Skripsi ria ramadhinny rahesa
-
Upload
ria-ramadhinny -
Category
Science
-
view
1.585 -
download
7
Transcript of Skripsi ria ramadhinny rahesa
PERBEDAAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND PICTURE
DENGAN EXAMPLE NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR
BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III SDN KEBON MANGGIS 08
PAGI JAKARTA TIMUR
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi dan MemenuhiSalah Satu Persyaratan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Ria Ramadhinny Rahesa
1101045253
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2015
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Skripsi : PERBEDAAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE
AND PICTURE DENGAN EXAMPLE NON
EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA
INDONESIA SISWA KELAS III SDN KEBON
MANGGIS 08 PAGI JAKARTA TIMUR.
Nama : Ria Ramadhinny Rahesa
Nim : 1101045253
Telah diuji, dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi, dan direvisi sesuai
saran Penguji
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas : Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
Hari : Senin
Tanggal : 31 Agustus 2015
Tim Penguji
Nama Tanda Tangan
Ketua : Drs. H. Kusmadjid Abdullah, M.Pd ......................
Sekretaris : Ika Yatri, M.Pd ......................
Penguji I : Drs. Engkus Kusnadi, M.Pd ……………..
Penguji II : Drs. H. Susilo Wardoyo, M.Pd ……………..
Disahkan oleh,
Dekan,
Dr. H. Sukardi, M.Pd
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
Judul Skripsi : PERBEDAAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE
AND PICTURE DENGAN EXAMPLE NON
EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR
BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III SDN
KEBON MANGGIS 08 PAGI JAKARTA TIMUR.
Nama : Ria Ramadhinny Rahesa
Nim : 1101045253
Setelah diuji dan diperbaiki sesuai dengan saran dosen penguji, maka dosen
pembimbing dengan ini menyatakan setuju terhadap skripsi ini.
Jakarta, September 2015
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Tri Wintolo Apoko, M.Pd Ika Yatri, M.Pd
iii
ABSTRAK
RIA RAMADHINNY RAHESA.“Perbedaan Penggunaan Model Picture and Picture dengan Examples non Examples Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas III SDN. Kebon Manggis 08 Pagi Jakarta Timur”. Skripsi: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA,2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan penggunaan model Picture and Picture dengan Examples non Examples terhadap hasil belajar siswa Bahasa Indonesia siswa kelas III SDN. Kebon Manggis 08 Jakarta Timur semester II tahun ajaran 2014/2015. Populasi ada dua kelas III A dan III B dengan jumlah siswa masing-masing 30 jadi 60 siswa. Sample diambil secara random sampling atau acak, karena kemampuan siswa III A dan III B diasumsikan sama, maka peneliti menentukan sample kelas III A sebagai kelas sample dengan mendapat perlakukan Picture and Picture sedangkan kelas III B sebagai kelas sample dengan perlakukan Examples non Examples. Pilihan ganda dengan 4 opsi yang berjumlah 20 soal.
Instrumen Penelitian ini sebelum diberikan kepada objek penelitian untuk dilakukan uji coba instrumen yaitu uji validitas dan uji reliabilitas jumlah soal yang diuji cobakan sebanyak 30 soal. Uji Validitas dengan rumus Point Biserial didapat 20 soal yang valid dan 10 soal yang tidak valid, sedangkan uji reliabilitas dengan rumus K-R 20 dengan hasil rhitung 0,834 lebih besar dari rtabel 0,361 H0 ditolak dan Hi diterima maka dapat disimpulkan soal reliabel. Setelah soal dinyatakan valid dan reliabel maka soal tersebut dapat digunakan jadi instrumen penelitian. Instrumen penelitian digunakan alat tes pada posttest, setelah perlakuan di kelas III A dan kelas III B, setelah dijawab siswa data harus dilakukan uji prasyaratan terlebih dahulu yaitu uji Normalitas dan uji Homogenitas. Uji Normalitas untuk kelas eksperimen I didapat Lhitung = 0,037 < 0,161= Ltabel sedangkan untuk kelas eksperimen II Lhitung = 0,034 < 0,161 = Ltabel, maka dapat disimpulkan bahwa kedua sample berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil perhitungan homogenitas diperoleh Fhitung
= 1,28 < 1,86 = Ftabel, hal ini berarti populasi dua data tersebut mempunyai varian yang sama atau homogen. Pengujian statistik dengan menggunakan uji-t didapat thitung = 2,115 dan ttabel =2,002 dengan taraf signifikan = 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan Hi
diterima. Maka hasil penelitian ini disimpulkan bahwa hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas IIIA melalui pembelajaran dengan model Picture and Picture lebih tinggi dibandingkan dengan Kelas III Bmenggunakan model Example non Examples.
Dengan demikian hasil penelitian ini disimpulkan bahwa terdapat Perbedaan Penggunaan Model Picture and Picture dengan Examples non Examples Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas III SDN Kebon Manggis 08 Pagi Jakarta Timur.
Kata Kunci : Model Pembelajran Penggunaan Picture and Picture dan Model Pembelajaran Penggunaan Example non Example, hasil belajar,
iv
pembelajaran Bahasa Indonesia.
ABSTRACT
RIA RAMADHINNY RAHESA. “The difference of using Picture and Picture with Examples non Examples model to the learning outcomes of Bahasa Indonesia for the third grade students, SDN Kebon Manggis 08 Pagi, In east Jakarta.” The Study Programme of Elementary School Teacher Eduction, the School of Teacher Traning and Eduction, the University of Muhammadiyah Prof. DR. Hamka. 2015.
This study aims to determine whether there are the difference of using Picture and Picture with Exmaples non Examples model to the learning outcomes of Bahasa Indonesia for the third grade students SDN. Kebon Manggis 08 Pagi in east jakarta second semster of academic year 2014/2015. Population of the researchare two classes, there are III A and III B. Each class consists of 30 students, so total student are 60 students. The writer assumes that the everage ability students of the two classes are quite the same, so this sample is taken randomly. The III A class as a class sample which uses Picture and Picture model treatment and III B class as a class sample which uses Examples non Examples model treatment. The test instrument used is multiple choice item test which uses 4 options the total number of test are 20 test items.
This research instrument before it is given to the research object to be tested instrument that is validity and reliability test number of questions that tested as many as 30 questions. Validity of formula Point Biserial obtained 20 valid questions and 10 questions were invalid, while the reliability test with the formula KR 20 with 0.834 rhitung results greater than 0,361 rtabel Ho is rejected and Hi is received it can be concluded about reliable. Once the matter is declared valid and reliable then sola can be used so the research instruments. The research instrument used assay in the post test, after treatment in class III A and III B class, after the student's sole prerequisite test data should be done first is a test of normality and homogeneity test. Normality test for the III A class obtained Lhitung = 0.037 <0.161 = Ltabel while for the III B class Lhitung = 0.034 <0.161 = Ltabel, it can be concluded that those two classe samples come from populations which are normalty distributed. Those are Fo< Ft, 1,28<1,86 so it can be concluded that those sample data come from the populations which have the same varians or homogenous. Statistical testing using t-test obtained Thitung = 2.115 and Ttabel = 2,002 with significance level = 0.05. This means that H0 is rejected and Hi accepted. The results of this study concluded that the Indonesian learning outcomes third grade students through the learning model Picture and Picture is higher compared to using Examples non Example models.
Thus the results of this study concluded that there are the difference of using Picture and Picture with Examples non Examples model to the learning outcomes of Bahasa Indonesia for the third grade students, SDN Kebon Manggis 08 Pagi, In east Jakarta..
v
Keywords: of using Picture and Picture with Examples non Examples model to the learning outcomes of Bahasa Indonesia.
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul
PERBEDAAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND PICTURE
DENGAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR
BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III SDN KEBON MANGGIS 08 PAGI
JAKARTA TIMUR.
Merupakan hasil karya sendiri dan sepanjang pengetahuan dan keyakinan
saya bukan plagiat dari karya ilmih yang telah dipublikasikan sebelumnya atau
ditulis orang lain. Semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah
saya tulis dengan benar sesuai dengan pedoman dan tata cara pengutipan yang
berlaku. Apabila ternyata di kemudian hari skripsi ini, baik sebagian maupun
keseluruhan merupakan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya orang lain,
maka saya bersedia mempetanggungjawabkan sekaligus bersedia menerima sanksi
berdasarkan aturan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
HAMKA.
Jakarta, September 2015
Ria Ramadhinny Rahesa
1101042523
vi
MateraiRp.6.000
Motto
Everybody will be succes
But sometimes the procces
not easy to dovii
Lembar persembahan
Skripsi ini saya persembahan khusus untuk :
Ibu dan bapak tercinta yang tak pernah berhenti mendoakan, mengorbankan segalanya, memotivasi, agar putrinya mencapai sebuat cita-cita yang dia inginkanKakak-kakaku(Dhany, Nike, Anggi dan Asma) yang selalu memberikan doa, semangat dan materi selama ini.M. Zakhroffi Hasan yang tidak ada habisnya selalu semangatin dan motavasi.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat
dan hidayah sehingga peneliti dapat menyusun skripsi yang berjudul Perbedaan
Model Picture and Picture dengan Example non Examples Terhadap Hasil Belajar
Bahasa Indonesia Siswa Kelas III SDN. Kebon Manggis 08 Pagi Jakarta Timur
yang ditulis serta ditunjukan sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar
akademik.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah Muhammad
SAW, yang telah membawa risalah islamiah sehingga kita berada pada zaman
yang tercerahkan dan berkeadaban.
Pada kesempatan ini, peneliti menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama proses penyusunan
skripsi ini.
1. Dr. H. Sukardi, M.Pd sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.
2. Drs. H. Kusmadjid Abdullah, M.Pd sebagai Ketua Program Studi PGSD
3. Ika Yatri, M.Pd sebagai Sekretaris Program Studi PGSD sekaligus dosen
Pembimbing II yang telah banyak membantu memberikan arahan dan
pandangan dalam penulisan sehingga skripsi ini dapat disusun dengan baik.
4. Dr. Tri Wintolo Apoko, M. Pd, sebagai dosen Pembimbing I yang telah
memberikan arahan, kritik dan saran sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik.
ix
5. Drs. Engkus Kusnadi M.Pd, sebagai dosen penguji I yang telah memberikan
arahan, kritikan dan saran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan baik.
6. Drs. H. Susilo Wardoyo M.Pd, sebagai dosen penguji II yang telah
memberikan arahan, kritikan, dan saran sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan baik.
7. Djamding, S.Pd, sebagai kepala sekolah Kebon Manngis 08 Pagi Jakarta
Timur yang telah mengijinkan peneliti melakukan penelitian.
8. Warsiti, S.Pd, sebagai guru kelas III SDN. Kebon Manggis 08 Pagi Jakarta
Timur yang telah banyak membantu dan memberi saran saat melakukan
penelitian.
9. Dra. Hendrika. M, sebagai guru kelas III SDN. Kebon Manggis 08 Pagi
Jakarta Timur yang telah banyak membantu dan memberi saran saat
melakukan penelitian.
10. Ayah ku Tercinta Eko Yanto dan Mama ku Tercinta Titin Supriyati yang
telah memberikan kasih sayangnya tanpa batas, dukungan moril dan matril
serta doa agar peneliti lancar dalam menjalani perkuliahan sehingga peneliti
dapat menyelesaikan skripsi ini dan meraih gelar Sarjana Pendidikan. Semua
ini peneliti persembahkan buat kedua orang tua.
11. M. Zakhroffi Hasan yang senantiasa selalu mendukung dan memotivasi, serta
mendoakanku tanpa putus asa.
12. Nur Anggrayini dan Asma Nurlita yang selalu memberikan semangat,
motivasi dan dukungan yang tidak pernah lelah.
13. Segenap Dosen serta Staf Fakultas Ilmu Pendidikan Guru Sekolah Dasar
yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi peneliti selama ini.
Peneliti menyadari bahwa penulis skripsi ini belum begitu lengkap dan
sempurna dalam penulisan.
Hasil penelitian ini adalah adanya perbedaaan penggunaan model Picture
and Picture dengan Example non Examples terhadap hasil belajar Bahasa
Indonesia siswa kelas III SDN. Kebon Manggis 08 Pagi.
x
Semoga jasa dan kebaikan Bapak/Ibu tercatat sebagai amal baik yang akan
mendapat balasan dar Allah SWT. Semoga skripsi ini meberikan manfaat
baik bagi peneliti, pembaca, dan pengembangan ilmu.
Jakarta, September 2015
Ria Ramadhinny Rahesa
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii
ABSTRAK....................................................................................................... iii
ABSTRACT..................................................................................................... iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH.......................... v
MOTTO........................................................................................................... vi
LEMBAR PERSEMBAHAN......................................................................... vii
KATA PENGANTAR.................................................................................... viii
DAFTAR ISI................................................................................................... x
DAFTAR TABEL........................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A.Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
B.Identifikasi Masalah.......................................................................... 3
C.Batasan Masalah................................................................................ 3
D.Rumusan Masalah............................................................................. 4
E.Tujuan Penelitian.............................................................................. 4
F.Manfaat Penelitian............................................................................. 4
xi
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS....................................................................................... 7
A.Deskripsi Teori.................................................................................. 7
1.Belajar................................................................................................ 7
a.Belajar.......................................................................................... 7
b.Prinsip-Prinsip Belajar................................................................. 11
2.Hasil Belajar...................................................................................... 12
a.Pengertian Hasil Belajar.............................................................. 12
3.Pembelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar................................ 15
4.Pengertian Model Pembelajaran........................................................ 18
5.Model Pembelajaran Picture and Picture.......................................... 19
a. Pengertian Model Pembelajaran Picture and Picture................. 19
b. Langkah – Langkah Model Pembelajaran Picture and Picture. . 21
c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran
Picture and Picture..................................................................... 22
6.Model Pembelajaran Example non Examples.................................... 23
a. Pengertian Model Pembelajaran Example Non Examples........... 23
b. Langkah – Langkah Model Pembelajaran
Example Non Examples............................................................... 25
c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran
Example Non Examples............................................................... 26
B.Hasil Penelitian yang Relevan........................................................... 27
C.Kerangka Berpikir............................................................................. 31
D.Hipotesis Penelitian........................................................................... 33
BAB III METODOLOGI PENELITAN...................................................... 34
A.Tempat dan Waktu Penelitian........................................................... 34
1. Tempat Penelitian....................................................................... 34
2. Waktu Penelitian......................................................................... 34
B..Populasi dan Sampel Penelitian....................................................... 35
xii
1.. Populasi Penelitian...................................................................... 35
2.. Sampel......................................................................................... 36
C.Metode Penelitian.............................................................................. 36
D.Teknik Pengumpulan Data................................................................ 37
1.. Definisi Konseptual..................................................................... 38
2.. Definisi Operasional.................................................................... 39
3.. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian.................................................... 40
4.. Pengujian Validitas dan Penghitungan Reliabilitas..................... 41
a. Pengujian Validitas............................................................... 41
b. Pengujian Reliabilitas........................................................... 42
E.Teknik Analisis Data......................................................................... 43
1.. Uji Persyaratan Analisis.............................................................. 43
a. Uji Normalitas...................................................................... 43
b. Uji Homogenitas................................................................... 44
2.Uji Hipotesis.................................................................................. 45
F.. Hipotesis Statistik............................................................................. 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 47
A. Deskripsi Data.................................................................................. 47
B..Uji Persyaratan Analisis................................................................... 53
1.. Uji Normalitas............................................................................. 53
2.. Uji Homogenitas.......................................................................... 56
3.. Uji Hipotesis................................................................................ 59
C..Analisis Data Uji Coba Instrumen Penelitian................................. 62
1.. Uji Validitas................................................................................. 62
2.. Uji Reliabilitas............................................................................. 66
D. Pembahasan Hasil Penelitian........................................................... 68
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN.................................. 71
A. Kesimpulan...................................................................................... 71
B..Implikasi........................................................................................... 72
xiii
C..Saran................................................................................................. 73
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 74
LAMPIRAN – LAMPIRAN................................................................. 77
DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................. 184
DAFTAR TABEL
Halaman
Tebel 3.1 Daftar Jadwal Penelitian 2015................................................ 34
Tabel 3.2 Desain Penelitian..................................................................... 37
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrument Penelitian............................................... 40
Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen I................................... 47
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Bahasa Indonesia siswa Kelas
III A Kelas Eksperimen I SDN Kebon Manggis 08 Pagi....... 48
Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen II................................. 50
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Bahasa Indonesia siswa Kelas
III B Kelas Eksperimen II SDN Kebon Manggis 08 Pagi...... 50
Tabel 4.3 Perbedaan Data Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa
Kelas Eksperimen I dengan Kelas Eksperimen...................... 52
Tabel 4.4 Uji Normalitas Kelas Ekperimen I dan Eksperimen II........... 53
Tabel 4.5 Uji Homogenitas..................................................................... 56
Tabel 4.6 Hasil Perbedaan Uji Hipotesis................................................ 60
Tabel 4.7 Klasifikasi Butir Soal Uji Coba Instrumen Penelitian............ 62
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir...................................................... 32
Gambar 4.1 Grafik Histrogram dan Poligon Frekuensi Hasil Belajar
Bahasa Indoensia Kelas Eksperimen I................................. 49
Gambar 4.2 Grafik Histrogram dan Poligon Frekuensi Hasil Belajar
Bahasa Indoensia Kelas Eksperimen II................................ 51
Gambar 4.3 Perbedaan Data Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa
Kelas Eksperimen I dengan Eksperimen II.......................... 52
Gambar 4.4 Kurva Distribusi Normal Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Kelas Eksperimen I.............................................................. 54
Gambar 4.4 Kurva Distribusi Normal Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Kelas Eksperimen II............................................................. 55
Gambar 4.5 Kurva Homogenitas Hasil Belajar Bahasa Indonesia............ 58
Gambar 4.6 Kurva Distribusi T................................................................. 61
Gambar 4.7 Kurva Validitas Hasil Belajar Bahasa Indonesia .................. 64
Gambar 4.7 Kurva Validitas Hasil Belajar Bahsa Indonesia..................... 66
Gambar 4.8 Kurva Reliabilitas Hasil Belajar Bahasa Indonesia............... 67
xv
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran Tematik Sekolah Dasar Kelas III
Semester 2 (Tema Kegemaran).............................................. 77
Lampiran 2 Kisi-Kisi dan Instrumen Penelitian Sebelum Uji Coba.......... 80
Lampiran 3 Soal Instrumen Penelitian Sebelum Uji Coba........................ 81
Lampiran 4 Kunci Jawaban Soal Instrumen Penelitian Sebelum Uji Coba 90
Lampiran 5 Kisi-Kisi dan Instrumen Penelitian Sesudah Uji Coba.......... 91
Lampiran 6 Soal Instrumen Penelitian Sesudah Uji Coba........................ 92
Lampiran 7 Kunci Jawaban Instrumen Penelitian Sesudah Uji Coba....... 98
Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Kelas Eksperimen I).. . 99
Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Kelas Eksperimen II). . 114
Lampiran 10 Analisis Validitas Butir Soal Istrumen Tes Uji Coba.......... 127
Lampiran 11 Uji Validitas......................................................................... 128
Lampiran 12 Analisis Reliabilitas Butir Soal Instrumen Tes Uji Coba..... 132
Lampiran 13 Uji Reliabilitas..................................................................... 133
Lampiran 14 Daftar Nilai Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas III
SDN Kebon Manggis 08 (Kelas Eksperimen I)................... 135
Lampiran 15 Perhitungan Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen I........ 136
Lampiran 16 Perhitungan Mean, Modus, Median, Varians dan Standar
Deviasi Kelas Eksperimen I................................................. 138
xvi
Lampiran 17 Tabel Perhitungan Uji Normalitas Hasil Belajar Bahasa
Indomesia Kelas Eksperimen I............................................. 142
Lampiran 18 Perhitungan Uji Normalitas Hasil Belajar Bahasa Indomesia
Kelas Eksperimen I.............................................................. 144
Lampiran 19 Daftar Nilai Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas III
SDN Kebon Manggis 08 (Kelas Eksperimen II).................. 148
Lampiran 20 Perhitungan Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen II....... 149
Lampiran 21 Perhitungan Mean, Modus, Median, Varians dan Standar
Deviasi Kelas Eksperimen II................................................ 151
Lampiran 22 Tabel Perhitungan Uji Normalitas Hasil Belajar Bahasa
Indomesia Kelas Eksperimen II........................................... 155
Lampiran 23 Perhitungan Uji Normalitas Hasil Belajar Bahasa Indomesia
Kelas Eksperimen II............................................................. 157
Lampiran 24 Perbedaan Data Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas
Eksperimen I dengan Kelas Eksperimen II.......................... 161
Lampiran 25 Uji Homogenitas di Kelas III A dan Kelas III B SDN. Kebon
Manngis 08 Pagi Jakarta Timur............................................ 162
Lampiran 26 Analisis Dengan Uji- T....................................................... 165
Lampiran 27 Tabel Nilai Kritis dari r Product Moment............................ 169
Lampiran 28 Tabel Luas di Bawah Lengkungan Normal Standar........... 170
Lampiran 29 Tabel Nilai Kritis L untuk Uji Lillifors............................... 171
Lampiran 30 Tabel Daftar Distribusi F.................................................... 172
Lampiran 31 Nilai Persentil untuk Distribusi T........................................ 176
Lampiran 32 Dokumentasi....................................................................... 177
Lampiran 33 Surat Keterangan Penelitian dari FKIP UHAMKA............. 178
Lampiran 34 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Sekolah..... 179
Lampiran 35 Surat Keterangan Uji Validitas dari FKIP UHAMKA........ 180
Lampiran 36 Surat Keterangan Telah Melakukan Uji Validitas Sekolah. 181
Lampiran 37 Kartu Bimbingan Skripsi Pembimbing I.............................. 182
Lampiran 38 Kartu Bimbingan Skripsi Pembimbing II............................ 183
Lampiran 39 Daftar Riwayat Hidup.......................................................... 184
xvii
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Model pembelajaran merupakan sebagai prosedur sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar atau sebagai teknik untuk guru
mencapai tujuan pembelajaran yang baik, maka guru harus dapat mampu
mengikuti tuntutan perkembangan dunia pendidikan terkini. Pendidikan
merupakan suatu hal yang dikemas sedemikian rupa oleh orang yang lebih
dewasa dan diberikan kepada orang yang lebih muda dengan tujuan
menanamkan rasa tanggung jawab secara moril dari perbuatan yang
dilakukannya. Dalam kehidupan manusia, pendidikan merupakan suatu
kebutuhan yang harus dimilikinya. Pendidikan itu penting untuk
peningkatan sumber daya manusia, namun kesempatan memperoleh
pendidikan di Indonesia masih terbatas.
Fakta yang terdapat di lapangan, pada salah satu mata pelajaran
yang diajarkan di sekolah dasar adalah Bahasa Indonesia. Nampak
beberapa kendala khususnya di SDN. Kebon Manggis 08 pagi Jakarta
Timur yaitu hasil belajar Bahasa Indonesia yang rendah. Bahasa Indonesia
pada sekolah dasar sangat penting dalam menumbuhkan dan
mengembangkan pengetahuan dan kreativitas pada saat belajar di kelas.
Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah sebuah pelajaran yang
menyiratkan banyak makna, dan tentunya setiap anak Indonesia haruslah
1
2
memahami namun sebaliknya peserta didik kurang menguasai atau
mengerti materi Bahasa Indonesia karena guru hanya menggunakan model
ceramah saja yang membuat perseta didik bosan dan menakutkan, tidak
menggunakan model pembelajaran yang menarik peserta didik agar
termotivasi dalam mata pelajarn Bahasa Indonesia.
Banyak model yang dapat digunakan dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia diantaranya Picture and Picture dengan Example non Examples,
peneliti memilih model pembelajaran tersebut karena sangat cocok untuk
diuji coba sekolah dasar agar peserta didik dapat aktif di kelas dan bisa
berpikir kritis dalam keadaan disektiranya dan termotivasi dalam mata
pelajaran Bahasa Indonesia.
Menurut Aris Shoimin, model pembelajaran Picture and Picture
adalah model pembelajaran yang memasangkan atau mengurutkan
gambar secara logis, sedangkan model pembelajaran Example non
Examples adalah model pembelajaran yang menganalisis
permasalahan di sekitar kita dengan menggunakan gambar dan
foto.1
Dari uraian di atas menarik untuk dilakukan suatu penelitian
penggunaan model Picture and Picture dengan model Example non
Examples dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, sehingga nantinya dapat
pula dilihat sejauh mana perbedaan model tersebut dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia terhadap hasil belajar. Karenanya peneliti memilih judul
1 Aris Shoimin. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovasi dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. hal: 122 & 73.
3
“Perbedaan model Picture and Picture dengan Example non Examples
Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indoensia Siswa kelas III SDN Kebon
Manggis 08 Pagi”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,
maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Penggunaan model yang tidak variatif dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia dapat menimbulkan kebosanan peserta belajar.
2. Model pembelajaran yang tidak tepat dapat berpengaruh terhadap
pada hasil belajar Bahasa Indonesia siswa rendah.
3. Guru kurang menggunakan model yang aktif dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia membuat peserta didik menjadi menakutkan.
4. Model pembelajaran yang menarik peserta didik agar termotivasi
dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
5. Model pembelajaran Picture and Picture dan Example non Examples
sangat cocok diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas
III SDN Kebon Manggis 08 Pagi.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, peneliti
membatasi ruang lingkup permasalahan, agar peneliti lebih terarah yaitu
pada perbedaan penggunaan model Picture and Picture dengan model
Example non Examples terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia siswa
kelas III SDN Kebon Manggis 08 Pagi Jakarta Timur.
4
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang sudah dijelaskan, maka
permasalahan ini dirumuskan sebagai berikut: “Apakah terdapat perbedaan
siswa yang diajarkan model Picture and Picture dengan yang diajarkan
Example non Examples terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa
kelas III SDN Kebon Manggis 08 Pagi?”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan siswa yang diajarkan model Picture and Picture dengan yang
diajarkan model Example non Examples Terhadap Hasil Belajar Bahasa
Indonesia Siswa kelas III di SDN Kebon Manggis 08 Pagi.
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
secara:
1. Manfaat secara teoritis
Agar penelitian ini dapat menambah pengetahuan, khususnya
dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan ide dan manfaat untuk menerapkan model Picture
and Picture dengan model Example non Examples di dalam proses
pembelajaran.
5
2. Manfaat secara praktis
a. Bagi siswa, diharapkan siswa menjadi aktif belajar di kelas dan
dapat membentuk sikap kerjasama yang baik dengan teman
sekelompok serta meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia.
b. Bagi guru, diharapkan dapat memperluas wawasan guru terhadap
model Picture and Picture dengan model Example non Examples
serta dapat menjadi alternatif model pembelajaran yang dapat
dilaksanakan di kelas sehingga proses belajar Bahasa Indonesia di
kelas menjadi bermakna bagi siswa.
c. Bagi sekolah, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan kualitas sekolah dalam hal penerapan kegiatan
pembelajaran yang berpusat pada siswa sehingga siswa akan lebih
aktif dalam proses pembelajaran.
d. Bagi peneliti, dapat mengetahui lebih lanjut lagi model yang dapat
digunakan untuk siswa kelas III dan sejauh mana model Picture
and Picture dengan model Example non Examples meningkatkan
hasil belajar Bahasa Indonesia.
e. Bagi peneliti selanjutnya, dapat memberikan gambaran yang lebih
jelas tentang pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan
model Picture and Picture dengan model Example non Examples,
serta mengaplikasikan kemampuan yang telah diperoleh selama
menjalani perkuliahan dan mempelajari cara untuk memecahkan
6
f. masalah yang dihadapi ketika proses belajar Bahasa Indonesia di
kelas.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Belajar
a. Belajar
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata
dalam seluruh aspek tingkah laku.
“Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungan”. 2
Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali
baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu tidak setiap
perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti
belajar.
Menurut H.C. Witherington dalam Eveline Siregar dan
Hartini,“belajar sebagai suatu perubahan di dalam kepribadian yang
menyatakan diri sebagai suatu pola baru
22 Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. hal.2
7
8
menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi berupa
kecakapan, sikap, kebiasaan kepribadian atau suatu pengertian”.3
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan belajar
merupakan sebuah proses interaksi antara pendidik dan peserta
didik untuk mencapai suatu perubahan yang tadinya tidak tahu
menjadi tahu, agar tercapai suatu cita-cita yang diinginkan. Dalam
kegiatan belajar yang terpenting bukanlah hasil yang diperolehnya
saja, tetapi juga proses bagaimana kegiatan belajar itu berlangsung.
Artinya belajar harus diperoleh dari usaha sendiri, adapun seorang
guru hanya sebagai perantara atau penunjang dalam kegiatan
belajar agar belajar dapat berhasil dengan baik.
Menurut Skinner dalam Dimyati dan Mudjiono,“belajar
adalah suatu perilaku saat orang belajar maka responsnya menjadi
lebih baik sebaliknya bila ia tidak belajar maka responsnya
menurun”.4 Belajar merupakan suatu perilaku yang mendapatkan
meresponsnya dari pebelajar yang lebih baik jika seseorang
melakukan belajar dan sebaliknya jika tidak belajar mendapatkan
tanggapan yang menurun. Proses belajar dapat dilihat dari
perubahan tingkah laku pada setiap diri atau individu karena dari
tidak tahu menjadi tahu dan terjadi interaksi antara individu yang
lain mampu berinteraksi dengan lingkungan.
33 Eveline Siregar dan Hartini Nara. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia. hal. 4
44 Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka. hal. 9
9
Menurut Harold Spears dalam Agus Suprijono,“belajar
adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu,
mendengar dan mengikuti arah tertentu”.5 Guru berperan sebagai
pengajar yang berusaha memberikan ilmu pengetahuan sebanyak-
banyaknya kepada siswa dan siswa giat mengumpulkan dan
menerimanya. Dalam proses belajar mengajar banyak didominasi
dengan aktivitas menghafal. Tetapi kebanyakan siswa merasa
malas belajar jika hanya menghafal saja. Oleh karena itu, guru
haruslah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan agar
siswa tidak merasa bosan dalam kegiatan belajar mengajar.
Menurut James O. Whittaker dalam Aunurrahman,“belajar
proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan
atau pengalaman”.6 Belajar adalah suatu proses usaha sadar yang
dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku baik yang baru secara keseluruhan sebagai latihan dan
pengalaman individu dan menyangkut aspek-aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu.
Menurut Singer dalam Eveline Siregar dan Hartini
Nara,“belajar adalah sebagai perubahan perilaku yang relatif tetap
yang disebabkan pratik atau pengalaman yang sampai dalam situasi
tertentu”.7 Suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
55 Agus Suprijono. 2013. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. hal. 2
66 Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. hal.3577 Eveline Siregar dan Hartini Nara.Loc.Cit. hal. 4
10
memperoleh suatu perubahan tingkah laku dan pola pikir yang baru
secara menyeluruh, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya. Hal ini menjelaskan betapa
besarnya pengaruh lingkungan terhadap perubahan tingkah laku
yang diperoleh dari hasil pengalaman yang didapatkan selama
berinteraksi dengan lingkungan. Perubahan perilaku yang relatif
menetap yang dihasilkan dari pengalaman masa lalu ataupun dari
pembelajaran yang bertujuan atau direncanakan, Pengalaman
diperoleh individu dalam interaksinya dengan lingkungan, baik
yang tidak direncanakan maupun yang direncanakan, sehingga
menghasilkan perubahan yang bersifat relatif menetap.
Menurut Gagne dalam Ratna Wilis Dahar, “belajar adalah
sebagai suatu proses di mana suatu organisasi berubah perilakunya
sebagai akibat pengalaman”.8 Pengalaman diperoleh individu
dalam interaksinya dengan lingkungan baik yang tidak
direncanakan
88 Ratna Wilis Dahar. 2011. Teori-Teori Belajar & Pembelajaran. Bandung: PT. Gelora Aksara Pratama. hal. 2
11
maupun yang direncanakan sehingga menghasilkan
perubahan yang bersifat relatif menetap.
Dari berbagai definisi di atas yang telah diungkapkan oleh
para ahli dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu
aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi dengan
lingkungan yang menghasilkan perubahan tingkah laku atau proses
awal yang mengarahkan kita pada suatu pengetahuan baru yang
dimiliki seseorang sebagai akibat dari hasil pengalaman sehingga
menghasilkan perubahan tingkah laku. Perubahan tersebut bisa
berupa: dari tidak tahu menjadi tahu, tidak bisa menjadi bisa, tidak
mampu menjadi mampu, dari caranya memberikan respon ke arah
yang positif ataukah ke arah yang negatif dan menetap sebagai
hasil dari sebuah pengalaman. Belajar juga menyangkut aktivitas
yang dilakukan secara terus-menerus selama manusia tersebut
masih hidup.
b. Prinsip–Prinsip belajar
Menurut Slameto, prinsip-prinsip belajar dapat dilaksanakan
dalam situasi dan kondisi yang berbeda, dan karenanya setiap siswa
secara individual memiliki prasyarat yang diperlukan untuk belajar
diantaranya:
1. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional,
12
2. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcerment dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional,
3. Belajar perlu lingkungan yang menantang di mana anak dapat mengembangkan kemampuannya berekspiorasi dan belajar dengan efektif,
4. Belajar perlu ada interasi siswa dengan lingkungannya. 9
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan
yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan
pembelajaran dimana tingkat keberhasilan kemudian diperoleh dengan
nilai.
Menurut Gagne dalam Agus Suprijono,hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan sebagai berikut:
a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan kinsep dan lambang.
c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifinya sendiri.
d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan searngkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. 1010
Berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar di sekolah
dapat dilihat dari hasil belajar yang diraih oleh siswa tersebut.
Efektif atau tidaknya sebuah pembelajaran dapat diketahui dari
99 Slameto. Op. Cit. hal.271010 Agus Suprijono. 2013. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. hal. 5-6
13
hasil belajar siswa. Meski melalui proses belajar yang sama, hasil
belajar yang dicapai oleh setiap siswa pasti berbeda-beda. Sebab
proses belajar dipengaruhi oleh beberapa kemampuan yang bisa
menyebabkan pencapaian hasil belajar menjadi beragam.
Menurut Sudjana “hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya”.11 11 Bahwa seseorang yang sudah belajar tidak sama
keadaannya dengan saat ketika dia belum belajar. Kegiatan belajar
bermula dari awal belajar, proses belajar dan akhir, setiap langkah
dan prosesnya mempunyai tujuan masing-masing demi pencapaian
hasil belajar siswa yang dikehendaki. Perubahan tesebut dapat
diartikan terjadinya peningkatan yang lebih baik sebelum
melakukan kegiatan belajar. Dalam hasil belajar, seperti dalam
belajar Bahasa Indonesia perubahan yang terjadi, misalnya siswa
yang tadinya belum paham menjadi paham materi dalam Bahasa
Indonesia.
Menurut Winkel dalam Purwanto,“hasil belajar adalah
perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan
tingkah lakunya”.12 12 Perubahan perilaku disebabkan karena dia
mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam
proses belajar mengajar. Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa
hasil
11 11 Nana Sudjana. 2004. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Rosdakarya. hal. 22
12 12 Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. hal. 45
14
belajar dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif
dan psikomotorik.
Hasil belajar tidak hanya dapat dilihat dari nilai evaluasi
setelah proses pembelajaran, peristiwa belajara dapat muncul dalam
berbagai jenis perubahan atau pembuktian tingkah laku peserta
didik. Menurut Sudjana dalam Asep Jihad dan Abdul Haris, “hasil
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengelaman belajarnya”. 1313
Menurut Slameto dalam Syarifudin dkk,“hasil Belajar merupakan perubahan tingkah laku individu yang mempunyai cita-cita: a) Perubahan dalam belajar terjadi secara sadar, b) Perubahan dalam belajar mempunyai tujuan, c) Perubahan belajar secara positif, d) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu, e) Perubahan dalam belajara bersifat permanen (langgeng)”.14 14 Hasil belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh perubahan perilaku yang relatif menetap pada siswa. Kemampuan perseta didik yang berupa keterampilan yang melakukan perilaku baru sesuai dengan pengalaman.
Menurut Bloom dalam Etin Solihatin,“hasil belajar merupakan suatu
kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai
akibat latihan atau pengalaman”.15 15 Anak yang berhasil dalam
belajar mencapai tujuan-tujuan pembelajaran untuk mengetahui
apakah hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik telah sesuai
dengan tujuan yang dikendaki dapat diketahui melalui evaluasi.
1313 Asep Jihad & Abdul Haris.2013. Evaluasi Pembelajaran.Yogyakarta:Multi Pressindo. hal. 15
14 14 H.E. Syarifudin, dkk. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Diadit Media. hal. 3315 15 Etin Solihatin. 2012. Strategi Pembelajaran PPKN. Jakarta: Bumi Aksara. hal. 5
15
Menurut Nawawi dalam Ahmad Susanto,“hasil belajar adalah
sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi
pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh
dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran teretentu”.1616
Dari definisi pengertian hasil belajar yang telah diuraikan,
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah
laku dan pola berpikir secara keseluruhan yang ditandai dengan
kedewasaan logika dan terstrukturnya pemikiran setelah mendapat
pengalaman belajar yang dapat dilihat dari penyelesaian-
penyelesaian masalah yang dihadapi, dapat berupa perubahan
dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar
merupakan suatu hasil nyata yang dicapai oleh siswa dalam usaha
menguasai pembelajaran yang telah diajarkan di sekolah yang
diwujudkan dalam bentuk raport pada setiap semester.
3. Pembelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar
Bahasa merupakan alat komunikasi manusia dalam kehidupan
sehari-hari, dengan bahasa seseorang dapat menyampaikan ide, pikiran,
perasaan atau informasi kepada orang lain, baik secara lisan maupun
tulisan. Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat berupa
simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat uacapan manusia.
Bahasa dipergunakan pada sebagai besar aktivitas manusia tanpa
bahasa manusia tidak dapat mengungkapkan perasaannya, 1616 Ahmad Susanto. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Prenadamedia Group. hal. 5
16
menyampaikan keinginan, memberikan saran dan pendapaat, bahkan
sampai tingkat pemikiran sesorang yang berkaitan dengan bahasa.
Semakin tinggi tingkat penguasaan bahasa seseorang, semakin baik
pula penggunaan bahasa dalam berkomunikasi.
Menurut Nursisto dalam Isriani Hardini dan Dewi Puspitasari,“penggunaan berbagai teknik dan metode yang inovatif dapat menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif. Peserta didik terlibat secara langsung dalam menyerap informasi dan menyatakan kembali hasil rekaman informasi yang diperolehnya sesuai dengan kemampuan individu peserta didik. Melalui proses pembelajaran yang dinamis diharapkan akan tercipta suatu bentuk komunikasi lisan antara peserta didik dengan peserta normal adalah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempatnya tumbuh dalam diri setiap individu, pada tingkatan paling sederhana yaitu dalam wujud kemampuan berkomunikasi langsung dengan bahasa lisan, memiliki kemampuan menyimak dan berbicara, tahapan yang setingkat lebih tinggi adalah membaca, dan yang paling rumit adalah menulis dalam bentuk bahasa tulis”.1717
Kemampuan berbicara dan kemampuan menulis mengandalkan
kemampuan berbahasa yang bersifat aktif dan produktif. Kedua
keterampilan berbahasa merupakan usaha untuk mengungkapkan
pikiran dan perasaan yang ada pada diri seorang pemakai bahasa
melalui bahasa. Peserta didik memerlukan alat untuk mengungkapkan
informasi yang ada di dalam pemikirannya, baik berupa ide, aspirasi,
1717 Isriani Hardini dan Dewi Puspitasari. 2012.Strategi Pembelajaran Terpadu (teori, konsep & implementasi). Yogyakarta: Familia (Group Relasi Inti Media). hal. 183
17
inspirasi, pendapat, gagsan, hasil kreasi seni, budaya, religi dan
teknologi.
Menurut Harimukti Kridalaksana dalam Yusri Rosdiana
dkk,“bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang
dipergunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama,
berkomunikasi dan mengidentifikasi diri”.1818
Menurut Depdikbud dalam Nini Ibrahim,“ragam bahasa adalah
variasi bahasa menurut pemakaian yang berbeda-beda menurut topik
yang dibicarakan, menurut hubungan pembicaraan, dan orang yang
dibicarakan, serta menurut medium pembicaraan”.1919
Kedudukan bahasa Indonesia terbagi menjadi dua, yakni sebagai bahasa nasional dan bahasa negara. “Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai lambang kebanggan Nasional, lambang identitas nasional, alat pemersatu, dan alat penghubung antarbudaya antardaerah. Sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan, bahasa resmi dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, dan bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern”.2020
Pembelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar sebagai alat
pemahaman dalam melaksanakan pembelajaran secara benar. Bahasa
adalah hasil budaya yang hidup dan berkembangan dan harus
dipelajari. Menurut Teilhard dalam Zulela, bahasa “pada diri manusia
ada kemampuan otak yang kodrati untuk melaksanakan refleksi dan 1818 Yusi Rosdiana, dkk. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka. hal. 1.41919 Nini Ibrahim. 2011. Bahasa Indonesia untuk perguruan tinggi. Jakarta: UHAMKA
PRESS. hal. 82020 Ade Hikmat & Nani Solihati. 2013. Bahasa Indonesia (untuk Mahasiswa S1 &
pascasarjana, Guru, Dosen, Praktis, dan Umum). Jakarta: PT Grasindo. hal.15
18
kebebasan, kemampuan ini akan berkembang apabila dibudayakan
melalui lingkungan”.2121
Dari definisi pengertian bahasa yang telah diuraikan diatas maka
dapat disimpulkan bahwa Bahasa adalah kunci pokok bagi kehidupan
manusia di atas dunia ini atau sistem yang teratur berupa lambang-
lambang bunyi yang digunakan untuk mengekspresikan perasaan dan
pikiran bahasa tersebut, karena dengan bahasa orang bisa berinteraksi
dengan sesamanya dan bahasa merupakan sumber daya bagi
kehidupan bermasyarakat. Adapun bahasa dapat digunakan apabila
saling memahami atau saling mengerti erat hubungannya dengan
penggunaan sumber daya bahasa yang kita miliki.
4. Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah cara atau teknik penyajian yang
digunakan guru dalam proses pembelajaran agar tercapai tujuan
pembelajaran untuk menyajikan pesan kepada siswa yang harus
diketahui, dimengerti dan dipahami dengan cara membuat suatu pola
atau contoh bahan-bahan yang dipilih oleh guru sesuai dengan materi
yang diberikan dan kondisi dalam kelas.
Menurut Yojce dalam Hamruni,“model pembelajaran merupakan suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran”.2222
2121 Zulela. 2012. Pembelajaran Bahasa Indonesia Apresiasi Sastra di Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. hal. 3
2222 Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogjakarta: Insan madani. hal.5
19
Model pembelajaran mengarah kepada desain pembelajaran
yang membantu peserta didik untuk memudahkan proses belajar
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang tercapai.
Menurut Soekamto, dkk dalam Trianto,”model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar”. 2323
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran sebagai suatu rencana mengajar yang
memperlihatkan pola pembelajaran tertentu dalam mewujudkan
kondisi belajar atau sistem lingkungan yang menyebabkan
terjadinya belajar pada peserta didik.
5. Model Pembelajaran Picture and Picture
a. Pengertian Model Pembelajaran Picture and Picture
Model pembelajaran Picture and Picture merupakan suatu
model belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan atau
diurutkan menjadi urutan logis. Model pembelajaran ini
mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran,
gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam proses
pembelajaran.
2323 Trianto. 2010. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: Prestasi Pustaka. hal.74
20
Menurut Aris Shoimin model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu model belajar menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis, model pembelajaran ini mengandalkan gambar yang menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran. 2424
Model pembelajaran ini memiliki ciri aktif, inovatif, kraetif
dan menyenangkan digunakan selalu menekankan aktifnya peserta
didik dalam setiap proses pembelajaran. Model pembelajaran
Picture and Picture merupakan sebuah model pembelajaran
seorang guru menggunakan alat bantu atau media gambar untuk
menerangkan sebuah materi atau memfasilitasi siswa untuk aktif
belajar dan siswa tidak hanya di suapin ilmu kepada guru.
Menurut Bidan Dian, Model pembelajaran Picture and
Picture adalah suatu model belajar yang menggunakan gambar dan
dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis. 2525
Model pembelajaran Picture and Picture adalah seluruh
rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek
sebelum, sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru
serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung
atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar.
Menurut Hamdayama, Model pembelajaran Picture and
Picture merupakan sebuah model pembelajaran dimana guru
2424 Aris Shoimin. Aris Shoimin. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.hal.122
2525 http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/model-pembelajaran-picture-and-picture.html#ixzz3VJ9Oe2HU/ diunduh pada tanggal 23 Maret 2015 pukul 22:17
21
menggunakan alat bantu atau media gambar untuk menerapkan
sebuah materi atau memfasilitasi siswa untuk aktif belajar. 2626
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran Picture and Picture merupakan salah satu model
pembelajaran yang dapat menjawab persoalan bagimana belajar itu
bermakna, menyenangkan dan sesuai dengan realita yang ada serta
lebih melibatkan siswa aktif belajar, baik secara mental maupun
sosial.
b. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Picture and Picture
Model pembelajaran memiliki langkah-langkah untuk
mencapai hasil belajar, begitu juga juga dengan model
pembelajaran Picture and Picture.
Menurut Turkiran Taniredja dkk, langkah–langkah dalam model pembelajaran Picture and Picture sebagai berikut:
a) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin di capai,b) Menyajikan materi sebagai pengantar,c) Guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar-
gambar kegiatan berkaitan dengan materi,d) Guru menunjuk atau memanggil siswa secara
bergantian memasang atau mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis,
e) Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut,
f) Dari alasan ururtan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai,
g) Kesimpulan dan rangkuman. 2727
2626 Jumanta Hamdayaman. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Bogor:Ghalia Indonesia. hal. 229
2727 Tukiran Taniredja, dkk. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta. hal.100
22
Dari uraian langkah-langkah model pembelajaran Picture
and Picture diatas dapat disimpulkan bahwa guru lebih berperan
aktif dari pada peserta didik, di sini peserta didik hanya di tunjuk
guru untuk mengurutkan gambar menjadi urutan yang sesuai atau
logis, lalu guru menanyakan alasan dari dasar pemikiran urutan
gambar tersebut, setelah itu guru menanamkan konsep pada gambar
sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai dan memberikan
kesimpulan atau rangkuman.
c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Picture and
Picture
Menurut Istarani dalam buku Jumanta Hamdayama, kelebihan model pembelajaran Picture and Picture diantaranya: a) Materi yang diajarkan lebih terarah karena pada awal
pembelajaran guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai dan materi secara singkat terlebih dahulu.
b) Siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena guru menunjukkan gambar-gambar mengenai materi yang dipelajari.
c) Dapat meningkatkan daya nalar atau daya pikir siswa karena siswa disuruh guru untuk menganalisis gambar yang ada.
d) Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa, sebab guru menanyakan alasan siswa mengurutkan gambar.
e) Pembelajaran lebih berkesan sebab siswa dapat mengamati langsung gambar yang telah dipersiapkan oleh guru.Kekurangan model pembelajaran Picture and Picture diantaranya:
a) Sulit menemukan gambar-gambar yang bagus dan berkulitas serta sesuai dengan materi pelajaran.
b) Sulit menemukan gambar-gambar yang sesuai dengan daya nalar atau kompetensi siswa yang dimiliki.
c) Baik guru ataupun siswa kurang terbiasa dalam menggunakan gambar sebagai bahan utama dalam membahasa suatu materi pelajaran.
23
d) Tidak tersedianya dana khusus untuk menemukan atau mengadakan gambar-gambar yang diinginkan. 2828
Dari uraian kelebihan model pembelajaran Picture and
Picture diatas dapat disimpulkan bahwa materi yang di ajarkan
lebih terarah dan memudahkan siswa untuk belajar, guru lebih
mengetahui kemampuan masing-masing siswa, melatih berpikir
logis, kritis dan sistematis, siswa lebih kritis dalam menganalisis
gambar tersebut, siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa
gambar dan siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan
pendapatnya. Memakan banyak waktu, sulit sekali menemukan
gambar yang bagus dan berkulaitas, banyak siswa yang pasif dan
susah menemukan gambar yang sesuai dengan daya nalar peserta
didik, banyak siswa tidak senang atau malas apabila disuruh
bekerja sama dengan yang lain, dibutuhkan dukungan fasilitas alat
dan biaya.
6. Model Pembelajaran Example non Examples
a. Pengertian Model Pembelajaran Example Non Examples
Model Pembelajaran Example non Examples merupakan
model pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media
pembelajaran. Penggunaan media gambar ini disusun dan
dirancang agar anak dapat menganalisis gambar tersebut menjadi
sebuah bentuk diskripsi singkat mengenai apa yang ada didalam
gambar.2828 Jumanta Hamdayama. Op.cit. hal.231
24
Menurut Hamdayama,“Model Pembelajaran Example non
Example merupakan salah satu contoh model pembelajaran yang
menggunakan media”. 2929Penggunaan Model Pembelajaran
Example non Examples ini lebih menekankan pada konteks analisis
siswa. Biasa yang lebih dominan digunakan di kelas tinggi, namun
dapat juga digunakan di kelas rendah dengan menenkankan aspek
psikoligis dan tingkat perkembangan siswa kelas rendah seperti :
kemampuan berbahasa tulis dan lisan, kemampuan analisis ringan,
dan kemampuan berinteraksi dengan siswa lainnya.
Menurut Komalasari dalam Aris Shoimin,“model Pembelajaran Example non Examples adalah model pembelajaran yang membelajarkan murid terhadap permasalahan yang ada di sekitarnya melalui analisis berupa gambar-gambar, foto dan kasus yang bermuatan masalah. Murid diarahkan untuk mengindetifikasi masalah, mencari alternatif pemecahan masalah, dan menentukan cara pemecahan masalah yang paling efektif, serta melakukan tindak lanjut”. 3030
Model pembelajaran Example non Examples adalah taktik
yang dapat digunakan untuk mengajarkan definsi konsep, taktik ini
bertujuan untuk mempersiapkan siswa secara cepat dengan
menggunakan 2 hal yang terdiri dari Example non Examples dari
suatu definsi konsep yang ada, dan meminta siswa untuk
mengklasifikasikan keduanya sesuai dengan konsep yang ada.
Menurut Bidan Diah,“Model Pembelajaran Example non
Examples atau juga biasa di sebut example and non-example
2929 Jumanta Hamdayama.Ibid. hal. 983030 Aris Shoimin. 2014. Op.Cit. hal. 73
25
merupakan model pembelajaran yang menggunakan gambar
sebagai media pembelajaran”. 3131
Pembelajaran model Example non Examples memberi ruang
dan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk
bertatap muka saling memberikan informasi dan saling
membelajarkan, interaksi tatap muka akan memberikan
pengalaman yang berharga kepada setiap anggota kelompok untuk
bekerja sama, menghargai setiap perbedaan, memanfaatkan
kelebihan masing-masing anggota, dan mengisi kekurangan
masing-masing.
b. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Example Non
Examples
Model pembelajaran memiliki langkah-langkah untuk
mencapai hasil belajar diantaranya model pembelajaran Example
non Example.
Menurut Tukiran dkk, langkah-langkah model pembelajaran Example non Examples sebagai berikut:
a) Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
b) Guru menempelkan gambar di papan, atau ditanyangkan melalui LCD atau OHP, atau dapat pula menggunakan Proyektor.
3131http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/model-pembelajaran-example-non-example.html#ixzz3VDoFLk2y/ diunduh pada tanggal 23 Maret 2015 pukul 22:17
26
c) Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk memerhatikan atau menganalisis gambar.
d) Melalui diskusi kelompok 2-3 orang peserta didik, hasil diskusi dari analisis gambar tersebut dicatat pada kertas.
e) Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.
f) Setelah memahami hasil dari analisis yang dilakukan siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
g) Guru dan peserta didik menyimpulkan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran.3232
Dari uraian diatas langkah-langkah model pembelajaran
Example non Examples dapat disimpulkan bahwa guru
mempersiapkan gambar yang sesuai dengan materi diajarkan, lalu
guru menempelkan gambar di papan tulis atau ditayangkan melalui
LCD, guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
memperhatikan gambar tersebut dan menganalisis, guru membuat
kelompok 2-3 orang peserta didik, setelah itu setiap kelompok
membaca hasil diskusinya di depan kelas, lalu menjelaskan hasil
setiap kelompok yang memberikan hasil diskusinya, guru dan
peserta didik bersama memberikan kesimpulan.
c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Example non
Examples
Model pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangan
masing-masing, begitu juga dengan kelebihan dan kekurangan
model pembelajaran Example non Example.
3232 Tukiran Taniredja, dkk. 2011. Op.Cit.hal. 99-100
27
Menurut Jumanta Handayana,” Kelebihan model pembelajaran Example non Examples, siswa lebih kritis dalam menganalisis gambar, siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar, siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya. Sedangkan Kekurangan model pembelajaran Example non Examples, tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar dan memakan waktu yang cukup lama”.3333
Dari uraian di atas kelebihan dan kekurangan model
pembelajaran Example non Examples dapat disimpulkan bahwa
siswa lebih kritis dalam menganalisis gambar yang disediakan,
mengetahui aplikasi dan materi berupa contoh gambar, sketsa dll,
siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan tidak pasif, memberikan
kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya. model
pembelajaran ini tidak semua materi dapat menggunakan gambar,
memiliki waktu yang cukup lama, dan susah mencari gambar yang
bagus untuk materi yang diajarkan.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang relevan dengan model pembelajaran Picture
and Picture dan Example non Examples yang pernah dilakukan antara
lain:
1. Rahayu (2010) dengan judul “ Penerapan Model Pembelajaran
Picture and Picture Untuk Meningkatkan Motivasi dan Aktivitas
Belajar Siswa Kelas XI IPA3 SMAN 8 Surakarta Pada Tahun
Pelajaran 2009/2010”. Persentase rata-rata dari indikator motivasi
belajar siswa berdasarkan data lembar observasi pada pra siklus 3333 Jumanta Handayama. Op.Cit.hal. 101
28
sebesar 46,49%, siklus I sebesar 84,31% dan siklus II sbesar
85,13%. Prsentase rata-rata dari indikator aktivitas belajar siswa
berdasarkan data lembar observasi pada pra siklus sebesar 30,72%,
siklus I sebesar 79,14% dan siklus II sebesar 86,87%. Persentase
rata-rata dari indicator aktivitas belajar siswa berdasarkan data
angket pada pra siklus sebesar 67,73%, siklus I sebesar 80,89%
dan siklus II sebesar 80,45%.3434
2. Indana Zulfa pada tahun 2010 yang berjudul “Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Picture and Picture Dalam Meningkatkan
Aktivitas Belajar Biologi Peserta Didik Kelas XI MAN 2
Pekalongan”yang menyimpulkan bahwa pembelajaran Biologi
kelas XI dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Picture and Picture membawa dampak positif terhadap aktivitas
belajar yang rendah menjadi meningkat. 3535
3. Devi Nurvita Dianawati,yang berjudul “Peningkatan
Pembelajaran Matematika Menghitung Luas Bangun Datar
Melalui Model Examples Non Examples Siswa Kelas IV SDN
Selokajang 01 Kabupaten Blitar”. Berdasar hasil penelitian
yang dilakukan terhadap 21 orang siswa, rata-rata mengalami
peningkatan ketuntasan belajar. Presentase ketuntasan belajar
siswa pada pratindakan adalah 38%, pada siklus I pertemuan 1
3434 Rahayu. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Picture And Picture Untuk Meningkatkan Motivasi dan Aktivitas Belajar Siswa Kelas XI IPA3 SMAN 8 Surakarta
3535 Indana Zulfa. 2010. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Biologi Peserta Didik Kelas XI MAN 2 Pekalongan.
29
4. sebesar 57%, siklus I pertemuan 2 sebesar 57%, siklus II
pertemuan 1 sebesar 71%, dan siklus II pertemuan 2 sebesar 81%.
Dapat disimpulkan bahwa model Example non Examples dapat
meningkatkan pembelajaran matematika dalam mencapai
ketuntasan belajar.3636
5. Rini Yuliati dengan judul “Peningkatan Minat Belajar
Kompetensi Menjahit Melalui Model Pembelajaran Examples
Non Examples di SMP Muhammadiyah 2 Bambanglipuro Bantul
Yogyakarta”. Penelitian yang dilakukan terhadap 20 orang siswa
ini, menunjuan bahwa kebanyakan siswa mengalami
peningkatan minat terhadap keterampilan menjahit. Hasil
penelitian tindakan kelas pada tiap siklus berdasarkan
pengamatan proses pembelajaran menunjukkan bahwa siswa
turut serta dalam kegiatan belajar, lebih aktif dan terlibat langsung
dalam pemecahan masalah membuat macam-macam tusuk
dasar menjahit. Minat belajar siswa bersadar observasi dalam
membuat macam-macam tusuk dasar menjahit melalui model
pembelajaran examples non examples pada siklus I mengalami
peningkatan 17.06% terbukti dengan nilai rata-rata yang dicapai
pada pra siklus 74.44 dan nilai rata-rata yang dicapai pada siklus I
meningkat menjadi 83.27. Pembelajaran menjahit dengan tusuk
festoon melalaui model pembelajaran Example non Examples
3636 Devi Nurvita Dianawati. Peningkatan Pembelajaran Matematika Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Model Examples Non Examples siswa kelas IV SDN Selokajang 01 Kabupaten Blitar.
30
dapat mengaktifan dan meningkatkan minta belajar siswa
dibuktikan dengan tidak adanya siswa yang mendapat nilai di
bawah 70. 3737
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan di atas, penggunaan
model Picture and Picture dan Example non Examples pada dasarnya dapat
meningkatkan hasil belajar siswa secara berkala. Hal itu menunjukkan
adanya perubahan pada hasil belajar siswa dan tingkat ketuntasan belajar
siswa yang penyajikan materi pelajaran oleh guru dengan menggunuakan
model Picture and Picture dan Example non Examples. Dari hasil
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya peneliti muncul suatu
pertanyaan apakah penggunaan alat peraga pada pelajaran itu
menunjukkan perubahan yang signifikan karena yang dilakukan pada
penelitian sebelumnya adalah dilakukannya pembelajaran secara bertahap
(bersiklus) sampai benar-benar meningkat. Oleh karena itu, peneliti akan
signifikan pada hasil belajar siswa dengan menggunakan model Picture
and Picture dan Example non Examples dalam penelitian eksperimen.
C. Kerangka Berpikir
3737 Kanthi Dewi Sayekti. Upaya Meningkatkan Pemahaman Materi Fungsi Komposisi Melalui Model Pembelajaran Example Non Examples pada Kelas XI IPS-2 MAN 1 Tulungagung.
31
Proses belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas, pada
umumnya masih sering didominasi oleh guru. Dominasi yang dimaksud
disini adalah guru masih “menyuapi” siswa sehingga cenderung membuat
siswa menjadi pasif, oleh karena itu hasil belajar Bahasa Indonesia rendah
mereka menganggap semua pelajaran sudah diberikan guru tanpa harus
susah payah mencarinya. Selain itu, siswa yang pasif tidak akan
membuatnya untuk lebih kreatif atau mengembangkan bakat serta
kemampuannya. Guru juga belum menerapkan model pembelajaran yang
tepat dalam proses pembelajaran.
Model pembelajaran adalah suatu alat peraga untuk memudahkan
siswa dalam menerima pelajaran diantaranya banyak model pembelajaran
yang dapat digunakan seperti Picture and Picture dengan Example non
Examples.
Selain itu pembelajaran dengan signifikan model Picture and
Picture dengan Example non Examples membuat siswa lebih bersosialisasi
dengan teman sekelompoknya maupun bukan teman sekelompoknya.
Sehingga siswa tidak hanya mendapatkan ilmu dari guru, tetapi mereka
juga akan saling bertukar pengetahuan dan informasi dengan teman-
temannya. Dengan demikian gambar sebagai subyek dalam aktivitas
kegiatan pembelajaran siswa dapat mengembangkan potensinya secara
maksimal. Bagan kerangka berpikir dapat digunakan sebagai berikut :
32
Gambar 2.1
Bagan Kerangka Berpikir
INPUT
Hasil Belajar Bahasa Indonesia siswa kelas III rendah
Guru belum menerapkan model pembelajaran yang tepat
PROSES
Model Pembelajaran Picture and Picture
Langkah-langkah :
a) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
b) Menyajikan materi sebagai pengantar.
c) Guru menunjukkan gambar kegiatan berkaitan dengan materi.
d) Guru menunjuk siswa secara bergantian untuk memasang atau mengurutkan gambar menjadi urutan yang logis.
e) Guru menanyakan alasan pemikiran urutan gambar tersebut.
f) Guru memulai menanamkan konsep sesuai dengan kompetensi yang dicapai.
g) Kesimpulan atau rangkuman.
Model Pembelajaran Example non Examples
Langkah-langkah :
a) Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan.
b) Guru menempelkan gambar di papan tulis.
c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menganalisis gambar.
d) Membuat kelompok 2-3 org, untuk menganalisis gambar tesebut.
e) Tiap kelompok di beri kesempatan utnuk membaca hasil diskusi.
f) Guru menjelaskan materi sesuai tujuan dan memberikan kesimpulan.
OUTPUT
Hasil Belajar Bahasa Indonesia siswa kelas III sudah meningkat Ada perbedaan hasil belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas
III antara penggunaan model Picture and Picture dengan Example non Examples.
33
Dari pemaparan di atas diduga bahwa hasil belajar Bahasa
Indonesia siswa yang menggunakan model Picture and Picture lebih
tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model Example non
Examples.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah
dikemukakan diatas, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H0 : Tidak ada perbedaan yang signifikan model Picture and Picture
dengan Example non Examples terdapat hasil belajar
Bahasa Indoensia siswa kelas III SDN Kebon Manggis 08 pagi
Jakarta Timur.
H1 : Ada perbedaan yang signifikan signifikan model Picture and
Picture dengan Example non Examples terdapat hasil belajar
Bahasa Indonesia siswa kelas III SDN Kebon Manggis 08 pagi
Jakarta Timur.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Kebon Manggis 08
Pagi yang beralamat di Kebon Manggis I No 28 Kel. Kebon Manggis Kec.
Matraman Jakarta Timur. Peneliti memilih sekolah ini karena sekolah
SDN Kebon Manggis 08 itu representatif untuk dijadikan penelitian serta
belum adanya penelitian sejenis di sekolah ini.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun Ajaran
2014/2015 yang dimulai dari bulan Februari 2015 sampai dengan bulan
Juli 2015, dapat dilihat dari tabel di bawah ini :
Tabel 3.1
Daftar Jadwal Penelitian 2015
No Jadwal
Kegiatan Feb Maret April Mei Juni Agustus 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1Observasi
awal
2konsultasi
Judul 3 Acc judul ˅
4penyusunan
Bab 1 ˅ ˅ 5 Revisi bab 1 ˅ ˅
6penyusunan
Bab2 ˅ 7 Revisi Bab2 ˅ ˅
34
35
8Penyusunan
Outline ˅
9penyusunan
Bab 3 ˅ 10 Revisi Bab 3 ˅
11
Membuat Perangkat
Pembelajaran ˅
12Penelitian Lapangan ˅ ˅ ˅
13Tabulasi
Data ˅ ˅ 14 Analisis ˅ ˅
15Penyusunan
Bab 4 ˅ 16 Revisi Bab 4 ˅
17Penyusunan
Bab 5 ˅ 18 Revisi Bab 5 ˅
19Penyerahan
Skripsi 20 Sidang
B. Populasi dan sampel penelitian
1. Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono “Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di
tarik kesimpulannya”. 3838
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SDN
Kebon Manggis 08 dengan jumlah sebanyak 60 siswa yang terdiri dari 2
3838 Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D (Bandung: Alfabeta), hal. 80.
36
kelas yaitu kelas III-A yang berjumlah 30 siswa dan III-B yang berjumlah
30 siswa.
kelas yaitu kelas III-A yang berjumlah 30 siswa dan III-B yang berjumlah
30 siswa.
2. Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto “Sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti”.3939 Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sampel jenuh, lebih lanjut Sugiyono “Sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.4040 yaitu
dengan menentukan Kelompok eksperimen-1 yaitu kelompok siswa di kelas
III-A yang diberikan perlakuan dengan Model Pembelajaran Picture and
Picture, dan kelompok eksperimen-2 adalah kelompok siswa di kelas III-B
yang diberikan perlakuan dengan Model Pembelajaran Example Non
Example, Dari kedua kelas tersebut peneliti menentukan kelas III-A yang
berjumlah 30 siswa terpilih sebagai kelas eksperimen-1 dan kelas III-B yang
berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen-2.
C. Metode penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Ekspeimen Kuasi (quasi experimental), Menurut Zainal Arifin “Metode
ekspeimen kuasi (quasi experimental) eksperimen ini disebut juga
eksperimen semu, tujuannya adalah memprediksi keadaan yang dapat dicapai
3939 Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT Rineka Cipta), hal. 131.
4040 Sugiyono. Op cit., hal. 81
37
melalui eksperimen yang sebenarnya, tetapi tidak ada dan atau manipulasi
terhadap seluruh variabel yang relevan”.4141
Kelompok eksperimen-1 yaitu kelompok siswa yang diberikan
perlakuan dengan Model Picture and Picture dan kelompok eksperimen-2
adalah kelompok siswa yang diberikan perlakuan dengan Model Example
Non Example. Dari kedua kelas tersebut peneliti menentukan kelas III-A
terpilih sebagai kelas eksperimen-1 dan kelas III-B sebagai kelas
eksperimen-2.
Desain penelitian yang digunakan adalah Pretest-Posttest Control
Group Design.
Tabel 3.2
Desain Penelitian
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
R1 O1R1 (X) O2 R1
R2 O1R2 O2 R2
Keterangan :R1 : Kelompok pertama yang dipilih secara randomR2 : Kelompok kedua yang dipilih secara randomX : PerlakuanO1 R1 : Hasil penilaian pretest terhadap kelompok pertamaO1 R2 : Hasil penilaian pretest terhadap kelompok pertamaO2 R1 : Hasil penilaian posttest terhadap kelompok pertamaO2 R2 : Hasil penilaian posttest terhadap kelompok pertama4242
4141 Zainal Arifin. 2012. Penelitian Pendidikan (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya), hal.74. 4242 Erwan agus purwanto dan Dyah ratih sulistyastuti. 2011. Metode penelitian kuantitatif
(Yogyakarta: Gava media), hal. 90.
38
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui tes hasil belajar yang diberikan
setelah seluruh proses belajar mengajar dilaksanakan (test) yang dibatasi pada
hasil belajar Bahasa Indonesia. Kelas eksperimen-1 yaitu kelas siswa yang
diberikan perlakuan dengan Model Picture and Picture dan kelas eksperimen-
2 adalah kelas siswa yang diberikan perlakuan dengan Model Example Non
Example. Tes ini di susun dalam bentuk tes objektif (pilihan ganda) yang
berjumlah 30 soal dengan 4 pilihan jawaban (a, b, c dan d).
1. Definisi Konseptual
Model pembelajaran yang digunakan peneliti dalam penelitian ini
adalah model pembelajaran Picture and Picture Example Non Example
dan Example Non Example, model pembelajaran ini dirancang guna
menjadikan siswa berpikir kritis dalam mengamati gambar dan keadaan
serta siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.
Pada tema Kegemaran, media yang peneliti gunakan dalam
Picture and Picture yaitu gambar dengan cara mengurutkan secara logis
sesuai materi kegemaran. Gambar sesuai dengan materi kegemaran dan
model Example Non Example adalah sebuah gambar yang
menggambarkan tentang kegemaran.
Pembelajaran ini diawali dengan penyampaian materi yang akan
diajarkan kepada siswa dalam Model Picture and Picture guru membuat
gambar sesuai dengan materi, peserta didik disuruh maju untuk
39
mengurutkan gambar secara logis dan memberikan alasan sesuai
dengan urutannya, akhiri proses ini dengan membuat klasifikasi dan
kesimpulan.
Dalam Model Example Non Example guru menjelaskan materi
pelajaran kepada para siswa, guru melakukan ekpserimen (percobaan)
kegemaran dengan menggunakan gambar sudah disediakan, tugas ini
dilakukan secara kelompok, guru memberikan latihan soal secukupnya,
siswa diminta mengajukan 1 atau 2 kelompok untuk menyimpulkan hasil
kelompoknya.
Proses pembelajaran Picture and Picture dan Example Non
Example diharapkan akan merangsang siswa berfikir kritis melalui
menganalisis gambar dan membuat siswa menjadi aktif, proses belajar
mengajar akan terasa menyenangkan, tidak membosankan sehingga siswa
termotivasi dan berminat dalam belajar khususnya pada pelajaran Bahasa
Indonesia.
40
2. Definisi Operasional
Definisi Operasional merupakan deskripsi tentang variabel yang
diteliti. Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel bebas (X) : Model Pembelajaran Picture and Picture dan
Example Non Example.
Variabel Terikat(Y) : Hasil Belajar Bahasa Indonesia.
Model Picture and Picture adalah model pembelajaran yang
menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan gambar secara
urutan logis dan memberikan alasannya.
Model Example Non Example adalah model pembelajaran yang
membelajarkan murid terhadap permasalahan yang ada disekitarnya
melalui analisis berupa gambar dan kasus.
Hasil belajar Bahasa Indonesia adalah hasil yang diperoleh
seseorang dalam bentuk angka berdasarkan soal tes yang di berikan pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam interaksi pembelajaran pada
penelitian ini adalah menggunakan Model Picture and Picture pada kelas
eksperimen-1 dan Model Example Non Example pada kelas eksperimen-2.
41
3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Judul : Kegemaran
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
SK KD INDIKATOR BUTIR SOAL JUMLAH SOALMenulis8. Mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi dalam karangan sederhana dan puisi.
Menulis8.1 Menulis Karangan Sederhana bersadarkan gamabar seri, menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf capital dan tanda titik.
Mengamati dan mengurutkan gambar. 1, 16, 20, 21,22 5
Menggunakan tanda hubung (-) untuk menulis kata ulang.
2, 17, 25 3
Membuat kalimat yang di dalamnya terdapat kata ulang
11, 12, 13, 14, 15, 26, 28, 30 8
Menulis tegak bersambung 4, 18, 23, 29 4
Membuat karangan sederhana 5, 6, 7, 8, 9, 10 6
Menggunakan tanda koma(,) untuk menandai tempat dan tanggal lahir yang ditulis.
3, 19, 24, 27 4
Jumlah 30 30
4. Pengujian Validitas dan penghitungan Reliabilitas
a. Pengujian Validitas
Menurut Suharsimi Arikunto “Validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument.
Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas yang
tinggi. Sebaliknya instrument yang kurang valid berarti memiliki
validitas yang rendah”.4343 Rumus yang digunakan untuk menguji
validitas adalah rumus Korelasi Point Biserial, rumus tersebut adalah
sebagai berikut :
4343 Suharsimi Arikunto. 2010. Op.cit., hal. 211
42
r pbi=M p−M t
S t √ pq
Keterangan :
r pbi : Koefisien korelasi poin biserial.
M p : Mean skor dari subjek-subjek yang menjawab benar bagi item
yang dicari korelasinya dengan tes.
M t : Skor rata-rata dari skor soal.
St : Standar deviasi skor total.
p : Proporsi subjek yan menjawab benar item tersebut.
q : Proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1 – p).
Kriteria pengujian validitas :
r pbihitung>r pbitable = valid.
r pbihitung ≤ r pbitable = tidak valid.
b. Penghitungan Reliabilitas
Menurut Suharsimi Arikunto “Reliabilitas mengandung
pengertian bahwa suatu instrument cukup dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah
baik”.4444 Uji reliabilitas tes dilakukan dengan menggunakan rumus
4444 Ibid., hal. 221
43
Kuder dan Richardson atau K-R 20, rumus tersebut adalah sebagai
berikut :
r11=( kk−1 )( S ²−(∑ pq)
S ² )Keterangan :
r11 : Reliabilitas instrument
p : Proporsi subjek yang menjawab benar pada sesuatu butir.
p = banyaknyasubjek yangskornya 1
N
q : Proporsi siswa yang menjawab salah.
(q = q – p)
∑ pq : Jumlah hasil perkalian p dan q
k : Banyaknya item
s : Standar deviasi dari tes
Jika sudah dapat rhitung maka dibandingkan dengan rtabel dengan
ketentuan : jika rhitung> rtabel berarti reliabel dan jika rhitung ≤ rtabel berarti tidak
reliabel.
44
E. Teknik Analisis Data
1. Uji Persyaratan Analisis
Sesuai dengan persyaratan analisis, maka sebelum uji hipotesis,
data yang diperoleh terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji
homogenitas sebagai uji persyaratan analisis, hal-hal tersebut diantaranya
sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kenormalan populasi.
Uji normalitas diakukan dengan menggunakan rumus uji liliefors.
Zi = Xi−X
S
Keterangan :
Zi : bilangan baku
X : rata-rata
S : simpangan baku
Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal
baku, kemudian dihitung peluang F(Zi) = P (Z≤Zi).
Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2 …, Zn yang lebih kecil atau sama
dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Zi) maka :
S(Zi) = banyaknyaZ1 Z2 ,… Zn
n atau S(Zi) =
Fk i
n
Keterangan :
S : simpangan baku
43
Zi : bilangan baku
45
Fk i : Frekuensi kumulatif ke-i.
Hitung selisih F(Zi) – S(Zi), kemudian tentukan harga mutlaknya.
Ambil harga yang paling besar diantara harga mutlak selisih tersebut
harga mutlak inilah yang disebut Lhitung (Lo) kemudian dibandingkan
dengan Ltabel.
Kriteria Pengujian :
Terima Ho bila Lo< Ltabel, maksudnya data berdistibusi normal.
Tolak Ho bila Lo ≥ Ltabel, maksudnya data berdistribusi tidak normal.
b. Uji Homogenitas
Untuk pengujian homogenitas dapat diuji menggunakan rumus
Fisher atau disebut juga perhitungan dengan uji Fisher. Dengan rumus
Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut :
1) F hitung =VariansTerbesarVarians Terkecil
Keterangan :
Varians Terbesar :Variansi terbesar dari kedua kelompok data.
Varians Terkecil :Variansi terkecil dari kedua kelompok data
2) Menentukan derajat kebebasan (dk) dengan ketentuan dk₁ = (n₁ - 1 )
dan dk₂ = (n₂ - 2)
3) Mencari Ftabel dengan ketentuan F (dk₁, dk₂) pada α = 0,0
46
4) Penetuan homogenitas jika Fhitung< Ftabel, maka kedua kelas tersebut
homogen. jika Fhitung ≥ Ftabel, maka kedua kelas tersebut tidak
homogen.
2. Uji Hipotesis
Data yang diujikan dalam penelitian ini, selanjutnya di analisis
dengan uji-t. Uji-t dilakukan untuk mengetahui dan memeriksa efektifitas
perlakuan. Pada uji-t digunakan rata-rata (mean) dari dua kelas yaitu kelas
eksperimen1 dan kelas eksperimen2. Rumus uji-t yang digunakan adalah
sebagai berikut :
t = X1−X2
S√ 1n1
+ 1n2
dengan S2 = (n1−1 )(sx¿¿12)+(n2−1)(s2
2)n1+n2−2
¿
Keterangan :
X1 : Rata-rata hasil belajar Bahasa Indonesia pada kelas eksperimen1
yang pembelajarannya menggunakan model Picture and
Picture.
X2 : Rata-rata hasil belajar Bahasa Indonesia pada kelas eksperimen2
yang pembelajarannya menggunakan model Example Non
Example.
n1 : Banyaknya siswa pada kelas eksperimen1yang pembelajarannya
menggunakan model Picture and Picture.
47
n2 : Banyaknya siswa pada kelas eksperimen2 yang pembelajarannya
menggunakan model Example Non Example
Untuk menguji hipotesis digunakan derajat kebebasan pada taraf
signifikasi = 0,05 dengan kriteria sebagai berikut :
Tolak H0, jika thitung ≥ ttabel, maka ada perbedaan hasil belajar Bahasa
Indonesia.
Tolak H0, jika thitung< ttabel, maka tidak ada perbedaan hasil belajar Bahasa
Indonesia.
F. Hipotesis Statistik
H0 : μ1≥μ2
Ha : μ1≠μ2
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Data Kelas Eksperimen
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data tentang hasil belajar
Bahasa Indonesia siswa kelas eksperimen I (kelas yang diajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran Picture and Picture) instrumen
penelitian siswa pada kelas III A dengan nilai tertinggi 100 dan nilai
terendah 35. Nilai rata-rata 71,16, simpangan baku 15,84, median 74,1
dan modus 74. Untuk lebih jelasnya data disajikan dalam bentuk
distribusi berkelompok sebagai berikut:
Tabel 4.1Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen 1
Hasil Data Kelas Eksperimen 1Nilai tertinggi 100Nilai terendah 35Rerata 71,16Median 74,1Modus 74Simpangan Baku 15,84
Data hasil penelitian pada kelas eksperimen dengan
mengimplementasikan model pembelajaran Picture and Picture, maka
dibuat dalam bentuk daftar distribusi frekuensi pada tabel berikut:
48
49
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa
Kelas III A (Kelas Eksperimen I) SDN Kebon Manggis 08 Pagi
No KelasInterval
NilaiTengah
(Xi)
BatasNyata
Frekuensi
Absolut Kumulatif Relatif ( %)
1 35 – 45 40 34, 5 – 45,5 2 2 6,66%
2 46 – 56 51 45,5 – 56,5 4 6 13,33%
3 57 – 67 62 56,5 – 67,5 5 11 16,66%
4 68 – 78 73 67,5 – 78,5 9 20 30%
5 79 – 89 84 78,5 – 89,5 6 26 20%
6 90 – 100 95 89,5 – 100,5 4 30 13,33%
Jumlah 30 100 %
Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dikatakan sebagian besar siswa
memperoleh nilai hasil belajar Bahasa Indonesia antara 67,5 – 78,5
sebanyak 9 siswa atau sebesar 30 %, nilai tertinggi antara 89,5 – 100,5
sebanyak 6 siswa atau sebesar 13,33 %, sedangkan nilai terendah antara
34,5 – 45,5 sebanyak 2 siswa atau sebesar 6,66 % dan dapat dibuat
histogram dan poligon frekuensi hasil belajar Bahasa Indonesia siswa
pada materi masalah sosial dengan model Picture and Picture seperti
terlihat pada gambar berikut:
50
0123456789
2
45
9
6
4
35 – 45 46 – 56 57 – 67 68 – 78 79 – 89 90 – 100
Kelas Eksperimen I Model Picture and Picture
Gambar 4.1
Grafik Histogram dan Poligon Frekuensi Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas Eksperimen I
Dari gambar 4.2 dapat dikatakan bahwa yang memperoleh nilai
tengah 40 sebanyak 2 siswa, nilai tengah 51 sama banyaknya yaitu 4
siswa, yang memperoleh nilai tengah 62 sebanyak 5 siswa, yang
memperoleh nilai tengah 73 sebanyak 9 siswa, dan yang memperoleh
nilai tengah 84 sebanyak 6 siswa dan nilai tengah 95 sama banyaknya
yaitu 4 siswa.
2. Deskripsi Data Kelas Eksperimen 2
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data tentang hasil belajar
Bahasa Indonesia siswa kelas eksperimen II (kelas yang diajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran Example non Example) instrumen
penelitian siswa kelas III B dengan skor tertinggi 95 dan terendah 20.
Nilai rata-rata 62, simpangan baku 17,98, median 70 dan modus 64.
Untuk lebih jelasnya data disajikan dalam bentuk distribusi berkelompok
sebagai berikut :
51
Tabel 4.2Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen II
Hasil Data Kelas Eksperimen IISkor tertinggi 95Skor terendah 20Rerata 62Median 70Modus 64Simpangan Baku 17,98
Data hasil penelitian pada kelas eksperimen dengan
mengimplementasikan model pembelajaran Example non Examples,
maka dibuat dalam bentuk daftar distribusi frekuensi pada tabel berikut:
Tabel 4.2Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas
Eksperimen IINo Kelas
IntervalNilai
Tengah (Xi)
BatasNyata
Frekuensi
Absolut Kumulatif Relatif (%)
1 20-33 26 19,5 – 33,5 2 2 6,66 %2 34-46 40 33,5 – 46,5 4 6 13,33 %3 47-59 53 46,5 – 59,5 7 13 23,33 %4 60-72 66 59,5 – 72,5 9 22 30 %5 73-85 79 72,5 – 85,5 5 27 16,66 %6 86-98 92 85,5 – 98,5 3 30 10 %
Jumlah 30 100 %
Berdasarkan tabel di atas dapat dikatakan sebagian besar siswa
memperoleh nilai Bahasa Indonesia antara 59,5 – 72,5 sebanyak 9 siswa
atau sebesar 30%, skor tertinggi antara 85,5 – 98,5 sebanyak 3 siswa atau
sebesar 10%, sedangkan skor terendah antara 19,5 – 33,5 sebanyak 2
siswa atau sebesar 6,66% dan dapat dibuat histogram dan poligon
frekuensi hasil belajar Bahasa Indonesia siswa pada materi masalah
50
sosial dengan model Examples non Examples seperti terlihat pada
gambar berikut
52
0123456789
20-33 34-46 47-59 60-72 73-85 86-98
Kelas Eksperimen II Model Example non Exam-ples
Gambar 4.2
Grafik Histogram dan Poligon Frekuensi Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas EksperimenII
Dari gambar 4.3 dapat dikatakan bahwa siswa yang memperoleh
nilai tengah 26 terendah sebanyak 2, siswa yang memperoleh nilai tengah
40 sama banyaknya yaitu 4, siswa yang memperoleh nilai tengah 53
sebanyak 7 siswa, yang memperoleh nilai tengah 66 sebanyak 9 siswa,
dan yang memperoleh nilai tengah 79 sebanyaknya yaitu 5 siswa dan
nilai tengah 92 banyaknya yaitu 3 siswa.
3. Data Perbandingan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas
Eksperimen I dengan Kelas Eksperimen II.
Berdasarkan penjelasan di atas, berikut ini merupakan tabel
perbandingan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas eksperimen I
dengan eksperimen II:
53
Tabel 4.3Perbandingan Data Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa
Kelas Eksperimen I dengan Kelas Eksperimen II
Hasil Data Eksperimen I Eksperimen IINilai Terendah 35 20Nilai Tertinggi 100 95Rerata 71,16 62Simpangan Baku 15,84 17,98Selisih Nilai Terendah 15
(35 – 20 = 15)Selisih Nilai Tertinggi 5
(100 – 95= 5)
Dari tabel di atas dapat dilihat perbedaan rerata hasil belajar Bahasa
Indonesia kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II. Terlihat dari data
terendah lebih dominan pada data kelas eksperimen II yang
menggunakan model pembelajaran Examples non Examples
dibandingkan data kelas eksprimen I yang mengimplementasikan model
pembelajaran Picture and Picture. Berikut grafik perbandingan hasil
belajar Bahasa Indonesia kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II.
0102030405060708090
100
35
100
71.16
15.84 155
20
95
62
17.98
Eksperimen I Eksperiment II
Gambar 4.3Perbedaan Data Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas Eksperimen I
dengan Kelas Eksperimen II
54
B. Uji Persyaratan Analisis
1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas skor hasil belajar dilakukan dengan uji
Lilliefors. Dari hasil perhitungan diperoleh harga Lo(Lhitung) untuk kelas
eksperimen I sebesar 0,037, sedangkan untuk kelas eksperimen II
diperoleh harga Lo(Lhitung) sebesar 0,034. Harga pada Ltabel taraf
signifikansi α = 0,05 untuk n = 30, maka L(0,05;30) adalah 0,161 untuk kelas
eksperimen I, sedangkan pada kelas eksperimen II harga L(0,05;30) pada
taraf signifikansi α = 0,05 untuk n = 30, maka adalah 0,161. Berikut
tabel Uji Normalitas menggunakan uji Liliefors:
Tabel 4.4
Uji Normalitas Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II:
Kelas Lhitung (Lo) Ltabel Kriteria KeteranganEksperimen I 0,037 0, 161 Lo< Ltabel NormalEksperimen II 0,034 0,161
Perhitungan Normalitas Kelas Eksperimen I:
Rerata= 71.16
S = 16.24
Zi ¿Xi−x
s=100 – 71.16
16.24 = 1,77
F (1,77) = 0,5 + 0,4616 = 0,9620
S (Zi) = Fkn =
3030= 1
|F(Zi) – S (Zi)| = 0,9620 - 1 = 0,037
Daerah penolakan Ho atau daerah penerimaan Hi
55
Mencari Ltabel:
Mencari Lo = 0,886√n
= 0,886√30
= 0,8865.477
= 0,161
-3 -2 -1 0 1 2 3
Gambar 4.4Kurva Distribusi Normal Hasil Belajar Bahasa
Indonesia Kelas Eksperimen I
Kesimpulan:
1. Lh lebih kecil dari pada Lt (0,037<0,161).
2. Lh berada di daerah peneriman H0, maka H0 diterima.
3. H0 diterima, maka dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal.
Perhitungan Normalitas Kelas Eksperimen II:
Rerata = 62
Lh = 0,037
Daerah penerimaan Ho
L t = 0,161
Daerah penolakan Ho atau daerah penerimaan Hi
56
S = 18,13
Zi ¿Xi−x
s=95 – 62
18.13 = - 1.81
F (1,81) = 0,5 +0,4649 = 0,9656
S (Zi) = Fkn =
3030= 1,0000
|F(Zi) – S (Zi)| = 0,9656 – 1,0000 = 0,034
Mencari Ltabel:
Mencari Lo = 0,886√n
= 0,886√30
= 0,8865,477
= 0,161
-3 -2 -1 0 1 2 3
Gambar 4.4Kurva Distribusi Normal Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas
Eksperimen II
Kesimpulan:
1. Lh lebih kecil dari pada Lt 0,034< 0,161.
Daerah penerimaan Ho
Lh = 0,034 L t = 0,161
57
2. Lh berada di daerah peneriman H0, maka H0 diterima.
3. H0 diterima, maka dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal.
Karena hasil pengujian di atas lebih kecil dari pada L (0,05;30), maka
dapat disimpulkan bahwa data kelas eksperimen I berdistribusi normal
Lo = 0,0379 < 0,161 = L(0,05;30), dan eksperimen II karena pada hasil
pengujian di atas lebih kecil dari maka dapat disimpulkan bahwa data
kelas eksperimen II juga berdistribusi normal Lo = 0,034 < 0,161 =
L(0,05;30)
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas kedua kelas dilakukan dengan uji Fisher. Dari
hasil perhitungan uji homogenitas diperoleh harga Fhitung= 1,28.
Sedangkan harga F(0,05, 29, 29) = 1,86 diperoleh dengan cara interpolasi.
Pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan dk pembilang = 29 dan dk
penyebut = 29
Tabel 4.5
Uji Homogenitas
Cara perhitungan homogenitas:
Mencari nilai varians terbesar dan varians terkecil dengan rumus
Varians kelas eksperimen I:
NilaiVarianSampel
Perbandingan Hasil Belajar IPS Siswa
Model Picture and Picture Model Example Non Examples
S2 251.04 323.42N 30 30
56
S2= n .∑ F . X2−¿¿¿¿
=30.159221−(2135 )2
30 (30−1)
58
=4776630 – 4558225870
=218405870
= 251,04
Varians kelas eksperimen II:
S2= n .∑ F . X2−¿¿¿¿
= 30 .123216−(1848 )2
30 (30−1)
= 3696480−34151104
870
= 281376
870
= 323,42
Fhitung = VariansTerbesarVarians Terkecil
= 323,42251,04
= 1,28
Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel, dengan rumus :
dk pembilang = n – 1 = 30 – 1 = 29
dk penyebut = n – 1 = 30 – 1 = 29
Untuk a = 0,05 diperoleh Fhitung<F0,05(29,29), dengan menggunakan cara
interpolasi maka didapatkan:
Ftabel(0,05(29,24)) = 1,90
Ftabel(0,05(29,30)) = 1,85
Daerah penolakan Ho atau daerah penerimaan Hi
59
F0,05(36,34)= 1,90 + {1,85−1,90(30−24) (29 – 24)}
= 1,90 + {−0,05
6(5)}
= 1,90 +{-0,0083 x 5}
= 1,90 + (-0,0415)
= 1,86
-3 -2 -1 0 1 2 3
Gambar 4.5Kurva Homogenitas Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Kesimpulan:
1. Fh lebih kecil dari pada Ft (1,28<1,86).2. Fh berada di daerah peneriman H0, maka H0 diterima.3. H0 diterima, maka dapat dikatakan bahwa data Homogen.4. Bahwa uji homogenitas pada kelas eksperimen I dan kelas
eksperimen II varian yang sama atau homogeny, karena Fhitung < Ftabel
(0,05(29, 29)), yaitu 1,28<1,86.
3. Uji Hipotesis
Daerah penerimaan Ho
Fh= 1,28 Ft = 1,86
60
Uji t-test menggunakan data dua sampel, yaitu kelas eksperimen I
atau kelas yang menggunakan model pembelajaran Picture and
Picturedan kelas eksperimen II atau kelas yang menggunakan model
pembelajaran Example non Examples.
a. Hipotesis yang diuji adalah:
H 0 = Tidak terdapat perbedaan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa
kelas III dengan model Picture and Picture dan model
example non examples.
H 1= Terdapat perbedaan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas
III dengan model Picture and Picture dan model example non
examples.
b. Pengujian Hipotesis
Teima H0 dan tolak H1 jika tHitung< ttabel
Tolak H0 dan terima H1 jika tHitung> ttabel
Pengujian hipotesis menggunakan uji t-test, hasil perhitungan uji
t-test terdapat pada tabel berikut:
Tabel 4.6Hasil Perbandingan Uji Hipotesis
thitung ttabel Dk Kriteria Keterangan2,115 2,002 58 thitung> ttabel Signifikan
Cara Perhitungan :
1) Berdasarkan perhitungan diperoleh:
x1 :71,16 x2 : 62
S21 :251,04 S2
2 :323,42
61
2) Dari data di atas maka dapat didistribusikan ke dalam rumus uji-t
sebagai berikut:
t =
X1−X2
√( (n1−1 ) S12+(n2−1 ) S2
2
n1+n2−2 )( 1n1
+ 1n2
¿)¿
=
71.16−62
√( (30−1 ) 251,04+(30−1 )323,4230+30−2 )( 1
30+ 1
30¿)¿
= 9,16
√( (29 )251,04+(29 ) 323,4258 )(0,033+0,033¿)¿
= 9,16
√( 7280,16+9379,1858 )(0,066¿)¿
=
10.93
√( 16659,3458 )(0,066¿)¿
= 9,16
√(287,23 )(0,066¿)¿
= 9,16
(16,947 )(0,256)
= 9,164,33
= 2,115
3) Menghitung ttabel dengan menggunakan rumus interpolasi
B = 58
B0= 40 C0 = 2,021
B1= 60 C1 = 2,000
C = C0+ (C1−C0)(B1−B0)
. (B – B0)
Daerah penolakan Ho atau daerah penerimaan Hi
62
= 2,021+ ( (2,000−2,021)
(60−40). (58 – 40))
= 2,021+ ¿ (18))
= 2,021+ ¿-0,00105). (18))
= 2,021 + (-0,0189)
= 2,002
-3 -2 -1 0 1 2 3 Gambar 4.6
Kurva Distribusi t
Kesimpulan:
1. th lebih besar dari pada tt (2,115 > 2,002).
2. th berada di daerah penolakan H0, maka H0 ditolak dan Hi diterima.
3. Hi diterima, maka penggunaan model Picture and Picture lebih tinggi
dari model Examples non Examples.
Hasil perhitungan uji t-test yang ditampilkan pada tabel di atas
menunjukkan thitung = 2,115> ttabel = 2,002. Maka berdasarkan kriteria
pengujian H0 ditolak dan H1 diterima. Simpulannya adalah hipotesis
penelitian diterima, yang menyatakan adanya perbedaan antara
Daerah penerimaan Ho
th = 2,115t t = 2,002
63
Model Pembelajaran Picture and PictureDengan Model
Pembelajaran Example Non Examples Terhadap Hasil Belajar Bahasa
Indonesia Siswa Kelas III SDN. Kebon Manggis 08 Pagi Jakarta.
C. Analisis Data Uji Coba Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan tes hasil
belajar Bahasa Indonesia sebanyak 30 butir soal pada pokok bahasan
masalah sosial dalam bentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan A, B, C, dan
D. Jika jawaban benar maka mendapat nilai satu (1) dan jika jawaban
salah maka mendapat nilai nol (0).
Jawaban soal tersebut dihitung validitasnya dengan korelasi point
biserial. Dari 30 soal tersebut, terdapat 10 soal yang tidak valid. Jadi, soal
yang digunakan dalam penelitian sebanyak 20 soal.
Tabel 4.7Klasifikasi Butir Soal Uji Coba Instrumen Penelitian
Klasifikasi Jumlah Item No itemValid 20 1, 2, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16,
18, 19, 21, 25, 26, 28, 29,30
Tidak Valid 10 3, 4, 6, 14, 17, 20, 22, 23, 24, 27
Perhitungan Validitas :
62
Mt =
20+26+24+18+23+29+23+23+25+27+19+29+20+26+26+23+¿25+23+23+26+17+19+23+28+23+20+23+19+14+830
= 67230
= 22,4
St =√∑ x2
n−(∑ X
n )2
64
= √ 1564230
−( 67230 )
2
= √521,4−(22,4 )2
=√521,4−501,76
= √19,64 = 4,432
Soal nomor 1:
Mp =
20+26+24+18+23+29+23+23+25+27+19+29+20+26+26+23+¿25+23+23+26+17+19+28+23+20+2326
= 60826
= 23,385
P = bayaknyasiswayangmenjawabbenarjumla hseluru hsiswa
= 2630
= 0.8667
q = 1 – P
= 1 - 0.8667
= 0.1333
γpbi = Mp−MtSt √ p
q
= 23,385 – 22,44,432 √ 0.8667
0.1333
= 0,9854.432 √6,5018
= 0,2222 X 2,5495
Daerah penolakan Ho atau daerah penerimaan Hi
65
= 0,5664
Dari tabel diperoleh, rt (0,05,35) = 0,361. Karena γpbi = 0,5664>0,361
-3 -2 -1 0 1 2 3
Gambar 4. 7Kurva Validitas Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Soal Nomor 1Kesimpulan :
1. γpbi lebih besar dari rt (0,566>0,361)
2. γpbi berada di daerah penolakan H0, maka H0 ditolak dan Hi diterima.
3. Hi diterima, maka dapat dikatakan bahwa soal nomor 1 dinyatakan valid.
Soal nomor 3:
Mp = 20+26+24+18+23+29+23+23+25+27+19+29+20+26+26+23+¿25+23+23+26+17+19+23+28+23+20+23+19+8
29
= 65829
= 22,69
P = bayaknyasiswayangmenjawabbenarjumla hseluru hsiswa
Daerah penerimaan Ho
γpbi = 0,566rt = 0,361
Daerah penolakan Ho atau daerah penerimaan Hi
66
= 2930
= 0,9667
q = 1 – P
= 1 – 0.9667
= 0.0333
γpbi = Mp−MtSt √ p
q
= 22,69 – 22,44.432 √ 0.9667
0.0333
= 0,294,432 √29,0003
= 0,0654X 5,385
= 0,352
Dari tabel diperoleh, rt (0,05,30) = 0,361. Karena γpbi = 0,352< 0,361.
Perhitungan validitas secara lengkap dapat dilihat pada tabel lampiran 11
halaman 124.
-3 -2 -1 0 1 2 3
Gambar 4. 7
Daerah penerimaan Ho
γpbi= 0,352 rt = 0,361
65
Kurva Tidak Valid Hasil Belajar Bahasa IndonesiaSoal Nomor 3
67
Kesimpulan :
1. γpbi lebih kecil dari rt (0,352<0,361)
2. γpbi berada di daerah penerimaan H0, maka H0 diterima.
3. H0 diterima, maka dapat dikatakan bahwa soal nomor 3 dinyatakan tidak
valid.
2. Uji Reliabilitas
Setelah diperoleh butir soal yang valid, maka selanjutnya
menghitung reliabilitas dari butir soal tersebut. Dari perhitungan
reliabilitas, didapat rhitung= 0,834> 0,361=r(0.05,30), maka instrumen
reliabel. Perhitunganreliabilitas:
n = 20
S2 = 16,312rtabel = 0,361∑pq =3,392Rumus :
r11 ¿( nn−1 )( s2−∑ pq
s2 )¿( 20
20−1 )( 16,312−3,39216,312 )
¿( 2019 )( 12,92
16,312 )¿ (1,0526 ) (0,7920 )
¿0,834
Dari tabel diperoleh, r (0,05,30) = 0,361. Karena KR 20= 0,834> 0,361.
Perhitungan Reliabilitas secara lengkap dapat dilihat pada tabel lampiran 13
halaman 128.
Daerah penolakan Ho atau daerah penerimaan Hi
68
-3 -2 -1 0 1 2 3
Gambar 4. 8Kurva Reliabilitas Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Kesimpulan :
1. rh lebih besar dari rt (0,834>0,361)
2. rh berada di daerah penolakan H0, maka H0 ditolak dan Hi diterima.
3. Hi diterima, maka dapat dikatakan bahwa soal reliabel.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian mengadakan pertemuan enam kali, yaitu tiga kali pertemuan
untuk kelas III A sebagai kelas eksperimen I dan tiga kali pertemuan untuk
kelas III B sebagai kelas eksperimen II. Pertemuan ini dilakukan sesuai
dengan Jadwal mata pelajaran Bahasa Indonesia disetiap kelas.
Proses pembelajaran dengan menggunanakan model Picture and
Picture lebih meningkatkan hasil belajar siswa, karena siswa lebih
termotivasi dalam mengikuti pembelajaran dan lebih mengerti materi yang
Daerah penerimaan Ho
rh = 0,834rt= 0,361
69
akan di pelajari, dapat dilihat dari hasil nilai soal lebih meningkat dengan
sebelumnya.
Hasil pengujian hipotesis dengan uji-t diketahui bahwa H0 ditolak dan
H1 diterima, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar Bahasa
Indonesia siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran
Picture and Picture lebih tinggi dari pada hasil belajar Bahasa Indonesia
siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Example
non Examples.
Perlakuan yang diberikan di kelas III A sebagai kelas eksperimen I
dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture mengalami
peningkatan dalam hasil belajar dimana sebagian besar siswa memperoleh
nilai 90-100, yaitu sebanyak 4 siswa atau sebesar 13,33%. Hal ini terjadi
disebabkan pembelajaran dengan Picture and Picture dimana pembelajaran
dilakukan dengan mengurutkan gambar secara logis. Siswa lebih mudah
memahami gambar yang diajarkan, karena materi disampaikan melalui
gambar. Dengan melibatkan siswa secara aktif membuat proses belajar
mengajar lebih menyenangkan dan menarik.
Sedangkan di kelas III B sebagai kelas eksperimen II dengan
menggunakan model pembelajaran Example non Examples, yaitu siswa
diminta bekerja sama bersama 3 orang teman untuk mendiskusikan gambar
yang telah diberikan oleh guru. Banyak siswa yang kesulitan dalam
melakukan diskusi, hal ini disebabkan jarangnya guru menggunakan diskusi
dalam proses belajar mengajar. Hal ini membuat hasil belajar menurun, yang
68
dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan sebagian besar siswa
mendapatkan nilai 86-98, yaitu sebanyak 3 siswa atau sebesar 10%. Dalam
proses
70
pembelajaran bahwa kelas Eksperimen II dengan menggunakan model
pembelajaran Example non Examples hasil belajar siswa dapat meningkatkan
dan aktif dalam kelas.
Dapat disimpulakan bahwa pada kelas eksperimen I dengan
menggunakan model pembelajaran Picture and Picture siswa aktif untuk
mengikuti pelajaran, serta berani dalam menyampaikan pendapat atau
pengetahuan yang didapatkan. Lalu siswa dapat saling berbagi pegetahuan
tersebut karena pengetahuan yang didapat siswa bukan hanya dari guru tetapi
juga dari sesama siswa. Menggunakan model pembelajaran Example non
Examples siswa diminta untuk berdiskusi tentang gambar yang ditunjukkan
oleh guru didepan kelas, masih banyak siswa yang kesulitan untuk
berdiskusi. Sehingga saat mengikuti kegiatan pembelajaran siswa terlihat
kurang aktif karena jarang diadakannya diskusi dan yang mengerjakan hanya
siswa aktif saja.
Dari perbedaan yang ada dapat jelas bahwa siswa dengan menggunakan
model pembelajaran Picture and Picture hasil belajarnya lebih bagus dan
dapat menarik siswa aktif dalam pembelajaran. Karena dari model tersebut
siswa secara tidak langsung di minta untuk berfikir logis sesuai dengan
lingkungannya.
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan analisis data yang telah disajikan pada bab – bab
terdahulu, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan hasil belajar Bahasa Indonesia yang signifikan antara
siswa yang mendapatkan pembelajaran yang menggunakan model
pembelajaran Picture and Picture dengan siswa yang mendapatkan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Example non
Examples. Kesimpulan tersebut dibuktikan dengan uji-t yang membuktikan
bahwa thitung lebih besar dari ttabel pada α = 0,05 yaitu 2,115 > 2,002
2. Pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa SD kelas III di SDN. Kebon
Manggis 08 Pagi melalui model pembelajaran Picture and Picture lebih
baik dibandingkan dengan model pembelajaran Example non Examples.
Hal tersebut dibuktikan dengan temuan bahwa nilai rata-rata hasil belajar
Bahasa Indonesia pada kelas eksperimen I lebih tinggi daripada nilai rata-
rata kelas eksperimen II yaitu 71,16 > 62
3. Keberhasilan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tidak terlepas
dari kemampuan guru dalam merencanakan dan mempersiapkan fasilitas
dan persiapan dan bahan.
71
72
B. Implikasi
Hasil penelitian ini secara empiris memberikan gambaran mengenai
perbedaan hasil belajar Bahasa Indonesia menggunakan model Picture and
Picture dengan model Example non Examples di kelas III SD. Setelah
dilakukan penelitian, hasil belajar yang menggunakan model Picture and
Picture lebih tinggi dibandingkan dengan model Example non Examples.
Penerapan model Picture and Picture dalam kelas dapat membuat siswa lebih
aktif. Model Picture and Picture lebih menarik siswa karena menggunakan
contoh gambar sebagai media pembelajarannya dimana mengurutkan gambar
secara logis dan siswa memberikan alasan sesuai dengan gambar diurutkan.
Dalam model ini siswa lebih merasa nyaman dan senang karena adanya
perbedaan cara mengajar dimana siswa lebih mengerti dan mendapatkan hal-
hal baru dalam pengajaran, sehingga siswa dapat menyerap materi pelajaran
yang diberikan guru.
Dalam proses pembelajaran dengan menggunkan model Picture and
Picture siswa lebih sangat antusias dan lebih meningkatkan minat, sebaliknya
jika guru melakukan pembelajaran dengan cara monoton tanpa variasi, maka
siswa akan jenuh dalam menerima pelajaran. Akibatnya daya serap atau daya
terima siswa terhadap materi yang diberikan oleh guru akan rendah dan hasil
belajarnya kurang memuaskan.
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, pembelajaran Bahasa
Indonesia dengan menggunakan model Picture and Picture dapat memberikan
perubahan yang bermanfaat terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
71
73
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan model Picture
and Picture merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam
menyelengarakan program pembelajaran Bahasa Indonesia.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, peneliti dapat memberikan
saran sebagai berikut :
1. Guru disarankan untuk menggunakan model Picture and Picture sebagai
salah satu model alternatif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, karena
model Picture and Picture lebih memotivasi siswa dan menyukai pelajaran
Bahasa Indonesia sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mereka.
2. Sekolah diharapkan menyediakan sarana dan prasarana yang dapat
menunjang kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia.
3. Bagi mahasiswa prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, khususnya untuk
pembelajaran Bahasa Indonesia disarankan agar dapat menggunakan
penelitian ini sebagai dasar penelitian berikutnya.
74
DAFTAR PUSTAKA
Ade Hikmat & Nani Solihati. 2013. Bahasa Indonesia (untuk Mahasiswa S1 & pascasarjana, Guru, Dosen, Praktis, dan Umum). Jakarta: PT Grasindo.
Agus Suprijono. 2013. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ahmad Susanto. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia Group
Aris Shoimin. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovasi dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Asep Jihad & Abdul Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.
Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Dimyati dan Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka.
Erwan agus purwanto dan Dyah ratih sulistyastuti. 2011. Metode penelitian kuantitatif (Yogyakarta: Gava media).
Etin Solihatin. 2012. Strategi Pembelajaran PPKN. Jakarta: Bumi Aksara.
Eveline Siregar dan Hartini Nara. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogjakarta: Insan madani.
H.E. Syarifudin, dkk. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Diadit Media.
75
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/model-pembelajaran-example-non-example.html#ixzz3VDoFLk2y/ diunduh pada tanggal 23 Maret 2015 pukul 22:17
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/model-pembelajaran-picture-and-picture.html#ixzz3VJ9Oe2HU/ diunduh pada tanggal 23 Maret 2015 pukul 22:17
Isriani Hardini dan Dewi Puspitasari. 2012.Strategi Pembelajaran Terpadu (teori, konsep & implementasi). Yogyakarta: Familia (Group Relasi Inti Media).
Jumanta Hamdayaman. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Bogor:Ghalia Indonesia.
Nana Sudjana. 2004. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Rosdakarya.
Nini Ibrahim. 2011. Bahasa Indonesia untuk perguruan tinggi. Jakarta: UHAMKA PRESS.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ratna Wilis Dahar. 2011. Teori-Teori Belajar & Pembelajaran. Bandung: PT. Gelora Aksara Pratama.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods) (Bandung: Alfabeta).
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT Rineka Cipta).
76
Trianto. 2010. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Tukiran Taniredja, dkk. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta.
Yusi Rosdiana, dkk. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Zainal Arifin. 2012. Penelitian Pendidikan (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya).
Zulela. 2012. Pembelajaran Bahasa Indonesia Apresiasi Sastra di Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
77
Lampiran 1SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK
SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2TEMA: KEGEMARAN
StandarKompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pokok dan Uraian
Materi
Kegiatan Belajar
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber/ Bahan/
AlatV. Bahasa IndonesiaMendengarkan 5. Memahami
cerita dan teks drama anak yang dilisankan
Berbicara6. Menguangka-
pkan pikiran, perasaan dan pengalaman secara lisan dengan bertelepon dan cerita
Membaca7. Memahami
teks dengan membaca
Bahasa Indonesia Memberikan
tanggapan sederhana tentang cerita pengalaman teman yang didengarnya
Menceritakan peristiwa yang pernah dialami, dilihat atau didengar
Menjawab dan mengajukan pertanyaan tentang isi teks agak panjang (150 – 200 kata)
Menanggapi cerita
Menirukan dialog
Menceritakan peristiwa
Percakapan Menjawab
pertanyaan Menulis
karangan
memberikan tanggapan terhadap watak tokoh
menanggapi pengalaman teman
melakukan percakapan dengan teman dari teks drama yang dibacakan guru
menjelaskan denah berdasarkan petunjuk
menceritakan kembali peristiwa
Memberikan tanggapan terhadap watak tokoh
Menanggapi pengalaman teman
Melakukan percakapan dengan teman dari teks drama yang dibacakan guru
Menjelaskan denah berdasarkan petunjuk
Menceritakan kembali peristiwa
6x 35Menit
78
StandarKompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pokok dan Uraian
Materi
Kegiatan Belajar
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber/ Bahan/
Alatintensif (150 – 200 kata) dan membaca puisi
Menulis 8. Mengungkap-
kan pikiran, perasaan dan informasi dalam karangan sederhana dan puisi
yang dibaca secara intensif
Membaca puisi dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang tepat.
Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri, menggunakan pilihan kata dan kalimat yangtepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital dan tanda titik
kecelakaan yang dilihat dan dialami siswa
membacakan cerita dengan isi teks agak panjang membaca puisi menjawab pertanyaan yang diajukan tentang puisi yang dibacanya mengamati dan mengurutkan gambar menggunakan tanda hubung (-) untuk menulis kata ulang membuat kalimat yang di dalamnya
kecelakaan yang dilihat dan dialami siswa
Membacakan cerita dengan isi teks agak panjang Membaca puisi Menjawab pertanyaan yang diajukan tentang puisi yang dibacanya Mengamati dan mengurutkan gambar Menggunakan tanda hubung (-) untuk menulis kata ulang Membuat kalimat yang di dalamnya
79
StandarKompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pokok dan Uraian
Materi
Kegiatan Belajar
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber/ Bahan/
Alatterdapat kata ulang menulis tegak bersambung membuat karangan sederhana menggunakan tanda koma (,) untuk menandai tempat dan tanggal lahir yang ditulis berurutan
terdapat kata ulang Menulis tegak bersambung Membuat karangan sederhana Menggunakan tanda koma (,) untuk menandai tempat dan tanggal lahir yang ditulis berurutan
Mengetahui,Kepala Sekolah,
Djamading, S.PdNIP: 195888888191982071001
80
Lampiran 2
Kisi-Kisi dan Instrumen Penelitian Sebelum Uji Coba
SK KD INDIKATOR BUTIR SOAL
JUMLAH SOAL
Menulis8. Mengungkapkan
pikiran, perasaan dan informasi dalam karangan sederhana dan puisi.
Menulis8.1Menulis
Karangan Sederhana bersadarkan gamabar seri, menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf capital dan tanda titik.
Mengamati dan mengurutkan gambar.
1, 16, 20, 21,22
5
Menggunakan tanda hubung (-) untuk menulis kata ulang.
2, 17, 25 3
Membuat kalimat yang di dalamnya terdapat kata ulang
11, 12, 13, 14, 15, 26,
28, 30
8
Menulis tegak bersambung
4, 18, 23, 29
4
Membuat karangan sederhana
5, 6, 7, 8, 9, 10
6
Menggunakan tanda koma(,) untuk menandai tempat dan tanggal lahir yang ditulis.
3, 19, 24, 27
4
Jumlah 30 30
81
Lampiran 3
Instrumen Penelitian Sebelum Uji Coba
INSTRUMENT UJI COBA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
NAMA : ..................................... HARI/TGL : ..................................
KELAS : ..................................... TEMA : Kegemaran
I. Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang
paling tepat!
1.
Urutkan gambar di atas dengan benar adalah…
a. 1, 2, 3, 4, dan 5 c. 3, 1, 5, 4, dan 2
b. 2, 5, 3, 1, dan 4 d. 4, 3, 1, 2, dan 5
2. Bayu : “Ton, nanti sore kamu ada acara tidak?”
Toni : “Saya tidak ada acara, bay?”
Bayu : “Kalau tidak ada acara kita jalan-jalan, sambil menonton pertandingan bola
kegemaran kita?”
Toni : “Oke bay, nanti kita janjian di lapangan ya!”.
Bayu : “Oke, Sampai jumpa nanti sore, ton!”
Toni : “Sampai jumpa juga nanti sore, bay!”
54321
82
Penggunaan tanda hubung (-) untuk menulis kata ulang pada percakapan di atas
adalah…
a. Jalan-jalan c. Bo-la
b. Ke-ma-na d. Per-tan-dingan
3. Berikut ini kegunaan-kegunaan tanda koma (,) kecuali…
a. dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
b. dipakai pada akhir singkatan nama orang.
c. dipakai untuk menjelaskan kata.
d. dipakai untuk menandai tempat dan tanggal lahir.
4. Penulisan huruf tegak bersambung yang benar sesuai
dengan gambar di samping adalah….
a.
b.
c.
d.
Untuk soal nomor 5-10, lengkapilah karangan sederhana ini dengan kata yang tepat!
Bermain Sepak Bola
Banu, Andi, Deni, dan Arif murid kelas tiga sd mekar. Rumah mereka
berdekatan. Hari minggu sore banu dan teman-temannya tampak berjalan bersama-
sama. (5) Deni …… bola tendang. (6) rupanya mereka akan bermain sepak bola
di…… Sampai di lapangan teman banu yang lain sudah datang. Mereka pun
langsung bermain sepak bola. (7) ….. sekali mereka bermain. (8) tidak terasa ….
semakin sore. (9) ….. hampir terbenam. Banu dan teman-temannya berhenti bermain
sepak bola. (10) mereka pun……. ke rumah masing-masing.
5. Deni …… bola tendang.
a. melempar c. membawa
b. lapangan d. memukul
83
6. rupanya mereka akan bermain sepak bola di ……
a. lapangan c. rumah
b. sawah d. kamar
7. ….. sekali mereka bermain
a. sedih c. males
b. bingung d. asyik
8. tidak terasa …. semakin sore.
a. siang c. tempat
b. waktu d. malam
9. ….. hampir terbenam. Banu dan teman-temannya berhenti bermain sepak bola.a. bulan c. siang
b. matahari d. pagi
10. mereka pun…. Ke rumah masing-masing.
a. pergi c. masuk
b. jalan d. pulang
Untuk soal nomor 11-15, lengkapilah kalimat dengan kata ulang yang tepat!
Bersepeda Santai
11) ……. sekali Nina sudah bangun. Dia segera mandi. Selesai mandi Nina
merapikan tempat tidur. Setelah melaksanakan ibadah Nina memakai pakaian
olahraga. Sepeda yang biasa dia pakai sudah diperiksa. Tidak lupa Nina menyiapkan
air minum.
Setelah semuanya siap Nina berpamitan kepada ayah dan ibu. Dia berangkat ke
rumah Sinta , ternyata Sinta sudah menunggu. Doni dan Arif sudah sampai di rumah
Sintia lebih dulu.
Berangkatlah mereka berempat bersepeda. Di jalan sudah cukup ramai. Banyak
orang yang berolahraga pagi. (12) Ada yang berjalan santai, ada yang …., dan ada
yang bersepeda juga.
Udara di pagi hari itu sangat sejuk. Tidak ada asap kendaraan bermotor ataupun
debu jalanan. (13) Angin yang bertiup ….. menambah sejuknya udara pagi itu.
84
Tanpa terasa mereka sudah cukup lama bersepeda. Matahari tampak mulai
bersinar di ufuk timur. Dinginnya udara pagi mulai menghangat. (14) ….. mulai ramai
di jalan desa itu. (15) Nina dan ……., ………. untuk kembali ke rumah…… hari
minggu nanti kembali mereka akan bersepeda santai yang sudah menjadi kegemaran
mereka.
11. ……. sekali Nina sudah bangun. Dia segera mandi. Selesai mandi Nina merapikan
tempat tidur.
a. besenang-senang c. pagi-pagi
b. bersiap-siap d. tarik menarik
12. Ada yang berjalan santai, ada yang …., dan ada yang bersepeda juga.
a. berlari-lari c. beramai-ramai
b. gerak gerik d. bermain-main
13. Angin yang bertiup ….. menambah sejuknya udara pagi itu.
a. sepoi-sepoi c. sejuk
b. pelan d. berkali-kali
14. ….. mulai ramai di jalan desa itu.
a. mondar-mandir c. makan-makan
b. orang-orang d. bersenang-senang
15. Nina dan ……., ……. untuk kembali ke rumah ….. hari minggu nanti kembali
mereka akan bersepeda santai yang sudah menjadi kegemaran mereka.
a. berjaga-jaga, bersiap-siap, masing-masing
b. bersalam-salaman, bersama-sama masing-masing
c. laba-laba, masing-masing, bersiap-siap
d. teman-temannya, bersiap-siap, masing-masing
16. . 1 2 3
83
Urutkan gambar di atas dengan benar adalah…
a. 1, 2, dan 3 c. 3, 1, dan 2
b. 2, 1, dan 3 d. 3, 2, dan 1
85
17. Ria : “Haloo! Selamat Sore! Bisa berbicara dengan anggi?”
Anggi : “Selamat sore! Saya anggi. Ini siapa, ya?”
Ria : “Saya Ria.”
Anggi : “ Oh, ria. Ada apa, ria?”
Ria : “gi, besok kamu latihan menyanyi tidak ?”
Anggi : “Ya, latihan. Kamu latihan tidak?”
Ria : “Saya latihan, kita jalan bersama-sama ke sekolahnya ya?”
Anggi : “Oke ria, besok saya kerumah kamu jam 7 ?”
Ria : “Oke gi, terima kasih. Sudah dulu, ya! Selamat sore!”
Anggi : “ Selamat sore!”
Penggunaan tanda hubung (-) untuk menulis kata ulang pada percakapan di atas adalah…a. Ru-mah c. La-ti-han
b. Se-ko-lah d. Bersama-sama
18. Yang penulisan huruf tegak bersambung sesuai dengan
gambar di samping adalah…
a.
b.
c.
d.
19. Penggunaan tanda koma (,) yang tepat adalah….
a. Biarkan mereka duduk disana
b. Kata ibu, “Saya gembira sekali”
c. makan lah, bubur itu!
d. Bel, tanda waktu istirahat berbunyi.
86
20. Urutkan gambar seri di samping
yang tepat adalah…
a. 3, 2, 1 dan 4
b. 4, 2, 3 dan 1
c. 2, 3, 1 dan 4
d. 1, 2, 3 dan 4
21. Urutkan gambar seri di
samping yang tepat
adalah…
a. 1, 2, 3, dan 4
b. 2, 3, 1, dan 4
c. 3, 4, 2, dan 1
d. 2, 3, 4, dan 1
87
22.
Urutkan gambar seri di atas yang tepat adalah ...
a. 1, 3, 2, dan 4 b. 3, 1, 2 dan 4
c. 4, 2, 1 dan 3 d. 1, 3, 4 dan 2
23 Penulisan huruf tegak bersambung yang sesuai dengan
gambar di samping ini adalah …
a.
b.
c.
d.
1 3
42
88
24. Penggunaan penempatan tanda koma (,) yang tepat adalah…
a. baik-baik, saja bukan?
b. saya di bandung, dalam keadaan sehat.
c. selamat ya, atas prestasimu.
d. mudah-mudahan santi juga demikian.
25. Saat libur sekolah, Andi diajak ayahnya ke bank. Ia belum pernah sekali pun
ke sana. Pagi pagi sekali, ia sudah bangun untuk bersiap siap.
Penggunaan tanda hubung (-) untuk menulis kata ulang kalimat di atas yang
benar adalah…
a. Pagi-pagi, bersiap-siap c. Pa-gi pagi bersiap-si-ap
b. Ba-ngun d. Se-ka-li
26. Kalimat kata ulang yang tepat di bawah ini yang tepat adalah…
a. Sudah selesai ujian sekolah.
b. Kita bermain bola bersama-sama di lapangan.
c. Aku boleh pinjam bonekanya.
d. kita beli ice cream di kantin sekolah.
27. Penulisan tanda koma (,) untuk tempat dan tanggal yang benar adalah…
a. Jakarta: 16 Maret 1993 c. Jakarta 16 Maret, 1993
b. Jakarta 16, Maret 1993 d. Jakarta, 16 Maret 1993
28. Ternyata, hobi kamu dalam menyanyi tidak……
Kalimat kata ulang yang sesuai di atas adalah…..
a. Menghasil-hasilkan c. Mudah-mudahan
b. Sia-sia d. Masing-masing
89
29. Penulisan huruf tegak bersambung yang benar
Sesuai gambar di samping adalah…
a.
b.
c.
d.
30. Uang tabungan Nina dan ….. sudah banyak di bank.
Kalimat kata ulang yang sesuai diatas adalah…
a. Bersama-sama c. Bersiap-siap
b. Orang-orang d. Teman-teman
90
Lampiran 4
Kunci Jawaban Instrumen Penelitian Sebelum Uji Coba
1. B 11. C 21. D
2. A 12. A 22. C
3. D 13. A 23. A
4. C 14. B 24. C
5. C 15. D 25. A
6. A 16. C 26. B
7. D 17. D 27. D
8. B 18. B 28. B
9. B 19. B 29. C
10. D 20. A 30. D
91
Lampiran 5
Kisi-Kisi dan Instrumen Penelitian Sesudah UjiCoba
SK KD INDIKATOR BUTIR SOAL
JUMLAH SOAL
Menulis8. Mengungkapkan
pikiran, perasaan dan informasi dalam karangan sederhana dan puisi.
Menulis8.1Menulis
Karangan Sederhana bersadarkan gamabar seri, menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf capital dan tanda titik.
Mengamati dan mengurutkan gambar.
1, 12, 15 3
Menggunakan tanda hubung (-) untuk menulis kata ulang.
2, 16 2
Membuat kalimat yang di dalamnya terdapat kata ulang
8, 9, 10, 11, 17, 18, 20
7
Menulis tegak bersambung
13, 19 2
Membuat karangan sederhana
3, 4, 5, 6, 7
5
Menggunakan tanda koma(,) untuk menandai tempat dan tanggal lahir yang ditulis.
14 1
Jumlah 20 20
92
Lampiran 6
Instrumen Penelitian Sesudah Uji Coba
INSTRUMENT UJI COBA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
NAMA : ..................................... HARI/TGL : ..................................
KELAS : ..................................... TEMA : Kegemaran
II. Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang
paling tepat!
1.
Urutkan gambar di atas dengan benar adalah…
c. 1, 2, 3, 4, dan 5 c. 3, 1, 5, 4, dan 2
d. 2, 5, 3, 1, dan 4 d. 4, 3, 1, 2, dan 5
2. Bayu : “Ton, nanti sore kamu ada acara tidak?”
Toni : “Saya tidak ada acara, bay?”
Bayu : “Kalau tidak ada acara kita jalan-jalan, sambil menonton pertandingan bola
kegemaran kita?”
Toni : “Oke bay, nanti kita janjian di lapangan ya!”.
Bayu : “Oke, Sampai jumpa nanti sore, ton!”
Toni : “Sampai jumpa juga nanti sore, bay!”
Penggunaan tanda hubung (-) untuk menulis kata ulang pada percakapan di atas
adalah…
54321
93
c. Jalan-jalan c. Bo-la
d. Ke-ma-na d. Per-tan-dingan
Untuk soal nomor 3-7, lengkapilah karangan sederhana ini dengan kata yang tepat!
Bermain Sepak Bola
Banu, Andi, Deni, dan Arif murid kelas tiga sd mekar. Rumah mereka
berdekatan. Hari minggu sore banu dan teman-temannya tampak berjalan bersama-
sama. (3) Deni …… bola tendang. Rupanya mereka akan bermain sepak bola di
lapangan.
Sampai di lapangan teman banu yang lain sudah datang. Mereka pun langsung
bermain sepak bola. (4) ….. sekali mereka bermain. (5) tidak terasa …. semakin
sore. (6) ….. hampir terbenam. Banu dan teman-temannya berhenti bermain sepak
bola. (7) mereka pun……. ke rumah masing-masing.
3. Deni …… bola tendang.
a. melempar c. membawa
b. lapangan d. memukul
4. ….. sekali mereka bermain
a. sedih c. males
b. bingung d. asyik
5. tidak terasa …. semakin sore.
a. siang c. tempat
b. waktu d. malam
6. ….. hampir terbenam. Banu dan teman-temannya berhenti bermain sepak bola.a. bulan c. siang
b. matahari d. pagi
7. mereka pun…. Ke rumah masing-masing.
a. pergi c. masuk
b. jalan d. pulang
94
Untuk soal nomor 8-11, lengkapilah kalimat dengan kata ulang yang tepat!
Bersepeda Santai
8) ……. sekali Nina sudah bangun. Dia segera mandi. Selesai mandi Nina
merapikan tempat tidur. Setelah melaksanakan ibadah Nina memakai pakaian
olahraga. Sepeda yang biasa dia pakai sudah diperiksa. Tidak lupa Nina menyiapkan
air minum.
Setelah semuanya siap Nina berpamitan kepada ayah dan ibu. Dia berangkat ke
rumah Sinta , ternyata Sinta sudah menunggu. Doni dan Arif sudah sampai di rumah
Sintia lebih dulu.
Berangkatlah mereka berempat bersepeda. Di jalan sudah cukup ramai. Banyak
orang yang berolahraga pagi. (9) Ada yang berjalan santai, ada yang …., dan ada yang
bersepeda juga.
Udara di pagi hari itu sangat sejuk. Tidak ada asap kendaraan bermotor ataupun
debu jalanan. (10) Angin yang bertiup ….. menambah sejuknya udara pagi itu.
Tanpa terasa mereka sudah cukup lama bersepeda. Matahari tampak mulai
bersinar di ufuk timur. Dinginnya udara pagi mulai menghangat. Orang-orang mulai
ramai di jalan desa itu. (11) Nina dan ……., ………. untuk kembali ke rumah……
hari minggu nanti kembali mereka akan bersepeda santai yang sudah menjadi
kegemaran mereka.
8. ……. sekali Nina sudah bangun. Dia segera mandi. Selesai mandi Nina merapikan
tempat tidur.
a. besenang-senang c. pagi-pagi
b. bersiap-siap d. tarik menarik
9. Ada yang berjalan santai, ada yang …., dan ada yang bersepeda juga.
a. berlari-lari c. beramai-ramai
b. gerak gerik d. bermain-main
10. Angin yang bertiup ….. menambah sejuknya udara pagi itu.
a. sepoi-sepoi c. sejuk
b. pelan d. berkali-kali
93
95
11. Nina dan ……., ……. untuk kembali ke rumah ….. hari minggu nanti kembali
mereka akan bersepeda santai yang sudah menjadi kegemaran mereka.
a. berjaga-jaga, bersiap-siap, masing-masing
b. bersalam-salaman, bersama-sama masing-masing
c. laba-laba, masing-masing, bersiap-siap
d. teman-temannya, bersiap-siap, masing-masing
12.
Urutkan gambar di atas dengan benar adalah…
a. 1, 2, dan 3 b. 3, 1, dan 2
c. 2, 1, dan 3 d. 3, 2, dan 1
13. Yang penulisan huruf tegak bersambung sesuai dengan gambar di samping adalah…
a.
b.
c.
d.
14. Penggunaan tanda koma (,) yang tepat adalah….
a. Biarkan mereka duduk disana
b. Kata ibu, “Saya gembira sekali”
c. makan lah, bubur itu!
d. Bel, tanda waktu istirahat berbunyi.
1 2 3
96
15. Urutkan gambar seri di
samping yang tepat adalah…
a. 1, 2, 3, dan 4
b. 2, 3, 1, dan 4
c. 3, 4, 2, dan 1
d. 2, 3, 4, dan 1
16. Saat libur sekolah, Andi diajak ayahnya ke bank. Ia belum pernah sekali pun
ke sana. Pagi pagi sekali, ia sudah bangun untuk bersiap siap.
Penggunaan tanda hubung (-) untuk menulis kata ulang kalimat di atas yang
benar adalah…
c. Pagi-pagi, bersiap-siap c. Pa-gi pagi bersiap-si-ap
d. Ba-ngun d. Se-ka-li
17. Kalimat kata ulang yang tepat di bawah ini yang tepat adalah…
a. Sudah selesai ujian sekolah.
b. Kita bermain bola bersama-sama di lapangan.
c. Aku boleh pinjam bonekanya.
d. kita beli ice cream di kantin sekolah
18. Ternyata, hobi kamu dalam menyanyi tidak……
Kalimat kata ulang yang sesuai di atas adalah…..
a. Menghasil-hasilkan c. Mudah-mudahan
b. Sia-sia d. Masing-masing
97
19. Penulisan huruf tegak bersambung yang benar sesuai
gambar di samping adalah…
a.
b.
c.
d.
20. Uang tabungan Nina dan ….. sudah banyak di bank.
Kalimat kata ulang yang sesuai diatas adalah…
c. Bersama-sama c. Bersiap-siap
d. Orang-orang d. Teman-teman
98
Lampiran 7
Kunci Jawaban Instrumen Penelitian Sesudah Uji coba
1. B 11. D
2. A 12. C
3. C 13. A
4. D 14. B
5. B 15. D
6. B 16. A
7. D 17. B
8. C 18. B
9. A 19. C
10. A 20. D
99
Lampiran 8
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
NAMA SEKOLAH : SDN. KEBON MANGGIS 08 PAGI
TEMA : KEGEMARAN
KELAS/SEMESTER : III/II
ALOKASI WAKTU : 6x 35 menit (3xPertemuan)
HARI/TANGGAL :
A. STANDAR KOMPETENSI :
Bahasa Indonesia
Menulis
8. Mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi dalam karangan sederhana dan puisi.
B. KOMPETENSI DASAR :
Bahasa Indonesia
8.1 Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri, menggunakan pilihan kata
dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital
dan tanda titik.
C. INDIKATOR :
Mengamati dan mengurutkan gambar
Menggunakan tanda hubung (-) untuk menulis kata ulang
Membuat kalimat yang di dalamnya terdapat kata ulang
D. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Bahasa Indonesia
Siswa dapat mengamati dan mengurutkan gambar.
Siswa dapat menggunakan tanda hubung (-) untuk menulis kata ulang.
Siswa dapat membuat kalimat yang di dalamnya terdapat kata ulang.
100
Karakter siswa yang diharapkan :
Rasa ingin tahu Gemar membaca Tanggung jawa
( responsibility ) Ketelitian ( carefulness) Tekun Kerja sama ( Cooperation ) Percaya diri ( Confidence ) Keberanian ( Bravery ) Patang menyerah
E. MATERI POKOK :Bahasa Indonesia
Karangan
Pengertian Karangan
Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan
pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula
dengan rangkaian hasil pikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk
tulisan yang teratur. Berdasarkan tujuannnya,
jenis karangan dibagi dalam jenis-jenis berikut ini:
Karangan narasi: Karangan narasi adalah karangan yang menceritakan
suatu peristiwa atau kejadian dengan tujuan agar pembaca seolah-olah
mengalami kejadian yang diceritakan itu.
Karangan deskripsi: Karangan deskripsi adalah karangan yang
menggambarkan sebuah objek dengan tujuan agar pembaca merasa seolah-
olah melihat sendiri objek yang digambarkan itu.
Karangan eksposisi: Karangan eksposisi adalah karangan yang
memaparkan sejumlah pengetahuan atau informasi dan pengetahuan
dengan sejelas-jelasnya. Dikemukakan data dan fakta untuk memperjelas
pemaparan.
101
Karangan argumentasi: Karangan argumentasi adalah karangan yang
bertujuan untuk membuktikan suatu kebenaran sehingga pembaca
meyakini kebenaran itu. Pembuktian memerlukan data dan fakta yang
meyakinkan.
Karangan persuasi: Karangan persuasi adalah karangan yang bertujuan
untuk mempengaruhi pembaca. Karangan ini pun memerlukan data
sebagai penunjang.
Judul : Memelihara ikan
Ikan merupakan salah satu binatang yang biasa dipelihara oleh manusia.
Ikan sangat beragam mulai dari warna, jenis juga harganya. Dengan
memelihara ikan, akan memberikan ketenangan, kesegaran bagi pemiliknya
begitu juga orang melihatnya. Dalam memelihara ikan kita harus berhati-hati,
karena jika perawatannya tidak sesuai maka ikan air tawar, jenis dan warna
ikan air laut juga lebih beragam.
Untuk memelihara ikan, hal pertama yang harus disiapkan yaitu akuarium.
Akuarium harus ditata seindah mungkin dan sesuai dengan keadaan
sebenarnya, dengan begitu ikan-ikan akan merasa betah. Setelah akuarium
diisi dengan air, selanjutnya ikan dimasukan ke akuarium tersebut. Dalam
memilih ikan sebaiknya yang masih segar, dan kondisinya baik tanpa ada
cacat ataupun goresan. Dalam memberi makan ikan harus teratur, jangan
terlalu banyak karena akan membuat air keruh, oleh dan ikan akan mati.
102
Memberi makanikan sebaiknya dilakukan tiga atau sampai empat kali sehari,
pilihlah makanan ikan yang sesuai dan bergizi.
Air untuk ikan air tawar makin lama makin keruh, oleh karena itu harus
diganti minimal sekali dalam seminggu. Ketika mengganti air akuarium, ikan-
ikan harus dipindahkan terlebih dahulu ke dalam ember yang berisi air bersih.
Hati-hati dalam memilih jenis ikan, jangan sampai ikan yang besar
disatukan dengan ikan kecil, bisa-bisa ikan besar tersebut memangsa ikan
kecil. Akuarium juga dapat diletakan diruang tamu, hal ini dapat memberikan
nilai tambah yaitu membuat asri suasana dan juga memberikan kesegaran
bagi orang yang melihatnya.
Kesegaran yang diberikan oleh pemandangan di akuarium dapat membuat
orang yang stress menjadi bugar,dan bersemangat kembali. tak heranlah
banyak orang yang mempunyai hobi memelihara ikan, baik ikan air tawar
maupun ikan air laut.
KATA ULANG
Kata ulang atau Reduplikasi adalah kata yang tejadi karena proses
pengulangan kata. Dalam Bahasa Indonesia terdapat bermacam-macam
bentuk ulang. Pengulangan dapat dilakukan terhadap kata dasar, kata
berimbuhan, maupun kata gabung.
Macam-Macam Kata Ulang
1. Kata Ulang Dwipurwa
yaitu ulangan atas suku kata awal. Vokal dari suku kata awal
mengalami pelemahan dan bergeser ke posisi tengah menjadi e .
contoh: tatanaman > tetanaman
tatangga > tetangga
luluhur > leluhur
lalaki > lelaki
103
luluasa > leluasa
titirah > tetirah
2. Kata Ulang Utuh
yaitu ulangan atas seluruh bentuk dasar. Kata ulang utuh terbagi 2:
a. kata ulang dwilingga,
ulangan atas bentuk dasar yang berupa kata dasar.
Misalnya: rumah-rumah, buah-buah, anak-anak
b. kata ulang kata jadian berimbuhan,
yaitu ulangan atas bentuk dasar berupa kata jadian berimbuhan
misalnya: perbuatan > perbuatan-perbuatan
timbangan > timbangan-timbangan
pengumuman > pengumuman-pengumuman
3. Kata Ulang Dwilingga Salin Suara
yaitu ulangan yang terjadi atas seluruh suku kata, namun pada salah satu
lingganya terjadi
perubahan suara pada satu fonem atau lebih.
Contoh: gerak-gerak > gerak-gerik
sayur-sayur > sayur-mayur
porak-porak > porak-parik
tegap-tegap > tegap-begap
4. Kata Ulang Berimbuhan
yaitu ulangan yang mendapat imbuhan baik pada lingga pertama maupun
pada lingga kedua.
Misalnya: bermain-main
berjalan-jalan
berpukul-pukulan
gunung-gemunung
tarik-menarik
Tanda Hubung (-)
104
1. Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.
Contoh: anak-anak, berulang-ulang, kemerah-merahan
Tanda ulang singkatan (seperti pangkat 2) hanya digunakan pada tulisan cepat
dan notula, dan tidak dipakai pada teks karangan.
2. Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-
bagian tanggal.
Contoh:
p-e-n-g-u-r-u-s
8-4-1973
3. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian
ungkapan.
Bandingkan:
ber-evolusi dengan be-revolusi
dua puluh lima-ribuan (20×5000) dengan dua-puluh-lima-ribuan
(1×25000).
Istri-perwira yang ramah dengan istri perwira-yang ramah.
4. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (a) se- dengan kata berikutnya
yang dimulai dengan huruf kapital; (b) ke- dengan angka, (c) angka dengan -
an, (d) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (e) nama
jabatan rangkap.
Contoh:
se-Indonesia
hadiah ke-2
tahun 50-an
ber-SMA
KTP-nya nomor 11111
sinar-X
105
Menteri-Sekretaris Negara
5. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan
unsur bahasa asing.
Contoh:
di-charter
pen-tackle-an
contoh gambar
Bermain Ayunan
Andi dan Lina pergi bersama-sama ke lapangan untuk bermain ayunan. Disana Andi
dan Lina bertemu dengan teman-teman yang lain sedang bermain perosotan dan bola.
Mereka bermain dengan gembira sampai matahari terbenam. Setelah itu mereka
pulang ke rumah masing-masing untuk melakukan sholat magrib.
Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang
dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah
106
satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan
cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara
naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir.
kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda
tanya (?) dan tanda seru (!). kalimat dibagi menjadi dua, yaitu:
A. Kalimat tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mempunyai satu pola
kalimat.
B. Kalimat majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat
atau lebih.
1. Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk setara yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih
kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat.
2. Kalimat majemuk rapatan
Kalimat majemuk rapatan yaitu gabungan beberapa kalimat tunggal
yang karena subjek, predikat atau objeknya sama,maka bagian yang sama
hanya disebutkan sekali.
3. Kalimat majemuk bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat yaitu penggabungan dua kalimat atau
lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda
4. Kalimat majemuk campuran
Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan antara kalimat majemuk
setara dan kalimat majemuk bertingkat.
Pola Kalimat
Kalimat yang kita gunakan sesungguhnya dapat dikembalikan ke dalam
sejumlah kalimat dasar yang sangat terbatas. Dengan perkataan lain, semua
kalimat yang kita gunakan berasal dari beberapa pola kalimat dasar saja. Sesuai
107
dengan kebutuhan kita masing-masing, kalimat dasar tersebut kita
kembangkan, yang pengembangannya itu tentu saja harus didasarkan pada
kaidah yang berlaku.
Berdasarkan keterangan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa
kalimat dasar ialah kalimat yang berisi informasi pokok dalam struktrur inti,
belum mengalami perubahan. Perubahan itu dapat berupa penambahan unsur
seperti penambahan keterangan kalimat ataupun keterangan subjek, predikat,
objek, ataupun pelengkap. Kalimat dasar dapat dibedakan ke dalam delapan
tipe sebagai berikut.
Contoh membuat kalimat kata ulang dari gambar
Soni pagi-pagi sekali bermain sepeda.
F. MODEL PEMBELAJARAN :
1. Model Picture and Picture
2. Pemberian tugas
G. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN :
- Media :
Gambar
- Alat :
Styrofom :
Gunting
108
Lem
Kertas origami
- Sumber Pembelajaran :
Buku paket Bahasa Indonesia kelas III Penerbit Erlangga hal. 70
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :A. Kegiatan Awal
Apresepsi :
Guru Mengkondisikan kelas.
Guru mengecek kehadiran siswa
Guru mengajak siswa berdoa bersama sesuai dengan agama
kepercayaannya masing-masing.
Mempersiapkan materi ajar, model dan alat peraga.
Memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat
Mengajukan beberapa pertanyaan materi minggu lalu.
B. Kegiatan Inti
Minggu I
Pertemuan I : 2x35 menit
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
BAHASA INDONESIA
Siswa diminta untuk mendengarkan penjelasan dari guru tentang
pengertian tegak bersambung dan manfaat.
Guru meminta siswa untuk mengamati dan mengurutkan gambar yang
akan ditempelkan di papan tulis.
Siswa mengerjakan tugas individu BAHASA INDONESIA tentang
mengurutkan gambar setelah itu siswa menulis kalimat dengan huruf
tegak bersambung sesuai gambar.
109
Pertemuan II : 2x35 menit
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
BAHASA INDONESIA
Siswa diminta untuk mendengarkan penjelasan dari guru tentang
pengertian karangan dan jenis-jenis karangan
Guru meminta siswa untuk mengamati dan mengurutkan gambar yang
akan ditempelkan di papan tulis.
Siswa mengerjakan tugas individu BAHASA INDONESIA tentang
mengurutkan gambar secara logidan menulis dengan bentuk karangan
sederhana
Pertemuan III : 2x35 menit
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
BAHASA INDONESIA
Siswa diminta untuk mendengarkan penjelasan dari guru tentang
pengertian kalimat.
Guru meminta siswa untuk mengamati dan mengurutkan yang akan
ditempelkan di papan tulis.
siswa mengerjakan tugas individu BAHASA INDONESIA tentang
mengurutkan gambar secara logis .
Elaborasi
Membiasakan peserta didik menulis yang beragam melalui tugas-
tugas tertentu yang bermakna.
Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi dan lain-
lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun
tertulis.
Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk
meningkatan prestasi belajar.
Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang
dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun
kelompok.
110
Konfirmasi
Dalam kegitan konfirmasi :
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
C. Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan akhir :
Guru mengajukan pertanyaan sekitar materi yang diajarkan.
Guru memberikan tugas/PR
Guru dan siswa menyimpulkan materi yang diajarkan.
111
I. PENILAIAN :
Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
BAHASA INDONESIA
Menulis tegak bersambung
Membuat Karangan
Sederhana
Menggunakan tanda koma (,)
untuk menandai tempat dan
tanggal lahir yang ditulis
berurutan.
Tes lisan
Tes
tertulis
uraian
isian
Isian Terlampir
Kriteria Penilaian
1. Produk
No. Aspek Kriteria Skor
1. Konsep * semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semua salah
4
3
2
1
1. Performansi
112
No. Aspek Kriteria Skor
1.
2.
Memberikan alasan
sesuai dengan
gambar yang logis
Aktif
* Alasan yang benar
* Alasan yang kurang
* Alasan tidak logis
* aktif berpartisipasi
* kadang-kadang aktif
* tidak aktif
4
2
1
4
2
1
2. Lembar Penilaian
No. Nama SiswaPerformansi
Produk Jumlah Skor NilaiKerjasama Partisipasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
113
Catatan :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
Untuk siswa yang tidak memenuhi KKM, akan diremedial.
Jakarta, 21 April 2015
Guru Kelas IIIa, Peneliti
Ria Ramadhinny Rahesa
NIP: NIM 1101045253Menyetujui,
Kepala Sekolah,
Djamading, S.Pd
NIP: 195801191982071001
114
Lampiran 9
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
NAMA SEKOLAH : SDN. KEBON MANGGIS 08 PAGI
TEMA : KEGEMARAN
KELAS/SEMESTER : III/II
ALOKASI WAKTU : 6x 35 menit (3xPertemuan)
HARI/TANGGAL :
A. STANDAR KOMPETENSI :
Bahasa Indonesia
Menulis
8. Mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi dalam karangan sederhana dan puisi.
B. KOMPETENSI DASAR :
Bahasa Indonesia
8.1 Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri, menggunakan pilihan kata
dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital
dan tanda titik.
C. INDIKATOR :
Menulis Tegak Bersambung
Membuat Karangan Sederhana
Menggunakan tanda koma (,) untuk menandai tempat dan tanggal lahir yang
ditulis berurutan.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Bahasa Indonesia
Siswa dapat menulis huruf tegak bersambung
Siswa dapat membuat karangan sederhana.
115
Siswa dapat menggunakan tanda koma (,) untuk menandai temapt dan tanggal
lahir yang ditulis berurutan.
Karakter siswa yang diharapkan :
Rasa ingin tahu Gemar membaca Tanggung jawab (
responsibility ) Ketelitian ( carefulness) Tekun Percaya diri ( Confidence ) Keberanian ( Bravery ) Patang menyerah
E. MATERI POKOK :
Bahasa Indonesia
Tegak Bersambung
Pengertian menulis tegak bersambung adalah kegiatan menghasilkan huruf
yang saling bersambung dilakukan tanpa mengangkat alat tulis. Dalam
perkembangannya huruf tegak bersambung mengalami beberapa kali perubahan
bentuk. Namun perubahan tersebut dari waktu kewaktu menjadikan huruf
tersebut semakin sederhana. Contoh salah satu kegiatan tersebut adalah dengan
menulis tegak bersambung. Selain manfaat diatas ternyata menulis dengan huruf
sambung atau yang biasa disebut dengan menulis halus ini mempunyai banyak
manfaat. Manfaat-manfaat yang bisa didapat dari kegiatan ini adalah
1. Merangsang kerja otak lebih kreatif
2. Menulis lebih cepat
3. Tulisan yang dihasilkan lebih indah dan rapi
4. Mengasah daya seni
Karangan
Pengertian Karangan
Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan
perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan
pula dengan rangkaian hasil pikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk
tulisan yang teratur. Berdasarkan tujuannnya,
116
jenis karangan dibagi dalam jenis-jenis berikut ini:
Karangan narasi: Karangan narasi adalah karangan yang menceritakan
suatu peristiwa atau kejadian dengan tujuan agar pembaca seolah-olah
mengalami kejadian yang diceritakan itu.
Karangan deskripsi: Karangan deskripsi adalah karangan yang
menggambarkan sebuah objek dengan tujuan agar pembaca merasa seolah-
olah melihat sendiri objek yang digambarkan itu.
Karangan eksposisi: Karangan eksposisi adalah karangan yang
memaparkan sejumlah pengetahuan atau informasi dan pengetahuan
dengan sejelas-jelasnya. Dikemukakan data dan fakta untuk memperjelas
pemaparan.
Karangan argumentasi: Karangan argumentasi adalah karangan yang
bertujuan untuk membuktikan suatu kebenaran sehingga pembaca
meyakini kebenaran itu. Pembuktian memerlukan data dan fakta yang
meyakinkan.
Karangan persuasi: Karangan persuasi adalah karangan yang bertujuan
untuk mempengaruhi pembaca. Karangan ini pun memerlukan data
sebagai penunjang.
Judul : Memelihara ikan
Ikan merupakan salah satu binatang yang biasa dipelihara oleh manusia.
Ikan sangat beragam mulai dari warna, jenis juga harganya. Dengan
memelihara ikan, akan memberikan ketenangan, kesegaran bagi pemiliknya
begitu juga orang melihatnya. Dalam memelihara ikan kita harus berhati-hati,
karena jika perawatannya tidak sesuai maka ikan air tawar, jenis dan warna
ikan air laut juga lebih beragam.
117
Untuk memelihara ikan, hal pertama yang harus disiapkan yaitu akuarium.
Akuarium harus ditata seindah mungkin dan sesuai dengan keadaan
sebenarnya, dengan begitu ikan-ikan akan merasa betah. Setelah akuarium
diisi dengan air, selanjutnya ikan dimasukan ke akuarium tersebut. Dalam
memilih ikan sebaiknya yang masih segar, dan kondisinya baik tanpa ada
cacat ataupun goresan. Dalam memberi makan ikan harus teratur, jangan
terlalu banyak karena akan membuat air keruh, oleh dan ikan akan mati.
Memberi makanikan sebaiknya dilakukan tiga atau sampai empat kali sehari,
pilihlah makanan ikan yang sesuai dan bergizi.
Air untuk ikan air tawar makin lama makin keruh, oleh karena itu harus
diganti minimal sekali dalam seminggu. Ketika mengganti air akuarium, ikan-
ikan harus dipindahkan terlebih dahulu ke dalam ember yang berisi air bersih.
Hati-hati dalam memilih jenis ikan, jangan sampai ikan yang besar
disatukan dengan ikan kecil, bisa-bisa ikan besar tersebut memangsa ikan
kecil. Akuarium juga dapat diletakan diruang tamu, hal ini dapat memberikan
nilai tambah yaitu membuat asri suasana dan juga memberikan kesegaran
bagi orang yang melihatnya. Kesegaran yang diberikan oleh pemandangan di
akuarium dapat membuat orang yang stress menjadi bugar,dan bersemangat
kembali. tak heranlah banyak orang yang mempunyai hobi memelihara ikan,
baik ikan air tawar maupun ikan air laut.
118
Pemakaian Tanda Koma (,)
1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atauE.
pembilangan.
Contoh: Saya menjual baju, celana, dan topi. Contoh penggunaan yang salah:
Saya membeli udang, kepiting dan ikan.
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat
setara yang berikutnya, yang didahului oleh kata seperti, tetapi, dan melainkan.
Contoh: Saya bergabung dengan Wikipedia, tetapi tidak aktif.
3a. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila
anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya. Contoh: Kalau hari hujan,
saya tidak akan datang. Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.
3b. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat
apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat. Contoh: Saya tidak akan
datang kalau hari hujan.
4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat
yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi
pula, meskipun begitu, akan tetapi. Contoh: Oleh karena itu, kamu harus datang.
Jadi, saya tidak jadi datang.
5. Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, yang
terdapat pada awal kalimat. contoh: O, begitu. Wah, bukan main.
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam
kalimat. Contoh: Kata adik, "Saya sedih sekali".
7. Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii)
tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis
berurutan. Contoh: Medan, 18 Juni 1984. Medan, Indonesia.
8. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya
dalam daftar pustaka. Contoh: Lanin, Ivan, 1999. Cara Penggunaan Wikipedia.
Jilid 5 dan 6. Jakarta: PT Wikipedia Indonesia.
9. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki.
Contoh: I. Gatot, Bahasa Indonesia untuk Wikipedia. (Bandung: UP Indonesia,
1990), hlm. 22.
119
10. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya
untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga. contoh:
Rinto Jiang, S.E.
11. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen
yang dinyatakan dengan angka. Contoh:33,5 m., Rp10,50
12. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak
membatasi. Contoh: pengurus Wikipedia favorit saya, Borgx, pandai sekali.
13. Tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca di belakang keterangan yang
terdapat pada awal kalimat. Contoh: Dalam pembinaan dan pengembangan
bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh. Bandingkan dengan:
Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan
pengembangan bahasa.
14. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan
tanda tanya atau tanda seru. contoh: "Di mana Rex tinggal?" tanya Stepheen.
Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata
yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap.
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran
yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan,
kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela
jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. kalimat dimulai dengan huruf
kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?) dan tanda
seru (!). kalimat dibagi menjadi dua, yaitu:
Kalimat tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mempunyai satu pola
kalimat.
Kalimat majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola
kalimat atau lebih.
120
1. Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk setara yaitu penggabungan dua kalimat atau
lebih kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat.
2. Kalimat majemuk rapatan
Kalimat majemuk rapatan yaitu gabungan beberapa kalimat
tunggal yang karena subjek, predikat atau objeknya sama,maka
bagian yang sama hanya disebutkan sekali.
3. Kalimat majemuk bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat yaitu penggabungan dua kalimat
atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda.
4. Kalimat majemuk campuran
Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan antara kalimat
majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.
Pola Kalimat
Kalimat yang kita gunakan sesungguhnya dapat dikembalikan
ke dalam sejumlah kalimat dasar yang sangat terbatas. Dengan
perkataan lain, semua kalimat yang kita gunakan berasal dari
beberapa pola kalimat dasar saja. Sesuai dengan kebutuhan kita
masing-masing, kalimat dasar tersebut kita kembangkan, yang
pengembangannya itu tentu saja harus didasarkan pada kaidah yang
berlaku.
Berdasarkan keterangan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan
bahwa kalimat dasar ialah kalimat yang berisi informasi pokok dalam
struktrur inti, belum mengalami perubahan. Perubahan itu dapat
berupa penambahan unsur seperti penambahan keterangan kalimat
ataupun keterangan subjek, predikat, objek, ataupun pelengkap.
Kalimat dasar dapat dibedakan ke dalam delapan tipe sebagai berikut.
Contoh membuat kalimat kata ulang dari gambar
121
Soni pagi-pagi sekali bersepeda santai.
F. MODEL PEMBELAJARAN :
1. Example Non Example
2. Pemberian tugas
G. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN :
1. Media :
Gambar
2. Alat :
Styrofom :
Gunting
Lem
Kertas origami
3. Sumber Pembelajaran :
Buku paket Bahasa Indonesia kelas III Penerbit Arya Duta hal. 179 & 182
Buku paket Bahasa Indonesia kelas III Penerbit Erlangga hal. 70
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :1. Kegiatan Awal
Apresepsi :
Guru Mengkondisikan kelas.
Guru mengecek kehadiran siswa
Guru mengajak siswa berdoa bersama sesuai dengan agama
kepercayaannya masing-masing.
122
Mempersiapkan materi ajar, model dan alat peraga.
Memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat
Mengajukan beberapa pertanyaan materi minggu lalu.
2. Kegiatan Inti
Minggu I
Pertemuan I : 2x35 menit
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
BAHASA INDONESIA
Siswa diminta untuk mendengarkan penjelasan dari guru tentang
pengertian karangan dan jenis karangan.
Guru meminta siswa untuk mengamati gambar yang akan ditempelkan
di papan tulis.
Guru membagi kelompok 2-3 orang peserta didik.
Siswa mengerjakan tugas kelompok BAHASA INDONESIA tentang
membuat karangan sederhana.
Pertemuan II : 2x35 menit
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
BAHASA INDONESIA
Siswa diminta untuk mendengarkan penjelasan dari guru tentang
pengertian kata ulang, macam-macam kata ulang dan tanda hubung (-)
Guru meminta siswa untuk mengamati gambar yang akan ditempelkan
di papan tulis.
Guru membagi kelompok 2-3 orang peserta didik
Siswa mengerjakan tugas kelompok BAHASA INDONESIA tentang
menggunakan tanda hubung (-) untuk menulis kata ulang sesuai
dengan gambar.
Pertemuan III : 2x35 menit
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
BAHASA INDONESIA
123
Siswa diminta untuk mendengarkan penjelasan dari guru tentang
pengertian kalimat.
Guru meminta siswa untuk mengamati gambar yang akan ditempelkan
di papan tulis.
Guru membagi kelompok 2-3 orang peserta didik.
siswa mengerjakan tugas kelompok BAHASA INDONESIA tentang
membuat kalimat sesuai dengan gambar yang di dalamnya ada kata
ulang.
Elaborasi
Membiasakan peserta didik menulis yang beragam melalui tugas-
tugas tertentu yang bermakna.
Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi dan lain-
lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun
tertulis.
Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk
meningkatan prestasi belajar.
Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang
dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun
kelompok.
Konfirmasi
Dalam kegitan konfirmasi :
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
3. Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan akhir :
Guru mengajukan pertanyaan sekitar materi yang diajarkan.
Guru memberikan tugas/PR
Guru dan siswa menyimpulkan materi yang diajarkan.
124
I. PENILAIAN :
Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Teknik BentukInstrumen
ContohInstrumen
BAHASA INDONESIA
Mengamati Gambar Menggunakan tanda hubung
(-) untuk menulis kata ulang. Membuat kalimat yang di
dalamnya terdapat kata ulang
Tes lisan Tes
tertulis
uraianisian
Isian Terlampir
Kriteria Penilaian
1. Produk
No. Aspek Kriteria Skor1. Konsep * semua benar
* sebagian besar benar* sebagian kecil benar* semua salah
4321
2. Performansi
No. Aspek Kriteria Skor1.
2.
Kerjasama
Partisipasi
* bekerjasama* kadang-kadang kerjasama* tidak bekerjasama
* aktif berpartisipasi* kadang-kadang aktif* tidak aktif
421
421
125
a. Lembar Penilaian
No. Nama SiswaPerformansi
Produk Jumlah Skor NilaiKerjasama Partisipasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
126
Catatan :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
Untuk siswa yang tidak memenuhi KKM, akan diremedial.
Jakarta, 21 April 2015
Guru Kelas IIIb, Peneliti
Ria Ramadhinny Rahea
NIP: NIM 1101045253Menyetujui,
Kepala Sekolah,
Djamading, S.Pd
NIP: 195801191982071001
125
127
Lampiran 10
128
Lampiran 11
UJI VALIDITAS
Contoh Perhitungan Validitas Butir Soal Uji Coba Instrumen Penelitian r tabel
diperoleh dari harga kritis r product moment dengan dan n = 30, maka r (0,05,30) =
0,361. Pengujian validitas menggunakan kriteria sebagai berikut:
γ pbi> r (0,05,30) : butir soal valid
γ pbi< r (0,05,30) : butir soal tidak valid
Tabel 4.1Klasifikasi Butir Soal Uji Coba Instrumen Penelitian
Klasifikasi Jumlah Item No itemValid 20 1, 2, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16,
18, 19, 21, 25, 26, 28, 29, 30
Tidak Valid 10 3, 4, 6, 14, 17, 20, 22, 23, 24, 27
perhitungan validitas
Mt = 20+26+24+18+23+29+23+23+25+27+19+29+20+26+26+23+25+23+¿23+26+17+19+23+28+23+20+23+19+14+8
30
= 67230
= 22,4
St =√∑ x2
n−(∑ X
n )2
= √ 1564230
−( 67230 )
2
129
= √521,4−(22,4 )2
=√521,4−501,76
= √19,64 = 4,432
Soal nomor 1:
Mp = 20+26+24+18+23+29+23+23+25+27+19+29+20+26+26+23+25+23+¿23+26+17+19+28+23+20+23
26
= 60826
= 23,385
P = bayaknyasiswa yang menjawab benarjumlah seluru h siswa
= 2630
= 0.8667
q = 1 – P
= 1 - 0.8667
= 0.1333
γpbi = Mp−MtSt √ p
q
= 23,385 – 22,44,432 √ 0.8667
0.1333
= 0,9854.432 √6,5018
= 0,2222 X 2,5495
= 0,5664
Dari tabel diperoleh, r (0,05,35) = 0,361. Karena γpbi = 0,5664>0,361.
130
Wilayah
penolakan H0
Wilayah penerimaan H0
-0,361 0,566 0,361
Gambar 4. 7Kurva Validitas Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Kesimpulan :
1. γpbi lebih besar dari rt (0,566>0,361)
2. γpbi berada di daerah penerimaan H0, maka H0 dapat dikatakan data
diterima.
3. H0 diterima, maka dapat dikatakan bahwa soal nomor 1 data valid.
Soal nomor 3:
Mp = 20+26+24+18+23+29+23+23+25+27+19+29+20+26+26+23+25+23+¿23+26+17+19+23+28+23+20+23+19+8
29
= 65829
= 22,69
P = bayaknyasiswa yang menjawab benarjumlah seluru h siswa
= 2930
= 0,9667
129
q = 1 – P
= 1 – 0.9667
131
= 0.0333
γpbi = Mp−MtSt √ p
q
= 22,69 – 22,44.432 √ 0.9667
0.0333
= 0,294,432 √29,0003
= 0,0654 X 5,385
= 0,352
Dari tabel diperoleh, r (0,05,30) = 0,361. Karena γpbi = 0,352< 0,361.
Uji validitas sebanyak 30 butir soal, didapatkan soal tidak valid sebanyak 10 soal,
maka soal yang valid sebanyak 20 soal.
Wilayah
penolakan H0
Wilayah penerimaan H0
-0,361 0,352 0,361
Gambar 4. 7Kurva Validitas Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Kesimpulan :
1. γpbi lebih kecil dari rt (0,352<0,361)
2. γpbi berada didaerah penolakan H0, maka H0 dapat dikatakan data
ditolak.
3. H0 ditolak, maka dapat dikatakan bahwa soal nomor 3 data tidak valid.
132
Lampiran 12
133
Lampiran 13
Uji ReliabilitasContoh Perhitungan Reliabilitas Butir Soal Uji Coba Instrumen Penelitian r tabel
diperoleh dari harga kritis r product moment dengan n = 30, maka r (0,05, 30) = 0,361.
Pengujian Reliabilitas menggunakan kriteria sebagai berikut..
r11 > r (0,05, 30) : butir soal reliable
r11 < r (0,05, 30) : butir soal inreliable
Perhitungan Reliabilitas
n = 20S2 = 16,312rtabel = 0,361∑pq =3,392
Rumus :
r11 ¿( nn−1 )( s2−∑ pq
s2 )¿( 20
20−1 )( 16,312−3,39216,312 )
¿( 2019 )( 12,92
16,312 )¿ (1,0526 ) (0,7920 )
¿0,834
Dari tabel diperoleh, r (0,05,30) = 0,361. Karena KR 20 = 0,834 > 0,361.
134
Wilayah
penolakan H0
Wilayah penerimaan H0
-0,361 0,834 0,361
Gambar 4. 8 Kurva Reliabilitas Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Kesimpulan :
1. rh lebih besar dari rt (0,834>0,361)
2. rh berada didaerah penerimaan H0, maka H0 dapat dikatakan data diterima.
3. H0 diterima, maka dapat dikatakan bahwa data reliabel.
135
Lampiran 14
Tabel 4.2
Daftar ilai hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas III
SDN Kebon Manggis 08 (Kelas Eksperimen I)
No Nilai (X) (X2)1 35 12252 40 16003 50 25004 50 25005 55 30256 55 30257 60 36008 60 36009 65 422510 65 422511 65 422512 70 490013 70 490014 70 490015 75 562516 75 562517 75 562518 75 562519 75 562520 75 562521 80 640022 80 640023 85 722524 85 722525 85 722526 85 722527 90 810028 95 902529 100 1000030 100 10000
∑ X = 1515 ∑ X2 = 161 025
136
Lampiran 15
Perbedaan hasil belajar Bahasa Indonesia menggunakan model Picture and
Picture dengan model Example non Example
Kelas Eksperimen I
Rentangan ( R ) = Data tertinggi – Data terendah
= 100 – 35
= 65
Banyak Kelas = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log (30)
= 1 + 3,3 (1,48)
= 1 + 4,88
= 5, 88 dibulatkan menjadi 6
Panjang kelas interval ( P ) = RK =
656 = 10,83 dibulatkan menjadi 11
Syarat : k . i ≥ r + 1
6 . 11 ≥ 65 + 1
66 ≥ 66
Tabel 4.2
Perhitungan dritribusi frekuensi
No KelasInterval
NilaiTengah
(Xi)
BatasNyata
Frekuensi
Absolut Kumulatif Relatif ( %)
1 35 – 45 40 34, 5 – 45,5 2 2 6,66%2 46 – 56 51 45,5 – 56,5 4 6 13,33%3 57 – 67 62 56,5 – 67,5 5 11 16,66%4 68 – 78 73 67,5 – 78,5 9 20 30%5 79 – 89 84 78,5 – 89,5 6 26 20%6 90 – 100 95 89,5 – 100,5 4 30 13,33%
Jumlah 30 100 %
137
Diperoleh data sebagai berikut :
∑ X i . F i = 2135
∑ F i=¿¿ n = 30
10123456789
2
45
9
6
4
35 – 45 46 – 56 57 – 67 68 – 78 79 – 89 90 – 100
Kelas Eksperiment Model Picture and Picture
Gambar 4.2
Grafik Histogram dan Poligon Frekunsi Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Kelas Eksperimen I
No Kelas
Interval
F i X i (X i)2 F i . X i
❑ F i .(X i)2 Batas nyata
1 35 – 45 2 40 1600 80 3200 34, 5 – 45,5
2 46 – 56 4 51 2601 204 10404 45,5 – 56,5
3 57 – 67 5 62 3844 310 19220 56,5 – 67,5
4 68 – 78 9 73 5329 657 47961 67,5 – 78,5
5 79 – 89 6 84 7056 504 42336 78,5 – 89,5
6 90 – 100 4 95 9025 380 36100 89,5 – 100,5
Jumlah 30 2135 159221
138
Lampiran 16
Perhitungan Mean, Modus, Median, Varians dan Standar Deviasi
1. Mean (rata-rata)
Rumus Mean (X ) = ΣF i X i
ΣFi
∑FiXi = 2135
∑fi = 30
Me = 213530
= 71,16
2. Modus (Mo) yaitu frekuensi yang sering muncul
Mo = b + p ¿. p
Keterangan :
MO = Modus.
b = batas bawah kelas modus
p = panjang kelas modus
b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sebelum kelas
modus
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sesudah kelas
modus
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui sebagai berikut :
b = 67,5
p = 11
b1 = 9-5 = 4
137
b2 = 9-6= 3
139
Mo = b + p ¿
= 67,5 + 11 ( 44+3 )
= 67,5 + 11 . 0,57
= 67,5 + 6,27
= 73,77 dibulatkan jadi 74
3. Median (Me) adalah nilai tengah
Rumus:
Me = b + p ( 12
n−F
f ) Keterangan :
Me = Median.
b = batas bawah kelas median
p = panjang kelas median
n = banyak sampel
f = Jumlah frekuensi kelas sebelum kelas median
F = frekuensi kelas median
Berdasarkan tabel di atas, maka diketahui sebagai berikut:
b = 67,5
p = 11
n = 30
F = 9
f = 10
140
Me = b + p ( 12
n−F
f ) = 67,5 + 11 ( 1
230−9
10 )
= 67.5 + 11 ( 610 )
= 6 7,5 + 11.(0,6)
= 67,5 + 6,6
= 74,1
4. Varian Data Standar Deviasi
S2 = N ΣFi X i−( ΣF i X i )
2
N (N−1)
Keterangan : S2 = Varians
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui sebagai berikut :
N = 30
∑FiXi2 = 159221
∑FiXi = 2135
S2 = 30.159221−(2135 )2
30 (30−1)
= 4776630 – 4558225870
=218405870
139
= 251,04
141
Kemudian standar deviasi dapat dicari dengan cara mencari akar dari varians
Sd = S =√S2
=√251,04
= 15,84
142
Lampiran 17
Tabel Perhitungan Uji Normalitas Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas Eksperimen I
Statistik Variabel
N Sampel 30
Mean 71.16Simpangan Baku 16.24966843
X X-
Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi) - S(Zi)35 71.16
-36.16-2.225 0.013 0.033 0.020
40 71.16-31.16
-1.918 0.028 0.067 0.03950 71.16
-21.16-1.302 0.096 0.133 0.037
50 71.16-21.16
-1.302 0.096 0.133 0.03755 71.16
-16.16-0.994 0.160 0.200 0.040
55 71.16-16.16
-0.994 0.160 0.200 0.04060 71.16
-11.16-0.687 0.246 0.267 0.021
60 71.16-11.16
-0.687 0.246 0.267 0.02165 71.16
-6.16-0.379 0.352 0.367 0.014
65 71.16-6.16
-0.379 0.352 0.367 0.01465 71.16
-6.16-0.379 0.352 0.367 0.014
70 71.16-1.16
-0.071 0.472 0.467 0.00570 71.16
-1.16-0.071 0.472 0.467 0.005
70 71.16-1.16
-0.071 0.472 0.467 0.00575 71.16
3.840.2363 0.593 0.667 0.073
75 71.163.84
0.2363 0.593 0.667 0.07375 71.16
3.840.2363 0.593 0.667 0.073
75 71.163.84
0.2363 0.593 0.667 0.073
143
75 71.163.84
0.2363 0.593 0.667 0.07375 71.16
3.840.2363 0.593 0.667 0.073
80 71.168.84
0.544 0.707 0.733 0.02780 71.16
8.840.544 0.707 0.733 0.027
85 71.1613.84
0.8517 0.803 0.867 0.06485 71.16
13.840.8517 0.803 0.867 0.064
85 71.1613.84
0.8517 0.803 0.867 0.06485 71.16
13.840.8517 0.803 0.867 0.064
90 71.1618.84
1.1594 0.877 0.900 0.02395 71.16
23.841.4671 0.929 0.933 0.005
100 71.1628.84
1.7748 0.962 1.000 0.037100 71.16
28.841.7748 0.962 1.000 0.037
Uji Normalitas Liliefors
Liliefors Hitung 0.0370Derajat Kepercayaan 0.05Liliefors 0.886Liliefors Tabel 0.16176Kesimpulan NORMAL
Wilayah
penolakan
Wilayah penerimaan H0
-0,161 0,037 0,161
Gambar 4.4
142
Kurva Distribusi Normal Hasil Belajar Bahasa
Indonesia Kelas Eksperimen I
Kesimpulan:
1. Lh Lebih kecil 0,037 dari pada Lt 0,161.
2. Lh berada didaerah peneriman H0, maka H0 dapat dikatakan data
diterima.
3. H0 diterima, maka dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal.
144
Lampiran 18
Perhitungan Uji Normalitas Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas Eksperimen I
Rata-rata = 71,16
S = 16,24
Langkah-langkah perhitungan Normalitas
1. Mencari Zi dengan rumus
Zi ¿Xi−x
s = 35−71,16
16,24 = - 2,22
Zi ¿Xi−x
s ¿40 – 71,16
16,24 = - 1,91
Zi ¿Xi−x
s ¿50 – 71,16
16,24 = - 1,30
Zi ¿Xi−x
s ¿55 – 71,16
16,24 = -0,99
Zi ¿Xi−x
s ¿60 – 71,16
16,24 = - 0,68
Zi ¿Xi−x
s ¿65 – 71,16
16,24 = - 0,37
Zi ¿Xi−x
s ¿70 – 71,16
16,24 = - 0,07
Zi ¿Xi−x
s ¿75 – 71,16
16,24 = 0,23
Zi ¿Xi−x
s ¿80 – 71,16
16,24 = 0,54
Zi ¿Xi−x
s ¿85 – 71,16
16,24 = 0,85
Zi ¿Xi−x
s ¿90 – 71,16
16,24 = 1,15
Zi ¿Xi−x
s ¿95 – 71,16
16,24 = 1,46
145
Zi ¿Xi−x
s ¿100 – 71,16
16,24 = 1,77
2. Mencari F (Zi) dengan rumus
F (Zi) = Besar peluangnya (lihat tabel)
F (- 2,22) = 0,5 – 0,4868 = 0,0130
F (- 1,91) = 0,5 – 0,4719 = 0,0 275
F (- 1,30) = 0,5 – 0,4032 = 0,0964
F (-0,99) = 0,5 – 0,3389 = 0,1599
F (- 0,68) = 0,5 – 0,2518 = 0,2461
F (- 0,37) = 0,5 – 0,1443 = 0,3523
F (- 0,07) = 0,5 – 0,0279 = 0,4715
F (0,23) = 0,5 + 0,091 = 0,593
F (0,54) = 0,5 + 0,2054 = 0,7067
F (0,85) = 0,5 + 0,3032 = 0,8028
F (1,15) = 0,5 + 0,3749 = 0,8768
F (1,46) = 0,5 + 0,4279 = 0,9288
F (1,77) = 0,5 + 0,4616 = 0,9620
3. Mencari S(Zi) dengan rumus :
S (Zi) = Fkn =
130 = 0,0333
S (Zi) = Fkn =
230 = 0,0667
S (Zi) = Fkn =
430 = 0,1333
144
S (Zi) = Fkn =
630 = 0,2
S (Zi) = Fkn =
830 = 0,26667
S (Zi) = Fkn =
1130 = 0,36
146
S (Zi) = Fkn =
1430 = 0,4667
S (Zi) = Fkn =
2030 = 0,6667
S (Zi) = Fkn =
2230 = 0,7333
S (Zi) = Fkn =
2630 = 0,8667
S (Zi) = Fkn =
2730 = 0,9
S (Zi) = Fkn =
2830 = 0,9333
S (Zi) = Fkn =
3030 = 1
4. Mencari F(Zi) – S (Zi)
F(Zi) – S (Zi) = 0,0130 – 0,0333 = -0,0203 (0,0203)
F(Zi) – S (Zi) = 0,0275 – 0,0667 = - 0,0390 (0,0390)
F(Zi) – S (Zi) = 0,0964 – 0,1333 = -0,0369 (0,0369)
F(Zi) – S (Zi) = 0,1599 – 0,2 = -0,0400 (0,0400)
F(Zi) – S (Zi) = 0,2461 – 0,2667 = -0,0205 (0,0205)
F(Zi) – S (Zi) = 0,3523 – 0,3667 = -0,0143 (0,0143)
F(Zi) – S (Zi) = 0,4715 – 0,4667 = -0,0048 (0,0048)
F(Zi) – S (Zi) = 0,593 – 0,6667 = -0,0732 (0,0732
F(Zi) – S (Zi) = 0,7067 – 0,7333 = -0,0265 (0,0265)
F(Zi) – S (Zi) = 0,8028 – 0,8667 = -0,0638 (0,0638)
F(Zi) – S (Zi) = 0,8768– 0,9 = -0,0231(0,0231)
145
F(Zi) – S (Zi) = 0,9288 – 0, 9333 = -0,0045 (0,0045)
147
F(Zi) – S (Zi) = 0,9620 – 1 = -0,0379 (0,0379)
Mencari Lo = 0,886√n
= 0,886√30
= 0,8865,477
= 0,1617
Dari tabel di atas diperoleh Lo = 0,0379(nilai terbesar). Pada tabel liliefors
untuk n = 30 dan taraf signifikan ∝ = 0,05 diperoleh harga L(0,05:30) = 0,161 (lihat
pada tabel kritis untuk uji liliefors)
1) Kriteria Pengujian
Terima Ho tolak H1 = Jika Lo < L(0,05:30), maka data berasal dari populasi yang
berdistribusi normal
Tolak Ho terima H1 = Jika Lo ≥ L(0,05:30), maka data berasal dari populasi yang
berdistribusi tidak normal
2) Simpulan
Dari tabel tersebut diatas Lo = 0,0379 dengan n = 30 dan taraf
signifikan ∝ = 0,05. Karena Lo = 0,0379 < L(0,05:30) = 0,161, maka
Ho diterima. Berarti sampel yang digunakan dari populasi dengan
distribusi normal.
148
Lampiran 19
Tabel 4.3
Daftar nilai hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas III
SDN Kebon Manggis 08 (Kelas Eksperimen II)
No Nilai (X) (X2)1 20 4002 30 9003 40 16004 45 20255 45 20256 45 20257 50 25008 50 25009 50 250010 55 302511 55 302512 55 302513 55 302514 60 360015 60 360016 65 422517 65 422518 70 490019 70 490020 70 490021 70 490022 70 490023 75 562524 80 640025 80 640026 80 640027 80 640028 90 810029 95 902530 95 9025
∑ X=¿¿1870 ∑X2= 126 100
149
Lampiran 20
Perbedaan hasil belajar Bahasa Indonesia menggunakan model Picture and
Picture dengan model Example non Example
Kelas Eksperimen II
Rentangan ( R ) = Data tertinggi – Data terendah
= 98 - 20
= 78
Banyak Kelas = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log (30)
= 1 + 3,3 (1,48)
= 1 + 4,88
= 5, 88 dibulatkan menjadi 6
Panjang kelas interval ( P ) = RK =
786 =13
Syarat : k . i ≥ r + i
6 . 13 ≥ 78 + 1
78 ≥ 79
Tabel 4.3
Perhitungan dritribusi frekuensi
No KelasInterval
NilaiTengah
(Xi)
BatasNyata
Frekuensi
Absolut Kumulatif Relatif ( %)
1 20-33 26 19,5 – 33,5 2 2 6,66 %2 34-46 40 33,5 – 46,5 4 6 13,33 %3 47-59 53 46,5 – 59,5 7 13 23,33 %4 60-72 66 59,5 – 72,5 9 22 30 %5 73-85 79 72,5 – 85,5 5 27 16,66 %6 86-98 92 85,5 – 98,5 3 30 10 %
Jumlah 30 100%
150
No Kelas
Interval
F i X i (X i)2 F i . X i
❑ F i .( X i)2 Batas
nyata
1 20-33 2 26 676 52 1352 19,5 – 33,5
2 34-46 4 40 1600 160 6400 33,5 – 46,5
3 47-59 7 53 2809 371 19663 46,5 – 59,5
4 60-72 9 66 4356 594 39204 59,5 – 72,5
5 73-85 5 79 6241 395 31205 72,5 – 85,5
6 86-98 3 92 8464 276 25392 85,5 – 98,5
Jumlah 30 1848 123216
Diperoleh data sebagai berikut :
∑ X i . F i = 1848
∑ F i=¿¿ n = 30
0123456789
20-33 34-46 47-59 60-72 73-85 86-98
Kelas Eksperimen II Model Example non Exam-ples
Gambar 4.3
Grafik Histogram dan Poligon Frekuensi Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Kelas Eksperimen II
151
Lampiran 21
Perhitungan Mean, Modus, Median, Varians dan Standar Deviasi
1. Mean (rata-rata)
Rumus Mean (X ) = ΣF i X i
ΣF i
∑FiXi = 1848
∑fi = 30
Me = 1848
30
= 61,6 dibulatkan 62
2. Modus (Mo) yaitu frekuensi yang sering muncul
Mo = b + p ¿. p
Keterangan :
MO = Modus.
b = batas bawah kelas modus
p = panjang kelas modus
b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sebelum kelas
modus
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sesudah kelas
modus
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui sebagai berikut :
b = 59,5
p = 13
b1 = 9-7 = 2
152
b2 = 9-5= 4
Mo = b + p ¿
= 59,5 + 13 ( 22+4 )
= 59,5 + 13 . 0,33
= 59,5 + 4,29
= 63,79 dibulatkan jadi 64
3. Median (Me) adalah nilai tengah
Rumus:
Me = b + p ( 12
n−F
f ) Keterangan :
Me = Median.
b = Batas bawah kelas median
p = Panjang kelas median
n = Banyak sampel
F = Jumlah frekuensi kelas sebelum kelas median
f = Frekuensi kelas median
Berdasarkan tabel di atas, maka diketahui sebagai berikut:
b = 59,5
p = 13
n = 30
F = 8
151
f = 9
153
Me = b + p ( 12
n−F
f ) = 59,5 + 13 ( 1
230−8
9 )
= 59,5 + 13 ( 79 )
= 59,5 + 13 (0,78)
= 59,5 + 10,14
= 69,64 dibulatkan 70
4. Varian Data Standar Deviasi
S2 = N ΣF i X i−( ΣF i X i )
2
N (N−1)
Keterangan :
S2 = Varians
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui sebagai berikut :
N = 30
∑FiXi2 = 123216
∑FiXi = 1848
S2 = 30 .123216−(1848 )2
30 (30−1)
= 3696480−3415104
870
= 281376
870
154
= 323,42
Kemudian standar deviasi dapat dicari dengan cara mencari akar dari varians.
Sd = S =√S2
=√323,42
= 17,98
153
155
Lampiran 22
Tabel Perhitungan Uji Normalitas Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas Eksperimen II
Statistik VariabelN Sampel 30Mean 62Simpangan Baku
18.1342
X x- Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi) - S(Zi)20 62 -42 -2.3161 0.0103 0.0333 0.023130 62 -32 -1.7646 0.0388 0.0667 0.027940 62 -22 -1.2132 0.1125 0.1000 0.012545 62 -17 -0.9375 0.1743 0.2000 0.025745 62 -17 -0.9375 0.1743 0.2000 0.025745 62 -17 -0.9375 0.1743 0.2000 0.025750 62 -12 -0.6617 0.2541 0.3000 0.045950 62 -12 -0.6617 0.2541 0.3000 0.045950 62 -12 -0.6617 0.2541 0.3000 0.045955 62 -7 -0.3860 0.3497 0.4333 0.083655 62 -7 -0.3860 0.3497 0.4333 0.083655 62 -7 -0.3860 0.3497 0.4333 0.083655 62 -7 -0.3860 0.3497 0.4333 0.083660 62 -2 -0.1103 0.4561 0.5000 0.043960 62 -2 -0.1103 0.4561 0.5000 0.043965 62 3 0.1654 0.5657 0.5667 0.001065 62 3 0.1654 0.5657 0.5667 0.001070 62 8 0.4412 0.6704 0.7333 0.062970 62 8 0.4412 0.6704 0.7333 0.062970 62 8 0.4412 0.6704 0.7333 0.062970 62 8 0.4412 0.6704 0.7333 0.062970 62 8 0.4412 0.6704 0.7333 0.062975 62 13 0.7169 0.7633 0.7667 0.003480 62 18 0.9926 0.8395 0.9000 0.060580 62 18 0.9926 0.8395 0.9000 0.060580 62 18 0.9926 0.8395 0.9000 0.060580 62 18 0.9926 0.8395 0.9000 0.060590 62 28 1.5440 0.9387 0.9333 0.005495 62 33 1.8198 0.9656 1.0000 0.034495 62 33 1.8198 0.9656 1.0000 0.0344
Uji Normalitas
156
LilieforsLiliefors Hitung
0.0344
Derajat Kepercayaan
0.05
Liliefors 0.886Liliefors Tabel
0.1618
Kesimpulan NORMAL
Wilayah penolakan H0
Wilayah penerimaan H0
-0,161 0,034 0,161 Gambar 4.4
Kurva Distribusi Normal Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas Eksperimen II
Kesimpulan:
1. Lh Lebih kecil 0,037 dari pada Lt 0,161.
2. Lh berada didaerah peneriman H0, maka H0 dapat dikatakan data diterima.
3. H0 diterima, maka dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal.
157
Lampiran 23
Perhitungan Uji Normalitas Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas
Eksperimen II
Rata-rata = 62
S = 18,13
Langkah-langkah perhitungan Normalitas
1. Mencari Zi dengan rumus
Zi ¿Xi−x
s = 20−6218,13 = -2,31
Zi ¿Xi−x
s = 30−6218,13 = -1,76
Zi ¿Xi−x
s = 40−6218,13 = -1,21
Zi ¿Xi−x
s = 45−6218,13 = -0,93
Zi ¿Xi−x
s = 50−6218,13 = -0,66
Zi ¿Xi−x
s = 55−6218,13 = -0,38
Zi ¿Xi−x
s = 60−6218,13 = -0,11
Zi ¿Xi−x
s = 65−6218,13 = 0,16
Zi ¿Xi−x
s = 70−6218,13 = 0,44
Zi ¿Xi−x
s = 75−6218,13 = 0,71
Zi ¿Xi−x
s = 80−6218,13 = 0,99
Zi ¿Xi−x
s = 90−6218,13 = 1,54
158
Zi ¿Xi−x
s = 95−6218,13 = 1,81
2. Mencari F (Zi) dengan rumus
F (Zi) = Besar peluangnya (lihat tabel)
F (- 2,31) = 0,5 – 0,4896 = 0,0103
F (- 1,76) = 0,5 – 0,4608 = 0,0388
F (- 1,21) = 0,5 – 0,3869 = 0,1125
F (-0,93) = 0,5 – 0,3238= 0,1743
F (- 0,66) = 0,5 – 0,2454 = 0,2541
F (- 0,38) = 0,5 – 0,1480 = 0,3497
F (- 0,11) = 0,5 – 0,0438 = 0,4561
F (0,16) = 0,5 + 0,0636 = 0,5657
F (0,44) = 0,5 + 0,1700 = 0,67
F (0,71) = 0,5 + 0,2612 = 0,7633
F (0,99) = 0,5 + 0,3389 = 0,8395
F (1,54) = 0,5 + 0,4382 = 0,9387
F (1,81) = 0,5 + 0,4649 = 0,9656
3. Mencari S(Zi) dengan rumus :
S (Zi) = Fkn =
130 = 0,0333
S (Zi) = Fkn =
230 = 0,0667
S (Zi) = Fkn =
330 = 0,1000
157
S (Zi) = Fkn =
630 = 0,2000
S (Zi) = Fkn =
930 = 0,3000
S (Zi) = Fkn =
1330 = 0,4333
S (Zi) = Fkn =
1530 = 0,5000
S (Zi) = Fkn =
1730 = 0,5667
159
S (Zi) = Fkn =
2230 = 0,7333
S (Zi) = Fkn =
2330 = 0,7667
S (Zi) = Fkn =
2730 = 0,9000
S (Zi) = Fkn =
2830 = 0,9333
S (Zi) = Fkn =
3030 = 10000
4. Mencari F(Zi) – S (Zi)
F(Zi) – S (Zi) = 0,0103 – 0,0333 = -0,023 (0,023)
F(Zi) – S (Zi) = 0,0388 – 0,0667 = - 0,0279 (0,0279)
F(Zi) – S (Zi) = 0,1125 – 0,1000 = 0,0125 (0,0125)
F(Zi) – S (Zi) = 0,1743 – 0,2000 = -0,0257 (0,0257)
F(Zi) – S (Zi) = 0,2541 – 0,3000 = -0,0459 (0,0459)
F(Zi) – S (Zi) = 0,3497 – 0,4333 = -0,0836 (0,0836)
F(Zi) – S (Zi) = 0,4561 – 0,5000 = -0,0439 (0,0439)
F(Zi) – S (Zi) = 0,5657 – 0,5667 = -0,001(0,001)
F(Zi) – S (Zi) = 0,67 – 0,7333 = -0,0629 (0,0629)
F(Zi) – S (Zi) = 0,7633 – 0,7667 = 0,0034 (0,0034)
F(Zi) – S (Zi) = 0,8395– 0,9000 = -0,0605(0,0605)
F(Zi) – S (Zi) = 0,9387 – 0, 9333 = 0,0054 (0,0054)
F(Zi) – S (Zi) = 0,9656 – 1,0000 = -0,0344 (0,0344)
160
Mencari Lo = 0,886√n
= 0,886√30
= 0,8865,477
= 0,1617
Dari tabel di atas diperoleh Lo = 0,034(nilai terbesar). Pada tabel liliefors untuk n
= 30 dan taraf signifikan ∝ = 0,05 diperoleh harga L(0,05:30) = 0,161 (lihat pada tabel kritis
untuk uji liliefors)
1. Kriteria Pengujian
Terima Ho tolak H1 = Jika Lo < L(0,05:30), maka data berasal dari populasi yang
berdistribusi normal
Tolak Ho terima H1 = Jika Lo ≥ L(0,05:30), maka data berasal dari populasi yang
berdistribusi tidak normal
2. Simpulan
Dari tabel tersebut diatas Lo = 0,034 dengan n = 30 dan taraf signifikan ∝
= 0,05. Karena Lo = 0,034 < L(0,05:30) = 0,161, maka Ho diterima. Berarti
sampel yang digunakan dari populasi dengan distribusi normal.
161
Lampiran 24
Tabel 4.4Perbandingan Data Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa
Kelas Eksperimen I dengan Kelas Eksperimen II
Hasil Data Eksperimen I Eksperimen IINilai Terendah 35 20Nilai Tertinggi 100 95Rerata 71,16 62Simpangan Baku 15,84 17,98Selisih Nilai Terendah 15
(35 – 20 = 15)Selisih Nilai Tertinggi 5
(100 – 95= 5)
0102030405060708090
100
35
100
71.16
15.84 155
20
95
62
17.98
Eksperimen I Eksperiment II
Gambar 4.4Perbedaan Data Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas Eksperimen I
dengan Kelas Eksperimen II
Tabel 4.5Uji Normalitas Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II:
Kelas Lhitung (Lo) Ltabel Kriteria KeteranganEksperimen I 0,0379 0, 161 Lo < Ltabel NormalEksperimen II 0,034 0,161
162
Lampiran 25
Tabel 4.6
UJI HOMOGENITAS DI KELAS III A DAN KELAS III B SDN KEBON
MANGGIS 08 PAGI JAKARTA TIMUR
Langkah-langkah pengujian dan perhitungannya sebagai beriktu :
Nilai VariansSampel
Jenis variabel : Perbedaan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas III A dan siswa kelas III B di SDN Kebon Manggis 08 Jakarta Timur
S 251,04 323.42N 30 30
1. Mencari nilai Fhitung
F = VariansTerbesarVarians Terkecil
=323,42251,04
= 1,28
Menentukan Derajat Kebebasan
dk1 = n1- 1
= 30-1
= 29
dk2 = n1- 1
= 30-1
= 29
163
2. Menentukan nilai F tabeldari nilai
Mencari interpolasi pada tabel F
C = C0 + (C1−C2
)(B1−B0
) = B1 - B0
Keterangan :
B = nilai dk yang dicari
B0 = nilai dk pada awal nilai yang sudah ada
B1 = nilai dk pada akhir nilai yang sudah ada
C = nilai F tabelyang dicari
C0= nilai F tabelpada awal nilai yang sudah ada
C1 = nilai F tabelpada akhir nilai yang sudah
Dimana nilai :
B = 29
B0 = 24
B1 = 30
C = 29
C0 = 1,90
C1 = 1,85
C = C0 + (C 1−C2
)(B1−B0
) .¿ - B0)
C = 1,90 + (1,85−1,90
30−24) . (29 – 24)
= 1,90 + ¿) . ( 5 )
= 1,90 + (-0.04)
= 1,86
162
Ternyata Fhitung < F tabel, atau 1,22 < 1,86 , maka kedua varians
tersebut homogen.
Wilayah
penolakan H0
Wilayah penerimaan H0
-1,86 1,28 1,86
Gambar 4. 5Kurva Homogenitas Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Kesimpulan:
1. Fh Lebih kecil 1,28 dari pada Ft 1,86.
2. Fh berada didaerah peneriman H0, maka H0 dapat dikatakan data
diterima.
3. H0 diterima, maka dapat dikatakan bahwa data Homogen.
4. Bahwa uji homogenitas pada kelas eksperimen I dan kelas
eksperimen II homogen, karena Fhitung < Ftabel (0,05(29, 29)), yaitu
1,28<1,86.
163
Lampiran 26
ANALISIS DENGAN UJI – t
Pengajuan hipotesis menggunakan uji t testdengan taraf signifikan α = 0,05
Tabel 4.7Hasil Perbandingan Uji Hipotesis
thitung ttabel dk Kriteria Keterangan
2,559 2,002 58 thitung > ttabel Signifikan
1. Hipotesis :
H0 = Tidak terdapat perbedaan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas III
dengan model Picture and Picture dan model examples non examples.
H 1 = Terdapat perbedaan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas III dengan
model Picture and Picture dan model examples non examples.
Pengujian Hipotesis
Tolak H 0 jika t hitung> t tabel
Terima H 0 jika t hitung< t tabel
2. Menghitung harga statistik dengan rumus :
t test ¿X1−X2
√ S12
n1+
S22
n2
keterangan :
X1 = Rata-rata skor hasil belajar siswa yang menggunakan model
pembelajaran Picture and Picture
162
X2 = Rata-rata skor hasil belajar yang menggunakan model
pembelajaran Examples non Examples.
S12 = Simpangan baku siswa yang menggunakan metode
165
pembelajaran Picture and Picture.
S22 = Simpangan baku siswa yang menggunakan model
pembelajaran Example non examples.
n1 = Jumlah siswa kelas eksperimen
n2 = Jumlah siswa kelas eksperimen
Dimana nilai :
kelas eksperimen1
X1 = 71,16
S12 = 251,04
n1 = 30
Kelas eksperimen2
X1 = 62
S12 = 323,42
n1 = 30
t =
X1−X2
√( (n1−1 ) S12+(n2−1 ) S2
2
n1+n2−2 )( 1n1
+ 1n2
¿)¿
=
71.16−62
√( (30−1 ) 251,04+(30−1 )323,4230+30−2 )( 1
30+ 1
30¿)¿
= 9,16
√( (29 )251,04+(29 ) 323,4258 )(0,033+0,033¿)¿
= 9,16
√( 7280,16+9379,1858 )(0,066¿)¿
=
10.93
√( 16659,3458 )(0,066¿)¿
= 9,16
√(287,23 )(0,066¿)¿
166
= 9,16
(16,947 )(0,256)
= 9,164,33
= 2,115
167
Mencari interpolasi pada tabel t
C = C0 + (C1−C2
)(B1−B0
) = B1 - B0
Keterangan :
B = nilai dk yang dicari
B0 = nilai dk pada awal nilai yang sudah ada
B1 = nilai dk pada akhir nilai yang sudah ada
C = nilai t tabelyang dicari
C0= nilai tpada awal nilai yang sudah ada
C1 = nilai t tabelpada akhir nilai yang sudah
Dimana nilai :
B = 58 C = 58
B0= 40 C0 = 2,021
B1 = 60 C1 = 2,000
168
C = C0 + (C1−C0
)(B1−B0
) .¿ - B0)
C = 2,021 + (2,000−2,021
60−40) . (58 – 40)
= 2,021 + ¿) . ( 18 )
= 2,021 +(-0,0189)
= 2,002
Pengujian Hipotesis
Berdasarkan uji t test dapat diketahui bahwa t hitung= 2,115 serta t tabel
(α=0,05 ; n = 56 =2,002 . Oleh karena itu t hitung> t tabel, maka H 0 ditolak dan H a
diterima, ini berarti terdapat perbedaan yang signfikan antara hasil belajar Bahasa
Indonesia siswa yang menggunakan model Picture and Picture dengan model
Example non Examples.
Wilayah penolakah H0
Wilayah
penerimaan H0
-2,115 2,002 2,115
Gambar 4.6Kurva Distribusi T
Kesimpulan:
1. Th Lebih besar 2,115 dari pada Tt 2,002
2. Th berada didaerah penolokan H0, maka H0 dapat dikatakan data ditolak.
3. H0 ditolak, maka dapat dikatakan bahwa data signifik
169
Lampiran 27
Tabel 5.1
Nilai Kritis dari r Product Moment
Sumber: Suharsimi Arikunto, 1992, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta
0,05 0,01 0,05 0,01 0,05 0,013 0,997 0,999 27 0,381 0,487 55 0,266 0,3454 0,950 0,990 28 0,374 0,478 60 0,254 0,3305 0,878 0,959 29 0,367 0,470 65 0,244 0,317
6 0,811 0,917 30 0,361 0,463 70 0,235 0,3067 0,754 0,874 31 0,355 0,456 75 0,227 0,2968 0,707 0,834 32 0,349 0,449 80 0,220 0,2869 0,666 0,798 33 0,344 0,442 85 0,213 0,27810 0,632 0,765 34 0,339 0,436 90 0,207 0,270
11 0,602 0,735 35 0,334 0,430 95 0,205 0,26312 0,576 0,708 36 0,329 0,424 100 0,195 0,25613 0,533 0,681 37 0,325 0,418 125 0,176 0,23014 0,532 0,661 38 0,320 0,413 150 0,159 ,021015 0,514 0,641 39 0,316 0,408 175 0,148 0,194
16 0,487 0,623 40 0,412 0,403 200 0,138 0,18117 0,482 0,606 41 0,308 0,398 300 0,113 0,14818 0,468 0,600 42 0,304 0,393 400 0,098 0,12819 0,456 0,575 43 0,301 0,389 500 0,088 0,11620 0,444 0,561 44 0,297 0,384 600 0,080 0,105
21 0,433 0,549 45 0,294 0,380 700 0,074 0,09722 0,423 0,537 46 0,291 0,376 800 0,091 0,09123 0,414 0,526 47 0,288 0,372 900 0,086 0,08624 0,404 0,515 48 0,284 0,368 1000 0,08125 0,396 0,505 49 0,281 0,36426 0,388 0,496 50 0,279 0,361
n Taraf Signifikansin Taraf Signifikansi n Taraf Signifikansi
Z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 90.0 0000 0004 0080 0120 0160 0199 0239 0279 0319 03590.1 0398 0438 0478 0517 0557 0596 0636 0675 0714 07450.2 0793 0832 0871 091 0948 0987 1026 1064 1103 11410.3 1179 1217 1255 1293 1331 1368 1406 1443 1480 15170.4 1554 1591 1628 1664 1700 1736 1772 1808 1844 18780.5 1915 1950 1985 2019 2054 2088 2123 2157 219 22240.6 2258 2291 2324 2357 2389 2422 2454 2486 2518 25490.7 258 2612 2642 2673 2704 2734 2764 2794 2823 28520.8 2881 2910 2939 2967 2996 3032 3051 3078 3106 31330.9 3159 3186 3212 3238 3264 3289 3315 334 3365 33891.0 3413 3438 3461 3485 3508 3531 3554 3577 3599 36211.1 3643 3665 3686 3708 3729 3749 377 3790 381 3831.2 3848 3869 3888 3907 3925 3944 3962 3980 3997 40151.3 4032 4049 4066 4082 4099 4115 4131 4147 4162 41771.4 4192 4207 4222 4236 4251 4265 4279 4292 4306 43191.5 4332 4345 4357 437 4382 4394 4406 4418 4429 44411.6 4452 4463 4474 4484 4495 4505 4515 4525 4535 45451.7 4554 4564 4573 4582 4591 4599 4608 4616 4625 46331.8 4541 4649 4656 4664 4671 4678 4686 4693 4699 47061.9 4713 4719 4726 4737 4738 4744 475 4756 4761 47672.0 4772 4778 4783 4788 4793 4789 4803 4808 4812 48172.1 4821 4826 483 4834 4838 4842 4846 485 4854 48572.2 4861 4864 4868 4871 4875 4878 4881 4884 4887 4892.3 4893 4896 4898 4901 4904 4906 4909 4911 4913 49162.4 4918 492 4922 4925 4927 4929 4931 4932 4934 49362.5 4938 494 4941 4943 4945 4946 4948 4949 4951 49522.6 4953 4955 4956 4957 4959 496 4961 4962 4963 49642.7 4965 4866 4967 4968 4969 497 4971 4972 4973 49742.8 4974 4975 4976 4977 4977 4978 4979 4979 498 49812.9 4981 4982 4982 983 4984 4984 4985 4985 4986 49863.0 4987 4987 4987 4988 4988 4989 4989 4989 499 4993.1 499 4991 4991 4991 4992 4992 4992 4992 4993 49933.2 4993 4993 4994 4994 4994 4994 4994 4995 4995 49953.3 4995 4995 4995 4996 4996 4996 4996 4996 4996 49973.4 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 49973.5 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 49983.6 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 49983.7 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 49993.8 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 49993.9 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000
170
Lampiran 28
Tabel 5.2
Luas di Bawah Lengkungan Normal Standar
Dari O ke Z
(Bilangan Dalam Daftar Menyatakan Desimal)
Sumber: Sudjana, 1996, Metoda Statistika, Bandung: Tarsito
171
Lampiran 29
Tabel 5.3
Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors
Ukuran Sampel 0,01 0,05 0,10 0,15 0,20
n = 4 0,417 0,381 0,352 0,319 0,3005 0,405 0,337 ,0315 0,299 0,2856 0,364 0,319 0,294 0,277 0,2657 0,348 0,300 0,276 0,258 0,2478 0,331 0,285 0,261 0,244 0,2339 0,311 0,271 0,249 0,233 0,223
10 0,394 0,258 0,239 0,224 0,21511 0,284 0,249 0,230 0,217 0,20612 0,275 0,242 0,223 0,212 0,19913 0,268 0,234 0,214 0,202 0,19014 0,261 0,227 0,207 0,194 0,18315 0,257 0,220 0,201 0,187 0,17716 0,250 0,213 0,195 0,182 0,17317 0,245 0,206 0,289 0,177 0,16918 0,239 0,200 0,184 0,173 0,16619 0,235 0,195 0,179 0,169 0,16320 0,231 0,190 0,174 0,166 0,16025 0,200 0,173 0,158 0,147 0,14230 0,187 0,161 0,144 ,0136 0,131
1,031 0,886 0,805 0,768 0,7361,031 0,886 0,805 0,768 0,736
n > 30 √ n √ n √ n √ n √ n
Taraf Signifikansi (α )
Sumber: R. Santosa Murwani, 2000, Satistika Terapan (Teknik Analisis Data), Jakarta: Universitas Negeri
0,315
172
Lampiran 30
Tabel 5.4
Daftar Distribusi F
173
174
175
176
Lampiran 31
Tabel 5.5
Nilai Persentil untuk Distribusi t
V = dk (derajat kebebasan)
(Bilangan Dalam Daftar Menyatakan tp)
Sumber: Sugiyono, 2011, Metoda Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta
177
Lampiran 32
178
Lampiran 33
Surat Keterangan Penelitian dari FKIP UHAMKA
179
Lampiran 34
Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian di Sekolah
180
Lampiran 35
Surat Keterangan Uji Validitas dari FKIP UHAMKA
181
Lampiran 36
Surat Keterangan Telah Melakukan Uji Validitas sekolah
182
Lampiran 37
Kartu Bimbingan Skripsi Pembimbing I
183
Lampiran 38
Kartu Bimbingan Skripsi Pembimbing II
184
Lampiran 39
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama : Ria Ramadhinny Rahesa
Tempat / Tgl Lahir : Jakarta, 16 Maret 1993
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Menikah
Alamat : Jl. Kesatrian X Rt : 011 Rw : 03 no.81 kel. Kebon Manggis Kec. Matraman bearland Jakarta timur
Telpon / HP : 081210200804
Alamat Email : [email protected]
Pendidikan Formal
SDN Kebon Manggis 011 pagi 1999 - 2005
SMP Taman Siswa 2005 - 2008
SMA YMIK 2 2008 - 2011
UHAMKA (S1 PGSD) 2011 – 2015
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarmya dan dapat
dipertanggungjawabkan serta dipergunakan sebagaimana mestinya.