Ria Mahardika
-
Upload
luh-eka-yanthi -
Category
Documents
-
view
229 -
download
0
Transcript of Ria Mahardika
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 1/182
IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA
MENGGUNAKAN CERTAI NTY OF RESPONSE I NDEX
(CRI)
DAN WAWANCARA DIAGNOSIS
PADA KONSEP SEL
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi
Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
RIA MAHARDIKA
NIM: 109016100072
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H./2014 M.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 6/182
i
ABSTRAK
Ria Mahardika, 109016100072, Identifikasi Miskonsepsi Siswa
Menggunakan Certainty of Response Index (CRI) dan Wawancara Diagnosis
pada Konsep Sel, Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa kelas XI
SMAN 8 Tangerang Selatan pada konsep sel. Metode penelitian yang digunakan
adalah deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh,
sehingga didapatkan 120 sampel siswa. Instrumen yang digunakan pada penelitian
ini adalah tes objektif pilihan ganda disertai dengan metode Certainty of Response Index (CRI) serta lembar wawancara. Berdasarkan kelengkapannya, data yang
digunakan hanya 80 data siswa dari jumlah keseluruhan sampel. Hasil analisis
menunjukkan bahwa miskonsepsi muncul pada sub konsep komponen kimiawi sel
sebesar 61,25 %, sub konsep struktur dan fungsi sel sebesar 33,21 %, sub konsep
organel sel tumbuhan dan hewan sebesar 31,75 %, dan sub konsep mekanisme
transpor pada membran sebesar 31, 67 %. Dengan demikian hasil analisis
menunjukkan bahwa miskonsepsi pada siswa dikarenakan siswa tidak memahami
konsep secara utuh dan menghubungkan satu konsep dengan konsep lain dengan
pemahaman parsial, sehingga mengakibatkan siswa membuat kesimpulan yang
salah. Berdasarkan analisis data tersebut menunjukkan bahwa CRI efektif
digunakan untuk mengetahui miskonsepsi dan wawancara diagnosis efektifdigunakan dalam mengetahui alasan siswa yang menyebabkan siswa mengalami
miskonsepsi.
Kata Kunci: Miskonsepsi, Certainty of Response Index (CRI), Sel.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 7/182
ii
ABSTRACT
Ria Mahardika, 109016100072, The I denti fi cation of Students ’ Misconceptions
Using The Certainty of Response I ndex (CRI ) and Diagnostic Interview on Cell
Concept , BA Thesis, Study Program of Biology Education, Department of Natural
Sciences Education, Faculty of Tarbiya and Teachers’ Sciences, Syarif
Hidayatullah State Islamic University Jakarta.
The research aims to identify student s’ misconceptions on cells concept at the
eleventh grade of SMAN 8 South Tangerang. The design of this research is
descriptive method. The samples were taken through saturated sampling; hence
the samples were 120 students. Multiple choice objective test by Certainty of
Response Index (CRI) and interview sheets were used as the instruments of this
research. Based on the completeness, there were only 80 students’data used. The
results show that misconceptions occurred on chemical components of cell sub
concept were 61,25 %, structure and function of cells sub concept were 33,21 %,
cell organelles of plants and animals sub concept were 31,75 %, and mechanisms
of membrane transport sub concept were 31, 67 %. Thus, these results show that
the student s’ misconceptions happened because of the students’ partial
understanding. It means they were not fully understood about the concept and
associated one concept with another one, therefore students made false
conclusions. According to the data analysis, CRI is effective for detecting the
misconceptions and the diagnostic interview is effective for knowing student s’ reasons about the causes of their misconceptions .
Keyword: Misconception, Certainty of Response Index (CRI), Cell.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 8/182
iii
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur senantiasa tercurah kepada Allah SWT atas rahmat, hidayah
serta karunia-Nya. Shalawat serta salam terlimpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang membawa perubahan ke zaman yang penuh dengan perkembangan
ilmu pengetahuan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“Identifikasi Miskonsepsi Siswa Menggunakan Certainty of Response Index (CRI)
dan Wawancara Diagnosis pada Konsep Sel”.
Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir dalam rangka menyelesaikan studi
strata I (SI) untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd) yang diajukan
kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih. Dengan ketulusan dan kerendahan hati, penulis
menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Ibu Nurlena Rifa’i. M.A., Ph. D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam,
3. Ibu Dr. Zulfiani M. Pd Ketua Program Studi Pendidikan Biologi,
4. Ibu Nengsih Juanengsih, M.Pd., Dosen Pembimbing I yang telah membimbing
dalam menyelesaikan skripsi,
5.
Ibu Meiry Fadilah Noor, M.Si., yang telah membimbing dalam menyelesaikan
skripsi serta memberikan ilmu pengetahuannya selama perkuliahan,
6. Dra. Hj. Yuliani, M.Pd., Kepala SMAN 8 Kota Tangerang Selatan dan seluruh
guru SMAN 8 yang telah membantu dalam proses penelitian skripsi
berlangsung,
7. Neni Handayani, S.Pd., Guru Bidang Studi Biologi kelas XI SMAN 8
Tangerang Selatan, yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama
terlaksananya penelitian skripsi,
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 9/182
iv
8.
Seluruh teman-teman Biologi IX B dan IX A diantaranya Dwi Septiana dan
Fina Nurul Khotimah, terima kasih atas dukungan dan kerja samanya,
9. Kakak senior, Kak Ghofur, Kak Nurayu, Kak Ayu, Kak Tri, dan Kak Esty,
terima kasih telah berbagi pengetahuan,
10. Bapak Ida Bagus Mahardika dan Ibu Khoiriah, orang tua penulis yang
senantiasa mencurahkan kasih sayang dan senantiasa mendoakan keberhasilan
penulis dan memberikan bantuan baik moril maupun materil kepada penulis
selama proses penyelesaian skripsi ini,
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu baik secara langsung
maupun tidak langsung, dari lubuk hati yang paling dalam saya ucapkan terima
kasih.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para
pembaca pada umumnya.
Jakarta, 27 Februari 2014
Penulis
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 10/182
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................... i
ABSTRACT ............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B.
Identifikasi Masalah ......................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ........................................................................ 5
D. Perumusan Masalah ......................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ....................................... 6
BAB II KERANGKA TEORITIS, PENELITIAN YANG RELEVAN DAN
KERANGKA PIKIR
A. Kajian Teoritis
1. Konsep ....................................................................................... 7
a. Definisi Konsep .................................................................... 7
b. Perolehan Konsep................................................................. 8
c. Pembagian Konsep ............................................................... 9
d.
Pembelajaran dan Pengajaran Konsep ............................... 10
e.
Tingkat Pencapaian Konsep ............................................... 10
2. Miskonsepsi ............................................................................. 12
a.
Definisi Miskonsepsi .......................................................... 12
b. Miskonsepsi dan Konsep Alternatif ................................... 13
c. Miskonsepsi, Status, dan Sifat ........................................... 13
d.
Terbentuknya Miskonsepsi ................................................ 14
e. Sebab-sebab Terjadinya Miskonsepsi ................................ 15
f.
Sumber Miskonsepsi .......................................................... 17
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 11/182
vi
g.
Cara Mengetahui Pengetahuan Awal dan Miskonsepsi
Siswa ................................................................................. 17
3. Certainty of Response Index (CRI) .......................................... 19
4.
Wawancara Diagnosis .............................................................. 21
B. Konsep Sel ..................................................................................... 23
1. SK dan KD Materi Sel ............................................................ 23
2.
Kajian Materi Sel .................................................................... 23
C. Hasil Penelitian yang Relevan ...................................................... 24
D. Kerangka Berpikir .......................................................................... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................ 28
B. Metode Penelitian .......................................................................... 28
C.
Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................... 28
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 29
E. Instrumen Penelitian ...................................................................... 29
1. Tes Objektif ............................................................................. 29
2.
Wawancara ............................................................................... 31
F. Kalibrasi Instrumen ........................................................................ 32
1.
Uji Validitas ............................................................................. 32
2. Uji Realibilitas ......................................................................... 33
3. Daya Pembeda ......................................................................... 34
4.
Tingkat Kesukaran ................................................................... 35
G. Analisis Data
1.
Penilaian dan Pengelompokkan Data....................................... 36
a. Penilaian ............................................................................. 36
b. Pengelompokkan Data ....................................................... 37
2. Penafsiran Data ........................................................................ 37
a. Perhitungan Data ................................................................ 38
b. Perhitungan Data Berdasarkan Kombinasi Nilai CRIs (CRI
untuk jawaban Salah) dan F (Fraksi) ................................. 38
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 12/182
vii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .............................................................................. 40
1. Deskripsi Persentase Siswa Berdasarkan Jawaban dan Indeks
CRI ............................................................................................ 40
2. Deskripsi Butir Soal Berdasarkan Nilai CRI untuk Jawaban
Salah (CRIs) dan Fraksi (F) ...................................................... 42
3.
Miskonsepsi Sel yang Terjadi pada Siswa ................................ 44
B. Pembahasan Terhadap Hasil Penelitian ......................................... 45
1. Analisis Miskonsepsi yang Terjadi pada Siswa ........................ 50
a.
Struktur dan Fungsi Sel ...................................................... 50
b. Organel Sel Tumbuhan dan Hewan ................................... 53
c. Mekanisme Transpor Pada Membran ................................ 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................... 59
B. Saran .............................................................................................. 59
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 60
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 63
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 13/182
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penyebab Miskonsepsi Siswa ............................................................. 16
Tabel 2.2 Skala Respon Certainty of response index ......................................... 20
Tabel 2.3 Ketentuan untuk Membedakan antara Tahu Konsep, Miskonsepsi,
dan Tidak Paham Konsep untuk Responden Secara Individu ............ 21
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar pada Konsep Sel ........................... 30
Tabel 3.2 Enam Skala CRI (Certainty of Response Index)................................. 31
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen ............................................................. 33Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ......................................................... 34
Tabel 3.5 Hasil Uji Daya Pembeda ..................................................................... 35
Tabel 3.6 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen ................................................. 36
Tabel 3.7 Skor Perbutir Soal ............................................................................... 36
Tabel 3.8 Skala Respon Certainty of Response Index ........................................36
Tabel 3.9 Ketentuan untuk Membedakan antara Tahu Konsep, Miskonsepsi,
dan Tidak Tahu Konsep ...................................................................... 37
Tabel 3.10 Ketentuan Nilai CRIs serta Fraksi ...................................................... 39
Tabel 4.1 Persentase Siswa Berdasarkan Jawaban dan Indeks CRI Kategori
Paham (P), Miskonsepsi (M), Tidak Paham (TP) pada Konsep Sel ... 40
Tabel 4.2 Nilai CRI untuk Jawaban Salah dan Fraksi ........................................ 42
Tabel 4.3 Miskonsepsi dan Alasan Miskonsepsi Siswa ..................................... 44
Tabel 4.4 Kelompok Soal Paham Konsep, Tidak Paham Konsep, dan
Miskonsepsi ........................................................................................ 46
Tabel 4.5 Rekapitulasi Butir Soal Kategori Miskonsepsi dan Tidak Paham
Konsep Berdasarkan CRIB, CRIs, dan F pada Konsep Sel ................ 50
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 14/182
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir .................................................................. 27
Gambar 4.1 Grafik Persentase Tingkat Pemahaman Siswa pada Subkonsep
Sel ...................................................................................................... 47
Gambar 4.2 Grafik Nilai CRI untuk Jawaban Salah dan Fraksi (F) pada Konsep
Sel ...................................................................................................... 48
Gambar 4.3 Soal Tes Nomor 22 ............................................................................ 55
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 15/182
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. RRP yang Digunakan Guru Mata Pelajaran dalam Kegiatan
Pembelajaran Sel ............................................................................ 64
Lampiran 2. Kisi Kisi Instrumen Penelitian ....................................................... 72
Lampiran 3. Rekap Hasil Uji Instrumen ........................................................... 102
Lampiran 4. Soal Tes ........................................................................................ 105
Lampiran 5. Lembar Jawaban Tes.................................................................... 116
Lampiran 6. Hasil Tes Objektif Siswa Menggunakan CRI .............................. 118
Lampiran 7. Persentase Siswa Berdasarkan Jawaban dan Indeks (CRI)
dalam Kategori Paham (P), Miskonsepsi (M), Tidak Paham
(TP) 120 Siswa ............................................................................. 126
Lampiran 8. Persentase Siswa Berdasarkan Jawaban dan Indeks (CRI)
dalam Kategori Paham (P), Miskonsepsi (M), Tidak Paham
(TP) 80 Siswa ............................................................................... 131
Lampiran 9. Nilai CRI Siswa untuk Jawaban Benar ........................................ 137
Lampiran 10. Nilai CRI Siswa untuk Jawaban Salah......................................... 141
Lampiran 11. Protokol Wawancara (Guru) ........................................................ 145
Lampiran 12. Kegiatan Wawancara Siswa ......................................................... 146
Lampiran 13. Uji Referensi ................................................................................ 157
Lampiran 14. Surat-surat .................................................................................... 164
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 17/182
2
place in many ways. Sometime intentional, as when students acquire
information presented in a classroom or when they look something up in the
encyclopedia. Sometimes it is unintentional, as in the case of the child’sreaction to the needle. All sorts of learning are going on all the time.5
Dari pernyataan Slavin, belajar diartikan sebagai perubahan individu yang
terjadi melalui pengalaman atau interaksi antara siswa dengan lingkungan sebagai
sumber dan proses belajar yang terjadi melalui banyak cara baik disengaja
maupun tidak disengaja. Proses belajar tersebut akan terus berlangsung sepanjang
waktu menuju perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan kebiasaan
baru.
6
Piaget juga mengemukakan bahwa belajar merupakan proses konstruksi
(pembentukan) pengetahuan oleh siswa dari pengalamannya, yang berlangsung
secara terus menerus. Sehingga siswa akan merekonstruksi pengetahuannya
sampai siswa mendapatkan pemahaman yang baru mengenai suatu objek.7 Oleh
karena itu, sebelum masuk ke dalam pendidikan formal setiap siswa memiliki
pengalaman dan pola pikir yang berbeda, sehingga dapat membentuk pra-konsep
siswa yang berbeda pula. Pola pikir siswa yang berbeda dengan pola pikir para
ilmuwan, dikatakan sebagai miskonsepsi.8 Menurut Suparno selain siswa itu
sendiri, terdapat juga faktor-faktor penyebab terjadinya miskonsepsi yaitu guru
atau pengajar, buku teks, konteks, dan cara mengajar.9
Perihal miskonsepsi, semua bidang Sains (Biologi, Kimia, Fisika, dan
Astronomi) merupakan bidang yang rentan dimiskonsepsikan.10 Oleh sebab itu
dalam hal ini mata pelajaran Biologi yang diajarkan tidak hanya sekedar sebagai
produk berupa konsep atau prinsip Biologi, tetapi juga mengajar melalui
5Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif , (Jakarta: Kencana, 2011), Cet.
IV, h. 16.6 Ibid , h. 16-17.7Eveline Siregar dan Hartini Nara. Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor: Penerbit Ghalia
Indonesia, 2010), Cet. I, h. 39.8Ceren Tekkaya, “Misconception as Barrier to Understanding Biology, Hacettepe Universitesi
Egitim Fakultesi Dergisi”, Vol. 23, 2002, h. 259, (http://www.efdergi.hacettepe.edu.tr/200223
ceren%20tekkaya.pdf ).9 Paul Suparno, Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika, (Jakarta: PT.
Grasindo, 2005), Cet. I, h. 53.10 Ibid ., h. 9.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 18/182
3
pengalaman Biologi.11 Karena alasan tersebut, dalam mempelajari Biologi tidak
cukup hanya dengan sekedar mengajarkan materi Biologi. Siswa seyogyanya
diajak mempelajari materi Biologi menurut cara berpikirnya.12 Dengan demikian
siswa akan mengkonstruk pemahaman dari pengetahuan yang sudah mereka
dapatkan sendiri. Sehingga dalam proses belajar mengajar miskonsepsi dapat
dihindari.
Berdasarkan hasil wawancara, guru bidang Biologi SMAN 8 Tangerang
Selatan mengatakan bahwa sebesar 60% siswa kelas XI IPA memperoleh hasil
belajar yang rendah pada konsep Sel. Adapun rendahnya hasil belajar tersebut
karena diduga abstraknya sub konsep organel sel tumbuhan dan hewan serta
subkonsep mekanisme transpor, dimana untuk mengurangi keabstrakan konsep
tersebut dapat dikonkritkan dengan metode atau strategi yang lebih tepat.
Menurut beliau, rendahnya hasil belajar siswa tersebut disebabkan oleh faktor
perbedaan daya serap dan daya retensi siswa. Berdasarkan hasil wawancara
tersebut, penulis memilih konsep Sel sebagai materi yang akan diidentifikasi
apakah terjadi miskonsepsi siswa di dalamnya. Sebab rendahnya hasil belajar
siswa dapat merupakan ciri dari dampak terjadinya miskonsepsi.
Menurut Campbell, Sel merupakan materi dasar bagi ilmu Biologi.13 Oleh
sebab itu Sel merupakan konsep yang mendasari pemahaman siswa untuk
memahami konsep-konsep Biologi selanjutnya. Adanya miskonsepsi dalam
pikiran siswa akan menghambat proses penerimaan dan asimilasi pengetahuan-
pengetahuan baru siswa mengenai konsep Sel. Selain itu, kurangnya motivasi
siswa untuk memperbaiki atau membentuk pemahaman konsep yang benar, akan
menghalangi keberhasilan siswa dalam proses belajar selanjutnya.14
Ketua BAN-S/M, Abdul Mukti dalam DetikNews mengatakan bahwa satuan
pendidikan di Indonesia dianggap masih lemah dalam banyak hal dibanding
11Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, op. cit., h. 267.
12 Ibid ., h. 253.
13Campbell, Reece dan Mitchell, Biologi, Terj. dari Biology oleh Amalia, (Jakarta: Erlangga,
2002), Cet. V, h. 112.14
Yuyu R. Tayubi, “Identifikasi Miskonsepsi pada Konsep-Konsep Fisika Menggunakan
Certainty of Response Index (CRI)”, Jurnal Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Vol.24, 2005 h. 4.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 19/182
4
negara lain, termasuk pada kompetensi para lulusannya.15 Salah satu kemungkinan
faktor yang menyebabkan lemahnya kompetensi lulusan tersebut adalah karena
terjadinya miskonsepsi. Menurut Irawan, ironinya permasalahan miskonsepsi ini
justru seringkali luput dari sorotan berbagai pihak.16
Besarnya dampak yang disebabkan miskonsepsi pada siswa membuktikan
bahwa sudah seharusnya miskonsepsi tersebut diidentifikasi. Adapun untuk
mengetahui keberadaan miskonsepsi dapat menggunakan berbagai cara, yaitu
wawancara diagnosis, penyajian peta konsep, metode CRI, tes multiple choice
dengan reasoning terbuka, diskusi dalam kelas, praktikum dengan tanya jawab,
tes esai tertulis.
Pada penelitian ini miskonsepsi akan diidentifikasi berdasarkan tingkat
keyakinan siswa menggunakan metode Certainty of Response Index (CRI).17
Metode ini diperkenalkan oleh Saleem Hasan, Diola Bagayoko, dan Ella L.
Kelley, dalam jurnal mereka yang berjudul “ Misconceptions and The Certainty of
Response Index (CRI)”. Mereka meneliti bahwa membedakan antara siswa yang
mengalami miskonsepsi dan tidak paham konsep cukup sulit. Oleh sebab itu
mereka membuat metode untuk membedakan keduanya (miskonsepsi dan tidak
paham konsep). Dari hasil penelitian tersebut mereka membuktikan bahwa
metode CRI efektif dalam mendiagnosis siswa yang tidak paham konsep dan
siswa yang mengalami miskonsepsi.18 Karena CRI dapat mengidentifikasi
keduanya berdasarkan tingkat keyakinan responden, sehingga dalam penerapan
metode tersebut kejujuran siswa dalam menjawab CRI merupakan hal yang sangat
penting dan harus diperhatikan.
Metode CRI ini memiliki keunggulan dan kelemahan. Keunggulannya yakni
bersifat sederhana dan dapat digunakan di berbagai jenjang (sekolah menengah
15DetikNews (M. Rizki Maulana), Indonesia Masih Lemah dalam Mutu Pendidikan &
Kualitas Lulusan, 2013, (www.m.detik.com/news/read/2012/12/26/131704/2126881/10//Indonesia
-masih-lemah-dalam-mutu-pendidikan-kualitas-lulusan).
16Suandi Sidauruk, “Miskonsepsi Siswa SMU Negeri Kotamadya Palangkaraya Terhadap
Konsep Perubahan Materi, Hukum Kekekalan Massa, dan Sistem Periodik ”, Jurnal Penelitian
Kependidikan, Vol. 2, 1999, h. 191.17
Saleem Hasan, et.al , “Misconceptions and the Certainty of Response Index (CRI)”, Journal
of Phys. Educ., Vol. 5, 1999, h. 294. 18 Ibid .
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 20/182
5
sampai perguruan tinggi), sedangkan kelemahannya adalah metode ini sangat
bergantung pada kejujuran siswa.
Pada penelitian ini untuk mendukung metode CRI maka digunakan metode
wawancara diagnosis untuk mengetahui konsistensi setiap siswa yang didiagnosa
memiliki jawaban miskonsepsi pada CRI. Dengan metode wawancara tersebut,
alasan dari jawaban miskonsepsi siswa dapat digali lebih jauh. Sehingga peneliti
dapat memperoleh informasi secara objektif.19
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengidentifikasi miskonsepsi yang
kemungkinan muncul di konsep Sel dengan penelitian yang berjudul ”Identifikasi
Miskonsepsi Siswa Menggunakan Certainty of Response I ndex (CRI) dan
Wawancara Diagnosis pada Konsep Sel”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasi masalah sebagai
berikut:
1. Kurangnya motivasi siswa dalam membentuk pemahaman konsep yang
benar.
2. Hasil belajar Biologi siswa SMAN 8 Tangerang Selatan pada konsep Sel
masih rendah.
3. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang Biologi SMAN 8
Tangerang Selatan, daya serap siswa dan daya retensi siswa menjadi
penyebab rendahnya hasil belajar pada konsep Sel.
4. Konsep Sel merupakan konsep yang abstrak, sehingga membutuhkan proses
belajar dengan strategi yang tepat untuk mengkonkritkan konsep tersebut.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini dibatasi pada aspek
identifikasi miskonsepsi siswa kelas XI SMAN 8 Kota Tangerang Selatan
19
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Prosedur , (Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 2011), Cet. III, h. 158.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 21/182
6
menggunakan metode CRI (Certainty of Response Index) dan wawancara
diagnosis pada konsep Sel.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah “Berapa besar persentase siswa yang mengalami
miskonsepsi pada setiap subkonsep sel dan apa penyebab miskonsepsi pada
siswa?”, dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Miskonsepsi apa saja yang dialami siswa pada konsep Sel?
2.
Berapa besar persentase siswa yang mengalami miskonsepsi pada setiap
subkonsep Sel?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi miskonsepsi yang
terjadi pada siswa di SMAN 8 Tangerang Selatan kelas XI Semester Ganjil Tahun
Ajaran 2013/2014 pada Konsep Sel.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Bagi peneliti, menjadi pengalaman dan masukan dalam mengindentifikasi
miskonsepsi siswa menggunakan metode CRI (Certainty of Response Index)
dan wawancara diagnosis.
2. Bagi guru, menjadi informasi yang dapat digunakan untuk bahan
pertimbangan dalam memilih, merancang serta memperkaya strategi
pembelajaran yang tepat agar miskonsepsi pada siswa tidak terulang kembali.
3.
Bagi pembaca, diharapkan dapat menjadi informasi, referensi untuk
penelitian selanjutnya atau sebagai metode yang praktis untuk pemecahan
masalah dalam proses pembelajaran terkait miskonsepsi.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 22/182
7
BAB II
KERANGKA TEORITIS, PENELITIAN YANG RELEVAN,
DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Kajian Teoritis
1. Konsep
a. Definisi Konsep
Konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang memiliki ciri-
ciri yang identik atau sama.1
Berikut ini merupakan definisi konsep menurut
beberapa ahli:
1) Rosser
Konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili satu kelas objek-objek, kejadian-
kejadian, kegiatan-kegiatan, atau hubungan-hubungan, yang mempunyai
kemiripan.2
2)
Woodruft
Konsep merupakan suatu ide atau gagasan yang relatif sempurna dan bermaknamengenai suatu obyek. Konsep juga merupakan produk seseorang dalam
membuat pengertian terhadap obyek-obyek melalui pengalaman dan bahasanya
sendiri.3
3) Gagne
Konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang memiliki ciri
yang sama.4
4) Bruner
Konsep adalah pendapat yang meningkatkan pemikiran seseorang dalam
beberapa cara sehingga membantu mengurangi kompleksitas dunia ketika
1Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar Edisi II , (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), Cet. III, h.
31.2Kustiyah, Miskonsepsi Difusi dan Osmosis pada Siswa MAN Model, Jurnal Ilmiah Guru
Kanderang Tingang , Vol. 1, 2007, h. 25, (http://jurnal.pdii.lipi.go.id/index.php/Search.html?act
=tampil&id=38918&idc=32) 3 Ibid .4
Eveline Siregar dan Hartini Nara. Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor: Penerbit GhaliaIndonesia, 2010), Cet. I, h. 7.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 24/182
9
ataupun pengalaman baru ke suatu pola yang sudah ada dalam pikirannya.11
Sedangkan akomodasi adalah ketika seorang siswa mendapatkan pengalaman baru
sedangkan siswa tidak dapat mengasimilasikan pengalaman tersebut kedalam pola
pemikirannya yang sudah ada. Maka dari pengalaman baru itulah seorang siswa
akan mengadakan akomodasi dengan cara membentuk pola baru yang cocok
dengan pengalaman yang baru saja diperolehnya untuk kemudian memodifikasi
pola yang sudah ada atau pola yang lama sehingga membentuk pola yang selaras
dengan pola yang sudah ada sebelumnya.12
c. Pembagian Konsep
Djamarah membedakan konsep menjadi dua yaitu:13
1) Konsep konkret adalah pengertian yang menunjuk pada objek-objek dalam
lingkungan fisik. Konsep ini mewakili benda tertentu, seperti meja dan kursi.
2) Konsep yang didefinisikan adalah konsep yang mewakili realitas hidup, tetapi
tidak langsung menunjuk pada realitas dalam lingkungan hidup fisik, karena
realitas dalam lingkungan hidup fisik, karena realitas itu tidak berbadan. Hanya
dirasakan adanya melalui proses mental. Misalnya saudara sepupu, saudara
kandung, paman, bibi, dan belajar. Untuk memberikan pengertian pada semua
kata itu diperlukan konsep yang didefinisikan dengan menggunakan lambang
bahasa.14
Selama menuntut ilmu, siswa dituntut untuk menguasai konsep tertentu.
Sebab dengan menguasai konsep, maka akan diperoleh pengertian atas suatu
materi yang dipelajari. Seseorang yang tidak menguasai konsep tertentu akan
mengalami kesulitan memahami suatu kalimat yang dibaca.
11Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan, (Yogyakarta: Kanisius, 1997), h.
31.12 Ibid ., h. 32.
13
Djamarah, op. cit., h. 31.14 Ibid .
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 25/182
10
d. Pembelajaran dan Pengajaran Konsep
Konsep pada umumnya dipelajari dengan dua cara yaitu dengan cara
pengamatan dan cara definisi sebagai berikut:
1)
Cara pengamatan15
Umumnya konsep dengan cara ini di pelajari secara non formal. Misalnya,
anak mempempelajari konsep “mobil” dengan mendengarkan kendaraan tertentu
yang disebut “mobil”. Pada awalnya, anak itu mungkin akan menyertakan sepeda
motor ke dalam konsep “mobil” tetapi, setelah waktu berjalan, konsep itu
diperbaiki hingga anak tersebut dapat dengan jelas membedakan “mobil” dari
“bukan mobil”.
2) Cara definisi16
Suatu konsep yang hanya dapat diartikan dengan tepat melalui cara memberi
definisi, misalnya untuk menjadi tante, seseorang harus perempuan yang saudara
laki-laki atau saudara perempuannya (atau ipar laki-laki atau perempuan)
mempunyai anak bukan dengan mengamati wanita yang dipanggil dengan sebutan
tante. Berdasarkan definisi tersebut, contoh dan bukan contoh “tante” dapat
dibedakan dengan cepat.
Tenny Son dan Park mengusulkan guru mengikuti tiga aturan ketika
menyajikan contoh konsep:17
1) Urutkan contoh-contoh dari yang mudah hingga yang sulit,
2) Pilih contoh yang berbeda dari yang satu dengan yang lain,
3)
Bandingkan dan bedakan contoh dan bukan contoh.
e.
Tingkat Pencapaian Konsep
Klausmeier menghipotesiskan empat tingkat pencapaian konsep yang
urutannya invariant .18 Empat tingkat pencapaian konsep menurut Klausmeier
15Slavin, op. cit., h. 301.
16 Ibid .
17
Ibid ., h. 302.18Dahar, op. cit., h. 69.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 26/182
11
adalah tingkat konkret, tingkat identitas, tingkat klasifikasi, dan tingkat formal.
Berikut merupakan uraian dari keempat tingkat pencapaian konsep:19
1) Tingkat Konkret
Seseorang dapat dikatakan telah mencapai konsep tingkat konkret apabila
orang tersebut mengenal suatu benda yang telah dihadapinya. Untuk mencapai
tingkat ini, siswa harus dapat memperlihatkan suatu benda dan dapat membedakan
berbagai macam benda dari stimulus-stimulus yang ada di lingkungannya.
2) Tingkat Identitas
Seseorang dapat dikatakan telah mencapai konsep tingkat konkret apabila
orang tersebut mengenal suatu objek: a) sesudah selang waktu; b) bila orang itu
memiliki orientasi ruang dari objek tersebut; c) bila orang itu dapat mengenal
benda dengan indra yang berbeda, misalnya ketika seseorang dapat mengenali
bola melalui menyentuh bukan dengan melihatnya.
3) Tingkat Klasifikasi
Seseorang dapat dikatakan telah mencapai konsep tingkat konkret apabila
orang tersebut dapat mengenal persamaan dari dua contoh yang berbeda dari kelas
yang sama. Artinya, seorang siswa dapat mengklasifikasikan mana yang
merupakan contoh dan mana yang non-contoh dari suatu konsep. Dalam
pencapaian tingkat klasifikasi ini sangat diperlukan operasi mental tambahan,
yaitu dengan mengadakan generalisasi bahwa dua atau lebih contoh sampai batas-
batas tertentu itu ekuivalen.
4)
Tingkat Formal
Untuk pencapaian konsep pada tingkat ini siswa sudah harus dapat
menentukan atribut-atribut kriteria yang membatasi konsep. Dapat dikatakan
seorang siswa telah mencapai konsep tersebut jika siswa dapat memberikan nama
konsep itu, mendefinisikan konsep itu ke dalam atribut-atributnya kriterianya,
mendiskriminasi, dan memberi nama atribut-atribut yang membatasi,
mengevaluasi, serta memberikan contoh dan noncontoh konsep tersebut secara
nonverbal.
19 Ibid ., h.70-71.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 27/182
12
2. Miskonsepsi
a. Definisi Miskonsepsi
Berg mengatakan bahwa setiap individu memiliki interpretasi berbeda
terhadap sebuah konsep. Interpretasi itu merupakan sebuah konsepsi, dan konsepsi
tersebut dapat sesuai dengan pendapat para ahli sains, namun dapat juga
bertentangan. Jika konsepsi siswa tersebut melatarbelakangi siswa dalam
memahami suatu konsep, maka konsep siswa tersebut disebut miskonsepsi20.
Miskonsepsi (salah konsep) adalah konsep yang tidak sesuai dengan pengertian
ilmiah atau pengertian yang diterima oleh para pakar dalam bidang itu. 21 Osborne
memberi beberapa nama, yaitu ada yang menyebutnya “children’s science”,
“misconception”, “alternative framework ”, “alternative conception”, atau
“children’s idea”, namun istilah miskonsepsi seringkali lebih banyak mewakili
semua istilah tersebut.22 Dalam pengertian lain miskonsepsi adalah kepercayaan
yang tidak sesuai dengan penjelasan yang diterima umum dan memang sudah
terbukti sahih tentang sesuatu.23
Berikut merupakan definisi miskonsepsi menurut beberapa tokoh:
1)
Saleem Hasan
Miskonsepsi sebagai struktur kognitif (pemahaman) yang berbeda dari
pemahaman yang telah ada dan diterima di lapangan, dan struktur kognitif ini
dapat mengganggu penerimaan ilmu pengetahuan yang baru.24
2) Kustiyah
Miskonsepsi adalah kesalahan dalam memahami suatu konsep yang
ditunjukkan dengan kesalahan dalam menjelaskan dalam bahasanya sendiri.25
20Ed van den Berg, “Alternative Conceptions in Physics and Remediation Version 4.3”, Course
Material, Philippines, 2004, h. 12.21
Paul Suparno, Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika, (Jakarta: PT.
Grasindo, 2005), Cet. I, h. 4.22
Dahar, op. cit., h. 153.23
Ormrod, op. cit., h. 338.24
Saleem Hasan, et.al, “Misconceptions and the Certainty of Response Index (CRI)” , Journal
of Phys. Educ, Vol. 5, 1999, h. 294. 25Kustiyah, loc. cit.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 28/182
13
3)
Feldsine
Miskonsepsi adalah suatu kesalahan dan hubungan yang tidak benar antara
konsep-konsep.26
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa miskonsepsi
adalah suatu gagasan dari sebuah pengertian yang tidak sesuai dengan pengertian
ilmiah atau interpretasi hubungan konsep-konsep tidak dapat diterima.
b. Miskonsepsi dan Konsep Alternatif
Kebanyakan penelitian modern lebih suka menggunakan istilah konsep
alternatif daripada miskonsepsi. Alasan mereka adalah:27
1) Konsep alternatif lebih menunjuk pada penjelasan berdasarkan pengalaman
yang dikonstruksikan oleh siswa sendiri.
2)
Memberikan penghargaan intelektual kepada siswa yang mempunyai gagasan
tersebut.
3) Kerap kali konsep alternatif secara kontekstual masuk akal dan juga berguna
untuk menjelaskan beberapa persoalan yang sedang dihadapi siswa.
Namun istilah konsep alternatif lebih sesuai digunakan bila kita menggunakan
dasar filsafat konstruktivisme dalam proses pembelajaran. Menurut filsafat
tersebut, pengetahuan itu merupakan bentukan siswa yang menggelutinya. Siswa
sendirilah yang membentuk pengetahuan dalam otak mereka melalui segala
keaktifan pikiran mereka. Oleh karena siswa sendiri yang membentuk
pengetahuan mereka, maka kemungkinan mereka dapat membentuk
pengetahuannya yang berbeda dengan pengetahuan para ahli, maka munculah
konsep alternatif.28
c. Miskonsepsi, Status, dan Sifat
Berdasarkan hasil penelitian Driver yang dilakukan pada siswa-siswa tingkat
menengah untuk menemukan miskonsepsi dalam topik-topik: “ Light, electric and
simple circuits, heat and temperature , force and motion, the gaseous state, the
26Suparno, op. cit., h. 4-5.
27
Ibid ., h. 5.28 Ibid ., h. 6.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 29/182
14
particulate nature of matter in the gaseous phase, beyond appearances: the
conservation of matter under physical and chemical transformations”, beliau
mengemukakan hal-hal berikut: 29
1)
Miskonsepsi bersifat pribadi. Setiap anak memberikan berbagai interpretasi
menurut caranya sendiri.
2) Miskonsepsi bersifat stabil. Sering kali gagasan anak yang berbeda dengan
gagasan ilmiah tetap dipertahankan walaupun guru sudah memberikan suatu
kenyataan yang berlawan.
3) Bila menyangkut koherensi, anak tidak merasa butuh pandangan yang
koheren sebab interpretasi dan prediksi tentang peristiwa-peristiwa alam
praktis kelihatannya cukup memuaskan.
d. Terbentuknya Miskonsepsi
Driver mengemukakan bagaimana terbentuknya miskonsepsi dalam
pembelajaran, yaitu sebagai berikut: 30
1) Anak cenderung mendasarkan berpikirnya pada hal-hal yang tampak dalam
suatu situasi masalah.
2) Anak hanya memperhatikan aspek-aspek tertentu dalam suatu situasi. Hal ini
disebabkan karena anak lebih cenderung menginterpretasikan suatu fenomena
dari segi sifat absolut benda-benda, bukan dari segi interaksi antara unsur-
unsur suatu sistem.
3)
Anak lebih cenderung memperhatikan perubahan daripada situasi diam.
4) Bila anak-anak menerangkan perubahan, cara berpikir mereka cenderung
mengikuti urutan kausal linier.
5) Gagasan yang dimiliki anak mempunyai berbagai konotasi; gagasan anak
lebih inklusif dan global.
6) Anak kerap kali menggunakan gagasan yang berbeda untuk menginterpretasi
situasi-situasi yang oleh para ilmuwan digunakan cara yang sama.
29
Dahar, op. cit., h. 154.30 Ibid .
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 30/182
15
e. Sebab-sebab Terjadinya Miskonsepsi
Miskonsepsi dapat berasal dari beberapa sumber misalnya dari guru yang
menyampaikan suatu konsep yang keliru, dari siswa sendiri, serta dapat juga dari
metode mengajar yang kurang tepat. Menurut Winny dan Taufik, sebab-sebab
terjadinya miskonsepsi yaitu kondisi siswa, guru, metode mengajar, buku dan
konteks. Secara lebih jelas penyebab dari adanya miskonsepsi adalah sebagai
berikut:31
1) Kondisi siswa
Miskonsepsi yang berasal dari siswa sendiri dapat terjadi karena asosiasi
siswa terhadap istilah sehari-hari sehingga menyebabkan miskonsepsi.
2) Guru
Jika guru tidak memahami suatu konsep dengan baik yang akan diberikan
kepada muridnya, ketidakmampuan dan ketidakberhasilan guru dalam
menampilkan aspek-aspek esensi dari konsep yang bersangkutan, serta
ketidakmampuan menunjukkan hubungan konsep satu dengan konsep lainnya
pada situasi dan kondisi yang tepat pun dapat menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi terjadinya miskonsepsi pada siswa.
3) Metode mengajar
Penggunaan metode belajar yang kurang tepat, pengungkapan aplikasi yang
salah serta penggunaan alat peraga yang tidak secara tepat mewakili konsep
yang digambarkan dapat pula menyebabkan miskonsepsi pada pikiran siswa.
4)
Buku
Penggunaan bahasa yang terlalu sulit dan kompleks terkadang membuat anak
tidak dapat mencerna dengan baik apa yang tertulis di dalam buku, akibatnya
siswa menyalahartikan maksud dari isi buku tersebut.
5) Konteks
Dalam hal ini penyebab khusus dari miskonsepsi yaitu penggunaan bahasa
dalam kehidupan sehari-hari, teman, serta keyakinan dan ajaran agama.
31Winny Liliawati dan Taufik R. Ramalis, “Identifikasi Miskonsepsi Materi IPBA di SMA
dengan Menggunakan CRI (Certainty of Response Index) dalam Upaya Perbaikan Urutan
Pemberian Materi IPBA Pada KTSP”. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan , Vol. 4, 2008,h. 3-4.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 31/182
16
Adapun contohnya adalah diskusi kelompok yang tidak efektif, misalnya
kelompok didominasi oleh beberapa orang dan di antara mereka ada yang
mengalami miskonsepsi, maka dia akan mempengaruhi teman-temannya yang
lain.
Tabel 2.1 Penyebab Miskonsepsi Siswa32
Sebab Utama Sebab Khusus
Siswa 1. Prakonsepsi
2.
Pemikiran asosiatif
3. Pemikiran humanistik
4.
Reasoning yang tidak lengkap/salah
5. Intuisi yang salah
6.
Tahap perkembangan kognitif siswa
7. Kemampuan siswa
8. Minat belajar siswa
Guru/pengajar 1. Tidak menguasai bahan, tidak kompeten
2.
Bukan lulusan dari bidang ilmunya
3. Tidak membiarkan siswa mengungkapkan
gagasan atau ide
4. Relasi guru-siswa tidak baik
Buku teks 1.
Penjelasan keliru
2. Salah tulis, terutama dalam rumus
3.
Tingkat kesulitan penulisan buku terlalu tinggi bagi siswa
4. Siswa tidak tahu membaca buku teks
5. Buku fiksi sains terkadang konsepnya
menyimpang demi menarik pembaca
6. Kartun sering memuat miskonsepsi
Konteks 1.
Pengalaman siswa
2. Bahasa sehari-hari berbeda
3.
Teman diskusi yang salah
4. Keyakinan dan agama
5. Penjelasan orang tua atau orang lain yanv
keliru6. Konteks hidup siswa (TV, radio, film yang
keliru)
7. Perasaan senang/tidak senang bebas atau
tertekan.
Cara mengajar 1. Hanya berisi ceramah dan menulis
2. Langsung ke dalam bentuk matematika
3. Tidak mengungkapkan miskonsepsi siswa
4.
Tidak mengoreksi pekerjaan rumah yang salah
32Suparno, op. cit., h. 53.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 32/182
17
Sebab Utama Sebab Khusus
5. Model analogi
6.
Model praktikum7. Model diskusi
8.
Model demonstrasi yang sempit
9. Non-multiple intellegences
f. Sumber Miskonsepsi
Menurut Ormrod, kemungkinan miskonsepsi siswa berasal dari beragam
sumber, yaitu:33
1) Miskonsepsi muncul dari niat baik siswa itu sendiri untuk memahami apa
yang mereka lihat.
2) Siswa menarik kesimpulan yang salah, karena menyimpulkan hanya dari apa
yang ia lihat tanpa mencari tahu konsep yang sebenarnya.
3)
Masyarakat dan budaya dapat memperkuat miskonsepsi. Terkadang
ungkapan-ungkapan yang umum dalam bahasa pun salah mempresentasikan
makna yang sesungguhnya.
4) Dongeng dan acara kartun yang ditampilkan di televisi bisa salah
mempresentasikan hukum Fisika.
5) Gagasan yang keliru dari orang lain, guru, dan pengarang buku pelajaran.
g. Cara Mengetahui Pengetahuan Awal dan Miskonsepsi Siswa
Berikut ini merupakan cara yang dapat digunakan untuk mengetahui
miskonsepsi:
1) Wawancara Diagnosis
Wawancara dapat membantu kita dalam mengenal secara mendalam letak
miskonsepsi siswa dan mengapa siswa sampai pada pemahaman seperti itu.
Selanjutnya guru dapat mengarahkan siswa sehingga siswa menyadari
kesalahannya. Bila siswa sadar akan miskonsepsinya, maka selanjutnya
miskonsepsi tersebut akan lebih mudah dirubah34
33
Ormrod, op. cit ., h. 339.34Suparno, op. cit., h. 107-108.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 33/182
18
2)
Penyajian Peta Konsep
Konsepsi siswa juga dapat diperkirakan dengan peta konsep yang bentuknya
tentu saja berbeda dengan tingkat pemahaman masing-masing siswa terhadap
suatu konsep. Oleh karena itu penelusuran pengetahuan awal ( prior knowledge)
siswa dapat dilakukan dengan bantuan peta konsep. 35
Peta konsep yang mengungkapkan hubungan berarti antar konsep dan
menekankan gagasan-gagasan pokok, yang disusun secara hierarkis, dengan jelas
dapat mengungkapkan miskonsepsi, siswa yang digambarkan dalam peta
konsep.36
3)
Metode CRI
Metode ini dapat menggambarkan keyakinan responden terhadap kebenaran
alternatif jawaban yang direspon. Dengan metode CRI (Certainty of Response
Index) responden diminta untuk merespon setiap pilihan pada masing-masing item
tes pada tempat yang telah disediakan, sehingga siswa yang mengalami
miskonsepsi dan tidak paham konsep dapat dibedakan.
4) Tes Multiple Choice dengan Reasoning Terbuka
Pada tes ini siswa harus menjawab dan menulis mengapa ia mempunyai
jawaban seperti itu. Jawaban-jawaban yang salah dalam pilihan ganda ini
selanjutnya akan dijadikan bahan tes selanjutnya. Berdasarkan hasil jawaban yang
tidak benar dalam pilihan ganda tersebut, peneliti dapat mewawancarai siswa
untuk meneliti bagaimana cara siswa berpikir dan mengapa mereka memiliki pola
pikir seperti itu. 37
5) Diskusi dalam Kelas
Dalam kelas siswa diminta untuk mengungkapkan gagasan mereka tentang
konsep yang sudah diajarkan atau yang hendak diajarkan.38 Dari kegiatan diskusi
tersebut, peneliti atau guru dapat mendeteksi gagasan atau pola pikir siswa yang
35Muhammad Taufiq, “Remediasi Miskonsepsi Mahasiswa Calon Guru Fisika pada Konsep
Gaya Melalui Penerapan Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E”, Jurnal Pendidikan IPA
Indonesia JPII 1, Vol. 2, 2012, h. 199, (http://jornal.unnes.ac.id/index.php/jpii).36
Suparno, op. cit ., h. 121.37
Ibid , h. 123.38 Ibid , h. 127.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 34/182
19
tepat atau tidak. Cara mendeteksi miskonsepsi siswa dengan metode diskusi ini
sangat cocok untuk diterapkan pada kelas yang besar. 39
6) Praktikum dengan Tanya Jawab
Kegiatan praktikum yang disertai dengan tanya jawab antara guru dengan
siswa dapat digunakan sebagai alat untuk mendeteksi terjadinya miskonsepsi pada
siswa atau tidak. Selama praktikum disarankan agar guru selalu bertanya
mengenai konsep pada kegiatan praktikum dan memperhatikan bagaimana siswa
menjelaskan persoalan dalam praktikum tersebut. 40
7) Tes Esai Tertulis
Dari tes esai tertulis maka dapat diketahui miskonsepsi yang dibawa siswa
dalam bidang apa. Setelah ditemukan miskonsepsinya, dapatlah beberapa siswa di
wawancarai untuk lebih mendalami mengapa mereka memiliki gagasan seperti
itu. Berdasarkan wawancara tersebut maka akan terlihat darimana miskonsepsi itu
dibawa.41
3. Certainty of Response Index (CRI)
Metode Certainty of Response Index ini merupakan metode yang
diperkenalkan oleh Saleem Hasan, Diola Bagayoko, dan Ella L. Kelley untuk
mengukur suatu miskonsepsi yang tengah terjadi. Dengan metode CRI, responden
diminta untuk memberikan tingkat kepastian dari kemampuan mereka sendiri
dengan mengasosiasikan tingkat keyakinan tersebut dengan pengetahuan, konsep,
atau hukum. 42
Metode CRI ini meminta responden untuk menjawab pertanyaan disertai
dengan pemberian derajat atau skala (tingkat) keyakinan responden dalam
menjawab pertanyaan tersebut. Sehingga metode ini dapat menggambarkan
keyakinan siswa terhadap kebenaran dari jawaban alternatif yang direspon. Setiap
pilihan respon memiliki nilai skala, yaitu:43
39 Ibid , h. 127-128.
40 Ibid , h. 128.
41Suparno, Ibid , h. 126.
42
Hasan , et.al., loc. cit. 43Liliawati, Winny dan Taufik R. Ramalis, op. cit ., h. 4.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 35/182
20
Tabel 2.2 Skala Respon Certainty of Response I ndex
CRI KriteriaKategori
B S
0(Totally guessed answer): jika menjawab soal 100%
ditebak TP TP
1(Almost guess) jika menjawab soal presentase unsur
tebakan antara 75%-99%TP TP
2(Not sure) jika menjawab soal presentase unsur tebakan
antara 50%-74% TP TP
3(Sure) jika menjawab soal presentase unsur tebakan
antara 25%-49% P M
4(Almost certain) jika menjawab soal presentase unsur
tebakan antara 1%-24%
P M
5(Certain) jika menjawab soal tidak ada unsur tebakan
sama sekali (0%) P M
Berdasarkan tabel tersebut, skala CRI ada 6 (0-5) dimana 0 berarti tidak
paham konsep dan 5 adalah yakin benar akan konsep yang responden jawab. Jika
derajat keyakinan rendah (nilai CRI 0-2) menyatakan bahwa responden
menjawabnya dengan cara menebak, terlepas dari jawabannya benar atau salah.
Hal ini menunjukkan bahwa responden tidak paham konsep. Jika nilai CRI tinggi,dan jawaban benar maka menunjukkan bahwa responden paham konsep
(jawabannya beralasan) Jika nilai CRI tinggi, jawaban salah maka menunjukkan
miskonsepsi. Jadi, seorang siswa mengalami miskonsepsi atau tidak paham
konsep dapat dibedakan dengan cara sederhana yaitu dengan membandingkan
benar atau tidaknya jawaban suatu soal dengan tinggi rendahnya indeks kepastian
jawaban (CRI) yang diberikan untuk soal tersebut. Pada halaman selanjutnya
merupakan tabel ketentuan untuk membedakan antara siswa yang tahu konsep,
miskonsepsi, dan tidak paham konsep untuk responden secara individu dan
kelompok.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 36/182
21
Tabel 2.3 Ketentuan CRI untuk Membedakan Tahu Konsep, Miskonsepsi,
dan Tidak Paham Konsep44
KriteriaJawaban
CRI Rendah (<2,5) CRI Tinggi (>2,5)
Jawaban
benar
Jawaban benar tapi CRI rendah
berarti tidak paham konsep
(lucky guess)
Jawaban benar dan CRI
tinggi berarti menguasai
konsep dengan baik
Jawaban
salah
Jawaban salah dan CRI rendah
berarti tidak paham konsep
Jawaban salah tapi CRI tinggi
berarti terjadi miskonsepsi
Dari hasil tabulasi data setiap siswa dengan berpedoman kombinasi jawaban
yang benar dan salah serta berdasarkan tinggi rendahnya nilai CRI, kemudian data
diagnosis dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu siswa yang paham akan
materi, miskonsepsi, dan sama sekali tidak paham.
Adapun fungsi metode CRI berdasarkan penelitian Saleem et.al ., yaitu:45
1. Alat menilai kepantasan/sesuai tidaknya penekanan suatu konsep di beberapa
sesi.
2. Alat diagnostik yang memungkinkan guru memodifikasi cara pengajarannya
3. Alat penilai suatukemajuan/sejauh mana suatu pengajaran efektif.
4.
Alat membandingkan keefektifan suatu metode pembelajaran termasuk
teknologi, strategi. pendekatan yang diintegrasikan di dalamnya. Apakah
mampu meningkatkan pemahaman dan menambah kecakapan siswa dalam
memecahkan masalah.
4. Wawancara Diagnosis
Wawancara disebut juga interview atau kuesioner lisan yang dilakukan
pewawancara (interviewer ) untuk memperoleh informasi dari terwawancara
(interviewee).46 Ketika digunakan untuk keperluan diagnosa maka wawancara
44Hasan, op. cit ., h.296.
45 Ibid., h. 299.
46
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik , (Jakarta: Rineka Cipta,2010), Cet, XIV. h. 198.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 37/182
22
tersebut disebut dengan wawancara klinis (clinical interview) atau wawancara
diagnostik (diagnostic interview).47
Sebagai alat diagnosa, wawancara ini juga memiliki tujuan untuk membantu
siswa dalam menyadari kesalahannya, dan sangat membantu dalam rangka
mengurangi miskonsepsi siswa, hal ini dapat disebut juga dengan wawancara
klinis.48 Pertanyaan wawancara dapat tidak terstruktur (bebas) dan terstruktur.
Dalam wawancara bebas, guru atau peneliti bertanya kepada siswa dan siswa
dapat menjawab secara bebas. Urutan atau apa yang hendak dipertanyakan dalam
wawancara itu tidak perlu dipersiapkan. Wawancara terstruktur sebaliknya, yaitu
urutan pertanyaan wawancaranya pun secara garis besar sudah disusun dan
direncanakan, sehingga memudahkan interviewer dalam praktiknya.49 Sedangkan
bentuk pertanyaan wawancara campuran merupakan pertanyaan yang menuntut
jawaban campuran.50 Menurut Arikunto, dilihat dari pelaksanaanya wawancara
terdiri dari tiga macam:51
a) Wawancara bebas (inguided interview) yaitu interviewer bebas menanyakan
pertanyaan apa saja namun juga mengingat akan data apa saja yang harus
dikumpulkan. Dalam pelaksanaannya pewawancara tidak membawa pedoman
wawancara sehingga interviewee tidak menyadari sepenuhnya bahwa ia
sedang diwawancarai.
b) Wawancara terpimpin ( guided interview) yaitu dalam melakukan wawancara
interviewer membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci seperti
bentuk pertanyaan wawancara terstruktur.
c) Wawancara bebas terpimpin yaitu kombinasi antara wawancara bebas dan
wawancara terpimpin. Dalam pelaksanaannya, interviewer membawa
pedoman yang hanya merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan
ditanyakan.
47Kary Dayle Jones, “The Unstructured Clinical Interview”, Journal of Counseling &
Development , Vol. 88, 2010, h. 220.48 Ibid ., h. 107.
49Paul Suparno, op. cit., h. 126-127.
50Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Prosedur , (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2011), Cet. III, h. 158.51Arikunto, op. cit., h. 198.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 38/182
23
B. Konsep Sel
1. SK dan KD Materi Sel
Bidang Biologi sebagai salah satu bidang IPA di sekolah menengah,
diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitar.52 Berkaitan dengan konsep sel yang dipelajari untuk
tingkat SMA/MAN, konsep sel memiliki standar kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD) sebagai berikut:53
Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur dan fungsi sel sebagai unit
terkecil kehidupan.
Kompetensi Dasar : 1.1
Mendeskripsikan komponen kimiawi sel, struktur
dan fungi sel sebagai uni terkecil kehidupan.
1.2 Mengidentifikasi organela sel tumbuhan dan hewan
1.3
Membandingkan mekanisme transpor pada
membran (difusi, osmosis, transport aktif,
endositosis, eksositosis).
2.
Kajian Materi Sel
Menurut Campbell, sel merupakan materi dasar bagi ilmu Biologi.54 Oleh
sebab itu sel merupakan konsep yang mendasari pemahaman siswa untuk
memahami konsep-konsep Biologi selanjutnya. Menurut Campbell, sel
merupakan kumpulan materi sederhana yang dapat hidup.55 Dalam bukunya,
Biologi, Edisi Kelima-Jilid I, Campbell, et.al mengkaji materi sel menjadi lebih
rinci.
52Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMA/MA, (Jakarta: Depdiknas, 2006), h.167, (http://matematika.upi.edu/wp-content/uploads/2013/02/Buku-Standar-Isi-SMA.pdf ).
53 Ibid ., h. 171.
54Campbell, Reece dan Mitchell, Biologi, Terj. dari Biology oleh Amalia, (Jakarta: Erlangga,
2002), Cet. V, h. 112.55 Ibid .
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 39/182
24
Pratiwi dalam buku Biologi untuk SMA kelas XI dengan menyesuaikan
Standar Isi 2006, menjelaskan bahwa sel merupakan penyusun tubuh makhluk
hidup atau sel sebagai unit terkecil dari makhluk hidup.56
Adapun materi sel pada tingkat SMA/MA terdiri dari beberapa sub konsep
yaitu komponen kimiawi sel, struktur dan fungsi sel yang terdiri dari struktur dari
sel tumbuhan dan sel hewan dan bagian sel dan organel sel, serta transpor melalui
membran sel. 57
C. Hasil Penelitian yang Relevan
Saleem Hasan, Diola Bagayoko, Ella Kelley dalam penelitiannya yang
berjudul “ Misconceptions and Certainty of Response Index” bermaksud untuk
mengembangkan metode yang bermanfaat untuk membedakan kurangnya
pemahaman konsep dari miskonsepi. Hasil penelitian yang mereka lakukan
membuktikan bahwa metode CRI efektif untuk dijadikan alat diagnostik
miskonsepsi, sebagai alat penilaian untuk mengukur suatu pencapaian ketika
metode tersebut diberikan kepada siswa ketika pretes maupun postes, dan yang
terakhir metode CRI dapat digunakan sebagai alat yang efektif untuk
membandingkan hasil belajar mana yang lebih efektif jika menggunakan metode
pengajaran, penggunaan teknologi, dan pendekatan yang berbeda.58
Kustiyah dalam penelitiannya “Miskonsepsi dan Osmosis pada Siswa MAN
Model” berupaya untuk mengungkap miskonsepsi difusi dan osmosis pada siswa.
Hasil daripada penelitian yang dilakukannya membuktikan bahwa 1) semakin
kompleks suatu konsep maka semakin sulit dipahami dan kecenderungan makin
mudah menimbulkan miskonsepsi bagi siswa, 2) kesalahan yang dilakukan siswa
terutama karena kemampuan abstraksi yang masih rendah dan ketidakmampuan
menjelaskan istilah-istilah yang berasal selain dari bahasa Indonesia.59
Dalam penelitiannya yang berjudul “ Misconceptions in Biology Education
and Conceptual Change Strategies”, Mehmet Bahar mencari penyebab bagaimana
56Pratiwi, dkk, Biologi untuk SMA Kelas XI , (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 8.
57Aryulina Diah, dkk. Biologi 2 SMA dan MA untuk Kelas XI . Jakarta: Erlangga, 2004, h. 3-21.
58
Hasan , et.al , op. cit ., 299.59Kustiyah, op. cit., h. 36.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 40/182
25
miskonsepsi dapat terjadi pada siswa. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
miskonsepsi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja dan proses
pembelajaran siswa, adapun solusi yang ditawarkan Mehmet Bahar adalah dengan
cara menggunakan teknik perubahan konseptual.60
Dang Sabli menyimpulkan dalam skripsinya “Analisis Miskonsepsi Siswa
Madrasah Aliyah (MA) Kelas X pada Subkonsep Pencemaran Lingkungan”.
Berdasarkan penelitiannya, metode CRI efektif dalam mengidentifikasi siswa
yang paham konsep, miskonsepsi dan tidak paham konsep sehingga dapat
menghasilkan data kecenderungan siswa mengalami miskonsepsi sebesar 30,2 %,
paham konsep sebesar 41,4 %, dan siswa tidak paham konsep sebesar 28,5 %.61
Ceren Tekkaya, dalam penelitiannya “ Misconception as Barrier to
Understanding Biology”, bermaksud untuk mendukung agar proses pembelajaran
menjadi lebih aktif dan bermakna dengan melakukan studi untuk mencari
penyebab miskonsepsi yang terjadi pada siswa agar miskonsepsi tersebut dapat
diperbaiki.62
Dalam penelitiannya yang berjudul “Remediasi Miskonsepsi Mahasiswa
Calon Guru Fisika pada Konsep Gaya Melalui Penerapan Model Siklus Belajar
(Learning Cycle) 5 E”, Taufiq menyatakan bahwa penggunaan metode Certainty
of Respon Index (CRI) sangat membantu dirinya untuk memetakan miskonsepsi
yang dialami mahasiswa.63
Nurayu Fitriana menyimpulkan dalam skripsinya yang berjudul “Analisis
Miskonsepsi Siswa SMA Kelas XI pada Konsep Stoikiometri”. Penelitiannya
menunjukan bahwa metode CRI efektif untuk menganalisis miskonsepsi yang
terjadi pada siswa. Berdasarkan kesimpulannya, Fitriana menyimpulkan bahwa
faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya miskonsepsi siswa adalah kurang
60Mehmet Bahar, “Misconceptions in Biology Education and conceptual Change Strategies”,
Kuram ve Uygulamada Egitim Bilimleri/Educational Sciences: Theory and Practice, Vol. 1, 2003,
h. 59, (http://www.academia.edu/1394447/Misconceptions_in_Biology_Education_and_Concept
ual_Change_Strategies) 61
Dang Sabli, “Analisis Miskonsepsi Siswa Madrasah Aliyah (MA) Kelas X pada SubkonsepPencemaran Lingkungan”, skripsi pada Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, 2009, h.75,
tidak dipublikasikan.62
Ceren Tekkaya, “Misconception as Barrier to Understanding Biology, Hacettepe Universitesi
Egitim Fakultesi Dergisi”, Vol. 23, 2002, h. 265.63Taufiq, op. cit., h. 199.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 41/182
26
utuhnya pemahaman siswa terhadap suatu konsep, kurang kuatnya pemahaman
siswa terhadap materi yang dipelajari sebelumnya, dan kurangnya penguatan
konsep yang diajarkan oleh guru pada proses pembelajaran, serta adanya
kemungkinan siswa menarik kesimpulan yang salah dengan mendasarkan pada
bagaimana kelihatannya sesuatu dan lain sebagainya.64
Yuyu R. Tayubi dalam penelitiannya yang berjudul “Identifikasi Miskonsepsi
Pada Konsep-Konsep Fisika Menggunakan Certainty of Response Index (CRI)”
menyatakan bahwa miskonsepsi atau kekeliruan konsepsi dipercaya dapat
menghambat pada saat proses asimilasi pengetahuan-pengetahuan baru pada
benak para siswanya, oleh sebab itu Tayubi mengadakan penelitian untuk
mengukur miskonsepsi siswa dengan menggunakan metode CRI. Hasil uji coba
penggunaan CRI dalam pengajaran Fisika tersebut menunjukkan bahwa metode
tersebut efektif digunakan untuk membedakan antara siswa yang mengalami
miskonsepsi dan yang tidak paham konsep. Selain itu penggunaannya pada proses
belajar mengajar sangat dimungkinkan karena proses pengidentifikasian dan
penganalisisan hasilnya tidak memakan waktu yang lama.65
64 Nurayu Fitriana, “Analisis Miskonsepsi Siswa SMA Kelas XI pada Konsep Stoikiometri”,
Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012, h. 64, tidak
dipublikasikan.65
Yuyu R. Tayubi, “Identifikasi Miskonsepsi pada Konsep-Konsep Fisika Menggunakan
Certainty of Response Index (CRI)”, Jurnal Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Vol.24, 2005, h. 24.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 42/182
27
D. Kerangka Berpikir
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
Konsep awal yang sesuai
dengan konsep ilmiah
Proses pembelajaran formal
Kesalahan konsep masuk ke
dalam struktur kognitif siswa
Miskonsepsi
Timbul masalah dalam proses
belajar siswa sehingga
menyebabkan siswa sulit
menerima informasi baru
Analisis miskonsepsi
Konsep awal yang tidak
sesuai dengan konsep
ilmiah
Formasi konsep
CRI (Certainty of Response
Index) dan wawancara diagnosis
Pra konsep yang tepatPra konsep yang salah
Asimilasi konsep
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 43/182
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMAN 8 Tangerang Selatan, yang beralamat
di Jalan Cirendeu Raya No. 5 Ciputat 15419, dan dilaksanakan dari tanggal
16 September sampai tanggal 23 Oktober 2013 pada Semester Ganjil Tahun
Ajaran 2013/2014.
B. Metode Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan menggunakan metode deskriptif. Penelitian
deskriptif adalah suatu penelitian yang mendeskripsikan atau menggambarkan
fenomena-fenomena yang ada.1 Pada penelitian ini peneliti mengumpulkan
data mengenai suatu gejala yang terjadi akibat proses pembelajaran.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi merupakan wilayah generalisasi subjek yang mempunyai
karakteristik tertentu untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.2 Populasi
target dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 8 Tangerang Selatan
yang telah mempelajari konsep Sel. Sampel merupakan bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.3 Teknik yang
digunakan untuk mengambil sampel pada penelitian ini ialah teknik sampling
jenuh, yaitu teknik sampling yang menggunakan semua anggota populasi
sebagai sampel.4 Tujuan penggunaan teknik tersebut karena mengantisipasi
terjadinya penyusutan jumlah sampel yang disebabkan tidak lengkapnya data
siswa, sehingga data tidak dapat diolah untuk tahap penelitian selanjutnya
(wawancara diagnosis). Pada penelitian ini jumlah sampel sebanyak 120
1 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Program
Paskasarjana Universitas Pendidikan Indonesia & Rosda, 2011), Cet. VII, h. 72.2Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D)
(Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. IV, h. 117.3
Ibid , h. 118.4 Ibid , h. 124.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 44/182
29
siswa, setelah dilakukan pengolahan data tes objektif dengan CRI (Certainty
of Response Index) didapatkan 40 siswa yang memiliki jawaban tidak
lengkap, sehingga data yang digunakan hanya berjumlah 80 siswa. Hasil
pengolahan data tersebut menunjukkan bahwa terdapat penyusutan jumlah
sampel dari 120 siswa menjadi 80 siswa.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan tes dan nontes. Untuk tes berupa tes objektif sedangkan untuk
nontes menggunakan metode wawancara diagnosis.
E. Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini digunakan dua instrumen untuk memperoleh data
penelitian, yaitu sebagai berikut:
1. Tes Objektif
Tes objektif yang dilengkapi dengan metode CRI (Certainty of Response
Index) digunakan untuk menganalisis siswa yang mengalami miskonsepsi,
sekaligus membedakannya dengan siswa yang tidak paham konsep.
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif berbentuk
pilihan ganda (multiple choice) dengan lima opsi jawaban untuk masing-
masing soal tes yang penyusunannya disesuaikan dengan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Tes pilihan ganda adalah suatu butir soal yang
alternatif jawabannya lebih dari dua.5 Multiple choice terdiri atas bagian
keterangan ( stem) dan bagian kemungkinan jawaban atau alternatif (options).
Kemungkinan jawaban opsi terdiri atas satu jawaban yang benar yaitu kunci
jawaban dan beberapa pengecoh (distractor )6.
5Eveline Siregar dan Hartini Nara. Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor: Penerbit
Ghalia Indonesia), Cet. I, h. 152.6
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2 , (Jakarta: Bumi Aksara,2012), Cet. I, h. 183.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 45/182
30
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar pada Konsep Sel
Sub
Konsep Indikator
Aspek Kognitif
∑ C1 C2 C3 C4 C5 C6
Komponen
Kimiawi
Sel
Menyebutkan
komponen
kimiawi sel
sebagai unit
terkecil
kehidupan.
1 2 4 3 6*)** 7 6
Struktur dan
Fungsi Sel
Menyebutkan
struktur dan
fungsi sel
sebagai unitterkecil
kehidupan.
5* 10* 9*,
15*
8*)**,
12*
13 11* 8
Organel Sel
Tumbuhan
dan Hewan
Menyebutkan
struktur organel
sel tumbuhan dan
hewan
14*,17
*
18,
16*,
21
23* 20* 22* 19,
25
10
Menjelaskan
fungsi organel
sel tumbuhan dan
hewan
26*)**,
24*,
29*,28
*,
27*,31
33 32* 34* 36* 35* 11
Mekanisme
Transpor
Pada
Membran
Menjelaskan
mekanisme
transpor pada
membran (difusi,
osmosis, transpor
aktif, endositosis,
dan eksositosis)
30,
37*,
39*,41
*
40*,
42*,
38,
44,
46*
45,
43*,
47*,
51*,
52*,
53
48,
50*,
49,
54
56,
55*
57* 58*,
59,
60*
25
Jumlah 60
Keterangan: Klasifikasi Bloom: C1 (Pengetahuan), C2 (Pemahaman), C3 (Penerapan),C4 (Analisis), C5 (Sintesis), C6 (Evaluasi).
*Valid (Uji lapangan)
** Tidak valid berdasarkan validasi ahli
Pada tabel 3.1 diketahui bahwa terdapat 38 instrumen valid berdasarkan
uji lapangan dan terdapat tiga instrumen yang tidak valid berdasarkan validasi
ahli yaitu soal nomor 6, 8, dan 26. Dengan demikian data untuk butir soal
nomor 6 pada sub konsep komponen kimiawi sel, soal nomor 8 pada sub
konsep struktur dan fungsi sel , dan soal nomor 26 pada sub konsep organel
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 46/182
31
sel tumbuhan dan hewan tidak dibahas dalam hasil penelitian dan
pembahasan pada Bab VI.
Berdasarkan petunjuk soal, siswa diminta untuk merespon satu skala dari
enam skala CRI yang disebut enam skala (0-5) pada masing-masing item tes.
Berikut merupakan enam skala dalam CRI:7
Tabel 3.2 Enam Skala CRI (Certainty of Response I ndex )
CRI Kriteria
0 (Totally guessed answer) jika menjawab soal 100% ditebak
1 (Almost guess) jika menjawab soal presentase unsur
tebakan antara 75%-99%
2 (Not sure) jika menjawab soal presentase unsur tebakanantara 50%-74%
3 (Sure) jika menjawab soal presentase unsur tebakan antara
25%-49%
4 (Almost certain) jika menjawab soal presentase unsur
tebakan antara 1%-24%
5 (Certain) jika menjawab soal tidak ada unsur tebakan sama
sekali (0%)
Untuk memudahkan siswa dalam menentukan skala CRI, dalam
penelitian ini diterapkan pengoperasionalan enam skala CRI tersebut. Dengan
cara mencantumkannya pada lembar jawaban siswa.
2. Wawancara Diagnosis
Desain pedoman wawancara ini berdasarkan respon siswa dalam
menjawab soal tes terkait dengan soal yang dimiskonsepsikan. Sehingga
dengan wawancara diagnosis, dapat ditelusuri konsistensi jawaban siswa yang
telah dipilih, untuk mengetahui alasan siswa memilih jawaban pada soal tes
yang telah dilakukan sebelumnya. Pada penelitian ini bentuk pertanyaan
wawancara yang digunakan adalah bentuk pertanyaan campuran yang
menuntut jawaban terstruktur dan ada pula yang bebas.8 Pelaksanaan
7Winny Liliawati dan Taufik R. Ramalis, “Identifikasi Miskonsepsi Materi IPBA di SMA
dengan Menggunakan CRI (Certaintly of Response Index) dalam Upaya Perbaikan Urutan
Pemberian Materi IPBA Pada KTSP”. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Vol. IV,
2008, h. 4.8
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Prosedur , (Bandung: PT. RemajaRosdakarta, 2011), Cet. III, h. 158.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 48/182
33
penelitian ini menggunakan koefisien korelasi biserial. Rumus yang
digunakan untuk menghitung koefisien biserial antara skor butir soal dengan
skor total tes adalah:12
Keterangan:
= Koefisien korelasi poin biserial
= Rerata skor dari subjek yang menjawab benar bagi item yang
dicari validitasnya = Rerata skor total = Standar deviasi dari skor proporsi = Proporsi siswa yang menjawab benar, dengan rumus:
= Proporsi siswa yang menjawab salah, dengan rumus:
Perhitungan validitas soal dalam penelitian ini menggunakan bantuan
software Anates versi 4.0.9. Hasil uji validitas instrumen dapat dilihat pada
tabel 3.3.
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen
Statistik
Jumlah soal 60
Nomor soal valid 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 20, 22,
23, 24, 26, 27, 28, 29, 32, 34, 35, 36, 37, 39,
40, 41, 42, 43, 46, 47, 50, 51, 52, 55, 57, 58,
60
Jumlah soal valid 38
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukan instrumen dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data. Reliabel artinya, dapat dipercaya dan dapat
12Arikunto, op. cit., h. 93.
13
Ibid .14 Ibid .
= 1 −
= p −
= ℎ ℎ
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 49/182
34
diandalkan.15 Pada penelitian ini untuk melihat tingkat reliabilitas instrumen
dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus KR-20 sebagai berikut:16
Keterangan :
= Reliabilitas tes secara keseluruhan = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar = Proporsi subjek yang menjawab item salah = 1 −
= Banyaknya item
∑ =Jumlah hasil perkalian p dan q
= Standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)
Perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan
software Anates versi 4.0.9. Hasil uji reliabilitas instrumen tes dapat dilihat
pada tabel 3.4.
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
StatistikF hitung 0,83
Kesimpulan Sangat tinggi
3. Daya pembeda
Soal yang baik adalah soal yang dapat membedakan kelompok siswa
yang berkemampuan tinggi dan berkemampuan rendah. Rumus daya
pembeda adalah sebagai berikut:17
Keterangan:
= Banyaknya peserta kelompok atas = Banyaknya peserta kelompok bawah
15Arikunto, op. cit., h. 221.
16
Arikunto, op. cit. , h. 115.17 Ibid ., h. 228.
= −
− = −
= − 1 −
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 50/182
35
= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar(P sebagai indeks kesukaran) = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Dengan klasifikasi daya pembeda:18
D = 0,00 – 0, 20 = Jelek
D = 0,21 – 0,40 = Cukup
D = 0,41 – 0,70 = Baik
D = 0,71 – 1,00 = Baik sekali
Pengujian daya beda dalam penelitian ini menggunakan software Anates
4.0.9. hasil perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada tabel 3.5.
Tabel 3.5 Hasil Uji Daya Pembeda
Kategori soal Jumlah soal Persentase (%)
Baik Sekali 2 3
Baik 22 37
Cukup 13 22
Jelek 23 38
Jumlah 60 100
4.
Tingkat kesukaran
Tingkat kesukaran merupkan salah satu analisis kuantitatif konvensional
yang mudah untuk melihat proporsi atau perbandingan siswa yang menjawab
benar dengan keseluruhan siswa yang mengikuti tes. Rumus tingkat
kesukaran adalah sebagai berikut:19
Keterangan:
= Indeks kesukaran = Jumlah siswa yang menjawab benar = Jumlah peserta tes
18 Ibid , h. 232.
19
Ahmad sofyan, dkk. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UINJakarta Press, 2006), h. 103.
=
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 51/182
36
Perhitungan penguji taraf kesukaran dalam penelitian ini menggunakan
bantuan software Anates versi 4.0.9. hasil perhitungan tingkat kesukaran
instrumen tes dapat dilihat pada tabel 3.6.
Tabel 3.6 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen
Kategori soal Jumlah soal Persentase (%)
Sangat sukar 6 10
Sukar 6 10
Sedang 24 40
Mudah 16 26,67
Sangat mudah 8 13,33
Jumlah 60 100
G. Analisis Data
1. Penilaian dan Pengelompokkan Data
Data hasil tes objektif yang dilengkapi CRI serta wawancara kemudian
dianalisis, dan dibagi ke dalam dua kategori yaitu data kuantitatif dan
kualitatif. Pada penelitian deskriptif, data kuantitatif merupakan data yang
berbentuk angka-angka dan data kualitatif yang dinyatakan dalam bentuk
kata-kata atau simbol.
20
a. Penilaian
Untuk menilai tes objektif pilihan ganda, penilaian yang digunakan
menggunakan sebagai berikut:
Tabel 3.7 Skor Perbutir Soal21
Sedangkan pada CRI, untuk mengetahui tingkat keyakinan siswa terhadap
jawaban yang dipilih, dapat menggunakan nilai skala pada tabel 3.8:22
Tabel 3.8 Skala Respon Certainty of Response I ndex
CRI KriteriaKategori
B S
0 (Totally guessed answer): jika menjawab soal 100%
ditebak
TP TP
20Arikunto, op. cit ., h. 282.
21
Arikunto., op. cit., h. 263.22Liliawati, Winny dan Taufik R. Ramalis, op. cit ., h. 4.
Bentuk Soal Nilai Keterangan
Pilihan ganda 1 Jawaban benar
0 Jawaban salah
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 52/182
37
CRI KriteriaKategori
B S
1 (Almost guess) jika menjawab soal presentase unsurtebakan antara 75%-99%
TP TP
2 (Not sure) jika menjawab soal presentase unsur tebakan
antara 50%-74%
TP TP
3
(Sure) jika menjawab soal presentase unsur tebakan
antara 25%-49%
P M
4 (Almost certain) jika menjawab soal presentase unsur
tebakan antara 1%-24%
P M
5 (Certain) jika menjawab soal tidak ada unsur tebakan
sama sekali (0%)
P M
b.
Pengelompokan Data
Berdasarkan perolehan data setiap siswa, kemudian data dianalisis
dengan berpedoman pada kombinasi jawaban yang diberikan (benar atau
salah) dengan nilai CRI (rendah atau tinggi). Sehingga dapat diketahui
persentase siswa yang paham konsep, miskonsepsi, dan tidak paham konsep.
Pada tabel 3.9 merupakan ketentuan untuk menentukan kriteria tersebut.
Tabel 3.9 Ketentuan dari Kombinasi Jawaban yang Diberikan
Berdasarkan Nilai CRI Rendah atau Nilai CRI Tinggi .23 Kriteria
Jawaban
CRI Rendah (< 2,5) CRI Tinggi (> 2,5)
Jawaban
benar
Jawaban benar dan CRI rendah
berarti tidak paham konsep
(lucky guess)
Jawaban benar dan CRI
tinggi berarti menguasai
konsep dengan baik
Jawaban
salah
Jawaban salah dan CRI rendah
berarti tidak paham konsep
Jawaban salah dan CRI
tinggi berarti miskonsepsi
2. Penafsiran Data
Pembahasan dilakukan dengan menganalisis tiga butir soal hasil tes
objektif yang dilengkapi dengan metode CRI pada tiap sub konsep yang
memiliki persentase miskonsepsi tinggi pada siswa tabel 4.1 (diarsir),
kemudian didukung dengan keputusan data kombinasi nilai CRI untuk
jawaban salah (CRIs) dan fraksi (F) per butir soal pada tabel 4.2 dan
dikaitkan dengan hasil wawancara diagnosis pada siswa.
23
Saleem Hasan, et.al, “Misconceptions and the Certainty of Response Index (CRI)”, Journal of Phys. Educ, Vol. 5, 1999, h. 294.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 53/182
38
Hasil persentase miskonsepsi dicari miskosepsinya untuk dianalisis
dengan wawancara diagnosis. Data miskonsepsi dan hasil wawancara
ditafsirkan untuk mengetahui penyebab miskonsepsi.
a. Perhitungan Data
Persamaan untuk mencari persentase siswa dalam menjawab soal beserta
tingkat keyakinannya menjadi kelompok berkategori paham, miskonsepsi,
dan tidak paham konsep dan dalam menentukan soal yang berkategori
miskonsepsi dan tidak paham konsep, adalah sebagai berikut:24
Keterangan:
= Frekuensi yang sedang dicari persentasenya = Number ofcases (jumlah frekuensi/banyaknya individu) = Angka persentase
b. Perhitungan Data Berdasarkan Kombinasi Nilai CRIs (CRI untuk
jawaban Salah) dan F (Fraksi)
Untuk membedakan antara siswa yang mengalami miskonsepsi dan siswa
yang tidak paham konsep pada setiap butir soal maka dalam analisis datanya
menggunakan nilai fraksi (F) yang dikombinasikan dengan nilai CRI untuk
jawaban salah (CRIs) pada setiap soal. Fraksi digunakan untuk untuk
membedakan antara soal yang tidak dipahami dan soal yang
dimiskonsepsikan siswa secara keseluruhan atau kelompok. Untuk mencari
CRIs, dan fraksi dapat menggunakan rumus sebagai berikut: 25
24Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Pt. Raja Grafindo Persada,
2010), Cet. XXII, h. 43.25 Ibid ., h. 296.
=
×100%
= ℎ ℎ
=
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 54/182
39
Adapun ketentuan untuk mengetahui nilai CRI untuk jawaban salah
(CRIs) serta fraksi per butir soal berdasarkan rangkuman jurnal dan
rangkuman hasil wawancara penulis dengan Bagayoko, selain menggunakan
ketentuan pada tabel 3.9, ketika hendak mengetahui soal dengan kategori
yang dimiskonsepsikan siswa dan tidak dipahami siswa secara menyeluruh
maka diperlukan ketentuan fraksi pada tabel berikut.
Tabel 3.10 Ketentuan dari Kombinasi Nilai CRIs serta Fraksi
Fraksi CRIs Keputusan
˃ 0,5 2-3 Tidak paham konsep
= 0,5 2-3 Netral
< 0,5 2-3 Miskonsepsi
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 55/182
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Persentase Siswa Berdasarkan Jawaban dan Indeks CRI
Berdasarkan hasil data tes objektif menggunakan metode Certainty of
Response Index pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang
mengalami miskonsepsi. Berikut tabulasi data siswa paham, miskonsepsi, dan
tidak paham konsep.Tabel 4.1 Persentase Siswa Berdasarkan Jawaban dan Indeks CRI
Kategori Paham (P), Miskonsepsi (M), Tidak Paham (TP)
pada Konsep Sel
No. Subkonsep IndikatorNo.
Soal
Persentase
P M TP
1. Struktur
dan fungsi
sel
Menyebutkan
struktur dan
fungsi sel
sebagai unit
terkecilkehidupan.
2 8,75 77,5 13,75
3 66,25 13,75 20
4 65 6,25 28,75
5 61,25 15 23,757 68,75 12,5 18,75
8 23,75 41,25 35
Rata-rata 43,75 33,21 23,04
2. Organel sel
tumbuhan
dan hewan.
Menyebutkan
struktur organel
sel tumbuhan dan
hewan
9 50 32,5 17,5
10 53,75 30 16,25
11 27,5 51,25 21,25
12 21,25 41,25 37,5
13 23,75 42,5 33,75
Menjelaskan
fungsi organel sel
tumbuhan dan
hewan
14 23,75 32,5 43,75
16 56,25 21,25 22,5
17 61,25 5 33,75
18 18,75 46,25 35
19 52,5 21,25 26,25
20 52,5 16,25 31,25
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 57/182
42
2. Deskripsi Butir Soal Berdasarkan Nilai CRI untuk Jawaban Salah
(CRIs) dan Fraksi (F)
Untuk mengetahui butir soal yang dimiskonsepsikan dan butir soal yang tidak
dipahami (tidak paham) secara kelompok dapat dilihat dari nilai CRI untuk
jawaban salah yang dihubungkan dengan nilai fraksi. Nilai CRIs dapat diperoleh
dari membagi total nilai CRI untuk jawaban salah dengan jumlah siswa yang
menjawab salah perbutir soal. Sedangkan untuk mendapatkan nilai fraksi yaitu
dengan cara membagi total siswa yang menjawab benar dengan total seluruh
siswa. Fraksi adalah jumlah siswa yang menjawab benar, dengan nilai fraksi dapat
diketahui jumlah siswa yang menjawab salah. Tabel 4.2 merupakan tabulasi data
nilai CRIs dan F.
Tabel 4.2 Nilai CRI untuk Jawaban Salah (CRIs) dan Fraksi (F)
No. SubkonsepNo.
SoalCRIs F Kategori
1. Struktur dan fungsi
sel
2 3,33 0,09 M
8 3,16 0,4 M
3 2,73 0,73 TP
5 2,67 0,74 TP
7 3,55 0,86 M
4 3,29 0,91 M
2. Organel sel
tumbuhan dan hewan
22 2,83 0,11 M
18 2,87 0,24 M
12 2,65 0,29 M
14 2,51 0,34 M
13 2,63 0,36 M
11 3,25 0,4 M
23 2,53 0,53 TP
9 3,5 0,6 M
10 3,03 0,6 M
21 3,18 0,65 M
19 2,92 0,68 TP
16 3,48 0,71 M
20 3,61 0,78 M
17 2,18 0,86 TP
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 58/182
43
No. SubkonsepNo.
SoalCRIs F Kategori
3. Mekanisme transpor pada membran
30 2,58 0,09 M
34 2,63 0,21 M
31 3,04 0,29 M
35 2,98 0,35 M
33 2,63 0,39 M
29 2,63 0,4 M
38 2,87 0,41 M
27 2,48 0,5 TP
36 3,38 0,58 M
37 3,16 0,61 M
28 3 0,66 M
32 2,77 0,68 TP
25 3,28 0,69 M
24 2,58 0,85 TP
26 2,38 0,9 TP
Pada tabel 4.2 untuk mengelompokkan butir soal dengan kategori
miskonsepsi dan tidak paham konsep dapat ditentukan dengan melihat ketentuan
pada tabel 3.9 dan tabel 3.10. Keberadaan nilai fraksi diperlukan untuk
menganalisis butir soal secara keseluruhan, antara banyaknya kelompok siswa
yang menjawab benar dan salah. Apabila nilai CRIs di atas ambang 2,5 dan nilai
fraksi rendah (< 0,5) maka dapat diputuskan soal termasuk pada kategori yang
dimiskonsepsikan. Jika nilai CRIs berada di atas ambang 2,5 bahkan melebihi tiga
dengan nilai fraksi tinggi (> 0,5) maka soal tersebut tetap dikategorikan sebagai
soal yang dimiskonsepsikan siswa. Namun jika nilai CRIs di bawah ambang 2,5
dan nilai fraksi rendah (< 0,5) ataupun tinggi (> 0,5) maka soal termasuk pada
kategori soal yang tidak dipahami siswa. Berdasarkan penjelasan di atas, dari tabel
4.2 dapat dianalisis bahwa siswa cenderung mengalami miskonsepsi pada setiap
sub konsep pada konsep sel.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 59/182
44
3. Miskonsepsi Sel yang Terjadi pada Siswa
Berdasarkan hasil wawancara, diidentifikasi 8 nomor yang dimiskonsepsikan
siswa dalam memahami konsep sel, yang ditabulasikan pada tabel 4.4.
Tabel 4.3 Miskonsepsi dan Alasan Miskonsepsi Siswa
No. SubkonsepNo.
SoalMiskonsepsi Alasan
1. Struktur dan
fungsi sel
2 Sel berfungsi sebagai unit
struktural terkecil, unit
fungsional, dan unit
genetik.
Sel ikut berperan dalam
pewarisan keturunan,
sebagai fungsi unit
genetik.
Unit genetik lebih spesifik
jika dibandingkan denganunit hereditas.
8 Sel berfungsi sebagai unit
hereditas karena sel
melakukan proses
kehidupan, bukan sebagai
unit fungsional.
Perbanyakan keturunan
merupakan bagian dari
kegiatan proses kehidupan.
Sel sebagai unit struktural
dasar makhluk hidup
karena terdapat pada tubuh
makhluk hidup dan sel
melakukan proses hidup
agar makhluk hidup dapat
melangsungkankehidupannya.
Sel sebagai unit dasar
makhluk hidup karena sel
melakukan proses
kehidupan.
Sel merupakan bagian
tubuh dan melakukan
proses hidup agar dapat
melangsungkan
kehidupannya.
3. Organel sel
tumbuhan
dan hewan
11 Permeabel adalah sifat
membran yang elastis.
Menganggap kata “able”
dari kata permeable
dengan pengertian lentur
atau elastis.
Permeabel adalah sifat
membran yang tidak
dapat dilalui oleh molekul
dan air.
Karena semipermeabel,
selektif permeabel, dan
permeabel memiliki
pengertian yang berbeda.
18 Menentukan nama dan
fungsi organel
berdasarkan kemiripan
bentuk.
Menganggap sentriol dan
sitoskeleton memiliki
fungsi spesifik yang sama
karena kemiripan bentuk
organel yang seperti
tabung.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 60/182
45
No. SubkonsepNo.
SoalMiskonsepsi Alasan
22 Urutan sintesis proteindan lipid adalah badan
golgi, REK, REH, dan
membran sel.
Urutan posisi organel daridalam ke luar. Diawali dari
badan golgi.
Urutan ekskresi protein
dan lipid adalah REH,
REK , badan golgi, dan
membran sel.
Urutan organel dalam
proses ekskresi protein dan
lipid berasal dari REH.
4. Mekanisme
transpor
pada
membran
30 Peristiwa osmosis yang
terjadi pada sel tumbuhan
disebut dengan osmolisis.
Peristiwa osmosis pada sel
tumbuhan adalah osmolisis
dan hipertonis adalah
tingginya konsentrasi pada
pelarut.
31 Osmosis adalah peristiwa
perpindahan air melalui
membran permeabel.
Osmosis perpindahan air
dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah melalui
membran permeabel.
Osmosis merupakan
peristiwa perpindahan zat
terlarut melalui membran
permeabel.
Osmosis merupakan
peristiwa perpindahan zat
terlarut melalui membran
permeabel.
35 Sepuluh persen lebihhipertonis
dibandingankan dengan
lima belas persen.
Volume air pada sisisepuluh persen (A) lebih
banyak.
Sepuluh persen lebih
hipertonis
dibandingankah dengan
lima belas persen.
Volume air pada sisi (A)
lebih banyak, sehingga zat
terlarut yang terdapat lebih
banyak dari sisi yang
volume airnya lebih sedikit
(15%).
B.
Pembahasan Terhadap Hasil Penelitian
Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan bahwa metode CRI efektif
untuk menganalisis siswa yang mengalami miskonsepsi. Adapun dalam
pengelompokannya, tingkat pemahaman siswa dianalisis berdasarkan tingkat
pemahaman siswa secara individu (tabel 4.1) dan tingkat pemahaman siswa secara
kelompok (tabel 4.2). Siswa mengalami miskonsepsi atau tidak paham konsep
dapat dibedakan dengan melihat benar atau tidaknya jawaban suatu butir soal dan
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 61/182
46
melihat tinggi atau rendahnya indeks kepastian jawaban (CRI) yang siswa berikan
sehingga menghasilkan data persentase siswa berdasarkan jawaban dan indeks
(CRI) dalam kategori paham, miskonsepsi, tidak paham konsep. Data dari hasil
analisis tersebut dapat digunakan untuk memperoleh data wawancara diagnosis
selanjutnya.
Untuk mengetahui butir soal yang dimiskonsepsikan siswa dan tidak
dipahami siswa dapat diketahui dengan cara menghitung nilai CRI untuk jawaban
salah kemudian dikombinasikan dengan nilai fraksi yang dapat dilihat pada tabel
4.2.
Persentase siswa yang paham konsep, miskonsepsi, dan tidak paham konsep
pada tiap-tiap butir soal yang diujikan pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 38
soal masing-masing subkonsep masih banyak yang dimiskonsepsikan siswa dan
juga banyak yang siswa pahami, sedangkan siswa yang tidak paham konsep
jumlahnya sedikit. Tabel 4.4 menunjukkan soal yang dominan paham konsep,
tidak paham konsep, dan miskonsepsi.
Tabel 4.4 Kelompok Soal Paham Konsep, Tidak Paham Konsep, dan
Miskonsepsi1
Kategori Nomor Soal
Paham konsep 3, 4, 5, 7, 9, 10, 16, 17, 19, 20, 21, 24, 25, 26, 28,
32, 36, 37
Miskonsepsi 2, 8, 11, 12, 13, 18, 22, 30, 31, 33, 34, 35, 38
Tidak paham konsep 14, 23, 27, 29
Berdasarkan tabel 4.1 soal yang menunjukkan tingginya persentase siswa
paham konsep adalah pada nomor 26 yaitu sebesar 80 %. Konsep yang
menunjukkan siswa mengalami miskonsepsi dengan persentase tinggi terdapat
pada nomor 2 yaitu dengan persentase 77,5 %, sedangkan soal yang tidak
dipahami oleh siswa yaitu nomor 29 dengan persentase 43,75 %. Rata-rata
persentase siswa paham konsep, miskonsepsi, dan tidak paham pada tiap
subkonsep dapat dilihat pada gambar 4.1.
1Lampiran 4, h. 109-119.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 62/182
47
Gambar 4.1 Grafik Persentase Tingkat Pemahaman Siswa pada Subkonsep
Sel dengan P (Paham), M (Miskonsepsi), dan TP (Tidak Paham)
Gambar 4.1 menunjukkan tingginya persentase siswa paham konsep,
miskonsepsi, dan tidak paham konsep pada setiap subkonsep. Dari grafik tersebut
dapat diketahui bahwa 61,25 % siswa miskonsepsi mengenai komponen kimiawi
sel, 33,21 % siswa miskonsepsi tentang struktur dan fungsi sel, 31,75 % siswa
miskonsepsi pada konsep organel sel dan tumbuhan dan 31,67 % siswa
miskonsepsi pada konsep mekanisme transpor pada membran.
Berbeda dengan tabel 4.1 yang membedakan persentase siswa paham konsep,
miskonsepsi, dan tidak paham konsep berdasarkan, tabel 4.2 merupakan tabel
yang membedakan nomor soal yang mengalami miskonsepsi dan tidak paham
konsep berdasarkan perbandingan nilai CRI untuk jawaban salah dikaitkan dengan
jumlah fraksi yang dapat dilihat pada gambar 4.2.
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
Struktur dan fungsi
sel
Organel sel tumbuhan
dan hewan
Mekanisme transpor
pada membran
P e r s e n t a s e
P
M
TP
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 64/182
49
Gambar 4.2 menunjukkan nilai CRIs (CRI untuk jawaban salah) per butir soal
yang dihubungkan dengan fraksi (jumlah siswa yang menjawab benar) pada setiap
sub konsep. Subkonsep A adalah komponen kimiawi sel, subkonsep B adalah
struktur dan fungsi sel, subkonsep C adalah organel sel tumbuhan dan hewan, dan
subkonsep D adalah mekanisme transpor pada membran. Tujuannya dibuat grafik
tersebut adalah untuk mempermudah dalam melihat butir soal yang tidak
dipahami dan butir soal yang dimiskonsepsikan siswa.
Hasan, dkk menggunakan garis ambang pada angka 2,5 sebagai penentu nilai
CRIs tinggi atau rendah. Seperti pada tabel 3. 10, nilai CRI yang berada di atas
atau di bawah ambang 2,5 dipertimbangkan dengan menggunakan jumlah fraksi.
Ambang tersebut dimaksudkan untuk menentukan salah satu kemungkinan (tinggi
atau rendah) di zona yang tidak dapat ditentukan yaitu kisaran angka 2 sampai 3.2
Pada soal nomor 26 nilai CRIs sebesar 2,38 ( CRI < 2,5) hal ini
mengindikasikan bahwa siswa cenderung memiliki keyakinan yang rendah dalam
menjawab pertanyaan tersebut atau tidak paham konsep. Hal tersebut didukung
dengan banyaknya jumlah siswa yang menjawab benar yaitu sejumlah 72 siswa
atau sebesar 0,90 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa hanya 0,1 % siswa yang
mengalami kesulitan dalam menjawab soal nomor 26. Sehingga dapat diputuskan
bahwa pada nomor ini siswa tidak paham konsep.
Pada pertanyaan nomor 17, nilai CRIs sebesar 2,18 dan nilai fraksi 0,86.
Berdasarkan tabel 3.10, nomor tersebut termasuk pada kategori wrong low (WL)
atau tidak paham konsep. Hal tersebut menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil
siswa yang mengalami kesulitan (miskonsepsi) dalam menjawab nomor tiga, hal
tersebut kemungkinan disebabkan tidak pahamnya konsep pada siswa.
Pertanyaan nomor tiga nilai CRIs sebesar 2,73 dengan nilai fraksi 0,74.
Seperti yang diuraikan pada paragraf sebelumnya. Nilai CRIs pada nomor ini
berada pada zona 2-3. Berdasarkan ambang 2,5 dan nilai fraksi sebanyak 59 siswa
menjawab benar. Sebaliknya, 0,26 % atau hanya sebanyak 21 siswa yang
2Saleem Hasan, et.al, “Misconceptions and the Certainty of Response Index (CRI)”, Journal of
Phys. Educ, Vol. 5, 1999, h. 297.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 65/182
50
kesulitan dalam menjawab soal. Hal tersebut mengindikasikan bahwa siswa
cenderung tidak paham konsep.
Sedangkan nomor 30 nilai CRIs sebesar 2,58. Nilai CRIs pada nomor ini juga
berada pada zona 2-3. Berdasarkan ambang 2,5 dan nilai fraksinya yang sebesar
0,09 % atau hanya sebanyak 8 dari 80 siswa yang menjawab benar. Pada nomor
ini nilai CRIs siswa dikatakan relatif tinggi karena jumlah siswa yang menjawab
benar sangat rendah, hal tersebut mengindikasikan bahwa siswa cenderung
miskonsepsi.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka setiap butir soal dapat dikategorikan
ke dalam dua kelompok yaitu butir soal yang dimiskonsepsikan siswa dan butir
soal yang tidak dipahami siswa. Rekapitulasi data tersebut dapat dilihat pada tabel
4.5.
Tabel 4.5 Rekapitulasi Butir Soal Kategori Miskonsepsi dan Tidak Paham
Konsep Berdasarkan Nilai CRIs dan F pada Konsep Sel
Kategori Nomor Soal
Miskonsepsi 2, 4, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 18, 20, 21, 22,
25, 28, 29, 30, 31, 33, 34, 35, 36, 37, 38.
Tidak paham konsep 3, 5, 17, 19, 23, 24, 26, 27, 32.
1. Analisis Miskonsepsi yang Terjadi pada Siswa
Setelah diketahui pengelompokkan tingkat pemahaman siswa melalui tes
objektif menggunakan CRI, maka dapat diketahui siswa yang mengalami
miskonsepsi. Selanjutnya peneliti melakukan tahap wawancara pada siswa yang
teridentifikasi miskonsepsi untuk mengetahui alasan siswa sehingga mereka
mengalami miskonsepsi pada konsep sel. Hasil wawancaranya yaitu sebagai berikut:
a. Struktur dan Fungsi Sel
Untuk mengetahui pemahaman siswa tentang subkonsep komponen kimiawi
sel digunakan soal nomor 2, 3, 4, 5, 7, dan 8. Persentase miskonsepsi siswa
tertinggi diperoleh pada nomor 2, dan 8 yaitu sebesar 77,5 % dan 41,25 %.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 66/182
51
Pada soal nomor dua siswa diminta untuk menyebutkan macam-macam
fungsi unit sel. Soal ini merupakan nomor yang paling banyak dimiskonsepsikan
siswa yaitu dengan persentase 77,5 %, hal ini juga didukung dengan rendahnya
fraksi yaitu sebesar 0,09 atau hanya terdapat 7 siswa yang dapat menjawab
pertanyaan tersebut dengan benar. Selain itu, ketika dicari nilai CRIs pada nomor
ini didapatkan nilai sebesar 3,33 (> 2,5) sehingga dapat disimpulkan bahwa nomor
ini merupakan nomor yang dimiskonsepsikan siswa. Berdasarkan hasil wawancara
yang peneliti lakukan, Interviewee 9 memilih jawaban unit struktural terkecil, unit
fungsional, dan unit genetik. Alasannya memilih jawaban tersebut adalah karena
sel memiliki fungsi sebagai bagian terkecil dari makhluk hidup yaitu sebagai unit
struktural, sel menjalankan fungsi-fungsi dalam sel yaitu fungsi sebagai unit
fungsional, dan sel ikut berperan dalam pewarisan keturunan, sebagai fungsi unit
genetik. Pada pertanyaan ini siswa salah dalam menjawab fungsi sel sebagai unit
genetik dan Interviewee yakin atas jawabannya tersebut. Kemudian wawancara
dilanjutkan dilakukan pada Interviewee 17 berikut merupakan dialog antara
peneliti dan Interviewee :
Interviewer : “Apa jawaban yang Anda berikan dan jelaskan alasannya!”
Interviewee 17 : “A.”
Interviewer : “Apa alasannya, mengapa kamu memilih A daripada B,
yang berbeda di antara keduanya hanya terletak pada fungsi
terakhir yaitu unit genetik dan unit hereditas. Apakah
keduanya berbeda?”
Interviewee 17 : “Perbedaannya, karena kalau genetik itu adalah gen. Jadi
sifatnya lebih spesifik dan inti. Sedangkan hereditas itu
berkaitan dengan keturunan, lingkupnya masih terlalu besar,
sedangkan sel tersebut ukurannya kecil. Tidak sesuai
dengan fungsinya sebagai unit hereditas. Jadi saya pilih A, bukan B.”
Berdasarkan hasil kedua wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa
tidak utuh dalam memahami konsep. Siswa hanya memahami konsep secara
parsial, tanpa mendalaminya kembali, sehingga siswa tertukar dalam memilih
jawaban. Siswa berusaha menghubungkan konsep tersebut dengan pola
pikirannya, yaitu menghubungkan istilah unit genetik dengan istilah unit
hereditas. Seperti yang dikemukakan Arons, hal tersebut dapat dikelompokkan ke
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 68/182
53
Pada kedua nomor tersebut persentase miskonsepsi cukup tinggi, hal ini
dapat disebabkan karena ketika di dalam proses belajar mengajar guru tidak
menekankan subkonsep ini dalam proses belajar mengajar, hal tersebut dapat
dilihat pada RPP yang guru gunakan. Sehingga kemungkinan hal tersebut
merupakan salah satu faktor yang menyebabkan siswa miskonsepsi.
b. Organel Sel Tumbuhan dan Hewan
Untuk mengetahui pemahaman siswa tentang subkonsep komponen kimiawi
sel digunakan soal nomor 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, dan 23.
Persentase miskonsepsi siswa tertinggi diperoleh pada nomor 11, 18, dan 22 yaitu
sebesar 51,25 %, 46,52 %, dan 58,75 %.
Pada soal nomor 11 siswa diminta untuk menjelaskan sifat struktur membran
sel tumbuhan dan sel hewan, yaitu permeabel. Pada nomor ini persentase siswa
yang mengalami miskonsepsi pada nomor ini sebesar 51,25 %. Berdasarkan data
yang terdapat pada tabel 4.2 dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang menjawab
benar sebanyak 32 siswa atau fraksinya sebesar 0,4. Selain itu, nilai CRIs pada
nomor sebelas ini sebesar 3.25 atau lebih besar di atas ambang 2,5. Hal ini
menunjukkan bahwa pada nomor ini terdapat miskonsepsi. Berdasarkan
wawancara peneliti dengan Interviewee 12, Interviewee menjawab permeabel
adalah sifat yang tidak dapat dilalui oleh air dan molekul pada soal tersebut,
alasannya karena permeabel berarti membran bersifat tidak dapat dilalui oleh air
dan molekul. Kemudian peneliti menemukan Interviewee 17 yang memilih
jawaban A, dibawah ini merupakan dialog pendukung peneliti dengan Interviewee
17:
Interviewer : “Pada pertanyaan ini kamu memilih jawaban apa dan apa
alasannya.”
Interviewee 17 : “A. Karena ketika mendengar kata permeabel, saya selalu
terlintas kata elastis.”
Interviewer : “Mengapa bisa seperti itu?”
Interviewee 17 : “Karena dalam istilah tersebut terdapat kata “able” yang
kemungkinan berarti dapat atau bisa mengarah kepada
suatu kelenturan sehingga saya berpikir bahwa permeabel
itu adalah elastis.”
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 69/182
54
Hasil wawancara tersebut terlihat bahwa siswa menarik pengertian dari penggalan
kata ‘able’ yang terdapat pada kata permeabel. Sehingga dapat dikatakan bahwa
siswa memiliki cara berpikir atau gagasan yang mempunyai banyak konotasi dan
bersifat global.7 Seperti yang dikemukakan Arons, hal tersebut dapat
dikelompokkan ke dalam miskonsepsi pemikiran asosiatif siswa.8 Berpikir
asosiatif yaitu berpikir dengan cara mengasosiasikan sesuatu dengan yang
lainnya.9 Oleh sebab itu bagi setiap individu adalah penting untuk memahami
suatu konsep dengan tepat agar tidak timbul miskonsepsi ketika
mengasosiasikannya.
Pada soal nomor 18 siswa diminta untuk menyebutkan fungsi organel sel
tumbuhan dan hewan melalui sebuah gambar, pada soal ini siswa diminta untuk
melihat gambar dan menyebutkan fungsinya dan hanya 19 siswa dapat
menjawabnya dengan benar atau fraksinya sebesar 0,28. Persentase miskonsepsi
pada nomor ini sebesar 46,25 % dan nilai CRIs sebesar 2,87. Karena pada nomor
tersebut nilai fraksinya rendah maka diputuskan bahwa nomor tersebut merupakan
soal yang dimiskonsepsikan. Di bawah ini merupakan percakapan antara peneliti
dengan Interviewee 66 yang menunjukkan bahwa Interviewee tersebut mengalami
miskonsepsi:
Interviewer : “Apa jawaban yang Anda berikan dan jelaskan alasannya!.”
Interviewee
66
: “A, itu merupakan gambar sitoskeleton. Siteskeleton
memiliki bentuk seperti tabung-tabung.”
Interviewer : “Apakah kamu yakin itu fungsi sitoskeleton?”
Interviewee
66
: “Ya, dari bentuknya itu adalah sitoskeleton. Siteskeleton
memiliki bentuk seperti tabung-tabung.”
Interviewer : “Apakah kamu yakin?”
Interviewee66 : “Ya.”
Dari percakapan tersebut terbukti bahwa siswa mengalami miskonsepsi. Pada
gambar yang tercantum pada soal tersebut secara spesifik merupakan gambar
sentriol, meskipun sentriol merupakan salah satu bagian dari siteskeleton. Hal ini
sekali lagi membuktikan pernyataan Driver bahwa siswa merasa tidak
7 Ibid ., h. 155.8Suparno, op. cit., h. 35.
9Syah, op. cit., h. 118.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 70/182
55
membutuhkan pandangan yang koheren, karena prediksi tentang sesuatu yang
praktis kelihatannya lebih dari cukup.10
Pada soal nomor 22 siswa diminta untuk mengurutkan fungsi organel. Sel
tumbuhan dan hewan pada suatu proses, seperti pada soal berikut:
Pada soal nomor ini siswa yang mengalami miskonsepsi sebanyak 58,75 %
dan nilai CRIs sebesar 2, 83 dengan fraksi 0,11. Karena nilai fraksi rendah, dan
nilai CRIs berada di atas 2,5 maka diputuskan nomor ini sebagai nomor yang
dimiskonsepsikan.
Berdasarkan hasil identifikasi CRI, Interviewee 12 dengan nilai CRI 4 untuk
jawaban salah pada nomor 22 menjelaskan bahwa tahapan sekresi protein dan
lipid berawal dari badan golgi, REK, REH, kemudian membran sel, karena
begitulah urutan posisi organel dari dalam ke luar, diawali dari badan golgi.
Jawaban Interviewee 50 berbeda dengan Interviewee 12, ia mengatakan bahwa
urutan peristiwa ekskresi lipid dan protein adalah RE halus, RE kasar, badan
golgi, dan membran sel. Dari hasil wawancara tersebut membuktikan bahwa siswa
siswa masih memahami konsep secara parsial atau tidak utuh. Sehingga siswa
kesulitan dalam memberikan alasan.
c. Mekanisme Transpor pada Membran
Untuk mengetahui pemahaman siswa tentang subkonsep komponen kimiawi
sel digunakan soal nomor 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, dan
38. Persentase miskonsepsi siswa tertinggi diperoleh pada nomor 30, 31, dan 35
yaitu sebesar 52,5 %, 51,25 %, dan 48,75 %.
10Dahar, op. cit., h. 154.
Gambar 4.3 Soal Tes Nomor 22
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 71/182
56
Pada soal nomor 30 siswa diminta untuk menemukan mekanisme transpor
pada membran (osmosis). Persentase siswa yang mengalami miskonsepsi sebesar
52,5 % dengan nilai fraksi sebesar 0,09 atau hanya tujuh orang yang dapat
menjawab dengan benar serta didukung dengan tingginya nilai CRIs (> 2,5) yaitu
2,58. Soal tersebut mendeskripsikan peristiwa osmosis yang terjadi pada sel
tumbuhan, yaitu turgid. Interviewee 5 dengan nilai CRI 3 menjawab soal dengan
istilah osmolisis. Namun siswa memiliki keyakinan bahwa osmolisis merupakan
peristiwa osmosis. Kemudian ketika ditanyakan lebih lanjut apa yang dimaksud
dengan hipertonik, Interviewee 5 menjawab hipertonik adalah tingginya
konsentrasi zat pelarut pada suatu larutan. Dari hasil wawancara tersebut dapat
diketahui bahwa siswa berusaha untuk memberikan jawaban namun dengan
reasoning atau alasan yang tidak lengkap sehingga menimbulkan miskonsepsi.
Pada soal nomor 31 siswa diminta untuk menghubungkan mekanisme
transpor yaitu istilah osmosis dan difusi air. Pada soal ini sebesar 51,25 % siswa
mengalami miskonsepsi. Selain itu, nomor ini memiliki nilai fraksi sebesar 0,29
atau hanya 23 siswa yang dapat menjawab nomor ini dengan benar, serta
didukung dengan tingginya nilai CRIs yaitu sebesar 3,01.
Berdasarkan hasil wawancara terkait nomor 31, didapatkan Interviewee 1
memilih jawaban bahwa osmosis disebut juga difusi air karena hanya air yang
melewati selaput permeabel. Ketika peneliti menanyakan apakah siswa dapat
menjelaskan pengertian osmosis, kemudian siswa menjawab osmosis adalah
perpindahan molekul air dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah melalui
membran permeabel. Dari penjelasannya, jelas terlihat bahwa Interviewee
menjelaskan pengertian osmosis dengan pengertian yang tidak tepat. Jawaban
yang lebih kurang sama dinyatakan juga oleh Interviewee 103 yang menjawab
soal nomor 31 dengan jawaban A, dan menjelaskan bahwa osmosis adalah
perpindahan zat terlarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah melewati
selaput permeabel. Dari jawaban kedua Interviewee tersebut dapat dilihat bahwa
siswa belum memahami pengertian dari osmosis. atau masih memahami konsep
secara tidak utuh.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 72/182
57
Pada soal nomor 35 siswa diminta untuk memutuskan mekanisme tranpor
pada membran (osmosis). Nomor ini dikatakan nomor yang dimiskonsepsikan
siswa karena persentase siswa yang mengalami miskonsepsi sebesar 48, 75 % dan
didukung dengan rendahnya nilai fraksi yaitu sebesar 0,35 atau sebanyak 28 siswa
saja yang menjawab benar. Selain itu nilai CRIs pada nomor tersebut sebesar 2,98.
Maka berdasarkan ambang 2,5 disimpulkan bahwa nomor 35 merupakan nomor
yang dimiskonsepsikan siswa.
Interviewee 113 menjawab bahwa sisi A lebih hipertonis karena partikel zat
terlarut pada sisi A lebih sedikit. Dari jawaban siswa, diketahui bahwa siswa
tertukar mengenai pengertian hipotonis dan hipertonis. Selain itu, interviewee 113
juga berpendapat bahwa yang memiliki konsentrasi rendah itu adalah yang
memiliki volume air paling banyak, dan beranggapan larutan tersebut dinamakan
sebagai larutan hipertonis. Interviewee 93 berpendapat bahwa sisi A (hipotonis)
disebut dengan larutan hipertonis, karena partikel zat terlarut lebih banyak dengan
alasan air pada sisi A lebih banyak daripada sisi B, dengan begitu pada sisi A
lebih banyak zat terlarutnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa hipertonis itu adalah
dilihat dari banyak atau tingginya larutan. Hal ini jelas merupakan miskonsepsi.
Karena sisi A tersebut disebut dengan hipotonis yaitu rendahnya konsentrasi zat
terlarut pada suatu larutan.
Dari hasil analisis miskonsepsi yang terjadi pada siswa tersebut, dapat
disimpulkan bahwa siswa masih memahami konsep secara parsial atau tidak utuh.
Pemahaman siswa yang parsial menyebabkan siswa tidak memberikan alasan
yang lengkap. Selain itu beberapa siswa masih salah dalam menginterpretasikan
istilah dalam konsep sel dimana untuk satu hal yang sama dianggap berbeda oleh
siswa, karena terdapat istilah tersebut pada konsep lain yang dianggap tidak ada
kaitannya.11 Seperti yang tertera pada tabel 2.1, pada penelitian ini umumnya
siswa mengalami miskonsepsi yang disebabkan oleh, pemikiran asosiatif,
reasoning yang tidak lengkap atau tidak tepat, menggunakan pengalaman siswa
yang salah sebagai konsepsi, serta membuat kesimpulan berdasarkan apa yang
11 Ibid ., h. 155.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 73/182
58
tampak saja. Maka dapat dikatakan bahwa siswa masih belum memahami konsep
secara utuh atau tidak lengkap.
Piaget dalam teori kognitifnya menyatakan bahwa siswa yang masih berada
dalam tahap konkret masih akan terbatas dalam mengkonstruksi pengetahuannya,
terlebih dalam konsep yang abstrak. Siswa belum dapat dengan mudah
menggeneralisasi, mengabstraksi, dan berpikir sistematis logis. Dalam tahap
tersebut, konsepsi siswa tidak lengkap atau bahkan salah konsep.12Sedangkan
menurut Comins, penalaran siswa yang tidak lengkap disebabkan karena
informasi atau data yang diperoleh tidak lengkap, akibatnya siswa menarik
kesimpulan secara salah dan hal ini dapat menyebabkan timbulnya miskonsepsi
pada siswa.13Penjelasan di atas membuktikan bahwa wawancara diagnosis efektif
digunakan untuk mendukung metode CRI dalam menganalisis miskonsepsi yang
terjadi pada siswa.
12Suparno, op. cit., h. 33.
13 Ibid.,h. 38.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 74/182
59
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
miskonsepsi masih ditemukan pada semua konsep sel, yang meliputi komponen
kimiawi sel sebesar 61,3 %, struktur dan fungsi sel sebesar 33,23 %, organel sel
tumbuhan dan hewan sebesar 31,78 %, dan mekanisme transpor pada membran
sebesar 31, 69 %. Sedangkan berdasarkan alasan siswa pada hasil wawancara,miskonsepsi tersebut disebabkan karena siswa menguasai konsep tidak utuh dan
menghubungkan satu konsep dengan konsep lain dengan pemahaman parsial,
sehingga siswa membuat kesimpulan yang salah.
B. Saran
Dari hasil penelitian, maka peneliti memiliki saran:
1.
Bagi pelajar hendaknya meningkatkan motivasi untuk memahami konsepsecara utuh.
2.
Bagi guru dapat melakukan apersepsi yang berkaitan dengan konsep
pembelajaran pada saat awal pembelajaran. Sehingga siswa mendapatkan
gambaran konsep awal yang benar untuk mempelajari konsep-konsep
selanjutnya. Selain itu, apabila ditemukan miskonsepsi pada siswa,
hendaknya guru memperbaiki miskonsepsi tersebut dengan cara menjelaskan
konsep yang benar kepada siswa.
3. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk
penelitian remediasi penanggulangan miskonsepsi.
4. Bagi pembaca, metode CRI (Certainty of Response Index) dan wawancara
diagnosis diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk melakukan
penelitian analisis miskonsepsi.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 75/182
60
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Rosdakarya, Cet. III, 2011.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi
Aksara, Cet. I, 2012.
_____________. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: Rineka
Cipta, Cet. XIV, 2010.
Berg, Ed Van Den. “Alternative Conceptions in Physics and Remediation Version
4.3”. Course Material. Philippines. 2004.
Bahar, Mehmet. Misconceptions in Biology Education and conceptual Change
Strategies, Kuram ve Uygulamada Egitim Bilimleri/Educational Sciences:
Theory and Practice. Vol. I, 2003. http://jurnal.pdii.lipi.go.id/index.php/
Search.html?act= tampil&id= 38918&idc=32, 25 September 2013.
Campbell, et.al . Biologi, Terj. dari Biology oleh Amalia. Jakarta: Erlangga, Cet.
V, 2002.
Dahar, Ratna Wilis. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga,
2011.
DetikNews (M. Rizki Maulana). “ Indonesia Masih Lemah dalam Mutu
Pendidikan & Kualitas Lulusan”, http://news.detik.com/read/2012/12/
26/131704/2126881/10//Indonesia-masih-lemah-dalam-mutu-pendidikan-
kualitas-lulusan, 25 September 2013.
Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar Edisi II. Jakarta: Rineka Cipta, Cet.
III, 2011.
Fitriana, Nurayu. “Analisis Miskonsepsi Siswa SMA Kelas XI pada Konsep
Stoikiometri”, Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2012. tidak dipublikasikan.
Hasan, Saleem et.al . Misconceptions and the Certainty of Response Index (CRI),
Journal of Phys. Educ. Vol. V, 1999.
Kustiyah. Miskonsepsi Difusi dan Osmosis pada Siswa MAN Model. Jurnal
Ilmiah Guru Kanderang Tingang . Vol. I, 2007.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 76/182
61
Liliawati, Winny., dan Ramalis, Taufik R. Identifikasi Miskonsepsi Materi IPBA
di SMA dengan Menggunakan CRI (Certaintly of Response Index) dalam
Upaya Perbaikan Urutan Pemberian Materi IPBA Pada KTSP. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Vol. VI, 2008.
Ormrod, Jeanne Ellis. Psikologi pendidikan membantu siswa tumbuh dan
berkembang. Jilid I. Jakarta: Erlangga, 2009.
Pratiwi, dkk. Biologi untuk SMA Kelas XI . Jakarta: Erlangga, 2007.
Rozak, Abd., dan Fatra, Maifalinda. Perangkat dan evaluasi pembelajaran.
Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Cet. III, 2012.
Sabli, Dang. “Analisis Miskonsepsi Siswa Madrasah Aliyah (MA) Kelas X padaSubkonsep Pencemaran Lingkungan”, Skripsi pada Universitas Pendidikan
Indonesia, 2009. tidak dipublikasikan.
Sidauruk, Suandi. Miskonsepsi siswa SMU Negeri Kotamadya Palangkaraya
Terhadap Konsep Materi, Hukum Kekekalan Masa, dan Periodik. Jurnal
Penelitian Kependidikan. Vol. 2, 1999.
____________. Kesalahan Siswa SMA Memahami Konsep Persamaan Reaksi
Kimia, Jurnal Penelitian Kependidikan (JPP). Vol.6, 2006.
Siregar, Eveline., dan Nara, Hartini. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:
Penerbit Ghalia Indonesia, Cet. I, 2010.
Slavin, Robert E. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik . Jakarta: PT. Indeks,
Cet. I, 2011.
Sofyan, Ahmad, Feronika, Tonih., dan Milama, Burhanudin. Evaluasi
Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.
Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press, Cet.XXII, 2010.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R & D. Jakarta: Alfabeta, Cet. IV, 2008.
Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Program
Paskasarjana Universitas Pendidikan Indonesia & Rosda, Cet. 7, 2011.
Suparno, Paul. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius,
1997.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 77/182
62
____________. Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika.
Jakarta: PT. Grasindo, Cet. I, 2005.
Taufiq, Muhammad. Remediasi Miskonsepsi Mahasiswa Calon Guru Fisika pada
Konsep Gaya Melalui Penerapan Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E,
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia JPII1. Vol. 2, 2012.
Tayubi, Yuyu R. Identifikasi Miskonsepsi pada Konsep-Konsep Fisika
Menggunakan Certainty of Response Index (CRI). Jurnal Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia. Vol. 24, 2005.
Tekkaya, Ceren. Misconception as Barrier to Understanding Biology. Hacettepe
Universitesi Egitim Fakultesi Dergisi. Vol. 23, 2002.
http://www.efdergi.hacettepe.edu.tr/200223 ceren%20tekkaya.pdf, 25September 2013.
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI. Ilmu dan aplikasi pendidikan bagian
III : Pendidikan Disiplin Ilmu. Bandung: PT. Imtima, Cet. II, 2007.
Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif . Jakarta: Kencana,
Cet. IV, 2011.
Tirtarahardja, Umar., dan Sulo, S. L. La. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta, Cet. I, 2005.
Wirawan. Evaluasi Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi. Jakarta:
Rajawali Press, Cet. II. 2012.
Zulfiani, dkk. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN
Jakarta, Cet. I, 2009.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 79/182
64
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XI (Sebelas)/ 1
Pertemuan : 1 dan 2
Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran
Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil
kehidupan
Kompetensi Dasar : 1.1 Mendeskripsikan komponen kimiawi sel, struktur dan
fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan.
Tujuan : 1. Siswa mampu menceritakan sejarah penemuan sel beserta
teori yang muncul sejak penemuan mikroskop hingga
saat ini melalui peta konsep.
2. Siswa mampu menjelaskan perbedaan sel mati dan selhidup, sel hewan dan sel tumbuhan, serta sel prokariotik
dan sel eukariotik
I. Indikator
Membuat peta konsep sejarah penemuan sel dan organel sel.
Menceritakan perkembangan teori sel.
Membandingkan struktur sel hidup dan sel mati.
Membandingkan struktur sel hewan dan sel tumbuhan
Menjelaskan struktur dan fungsi organel sel.
Mendeskripsikan perbedaan struktur sel prokariotik dan sel eukariotik
II. Materi Ajar
Sejarah penemuan sel dan teori sel.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 80/182
65
Struktur sel dan fungsi sel dan organel-organelnya
Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan
Sel prokariotik dan sel eukariotik
III. Metode Pembelajaran
Pengamatan-diskusi-penugasan
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 jam pembelajaran)
A. Kegiatan awal (10 menit)
Guru memberi pengantar ruang lingkup materi tentang sel.
Guru meminta siswa melakukan pengamatan sel dengan menggunakan
gambar di lembar Kegiatan.
B. Kegiatan inti (70 menit)
Guru membuat peta konsep terkait sejarah penemuan sel dan organelnya.
Siswa berkelompok memainkan whispering game (berbisik).
Siswa secara berkelompok mempresentasikan salah satu penemu sel/organel
sel beserta teorinya.
Siswa mencatat hasil presentasi setiap kelompok.
Siswa mengisi lembar kegiatan terkait sejarah penemuan sel dan organel.
C. Kegiatan akhir (10 menit)
Siswa dan guru menyimpulkan sejarah penemuan sel dan organel.
Siswa diminta mencari perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan.
Siswa mengumpulkan lembar kegiatan tentang sel, sejarah dan teori sel.
Pertemuan 2 (2 jam pelajaran)
A.
Kegiatan awal (10 menit) Guru menanyakan kembali perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan.
B. Kegiatan Inti (70 menit)
Guru menunjukkan gambar sel-sel gabus dan sel hewan/sel tumbuhan.
Siswa diminta membedakan sel hewan/sel tumbuhan dengan sel gabus.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 81/182
66
Siswa diminta memberi nama bagian-bagian sel hewan dan tumbuhan dan
fungsinya
Guru menunjukkan gambar sel bakteri.
Siswa diminta membedakan struktur sel hewan/sel tumbuhan dengan sel
bakteri.
Siswa menyimpulkan perbedaan sel eukariotik dan sel prokariotik.
C. Kegiatan Akhir (10 menit)
Siswa bersama guru menyimpulkan perbedaan sel hidup dan sel mati, sel
hewan dan sel tumbuhan, serta sel eukariotik dan sel prokariotik.
V.
Alat/Bahan/Sumber
Buku Biologi XI, D.A Pertiwi dkk, Erlangga.2012
Buku Biologi XI, Dyah Aryulina, Esis, Bab 1
Lembar Kegiatan Sel, sejarah dan teori sel
VI. Penilaian
Lembar Kegiatan
Uji kompetensi tertulis
Tangerang Selatan, 1 Juli 2013
Mengetahui,
Kepala SMA N 8 Kota Tangerang Selatan Guru Biologi
Dra. Hj. Yuliani, M.Pd Neni Handayani, S.Pd
NIP 195712191980102001 NIP 197111082005022003
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 82/182
67
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XI (Sebelas)/ 1
Pertemuan : 3
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran
Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil
kehidupan
Kompetensi Dasar : 1.2 Mengidentifikasi organel sel tumbuhan dan hewan
Tujuan : Siswa dapat mendeskripsikan struktur dan fungsi organel
organel sel
I. Indikator
Menyebutkan nama-nama organel sel pada gambar sel
Menjelaskan fungsi organel-organel sel
II. Materi Ajar
Organel-organel sel dan fungsinya
III.
Metode PembelajaranDiskusi-Penugasan
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 3 (2 jam pelajaran)
A. Kegiatan awal (20 menit)
Guru menunjukkan gambar sel berdasarkan hasil pengamatan dengan
mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
Siswa bersama guru mendiskusikan perbedaan prinsip mikroskop cahaya
dan mikroskop elektron
B. Kegiatan inti (60 menit)
Guru bersama siswa mendiskusikan organel-organel sel yang terdapat
dalam sel.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 83/182
68
Siswa bersama guru mendiskusikan dan menjelaskan struktur dan fungsi
organel- organel sel.
Siswa bersama guru mengidentifikasi perbedaan organel sel yang terdapat
dalam sel hewan dan sel tumbuhan.
C. Kegiatan akhir (10 menit)
Siswa bersama guru menyimpulkan struktur dan fungsi organel sel.
Guru menugaskan siswa utnuk membuat poster sel dengan menggunakan
Kegiatan 1.6.
V. Alat/Bahan/Sumber
Buku Biologi XI, Oman Karmana, Grafindo
Buku Biologi XI, Dyah Aryulina, Esis, Bab 1
Gambar sel
VI. Penilaian
Poster tentang sel
Uji kompetensi tertulis (dilaksanakan bersama KD 1.1)
Tangerang Selatan, 1 Juli 2013
Mengetahui,
Kepala SMA N 8 Kota Tangerang Selatan Guru Biologi
Dra. Hj. Yuliani, M.Pd Neni Handayani, S.Pd
NIP 195712191980102001 NIP 197111082005022003
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 84/182
69
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XI (Sebelas)/ 1
Pertemuan : 4 dan 5
Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran
Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur dan fungsi sel sabagai unit terkecil
kehidupan
Kompetensi Dasar : 1.3Membandingkan mekanisme transpor pada membran (difusi,
osmosis, transpor aktif, endositosis, eksositosis)
Tujuan : Siswa dapat mendeskripsikan struktur membran sel dan
transpor melalui membran
I. Indikator
Menunjukkan adanya gejala difusi dan osmosis
Mendefinisikan pengertian difusi dan osmosis
Menjelaskan mekanisme transpor aktif
Menghubungkan struktur membran sel dan fungsinya dalam transpor zat
II. Materi Ajar
Struktur membran sel
Mekanisme pengangkutan zat melalui membran sel antara lain:
1. Difusi
2. Osmosis
3.
Imbibisi4. Transpor aktif
5. Plasmolisis
III. Metode Pembelajaran
Eksperimen-Pengamatan-Diskusi
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 86/182
71
Siswa bersama guru mendiskusikan mekanisme pengangkutan melalui
membran sel.
C. Kegiatan akhir (10 menit)
Siswa bersama guru menyimpulkan proses transportasi zat melalui
membran sel.
V. Alat/Bahan/Sumber
Buku Biologi XI, Oman Karmana, Grafindo
Buku Kerja Biologi 2A, Ign. Khristiyono, Esis
Buku Biologi XI, Dyah Aryulina, Esis, Bab 1
VI.
Penilaian
Laporan hasil eksperimen
Uji kompetensi tertulis (dilaksanakan bersama KD 1.1 dan 1.2)
Tangerang Selatan, 1 Juli 2013
Mengetahui,
Kepala SMA N 8 Kota Tangerang Selatan Guru Biologi
Dra. Hj. Yuliani, M.Pd Neni Handayani, S.Pd NIP 195712191980102001 NIP 197111082005022003
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 87/182
72
Lampiran 2
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIANJenjang Sekolah : SMA/MAN
Mata Pelajaran : Biologi
Alokasi Waktu : 90 menit
Jumlah Soal : 60 soal
Bentuk Soal : Tes Objektif Pilihan gandaStandar Kompetensi : Memahami struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan
Kompetensi Dasar :
1. Mendeskripsikan komponen kimiawi sel, struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan
2. Mengidentifikasi organel sel tumbuhan dan hewan
3. Membandingkan mekanisme transpor pada membran (difusi, osmosis, transpor aktif, endositosis,
dan eksositosis
Sub Konsep IndikatorAspek Kognitif Jumlah
Soal
%
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Komponen
Kimiawi Sel
Menyebutkan komponen
kimiawi sel sebagai unit
terkecil kehidupan.
1 2 4 3 6* 7 6 10 %
Struktur dan
Fungsi Sel
Menyebutkan struktur dan
fungsi sel sebagai unit
terkecil kehidupan.
5* 10* 9*,15* 8*, 12* 13 11* 8 13,33 %
Organel Sel
Tumbuhan
dan Hewan
Menyebutkan struktur
organel sel tumbuhan dan
hewan
14*,17* 18,16*,
21
23* 20* 22* 19,25 10 16,66 %
Menjelaskan fungsi organel
sel tumbuhan dan hewan
26*,24*,
29*,28*,
27*,31
33 32* 34* 36* 35* 11 18,33 %
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 88/182
73
Sub Konsep IndikatorAspek Kognitif Jumlah
Soal
%
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Mekanisme
Transpor
Pada
Membran
Menjelaskan mekanisme
transpor pada membran
(difusi, osmosis, transpor
aktif, endositosis, dan
eksositosis)
30,37*,
39*,41*
40*,42*,
38,44,
46*
45,43*,
47*,51
*,52*,
53
48,50*,
49,54
56,55*
57* 58*,
59, 60*
25 41,66 %
Jumlah 14 11 11 11 5 8 60 100 %
% 23,33 % 18,33 % 18,33 % 18,33 % 8,33 % 13,33 % 100 %
Keterangan:
* : Jumlah soal yang valid (38 butir)
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 89/182
74
No. Indikator Indikator SoalJenjang
Kognitif
No.
SoalSoal Kunci
1. Menyebutkan
komponen
kimiawi selsebagai unitterkecil
kehidupan.
Menyebutkan
komponen
kimiawi sel
C1 1 Sel adalah bagian terkecil pada makhluk hidup, yang di
dalamnya mengandung komponen...
A.
Protein dan lipidB. OrganikC.
Anorganik
D.
Organik dan anorganik
E.
Karbohidrat, protein dan lipid
D
Memperkirakan
komponen
kimiawi yang
terdapat pada
makanan
C2 2 Setiap hari ibu Asiah memberi makan anak-anaknya
makanan yang bergizi seperti daging, jagung, dan
kacang-kacangan. Ketiga bahan makanan tersebut
secara berurutan mengandung komponen kimiawi yang
terdapat pada sel, yaitu…
A. Protein, galaktosa , dan minyakB.
Protein, karbohidrat, dan lipid
C.
Lipid, karbohidrat, dan protein
D.
Kalsium, karbohidrat, dan protein
E.
Karbohidrat, protein dan lipid
B
Menemukankelompok
senyawa organik
C3 4 Di bawah ini yang merupakan senyawa organik adalah...A. Gas
B. Air
C. Lemak
D. KarbondioksidaE.
Oksigen
C
Memilih C4 3 Perhatikan senyawa dibawah ini! D
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 90/182
75
kelompok
komponen
kimiawi
anorganik
1. Lipid
2. Gas
3. Air
4. Karbon dioksida
5. Garam-garam mineral6. Karbohidrat
7. ProteinYang termasuk komponen kimiawi anorganik adalah...
A.
1,2, 3, dan 7
B.
1,2, dan 4
C.
2,3, 5, dan 6
D.
2,3, dan 5
E. 1,4, dan 7
Mengkategorikankomponen
kimiawi yangterdapat pada
makanan dan
minuman
C5 6* Menu bekal sekolah adik adalah ayam goreng, kentang,dan sayur-sayuran beserta sebotol air mineral.
Dari fakta tersebut, makanan dan minuman yangdikonsumsi adik merupakan jenis komponen…
A.
Kimiawi organik
B.
Kimiawi anorganik
C.
Kimiawi organik dan anorganik
D.
Logam-logaman
E. Garam-garam mineral
C
Menafsirkankomponen
kimiawi selmelalui kelainan
C6 7 Si A mengalami kelainan penyakit busung lapar.Badannya lemah, kulitnya keriput, hampir tidak
berdaging (kurus sekali), sehingga tulang-belulangnyasangat jelas terlihat.
Dengan demikian Si A kekurangan komponen kimiawi
sel…
A
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 92/182
77
C. Unit hereditas
D. Unit fungsional dan unit genetik
E. Unit fungsional dan unit struktural terkecil.
Mengidentifikasi
fungsi sel melalui
peranan sel
C3 15* Sel melakukan kegiatan proses hidup seperti respirasi,
ekskresi, dan transportasi. Sehingga sel berfungsi
sebagai…
A.
Unit struktural terkecil bagi tubuh makhluk hidupB. Penurun sifat genetis
C. Kantung
D. Unit hereditas
E. Unit fungsional
E
Menganalisis
fungsi sel
melalui sebuah
fakta
C4 8* Domba hasil kloning “Dolly”, dilahirkan pada keadaan
fisik yang sama persis seperti domba yang sudah berusia
enam tahun. Pengkloningan Dolly tersebut dilakukan
dengan cara mengambil sel kelenjar susu dari seekor
domba betina berbulu putih untuk dilebur ke dalam sel
telur.
Dari fakta tersebut, sel dinyatakan sebagai…
A. Unit struktural terkecil
B. Unit fungsional
C. Unit gen
D. Unit fungsional dan unit genetik
E.
Unit hereditas
E
Menyimpulkan
fungsi sel
melalui struktur
organisasi
makhluk hidup
C4 12* Urutan organisasi makhluk hidup dari paling rendah
hingga kompleks adalah bermula dari sel, yang di
dalamnya terdapat molekul-molekul kimiawi. Kemudian
sekumpulan sel yang sama membentuk jaringan, dan
jaringan yang sama membentuk organ. Dengan
A
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 93/182
78
demikian sel merupakan…
A. Unit struktural terkecil
B. Unit fungsional
C. Unit genetik
D. Unit fungsional dan unit genetikE.
Unit hereditas
Menghubungkanfungsi sel melalui
sebuah
perumpamaan.
C5 13 Sel merupakan penyusun dasar tubuh makhluk hidup.Perumpamaan yang sesuai dengan fungsi tersebut
adalah…
A. Mobil memiliki empat roda yang masing-masing
memiliki peranan penting agar mobil dapat
berjalan. Maka sel adalah seperti roda pada mobil
tersebut.
B. Bangunan terdiri dari susunan-susunan banyak bata, jika diibaratkan tubuh kita seperti bangunan,
maka sel pada tubuh kita adalah susunan-susunan bata tersebut
C.
Di dalam jam terdapat gerigi-gerigi yang berputar,
sehingga jarum jam dapat bergerak. Maka sel
adalah gerigi-gerigi tersebut
D.
Tinta berwarna merah dicampurkan dengan tinta
berwarna putih, hasilnya akan terbentuk tinta
berwarna merah muda. Maka sel adalah tinta merah
tersebut
E. Di dalam kipas angin terdapat dinamo sehingga
baling-baling kipas dapat bergerak. Maka sel
adalah seperti dinamo tersebut
B
Memilih fungsi C6 11* Berikut ini yang benar mengenai fungsi sel adalah… C
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 95/182
80
D. Membran sel, inti sel, sitoplasma
E. Dinding sel, sitoplasma, nukleus
Menyebutkan
struktur organel
sel hewan
C1 17* Sebutkan bagian struktur sel A, B, dan C
(Gunakan gambar pada no. 14)
A. Flagel, retikulum endoplasma, plastida
B.
Flagel, badan golgi, mitokondria
C.
Silia, retikulum endoplasma, plastidaD. Flagel, mitokondria, retikulum endoplasma
E. Silia, retikulum endoplasma, mitokondria
D
Menggeneralisasi-
kan jenis organel
seltumbuhan dan
hewan
C2 18 Perhatikan:
1.
Badan golgi
2.
Kloroplas
3.
Retikulum endoplasma
4.
Mitokondria
Organel di atas merupakan organel…
A. Penyusun rangka sel
B. Organel tidak bermembran bermembran
C. Sitosol
D. Organel bermembran
E. Membran plasma
D
Menjelaskan
struktur organel
(membran)
seltumbuhan dan
hewan
C2 16* Membran sel bersifat permeabel apabila…
A.
Dapat bersifat elastis
B.
Tidak dapat bersifat elastis
C. Dapat dilalui oleh air dan molekul
D.
Hanya dapat dilalui oleh air dan molekul tertentu
E. Tidak dapat dilalui oleh air dan molekul
C
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 96/182
81
Membandingkan
sel hewan dan sel
tumbuhan
C2 21 Perhatikan gambar berikut!
Bagian pada sel tumbuhan yang tidak terdapat pada sel
hewan adalah…
A. Badan golgi dan retikulum endoplasma
B. Mitokondria dan nukleus
C. Vakuola, plastida, dan ribosom
D. Vakuola dan dinding sel
E. Plastida dan kloroplas
D
Menghubungkan
fungsi sel hewan
melalui suatu
peristiwa
C3 23* Organel apakah yang berperan dalam mencerna ekor
berudu sehingga ketika berudu menginjak dewasa ekor
berudu menghilang ?
A.
Badan golgi
B. Lisosom
C.
Mitokondria
D. Peroksisom
E. Retikulum endoplasma (RE)
B
Mengidentifikasi-
kan struktur
organel sel
C4 20* Membran sel pada sel hewan dan sel tumbuhan tersusun
dari fosfolipid, glikolipid lipid, glikoprotein, dan
protein. Organel yang berperan dalam menyusun
D
Sel Tumbuhan Sel Hewan
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 97/182
82
tumbuhan dan
hewan
komponen tersebut adalah…
A. Lisosom, badan golgi, REK, dan REH.
B. REH, ribosom, plastid, dan badan golgi
C. REH, sentriol, plastid, dan badan golgi
D. REH, ribosom, REK, dan badan golgiE.
REH, peroksisom, REK, dan badan golgi
Mengkategorikanstruktur organel
(membran)
seltumbuhan dan
hewan
C5 22* Perhatikan gambar di bawah ini!(Gunakan gambar dibawah ini untik menjawab no.22
dan no. 19)
Tentukan X dan Y pada gambar berikut!
A.
Protein integral dan protein perifer
B.
Protein perifer dan protein integral
C. Glikoprotein dan protein integral
D.
Protein
E. Protein perifer dan fosfolipid
B
Memilih strukturorganel sel
tumbuhan dan
hewan
C6 19 Perhatikan gambar! (Pada nomor 22)Pernyataan yang benar pada untuk A dan B adalah...
A.
A glikolipid, lemak berikatan dengan lipid dan B
glikoprotein, lemak berikatan dengan protein
C
X Y
A B
z
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 99/182
84
B. Memberi bentuk sel
C. Sekresi lisosom
D. Tempat fotosintesis
E. Respirasi sel
Menyebutkan
fungsi organel sel
tumbuhan danhewan.
C1 24* Fungsi dari lisosom adalah…
A.
Sintesis protein
B.
Respirasi selC. Mencerna makromolekul/makanan
D. Tempat keluar masuk zat dan pembentukan
vesikula
E. Menghasilkan enzim peroksida
C
Menyebutkan
fungsi organel sel
tumbuhan dan
hewan.
C1 29* Fungsi dari sitoskeleton adalah...
A.
Memberi bentuk sel
B.
Respirasi sel
C. Berperan dalam pembelahan sel
D. Mensekresikan lisosom
E. Sintesis protein
A
Menyebutkanfungsi organel sel
tumbuhan dan
hewan.
C1 28* Organel di bawah ini berfungsi untuk....
A
A.
Memberi bentuk sel
B. Berperan dalam pembelahan sel
C. Melindungi sel
D. Respirasi sel
B
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 100/182
85
E. Mensekresikan lisosom
Menjodohkan
fungsi organel sel
tumbuhan dan
hewan.
C1 27* Berikut ini pasangan organel dan fungsinya yang tepat
adalah….
Organel Fungsi
A. Mitokondria
B. Kloroplas
C.
RibosomD. RE
E. Badan golgi
Pencernaan intraseluler
Modifikasi protein
Sintesis proteinFotosintesis
Pembentukan ATP
C
Mengidentifikasi-
kan fungsi
organel sel
tumbuhan danhewan.
C1 31 Organel di bawah ini yang berperan sebagai tempat
fotosintesis, pembelahan sel, dan organel yang
mencerna makanan atau sisa-sisa zat di dalam sel
adalah… A.
Kloroplas, sentriol, peroksisom
B.
Plastida, vakuola, lisosom
C.
Kloroplas, sentriol, lisosom
D.
Plastida, sentriol, lisosom
E.
Kromoplas, vakuola, lisosom
A
Membedakan
fungsi organel
pada sel hewan.
C2 33 Perbedaan dari peroksisom dan lisosom, adalah…
A. Peroksisom mengandung enzim hidrolitik lisosom
mengandung enzim katalase
B.
Peroksisom mengandung enzim hidrolitik danenzim oksidatif lisosom mengandung enzim
katalase
C. Peroksisom mengandung enzim katalase dan enzimoksidatif lisosom mengandung enzim hidrolitik
D.
Peroksisom mengandung enzim katalase lisosom
mengandung enzim hidrolitik
C
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 101/182
86
E. Peroksisom mengandung enzim peroksida lisosom
mengandung enzim hidrolitik
Menentukan
organel sel
tumbuhan dan
hewan
berdasarkangambar dan fungsi
yang diberikan
C3 32* Peristiwa fotosintesis terjadi di dalam organel...
A.
B.
C.
D.
D
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 102/182
87
E.
Membedakan
organel seltumbuhan dan
hewan
kekhasannya
C4 34* Pernyataan di bawah ini yang membedakan antara sel
hewan dengan sel tumbuhan yaitu… A. Sel tumbuhan tidak memiliki bentuk yang tetap, sel
hewan memiliki bentuk yang tetap
B. Sel tumbuhan tidak memiliki dinding sel, sel hewan
memiliki dinding sel
C. Sel tumbuhan tidak memiliki sentriol, sel hewan
memiliki sentriol
D. Sel tumbuhan memiliki nukleus yang lebih besardaripada vakuola, sel hewan sebaliknya
E. Sel tumbuhan hanya memiliki dinding sel, selhewan memiliki membrane plasma dan dinding sel
C
Mengurutkan
fungsi organel sel
tumbuhan dan
hewan pada suatu
proses
C5 36* Peristiwa sekresi protein dan lipid secara bertahap
terjadi melalui organel-organel…
A. RE, badan golgi, membran sel
B. Badan golgi, RE kasar, RE halus, membran sel
C. RE halus, RE Kasar, badan golgi, membran sel
D.
RE kasar, RE halus, badan golgi, membran selE.
RE kasar, RE halus, membran sel, badan golgi
D
Menghubungkan
fungsi organel sel
hewan
C6 35* Kasus: Bayi A mengalami kelainan pada jari tangannya,
kelima jari tangan bayi tersebut menyatu, tidak terpisah.
Pernyataan: peroksisom memiliki enzim peroksida,
lisosom memiliki enzim hidrolitik.
B
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 103/182
88
Dari kasus dan pernyataan tersebut, organel apakah
yang kemungkinan menyebabkan kelainan pada bayi
tersebut?
A. Mitokondria
B. LisosomC.
Dinding sel
D.
Badan golgiE.
Membran plasma
5. Menjelaskan
mekanisme
transpor pada
membran
(difusi,
osmosis,transpor
aktif,endositosis,
dan
eksositosis)
Menyebutkan
komponen dasar
pada larutan
C1 30 Fatimah mengaduk larutan garam, zat pelarut dan zat
terlarut pada larutan garam tersebut secara berurutan
adalah…
A. Molekul garam dan molekul air
B. Molekul garam
C. Molekul air dan molekul garamD.
Molekul air
E. Molekul garam dan air serta molekul udara
C
Menyebutkan
jenis larutan
C1 37* Jika konsentrasi zat pada larutan telah sama maka
keadaan yang terjadi disebut…
A. Isotonis
B. Hipotonis
C. Hipertonis
D. Plasmolisis
E.
Heterolisis
A
Menyebutkan
jenis mekanisme
transpor pada
membran
C1 39* Secara garis besar mekanisme transpor membran dibagi
menjadi dua yaitu...
A. Transpor aktif dan pinositosis
B. Fagositosis dan pinositosis
C. Transpor aktif dan tanspor pasif
C
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 105/182
90
kantong dan dibawa ke luar sel
E. Termasuk mekanisme transpor pasif yang terdiri
dari pinositosis dan fagositosis
Menerangkan
mekanisme
transpor yang
terjadi padamikroorganisme
(difusi)
C2 38 Yang merupakan peristiwa difusi adalah....
A. Perpindahan zat dari hipotonis ke hipertonis
B.
Perpindahan zat dari hipotonis ke hipotonis
C.
Perpindahan zat dari hipertonis ke hipotonis danmembutuhkan energi
D. Perpindahan zat dari hipertonis ke hipertonis
E. Perpindahan zat dari hipertonis ke hipotonis
E
Memberikan
contoh
mekanisme
transpor yang
terjadi pada
mikroorganisme
(endositosis)
C2 44 Mikroorganisme yang melakukan fagositosis dalam
mencukupi kebutuhan makanannya adalah….
A.
Rotifera
B.
Ciliate
C. Paramecium
D. Amoeba
E. Sel darah putih
D
Membedakanmekanisme
transpor pada
membran
(transpor aktif)
C2 46* Perhatikan pernyataan berikut:1.
Difusi
2.
Difusi terfasilitasi
Apakah perbedaan keduanya?
A.
Harus ada membran pada kedua proses tersebut
B.
Pergerakan partikel dari larutan hipertonis ke
larutan hipotonis
C.
Ada atau tidaknya protein pembawa pada membran
D. Jawaban A dan C benar
E. Jawaban B dan C benar
C
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 106/182
91
Menghubungkan
mekanisme
transpor pada
membran
(osmosis)
C3 45 Di bawah ini merupakan peristiwa osmosis yang
disebut dengan peristiwa ................ pada sel tumbuhan
A.
Krenasi
B.
Lisis
C.
Plasmolisis
D.
Turgid
E. Osmolisis
C
Menemukanmekanisme
transpor padamembran
(osmosis)
C3 43* Peristiwa ketika sel tumbuhan ditenggelamkan padalarutan hipotonik, dan air di dalam larutan tersebut akan
terus masuk ke dalam sel sampai selulosa yangmenyusun dinding sel tidak dapat direntangkan lagi,
tetapi sel tidak pecah, adalah peristiwa…
A.
Krenasi
B.
Lisis
C.
Plasmolisis
D. Turgid
E.
Osmosis
D
Menghubungkan
mekanismetranspor
(osmosis dan
difusi)
C3 47* Osmosis disebut juga dengan difusi air karena...
A. Hanya air yang melewati selaput permeabelB.
Hanya air yang berpindah melewati selaput
semipermeabel
C.
Hanya air yang berpindah melewati selaput
B
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 107/182
92
impermeabel
D. Hanya air yang dapat melarutkan gula
E. Air akan menghancurkan dinding sel
Menghubungkan
mekanisme
transpor
(difusi)
C3 51* Perhatikan pernyataan berikut!
1. Tidak memerlukan energi
2.
Transpor zat dapat melalui membran sel
3.
Tidak melawan gradien konsentrasi4. Dapat terjadi pada zat padat, cair, dan gas
Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, transpor
membran jenis apakah yang dimaksud?
A. Osmosis
B. Pompa ion
C. Difusi
D. EndositosisE.
Eksositosis
C
Menunjukkan
mekanisme
transpor
(endositosis)
C3 52*
Pada gambar di atas yang merupakan peristiwa
fagositosit dan pinositosit secara berurutan adalah… A.
A dan B
B.
A dan C
C.
B dan C
D
A B C
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 108/182
93
D. C dan A
E. C-A dan C-B benar
Meramalkan
mekanisme
transpor pada
membran
(osmosis)
C3 53 Apabila sepotong kentang dimasukkan ke dalam larutan
garam 10%, kemungkinan yang akan terjadi adalah...
A. Beratnya akan bertambah karena kentang akan
menyerap air
B. Beratnya akan bertambah karena kentang akan
menyerap garam
C. Beratnya akan berkurang karena air akan keluar darisel kentang sehingga pecah (plasmolisis)
D. Beratnya akan berkurang karena sel-sel kentangakan hancur berkeping-keping
E.
Beratnya akan tetap karena cairan sel isotonis
dengan larutan garam
C
Menganalisis
mekanisme
transpor pada
membran(osmosis)
C4 48 Pada gambar di bawah merupakan gambar eritrosit. Jika
eritrosit tersebut di taruh di dalam larutan hipotonis,
maka air pada eritrosit tersebut akan…
A.
Sel membengkak, namun bentuk dapat
C
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 110/182
95
melalui membran sel sedangkan pada gambar B
tidak melaui membran sel.
D. Gambar A menunjukkan perpindahan
menggunakan protein pembawa, pada gambar B
menggunakan protein pembawa.E.
Gambar A menunjukkan perpindahan partikel tidak
melalui membran sel sedangkan pada gambar Bmelalui membran sel.
Menunjukkan
mekanisme
transpor pada
membran
(transpor aktif)
C4 49 Gambar berikut ini yang merupakan peristiwa transpor
aktif pada membran adalah…
A.
A dan B
B.
A
C.
B dan C
D.
C
E. A dan C
B
Menunjukkanmekanisme
transpor padamembran
(transpor pasif
dan transpor aktif)
C4 54
Peristiwa A
D
A B C
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 111/182
96
Peristiwa B
Pernyataan yang sesuai dengan gambar di atas…
A.
Peristiwa A dan peristiwa B merupakan peristiwa
transpor pasif
B.
Peristiwa A dan peristiwa B sama-sama harus
menggunakan membran sel dalam mekanisme
traspornya
C. terdapat perubahan berupa invaginasi pada peristiwa
B, sedangkan Tidak ada perubahan membran sel
ketika peristiwa A terjadi
D. Tidak ada perubahan membran sel ketika peristiwa
A terjadi, sedangkan pada peristiwa B terdapat
perubahan berupa invaginasi
E. Peristiwa A dan peristiwa B merupakan peristiwatranspor aktif
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 112/182
97
Menunjukkan
mekanisme
transpor pada
membran (difusi)
C4 56 Perhatikan gambar berikut!
Gambar yang menunjukkan mekanisme yang sama
berdasarkan gradien konsentrasi adalah…
A. B dan C
B. A dan C
C. C dan B
D. C dan AE.
B dan A
E
A
B
C
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 114/182
99
Menceritakan
mekanisme
transpor pada
membran (difusi)
C5 57* Jelaskan peristiwa difusi pada gambar di bawah ini!
A.
Sebuah gelas kimia berisi air murni kemudian
diteteskan larutan warna biru pada gelas kimia
tersebut. Akhirnya air di dalam gelas berubah
menjadi biru muda, karena sebagian larutan biru
mengendap.
B. Sebuah gelas kimia berisi air murni kemudian
diteteskan larutan warna biru pada gelas kimia
tersebut. Akhirnya air di dalam gelas tetap bening
karena seluruh larutan biru mengendap
C. Sebuah gelas kimia berisi air murni kemudian
diteteskan larutan warna biru pada gelas kimia
tersebut. Akhirnya air di dalam gelas berubah
warna menjadi biru merata.
D. Sebuah gelas kimia berisi air murni kemudianditeteskan larutan warna biru pada gelas kimia
tersebut. Akhirnya air di dalam gelas berubah
menjadi kemerahan.
E.
Sebuah gelas kimia berisi larutan biru kemudian
diteteskan air murni pada gelas kimia tersebut.
Akhirnya air di dalam gelas tetap biru karena
seluruh air murni mengendap
C
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 120/182
105
Lampiran 4
SOAL TES
KONSEP SEL
PETUNJUK UMUM1. Anda diwajibkan untuk mengisi identitas siswa, pilihan jawaban dan tingkat
keyakinan pada lembar jawaban.
2.
Jumlah soal sebanyak 38 butir soal, waktu mengerjakan 90 menit.
3. Tingkat keyakinan WAJIB diisi sesuai dengan keyakinan Anda dalam
menjawab soal.
4. Beri tanda silang (X) pada salah satu opsi: A, B, C, D, atau E.
5. Beri tanda ceklis (√) untuk respon tingkat keyakinan Anda.
6.
Keterangan mengenai tingkat keyakinan dapat Anda lihat pada hal.2 pada
lembar jawaban.7.
Laporkan jika terdapat ketidakjelasan dari soal yang Anda terima.
1.
Menu bekal sekolah adik adalah ayam goreng, kentang, dan sayur-sayuran
beserta sebotol air mineral.
Dari fakta tersebut, makanan dan minuman yang dikonsumsi adik
merupakan jenis komponen…
A.
Kimiawi organik
B. Kimiawi anorganik
C. Kimiawi organik dan anorganik
D. Logam-logaman
E.
Garam-garam mineral
2.
Macam-macam fungsi sel adalah…
A.
Unit struktural terkecil dan unit fungsional dan unit genetik
B.
Unit fungsional, Unit struktural terkecil, dan unit hereditas
C.
Unit genetik
D.
Unit struktural terkecil dan unit genetik
E.
Unit fungsional dan unit struktural terkecil
3. Fungsi sel sebagai unit struktural terkecil pada tubuh makhluk hidup,
apabila sel…
A.
Melakukan fungsi pada proses-proses kehidupanB.
Menyusun jaringan dasar tubuh makhluk hidup
C.
Menurunkan sifat genetis
D.
Menyusun bagian minoritas bagi tubuh makhluk hidup
E.
Mewarisi sifat genetis dan menyusun tubuh
4.
Seorang ilmuwan meneliti bahwa organel vakuola pada organisme protista
dapat berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan dan dapat memompa
air yang berlebih ke luar sel.
Dari fakta tersebut, berarti sel berfungsi sebagai…
A.
Unit struktural terkecil
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 121/182
106
B.
Unit fungsional
C.
Unit hereditas
D.
Unit fungsional dan unit genetik
E. Unit fungsional dan unit struktural terkecil.
5. Sel melakukan kegiatan proses hidup seperti respirasi, ekskresi, dan
transporasi.Sehingga sel berfungsi sebagai…
A. Unit struktural terkecil bagi tubuh makhluk hidup
B. Penurun sifat genetis
C.
Kantung
D.
Unit hereditas
E.
Unit fungsional
6.
Domba hasil kloning “Dolly”, dilahirkan pada keadaan fisik yang sama persis seperti domba yang sudah berusia enam tahun. Pengkloningan Dolly
tersebut dilakukan dengan cara mengambil sel kelenjar susu dari seekor
domba betina berbulu putih untuk dilebur ke dalam sel telur.
Dari fakta tersebut, sel dinyatakan sebagai…
A. Unit struktural terkecil
B. Unit fungsional
C.
Unit gen
D. Unit fungsional dan unit genetik
E. Unit hereditas
7.
Urutan organisasi makhluk hidup dari paling rendah hingga kompleks
adalah bermula dari sel, yang di dalamnya terdapat molekul-molekul
kimiawi. Kemudian sekumpulan sel yang sama membentuk jaringan, dan
jaringan yang sama membentuk organ. Dengan demikian sel merupakan…
A. Unit struktural terkecil
B. Unit fungsional
C. Unit genetik
D.
Unit fungsional dan unit genetik
E.
Unit hereditas
8.
Berikut ini yang benar mengenai fungsi sel adalah… A.
Sebagai unit struktural dasar makhluk hidup, karena sel melakukan
kegiatan proses hidup
B. Sebagai unit fungsional karena berperan dalam membawa sifat-sifat
keturunan dari induk ke anaknya
C. Sebagai unit hereditas karena karena berperan dalam membawa sifat-
sifat keturunan dari induk ke anaknya
D. Sebagai unit hereditas karena sel adalah penyusun dasar dari tubuh
makhluk hidup
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 123/182
108
13.
Membran sel pada sel hewan dan sel tumbuhan tersusun dari fosfolipid,
glikolipid lipid, glikoprotein, dan protein. Organel yang berperan dalam
menyusun komponen tersebut adalah…
A. Lisosom, badan golgi, REK, dan REH.
B. REH, ribosom, plastid, dan badan golgi
C. REH, sentriol, plastid, dan badan golgi
D. REH, ribosom, REK, dan badan golgi
E. REH, peroksisom, REK, dan badan golgi
14.
Perhatikan gambar di bawah ini!
Tentukan X dan Y pada gambar berikut!
A. Protein integral dan protein perifer
B. Protein perifer dan protein integral
C.
Glikoprotein dan protein integral
D. Protein
E. Protein perifer dan fosfolipid
15. Organel dibawah ini berfungsi untuk....
A.
Sintesis lipid dan menyalurkan hasil sintesis protein
B. Memberi bentuk sel
C. Sekresi lisosom
D. Tempat fotosintesis
E. Respirasi sel
16. Fungsi dari lisosom adalah…
A. Sintesis protein
B.
Respirasi sel
C.
Mencerna makromolekul/makanan
X Y
A B
z
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 125/182
110
D.
E.
21.
Pernyataan di bawah ini yang membedakan antara sel hewan dengan sel
tumbuhan yaitu… A.
Sel tumbuhan tidak memiliki bentuk yang tetap, sel hewan memiliki
bentuk yang tetap
B.
Sel tumbuhan tidak memiliki dinding sel, sel hewan memiliki dinding sel
C. Sel tumbuhan tidak memiliki sentriol, sel hewan memiliki sentriol
D. Sel tumbuhan memiliki nukleus yang lebih besar daripada vakuola, sel
hewan sebaliknya
E.
Sel tumbuhan hanya memiliki dinding sel, sel hewan memiliki membrane
plasma dan dinding sel
22. Peristiwa sekresi protein dan lipid secara bertahap terjadi melalui organel-
organel…
A. RE, badan golgi, membran sel
B. Badan golgi, RE kasar, RE halus, membran sel
C. RE halus, RE Kasar, badan golgi, membran sel
D. RE kasar, RE halus, badan golgi, membran sel
E. RE kasar, RE halus, membran sel, badan golgi
23. Kasus: Bayi A mengalami kelainan pada jari tangannya, kelima jari tangan
bayi tersebut menyatu, tidak terpisah.
Pernyataan: peroksisom memiliki enzim peroksida, lisosom memiliki enzim
hidrolitik.Dari kasus dan pernyataan tersebut, organel apakah yang kemungkinan
menyebabkan kelainan pada bayi tersebut?
A. Mitokondria
B. Lisosom
C. Dinding sel
D. Badan golgi
E. Membran plasma
24.
Jika konsentrasi zat pada larutan telah sama maka keadaan yang terjadi
disebut…
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 127/182
112
2.
Difusi terfasilitasi
Apakah perbedaan keduanya?
A.
Harus ada membran pada kedua proses tersebut
B. Pergerakan partikel dari larutan hipertonis ke larutan hipotonis
C. Ada atau tidaknya protein pembawa pada membran
D. Jawaban A dan C benar
E. Jawaban B dan C benar
30. Peristiwa ketika sel tumbuhan ditenggelamkan pada larutan hipotonik, dan air
di dalam larutan tersebut akan terus masuk ke dalam sel sampai selulosa yang
menyusun dinding sel tidak dapat direntangkan lagi, tetapi sel tidak pecah,
adalah peristiwa…
A.
KrenasiB.
Lisis
C.
Plasmolisis
D.
Turgid
E. Osmosis
31. Osmosis disebut juga dengan difusi air karena...
A. Hanya air yang melewati selaput permeabel
B.
Hanya air yang berpindah melewati selaput semipermeabel
C. Hanya air yang berpindah melewati selaput impermeabel
D. Hanya air yang dapat melarutkan gula
E.
Air akan mengahancurkan dinding sel
32. Perhatikan pernyataan berikut!
1. Tidak memerlukan energi
2. Transpor zat dapat melalui membran sel
3. Tidak melawan gradien konsentrasi
4. Dapat terjadi pada zat padat, cair, dan gas
Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, transpor membran jenis apakah
yang dimaksud?
A.
Osmosis
B.
Pompa ionC.
Difusi
D. Endositosis
E. Eksositosis
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 129/182
114
35.
Perhatikan gambar berikut!
Pada gambar tersebut, konsentrasi larutan pada sisi A lebih………. terhadapsisi B.
A.
Hipertonis, karena partikel zat terlarut pada sisi A lebih sedikit
B. Hipertonis, karena partikel zat pelarut pada sisi A lebih banyak
C. Hipertonis,karena partikel zat terlarut pada sisi A lebih banyak
D. Hipotonis, karena partikel zat terlarut pada sisi A lebih sedikit
E.
Isotonis, karena jumlah zat terlarut pada sisi A sama banyak
36. Jelaskan peristiwa difusi pada gambar di bawah ini!
A. Sebuah gelas kimia berisi air murni kemudian diteteskan larutan warna
biru pada gelas kimia tersebut. Akhirnya air di dalam gelas berubah
menjadi biru muda, karena sebagian larutan biru mengendap.
B.
Sebuah gelas kimia berisi air murni kemudian diteteskan larutan warna biru pada gelas kimia tersebut. Akhirnya air di dalam gelas tetap bening
karena seluruh larutan biru mengendap
C. Sebuah gelas kimia berisi air murni kemudian diteteskan larutan warna
biru pada gelas kimia tersebut. Akhirnya air di dalam gelas berubah
warna menjadi biru merata.
D. Sebuah gelas kimia berisi air murni kemudian diteteskan larutan warna
biru pada gelas kimia tersebut. Akhirnya air di dalam gelas berubah
menjadi kemerahan.
10%
Gula
15%
Gula
Membran
Sisi A
Sisi
B
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 130/182
115
E.
Sebuah gelas kimia berisi larutan biru kemudian diteteskan air murni
pada gelas kimia tersebut. Akhirnya air di dalam gelas tetap biru karena
seluruh air murni mengendap
37. Dari gambar di atas, dapat disimpulkan peristiwa eksositosis terjadi pada
gambar?
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C.
3 dan 4
D. 1 dan 4
E. 2 dan 4
38. Perhatikan gambar berikut!
Dua kolom air dipisahkan oleh sebuah membran yang hanya dapat dilewati
air. Sisi A mengandung zat terlarut dan air. Sisi B mengandung air murni.
Setelah beberapa saat ketinggian air dalam sisi A menjadi…
A. Lebih rendah
B. Sama tinggi
C. Lebih tinggi
D.
Kosong
E.
Tidak terjadi perubahan
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3
Gambar 4
Sisi A
Membran
Sisi B
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 131/182
116
Lampiran 5
LEMBAR JAWABAN TES
(MOHON BACA PETUNJUK DAN KETERANGANPADA BAGIAN BAWAH)
Nama :
Kelas : XI IPA …
Pelajaran : Biologi
Petunjuk:
1. Beri tanda silang (x) pada salah satu pilihan jawaban A, B, C, D, atau E
2. Beri tanda ceklis (√) untukrespon tingkat keyakinan Anda dalam menjawab
soal
No.
Pilihan Jawaban Tingkat Keyakinan
A B C D E
Pasti
Benar
(5)
Hampir
Benar
(4)
Yakin
(3)
Tidak
Yakin
(2)
Agak
Menebak
(1)
Menebak
(0)
1.
2.
3.
4.
5.6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 132/182
117
No.
Pilihan Jawaban Tingkat Keyakinan
A B C D E
Pasti
Benar
(5)
Hampir
Benar
(4)
Yakin
(3)
Tidak
Yakin
(2)
Agak
Menebak
(1)
Menebak
(0)
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
KETERANGAN:Tabel Kriteria CRI
Nilai Kriteria
5 (Pasti Benar) Jika dalam menjawab soal TIDAK ADA UNSUR TEBAKAN sama
sekali (0%)
4 (Hampir Benar) Jika dalam menjawab soal persentaseunsur tebakan antar 1-24%
3 (Yakin) Jika dalam menjawab soal persentase unsur tebakan antar 25-49%
2 (Tidak Yakin) Jika dalam menjawab soal persentase unsur tebakan antar 50-74%
1 (AgakMenebak) Jika dalam menjawab soal persentase unsur tebakan antar 75-99% 0 (Menebak) Jika dalam menjawab soal 100% DITEBAK
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 133/182
No.
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Nilai CRI 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 5 5 3 5 5 4 3 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3
Skor 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1
Nilai CRI 3 3 3 1 4 3 3 3 1 5 5 3 1 5 5 3 1 0 3 3 3 0 1 1 1 0 0 0 0 0 3 0 0
Skor 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1
Nilai CRI 2 2 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 0 2 3 1 2 1 0 1 0 1 3 2 2
Skor 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1
Nilai CRI 5 5 4 5 5 5 2 2 4 4 5 5 5 2 3 4 5 4 4 5 5 4 3 3 2 3 4 4 4 3 5 5
Skor 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0
Nilai CRI 4 3 1 3 3 3 5 4 5 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 3
Skor 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1
Nilai CRI 2 3 3 1 3 2 1 3 2 3 3 2 3 3 4 4 2 2 1 2 3 3 4 2 4 1 3 0 0 0 0 3 4 4 3
Skor 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1
Nilai CRI 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 4 3 2 3 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 2 1 4 0 2 2 3
Skor 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1
Nilai CRI 4 4 4 4 5 5 5 5 4 3 3 5 5 5 5 3 4 4 5 4 5 5 4 4 3 3 4 3 3 3 4 5 4 3
Skor 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1
Nilai CRI 4 4 5 5 4 5 5 5 5 2 3 5 5 5 4 4 5 4 2 2 5 5 5 4 4 2 2 2 4 5 4 4 4 5 5
Skor 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0
Nilai CRI 4 3 3 4 5 3 3 4 3 3 5 5 4 4 4 5 3 5 4 3 4 4 4 4 3 3 5 4 4 5 3 4 4 5
Skor 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1
Nilai CRI 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 0 4 4 4
Skor 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1
Nilai CRI 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4
Skor 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
Nilai CRI 2 1 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 1 3 3 4 4 3 2 2 1 1 3 2 1 1 1 2 3 3 0
Skor 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0
Nilai CRI 3 3 3 3 3 3 3 3 2 0 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 1 3 2 2 0 2 2 0
Skor 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0
Nilai CRI 4 4 4 1 5 3 4 3 3 4 1 3 4 5 5 1 1 3 3 1 4 4 1 1 4 5 3 3 3 4 5 5 4 4 1
Skor 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1
Lampiran 6
15
12
13*
14*
3*
4
5
6
7*
8*
JAWABAN SISWA DARI HASIL TES DIAGNOSTIK KONSEP SEL
MENGGUNAKAN CRI (CERTAINTY OF RESPONSE INDEX )
Jawaban
siswa
NOMOR SOAL
1
2*
9
10*
11*
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 134/182
No.
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Nilai CRI 4 4 4 3 5 4 5 3 3 3 4 4 4 5 4 3 4 3 3 5 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 4 2 3
Skor 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1
Nilai CRI 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 4 5 5 3 4 5 1 4 1 5 4 5 1 4 0 0 0 0 0 1 3 5 4 3
Skor 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0
Nilai CRI 5 4 5 5 5 3 5 5 3 2 3 3 5 5 5 5 5 5 2 2 3 5 5 4 5 1 1 3 5 4 3 5 5 4 2
Skor 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0
Nilai CRI 3 3 2 2 3 3 1 5 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 5 3 3 3 2 3 5 3
Skor 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1
Nilai CRI 3 3 2 3 2 1 2 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 5 2 3 2 3 2 1 3
Skor 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1
Nilai CRI 3 3 3 3 2 1 2 5 5 3 3 3 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 3 5 2 2 5 2 2 2 3 4 3 4
Skor 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1
Nilai CRI 3 1 4 3 3 2 3 2 4 3 2 3 4 3 4 2 3 4 3 3 2 4 3 1 3 2 1 1 2 3 1 3 3 2 2
Skor 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0
Nilai CRI 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4
Skor 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0
Nilai CRI 5 5 5 4 4 5 5 5 5 2 2 5 2 2 3 5 5 2 5 3 5 3 2 2 2 2 2 2 2 5 4 2
Skor 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0
Nilai CRI 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 3 4
Skor 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0
Nilai CRI 3 3 3 2 3 2 3 2 3 4 4 4 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 1 4 4 4 3
Skor 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1
Nilai CRI 5 5 3 4 3 5 5 3 2 5 2 4 5 5 3 3 5 3 1 2 5 5 5 4 3 3 4 2 4 3 3 5 3 3
Skor 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1
Nilai CRI 4 5 4 3 5 2 5 4 4 3 4 3 5 2 3 4 4 4 4 3 3 2 4 5 3 3 3 4 4 3 2 3 5 4 4
Skor 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0
Nilai CRI 3 3 3 3 3 1 2 5 5 3 3 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 3 5 4 4 5 5 5 5 5
Skor 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1
Nilai CRI 5 3 3 2 5 2 5 2 1 0 2 0 0 0 0 0 1 2 3 0 1 1 2 2 2 0 3 2 4 5 4
Skor 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
Nilai CRI 5 4 5 4 5 3 4 5 2 3 3 3 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 1 1 3 3 4 4
Skor 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0
Nilai CRI 3 5 2 2 4 3 4 5 4 4 3 3 4 5 3 4 4 3 4 3 4 4 5 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4
Skor 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0
NOMOR SOALJawaban
siswa
27*
28
29
30*
31
32
21
22
23
24*
25*
26
16
17
18
19*
20*
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 136/182
No.
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Nilai CRI 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 5 4 5 5 5 5 4 3 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Skor 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0
Nilai CRI 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Skor 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
Nilai CRI 5 4 4 5 5 3 4 4 3 4 5 4 4 3 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 3 5
Skor 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0
Nilai CRI 3 2 3 5 4 2 3 1 3 4 1 3 4 2 1 3 4 4 3 3 2 5 3 3 3 2 1 2 4 3 4 4 3 3 5
Skor 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0
Nilai CRI 2 3 1 1 5 4 3 5 2 3 0 0 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 5 2 3 3 3 0 0 1 2 4 1 4
Skor 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0
Nilai CRI 5 3 4 3 3 4 3 3 5 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4
Skor 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0
Nilai CRI 4 3 4 4 4 4 4 5 3 3 3 2 3 3 2 4 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 4 3 3 0 1 2 3 3 3
Skor 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1
Nilai CRI 5 4 4 3 2 5 4 3 5 3 4 2 4 2 5 2 4 4 3 5 4 4 5 5 5 4 5 1 4 2 4 4 5 3 2
Skor 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0
Nilai CRI 3 3 2 3 1 4 2 3 2 2 3 3 1 1 1 3 2 1 3 2 3 1 3 2 2 2 1 3 3 3 2 3 2 1 0
Skor 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0
Nilai CRI 2 3 2 1 1 1 0 3 2 1 1 2 2 3 3 2 2 0 0 2 3 3 1 0 1 0 1 0 0 0 0
Skor 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1
Nilai CRI 1 3 1 1 1 1 3 5 3 2 1 1 3 5 3 3 5 3 4 0 5 5 5 4 1 0 2 1 0 3 2 1 3 3 2
Skor 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1
Nilai CRI 3 3 3 3 3 2 4 4 2 2 3 3 3 3 1 3 4 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3
Skor 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1
Nilai CRI 3 3 3 3 5 5 3 3 4 3 3 5 3 5 3 5 1 3 3 3 5 3 5 3 3 1 1 3 3 1 1 3 3 2 3
Skor 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0
Nilai CRI 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 5 2 3 1 2 2 3 5 0 3 5 4 2
Skor 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1
Nilai CRI 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 4 5 2 3 1 1 2 3 3 0 3 5 4 2
Skor 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1
Nilai CRI 4 4 3 5 3 4 5 4 5 3 4 3 4 5 4 3 4 3 3 3 5 3 3 3 0 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3
Skor 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0
Nilai CRI 3 5 5 4 3 3 4 3 3 2 2 2 2 2 4 3 4 3 2 4 5 5 5 4 4 2 1 4 4 5 2 4 4 3 2
Skor 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1
Jawaban
siswa
NOMOR SOAL
63
64*
65
66
57
58
59*
60
61
62
51
52
53
54
55*
56
50
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 138/182
No.
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Nilai CRI 4 4 3 2 4 5 2 3 2 3 2 1 3 4 2 3 3 3 2 2 1 3 3 2 4 3 2 4 3 3 4 4 5 3 3
Skor 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0
Nilai CRI 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2
Skor 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1
Nilai CRI 4 3 3 3 5 5 4 3 4 5 4 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 5 3 3
Skor 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0
Nilai CRI 4 2 4 4 3 5 5 5 1 1 1 2 2 1 0 0 1 3 2 3 3 2 4 1 4 5 4 3 4 2 2 1 3 3 1
Skor 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0
Nilai CRI 4 1 0 3 1 1 4 4 3 1 1 1 0 1 4 1 1 1 1 4 1 5 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1
Skor 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1
Nilai CRI 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 3 3 2 2 2 3 2 3
Skor 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0
Nilai CRI 3 3 3 1 1 3 3 3 0 1 1 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3
Skor 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0
Nilai CRI 3 2 3 4 3 2 5 5 2 2 1 2 4 2 1 1 3 2 2 1 2 2 2 4 3 2 3 2 3 4 2 3
Skor 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0
Nilai CRI 4 3 4 5 5 5 5 4 2 2 2 3 3 3 4 2 5 4 5 4 5 5 3 2 2 2 4 4 2 4 4 4 3 5
Skor 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0
Nilai CRI 3 3 3 2 3 3 3 3 5 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3
Skor 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
Nilai CRI 5 4 4 2 5 4 4 3 3 2 4 3 3 1 3 4 2 1 3 3 4 3 4 1 2 1 2 2 1 1 1 3 3 3 2
Skor 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0
Nilai CRI 3 3 2 2 2 3 5 5 3 2 2 2 4 2 4 2 2 3 2 2 4 2 5 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 3
Skor 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0
Nilai CRI 5 4 4 2 2 4 4 3 3 2 3 1 3 4 2 4 2 1 3 3 4 3 4 2 3 1 2 2 1 1 1 3 2 1 2
Skor 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0
Nilai CRI 3 3 3 3 3 2 3 3 5 2 3 2 2 2 3 3 2 5 2 2 2 3 3 2 4 1 1 2 0 2 2 1 2 2 1
Skor 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0
Nilai CRI 4 5 4 5 5 4 5 3 3 5 3 2 5 1 2 1 4 3 4 2 3 1 1 1 3 4 4 2 3 5 5 2 5 5 1
Skor 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
Nilai CRI 3 2 3 4 3 5 5 3 2 2 2 4 2 3 2 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3
Skor 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1
Nilai CRI 1 0 0 3 2 2 3 1 0 1 2 1 4 4 1 3 1 4 3 2 2 3 1 3 3 2 1 1 2 1 2 3 3 2 3
Skor 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0
Jawaban
siswa
NOMOR SOAL
99*
100
93
94
95
96
97
98
87
88*
89
90
91*
92*
84
85
86
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 139/182
No.
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Nilai CRI 4 2 5 2 3 0 4 3 5 4 2 2 5 2 2 3 3 3 1 2 2 4 5 2 3 3 1 1 2 4 1 3 4 1 3
Skor 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1
Nilai CRI 4 2 3 5 5 5 4 5 3 4 4 5 5 5 5 4 5 4 3 3 5 3 5 2 5 4 1 4 3 5 4 4 4 5 5
Skor 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
Nilai CRI 5 3 5 3 5 2 3 2 5 4 2 3 2 0 4 3 3 4 3 3 3 5 3 2 1 0 3 3 3 2 5 1 3 1 1
Skor 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0
Nilai CRI 4 2 3 3 3 5 5 5 3 3 3 2 2 2 2 5 2 3 3 2 5 2 2 3 3 2 3 2 5 2 2 3 3 3 2
Skor 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0
Nilai CRI 3 4 2 3 5 5 2 4 3 3 2 2 2 3 1 2 3 4 2 2 2 5 3 4 3 3 2 1 2 4 2 3 3 2 3
Skor 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0
Nilai CRI 2 4 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3
Skor 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0
Nilai CRI 3 3 3 3 3 2 3 3 5 2 2 2 2 2 2 5 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3
Skor 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1
Nilai CRI 3 2 2 0 2 2 2 2 2 2 0 0 0 1 1 0 2 1 4 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 3 3 2 2 2
Skor 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1
Nilai CRI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Skor 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
Nilai CRI 3 4 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 3 3 3 3 3 4 3 5 3 3 4 3 3 3 5 3 3
Skor 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
Nilai CRI 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 5 4 4 5 5 3 4 4 4 3 3 3 3 4 5 4 3 3 3 3 4
Skor 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1
Nilai CRI 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 3 4 2 2 3 5 3 3 2 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Skor 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1
Nilai CRI 4 1 2 3 2 2 2 2 1 1 3 3 3 2 2 5 3 3 3 0 4 3 0 1 3 2 1 2 2 3 3 3 3 2 2
Skor 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1
Nilai CRI 3 3 4 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 4 3 2 4 2 1 2 3 2 3 3 3 3 3
Skor 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0
Nilai CRI 3 5 5 3 4 5 5 5 4 3 2 2 5 4 4 5 2 5 4 2 2 5 2 3 3 4 4 4 5 5 3 3 4 3 4
Skor 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0
Nilai CRI 1 1 1 4 4 1 4 4 4 1 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 1 3 3 2
Skor 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
Nilai CRI 4 5 3 5 5 5 5 4 2 3 2 3 1 3 0 2 3 3 3 1 4 4 2 4 2 2 2 2 4 1 3 5 3 2
Skor 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0
Jawaban
siswa
NOMOR SOAL
117*
111*
112
113
114*
115
116
105
106
107
108
109
110
101
102
103
104
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 142/182
No.
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Nilai CRI 3 3 3 2 3 2 3 2 3 4 4 4 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 1 4 4 4 3
Identifikasi M P P TP P TP M TP M M M M P P TP P TP P TP TP M TP P M TP TP TP M P TP TP P P P P
Nilai CRI 5 5 3 4 3 5 5 3 2 5 2 4 5 5 3 3 5 3 1 2 5 5 5 4 3 3 4 2 4 3 3 5 3 3
Identifikasi M P P P P M M P TP P TP M M P M M P M TP TP P P P M P M M TP P M 1 P P P P
Nilai CRI 4 5 4 3 5 2 5 4 4 3 4 3 5 2 3 4 4 4 4 3 3 2 4 5 3 3 3 4 4 3 2 3 5 4 4
Identifikasi P P P M P TP M P M P P M P TP M P P M P P P TP P P P M M M P M TP P P P M
Nilai CRI 3 3 3 3 3 1 2 5 5 3 3 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 3 5 4 4 5 5 5 5 5
Identifikasi M P P P P TP TP P M M M TP M P M P M P M P P P P P M M P P P M M M P
Nilai CRI 5 3 3 2 5 2 P 2 1 0 2 0 0 0 0 0 1 2 3 0 1 1 2 2 2 0 3 2 4 5 4
Identifikasi M M P TP P TP P TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP M M TP TP TP 1 TP TP TP TP M 0 TP 0 1 M 0 MNilai CRI 5 4 5 4 5 3 4 5 2 3 3 3 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 1 1 3 3 4 4
Identifikasi M P P P P P M P TP P M M M P M P P P M P P M P P P P M M P TP TP P M P M
Nilai CRI 3 5 2 2 4 3 4 5 4 4 3 3 4 5 3 4 4 3 4 3 4 4 5 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4
Identifikasi M P TP TP P M P P P M P P P P P P P P P P P P P P P M M M P M M M P P M
Nilai CRI 1 3 1 1 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 1 4 4 3 3 4 3 4
Identifikasi TP M TP TP P P P P M P P M P 1 P P P M P P P M M M P M M TP P M M P M P M
Nilai CRI 4 2 2 1 2 2 4 4 3 5 3 1 3 2 2 3 3 5 2 3 4 3 2 3 3 4 2 2 3 4 2 5 4 5
Identifikasi M T P TP TP TP TP M P M P P TP 1 T P TP P P M TP P M P TP M P M TP TP P M 0 TP P P M
Nilai CRI 2 3 4 3 5 4 5 5 4 5 4 1 5 4 3 4 5 4 3 3 4 4 5 3 3 3 3 3 2 1 3 3 4 4
Identifikasi TP P P P P P M M M P M TP P P M 1 P M P P P M P P P M M M P TP TP P P P M
Nilai CRI 5 4 3 3 4 3 4 3 3 2 4 3 5 5 3 4 3 2 3 4 5 4 3 4 4 3 4 1 4 0 3 3 3 4
Identifikasi M P P P P P 1 P M M TP P P P P P P P P P P P P P P M M M TP M 0 P P P M
Nilai CRI 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 1 1 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 1 3 3
Identifikasi M P P P P TP TP M TP M TP TP P TP TP TP P TP TP P M M P TP P P TP M P TP P T P TP P P
Nilai CRI 4 5 4 4 3 5 4 4 3 4 2 4 3 3 4 5 4 3 5 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 4
Identifikasi P P P 0 P P 1 P M P M M TP P M P P M P P P M P P P M M M P M M P TP P M
Nilai CRI 2 2 1 2 3 4 2 1 0 0 2 3 2 1 1 2 0 2 1 2 1 4 5 1 3 0 1 0 1 0 1 2 2
Identifikasi TP TP TP TP P P TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP P P TP P TP 0 TP 1 TP TP TP TP TP TP
Nilai CRI 3 3 2 3 4 2 4 3 3 2 2 1 3 0 2 2 4 3 2 2 5 5 3 1 4 2 2 3 3 3 1 3 4 3 2
Identifikasi M P TP P P TP P P M TP TP TP M TP TP TP M M TP TP P M P TP P TP TP M P M TP P P M TP
Nilai CRI 5 5 5 5 3 4 2 1 5 4 3 1 1 1 2 1 4 3 2 2 5 5 5 2 5 1 2 1 3 3 3 3 4 3 2
Identifikasi M P P P P M TP TP M P M TP TP T P TP T P M M TP TP P M P TP P TP TP TP P M P P P M TP
Nilai CRI 4 5 4 4 5 4 5 4 5 3 2 2 2 4 5 2 3 3 2 2 3 5 5 2 1 4 5 1 2 2 3 2 3 1 4
Identifikasi M P P P P M M P M M TP TP TP P M TP M M TP TP P P P TP TP P M TP TP TP P TP P TP M
Nilai CRI 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 4 3 5 5 4 5 5 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4
Identifikasi M P P P P M M M M M M M M P M P P P M P P P P M P P M M P M P 0 M M M
Nilai CRI 3 3 1 4 5 4 2 5 3 3 0 1 4 2 3 4 3 3 4 4 5 2 1 4 3 0 1 1 2 4 1 4
Identifikasi M P TP P P P TP M M P TP TP P TP M P P P M 1 1 0 P P TP TP M M TP TP TP TP M TP M
Nilai CRI 4 4 2 1 3 4 3 3 4 3 2 3 5 4 3 4 4 5 5 3 5 5 3 2 3 4 4 5 3 4 5 3 2 3 4
Identifikasi M P TP TP P M P P M M TP M M P M P M P M P P P M TP P M M M P M 1 M TP M P
Nilai CRI 3 3 2 3 2 3 3 5 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 5 5 5 5
Identifikasi M P P P P M P P M M M M M P M P M P M P P P P M P M M M P M P M M M P
Nilai CRI 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 1 1 4 2 1 4 3 2 2 5 5 3 4 5 3 1 3 3 3 3 3 3 3
Identifikasi P P P P P M P P M P M 0 0 P TP TP M M TP TP P M P M P 0 M TP P M P P P M P
Nilai CRI 5 5 5 5 5 5 5 3 4 2 3 1 1 1 2 1 4 3 2 2 5 5 5 3 4 1 3 1 3 3 3 3 4 3 2
Identifikasi M P P P P M M P M TP M TP TP TP T P TP M M TP TP P M P M P 0 M 0 P M P P P M P
Nilai CRI 5 3 4 4 5 3 4 5 4 3 3 3 5 3 4 4 5 3 3 4 4 4 5 4 4 4 3 5 5 0 1 3 4 3 3
Identifikasi M P M P P P M P M P M M P P M P M P M P P M P P P P M M P TP TP P M P M
Nilai CRI 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 5 4 5 5 5 5 4 3 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Identifikasi P P P P P P P P M P P M P P P P P P M M P P P P M M P P P P P P P P M
Nilai CRI 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Identifikasi M P M P P P P P M M P M P P P P P P P M P P P M M P M P P P P M P P P
Nilai CRI 5 4 4 5 5 3 4 4 3 4 5 4 4 3 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 3 5
Identifikasi M P P P P P M P M P P P P M P P P P P P P P P P P M M M P P P M P P M
Nilai CRI 3 2 3 5 4 2 3 1 3 4 1 3 4 2 1 3 4 4 3 3 2 5 3 3 3 2 1 2 4 3 4 4 3 3 5
Identifikasi M TP M P P TP P TP M P TP TP P TP TP P M M M P TP M P P P TP TP TP P P P M M P M
27*
28
29
30*
31
32
26
39*
40
41
42
43*
44*
33*
34*
35*
36*
37
38*
51
52
53
45
46
47*
48
49
50
Jawaban
Siswa
Nomor Soal
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 144/182
No.
Siswa 1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 3 6 37 38
Nilai CRI 3 2 2 3 3 3 2 2 1 2 0 1 2 4 0 2 1 0 1 4 5 0 0 0 1 1 4 4 0 0 0 0 5 3 1
Identifikasi M TP TP P P M TP TP TP TP TP TP TP P TP TP TP TP TP M P TP TP TP TP TP M M TP TP TP TP P M TP
Nilai CRI 3 2 4 4 2 4 3 4 3 2 3 4 1 1 1 2 2 5 2 2 3 1 1 0 1 1 2 1 2 2 1 5 3 0
Identifikasi M TP M M TP P P M M TP P P TP TP TP TP TP P 0 TP TP M TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP M P TP
Nilai CRI 4 4 3 2 4 5 2 3 2 3 2 1 3 4 2 3 3 3 2 2 1 3 3 2 4 3 2 4 3 3 4 4 5 3 3
Identifikasi M P P TP 1 M TP M TP TP TP TP P P TP TP P M TP TP T P M M TP M P TP P P M M M P M M
Nilai CRI 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2
Identifikasi M P P TP P TP P M M TP T P M P P M TP TP TP M P M TP TP P P TP TP TP TP TP TP TP P TP TP
Nilai CRI 4 3 3 3 5 5 4 3 4 5 4 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 5 3 3
Identifikasi M P P M P M M M M P M P P M TP P M M M P M M P M M M P P M M TP P M MNilai CRI 4 2 4 4 3 5 5 5 1 1 1 2 2 1 0 0 1 3 2 3 3 2 4 1 4 5 4 3 4 2 2 1 3 3 1
Identifikasi M TP P P P M P M TP TP TP TP TP TP TP TP TP P TP M P TP M TP P M M P P TP TP TP P P TP
Nilai CRI 4 1 0 3 1 1 4 4 3 1 1 1 0 1 4 1 1 1 1 4 1 5 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1
Identifikasi M TP TP M TP TP P P M TP TP TP TP TP P T P TP TP TP P TP P 1 TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP
Nilai CRI 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 3 3 2 2 2 3 2 3
Identifikasi TP M P P P M P P M TP TP TP P P M P P TP TP TP TP P P TP TP TP TP P P TP TP TP P TP M
Nilai CRI 3 3 3 1 1 3 3 3 0 1 1 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3
Identifikasi M M P TP TP M P P T P TP TP M P P M TP TP M TP P M P P TP P P M P P M M M TP TP M
Nilai CRI 3 2 3 4 3 2 5 5 2 2 1 2 4 2 1 1 3 2 2 1 2 2 2 4 3 2 3 2 3 4 2 3
Identifikasi M TP P M P TP P P TP TP TP TP M TP TP TP 1 M TP TP TP TP TP TP M 0 0 P TP M TP M M TP M
Nilai CRI 4 3 4 5 5 5 5 4 2 2 2 3 3 3 4 2 5 4 5 4 5 5 3 2 2 2 4 4 2 4 4 4 3 5
Identifikasi TP TP 1 M P P P M M TP TP TP P M P P TP P M M P P P M TP TP TP M P TP M M P P M
Nilai CRI 3 3 3 2 3 3 3 3 5 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3
Identifikasi P P TP P P M P M TP TP TP P TP M TP P P M P TP P P M P TP TP TP M M M M M TP M
Nilai CRI 5 4 4 2 5 4 4 3 3 2 4 3 3 1 3 4 2 1 3 3 4 3 4 1 2 1 2 2 1 1 1 3 3 3 2
Identifikasi P P P TP P M P P M TP M M M TP P M TP TP M P P P P T P TP TP TP TP TP TP TP TP P P TP
Nilai CRI 3 3 2 2 2 3 5 5 3 2 2 2 4 2 4 2 2 3 2 2 4 2 5 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 3
Identifikasi M P TP TP TP TP P P P TP TP TP P TP P TP TP P TP TP P TP P P P M M P P M M M M TP M
Nilai CRI 5 4 4 2 2 4 4 3 3 2 3 1 3 4 2 4 2 1 3 3 4 3 4 2 3 1 2 2 1 1 1 3 2 1 2
Identifikasi P P P TP TP M P P M TP M TP M P TP M TP TP M P P P P TP P TP TP TP TP TP TP M TP TP TP
Nilai CRI 3 3 3 3 3 2 3 3 5 2 3 2 2 2 3 3 2 5 2 2 2 3 3 2 4 1 1 2 0 2 2 1 2 2 1
Identifikasi M P P P P TP M P M TP P TP TP TP M P TP M TP TP TP P P TP P TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP
Nilai CRI 4 5 4 5 5 4 5 3 3 5 3 2 5 1 2 1 4 3 4 2 3 1 1 1 3 4 4 2 3 5 5 2 5 5 1
Identifikasi M M P P P M P M M P P TP M TP TP TP M P M TP P TP TP TP P M M TP P M M M M M TP
Nilai CRI 3 2 3 4 3 5 5 3 2 2 2 4 2 3 2 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3
Identifikasi M TP P M 1 P P P M TP TP TP M 1 1 0 TP M TP TP TP TP P 0 P M M P 1 M 0 M P 1 P
Nilai CRI 1 0 0 3 2 2 3 1 0 1 2 1 4 4 1 3 1 4 3 2 2 3 1 3 3 2 1 1 2 1 2 3 3 2 3
Identifikasi TP TP TP P TP TP P TP T P TP T P T P M P TP P TP P M TP TP M TP P P TP TP TP TP TP TP M M TP MNilai CRI 4 2 5 2 3 0 4 3 5 4 2 2 5 2 2 3 3 3 1 2 2 4 5 2 3 3 1 1 2 4 1 3 4 1 3
Identifikasi M TP P TP P TP P P M P TP TP P TP TP P P M TP TP TP P P TP M M TP TP TP M TP P M TP P
Nilai CRI 4 2 3 5 5 5 4 5 3 4 4 5 5 5 5 4 5 4 3 3 5 3 5 2 5 4 1 4 3 5 4 4 4 5 5
Identifikasi P TP P M P M M P M P M P M M P M M P M M P P P TP P M M M M P M M M M M
Nilai CRI 5 3 5 3 5 2 3 2 5 4 2 3 2 0 4 3 3 4 3 3 3 5 3 2 1 0 3 3 3 2 5 1 3 1 1
Identifikasi M P P P P T P TP TP M P TP P TP TP M M P M M P P P P TP TP TP M M M TP M TP P TP TP
Nilai CRI 4 2 3 3 3 5 5 5 3 3 3 2 2 2 2 5 2 3 3 2 5 2 2 3 3 2 3 2 5 2 2 3 3 3 2
Identifikasi M TP P P P P P P M M P TP TP TP TP P TP P M TP P TP TP P M TP P TP P TP TP P P P TP
Nilai CRI 3 4 2 3 5 5 2 4 3 3 2 2 2 3 1 2 3 4 2 2 2 5 3 4 3 3 2 1 2 4 2 3 3 2 3
Identifikasi M P TP P P P TP P M M TP TP TP P TP TP P P TP TP TP P P M P M TP TP TP M TP M M TP M
Nilai CRI 2 4 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3
Identifikasi TP P P P TP TP M TP M TP TP TP TP P M M TP TP TP P TP P P P P TP M P P M M TP M TP M
Nilai CRI 3 3 3 3 3 2 3 3 5 2 2 2 2 2 2 5 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3
Identifikasi M P P P P TP M P M TP TP TP TP TP T P P TP TP M P TP TP P M P TP M TP TP TP M TP TP P P
Nilai CRI 3 2 2 0 2 2 2 2 2 2 0 0 0 1 1 0 2 1 4 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 3 3 2 2 2
Identifikasi M TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP M TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP M M TP TP TP
87
88*
89
90
91*
92*
82
83*
84
85
86
102
103
104
93
94
95
96
97
98
105
106
107
108
99*
100
101
Jawaban
Siswa
Nomor Soal
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 145/182
No.
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Nilai CRI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Identifikasi TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP
Nilai CRI 3 4 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 3 3 3 3 3 4 3 5 3 3 4 3 3 3 5 3 3
Identifikasi M M P M M M M M M M P M P P M P M P M M P M P P M M M M M P M M M M M
Nilai CRI 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 5 4 4 5 5 3 4 4 4 3 3 3 3 4 5 4 3 3 3 3 4
Identifikasi M P P M 1 M M M M M P M P P M P M P M M P M P P M M M M M P M M M P P
Nilai CRI 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 3 4 2 2 3 5 3 3 2 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Identifikasi M M P P M M P M M P P M TP TP M P P P TP P M TP TP M M M M M P M M M 1 1
Nilai CRI 4 1 2 3 2 2 2 2 1 1 3 3 3 2 2 5 3 3 3 0 4 3 0 1 3 2 1 2 2 3 3 3 3 2 2
Identifikasi M TP TP P TP TP TP TP TP TP P M P TP TP P P P M TP P P T P TP TP TP TP TP TP P M M M TP TPNilai CRI 3 3 4 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 4 3 2 4 2 1 2 3 2 3 3 3 3 3
Identifikasi M P P M TP 0 TP P M TP M TP P TP TP P P P TP M P M P TP P TP TP TP P TP M P M M M
Nilai CRI 3 5 5 3 4 5 5 5 4 3 2 2 5 4 4 5 2 5 4 2 2 5 2 3 3 4 4 4 5 5 3 3 4 3 4
Identifikasi P P P M M P M M M P TP TP P P M P TP P M TP TP M TP M M P M P M M M P M M M
Nilai CRI 1 1 1 4 4 1 4 4 4 1 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 1 3 3 2
Identifikasi TP TP TP P P TP P P M TP M M P P M M TP M TP P P P P M P M M P P M TP TP M M TP
Nilai CRI 4 5 3 5 5 5 5 4 2 3 2 3 1 3 0 2 3 3 3 1 4 4 2 4 2 2 2 2 4 1 3 5 3 2
Identifikasi M P P P P P M P TP M TP M TP P TP TP P 1 M P TP P P TP P TP TP TP TP M TP M M P TP
Nilai CRI 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 0 0 5 5 0 0 0 3 4 4 0 5 5 4 3 4 3 5 4 4 5 3
Identifikasi M M P P P M M P M M P P M TP TP M P TP TP TP P M P TP M M M M M P M M M M M
Nilai CRI 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 1 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 1 2 2 1 3
Identifikasi M P P P P TP M M M TP TP TP 0 T P TP P TP TP M P TP P P M TP M 0 TP P T P TP TP TP TP M
Nilai CRI 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 5 4 3 3 3 3 4
Identifikasi M M P P M M M P M M P P M P M M P P M M P M P M M M M M M P M M M M M
∑P 9 73 78 63 75 33 57 60 2 28 24 28 65 69 22 63 63 59 14 40 80 69 92 37 63 25 2 13 53 34 14 32 62 49 35
∑M 89 16 6 25 13 47 37 39 87 43 50 38 24 8 50 21 17 35 65 30 8 27 6 31 26 39 59 60 23 40 47 50 38 30 46
∑TP 20 27 33 31 24 38 22 18 30 47 45 53 26 40 46 33 38 25 38 48 30 21 18 46 29 49 54 45 39 46 51 34 18 35 38
P % 7 ,5 6 0,83 6 5 5 2,5 6 2,5 2 7,5 4 7,5 5 0 1 ,6 67 2 3,33 2 0 2 3,33 5 4,17 5 7,5 1 8 ,3 3 5 2 ,5 5 2,5 4 9 ,1 7 11 ,6 7 3 3,33 66 ,6 7 5 7,5 7 6 ,6 7 30 ,8 3 5 2 ,5 2 0,83 1 ,6 67 1 0,83 4 4,17 2 8,33 1 1,67 2 6,67 5 1 ,7 4 0 ,8 3 45 ,4 5
M % 7 4,17 13 ,3 3 5 2 0,83 1 0,83 39 ,1 7 3 0,83 3 2 ,5 7 2,5 3 5,83 41 ,6 7 3 1,67 2 0 6 ,6 67 41 ,6 7 1 7,5 1 4,17 29 ,1 7 5 4,17 2 5 6 ,6 67 2 2,5 5 2 5,83 21 ,6 7 3 2,5 4 9,17 5 0 1 9,17 33 ,3 3 3 9,17 41 ,6 7 31 ,7 2 5 3 8,33
TP % 1 6,67 2 2,5 2 7,5 2 5,83 2 0 3 1,67 1 8,33 1 5 2 5 3 9,17 3 7,5 4 4,17 2 1,67 3 3,33 38 ,3 3 27 ,5 3 1,67 2 0,83 3 1,67 4 0 2 5 1 7,5 1 5 3 8,33 2 4,17 4 0,83 4 5 3 7,5 3 2,5 38 ,3 3 42 ,5 2 8,33 1 5 2 9,17 3 1,67Keterangan:
* : Siswa yang datanya tidak lengkap
117*
118
119*
120
T i n g k a t p e m a h a m a n s i s w a p e r b u t i r s o a l
111*
112
113
114*
115
116
109
110
Jawaban
Siswa
Nomor Soal
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 146/182
Lampiran 8
No.
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 8 19 2 0 21 22 23 24 25 26 2 7 28 2 9 30 31 32 33 34 35 3 6 37 3 8
Nilai CRI 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 5 5 3 5 5 4 3 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3
Identifikasi M P P P P M M P M M P P M P P M P P M M P P P M P M M M M M M P P P P
Nilai CRI
Identifikasi
Nilai CRI
Identifikasi
Nilai CRI
Identifikasi
Nilai CRI 4 3 1 3 3 3 5 4 5 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 3
Identifikasi M P TP P M M M M M M P M P P P M TP M M M P P P M P P M M M M M P M M P
Nilai CRI 2 3 3 1 3 2 1 3 2 3 3 2 3 3 4 4 2 2 1 2 3 3 4 2 4 1 3 0 0 0 0 3 4 4 3
Identifikasi TP M P TP P TP TP P TP M M TP P P M P TP TP TP TP P P P TP P TP M TP TP TP TP M P P P
Nilai CRI
Identifikasi
Nilai CRI
Identifikasi
Nilai CRI 4 4 5 5 4 5 5 5 5 2 3 5 5 5 4 4 5 4 2 2 5 5 5 4 4 2 2 2 4 5 4 4 4 5 5
Identifikasi M M P M P M P P P TP M M P P P M P P T P TP P P P P M T P TP TP M P M P M M M
Nilai CRI
Identifikasi
Nilai CRI
Identifikasi
Nilai CRI 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4
Identifikasi M P P P P M P P M M M P P P P P P M M M P P P P M M M M M P M P P P P
Nilai CRI
Identifikasi
Nilai CRI
Identifikasi
Nilai CRI 4 4 4 1 5 3 4 3 3 4 1 3 4 5 5 1 1 3 3 1 4 4 1 1 4 5 3 3 3 4 5 5 4 4 1
Identifikasi M M P TP M P P M M M TP P P P M TP TP P M TP P P T P TP P P M M P P M M P P TP
Nilai CRI 4 4 4 3 5 4 5 3 3 3 4 4 4 5 4 3 4 3 3 5 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 4 2 3
Identifikasi M P P M M P P M M M M P P P M P P P M M P P P M P P TP M P P M M P TP P
Nilai CRI 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 4 5 5 3 4 5 1 4 1 5 4 5 1 4 0 0 0 0 0 1 3 5 4 3
Identifikasi M P P P P M M P M M M M P P M P P TP M TP M P P TP P TP TP TP TP TP TP M M M M
Nilai CRI 5 4 5 5 5 3 5 5 3 2 3 3 5 5 5 5 5 5 2 2 3 5 5 4 5 1 1 3 5 4 3 5 5 4 2
Identifikasi M P P P P P P P M TP P P P P P P P P T P TP P P P P P T P TP M P M M P P P TP
Nilai CRI
Identifikasi
Nilai CRI
Identifikasi
Nilai CRI 3 3 3 3 2 1 2 5 5 3 3 3 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 3 5 2 2 5 2 2 2 3 4 3 4
Identifikasi M P P P TP TP TP P M M M M M P M P M P M P P P P M P T P TP M TP TP TP M M M P21
15
16
17
18
19*
20*
9
10*
11*
12
13*
14*
3*
4*
5
6
7*
8*
Persentase Siswa Berdasarkan Jawaban dan Index CRI dalam Kategori Paham (P), Miskonsepsi (M), dan Tidak Paham (TP) 80 Siswa
Jawaban
Siswa
Nomor Soal
1
2*
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 147/182
No.
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 8 19 2 0 21 22 23 24 25 26 2 7 28 2 9 30 31 32 33 34 35 3 6 37 3 8
Nilai CRI 3 1 4 3 3 2 3 2 4 3 2 3 4 3 4 2 3 4 3 3 2 4 3 1 3 2 1 1 2 3 1 3 3 2 2
Identifikasi M TP P P P TP P P P P TP M P P P TP P M P P TP M P TP P T P TP TP TP M TP P M TP TP
Nilai CRI 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4
Identifikasi M P P P P M M P P P M M P P M M P M M P P P P P P M M M P M M P P P M
Nilai CRI
Identifikasi
Nilai CRI
Identifikasi
Nilai CRI 3 3 3 2 3 2 3 2 3 4 4 4 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 1 4 4 4 3
Identifikasi M P P TP P TP M TP M M M M P P TP P TP P T P TP M TP P M TP TP TP M P T P TP P P P P
Nilai CRI
Identifikasi
Nilai CRI 4 5 4 3 5 2 5 4 4 3 4 3 5 2 3 4 4 4 4 3 3 2 4 5 3 3 3 4 4 3 2 3 5 4 4
Identifikasi P P P M P TP M P M P P M P TP M P P M P P P TP P P P M M M P M TP P P P M
Nilai CRI 3 3 3 3 3 1 2 5 5 3 3 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 3 5 4 4 5 5 5 5 5
Identifikasi M P P P P TP TP P M M M TP M P M P M P M P P P P M P M M M P P P M M M P
Nilai CRI
Identifikasi
Nilai CRI 5 4 5 4 5 3 4 5 2 3 3 3 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 1 1 3 3 4 4
Identifikasi M P P P P P M P TP P M M M P M P P P M P P M P P P P M M P TP TP P M P M
Nilai CRI 3 5 2 2 4 3 4 5 4 4 3 3 4 5 3 4 4 3 4 3 4 4 5 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4
Identifikasi M P T P TP P M P P M M P P P P P P P P P P P P P P P M M M P M M M P P M
Nilai CRI
Identifikasi
Nilai CRI
Identifikasi
Nilai CRI
Identifikasi
Nilai CRI
Identifikasi
Nilai CRI 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 1 1 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 1 3 3
Identifikasi M P P P P TP TP M TP M TP TP P T P TP TP P T P TP P M M P TP P P TP M P TP P T P TP P P
Nilai CRI
Identifikasi
Nilai CRI
Identifikasi
Nilai CRI 3 3 2 3 4 2 4 3 3 2 2 1 3 0 2 2 4 3 2 2 5 5 3 1 4 2 2 3 3 3 1 3 4 3 2
Identifikasi M P TP P P TP P P P T P TP TP M TP TP TP M M TP TP P M P TP P T P TP M P M TP P P M TP
Nilai CRI 5 5 5 5 3 4 2 1 5 4 3 1 1 1 2 1 4 3 2 2 5 5 5 2 5 1 2 1 3 3 3 3 4 3 2
Identifikasi M P P P P M TP TP M P M TP TP TP TP TP M M TP TP P M P TP P T P TP TP P M P P P M TP
Nilai CRI 4 5 4 4 5 4 5 4 5 3 2 2 2 4 5 2 3 3 2 2 3 5 5 2 1 4 5 1 2 2 3 2 3 1 4
Identifikasi M P P P P M M P P M TP TP TP P M TP M M TP TP P P P T P TP P M TP TP TP P TP P TP M
Nilai CRI
Identifikasi
Nilai CRI
Identifikasi
22
23
24*
25*
26
39*
40
41
33*
34*
35*
36*
37
38*
Jawaban
Siswa
Nomor Soal
27*
28
29
30*
31
32
42
43*
44*
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 148/182
No.
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 8 19 2 0 21 22 23 24 25 26 2 7 28 2 9 30 31 32 33 34 35 3 6 37 3 8
Nilai CRI 4 4 2 1 3 4 3 3 4 3 2 3 5 4 3 4 4 5 5 3 5 5 3 2 3 4 4 5 3 4 5 3 2 3 4
Identifikasi M P T P TP P M P P M M TP M M P M P M P M P P P M TP P M M M P M P M TP M P
Nilai CRI 3 3 2 3 2 3 3 5 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 5 5 5 5
Identifikasi M P P P P M P P M M M M M P M P M P M P P P P M P M M M P M P M M M P
Nilai CRI
Identifikasi
Nilai CRI 5 5 5 5 5 5 5 3 4 2 3 1 1 1 2 1 4 3 2 2 5 5 5 3 4 1 3 1 3 3 3 3 4 3 2
Identifikasi M P P P P M M P P TP M TP TP TP TP TP M M TP TP P M P M P TP M TP P M P P P M P
Nilai CRI 5 3 4 4 5 3 4 5 4 3 3 3 5 3 4 4 5 3 3 4 4 4 5 4 4 4 3 5 5 0 1 3 4 3 3
Identifikasi M P M P P P M P M P M M P P M P M P M P P M P P P P M M P T P TP P M P M
Nilai CRI 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 5 4 5 5 5 5 4 3 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Identifikasi P P P P P P P P P P P M P P P P P P M M P P P P M M P P P P P P P P M
Nilai CRI 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Identifikasi M P M P P P P P P M P M P P P P P P P M P P P M M P M P P P P M P P P
Nilai CRI 5 4 4 5 5 3 4 4 3 4 5 4 4 3 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 3 5
Identifikasi M P P P P P M P P P P P P M P P P P P P P P P P P M M M P P P M P P M
Nilai CRI 3 2 3 5 4 2 3 1 3 4 1 3 4 2 1 3 4 4 3 3 2 5 3 3 3 2 1 2 4 3 4 4 3 3 5
Identifikasi M TP M P P T P P TP M P TP TP P T P TP P M M M P TP M P P P TP TP TP P P P M M P M
Nilai CRI 2 3 1 1 5 4 3 5 2 3 0 0 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 5 2 3 3 3 0 0 1 2 4 1 4
Identifikasi TP P T P TP P P P M TP P M TP P P M P P M M P P M P P TP M M M TP TP TP TP TP TP M
Nilai CRI
Identifikasi
Nilai CRI 4 3 4 4 4 4 4 5 3 3 3 2 3 3 2 4 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 4 3 3 0 1 2 3 3 3
Identifikasi M P M P P M P P M P M TP P P TP P P TP M TP TP M P P P P M M P TP TP TP M P P
Nilai CRI 5 4 4 3 2 5 4 3 5 3 4 2 4 2 5 2 4 4 3 5 4 4 5 5 5 4 5 1 4 2 4 4 5 3 2
Identifikasi P P P M TP P P P M M P TP P TP P TP P P P P P P P P P M M TP P TP M M P P TP
Nilai CRI 3 3 2 3 1 4 2 3 2 2 3 3 1 1 1 3 2 1 3 2 3 1 3 2 2 2 1 3 3 3 2 3 2 1 0
Identifikasi M P TP P TP P TP M TP TP M P TP TP TP P TP TP M TP P P P T P TP TP TP M M P TP M TP TP TP
Nilai CRI
Identifikasi
Nilai CRI 1 3 1 1 1 1 3 5 3 2 1 1 3 5 3 3 5 3 4 0 5 5 5 4 1 0 2 1 0 3 2 1 3 3 2
Identifikasi TP TP TP TP TP TP P P P T P TP TP P P M P P P M TP P P P P TP TP TP TP TP P T P TP P P TP
Nilai CRI 3 3 3 3 3 2 4 4 2 2 3 3 3 3 1 3 4 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3
Identifikasi M P P P P TP P M TP TP M P M P TP P P P M TP TP TP P TP M M TP TP TP P M TP P P P
Nilai CRI 3 3 3 3 5 5 3 3 4 3 3 5 3 5 3 5 1 3 3 3 5 3 5 3 3 1 1 3 3 1 1 3 3 2 3
Identifikasi M P P M M P P M P M M P P P M P TP P M M P P P P M TP TP M M TP TP M P TP M
Nilai CRI 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 5 2 3 1 2 2 3 5 0 3 5 4 2
Identifikasi M P P P P P P P P TP TP TP TP TP TP P P P T P TP P P P T P M TP TP TP P P TP P P P TP
Nilai CRI
Identifikasi
Nilai CRI 4 4 3 5 3 4 5 4 5 3 4 3 4 5 4 3 4 3 3 3 5 3 3 3 0 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3
Identifikasi M M P P M M P P P M M M M P P P P P P M P M P P TP M M M P M M M M P M
Nilai CRI 3 5 5 4 3 3 4 3 3 2 2 2 2 2 4 3 4 3 2 4 5 5 5 4 4 2 1 4 4 5 2 4 4 3 2
Identifikasi M P P P P P P M P TP TP TP TP TP M P P P TP M P P P P P TP TP M P P TP P P P TP
Jawaban
Siswa
Nomor Soal
64*
65
66
57
58
59*
60
61
62
55*
56
45
46
47*
48
49
50
63
51
52
53
54
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 149/182
No.
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 8 19 2 0 21 22 23 24 25 26 2 7 28 2 9 30 31 32 33 34 35 3 6 37 3 8
Nilai CRI 4 3 4 3 3 3 5 3 3 5 3 3 3 4 4 5 4 3 3 4 5 5 5 5 3 3 3 3 4 5 3 3 5 5 5
Identifikasi M P P P P P P M P M M P P P M P P P M M P P P M M P M M M P M M P P M
Nilai CRI
Identifikasi
Nilai CRI
Identifikasi
Nilai CRI 1 3 2 4 5 2 4 0 3 2 3 4 3 1 5 5 1 3 4 5 3 4 5 4 5 5 0 2 0 5 1 4 3 4 1
Identifikasi TP P TP P P TP P TP M TP M M P TP M P TP P M P P P P M M P TP TP TP M TP M P P TP
Nilai CRI 3 3 2 2 3 4 4 3 3 4 4 5 5 5 4 3 4 3 3 5 4 2 3 3 4 4 5 3 4 4 3 4 3 3 5
Identifikasi M P T P TP P M M M M M M P P P M M P M M M P TP P M P P M M P P M M P M P
Nilai CRI 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 5 5 3 3 5 3 5 5 4 3 4 3 5 3 2 4 5 4 3 3 3 1 5
Identifikasi M P TP M P M M M M M M M P P M M P M M M P P P M P P TP M P P M M P TP P
Nilai CRI 1 2 2 3 2 2 3 3 2 4 3 1 2 2 1 4 3 1 4 0 2 4 5 3 2 2 4 4 2 3 1 4 3 2 3
Identifikasi TP TP TP M TP TP P TP TP P M TP TP TP TP P P TP M TP TP P P M TP TP M M TP M TP M P TP M
Nilai CRI 2 2 2 1 1 2 0 2 1 0 3 2 3 3 1 2 2 2 2 0 3 2 3 0 0 0 0 3 2 2 1 3 3 1 2
Identifikasi TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP M TP P P TP TP TP TP TP TP P TP P TP TP TP TP M TP TP TP M P TP TP
Nilai CRI
Identifikasi
Nilai CRI
Identifikasi
Nilai CRI 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 5 3 4
Identifikasi M P P P M TP M M TP M M M P P M M P M M M M P P M M P M M M M M M P M P
Nilai CRI 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 5 5 5 3 3 5 3 3 3 5 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 5 5 4
Identifikasi M P P P M M M M M M M M P P M M P M M M P P P M M P M M M M M M P M P
Nilai CRI 3 4 1 1 1 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 1 1 3 3 4 4 4 0 4 4 3 5 4 4 2 4
Identifikasi M P TP TP TP M P M M M M P P M M P P P M TP TP P P P P P TP M P P M P P TP P
Nilai CRI 3 1 1 3 5 1 5 5 5 4 3 4 5 3 5 3 5 1 1 1 5 4 5 4 5 4 0 4 4 3 5 4 5 3 4
Identifikasi M TP TP P P M P M M M M P P M M P P TP M M P P P P P P TP M P P M P P P P
Nilai CRI 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3
Identifikasi M P TP M P TP P M M TP P TP TP P TP P TP M M P T P TP TP P P TP M M TP TP M TP P M M
Nilai CRI 3 2 2 3 3 3 2 2 1 2 0 1 2 4 0 2 1 0 1 4 5 0 0 0 1 1 4 4 0 0 0 0 5 3 1
Identifikasi M TP TP P P M TP TP TP TP TP TP TP P T P TP TP TP TP M P T P TP TP TP TP M M TP TP TP TP P M TP
Nilai CRI
Identifikasi
Nilai CRI 4 4 3 2 4 5 2 3 2 3 2 1 3 4 2 3 3 3 2 2 1 3 3 2 4 3 2 4 3 3 4 4 5 3 3
Identifikasi M P P TP P M TP M TP TP TP TP P P T P TP P M TP TP TP M M TP M P TP P P M M M P M M
Nilai CRI 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2
Identifikasi M P P TP P TP P M M TP TP M P P M TP TP TP M P M TP TP P P TP TP TP TP TP TP TP P T P TP
Nilai CRI 4 3 3 3 5 5 4 3 4 5 4 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 5 3 3
Identifikasi M P P M P M M M P M P M P P M TP P M M M P M M P M M M P P M M TP P M M
Nilai CRI 4 2 4 4 3 5 5 5 1 1 1 2 2 1 0 0 1 3 2 3 3 2 4 1 4 5 4 3 4 2 2 1 3 3 1
Identifikasi M TP P P P M P M TP TP TP TP TP TP TP TP TP P TP M P TP M TP P M M P P TP TP TP P P TP
Nilai CRI
Identifikasi
Nilai CRI 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 3 3 2 2 2 3 2 3
Identifikasi TP M P P P M P P M TP TP TP P P M P P T P TP TP TP P P T P TP TP TP P P T P TP TP P TP M
Jawaban
Siswa
Nomor Soal
84
85
86
87
88*
89
78
79
80
81
82
83*
72
73
74
75*
76*
77
69*
70
71
67
68*
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 150/182
No.
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 8 19 2 0 21 22 23 24 25 26 2 7 28 2 9 30 31 32 33 34 35 3 6 37 3 8
Nilai CRI 3 3 3 1 1 3 3 3 0 1 1 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3
Identifikasi M M P TP TP M P P T P TP TP M P P M TP TP M TP P M P P TP P P M P P M M M TP TP M
Nilai CRI
Identifikasi
Nilai CRI
Identifikasi
Nilai CRI 3 3 3 2 3 3 3 3 5 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3
Identifikasi M P P P P P M P M TP TP TP P TP M TP P P M P TP P P M P TP TP TP M M M M M TP M
Nilai CRI 5 4 4 2 5 4 4 3 3 2 4 3 3 1 3 4 2 1 3 3 4 3 4 1 2 1 2 2 1 1 1 3 3 3 2
Identifikasi P P P TP P M P P P TP M M M TP P M TP TP M P P P P TP TP TP TP TP TP TP TP TP P P TP
Nilai CRI 3 3 2 2 2 3 5 5 3 2 2 2 4 2 4 2 2 3 2 2 4 2 5 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 3
Identifikasi M P TP TP TP TP P P M TP TP TP P TP P T P TP P T P TP P TP P P P M M P P M M M M TP M
Nilai CRI 5 4 4 2 2 4 4 3 3 2 3 1 3 4 2 4 2 1 3 3 4 3 4 2 3 1 2 2 1 1 1 3 2 1 2
Identifikasi P P P TP TP M P P P TP M TP M P TP M TP T P M P P P P TP P TP TP TP TP TP TP M TP TP TP
Nilai CRI 3 3 3 3 3 2 3 3 5 2 3 2 2 2 3 3 2 5 2 2 2 3 3 2 4 1 1 2 0 2 2 1 2 2 1
Identifikasi M P P P P TP M P M TP P TP TP TP M P T P M TP TP TP P P TP P TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP
Nilai CRI 4 5 4 5 5 4 5 3 3 5 3 2 5 1 2 1 4 3 4 2 3 1 1 1 3 4 4 2 3 5 5 2 5 5 1
Identifikasi M M P P P M P M M P P TP M TP TP TP M P M TP P T P TP TP P M M TP P M M M M M TP
Nilai CRI
Identifikasi
Nilai CRI 1 0 0 3 2 2 3 1 0 1 2 1 4 4 1 3 1 4 3 2 2 3 1 3 3 2 1 1 2 1 2 3 3 2 3
Identifikasi TP TP TP P TP TP P TP TP TP TP TP M P TP P TP P M TP TP M TP P P TP TP TP TP TP TP M M TP M
Nilai CRI 4 2 5 2 3 0 4 3 5 4 2 2 5 2 2 3 3 3 1 2 2 4 5 2 3 3 1 1 2 4 1 3 4 1 3
Identifikasi M TP P TP P TP P P M P T P TP P T P TP P P M TP TP TP P P TP M M TP TP TP M TP P M TP P
Nilai CRI 4 2 3 5 5 5 4 5 3 4 4 5 5 5 5 4 5 4 3 3 5 3 5 2 5 4 1 4 3 5 4 4 4 5 5
Identifikasi P TP P M P M M P M P M P M M P M M P M M P P P TP P M M M M P M M M M M
Nilai CRI 5 3 5 3 5 2 3 2 5 4 2 3 2 0 4 3 3 4 3 3 3 5 3 2 1 0 3 3 3 2 5 1 3 1 1
Identifikasi M P P P P T P TP TP P P TP P TP TP M M P M M P P P P T P TP TP M M M TP M TP P T P TP
Nilai CRI 4 2 3 3 3 5 5 5 3 3 3 2 2 2 2 5 2 3 3 2 5 2 2 3 3 2 3 2 5 2 2 3 3 3 2
Identifikasi M TP P P P P P P M M P TP TP TP TP P TP P M TP P T P TP P M TP P TP P T P TP P P P TP
Nilai CRI 3 4 2 3 5 5 2 4 3 3 2 2 2 3 1 2 3 4 2 2 2 5 3 4 3 3 2 1 2 4 2 3 3 2 3
Identifikasi M P TP P P P TP P M M TP TP TP P TP TP P P T P TP TP P P M P M TP TP TP M TP M M TP M
Nilai CRI 2 4 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3
Identifikasi TP P P P TP TP M TP M TP TP TP TP P M M TP T P TP P TP P P P P TP M P P M M TP M TP M
Nilai CRI 3 3 3 3 3 2 3 3 5 2 2 2 2 2 2 5 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3
Identifikasi M P P P P TP M P M TP TP TP TP TP TP P TP TP M P T P TP P M P TP M TP TP TP M T P TP P P
Nilai CRI 3 2 2 0 2 2 2 2 2 2 0 0 0 1 1 0 2 1 4 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 3 3 2 2 2
Identifikasi M TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP T P TP TP T P TP T P TP M TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP M M TP TP TP
Nilai CRI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Identifikasi TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP
Nilai CRI 3 4 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 3 3 3 3 3 4 3 5 3 3 4 3 3 3 5 3 3
Identifikasi M M P M M M M M M M P M P P M P M P M M P M P P M M M M M P M M M M M
Nilai CRI
Identifikasi
Nilai CRI 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 3 4 2 2 3 5 3 3 2 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Identifikasi M M M P P M M P P M P P M TP TP M P P P TP P M TP TP TP TP TP TP TP P M M M P P
102
103
104
105
106
107
96
97
98
99*
100
101
90
91*
92*
93
108
109
110
111*
112
94
95
Jawaban
Siswa
Nomor Soal
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 151/182
No.
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 8 19 2 0 21 22 23 24 25 26 2 7 28 2 9 30 31 32 33 34 35 3 6 37 3 8
Nilai CRI 4 1 2 3 2 2 2 2 1 1 3 3 3 2 2 5 3 3 3 0 4 3 0 1 3 2 1 2 2 3 3 3 3 2 2
Identifikasi M TP TP P TP TP TP TP TP TP P M P T P TP P P P M TP P P T P TP TP TP TP TP TP P M M M TP TP
Nilai CRI 3 5 5 3 4 5 5 5 4 3 2 2 5 4 4 5 2 5 4 2 2 5 2 3 3 4 4 4 5 5 3 3 4 3 4
Identifikasi P P P M M P M M P P T P TP P P M P TP P M T P TP M TP M M P M P M M M P M M M
Nilai CRI 1 1 1 4 4 1 4 4 4 1 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 1 3 3 2
Identifikasi TP TP TP P P TP P P M TP M M P P M M TP M TP P P P P M P M M P P M T P TP M M TP
Identifikasi
Nilai CRI 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 0 0 5 5 0 0 0 3 4 4 0 5 5 4 3 4 3 5 4 4 5 3
Identifikasi M M P P P M M P M M P P M TP TP M P TP TP TP P M P TP M M M M M P M M M M M
Nilai CRI
Identifikasi
Nilai CRI 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 5 4 3 3 3 3 4
Identifikasi M M P P M M M P P M P P M P M M P P M M P M P M M M M M M P M M M M M
∑P 7 53 52 49 55 19 40 43 22 17 19 19 45 49 15 42 42 39 8 26 55 46 64 28 45 20 2 11 39 25 11 22 43 31 24
∑M 62 1 1 5 12 10 33 26 24 41 33 34 26 17 4 37 17 13 23 47 21 6 19 4 22 19 25 42 41 16 28 37 39 2 7 24 3 1
∑TP 11 16 23 19 15 28 14 13 17 30 27 35 18 27 28 21 25 18 25 33 19 15 12 30 16 35 36 28 25 27 32 19 10 25 25
P % 8 ,7 5 66 ,2 5 6 5 6 1,25 6 8,75 2 3,75 5 0 5 3,75 2 7,5 21 ,2 5 2 3,75 2 3,75 5 6,25 6 1,25 1 8,75 5 2,5 5 2 ,5 4 8,75 1 0 3 2,5 68 ,7 5 57 ,5 8 0 3 5 5 6,25 2 5 2 ,5 1 3,75 4 8,75 3 1,25 1 3,75 2 7,5 53 ,7 5 3 8,75 3 0
M % 7 7,5 1 3,75 6,25 1 5 1 2,5 4 1,25 32 ,5 3 0 5 1 ,2 5 4 1,25 42 ,5 3 2,5 2 1,25 5 4 6,25 2 1,25 1 6,25 2 8,75 5 8,75 2 6,25 7 ,5 2 3 ,7 5 5 2 7,5 2 3,75 3 1,25 52 ,5 51 ,2 5 2 0 3 5 4 6 ,2 5 4 8,75 3 3,75 3 0 3 8 ,7 5
TP % 1 3,75 2 0 2 8,75 2 3,75 1 8,75 3 5 1 7,5 16 ,2 5 2 1,25 3 7,5 33 ,7 5 4 3,75 2 2,5 33 ,7 5 3 5 2 6,25 3 1,25 2 2,5 31 ,2 5 4 1,25 2 3,75 1 8,75 1 5 3 7,5 2 0 4 3,75 4 5 3 5 3 1,25 3 3,75 4 0 2 3,75 1 2,5 31 ,2 5 3 1,25
Jawaban
Siswa
Nomor Soal
120
Keterangan:
* : Siswa yang datanya tidak lengkap
114*
115
116
117*
118
119*
113
T i n g k a t p e m a h a m a
**: Data identifikasi CRI setelah dikurangi jumlah sampel dengan data yang tidak lengkap
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 153/182
No.
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
39*
40 3 2 3 4 4 3 3 2 0 2 2 5 3 4 3 1 3 4 2
41 5 5 5 3 2 1 4 1 2 5 5 5 3 3 3 4 2
42 Nilai CRI 5 4 4 5 4 5 2 4 2 3 5 5 1 4 2 3 2 3
4 3* N il ai C RI
4 4* N il ai C RI
45 4 2 1 3 3 3 4 4 5 3 5 5 3 3 5 4
46 3 2 3 2 3 5 5 5 5 5 3 5 5 5 3 3 5
4 7* N il ai C RI
48 Nilai CRI 5 5 5 5 3 4 2 1 5 2 5 5 4 3 3 3 4 2
49 3 4 5 3 5 3 5 3 5 4 3 4 4 5 4 4 4 5 3 3
50 Nilai CRI 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
51 Nilai CRI 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
52 Nilai CRI 4 4 5 5 3 4 3 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 3 3
53 Nilai CRI 2 5 4 3 4 4 2 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3
54 Nilai CRI 3 1 1 5 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 5 2 0 0 1 2 1
55* Nilai CRI 5
56 Nilai CRI 3 4 4 4 5 3 3 3 4 3 2 2 2 3 2 3 3 3 1 3 3
57 5 4 4 2 5 4 3 4 2 4 2 4 4 3 5 4 4 5 5 5 4 5 3
58 Nilai CRI 3 2 3 1 4 2 2 3 1 1 3 2 1 3 1 3 2 2 3 2 1
5 9* N il ai C RI
60 Nilai CRI 3 1 1 3 5 3 3 5 3 5 3 5 5 5 4 1 0 0 3 3 3 2
61 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 4 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3
62 Nilai CRI 3 3 5 3 4 5 3 5 5 1 3 5 3 5 3 1 1 3 2
63 Nilai CRI 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 3 3 5 2 2 3 5 3 5 4 2
6 4* N il ai C RI
65 Nilai CRI 3 5 5 4 5 5 3 4 3 3 5 3 3 0 4 4
66 5 5 4 3 3 4 3 2 2 2 3 4 3 5 5 5 4 4 1 4 5 4 4 3 2
67 Nilai CRI 3 4 3 3 3 5 3 3 3 4 5 4 3 5 5 5 3 5 5 5
6 8* N il ai C RI
6 9* N il ai C RI
70 3 2 4 5 4 3 1 5 1 3 5 3 4 5 5 3 4
71 3 2 3 5 5 5 4 4 2 3 4 4 4 4 3 5
72 Nilai CRI 3 2 4 5 5 5 4 3 4 5 3 5 4 3 5
73 Nilai CRI 2 2 3 4 2 4 3 1 2 4 5 2 3 2
74 Nilai CRI 2 1 0 1 3 3 2 2 2 3 2 3 0 3 1
7 5* N il ai C RI
7 6* N il ai C RI
77 3 3 3 3 4 4 3 3 3 5 4
78 4 3 3 5 5 3 3 5 3 3 5 4
79 Nilai CRI 4 1 1 1 3 3 3 4 3 3 1 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4
80 Nilai CRI 1 3 5 5 4 5 3 5 1 5 4 5 4 5 4 4 3 4 5 3 4
81 Nilai CRI 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3
Jawaban SiswaNomor Soal
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 154/182
No.
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
82 Nilai CRI 3 3 2 1 4 0 1 0 5 0 0 1 5
8 3* N il ai C RI
84 Nilai CRI 4 3 4 2 2 3 4 3 1 3 4 3 5
85 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2
86 Nilai CRI 3 3 5 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 5
87 Nilai CRI 4 4 3 5 1 2 1 0 1 3 3 1 4 3 4 2 1 3 3
8 8* N il ai C RI
89 Nilai CRI 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 1 1 1 3 3 3
90 3 1 1 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1
9 1* N il ai C RI
92* Nilai CRI 3
93 3 3 2 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2
94 5 4 4 5 4 3 3 2 1 2 2 1 3 4 3 4 2 2 1 3 3
95 Nilai CRI 3 2 5 5 2 4 2 2 3 2 4 5 3 4 4 3 2
96 Nilai CRI 5 4 4 2 4 3 3 2 4 2 2 1 3 4 3 4 3 2 1 2 1
97 Nilai CRI 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 4 2 0 2
98 Nilai CRI 4 5 5 5 5 3 2 3 3 1 1 3 3
9 9* N il ai C RI
100 Nilai CRI 0 0 3 2 3 1 2 4 5 3 1 4 2 1 3 3 1 2 2
101 5 2 3 0 4 3 4 2 5 3 3 2 2 4 5 3 1 3
102 Nilai CRI 4 3 5 5 4 5 4 5 3 5 2 5
103 Nilai CRI 3 5 3 5 2 3 2 5 4 3 2 3 3 3 5 3 2 1 3 1
104 Nilai CRI 3 3 3 5 5 5 3 2 2 5 2 3 2 5 2 2 3 3 2 5 3 3 3
105 Nilai CRI 4 2 3 5 5 4 2 3 3 4 2 5 3 3 1 2
106 Nilai CRI 4 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3
107 Nilai CRI 3 3 3 3 2 3 2 5 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3
108 Nilai CRI 2 0 2 2 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 2 2
109 Nilai CRI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
110 Nilai CRI 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3
1 11 * N il ai C RI
112 Nilai CRI 5 5 5 5 4 3 5 3 3 4 3 3 3
113 1 2 3 2 2 2 3 3 2 5 3 3 4 3 0 1 3 2 2
1 14 * N il ai C RI
115 Nilai CRI 3 5 5 5 4 3 2 5 4 5 5 4 4 3
116 1 1 4 4 1 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4
1 17 * N il ai C RI
118 Nilai CRI 4 5 4 5 4 4 5 5 3 4 3
119*
120 Nilai CRI 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4
Jawaban SiswaNomor Soal
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 155/182
No.
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
∑ CRI untuk
jawaban benar30 202 228 195 238 92 171 184 105 74 83 81 192 226 70 183 198 160 30 124 241 198 265 121 182 89 15 59 162 96 51 89 175 142 105
∑ Siswa yang
menjawab benar7 58 73 59 69 29 48 48 32 23 29 27 57 69 19 54 62 52 9 42 68 55 72 40 53 32 7 23 54 31 17 28 46 49 33
Rata-rata CRI
untuk jawaban
benar4 ,2 86 3 , 48 3 3 ,1 23 3 , 30 5 3 ,4 49 3 , 17 2 3 ,5 63 3 , 83 3 3 ,2 81 3 , 21 7 2 ,8 62 3 3 ,3 68 3 , 27 5 3 ,6 84 3 , 38 9 3 ,1 94 3 , 07 7 3 ,3 33 2 , 95 2 3 ,5 44 3 ,6 3 ,6 81 3 , 02 5 3 ,4 34 2 , 78 1 2 ,1 43 2 , 56 5 3 3 ,0 97 3 3 ,1 79 3 , 80 4 2 ,8 98 3 , 18 2
Fraksi jawaban
benar (Fb)0 ,0 88 0 , 72 5 0 ,9 13 0 , 73 8 0 ,8 63 0 , 36 3 0 ,6 0 ,6 0 ,4 0 ,2 88 0 , 36 3 0 ,3 38 0 ,7 13 0 , 86 3 0 ,2 38 0 , 67 5 0 ,7 75 0 ,6 5 0 ,1 13 0 , 52 5 0 ,8 5 0 ,6 88 0 ,9 0 ,5 0 ,6 63 0 ,4 0 ,0 88 0 , 28 8 0 ,6 75 0 , 38 8 0 ,2 13 0 ,3 5 0 ,5 75 0 , 61 3 0 ,4 13
Jawaban SiswaNomor Soal
Keterangan:
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 157/182
No.
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
34* Nilai CRI
35* Nilai CRI
36* Nilai CRI
37 Nilai CRI 3 3 2 3 2 3 2 2 1 2 3 3 2 2 3 2 1
38* Nilai CRI
39* Nilai CRI
40 N ilai CRI 3 2 2 1 3 2 4 3 2 5 1 2 2 3 3 3
41 Nilai CRI 5 4 5 3 1 1 2 1 4 3 2 5 2 1 2 1 3 3
42 Nilai CRI 4 4 5 3 2 2 5 2 3 3 2 2 5 1 2 1 4
43* Nilai CRI
44* Nilai CRI
45 Nilai CRI 4 4 4 3 2 3 5 3 4 5 3 2 4 4 5 4 3 2 3
46 Nilai CRI 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5
47* Nilai CRI
48 Nilai CRI 5 5 5 3 1 1 2 1 4 3 2 5 3 1 3 1 3 3
49 Nilai CRI 5 4 4 4 3 3 4 5 3 4 3 5 0 1 4 3
50 Nilai CRI 3 4 3 5 3 5
51 Nilai CRI 5 4 4 5 5 4 5 5 5
52 Nilai CRI 5 4 3 4 4 4 4 5
53 Nilai CRI 3 3 2 1 3 1 3 1 4 4 3 5 2 1 2 4 3 5
54 Nilai CRI 2 5 2 0 0 3 3 4 4 3 3 3 4 4
55* Nilai CRI
56 Nilai CRI 4 4 4 3 3 2 2 3 3 4 3 0 2 3
57 Nilai CRI 3 5 3 2 4 5 1 2 4 4 2
58 Nilai CRI 3 3 2 3 1 3 2 2 1 3 3 2 3 0
59* Nilai CRI
60 Nilai CRI 1 1 1 2 1 1 3 4 0 2 1 2 1
61 Nilai CRI 3 4 2 3 3 1 3 2 3 3 3 3
62 Nilai CRI 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3
63 Nilai CRI 3 2 2 2 2 2 3 1 2 0
64* Nilai CRI
65 Nilai CRI 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3
66 Nilai CRI 3 3 2 2 4 2 4 2 4 2
67 Nilai CRI 4 3 5 3 4 3 4 5 3 3 3 4 3 3 5
68* Nilai CRI
69* Nilai CRI
Jawaban siswaNOMOR SOAL
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 158/182
No.
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
70 Nilai CRI 1 2 0 3 2 3 4 5 4 4 5 0 2 0 5 1 4 1
71 Nilai CRI 3 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 5 3 5 3 3 4 3
72 Nilai CRI 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 5 5 3 2 4 3 3 1
73 Nilai CRI 1 2 3 2 3 2 3 1 2 1 4 0 3 2 4 4 2 3 1 4 3
74 Nilai CRI 2 2 1 2 2 0 3 2 1 2 0 0 0 0 3 2 2 1 3 2
75* Nilai CRI
76* Nilai CRI
77 Nilai CRI 3 3 2 3 4 2 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3
78 Nilai CRI 4 3 3 3 4 3 4 4 3 5 3 5 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 5
79 Nilai CRI 3 3 3 3 3 4 4 4 3 1 0 4 5
80 Nilai CRI 3 1 1 5 5 4 3 3 5 1 1 0 4 3 5
81 Nilai CRI 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3
82 Nilai CRI 3 2 2 3 2 1 2 0 2 2 1 4 0 1 4 4 0 0 0 0 3 1
83* Nilai CRI
84 Nilai CRI 4 2 5 2 3 3 1 2 3 3 2 2 3 3 2 4 2 3 4 4 3 3
85 Nilai CRI 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2
86 Nilai CRI 4 3 5 4 3 5 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
87 Nilai CRI 4 2 5 5 1 1 2 0 2 3 2 4 5 4 2 1
88* Nilai CRI
89 Nilai CRI 1 3 3 3 1 1 3 1 1 1 1 2 2 2 2 3
90 Nilai CRI 3 3 3 0 1 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 1 3
91* Nilai CRI
92* Nilai CRI
93 Nilai CRI 3 3 5 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3
94 Nilai CRI 2 4 4 3 3 4 3 1 1 2 1 1 3 2
95 Nilai CRI 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 4 3 4 4 4 4 3
96 Nilai CRI 2 4 3 1 3 4 3 2 1 2 1 1 3 2
97 Nilai CRI 3 3 5 2 2 3 5 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1
98 Nilai CRI 4 5 4 3 3 5 1 1 4 4 2 1 4 4 2 5 5 2 5 5 1
99* Nilai CRI
100 N ilai CRI 1 2 0 1 1 4 1 3 2 3 2 1 1 2 3 3 3
101 Nilai CRI 4 2 5 2 2 2 3 1 2 3 3 1 1 2 4 1 4
102 Nilai CRI 2 5 5 4 3 4 5 5 4 5 3 3 4 1 4 3 4 4 4 5 5
103 Nilai CRI 5 2 0 4 3 4 3 1 0 3 3 3 2 5 1
104 Nilai CRI 4 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2
105 Nilai CRI 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 4 3 2 2 4 2 3 3 3
106 Nilai CRI 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3
Jawaban siswaNOMOR SOAL
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 161/182
146
Lampiran 12
KEGIATAN WAWANCARA SISWA
No.
Masalah
Tujuan Pertanyaan dan Jawaban WawancaraBentuk
PertanyaanIndikator
PembelajaranIndikator Soal
2. Menyebutkanstruktur dan
fungsi sel
sebagai unitterkecil
kehidupan.
Menyebutkanfungsi sel
Mengetahuimiskonsepsi
pada siswa
ketika siswaharus
menyebutkan
fungsi sel
Interviewee: 9 (CRIs: 4) Interviewer : “Apa jawaban yang Anda
berikan dan jelaskan
alasannya!” Interviewee 9 : “A, Karena sel memiliki 3
fungsi yaitu sebagai unit
struktural, unit fungsional dan
unit genetik. Sel memiliki
fungsi sebagai bagian terkecil
dari makhluk hidup yaitu
sebagai unit struktural, sel
menjalankan fungsi-fungsi
dalam sel yaitu fungsi sel
sebagai unit fungsional, dan sel
ikut berperan dalam pewarisan
keturunan, itu sebagai fungsiunit genetik .”
Interviewer : “Mengapa harus unit genetik?
Bukankah terdapat
kemungkinan juga fungsi selsebagai unit hereditas yang
berarti sel ikut berperanan
Lisan
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 164/182
149
Interviewer : “Apakah itu sesuai dengan
fungsi sel?”
Interviewee 1 : “Ya, disini sel sebagai unit
struktural dasar makhluk hidup
yang mana sebagai bagian yangada pada tubuh makhluk hidup,
sel melakukan proses hidupagar makhluk hidup dapat
melangsungkan kehidupannya.”
11. Menjelaskan sifat
struktur membran
sel tumbuhan dan
hewan
Mengetahui
miskonsepsi
pada siswa
ketika siswa
harusmenjelaskan
sifat strukturmembran sel
tumbuhan dan
hewan
Interviewee: 12 (CRIs: 5)
Interviewer : “Apa jawaban yang Anda
berikan dan jelaskan
alasannya!”
Interviewee 12 : “E, alasannya karena permeabel berarti suatu
membran tidak dapat dilaluioleh air dan molekul.”
Interviewer : “Kemudian apa pengertian dari
membran semipermeabel dan
selektif permeabel?”
Interviewee 12 : “Semipermeabel mudah
dilewati, selektif permeabel
dipilih- pilih….”
Interviewer : “Mudah dilewati dan dipilih-
pilih apanya?”
Interviewee 12 : “Zat-zatnya.”
Interviewer : “Zat apa?”
Interviewee 12 : “Molekul dan ion, misalnya.”
Lisan
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 165/182
150
Interviewer : “Jadi keduanya berbeda
(selektif permeabel dan
semipermeabel)?”
Interviewee 12 : “Ya.”
Interviewer “Jadi permeabel artinya tidakdapat dilalui air dan molekul?”
Interviewee 12 : “Ya.”
Interviewee: 17 (CRIs: 3)
Interviewer : “Pada pertanyaan ini Anda
memilih opsi apa dan apa
alasannya.”
Interviewee 17 : “A. Karena ketika mendengar
kata permeabel, saya selalu
terlintas kata elastis.”
Interviewer : “Mengapa bisa seperti itu?”
Interviewee 17 : “Karena dalam istilah tersebut
terdapat kata “able” yang
kemungkinan berarti dapat atau
bisa mengarah kepada suatu
kelenturan sehingga saya berpikir bahwa permeabel itu
adalah elastis.”
18 Menyebutkan
fungsi organel sel
tumbuhan dan
hewan.
Mengetahui
miskonsepsi
pada siswa
ketika siswa
harus
Interviewee: 66 (CRIs: 4)
Interviewer : “Apa jawaban yang Anda
berikan dan jelaskan
alasannya!.”
Interviewee : “A, itu merupakan gambar
Lisan
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 166/182
151
menyebutkan
fungsi organel
sel tumbuhan
dan hewan.
66 sitoskeleton. Siteskeleton
memiliki bentuk seperti
tabung-tabung.”
Interviewer : “Apakah kamu yakin itu fungsi
sitoskeleton?” Interviewee
66
: “Ya, dari bentuknya itu adalah
sitoskeleton. Siteskeletonmemiliki bentuk seperti
tabung-tabung.”
Interviewer : “Apakah kamu yakin?”
Interviewee
66
: “Ya.”
22. Mengurutkan
fungsi organel sel
tumbuhan dan
hewan pada suatu
Mengetahui
miskonsepsi
pada siswa
ketika siswa
Interviewee: 12 (CRIs: 4)
Interviewer : “Apa jawaban yang Anda
berikan dan jelaskan
alasannya!”
Lisan
Gambar 1. Sentriol
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 167/182
152
proses harus
mengetahui
miskonsepsi
pada siswa
ketika siswaharus
Interviewee 12 : “A, karena tahapan sekresi
protein dan lipid berawal dari
badan golgi, REK, REH,
kemudian membran sel.”
Interviewer : “Mengapa Anda bisamenjawab demikian?”
Interviewee 12 : “Ya karena begitulah urutan posisi organel dari dalam ke
luar. Diawali dari badan golgi.”
Interviewer : “Badan golgi atau RE?”
Interviewee 12 : “Mmm badan golgi.”
Interviewee: 50 (CRIs: 4)
Interviewer : “Apa jawaban yang Anda
berikan dan jelaskan
alasannya!”
Interviewee 50 : “C, karena urutannya seperti
itu, RE, badan golgi, dan
membran sel.”
Interviewer : “Apakah urutannya RE halus baru kemudian RE kasar?”
Interviewee 50 : “Ya.”
30. Menemukan
mekanisme
transpor pada
membran
(osmosis)
Mengetahui
miskonsepsi
pada siswa
ketika siswa
harus
Interviewee: 5 (CRIs: 3)
Interviewer : “Apa jawaban yang Anda
berikan dan jelaskan
alasannya!”
Interviewee 5 : “E. Osmolisis.”
Lisan
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 168/182
153
menemukan
mekanisme
transpor pada
membran
(osmosis)
Interviewer : “Apa yang dimaksud dengan
osmolisis?”
Interviewee 5 : “Nggg….”
Interviewer : “Menurut Anda ini termasuk
peristiwa apa?” Interviewee 5 : “Osmosis.”
Interviewer : “Baik, osmosis adalah perpindahan dari hipotonik ke
hipertonik. Apa yang dimaksud
dengan hipertonik?”
Interviewee 5 : “Tingginya konsentrasi zat
pelarut.”
31. Menghubungkan
mekanismetranspor
(osmosis dandifusi)
Mengetahui
miskonsepsi pada siswa
ketika siswaharus
menghubung-
kan
mekanisme
transpor
(osmosis dan
difusi)
Interviewee: 1 (CRIs: 3)
Interviewer : “Apa jawaban yang Anda berikan dan jelaskan
alasannya!” Interviewee 1 : “A, hanya air yang melewati
selaput permeabel.”
Interviewer : “Apakah Anda tahu pengertian
dari osmosis?”
Interviewee 1 : “Perpindahan molekul air dari
konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah.”
Interviewer : “Apakah dalam proses
perpindahan tersebut
menggunakan membran? Dan
disebut membran apa?”
Interviewee 1 : “Ya. Membran permeabel.”
Lisan
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 169/182
154
( Interviewee, menjelaskan pengertian osmosis
dengan pengertian yang kurang tepat )
Interviewee: 103 (CRIs: 3)
Interviewer : “Apa jawaban yang Anda berikan dan jelaskan
alasannya!” Interviewee
103
: “A. Hanya air yang melewati
selaput permeabel.”
Interviewer : “Apa yang dimaksud dengan
osmosis?”
Interviewee
103
: “Perpindahan dari konsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah.”
Interviewer : “Konsentrasi yang tinggi dan
rendah apanya?”
Interviewee
103
: “Zat terlarut.”
Interviewer : “Apakah Anda yakin?”
Interviewee
103
: “Ya.”
35. Menganalisis
mekanisme
transpor pada
membran
(osmosis)
Mengetahui
miskonsepsi
pada siswa
ketika siswa
harus
menganalisis
mekanisme
transpor pada
Inteviewi: 113 (CRIs: 3)
Interviewer : “Apa jawaban yang Anda
berikan dan jelaskan
alasannya!”
Interviewee
113
: “A, hipertonis. Karena partikel
zat terlarut pada sisi A lebih
sedikit.”
Interviewer : “Jika Anda bandingkan,
Lisan
8/15/2019 Ria Mahardika
http://slidepdf.com/reader/full/ria-mahardika 171/182
156
93: lebih banyak daripada sisi B,
dengan begitu pada sisi A lebih
banyak zat terlarutnya.”
Interviewer : “Jadi dilihat dari
banyak/tingginya larutan?” Interviewee 93 : “Iya. Apakah jawaban saya
salah?” Keterangan:
Bentuk pertanyaan wawancara: Pertanyaan campuran.
Bentuk pelaksanaan wawancara: Wawancara bebas terpimpin.