presentasi sken 1 muskulo

Post on 02-Aug-2015

56 views 4 download

Transcript of presentasi sken 1 muskulo

SUSAH MENGGERAKAN SENDI SIKUB-14

KETUA : PUTRI NISRINA HAMDAN ( 1102011213 )SEKERTARIS : RATNA MURNI SURYANINGSIH ( 1102011223)

ANGGOTA : NURAGA WISNU PUTRA ( 1102011199 ) RR ARDIANTI RACHMA W ( 1102011247 )

RARAS MAYANG KENCONO ( 1102010231) SALSA FADHZILLAH ZAMIAH ( 1102011253 ) SAHID ADIKUSOMO ( 1102011252 ) SITI TASYA PUTRI SAVIRA ( 1102011262 ) NABILA ( 1102010 198 )

SUSAH MENGGERAKKAN SENDI SIKU• Seorang laki-laki 45 tahun, datang ke RS Yarsi dengan keluhan

terdapat benjolan disiku kanan sejak 2 bulan ini. Benjolan dirasakan nyeri dan berdenyut serta mengganggu range of movement ( ROM ). Riwayat pernah bengkak kemerahan pada metatarsophalangeal I dialami 5 bulan yang lalu dan berkurang setelah meminum obat analgesik. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tofus pada sekitar olecranon bentuk bulat dengan diameter 8 cm. Hasil pemeriksaan laboratorium didapati hiperurisemia. Dokter memberikan nonsteroid antiinflamasi drug ( NSAID ) dan urikosurik pada pasien tersebut dan menyarankan pemeriksaan radiologi.

•  •  

• SASARAN BELAJAR• LI I. MEMAHAMI DAN MEMPELAJARI ANATOMI PERSENDIAN DAN FUNGSI

ALAT GERAK• LO 1.1 Anatomi secara makroskopis• LO 1.2 Anatomi secara mikroskopis•  • LI II. MEMAHAMI DAN MEMPELAJARI METABOLISME DAN SEKRESI ASAM

URAT•  • LI III. MEMAHAMI DAN MEMPELAJARI GOUT ARTRITIS• LO 3.1 Definisi• LO 3.2 Etiologi• LO 3.3 Patofisiologi• LO 3.4 Diagnosis dan diagnosis banding• LO 3.5 Pemeriksaan penunjang• LO 3.6 Prognosis•  • LI IV. MEMAHAMI DAN MEMPELAJARI TATALAKSANA GOUT ARTRITIS•

MEMAHAMI DAN MEMPELAJARI ANATOMI PERSENDIAN DAN FUNGSI ALAT GERAK

• Anatomi secara makroskopis

• Range of Movement (ROM)•

Sistem gerak tubuh manusia dibagi berdasarkan :

bidang dan sumbu geraknya

A. Bidang Frontal, memiliki sumbu gerak sagital.B. Bidang Sagital, memiliki sumbu gerak frontalC. Bidang Transversal, memiliki sumbu gerak vertikal

• Macam-macam gerak sendi

EKSTREMITAS ATAS

• 1.Articulatio Glenohumeralis

• Tulang : Caput humeri dengan gleinoidalis serta labrum gleinoidale• Jenis Sendi : Art. Sphreoidea , bersumbu tiga Gerak sendi : Fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, Rotasi Tulang : Caput humeri dengan gleinoidalis serta labrum gleinoidale• Jenis Sendi : Art. Sphreoidea , bersumbu tiga• Gerak sendi : Fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, Rotasi Medialis,Rotasi Lateralis•

• 2. Articulatio Cubiti

(Articulatio humero ulnaris & art. Humero radialis)

Tulang : Incissura throclearis ulna, trochlea humeri dan antara fovea caput articularis radii dan capitulum humeri .• Gerak Sendi : Fleksi dan ekstensi•  •  • •  •  •

• (Articulatio Radio ulnaris Proximalis)• • Tulang : Incissura radialisulna dan caput radii• Gerak sendi : throchoidea atau pivot

• 3. Articulatio Radio Ulnaris distalis

• Tulang : Incissura ulnaris radii dan capitulum ulnae• Jenis sendi : trochoidea• Gerak sendi : pronasi dan supinasi

• 4. Articulatio Radiocarpalis• Tulang : Bagian distal Os. Radius dan ossa• carpalesproximalis kecuali os piriforme• Gerak sendi : Fleksi, ekstensi,Abduksi ulnaris• 5. Articulatio carpometacarpales• Articulatio carpometacarpales I• Tulang : Antara Metacarpales ! dan trapesium• Gerak sendi : Fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, oposisi dan reposisi• Articulatio carpometacarpales II• Tulang : Antara Metacarpale II ¡V V dengan Os. Carpi deretan distalis• Gerak sendi : Geser• 6. Articulatio Metacarpophalangealis• Art. Metacarpophalangealis I• Tulang : Antara Os metacarpal I dan phalanx I• Gerak sendi : Fleksi, ekstensi, sedikit abduksi dan adduksi• Art. Metacarpophalangealis II sampai V• Tulang : Antara OS metacarpal II dan V dengan Phalanx• II dan V• Gerak sendi : Fleksi, ekstesi, abduksi, adduksi dan sirkumdiksi.

• 7. Articulationes interphalangealis• Tulang : Antar phalanges• Gerak sendi : Fleksi dan ekstensi

EKSTREMITAS BAWAH• a. Articulatio inferioris liberi (articulatio coxae)

b. Articulatio genusc. Articulatio tibio fibularisd. Articulatio talocrulalise. Articulatio Pedis

• Anatomi secara mikroskopis

• a. Sendi temporer • b. Sendi permanen : -fibrosa, contoh : sutura, gomfosis • -kartilaginosa, contoh : tulang rawan hyalin,

elastin, dan fibrokartilago • -synovial

Tulang rawan hyalin

Tulang rawan elastin fibrokartilago

Sendi synovial

 

• LI II. MEMAHAMI DAN MEMPELAJARI METABOLISME DAN SEKRESI ASAM URAT

• Sintesis purin melalui 2 jalur :

LI III. MEMAHAMI DAN MEMPELAJARI GOUT ARTRITIS

•  • Artritis pirai kelompok penyakit heterogen

sebagai akbiat dari deposisi Kristal monosodium urat pada jaringan atau akibat supersaturasi asam urat meliputi artritis gout akut, akumulasi Kristal pada jaringan yang merusak tulang (tofi), batu asam urat dan yang jarang adalah kegagalan ginjal (gout nefropati).

• Gangguan metabolism yang mendasarkan gout : hiperuresemia (peninggian kadar urat lebih dari 7,0 ml/dl dan 6,0 mg/dl.)

Etiologi• Gout primer:

• pembentukan asam urat tubuh yang berlebihan atau akibat penurunan ekskresi asam urat.

• Gout sekunder:

• pembentukan asam urat yang berlebihan atau ekskresi asam urat yang berkurang akibat proses penyakit lain / obat-obatan (penurunan massa dan filtrasi ginjal).

• gout idiopatik hiperurisemia yang tidak jelas penyebabnya•

 

Patogenesis dan Patofisiologi• Faktor yang berperan pada mekanisme

serangan gout :• - Konsentrasi asam urat darah• - pH• - Suhu• - Susunan protein pada tempat terjadinya

presipitasi• - Fraksi proteoglikan tulang rawan dapat

menaikan• kelarutan asam urat jaringan

Mekanisme serangan gout berlangsung melalui beberapa fase :1. Presipitasi kristal monosodium urat (konsentrasi > 9 mg/dl)• - rawan• - sinovium• - jaringan para artikuler (bursa)• - tendon dan selaputnya• * Kristal urat dibungkus oleh protein dengan IgG• merangsang neutropil pembentukan kristal.

• 2. Respon leukosit PMN :• Kristal menghasilkan faktor kemotaksis• respon PMN (poli morfo nuklear)• terjadi fagositosis kristal oleh leukosit.

• 3. Fagositosis :• Kristal difagositosis oleh leukosit• membentuk fago lisosom• membran vakuol disekeliling kristal• bersatu dengan membran leukositik lisosom.

• 4. Kerusakan lisosom• terjadi ikatan hidrogen antara permukaan kristal• membran lisosom• robekan membran lisosom,• dan pengelepasan enzim dan oksida radikal• kedalam sitoplasma.

• 5. Kerusakan sel• enzim lisosom dilepas kedalam cairan sinovial• kenaikan intensitas respon inflamasi• kerusakan jaringan.

Stadium Artritis Gout Akut

Faktor pencetus serangan akut : trauma lokal, diet tinggi purin, kelelahan fisik, stres, tindakan operasi, pemakaian obat diuretik atau penurunan dan peningkatan asam urat darah.. penurunan asam urat darah dengan alopurinol atau obat urikosurik dapat menimbulkan kekambuhan.

• Stadium Interkritikal• Stadium ini merupakan kelanjutan dari stadium akut dimana terjadi

periode interkritik asimptomatik.

• Stadium Artritis Gout Menahun• Stadium ini umumnya pada pasien yang mengobati sendiri (self

medication) sehingga dalam waktu lama tidak berobat teratur dengan dokter.

• Artritis gout menahun biasanya disertai dengan tofi yang banyak dan terdapat poliartikular.

Diagnosa1. Anamnese & gambaran klinis

• bengkak pada MTP-I bersifat akut dan tiba - tiba• • demam & malaise• • batu asam urat• • berulang setelah 1-2 tahun• • tophi : MTP, olecranon, synovium, bursa, achilles,forearm, helix auricula• • faktor pres: - stress• - trauma• - dehidrasi• - purine & asupan alcohol• - obat - obatan• • • 2. Kristal urat pada cairan sendi• 3. Kristal urat pada tophi• 4. Respon cepat dengan pemberian• Cholchisine (oral: 1 - 48 jam ; IV : 1 - 12 jam)

• Terdapat 6 dari 12 kriteria klinis, laboratoris, dan radiologis sebagai berikut :• Terdapat lebih dari satu kali serangan arthritis akut• Inflamasi maksimal terjadi dalam waktu 1 hari• Arthritis monoartikuler• Kemerahan pada sendi• Bengkak dan nyeri pada MTP-1 • Arthritis unilateral yang melibatkan MTP-1 • Arthritis unilateral yang melibatkan sendi tarsal• Kecurigaan terhadap adanya tofus• Pembengkakan sendi yang asimetris (radiologis)• Kista subkortikal tanpa erosi (radiologis)• Kultur mikroorganisme negative pada cairan sendi

• Yang harus dicatat adalah diagnosis gout tidak bisa digugurkan meskipun kadar asam urat normal.

• DIAGNOSIS BANDINGdemam rematik, artritis rematoid, artritis karena sepsis, arthritis traumatika. Arthritis kronis pada penyakit pirai dapat menyerupai arthritis rematoid

Pemeriksaan Penunjang• PEMERIKSAAN LABORATORIUM :• • darah rutin• • urine routin/protein• • urate dalam urine 24 jam• ( 5 hari diet rendah purine )• jika ›600 mg = over produksi• • asam urat darah• • ureum darah• • plasma lipid

• PEMERIKSAAN RADIOLOGI :• PUNCHED-OUT AREA PADA PERMUKAAN SENDI• • EROSI TULANG• • DESTRUKSI SENDI• • SUBKUTANEUS TOPHI• • KALSIFIKASI TOPHI• • PEMBENGKAKAN ASIMETRIS PERIARTIKULAR

• PEMERIKSAAN CAIRAN SENDI• Tes makroskopik• Tes mikroskopis• Tes kimia• Tes mikrobiologi

Prognosis

• Lebih dari 50% orang yang telah mengalami satu kali serangan artritis gout akan mengalami serangan kedua, biasanya dalam waktu enam bulan sampai dua tahun. Bagi orang-orang dengan penyakit yang lebih berat, pengobatan jangka panjang merupakan pencegahan yang sangat efektif untuk menurunkan asam urat, yang dapat mencegah serangan dan, selama berbulan-bulan sampai tahun, meringankan dan menghilangkan tophi.

LI IV.MEMAHAMI DAN MEMPELAJARI TATALAKSANA GOUT ARTRITIS

• Secara umum penanganan artritis gout :

• memberikan edukasi, pengaturan diet, istirahat sendi, dan pengobatan.

• Pengobatan artritis gout akut bertujuan menghilangkan keluhan nyeri sendi dan peradangan dengan obat – obat, antara lain kolkisin, anti-inflamasi non steroid (NSAIDs), kortikosteroid, atau hormone ACTH.

• Obat penurun asam urat seperti alupurinol atau obat urikosurik tidak boleh diberikan pada stadium akut. Namun pada pasien yang telah rutin mendapat obat penurun asamurat, sebaiknya tetap diberikan.

• Pemberian kolkisin dosis standar untuk artritis gout akut secara oral diberikan 3-4 kali, o,5-0,6 mg per hari dengan dosis maksimal 6 mg. pemberian OAINS dapat pula diberikan. Dosis tergantung dari jenis OAINS yang dipakai.

• 

• Disamping efek anti inflamasi obat ini juga mempunyai efek analgetik.

• Jenis OAINS yang banyak dipakai indometasin. • Dosis : 150-200 mg per hari selama 2-3 hari dan dilanjutkan 75-100

mg/hari sampai minggu berikutnya atau sampai nyeri dan peradangan berkurang.

• Kortikosteroid dan ACTH diberikan apabila kolkisin dan OAINS tidak efektif atau merupakan kontraindikasi.

• Pemakaian kortikosteroid dapat diberikan oral atau parenteral. • Indikasi : pada artritis gout akut yang mengenai banyak sendi

(poliartikular).

• Pada stadium interkritik dan menahun, tujuan pengobatan adalah untuk menurunkan kadar asam urat, sampai kadar normal, guina mencegah kekambuhan. Penurunan kadar asam urat dilakukan dengan pemberian diet rendah purin dan pemakaian obat allopurinol bersama obat urikosurik yang lain.

OBAT PIRAI

• 2 kelompok :-Obat antiinflamasi: kolkisin, fenilbutazon,

oksifenbutazon dan indometasin-Obat yg mempengaruhi kadar asam urat:

probenesid, alopurinol dan sulfinpirazon

KOLKISIN• Merupakan suatu antiradang spesifik terhadap pirai• Tidak memiliki efek analgesik• Tidak mempengaruhi kadar asam urat• Mek kerja: Menghambat migrasi granulosit shg menghambat

penglepasan mediator inflamasi

Indikasi kolkisin:-Obat terpilih utk pirai-Selain utk serangan juga sebagai priofilaksis

Efek Samping-Mual, muntah dan diare-Depresi sumsum tulang-DIC

ALOPURINOL• Berguna utk pirai krn mengurangi kadar as urat• Pengobatan jangka panjang mengurangi frekwensi serangan,

pembentukan topi, memobilisasi as urat.• Efektif utk pirai kronik dgn insufisiensi ginjal, dan batu as urat• Mek kerja: hambat sintesis as urat melalui xantin oksidase• Metab oleh enz xantin aksidase menjadi aloxantin yg masa

paruhnya lebih panjang• ES: Yang sering berupa reaksi kulit

PROBENESID• Mencegah dan mengurangi kerusakan sendi • Mencegah pembentukan topi• Berguna bila laju filtrasi glumerulus > 30 ml/menitSULFINPIRAZON• Mencegah dan mengurangi kelainan sendi dan topi berdasarkan hambatan reabsorbsi asam

urat• ES: gangguan sal cerna, anemia, leukopenia, agranulositosis, efek insulin dan ADO

meningkatKETOROLAK

• Analgesik poten dgn efek antiinflamasi sedang• Selektif COX-1• Efek analgesik sebanding morfin• Dapat digunakan baik per oral maupun parenteral• Penggunaan singkat, tdk lebih 5 hariETODOLAK• Efek analgesiknya kuat• Lebih selektif COX-2• Masa kerja pendek, 3-4 kali/hari