Unilever Indonesia Tbk UNVR 0 0 0 0 0 31. PT. Eterindo Wahanatama Tbk ETWA 1 1 1 1 1

Page 158: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

141

Tabel 12 Perusahaan Financial Distress

NO. NAMA PERUSAHAAN KODE TAHUN 2001 2002 2003 2004 2005

1. PT. Adhi Chandra Automotive Tbk ACAP 1 1 1 1 1 2. PT. Bahtera Admina Samudra Tbk BASS 0 0 0 0 0 3. PT. Bukaka Teknik Utama Tbk BUKK 1 1 1 1 1 4. PT. Dankos Laboratories Tbk DNKS 0 0 0 0 0 5. PT. Komatsu Indonesia Tbk KOMI 0 0 0 0 0 6. PT. Korpora Persada Investama Tbk KOPI 0 0 0 0 0 7. PT. Ryane Adibusana Tbk RYAN 0 0 1 1 0 8. PT. Sari Husada Tbk SHDA 0 0 0 0 0 9. PT. Summitplast Tbk SMPL 1 1 1 1 0 10. PT. Surya Dumai Industri Tbk SUDI 0 0 0 0 0

Page 159: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

142

Lampiran 9 : Data Variabel Penyebaran Kepemilikan (dummy variabel)

Tabel 13 Perusahaan Sehat/ Non Financial Distress

NO.

NAMA PERUSAHAAN KODE TAHUN

2001 2002 2003 2004 2005 1. PT. Astra Agro Lestari Tbk AALI 1 0 1 0 0 2. PT. Aneka Tambang Tbk ANTM 0 1 0 0 0 3. PT. Astra International Tbk ASII 1 1 0 0 0 4. PT. Sepatu Bata Tbk BATA 1 0 1 1 1 5. PT. Berlian Laju Tanker Tbk BLTA 1 1 1 1 1 6. PT. Citra Tubindo Tbk CTBN 1 0 1 1 1 7. PT.. Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS 1 0 1 1 1 8. PT. Gudang Garam Tbk GGRM 1 1 1 1 1 9. PT. Hanjaya Mandula Sampoerna Tbk HMSP 1 1 1 1 0 10. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 1 0 0 0 0 11. PT. Jaya Pari Steel Tbk JPRS 1 0 1 1 1 12. PT. Jaya Real Property Tbk JPRT 0 1 0 0 1 13. PT. Kimia Farma Tbk KAEF 0 1 0 0 0 14. PT. Lion Metal Works Tbk LION 1 0 1 1 1 15. PT. Lionmesh Prima Tbk LMSH 1 1 1 1 1 16. PT. Lippo Cikarang Tbk LPCK 1 0 1 1 1 17 PT. Petrosea Tbk PTRO 1 0 0 0 0 18. PT. Pyramid Farma Tbk PYFA 0 1 0 0 0 19. PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk RALS 0 1 0 0 0 20. PT. Rig Tenders Tbk RIGS 1 0 1 1 1 21. PT. Samudera Indonesia Tbk SMDR 1 0 1 1 1 22. PT. Semen Gresik Tbk SMGR 1 1 1 1 1 23. PT. Summarecon Agung Tbk SMRA 1 1 1 1 1 24. PT. Selamat Sempurna Tbk SMSM 0 0 0 0 0 25. PT. Siantar Top Tbk STTP 1 1 1 1 1 26. PT. Mandom Indonesia Tbk TCID 1 0 1 1 1 27. PT. Tigaraksa Satria Tbk TGKA 1 0 1 1 1 28. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM 0 1 1 1 1 29. PT. Unggul Indah Cahaya Tbk UNIC 1 1 1 1 1 30. PT. Unilever Indonesia Tbk UNVR 0 0 0 0 0 31. PT. Eterindo Wahanatama Tbk ETWA 1 1 1 1 1

Page 160: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

143

Tabel 14

Perusahaan Financial Distress

NO. NAMA PERUSAHAAN KODE TAHUN 2001 2002 2003 2004 2005

1. PT. Adhi Chandra Automotive Tbk ACAP 0 0 0 0 0 2. PT. Bahtera Admina Samudra Tbk BASS 1 1 1 1 1 3. PT. Bukaka Teknik Utama Tbk BUKK 1 1 1 1 1 4. PT. Dankos Laboratories Tbk DNKS 0 1 1 1 1 5. PT. Komatsu Indonesia Tbk KOMI 1 1 1 1 1 6. PT. Korpora Persada Investama Tbk KOPI 0 0 0 1 1 7. PT. Ryane Adibusana Tbk RYAN 0 1 1 1 1 8. PT. Sari Husada Tbk SHDA 1 1 1 1 1 9. PT. Summitplast Tbk SMPL 1 1 1 1 1 10. PT. Surya Dumai Industri Tbk SUDI 0 0 1 1 1

Page 161: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

144

Lampiran 10 : Data Variabel Kontrol Ukuran Perusahaan (dalam logaritma natural Total Asset)

Tabel 15

Perusahaan Sehat/Non Financial Distress

NO.

NAMA PERUSAHAAN KODE TAHUN

2001 2002 2003 2004 2005 1. PT. Astra Agro Lestari Tbk AALI 28,54690176 28,59098456 28,67647311 28,84973109 28,79157951 2. PT. Aneka Tambang Tbk ANTM 28,56927332 28,96246507 29,09585952 29,42986311 29,48774308 3. PT. Astra International Tbk ASII 30,91093733 30,89623095 30,94172134 31,29829517 31,54276132 4. PT. Sepatu Bata Tbk BATA 26,1300474 26,07076377 26,17113619 26,2867704 26,44612846 5. PT. Berlian Laju Tanker Tbk BLTA 28,82195914 28,58302951 28,73309972 29,11124152 29,69897025 6. PT. Citra Tubindo Tbk CTBN 27,29556796 27,22838301 27,20839561 27,20110244 27,69295124 7. PT.. Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS 25,60317722 28,93994484 28,91161657 29,17970236 29,15971307 8. PT. Gudang Garam Tbk GGRM 30,22986073 30,36880506 30,48397359 30,65589409 30,73034063 9. PT. Hanjaya Mandula Sampoerna Tbk HMSP 29,87920704 29,91514423 29,95318999 30,09054714 30,11046286 10. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 30,20351319 30,35569347 30,35945247 30,38068378 30,32470758 11. PT. Jaya Pari Steel Tbk JPRS 25,26633719 25,57084088 25,5974703 26,22630613 26,04622703 12. PT. Jaya Real Property Tbk JPRT 27,95204971 27,95431113 27,94486204 27,95878051 28,00145714 13. PT. Kimia Farma Tbk KAEF 27,80342364 27,66884181 27,94447692 27,79095902 27,79450213 14. PT. Lion Metal Works Tbk LION 25,32942553 25,40782929 25,51596069 25,71167597 25,82939311 15. PT. Lionmesh Prima Tbk LMSH 24,39352297 24,27440505 24,25440902 24,47858825 24,46438189 16. PT. Lippo Cikarang Tbk LPCK 27,46218107 27,70536949 27,67642173 27,75310777 27,73589091 17 PT. Petrosea Tbk PTRO 27,24180379 27,26285179 27,23801853 27,42394774 27,6735249 18. PT. Pyramid Farma Tbk PYFA 25,06275025 24,96819759 24,94669232 24,97788515 25,06122302 19. PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk RALS 28,43392543 28,46025742 28,55221023 28,57050793 28,48037985 20. PT. Rig Tenders Tbk RIGS 26,89314432 26,86197297 26,98512577 27,14333242 27,23112099 21. PT. Samudera Indonesia Tbk SMDR 28,47965166 28,36507509 28,351513 28,58747827 28,80493968 22. PT. Semen Gresik Tbk SMGR 29,80156799 29,55852665 29,51193473 29,52801574 29,61847949 23. PT. Summarecon Agung Tbk SMRA 27,30405892 27,57930879 28,00106352 28,02234741 28,25415294 24. PT. Selamat Sempurna Tbk SMSM 27,06370098 27,09252792 27,17311996 27,20166795 27,22024895 25. PT. Siantar Top Tbk STTP 26,72482922 26,87695977 26,94882772 26,87637506 26,89171271 26. PT. Mandom Indonesia Tbk TCID 26,60261097 26,59821623 26,6832423 26,88101571 27,02532605 27. PT. Tigaraksa Satria Tbk TGKA 27,16332841 25,70252742 27,25297952 27,25390729 27,41821272 28. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM 31,11134633 31,42216596 31,54869312 31,65956756 31,76091048 29. PT. Unggul Indah Cahaya Tbk UNIC 28,4246745 28,24919149 28,44487107 28,69258207 28,62368383 30. PT. Unilever Indonesia Tbk UNVR 28,61737135 28,7597917 28,85957218 28,9249529 28,97710553 31. PT. Eterindo Wahanatama Tbk ETWA 28,81310561 28,72372968 26,81003375 26,91642964 26,91751407

Page 162: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

145

Tabel 16

Perusahaan Financial distress

NO. NAMA PERUSAHAAN KODE

TAHUN 2001 2002 2003 2004 2005

1. PT. Adhi Chandra Automotive Tbk ACAP 25,64445042 25,65386898 25,71983601 25,6995374 25,69595694 2. PT. Bahtera Admina Samudra Tbk BASS 26,96611342 26,96995189 27,00912239 26,92340983 26,67504316 3. PT. Bukaka Teknik Utama Tbk BUKK 28,21072016 26,91069183 26,6486253 26,68806295 26,80798618 4. PT. Dankos Laboratories Tbk DNKS 27,0662865 27,0662865 27,21694252 27,44080206 27,68065569 5. PT. Komatsu Indonesia Tbk KOMI 27,15241257 27,22935628 27,22935628 27,32611421 27,62613922 6. PT. Korpora Persada Investama Tbk KOPI 25,72526394 25,1412386 25,12958256 24,63908164 25,07596664 7. PT. Ryane Adibusana Tbk RYAN 24,97098935 24,97098935 25,05485407 24,72218188 24,46074496 8. PT. Sari Husada Tbk SHDA 27,40353314 27,56436836 27,74544117 27,82989329 27,71468465 9. PT. Summitplast Tbk SMPL 26,05047188 25,82413177 25,95608422 25,98736953 26,04223351 10. PT. Surya Dumai Industri Tbk SUDI 28,00395546 27,90625528 27,50869302 27,37133546 27,24047762

Page 163: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

146

Lampiran 11 : Data Variabel kontrol Sumber Pendanaan (dummy variabel)

Tabel 17

Perusahaan Sehat/Non Financial Distress

NO.

NAMA PERUSAHAAN KODE TAHUN

2001 2002 2003 2004 2005 1. PT. Astra Agro Lestari Tbk AALI 0 0 0 0 0 2. PT. Aneka Tambang Tbk ANTM 0 0 0 0 0 3. PT. Astra International Tbk ASII 1 1 1 1 1 4. PT. Sepatu Bata Tbk BATA 1 1 1 1 1 5. PT. Berlian Laju Tanker Tbk BLTA 0 0 0 0 0 6. PT. Citra Tubindo Tbk CTBN 0 0 0 0 0 7. PT.. Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS 0 0 0 0 0 8. PT. Gudang Garam Tbk GGRM 0 0 0 0 0 9. PT. Hanjaya Mandula Sampoerna Tbk HMSP 0 0 0 0 1 10. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 0 0 0 0 0 11. PT. Jaya Pari Steel Tbk JPRS 0 0 0 0 0 12. PT. Jaya Real Property Tbk JPRT 0 0 0 0 0 13. PT. Kimia Farma Tbk KAEF 0 0 0 0 0 14. PT. Lion Metal Works Tbk LION 1 1 1 1 1 15. PT. Lionmesh Prima Tbk LMSH 0 0 0 0 0 16. PT. Lippo Cikarang Tbk LPCK 0 0 0 0 0 17 PT. Petrosea Tbk PTRO 1 1 1 1 1 18. PT. Pyramid Farma Tbk PYFA 0 0 0 0 0 19. PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk RALS 0 0 0 0 0 20. PT. Rig Tenders Tbk RIGS 1 1 1 1 1 21. PT. Samudera Indonesia Tbk SMDR 0 0 0 0 0 22. PT. Semen Gresik Tbk SMGR 0 0 0 0 0 23. PT. Summarecon Agung Tbk SMRA 0 0 0 0 0 24. PT. Selamat Sempurna Tbk SMSM 0 0 0 0 0 25. PT. Siantar Top Tbk STTP 0 0 0 0 0 26. PT. Mandom Indonesia Tbk TCID 1 1 1 1 1 27. PT. Tigaraksa Satria Tbk TGKA 0 0 0 0 0 28. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM 0 0 0 0 0 29. PT. Unggul Indah Cahaya Tbk UNIC 1 1 1 1 1 30. PT. Unilever Indonesia Tbk UNVR 1 1 1 1 1 31. PT. Eterindo Wahanatama Tbk ETWA 0 0 0 0 0

Page 164: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

147

Tabel 18

Perusahaan Financial Distress

NO. NAMA PERUSAHAAN KODE TAHUN 2001 2002 2003 2004 2005

1. PT. Adhi Chandra Automotive Tbk ACAP 0 0 0 0 0 2. PT. Bahtera Admina Samudra Tbk BASS 0 0 0 0 0 3. PT. Bukaka Teknik Utama Tbk BUKK 0 0 0 0 0 4. PT. Dankos Laboratories Tbk DNKS 0 0 0 0 0 5. PT. Komatsu Indonesia Tbk KOMI 1 1 1 1 1 6. PT. Korpora Persada Investama Tbk KOPI 0 0 0 0 0 7. PT. Ryane Adibusana Tbk RYAN 0 0 0 0 0 8. PT. Sari Husada Tbk SHDA 0 0 0 0 0 9. PT. Summitplast Tbk SMPL 0 0 0 0 1 10. PT. Surya Dumai Industri Tbk SUDI 0 0 0 0 0

Page 165: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

148

Lampiran 12 : Data variabel dependen kondisi financial distress perusahaan (dummy variabel)

Tabel 19

Perusahaan sehat/Non Financial Distress

NO.

NAMA PERUSAHAAN KODE KONDISI FD

1. PT. Astra Agro Lestari Tbk AALI 1 2. PT. Aneka Tambang Tbk ANTM 1 3. PT. Astra International Tbk ASII 1 4. PT. Sepatu Bata Tbk BATA 1 5. PT. Berlian Laju Tanker Tbk BLTA 1 6. PT. Citra Tubindo Tbk CTBN 1 7. PT.. Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS 1 8. PT. Gudang Garam Tbk GGRM 1 9. PT. Hanjaya Mandula Sampoerna Tbk HMSP 1 10. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 1 11. PT. Jaya Pari Steel Tbk JPRS 1 12. PT. Jaya Real Property Tbk JPRT 1 13. PT. Kimia Farma Tbk KAEF 1 14. PT. Lion Metal Works Tbk LION 1 15. PT. Lionmesh Prima Tbk LMSH 1 16. PT. Lippo Cikarang Tbk LPCK 1 17 PT. Petrosea Tbk PTRO 1 18. PT. Pyramid Farma Tbk PYFA 1 19. PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk RALS 1 20. PT. Rig Tenders Tbk RIGS 1 21. PT. Samudera Indonesia Tbk SMDR 1 22. PT. Semen Gresik Tbk SMGR 1 23. PT. Summarecon Agung Tbk SMRA 1 24. PT. Selamat Sempurna Tbk SMSM 1 25. PT. Siantar Top Tbk STTP 1 26. PT. Mandom Indonesia Tbk TCID 1 27. PT. Tigaraksa Satria Tbk TGKA 1 28. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM 1 29. PT. Unggul Indah Cahaya Tbk UNIC 1 30. PT. Unilever Indonesia Tbk UNVR 1 31. PT. Eterindo Wahanatama Tbk ETWA 1

Page 166: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2725/1/NIDIA... · pengaruh penerapan corporate governance untuk menghindari financial

149

Tabel 20

Perusahaan Financial Distress

NO. NAMA PERUSAHAAN KODE KONDISI FD 1. PT. Adhi Chandra Automotive Tbk ACAP 0 2. PT. Bahtera Admina Samudra Tbk BASS 0 3. PT. Bukaka Teknik Utama Tbk BUKK 0 4. PT. Dankos Laboratories Tbk DNKS 0 5. PT. Komatsu Indonesia Tbk KOMI 0 6. PT. Korpora Persada Investama Tbk KOPI 0 7. PT. Ryane Adibusana Tbk RYAN 0 8. PT. Sari Husada Tbk SHDA 0 9. PT. Summitplast Tbk SMPL 0 10. PT. Surya Dumai Industri Tbk SUDI 0