Post on 08-Nov-2015
description
Proposal Pengajuan Tugas Akhir
Judul:
Analisis Pengadaan Kebutuhan Peralatan K3L pada Proyek Sentul
Tower Apartment Sentul City - Bogor
Diajukan oleh:
Ria Josephine (1111050017)
Pembimbing:
Bapak Kusumo Dradjad Sutjahjo, ST, MSi
NIP: 196001081985041002
PROGRAM STUDI:
MANAJEMEN KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
DEPOK
2014
1. PENDAHULUAN
Indonesia adalah salah satu Negara yang sedang giat melakukan pembangunan
dimana-mana. Entah itu pembangunan jalan, gedung, jembatan, atau bangunan sipil
lainnya. Begitu banyaknya pembangunan juga mendorong adanya penyedia jasa
konstruksi yang memiliki kredibilitas baik dalam bidangnya. Oleh karenanya,
penyedia jasa atau kontraktor berlomba lomba dalam menerapkan system
manajemen konstruksi yang tepat. Salah satu yang termasuk dalam system
manajemen tersebut adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Lingkungan (K3L).
K3L adalah faktor penting yang harus diperhatikan dalam sebuah proses konstruksi.
Setiap penyedia maupun pengguna jasa harus memahami benar dan menerapkan
K3L dalam aktifitas konstruksi. Upaya tersebut harus mengacu kepada peraturan
perundang-undangan yang mengatur tentang K3 yaitu antara lain UU No.1 tahun
1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Permenaker No.05/Men/1996
tentang Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3). Di dalam
pasal 87 (1): UU No.13/2003 Ketenagakerjaan dinyatakan bahwa setiap perusahaan
wajib menetapkan sistem manajemen K3 yang terintegrasi dengan sistem
manajemen perusahaan. Pada PP No. 50/2012 pasal 3 ayat 1 dan 2 dinyatakan
bahwa setiap perusahaan yang memperkerjakan tenaga kerja sebanyak 100 orang
atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik
proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti
peledakan, kebakaran, pencemaran lingkungan dan penyakit akibat kerja wajib
menerapkan sistem manajemen K3.
Proyek akan berhasil bila pekerjanya dalam keadaan sehat jasmani maupun jiwanya,
serta selamat dan aman dalam melakukan pekerjaannya di lapangan konstruksi. Hal
ini juga disertai dengan memperhatikan kondisi lingkungan sekitar proyek agar tetap
terjaga. Salah satu bagian dari system manajemen K3L yang dapat mendukung hal
tersebut adalah adanya pengadaan kebutuhan peralatan K3L di proyek.
Begitu pentingnya peralatan K3L dalam suatu proyek, mendorong penulis untuk
mengangkat topik tugas akhirnya yang berkaitan dengan pengadaan kebutuhan
peralatan K3L untuk proyek Sentul Tower Apartment Sentul City. Proyek
pembangunan apartemen 14 lantai dan 2 basement ini sangat rentan sekali
terhadap terjadinya bahaya kecelakaan, entah itu yang bersumber dari tenaga kerja,
alat kerja, maupun cara kerja. Penulis melihat kondisi fisik proyek Sentul Tower
Apartment yang cukup luas dengan berbagai kendaraan alat berat yang bekerja di
dalamnya dan area kerja yang selalu berlumpur akibat hujan terus menerus dapat
menjadi salah satu alasan mengapa pihak Kontraktor harus menyediakan peralatan
K3L yang memadai dan berstandar untuk melindungi pekerjanya dari bahaya
kecelakaan.
Pentingnya pengadaan kebutuhan peralatan K3L seringkali diabaikan oleh pengguna
jasa maupun penyedia jasa. Mereka seringkali tidak menyediakan kelengkapan dan
kebutuhan tersebut secara benar dan sesuai standar. Oleh karenanya, Penulis
tertarik untuk mengumpulkan data data terkait hal tersebut di dalam proyek
Sentul Tower Apartment untuk dianalisis lebih lanjut bagaimanakah ketersediaan
peralatan K3L tersebut beserta kondisi fisiknya tiap peralatan yang ada di lapangan
dan sebab sebab kerusakan atau tidak berfungsinya secara maksimal peralatan K3L
tersebut sehingga pada akhirnya proyek ini dapat berhasil mencapai target BMW+
yang direncanakan. Dan melalui penulisan Tugas Akhir ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi Penulis sendiri dan juga pembaca.
2. PERMASALAHAN DAN BATASAN MASALAH
2.1 Permasalahan
Beberapa pokok permasalahan yang akan dibahas terkait dengan uraian di atas
adalah sebagai berikut.
- Bagaimana ketersediaan peralatan K3L pada proyek Sentul Tower
Apartment?
- Bagaimanakah kondisi peralatan K3L yang ada pada proyek Sentul Tower
Apartment?
- Faktor faktor apa sajakah yang mempengaruhi kerusakan peralatan K3L
dalam proyek Sentul Tower Apartment?
2.2 Batasan Masalah
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis membatasi permasalahan yang akan
dibahas, yaitu hanya sebatas pengadaan peralatan K3L pada tahap pelaksanaan
konstruksi yang nantinya akan digunakan oleh pekerja dalam melakukan
pekerjaannya di lapangan.
3. TUJUAN
Tujuan penulisan Tugas Akhir ini dibagi menjadi dua tujuan, yaitu tujuan umum dan
tujuan khusus.
3.1 Tujuan Umum
Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh
Diplomatik III Politeknik Negeri Jakarta untuk jurusan Teknik Sipil.
3.2 Tujuan Khusus
Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam Tugas Akhir ini adalah:
- Mengetahui proses dan jumlah pengadaan peralatan K3L yang dilakukan di
lapangan proyek Sentul Tower Apartment
- Mampu menganalisis kondisi dari setiap peralatan K3L yang ada di proyek
Sentul Tower Apartment
- Mampu menganalisis factor factor yang mempengaruhi rusaknya peralatan
K3L di lapangan.
4. STUDI PUSTAKA
Studi pustaka merupakan metode yang digunakan dalam mengambil keputusan,
pengumpulan data, penyelesaian masalah berdasarkan buku-buku atau literatur
yang memberikan gambaran secara umum terhadap permasalahan yang akan
dibahas dan penyelesaian masalah tersebut sesuai dengan batas-batas masalah yang
dimaksud. Studi pustaka dalam penulisan ini digunakan untuk memperoleh suatu
referensi yang mendukung pembahasan penulisan Tugas Akhir ini ialah sebagai
berikut.
Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi, meliputi tahap. perencanaan, pelaksanaan
beserta pengawasannya, yang masing -masing dilaksanakaan melalui kegiatan
penyiapan, pengerjaan pelaksanaan, dan pengakhiran. Penyelenggaraan pekerjaan
konstruksi ini wajib memenuhi ketentuan tentang keteknikan, keamanan,
keselamatan dan kesehatan kerja, perlindungan tenaga kerja, serta tata Iingkungan
setempat, untuk menjamin terwujudnya tertib penyelenggaraan pekerjaan
konstruksi.
A. Menurut Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 pasal 1, Keselamatan dan
Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat K3 adalah segala kegiatan untuk
menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui
upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Banyak para kontraktor yang secara sengaja mengelak dalam kewajibannya
untuk menyediakan Alat pelindung Diri (APD) dan peralatan K3L lainnya yang
memadai dengan alasan tidak dianggarkan dalam proyek dan dalam usahanya
untuk mengejar target keuntungan yang sebesar-besarnya. Padahal dengan
menyediakan APD dan peralatan K3L lainnya ini, kontraktor justru dijaga dari
pengeluaran tak terduga yang timbul dari kecelakaan kerja sehingga target
keuntungan yang akan diraih takkan berkurang. Penggunaan peralatan K3L yang
berstandar sangat diperlukan karena banyak kasus dimana pekerja yang sudah
memakai APD masih bisa terkena celaka karena penggunaan pelindung yang
tidak berstandar.
Kewajiban untuk menyediakan peralatan K3L bagi para pekerja ditujukan bagi
Pelaksana (Pengurus). Dalam UU No.1 tahun 1970 menguraikan bahwa
pengurus ialah orang yang mempunyai tugas langsung sesuatu tempat kerja
atau bagiannya yang berdiri sendiri. Tugas dan kewajiban pengurus diatur
sedemikian seperti pada kutipan berikut.
Pasal 9
(1) Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada setiap tenaga kerja
baru tentang:
a. Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang dapat timbul ditempat
kerjanya.
b. Semua pengaman dan alat-alat perlindungan yang diharuskan dalam tempat
kerjanya.
c. Alat Pelindung Diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan.
Pasal 14 Kewajiban Pengurus
Pengurus diwajibkan:
a. Secara tertulis menempatkan dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua
syarat keselamatan kerja yang diwajibkan, dst
b. Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua gambar
keselamatan kerja yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya,
dst.
c. Menyediakan secara cuma-cuma, semua alat perlindungan diri yang
diwajibkan pada tenaga kerja dst.
Hal serupa juga berlaku bagi para pekerja dimana mereka pun memiliki
kewajiban yang sama untuk mengenakan atau menggunakan APD dan
kelengkapan K3 lainnya, seperti dalam kutipan berikut.
Pasal 12
Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau hak tenaga kerja
untuk:
a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas
dan atau keselamatan kerja;
b. Memakai alat perlindungan diri yang diwajibkan;
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan
kerja yang diwajibkan;
d. Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat keselamatan dan
kesehatan kerja yang diwajibkan;
e. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat kesehatan dan
keselamatan kerja serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan
diragukan olehnya kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai
pengawas dalam batas-batas yang masih dapat dipertanggung jawabkan.
B. Prosedur Pengadaan Peralatan K3
1. Departemen terkait membuat permintaan pembelian
2. Warehouse melakukan klarifikasi terkait dengan jenis dan jumlah
peralatan K3L
3. Procurement Service Center melakukan proses pembelian. Procurement
Service Center tidak diizinkan untuk merubah spesifikasi peralatan K3L
yang telah ditentukan tanpa persetujuan HSE Officer.
4. Ketika barang dating, warehouse melakukan penanganan sesuai dengan
penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran lalu menginformasikan
kepada Departemen terkait.
5. Warehouse tidak diberi kewenangan untuk mengeluarkan alat K3L baru
kecuali untuk karyawan baru dengan laporan departemen terkait sesuai
dengan risiko pekerjaannya.
C. Peralatan K3L yang diperlukan dan diharuskan ada dalam suatu proyek
Bangunan Gedung adalah:
1. Alat Pelindung Diri (APD): Helm, Sepatu Lapangan, Sabuk Penyelamat,
Sarung-tangan, Masker anti debu/respirator, Masker anti gas beracun, Kaca-
mata las/gogle, pakaian pelindung dsb. yang harus dipakai sesuai dengan
jenis pekerjaannya guna mencegah risiko kecelakaan/penyakit dari tiap
pekerjaan yang mempunyai risiko bahaya masing-masing.
2. Fasiltas P3K, meliputi: Kotak P3K, petugas dan manual P3K sesuai dengan
jumlah pekerja dan lokasi pekerjaan.
3. Alat Pemadam Kebakaran Ringan (APAR), Jenis, jumlah dan tempat
pemasangannya disesuaikan dengan fungsi ruangan. APAR dipasang antara
lain di Kantor, Gudang BBM/Gas/Material, Instalasi alat/genset/bengkel,
Gudang bahan berbahaya (Peledak, Cat, Bahan Kimia, dsb), Asrama
Karyawan, Barak Pekerja dan tiap lantai bangunan proyek yang sedang
dikerjakan.
4. Pagar dan Jaring Penyelamat, dipasang di tepi lubang-bukaan lantai dan
dinding, tepian lantai bangunan bertingkat, tepi lubang galian tanah, tepian
platform/jalan kerja, tepian tangga dsb.
5. Penangkal Petir dipasang di bangunan tertinggi dan Tower Crane
6. Pembuatan, perawatan, pengaturan dan penggunaan jalan kerja
7. Rambu-rambu Peringatan: Awas Bahaya Dari Atas, Awas Kepala Terbentur,
Awas Longsoran, Awas Kebakaran/Strum Listrik dsb. Rambu-rambu Petunjuk
: Ketinggian Pintu/Portal, Nomor Lantai Gedung bertingkat, Jalur Instalasi
Listrik, Tinggi tumpukan dll. Rambu-rambu Larangan : Selain Petugas Dilarang
masuk, Dilarang membawa bahan berbahaya, dilarang merokok, bergurau dll
8. Bendera K3 (berada di sisi paling kanan jika di lihat dari depan, tinggi 3,5m),
bendera RI (berada di tengah, tinggi 4 m) dan bendera kontraktor (disisi
paling kiri jika dilihat dari depan, tinggi 3,5 m) jarak masing-masing 2 m.
9. Spanduk, berisi : Utamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
10. Papan-papan Tanda (Sign Board) berisi Slogan-slogan K3 berupa
gambar/pamflet berisi peringatan tentang bahaya dan kecelakaan serta
penyakit di lokasi pekerjaan dan ajakan untuk memperhatikan K3. Papan
tersebut di pasang di tempat tempat yang strategis dan mengenai sasaran.
D. Pedoman Pemeliharaan dan Penyimpanan Peralatan K3L
1. Penyimpanan & pemeliharaan APD diperlukan guna menjaga APD tak
mudah rusak dan membahayakan pihak lain karena salah pakai.
2. Penyimpanan & pemeliharaan meliputi semua jenis APD.
3. Penyimpanan & pemeliharaan APD dapat dilakukan sendiri oleh pemakai
atau dilakukan oleh petugas khusus.
4. Penyimpanan & pemeliharaan APD dilakukan di tempat kerja.
5. Dalam rangka pemeliharaan, APD harus diuji/diperiksa secara berkala
dan bila ditemukan kelainan harus segera diperbaiki/diganti.
6. APD yang sudah rusak harus segera dimusnahkan atau disimpan di
tempat khusus agar tak digunakan lagi.
7. APD sebagai cadangan harus disimpan dalam jumlah yang cukup sesuai
kebutuhan, dan disimpan & dipelihara agar tidak rusak.
8. APD untuk penanganan bahan Kimia berbahaya (sarung tangan, jaket dan
sepatu) tak boleh dibawa pulang kerumah, harus dicuci dan disimpan
khusus oleh masing-masing pemakai di tempat kerja.
9. Tanggung jawab penyimpanan & pemeliharaan APD harus diserahkan
kepada masing-masing pemakai, sedang pengurus tempat kerja
bertanggung jawab atas pengadaan & pengujiannya.
10. Tempat penyimpanan & pemeliharaan APD tidak boleh dimasuki oleh
orang lain yang tak berkepentingan dan tidak berwenang.
11. Penyimpanan APAR dilakukan berdasarkan PERATURAN MENTERI
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI No : PER.04/MEN/1980 BAB II pasal
4 s.d 10.
E. Pedoman Cara Penggunaan Peralatan K3L
Penggunaan APD
Rambu APD dipasang pada daerah yang ditetapkan wajib
menggunakan APD berdasarkan dari penilaian HIRADC.
Setiap karyawan baru dan tamu harus dilengkapi dengan APD
minimal (sepatu safety, helmet, kacamata, dan rompi) yang sesuai
dengan pekerjaannya, sebelum mereka bekerja atau memasuki
area kerja. Proses untuk mendapatkan APD harus dimasukkan
dalam prosedur penerimaan karyawan baru atau tamu.
Jika akan melakukan pekerjaan spesifik dimana APD khusus harus
digunakan (sesuai dengan hasil Job Safety Analisis) maka
pengawas/ penanggung jawab pekerjaan harus menyiapkan APD
tersebut.
Safety Officer Site harus membuat standar umur pakai minimal
setiap APD untuk masing masing jabatan di site dengan
persetujuan dari project manager, yang disesuaikan dengan
medan kerja secara rasional dan disosialisasikan kepada seluruh
karyawan.
Helmet wajib diganti apabila kena benturan keras dan setiap 3
tahun (dari tanggal pemesanan). Para karyawan wajib
meyakinkan bahwa alat pelindung kepalanya dalam kondisi baik,
dengan melakukan pengecekan secara visual terhadap kerusakan.
Alat pelindung mata dan muka diwajibkan di daerah yang telah
ditentukan dan pada jenis tertentu.
Pelindung kaki dipakai di dalam batas area kerja.
Pakaian pelindung dipakai saat karyawan berhubungan dengan
material berbahaya, fire fighting, membutuhkan visibilitas yang
tinggi, menggunakan chainsaw, berhubungan dengan
temperature tinggi dan material lelehan.
Alat pelindung pernapasan dipakai di area kerja dengan
kandungan O2 kurang atau terkontaminasi.
Alat pelindung pendengaran dipakai pada lokasi pekerjaan yang
teridentifikasi level kebisingan 85 dB.
Full body hardness harus nyaman dipakai, tidak mengganggu
gerak, dan mudah disetel sesuai ukuran pemakai.
Alat pelindung tangan dipakai pada pekerjaan yang berisiko
melukai tangannya.
Penggunaan APAR
Pastikan alat pemadam api ditegakkan.
Tanggalkan alat keselamatan yang dilengkapkan yaitu kunci
valve (Pen).
Acukan muncung alat pemadam api ke pangkal api.
Pastikan anda berada pada jarak kira-kira 1 hingga 1.5 meter
dari api.
Tekan tukil atas alat pemadam
Apabila api sudah dipadamkan, buka semua pintu dan buka
jendela agar supaya udara segar masuk.
Buka semua Jendela agar udara segar dapat masuk
Gunakan cara menyapu ketika penyemburan dilakukan pada
seluruhan bagian api.
Semburkan ke arah api dengan cara menyapu (sweep)
Pemasangan dan penggunaan Penangkal Petir dilakukan berdasarkan
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI No :
PER.02/MEN/1989 pasal 2 s.d 49.
Pemasangan Bendera K3 diatur dalam SURAT KEPUTUSAN MENTERI
TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP.1135/MEN/1987
Pemasangan Rambu rambu lalu lintas jalan (keluar-masuk) diatur dalam
UU no.14 tahun 1992
Pemasangan Jaring Keselamatan, pagar pengaman dan rambu rambu
peringatan diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.
Per.01/MEN/1980
F. Pedoman Pengujian Kondisi Peralatan K3L
Pengujian kondisi masing masing Peralatan K3L diatur dalam peraturan
perundangan undangan terkait dengan K3, seperti pada PERATURAN MENTERI
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI No : PER.02/MEN/1989, PERATURAN
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI No : PER.04/MEN/1980, SE Dirjen
Binawas Ketenagakerjaan No. SE 05/BW/1997.
5. METODOLOGI
Metode yang digunakan Penulis dalam menyusun Tugas Akhir ini adalah sebagai
berikut.
- Obsevasi lapangan (pengamatan) : Penulis akan melakukan tinjauan
langsung ke lapangan untuk mengamati bagaimana penempatan dan
penggunaan peralatan K3L yang telah disediakan, berdiskusi dengan
pengawas proyek baik itu pelaksana maupun Safety Officer sendiri tentang
masalah yang terkait dengan penempatan peralatan K3L dan juga kondisi
peralatan tersebut di lapangan, sehingga pada akhirnya data tersebut dapat
dianalisis lebih lanjut dengan melihat teori yang ada.
- Interview (tanya jawab) : Penulis akan melakukan Tanya Jawab
atau komunikasi langsung dengan Safety Officer dan Pelaksana lapangan
terkait dengan kondisi peralatan K3L di lapangan, penggunaan serta
penempatan yang tepat di lapangan.
- Studi literature : Penulis akan membaca data data dari
Jurnal, buku referensi, internet, dan data teknis di lapangan. Studi pustaka
yang dilakukan ini mengambil data dari peraturan peraturan yang ada di
Indonesia tentang peralatan K3L, yaitu UU No. 1/1970 tentang Keselamatan
Kerja, UU no. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan, PP no 50/2012 tentang
Penerapan Sistem Manajemen K3, Permenaker PER.NO.08/MEN/VII/2010
tentang Alat Pelindung Diri, serta peraturan peraturan lain yang masih
terkait dengan K3L. Referensi lain yang dikutip oleh penulis antara lain
adalah Modul Panduan K3 dari website Worldpress, PU, BSN, website
lainnya, Buku PPP Waskita Karya bagian K3LMP, dan referensi lainnya.
Gambar 6.1 Diagram Alir Pengambilan Data
5.1 Tempat Penelitian
Pelaksanaan Penelitian ini dilakukan di Proyek Sentul Tower Apartment
Sentul City, Jl. Boulevart Sentul City Bogor.
5.2 Waktu Penelitian
Pelaksanaan Penelitian dilakukan sejak tanggal 20 Januari s.d 20 April 2014.
6. JADWAL PELAKSANAAN PENYUSUNAN TUGAS AKHIR
No. Kegiatan
Minggu ke-
Januari Febuari Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
1 PKL
a Observasi Awal
2 Penyerahan Proposal TA
a Disetujui Pembimbing
3 Penyusunan TA
a Bab 1
b Bab 2
c Bab 3
d Bab 4
e Bab 5
f Bab 6
4 Masa Bimbingan
5 Sidang TA 1
a Pemasukkan Naskah TA
b Ujian Sidang 1 TA
7. SISTEMATIKA PENULISAN
Secara garis besar, penulisan Tugas Akhir ini terdiri dari beberapa bab, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi latar belakang atau alasan penulis memilih untuk membuat tugas
akhir (TA) dengan topik analisis pengadaan peralatan K3L di proyek Sentul Tower
Apartment , permasalahan yang ditemukan dan diangkat dari data sebenarnya yang
didapat di lapangan mengenai kondisi peralatan; ketersediaan peralatan; factor
factor pengaruh kerusakan peralatan yang nantinya akan di bahas lebih lanjut,
penegasan judul dimana penulis akan menguraikan kembali judul TA per kata
sehingga didapatkan pengertian dari judul tersebut, sistematika penulisan TA yang
dilakukan oleh penulis terdiri dari beberapa bab, yaitu BAB I (Pendahuluan); BAB II
(Dasar Teori); BAB III (Metode Penelitian); BAB IV (Data Lapangan); BAB V (Analisis
Data); BAB VI (Penutup), rumusan masalah dimana penulis merumuskan
permasalahan yang ada dan ditemukan di lapangan menjadi beberapa pertanyaan
terkait dengan kondisi peralatan K3L dan ketersediaannya di lapangan, tujuan
penulisan dibagi menjadi 2 yaitu i) Tujuan Umum untuk syarat kelulusan dari
Politeknik Negeri Jakarta DIII Teknik Sipil dan ii) Tujuan Khusus untuk menjawab
masalah yang diangkat, dan pembatasan masalah digunakan oleh penulis untuk
membatasi materi/ masalah yang akan dibahas, yaitu hanya pada lingkup
pelaksanaan pekerjaan di lapangan saja untuk pengadaan peralatan K3L.
BAB II DASAR TEORI
Bab ini menjelaskan tentang teori teori peralatan K3L yang digunakan untuk
bangunan gedung, teori mengenai konsep cara pengadaan alat K3L baik itu
jumlahnya maupun penempatannya di lapangan, teori bagaimana penyimpanan dan
penggunaan peralatan K3L tersebut di lapangan yang tepat, serta cara pengujian
peralatan K3L tersebut sesuai standar yang berlaku.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini berisikan metode yang digunakan dalam mengumpulkan maupun
menganalisis data untuk menyelesaikan permasalahan yang dikemukakan dimulai
dari observasi awal di lapangan dengan dilakukan tinjauan langsung maupun
interview dengan pihak pelaksana dan Safety Officer sehingga diketahui
permasalahan yang ada terkait dengan pengadaan peralatan K3L di tahap
konstruksi. Lalu penulis melakukan studi pustaka untuk yang mendukung topic ini
sehingga didapatkan data data yang sesuai untuk kemudian dilakukan analisis dan
menarik kesimpulan dari analisis yang dilakukan.
BAB IV DATA LAPANGAN
Bab ini menjelaskan gambaran umum proyek Sentul Tower Apartment, data
mengenai kondisi pengadaan/ ketersediaan peralatan K3L di proyek Sentul Tower
Apartment termasuk penempatannya di lapangan, kondisi fisik peralatan yang
sesuai atau tidaknya dengan standar yang berlaku, kondisi penyimpanan dan
penggunaan peralatan K3L di lapangan.
BAB V ANALISIS DATA
Pada bab ini berisikan analisis dari penulis terhadap data dan permasalahan yang
ada di lokasi proyek Sentul Tower Apartment yang mencakup tentang pengadaan/
ketersediaan peralatan K3L beserta dengan kondisi kondisinya sesuai dengan
penilaian menurut standar yang berlaku dan factor factor yang menyebabkan
peralatan K3L tersebut tidak dapat digunakan/ rusak.
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dari analisis data pengadaan kebutuhan peralatan K3L
di tahap konstruksi proyek Sentul Tower Apartment beserta saran saran jika
diperlukan.
8. PENUTUP
Sebagai penutup, saya memohon dengan hormat dan kerendahan hati kepada
Bapak Kusumo Dradjad Sutjahjo, ST, MSi untuk menjadi Dosen Pembimbing saya
dalam proses penyusunan Tugas Akhir, karena saya yakin akan mendapat bimbingan
yang baik dan tepat sasaran sesuai dengan apa yang menjadi bahasan saya di Tugas
Akhir ini. Semoga Bapak berkenan untuk membimbing dalam Tugas Akhir saya. Atas
perhatian dan kesediaan Bapak, saya ucapkan terima kasih.
Depok, 21 Februari 2014
Mengetahui,
Pembimbing Penulis
Bapak Kusumo D.S., ST, MSi Ria Josephine NIP: 196001081985041002 NIM: 1111050017
Menyetujui,
Ketua Program Studi MK
Bapak Immanuel Pratomojati NIP: 195912131986031004
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia. LP2K3L A2K4. [n.d.] Pengetahuan Dasar K3 Modul 3 Bahan Pelatihan Ahli
Muda K3 Konstruksi.
Undang Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Undang Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Permenaker No. PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri
Panduan Dasar K3 (http://qhseconbloc.files.wordpress.com/2011/07/panduan-
dasar-k3.pdf)
Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per.01/MEN/1980 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI No : PER.02/MEN/1989
tentang Pengawasan Instalasi Instalasi Penyalur Petir
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI No : PER.04/MEN/1980
tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api
Ringan
SE Dirjen Binawas Ketenagakerjaan No. SE 05/BW/1997 tentang Penggunaan Alat
Pelindung Diri
Prosedur Operasional Pengendalian Alat Pelindung Diri
(http://dc.multigroup.asia/uploads/10_Prosedur%20Operasional%20Pengendalian%
20Alat%20Pelindung%20Diri.pdf)