Coca-cola Company RIA

24
BAB I DISKRIPSI PERUSAHAAN 1.1 Profil Perusahaan Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah yang pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai Coca- Cola. Frank M. Robinson, sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian, ia menciptakan nama dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di dunia. Dr. Pemberton menjual ciptaannya dengan harga 5 sen per gelas di apotiknya dan mempromosikan produknya dengan membagi ribuan kupon yang dapat ditukarkan untuk mencicipi satu minuman cuma-cuma. Pada tahun tersebut ia menghabiskan US$46 untuk biaya periklanan. Pada tahun 1892, Pemberton menjual hak cipta Coca-Cola ke Asa G. Chandler yang kemudian mendirikan perusahaan Coca-Cola pada 1892. Chandler piawai dalam menciptakan perhatian konsumen dengan cara membuat berbagai macam benda-benda cinderamata berlogo Coca-Cola. Benda-benda tersebut kemudian dibagi-bagi di lokasi-lokasi penjualan penting yang berkesinambungan. Gaya periklanan yang inovatif, seperti desain warna-warni untuk bus, lampu gantung hias dari kaca, serta serangkaian cinderamata seperti kipas, tanggalan dan jam dipakai untuk memasyarakatan nama Coca-Cola dan mendorong penjualan. Upaya mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak 1

description

dari ria pungkas

Transcript of Coca-cola Company RIA

Page 1: Coca-cola Company RIA

BAB I

DISKRIPSI PERUSAHAAN

1.1 Profil Perusahaan

Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth

Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah yang pertama

kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai Coca-Cola. Frank M.

Robinson, sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat

bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian, ia menciptakan nama

dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di dunia.

Dr. Pemberton menjual ciptaannya dengan harga 5 sen per gelas di apotiknya dan

mempromosikan produknya dengan membagi ribuan kupon yang dapat ditukarkan untuk

mencicipi satu minuman cuma-cuma. Pada tahun tersebut ia menghabiskan US$46 untuk

biaya periklanan. Pada tahun 1892, Pemberton menjual hak cipta Coca-Cola ke Asa G.

Chandler yang kemudian mendirikan perusahaan Coca-Cola pada 1892.

Chandler piawai dalam menciptakan perhatian konsumen dengan cara membuat

berbagai macam benda-benda cinderamata berlogo Coca-Cola. Benda-benda tersebut

kemudian dibagi-bagi di lokasi-lokasi penjualan penting yang berkesinambungan. Gaya

periklanan yang inovatif, seperti desain warna-warni untuk bus, lampu gantung hias dari kaca,

serta serangkaian cinderamata seperti kipas, tanggalan dan jam dipakai untuk

memasyarakatan nama Coca-Cola dan mendorong penjualan.

Upaya mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong

penggunaan kata Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola dengan kata-

kata berikut: “Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap; nama sebutan hanya akan

mendorong penggantian produk dengan kata lain”. Tetapi konsumen tetap saja menghendaki

Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera popular pasar. Tahun itu

juga, nama dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan yang sama dengan Coca-Cola,

dan pada tahun 1945, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar.

Coca-Cola Amatil Indonesia, sebagai perusahaan minuman ringan terkemuka di

Indonesia yang memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The Coca-

Cola Company, selalu ingin memberikan layanan terbaik kepada seluruh pelanggan dan

konsumen.

1.2 Kegiatan Operasi

a. Sumber Dana

1

Page 2: Coca-cola Company RIA

Pada awal mula perusahaan Coca Cola berdiri semua modal atau pembiayaan di mulai

dangan menggunakan modal pribadi ( modal sendiri ) yaitu modal dari pemilik atau pendiri

perusahaan itu sendiri (Frank Robinson), Dan dipasarkan pertama kali dengan  iklan dari

spanduk dengan tulisan dari cat minyak bertuliskan “drink Coca Cola”, Formula Coca Cola

lalu dibeli oleh Asa Chandler yang gencar melakukan promosi sehingga mengalami

keuntungan besar. Coca cola semakin mendunia berkat penjualan kepada perusahaaan

pembotolan independen dengan adanya lisensi ke negara lain, dari situlah awal mula berjalan

hingga bisa terus berkembang sampai dengan bisa menjadi perusahaan Perseroan Terbatas

( P.T. ) yang terkenal tidak hanya di dalam negeri tetapi sudah ke manca negara, meskipun

telah melewati berbagai macam halangan,dan banyak kendala yang di hadapi tetapi berkat

kematangan manajemen keuangan yang di terapkan pada perusahaan tersebut.

Dengan semakin berkembangnya perusahaan PT. Coca Cola ini sampai membuka

cabang atau pabrik hamper seluruh dunia termasuk indonesia, untuk memenuhi kebutuhan

modal atau keuangan PT. Coca Cola Amatil Indonesia tim manajemen keuangan mengambil

langkah dengan pengadaan modal asing dengan jenis pinjaman dari Bank, yaitu pinjaman

dengan jangka panjang dan cara pembayarannya setelah modal yang di dapat itu dibuat untuk

proses peroduksi maka hasil dari produksi tersebut baru di buat untuk mengembalikan

pinjaman sesuai dengan perjanjian dan juga melakukan investasi

b. Produk dan Jasa

Inovasi adalah salah satu kunci keberhasilan yang menjadikan Coca-Cola Indonesia

semakin besar, dikenal luas, serta memberikan kontribusi bagi masyarakat dan bangsa

Indonesia. Melalui riset dan pengembangan (Research & Development), Coca-Cola terus

berinovasi untuk menciptakan produk, kemasan, strategi pemasaran, serta perlengkapan

penjualan baru yang lebih berkualitas, kreatif, serta mempunyai ciri khas tersendiri.

Dengan memahami kebutuhan dan perilaku konsumen, serta potensi kekayaan alam

Indonesia, Coca-Cola berinovasi dengan menciptakan produk-produk baru yang menjadikan

produk minuman cepat saji Coca-Cola mempunyai rasa dan pilihan yang beragam. Untuk

memenuhi kebutuhan konsumen secara lebih spesifik, pada tahun 2002 Coca-Cola

meluncurkan AQUARIUS, minuman isotonik yang diperuntukkan bagi mereka yang aktif dan

gemar berolahraga. Pada tahun yang sama, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Frestea, teh

dalam kemasan botol dengan aroma bunga melati yang khas. Pada tahun 2003, Fanta

menghadirkan campuran dua rasa buah, orange dan mango, yang disebut “Fanta Oranggo”,

setelah pada tahun sebelumnya sukses meluncurkan Fanta Nanas. Pada tahun ini pula, Coca-

Cola Indonesia meluncurkan Sunfill – produk minuman Sirup dan Serbuk instan rasa buah.

2

Page 3: Coca-cola Company RIA

Dengan inovasi, Coca-Cola yakin bahwa produk-produk yang ditawarkan akan mampu

memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia.

Selain berinovasi pada produk-produk baru, Coca-Cola juga mencoba

mengembangkan desain kemasan minuman, serta meningkatkan kualitasnya. Setelah

meluncurkan Frestea dalam kemasan botol, pada akhir tahun 2002, Coca-Cola Indonesia

meluncurkan Frestea dalam kemasan Tetra Wedge yang lebih mudah dan praktis untuk

dibawa. Pada akhir 2003, Coca-Cola, Sprite, dan Fanta hadir dalam kemasan kaleng ramping

baru yang unik. Pada tahun 2004 ini, Coca-Cola hadir dengan inovasi terbaru yaitu botol gelas

berbobot lebih ringan 30 % dengan desain mungil, imut, tapi kuat. Inovasi kemasan produk

akan terus dikembangkan sesuai dengan perkembangan teknologi terbaru.

Selain berinovasi dalam produk, kemasan, dan strategi pemasaran; perlengkapan

penjualan baru juga dikembangkan ke arah yang lebih baik. Berkaitan dengan inovasi ini,

Coca-Cola Indonesia menciptakan jenis krat baru yang lebih ringan, dibuat dari bahan yang

ramah lingkungan.

c. Pangsa Pasar

Pangsa pasar coca cola amatil Indonesia adalah seluruh masyarakat Indonesia. CCAI

berusaha mendekatkan produknya ke konsumen dengan meningkatkan sektor

pemasarannya.Paling tidak, harapannya masih bergantung pada 10 ribu karyawan serta 400

ribu outlet khusus yang dimiliki industri ini, dan tentunya dukungan dari 120 pusat penjualan

yang menyebar di seluruh pelosok Nusantara. Lebih dari itu, Coca-Cola juga mencoba

mendekatkan diri dengan konsumen. Di antaranya dengan membangun 11 pabrik yang

tersebar di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Ujung

Pandang, Manado, Medan, Padang, Lampung, dan Banjarmasin. Untuk meraih pasar, tidak

ada cara lain kecuali mendekatkan diri dengan calon pelanggan

1.3 Kondisi Industri

a. Kompetisi

Coca Cola mempunyai dua pesaing utama yaitu : Pepsi Co dan Cadbury Schweppes

PLC. Pepsi Co mempunyai jumlah karyawan dua kali lebih banyak dibandingkan Coca Cola.

Sedangkan Cadbury Scweppes PLC mempunyai diversivikasi produk yang mana tidak

dimiliki oleh dua pesaingnya. Diversivikasi itu meliputi industri minuman coklat dan permen

karet.

Selain dua pesaing utama tesebut, Coca Cola juga memiliki tiga pesaing lainnya, yaitu

PT. Sinar Sosro , PT Ultra Jaya Milk dan PT Unilever. Keterangan pesaing Coca Cola

selanjutnya terdapat di lampiran.

3

Page 4: Coca-cola Company RIA

b. Struktur Organisasi

Untuk memenuhi tujuan perusahaan diperlukan struktur organisasi yang baik. Yang

dimaksud struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antar bagian dalam

perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi maka semua krayawan dapat mengetahui

dengan jelas tugas, wewenang dan tanggung jawab mereka sehingga dapat terjalin kerjasama

yang efektif dan efisien untuk menuju tujuan perusahaan.

Coca cola sebagai perusahaan global dan bergerak dalam bidang minuman ringan, telah

menetapkan struktur organisasi perusahaan yang dipimpin oleh direktur utama dibantu oleh

para meneger, staf, dan karyawannya. Organisasi ini dapat diketahui melalui tata hubungan

antar bagian satu dengan bagian lainnya.

Keterangan dibawah ini merupakan tugas struktur organisasi Coca Cola :

Managing Director

Bertanggung jawab kepada pemegang saham dan menjalankan perusahaan menuju

tujuan akhir, membuat kebijaksanaan dalam mencapai tujuannya dengan mengambil

keputusan dari laporan dan analisa para director secara cepat dan tepat

Marketing Director

Bertanggung jawab kepada managing director terhadap aktivitas marketing manager

dalam menangani sub devisi coca cola, diet coke, fresh tea, fanta, spite,dan ades.

Marketing diretor ini yang seharusnya bertanggung jawab terhadap masalah yang

terjadi dalam departemen pemasaran maupun untuk produksinya. Dimana produk – produk

yang sudah kadaluarsa beredar, yang menyebabkan kerugian pada konsumen. Pada bagian

produksi ditemukan adanya takaran yang kurang sesuai dalam memproduksi produk, sehingga

masa kadaluarsa yang tercantum dalam kemasan tidak sesuai dengan masa kadaluarsa bahan

sesungguhnya.

Brand Manager Coca Cola

Bertanggung jawab terhadap marketing manager dalam menangani produk coca cola

dari segi pemasaran, promosi distribusi, finansial dan strategi pemasaran lainnya.

Selain marketing director, brand manager juga bertanggung jawab atas kelalainnya segmen

pemasaran dalam distribusi produk.

BAB II

ANALISIS PEST

2.1 Politik

1. Perubahan dalam Hukum dan Peraturan seperti, Perubahan Standar Akuntansi yang

akan berpengaruh terhadap penyusunan laporan keuangan, persyaratan perpajakan

4

Page 5: Coca-cola Company RIA

(perubahan tarif pajak atau masuknya undang-undang pajak baru), dan hukum

terhadap lingkungan baik di dalam maupun luar negeri pemerintah.

2. Adanya peraturan bisnis tentang bisnis tanpa adanya alkohol sehingga masyarakat

Indonesia masih berpikir untuk mengonsumsi Coca Cola dan Coca Cola Amatil

Indonesia pun harus memperkirakan berapa Coca Cola yang harus diproduksi dan

dipasarkan agar tidak terjadi kadaluarsa akibat tidak lakunya produk tersebut.

2.2 Ekonomi

Dalam tahun 2012 ketika masih banyak negara-negara yang terkena dampak krisi

Eropa, Indonesia masih dikatakan sebagai negara yang tahan terhadap dampak krisis Eropa.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup baik tidak mengurangi tingkat konsumsi

masyarakat Indonesia sehingga Coca Cola Amatil Indonesia tidak perlu khawatir kehilangan

konsumennya karena konsumsi masyarakat masih stabil bahkan meningkat.

2.3 Sosial

Kondisi masyarakat Indonesia yang konsumtif akan membuat produk coca cola diminati

oleh masyarakat Indonesia dengan desain botol dan kemasan lainnya yang mudah untuk

dibawa. Selain itu, yang mendorong peningkatan penjualan di tahun 2012 adalah cuaca

kemarau yang sangat panjang sehingga mereka akan sering mengonsumsi minuman dingin

dan cepat saji untuk mengurangi rasa panas mereka. Hal itu dapat meningkatkan produksi dan

penjualan coca cola karena coca cola sudah tersebar di seluruh Indonesia dilengkapi dengan

lemari es yang menarik perhatian konsumen.

2.4 Teknologi

Coca cola mempunyai tekhnologi yang sangat baik dengan mesin-mesin canggih yang

setiap melakukan produksi selalu dilakukan pemeriksaan agar produk yang diproduksi

berkualitas baik dan memuaskan konsumen.

BAB III

ANALISIS SWOT

3.1 Strengths (Kekuatan)

1. Menguasai pangsa pasar Indonesia melalui brand image yang sudah dikenal

masyarakat luas karena dengan brand image maka menyebabkan kesetiaan pelanggan

terhadap produk tersebut.

2. Ramuan rahasia yang tidak dimiliki produk lain. Lisensi Sari rasa unuk “coca cola”

dari The Coca-Cola Company hingga kini tetap merupakan rahasia dagang terbesar

di dunia begitu juga diIndonesia.

5

Page 6: Coca-cola Company RIA

3. Memiliki sumber daya manusia yang besar dan terlatih dengan memiliki tim khusus

yang bertugas meningkatkan fungsi teknis, bidang manajemen, dan kepemimpinan

karyawan.

4. Adanya pelayanan terhadap pelanggan dan konsumen untuk layanan pelanggan yang

mencakup permohonan menjadi pelanggan, alat pendingin, pemesanan produk baik

dari outlet tradisional maupun modern, serta hal lain yang terkait dengan distribusi

atau penjualan, selain itu adanya layanan konsumen yang mencakup informasi produk,

kualitas produk dan kemasan, serta kegiatan promosi produk

5. Memiliki kepedulian terhadap lingkungan dengan berkomitmen untuk senantiasa

memahami, mencegah dan memperkecil setiap dampak buruk terhadap lingkungan

sehubungan dengan kegiatan produksi minuman ringan, serta terus berupaya

memberikan pelayanan dan produk berkualitas yang diharapkan konsumen maupun

pelanggan, dan menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi seluruh karyawan.

6. Strategi pemasaran coca cola mempunyai ciri khas tersendiri yang unik dan kreatif.

Berbagai program promosi diadakan sesuai dengan event yang sedang berlangsung,

baik melalui konser musik, pameran, promo penukaran tutup botol, hadiah kejutan,

maupun iklan TV.

7. Kemasan produk yang menarik dan harga kompetitif, hal ini dilakukan dengan

mengembangkan desain kemasan minuman, serta meningkatkan kualitasnya. Setelah

meluncurkan frestea dalam kemasan botol, pada akhir tahun 2002, Coca Cola

Indonesia meluncurkan Frestea dalam kemasan Tetra Wedge yang lebih mudah dan

praktis untuk dibawa. Pada akhir 2003, Coca Cola, Sprite, dan Fanta hadir dalam

kemasan kaleng ramping baru yang unik. Pada tahun 2004 ini, Coca Cola hadir

dengan inovasi terbaru yaitu botol gelas berbobot lebih ringan 30% dengan desain

mungil, imut, tapi kuat. Innovasi kemasan produk akan terus dikembangkan sesuai

dengan perkembangan teknologi.

3.2 Weakness (Kelemahan)

1. Coca Cola Amatil Indonesia tidak menghasilkan produk organik padahal produk

organik merupakan peluang bisnis yang potensial.

2. Softdrink tidak baik untuk kesehatan. Softdrink tidak punya nilai gizi (dalam hal

vitamin dan mineral). Mereka punya kandungan gula lebih tinggi, lebih asam, dan

banyak zat aditif seperti pengawet dan pewarna. Sementara orang suka meminum soft

drink dingin setelah makan. Akibatnya, tubuh kita mempunyai suhu optimum 37

supaya enzim pencernaan berfungsi. Suhu dari soft drink jauh di bawah 37, terkadang

6

Page 7: Coca-cola Company RIA

mendekati 0. Hal ini mengurangi keefektifan dari enzim dan memberi tekanan pada

sistem pencernaan kita, mencerna lebih sedikit makanan. Bahkan makanan tersebut

difermentasi. Makanan yang difermentasi menghasilkan bau, gas, sisa busuk dan

racun, yang diserapoleh usus, di edarkan oleh darah ke seluruh tubuh. Penyebaran

racun ini mengakibatkan pembentukan macam-macam penyakit

3. Coca Cola hanya berbasis pada kategori minuman dan belum merambah ke sektor

lain, sehingga dengan tidak adanya diversifikasi maka jika dalam minuman coca cola

ada masalah, perusahaan tersebut akan langsung bangkrut dan tidak dipercaya lagi

oleh konsumen.

3.3 Opportunity (Peluang)

1. Meningkatnya gaya hidup beberapa konsumen akan softdrink, dengan softdrink yang

bisa dikonsumsi secara mudah dan bisa di bawa ke mana-mana akan membuat

softdrink disukai masyarakat.

2. Pendistribusian produk yang mudah ke berbagai daerah karena luasnya jaringan

sehingga distribusinya akan merata ke seluruh Indonesia

3. Kerjasama dengan berbagai pihak pengelola makanan lainnya yang bisa

memperkenalkan adanya coca cola sebagai minuman mudah dikonsumsi

3.4 Threat (Tantangan)

1. Banyak konsumen yang mulai meninggalkan minuman berkarbonasi sehingga akan

membuat berkurangnya penjualan Coca Cola

2. Sebagian pengecer mempunyai kontrak eksklusif dengan pepsiCo misalnya dengan

KFC, Mac D, dan lainnya sehingga Coca Cola tidak bisa masuk ke area tersebut

BAB IV

PROGRAM AUDIT

Pada dua minggu pertama, kami akan memeriksa pengendalian internal terkait siklus

produksi pada PT Coca-cola Amatil Indonesia. Kami akan memeriksa struktur organisasi dan

Standar Operating Procedure (SOP) terkait dengan fungsi produksi dengan bukti yang berupa

struktur organisasi dan Standar Operating Procedure (SOP), hal ini dilakukan untuk

mengetahui siapa yang bertanggungjawab atas proses produksi produk coca-cola serta untuk

mengetahui alur penentuan produksi sampai barang jadi.

Pada tiga minggu selanjutnya, kami akan memeriksa apakah Bahan baku yang

digunakan sesuai standart kesehatan. Ini bertujuan untuk memeriksa apakah bahan baku yang

digunakan dalam pembuatan minuman coca-cola sudah sesuai standart kesehatan. Tahap

pertama kami memeriksa daftar bahan baku yang digunakan dalam pembuatan produk coca-

7

Page 8: Coca-cola Company RIA

cola oleh fungsi produksi untuk memeriksa apakah bahan baku yang digunakan sudah sesuai

dan lolos dari uji standar kesehatan dan takaran atau komposisi yang digunakan sudah sesuai

aturan. Tahap selanjutnya kami akan memeriksa sertifkat standart lolos uji kesehatan bahan.

Ini dilakukan untuk memeriksa tentang kepastian uji kesehatan bahan baku yang dilaksanakan

pihak fugsi produksi. Kemudian kami melakukan Konfirmasi kepada laboratorium yang

bersangkutan. Konfirmasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa proses penelitian bahan

baku sudah dilakukan dan hasilnya pun sudah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Tiga minggu berikutnya, kami melakukan pemeriksaan terhadap Proses produksi,

apakah sudah dilaksanakan berdasarkan SOP. Tahap pertama kami memeriksa langkah-

langkah proses produksi. Bukti yang digunakan dalam tahap ini adalah daftar proses produksi

dari penentuan bahan baku, pencampuran bahan baku, pengolahan produk sampai produk

selesai. Tahap ini digunakan untuk memastikan langkah- langkah proses produksi sudah

sesuai dengan yang ditentukan perusahaan.Tahap selanjutnya uji langsung ke lapangan. Hal

ini digunakan untuk memeriksa apakah langkah-langkah yang sudah diatur dilaksanakan

dengan benar dan tepat. Ini melipui takaran yang sesuai pada bahan baku proses pengolahan

yang teratur dan sama. Tahap terakhir Konfirmasi kepada para pegawai produksi. Konfirmasi

ini dilakukan salah satunya untuk memeriksa apakah para pegawai sudah benar-benar megerti

tentang takaran bahan baku yang digunakan. Sehingga kemungkinan akan melampau takaran

bahan baku yang sudah ditentukan bisa diminimalisasi.

Pada empat minggu terakhir akan digunakan untuk mendiskusikan temuan-temuan

yang diperoleh oleh auditor, atau mencari bukti tambahan agar memadai. Hasil dari temuan

ini akan disimpulkan untuk memperoleh rekomendasi dan selanjutnya akan dilaporakan

kepada manajer puncak untuk dilakukan tindak lanjut.

BAB V

TAHAP-TAHAP AUDIT

5.1 Survei Pendahuluan

Kami telah melakukan survei pada perusahaan Coca-cola Amatil Indonesia untuk

memperoleh informasi sebagai kelengkapan proses audit, informasi tersebut sebagai berikut,

PT Coca-cola Amatil Indonesia merupakan perusahaan yang berbentuk dalam badan

perseroan terbatas yang bergerak dalam bidang produksi minuman diantaranya coca-cola,

fanta, sprite, ades, minute maid, A&W, powerade isotonik, frestea. Coca-Cola diciptakan

pertama kalinya di Atlanta, Georgia oleh Dr. John S. Pemberton. Pertama kali terdaftar

sebagai merek dagang di tahun 1887, di tahun 1895 Coca-Cola telah terjual di seluruh

8

Page 9: Coca-cola Company RIA

wilayah Amerika Serikat. Kini Coca-Cola telah tersedia di seluruh dunia dan menjadi merek

minuman ringan terpopuler dan paling laris.

Semua produk yang dijual dan didistribusikan oleh Coca-Cola Amatil Indonesia

diproduksi langsung di Indonesia. Produk coca-cola berasal dari bahan baku pilihan

berkualitas tinggi dan diproses melalui beberapa tahap: penyiapan bahan, pencampuran,

pencucian, pengisian dan penutupan, pengkodean, pemeriksaan, pengemasan, dan

pengangkutan. Selama ini pabrik-pabrik coca-cola di Indonesia telah menerima berbagai

penghargaan dari The Coca-Cola Company atas pencapaian standar yang melampaui pabrik-

pabrik sejenis di dunia.

Berikut ini juga kami temukan tentang pembuatan Coca-Cola besera pendisribusianya

Pembuatan Coca-Cola

Minuman Coca-Cola sebelum sampai ke tangan konsumen berawal dari bahan baku

pilihan berkualitas tinggi yang diproses melalui beberapa tahapan.

1. Tahap pertama untuk menhasilkan Coca-Cola sangat sederhana, yaitu membuat sirup

yang terdiri dari gula dan air. Airnya disaring dengan seksama karena bagi "Coca-

Cola" bahan baku berkualitas tinggi sangat mutlak diperlukan.

2. Untuk memastikan bahwa air yang digunakan untuk produk botol dan kaleng benar-

benar bersih dan murni, air tersebut disaring. Para teknisi pengawasan mutu menguji

air tersebut berkali-kali sebelum digunakan untuk membuat produk akhir.

3. Pemeriksaan dan pengujian berlanjut. Perangkat canggih membantu para teknisi

memeriksa segala segi proses, mulai dari kondisi tiap kemasan hingga kadar

karbondioksida, rasa dan kandungan sirup. Pada tahap ini, campuran sirup diperiksa.

4. Sirup kemudian ditambahkan dengan konsentrat "Coca-Cola". Sari rasa untuk "Coca-

Cola ini dibuat di pabrik-pabrik The Coca-Cola Company dan hingga kini tetap

merupakan rahasia dagang terbesar di dunia. Teknisi kemudian mencicipi, memeriksa

dan mencatat campuran setiap batch sirup dengan seksama. Setelah pencampuran,

cairan siap untuk diberi tambahan karbondioksida. Pengawasan mutu yang amat ketat

adalah alas an mengapa "Coca-Cola" dikenal sebagai minuman yang memiliki kadar

soda yang paling sempurna.

5. Rangkaian botol dari gelas atau plastik PET (Polyethelyne terephthalate) maupun

kaleng sekarang dalam jumlah sangat besar siap untuk diisi dengan produk akhir.

Botol-botol pun harus melalui pemeriksaan yang amat teliti. Pertama-tama dicuci dan

dibasuh kemudian diperiksa secara elektronik dan manual. Barulah boto-botol tersebut

siap untuk diisi dengan minuman ringan paling popular di dunia saat ini. 6.

9

Page 10: Coca-cola Company RIA

6. Botol demi botol diletakkan di atas ban berjalan agar dapat terisi secara otomatis. Cara

tersebut menjamin jumlah dalam tiap botol akurat, dan penutupan botol secara

otomatis menjamin kadar higienis yang sempurna pula.

7. Akhirnya, botol-botol diberi label, kode produksi dan dikemas dalam karton-karton

atau dimasukkan ke dalam krat.

Distribusi coca cola di Indonesia diantaranya :

Sebagian besar produk-produk coca-cola didistribusikan melalui lebih dari 120 pusat

penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia. Produk-produk tersebut diangkut ke pusat-pusat

penjualan tersebut oleh armada truk berukuran besar dan kemudian didistribusikan ke

pedagang-pedagang eceran oleh kendaraan distribusi yang lebih kecil.

Diperkirakan lebih dari 80% produk-produk coca-cola dijual melalui para pengecer

dan grosir dimana 90% diantaranya termasuk dalam kategori pengusaha usaha kecil, dan

mereka mempekerjakan kurang dari lima karyawan dengan omset penjualan per tahun kurang

dari Rp. 1 milyar.

Tim penjualan cocacola yang sangat besar tidak saja menjual produk-produk coca-cola

kepada para pelanggan, tetapi mereka juga memberikan saran bagaimana sebaiknya mereka

menjual produk-produk Coca-Cola. Supervisor penjualan cocacola juga teratur mengunjungi

para pelanggan dan memberikan bimbingan, serta menampung masukan yang disampaikan

para pelanggan.

Kami juga mendapatkan beberapa informasi dari bagian pemasaran tentang

Manajemen Pemasaran Coca Cola, Coca-Cola memiliki beberapa program untuk mendukung

penjualan dan pemasaran produk-produknya. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan

kepuasan dan loyalitas konsumen, yaitu:

ProgramPromosi

Mereka mempunyai program promosi yang beragam, yang tidak hanya untuk

meningkatkan penjualan dan pemasaran, tetapi juga meningkatkan loyalitas konsumen

terhadap produk.

LayananKonsumen

Di Coca-Cola, Customer Service System (CSS), sistem pelayanan pelanggan, didesain

untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen secara terus-menerus terhadap

produk-produk Coca-Cola dengan menyediakan pelayanan yang optimal kepada

seluruh pelanggan berdasarkan kebutuhan mereka masing-masing

AreaMarketingContractor

Terbatasnya sumberdaya dan kemampuan untuk melakukan pengembangan daerah

10

Page 11: Coca-cola Company RIA

tertentu, sekaligus komitmen untuk menciptakan peluang kerja yang luas di sektor

informal, mendorong Coca-Cola untuk secara serius dan berkesinambungan

mengembangkan jaringan Distribusi Tak Langsung (Indirect Distribution) berbasis

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. Sistem Distribusi ini mengandalkan

dua kelompok usaha kecil dan menengah yang terbagi dalam dua kelompok besar:

Area Marketing Contractor (AMC) dan Street Vending.

LayananProdukPendingin

Riset membuktikan bahwa 90% konsumen Coc-Cola ebih menyukai membeli produk

dalam keadaan dingin. Hal ini menunjukkan bahwa peranan Cold Drink Equipment

(peralatan pendingin) sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan penjualan dan

mendorong tingkat keuntungan para pelanggan.

HoReCa

Dengan bekerjasama dengan berbagai Hotel, Restaurant, dan Café ternama, Coca-Cola

memberikan beragam penawaran menarik melalui program HoReCa ini

Terkait dengan munculnya masalah pada produk coca-cola yang mengakibatkan

keracunan di daerah..........................divisi sementara yang diperikasa adalah fungsi produksi,

maka perlu dilakukan komunikasi awal pada fungsi produksi sebagai langkah identifikasi

masalah yang akan dilakukan dengan melakukan pertemuan awal auditor dengan Direktur

Fungsi Produksi. Pertemuan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui secara terperinci kasus

yang terjadi pada sebagian masayarakat yang keracunan akibat meminum produk coca-cola,

khususnya tentang bahan baku yang digunakan dan proses pembuatan coca-cola.

Sehingga tujuan audit sementara kami adalah memeriksa apakah fungsi produksi sudah

melakuakn proses produksi sesuai dengan SOP

Ruang lingkup kegiatan audit manajemen mencakup :

Penelaahan terhadap bagian bahan baku, dilakukan penelaahan karena masalah yang

timbul diakibatkan adanya produk yang mengakibatkan keracunan sehingga indikasi

pertaama adalah pada bagian produksi khususnya pada bahan baku.

Penelaahan bagian proses produksi, dilakukan penelaahan karena untuk mengetahui

apakah proses produksi sudah sesuai aturan yang berlaku dan bahan baku yang

digunakan sesuai takaran atau tidak.

Pemeriksaan laporan hasil laboratorium standart kesehatan bahan baku. Dilakukan

pemeriksaan karena dalam laporan tersebut terdapat informasi mengenai bahan baku

tersebut sudah lolos uji kesehatan dan terbukti aman dikonsumsi.

Kriteria-kriteria :

11

Page 12: Coca-cola Company RIA

Dalam

Standar Operating Procedure (SOP) No. 200 tentang pengujian bahan baku dan proses

produksi.

Daftar bahan baku dan ukuran serta cara penyimpanan bahan baku harus sesuai

dengan Standar Operating Procedure (SOP) No.200

Struktur organisasi, dimana harus ada yang bertanggung jawab jika terjadi

ketidaksesuaian pada bagian produksi.

5.2 Perencanaan Audit

a. Jumlah dan job description auditor

Proses audit ini membutuhkan 5 auditor, dan akan dibagi ke beberapa tugas yakni :

1. Ika Susilawati sebagai ketua tim.

2. Mufliha Wildaty dan Yuliana bertanggung jawab dalam mengaudit bagian produksi.

3. Dian Nur Rani dan Aulia Azzardina bertanggung jawab dalam mengaudit bagian

pemasaran.

b. Jangka waktu pelaksanaan audit

Waktu dan pelaksanaan audit akan dilakukan pada September 2012 sampai November

2012. Penetapan tujuan audit, lingkup pekerjaan dan resiko bisnis pada PT Coca-cola Amatil

Indonesia dengan mencari informasi tentang aktivitas sistem produksi dan pemasaran. Dengan

rumusan masalah “Apakah proses produksi telah dilakukan sesuai SOP”. Informasi ini

diperoleh dari bagian produksi. Dalam waktu tiga bulan, dua minggu pertama digunakan

untuk mengaudit sistem pengendalian internal terkait produksi , tiga minggu kemudian

memeriksa penentuan bahan baku, tiga minggu selanjutnya memeriksa proses produksi. Pada

4 minggu terakhir digunakan untuk mendiskusikan hasil temuan sehingga dapat disimpulkan

dan memberikan rekomendasi kepada pihak manajemen.

5.3 Instrumen pengumpulan data

Bukti adalah fakta dan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan

kesimpulan audit, oleh karena itu berbagai tenik dan kegiatan dilaksanakan untuk

memperoleh bukti yang objektif dan relevan. Pengumpulan bukti dan data informasi audit ini

dilakukan dengan cara wawancara, analisis catatan, uji lapangan, serta mengumpulkan

beberapa informasi dari eksternal, dengan rincian sebagai berikut :

a. Bukti dokumen

Kami meminta pihak produksi untuk meng-print out-kan semua rincian bahan baku

yang menjadi komposisi dalam pembuatan coca-cola. Kami meminta pihak kepegawaian

untuk mem-print out-kan bukti hasil tes laboratorium mengenai semua bahan baku yang

12

Page 13: Coca-cola Company RIA

digunakan, yang menunjukkan bahwa bahan tersebut sudah memenuhi standar kesehatan yang

berlaku di Indonesia. Bukti tersebut yang akan kami teliti dan kami konfirmasikan kepada

pihak yang terkait.

b. Bukti konfirmasi.

Setelah melihat bukti-bukti bahan baku dan hasil laboraorium tersebut, kami

mengkonfirmasi langsung kepada pihak manajemen terkait penentuan bahan baku. Ternyata

tidak ada masalah dalam bahan baku.

c. Bukti representasi

Kami mewawancarai pihak produksi terkait permasalah keracunan pada............... Dan

menurut kesaksian dari produksi bahan baku sudah di ditentukan sesuai standart dan

memperoleh lolos uji kesehatan.

Kami melakukan wawancara terhadap pegawai, dan hasilnya adalah bahwa semua ketentukan

mengenai takaran bahan baku dan proses produksi sudah dilakukan sesuai dengan peraturan

yang berlaku.

5.4 Program audit

Program audit dibahas dalam Bab IV syndicate assignment ini.

5.5 Analisis dan Penyelidikan Deviasi

Berdasarkan bukti dan informasi yang telah diperoleh pada tahap audit sebelumnya,

tim auditor menganalisis bukti-bukti tersebut untuk mengetahui penyimpangan yang terjadi,

penyebab penyimpangan dan akibat yang harus ditanggung perusahaan sehubungan dengan

penyimpangan tersebut. Selanjutnya, tim auditor mengelompokkan temuan-temuan tersebut

ke dalam kondisi dan kriteria. Setelah melihat kriteria dan kondisi yang ada, tim auditor

menentukan penyebab, akibat, dan rekomendasi, yang akan dibahas pada bab selanjutnya.

Kriteria Kondisi Sebab Akibat Rekomendasi

Coca-cola

amatil

Indonesia

melakukan

produksi

minuman

coca-cola

Keracunan

setelah

meminum

coca-cola

Bagian

produksi lalai

dalam

penentuan

bahan baku

Terjadi

kesalahan

dalam

takaran

bahan baku

dan salah

dalam

proses

produksi

Lakukan pelatihan

= kenyataan pihak produksi sudah

sesuai dalam takaran dan proses

produksi

13

Page 14: Coca-cola Company RIA

Bagian

pemasaran

melakuakan

distribusi

keberbagai

penjuru

Indonesia

Keracunan

setelah

meminum

coca-cola

Adanya

pergantian

karyawan

bagian

distribusi

yang sangat

sering

Bagian

pemasaran

lalai tidak

menarik

produk

yang sudah

kadaluarsa

Periksa bagian perekrutan

Bagian

operasional

merekrut

karyawan .......

..............

Keracunan

setelah

meminum

coca-cola

Perekrutan

pegawai tidak

sesuai standart

dan tanpa

komunikasi

dari

pemasaran

Pegawai

kurang

tanggap

dan kurang

mengerti

tugasnya

Perekrutan harus dilaksanakan

sesuai dengan standart dan harus

dilakukan pelatihan sebelum bekerja

dilapangan serta harus ada

komunikasi antara operasional

dengan pemasaran mengenai

kriteria pegawai

BAB VI

PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI

5.3 Permasalahan

Dari keseluruhan tahap-tahap audit yang telah dilakukan oleh tim auditor, maka tim

auditor dapat menemukan beberapa kondisi yang mengalami penyimpangan kriteria, beserta

penyebab, akibat dan rekomendasi yang diberikan untuk mengatasi kondisi-kondisi yang

menyimpang dari kriteria tersebut.

Permasalah yang terjadi adalah keracunan di daerah............................ disebabkan oleh adanya

produk coca-cola yang kadaluarsa tidak ditarik oleh bagian pemasaran. Bagian pemasaran

tidak menarik produk yag kadaluarsa karena adanya pegawai baru setiap...................dan

pegawai perekrutan pegawai tidak tidak melibatkan pihak pemasaran dan juga tidak dilakukan

pelatihan dengan baik sehingga banyak pegawai yang tidak tau akan tugasnya secara

menyeluruh.

6.2 Rekomendasi

Dari masalah yang ditemukan, rekomendasi yang diberikan adalah dengan melakukan

perekrutan karyawan secara benar dan tepat sasaran, yaitu dengan menentukan berbagai

persyaratan yang harus dibuat oleh fungsi operasional dan mengkonfirmasikan dengan fungsi

14

Page 15: Coca-cola Company RIA

pemasaran. Terutama pada kasus ini yaitu perekrutan sales. Hal ini dilakukan supaya tidak

terjadi kesalahan penentuan karyawan yang diinginkan oleh fungsi pemasaran. Selain itu

pihak operasional juga harus melakukan pelatihan terhadap karyawan baru agar ketika terjun

langsung di lapangan sudah bisa melakukan pekerjaannya dengan benar dan tepat. Dan

sebaiknya diberlakukan kegiatan lapor setiap selesai memeriksa dan memantau produk di

agen-agen agar tidak terjadi masalah seperti ini dikemudian hari.

15