Post on 16-Feb-2020
PROFIL KESEHATAN
KABUPATEN TABANAN
TAHUN 2014
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN TABANAN
TAHUN 2015
ii
KATA PENGANTAR
Atas Asung Kerta Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa /Tuhan Yang
Maha Esa, Profil Kesehatan Kabupaten Tabanan Tahun 2014 ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya dari rangkaian penyajian data dan informasi.
Sebagai salah satu produk Sistem Informasi Kesehatan, maka Profil
Kesehatan Kabupaten Tabanan Tahun 2014 ini diharapkan dapat memberi gambaran
kepada para pembaca mengenai kondisi dan situasi kesehatan di wilayah Kabupaten
Tabanan pada tahun 2014
Kondisi kesehatan yang digambarkan dalam Profil Kesehatan Kabupaten
Tabanan Tahun 2014 ini disusun berdasarkan data-data yang dihimpun dari bidang-
bidang dan pengelola program di jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan,
Badan Rumah Sakit Umum (BRSU) Tabanan, pelayanan kesehatan swasta yang
terdapat di Kabupaten Tabanan, serta lintas sektor terkait.
Untuk menjamin akurasi, dilakukan validasi data melalui mekanisme
pemutakhiran data. Namun demikian, Profil Kesehatan ini masih banyak
kekurangannya, oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat
diharapkan untuk memperbaiki penyusunan di tahun-tahun mendatang.
Tersusunnya Profil Kesehatan ini tidak lepas dari komitmen dan kerja keras
seluruh jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan, untuk itu disampaikan terima
kasih yang sebesar-besarnya, dan mudah-mudahan Profil Kesehatan ini bermanfaat
iii
dalam mengisi kebutuhan data dan informasi kesehatan yang terkini sesuai dengan
harapan kita semua.
Tabanan, Oktober 2015.
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Tabanan,
dr. I Nyoman Suratmika, M.Kes
Pembina Utama Muda
NIP. 19630410 199003 1 014
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN HUDUL .................................................................................. i
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Tujuan Profil Kesehatan Kabupaten Tabanan ........................................ 3
C. Sistematika .............................................................................................. 3
BAB II GAMBARAN UMUM………………………………………… 5
A. Geografi .................................................................................................. 5
B. Keadaan Penduduk ................................................................................. 6
C. Keadaan Sosial Ekonomi ........................................................................ 7
D. Keadaan Kesehatan Lingkungan dan Perilaku Penduduk ...................... 9
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN ……………………….. 15
A. Mortalitas ............................................................................................... 15
B. Morbiditas .............................................................................................. 23
BAB IV UPAYA KESEHATAN ……………………………………… 42
A. Pelayanan Kesehatan Dasar ................................................................... 43
B. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan .................................................. 71
C. Pelayanan Kesehatan Rujukan ............................................................... 74
BAB V SUMBER DAYA KESEHATAN …………………………… 79
A. Tenaga Kesehatan .................................................................................. 79
B. Sarana Kesehatan ................................................................................... 83
C. Pembiayaan Kesehatan .......................................................................... 90
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………… 93
A. Kesimpulan ............................................................................................ 93
B. Saran ...................................................................................................... 95
LAMPIRAN TABEL
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, pasal 17 ayat 1 menyebutkan bahwa pemerintah bertanggung jawab
atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan
kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya. Pasal 168 menyebutkan bahwa untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan yang efektif dan efesien diperlukan informasi kesehatan, yang
dilakukan melalui sistem informasi dan melalui kerjasama lintas sektor, dengan
ketentuan lebih lanjut akan diatur dengan Peraturan Pemerintah. Sedangkan
pasal 169 mengatakan bahwa pemerintah memberikan kemudahan kepada
masyarakat untuk memperoleh akses terhadap informasi kesehatan dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pada pasal 2 ayat 1 mengatakan pengelolaan
kesehatan diselenggarakan melalui pengelolaan administrasi kesehatan,
informasi kesehatan, sumber daya kesehatan, upaya kesehatan, pembiayaan
kesehatan, peran serta dan pemberdayaan masyarakat, ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang kesehatan serta pengaturan hokum kesehatan secata terpadu
dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan yang
setingi-tingginya. Dengan demikian informasi kesehatan merupakan sub sistem
yang berguna untuk mendukung subsistem lainnya, karena tidak mungkin
subsistem lain dapat bekerja tanpa didukung dengan Sistem Informasi Kesehatan
demikian juga sebaliknya.
Salah satu keluaran dari penyelenggaraan sistem informasi kesehatan
adalah Profil Kesehatan Kabupaten, yang merupakan salah satu paket penyajian
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
2
data/ informasi kesehatan yang relatif lengkap, berisi data/informasi tentang data
umum, derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan, dan
data/informasi terkait lainnya, yang diterbitkan setiap tahun.
Disamping itu berguna untuk mengukur keberhasilan pembangunan
kesehatan sesuai dengan Visi Kementerian Kesehatan “Masyarakat Sehat yang
Mandiri dan Berkeadilan” dan dengan Misinya “1) Meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan
masyarakat madani; 2) Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin
tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan;
3) Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan; 4)
Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik”.
Profil Kesehatan Kabupaten diharapkan dapat dijadikan salah satu
media untuk memantau dan mengevaluasi hasil penyelenggaraan pembangunan
kesehatan di kabupaten, dan sebagai masukan bagi penyusunan Profil Kesehatan
Provinsi Bali. Untuk itu penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten yang
berkualitas, yaitu yang dapat terbit lebih cepat, menyajikan data yang lengkap,
akurat, konsisten, dan sesuai kebutuhan, menjadi harapan bersama.
Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Tahun 2014 ini mengacu pada
Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2013
(berdasarkan data terpilah jenis kelamin) di modifikasi dengan Edisi Revisi 2014
yang diterbitkan oleh Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI.
Profil Kesehatan Kabupaten Tahun 2014 disusun berdasarkan data/informasi
yang didapatkan dari bidang-bidang dan pengelola program di jajaran Dinas
Kesehatan Kabupaten Tabanan, Badan Rumah Sakit Umum (BRSU) Tabanan,
pelayanan kesehatan swasta di Kabupaten Tabanan, serta data/informasi dari
lintas sektor terkait.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
3
B. TUJUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN
Tujuan dari dibuatnya Profil Kesehatan ini merupakan salah satu sarana
evaluasi terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja
dari penyelenggaraan standar pelayanan minimal di bidang kesehatan, dan
pencapaian target indikator Millenium Development Goals bidang kesehatan,
serta berbagai upaya terkait dengan pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan lintas sector seperti Badan Pusat Statistik.
C. SISTEMATIKA
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menyajikan tentang tentang latar belakang diterbitkannya
Profil Kesehatan Kabupaten, maksud dan tujuan serta sistematika
penyajiannya.
BAB II GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum kabupaten, letak
geografis, administratif dan informasi umum lainnya yang
berpengaruh terhadap kesehatan dan factor-faktor lainnya seperti
kependudukan, ekonomi, pendidikan, social budaya, perilaku dan
lingkungan.
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Bab ini berisi uraian tentang berbagai indikator derajat kesehatan,
seperti angka kematian, angka kesakitan, angka harapan hidup, dan
status gizi masyarakat.
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN
Bab ini menguraikan tentang upaya kesehatan yang sesuai tujuan
program pembangunan di bidang kesehatan. Gambaran tentang
upaya kesehatan yang telah dilakukan itu meliputi pencapaian
pelayanan kesehatan dasar, pencapaian pelayanan kesehatan
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014
4
rujukan, perbaikan gizi masyarakat dan promosi kesehatan.
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Bab ini menguraikan tentang sumber daya pembangunan bidang
kesehatan seperti pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan
rujukan dan penunjang dan sanitasi dasar, perbaikan gizi
masyarakat, pelayanan kefarmasian, sarana/fasilitas kesehatan,
tenaga kesehatan, dan pembiayaan kesehatan.
BAB VI SIMPULAN
Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu
disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten
Tabanan Tahun 2014 berdasarkan analisis sederhana dari masing-
masing hasil pelaksanaan program kesehatan. Selain hal-hal yang
sudah berhasil dicapai, juga menguraikan hal-hal yang masih
dianggap kurang dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
LAMPIRAN
Pada lampiran berisi resume atau angka pencapaian program
kesehatan dan 81 tabel data yang merupakan gabungan table
indicator Kabupaten Tabanan dan indicator kinerja standar
pelayanan minimal bidang kesehatan.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 5
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. GEOGRAFI
Kabupaten Tabanan merupakan salah satu salah satu dari 9 kabupaten/kota
yang ada di Provinsi Bali.
1. Letak Wilayah
Secara geografis Kabupaten Tabanan berada pada posisi 08014’30” sampai
08038’07“ Lintang Selatan dan 114
054’52’’ sampai 115
012’57” Bujur Timur.
Wilayah ini cukup strategis karena berdekatan dengan Ibukota Provinsi Bali yang
hanya berjarak sekitar 25 Km dengan waktu tempuh ± 45 menit dan dilalui oleh jalur
arteri yaitu jalur antar propinsi. Secara administratif Kabupaten Tabanan terbagi atas
10 kecamatan dan 133 desa. Batas-batas wilayah Kabupaten Tabanan secara lengkap
adalah :
1. Sebelah Utara : Kabupaten Buleleng
2. Sebelah Timur : Kabupaten Badung
3. Sebelah Barat : Kabupaten Jembrana
4. Sebelah Selatan : Samudera Indonesia
2. Luas Wilayah
Luas Kabupaten Tabanan adalah 839,33 km2 atau sekitar 14,90 % dari luas
Propinsi Bali (5.632,86 km2). Berdasarkan besarnya wilayah, maka Kabupaten
Tabanan termasuk kabupaten terbesar kedua di Propinsi Bali setelah Kabupaten
Buleleng. Keadaan topografi Kabupaten Tabanan dapat digambarkan dengan adanya
dataran tinggi di bagian utara wilayah Tabanan, dan dataran rendah di bagian
selatannya. Kabupaten Tabanan bagian utara merupakan daerah pegunungan dengan
ketinggian tertinggi berada pada puncak Gunung Batukaru, yaitu 2.276 meter dari
permukaan laut, dan di bagian selatan Kabupaten Tabanan merupakan daerah pantai
yang berupa dataran rendah.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 6
Bila dilihat dari penguasaan tanahnya, dari luas wilayah yang ada, sekitar
62,455 Ha (74,41 %) wilayah Kabupaten Tabanan merupakan lahan pertanian, yang
terdiri dari lahan sawah sebesar 22.184 Ha (26,43 %) dan 40,271 Ha (47,98 %)
merupakan lahan pertanian bukan sawah, yang sebagian besar berupa perkebunan,
tegal, hutan rakyat, dan lainnya (tambak, kolam, empang, dll). Sedangkan 25,59 %
lahan lainnya di Kabupaten Tabanan merupakan lahan bukan pertanian, seperti jalan,
pemukiman, perkantoran, sungai dan lain-lain.
3. Iklim
Curah hujan disuatu tempat dipengaruhi oleh keadaan iklim, topografi, dan
pertemuan arus angin. Dari topografinya, Kabupaten Tabanan merupakan daerah
pegunungan dan pantai. Hal ini mengakibatkan perbedaan suhu di masing-masing
daerah di wilayah Kabupaten Tabanan, dimana perbedaan suhu tersebut pada
akhirnya dapat mempengaruhi tingkat curah hujan.
B. KEADAAN PENDUDUK
Jumlah penduduk Kabupaten Tabanan pada tahun 2014 berdasarkan hasil
peoyeksi BPS sebesar 433.300 jiwa, terdiri dari 215.100 jiwa penduduk laki-laki dan
218.200 jiwa penduduk perempuan, dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 516
jiwa per km2.
Kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi adalah Kecamatan
Kediri, dengan kepadatan sebesar 1.671,27 jiwa per km2, sedangkan Kecamatan
Selemadeg Barat merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah, yaitu
hanya 159,80 jiwa per km2. Rincian jumlah penduduk menurut kelompok umur dan
angka beban tanggungan dapat dilihat pada lampiran tabel 2.1
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 7
Tabel 2.1 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
1 0 - 4 14,100 13,500 27,600 104.44
2 5 - 9 16,300 15,300 31,600 106.54
3 10 - 14 16,900 15,500 32,400 109.03
4 15 - 19 14,000 13,500 27,500 103.70
5 20 - 24 13,000 12,500 25,500 104.00
6 25 - 29 13,400 13,000 26,400 103.08
7 30 - 34 13,900 14,500 28,400 95.86
8 35 - 39 17,500 17,800 35,300 98.31
9 40 - 44 20,100 20,400 40,500 98.53
10 45 - 49 19,200 19,400 38,600 98.97
11 50 - 54 15,400 15,500 30,900 99.35
12 55 - 59 12,500 12,800 25,300 97.66
13 60 - 64 9,900 10,600 20,500 93.40
14 65 - 69 7,800 8,600 16,400 90.70
15 70 - 74 5,100 6,600 11,700 77.27
16 75+ 6,000 8,700 14,700 68.97
JUMLAH 215,100 218,200 433,300 98.58
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 45
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
Sumber : BPS Kab. Tabanan Tahun 2014
Berdasarkan tabel diatas dapat dikatakan bahwa komposisi penduduk
Kabupaten Tabanan menurut kelompok umur, menunjukkan bahwa penduduk yang
berusia muda (0-14 tahun) sebesar 21,14 %, yang berusia produktif (15-64 tahun)
sebesar 68,98 %, dan yang berusia tua (≥ 65 tahun) sebesar 9,88 %. Dengan
demikian maka Angka Beban Tanggungan (Depedency Ratio) penduduk Kabupaten
Tabanan pada tahun 2014 adalah sebesar 31,02 %. Artinya beban tanggungan cukup
tinggi karena usia produktif harus menanggung kelompok usia non produktif.
C. KEADAAN SOSIAL EKONOMI
Kondisi perekonomian merupakan salah satu aspek yang diukur dalam
menentukan keberhasilan pembangunan. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
merupakan total nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit di suatu
wilayah dalam periode tertentu, dimana informasi tersebut berisi tentang data nilai
tambah sektoral, struktur perekonomian, pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per
kapita. PDRB suatu daerah dapat dihitung melalui dua pendekatan, yaitu PDRB atas
dasar harga konstan, dan PDRB atas dasar harga berlaku.
PDRB Kabupaten Tabanan tahun 2014 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat
Statistik (BPS) Kabupaten Tabanan, yakni PDRB atas dasar harga berlaku mencapai
6.452.645,72 juta rupiah, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan sebesar
2.941.820,83 juta rupiah. Dengan memperhatikan laju pertumbuhan PDRB, maka
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 8
dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun 2014 laju pertumbuhan
PDRB Kabupaten Tabanan sebesar 6,03 persen
Kemiskinan menjadi isu yang cukup menyita perhatian berbagai kalangan
termasuk kesehatan. Keterjangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
terkait dengan daya beli ekonomi. Kemiskinan juga menjadi hambatan besar dalam
pemenuhan kebutuhan terhadap makanan yang sehat, sehingga dapat melemahkan
daya tahan tubuh yang dapat berdampak pada kerentanan untuk terserang penyakit-
penyakit tertentu. Fenomena gizi buruk dan gizi kurang sering kali dikaitkan dengan
kondisi ekonomi yang buruk. Merujuk pada fakta betapa keterbatasan pemenuhan
pangan dapat menyebabkan busung lapar, kwashiokor, penyakit kekurangan vitamin
seperti xeropthalmia, scorbut.
Adapun kriteria Keluarga Miskin versi BKKBN yaitu :
a. Pada umumnya anggota keluarga makan kurang dari 2 (dua) kali sehari.
b. Anggota keluarga tidak memiliki pakaian yang berbeda untuk dirumah,
bekerja/sekolah, dan berpergian.
c. Bagian lantai rumah yang terluas adalah dari tanah.
d. Anak sakit atau PUS yang ingin ber KB tidak dibawa ke sarana
kesehatan.
e. Dalam seminggu keluarga tidak pernah makan daging/telur/ ikan.
f. Setahun terakhir anggota keluarga tidak mendapat pakaian baru.
g. Luas lantai rumah kurang 8 m2 untuk tiap penghuni
h. Anak umur 7-15 tahun belum sekolah karena faktor ekonomi.
Berdasarkan kriteria diatas maka Jumlah penduduk miskin di Kabupaten
Tabanan pada tahun 2014 sebanyak 103.964 jiwa atau 23,99 % dari jumlah
penduduk. Jumlah penduduk miskin terbanyak terdapat di Kecamatan Kediri yaitu
sebesar 16.019 jiwa dan yang paling sedikit terdapat di Kecamatan Selemadeg Barat
dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 6.416 jiwa.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 9
D. KEADAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PERILAKU
PENDUDUK
Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat salah
satunya adalah factor lingkungan, disamping tiga factor lainnya seperti perilaku,
pelayanan kesehatan dan genetic. Faktor lingkungan akan sangat menentukan baik
buruknya derajat kesehatan masyarakat. Untuk menggambarkan keadaan lingkungan
di Kabupaten Tabanan akan disajikan beberapa indicator yang terkait seperti :
1. Sarana dan Akses Air Minum Berkualitas
Pembangunan prasarana penyediaan air bersih salah satu indicator yang
tertuang dalam Millenium Development Goals (MDGs) yang harus kita wujudkan
sebagai komitmen suatu negara agar kelestarian lingkungan hidup dengan
menurunkan target hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses
berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi dasar hingga 2015.
Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
Penyelenggara air minum dapat berasal dari badan usaha milik negara/badan usaha
milik daerah, koperasi, badan usaha swasta, usaha perorangan, kelompok
masyarakat, dan/atau individual yang melakukan penyelenggaraan penyediaan air
minum. Syarat-syarat kualitas air minum seseuai dengan Permenkes No.
492/Menkes/Per/IV/2010, diantaranya adalah sebagai berikut :
Parameter mikrobiologi E Coli dan total bakteri kolform, kadar maksimum yang
diperbolehkan 0 jumlah per 100 ml sampel.
Syarat fisik : tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna.
Syarat kimia : Kadar besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, kesadahan
maksimal 500 mg/l, pH 6,5-8,5.
Tahun 2012 secara nasional cakupan fisik air minum 95,93%, artinya kategori
baik yang mencakup tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Cakupan
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 10
sarana dan akses air minum di Kabupaten Tabanan tahun 2014 adalah sebagai
berikut :
Sumber : Seksi PL Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014
Pada gambar 2.1 diatas dapat dikatakan bahwa rata-rata cakupannya sebesar 89,04%.
Cakupan yang paling tinggi adalah Puskesmas Selemadeg Barat 115,78% dan yang
terendah Puskesmas Penebel I 59,62%. Bila dibandingkan dengan cakupan Propinsi
82,65%, cakupan nasional 85% dan MDGs 68,87%. Jadi cakupan di Kabupaten
Tabanan secara umum sudah di atas cakupan baik propinsi, nasional dan MDGs.
2. Sarana dan Akses terhadap Sanitasi Dasar
Air bersih dan sanitasi yang baik merupakan elemen penting yang menunjang
kesehatan manusia. Sanitasi berhubungan dengan kesehatan lingkungan yang
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Persentase penduduk yang
menggunakan jamban sehat pada tahun 2013 sebesar 98,80%, jumlah ini mengalami
penurunan menjadi sebesar 87,8% pada tahun 2014. Target tahun 2014 sebesar 80%,
sehingga tahun 2014 sudah mencapai target. Namun demikian masih terdapat
beberapa penduduk yang tidak mengakses jamban sehat atau masih terdapat
beberapa penduduk yang tidak mengakses jamban sehat atau masih berperilaku
buang air besar sembarangan (BABS). Pertambahan jumlah penduduk yang pesat
dan tingginya tingkat mobilitas penduduk di Provinsi Bali tidak diikuti dengan
penyediaan sarana sanitasi (jamban). Disisi lain perilaku penduduk yang masih
BABS menjadi kendala yang penting untuk segera diselesaikan. Beberapa upaya
yang ditempuh dalam peningkatan akses sanitasi adalah pemicuan perubahan
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 11
perilaku melelaui strategi STBM, sehingga diharapkan penduduk mau jamban sehat
dan pada akhirnya mau membangun sarana sanitasinya sendiri. Kalau kita lihat
capaian pemanfaatan jamban sehat untuk masing-masing Puskesmas di Kabupaten
Tabanan tahun 2014, seperti gambar berikut :
Sumber : Seksi PL Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014
Sebagian besar cakupan akses penggunaan jamban 80% lebih namun ada 4
Puskesmas yang masih dibawah 80%, dan yang terendah di wilayah kerja Puskesmas
Baturiti II yaitu 25,53%. Kalau dirata-ratakan cakupan Kabupaten Tabanan sebesar
87,77%.
3. Rumah Sehat
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan khususnya pasal
163 ayat 2 mengamanatkan bahwa lingkungan sehat antara lain mencakup
lingkungan pemukiman. Untuk melaksanakan amanat tersebut, maka
penyelenggaraan penyehatan pemukiman difokuskan pada peningkatan rumah sehat.
Rumah sehat adalah rumah yang memenuhi kriteria minimal : akses air minum, akses
jamban sehat, lantai, ventilasi, dan pencahayaan (Kepmenkes Nomor
829/Menkes/SK/VII/1999 tentang persyaratan Kesehatan Perumahan dan Permenkes
Nomor 1077/Per/V/Menkes/2011 tentang Pedoman Penyehatan Udara dalam Ruang
Rumah).
Cakupan rumah sehat Kabupaten Tabanan Tahun 2014 sebesar 77,41%,
sedangkan tahun 2013 sebesar 70,76%. Jadi tahun 2014 ini mengalami peningkatan
sebesar 6,85% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Cakupan tersebut
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 12
diakibatkan karena beberapa indicator rumah sehat seperti ketersediaan sanitasi
(jamban sehat), sarana air bersih, pengelolaan limbah, keberadaan vector, kondisi
fisik rumah seperti ventelasi dll belum sepenuhnya baik. Untuk itu perlu dilakukan
pembinaan sehingga diharapkan pada tahun mendatang kualitas indicator rumah
sehatnya semakin membaik. Persentase rumah sehat per Puskesmas di Kabupaten
Tabanan Tahun 2014
Sumber : Seksi PL Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014
Rata-rata cakupan rumah sehat Kabupaten Tabanan per Puskesmas sebesar 94,67%.
Cakupan tertinggi adalah Puskesmas Tabanan I sebesar 99,52% dan yang terendah
adalah Puskesmas Pupuan II sebesar 34,89%.
4. Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat
Keluarga mempunyai peran penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan
masyarakat, karena dalam keluarga terjadi komunikasi dan interaksi antara anggota
keluarga yang menjadi awal penting dari suatu proses pendidikan perilaku.
Pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat sejak dini dalam keluarga dapat
menciptakan keluarga yang sehat dan aktif dalam setiap upaya kesehatan di
masyarakat. Untuk hal ini Pusat Promosi Kesehatan Kemenkes memprogramkan
rumah tangga untuk ber-PHBS.
PHBS merupakan semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sehingga
anggota keluarga dapat menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan dan berperan
aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 13
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah
tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat
serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Ada 10 perilaku hidup
bersih dan sehat yang harus dilakukan apabila rumah tangga dikatakan telah,
melakukan PHBS seperti 1) persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, 2) memberi
ASI Ekslusif, 3) menimbang balita setiap bulan, 4) menggunakan air bersih, 5)
mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, 6) menggunakan jamban sehat, 7)
memberantas jentik di rumah sekali seminggu, 8) makan buah dan syur setiap hari, 9)
melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan 10) tidak merokok di dalm rumah.
Target nasional dalam renstra Kemenkes 2010-2014 sebesar 70% tahun 2014.
Hasil Riskesdas tahun 2013 rumah tangga yang ber-PHBS mencapai 32,3%. Provinsi
Bali rumah tangga ber-PHBS tahun 2014 sebesar 69,95%, sedangkan Kabupaten
Tabanan rumah tangga ber-PHBS tahun 2014 mencapai 72,44%. Hal ini mengalami
peningkatan dari tahun 2013 sebesar 70,25%. Persentase rumah tangga ber-PHBS
per Puskesmas di Kabupaten Tabanan 2014 sebagai berikut :
Sumber : Seksi Promkes dan PSM Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014
Dari table diatas dapat dijelaskan bahwa rata-rata rumah tangga yang sudah ber-
PHBS sebesar 72,44%. Puskesmas yang cakupan tertinggi adalah Puskesmas
Kerambitan II sebesar 97,54%, sedangkan yang terendah adalah Puskesmas Baturiti
II sebesar 25%.
5. Desa yang Melaksanakan STBM
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan program yang
memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam penyelenggaraan
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 14
kesehatan lingkungan. Dari 133 desa yang ada di wilayah kerja Pemerintah
Kabupaten Tabanan, desa yang sudah melaksanakan STBM baru 53 desa atau
39,85%. Ini disebabkan oleh beberapa hal seperti kurangnya tenaga fasilitator STBM
yang terampil di tingkat kecamatan/desa, belum ada regulasi yang kuat untuk
memberdayakan masyarakat mulai tingkat propinsi sampai desa, perlu
ditingkatkannya kerja sama baik lintas program maupun lintas sector.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 15
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Untuk menilai Derajat Kesehatan di suatu wilayah biasanya menggunakan
indicator yang umum dan telah disepakati baik secara nasional maupun internasional
seperti angka angka kematian (mortalitas) dan kesakitan (morbiditas). Dalam Profil
Kesehatan Kabupaten Tabanan ini, derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Tabanan
digambarkan melalui angka kematian yang terdiri dari Angka Kematian Neonatal
(AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA, dan Angka
Kematian Ibu (AKI), dan angka morbiditas beberapa penyakit.
Derajat kesehatan masyarakat juga dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-
faktor tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan
dan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, melainkan juga dipengaruhi faktor-
faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan, dan faktor lainnya.
A. MORTALITAS
Mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat
tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit maupun
sebab lainnya. Peristiwa kematian pada dasarnya merupakan proses akumulasi akhir
(outcome) dari berbagai penyebab kematian langsung maupun tidak langsung.
Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari
kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Di samping itu kejadian
kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan
pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian
pada umumnya dapat dihitung dengan melakukan berbagai survey dan penelitian.
Angka kematian yang disajikan pada bab ini adalah Angka Kematian
Neonatal (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA),
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Kasar.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 16
1. Angka Kematian Neonatal (AKN)
Angka Kemtian Neonatal (AKN) adalah jumlah kematian bayi usia sampai 28
hari yang dinyatakan dalam 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Cakupan
AKN Kabupaten Tabanan Tahun 2014 sebesar 8,68 per 1000 kelahiran hidup. Tahun
2014 cakupan AKN mengalami peningkatan dari Tahun 2013 sebesar 6,48 per 1000
kelahiran hidup. Untuk itu perlu dilakukan peningkatan pelayanan ANC yang
berkualitas dan terpadu, meningkatkan pelaksanaan GSI-B dan P4K, meningkatkan
fungsi Puskesmas dalam memberikan pelayanan neonatal esensial, peningkatan SDM
kesehatan melalui peningkatan keterampilan dan pelatihan, meningkatkan fungsi
keluarga dalam perawatan bayi dan balita melalui kelas ibu balita, meningkatkan
pemanfaatan buku KIA.
2. Angka Kematian Bayi (AKB)
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat bayi lahir sampai satu
hari sebelum ulang tahun pertama. Dari sisi penyebabnya, kematian bayi dibedakan
faktor endogen dan faktor eksogen. Kematian bayi endogen (kematian neonatal)
adalah kejadian kematian yang terjadi pada bulan pertama setelah bayi dilahirkan,
umumnya disebabkan oleh faktor bawaan. Sedangkan kematian eksogen (kematian
post neonatal) adalah kematian bayi yang terjadi antara usia satu bulan sampai satu
tahun, umumnya disebabkan oleh faktor yang berkaitan dengan pengaruh
lingkungan.
Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate adalah jumlah
kematian bayi usia 0-11 bulan yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada
tahun yang sama. AKB menggambarkan banyaknya jumlah bayi yang meninggal
pada fase antara kelahiran hingga bayi belum mencapai umur 1 tahun per 1000
kelahiran hidup pada tahun tertentu di suatu daerah.
Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator yang sangat berguna tidak
hanya terhadap status kesehatan anak, tetapi juga terhadap status penduduk secara
keseluruhan dan kondisi ekonomi dimana penduduk tersebut bertempat tinggal. AKB
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 17
merupakan indikator yang lazim digunakan untuk menentukan derajat kesehatan
masyarakat, baik pada tataran kabupaten, provinsi maupun nasional. Selain itu,
program-program kesehatan di Indonesia banyak yang menitikberatkan pada upaya
penurunan Angka Kematian Bayi. AKB tidak hanya mencerminkan besarnya
masalah kesehatan yang berkaitan dengan kematian bayi seperti akibat diare, infeksi
saluran pernafasan, salah gizi, atau penyakit infeksi lainnya, akan tetapi juga
mencerminkan tingkat kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan secara umum
serta tingkat perkembangan sosial ekonomi masyarakat.
Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Tabanan pada tahun 2014
sebesar 14,93 per 1000 kelahiran hidup. Angka ini jauh lebih tingi dibandingkan
dengan Angka Kematian Bayi pada tahun 2013 yang sebesar 14,93 per 1000
kelahiran hidup. Menurut jenis kelamin, kematian bayi laki-laki lebih tinggi dari
kematian bayi perempuan, yakni 42 kematian bayi laki-laki sedangkan bayi
perempuan hanya 34 kematian bayi. Angka Kematian Bayi pada tahun 2013
menunjukkan angka terendah dimiliki oleh Kecamatan Selemadeg Barat dengan
Angka Kematian Bayi sebesar 0,39 per 1000 kelahiran hidup. Sedangkan Angka
Kematian Bayi tertinggi dimiliki oleh Kecamatan Kediri, dimana Angka Kematian
Bayi di kecamatan tersebut sebesar 3,93 per 1000 kelahiran hidup.
Gambaran perkembangan terakhir mengenai Angka Kematian Bayi dapat
dilihat pada gambar 3.1 berikut ini.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 18
Gambar diatas memperlihatkan trend AKB Kabupaten Tabanan dari Tahun
2005-2014 bersifat flutuasi. Untuk itu diperlukan perhatian lebih dari program
terkait, karena bayi adalah kelompok usia yang paling rentan terkena dampak dari
perubahan lingkungan maupun sosial ekonomi. Kejadian kematian bayi sangat
berkaitan dengan kualitas pelayanan kesehatan, yang dipengaruhi antara lain karena
masih ada persalinan di rumah, status gizi ibu selama kehamilan kurang baik,
rendahnya pengetahuan keluarga dalam perawatan bayi baru lahir. Untuk itu
diperlukan perhatian khusus dalam memberikan pelayanan kesehatan bayi terutama
pada hari-hari pertama kehidupannya yang sangat rentan karena banyak perubahan
yang terjadi pada bayi dalam menyesuaikan diri dari kehidupan di dalam rahim ke
kehidupan di luar rahim. Gambaran AKB per Puskesmas se Kabupaten Tabanan
dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Sumber : Seksi Kesga Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014
Dari gambar diatas dapat dijelaskan rata-rata AKB Kabupaten Tabanan Tahun 2014
sebesar 12 per 1.000 kelahiran hidup. AKB tertinggi terjadi di wilayah kerja
Puskesmas Tabanan 1 sebesar 16,7 per 1.000 kelahiran hidup, dan yang terendah
yaitu di dua Puskesmas yaitu di Puskesmas Selemadeg Timur II dan Puskesmas
Kediri III.
3. Angka Kematian Balita (AKABA)
Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang meninggal
sebelum mencapai usia 5 (lima) tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1.000
kelahiran hidup. AKABA menggambarkan peluang untuk meninggal pada fase
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 19
antara kelahiran dan sebelum umur 5 (lima) tahun. AKABA dapat menggambarkan
tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh
terhadap kesehatan anak seperti gizi, sanitasi, penyakit infeksi, dan kecelakaan.
Millenium Development Goals (MDGs) menetapkan nilai normatif AKABA yaitu,
sangat tinggi dengan nilai > 140, tinggi dengan nilai 71 – 140, sedang dengan nilai
20 – 70, dan rendah dengan nilai < 20.
Bidang Bina Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan
menyebutkan bahwa Angka Kematian Balita pada tahun 2014 sebesar 13 per 1000
kelahiran hidup. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan Angka Kematian
Balita pada tahun 2013, dimana Angka Kematian Balita sebesar 14,93 per 1000
kelahiran hidup. Gambaran perkembangan Angka Kematian Balita (AKABA) di
Kabupaten Tabanan pada tahun 2005-2014 disajikan pada gambar 3.3 berikut ini.
Sumber : Seksi Kesga Dinkes Kab. Tabanan Tahun 2014
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa data AKABA di Kabupaten Tabanan
trendnya fluktuatif, dan secara umum bila dilihat dari tahun 2005 kecendrungan agak
meningkat hal ini diakibatkan oleh semakin baiknya system pelaporannya dari bawah
baik dari masyarakat sampai pada tingkat kabupaten. Gambaran AKABA per
Puskesmas se Kabupaten Tabanan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 20
Dari gambaran diatas dapat dijelaskan bahwa rata-rata AKABA Kabupaten
Tabanan Tahun 2014 sebesar 13 per 1000 kelahiran hidup. AKABA tertinggi terjadi
di wilayah kerja Puskesmas Tabanan I dan yang terendah di Puskesmas Selemadeg
Timur II yaitu 0.
4. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indicator penting yang
menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat dan pemanfaatan pelayanan
kesehatan ibu dan bayi baru lahir berkualitas. Angka kematian ibu juga merupakan
salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millennium yaitu
tujuan ke 5 meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai
tahun 2015 adalah mengurangi sampai ¾ resiko jumlah kematian ibu. AKI juga
menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait
dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau
insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah
melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.
Angka Kematian Ibu bersama dengan Angka Kematian Bayi senantiasa
menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan. Angka
Kematian Ibu juga dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait kehamilan.
Angka Kematian Ibu mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait dengan masa
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 21
kehamilan, persalinan, dan nifas. AKI berguna untuk menggambarkan tingkat
kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan
lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, pelayanan
kesehatan waktu melahirkan dan masa nifas. Sensitifitas AKI terhadap perbaikan
pelayanan kesehatan menjadikannya indikator keberhasilan pembangunan sektor
kesehatan.
Menurut laporan dari Seksi Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana,
Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Tabanan pada tahun 2014 adalah sebesar
41 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini jauh lebih rendah dari Angka Kematian
Ibu pada tahun 2013 yang sebesar 78,60 per 100.000 kelahiran hidup. Gambaran
Angka Kematian Ibu di Kabupaten Tabanan periode tahun 2005-2014 disajikan pada
gambar 3.3. berikut.
Pada gambar diatas terlihat trend AKI yang mengalami fluktuasi dari tahun
2005 sampai dengan 2014, bahkan AKI pada tahun 2012 mengalami peningkatan
yang sangat tajam dari tahun sebelumnya dan merupakan AKI tertinggi selama kurun
waktu 10 tahun terakhir. Untuk itu perlu kiranya mendapat perhatian lebih dari Seksi
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 22
Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana serta program terkait, karena kematian
ibu dipengaruhi oleh status kesehatan secara umum, pendidikan, serta pelayanan
selama kehamilan dan melahirkan. Target AKI secara nasional sebesar 102 per
100.000 kelahiran hidup, maka cakupan AKI di Kabupaten Tabanan sudah mencapai
target bahkan sudah cukup dibawah target nasional. Gambaran AKI per Puskesmas
se Kabupaten Tabanan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Sumber : Seksi Kesga Dikes Kab. Tabanan 2014
Dari gambaran diatas dapat dijelaskan bahwa rata-rata cakupan AKI di Kabupaten
Tabanan Tahun 2014 sebesar 41 per 100.000 kelahiran hidup. Jumlah AKI sebanyak
2 (dua) orang yaitu di wilayah kerja Puskesmas Kerambitan I dan Selemadeg
masing-masing 1 orang (1,6 per 100.000 kelahiran hidup)
5. Angka Harapan Hidup (AHH)
Angka/Umur Harapan Hidup (AHH/UHH) secara definisi adalah perkiraan
rata-rata lamanya hidup yang akan dicapai oleh sekelompok penduduk dari sejak
lahir. AHH dapat dijadikan salah satu alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah
pada keberhasilan pembangunan kesehatan serta sosial ekonomi di suatu wilayah,
termasuk di dalamnya derajat kesehatan. Data AHH diperoleh melalui survei yang
dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Selain Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka
Harapan Hidup (AHH) juga digunakan untuk menilai derajat kesehatan dan kualitas
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 23
hidup masyarakat, baik kabupaten, provinsi, maupun negara. AHH juga menjadi
salah satu indikator yang diperhitungkan dalam menilai Indeks Pembangunan
Manusia (IPM). Adanya perbaikan pada pelayanan kesehatan melalui keberhasilan
pembangunan pada sektor kesehatan dapat diindikasikan dengan adanya peningkatan
angka harapan hidup saat lahir. AHH Kabupaten Tabanan untuk tahun 2014 belum
ada, yang ada AHH untuk tahun 2013 yang bersumber dari penghitungan IPM BPS
Pusat adalah sebesar 74,91. UHH Tahun 2014 mengalami peningkatan dari tahun
sebelumnya yaitu Tahun 2012 sebesar 74,55.
B. MORBIDITAS
Morbiditas adalah angka kesakitan, baik insiden maupun prevalen dari suatu
penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada
kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap derajat
kesehatan masyarakat.
Tingkat kesakitan suatu negara juga mencerminkan situasi derajat kesehatan
masyarakat yang ada di dalamnya. Bahkan tingkat morbiditas penyakit menular
tertentu yang terkait dengan komitmen internasional senantiasa menjadi sorotan
dalam membandingkan kondisi kesehatan antar negara. Selain menghadapi transisi
demografi, Indonesia juga menghadapi transisi epidemiologi yang menyebabkan
beban ganda. Di satu sisi, kasus gizi kurang serta penyakit-penyakit infeksi, baik re-
emerging maupun new-emerging disease masih tinggi. Namun di sisi lain, penyakit
degeneratif, gizi lebih dan gangguan kesehatan akibat kecelakaan juga meningkat.
Masalah perilaku tidak sehat juga menjadi faktor utama yang harus dirubah terlebih
dahulu agar beban ganda masalah kesehatan teratasi. Angka kesakitan (Morbiditas)
pada penduduk berasal dari community based data yang diperoleh melalui
pengamatan (surveilans), terutama yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan
melalui sistem pencatatan dan pelaporan rutin serta insidentil. Sementara untuk
kondisi penyakit menular, berikut ini akan diuraikan situasi beberapa penyakit
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 24
menular yang perlu mendapatkan perhatian, termasuk penyakit menular yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan penyakit yang memiliki potensi untuk menjadi
Kejadian Luar Biasa (KLB).
Pada bab ini akan disajikan gambaran morbiditas penyakit-penyakit menular
dan tidak menular yang dapat menjelaskan keadaan derajat kesehatan masyarakat di
Kabupaten Tabanan sepanjang tahun 2014.
1. Pola 10 Besar Penyakit Terbanyak di Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan
Angka Kesakitan pada penduduk berasal dari community based data yang
diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan melalui sistem pencatatan dan pelaporan
rutin dan isedentil. Berdasarkan pengamatan penyakit berpotensial KLB dan
penyakit tidak menular yang diamati di Puskesmas dan jaringannya, terdapat suatu
pola dan trend penyakit.
Berdasarkan laporan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas
(SP2TP), pola 10 besar penyakit terbanyak di Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan
pada tahun 2014 menunjukkan bahwa kasus terbanyak adalah penyakit
Nasofaringitis Akut (Common Cold) dengan jumlah total kasus sebanyak 31.808,
diikuti penyakit Hipertensi Primer dengan jumlah total kasus sebanyak 24.398,
selanjutnya Kecelakaan dan Rudapaksa dengan jumlah total kasus sebanyak 23.114.
Sedangkan urutan terbawah dari 10 besar penyakit adalah Gangguan Gigi dan
Jaringan Penyangga Lainnya dengan jumlah total kasus sebanyak 9.357. Tabel 3.1
berikut menyajikan pola 10 penyakit terbanyak di Dinas Kesehatan Kabupaten
Tabanan pada tahun 2014.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 25
Tabel 3.1
Pola 10 Penyakit Terbanyak
di Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan
Pada Tahun 2014
No Nama Penyakit Jumlah Rangking
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Nasofaringitis Akut (Common Cold)
Hipertensi Primer
Penyakit Lain pada Saluran Nafas Atas
Kecelakaan dan Ruda Paksa
Arthritis Lainnya
Gastritis
Dermatitis Kontak Alergi
Penyakit Pulpa dan Jaringan Periapikal
Faringitis Akut
Gangguan gigi dan jaringan penyangga lainnya
34.997
28.215
25.676
24.579
20.065
16.576
11.953
9.028
7.099
6.913
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
Sumber : Laporan SP2TP
Dari tabel 10 besar penyakit diatas diketahui bahwa penyakit Nasofaringitis Akut
merupakan penyakit yang mendominasi. Pada saat ini penyakit tidak menular seperti
hipertensi atau penyakit darah tinggi primer merupakan penyakit yang sering terjadi
di masyarakat sehinga perlu dilakukan tindakan intervensi dalam kegiatan Program
PPTM (Penanggulangan Penyakit Tidak Menular) dengan memperbanyak skrining,
penyuluhan kesehatan serta penyiapan logistiknya terutama obat PTM (Penyakit
Tidak Menular)
2. Penyakit Menular
a. TB Paru
Penyakit Tuberkulosis (TB) sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat karena merupakan salah satu penyakit infeksi pembunuh utama yang
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 26
menyerang golongan usia produktif (15 – 50 tahun) dan anak – anak serta golongan
sosial ekonomi lemah.
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular berbahaya yang disebabkan
oleh infeksi bakteri Mycobanterium Tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar
melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil TB (BTA Positif). Kuman ini tidak
hanya menyerang paru-paru, tapi juga organ tubuh lainnya, seperti tulang sendi, usus,
kelenjar limpa, selaput otak dan lain-lain. Bersama dengan Malaria dan HIV/AIDS,
TB menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen global
dalam Millenium Development Goals (MDGs).
Salah satu indicator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah Case
Notification Rate (CNR), yaitu angka yang menunjukkan jumlah seluruh pasien TB
yang ditemukan dan tercatat 100.000 penduduk di suatu wilayah tertentu. Angka ini
apabila dikumpulkan serial, akan menggambarkan kecendrungan penemuan kasus
dari tahun ke tahun di suatu wilayah. Dismaping itu untuk mengukur keberhasilan
pengobatan TB digunakan Angka Keberhasilan Pengobatan (SR=Succes Rate) yang
mengidentifikasikan persentase pasien TB paru BTA positif yang menyelesaikan
pengobatan, baik yang sembuh maupun yang menjalani pengobatan lengkap diantara
pasien TB paru positif yang tercatat. Berikut CNR seluruh TN per Puskesmas se
Kabupaten Tabanan tahun 2014
Sumber : Seksi P2 Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 27
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa rata-rata CNR Kabupaten
Tabanan tahun 2014 sebesar 40,2 per 100.000 penduduk. CNR secara
nasional ditargetkan naik 5% setiap tahun, maka target tahun 2014
sebesar 78/100.000 penduduk sehingga Kabupaten Tabanan belum
memenuhi target di tahun 2014.
Succes Rate (SR) dapat membantu dalam mengetahui
kecendrungan meningkat atau menurunnya penemuan pasien pada
wilayah tersebut. Berikut ini angka kesembuhan TB paru per Puskesmas
se Kabupaten Tabanan Tahun 2014.
Sumber : Seksi P2M Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014
Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan bahwa capaian SR sebagian
besar telah bagus namun ada 4 (empat) Puskesmas yang belum seperti Puskesmas
Selemedeg Timur I, Selemadeg Timur II, Penebel II, dan Puskesmas Kediri III yaitu
0. Bila dibandingkan dengan target dalam renstra propinsi sebesar 88%, cakupan
propinsi sebesar 87,5%. Bila dibandingkan dengan cakupan Kabupaten Tabanan,
maka Kabupaten Tabanan sudah mencapai bahkan diatas angka Nasional
Besar kecilnya kesembuhan dipengaruhi juga oleh besar kecilnya angka drop
out, yang berimbas pada besar kecilnya angka penemuan penderita TB Multi Drug
Resisten (MDR) yang semakin merebak belakangan ini, ditambah adanya pengaruh
peningkatan jumlah kasus HIV/AIDS.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 28
b. Pneumonia
Pneumonia merupakan penyakit utama penyebab kematian bayi dan balita
terbesar di Indonesia. Sekitar 80 – 90 % dari kasus kematian Infeksi Saluran
Pernafasan Atas disebabkan oleh Pneumonia. Kondisi tersebut umumnya terjadi pada
balita terutama pada kasus gizi kurang dengan kondisi lingkungan yang tidak sehat
(asap rokok, polusi).
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli). Infeksi
dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia juga dapat terjadi
akibat kecelakaaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi yang rentan
terserang pneumonia adalah anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari
65 tahun, atau orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan
imunologi).
Cakupan penemuan pneumonia balita pada tahun 2014 sebesar 9,6 % dengan
jumlah kasus yang ditemukan sebanyak 426 kasus, yang terdiri dari 240 kasus laki-
laki dan 186 kasus perempuan. Dilihat dari Puskesmas, cakupan penemuan kasus
pneumonia tertinggi adalah Puskesmas Marga I yakni sebesar 2,3 %, diikuti
Puskesmas Tabanan II sebesar 1,9 %, dan Puskesmas Tabananl I sebesar 1,7 %.
Berikut ini cakupan Pneumonia per Puskesmas se Kabupaten Tabanan Tahun 2014.
Sumber : Seksi P2 Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 29
c. Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immunodeficiency
Syndrome (AIDS)
Penyakit HIV/AIDS merupakan new emerging desease dan menjadi pandemi
di semua kawasan beberapa tahun terakhir ini. Penyakit ini terus menunjukkan
peningkatan yang signifikan meskipun berbagai pencegahan dan penanggulangan
terus dilakukan. Makin tinggi mobilitas penduduk antar wilayah, meningkatnya
perilaku seksual yang tidak aman, serta meningkatnya penyalahgunaan NAPZA
melalui jarum suntik merupakan faktor yang secara simultan memperbesar risiko
dalam penyebaran HIV/AIDS.
HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus
Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi
tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga
sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain (Infeksi Oportunistik).
HIV/AIDS dapat ditularkan melalui beberapa cara penularan, yaitu hubungan seksual
lawan jenis (heteroseksual), hubungan sejenis melalui lelaki seks dengan lelaki
(LSL), penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi secara bergantian, dan
penularan dari ibu ke anak dalam kandungan melalui plasenta dan kegiatan
menyusui.
Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dahulu dinyatakan sebagai
HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat diketahui melalui 3
metode, yaitu pada layanan Voluntary, Counseling and Testing (VCT), Sero Survey,
dan Survey Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP).
Kasus HIV/AIDS menunjukkan trend peningkatan setiap tahun. Pada tahun
2014 di Kabupaten Tabanan terdapat 64 kasus HIV yang terdiri dari 30 laki-laki dan
34 perempuan, dengan jumlah kasus AIDS adalah 80 kasus yang terdiri dari 58 laki-
laki dan 22 perempuan, dimana terdapat 5 kasus kematian yang disebabkan AIDS
terdiri dari 3 laki-laki, dan 2 perempuan. Sedangkan jumlah infeksi menular seksual
lainnya (syphilis) adalah 0. Gambar berikut menampilkan jumlah kumulatif kasus
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 30
HIV/AIDS berdasarkan berdasarkan golongan usia di Kabupaten Tabanan Tahun
2014.
Sumber : Seksi P2 Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa seberan usia yang penderita kasus
HIV/AIDS adalah terjadi pada semua kelompok umur. Penderita yang terbanyak
terjadi pada usia 25-49 tahun, dan yang terendah pada usia 5-14 tahun. Untuk itu
perlu adanya upaya promotif dan preventif pada semua kelompok usia. Peningkatan
upaya pelayanan kesehatan dalam rangka penanggulangan penyakit HIV/AIDS,
ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan, dan diarahkan pada upaya
pendekatan kesehatan masyarakat, salah satunya dengan meningkatkan upaya deteksi
dini untuk mengetahui akan status HIV seseorang melalui Konseling dan Tes HIV
sukarela atau Voluntary Counseling and Testing (VCT) sampai pada tingkat
Puskesmas yang ada.
d. Kusta
Penyakit kusta atau sering disebut penyakit lepra adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium Leprae. Penyakit Kusta merupakan
penyakit menahun yang menyerang kulit, saraf tepi, dan jaringan tubuh lainnya.
Penatalaksanaan yang buruk dapat menyebabkan Kusta menjadi progresif,
menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak, dan mata. Tahun
2000 mempunyai arti penting bagi program pengendalian kusta. Pada tahun 2000,
dunia dan khususnya negara Indonesia berhasil mencapai eliminasi penyakit kusta.
Eliminasi didefinisikan sebagai pencapaian jumlah penderita terdaftar kurang dari 1
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 31
kasus per 100.000 penduduk. Dengan demikian, sejak tahun tersebut di tingkat dunia
maupun nasional, kusta bukan lagi menjadi masalah kesehatan bagi manusia.
Diagnosis dini dan pengobatan dengan menggunakan Multi Drug Therapy (MDT)
merupakan kunci utama keberhasilan mengeliminasi kusta sebagai masalah
kesehatan masyarakat. Pengobatan MDT berhasil menurunkan 84,6% kasus penyakit
kusta di Indonesia sejak tahun 1985 hingga akhir tahun 2011. Diagnosis kusta dapat
ditegakkan dengan adanya kondisi sebagai berikut :
1. Kelainan pada kulit (bercak) putih atau kemerahan disertai mati rasa.
2. Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf berupa mati rasa dan
kelemahan/kelumpuhan otot.
3. Adanya kuman tahan asam di dalam kerokan jaringan kulit (BTA positif).
Target yang ditetapkan secara nasional untuk angka penemuan kasus baru
penyakit kusta tahun 2014 kurang dari 5/100.000 penduduk. Sedangkan angka
penemuan kasus baru (New Case Detection Rate) penyakit Kusta untuk Provinsi Bali
tahun 2014 adalah 1,66/100.000 penduduk. Cakupan penemuan kasus baru di
Kabupaten Tabanan tahun 2014 adalah 0,96/100.000 penduduk. Angka ini masih
dibawah target yang telah ditetapkan baik secara nasional maupun dari Provinsi Bali.
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya pengendaliannya
menjadi komitmen global dalam Millenium Development Goals (MDGs). Malaria
disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel
darah merah manusia, ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles) betina, dapat
menyerang semua orang, baik laki-laki ataupun perempuan pada semua golongan
umur dari bayi, anak-anak, dan orang dewasa. Wilayah endemis malaria pada
umumnya adalah desa-desa terpencil dengan kondisi lingkungan yang tidak baik,
sarana transportasi dan komunikasi yang sulit, akses pelayanan kesehatan kurang,
tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat yang rendah, serta buruknya
perilaku masyarakat terhadap kebiasaan hidup sehat. Upaya penanggulangan
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 32
penyakit malaria di Indonesia dapat dipantau dengan menggunakan indikator Annual
Parasite Incidence (API) yang telah digunakan sejak tahun 2010 untuk seluruh
provinsi di Indonesia. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan Kementerian Kesehatan telah menetapkan stratifikasi endemisitas
malaria suatu wilayah menjadi 4 strata yaitu :
1. Endemis Tinggi bila API > 5 per 1.000 penduduk.
2. Endemis Sedang bila API berkisar antara 1 – 5 per 1.000 penduduk.
3. Endemis Rendah bila API 0 – 1 per 1.000 penduduk.
4. Non Endemis adalah daerah yang tidak terdapat penularan malaria (daerah
pembebasan malaria) atau API = 0
Pada tataran nasional, malaria masih menjadi permasalahan kesehatan yang berarti.
Namun tidak demikian halnya dengan yang terjadi di Kabupaten Tabanan. Angka
kesakitan malaria di Kabupaten Tabanan dalam kurun waktu 2005 sampai dengan
2011 menunjukkan kecenderungan penurunan, bahkan tujuh tahun terakhir (2007
sampai dengan 2014) angka kesakitan malaria di Kabupaten Tabanan adalah 0/1000
penduduk. Hal ini disebabkan karena Kabupaten Tabanan bukan merupakan daerah
endemis penyakit malaria. Kasus-kasus yang terjadi merupakan kasus import dari
penduduk yang datang dari daerah endemis malaria. Tabel 3.2 akan menjelaskan
kasus dan angka kesakitan malaria di Kabupaten Tabanan periode tahun 2005-2014.
Tabel 3.2
Jumlah Kasus Penyakit Malaria di Kabupaten Tabanan
Periode Tahun 2005-2014
Tahun Kasus Malaria (+) API
2005 2 0
2006 2 0
2007 0 0
2008 0 0
2009 0 0
2010 0 0
2011 0 0
2012 0 0
2013 0 0
2014 0 0 Sumber : Bidang P2 PL
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 33
4. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) merupakan
penyakit yang diharapkan dapat diberantas/ditekan dengan pelaksanaan program
imunisasi. Penyakit yang termasuk kelompok PD3I meliputi : Difteri, Pertusis,
Tetanus Neoatorum, Campak, Polio dan AFP (Acute Flaccid Paralysis/Lumpuh
Layu Akut).
a. Polio dan AFP (Acute Flaccid Paralysis/Lumpuh Layu Akut)
Polio (Poliomyelitis) merupakan penyakit paralisis atau lumpuh yang
disebabkan virus polio. Cara penularan Polio terbanyak melalui mulut ketika
seseorang mengkonsumsi makanan dan minuman yang terkontamisasi lendir, dahak
atau faeses penderita polio. Virus masuk aliran darah ke sistem saraf pusat
menyebabkan otot melemah dan kelumpuhan, menyebabkan tungkai menjadi lemas
secara akut. Kondisi inilah disebut Acute Flaccid Paralysis (AFP) atau lumpuh layuh
akut.
Polio adalah salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang
menyerang system syaraf hingga penderita mengalami kelumpuhan.. Penyakit yang
pada umumnya menyerang anak berumur 0-3 tahun ini ditandai dengan munculnya
demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku di leher, dan sakit ditungkai dan lengan.
Sedangkan AFP merupakan kondisi abnormal ketika seseorang mengalami
penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas kemudian berakibat pada
kelumpuhan. Ditjen PP dan PL Kementerian Kesehatan telah menetapkan indikator
surveilans AFP yaitu ditemukannya Non Polio AFP Rate minimal sebesar 2/100.000
anak usia < 15 tahun. Non Folio AFP Rate untuk Kabupaten Tabanan pada tahun
2014 adalah 5,46/100.000 anak usia < 15 tahun.
b. Difteri
Difteri adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh bakteri
Corynebacterium Diphtheriae yang menyerang sistem pernafasan bagian atas. Gejala
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 34
awal penyakit ini adalah demam 38 ºC, pseudomembrane (selaput tipis) putih
keabuan pada tenggorokan (laring, faring, tonsil) yang tak mudah lepas dan mudah
berdarah. Dapat disertai nyeri menelan, leher bengkak seperti leher sapi (bullneck)
dan sesak nafas disertai bunyi (stridor). Difteri juga kerap ditandai dengan
tumbuhnya membran kelabu yang menutupi tonsil serta bagian saluran pernafasan.
Pada tahun 2014 di Kabupaten Tabanan tidak ada kasus.
c. Pertusis
Pertusis atau batuk rejan adalah penyakit yang disebabkan bakteri Bardetella
Pertusis dengan gejala batuk beruntun disertai tarikan nafas hup (whoop) yang khas
dan muntah. Lama batuk bisa 1–3 bulan sehingga disebut batuk 100 hari. Penyakit
ini biasanya terjadi pada anak berusia dibawah 1 tahun dan penularannya melalui
droplet atau batuk penderita. Di Kabupaten Tabanan pada tahun 2014 tidak
ditemukan kasus Pertusis.
d. Tetanus Neonatorum
Tetanus Neonatorum (TN) disebabkan oleh basil Clostridium Tetani, yang
masuk ke tubuh melalui luka. Penyakit ini menginfeksi bayi baru lahir (umur < 28
hari) yang salah satunya disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang
tidak steril. Penanganan Tetanus neonatorium tidak mudah, sehingga yang terpenting
adalah upaya pencegahan melalui pertolongan persalinan yang higienis dan imunisasi
Tetanus Toxoid (TT) ibu hamil serta perawatan tali pusat. Kasus TN banyak
ditemukan di negara berkembang khususnya dengan cakupan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang rendah. Ciri khas dari penyakit ini adalah pada mulanya beberapa
hari setelah lahir bayi menangis keras dan menyusu dengan kuat namun beberapa
hari berikutnya tidak bisa menyusu. Pada tahun 2014, di Kabupaten Tabanan
dilaporkan tidak ada kasus Tetanus Neonatorum.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 35
e. Campak
Penyakit Campak (Rubeola, Campak 9 hari, measles) adalah suatu infeksi
virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis
(peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit ini disebabkan
karena infeksi virus campak golongan Paramixovirus.
Penularan infeksi dapat terjadi melalui udara yang telah terkontaminasi oleh
sekret orang yang telah terinfeksi atau karena menghirup percikan ludah penderita
campak. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum
timbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada. Sebagian besar kasus campak
menyerang anak-anak. Pada tahun 2014, ada 9 (Sembilan) Puskesmas yang
melaporkan penemuan kasus campak, yakni Puskesmas Tabanan I dengan 2 (satu)
kasus, Puskesmas Tabanan II dengan 4 (empat) kasus, Puskesmas Tabanan III
dengan 3 (tiga) kasus, Puskesmas Kerambitan II dengan 1 kasus, Puskesmas Pupuan
I dengan 1 kasus, Puskesmas Baturiti I dan Baturiti II masing-masing 1 kasus, dan
Puskesmas Kediri I dengan 3 (tiga) kasus. Dari 17 kasus campak yang ditemukan, 11
kasus merupakan jenis kelamin laki-laki dan 6 (enam) kasus merupakan jenis
kelamin perempuan, dengan case fatality rate (CFR) = 0 %.
Sumber : Seksi Surveilan dan Epidemiologi Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014
5. Penyakit Potensial KLB/Wabah
Penyakit menular tertentu memiliki potensi menjadi Kejadian Luar Biasa
(KLB)/wabah, diantaranya adalah Demam Berdarah Dengeu (DBD), Diare,
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 36
Chikungunya, Rabies, dan Filariasis. Seluruh penyakit potensial KLB ini banyak
mengakibatkan kematian dan kerugian secara ekonomi.
a. Deman Berdarah Dengeu (DBD)
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever
(DHF) merupakan salah satu penyakit menular yang sampai saat ini masih menjadi
masalah kesehatan masyarakat. Sering muncul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB)
karena penyebarannya yang cepat dan berpotensi menimbulkan kematian. Penyakit
ini merupakan penyakit infeksi virus akut yang disebabkan oleh virus dengue yang
tergolong Arthropod-Borne virus, genus flavivirus, family flaviviridae. DBD
ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes spp, Aedes Aegypti, dan Aedes Albopictus
merupakan vector utama penyakit DBD.
Sepanjang tahun 2014 dilaporkan terjadi 470 kasus di Kabupaten Tabanan
dengan Incidence Rate (IR) sebesar 108,5 per 100.000 penduduk dengan tidak ada
kematian akibat DBD atau Case Fatality Rate (CFR) adalah 0,2 %. Jumlah kasus
yang terjadi pada tahun 2014 ini menurun apabila dibandingkan dengan jumlah kasus
yang terjadi pada tahun sebelumnya yakni dengan 793 kasus. Jumlah kasus
terbanyak ditemui di Kecamatan Kediri dengan 213 kasus, disusul kemudian oleh
Kecamatan Tabanan dengan 91 kasus, dan Kecamatan Kerambitan dengan 52 kasus.
Sedangkan tiga kecamatan dengan jumlah kasus paling sedikit adalah Kecamatan
Selemadeg Barat dengan 4 kasus, Kecamatan Pupuan dengan 6 kasus, dan
Kecamatan Baturiti dengan hanya 9 kasus. Jumlah kasus DBD menurut Puskesmas
pada tahun 2014 secara rinci dapat dilihat pada tabel 21.
Adapun beberapa permasalahan dalam penanggulangan DBD di Kabupaten
Tabanan antara lain :
1. Belum ada obat anti virus dan vaksin untuk mencegah DBD, maka untuk
memutus rantai penularan, pengendalian vektor dianggap yang paling
memadai saat ini.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 37
2. Vektor DBD khususnya Aedes Aegypti sebenarnya mudah dikendalikan,
karena sarang-sarangnya terbatas di tempat yang berisi air bersih dan jarak
terbangnya maksimum 100 meter. Tetapi karena vektor tersebar luas, maka
untuk keberhasilan pengendaliannya diperlukan total coverage (meliputi
seluruh wilayah) agar nyamuk tidak dapat berkembang biak lagi. Untuk itu
sangat memerlukan partisipasi seluruh lapisan masyarakat khususnya dalam
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) DBD.
3. Banyak faktor yang berhubungan dengan peningkatan kejadian DBD yang
sulit atau tidak dapat dikendalikan seperti kepadatan penduduk, mobilitas,
lancarnya transportasi, pergantian musim dan perubahan iklim, kebersihan
lingkungan dan perilaku hidup sehat.
4. Sebagian masyarakat masih minat dengan fogging.
5. Uji resistensi terhadap insektisida belum optimal
Salah satu cara untuk menekan penyebaran penyakit Deman Berdarah
Dengeu (DBD) adalah dengan membasmi jentik nyamuk Aedes aegypty di dalam
rumah maupun di sekitar lingkungan rumah. Gambaran Kasus DBD dan Incidene
Rate di Kabupaten Tabanan periode tahun 2007-2014 disajikan pada gambar 3.
berikut.
Sumber : Seksi P2 Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa jumlah kasus DBD trend nya fluktuasi.
Dilihat dari tahun 2017 s/d 2014 jumlah kasus tertinggi terjadi pada tahun 2013
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 38
sebanyak 793 kasus, dengan insiden rate 179,25%. Tahun 2014 jumlah kasus dan IR
menurun bila dibandingkan dengan tahun 2013.
b. Diare
Diare adalah penyakit yang terjadi ketika terdapat perubahan konsistensi
feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita diare bila
feses lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau
buang air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam. Secara klinis
penyebab Diare antara lain : infeksi (disebabkan oleh bakteri, virus atau infestasi
parasit), malabsorpsi, alergi, keracunan, imunodefisiensi, dan sebab-sebab lainnya.
Penyebab yang sering ditemukan di lapangan ataupun secara klinis adalah Diare
yang disebabkan oleh infeksi dan keracunan. Jenis Diare ada 2 (dua) yaitu Diare
Akut dan Diare Persisten (diare kronik). Diare Akut adalah diare yang berlangsung
kurang dari 14 hari, sedangkan Diare Persisten (diare kronik) adalah diare yang
berlangsung lebih dari 14 hari.
Penderita diare di Puskesmas setiap tahun jumlahnya cukup tinggi. Namun
demikian hal ini belum dapat menggambarkan prevalensi keseluruhan dari penyakit
diare karena banyak dari kasus tersebut yang tidak terdata oleh sarana pelayanan
kesehatan (pengobatan sendiri atau pengobatan di praktek swasta). Laporan Profil
Kesehatan Kabupaten menunjukkan bahwa selama kurun tahun 2014 jumlah
perkiraan kasus diare di Kabupaten Tabanan sebesar 9273 kasus. Dari jumlah
tersebut, jumlah kasus yang ditangani sebesar 8.519 kasus (91,9 %) yang terdiri dari
laki-laki sebesar 4.538 kasus (48,94 %) dan perempuan sebesar 3.981 (42,93 %), dan
angka kesakitan diare 214 per 1.000 penduduk. Terjadi penurunan jumlah kasus diare
dari tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2013 jumlah kasus diare sebanyak 18.714
kasus.
Untuk itu upaya kesehatan harus lebih ditingkatkan lagi untuk mencegah
tingkat kematian akibat diare. Tingkat kematian akibat diare dapat diturunkan dengan
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 39
adanya tata laksana yang tepat dan cepat, diantaranya melalui pelatihan petugas yang
diintegrasikan dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Selain itu juga
dapat dilakukan pengamatan tata laksana diare ke Puskesmas.
Sedangkan upaya pencegahan dan penanggulangan kasus diare dilakukan
melalui penyuluhan ke masyarakat tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari – hari, karena secara umum penyakit diare
sangat berkaitan dengan hygiene sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat,
sehingga adanya peningkatan kasus diare merupakan cerminan dari perbaikan kedua
faktor tersebut.
c. Rabies
Rabies (bahasa Latin: rabies, "kegilaan") atau penyakit anjing gila merupakan
penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Rabies yang ditularkan melalui gigitan
hewan seperti anjing, kucing, kelelawar, kera, musang dan serigala yang di dalamnya
tubuhnya mengandung virus Rabies.
Virus Rabies menyebabkan peradangan akut otak pada manusia dan hewan
berdarah panas lainnya. Periode waktu antara terjadi kesakitan dan gejala awal
biasanya satu sampai tiga bulan, namun bisa kurang dari satu minggu atau lebih dari
satu tahun, tergantung pada jarak virus untuk mencapai sistem saraf pusat, dimana
gejala awal antara lain : demam dan kesemutan di lokasi paparan; kemudian diikuti
dengan gerakan kekerasan, kegembiraan yang tidak terkendali; takut air atau
ketidakmampuan untuk memindahkan bagian-bagian tubuh serta kebingungan yang
menyebabkan hilangnya kesadaran. Penyakit ini bila sudah menunjukkan gejala
klinis pada hewan atau manusia selalu diakhiri dengan kematian, sehingga
mengakibatkan timbulnya rasa cemas dan takut bagi orang-orang yang terkena
gigitan dan kekhawatiran serta keresahan bagi masyarakat pada umumnya.
Terdapat beberapa indikator yang digunakan dalam memantau upaya
pengendalian Rabies, yaitu kasus GHPR (Gigitan Hewan Penular Rabies), kasus
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 40
yang di vaksinasi VAR (Vaksin Anti Rabies), dan kasus Rabies yang menyebabkan
kematian (Lyssa).
Pada tahun 2013 di Kabupaten Tabanan, jumlah kasus Gigitan Hewan Penular
Rabies (GHPR) sebanyak 6.042 kasus, sedangkan tahun 2014 jumlah kasus gigitan
meningkat menjadi 6.318 kasus atau 4,57%. Dari jumlah gigitan tersebut tidak
terdapat jumlah kasus penyakit rabies yang menyebabkan kematian (Lyssa). Kasus
GHPR terbanyak terjadi pada bulan Juni yaitu dengan 563 kasus, sedangkan bulan
Pebruari merupakan bulan dengan kasus GHPR paling sedikit yakni dengan 436
kasus. Gambaran kasus GHPR di Kabupaten Tabanan pada tahun 2014 disajikan
pada gambar 3.12 dibawah ini
Walaupun jumlah kasus kematian akibat rabies di Kabupaten Tabanan pada
tahun 2014 tidak ada, namun mengingat akan bahaya rabies terhadap kesehatan dan
ketentraman masyarakat karena dampak buruknya selalu diakhiri kematian, serta
dapat mempengaruhi dampak perekonomian khususnya bagi pengembangan daerah-
daerah pariwisata seperti Bali yang tertular rabies, maka usaha pengendalian
penyakit berupa pencegahan dan pemberantasan perlu dilaksanakan seintensif
mungkin bahkan menuju pada program pembebasan dari rabies.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 41
d. Filariasis
Filariasis (Penyakit Kaki Gajah) merupakan penyakit infeksi menahun yang
disebabkan oleh parasit berupa cacing filaria yang terdiri dari 3 (tiga) spesies yaitu
Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori. Filariasis ditularkan oleh
vektor nyamuk yang mengandung cacing filaria dalam tubuhnya, kemudian di dalam
tubuh manusia cacing tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan menetap di
jaringan limfe (getah bening) sehingga akan menyebabkan pembengkakan di kaki,
tungkai, payudara, lengan, dan organ genital. Hingga kini filariasis masih menjadi
permasalahan kesehatan masyarakat di Indonesia, namun di Kabupaten Tabanan
pada tahun 2013 dan 2014 tidak ditemukan adanya penderita penyakit filariasis,
namun upaya pemantauan kasus filariasis tetap dilaksanakan
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 42
BAB IV
UPAYA KESEHATAN
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, perlu dilakukan upaya
pelayanan kesehatan yang melibatkan masyarakat sebagai individu dan masyarakat
sebagai bagian dari kelompok atau komunitas. Secara umum upaya kesehatan terdiri
atas dua unsur utama, yaitu Upaya Kesehatan Masyrakat (UKM) dan Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP).
Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di
masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya-upaya promosi
kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian
penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar,
perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat
kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif dalam makanan dan minuman,
pengamanan narkotika, psikotroprika, zat adiktif dan bahan berbahaya, serta
penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.
Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya-upaya promosi kesehatan,
pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan
dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan.
Masyarakat sehat merupakan investasi yang sangat berharga bagi bangsa
Indonesia. Untuk mencapai keadaan tersebut di Kabupaten Tabanan telah dilakukan
berbagai upaya pelayanan kesehatan selama beberapa tahun terakhir, khususnya
tahun 2014 seperti uraian di bawah ini.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 43
A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR
Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakah langkah awal yang sangat
penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan
pemberian pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian
besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi. Berbagai pelayanan
kesehatan dasar yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan
bahwa upaya kesehatan ibu ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu, sehingga mampu
melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas, serta dapat mengurangi angka
kematian ibu sebagai salah satu indikator dari MDGs. Upaya kesehatan ibu
sebagaimana dimaksud pada Undang-Undang tersebut meliputi upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Peran seorang ibu sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan
perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu yang sedang
hamil bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran
sampai masa pertumbuhan bayi dan anaknya. Oleh karena itu diperlukan
pemeriksaan secara teratur pada masa kehamilan guna menghindari gangguan atau
segala sesuatu yang membahayakan kesehatan ibu dan janin di kandungannya
Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus
berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas, dan perawatan bayi baru
lahir yang diberikan di semua jenis fasilitas kesehatan, dari Posyandu sampai rumah
sakit pemerintah maupun fasilitas kesehatan swasta.
Angka kematian merupakan salah satu indikator status kesehatan masyarakat.
Angka kematian yang berhubungan dengan ibu dan anak adalah angka kematian ibu
(AKI), angka kematian neonatus (AKN), angka kematian bayi (AKB), dan angka
kematian balita (AKABA). Dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya,
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 44
AKI, AKB dan AKABA di Indonesia termasuk tinggi. Menurut data SDKI 2012,
AKI sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup dengan target MDGs sebesar 102 per
100.000, AKB 32 per 1000 kelahiran hidup dengan target Renstra Kemenkes 2014
sebesar 24 dan target MDGs 23 per 1000 kelahiran hidup, AKN 19 per 1000 kelhiran
hidup dengan target Renstra Kemenkes 15 per 1000 kelahiran hidup dan AKABA 40
per kelahiran hidup dengan target MDGs 32 per 1000 kelahiran hidup.
Upaya pencapaian MDGs dan tujuan pembangunan kesehatan, peningkatan
pelayanan kesehatan ibu diprioritaskan yaitu dengan menurunkan angka kematian
ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 1992. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya yang
terkait dengan kehamilan, kelahiran dan nifas.
Salah satu upaya yang terkait dengan kehamilan, kelahiran dan nifas yang
dilaksanakan di Kabupaten Tabanan adalah dengan menerapkan program pusat
berupa Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) serta melalui program Propinsi dan
Kabupaten melalui Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM), disamping juga selalu
berupaya meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan, antara lain peningkatan
status Puskesmas menjadi Puskesmas Rawat Inap dengan pelayanan PONED
a. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4)
Masa kehamilan merupakan masa yang rawan kesehatan, baik kesehatan
ibu yang mengandung maupun janin yang dikandungnya, sehingga dalam masa
kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur. Hal ini dilakukan guna
menghindari gangguan sedini mungkin dari segala sesuatu yang membahayakan
terhadap kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya.
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga
kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai standar
pelayanan antenatal yang ditetapkan dalan Standar Pelayanan Kebidanan (SPK).
Tenaga kesehatan yang berkompeten memberikan pelayanan antenatal kepada
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 45
ibu hamil antara lain dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum,
bidan, dan perawat.
Pelayanan kesehatan yang sesuai standar meliputi timbang berat badan,
pengukuran tinggi badan, mengukur tekanan darah, menilai status gizi (mengukur
lingkar lengan atas), pemeriksaan tinggi fundus uteri, menentukan presentasi
janin dan denyut jantung janin (DJJ), skrining status imunisasi tetanus dan
memberikan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) bila diperlukan, pemberian tablet zat
besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan, test laboratorium (rutin dan
khusus), tatalaksana kasus, serta temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), serta KB pasca persalinan.
Pelayanan antenatal disebut lengkap apabila dilakukan oleh tenaga
kesehatan serta memenuhi standar pelayanan kesehatan. Ditetapkan pula bahwa
distribusi frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan,
dengan ketentuan waktu pemberian pelayanan yang dianjurkan, yaitu : minimal 1
kali pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua, dan 2 kali pada triwulan
ketiga. Standar waktu pelayanan antenatal tersebut dianjurkan untuk menjamin
perlindungan kepada ibu hamil, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan
penanganan komplikasi.
Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dinilai
dengan menggunakan indikator cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 atau juga
disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang
telah melakukan pemeriksaan pertama kali ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan cakupan K4 ibu hamil adalah
gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai
dengan standar serta paling sedikit 4 kali pemeriksaan kehamilan. Indikator K1
dan K4 ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan
kepada ibu hamil.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 46
Gambar 4.1 memperlihatkan cakupan kunjungan K1 dan K4 pada ibu
hamil selama enam tahun terakhir. Terlihat bahwa cakupan K1 dan K4 selama
tahun 2008 sampai dengan tahun 2014 mengalami pasang surut.
Dari gambar tersebut diatas dapat dilihat kesenjangan yang terjadi antara
cakupan K1 dan K4. Pada tahun 2008 terjadi selisih antara cakupan K1 dan K4
sebesar 6,00 %, kemudian tahun 2009 meningkat menjadi sebesar 6,25 %. Tahun
2009 merupakan tahun terjadinya kesenjangan cakupan K1 dan K4 yang paling
besar, dan juga merupakan tahun dimana cakupan K1 dan K4 di Kabupaten
Tabanan berada pada titik terendah. Pada tahun 2010 Kesenjangan antara
cakupan K1 dan K4 menurun sangat tajam yaitu hanya 1.97 %, namun pada
tahun 2011 kesenjangan tersebut meningkat menjadi 4,50 %, dan pada tahun
2012 kesenjangan tersebut meningkat kembali menjadi 4,83 %, tahun 2013
kesenjangan antara cakupan K1 dan K4 menurun sampai 1,57 %, dan tahun 2014
kesenjangan antara cakupan K1 dan K4 meningkat lagi menjadi 1,61%.
Kesenjangan tahun 2013 merupakan kesenjangan antara cakupan K1 dan K4
yang terendah selama kurun waktu 7 tahun. Gambaran cakupan K1 dan K4 per
Puskesmas tahun 2014 seperti dibawah ini.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 47
Kesenjangan antara cakupan K1 dan K4 menunjukkan angka drop out K1
dan K4, dengan kata lain, jika kesenjangan K1 dan K4 kecil, maka hampir semua
ibu hamil yang melakukan kunjungan pertama pelayanan antenatal
meneruskannya hingga kunjungan keempat pada triwulan 3, sehingga
kehamilannya dapat terus dipantau oleh petugas kesehatan.
Pada tahun 2014, Puskesmas dengan persentase cakupan pelayanan K1
tertinggi adalah Puskesmas Selemadeg Timur I dengan cakupan sebesar 117,6 %,
diikuti oleh Puskesmas Baturiti I dengan cakupan sebesar 104,9 %, dan
Puskesmas Kediri III dengan cakupan sebesar 103,9 %. Sedangkan Puskesmas
dengan cakupan pelayanan K1 terendah adalah Puskesmas Marga I dengan
cakupan hanya sebesar 86,9%, kemudian Puskesmas Selemadeg Timur II dengan
cakupan sebesar 90,3%, dan Puskesmas Baturiti II dengan cakupan sebesar 93,2
%. Untuk Puskesmas dengan persentase cakupan pelayanan K4 tertinggi adalah
Puskesmas Selemadeg Timur I dengan cakupan sebesar 116,2 %, diikuti
Puskesmas Kerambitan I dengan cakupan sebesar 103,5 %, dan Puskesmas
Selemadeg Timur II dengan cakupan sebesar 102,8 %. Sedangkan Puskesmas
dengan cakupan pelayanan K4 terendah adalah Puskesmas Selemadeg dengan
cakupan hanya sebesar 83,8 %, kemudian Puskesmas Marga I dengan cakupan
hanya sebesar 92,7 %, dan Puskesmas Penebel II cakupan sebesar 93,3%.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 48
Cakupan kunjungan ibu hamil (K1 dan K4) lebih rinci dapat dilihat pada
lampiran tabel 29.
b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi
Kebidanan (Pn)
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang profesional (dengan
kompetensi kebidanan) dimulai dari lahirnya bayi, pemotongan tali pusat sampai
keluarnya placenta. Periode persalinan merupakan salah satu periode yang
berkontribusi besar terhadap Angka Kematian Ibu di Indonesia. Kematian saat
bersalin dan 1 minggu pertama diperkirakan 60 % dari seluruh kematian ibu.
Kasus komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir sebagian besar
terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan
yang tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi
kebidanan (profesional). Persalinan yang dilakukan di sarana pelayanan
kesehatan dapat menurunkan risiko kematian ibu saat persalinan, karena ditempat
tersebut persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dan tersedia sarana kesehatan
yang memadai sehingga dapat menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada
saat persalinan yang membahayakan nyawa ibu dan bayi.
Cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan pada tahun 2014 di
Kabupaten Tabanan sebesar 96,4%. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan
dengan cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan pada tahun 2013 yang
sebesar 98,32%. Puskesmas dengan pencapaian cakupan pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan (Pn) tertinggi adalah Puskesmas Selemadeg Timur I
(123,7%), diikuti Puskesmas Kerambitan I (105,6%) dan Puskesmas Marga II
(103,4%). Sedangkan Puskesmas Kerambitan II merupakan Puskesmas dengan
Pencapaian Pn terendah (88,7%), diikuti Puskesmas Penebel II (92,3%), dan
Puskesmas Selemadeg (93,3%). Data mengenai Cakupan pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan pada tahun 2014 dapat dilihat pada lampiran tabel 29.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 49
Gambar 4.3 diatas memperlihatkan cakupan persalinan yang ditolong oleh
tenaga kesehatan sejak tahun 2007 sampai tahun 2014 yang mengalami pasang
surut, namun 3 tahun terakhir cakupan persalinan memperlihatkan trend yang
meningkat, tetapi tahun terakhir yaitu 2014 sedikit mengalami penurunan. Bila
dibandingkan dengan target indicator persalinan oleh tenaga kesehatan sesuai
MDGs dan SPM sebesar 90% dan Renstra Kemenkes 2014 sebesar 95%, ini
berarti Kabupaten Tabanan dengan capaian 96,4% sudah melampui target
tersebut. Namun demikian program ini perlu untuk ditingkatkan sehingga semua
ibu yang melahirkan lebih merasa aman dan ditolong oleh tenaga kesehatan yang
terlatih.
c. Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (KF3)
Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar
pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan.
Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan
pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifas minimal 3
kali dengan distribusi waktu : 1) kunjungan nifas pertama (KF1) pada 6 jam
setelah persalinan sampai 3 hari; 2) kunjungan nifas ke-2 (KF2) dilakukan dalam
waktu hari ke-4 sampai dengan hari ke-28 setelah persalinan; 3) kunjungan nifas
ke-3 (KF3) dilakukan dalam waktu hari ke-29 sampai dengan hari ke-42 setelah
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 50
persalinan. Pelayanan kunjungan nifas didefinisikan sebagai kontak ibu nifas
dengan tenaga kesehatan baik di dalam gedung maupun di luar gedung fasilitas
kesehatan (termasuk bidan di desa/polindes/ poskesdes) dan kunjungan rumah.
Pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi : 1) pemeriksaan
tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu; 2) pemeriksaan tinggi fundus uteri; 3)
pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per vaginam lainnya; 4) pemeriksaan
payudara dan anjuran ASI ekslusif 6 bulan; 5) pemberian kapsul Vitamin A
200.000 IU sebanyak dua kali; dan 6) pelayanan KB pasca persalinan. Gambaran
cakupan pelayanan ibu nifas pada tahun 2014 di Kabupaten Tabanan seperti
dibawah ini.
Cakupan pelayanan ibu nifas pada tahun 2014 adalah 96,50%, angka ini
sudah melampaui cakupan kunjungan ibu nifas berdasarkan target Standar
Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan yaitu 90%, dan capaian propinsi
96,5%. Puskesmas cakupan KF3 tertinggi yaitu Puskesmas Selemadeg Timur I
sebesar 120%, dan Puskesmas cakupan KF3 terendah adalah Puskesmas
Selemadeg 85,27%. Lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran tabel 29.
d. Penanganan Komplikasi Obstetri dan Neonatal
Komplikasi kebidanan adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang
secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi.
Komplikasi kebidanan antara lain Hb < 8 g%, ketuban pecah dini, perdarahan per
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 51
vaginam, hipertensi dalam kehamilan (sistole > 140 mmHg, diastole > 90
mmHg), letak lintang pada usia kehamilan > 32 minggu, letak sungsang pada
primigravida, infeksi berat/sepsis, persalinan prematur, dan distosia (persalinan
macet, persalinan tidak maju).
Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh tenaga bidan di desa dan
Puskesmas, beberapa ibu hamil memiliki risiko tinggi/komplikasi dan
memerlukan pelayanan kesehatan. Karena terbatasnya kemampuan dalam
memberikan pelayanan, maka kasus tersebut dilakukan upaya rujukan ke unit
pelayanan kesehatan yang memadai.
Pada tahun 2014 di Kabupaten Tabanan jumlah ibu hamil adalah 5.330
bumil, dimana 1.066 bumil (20%) merupakan ibu hamil dengan risiko tinggi/
komplikasi, dengan jumlah ibu hamil risiko tinggi/komplikasi yang ditangani
sebanyak 932 ibu hamil (87,43%). Bila dibandingkan dengan tahun 2013 tahun
2014 cakupannya meningkat dimana tahun 2013 cakupannya 84,63 %. Bila
dibandingkan dengan tardet dalam SPM sebesar 80%, maka cakupan komplikasi
kebidanan yang ditangani sudah melampaui. Cakupan komplikasi kebidanan per
Puskesmas tahun 2014 seperti gambar dibawah ini.
Sumber : Seksi Kesga Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014
Gambaran diatas dapat dijelaskan bahwa Puskesmas yang cakupan
komplikasi kebidanan tertinggi adalah Puskesmas Kerambitan I sebesar
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 52
191,68%, dan yang terendah adalah Puskesmas Selemadeg Timur II sebesar
27,78%. Data cakupan lebih rinci dapat dilihat pada lampiran tabel 33.
Neonatus risti/komplikasi adalah keadaan neonatus dengan penyakit dan
kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan dan kematian serta kecacatan seperti
asfiksia, hipotermi, tetanus neonatorium, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR
(Berat Badan Lahir < 2.500 gram), sindroma gangguan pernafasan, kelainan
neonatal termasuk klasifikasi kuning pada MTBS. Neonatus risti/komplikasi
yang ditangani adalah neonatus risti/komplikasi yang mendapat pelayanan oleh
tenaga kesehatan yang terlatih yaitu dokter dan bidan di puskesmas dan rumah
sakit. Dalam pelayanan neonatus, sekitar 15% diantara neonatus yang dilayani
bidan di Puskesmas tergolong dalam kasus risti/komplikasi yang memerlukan
penanganan lebih lanjut.
Pada tahun 2014 cakupan penanganan neonatal komplikasi yang
dilaporkan sebesar 548 neonatal (74,3% ) dari 738 jumlah perkiraan neonatal
risti/komplikasi. Dibandingkan dengan tahun 2013 tahun ini mengalami
penurunan dimana tahun 2013 cakupan penanganan neonatal komplikasi sebesar
81,09%. Sementara target SPM bidang kesehatan untuk indikator tersebut adalah
80%. Ini berarti cakupan penanganan neonatal komplikasi belum memenuhi
standar pelayanan minimal bidang kesehatan ini perlu mendapat perhatian karena
langkah ini merupakan salah satu strategi untuk menurunkan angka kematian
bayi. Gambaran cakupan penanganan komplikasi neonatal per Puskesmas tahun
2014 dapat dilihat pada gambar 4.6 berikut.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 53
Sumber : Seksi Kesga Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa cakupan yang tertinggi adalah
Puskesmas Penebel II sebesar 99,80%, dan yang paling rendah adalah
Puskesmas Baturiti II sebesar 49,38%. Hal ini sulit mencapai target karena
masih adanya kebingungan dalam pencatatan dan pelaporan penanganan
komplikasi disamping juga disebabkan karena sasaran dari neonatal
rosti/komplikasi bukan merupakan angka riil tetapi angka perkiraan. Lebih detail
dapat dilihat pada lampiran table 33.
e. Kunjungan Neonatal
Neonatus atau bayi baru lahir (0-28 hari) merupakan golongan umur yang
memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang
dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan dan
memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pada kunjungan bayi baru lahir.
Sebagian besar kematian neonatus terjadi pada minggu pertama
kehidupan (0-6 hari). Mengingat besarnya risiko kematian pada minggu pertama
ini, setiap bayi baru lahir harus mendapatkan pemeriksaan sesuai standar lebih
sering dalam minggu pertama, untuk mendeteksi adanya penyakit atau tanda
bahaya sehingga dapat dilakukan intervensi sedini mungkin untuk mencegah
kematian. Terkait hal tersebut, terjadi perubahan kebijakan dalam pelaksanaan
kunjungan neonatus dari semula 2 kali (satu kali pada minggu pertama dan satu
kali pada 8-28 hari), menjadi 3 kali (dua kali pada minggu pertama). Dengan
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 54
perubahan ini, jadwal kunjungan neonatus dilaksanakan pada umur 6-48 jam,
umur 3-7 hari, dan 8-28 hari.
Pelayanan pada kunjungan neonatus sesuai dengan standar yang
mengacu pada pedoman Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM) yang
meliputi pemeriksaan tanda vital, konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI
Ekslusif, injeksi Vitamin K1, imunisasi (jika belum diberikan pada saat lahir),
penanganan dan rujukan kasus, serta penyuluhan perawatan neonatus di rumah
dengan menggunakan buku KIA.
Pelayanan kesehatan neonatal digambarkan dengan indikator cakupan
kunjungan neonatal. Pencapaian cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1)
pada tahun 2014 sebesar 99,4%. Bila dibandingkan dengan sebelumnya, maka
tahun ini sedikit mengalami kenaikan dimana tahun 2013 cakupannya sebesar
99,06%. Cakupan kunjungan neonatus lengkap per Puskesmas di Kabupaten
Tabanan tahun 2014 dapat dilihat pada gambar 4.7 berikut ini :
Sumber : Seksi Kesga Dikes Kab. Tabanan Tahun 2014
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa cakupan kunjungan neonatal lengkap
tertinggi adalah Puskesmas Selemadeg Timur I sebesar 123,3%, dan yang
terendah adalah Puskesmas Selemadeg sebesar 88,3%. Bila dibandingkan dengan
target sebesar 85%, maka cakupan KN3 sudah melampaui target yang telah
ditetapkan. Lebih lengkap mengenai cakupan kunjungan neonatus baik KN1
maupun KN Lengkap dapat dilihat pada lampiran tabel 38.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 55
f. Pelayanan Kesehatan Pada Bayi
Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar oleh
tenaga kesehatan (Dokter, Bidan, dan Perawat) minimal 4 kali dalam setahun,
yaitu satu kali pada umur 29 hari-3 bulan, satu kali pada umur 3-6 bulan, satu kali
pada umur 6-9 bulan, dan satu kali pada umur 9-11 bulan.
Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi pemberian imunisasi dasar
(BCG, DPT/HB1-3, Polio, dan Campak), stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh
kembang bayi, dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi. Indikator ini
merupakan penilaian terhadap upaya peningkatan akses bayi memperoleh
pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya kelainan atau
penyakit, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit serta peningkatan
kualitas hidup bayi.
Pada tahun 2014 cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Tabanan
meningkat dari tahun sebelumnya. Jika pada tahun 2013 cakupan kunjungan bayi
adalah 93,29 %, maka pada tahun ini cakupan kunjungan bayi adalah 96,5%.
Cakupan Pelayanan kesehatan bayi per Puskesmas di Kabupaten Tabanan tahun
2014 dapat dilihat pada gambar 4.8 berikut ini :
Sumber : Bidang Binkesmas Dikes
Puskesmas dengan cakupan kunjungan bayi tertinggi adalah Puskesmas
Tabanan II sebesar 110,8% dan cakupan kunjungan bayi terendah Puskesmas
Tabanan III sebesar 73,6%. %, diikuti Puskesmas Baturiti I dengan cakupan
sebesar 80,29 %, dan Puskesmas Tabanan III dengan cakupan sebesar 81,06 %.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 56
Pencapaian target cakupan kunjungan bayi sangat dipengaruhi oleh keaktifan
Posyandu tiap bulannya, peran kader, dan partispasi keluarga untuk membawa
bayi ke posyandu, serta keaktifan tenaga Puskesmas dalam membina Posyandu.
Lebih lengkap mengenai cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Tabanan pada
tahun 2014 dapat dilihat pada lampiran tabel 40.
g. Pelayanan Kesehatan Pada Balita
Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan kesehatan pada anak
umur 12-59 bulan sesuai standar meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8
kali setahun, pemantauan perkembangan minimal 2 kali setahun, dan pemberian
Vitamin A 2 kali setahun (Bulan Pebruari dan Agustus).
Pemantauan pertumbuhan dilakukan melalui penimbangan Berat Badan,
pengukuran Tinggi Badan di Posyandu, Puskesmas dan Rumah Sakit, Bidan
praktek swasta serta sarana/fasilitas kesehatan lainnya. Pemantauan
perkembangan dapat dilakukan melalui SDIDTK (Stimulasi, Deteksi dan
Intervensi Dini Tumbuh Kembang) oleh petugas kesehatan. Pemberian Vitamin
A dilaksanakan oleh petugas kesehatan di sarana kesehatan.
Pada tahun 2014 di Kabupaten Tabanan terdapat 19.805 anak balita (umur
12-59 bulan) yang terdiri dari 10.145 anak balita laki-laki dan 9.660 anak balita
perempuan. Dari jumlah anak balita yang ada, 19.198 anak balita (96,95%) telah
mendapatkan pelayanan kesehatan minimal 8 kali setahun, dengan rincian 9.256
anak balita laki-laki (95,1%) dan 8.531 anak balita perempuan (90,1 %) yang
mendapatkan pelayanaan kesehatan. Untuk lebih jelas mengenai cakupan
pelayanan kesehatan anak balita menurut jenis kelamin, kecamatan dan
Puskesmas di Kabupaten Tabanan tahun 2014, dapat dilihat pada lampiran tabel
44.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 57
h. Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan setingkat
Pelayanan kesehatan pada siswa sekolah yang melaksanakan penjaringan
kesehatan dan pemeriksaan berkala kesehatan adalah serangkaian kegiatan
pemeriksaan fisik, laboratorium, mendeteksi adanya penyimpangan mental
emosional, serta kesegaran dan kebugaran jasmani pada siswa. Rangkaian
pemeriksaan tersebut seharusnya dapat dilaksanakan seluruhnya, namun dalam
pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi wilayah
setempat. Penjaringan kesehatan peserta didik meliputi : pemeriksaan keadaan
umum, pemeriksaan laboratorium, pengukuran jasmani, dan deteksi dini
penyimpangan mental emosional.
Menurut laporan dari Bidang Bina Kesehatan Masyarakat, pada tahun
2014 cakupan penjaringan kesehatan kelas 1 siswa SD dan setingkat di
Kabupaten Tabanan sudah mencapai 100 %. Dari 20 Puskesmas yang ada, semua
Puskesmas cakupan penjaringan kesehatan kelas 1 siswa SD dan setingkat
mencapai 100%. Lebih lengkap mengenai cakupan penjaringan kesehatan siswa
SD dan setingkat dapat dilihat pada lampiran tabel 49.
Sedangkan laporan dari Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat,
mengenai pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak SD dan setingkat,
dengan kegiatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut melaporkan bahwa pada
tahun 2014 dari 330 SD/MI yang ada, 330 (100 %). Jumlah murid SD/MI
sebanyak 43.309 orang, laki-laki sebanyak 22.711, dan perempuan sebanyak
20.598 orang. Murid yang diperiksa laki-laki sebanyak 15.637 (68,9%), dan
perempuan sebanyak 14.658 (71,2%). Hasilnya yang perlu perawatan sebanyak
10.221 orang, laki-laki sebanyak 5.224 orang, dan perempuan sebanyak 4.997
orang. Namun yang mendapat perawatan sebanyak 7.813 orang 76,4% terdiri dari
laki-laki sebanyak 3.987 orang (76,4%), dan perempuan sebanyak 3.826 orang
(76,6%). Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak SD dan setingkat lebih
rinci dapat dilihat pada lampiran tabel 51.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 58
2. Upaya Peningkatan Status Gizi Masyarakat
Peningkatan status gizi masyarakat terdiri dari 3 (tiga) indicator yaitu
persentase balita yang ditimbang berat badannya ke Posyandu (D/S), persentase
rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium dan prevalensi balita gizi
kurang.
a. Prevalensi Balita Gizi Kurang dan Gizi Lebih
Pemantauan pertumbuhan balita sangat penting dilakukan untuk mengetahui
adanya gangguan pertumbuhan (growth faltering) secara dini. Untuk mengetahui
npertumbuhan tersebut, penimbangan balita setiap bulan sangat diperlukan.
Peninmbangan balita dapat dilakukan di beberapa tempat seperti Posyandu, Polindes,
Puskesmas atau sarana pelayanan kesehatan lain. Idealnya dalam enam bulan anak
balita ditimbang minimal enam kali. Sedangkan untuk status gizi anak balita diukur
berdasarkan umur, berat badan (BB) dan tinggi badan (TB). Variabel BB/U, TB/U,
dan BB/TB. Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara umum, dan
juga menggambarkan status gizi yang sifatnya akut sebagai akibat dari keadaan yang
berlangsung dalam waktu pendek, seperti menurunnya nafsu makan akibat sakit
karena menderita diare atau penyakit infeksi lainnya. Dalam keadaan demikian berat
badan anak akan cepat turun sehingga tidak proporsional lagi dengan tinggi
badannya dan pada akhirnya anak menjadi kurus
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 59
b. Cakupan Penimbangan Balita (D/S) di Posyandu
Persentase balita yang ditimbang di posyandu merupakan jumlah balita yang
datang dan ditimbang dibandingkan dengan jumlah seluruh balita yang ada di
wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu. Gambar berikut menggambarkan cakupan
penimbangan Balita di Posyandu.
Sumber : Bidang Binkesmas Dinas Kesehatan Kab. Tabanan Tahun 2014
Dari gambar tersebut diatas, dapat dijelaskan bahwa cakupan D/S di Kabupaten
Tabanan mencapai 82,38%, Cakupan D/S tertinggi adalah Puskesmas Selemadeg
Timur II sebesar 127,75%, dan yang terendah adalah Puskesmas Tabanan I sebesar
56,06%. Artinya masih ada 17,62% balita yang belum terpantau status gizinya yang
mungkinan disinilah terjadi masalah-masalah kesehatan. Masih rendahnya persentase
balita yang ditimbang di posyandu mengharuskan pemerintah untuk melakukan
berbagai upaya seperti : meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor
terkait seperti KIA, imunisasi, promosi kesehatan, PKK, BPMPD dan lain-lain;
meningkatkan penyuluhan ke masyarakat tentang pentingnya pemantauan
pertumbuhan balita, melakukan refreshing kader, pemenuhan sarana dan prasarana di
posyandu seperti dacin, tripod, celana dan sarung timbang, buku SIP, dan
memberikan insentif kader.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 60
c. Cakupan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 0-6 Bulan
Cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah menyusui
secara eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan dan meneruskan menyusui
anak sampai umur 24 bulan. Mulai umur 6 bulan, bayi endapatkan makanan
pendamping ASI yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya.
Gambar berikut menggambarkan cakupan pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia
0-6 bulan.
Sumber : Bidang Binkesmas Dinas Kesehatan Kab. Tabanan Tahun 2014
Berdasarkan gambar 4.11 dapat dilihat bahwa cakupan pemberian ASI eksklusif di
Kabupaten Tabanan Tahun 2014 sebesar 67,34%. Cakupan tertinggi adalah
Puskesmas Selemadeg Timur I sebesar 86,89%, dan cakupan yang terendah adalah
Puskesmas Tabanan II sebesar 35,03%. Belum tercapainya target capaian ASI
ksklusif ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: kurangnya pengetahuan ibu
tentang manfaat pemberian ASI secara eksklusif dan cara penyimpanan, ibu yang
bekerja, kurangnya dukungan keluarga dalam pemberian ASI eksklusif.
d. Cakupan Rumah Tangga Yang mengkonsumsi Garam Beryodium
Iodium adalah sejenis mineral yang terdapat di alam, baik tanah maupun air
dan merupakan zat gizi mikro yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan mahkluk hidup. Iodium sangat esensial untuk membentuk hormon
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 61
tiroksin yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid dan berfungsi untuk mengatur
perkembangan janin sampai dewasa dan amat diperlukan untuk perkembangan otak
manusia. Dianjurkan untuk mengkonsumsi garam eriodium 6-10 gram/orang/hari.
Kebijakan garam beriodium di Indonesia dituangkan dalam bentuk regulasi antara
lain dengan ditetapkannya Standar Nasional Indonesia (SNI) Garam Beriodium
sebagai SNI wajib. Hasil riskesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa persentase
rumah tangga yang mengkonsumsi garam mengandung cukup iodium cepat tahun
2013 adalah 77,1%, mengandung kurang iodium 14,8%, dan tidak beriodium 8,1%.
Sedangkan target WHO adalah universal salt iodization (USI) atau garam beriodium
untuk semua minimal 90% rumah tangga mengkonsumsi garam yang mengandung
cukup iodium. Hasil Riskesdas tahun 2013, Provinsi Bali menduduki peringkat
kedua paling rendah setelah Aceh yaitu 50,8%. Sedangkan di Bali Kabupaten
Tabanan menempati urutan terendah. Cakupan rumah tangga yang mengkonsumsi
garam beryodium di Kabupaten Tabanan tahun 2014 sebesar 65,33%, meningkat
dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 47,67%.
e. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Ibu Hamil (Fe)
Anemia gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah yang
disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb
tersebut. Di Indonesia sebagian besar anemia ini disebabkan karena kekurangan zat
besi (Fe) hingga disebut anemia kekurangan zat besi atau anemia gizi besi dan
kelompok yang paling rentan adalah wanita hamil. Dampak yang ditimbulkan antara
lain risiko perdarahan yang dilahirkan, bayi yang dilahirkan BBLR, kesakitan
meningkat dan penurunan kesegaran fisik.
Persentase ibu hamil mendapat Fe3 90 tablet merupakan jumlah ibu hamil
yang telah mendapat tablet tambah darah sebanyak 90 tablet dibandingkan dengan
jumlah ibu hamil yang ada di wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 62
Upaya pencegahan dan penanggulangan Anemia gizi besi dilaksanakan
melalui pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) yang diprioritaskan pada ibu hamil,
karena prevalensi Anemia pada kelompok ini cukup tinggi. Di samping itu,
kelompok ibu hamil merupakan kelompok rawan yang sangat berpotensi memberi
kontribusi terhadap tingginya Angka Kematian Ibu (AKI). Berikut gambar ibu hamil
yang mendapatkan tablet tambah darah (Fe) di Kabupaten Tabanan pada tahun 2014
Sumber : Bidang Binkesmas Dinas Kesehatan Kab. Tabanan Tahun 2014
Gambar diatas menjelaskan bahwa cakupan ibu hamil yang mendapat Fe3 di
Kabupaten Tabanan pada tahun 2014 adalah 97,86. Dibandingkan dengan tahun
sebelumnya mengalami penurunan sedikit yaitu 98,09%. Puskesmas yang
persentasenya paling tinggi adalah Puskesmas Selemadeg Timur I sebesar 116,20%,
sedangkan yang terendah adalah Puskesmas Selemadeg 83,76%.
Cakupan pemberian tablet tambah darah terkait erat dengan Antenatal Care
(ANC), dimana seharusnya cakupan Fe3 lebih besar atau sama dengan cakupan K4.
Pada tahun 2014 cakupan ibu hamil yang mendapat tablet tambah darah sebanyak 90
tablet (Fe3) sama dengan cakupan kunjungan K4 pada ibu hamil, ini berarti telah
optimalnya koordinasi sistem pencatatan dan pelaporan antar program terkait. Lebih
lengkap mengenai cakupan Fe3 kepada ibu hamil menurut Puskesmas dapat dilihat
pada lampiran tabel 32.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 63
f. Pemberian Kapsul Vitamin A
Masalah kekurangan vitamin A masih merupakan masalah gizi utama di
Indonesia. Keadaan kadar serum vitamin A yang rendah ternyata berhubungan
dengan menurunnya daya tahan tubuh sehingga berdampak pada meningkatnya
angka kesakitan dan angka kematian balita.
Tujuan pemberian kapsul vitamin A pada balita adalah menurunkan
prevalensi dan mencegah kekurangan vitamin A pada balita. Kapsul vitamin A dosis
tinggi terbukti efektif untuk mengatasi masalah kekurangan vitamin A (KVA) pada
masyarakat apabila cakupannya tinggi. Vitamin A adalah salah satu zat gizi mikro
yang diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh
(imunitas) dan untuk kesehatan mata. Anak yang menderita kurang vitamin A, bila
terserang penyakit campak, diare atau penyakit infeksi lain, maka penyakit tersebut
akan bertambah parah dan dapat mengakibatkan kematian. Infeksi akan menghambat
kemampuan tubuh untuk menyerap zat-zat gizi, dan pada saat yang sama akan
mengikis simpanan vitamin A di dalam tubuh. Bila tubuh kekurangan vitamin A
untuk jangka waktu yang lama, akan mengakibatkan terjadinya gangguan pada mata,
dan bila anak tidak segera mendapatkan vitamin A, maka akan mengakibatkan
kebutaan.
Sasaran pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi adalah bayi (umur 6-11
bulan) diberikan kapsul vitamin A 100.000 SI, anak balita (umur 1-4 tahun)
diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI, dan ibu nifas diberikan kapsul vitamin A
200.000 SI, sehingga bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI.
Pada bayi (6-11 bulan) diberikan setahun pada bulan Pebruari atau Agustus, dan
untuk anak balita diberikan enam bulan sekali, yang diberikan secara serentak pada
bulan Pebruari dan Agustus. Sedangkan pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas,
diharapkan dapat dilakukan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan ibu nifas.
Namun dapat pula diberikan di luar pelayanan tersebut selama ibu nifas tersebut
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 64
belum mendapatkan kapsul vitamin A. Berikut gambaran pemberian Vitamin A di
Kabupaten Tabanan Tahun 2014.
Cakupan bayi yang mendapat kapsul vitamin A pada tahun 2014 adalah
sebesar 100%, cakupan anak balita yang mendapat kapsul vitamin A sebesar 99,99%.
Sebagian besar mencapai 100% kecuali Puskesmas cakupan anak balita yang
mendapat kapsul vitamin A sebesar 99,92%. Cakupan tersebut sudah melampaui
target. Untuk lebih rinci tentang cakupan pemberian vitamin A pada bayi, dan anak
balita menurut Puskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 44.
3. Pelayanan Imunisasi
Pelayanan imunisasi merupakan bagian dari upaya pencegahan dan
pemutusan mata rantai penularan pada Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi (PD3I). Indikator yang digunakan untuk menilai keberhasilan program
imunisasi adalah angka UCI (Universal Child Immunization). Pada awalnya UCI
dijabarkan sebagai tercapainya cakupan imunisasi lengkap minimal 80 % untuk tiga
jenis antigen yaitu DPT3, Polio dan Campak. Namun sejak tahun 2003, indikator
perhitungan UCI sudah mencakup semua jenis antigen, yakni BCG 1 (satu) kali,
DPT 3 (tiga) kali, HB 3 (tiga) kali, Polio 4 (empat) kali dan Campak 1 (satu) kali.
Adapun sasaran program imunisasi ádalah bayi (0-11 bulan), ibu hamil, Wanita Usia
Subur (WUS) dan murid SD. Upaya peningkatan kualitas imunisasi dilaksanakan
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 65
melalui kampanye, peningkatan skill petugas imunisasi, kualitas penyimpanan vaksin
dan sweeping sasaran.
Bayi dan anak-anak memiliki risiko yang lebih tinggi terserang penyakit
menular yang dapat mematikan seperti Difteri, Tetanus, Hepatitis B, radang selaput
otak, radang paru-paru, dan masih banyak lagi penyakit lainnya. Untuk itu salah satu
pencegahan yang terbaik dan sangat vital agar kelompok berisiko ini terlindungi
adalah melalui imunisasi.
Imunisasi ada dua macam, yaitu imunisasi aktif dan pasif, imunisasi aktif
adalah pemberian kuman atau kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan
tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi antibodi sendiri. Contohnya adalah
imunisasi polio atau campak. Sedangkan imunisasi pasif adalah penyuntikan
sejumlah antibodi, sehingga kadar antibodi dalam tubuh meningkat. Contohnya
penyuntikan ATS pada orang yang mengalami luka kecelakaan.
a. Imunisasi Dasar pada Bayi
Diantara penyakit pada balita yang dapat dicegah dengan imunisasi, campak
adalah penyebab utama kematian pada balita. Oleh karena itu pencegahan campak
merupakan faktor penting dalam mengurangi angka kematian balita. Oleh karena itu
harus dipertahankan cakupan imunisasi campak sebesar 90%. Target tersebut sejalan
dengan target Renstra Kemenkes 2014 yang menetapkan target cakupan imunisasi
campak sebesar 90%. Persentase imunisasi dasar lengkap tahun 2014 per Puskesmas
dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 66
Sumber : Bidang P2PL Tahun 2014
Pada tahun 2014, cakupan imunisasi campak di Kabupaten Tabanan telah
mencapai 104,60 %. Puskesmas dengan cakupan imunisasi campak tertinggi adalah
Puskesmas Selemadeg Timur I dengan cakupan sebesar 133,33 %, sedangkan
Puskesmas dengan cakupan imunisasi campak terendah adalah Puskesmas Tabanan
II dengan cakupan sebesar 90,28 %. Data mengenai cakupan imunisasi dasar pada
bayi menurut Puskesmas tahun 2013 terdapat pada lampiran tabel 42 dan 43.
Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan
proksi terhadap cakupan atas imunisasi secara lengkap pada bayi (0-11 bulan). Bila
cakupan UCI dikaitkan dengan batas suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah
tersebut tergambar besarnya tingkat kekebalan bayi (herd immunity) terhadap
penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Dalam hal ini
pemerintah menargetkan pencapaian UCI pada wilayah administrasi desa/kelurahan.
Desa UCI merupakan gambaran desa/kelurahan dengan ≥ 80 % jumlah bayi
yang ada di desa/kelurahan tersebut sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap
dalam waktu satu tahun. Pencapaian desa UCI di Kabupaten Tabanan mengalami
pasang surut. Pada periode tahun 2004 - 2008 persentase desa UCI sudah mencapai
100 %, namun terjadi penurunan persentase pada tahun 2009 menjadi 97,73 %,
kemudian naik lagi pada tahun 2010 menjadi 100 %, lalu turun lagi pada tahun 2011
menjadi 75,19 %, kemudian pada tahun 2012 persentase desa UCI meningkat
mencapai 96,24 %. Tahun 2013, persentase desa UCI di Kabupaten Tabanan sudah
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 67
mencapai 100 %, dan Tahun 2014 persentase desa UCI di Kabupaten Tabanan juga
mencapai 100 %,. Berikut gambaran desa UCI di Kabupaten Tabanan tahun 2014
seperti gambar dibawah ini.
Sumber : Bidang P2PL Tahun 2014
b. Imunisasi Dasar pada Ibu hamil
Tetanus disebabkan oleh toksin yang diproduksi oleh bakteri yang disebut
Clostridium tetani. Tetanus juga bisa menyerang pada bayi baru lahir (Tetanus
Noenatorum) pada saat persalinan dan perawatan tali pusat. Tetanus merupakan salah
satu penyebab kematian bayi di Indonesia.
Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan salah satu
kegiatan imunisasi tambahan yang bertujuan untuk menurunkan jumlah kasus
Tetanus Neonatal di setiap kabupaten hingga < 1 kasus per 1000 kelahiran hidup
pertahun. MNTE merupakan program eliminasi tetanus pada neonatal dan wanita
usia subur termasuk ibu hamil, dengan strategi antara lain : pertolongan persalinan
yang aman dan bersih, cakupan imunisasi rutin TT yang tinggi dan merata, serta
penyelenggaraan surveilans. Berikut gambaran cakupan TT2 ibu hamil di Kabupaten
Tabanan tahun 2014 seperti gambar dibawah ini.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 68
Pada tahun 2014, cakupan imunisasi TT2+ pada ibu hamil di Kabupaten
Tabanan adalah sebesar 89,68 %, dimana cakupan TT2+ tertinggi terdapat di
Puskesmas Tabanan II dengan cakupan sebesar 154,08 %, dan cakupan terendah
terdapat di Puskesmas Tabanan III dengan cakupan sebesar 30,28 %. Lebih lengkap
mengenai cakupan imunisasi TT+ pada ibu hamil menurut kecamatan dan Puskesmas
di Kabupaten Tabanan pada tahun 2014, dapat disimak pada lampiran tabel 30.
4. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
Masa subur seorang wanita memiliki peran penting bagi terjadinya kehamilan
sehingga peluang wanita melahirkan menjadi cukup tinggi. Menurut hasil penelitian,
usia subur seoarang wanita biasanya antara 15 - 49 tahun. Oleh karena itu untuk
mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, wanita lebih diprioritaskan
untuk menggunakan alat KB.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 69
Tingkat pencapaian pelayanan Keluarga Berencana dapat dilihat dari cakupan
peserta KB yang sedang menggunakan alat/metode kontrasepsi (KB Aktif), cakupan
peserta KB yang baru menggunakan alat/metode kontrasepsi, tempat pelayanan KB,
dan jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor. Dari 81.618 Pasangan Usia Subur
(PUS) yang ada di Kabupaten Tabanan, 67.584 (82,8 %) merupakan peserta KB aktif
dan 3.441 (4,2 %) merupakan peserta KB baru. Jumlah PUS terbanyak terdapat di
Kecamatan Kediri dengan 7.790 PUS, sedangkan Kecamatan dengan jumlah PUS
paling sedikit adalah Kecamatan Selemadeg Timur II dengan 1.497.
Pada tahun 2014, sebesar 35,9 % peserta KB baru menggunakan Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan yang menggunakan metode Non MKJP
64,1%. Lebih rinci dapat dilihat pada lampiran tabel 35 dan 36.
5. Penyakit Tidak Menular
a. Cakupan IVA
Pelaksanaan program kanker leher rahim di Kabupaten Tabanan sudah
dilaksanakan mulai tahun 2008 dengan menggunakan metode Inspeksi Visual Asam
Asetat (IVA). Saat itu pendanaannya bersumber dari Famale Cancer Program (FCP)
dari Belanda. Tahun 2010 program ini dilanjutkan yang bersumber dari dana APBD
Kabupaten Tabanan. Untuk mempercepat cakupan pelayanan kanker leher rahim,
maka Kabupaten Tabanan mencanangkan Tabanan Bebas Kanker 2016. Untuk itu
Kabupaten Tabanan lewat Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan melaksanakan
dengan 2 (dua) cara yaitu lewat IVA Massal dan IVA regular.
IVA Massal pelaksanaannya difokuskan pada satu tempat yaitu di Dinas
Kesehatan Kabupaten Tabanan dan pernah juga di Balai Subak Kabupaten Tabanan.
Semua sumber daya di pusatkan pada lokasi tempat pelaksanaan IVA Massal baik
sumber daya manusianya yang terdiri dari dokter, bidan, perawat dan tenaga
promkesnya. Sasaran diangkut dari alamatnya sampai pada tempat pelaksanaan IVA
Massal. Setelah itu dikembalikan lagi ke alamatnya masing-masing. Kegiatan ini
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 70
melibatkan lintas sector sehingga semuanya berjalan sesuai rencana. Sedangkan IVA
regular dilaksanakan dilaksanakan di masing-masing fasilitas pelayanan kesehatan
yang tersebar diseluruh wilayah Kabupaten Tabanan baik di Puskesmas, Pustu dan
Poskesdes. Sejak tahun 2014 pelaksanaan IVA hanya dilaksanakan secara regular.
Hal ini karena Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan sudah mengadakan 2 (dua) unit
mobil operasional yang dikenal dengan “MOBIL SEHAT” yang mampu melayani
seperti pelayanan IVA, pelayanan umum, pelayanan kesehatan mata, pelayanan
kesehatan gigi dan promosi kesehatan sampai pada tingkat banjar, sehingga
keberadaan kedua mobil tersebut sangat membantu dalam mempercepat pelayanan
khususnya pelayanan IVA. Untuk masyarakat sasaran yang dekat dengan fasilitas
pelayanan seperti Puskesmas tetap dilayani di Puskesmas, sedangkan yang lokasi dan
jaraknya cukup jauh dilayani oleh MOBIL SEHAT yang sifatnya terjadwal selama
tahun.
Jumlah sasaran tahun 2014 yang mendapatkan pelayanan IVA sebanyak
8.620 orang atau 2014 sebesar 12,68%. Hasilnya yang IVA positif 829 orang 9,6%.
Sedangkan jumlah sasaran yang telah mendapatkan pelayanan IVA dari tahun 2008-
2014 sebanyak 31.287 orang atau 72,18%. Lebih detailnya cakupan pelayanan IVA
tahun 2014 dapat dilihat dalam table lampiran 26.
b. Cakupan Penduduk Yang Deteksi Dini Hipertensi dan Kencing Manis
Untuk Hipertensi semua Puskesmas sudah melakukan, sedangkan Kencing
Manis belum semua Puskesmas yang melakukan secara rutin. Pelaksanakan deteksi
dini Hipertensi ini dilaksanakan baik pada fasilitas pelayanan maupun pada saat
pelayanan IVA di seluruh pelosok wilayah Kabupaten Tabanan. Dengan demikian
Puskesmas telah melakukan pemeriksaan faktor resiko Penyakit Tidak Menular
secara terpadu, untuk deteksi dini Hipertensi, obesitas terhadap pengunjung
puskesmas maupun pengunjung Mobil Sehat.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 71
Cakupan pengukuran tekanan darah tahun 2014 sebanyak 28.622 orang.
Jumlah penduduk >15 tahun sebanyak 341.700 orang 11,94%. Hasilnya 15.080 atau
52,69% yang menderita hipertensi. Hal ini berarti sebanyak 11,94% penduduk usia
15 tahun telah melakukan pemeriksaan umum berupa tekanan darah untuk
mengantisipasi resiko terjadinya kejadian tekanan darah tinggi (hipertensi). Capaian
ini telah melebihi target yang ditentukan yakni sebesar 5% saja dari jumlah
penduduk usia > 15 tahun.
B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN
Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan adalah peningkatan
pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III
di rumah sakit, cakupan pelayanan gawat darurat dan lain-lain
1. Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
Penilaian tingkat pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat dari berbagai segi
yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu dan tingkat efisiensi pelayanan. Beberapa
indikator standar terkait dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang dipantau
antara lain pemanfaatan tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR), rata-rata lama hari
perawatan (Lenght of Stay/LOS), rata-rata tempat tidur dipakai (Bed Turn
Over/BTO), rata-rata selang waktu pemakaian tempat tidur (Turn of Interval/TOI),
persentase pasien keluar yang meninggal (Gross Death Rate/GDR) dan persentase
pasien keluar yang meninggal ≥ 48 jam perawatan (Net Death Rate/NDR).
BOR adalah persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu
tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan
tempat tidur RS. Tahun 2014 Angka penggunaan tempat tidur BRSU Tabanan
(84,4%), RS Wisma Prasanti (59,4%), RS Dharma Kerti (79,5%), RS Kasih Ibu
(73,6%), RS Bhakti Rahayu (31,3%), RS Dharma Nata (33,2%), dan RS Bali
Holistic (0,2%). Bila dilihat dari data tersebut hanya BRSU BOR nya melebihi angka
ideal > 80%, yang artinya pemanfaatan tempat tidur di RS tersebut sangat tinggi.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 72
Sedangkan 3 (tiga) RS Swasta yang BOR nya ideal mencapai target dari BOR ideal
(60-80%) yaitu RS Wisma Prasanti (59,4%), RS Dharma Kerti (79,5%), RS Kasih
Ibu (73,6%), dan 4 (empat) lagi BOR nya dibawah target ideal.
LOS adalah rata-rata lama rawat (hari) seorang pasien. Indikator ini
memberikan gambaran tentang tingkat efisiensi dan mutu pelayanan, apabila
diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan lebih
lanjut. Nilai LOS yang ideal antara 6-9 hari. Sedangkan TOI adalah rata-rata hari
dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah digunakan sampai saat digunakan
kembali (rata-rata lama tempat tidur kosong antara pasien satu dengan pasien
berikutnya). Idealnya tempat tidur kosong pada kisaran 1-3 hari. Tahun 2014 TOI
BRSU Tabanan adalah 0,85 hari. Angka ini belum mencapai angka ideal karena
masih dibawah 1-3 hari. Gambaran LOS rumah sakit Umum Kabupaten Tabanan
sebagai berikut:
Sumber : Bidang P2PL
Dari gambar diatas terlihat bahwa dari tahun 2008 sampai dengan 2014 angka LOS BRSU
Tabanan berkisar antara 3,98 hari sampai 4,70 hari, artinya belum mencapai angka ideal
karena masih dibawah 6-9 hari.
2. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
Kesehatan adalah hak asasi setiap manusia yang harus dipenuhi. Kesehatan
menjadi salah satu penentu kesejahteraan manusia dan kualitas dari sumber daya
manusia. Oleh karena itu kesehatan menjadi tanggung jawab diri sendiri dan
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 73
pemerintah. Dalam hal ini pemerintah yang dimaksud adalah pemerintah pusat dan
daerah.
Sejak tahun 2008 Pemerintah Kanupaten Tabanan telah menjalankan program
Jaminan Kesehatan bagi Masyarakat miskin tetapi tidak tercatat sebagai peserta
asuransi kesehatan masyarakat miskin yang dibiayai oleh pemerintah pusat
(askeskin) dan jaminan kesehatan mandiri yang sumber pembiayaannya dari masing-
masing peserta bekerja sama dengan PT Askes. Akhirnya tahun 2010 program
tersebut akhirnya melebur menjadi satu dengan program jaminan kesehatan
masyarakat yang dijalankan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Bali yang dikenal
dengan Jaminan Kesehatan Masyarakat Bali (JKBM) sebagai upaya mengatasi
masalah kesehatan di Provinsi Bali. Program ini sangat baik untuk mengatasi
masalah kesehatan yang sifatnya kuratif dan rehabilitatif, terutama bagi masyarakat
yang belum memiliki jaminan kesehatan. Karena harus disadari bahwa sehat itu
mahal tetapi saat sakit biaya yang dibutuhkan untuk penyembuhan lebih mahal lagi.
Sampai akhir tahun 2014 jumlah peserta JKBM sebesar 61,15%
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian dari Sistem Jaminan
Sosial Nasional (SJSN) yang diselenggarakan menggunakan mekanisme asuransi
kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan Undang-undang nomor
40 tahun 2004 tentang SJSN. Tujuannya agar semua penduduk Indonesia terlindungi
dalam sistem asuransi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu
dan terjangkau.
JKN dilaksanakan bertahap mulai 1 Januari 2014, dimana yang menjadi
peserta wajib pertama adalah peserta ASKES, TNI/Polri dan jamsostek. Sampai
dengan akhir tahun 2014 yang sudah menjadi peserta JKN sebanyak 95,58% % yaitu
414.145 orang dari 433.300 penduduk di Kabupaten Tabanan yang terdiri dari
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 23,99%, dan Jaminan Kesehatan Daerah
71,59%.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 74
C. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) bertujuan meningkatkan akses
keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan yang aman melalui sarana
pelayanan kesehatan perorangan seperti Puskesmas, Rumah Sakit dan fasilitas
kesehatan lainnya. Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan antara lain
peningkatan pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan bagi penduduk
miskin di kelas III di rumah sakit, dan lain-lain. Dibawah ini akan diuraikan secara
singkat mengenai pelayanan kesehatan rujukan.
2. Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
Upaya kesehatan perorangan dilakukan oleh pemerintah, masyarakat dan
swasta untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan. Upaya pelayanan
kepada masyarakat dilakukan secara rawat jalan bagi masyarakat yang mendapat
gangguan kesehatan ringan, dan pelayanan rawat inap baik secara langsung maupun
melalui rujukan pasien bagi masyarakat yang mendapatkan gangguan kesehatan
sedang hingga besar.
Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit dapat dilihat dari
berbagai segi diantaranya tingkat pemanfaatan sarana, mutu, dan tingkat efisiensi
pelayanan. Beberapa indikator standar terkait dengan pelayanan kesehatan di rumah
sakit antara lain pemanfaatan tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR), rata-rata
lama hari perawatan (Length of Stay/LOS), rata-rata tempat tidur dipakai (Bed Turn
Over/BTO), rata-rata selang waktu pemakaian tempat tidur (Turn of Interval/TOI),
persentase pasien keluar yang meninggal (Gross Death Rate/GDR), dan persentase
pasien keluar yang meninggal ≥ 48 jam perawatan (Net Death Rate/NDR).
Tingkat pemanfaatan tempat tidur (BOR) di Badan Rumah Sakit Umum
Tabanan (BRSU Tabanan) selalu mengalami penurunan dan peningkatan. Selama
periode tahun 2007-2009 cenderung menurun setiap tahunnya walaupun masih di
atas angka ideal yang diharapkan (60 -85 %). Pada tahun 2007 angka BOR BRSU
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 75
Tabanan adalah 87,39 %, kemudian turun 1,09 % menjadi 86,30 % pada tahun 2008,
dan pada tahun 2009 turun lagi menjadi 85,40 % namun pada tahun 2010, BOR
BRSU Tabanan mengalami peningkatan menjadi 90,40 %, kemudian pada tahun
2011, mengalami penurunan menjadi 88,71 %, lalu pada tahun 2012 sedikit
meningkat menjadi 89,74 %, tahun 2013 menurun menjadi 86,67, tetapi pada tahun
2014 BOR BRSU menurun lagi menjadi 84,4 %. Banyak faktor yang mempengaruhi
angka BOR suatu rumah sakit, diantaranya semakin meningkatnya jumlah rumah
sakit dan tempat tidur yang tersedia, sementara jumlah populasi yang mencari
pelayanan tidak terlalu tinggi.
Los adalah rata-rata lama rawat (hari) seorang pasien. Indikator ini disamping
memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu
pelayanan, apabila diterapkan diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu
pengamatan lebih lanjut. Secara umum nilai LOS yang ideal adalah antara 6-9 hari.
LOS pada BRSU Tabanan periode tahun 2008 sampai 2014 yang berkisar antara 4,20
- 4,70 hari dan belum mencapai angka ideal.
Indikator pelayanan rumah sakit yang lain adalah Turn Over Interval (TOI).
TOI adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah digunakan
sampai saat digunakan kembali (rata-rata lama tempat tidur kosong antar pasien satu
dengan pasien berikutnya). Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3
hari. Selama tahun 2008-2014 TOI di BRSU Tabanan belum pernah mencapai angka
ideal. Pada tahun 2008 TOI BRSU Tabanan adalah 0,70 hari, tahun 2009 adalah 0,80
hari, tahun 2010 adalah 0,40 hari, tahun 2011 menjadi 0,60 hari, tahun 2012 adalah
0,51 hari dan pada tahun 2013 ini adalah 0,71. Rincian indikator pelayanan kinerja di
rumah sakit baik yang di BRSU Tabanan maupun yang di Rumah Sakit swasta di
Kabupaten Tabanan tahun 2014 menjadi 0,85, dapat dilihat pada lampiran tabel 56.
Gambar 4.19 memperlihatkan pencapaian LOS dan TOI di Kabupaten Tabanan tahun
2008-2014
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 76
GDR adalah angka kematian umum setiap 1.000 penderita keluar dari rumah
sakit. Pada GDR, tidak terlihat berapa lama pasien berada di rumah sakit dari masuk
sampai meninggal. Nilai ideal GDR adalah < 45 per 1.000 pasien keluar. Pada tahun
2014 angka GDR di Kabupaten Tabanan sebesar 48 kematian per 1.000 pasien keluar
rumah sakit. Artinya masih diatas angka ideal.
NDR adalah angka kematian pasien setelah dirawat ≥ 48 jam per 1.000
pasien keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit.
Asumsinya jika pasien meninggal setelah mendapatkan perawatan 48 jam, berarti ada
faktor pelayanan rumah sakit yang terlibat dengan kondisi meninggalnya pasien.
Namun jika pasien meninggal kurang dari 48 jam masa perawatan, dianggap faktor
keterlambatan pasien datang ke rumah sakit yang menjadi penyebab utama pasien
meninggal. Nilai NDR yang ideal adalah < 25 per 1.000 pasien keluar. Pada tahun
2014, angka NDR di Kabupaten Tabanan adalah 28,1 per 1.000 pasien keluar.
Artinya masih diatas angka ideal.
3. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
Kesehatan adalah hak asasi setiap manusia yang harus dipenuhi. Kesehatan
menjadi salah satu penentu kesejahteraan manusia dan kualitas dari sumber daya
manusia. Oleh karena itu kesehatan menjadi tanggung jawab diri sendiri dan
pemerintah baik pemerintah pusat, propinsi dan daerah (kabupaten).
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 77
Sejak tahun 2006 Kabupaten telah menjalankan program jaminan kesehatan
masyarakat yang disebut dengan Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin (masyarakat
miskin di luar kuota Askeskin) dan masyarakat yang mampu dikenal dengan istilah
Askes Mandiri yaitu peserta membayar secara swadaya bekerja sama dengan PT.
Askes. Akhirnya sejak tahun 2010 Pemerintah Daerah Provinsi Bali menjalankan
program Jaminan Kesehatan Masyarakat Bali (JKBM) Jaminan Kesehatan yang ada
di Kabupaten Tabanan menyatu dengan JKBM, sebagai upaya mengatasi masalah
kesehatan. Program ini sangat baik untuk mengatasi masalah kesehatan yang sifatnya
kuratif dan rehabilitatif, terutama bagi masyarakat yang belum memiliki jaminan
kesehatan. Harus disadari bahwa sehat itu mahal tetapi saat sakit biaya yang
dibutuhkan untuk penyembuhan lebih mahal lagi. Sampai akhir tahun 2014 jumlah
peserta JKBM di Kabupaten Tabanan sebanyak 71,59%
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian dari System Jaminan
Sosial Nasional (SJSN) yang diselenggarakan menggunakan mekanisme asuransi
kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan Undang-undang nomor
40 tahun 2004 tentang SJSN. Tujuannya agar semua penduduk Indonesia terlindungi
dalam sistem asuransi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu
dan terjangkau.
JKN dilaksanakan bertahap mulai 1 Januari 2014, dimana yang menjadi
peserta wajib pertama adalah peserta ASKES, TNI/Polri dan jamsostek. Sampai
dengan akhir tahun 2014 yang sudah menjadi peserta JKN sebanyak 23,58% % yaitu
103.964 orang dari 433.300 penduduk di Kabupaten Tabanan, dan peserta Jamkesda
(JKBM) sebanyak 71,59% atau sebanyak 310.181 orang. Berikut ini gambaran
pemeliharaan kesehatan JKN dan Jamkesda (JKBM) di Kabupaten Tabanan tahun
2014;
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 78
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 79
BAB V
SUMBER DAYA KESEHATAN
Sumber daya kesehatan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi mutu
pelayanan kesehatan. Upaya kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna bila
pemenuhan sumber daya sarana kesehatan, tenaga kesehatan, dan pembiayaan
kesehatan memadai dan seimbang dengan kebutuhan. Gambaran mengenai sumber
daya kesehatan dapat dikelompokkan menjadi sarana kesehatan, tenaga kesehatan,
dan pembiayaan kesehatan.
A. TENAGA KESEHATAN
Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mendefinisikan
bahwa yang dimaksud dengan tenaga kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau
keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan
Sedangkan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996
tentang tenaga kesehatan, maka tenaga kesehatan terbagi atas 7 (tujuh) jenis tenaga
yaitu tenaga medis, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga gizi,
tenaga keterapian fisik dan tenaga keteknisian medis.
Ratio method/ratio terhadap nilai adalah metode perhitungan yang
diperkirakan untuk menghitung kebutuhan tenaga kesehatan di suatu wilayah
berdasarkan ratio terhadap penduduk. Perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan
dalam penyusunan Dokumen Data dan Informasi Tenaga Kesehatan di Dinas
Kesehatan Kabupaten Tabanan sampai dengan Tahun 2014 menggunakan ratio
kebutuhan per 100.000 penduduk perjenis tenaga kesehatan. Untuk menghitung
kekurangan perjenis tenaga menggunakan perhitungan jumlah kebutuhan dikurangi
jumlah tenaga yang ada saat ini. Jumlah tenaga yang ada saat ini dihitung tenaga
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 80
kesehatan yang ada di unit pelayanan kesehatan yaitu puskesmas dan rumah sakit
daerah seperti tabel berikut ini.
Tabel 5.1
Standar Ratio Tenaga Kesehatan Berdasarkan Indikator Indonesia Sehat 2010.
No
Jenis Tenaga Standar Ratio
(per 100.000 penduduk)
1 Tenaga Medis
a Dokter Spesialis 6
b Dokter Umum 40
c Dokter Gigi 11
2 Tenaga Keperawatan
a Perawat 117.5
b Bidan 100
3 Tenaga Farmasi
a Apoteker 10
b Asiten Apoteker 22
4 Tenaga Kesehatan Masyarakat
a SKM 40
b Sanitarian 40
5 Tenaga Gizi 22
7 Keteknisan Medis 6
8 Keterapian Fisik 4
Puskesmas yang merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan
masyarakat, kinerjanya sangat dipengaruhi ketersediaan sumber daya manusia yang
dimiliki, terutama ketersediaan tenaga kesehatan. Pada tahun 2013 terdapat 791
tenaga kesehatan yang bekerja di 20 Puskesmas yang ada di Kabupaten Tabanan.
Dari 791 tenaga kesehatan yang ada, jumlah dokter umum yang bertugas di
Puskesmas sebanyak 68 orang dengan rata-rata 3,40 dokter umum per Puskesmas,
jumlah dokter gigi sebanyak 44 orang dengan rata-rata 2,20 dokter gigi per
puskesmas, jumlah bidan sebanyak 315 orang dengan rata-rata 15,75 per Puskesmas,
jumlah perawat sebanyak 179 orang dengan rata-rata 8,95 per Puskesmas, jumlah
perawat gigi sebanyak 58 orang dengan rata-rata 2,90 per Puskesmas, jumlah tenaga
kefarmasian sebanyak 28 orang dengan rata-rata 1,40 per Puskesmas, jumlah tenaga
gizi sebanyak 20 orang dengan rata-rata 1,00 per Puskesmas, jumlah tenaga
kesehatan masyarakat sebanyak 16 orang dengan rata-rata 0,80 per Puskesmas,
jumlah tenaga sanitasi sebanyak 46 orang dengan rata-rata 2,30 per Puskesmas,
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 81
jumlah tenaga teknisi medis sebanyak 15 orang dengan rata-rata 0,75 per Puskesmas,
dan jumlah tenaga fisoterapis sebanyak 2 orang dengan rata-rata 0,10 per Puskesmas.
Gambar 5.2 memperlihatkan jumlah dan jenis tenaga kesehatan yang bekerja di
Puskesmas.
Jumlah tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit, baik itu rumah sakit
pemerintah (BRSU Tabanan) maupun rumah sakit swasta yang ada di Kabupaten
Tabanan sebanyak 782 orang, dengan rincian 543 orang tenaga kesehatan bekerja di
BRSU Tabanan, dan 239 orang tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit swasta.
Dari 543 orang tenaga kesehatan yang bekerja di BRSU Tabanan, 6,26 % (34 orang)
merupakan dokter spesialis, 7,37 % (40 orang) adalah dokter umum, 1,29 % (7
orang) adalah dokter gigi, 8,84 % (48 orang) adalah bidan, dan 51,93 % (282 orang)
adalah perawat, yang juga merupakan jumlah tenaga kesehatan terbanyak di BRSU
Tabanan. Gambar 5.3 memperlihatkan jumlah dan jenis tenaga kesehatan yang
bekerja di BRSU Tabanan.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 82
Pada tahun 2013, rasio dokter spesialis di Kabupaten Tabanan terhadap
100.000 penduduk adalah 9,72 per 100.000 penduduk, rasio dokter umum adalah
29,39 per 100.000 penduduk, rasio dokter gigi adalah 12,43 per 100.000 penduduk,
rasio bidan adalah 95,61 per 100.000 penduduk, dan rasio perawat adalah 149,19 per
100.000 penduduk. Gambar 5.4 memperlihatkan rasio tenaga kesehatan terhadap
100.000 penduduk.
Untuk lebih rinci mengenai jumlah dan persebaran tenaga kesehatan di sarana
pelayanan kesehatan menurut unit kerja dapat dilihat pada lampiran tabel 74 sampai
dengan lampiran tabel 80.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 83
B. SARANA KESEHATAN
Sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Tabanan relatif cukup banyak baik
dari segi jumlah maupun jenisnya. Sarana pelayanan kesehatan dasar milik
pemerintah (puskesmas) telah menjangkau keseluruhan kecamatan yang ada di
Kabupaten Tabanan, bahkan jika digabungkan dengan puskesmas pembantu dan
Poskesdes sebagai jaringan pelayanannya dan UKBM, telah menjangkau seluruh
desa yang ada.
Perkembangan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan di sektor swasta juga
bekembang pesat dengan munculnya berbagai sarana pelayanan seperti rumah sakit
swasta, dokter praktek swasta, bidan praktek swasta, klinik dan lain-lain.
1. Puskesmas
Sesuai dengan peraturan menteri kesehatan republik Indonesia Nomor 75
tahun 2014, Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Berdasarkan kemampuan penyelenggaraannya, puskesmas dikategorikan
menjadi puskesmas non rawat inap dan puskesmas rawat inap. Puskesmas non rawat
inap adalah puskesmas yang tidak menyelenggarakan pelayanan rawat inap, kecuali
pertolongan persalinan normal. Sedangkan puskesmas rawat inap adalah puskesmas
yang diberi tambahan sumber daya untuk menyelenggarakan pelayanan rawat inap,
sesuai pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan.
Pada tahun 2014 jumlah Puskesmas di Kabupaten Tabanan sebanyak 20 unit,
dengan rincian jumlah Puskesmas perawatan sebanyak 5 unit dan Puskesmas non
rawat inap sebanyak 15 unit, dimana Puskesmas yang mampu melaksanakan PONED
(Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar) sebanyak 5 Puskesmas yakni :
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 84
Puskesmas Pupuan I, Puskesmas Selemadeg, Puskesmas Tabanan III, Puskesmas
Baturiti I, dan Puskesmas Penebel I. Salah satu indikator yang digunakan untuk
mengetahui keterjangkauan penduduk terhadap Puskesmas adalah rasio Puskesmas
terhadap 30.000 penduduk sebesar 1,38.
Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas, maka mutu
Puskesmas Perawatan terus ditingkatkan. Pada tahun 2014 jumlah Puskesmas
Perawatan di Kabupaten Tabanan adalah 5 unit atau 20 % dari jumlah Puskesmas
yang ada. Puskesmas di Kabupaten Tabanan yang merupakan Puskesmas Perawatan
antara lain Puskesmas Pupuan I di Kecamatan Pupuan, Puskesmas Selemadeg di
Kecamatan Selemadeg, Puskesmas Baturiti I di Kecamatan Baturiti, Puskesmas
Tabanan III di Kecamatan Tabanan, dan Puskesmas Penebel I di Kecamatan Penebel.
Untuk meningkatkan jangkauan pelayanan Puskesmas terhadap masyarakat di
wilayah kerjanya, Puskesmas didukung oleh sarana pelayanan kesehatan berupa
Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Puskesmas Keliling (Pusling). Jumlah Pustu pada
tahun 2014 dilaporkan sebanyak 78 unit, dan jumlah Pusling di Kabupaten Tabanan
adalah sebanyak 20 unit yang tersebar di 20 Puskesmas ditambah dengan 2 unit
Mobil Sehat untuk memberikan pelayanan sampai pada tingkat banjar khususnya
pelayanan kesehatan kanker servik (IVA).
Jumlah kunjungan di Puskesmas pada tahun 2014 sebanyak 318.201
kunjungan, yang terdiri dari 310.303 kunjungan rawat jalan, dan 1.332 kunjungan
rawat inap. Dari jumlah total kunjungan, 6.566 kunjungan (2,06 %) merupakan
kunjungan gangguan jiwa. Hanya Puskesmas Perawatan di Kabupaten Tabanan yang
memiliki kemampuan memberikan pelayanan Gawat Darurat (Gadar) level I, tetapi
semua Puskesmas mempunyai Laboratorium Kesehatan (Labkes).
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 85
Sumber : Bidang Yankesmas Tahun 2014
2. Puskesmas Pembantu
Puskesmas Pembantu (Pustu) adalah unit pelayanan kesehatan yang
sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu memperluas jangkauan
puskesmas dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan puskesmas
dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil serta jenis dan kompetensi pelayanan
yang disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan sarana yang tersedia. Jumlah
puskesmas pembantu Tahun 2014 sebanyak 78 buah. Jumlah ini tetap dengan jumlah
tahun sebelumnya.
3. UKBM
Pentingnya peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan telah
diakui oleh semua pihak, hasil pengamatan, pengalaman sampai peningkatan catatan
program yang dikaji secara statistik semuanya membuktikan bahwa peran serta
masyarakat amat menentukan terhadap keberhasilan, kemandirian, dan
kesinambungan pembangunan kesehatan. Peran serta masyarakat itu semakin
menampakkan sosoknya setelah muncul posyandu sebagai salah satu bentuk upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang merupakan wujud nyata peran
serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Pelayanan kesehatan dengan terus
mendorong peran serta aktif masyarakat kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 86
bersih berorientasi kepada kepedulian lingkungan terus dibina sehingga tumbuh dan
berkembang menjadi sikap budaya bangsa. Bentuk UKBM yang ditampilkan pada
profil ini adalah Posyandu, Polindes, Poskesdes dan Desa Siaga Aktif.
a. Posyandu, Polindes dan Poskesdes
Posyandu adalah salah satu bentuk upaya kesehatan bersumberdaya asyarakat
(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama
masyarakat guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat
penurunan angka kematian ibu, bayi dan balita. Adapun jenis posyandu ada 4 jenis
yaitu; posyandu pratama, posyandu madya, posyandu purnama dan posyandu
mandiri. Pondok Bersalin Desa (Polindes) adalah upaya kesehatan bersumberdaya
masyarakat yang menyediakan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan
kesehatan ibu dan anak termasuk KB desa. Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) adalah
upaya kesehatan ersumberdaya masyarakat yang memberikan pelayanan kesehatan
dasar, buka setiap hari dan dapat diakses dengan mudah oleh penduduk di wilayah
tersebut. Poskesdes dikelola oleh 1 orang bidan dan minimal 2 orang kader. Tahun
2014 di Kabupaten Tabanan jumlah Polindes sebanyak 23 buah, Poskesdes sebanyak
67 buah dan Posyandu sebanyak 828 buah. Gambaran jenis Posyandu di Kabupaten
Tabanan Tahun 2014 seperti berikut :
Sumber : Bidang Binkesmas Tahun 2014
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 87
Dambar diatas dapat dijelaskan bahwa sebagian besar jenis Posyandu yang ada di
Kabupaten Tabanan Tahun 2014 adalah Purnama (78,74%). Artinya posyandu yang
sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata
kader sebanyak 5 orang atau lebih, cakupan kelima kegiatannya lebih dari 50%,
mampu menyelenggarakan program tambahan, serta telah memperoleh sumber
pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang kepesertaannya
masih kurang dari 50% KK di wilayah kerja posyandu.
b. Desa Siaga Aktif
Desa siaga adalah desa dan kelurahan yang penduduknya dapat mengakses
pelayanan kesehatan dasar dan mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM). Pencapaian desa siaga aktif di Kabupaten Tabanan pada tahun
2014 seperti berikut :
Sumber : Bidang Binkesmas Dinas Kesehatan Tahun 2014
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa secara umum di Kabupaten Tabanan
tahun 2014 belum mencapai target nasional yaitu 70%, cakupan desa siaga aktif di
Kabupaten Tabanan 68,42%. Untuk itu diperlukan adanya : 1). stratifikasi yang
mengacu pada pedoman yang ada (8 indikator), 2). adanya penyamaan persepsi
dalam melakukan stratifikasi, dan 3). dibuatkan SK Forum desa siaga.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 88
4. Rumah Sakit
Ruang lingkup pembangunan kesehatan selain upaya promotif dan preventif,
di dalamnya juga terdapat pembangunan kesehatan bersifat kuratif dan rehabilitatif.
Rumah sakit merupakan pelayanan kesehatan pada masyarakat yang bergerak dalam
kegiatan kuratif dan rehabilitatif. Rumah sakit juga berfungsi sebagai sarana
pelayanan kesehatan rujukan.
Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit
antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur
dengan menghitung jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta rasionya terhadap
jumlah penduduk.
Pada tahun 2014 jumlah rumah sakit di Kabupaten Tabanan sebanyak 7
(tujuh) unit. Rumah sakit yang dikelola pemerintah sebanyak 1 (satu) unit yakni
Badan Rumah Sakit Umum (BRSU) Tabanan, sedangkan rumah sakit yang dikelola
swasta sebanyak 6 (enam) unit antara lain RS. Wisma Prasanthi, RS. Dharma Kerti,
RS. Bhakti Rahayu, RS. Dharmanatha, dan RS. Kasih Ibu, dan RS. Bali Holistic.
Semua rumah sakit yang terdapat di Kabupaten Tabanan mempunyai fasilitas
pelayanan Laboratorium Kesehatan (Labkes), dan dan hanya 4 rumah sakit yang
memiliki kemampuan memberikan pelayanan 4 spesialis dasar (spesialis kandungan,
spesialis anak, spesialis bedah, dan spesialis penyakit dalam). Di Kabupaten Tabanan
hanya terdapat rumah sakit umum, tidak terdapat rumah sakit jiwa, rumah sakit
bersalin maupun rumah sakit khusus lainnya.
Pada tahun 2014 jumlah kunjungan di rumah sakit sebanyak 223.312
kunjungan, yang terdiri dari 196.462 kunjungan rawat jalan, dan 26.850 kunjungan
rawat inap. Apabila jumlah kunjungan (rawat jalan dan rawat inap) yang ada di
Puskesmas dan di rumah sakit dijumlah, akan didapatkan cakupan kunjungan.
Adapun cakupan kunjungan di Kabupaten Tabanan adalah 513.331 (118,47%)
merupakan kunjungan rawat jalan, dan 28.182 (6,5%) merupakan kunjungan rawat
inap di berbagai sarana pelayanan kesehatan. Gambar 5.8 memperlihatkan cakupan
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 89
kunjungan, baik cakupan kunjungan rawat jalan maupun cakupan kunjungan rawat
inap di Kabupaten Tabanan periode tahun 2009-2014.
Sumber : Bidang Yankesmas Dinas Kesehatan Kab. Tabanan Tahun 2014
Dari gambaran diatas dapat dijelaskan bahwa terjadi trend peningkatan
cakupan kunjungan pasien ke sarana pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun
swasta, baik rawat jalan maupun rawat inap. Hal ini seiring dengan semakin
meningkatnya jumlah dan kualitas sarana pelayanan kesehatan yang ada, dan
meningkatnya jumlah masyarakat yang mendapatkan jaminan kesehatan baik.
Rincian jumlah tempat tidur rumah sakit dapat dilihat pada lampiran tabel 55
Sumber : Bidang Yankesmas Dinas Kesehatan Kab. Tabanan Tahun 2014
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa terjadi trend yang meningkat ratio tempat
tidur rumah sakit dari tahun ke tahun. Menurut standar WHO, ratio ideal jumlah
tempat tidur (TT) RS terhadap jumlah penduduk adalah 1 TT untuk 1.000 orang dan
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 90
dalam Permenkes nomor 56 Tahun 2014 tentang klasifikasi dan Perijinan Rumah
Sakit, rasio TT kelas III di RS Pemerintah adalah 30% dari jumlah TT keseluruhan
dan untuk RS Swasta adalah 20%.
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Pembiayaan kesehatan bertujuan untuk penyediaan pembiayaan kesehatan
yang berkesinambungan dengan jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil, dan
termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna untuk menjamin
terselenggaranya pembangunan kesehatan agar meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat setinggi-tingginya.
Pembiayaan kesehatan bersumber dari pemerintah dan non-pemerintah.
Anggaran kesehatan yang bersumber pemerintah berasal dari tingkat pusat, provinsi
dan APBD Kabupaten. Setiap sumber pembiayaan tersebut harus mengikuti
desentralisasi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Untuk pembiayaan kesehatan
dari non-pemerintah dapat bersumber dari belanja perusahaaan untuk kesehatan,
pengeluaran rumah tangga untuk kesehatan. Oleh karena itu, pembiayaan kesehatan
yang adekuat, terintegrasi, stabil, dan berkesinambungan memegang peran yang amat
vital untuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam rangka mencapai berbagai
tujuan pembangunan kesehatan. Pembiayaan pelayanan kesehatan masyarakat
merupakan public good yang menjadi tanggung-jawab pemerintah, sedangkan untuk
pelayanan kesehatan perorangan pembiayaannya bersifat private, kecuali
pembiayaan untuk masyarakat miskin dan tidak mampu menjadi tanggung-jawab
pemerintah. Pada profil ini hanya akan disajikan pembiayaan kesehatan oleh
pemerintah, karena data mengenai pembiayaan kesehatan oleh masyarakat belum ada
pada bidang yang terkait.
Alokasi anggaran kesehatan di Kabupaten Tabanan pada tahun 2014
bersumber dari anggaran APBD Kabupaten Tabanan, APBN (Dana Alokasi
Khusus/DAK, dan Tugas Pembantuan/TP) dengan total anggaran kesehatan sebesar
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 91
Rp. 214.230.885.375,10. Dari APBD Kabupaten Tabanan, alokasi anggaran untuk
kesehatan sebesar Rp.200.444.665.375,10 atau 15,09% dari APBD Kabupaten
Tabanan Tahun Anggaran 2014 yang berjumlah Rp.1.328.610.781.308,50 sehingga
anggaran kesehatan perkapita pada tahun 2014 sebesar Rp.494.417. Alokasi
anggaran yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Tabanan tersebut
dipergunakan untuk belanja langsung maupun belanja tidak langsung pada 2 (dua)
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yakni SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten
Tabanan dan SKPD Badan Rumah Sakit Umum (BRSU) Tabanan. Persentase alokasi
anggaran kesehatan pada tahun 2014 mengalami sedikit peningkatan dibandingkan
dengan alokasi anggaran kesehatan pada tahun 2013 yang berjumlah Rp.
182.672.026.420,12,- atau 14,52 % dari APBD Kabupaten Tabanan Tahun Anggaran
2013. Gambar 5.10 memperlihatkan persentase alokasi anggaran kesehatan dari
APBD Kabupaten Tabanan periode tahun 2005-2014.
Sumber : Subag. Keuangan Dinas Kesehatan Kab. Tabanan Tahun 2014
Anggaran kesehatan yang bersumber dari APBN di Kabupaten Tabanan pada
tahun 2014 antara lain berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan dari dana Tugas
Pembantuan (TP). DAK tahun 2014 memperoleh anggaran sebesar Rp.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 92
3.684.220.000,-. Sedangkan dari dana TP mendapatkan anggaran sebesar
Rp.10.102.000.000,- dengan rincian Rp. 2.749.000.000,- untuk Dinas Kesehatan,
yang merupakan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), TP Pisik, dan Rp.
7.353.000.000,- untuk Badan Rumah Sakit Umum Tabanan. Jadi total anggaran
kesehatan di Kabupaten Tabanan yang bersumber dana APBN sebesar
Rp.13.786.220.000 atau 6,44 % dari total anggaran kesehatan di Kabupaten Tabanan
pada tahun 2014.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 93
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Perbandingan antara cakupan program yang dicapai di Kabupaten Tabanan
berdasarkan laporan program dengan target Standar Pelayanan Minimal (SPM),
target MDG’s tahun 2015, Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan
tahun 2011-2015 dan juga cakupan program secara nasional untuk setiap indikator,
maka dapat diketahui kemajuan yang telah dicapai oleh Kabupaten Tabanan dari
tahun ke tahun, distribusi keberhasilan pembangunan kesehatan pada setiap
Puskesmas dan juga posisi tingkat kinerja Kabupaten Tabanan dibandingkan dengan
kabupaten lainnya di Bali dalam keberhasilan pembangunan kesehatan.
Perbandingan ini juga memperlihatkan kinerja masing-masing program, kelemahan-
kelemahan yang terjadi pada pelaksanaan program serta hal-hal yang perlu
mendapatkan penekanan-penekanan sehingga kedepannya akan menjadi lebih baik.
Kabupaten Tabanan telah melaksanakan berbagai program yang diharapkan
dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Program-
program yang telah dilaksanakan hasilnya, seperti dibawah ini :
1. Gambaran mengenai derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Tabanan pada
tahun 2014 dapat dilihat dari 2 (dua) aspek, yaitu aspek mortalitas dan aspek
morbiditas.
Dari aspek mortalitas, terjadi penurunan pada Angka Kematian Bayi (AKB)
yakni dari 14,93 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2013, menjadi 12 per 1000
kelahiran hidup pada tahun 2014. Angka Kematian Balita (AKABA) juga
mengalami penurunan dari 14,93 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2013,
menjadi 12,61 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2014. Sedangkan AKI
menurun dari 78,60 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2013 menjadi 70,5
per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2014.
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 94
Dari aspek morbiditas, yang mengalami penurunan jumlah dan angka
kesakitannya seperti penyakit TBC, pneumonia, difteria dan DBD, sedangkan
yang mengalami peningkatan seperti penyakit kusta, campak, AFP non polio.
2. Upaya kesehatan yang dilaksanakan di Kabupaten Tabanan antara lain
pelayanan kesehatan, akses dan mutu pelayanan kesehatan, perilaku hidup
masyarakat, dan keadaan lingkungan. Berbagai pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan meliputi pelayanan Kesehatan
Ibu dan Anak, pelayanan Keluarga Berencana, dan pelayanan Imunisasi seperti
cakupan K4 sebesar 97,86%, Pererta KB aktif 82,81%, persalinan ditolong
tenaga kesehatan 96,44%, pelayanan ibu nifas 96,52%, penanganan komplikasi
kebidanan 87,43%, penanganan komplikasi neonatal 74,30% . Perbaikan gizi
masyarakat dilakukan dengan cara Pemberian ASI Eksklusif 67,34% ini masih
dibawah target 70%, pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita 100%,
pemberian Fe3 pada ibu hamil 97,86%, pemberian perawatan pada balita gizi
buruk 100%, Balita ditimbang (D/S) 82,38%, pelayanan kepada anak sekolah
seperti penjaringan siswa SD dan setingkat 100%, murid SD/MI diperiksa
(UKGS) 69,95%, siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut
76,44%, dan pelayanan kesehatan usila (≥60 tahun) 53,08%.
3. Sumber daya kesehatan terdiri dari sarana kesehatan, tenaga kesehatan, dan
pembiayaan kesehatan. Sarana kesehatan yang ada di Kabupaten Tabanan antara
lain 20 unit Puskesmas, 20 Unit Puskesmas Keliling, 7 unit Rumah Sakit, 828
unit Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), 123 unit Pos Kesehatan Desa
(Poskesdes), dan Posbindu 6 buah. Jumlah tenaga kesehatan yang bekerja di
Puskesmas sebanyak 795 orang, dan sebanyak 952 orang tenaga kesehatan yang
bekerja di rumah sakit, baik rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit swasta.
Persentase anggaran kesehatan terhadap APBD Kabupaten Tabanan mengalami
fluktuasi dalam 9 tahun terakhir, namun tahun ini sedikit meningkat dari tahun
Profil Kesehatan Kab. Tabanan 2014 Page 95
sebelumnya, dimana alokasi anggaran kesehatan pada tahun 2014 adalah
15,09%, tahun sebelumnya 14,52 % dari APBD Kabupaten Tabanan.
B. SARAN-SARAN
1. Kepada pemegang program di Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan agar
senantiasa meningkatkan kualitas dan ketepatan waktu pengumpulan laporan,
sehingga proses informasi yang dihasilkan semakin bermutu dan tepat waktu.
2. Kepada pemegang program di Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan agar
senantiasa meningkatkan koordinasi lintas program dalam penetapan sasaran
yang sama agar ada kesamaan data.
3. Kepada pihak-pihak yang terkait semoga informasi yang tersaji dalam profil ini
bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan, pelaksanaan,
maupun pengambilan keputusan.
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
L P L + P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 839 Km2
Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 133 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 215,100 218,200 433,300 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 63.2 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2
516.3 Jiwa/Km2
Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 45.0 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 98.6 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 52.76 46.14 49.40 % Tabel 3
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 16,750.00 17,350.00 34,100.00 % Tabel 3
b. SMA/ SMK/ MA 18,750.00 14,960.00 33,710.00 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan 10,600.00 7,140.00 17,740.00 % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 2,910.00 2,040.00 4,950.00 % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III 830.00 1,160.00 1,990.00 % Tabel 3
f. Universitas/Diploma IV 5,710.00 2,630.00 8,340.00 % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) 60.00 110.00 170.00 % Tabel 3
B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 2,536 2,381 4,917 Tabel 4
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 10 5 7 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4
12 Jumlah Kematian Neonatal 25 18 43 neonatal Tabel 5
13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 10 8 9 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
14 Jumlah Bayi Mati 33 27 60 bayi Tabel 5
15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 13 11 12 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
16 Jumlah Balita Mati 35 27 62 Balita Tabel 5
17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 14 11 13 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
18 Kematian Ibu
Jumlah Kematian Ibu 2 Ibu Tabel 6
Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 41 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6
B.2 Angka Kesakitan
19 Tuberkulosis
Jumlah kasus baru TB BTA+ 59 39 98 Kasus Tabel 7
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
Proporsi kasus baru TB BTA+ 60.20 39.80 % Tabel 7
CNR kasus baru BTA+ 27.43 17.87 22.62 per 100.000 penduduk Tabel 7
Jumlah seluruh kasus TB 98 78 176 Kasus Tabel 7
CNR seluruh kasus TB 45.56 35.75 40.62 per 100.000 penduduk Tabel 7
Kasus TB anak 0-14 tahun 8.52 % Tabel 7
Persentase BTA+ terhadap suspek 12.97 8.53 10.71 % Tabel 8
Angka kesembuhan BTA+ 93.18 91.43 92.41 % Tabel 9
Angka pengobatan lengkap BTA+ 4.55 0.00 2.53 % Tabel 9
Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 97.73 91.43 94.94 % Tabel 9
Angka kematian selama pengobatan 0.21 0.62 0.82 per 100.000 penduduk Tabel 9
20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 1.10 0.82 0.96 % Tabel 10
21 Jumlah Kasus HIV 30 34 64 Kasus Tabel 11
22 Jumlah Kasus AIDS 58 22 80 Kasus Tabel 11
23 Jumlah Kematian karena AIDS 3 2 5 Jiwa Tabel 11
24 Jumlah Kasus Syphilis 0 0 0 Kasus Tabel 11
25 Donor darah diskrining positif HIV 0.22 0.00 0.20 % Tabel 12
26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0.00 0.00 0.00 % Tabel 13
27 Kusta
Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 2 2 4 Kasus Tabel 14
Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0.46 0.46 0.92 per 100.000 penduduk Tabel 14
Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0.00 % Tabel 15
Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.00 % Tabel 15
Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.00 per 100.000 penduduk Tabel 15
Angka Prevalensi Kusta 0.05 0.05 0.09 per 10.000 Penduduk Tabel 16
Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) #DIV/0! 0.00 0.00 % Tabel 17
Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 50.00 #DIV/0! 50.00 % Tabel 17
28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
AFP Rate (non polio) < 15 th 5.46 per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18
Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Difteri #DIV/0! % Tabel 19
Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel 19
Jumlah Kasus Campak 11 6 17 Kasus Tabel 20
Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20
Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20
Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
29 Incidence Rate DBD 123.20 93.95 108.47 per 100.000 penduduk Tabel 21
30 Case Fatality Rate DBD 0.38 0.00 0.21 % Tabel 21
31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22
32 Case Fatality Rate Malaria #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 22
33 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 23
34 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 56.88 49.37 52.69 % Tabel 24
35 Persentase obesitas #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 25
36 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 9.62 % Tabel 26
37 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 0.00 % Tabel 26
38 Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam 100.00 % Tabel 28
C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 99 % Tabel 29
40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 97.86 % Tabel 29
41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 96.44 % Tabel 29
42 Pelayanan Ibu Nifas 96.52 % Tabel 29
43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 90.64 % Tabel 29
44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 89.68 % Tabel 30
45 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 97.86 % Tabel 32
46 Penanganan komplikasi kebidanan 87.43 % Tabel 33
47 Penanganan komplikasi Neonatal 75.71 72.80 74.30 % Tabel 33
48 Peserta KB Baru 4.22 % Tabel 36
49 Peserta KB Aktif 82.81 % Tabel 36
50 Bayi baru lahir ditimbang 98 98 98 % Tabel 37
51 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 2.73 3.42 3.06 % Tabel 37
52 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 103.15 95.60 99.36 % Tabel 38
53 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 103.40 95.44 99.40 % Tabel 38
54 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 68.75 65.92 67.34 % Tabel 39
55 Pelayanan kesehatan bayi 98.51 94.53 96.51 % Tabel 40
56 Desa/Kelurahan UCI 100.00 % Tabel 41
57 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 107.01 100.49 104.60 % Tabel 43
58 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 107.01 100.49 104.60 % Tabel 43
59 Bayi Mendapat Vitamin A 100.00 100.00 100.00 % Tabel 44
60 Anak Balita Mendapat Vitamin A 99.98 100.00 99.99 % Tabel 44
61 Baduta ditimbang 82.04 81.32 81.69 % Tabel 45
62 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 0.16 0.07 0.12 % Tabel 45
63 Pelayanan kesehatan anak balita 95.10 90.13 92.65 % Tabel 46
64 Balita ditimbang (D/S) 296.12 312.22 82.38 % Tabel 47
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
65 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0.59 0.84 0.71 % Tabel 47
66 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100.00 100.00 100.00 % Tabel 48
67 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 100.00 100.00 100.00 %
Tabel 49
68 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0.74 Tabel 50
69 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 100.00 sekolah Tabel 51
70 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 60.61 sekolah Tabel 51
71 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 68.85 71.16 69.95 % Tabel 51
72 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 76.32 76.57 76.44 % Tabel 51
73 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut 76.32 76.57 76.44 % Tabel 51
74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 54.89 51.42 53.08 % Tabel 52
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan KesehatanPersentase
75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 96.42 94.75 95.58 % Tabel 53
76 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 110.49 122.05 116.31 % Tabel 54
77 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 6.27 6.74 6.50 % Tabel 54
78 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 3.73 2.54 3.13 per 100.000 pasien keluar Tabel 55
79 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 1.73 1.83 1.78 per 100.000 pasien keluar Tabel 55
80 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 61.88 % Tabel 56
81 Bed Turn Over (BTO) di RS 52.64 Kali Tabel 56
82 Turn of Interval (TOI) di RS 2.64 Hari Tabel 56
83 Average Length of Stay (ALOS) di RS 3.98 Hari Tabel 56
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat
87 Rumah Tangga ber-PHBS 72.44 % Tabel 57
C.4 Keadaan Lingkungan
88 Persentase rumah sehat 77.61 % Tabel 58
89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 89.04 % Tabel 59
90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 72.73 % Tabel 60
91 Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) 87.77 % Tabel 61
92 Desa STBM - % Tabel 62
93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 94.26 % Tabel 63
TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 55.10 % Tabel 64
TPM tidak memenuhi syarat dibina 26.63 % Tabel 65
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
TPM memenuhi syarat diuji petik 100.00 % Tabel 65
D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
94 Jumlah Rumah Sakit Umum 7.00 RS Tabel 67
95 Jumlah Rumah Sakit Khusus - RS Tabel 67
96 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 5.00 Tabel 67
97 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 15.00 Tabel 67
Jumlah Puskesmas Keliling 33.00 Tabel 67
Jumlah Puskesmas pembantu 78.00 Tabel 67
98 Jumlah Apotek 54.00 Tabel 67
99 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 - % Tabel 68
100 Jumlah Posyandu 828.00 Posyandu Tabel 69
101 Posyandu Aktif 78.86 % Tabel 69
102 Rasio posyandu per 100 balita 3.00 per 100 balita Tabel 69
103 UKBM
Poskesdes 123.00 Poskesdes Tabel 70
Polindes - Polindes Tabel 70
Posbindu 6.00 Posbindu Tabel 70
104 Jumlah Desa Siaga 91.00 Desa Tabel 71
105 Persentase Desa Siaga 68.42 % Tabel 71
D.2 Tenaga Kesehatan
106 Jumlah Dokter Spesialis 39.00 10.00 49.00 Orang Tabel 72
107 Jumlah Dokter Umum 64.00 57.00 121.00 Orang Tabel 72
108 Rasio Dokter (spesialis+umum) 39.23 per 100.000 penduduk Tabel 72
109 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 18.00 35.00 53.00 Orang Tabel 72
110 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 12.23 per 100.000 penduduk
111 Jumlah Bidan 322.00 Orang Tabel 73
112 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 147.57 per 100.000 penduduk Tabel 73
113 Jumlah Perawat 202.00 486.00 688.00 Orang Tabel 73
114 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 158.78 per 100.000 penduduk Tabel 73
115 Jumlah Perawat Gigi 18.00 54.00 72.00 Orang Tabel 73
116 Jumlah Tenaga Kefarmasian 12.00 80.00 92.00 Orang Tabel 74
117 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 7.00 24.00 31.00 Orang Tabel 75
118 Jumlah Tenaga Sanitasi 22.00 28.00 50.00 Orang Tabel 76
119 Jumlah Tenaga Gizi 9.00 46.00 55.00 Orang Tabel 77
D.3 Pembiayaan Kesehatan
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
120 Total Anggaran Kesehatan 214,230,885,375.10 Rp Tabel 81
121 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota 15.09 % Tabel 81
122 Anggaran Kesehatan Perkapita 494,417.00 Rp Tabel 81
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,
DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN
WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km2) TANGGA TANGGA per km
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Tabanan 51.4 12 0 12 72,860 1,418 51.40 1417.51
2 Kerambitan 42.4 15 0 15 38,520 909 42.39 908.70
3 Selemadeg 52.0 10 0 10 19,520 375 52.05 375.24
4 Selemadeg Barat 120.2 11 0 11 19,200 160 120.15 159.80
5 Selemadeg Timur 54.8 10 0 10 21,380 390 54.78 390.29
6 Pupuan 179.0 14 0 14 38,830 217 179.02 216.90
7 Penebel 142.0 18 0 18 44,520 314 141.98 313.57
8 Marga 44.8 16 0 16 41,280 922 44.79 921.63
9 Baturiti 99.2 12 0 12 47,610 480 99.17 480.08
10 Kediri 53.6 15 0 15 89,580 1,671 53.60 1671.27
JUMLAH (KAB/KOTA) 839.3 133 0 133 433,300 6,855 63.21 516
Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota
- sumber lain…... (sebutkan)
JUMLAH
PENDUDUK
JUMLAH
NO KECAMATANDESA KELURAHAN
DESA +
KELURAHAN
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
1 0 - 4 14,100 13,500 27,600 104.44
2 5 - 9 16,300 15,300 31,600 106.54
3 10 - 14 16,900 15,500 32,400 109.03
4 15 - 19 14,000 13,500 27,500 103.70
5 20 - 24 13,000 12,500 25,500 104.00
6 25 - 29 13,400 13,000 26,400 103.08
7 30 - 34 13,900 14,500 28,400 95.86
8 35 - 39 17,500 17,800 35,300 98.31
9 40 - 44 20,100 20,400 40,500 98.53
10 45 - 49 19,200 19,400 38,600 98.97
11 50 - 54 15,400 15,500 30,900 99.35
12 55 - 59 12,500 12,800 25,300 97.66
13 60 - 64 9,900 10,600 20,500 93.40
14 65 - 69 7,800 8,600 16,400 90.70
15 70 - 74 5,100 6,600 11,700 77.27
16 75+ 6,000 8,700 14,700 68.97
JUMLAH 215,100 218,200 433,300 98.58
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 45
Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/kota
- Sumber lain…... (sebutkan)
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+
PEREMPUANLAKI-LAKI PEREMPUAN
LAKI-LAKI+
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 184,700 189,400 374,100
2PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG
MELEK HURUF97,440 87,380 184,820 52.76 46.14 49.40
3PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG
DITAMATKAN:
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 17,810 26,820 44,630 9.64 14.16 11.93
b. SD/MI 26,840 27,800 54,640 14.53 14.68 14.61
c. SMP/ MTs 16,750 17,350 34,100 9.07 9.16 9.12
d. SMA/ MA 18,750 14,960 33,710 10.15 7.90 9.01
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 10,600 7,140 17,740 5.74 3.77 4.74
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 2,910 2,040 4,950 1.58 1.08 1.32
g. AKADEMI/DIPLOMA III 830 1,160 1,990 0.45 0.61 0.53
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 5,710 2,630 8,340 3.09 1.39 2.23
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 60 110 170 0.03 0.06 0.05
Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/kota
TABEL 3
JUMLAH PERSENTASE
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
NO VARIABEL
TABEL 4
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Tabanan Tabanan I 179 2 181 155 1 156 334 3 337
Tabanan II 113 3 116 112 0 112 225 3 228
Tabanan III 144 5 149 138 0 138 282 5 287
2 Kerambitan Kerambitan I 111 1 112 117 0 117 228 1 229
Kerambitan II 98 1 99 96 0 96 194 1 195
3 Selemadeg Selemadeg 104 0 104 107 0 107 211 0 211
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 109 1 110 107 1 108 216 2 218
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 95 0 95 72 1 73 167 1 168
Selamdeg Timur II 34 0 34 30 0 30 64 0 64
6 Pupuan Pupuan I 144 1 145 151 0 151 295 1 296
Pupuan II 90 1 91 96 2 98 186 3 189
7 Penebel Penebel I 152 1 153 148 0 148 300 1 301
Penebel II 86 0 86 81 0 81 167 0 167
8 Marga Marga I 111 4 115 117 1 118 228 5 233
Marga II 133 0 133 107 1 108 240 1 241
9 Baturiti Baturiti I 240 0 240 188 1 189 428 1 429
Baturiti II 100 0 100 89 0 89 189 0 189
10 Kediri Kediri I 292 3 295 293 2 295 585 5 590
Kediri II 95 1 96 91 1 92 186 2 188
Kediri III 106 2 108 86 0 86 192 2 194
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,536 26 2,562 2,381 11 2,392 4,917 37 4,954
10.1 4.6 7.5
Sumber: Bidang Binkesmas
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MATI HIDUP + MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
JUMLAH KELAHIRAN
NO KECAMATANNAMA
PUSKESMASHIDUP
PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
TABEL 5
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Tabanan Tabanan I 3 5 0 5 3 5 0 5 6 10 0 10
Tabanan II 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1
Tabanan III 2 2 0 2 0 0 0 0 2 2 0 2
2 Kerambitan Kerambitan I 2 2 1 3 2 3 0 3 4 5 1 6
Kerambitan II 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
3 Selemadeg Selemadeg 2 2 0 2 0 0 0 0 2 2 0 2
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 1 1 0 1 2 3 0 3 3 4 0 4
Selamdeg Timur II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Pupuan Pupuan I 3 3 0 3 2 3 0 3 5 6 0 6
Pupuan II 0 1 0 1 2 2 0 2 2 3 0 3
7 Penebel Penebel I 2 3 0 3 0 0 0 0 2 3 0 3
Penebel II 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1
8 Marga Marga I 1 1 0 1 4 5 0 5 5 6 0 6
Marga II 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1
9 Baturiti Baturiti I 3 4 0 4 0 0 0 0 3 4 0 4
Baturiti II 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1
10 Kediri Kediri I 4 5 0 5 2 2 0 2 6 7 0 7
Kediri II 0 0 0 0 0 2 0 2 0 2 0 2
Kediri III 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 25 33 2 35 18 27 0 27 43 60 2 62
10 13 1 14 8 11 0 11 9 12 0 13
Sumber: Bidang Binkesmas
Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
NEONATAL
NO KECAMATAN PUSKESMAS
BALITA ANAK
BALITABAYI
a ANAK
BALITANEONATAL NEONATAL
LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH KEMATIAN
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYIa BALITA BAYI
a ANAK
BALITABALITA
TABEL 6
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Tabanan Tabanan I 334 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tabanan II 225 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tabanan III 282 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Kerambitan Kerambitan I 228 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1
Kerambitan II 194 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Selemadeg Selemadeg 211 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 216 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 167 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Selamdeg Timur II 64 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Pupuan Pupuan I 295 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pupuan II 186 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Penebel Penebel I 300 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Penebel II 167 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Marga Marga I 228 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Marga II 240 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Baturiti Baturiti I 428 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Baturiti II 189 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Kediri Kediri I 585 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kediri II 186 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kediri III 192 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4,917 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 2 2
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 41
Sumber: Bidang Binkesmas
Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
KEMATIAN IBU
JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
JUMLAH (KAB/KOTA)
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH LAHIR
HIDUPJUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL
TABEL 7
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Tabanan Tabanan I 15,952 15,723 31,675 7 70.00 3 30.00 10 10 52.63 9 47.37 19 2 10.53
Tabanan II 10,637 10,996 21,633 2 33 4 66.67 6 6 55 5 45.45 11 0 0.00
Tabanan III 9,761 9,791 19,552 7 64 4 36.36 11 18 58 13 41.94 31 11 35.48
2 Kerambitan Kerambitan I 9,528 9,735 19,263 0 0 1 100.00 1 2 50 2 50.00 4 0 0.00
Kerambitan II 9,472 9,785 19,257 4 100 0 0.00 4 8 100 0 0.00 8 0 0.00
3 Selemadeg Selemadeg 9,530 9,990 19,520 2 100 0 0.00 2 6 67 3 33.33 9 1 11.11
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 9,540 9,660 19,200 3 50 3 50.00 6 3 38 5 62.50 8 0 0.00
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 7,607 8,044 15,651 3 100 0 0.00 3 4 100 0 0.00 4 0 0.00
Selamdeg Timur II 2,833 2,896 5,729 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 2 100.00 2 0 0.00
6 Pupuan Pupuan I 11,183 11,165 22,348 2 40 3 60.00 5 4 44 5 55.56 9 0 0.00
Pupuan II 8,157 8,325 16,482 1 33 2 66.67 3 1 20 4 80.00 5 0 0.00
7 Penebel Penebel I 12,407 12,836 25,243 3 60 2 40.00 5 5 50 5 50.00 10 0 0.00
Penebel II 9,283 9,994 19,277 1 33 2 66.67 3 2 50 2 50.00 4 0 0.00
8 Marga Marga I 11,689 12,049 23,738 0 0 1 100.00 1 0 0 1 100.00 1 0 0.00
Marga II 8,671 8,871 17,542 4 80 1 20.00 5 4 80 1 20.00 5 0 0.00
9 Baturiti Baturiti I 15,232 14,670 29,902 2 29 5 71.43 7 2 22 7 77.78 9 0 0.00
Baturiti II 8,528 9,180 17,708 1 100 0 0.00 1 3 75 1 25.00 4 0 0.00
10 Kediri Kediri I 26,394 25,441 51,835 8 53 7 46.67 15 11 52 10 47.62 21 0 0.00
Kediri II 8,480 8,313 16,793 5 83 1 16.67 6 4 67 2 33.33 6 0 0.00
Kediri III 10,216 10,736 20,952 4 100 0 0.00 4 5 83 1 16.67 6 1 16.67
JUMLAH (KAB/KOTA) 215,100 218,200 433,300 59 60 39 40 98 98 56 78 44 176 15 9
CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 27.43 17.87 22.62
CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 45.56 35.75 40.62
Sumber: Bidang P2PL
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
JUMLAH PENDUDUKJUMLAH KASUS BARU TB BTA+
L PL+P
JUMLAH SELURUH
KASUS TB
L PL+P
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KASUS TB ANAK
0-14 TAHUNNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 8
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
TB PARU
L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Tabanan Tabanan I 23 25 48 7 3 10 30.43 12.00 20.83
Tabanan II 6 12 18 2 4 6 33.33 33.33 33.33
Tabanan III 179 193 372 7 4 11 3.91 2.07 2.96
2 Kerambitan Kerambitan I 15 18 33 0 1 1 0.00 5.56 3.03
Kerambitan II 10 13 23 4 0 4 40.00 0.00 17.39
3 Selemadeg Selemadeg 13 5 18 2 0 2 15.38 0.00 11.11
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 8 9 17 3 3 6 37.50 33.33 35.29
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 13 12 25 3 0 3 23.08 0.00 12.00
Selamdeg Timur II 7 8 15 0 0 0 0.00 0.00 0.00
6 Pupuan Pupuan I 14 14 28 2 3 5 14.29 21.43 17.86
Pupuan II 35 40 75 1 3 4 2.86 7.50 5.33
7 Penebel Penebel I 28 34 62 3 2 5 10.71 5.88 8.06
Penebel II 5 6 11 1 2 3 20.00 33.33 27.27
8 Marga Marga I 4 4 8 0 1 1 0.00 25.00 12.50
Marga II 21 23 44 4 1 5 19.05 4.35 11.36
9 Baturiti Baturiti I 14 7 21 2 5 7 14.29 71.43 33.33
Baturiti II 8 8 16 1 0 1 12.50 0.00 6.25
10 Kediri Kediri I 26 13 39 8 7 15 30.77 53.85 38.46
Kediri II 15 14 29 5 1 6 33.33 7.14 20.69
Kediri III 11 11 22 4 0 4 36.36 0.00 18.18
JUMLAH (KAB/KOTA) 455 469 924 59 40 99 12.97 8.53 10.71
Sumber: Bidang P2PL
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
% BTA (+)
TERHADAP SUSPEKBTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS
SUSPEK
TABEL 9
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
L P L + PJUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H% L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Tabanan Tabanan I 8 3 11 8 100.00 2 66.67 10 90.91 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 66.67 90.91 0 1 1
Tabanan II 1 5 6 1 100.00 5 100.00 6 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0
Tabanan III 9 5 14 6 66.67 4 80.00 10 71.43 1 11.11 0 0.00 1 7.14 77.78 80.00 78.57 1 1 2
2 Kerambitan Kerambitan I 3 4 7 3 100.00 4 100.00 7 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0
Kerambitan II 2 2 4 2 100.00 1 50.00 3 75.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 50.00 75.00 0 1 1
3 Selemadeg Selemadeg 1 3 4 1 100.00 3 100.00 4 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 1 0 1 1 100.00 0 #DIV/0! 1 100.00 0 0.00 0 #DIV/0! 0 0.00 100.00 #DIV/0! 100.00 0 0 0
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0
Selamdeg Timur II 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0
6 Pupuan Pupuan I 1 1 2 1 100.00 1 100.00 2 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0
Pupuan II 1 1 2 1 100.00 1 100.00 2 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0
7 Penebel Penebel I 2 0 2 2 100.00 0 #DIV/0! 2 100.00 0 0.00 0 #DIV/0! 0 0.00 100.00 #DIV/0! 100.00 0 0 0
Penebel II 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0
8 Marga Marga I 2 0 2 2 100.00 0 #DIV/0! 2 100.00 0 0.00 0 #DIV/0! 0 0.00 100.00 #DIV/0! 100.00 0 0 0
Marga II 1 2 3 1 100.00 2 100.00 3 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0
9 Baturiti Baturiti I 2 0 2 2 100.00 0 #DIV/0! 2 100.00 0 0.00 0 #DIV/0! 0 0.00 100.00 #DIV/0! 100.00 0 0 0
Baturiti II 1 0 1 1 100.00 0 #DIV/0! 1 100.00 0 0.00 0 #DIV/0! 0 0.00 100.00 #DIV/0! 100.00 0 0 0
10 Kediri Kediri I 7 5 12 7 100.00 5 100.00 12 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0
Kediri II 2 4 6 2 100.00 4 100.00 6 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0
Kediri III 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 44 35 79 41 93.18 32 91.43 73 92.41 2 4.55 0 0.00 2 2.53 97.73 91.43 94.94 1 3 4
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 0.2 0.6 0.8
Sumber: Bidang P2PL
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
P L + P
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH KEMATIAN
SELAMA PENGOBATAN
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L L + P
ANGKA PENGOBATAN LENGKAP
(COMPLETE RATE)
L P
BTA (+) DIOBATI
ANGKA KEBERHASILAN
PENGOBATAN
(SUCCESS RATE/SR)
TABEL 10
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Tabanan Tabanan I 14,054 13,160 27,214 1,405 1,316 2,721 25 1.8 23 1.7 48 1.8
Tabanan II 12,956 13,386 26,342 1,296 1,339 2,634 26 2.0 24 1.8 50 1.9
Tabanan III 9,338 9,403 18,741 934 940 1,874 16 1.7 9 1.0 25 1.3
2 Kerambitan Kerambitan I 9,917 10,178 20,095 992 1,018 2,010 1 0.1 2 0.2 3 0.1
Kerambitan II 9,858 10,145 20,003 986 1,015 2,000 24 2.4 28 2.8 52 2.6
3 Selemadeg Selemadeg 10,630 11,139 21,769 1,063 1,114 2,177 6 0.6 6 0.5 12 0.6
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 11,028 11,171 22,199 1,103 1,117 2,220 2 0.2 0 0.0 2 0.1
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 8,806 9,152 17,958 881 915 1,796 16 1.8 12 1.3 28 1.6
Selamdeg Timur II 3,216 3,201 6,417 322 320 642 0 0.0 1 0.3 1 0.2
6 Pupuan Pupuan I 12,359 11,672 24,031 1,236 1,167 2,403 10 0.8 3 0.3 13 0.5
Pupuan II 9,058 9,050 18,108 906 905 1,811 0 0.0 1 0.1 1 0.1
7 Penebel Penebel I 13,926 14,917 28,843 1,393 1,492 2,884 24 1.7 15 1.0 39 1.4
Penebel II 10,691 11,581 22,272 1,069 1,158 2,227 0 0.0 1 0.1 1 0.0
8 Marga Marga I 11,757 13,306 25,063 1,176 1,331 2,506 31 2.6 27 2.0 58 2.3
Marga II 9,079 9,628 18,707 908 963 1,871 12 1.3 7 0.7 19 1.0
9 Baturiti Baturiti I 15,843 16,952 32,795 1,584 1,695 3,280 4 0.3 1 0.1 5 0.2
Baturiti II 7,394 9,365 16,759 739 937 1,676 15 2.0 13 1.4 28 1.7
10 Kediri Kediri I 22,807 22,134 44,941 2,281 2,213 4,494 6 0.3 5 0.2 11 0.2
Kediri II 7,467 7,612 15,079 747 761 1,508 18 2.4 7 0.9 25 1.7
Kediri III 8,908 9,389 18,297 891 939 1,830 4 0.4 1 0.1 5 0.3
JUMLAH (KAB/KOTA) 219,092 226,541 445,633 21,909 22,654 44,563 240 1.09543 186 0.821043 426 0.96
Sumber: Bidang P2PL 0.10
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN
PENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS
PNEUMONIA PADA BALITA
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L P L + P
TABEL 11
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
L P L+P
PROPORSI
KELOMPOK
UMUR
L P L+P
PROPORSI
KELOMPOK
UMUR
L P L+P L P L+P
PROPORSI
KELOMPOK
UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 ≤ 4 TAHUN 3 4 7 10.94 1 0 1 1.25 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
2 5 - 14 TAHUN 1 0 1 1.56 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
3 15 - 19 TAHUN 0 1 1 1.56 1 0 1 1.25 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
4 20 - 24 TAHUN 0 8 8 12.50 0 1 1 1.25 0 1 1 0 0 0 #DIV/0!
5 25 - 49 TAHUN 24 20 44 68.75 47 19 66 82.50 2 1 3 0 0 0 #DIV/0!
6 ≥ 50 TAHUN 2 1 3 4.69 9 2 11 13.75 1 0 1 0 0 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 30 34 64 58 22 80 3 2 5 0 0 0
PROPORSI JENIS KELAMIN 46.88 53.13 72.50 27.50 60.00 40.00 #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: Bidang P2PL
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN
NO KELOMPOK UMUR
H I V AIDS SYPHILISJUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
TABEL 12
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 PMI Kab.Tabanan 3,582 503 4,085 3,582 100.00 503 100.00 4,085 100.00 8 0.22 0 0.00 8 0.20
JUMLAH 3,582 503 4,085 3,582 100.00 503 100.00 4,085 100.00 8 0.22 0 - 8 0.20
Sumber: Bidang P2PL
P L + P
JUMLAH PENDONOR
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING
TERHADAP HIV
L P
POSITIF HIV
L + P L
TABEL 13
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Tabanan Tabanan I 15,952 15,723 31,675 341 336 678 225 66 201 60 426 63
Tabanan II 10,637 10,996 21,633 228 235 463 252 111 210 89 462 100
Tabanan III 9,761 9,791 19,552 209 210 418 236 113 204 97 440 105
2 Kerambitan Kerambitan I 9,528 9,735 19,263 204 208 412 97 48 113 54 210 51
Kerambitan II 9,472 9,785 19,257 203 209 412 140 69 114 54 254 62
3 Selemadeg Selemadeg 9,530 9,990 19,520 204 214 418 255 125 166 78 421 101
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 9,540 9,660 19,200 204 207 411 82 40 67 32 149 36
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 7,607 8,044 15,651 163 172 335 34 21 34 20 68 20
Selamdeg Timur II 2,833 2,896 5,729 61 62 123 61 101 61 98 122 100
6 Pupuan Pupuan I 11,183 11,165 22,348 239 239 478 140 59 141 59 281 59
Pupuan II 8,157 8,325 16,482 175 178 353 106 61 106 59 212 60
7 Penebel Penebel I 12,407 12,836 25,243 266 275 540 567 214 539 196 1,106 205
Penebel II 9,283 9,994 19,277 199 214 413 364 183 422 197 786 191
8 Marga Marga I 11,689 12,049 23,738 250 258 508 246 98 238 92 484 95
Marga II 8,671 8,871 17,542 186 190 375 364 196 288 152 652 174
9 Baturiti Baturiti I 15,232 14,670 29,902 326 314 640 327 100 243 77 570 89
Baturiti II 8,528 9,180 17,708 182 196 379 190 104 153 78 343 91
10 Kediri Kediri I 26,394 25,441 51,835 565 544 1,109 381 67 339 62 720 65
Kediri II 8,480 8,313 16,793 181 178 359 214 118 152 85 366 102
Kediri III 10,216 10,736 20,952 219 230 448 257 118 190 83 447 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 215,100 218,200 433,300 4,603 4,669 9,273 4,538 98.6 3,981 85.3 8,519 91.9
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214
Sumber: Bidang P2PL
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
DIAREJUMLAH TARGET
PENEMUAN
DIARE DITANGANI
TABEL 14
KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Tabanan Tabanan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tabanan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tabanan III 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Kerambitan Kerambitan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kerambitan II 1 0 1 0 0 0 1 0 1
3 Selemadeg Selemadeg 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Selamdeg Timur II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Pupuan Pupuan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pupuan II 0 0 0 0 1 1 0 1 1
7 Penebel Penebel I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Penebel II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Marga Marga I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Marga II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Baturiti Baturiti I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Baturiti II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Kediri Kediri I 0 0 0 1 1 2 1 1 2
Kediri II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kediri III 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 0 1 1 2 3 2 2 4
PROPORSI JENIS KELAMIN 100.00 0.00 33.33 66.67 50.00 50.00
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0.46 0.46 0.92
Sumber: Bidang P2PL
PB + MBPausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta BasahNO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS BARU
TABEL 15
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Tabanan Tabanan I - #DIV/0! #DIV/0!
Tabanan II - #DIV/0! #DIV/0!
Tabanan III - #DIV/0! #DIV/0!
2 Kerambitan Kerambitan I - #DIV/0! #DIV/0!
Kerambitan II 1 0.00 0
3 Selemadeg Selemadeg - #DIV/0! #DIV/0!
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat - #DIV/0! #DIV/0!
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I - #DIV/0! #DIV/0!
Selamdeg Timur II - #DIV/0! #DIV/0!
6 Pupuan Pupuan I - #DIV/0! #DIV/0!
Pupuan II 1 0.00 0
7 Penebel Penebel I - #DIV/0! #DIV/0!
Penebel II - #DIV/0! #DIV/0!
8 Marga Marga I - #DIV/0! #DIV/0!
Marga II - #DIV/0! #DIV/0!
9 Baturiti Baturiti I - #DIV/0! #DIV/0!
Baturiti II - #DIV/0! #DIV/0!
10 Kediri Kediri I 2 0.00 0
Kediri II - #DIV/0! #DIV/0!
Kediri III - #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 4 - 0.00 - 0
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK -
Sumber: Bidang P2PL
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA KUSTA
0-14 TAHUN
KASUS BARU
CACAT TINGKAT 2NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA
KUSTA
TABEL 16
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Tabanan Tabanan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tabanan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tabanan III 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Kerambitan Kerambitan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kerambitan II 1 0 1 0 0 0 1 0 1
3 Selemadeg Selemadeg 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Selamdeg Timur II 0 0 0 0 1 1 0 1 1
6 Pupuan Pupuan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pupuan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Penebel Penebel I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Penebel II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Marga Marga I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Marga II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Baturiti Baturiti I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Baturiti II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Kediri Kediri I 0 0 0 1 1 2 1 1 2
Kediri II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kediri III 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 0 1 1 2 3 2 2 4
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0.046157 0.046157 0.092315
Sumber: Bidang P2PL
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS TERCATAT
Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
TABEL 17
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Tabanan Tabanan I 0 1 1 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Tabanan II 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Tabanan III 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 Kerambitan Kerambitan I 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Kerambitan II 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 Selemadeg Selemadeg 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Selamdeg Timur II 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 0 1 1 0 0 #DIV/0! 1 100
6 Pupuan Pupuan I 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 0 1 0 0 0 #DIV/0! 0 0
Pupuan II 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 Penebel Penebel I 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Penebel II 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 Marga Marga I 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Marga II 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 Baturiti Baturiti I 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Baturiti II 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 Kediri Kediri I 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Kediri II 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Kediri III 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 1 1 0 #DIV/0! 0 0.0 0 0.0 2 0 2 1 50 0 #DIV/0! 1 50
Sumber: Bidang P2PL
PENDERITA MBa
L + P
RFT MB
L PL PNO KECAMATAN PUSKESMAS
RFT PB
L + PPENDERITA PB
a
TABEL 18
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
<15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP
(NON POLIO)
1 2 3 4 5
1 Tabanan Tabanan I 0 0
Tabanan II 0 0
Tabanan III 0 1
2 Kerambitan Kerambitan I 0 0
Kerambitan II 0 0
3 Selemadeg Selemadeg 0 0
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 0 0
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0
Selamdeg Timur II 0 1
6 Pupuan Pupuan I 0 1
Pupuan II 0 0
7 Penebel Penebel I 0 0
Penebel II 0 0
8 Marga Marga I 0 0
Marga II 0 0
9 Baturiti Baturiti I 0 0
Baturiti II 0 0
10 Kediri Kediri I 0 1
Kediri II 0 0
Kediri III 0 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 91,600 5
AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 5.46
Sumber: Bidang P2PL
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar:91,600
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TABEL 19
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Tabanan Tabanan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tabanan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tabanan III 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Kerambitan Kerambitan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kerambitan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Selemadeg Selemadeg 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Selamdeg Timur II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Pupuan Pupuan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pupuan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Penebel Penebel I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Penebel II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Marga Marga I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Marga II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Baturiti Baturiti I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Baturiti II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Kediri Kediri I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kediri II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kediri III 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: Bidang P2PL
JUMLAH KASUSMENINGGAL
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
JUMLAH KASUSMENINGGAL
PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI
JUMLAH KASUSMENINGGAL
TABEL 20
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Tabanan Tabanan I 1 1 2 0 0 0
Tabanan II 4 0 4 0 0 0
Tabanan III 2 1 3 0 0 0
2 Kerambitan Kerambitan I 0 0 0 0 0 0
Kerambitan II 0 1 1 0 0 0
3 Selemadeg Selemadeg 1 0 1 0 0 0
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 0 0 0 0 0 0
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0 0 0 0 0
Selamdeg Timur II 0 0 0 0 0 0
6 Pupuan Pupuan I 0 1 1 0 0 0
Pupuan II 0 0 0 0 0 0
7 Penebel Penebel I 0 0 0 0 0 0
Penebel II 0 0 0 0 0 0
8 Marga Marga I 0 0 0 0 0 0
Marga II 0 0 0 0 0 0
9 Baturiti Baturiti I 1 0 1 0 0 0
Baturiti II 1 0 1 0 0 0
10 Kediri Kediri I 1 2 3 0 0 0
Kediri II 0 0 0 0 0 0
Kediri III 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 11 6 17 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0.0
Sumber: Bidang P2PL
JUMLAH KASUS PD3I
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CAMPAK
JUMLAH KASUSMENINGGAL
POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 21
JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Tabanan Tabanan I 24 12 36 0 0 0 0.0 0.0 0.0
Tabanan II 12 10 22 0 0 0 0.0 0.0 0.0
Tabanan III 20 13 33 0 0 0 0.0 0.0 0.0
2 Kerambitan Kerambitan I 16 17 33 0 0 0 0.0 0.0 0.0
Kerambitan II 10 9 19 0 0 0 0.0 0.0 0.0
3 Selemadeg Selemadeg 12 12 24 0 0 0 0.0 0.0 0.0
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 2 2 4 0 0 0 0.0 0.0 0.0
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 12 10 22 0 0 0 0.0 0.0 0.0
Selamdeg Timur II 4 3 7 0 0 0 0.0 0.0 0.0
6 Pupuan Pupuan I 2 2 4 0 0 0 0.0 0.0 0.0
Pupuan II 2 0 2 0 0 0 0.0 #DIV/0! #DIV/0!
7 Penebel Penebel I 5 7 12 0 0 0 0.0 0.0 0.0
Penebel II 6 6 12 0 0 0 0.0 0.0 0.0
8 Marga Marga I 3 2 5 0 0 0 0.0 0.0 0.0
Marga II 7 6 13 0 0 0 0.0 0.0 0.0
9 Baturiti Baturiti I 0 2 2 0 0 0 #DIV/0! 0.0 #DIV/0!
Baturiti II 4 3 7 0 0 0 0.0 0.0 0.0
10 Kediri Kediri I 75 47 122 0 0 0 0.0 0.0 0.0
Kediri II 8 6 14 0 0 0 0.0 0.0 0.0
Kediri III 41 36 77 1 0 1 2.4 0.0 2.4
JUMLAH (KAB/KOTA) 265 205 470 1 0 1 0.4 0.0 0.2
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 123.2 94.0 108.5
Sumber: Bidang P2PL
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMAS
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
TABEL 22
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Tabanan Tabanan I 31 16 47 31 16 47 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Tabanan II 65 51 116 65 51 116 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Tabanan III 27 20 47 27 20 47 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 Kerambitan Kerambitan I 25 22 47 25 22 47 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Kerambitan II 13 11 24 13 11 24 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 Selemadeg Selemadeg 32 20 52 32 20 52 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 24 20 44 24 20 44 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 37 21 58 37 21 58 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Selamdeg Timur II 23 20 43 23 20 43 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
6 Pupuan Pupuan I 56 36 92 56 36 92 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Pupuan II 152 92 244 152 92 244 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
7 Penebel Penebel I 7 7 14 7 7 14 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Penebel II 58 34 92 58 34 92 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
8 Marga Marga I 13 8 21 13 8 21 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Marga II 13 11 24 13 11 24 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
9 Baturiti Baturiti I 6 7 13 6 7 13 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Baturiti II 15 13 28 15 13 28 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
10 Kediri Kediri I 62 51 113 62 51 113 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Kediri II 71 56 127 71 56 127 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Kediri III 18 13 31 18 13 31 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 748 529 1,277 748 529 1,277 - 0.00 - - #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: Bidang P2PL
PUSKESMAS POSITIFL P L+P
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CFRMENINGGAL SUSPEK
MALARIA
NO KECAMATAN
TABEL 23
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Tabanan Tabanan I 0 0 0 0 0 0
Tabanan II 0 0 0 0 0
Tabanan III 0 0 0 0 0
2 Kerambitan Kerambitan I 0 0 0 0 0
Kerambitan II 0 0 0 0 0
3 Selemadeg Selemadeg 0 0 0 0 0 0
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 0 0 0 0 0 0
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0 0 0 0 0
Selamdeg Timur II 0 0 0 0 0 0
6 Pupuan Pupuan I 0 0 0 0 0 0
Pupuan II 0 0 0 0 0 0
7 Penebel Penebel I 0 0 0 0 0 0
Penebel II 0 0 0 0 0 0
8 Marga Marga I 0 0 0 0 0 0
Marga II 0 0 0 0 0 0
9 Baturiti Baturiti I 0 0 0 0 0 0
Baturiti II 0 0 0 0 0 0
10 Kediri Kediri I 0 0 0 0 0 0
Kediri II 0 0 0 0 0 0
Kediri III 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0
Sumber: Bidang P2PL
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA FILARIASIS
TABEL 24
PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +
PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Tabanan Tabanan I 14,054 13,858 27,912 252 1.79 216 1.56 468 1.68 303 120.24 240 111.11 543 116.03
Tabanan II 9,925 10,177 20,102 396 3.99 840 8.25 1,236 6.15 460 116.16 436 51.90 896 72.49
Tabanan III 9,477 9,421 18,898 1,332 14.06 1,848 19.62 3,180 16.83 204 15.32 295 15.96 499 15.69
2 Kerambitan Kerambitan I 9,917 10,094 20,011 1,032 10.41 1,392 13.79 2,424 12.11 34 3.29 41 2.95 75 3.09
Kerambitan II 9,858 10,148 20,006 144 1.46 132 1.30 276 1.38 636 441.67 820 621.21 1456 527.54
3 Selemadeg Selemadeg 10,830 11,149 21,979 372 3.43 204 1.83 576 2.62 309 83.06 293 143.63 602 104.51
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 11,057 11,171 22,228 816 7.38 960 8.59 1,776 7.99 537 65.81 422 43.96 959 54.00
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 8,806 8,926 17,732 132 1.50 156 1.75 288 1.62 200 151.52 302 193.59 502 174.31
Selamdeg Timur II 3,286 3,201 6,487 24 0.73 72 2.25 96 1.48 264 1100.00 352 488.89 616 641.67
6 Pupuan Pupuan I 12,413 12,145 24,558 1,080 8.70 1,620 13.34 2,700 10.99 317 29.35 401 24.75 718 26.59
Pupuan II 9,058 9,067 18,125 408 4.50 456 5.03 864 4.77 71 17.40 95 20.83 166 19.21
7 Penebel Penebel I 13,903 14,517 28,420 480 3.45 864 5.95 1,344 4.73 1223 254.79 1008 116.67 2231 166.00
Penebel II 10,691 11,474 22,165 840 7.86 792 6.90 1,632 7.36 604 71.90 858 108.33 1462 89.58
8 Marga Marga I 12,306 12,461 24,767 840 6.83 600 4.82 1,440 5.81 651 77.50 716 119.33 1367 94.93
Marga II 9,283 9,728 19,011 1,478 15.92 2,256 23.19 3,734 19.64 110 7.44 141 6.25 251 6.72
9 Baturiti Baturiti I 16,843 16,441 33,284 1,128 6.70 1,260 7.66 2,388 7.17 320 28.37 502 39.84 822 34.42
Baturiti II 9,347 9,355 18,702 504 5.39 528 5.64 1,032 5.52 378 75.00 385 72.92 763 73.93
10 Kediri Kediri I 23,034 22,134 45,168 204 0.89 444 2.01 648 1.43 207 101.47 251 56.53 458 70.68
Kediri II 7,407 7,205 14,612 540 7.29 876 12.16 1,416 9.69 213 39.44 221 25.23 434 30.65
Kediri III 8,908 9,325 18,233 636 7.14 468 5.02 1,104 6.05 148 23.27 112 23.93 260 23.55
JUMLAH (KAB/KOTA) 220,403 221,997 442,400 12,638 5.73 15,984 7.20 28,622 6.47 7,189 56.88 7,891 49.37 15,080 52.69
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat
9,100
LAKI-LAKI +
PEREMPUAN
HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGIDILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH
LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +
PEREMPUANNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUNLAKI-LAKI PEREMPUAN
TABEL 25
PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +
PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Tabanan Tabanan I 14,054 13,858 27,912 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
Tabanan II 9,925 10,177 20,102 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
Tabanan III 9,477 9,421 18,898 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 Kerambitan Kerambitan I 9,917 10,094 20,011 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
Kerambitan II 9,858 10,148 20,006 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 Selemadeg Selemadeg 10,830 11,149 21,979 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 11,057 11,171 22,228 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 8,806 8,926 17,732 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
Selamdeg Timur II 3,286 3,201 6,487 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 Pupuan Pupuan I 12,413 12,145 24,558 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
Pupuan II 9,058 9,067 18,125 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 Penebel Penebel I 13,903 14,517 28,420 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
Penebel II 10,691 11,474 22,165 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 Marga Marga I 12,306 12,461 24,767 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
Marga II 9,283 9,728 19,011 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 Baturiti Baturiti I 16,843 16,441 33,284 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
Baturiti II 9,347 9,355 18,702 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 Kediri Kediri I 23,034 22,134 45,168 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
Kediri II 7,407 7,205 14,612 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
Kediri III 8,908 9,325 18,233 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 220,403 221,997 442,400 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat
PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
OBESITAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUANNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS
DAN JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15
TAHUN
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS
LAKI-LAKI
TABEL 26
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Tabanan Tabanan I 2885 451 15.63 54.00 11.97 0.00
Tabanan II 2003 359 17.92 35 9.75 0.00
Tabanan III 1589 259 16.30 23 8.88 0.00
2 Kerambitan Kerambitan I 1953 428 21.92 38 8.88 0.00
Kerambitan II 1725 503 29.16 52 10.34 0.00
3 Selemadeg Selemadeg 1896 544 28.69 27 4.96 0.00
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 2053 430 20.94 28 6.51 0.00
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 1780 460 25.84 19 4.13 0.00
Selamdeg Timur II 808 206 25.50 7 3.40 0.00
6 Pupuan Pupuan I 2574 380 14.76 25 6.58 0.00
Pupuan II 1668 639 38.31 36 5.63 0.00
7 Penebel Penebel I 2763 503 18.20 71 14.12 0.00
Penebel II 2161 318 14.72 24 7.55 0.00
8 Marga Marga I 2354 472 20.05 33 6.99 0.00
Marga II 1896 333 17.56 23 6.91 0.00
9 Baturiti Baturiti I 3754 639 17.02 129 20.19 0.00
Baturiti II 1994 579 29.04 97 16.75 0.00
10 Kediri Kediri I 4113 579 14.08 72 12.44 0.00
Kediri II 1300 210 16.15 18 8.57 0.00
Kediri III 2078 328 15.78 18 5.49 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 43,347 8,620 19.89 829 9.62 0 0.00
Sumber: Bidang Binkesmas
Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
CBE: Clinical Breast Examination
PEMERIKSAAN LEHER RAHIM
DAN PAYUDARATUMOR/BENJOLAN
NO KECAMATAN PUSKESMASPEREMPUAN
USIA 30-50 TAHUN
IVA POSITIF
TABEL 27
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
DIKETAHU
I
DITANGGU-
LANGIAKHIR L P L+P
0-7
HARI
8-28
HARI
1-11
BLN
1-4
THN
5-9
THN
10-14
THN
15-19
THN
20-44
THN
45-54
THN
55-59
THN
60-69
THN
70+
THNL P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 KLB DIARE 1 1 8/4/2014 8/4/2014 8/4/2014 9 17 26 0 0 0 0 1 3 1 4 4 0 4 9 0 0 0 1,637 1,723 3,360 0.55 0.99 0.77 - - -
2 KLB DIARE 1 1 14/8/2014 14/8/2014 18/8/2014 17 15 32 0 0 0 1 1 1 2 10 9 3 2 3 0 0 0 1,474 1,694 3,168 1.15 0.89 1.01 - - -
3 DSS 1 1 5/08/2014 5/08/2014 5/08/2014 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 2,911 3,012 5,923 0.03 - 0.02 100.00 #DIV/0! 100.00
4 KLB CAMPAK 1 1 15/10/201415/10/101431/10/2014 16 8 24 0 0 0 4 19 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 4,807 4,831 9,638 0.33 0.17 0.25 - - -
Sumber: Bidang P2PL
JUMLAH
KEC
YANG TERSERANGWAKTU KEJADIAN (TANGGAL) KELOMPOK UMUR PENDERITA
JUMLAH
DESA/KEL
CFR (%)NO
JENIS KEJADIAN
LUAR BIASA
ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK
TERANCAM
TABEL 28
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %1 2 3 4 5 6
1 Tabanan Tabanan I #DIV/0!
Tabanan II #DIV/0!
Tabanan III 1 1 100.00
2 Kerambitan Kerambitan I #DIV/0!
Kerambitan II #DIV/0!
3 Selemadeg Selemadeg #DIV/0!
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat #DIV/0!
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I #DIV/0!
Selamdeg Timur II #DIV/0!
6 Pupuan Pupuan I #DIV/0!
Pupuan II #DIV/0!
7 Penebel Penebel I 1 1 100.00
Penebel II 1 1 100.00
8 Marga Marga I #DIV/0!
Marga II #DIV/0!
9 Baturiti Baturiti I #DIV/0!
Baturiti II #DIV/0!
10 Kediri Kediri I #DIV/0!
Kediri II #DIV/0!
Kediri III 1 1 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 4 4 100.00
Sumber: Bidang P2PL
KLB DI DESA/KELURAHANNO PUSKESMASKECAMATAN
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM
TABEL 29
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Tabanan Tabanan I 360 356 98.9 345 95.8 343 331 96.5 347 101.2 339 98.83
Tabanan II 233 241 103.4 233 100.0 223 225 100.9 232 104.0 223 100.00
Tabanan III 317 317 100.0 297 93.7 302 286 94.7 289 95.7 262 86.75
2 Kerambitan Kerambitan I 227 234 103.1 235 103.5 216 228 105.6 230 106.5 216 100.00
Kerambitan II 223 209 93.7 225 100.9 213 189 88.7 185 86.9 150 70.42
3 Selemadeg Selemadeg 234 224 95.7 196 83.8 224 209 93.3 191 85.3 194 86.61
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 240 241 100.4 229 95.4 229 215 93.9 197 86.0 174 75.98
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 142 167 117.6 165 116.2 135 167 123.7 162 120.0 135 100.00
Selamdeg Timur II 72 65 90.3 74 102.8 68 65 95.6 64 94.1 48 70.59
6 Pupuan Pupuan I 325 335 103.1 327 100.6 310 292 94.2 285 91.9 300 96.77
Pupuan II 210 210 100.0 210 100.0 201 188 93.5 186 92.5 182 90.55
7 Penebel Penebel I 339 325 95.9 338 99.7 323 298 92.3 300 92.9 235 72.76
Penebel II 180 178 98.9 168 93.3 172 165 95.9 166 96.5 142 82.56
8 Marga Marga I 260 226 86.9 241 92.7 248 224 90.3 240 96.8 209 84.27
Marga II 244 243 99.6 232 95.1 233 241 103.4 228 97.9 233 100.00
9 Baturiti Baturiti I 468 491 104.9 467 99.8 446 427 95.7 442 99.1 424 95.07
Baturiti II 207 193 93.2 196 94.7 197 188 95.4 194 98.5 188 95.43
10 Kediri Kediri I 633 632 99.8 631 99.7 604 582 96.4 592 98.0 587 97.19
Kediri II 211 202 95.7 202 95.7 202 191 94.6 184 91.1 175 86.63
Kediri III 205 213 103.9 205 100.0 195 192 98.5 193 99.0 192 98.46
JUMLAH (KAB/KOTA) 5,330 5,302 99.47 5,216 97.9 5,084 4,903 96.4 4,907 96.5 4,608 90.64
Sumber: Bidang Binkesmas
K1 K4NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
IBU BERSALIN/NIFASIBU HAMIL
PERSALINAN
DITOLONG NAKES
MENDAPAT
YANKES NIFAS
IBU NIFAS
MENDAPAT VIT A JUMLAH
TABEL 30
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Tabanan Tabanan I 360 0 - 0 - 0 - 141 39.17 224 62.2 365 101.39
Tabanan II 233 0 - 0 - 0 - 142 60.94 217 93.1 359 154.08
Tabanan III 317 0 - 0 - 0 - 22 6.94 74 23.3 96 30.28
2 Kerambitan Kerambitan I 227 0 - 0 - 0 - 75 33.04 163 71.8 238 104.85
Kerambitan II 223 0 - 0 - 0 - 0 - 156 70.0 156 69.96
3 Selemadeg Selemadeg 234 0 - 0 - 0 - 46 19.66 195 83.3 241 102.99
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 240 0 - 0 - 0 - 0 - 97 40.4 97 40.42
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 142 0 - 0 - 0 - 55 38.73 67 47.2 122 85.92
Selamdeg Timur II 72 0 - 0 - 0 - 5 6.94 67 93.1 72 100
6 Pupuan Pupuan I 325 0 - 0 - 0 - 0 - 336 103.4 336 103.38
Pupuan II 210 0 - 0 - 0 - 18 8.57 99 47.1 117 55.71
7 Penebel Penebel I 339 0 - 0 - 0 - 25 7.37 303 89.4 328 96.76
Penebel II 180 0 - 0 - 0 - 28 15.47 150 82.9 178 98.34
8 Marga Marga I 260 0 - 0 - 0 - 71 27.31 244 93.8 315 121.15
Marga II 244 0 - 0 - 0 - 0 - 218 89.3 218 89.34
9 Baturiti Baturiti I 468 0 - 0 - 0 - 26 5.56 330 70.5 356 76.07
Baturiti II 207 0 - 0 - 0 - 67 32.37 98 47.3 165 79.71
10 Kediri Kediri I 633 0 - 0 - 0 - 216 34.12 353 55.8 569 89.89
Kediri II 211 0 - 0 - 0 - 66 31.28 174 82.5 240 113.74
Kediri III 205 0 - 0 - 0 - 20 9.76 192 93.7 212 103.41
JUMLAH (KAB/KOTA) 5,330 0 - 0 - 0 - 1,023 19.2 3,757 70.5 4,780 89.7
Sumber: Bidang P2PL
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU
HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 31
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Tabanan Tabanan I 5,753 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
Tabanan II 4,169 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
Tabanan III 3,822 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
2 Kerambitan Kerambitan I 4,155 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
Kerambitan II 4,158 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
3 Selemadeg Selemadeg 4,579 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 4,628 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 3,741 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
Selamdeg Timur II 1,349 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
6 Pupuan Pupuan I 5,053 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
Pupuan II 3,759 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
7 Penebel Penebel I 5,885 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
Penebel II 4,673 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
8 Marga Marga I 5,164 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
Marga II 3,919 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
9 Baturiti Baturiti I 6,821 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
Baturiti II 3,889 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
10 Kediri Kediri I 9,259 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
Kediri II 2,989 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
Kediri III 3,788 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
JUMLAH (KAB/KOTA) 91,553 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
Sumber: Bidang P2PL
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH WUS
(15-39 TAHUN)
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS
TABEL 32
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Tabanan Tabanan I 360 356 98.89 345 95.83
Tabanan II 233 241 103.43 233 100.00
Tabanan III 317 317 100.00 297 93.69
2 Kerambitan Kerambitan I 227 234 103.08 235 103.52
Kerambitan II 223 209 93.72 225 100.90
3 Selemadeg Selemadeg 234 224 95.73 196 83.76
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 240 241 100.42 229 95.42
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 142 167 117.61 165 116.20
Selamdeg Timur II 72 65 90.28 74 102.78
6 Pupuan Pupuan I 325 335 103.08 327 100.62
Pupuan II 210 210 100.00 210 100
7 Penebel Penebel I 339 325 95.87 338 99.71
Penebel II 180 178 98.89 168 93.33
8 Marga Marga I 260 226 86.92 241 92.69
Marga II 244 243 99.59 232 95.08
9 Baturiti Baturiti I 468 491 104.91 467 99.79
Baturiti II 207 193 93.24 196 94.69
10 Kediri Kediri I 633 632 99.84 631 99.68
Kediri II 211 202 95.73 202 95.73
Kediri III 205 213 103.90 205 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 5330 5,302 99.47 5,216 97.86
Sumber: Bidang Binkesmas
KECAMATANJUMLAH
IBU HAMILNO PUSKESMAS
TABEL 33
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
S % L P L + P L P L + P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Tabanan Tabanan I 360 72 35 48.6 179 155 334 27 23 50 27 100.6 21 90.3 48 95.8
Tabanan II 233 47 42 90.1 113 112 225 17 17 34 19 112.1 10 59.5 29 85.9
Tabanan III 317 63 51 80.4 144 138 282 22 21 42 22 101.9 13 62.8 35 82.7
2 Kerambitan Kerambitan I 227 45 87 191.6 111 117 228 17 18 34 9 54.1 9 51.3 18 52.6
Kerambitan II 223 45 30 67.3 98 96 194 15 14 29 17 115.6 5 34.7 22 75.6
3 Selemadeg Selemadeg 234 47 49 104.7 104 107 211 16 16 32 9 57.7 9 56.1 18 56.9
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 240 48 44 91.7 109 107 216 16 16 32 10 61.2 12 74.8 22 67.9
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 142 28 25 88.0 95 72 167 14 11 25 6 42.1 7 64.8 13 51.9
Selamdeg Timur II 72 14 4 27.8 34 30 64 5 5 10 2 39.2 4 88.9 6 62.5
6 Pupuan Pupuan I 325 65 67 103.1 144 151 295 22 23 44 13 60.2 19 83.9 32 72.3
Pupuan II 210 42 39 92.9 90 96 186 14 14 28 11 81.5 16 111.1 27 96.8
7 Penebel Penebel I 339 68 61 90.0 152 148 300 23 22 45 24 105.3 15 67.6 39 86.7
Penebel II 180 36 33 91.7 86 81 167 13 12 25 12 93.0 13 107.0 25 99.8
8 Marga Marga I 260 52 35 67.3 111 117 228 17 18 34 12 72.1 8 45.6 20 58.5
Marga II 244 49 29 59.4 133 107 240 20 16 36 15 75.2 12 74.8 27 75.0
9 Baturiti Baturiti I 468 94 49 52.4 240 188 428 36 28 64 22 61.1 21 74.5 43 67.0
Baturiti II 207 41 38 91.8 100 89 189 15 13 28 9 60.0 5 37.5 14 49.4
10 Kediri Kediri I 633 127 123 97.2 292 293 585 44 44 88 31 70.8 39 88.7 70 79.8
Kediri II 211 42 44 104.3 95 91 186 14 14 28 6 42.1 11 80.6 17 60.9
Kediri III 205 41 47 114.6 106 86 192 16 13 29 12 75.5 11 85.3 23 79.9
JUMLAH (KAB/KOTA) 5,330 1,066 932 87.43 2,536 2,381 4,917 380 357 738 288 75.7 260 72.8 548 74.3
Sumber: Bidang Binkesmas
JUMLAH BAYI
PERKIRAAN
BUMIL
DENGAN
KOMPLIKASI
KEBIDANAN
PERKIRAAN NEONATAL
KOMPLIKASI
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
L + PL P
PENANGANAN
KOMPLIKASI
KEBIDANAN
JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATANJUMLAH
IBU HAMIL
TABEL 34
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
PESERTA KB AKTIF
MKJP
IUD % MOP % MOW %IM
PLAN% JUMLAH %
KON
DOM % SUNTIK % PIL %
OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Tabanan Tabanan I 2,957 60.6 1 0.0 247 5.1 26 0.5 3,231 66.2 60 1.2 1,275 26.1 317 6.5 0 0.0 0 0.0 1,652 33.8 4,883 87.97
Tabanan II 1,665 59.4 4 0.1 190 6.8 22 0.8 1,881 67.1 81 2.9 726 25.9 117 4.2 0 0.0 0 0.0 924 32.9 2,805 79.33
Tabanan III 1,519 60.6 4 0.2 186 7.4 19 0.8 1,728 68.9 41 1.6 669 26.7 69 2.8 0 0.0 0 0.0 779 31.1 2,507 85.19
2 Kerambitan Kerambitan I 1,720 58.0 0 0.0 117 3.9 0 0.0 1,837 62.0 35 1.2 924 31.2 168 5.7 0 0.0 0 0.0 1,127 38.0 2,964 81.81
Kerambitan II 1,559 57.7 0 0.0 122 4.5 2 0.1 1,683 62.3 19 0.7 763 28.2 238 8.8 0 0.0 0 0.0 1,020 37.7 2,703 89.50
3 Selemadeg Selemadeg 1,370 44.6 12 0.4 101 3.3 19 0.6 1,502 48.9 34 1.1 1,418 46.2 118 3.8 0 0.0 0 0.0 1,570 51.1 3,072 81.31
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 902 26.6 17 0.5 136 4.0 53 1.6 1,108 32.6 77 2.3 1,796 52.9 415 12.2 0 0.0 0 0.0 2,288 67.4 3,396 88.60
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 1,327 50.5 0 0.0 132 5.0 14 0.5 1,473 56.1 36 1.4 1,019 38.8 98 3.7 0 0.0 0 0.0 1,153 43.9 2,626 79.65
Selamdeg Timur II 568 46.0 1 0.1 74 6.0 0 0.0 643 52.1 12 1.0 520 42.1 60 4.9 0 0.0 0 0.0 592 47.9 1,235 82.50
6 Pupuan Pupuan I 2,299 61.4 2 0.1 78 2.1 68 1.8 2,447 65.3 59 1.6 1,096 29.3 143 3.8 0 0.0 0 0.0 1,298 34.7 3,745 79.06
Pupuan II 710 25.5 2 0.1 27 1.0 42 1.5 781 28.1 13 0.5 1,664 59.9 321 11.6 0 0.0 0 0.0 1,998 71.9 2,779 89.99
7 Penebel Penebel I 2,866 55.7 0 0.0 74 1.4 181 3.5 3,121 60.6 124 2.4 1,737 33.8 164 3.2 0 0.0 0 0.0 2,025 39.4 5,146 87.79
Penebel II 1,005 31.4 2 0.1 60 1.9 11 0.3 1,078 33.7 56 1.7 1,755 54.8 314 9.8 0 0.0 0 0.0 2,125 66.3 3,203 82.11
8 Marga Marga I 1,861 57.3 0 0.0 185 5.7 1 0.0 2,047 63.0 28 0.9 1,027 31.6 148 4.6 0 0.0 0 0.0 1,203 37.0 3,250 74.54
Marga II 1,861 58.0 0 0.0 112 3.5 9 0.3 1,982 61.8 28 0.9 960 29.9 237 7.4 0 0.0 0 0.0 1,225 38.2 3,207 88.27
9 Baturiti Baturiti I 2,947 62.8 0 0.0 291 6.2 45 1.0 3,283 70.0 34 0.7 1,066 22.7 307 6.5 0 0.0 0 0.0 1,407 30.0 4,690 70.21
Baturiti II 2,108 64.4 1 0.0 170 5.2 25 0.8 2,304 70.4 36 1.1 624 19.1 311 9.5 0 0.0 0 0.0 971 29.6 3,275 85.40
10 Kediri Kediri I 3,961 58.6 4 0.1 214 3.2 40 0.6 4,219 62.4 355 5.2 1,672 24.7 516 7.6 0 0.0 0 0.0 2,543 37.6 6,762 86.80
Kediri II 1,211 59.0 0 0.0 106 5.2 8 0.4 1,325 64.6 9 0.4 596 29.1 121 5.9 0 0.0 0 0.0 726 35.4 2,051 73.15
Kediri III 1,865 56.8 0 0.0 38 1.2 23 0.7 1,926 58.6 31 0.9 1,290 39.3 38 1.2 0 0.0 0 0.0 1,359 41.4 3,285 85.32
JUMLAH (KAB/KOTA) 36,281 53.7 50 0.1 2,660 3.9 608 0.9 39,599 58.6 1,168 1.7 22,597 33.4 4,220 6.2 0 0.0 0 0.0 27,985 41.4 67,584 82.81
Sumber: Bidang Binkesmas
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MKJP + NON
MKJP
% MKJP
+ NON
MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP
TABEL 35
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
PESERTA KB BARU
MKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL %OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Tabanan Tabanan I 42 22.0 0 0.0 8 4.2 3 1.6 53 27.7 0 0.0 129 67.5 9 4.7 0 0.0 0 0.0 138 72.3 191 3.44
Tabanan II 50 26.5 1 0.5 11 5.8 16 8.5 78 41.3 18 9.5 80 42.3 13 6.9 0 0.0 0 0.0 111 58.7 189 5.35
Tabanan III 45 58.4 0 0.0 0 0.0 9 11.7 54 70.1 2 2.6 21 27.3 0 0.0 0 0.0 0 0.0 23 29.9 77 2.62
2 Kerambitan Kerambitan I 46 26.4 0 0.0 11 6.3 3 1.7 60 34.5 14 8.0 99 56.9 1 0.6 0 0.0 0 0.0 114 65.5 174 4.80
Kerambitan II 19 32.2 0 0.0 4 6.8 0 0.0 23 39.0 0 0.0 33 55.9 3 5.1 0 0.0 0 0.0 36 61.0 59 1.95
3 Selemadeg Selemadeg 38 25.2 0 0.0 4 2.6 0 0.0 42 27.8 0 0.0 107 70.9 2 1.3 0 0.0 0 0.0 109 72.2 151 4.00
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 31 11.8 0 0.0 30 11.4 12 4.6 73 27.8 9 3.4 164 62.4 17 6.5 0 0.0 0 0.0 190 72.2 263 6.86
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 65 35.7 0 0.0 4 2.2 10 5.5 79 43.4 11 6.0 73 40.1 19 10.4 0 0.0 0 0.0 103 56.6 182 5.52
Selamdeg Timur II 59 61.5 1 1.0 2 2.1 0 0.0 62 64.6 13 13.5 19 19.8 2 2.1 0 0.0 0 0.0 34 35.4 96 6.41
6 Pupuan Pupuan I 60 52.2 0 0.0 3 2.6 25 21.7 88 76.5 2 1.7 24 20.9 1 0.9 0 0.0 0 0.0 27 23.5 115 2.43
Pupuan II 60 27.5 0 0.0 6 2.8 16 7.3 82 37.6 0 0.0 130 59.6 6 2.8 0 0.0 0 0.0 136 62.4 218 7.06
7 Penebel Penebel I 55 20.1 0 0.0 4 1.5 5 1.8 64 23.4 9 3.3 199 72.9 1 0.4 0 0.0 0 0.0 209 76.6 273 4.66
Penebel II 38 40.0 0 0.0 1 1.1 0 0.0 39 41.1 6 6.3 46 48.4 4 4.2 0 0.0 0 0.0 56 58.9 95 2.44
8 Marga Marga I 75 40.8 0 0.0 2 1.1 0 0.0 77 41.8 6 3.3 76 41.3 25 13.6 0 0.0 0 0.0 107 58.2 184 4.22
Marga II 21 13.6 0 0.0 6 3.9 25 16.2 52 33.8 4 2.6 92 59.7 6 3.9 0 0.0 0 0.0 102 66.2 154 4.24
9 Baturiti Baturiti I 81 42.6 0 0.0 2 1.1 4 2.1 87 45.8 0 0.0 95 50.0 8 4.2 0 0.0 0 0.0 103 54.2 190 2.84
Baturiti II 23 26.7 1 1.2 3 3.5 2 2.3 29 33.7 2 2.3 44 51.2 11 12.8 0 0.0 0 0.0 57 66.3 86 2.24
10 Kediri Kediri I 106 20.8 0 0.0 7 1.4 2 0.4 115 22.5 5 1.0 389 76.3 1 0.2 0 0.0 0 0.0 395 77.5 510 6.55
Kediri II 20 29.4 0 0.0 3 4.4 1 1.5 24 35.3 0 0.0 41 60.3 3 4.4 0 0.0 0 0.0 44 64.7 68 2.43
Kediri III 45 27.1 0 0.0 0 0.0 8 4.8 53 31.9 7 4.2 100 60.2 6 3.6 0 0.0 0 0.0 113 68.1 166 4.31
JUMLAH (KAB/KOTA) 979 28.5 3 0.1 111 3.2 141 4.1 1,234 35.9 108 3.1 1,961 57.0 138 4.0 0 0.0 0 0.0 2,207 64.1 3,441 4.22
Sumber: Bidang Binkesmas
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NON MKJP MKJP +
NON
MKJP
% MKJP
+ NON
MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 36
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
PESERTA KB BARU
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Tabanan Tabanan I 5,551 191 3.4 4,883 88.0
Tabanan II 3,536 189 5.3 2,805 79.3
Tabanan III 2,943 77 2.6 2,507 85.2
2 Kerambitan Kerambitan I 3,623 174 4.8 2,964 81.8
Kerambitan II 3,020 59 2.0 2,703 89.5
3 Selemadeg Selemadeg 3,778 151 4.0 3,072 81.3
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 3,833 263 6.9 3,396 88.6
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 3,297 182 5.5 2,626 79.6
Selamdeg Timur II 1,497 96 6.4 1,235 82.5
6 Pupuan Pupuan I 4,737 115 2.4 3,745 79.1
Pupuan II 3,088 218 7.1 2,779 90.0
7 Penebel Penebel I 5,862 273 4.7 5,146 87.8
Penebel II 3,901 95 2.4 3,203 82.1
8 Marga Marga I 4,360 184 4.2 3,250 74.5
Marga II 3,633 154 4.2 3,207 88.3
9 Baturiti Baturiti I 6,680 190 2.8 4,690 70.2
Baturiti II 3,835 86 2.2 3,275 85.4
10 Kediri Kediri I 7,790 510 6.5 6,762 86.8
Kediri II 2,804 68 2.4 2,051 73.1
Kediri III 3,850 166 4.3 3,285 85.3
JUMLAH (KAB/KOTA) 81,618 3,441 4.2 67,584 82.8
Sumber: Bidang Binkesmas
PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 37
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Tabanan Tabanan I 179 155 334 179 100.0 155 100.0 334 100.0 8 4.46927 11 7.1 19 5.7
Tabanan II 113 112 225 113 100.0 112 100.0 225 100.0 3 2.7 4 3.6 7 3.1
Tabanan III 144 138 282 144 100.0 138 100.0 282 100.0 4 2.8 2 1.4 6 2.1
2 Kerambitan Kerambitan I 111 117 228 110 99.1 117 100.0 227 99.6 6 5.5 3 2.6 9 4.0
Kerambitan II 98 96 194 93 94.9 91 94.8 184 94.8 4 4.3 3 3.3 7 3.8
3 Selemadeg Selemadeg 104 107 211 100 96.2 104 97.2 204 96.7 1 1.0 2 1.9 3 1.5
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 109 107 216 108 99.1 106 99.1 214 99.1 5 4.6 4 3.8 9 4.2
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 95 72 167 95 100.0 72 100.0 167 100.0 2 2.1 3 4.2 5 3.0
Selamdeg Timur II 34 30 64 34 100.0 29 96.7 63 98.4 0 0.0 0 0.0 0 0.0
6 Pupuan Pupuan I 144 151 295 141 97.9 148 98.0 289 98.0 4 2.8 10 6.8 14 4.8
Pupuan II 90 96 186 86 95.6 93 96.9 179 96.2 1 1.2 4 4.3 5 2.8
7 Penebel Penebel I 152 148 300 149 98.0 145 98.0 294 98.0 5 3.4 1 0.7 6 2.0
Penebel II 86 81 167 86 100.0 81 100.0 167 100.0 0 0.0 1 1.2 1 0.6
8 Marga Marga I 111 117 228 103 92.8 110 94.0 213 93.4 5 4.9 6 5.5 11 5.2
Marga II 133 107 240 136 102.3 109 101.9 245 102.1 5 3.7 5 4.6 10 4.1
9 Baturiti Baturiti I 240 188 428 240 100.0 188 100.0 428 100.0 3 1.3 2 1.1 5 1.2
Baturiti II 100 89 189 97 97.0 82 92.1 179 94.7 2 2.1 3 3.7 5 2.8
10 Kediri Kediri I 292 293 585 287 98.3 288 98.3 575 98.3 7 2.4 9 3.1 16 2.8
Kediri II 95 91 186 89 93.7 87 95.6 176 94.6 3 3.4 4 4.6 7 4.0
Kediri III 106 86 192 103 97.2 84 97.7 187 97.4 0 0.0 3 3.6 3 1.6
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,536 2,381 4,917 2,493 98.3 2,339 98.2 4,832 98.3 68 2.7 80 3.4 148 3.1
Sumber: Bidang Binkesmas
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P LL + P L + P
BBLRJUMLAH LAHIR HIDUP
L
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
PNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 38
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Tabanan Tabanan I 163 164 327 175 107.4 154 93.9 329 100.6 195 119.6 159 97.0 354 108.3
Tabanan II 105 107 212 113 107.6 112 104.7 225 106.1 115 109.5 103 96.3 218 102.8
Tabanan III 148 140 288 145 98.0 137 97.9 282 97.9 135 91.2 127 90.7 262 91.0
2 Kerambitan Kerambitan I 103 103 206 112 108.7 114 110.7 226 109.7 113 109.7 115 111.7 228 110.7
Kerambitan II 101 102 203 93 92.1 91 89.2 184 90.6 96 95.0 87 85.3 183 90.1
3 Selemadeg Selemadeg 106 107 213 100 94.3 104 97.2 204 95.8 95 89.6 93 86.9 188 88.3
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 108 110 218 108 100.0 104 94.5 212 97.2 97 89.8 111 100.9 208 95.4
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 68 61 129 93 136.8 71 116.4 164 127.1 84 123.5 75 123.0 159 123.3
Selamdeg Timur II 32 33 65 34 106.3 29 87.9 63 96.9 26 81.3 32 97.0 58 89.2
6 Pupuan Pupuan I 150 145 295 141 94.0 148 102.1 289 98.0 139 92.7 140 96.6 279 94.6
Pupuan II 85 106 191 83 97.6 96 90.6 179 93.7 85 100.0 97 91.5 182 95.3
7 Penebel Penebel I 151 157 308 150 99.3 145 92.4 295 95.8 152 100.7 142 90.4 294 95.5
Penebel II 82 82 164 84 102.4 79 96.3 163 99.4 86 104.9 67 81.7 153 93.3
8 Marga Marga I 117 119 236 102 87.2 111 93.3 213 90.3 114 97.4 108 90.8 222 94.1
Marga II 113 109 222 134 118.6 110 100.9 244 109.9 127 112.4 99 90.8 226 101.8
9 Baturiti Baturiti I 211 214 425 240 113.7 178 83.2 418 98.4 241 114.2 205 95.8 446 104.9
Baturiti II 94 94 188 97 103.2 82 87.2 179 95.2 100 106.4 94 100.0 194 103.2
10 Kediri Kediri I 286 289 575 285 99.7 287 99.3 572 99.5 292 102.1 294 101.7 586 101.9
Kediri II 96 96 192 95 99.0 89 92.7 184 95.8 96 100.0 85 88.5 181 94.3
Kediri III 92 94 186 103 112.0 84 89.4 187 100.5 105 114.1 88 93.6 193 103.8
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,411 2,432 4,843 2,487 103.2 2,325 95.6 4,812 99.4 2,493 103.4 2,321 95.4 4,814 99.4
Sumber: Bidang Binkesmas
JUMLAH BAYINO KECAMATAN PUSKESMAS P L + P
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)
P L + PL
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)
L
TABEL 39
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Tabanan Tabanan I 147 147 294 87 59.2 90 61.2 177 60.2
Tabanan II 77 120 197 35 45.5 34 28.3 69 35.0
Tabanan III 111 117 228 79 71.2 84 71.8 163 71.5
2 Kerambitan Kerambitan I 98 102 200 62 63.3 64 62.7 126 63.0
Kerambitan II 105 96 201 73 69.5 70 72.9 143 71.1
3 Selemadeg Selemadeg 106 80 186 86 81.1 69 86.3 155 83.3
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 82 84 166 52 63.4 63 75.0 115 69.3
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 30 31 61 25 83.3 28 90.3 53 86.9
Selamdeg Timur II 27 29 56 23 85.2 25 86.2 48 85.7
6 Pupuan Pupuan I 93 106 199 67 72.0 78 73.6 145 72.9
Pupuan II 78 85 163 54 69.2 55 64.7 109 66.9
7 Penebel Penebel I 149 151 300 118 79.2 116 76.8 234 78.0
Penebel II 75 70 145 53 70.7 39 55.7 92 63.4
8 Marga Marga I 98 80 178 68 69.4 54 67.5 122 68.5
Marga II 136 85 221 92 67.6 47 55.3 139 62.9
9 Baturiti Baturiti I 210 214 424 154 73.3 170 79.4 324 76.4
Baturiti II 92 94 186 74 80.4 77 81.9 151 81.2
10 Kediri Kediri I 215 242 457 127 59.1 113 46.7 240 52.5
Kediri II 97 85 182 53 54.6 38 44.7 91 50.0
Kediri III 86 86 172 70 81.4 73 84.9 143 83.1
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,112 2,104 4,216 1,452 68.8 1,387 65.9 2,839 67.3
Sumber: Bidang Binkesmas
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
USIA 0-6 BULAN
L + P
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATANJUMLAH BAYI
PUSKESMASL P
TABEL 40
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Tabanan Tabanan I 163 164 327 163 100.0 158 96.3 321 98.2
Tabanan II 105 107 212 123 117.1 112 104.7 235 110.8
Tabanan III 148 140 288 104 70.3 108 77.1 212 73.6
2 Kerambitan Kerambitan I 103 103 206 115 111.7 72 69.9 187 90.8
Kerambitan II 101 102 203 105 104.0 91 89.2 196 96.6
3 Selemadeg Selemadeg 106 107 213 106 100.0 103 96.3 209 98.1
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 108 110 218 86 79.6 102 92.7 188 86.2
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 68 61 129 70 102.9 70 114.8 140 108.5
Selamdeg Timur II 32 33 65 38 118.8 31 93.9 69 106.2
6 Pupuan Pupuan I 150 145 295 136 90.7 134 92.4 270 91.5
Pupuan II 85 106 191 73 85.9 95 89.62 168 87.96
7 Penebel Penebel I 151 157 308 154 102.0 151 96.18 305 99.03
Penebel II 82 82 164 91 111.0 84 102.44 175 106.71
8 Marga Marga I 117 119 236 136 116.2 117 98.32 253 107.20
Marga II 113 109 222 98 86.7 118 108.26 216 97.30
9 Baturiti Baturiti I 211 214 425 200 94.8 215 100.47 415 97.65
Baturiti II 94 94 188 99 105.3 87 92.55 186 98.94
10 Kediri Kediri I 286 289 575 278 97.2 267 92.39 545 94.78
Kediri II 96 96 192 117 121.9 90 93.75 207 107.81
Kediri III 92 94 186 83 90.2 94 100.00 177 95.16
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,411 2,432 4,843 2,375 98.5 2,299 95 4,674 96.5
Sumber: Bidang Binkesmas
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
PELAYANAN KESEHATAN BAYI
TABEL 41
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
1 2 3 4 5 6
1 Tabanan Tabanan I 4 4 100
Tabanan II 6 6 100
Tabanan III 2 2 100
2 Kerambitan Kerambitan I 7 7 100
Kerambitan II 8 8 100
3 Selemadeg Selemadeg 10 10 100
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 11 11 100
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 7 7 100
Selamdeg Timur II 3 3 100
6 Pupuan Pupuan I 7 7 100
Pupuan II 7 7 100
7 Penebel Penebel I 9 9 100
Penebel II 9 9 100
8 Marga Marga I 10 10 100
Marga II 6 6 100
9 Baturiti Baturiti I 7 7 100
Baturiti II 5 5 100
10 Kediri Kediri I 6 6 100
Kediri II 4 4 100
Kediri III 5 5 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 133 133 100
Sumber: Bidang P2PL
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
% DESA/KELURAHAN
UCINO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
DESA/KELURAHAN
DESA/KELURAHAN
UCI
TABEL 42
CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
BAYI DIIMUNISASI
Hb < 7 hari BCG
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Tabanan Tabanan I 163 164 327 180 110.43 119 72.56 299 91.44 178 109.20 161 98.17 339 103.67
Tabanan II 105 107 212 110 104.76 91 85.05 201 94.81 115 109.52 106 99.07 221 104.25
Tabanan III 148 140 288 142 95.95 93 66.43 235 81.60 144 97.30 138 98.57 282 97.92
2 Kerambitan Kerambitan I 103 103 206 123 119.42 105 101.94 228 110.68 117 113.59 113 109.71 230 111.65
Kerambitan II 101 102 203 110 108.91 76 74.51 186 91.63 103 101.98 86 84.31 189 93.10
3 Selemadeg Selemadeg 106 107 213 96 90.57 29 27.10 125 58.69 88 83.02 96 89.72 184 86.38
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 108 110 218 94 87.04 151 137.27 245 112.39 94 87.04 105 95.45 199 91.28
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 68 61 129 93 136.76 105 172.13 198 153.49 104 152.94 78 127.87 182 141.09
Selamdeg Timur II 32 33 65 36 112.50 148 448.48 184 283.08 33 103.13 29 87.88 62 95.38
6 Pupuan Pupuan I 150 145 295 162 108.00 83 57.24 245 83.05 156 104.00 149 102.76 305 103.39
Pupuan II 85 106 191 96 112.94 125 117.92 221 115.71 91 107.06 106 100.00 197 103.14
7 Penebel Penebel I 151 157 308 163 107.95 94 59.87 257 83.44 144 95.36 138 87.90 282 91.56
Penebel II 82 82 164 87 106.10 201 245.12 288 175.61 81 98.78 79 96.34 160 97.56
8 Marga Marga I 117 119 236 122 104.27 88 73.95 210 88.98 120 102.56 117 98.32 237 100.42
Marga II 113 109 222 135 119.47 308 282.57 443 199.55 130 115.04 105 96.33 235 105.86
9 Baturiti Baturiti I 211 214 425 227 107.58 78 36.45 305 71.76 242 114.69 209 97.66 451 106.12
Baturiti II 94 94 188 93 98.94 99 105.32 192 102.13 97 103.19 90 95.74 187 99.47
10 Kediri Kediri I 286 289 575 294 102.80 0.00 294 51.13 288 100.70 306 105.88 594 103.30
Kediri II 96 96 192 95 98.96 0.00 95 49.48 90 93.75 85 88.54 175 91.15
Kediri III 92 94 186 103 111.96 0.00 103 55.38 94 102.17 97 103.19 191 102.69
JUMLAH (KAB/KOTA) 2411 2432 4843 2561 106.22 1993 81.95 4554 94.03 2509 104.06 2393 98.40 4902 101.22
Sumber: Bidang P2PL
L + P L P L + PNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH LAHIR HIDUP
L P
TABEL 43
CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
BAYI DIIMUNISASI
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4a CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Tabanan Tabanan I 163 164 327 180 110 157 96 337 103 178 109.2 159 96.951 337 103.06 194 119.02 140 85.366 334 102.14 194 119.02 140 85.366 334 102.14
Tabanan II 105 107 212 113 108 122 114 235 111 113 107.62 122 114.02 235 110.85 104 99.048 122 114.02 226 106.6 104 99.048 122 114.02 226 106.6
Tabanan III 148 140 288 130 88 130 93 260 90 134 90.541 126 90 260 90.278 128 86.486 132 94.286 260 90.278 128 86.486 132 94.286 260 90.278
2 Kerambitan Kerambitan I 103 103 206 121 117 118 115 239 116 118 114.56 121 117.48 239 116.02 110 106.8 101 98.058 211 102.43 110 106.8 101 98.058 211 102.43
Kerambitan II 101 102 203 112 111 90 88 202 100 111 109.9 91 89.216 202 99.507 112 110.89 97 95.098 209 102.96 112 110.89 97 95.098 209 102.96
3 Selemadeg Selemadeg 106 107 213 97 92 88 82 185 87 99 93.396 86 80.374 185 86.854 103 97.17 91 85.047 194 91.08 103 97.17 91 85.047 194 91.08
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 108 110 218 86 80 125 114 211 97 101 93.519 110 100 211 96.789 94 87.037 122 110.91 216 99.083 94 87.037 122 110.91 216 99.083
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 68 61 129 76 112 81 133 157 122 93 136.76 64 104.92 157 121.71 92 135.29 80 131.15 172 133.33 92 135.29 80 131.15 172 133.33
Selamdeg Timur II 32 33 65 41 128 29 88 70 108 41 128.13 29 87.879 70 107.69 38 118.75 29 87.879 67 103.08 38 118.75 29 87.879 67 103.08
6 Pupuan Pupuan I 150 145 295 166 111 153 106 319 108 155 103.33 164 113.1 319 108.14 161 107.33 161 111.03 322 109.15 161 107.33 161 111.03 322 109.15
Pupuan II 85 106 191 96 113 103 97 199 104 92 108.24 107 100.94 199 104.19 93 109.41 105 99.057 198 103.66 93 109.41 105 99.057 198 103.66
7 Penebel Penebel I 151 157 308 160 106 180 115 340 110 175 115.89 165 105.1 340 110.39 163 107.95 162 103.18 325 105.52 163 107.95 162 103.18 325 105.52
Penebel II 82 82 164 73 89 83 101 156 95 85 103.66 71 86.585 156 95.122 101 123.17 85 103.66 186 113.41 101 123.17 85 103.66 186 113.41
8 Marga Marga I 117 119 236 140 120 99 83 239 101 117 100 122 102.52 239 101.27 134 114.53 117 98.319 251 106.36 134 114.53 117 98.319 251 106.36
Marga II 113 109 222 109 96 117 107 226 102 126 111.5 100 91.743 226 101.8 120 106.19 99 90.826 219 98.649 120 106.19 99 90.826 219 98.649
9 Baturiti Baturiti I 211 214 425 235 111 186 87 421 99 223 105.69 198 92.523 421 99.059 243 115.17 192 89.72 435 102.35 243 115.17 192 89.72 435 102.35
Baturiti II 94 94 188 89 95 96 102 185 98 93 98.936 92 97.872 185 98.404 94 100 90 95.745 184 97.872 94 100 90 95.745 184 97.872
10 Kediri Kediri I 286 289 575 340 119 357 124 697 121 328 114.69 369 127.68 697 121.22 298 104.2 330 114.19 628 109.22 298 104.2 330 114.19 628 109.22
Kediri II 96 96 192 93 97 85 89 178 93 93 96.875 85 88.542 178 92.708 109 113.54 86 89.583 195 101.56 109 113.54 86 89.583 195 101.56
Kediri III 92 94 186 99 108 101 107 200 108 99 107.61 101 107.45 200 107.53 89 96.739 103 109.57 192 103.23 89 96.739 103 109.57 192 103.23
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,411 2,432 4,843 2,556 106 2,500 103 5,056 104 2,574 106.76 2,482 102.06 5,056 104.4 2,580 107.01 2,444 100.49 5,024 104.6 2,580 107.01 2,444 100.49 5,024 104.6
Sumber: Bidang P2PL
Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH BAYI
(SURVIVING INFANT)L P L + PL P L + PL + P L P L + P L P
TABEL 44
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
L P L+P SƷ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Tabanan Tabanan I 163 164 327 163 100 164 100 327 100 448 449 897 448 100 449 100 897 100 611 613 1,224 611 100 613 100 1,224 100
Tabanan II 105 107 212 105 100 107 100 212 100 472 450 922 472 100 450 100 922 100 577 557 1,134 577 100 557 100 1,134 100
Tabanan III 148 140 288 148 100 140 100 288 100 281 241 522 281 100 241 100 522 100 429 381 810 429 100 381 100 810 100
2 Kerambitan Kerambitan I 103 103 206 103 100 103 100 206 100 465 429 894 465 100 429 100 894 100 568 532 1,100 568 100 532 100 1,100 100
Kerambitan II 101 102 203 101 100 102 100 203 100 499 450 949 499 100 450 100 949 100 600 552 1,152 600 100 552 100 1,152 100
3 Selemadeg Selemadeg 106 107 213 106 100 107 100 213 100 393 385 778 393 100 385 100 778 100 499 492 991 499 100 492 100 991 100
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 108 110 218 108 100 110 100 218 100 471 471 942 471 100 471 100 942 100 579 581 1,160 579 100 581 100 1,160 100
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 68 61 129 68 100 61 100 129 100 380 310 690 380 100 310 100 690 100 448 371 819 448 100 371 100 819 100
Selamdeg Timur II 32 33 65 32 100 33 100 65 100 157 285 442 157 100 285 100 442 100 189 318 507 189 100 318 100 507 100
6 Pupuan Pupuan I 150 145 295 150 100 145 100 295 100 707 614 1,321 707 100 614 100 1,321 100 857 759 1,616 857 100 759 100 1,616 100
Pupuan II 85 106 191 85 100 106 100 191 100 415 389 804 415 100 389 100 804 100 500 495 995 500 100 495 100 995 100
7 Penebel Penebel I 151 157 308 151 100 157 100 308 100 677 607 1,284 677 100 607 100 1,284 100 828 764 1,592 828 100 764 100 1,592 100
Penebel II 82 82 164 82 100 82 100 164 100 395 384 779 395 100 384 100 779 100 477 466 943 477 100 466 100 943 100
8 Marga Marga I 117 119 236 117 100 119 100 236 100 562 510 1,072 562 100 510 100 1,072 100 679 629 1,308 679 100 629 100 1,308 100
Marga II 113 109 222 113 100 109 100 222 100 419 389 808 419 100 389 100 808 100 532 498 1,030 532 100 498 100 1,030 100
9 Baturiti Baturiti I 211 214 425 211 100 214 100 425 100 1,021 989 2,010 1,021 100 989 100 2,010 100 1,232 1,203 2,435 1,232 100 1,203 100 2,435 100
Baturiti II 94 94 188 94 100 94 100 188 100 509 501 1,010 509 100 501 100 1,010 100 603 595 1,198 603 100 595 100 1,198 100
10 Kediri Kediri I 286 289 575 286 100 289 100 575 100 1,015 985 2,000 1,013 99.8 985 100 1,998 99.90 1,301 1,274 2,575 1,299 99.85 1,274 100 2,573 99.92
Kediri II 96 96 192 96 100 96 100 192 100 420 366 786 420 100 366 100 786 100 516 462 978 516 100 462 100 978 100
Kediri III 92 94 186 92 100 94 100 186 100 439 456 895 439 100 456 100 895 100 531 550 1,081 531 100 550 100 1,081 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,411 2,432 4,843 2,411 100.00 2,432 100.00 4,843 100.00 10,145 9,660 19,805 10,143 99.98 9,660 100.00 19,803 99.99 12,556 12,092 24,648 12,554 99.98 12,092 100.00 24,646 99.99
Sumber: Bidang Binkesmas
Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun 96.94491
dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus
PLP
MENDAPAT VIT A
LL PL + P
MENDAPAT VIT AJUMLAH
MENDAPAT VIT ANO KECAMATAN PUSKESMAS
L + PJUMLAH BAYI JUMLAH
L + P
TABEL 45
JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+PJUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Tabanan Tabanan I 334 322 656 182 188 370 54.5 58.4 56.4 0.0 0.0 0 0.0
Tabanan II 249 242 491 203 196 399 81.5 81 81.3 0.0 0.0 0 0.0
Tabanan III 141 111 252 112 84 196 79.4 76 77.8 0.0 0.0 0 0.0
2 Kerambitan Kerambitan I 232 199 431 202 167 369 87.1 84 85.6 0 0.0 1 0.6 1 0.3
Kerambitan II 226 190 416 215 172 387 95.1 91 93.0 0.0 0.0 0 0.0
3 Selemadeg Selemadeg 219 209 428 167 167 334 76.3 80 78.0 0.0 0.0 0 0.0
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 207 208 415 188 187 375 90.8 90 90.4 0.0 0.0 0 0.0
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 185 180 365 167 146 313 90.3 81 85.8 0.0 0.0 0 0.0
Selamdeg Timur II 94 60 154 76 54 130 80.9 90 84.4 0.0 0.0 0 0.0
6 Pupuan Pupuan I 309 305 614 278 264 542 90.0 87 88.3 0.0 0.0 0 0.0
Pupuan II 197 220 417 169 171 340 85.8 78 81.5 0.0 0.0 0 0.0
7 Penebel Penebel I 312 294 606 297 280 577 95.2 95 95.2 3 1.0 1 0.4 4 0.7
Penebel II 190 183 373 166 158 324 87.4 86 86.9 0.0 0.0 0 0.0
8 Marga Marga I 277 260 537 215 206 421 77.6 79 78.4 1 0.5 0 0.0 1 0.2
Marga II 269 250 519 167 151 318 62.1 60 61.3 0.0 0.0 0 0.0
9 Baturiti Baturiti I 544 476 1,020 492 444 936 90.4 93 91.8 0.0 0.0 0 0.0
Baturiti II 256 245 501 228 217 445 89.1 89 88.8 0.0 0.0 0 0.0
10 Kediri Kediri I 571 602 1,173 432 447 879 75.7 74 74.9 1 0.2 1 0.2 2 0.2
Kediri II 226 184 410 178 144 322 78.8 78 78.5 2 1.1 0 0.0 2 0.6
Kediri III 263 259 522 215 222 437 81.7 86 83.7 0.0 0.0 0 0.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 5,301 4,999 10,300 4,349 4,065 8,414 82.0 81 81.7 7 0.2 3 0.1 10 0.1
Sumber: Bidang Binkesmas
BGM
JUMLAH (D) % (D/S) L P L+PNO KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)
JUMLAH BADUTA
DILAPORKAN (S)
DITIMBANG
TABEL 46
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Tabanan Tabanan I 674 606 1,280 671 99.6 633 104.5 1,304 101.9
Tabanan II 420 428 848 431 102.6 396 92.5 827 97.5
Tabanan III 327 276 603 289 88.4 246 89.1 535 88.7
2 Kerambitan Kerambitan I 413 411 824 305 73.8 333 81.0 638 77.4
Kerambitan II 404 408 812 366 90.6 325 79.7 691 85.1
3 Selemadeg Selemadeg 380 363 743 370 97.4 365 100.6 735 98.9
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 431 444 875 401 93.0 393 88.5 794 90.7
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 282 234 516 267 94.7 226 96.6 493 95.5
Selamdeg Timur II 271 288 559 166 61.3 173 60.1 339 60.6
6 Pupuan Pupuan I 675 589 1,264 625 92.6 526 89.3 1,151 91.1
Pupuan II 340 424 764 295 86.8 307 72.4 602 78.8
7 Penebel Penebel I 609 523 1,132 559 91.8 459 87.8 1,018 89.9
Penebel II 395 371 766 344 87.1 304 81.9 648 84.6
8 Marga Marga I 585 595 1,180 576 98.5 520 87.4 1,096 92.9
Marga II 452 436 888 491 108.6 444 101.8 935 105.3
9 Baturiti Baturiti I 839 862 1,701 959 114.3 852 98.8 1,811 106.5
Baturiti II 470 470 940 362 77.0 347 73.8 709 75.4
10 Kediri Kediri I 953 936 1,889 1,032 108.3 992 106.0 2,024 107.1
Kediri II 396 361 757 368 92.9 311 86.1 679 89.7
Kediri III 417 440 857 379 90.9 379 86.1 758 88.4
JUMLAH (KAB/KOTA) 9,733 9,465 19,198 9,256 95.1 8,531 90.1 17,787 92.7
Sumber: Bidang Binkesmas
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + P
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
TABEL 47
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Tabanan Tabanan I 275 269 1,600 448 449 897 54.2 58.0 56.1 9 2.0 12 2.7 21 2.3
Tabanan II 90 93 1,161 472 450 922 79.7 79 79.4 0 0.0 0 0.0 0 0.0
Tabanan III 342 311 756 281 241 522 69.6 68 69.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
2 Kerambitan Kerambitan I 113 119 1,047 465 429 894 85.5 85 85.4 2 0.4 4 0.9 6 0.7
Kerambitan II 126 101 1,015 499 450 949 93.4 94 93.5 3 0.6 0 0.0 3 0.3
3 Selemadeg Selemadeg 154 133 991 393 385 778 77.7 79 78.5 0 0.0 0 0.0 0 0.0
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 268 204 1,055 471 471 942 89.9 89 89.3 2 0.4 2 0.4 4 0.4
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 105 91 804 380 310 690 90.5 81 85.8 0 0.0 5 1.6 5 0.7
Selamdeg Timur II 48 42 346 157 285 442 80.1 190 127.7 0 0.0 0 0.0 0 0.0
6 Pupuan Pupuan I 180 143 1,570 707 614 1,321 84.6 84 84.1 8 1.1 6 1.0 14 1.1
Pupuan II 106 97 984 415 389 804 84.0 79 81.7 8 1.9 13 3.3 21 2.6
7 Penebel Penebel I 158 147 1,378 677 607 1,284 93.3 93 93.2 3 0.4 2 0.3 5 0.4
Penebel II 95 101 897 395 384 779 87.0 87 86.8 3 0.8 0 0.0 3 0.4
8 Marga Marga I 167 139 1,267 562 510 1,072 84.6 85 84.6 18 3.2 21 4.1 39 3.6
Marga II 132 111 1,199 419 389 808 68.0 67 67.4 0 0.0 0 0.0 0 0.0
9 Baturiti Baturiti I 317 268 2,237 1,021 989 2,010 87.3 93 89.9 4 0.4 6 0.6 10 0.5
Baturiti II 113 102 1,147 509 501 1,010 87.8 88 88.1 0 0.0 0 0.0 0 0.0
10 Kediri Kediri I 398 384 2,582 1,015 985 2,000 78.2 77 77.5 0 0.0 4 0.4 4 0.2
Kediri II 105 107 965 420 366 786 80.0 83 81.5 0 0.0 6 1.6 6 0.8
Kediri III 134 132 1,039 439 456 895 84.3 88 86.1 0 0.0 0 0.0 0 0.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,426 3,094 24,040 10,145 9,660 19,805 296.1 312 82.4 60 0.6 81 0.8 141 0.7
Sumber: Bidang Binkesmas
BGM
L P
DITIMBANG
JUMLAH (D) % (D/S)NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH BALITA DILAPORKAN
(S)
BALITA
L+P
TABEL 48
CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
KASUS BALITA GIZI BURUK
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Tabanan Tabanan I - - - - #DIV/0! - #VALUE! - #DIV/0!
Tabanan II - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
Tabanan III - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
2 Kerambitan Kerambitan I - - - - #DIV/0! - #VALUE! - #DIV/0!
Kerambitan II 1 1 2 1 100 1 100 2 100
3 Selemadeg Selemadeg - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 1 - 1 1 100 - #DIV/0! 1 100
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
Selamdeg Timur II - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
6 Pupuan Pupuan I - - - - #DIV/0! - #VALUE! - #DIV/0!
Pupuan II - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
7 Penebel Penebel I - 1 1 - #VALUE! 1 100 1 100
Penebel II - - - - #VALUE! - #DIV/0! #VALUE! #VALUE!
8 Marga Marga I - - - - #VALUE! - #DIV/0! - #DIV/0!
Marga II - - - - #VALUE! - #DIV/0! - #DIV/0!
9 Baturiti Baturiti I 1 - 1 1 100 - #VALUE! 1 100
Baturiti II - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
10 Kediri Kediri I - - - - #DIV/0! - #VALUE! - #DIV/0!
Kediri II 1 - 1 1 100 - #DIV/0! 1 100
Kediri III - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 4 2 6 4 100 2 100 6 100
Sumber: Bidang Binkesmas
P L + P
MENDAPAT PERAWATANNO KECAMATAN PUSKESMAS
LJUMLAH DITEMUKAN
TABEL 49
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Tabanan Tabanan I 275 269 544 275 100 269 100 544 100 24 24 100
Tabanan II 90 93 183 90 100 93 100 183 100 15 15 100
Tabanan III 342 311 653 342 100 311 100 653 100 15 15 100
2 Kerambitan Kerambitan I 113 119 232 113 100 119 100 232 100 17 17 100
Kerambitan II 126 101 227 126 100 101 100 227 100 15 15 100
3 Selemadeg Selemadeg 154 133 287 154 100 133 100 287 100 17 17 100
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 268 204 472 268 100 204 100 472 100 20 20 100
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 105 91 196 105 100 91 100 196 100 15 15 100
Selamdeg Timur II 48 42 90 48 100 42 100 90 100 5 5 100
6 Pupuan Pupuan I 180 143 323 180 100 143 100 323 100 17 17 100
Pupuan II 106 97 203 106 100 97 100 203 100 14 14 100
7 Penebel Penebel I 158 147 305 158 100 147 100 305 100 25 25 100
Penebel II 95 101 196 95 100 101 100 196 100 19 19 100
8 Marga Marga I 167 139 306 167 100 139 100 306 100 20 20 100
Marga II 132 111 243 132 100 111 100 243 100 14 14 100
9 Baturiti Baturiti I 317 268 585 317 100 268 100 585 100 23 23 100
Baturiti II 113 102 215 113 100 102 100 215 100 13 13 100
10 Kediri Kediri I 398 384 782 398 100 384 100 782 100 28 28 100
Kediri II 105 107 212 105 100 107 100 212 100 7 7 100
Kediri III 134 132 266 134 100 132 100 266 100 11 11 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,426 3,094 6,520 3,426 100 3,094 100 6,520 100 334 334 100
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 100 100 100
Sumber: Bidang Binkesmas
JUMLAH
MENDAPAT
PELAYANAN
KESEHATAN
(PENJARINGAN)
%
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
L P L + P
SD DAN SETINGKAT
TABEL 50
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
TUMPATAN GIGI TETAPPENCABUTAN GIGI
TETAP
RASIO TUMPATAN/
PENCABUTAN1 2 3 4 5 6
1 Tabanan Tabanan I 89 155 0.6
Tabanan II 80 98 0.8
Tabanan III 324 411 0.8
2 Kerambitan Kerambitan I 90 114 0.8
Kerambitan II 138 246 0.6
3 Selemadeg Selemadeg 65 118 0.6
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 27 140 0.2
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 158 57 2.8
Selamdeg Timur II 23 58 0.4
6 Pupuan Pupuan I 163 312 0.5
Pupuan II 63 403 0.2
7 Penebel Penebel I 347 338 1.0
Penebel II 102 285 0.4
8 Marga Marga I 86 142 0.6
Marga II 252 166 1.5
9 Baturiti Baturiti I 110 111 1.0
Baturiti II 267 268 1.0
10 Kediri Kediri I 182 268 0.7
Kediri II 15 42 0.4
Kediri III 299 155 1.9
JUMLAH (KAB/ KOTA) 2,880 3,887 0.7
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN
TABEL 51
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Tabanan Tabanan I 24 24 100 6 25.0 1,463 1,314 2,777 373 25.5 323 24.6 696 25.1 157 118 275 62 39.5 46 39.0 108 39.3
Tabanan II 14 14 100 14 100 758 682 1,440 500 66.0 478 70.1 978 67.9 136 150 286 126 92.6 110 73.3 236 82.5
Tabanan III 13 13 100 13 100.0 1,871 1,615 3,486 1,648 88.1 1,401 86.7 3,049 87.5 116 139 255 116 100.0 139 100.0 255 100.0
Kerambitan Kerambitan I 16 16 100 17 106 1,042 1,000 2,042 976 93.7 978 97.8 1,954 95.7 103 129 232 103 100.0 129 100.0 232 100.0
Kerambitan II 15 15 100 2 13.3 652 674 1,326 391 60.0 404 59.9 795 60.0 67 74 141 67 100.0 74 100.0 141 100.0
Selemadeg Selemadeg 17 17 100 3 17.6 857 813 1,670 601 70.1 601 73.9 1,202 72.0 229 266 495 191 83.4 224 84.2 415 83.8
Selemadeg Barat Selemadeg Barat 20 20 100 20 100 834 785 1,619 207 24.8 181 23.1 388 24.0 90 135 225 90 100.0 135 100.0 225 100.0
Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 15 15 100 15 100 111 139 250 111 100.0 139 100.0 250 100.0 111 139 250 52 46.8 40 28.8 92 36.8
Selamdeg Timur II 5 5 100 5 100 1,066 970 2,036 990 92.9 776 80.0 1,766 86.7 100 78 178 100 100.0 78 100.0 178 100.0
Pupuan Pupuan I 17 17 100 9 52.9 1,076 970 2,046 872 81.0 797 82.2 1,669 81.6 525 419 944 199 37.9 215 51.3 414 43.9
Pupuan II 14 14 100 5 35.7 1,362 1,453 2,815 1,139 83.6 1,056 72.7 2,195 78.0 421 530 951 421 100.0 530 100.0 951 100.0
Penebel Penebel I 25 25 100 2 8.0 1,069 962 2,031 323 30.2 296 30.8 619 30.5 115 110 225 83 72.2 79 71.8 162 72.0
Penebel II 19 19 100 19 100 856 756 1,612 698 81.5 758 100.3 1,456 90.3 362 439 801 240 66.3 287 65.4 527 65.8
Marga Marga I 20 20 100 5 25.0 1,063 873 1,936 881 82.9 827 94.7 1,708 88.2 274 232 506 272 99.3 206 88.8 478 94.5
Marga II 14 14 100 4 28.6 789 777 1,566 650 82.4 746 96.0 1,396 89.1 94 89 183 86 91.5 78 87.6 164 89.6
Baturiti Baturiti I 23 23 100 23 100 1,620 896 2,516 984 60.7 822 91.7 1,806 71.8 576 501 1,077 322 55.9 297 59.3 619 57.5
Baturiti II 13 13 100 13 100 2,045 1,965 4,010 2,028 99.2 1,882 95.8 3,910 97.5 703 634 1,337 703 100.0 634 100.0 1,337 100.0
Kediri Kediri I 28 28 100 7 25.0 2,499 2,311 4,810 909 36.4 790 34.2 1,699 35.3 436 218 654 352 80.7 110 50.5 462 70.6
Kediri II 7 7 100 7 100 693 587 1,280 400 57.7 345 58.8 745 58.2 132 85 217 15 11.4 11 12.9 26 12.0
Kediri III 11 11 100 11 100 985 1,056 2,041 956 97.1 1,058 100.2 2,014 98.7 477 512 989 387 81.1 404 78.9 791 80.0
JUMLAH (KAB/ KOTA) 330 330 100 200 60.6 22,711 20,598 43,309 15,637 68.9 14,658 71.2 30,295 70.0 5,224 4,997 10,221 3,987 76.3 3,826 76.6 7,813 76.4
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat
JUMLAH
SD/MI DGN
SIKAT GIGI
MASSAL
JUMLAH
SD/MI
MENDAPAT
YAN. GIGI
% %
MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN
JUMLAH MURID SD/MI
UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
JUMLAH
SD/MI
TABEL 52
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Tabanan Tabanan I 2,621 2,872 5,493 910 34.72 1,028 35.79 1,938 35.28
Tabanan II 1,503 1,648 3,151 1,040 69.19 1,047 63.53 2,087 66.23
Tabanan III 598 605 1,203 558 93.31 588 97.19 1,146 95.26
2 Kerambitan Kerambitan I 1,403 1,656 3,059 1,047 74.63 904 54.59 1,951 63.78
Kerambitan II 3,265 3,423 6,688 2,118 64.87 2,273 66.40 4,391 65.65
3 Selemadeg Selemadeg 1,335 1,400 2,735 554 41.50 698 49.86 1,252 45.78
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 1,484 1,704 3,188 929 62.60 951 55.81 1,880 58.97
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 1,353 1,444 2,797 393 29.05 447 30.96 840 30.03
Selamdeg Timur II 442 533 975 315 71.27 319 59.85 634 65.03
6 Pupuan Pupuan I 1,439 1,521 2,960 956 66.44 1,020 67.06 1,976 66.76
Pupuan II 770 769 1,539 568 73.77 444 57.74 1,012 65.76
7 Penebel Penebel I 2,295 2,644 4,939 1,221 53.20 1,216 45.99 2,437 49.34
Penebel II 1,690 2,105 3,795 705 41.72 1,027 48.79 1,732 45.64
8 Marga Marga I 1,831 2,055 3,886 1,075 58.71 1,214 59.08 2,289 58.90
Marga II 1,269 1,429 2,698 604 47.60 552 38.63 1,156 42.85
9 Baturiti Baturiti I 1,819 1,783 3,602 1,114 61.24 1,190 66.74 2,304 63.96
Baturiti II 1,221 1,357 2,578 444 36.36 424 31.25 868 33.67
10 Kediri Kediri I 2,033 2,231 4,264 1,104 54.30 972 43.57 2,076 48.69
Kediri II 916 875 1,791 510 55.68 395 45.14 905 50.53
Kediri III 1,603 1,602 3,205 791 49.34 598 37.33 1,389 43.34
JUMLAH (KAB/KOTA) 30,890 33,656 64,546 16,956 54.89 17,307 51.42 34,263 53.08
Sumber: Bidang Binkesmas
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 53
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
%
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8
1 Jaminan Kesehatan Nasional 51,475 52,489 103,964 23.93 24.06 23.99
1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 0 0.00 0.00 0.00
1.2 PBI APBD 0 0.00 0.00 0.00
1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 0 0.00 0.00 0.00
1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 0 0.00 0.00 0.00
1.5 Bukan pekerja (BP) 0 0.00 0.00 0.00
2 Jamkesda 155,921 154,260 310,181 72.49 70.70 71.59
3 Asuransi Swasta 0 0.00 0.00 0.00
4 Asuransi Perusahaan 0 0.00 0.00 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 207,396 206,749 414,145 96.42 94.75 95.58
Sumber: Bidang Binkesmas
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
NO JENIS JAMINAN KESEHATAN
PESERTA JAMINAN KESEHATAN
JUMLAH
TABEL 54
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Tabanan I 8,585 8,106 16,691 0 0 0 90 73 163
2 PuskesmasTabanan II 7,160 9,357 16,517 0 0 0 166 147 313
3 PuskesmasTabanan III 6,818 7,723 14,541 135 536 671 86 105 191
4 Puskesmas Kerambitan I 6,209 6,560 12,769 0 0 0 495 332 827
5 Puskesmas Kerambitan II 11,804 14,664 26,468 0 0 0 152 145 297
6 Puskesmas Selemadeg 9,205 7,814 17,019 183 266 449 114 129 243
7 Puskesmas Selemadeg Barat 4,990 5,247 10,237 0 0 0 368 239 607
8 Puskesmas Selemadeg Timur I 2,854 3,455 6,309 0 0 0 76 20 96
9 Puskesmas Selamdeg Timur II 3,620 4,478 8,098 0 0 0 109 91 200
10 Puskesmas Pupuan I 6,072 6,103 12,175 52 89 141 680 326 1,006
11 Puskesmas Pupuan II 4,831 4,164 8,995 0 0 0 73 42 115
12 Puskesmas Penebel I 13,895 16,278 30,173 0 0 0 325 303 628
13 Puskesmas Penebel II 11,381 15,321 26,702 0 0 0 208 187 395
14 Puskesmas Marga I 10,519 12,205 22,724 0 0 0 247 172 419
15 Puskesmas Marga II 6,100 6,061 12,161 0 0 0 113 66 179
16 Puskesmas Baturiti I 7,161 7,062 14,223 0 0 0 5 7 12
17 Puskesmas Baturiti II 8,520 9,002 17,522 18 53 71 87 51 138
18 Puskesmas Kediri I 9,748 10,599 20,347 0 0 0 533 176 709
19 Puskesmas Kediri II 3,921 4,292 8,213 0 0 13 5
20 Puskesmas Kediri III 4,067 4,352 8,419 0 0 0 17 11 28
SUB JUMLAH I 147,460 162,843 310,303 388 944 1,332 3,957 2,627 6,566
1 BRSU Tabanan 53,256 71,219 124,475 7,114 7,716 14,830 1,539 1,235 2,774
2 RSU Wisma Prasanthi 5,201 4,097 9,298 1,401 1,447 2,848 0 0 0
3 RSU Darma Kerti 12,856 9,941 22,797 987 1,130 2,117 0 0 0
4 RSU Kasih Ibu 14,569 13,952 28,521 1,978 2,037 4,015 0 0 0
5 RSU Bhakti Rahayu 3,989 3,985 7,974 756 747 1,503 0 0 0
6 RSU Darma Natha 201 124 325 854 663 1,517 0 0 0
7 RSU Bali Holistic 137 161 298 7 13 20 0 0 0
SUB JUMLAH II 90,209 103,479 193,688 13,097 13,753 26,850 1,539 1,235 2,774
1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
2 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
3 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
4 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
0 0 0
SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 237,669 266,322 503,991 13,485 14,697 28,182 5,496 3,862 9,340
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 215,100 218,200 433,300 215,100 218,200 433,300
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 110.5 122.1 116.3 6.3 6.7 6.5
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
TABEL 55
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 BRSU Tabanan 222 7,114 7,716 14,830 425 287 712 201 216 417 59.7 37.2 48.0 28.3 28.0 28.1
2 RSU Wisma Prasanthi 50 1,401 1,447 2,848 24 23 47 11 12 23 17.1 15.9 16.5 7.9 8.3 8.1
3 RSU Darma Kerti 24 952 1,162 2,114 4 6 10 1 4 5 4.2 5.2 4.7 1.1 3.4 2.4
4 RSU Kasih Ibu 64 1,978 2,037 4,015 33 28 61 12 17 29 16.7 13.7 15.2 6.1 8.3 7.2
5 RSU Bhakti Rahayu 50 857 643 1,500 - - - - - - - - - - - -
6 RSU Darma Natha 50 854 663 1,517 5 4 9 3 2 5 5.9 6.0 5.9 3.5 3.0 3.3
7 RSU Bali Holistic 50 7 13 20 - - - - - - - -
510 13,163 13,681 26,844 491 348 839 228 251 479 3.7 2.5 3.1 1.7 1.8 1.8
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
JUMLAH
TEMPAT TIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN/KOTA
GDR NDRPASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI
≥ 48 JAM DIRAWATNO NAMA RUMAH SAKITa
TABEL 56
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
NO NAMA RUMAH SAKITa JUMLAH
TEMPAT TIDUR
PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
JUMLAH HARI
PERAWATAN
JUMLAH LAMA
DIRAWATBOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 BRSU Tabanan 222 14,830 68,374 71,049 84.4 66.80 0.85 4.8
2 RSU Wisma Prasanthi 50 2,848 10,841 10,841 59.4 56.96 2.60 3.8
3 RSU Darma Kerti 24 2,114 6,962 7,441 79.5 88.08 0.85 3.5
4 RSU Kasih Ibu 64 4,015 17,192 14,525 73.6 62.73 1.54 3.6
5 RSU Bhakti Rahayu 50 1,500 5,717 2,860 31.3 30.00 8.36 1.9
6 RSU Darma Natha 50 1,517 6,068 4 33.2 30.34 8.03 0.0
7 RSU Bali Holistic 50 20 43 3 0.2 0.40 910.35 0.2
510 26844 115,197 106,723 61.9 52.64 2.6 3.98
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
KABUPATEN/KOTA
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
JUMLAHJUMLAH
DIPANTAU% DIPANTAU
JUMLAH
BER- PHBS % BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Tabanan Tabanan I 8,893 840 9.4 507 60.4
Tabanan II 6,166 1,260 20.4 1,076 85.4
Tabanan III 5,332 420 7.9 261 62.1
2 Kerambitan Kerambitan I 6,184 1,260 20.4 1,076 85.4
Kerambitan II 6,044 1,260 20.8 1,229 97.5
3 Selemadeg Selemadeg 6,427 3,210 49.9 2,365 73.7
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 3,394 1,756 51.7 1,404 80.0
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 5,435 687 12.6 523 76.1
Selamdeg Timur II 2,047 630 30.8 398 63.2
6 Pupuan Pupuan I 5,929 1,470 24.8 1,183 80.5
Pupuan II 4,962 1,470 29.6 965 65.6
7 Penebel Penebel I 9,187 500 5.4 400 80.0
Penebel II 7,286 210 2.9 138 65.7
8 Marga Marga I 6,975 2,100 30.1 1,367 65.1
Marga II 5,409 1,260 23.3 981 77.9
9 Baturiti Baturiti I 8,465 210 2.5 56 26.7
Baturiti II 10,900 1,260 11.6 315 25.0
10 Kediri Kediri I 19,067 1,260 6.6 894 71.0
Kediri II 3,867 840 21.7 564 67.1
Kediri III 5,210 1,050 20.2 925 88.1
JUMLAH (KAB/KOTA) 137,179 22,953 16.7 16,627 72.4
Sumber Bidang P2PL
RUMAH TANGGA
TABEL 57
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Tabanan Tabanan I 7571 7,485 98.86 86 86 100.00 50 58.14 7,535 99.52 99.52
Tabanan II 5653 4,825 85.35 828 155 18.72 103 66.45 4,928 87.17 98.09
Tabanan III 4989 1,456 29.18 3,533 800 22.64364563 646 80.75 2,102 42.13 97.18
2 Kerambitan Kerambitan I 6084 4,547 74.74 1,537 714 46.45 589 82.49 5,136 84.42 87.77
Kerambitan II 5852 3,994 68.250 1,858 50 2.69 32 64.00 4,026 68.80 87.65
3 Selemadeg Selemadeg 6541 4,941 75.54 1,600 824 51.50 800 97.09 5,741 87.77 87.17
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 7077 5,689 80.39 1,388 200 14.41 153 76.50 5,842 82.55 86.93
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 5435 5,265 96.87 170 114 67.06 17 14.91 5,282 97.18 86.35
Selamdeg Timur II 2000 1,426 71.30 574 147 25.6097561 137 93.20 1,563 78.15 84.42
6 Pupuan Pupuan I 6449 4,163 64.55 2,286 240 10.50 200 83.33 4,363 67.65 82.55
Pupuan II 4876 1,362 27.93 3,514 350 9.96 339 96.86 1,701 34.89 78.15
7 Penebel Penebel I 8278 7,065 85.35 1,213 1,142 94.14674361 83 7.27 7,148 86.35 76.62
Penebel II 7311 6,348 86.83 963 63 6.54 60 95.24 6,408 87.65 68.80
8 Marga Marga I 6707 3,834 57.16 2,873 95 3.31 90 94.74 3,924 58.51 67.65
Marga II 5558 3,609 64.93 1,949 65 3.34 20 30.77 3,629 65.29 65.29
9 Baturiti Baturiti I 8465 7,279 85.99 1,186 180 15.18 80 44.44 7,359 86.93 64.19
Baturiti II 5615 3,404 60.62 2,211 211 9.54 200 94.79 3,604 64.19 58.51
10 Kediri Kediri I 11209 6,500 57.99 4,709 4,725 100.34 4495 95.13 10,995 98.09 48.97
Kediri II 4051 2,928 72.28 1,123 278 24.76 176 63.31 3,104 76.62 42.13
Kediri III 5168 2,250 43.54 2,918 1,281 43.90 281 21.94 2,531 48.97 34.89
JUMLAH (KAB/KOTA) 124,889 88,370 70.76 36,519 11,720 32.09 8551 72.96 96,921 77.61
(36,441)
RUMAH DIBINA MEMENUHI
SYARAT
2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
SELURUH
RUMAH
Sumber: Bidang P2PL
TABEL 58
RUMAH MEMENUHI SYARAT
(RUMAH SEHAT)
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
RUMAH MEMENUHI SYARAT
(RUMAH SEHAT)
2013
JUMLAH
RUMAH YANG
BELUM
MEMENUHI
SYARAT
RUMAH DIBINA
TABEL 59
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 Tabanan Tabanan I 31,675 11 25 7 32 727 6770 689 6083 98 437 98 437 0 - - 0 14 179 14 179 0 0 0 4246 20500 4246 19652 26383 83.293
Tabanan II 21,633 25 305 21 260 680 2471 664 2458 0 - 0 0 - - 0 0 0 0 0 0 0 4820 17325 4820 18843 21561 99.67
Tabanan III 19,552 191 1000 96 550 18 72 9 39 80 320 74 297 0 - - 0 15 500 12 423 0 0 0 0 3641 16664 3641 17170 18479 94.51
2 Kerambitan Kerambitan I 19,263 333 1665 343 1665 - 0 0 0 - 0 0 - - 0 11 1100 11 1100 0 0 0 3717 17275 3717 17275 20040 104.03
Kerambitan II 19,257 892 3568 3485 118 472 450 0 - 0 0 - - 0 10 40 30 0 0 0 2974 11896 11896 15861 82.36
3 Selemadeg Selemadeg 19,520 376 2192 314 1466 - 0 0 0 0 - 0 0 0 - - 0 0 0 0 0 0 0 21 18311 18 16977 18443 94.48
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 19,200 9 30 30 - 0 0 0 - 0 0 - - 0 0 0 0 0 0 0 1171 22199 22199 22229 115.78
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 15,651 263 1074 240 907 138 360 138 360 55 255 55 255 0 - - 0 2 1689 2 1689 0 0 0 3855 14081 3855 14081 17292 110.48
Selamdeg Timur II 5,729 69 292 38 225 - 0 0 0 - 0 0 - - 0 170 785 170 785 0 0 0 1389 5052 1389 4410 5420 94.61
6 Pupuan Pupuan I 22,348 28 180 0 - 0 0 0 - 0 0 - - 0 12 2505 0 0 0 0 16 15659 16 16657 16657 74.53
Pupuan II 16,482 - 0 0 - 0 0 0 - 0 0 - - 0 0 0 0 0 0 0 3464 18468 18468 18468 112.05
7 Penebel Penebel I 25,243 - 0 0 - 0 0 0 - 0 0 - - 0 2 244 2 244 0 0 0 36 16840 31 14805 15049 59.62
Penebel II 19,277 291 1375 280 1327 0 0 - 0 0 - - 0 3 234 3 234 0 0 0 489 20558 489 20561 22122 114.76
8 Marga Marga I 23,738 28 115 102 - 0 0 0 - 0 0 - - 0 0 0 0 0 0 0 3806 15224 15224 15326 64.56
Marga II 17,542 1,383 4406 1300 4002 - 0 0 45 208 45 208 0 - - 0 10 20 4 10 0 0 0 2899 14206 2899 14206 18426 105.04
9 Baturiti Baturiti I 29,902 - 0 0 - 0 0 0 - 0 0 - - 0 0 0 0 22 202 22 202 8000 32138 8022 32138 32340 108.15
Baturiti II 17,708 - 0 0 - 0 0 0 - 0 0 - - 0 0 0 0 0 0 0 1220 19228 1220 19228 19228 108.58
10 Kediri Kediri I 51,835 2,800 11114 180 720 - 0 0 440 1,704 86 344 0 - - 0 80 322 6 24 0 0 0 7857 31450 7857 31450 32538 62.77
Kediri II 16,793 1,525 7103 1525 7103 - 0 0 0 - 0 0 - - 0 0 0 0 0 0 0 1681 7788 1681 7788 14891 88.67
Kediri III 20,952 2,387 9805 9805 - 0 0 16 80 80 6 - - 0 25 1988 1988 0 0 0 2406 3182 3182 15055 71.85
JUMLAH (KAB/KOTA) 433,300 ##### 44249 4344 31679 1681 10145 1500 9390 734 3004 358 1621 6 0 0 0 354 9606 224 6706 22 202 22 202 57708 338044 43901 336210 385808 89.039
Sumber: Bidang P2PL
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MEMENUHI
SYARAT
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
JU
MLA
H S
AR
AN
A MEMENUHI
SYARAT
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H S
AR
AN
A
JU
MLA
H S
AR
AN
A MEMENUHI
SYARAT
MATA AIR TERLINDUNG
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINAL AIR
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
NOMEMENUHI
SYARAT
MEMENUHI
SYARAT
KECAMATAN PUSKESMASPENDUDU
K
JU
MLA
H S
AR
AN
A
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H S
AR
AN
A
PENDUDUK
DENGAN AKSES
BERKELANJUTAN
TERHADAP AIR
MINUM LAYAK
JU
MLA
H
%
BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H S
AR
AN
A MEMENUHI
SYARAT
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H S
AR
AN
A MEMENUHI
SYARAT
TABEL 60
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7
1 Tabanan Tabanan I 6 0 0 #DIV/0!
Tabanan II 1 0 0 #DIV/0!
Tabanan III 4 0 0 #DIV/0!
2 Kerambitan Kerambitan I 0 0 0 #DIV/0!
Kerambitan II 1 0 0 #DIV/0!
3 Selemadeg Selemadeg 1 0 0 #DIV/0!
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 1 0 0 #DIV/0!
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 1 0 0 #DIV/0!
Selamdeg Timur II 1 0 0 #DIV/0!
6 Pupuan Pupuan I 1 0 0 #DIV/0!
Pupuan II 7 0 0 #DIV/0!
7 Penebel Penebel I 14 7 6 85.71
Penebel II 27 0 0 #DIV/0!
8 Marga Marga I 1 0 0 #DIV/0!
Marga II 4 4 2 50
9 Baturiti Baturiti I 7 0 0 #DIV/0!
Baturiti II 5 0 0 #DIV/0!
10 Kediri Kediri I 1 0 0 #DIV/0!
Kediri II 1 0 0 #DIV/0!
Kediri III 1 0 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 85 11 8 72.73
Sumber: ………………… (sebutkan)
MEMENUHI SYARAT
(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)NO KECAMATAN
JUMLAH
PENYELENGGARA
AIR MINUM
PUSKESMAS
PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
JUMLAH SAMPEL
DIPERIKSA
TABEL 61
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Tabanan Tabanan I 31675 4 315 4 315 100 5,945 24,024 5,945 24,024 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 24339 76.8
Tabanan II 21633 - - - - #DIV/0! 5,745 19,685 5,745 19,685 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 19685 91.0
Tabanan III 19552 - - - - #DIV/0! 3,866 18,540 3,866 18,540 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 18540 94.8
2 Kerambitan Kerambitan I 19263 - - - - #DIV/0! 5,566 19,562 5,566 19,562 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 19263 100.0
Kerambitan II 19257 - - - - #DIV/0! 5,284 17,400 5,284 17,400 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 17400 90.4
3 Selemadeg Selemadeg 19520 - - - - #DIV/0! 3,650 15,376 3,650 15,376 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 15376 78.8
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 19200 - - - - #DIV/0! 5,741 22,199 5,741 22,199 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 19200 100.0
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 15651 - - - - #DIV/0! 4,208 17,524 4,208 17,524 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 15651 100.0
Selamdeg Timur II 5729 - - - - #DIV/0! 1,939 5,665 1,939 5,665 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 5665 98.9
6 Pupuan Pupuan I 22348 - - - - #DIV/0! 5,288 22,735 5,288 22,735 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 22348 100.0
Pupuan II 16482 - - - - #DIV/0! 4,578 17,023 4,578 17,023 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 16482 100.0
7 Penebel Penebel I 25243 #DIV/0! 5,404 21,912 5,404 21,912 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 21912 86.8
Penebel II 19277 - - - - #DIV/0! 7,111 22,015 7,111 22,015 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 19277 100.0
8 Marga Marga I 23738 - - - - #DIV/0! 5,893 23,572 5,893 23,572 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 23572 99.3
Marga II 17542 - - - - #DIV/0! 4,116 18,263 4,116 18,263 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 17542 100.0
9 Baturiti Baturiti I 29902 - - - - #DIV/0! 6,772 31,699 6,772 31,699 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 29902 100.0
Baturiti II 17708 - - - - #DIV/0! 4,793 4,520 4,793 4,520 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 4520 25.5
10 Kediri Kediri I 51835 - - - - #DIV/0! 12,030 44,590 12,030 44,590 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 44590 86.0
Kediri II 16793 - - - - #DIV/0! 3,050 7,823 3,050 7,823 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 7823 46.6
Kediri III 20952 - - - - #DIV/0! 4,631 17,200 4,631 17,200 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 17200 82.1
JUMLAH (KAB/KOTA) 433,300 4 315 4 315 100 ###### ###### ###### 391,327 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 380,287 87.8
Sumber: Bidang P2PL
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA MEMENUHI SYARAT
PENDUDUK
DENGAN AKSES
SANITASI LAYAK
(JAMBAN SEHAT)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JENIS SARANA JAMBAN
LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK MEMENUHI SYARAT
JU
ML
AH
SA
RA
NA
KOMUNAL
MEMENUHI SYARAT
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
MEMENUHI SYARAT
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
TABEL 62
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Tabanan Tabanan I 4 1 25 0 0 - 0
Tabanan II 6 3 50.0 0.0 0 - 0
Tabanan III 2 1 50.0 0.0 0 - 0
2 Kerambitan Kerambitan I 7 1 14.3 0.0 0 - 0
Kerambitan II 8 1 12.5 0.0 0 - 0
3 Selemadeg Selemadeg 10 7 70.0 0.0 0 - 0
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 11 1 9.1 0.0 0 - 0
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 7 2 28.6 0.0 0 - 0
Selamdeg Timur II 3 2 66.7 0.0 0 - 0
6 Pupuan Pupuan I 7 7 100.0 0.0 0 - 0
Pupuan II 7 6 85.7 0.0 0 - 0
7 Penebel Penebel I 9 8 88.9 0.0 0 - 0
Penebel II 9 4 44.4 0.0 0 - 0
8 Marga Marga I 10 - 0.0 0.0 0 - 0
Marga II 6 6 100.0 0.0 0 - 0
9 Baturiti Baturiti I 7 - 0.0 0.0 0 - 0
Baturiti II 5 1 20.0 0.0 0 - 0
10 Kediri Kediri I 6 - 0.0 0.0 0 - 0
Kediri II 4 2 50.0 0.0 0 - 0
Kediri III 5 - 0.0 0.0 0 - 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 133 53 39.8 0 0 0
Sumber: Bidang P2PL
PUSKESMASJUMLAH DESA/
KELURAHAN
DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
KECAMATAN DESA STBMNO DESA MELAKSANAKAN
STBM
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
DESA STOP BABS
(SBS)
TABEL 63
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
SD
SL
TP
SL
TA
PU
SK
ES
MA
S
RU
MA
H
SA
KIT
UM
UM
BIN
TA
NG
NO
N
BIN
TA
NG
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Tabanan Tabanan I 23 1 1 1 3 - 2 31 23 100.0 1 100.0 1 100 1 100 3 100 0 #DIV/0! 2 100 31 100
Tabanan II 14 1 - 7 1 - - 23 14 100.0 1 100.0 - #DIV/0! 7 100 1 100 0 #DIV/0! - #DIV/0! 23 100
Tabanan III 15 6 9 1 2 - 3 36 15 100.0 6 100.0 9 100 1 100 2 100 0 #DIV/0! 3 100 36 100
2 Kerambitan Kerambitan I 17 3 2 8 - - - 30 17 100.0 3 100.0 2 100 8 100 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 30 100
Kerambitan II 14 1 1 6 - 1 - 23 8 57.1 1 100.0 1 100 6 100 - #DIV/0! 1 100 - #DIV/0! 17 73.9
3 Selemadeg Selemadeg 17 2 2 0 - - - 21 17 100.0 1 50.0 2 100 0 #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 20 95.2
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 20 2 - 8 - - 2 32 20 100.0 2 100.0 - #DIV/0! 8 100 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - - 30 93.8
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 15 2 1 1 - - - 19 12 80.0 2 100.0 1 100 1 100 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 16 84.2
Selamdeg Timur II 5 1 - 4 - - 3 13 5 100.0 1 100.0 - #DIV/0! 4 100 - #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 67 12 92.30769
6 Pupuan Pupuan I 17 4 1 6 1 - - 29 17 100.0 4 100.0 1 100 6 100 1 100 0 #DIV/0! - #DIV/0! 29 100
Pupuan II 14 2 - 1 - - - 17 14 100.0 2 100.0 - #DIV/0! 1 100 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 17 100
7 Penebel Penebel I 25 2 1 10 1 - 6 45 20 80.0 2 100.0 1 100 10 100 1 100 0 #DIV/0! 6 100 40 88.9
Penebel II 19 1 - 1 - - - 21 19 100.0 1 100.0 - #DIV/0! 1 100 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 21 100
8 Marga Marga I 21 2 1 3 - - - 27 15 71.4 1 50.0 1 100 3 100 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 20 74.1
Marga II 14 2 - 5 1 - 2 24 14 100.0 2 100.0 - #DIV/0! 5 100 - - 0 #DIV/0! 2 100 23 95.8
9 Baturiti Baturiti I 23 5 - 1 - - 6 35 23 100.0 5 100.0 - #DIV/0! 1 100 - #DIV/0! 0 #DIV/0! 6 100 35 100
Baturiti II 13 1 1 1 - - - 16 11 84.6 1 100.0 1 100 1 100 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 14 87.5
10 Kediri Kediri I 28 2 3 1 1 - - 35 28 100.0 1 50.0 3 100 1 100 1 100 0 #DIV/0! - #DIV/0! 34 97.1
Kediri II 7 1 - 5 - - - 13 7 100.0 1 100.0 - #DIV/0! 5 100 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 13 100
Kediri III 11 1 - 1 1 1 15 11 100.0 1 100.0 - #DIV/0! 1 100 - #DIV/0! 1 100 1 100 15 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 332 42 23 71 10 2 25 505 310 93.4 39 92.9 23 100 71 100 9 90.0 2 100 22 88 476 94.26
Sumber: Bidang P2PL
YANG ADA
JU
ML
AH
TT
U
SARANA
KESEHATANHOTEL
SLTP SLTA
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TEMPAT-TEMPAT UMUM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
SARANA PENDIDIKANTEMPAT-TEMPAT
UMUM
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
SARANA KESEHATAN
PUSKESMASRUMAH SAKIT
UMUM
HOTELSARANA PENDIDIKAN
SD BINTANG NON BINTANG
TABEL 64
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
JASA BOGA
RUMAH
MAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIR
MINUM
(DAM)
MAKANAN
JAJANANTOTAL % JASA BOGA
RUMAH
MAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIR
MINUM
(DAM)
MAKANAN
JAJANANTOTAL %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Tabanan Tabanan I 84 0 0 5 0 5 5.95 0 5 6 68 79 94.05
Tabanan II 150 2 1 4 117 124 82.67 0 0 0 26 26 17.33
Tabanan III 107 3 0 1 0 4 3.74 23 15 8 57 103 96.26
2 Kerambitan Kerambitan I 263 1 5 1 243 250 95.06 0 0 0 13 13 4.94
Kerambitan II 8 3 2 1 0 6 75.00 0 0 0 2 2 25.00
3 Selemadeg Selemadeg 8 0 1 3 1 5 62.50 0 0 0 3 3 37.50
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 8 2 1 1 2 6 75.00 0 0 0 2 2 25.00
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 264 0 2 0 160 162 61.36 0 0 0 102 102 38.64
Selamdeg Timur II 113 4 0 0 101 105 92.92 0 0 0 8 8 7.08
6 Pupuan Pupuan I 238 0 0 0 0 0 0.00 0 3 2 233 238 100
Pupuan II 81 0 3 0 0 3 3.70 0 0 0 78 78 96.30
7 Penebel Penebel I 84 3 9 2 44 58 69.05 0 1 0 25 26 30.95
Penebel II 322 1 5 2 130 138 42.86 0 0 0 184 184 57.14
8 Marga Marga I 178 0 0 0 3 3 1.69 0 0 0 175 175 98.31
Marga II 31 1 3 1 21 26 83.87 0 0 0 5 5 16.13
9 Baturiti Baturiti I 168 1 35 1 4 41 24.40 0 3 0 124 127 75.60
Baturiti II 33 0 6 1 0 7 21.21 0 2 0 24 26 78.79
10 Kediri Kediri I 635 4 9 5 545 563 88.66 0 0 0 72 72 11.34
Kediri II 179 0 0 0 121 121 67.60 0 0 0 58 58 32.40
Kediri III 15 2 4 1 2 9 60.00 0 0 0 6 6 40.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,969 27 86 29 1494 1636 55.10 23 29 16 1265 1333 44.90
Sumber: Bidang P2PL
KECAMATAN
TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI
NO PUSKESMASJUMLAH
TPM
TABEL 65
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
JA
SA
BO
GA
RU
MA
H M
AK
AN
/
RE
ST
OR
AN
DE
PO
T A
IR
MIN
UM
(D
AM
)
MA
KA
NA
N
JA
JA
NA
N
TO
TA
L
JA
SA
BO
GA
RU
MA
H M
AK
AN
/
RE
ST
OR
AN
DE
PO
T A
IR
MIN
UM
(D
AM
)
MA
KA
NA
N
JA
JA
NA
N
TO
TA
L
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Tabanan Tabanan I 79 0 3 4 29 36 45.57 5 5 0 0 0 5 100
Tabanan II 26 0 0 0 19 19 73.08 124 124 0 0 0 124 100
Tabanan III 103 4 6 5 7 22 21.36 4 4 0 0 0 4 100
2 Kerambitan Kerambitan I 13 0 0 0 5 5 38.46 250 250 0 0 0 250 100
Kerambitan II 2 0 0 0 2 2 100 6 6 0 0 0 6 100
3 Selemadeg Selemadeg 3 0 0 0 1 1 33.33 5 5 0 0 0 5 100
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 2 0 0 0 2 2 100.00 6 6 0 0 0 6 100
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 102 0 0 0 20 20 19.61 162 162 0 0 0 162 100
Selamdeg Timur II 8 4 0 0 2 6 75.00 105 105 0 0 0 105 100
6 Pupuan Pupuan I 238 0 3 2 15 20 8.40 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
Pupuan II 78 0 0 0 23 23 29.49 3 3 0 0 0 3 100
7 Penebel Penebel I 26 0 1 0 14 15 57.69 58 58 0 0 0 58 100
Penebel II 184 0 0 0 25 25 13.59 138 138 0 0 0 138 100
8 Marga Marga I 175 0 0 0 65 65 37.14 3 3 0 0 0 3 100
Marga II 5 0 0 0 2 2 40.00 26 26 0 0 0 26 100
9 Baturiti Baturiti I 127 0 0 0 26 26 20.47 41 41 0 0 0 41 100
Baturiti II 26 0 0 0 2 2 7.69 7 7 0 0 0 7 100
10 Kediri Kediri I 72 0 9 5 25 39 54.17 563 563 0 0 0 563 100
Kediri II 58 0 0 0 23 23 39.66 121 121 0 0 0 121 100
Kediri III 6 0 0 0 2 2 33.33 9 9 0 0 0 9 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 1333 8 22 16 309 355 26.63 1636 1636 0 0 0 1636 100
Sumber: Bidang P2PL
PE
RS
EN
TA
SE
TP
M
DIB
INA
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK
JU
MLA
H T
PM
ME
ME
NU
HI
SY
AR
AT
HIG
IEN
E S
AN
ITA
SI
NO KECAMATAN
JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK
JU
MLA
H T
PM
TID
AK
ME
ME
NU
HI
SY
AR
AT
PUSKESMAS
PE
RS
EN
TA
SE
TP
M
DIU
JI P
ET
IK
TABEL 66
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8
1 Alopurinol tablet 100 mg tablet 37,596 23,800 18,800 42,600 113.31
2 Aminofilin tablet 200 mg tablet 46,097 21,400 46,700 68,100 147.73
3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet 134 138 527 665 496.27
4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 3,548 2,000 1,900 3,900 109.92
5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul - #DIV/0!
6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 977,972 569,700 506,400 1,076,100 110.03
7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 17,952 6,870 13,080 19,950 111.13
8 Metampiron tablet 500 mg tablet 30,878 65,200 65,200 211.15
9 Metampiron injeksi 250 mg ampul - #DIV/0!
10 Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium
Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
tablet 632,613 382,300 342,700 725,000 114.60
11 Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g +
polimiksin 10.000 IU/g
tube 4,583 537 1,875 2,412 52.63
12 Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg +
Heksaklorofen 250 mg
supp 2,223 -
13 Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam
Salisilat 3%
pot 411 144 672 816 198.54
14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet 4,860 2,700 2,600 5,300 109.05
15 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg +
Levodopa 250 mg
tablet - #DIV/0!
16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial 622 -
17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 366,942 454,500 278,500 733,000 199.76
18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet 4,454 4,100 11,600 15,700 352.49
19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet 1,500 9,800 9,800 653.33
20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet - #DIV/0!
21 Atropin tetes mata 0,5% botol - #DIV/0!
22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul - #DIV/0!
23 Betametason krim 0,1 % krim 8,253 4,069 4,975 9,044 109.58
24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul 18,428 4,725 16,675 21,400 116.13
25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 708,480 399,400 663,000 1,062,400 149.95
26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol - #DIV/0!
27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol 11,841 2,600 2,600 21.96
28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet 123,147 22,500 22,500 18.27
29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul 957 32 393 425 44.41
30 Diazepam tablet 2 mg tablet 36,625 22,000 48,000 70,000 191.13
31 Diazepam tablet 5 mg tablet - #DIV/0!
32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul 14,972 9,330 19,620 28,950 193.36
33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet 9,275 5,100 6,200 11,300 121.83
34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet 39,009 1,250 1,250 3.20
35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet - #DIV/0!
36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul 866 211 339 550 63.51
37 Etakridin larutan 0,1% botol 492 259 192 451 91.67
38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul - #DIV/0!
39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul 510 24 534 558 109.41
40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet 197,913 130,500 130,500 65.94
41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet - #DIV/0!
42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet - #DIV/0!
43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol 375 400 400 106.67
44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul 1,413 335 205 540 38.22
45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet 4,743 1,600 9,000 10,600 223.49
46 Furosemid tablet 40 mg tablet 20,499 9,300 13,200 22,500 109.76
47 Gameksan lotion 1 % botol - #DIV/0!
48 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium
klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g
sach 32,751 18,650 43,150 61,800 188.70
49 Gentian Violet Larutan 1 % botol - #DIV/0!
50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet 90,332 58,257 128,300 186,557 206.52
51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet 299,867 161,000 3,000 164,000 54.69
52 Gliserin botol - #DIV/0!
53 Glukosa larutan infus 5% botol 776 374 487 861 110.95
54 Glukosa larutan infus 10% botol 1,052 30 519 549 52.19
55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul - #DIV/0!
56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet 11,862 6,000 7,100 13,100 110.44
57 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet 2,120 1,900 400 2,300 108.49
58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet 2,333 1,500 6,000 7,500 321.47
59 Haloperidol tablet 5 mg tablet 2,991 3,300 - 3,300 110.33
60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet 30,482 116,000 34,000 150,000 492.09
61 Hidrkortison krim 2,5% tube 11,040 6,480 6,480 58.70
62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet 77,585 138,300 138,300 178.26
63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 245,669 131,700 222,800 354,500 144.30
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet 1,323 1,100 3,200 4,300 325.02
65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 97,611 86,000 284,000 370,000 379.06
66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet 16,086 22,000 132,900 154,900 962.95
67 Kaptopril tablet 25 mg tablet 361,428 329,700 493,600 823,300 227.79
68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet 9,096 7,400 7,400 81.35
69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial - #DIV/0!
70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul - #DIV/0!
71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul 15,941 3,000 29,500 32,500 203.88
72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol 3,716 5,232 5,232 140.80
73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet 652,361 424,200 118,900 543,100 83.25
74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul - #DIV/0!
75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul - #DIV/0!
76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 1,000 - 5,000 5,000 500.00
77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet 8,085 3,800 49,300 53,100 656.77
78 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg +
Sulfadoxin 500 mg
tablet - #DIV/0!
79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg
+ Trimetoprim 40 mg/ 5 ml
botol 10,209 6,310 5,050 11,360 111.27
80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi :
Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg
tablet 127,401 92,000 555,000 647,000 507.85
81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi :
Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg
tablet - #DIV/0!
82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet - #DIV/0!
83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul - #DIV/0!
84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 12,351 8,190 18,060 26,250 212.53
85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial - #DIV/0!
86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial - #DIV/0!
87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach - #DIV/0!
88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol - #DIV/0!
89 Mebendazol tablet 100 mg tablet - #DIV/0!
90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125
mg
tablet 14,549 5,300 13,200 18,500 127.16
91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul 792 392 1,705 2,097 264.77
92 Metronidazol tablet 250 mg tablet 10,431 4,900 52,700 57,600 552.20
93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet - #DIV/0!
94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol - #DIV/0!
95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol 1,788 1,392 3,017 4,409 246.59
96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul - #DIV/0!
97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet - #DIV/0!
98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet 5,277 2,620 5,340 7,960 150.84
99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol 10,061 - -
100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube 3,639 2,851 1,900 4,751 130.56
101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial - #DIV/0!
102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul 1,505 6,000 150 6,150 408.64
103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 22,248 14,616 19,320 33,936 152.54
104 Paracetamol tablet 100 mg tablet 14,722 -
105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 1,190,843 905,300 834,400 1,739,700 146.09
106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol - #DIV/0!
107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet - #DIV/0!
108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 233,315 124,000 47,000 171,000 73.29
109 Povidon Iodida larutan 10 % botol 842 176 772 948 112.59
110 Povidon Iodida larutan 10 % botol 485 1,020 1,192 2,212 456.08
111 Prednison tablet 5 mg tablet 153,393 83,500 83,500 54.44
112 Primakuin tablet 15 mg tablet - #DIV/0!
113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet 2,348 1,600 7,000 8,600 366.27
114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet 783 300 5,900 6,200 791.83
115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet 510 -
116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet 233 100 400 500 214.59
117 Ringer Laktat larutan infus botol 6,360 6,272 5,370 11,642 183.05
118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap
4%
tube 918 537 537 58.50
119 Salisil bedak 2% kotak 5,589 1,175 4,425 5,600 100.20
120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial 54 43 43 79.63
121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial - #DIV/0!
122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial - #DIV/0!
123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul 1,077 165 1,235 1,400 129.99
124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial - #DIV/0!
125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul 38,763 17,800 25,200 43,000 110.93
126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol 1,548 1,424 1,424 91.99
127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol - #DIV/0!
128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul 23,961 4,000 4,000 16.69
129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul 36,737 21,200 37,500 58,700 159.78
130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul 1,046 510 480 990 94.65
131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 352,860 310,000 43,000 353,000 100.04
132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul - #DIV/0!
133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet 14,231 13,400 31,300 44,700 314.10
134 Vaksin Rabies Vero vial - #DIV/0!
135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 453,960 3,025,000 71,000 3,096,000 682.00
VAKSIN -
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
136 BCG vial 3,686 2,065 186 2,251 61.07
137 T T vial - 659 171 830 #DIV/0!
138 D T vial 2,640 867 105 972 36.82
139 CAMPAK 10 Dosis vial 1,181 3,732 101 3,833 324.56
140 POLIO 10 Dosis vial 5,012 3,865 178 4,043 80.67
141 DPT-HB vial 6,002 4,623 152 4,775 79.56
142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial 6,219 4,737 143 4,880 78.47
143 POLIO 20 Dosis vial 8,177 - - -
144 CAMPAK 20 Dosis vial - - - #DIV/0!
Sumber: Bidang Penunjang Pelayanan Medis
TABEL 67
JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA
1 2 3 4 5 6 7 8
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 6
2 RUMAH SAKIT KHUSUS
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 5
- JUMLAH TEMPAT TIDUR 87
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 15
3 PUSKESMAS KELILING 33
4 PUSKESMAS PEMBANTU 78
1 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 0
2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 0 1 0 4
3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 0
4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 133
5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 11
6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 1
7 UNIT TRANSFUSI DARAH 1
1 INDUSTRI FARMASI
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0
3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 1
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN
5 PEDAGANG BESAR FARMASI
6 APOTEK 0 0 0 0 0 54
7 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 19
8 PENYALUR ALAT KESEHATAN
Sumber: Bidang Penunjang Pelayanan Medis
SARANA PELAYANAN LAIN
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
NO FASILITAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
PEMILIKAN/PENGELOLA
JUMLAH
9
7
-
5
87
15
33
78
-
5
-
133
11
1
1
-
-
1
-
-
54
19
-
SARANA PELAYANAN LAIN
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
TABEL 68
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH %
1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 7 0 -
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 7 0 -
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat
PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
TABEL 69
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Tabanan Tabanan I 7 19.44 17 47.22 12 33.33 0 0.00 36 12 33.33
Tabanan II 0 0.00 0 0.00 32 100 0 0.00 32 32 100
Tabanan III 0 0.00 0 0.00 18 100 0 0.00 18 18 100
2 Kerambitan Kerambitan I 0 0.00 0 0.00 44 100 0 0.00 44 44 100
Kerambitan II 0 0.00 0 0.00 46 100 0 0.00 46 46 100
3 Selemadeg Selemadeg 0 0.00 0 0.00 50 100 0 0.00 50 50 100
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 0 0.00 0 0.00 21 100 0 0.00 21 21 100
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0.00 0 0.00 60 100 0 0.00 60 60 100
Selamdeg Timur II 0 0.00 0 0.00 72 100 0 0.00 72 72 100
6 Pupuan Pupuan I 0 0.00 0 0.00 69 95.83 0 0.00 69 69 100
Pupuan II 0 0.00 0 0.00 61 84.72 0 0.00 61 61 100
7 Penebel Penebel I 6 8.33 30 41.67 6 8.33 0 0.00 42 6 14.29
Penebel II 0 0.00 1 1.39 29 40.28 0 0.00 30 29 96.67
8 Marga Marga I 0 0.00 40 55.56 0 0.00 0 0.00 40 0 0.00
Marga II 8 11.11 17 23.61 0 0.00 0 0.00 25 0 0.00
9 Baturiti Baturiti I 0 0.00 40 55.56 2 2.78 0 0.00 42 2 4.76
Baturiti II 0 0.00 3 4.17 26 36.11 0 0.00 29 26 89.66
10 Kediri Kediri I 0 0.00 3 4.17 49 68.06 1 1.39 53 50 94.34
Kediri II 0 0.00 3 4.17 23 31.94 0 0.00 26 23 88.46
Kediri III 0 0.00 0 0.00 32 44.44 0 0.00 32 32 100
21 2.54 154 18.60 652 78.74 1 0.12 828 653 78.86
3
Sumber: Bidang Binkesmas
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MADYA PURNAMA MANDIRIPOSYANDU AKTIF
NO KECAMATAN PUSKESMAS
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
JUMLAH
JUMLAH (KAB/KOTA)
STRATA POSYANDU
PRATAMA
TABEL 70
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
POSKESDES POLINDES POSBINDU
1 2 3 4 5 6 7
1 Tabanan Tabanan I 4 36 0 -
Tabanan II 6 6 0 2
Tabanan III 2 - 0 -
2 Kerambitan Kerambitan I 7 7 0 -
Kerambitan II 8 8 0 -
3 Selemadeg Selemadeg 10 6 0 3
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 11 4 0 -
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 7 3 0 -
Selamdeg Timur II 3 3 0 -
6 Pupuan Pupuan I 7 1 0 -
Pupuan II 7 - 0 -
7 Penebel Penebel I 9 2 0 -
Penebel II 9 9 0 -
8 Marga Marga I 10 9 0 -
Marga II 6 6 0 1
9 Baturiti Baturiti I 7 7 0 -
Baturiti II 5 1 0 -
10 Kediri Kediri I 6 6 0 -
Kediri II 4 4 0 -
Kediri III 5 5 0 -
JUMLAH (KAB/KOTA) 133 123 0 6
Sumber: Bidang Binkesmas
JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/
KELURAHAN
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
TABEL 71
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Tabanan Tabanan I 4 - 0 - 0 - 0
Tabanan II 6 - 0 - 0 - 0
Tabanan III 2 2 0 - 0 2 100
2 Kerambitan Kerambitan I 7 7 0 - 0 7 100
Kerambitan II 8 8 0 - 0 8 100
3 Selemadeg Selemadeg 10 10 0 - 0 10 100
4 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 11 7 0 - 0 7 63.64
5 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 7 7 0 - 0 7 100
Selamdeg Timur II 3 3 0 - 0 3 100
6 Pupuan Pupuan I 7 - 0 - 0 - 0
Pupuan II 7 7 0 - 0 7 100
7 Penebel Penebel I 9 9 0 - 0 9 100
Penebel II 9 9 0 - 0 9 100
8 Marga Marga I 10 - 0 - 0 - 0
Marga II 6 6 0 - 0 6 100
9 Baturiti Baturiti I 7 7 0 - 0 7 100
Baturiti II 5 5 0 - 0 5 100
10 Kediri Kediri I 6 - 0 - 0 - 0
Kediri II 4 4 0 - 0 4 100
Kediri III 5 - 0 - 0 - 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 133 91 0 0 0 91 68.42
Sumber: Bidang Binkesmas
DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
DESA/
KELURAHAN
TABEL 72
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Tabanan I - 2 2 4 2 2 4 1 1 2 - 1 1 2
2 Tabanan II - 1 1 2 1 1 2 3 3 - - 3 3
3 Tabanan III - 4 7 11 4 7 11 1 3 4 - 1 3 4
4 Kerambitan I - 1 1 2 1 1 2 2 2 - - 2 2
5 Kerambitan II - 1 2 3 1 2 3 1 1 - 1 - 1
6 Selemadeg - 2 1 3 2 1 3 2 2 - - 2 2
7 Selemadeg Barat - 2 1 3 2 1 3 1 1 2 - 1 1 2
8 Selemadeg Timur I - 1 1 2 1 1 2 2 2 - - 2 2
9 Selamdeg Timur II - 1 1 2 1 1 2 1 1 - - 1 1
10 Pupuan I - 3 2 5 3 2 5 1 1 2 - 1 1 2
11 Pupuan II - 2 1 3 2 1 3 1 1 - - 1 1
12 Penebel I - 2 1 3 2 1 3 1 1 2 - 1 1 2
13 Penebel II - 2 - 2 2 - 2 1 1 - 1 - 1
14 Marga I - 1 1 2 1 1 2 1 1 2 - 1 1 2
15 Marga II - 1 1 2 1 1 2 1 2 3 - 1 2 3
16 Baturiti I - 3 4 7 3 4 7 3 3 - - 3 3
17 Baturiti II - 1 1 2 1 1 2 1 1 - - 1 1
18 Kediri I - 1 1 2 1 1 2 3 3 - 3 - 3
19 Kediri II - 2 2 - 2 2 1 2 3 - 1 2 3
20 Kediri III - 3 3 - 3 3 2 2 - - 2 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 31 34 65 31 34 65 13 29 42 - - - 13 29 42
1 BRSU Tabanan 30 10 40 21 13 34 51 23 74 3 4 7 - 3 4 7
2 RS . Wisma Prashanti 5 - 5 5 3 8 10 3 13 - 1 1 - - 1 1
3 RS . Dharma Kerti - - - 2 2 4 2 2 4 - - - - - - -
4 RS . Bakti Rahayu 2 - 2 3 1 4 5 1 6 - 1 1 - - 1 1
5 RS. Dharmanatha 2 - 2 2 - 2 4 - 4 1 - 1 - 1 - 1
6 RS. Kasih Ibu - - - - 4 4 - 4 4 1 - 1 - 1 - 1
7 RSU Bali Holistic - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 39 10 49 33 23 56 72 33 105 5 6 11 - - - 5 6 11
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 39 10 49 64 57 121 103 67 170 18 35 53 - - - 18 35 53
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 11.309 27.925 39.234 12.232 0 12.232
Keterangan : a termasuk S3
DOKTER
GIGI SPESIALIS TOTAL
JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
TOTAL
Sumber: Subag Hukum dan Kepegawaian
DOKTER GIGI NO UNIT KERJA
TABEL 73
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Tabanan I 11 2 4 6 1 2 3
2 Tabanan II 10 0 9 9 3 3
3 Tabanan III 11 1 6 7 1 3 4
4 Kerambitan I 14 4 4 8 2 2 4
5 Kerambitan II 11 5 5 10 0 3 3
6 Selemadeg 9 3 17 20 0 1 1
7 Selemadeg Barat 4 4 12 16 0 2 2
8 Selemadeg Timur I 4 1 7 8 3 1 4
9 Selamdeg Timur II 8 3 3 6 1 2 3
10 Pupuan I 12 5 9 14 1 2 3
11 Pupuan II 8 9 11 20 2 0 2
12 Penebel I 14 5 6 11 0 4 4
13 Penebel II 7 1 6 7 0 4 4
14 Marga I 11 3 5 8 0 2 2
15 Marga II 10 2 4 6 2 1 3
16 Baturiti I 12 2 6 8 2 1 3
17 Baturiti II 9 4 4 8 0 3 3
18 Kediri I 10 2 8 10 1 3 4
19 Kediri II 12 1 3 4 0 2 2
20 Kediri III 10 2 9 11 0 3 3
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 197 59 138 197 16 44 60
1 BRSU Tabanan 65 103 250 353 2 10 12
2 RS . Wisma Prashanti 21 11 38 49 0
3 RS . Dharma Kerti 13 9 14 23 0 0 0
4 RS . Bakti Rahayu 8 5 5 10 0
5 RS. Dharmanatha 8 6 1 7 0
6 RS. Kasih Ibu 10 9 40 49 0
7 RSU Bali Holistic 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 125 143 348 491 2 10 12
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 322 202 486 688 18 54 72
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 147.57 158.78 16.62
Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
Sumber: Subag Hukum dan Kepegawaian
BIDANPERAWAT
a
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJAPERAWAT GIGI
TABEL 74
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
TENAGA TEKNIS
KEFARMASIANa APOTEKER
L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Tabanan I 1 1 2 - 1 1 2
2 Tabanan II 2 2 - - 2 2
3 Tabanan III 2 2 2 2 - 4 4
4 Kerambitan I 1 1 - - 1 1
5 Kerambitan II 2 2 - - 2 2
6 Selemadeg 2 2 1 1 - 3 3
7 Selemadeg Barat 1 1 - - 1 1
8 Selemadeg Timur I 1 1 - - 1 1
9 Selamdeg Timur II 1 1 - 1 - 1
10 Pupuan I 1 1 - - 1 1
11 Pupuan II - - - - -
12 Penebel I 1 1 - - 1 1
13 Penebel II - - - - -
14 Marga I 1 1 - - 1 1
15 Marga II 1 1 - - 1 1
16 Baturiti I 2 2 - - 2 2
17 Baturiti II - - - - -
18 Kediri I 1 1 - - 1 1
19 Kediri II 1 1 - - 1 1
20 Kediri III 1 1 - - 1 1
- - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 21 23 - 3 3 2 24 26
1 BRSU Tabanan 6 24 30 1 6 7 7 30 37
2 RS . Wisma Prashanti 8 8 1 1 - 9 9
3 RS . Dharma Kerti - 5 5 1 1 - 6 6
4 RS . Bakti Rahayu 1 1 2 1 1 1 2 3
5 RS. Dharmanatha 1 1 2 2 - 3 3
6 RS. Kasih Ibu 2 5 7 1 1 2 6 8
7 RSU Bali Holistic - - - - -
- - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 9 44 53 1 12 13 10 56 66
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 11 65 76 1 15 16 12 80 92
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 17.53981 3.692592 21.2324
Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA TOTAL
TENAGA KEFARMASIAN
Sumber: Subag Hukum dan Kepegawaian
TABEL 75
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
KESEHATAN MASYARAKATa
KESEHATAN LINGKUNGANb
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Tabanan I 2 - 2 - 1 1
2 Tabanan II - 2 2 2 2 4
3 Tabanan III 1 2 3 - 2 2
4 Kerambitan I - 1 1 2 1 3
5 Kerambitan II - - - 1 - 1
6 Selemadeg - 1 1 3 2 5
7 Selemadeg Barat - - - - - -
8 Selemadeg Timur I 1 1 - 1 1
9 Selamdeg Timur II - - - 1 1 2
10 Pupuan I - 1 1 1 - 1
11 Pupuan II - - - - 1 1
12 Penebel I - 1 1 - - -
13 Penebel II - - - 1 2 3
14 Marga I - 1 1 2 - 2
15 Marga II 2 2 1 1 2
16 Baturiti I - - - 2 - 2
17 Baturiti II - - - 1 1 2
18 Kediri I - 3 3 1 2 3
19 Kediri II - 1 1 2 2 4
20 Kediri III - - - 1 - 1
- -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 3 16 19 21 19 40
1 BRSU Tabanan 4 5 9 1 9 10
2 RS . Wisma Prashanti - -
3 RS . Dharma Kerti - 1 1 - - -
4 RS . Bakti Rahayu - -
5 RS. Dharmanatha - -
6 RS. Kasih Ibu 2 2 -
7 RSU Bali Holistic - -
- -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4 8 12 1 9 10
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 7 24 31 22 28 50
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 7.154396492 11.53934918
Keterangan : a
termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan,
tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatanb termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
Sumber: Subag Hukum dan Kepegawaian
TABEL 76
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
NUTRISIONIS DIETISIEN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Tabanan I - 2 2 - - 2 2
2 Tabanan II - 1 1 - - 1 1
3 Tabanan III - 2 2 - - 2 2
4 Kerambitan I - 1 1 - - 1 1
5 Kerambitan II - 1 1 - - 1 1
6 Selemadeg 1 - 1 - 1 - 1
7 Selemadeg Barat 1 - 1 - 1 - 1
8 Selemadeg Timur I 1 - 1 - 1 - 1
9 Selamdeg Timur II - 1 1 - - 1 1
10 Pupuan I - 2 2 - - 2 2
11 Pupuan II 1 - 1 - 1 - 1
12 Penebel I - 1 1 - - 1 1
13 Penebel II - - - - - - -
14 Marga I - - - - - - -
15 Marga II 1 - 1 - 1 - 1
16 Baturiti I - 4 4 - - 4 4
17 Baturiti II 1 - 1 - 1 - 1
18 Kediri I 1 1 - - 1 1
19 Kediri II 1 1 2 - 1 1 2
20 Kediri III 1 1 - - 1 1
- - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 7 18 25 - - - 7 18 25
1 BRSU Tabanan 2 19 21 - 2 19 21
2 RS . Wisma Prashanti 3 3 - - - - 3 3
3 RS . Dharma Kerti 1 1 - - 1 1
4 RS . Bakti Rahayu 1 1 - - 1 1
5 RS. Dharmanatha 2 2 - - 2 2
6 RS. Kasih Ibu 2 2 - - 2 2
7 RSU Bali Holistic - - - - -
- - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 28 30 - - - 2 28 30
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 9 46 55 - - - 9 46 55
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 12.6932841
TOTAL
JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
Sumber: Subag Hukum dan Kepegawaian
TABEL 77
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
FISIOTERAPIS OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA AKUPUNKTUR
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Tabanan I - 1 1 - - - - - - - - - - 1 1
2 Tabanan II - - - - - - - - - - - - - - -
3 Tabanan III - - - - - - - - - - - - - - -
4 Kerambitan I - - - - - - - - - - - - - - -
5 Kerambitan II - - - - - - - - - - - - - - -
6 Selemadeg - - - - - - - - - - - - - - -
7 Selemadeg Barat - - - - - - - - - - - - - - -
8 Selemadeg Timur I - - - - - - - - - - - - - - -
9 Selamdeg Timur II - - - - - - - - - - - - - - -
10 Pupuan I - - - - - - - - - - - - - - -
11 Pupuan II - - - - - - - - - - - - - - -
12 Penebel I - - - - - - - - - - - - - - -
13 Penebel II - - - - - - - - - - - - - - -
14 Marga I - - - - - - - - - - - - - - -
15 Marga II - - - - - - - - - - - - - - -
16 Baturiti I - - - - - - - - - - - - - - -
17 Baturiti II - - - - - - - - - - - - - - -
18 Kediri I - - - - - - - - - - - - - - -
19 Kediri II - - - - - - - - - - - - - - -
20 Kediri III - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 1 1 - - - - - - - - - - 1 1
1 BRSU Tabanan 6 5 11 - - - - - - - - - 6 5 11
2 RS . Wisma Prashanti - - - - - - - - - - - - - - -
3 RS . Dharma Kerti - - - - - - - - - - - - - - -
4 RS . Bakti Rahayu - - - - - - - - - - - - - - -
5 RS. Dharmanatha - - - - - - - - - - - - - - -
6 RS. Kasih Ibu - - - - - - - - - - - - - - -
7 RSU Bali Holistic - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 6 5 11 - - - - - - - - - 6 5 11
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 6 6 12 - - - - - - - - - 6 6 12
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 2.7694
JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN
TENAGA KETERAPIAN FISIKTOTAL
NO UNIT KERJA
Sumber: Subag Hukum dan Kepegawaian
TABEL 78
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 Tabanan I 1 1 - - - - - - - - - - 1 1
2 Tabanan II - - - - - - - - - - - - -
3 Tabanan III 2 2 - 2 2 - 2 1 3 - - 1 1 - - 6 2 8
4 Kerambitan I - - - - 1 1 - - - - - - 1 1
5 Kerambitan II - - - - - - - - - - - - -
6 Selemadeg - - - - 1 1 - - 2 2 - - 2 1 3
7 Selemadeg Barat - - - - - - - - - - - - -
8 Selemadeg Timur I - - - - - - - - - - - - -
9 Selamdeg Timur II - - - - - - - - - - - - -
10 Pupuan I - - - - 1 1 - - - - - 1 - 1
11 Pupuan II - - - - - - - - - - - - -
12 Penebel I - - - - - - - - - - - - -
13 Penebel II - - - - - - - - - - - - -
14 Marga I - - - - - - - - - - - - -
15 Marga II - - - - - - - - - - - - -
16 Baturiti I 1 1 - - - 1 1 - - - - - 1 1 2
17 Baturiti II - - - - - - - - - - - - -
18 Kediri I - - - - 1 1 - - - - - - 1 1
19 Kediri II - - - - 1 1 - - - - - 1 - 1
20 Kediri III - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 3 1 4 - - - 2 - 2 - - - 4 5 9 - - - - - - 2 1 3 - - - - - - 11 7 18
1 BRSU Tabanan 6 3 9 - - - - - - - - - 6 11 17 - - - - - - - - - - - - - - - 12 14 26
2 RS . Wisma Prashanti - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
3 RS . Dharma Kerti - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
4 RS . Bakti Rahayu - 1 1 - - - - - - - - - - 3 3 - - - - - - - - - - - - - - - - 4 4
5 RS. Dharmanatha 1 - 1 - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 2
6 RS. Kasih Ibu 3 1 4 - - - - - - - - - 1 4 5 - - - - - - - - - - - - - - - 4 5 9
7 RSU Bali Holistic - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 10 5 15 - - - - - - - - - 7 19 26 - - - - - - - - - - - - - - - 17 24 41
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 13 6 19 - - 2 - 2 - - - 11 24 35 - - - - - - 2 1 3 - - - - - - 28 31 59
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 13.62
TEKNISI
ELEKTROMEDIS TEKNISI GIGI
ANALISIS
KESEHATAN
REFRAKSIONIS
OPTISIEN
ORTETIK
PROSTETIK
REKAM MEDIS DAN
INFORMASI
KESEHATAN
Sumber: Subag Hukum dan Kepegawaian
TEKNISI TRANSFUSI
DARAH
TEKNISI
KARDIOVASKULERJUMLAH
JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KETEKNISIAN MEDIS
RADIOGRAFER RADIOTERAPIS
TABEL 79
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Tabanan I - 3 1 4 3 1 4
2 Tabanan II - 3 1 4 3 1 4
3 Tabanan III - 2 6 8 2 6 8
4 Kerambitan I - 4 3 7 4 3 7
5 Kerambitan II - 4 1 5 4 1 5
6 Selemadeg - 7 2 9 7 2 9
7 Selemadeg Barat - 1 1 2 1 1 2
8 Selemadeg Timur I - 7 - 7 7 - 7
9 Selamdeg Timur II - - 3 3 - 3 3
10 Pupuan I - 7 1 8 7 1 8
11 Pupuan II - 2 - 2 2 - 2
12 Penebel I - 5 3 8 5 3 8
13 Penebel II - 3 1 4 3 1 4
14 Marga I - 3 - 3 3 - 3
15 Marga II - 4 2 6 4 2 6
16 Baturiti I - 5 2 7 5 2 7
17 Baturiti II - 3 4 7 3 4 7
18 Kediri I - 1 3 4 1 3 4
19 Kediri II - 3 1 4 3 1 4
20 Kediri III - 2 1 3 2 1 3
- - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 69 36 105 69 36 105
1 BRSU Tabanan - - - - -
2 RS . Wisma Prashanti - - - - -
3 RS . Dharma Kerti - 38 38 38 - 38
4 RS . Bakti Rahayu - - - - -
5 RS. Dharmanatha - - - - -
6 RS. Kasih Ibu - - - - -
7 RSU Bali Holistic - - - - -
- - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - 38 - 38 38 - 38
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) - - - 107 36 143 107 36 143
Sumber: Subag Hukum dan Kepegawaian
JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KESEHATAN LAIN
TOTALPENGELOLA PROGRAM
KESEHATANTENAGA KESEHATAN LAINNYA
TABEL 80
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 Tabanan I 2 2 - - - - - - - 2 - 2
2 Tabanan II 1 1 2 - - - - - - - 1 1 2
3 Tabanan III 1 1 2 - - - - - - - 1 1 2
4 Kerambitan I 1 1 2 - - - - - - - 1 1 2
5 Kerambitan II 1 1 2 - - - - - - - 1 1 2
6 Selemadeg 2 2 - - - - - - - 2 - 2
7 Selemadeg Barat 2 2 - - - - - - - 2 - 2
8 Selemadeg Timur I 2 2 - - - - - - - - 2 2
9 Selamdeg Timur II 2 2 - - - - - - - - 2 2
10 Pupuan I 1 1 2 - - - - - - - 1 1 2
11 Pupuan II 2 2 - - - - - - - 2 - 2
12 Penebel I 2 2 - - - - - - - 2 - 2
13 Penebel II 2 2 - - - - - - - 2 - 2
14 Marga I 2 2 - - - - - - - 2 - 2
15 Marga II 2 2 - - - - - - - 2 - 2
16 Baturiti I 1 1 2 - - - - - - - 1 1 2
17 Baturiti II 1 1 2 - - - - - - - 1 1 2
18 Kediri I 2 2 - - - - - - - 2 - 2
19 Kediri II 1 1 2 - - - - - - - 1 1 2
20 Kediri III 1 1 2 - - - - - - - 1 1 2
- - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 27 13 40 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 27 13 40
1 BRSU Tabanan - - - - - - - - - - -
2 RS . Wisma Prashanti - - - - - - - - - - -
3 RS . Dharma Kerti - - - - - - - - - - -
4 RS . Bakti Rahayu - - - - - - - - - - -
5 RS. Dharmanatha - - - - - - - - - - -
6 RS. Kasih Ibu - - - - - - - - - - -
7 RSU Bali Holistic - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 27 13 40 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 27 13 40
Sumber: Subag Hukum dan Kepegawaian
TENAGA
PENUNJANG
KESEHATAN
JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN
TOTALPEJABAT
STRUKTURAL
STAF PENUNJANG
ADMINISTRASI
STAF PENUNJANG
TEKNOLOGI
STAF PENUNJANG
PERENCANAANTENAGA PENDIDIK JURU
TENAGA
KEPENDIDIKAN
TABEL 81
KABUPATEN/KOTA TABANAN
TAHUN 2014
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
Rupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 200,444,665,375.10 93.56
a. Belanja Langsung 95,710,081,987.10
b. Belanja Tidak Langsung 104,734,583,388
2 APBD PROVINSI - 0.00
- Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi
3 APBN : 13,786,220,000 6.44
- Dana Alokasi Umum (DAU) 0.00
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 3,684,220,000 1.72
- Dana Dekonsentrasi 0.00
- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota 2,749,000,000 1.28
- Lain-lain (Bina Upaya Kesehatan) 7,353,000,000 3.43
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0.00
(sebutkan project dan sumber dananya)
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0.00
214,230,885,375.10
1,328,610,781,308.50
15.09
494,417.00
Sumber: Subag Keuangan
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
NO SUMBER BIAYA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
TARGET
2015 HASIL %
A Pelayanan Kesehatan Dasar
1 Cakupan kunjungan Bumil (K4) 95 5,216 97.90
2 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 80 932 87.43
3 Cakupan pertolongan persalinan oleh nakes yang memiliki
kompetensi kebidanan
95 5,084 96.44
4 Cakupan pelayanan nifas 90 4,907 96.52
5 Cakupan neonatus dengan komplikasi yg ditangani 80 548 74.30
6 Cakupan kunjungan bayi 90 4,814 99.40
7 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 100 133 100.00
8 Cakupan pelayanan anak balita 90 17,787 92.65
9 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia
6 - 24 bulan keluarga miskin
100 50 100.00
10 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100 6 100.00
11 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 100 6,520 100.00
12 Cakupan peserta KB aktif 70 67,584 82.81
13 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit
a Acute Placid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun ≥ 2/100.000 7 1.5/100.000
b Penemuan penderita pneumonia balita 100 426 0.96
c Penemuan pasien baru TB BTA positif 100 98 22.62
d Penderita DBD yang ditangani 100 470 108.50
e Penemuan penderita diare 100 8,519 91.90
14 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 100 59.073 13.63
B Pelayanan Kesehatan Rujukan
1 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien maskin 100 7,184 6.91
2 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan 100 11 42.30
sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota
C Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa/KLB
Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan 100 4 100.00
epidemiologi < 24 jam
D Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Cakupan Desa Siaga Aktif 80 91 68.42
DATA INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
DINAS KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2014(Sesuai dengan Permenkes RI No. 741/MENKES/PER/VII/2008)
NO INDIKATOR SPM PENCAPAIAN