Post on 30-Jun-2015
PROTEIN, UJI PROTEIN&ASAM
AMINOJAKA RUKMANA
093020061
Uji Protein
Tujuan Percobaan Uji Protein :1. Mempelajari Protein dan
bagaimana cara mengidentifikasinya dalam suatu bahan makanan tertentu,
2.Mengidentifikasi protein maupun ikatan-ikatan yang ada pada bahan
makanan,3.Mengidentifikasi protein yang
mengandung belerang dengan kertas Pb. Asetat.
Landasan TeoriProtein berasal dari bahasa Yunani yaitu Proteos,
artinya yang terutama atau terbanyak adalah senyawa organik yang terbanyak dalam sel mahluk
hidup dan memegang peranan penting dalam proses organisme hidup dan juga merupakan
komponen terpenting dari protoplasma. Secara kimia, protein adalah Heterobioplimer yang terdiri atas satuan-satuan monomer yang disebut asam amino yang dihubungkan dengan ikatan Peptida. diperlukan hanya 20 jenis asam amino saja untuk menyusun berbagai macam protein. Tumbuhan
dan bakteri dapat membuat sendiri bahan penyusun protein yaitu asam amino, dari nitrogen
organik, akan tetapi binatang dan manusia memerlukan sebagian asam amino yang sudah jadi
untuk membentuk protein.
Pada umumnya dalam protein selalu mengandumg unsur karbon, hydrogen,
nitrogen dan oksigen tapi ada juga protein yang mengandung belerang phosphor dan
besi protein yang pada umumnya terbentuk dari asam-asam alpha amino melalui reaksi
polimerisasi kondensasi dan sebagai hasilnya terbentuk suatu polipeptida yang banyak
mengandung ikatan peptida.
1. Struktur primer(tingkat satu) : dibentuk oleh ikatan peptida dalam 1 rantai polipeptida
2. Struktur sekunder (tingkat dua): struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi
lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen.
Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:
• alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino berbentuk
seperti spiral;• beta-sheet (β-sheet, "lempeng-beta"), berupa
lembaran-lembaran lebar yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H);
• beta-turn, (β-turn, "lekukan-beta"); dan• gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma").
3. Struktur tersier (tingkat tiga): berbentuk melipat karena adanya ikatan
disulfide dan van der walls4. Struktur kuartener
(tingkat empat): beberapa polipeptida menjadi satu.
ASAM AMINOAsam amino adalah suatu golongan senyawa
karbon yang setidak-tidaknya mengandung satu gugus karboksil (-COOH) dan satu gugus amino (-NH2). Jika gugus amino terikat pada atom karbon
alfa (yaitu atom karbon yang terikat langsung pada gugus karboksil), disebut asam alfa-amino; jika
gugus aminonya terikat pada atom karbon beta, disebut asam beta-amino.
Protein merupakan asam rantai asam amino dengan ikatan peptide yang terbentuk dari gugus karboksil
dari satu asam amino dengan gugus amin dari asam amino yang lain.
2 ikatan peptida: dipeptida3 ikatan peptida : tripeptida
>4 ikatan peptida : polipeptida>100 ikatan peptida : protein
Asam Amino yang diperlukan tubuh dapat dibagi menjadi dua (2) kelompok, yaitu:
Asam amino essensial, yaitu asam amino yang mutlak harus ada dalam makanan, karena tidak
dapat dibentuk oleh tubuh. Asam amino tersebut adalah Triptofan, Fenilalanin, Lisin, Treonin, Valin, Metionin, Leusia, Isoleusin, Arginin, dan Histidin.
Asam amino non essensial, yaitu asam amino yang dapat dibentuk oleh tubuh.
Untuk mengetahui urutan asam amino dari suatu protein:
1. Hidrazinolisis2. Reagen Sanger 1-fluoro-2,4
dinitrobenzena3. Reagen Edmann fenilisotiosianat
4. Pencernaan dengan aminopeptidase atau karboksipeptidase
UJI KUALITATIF PROTEIN DAN ASAM AMINO:
Pada uji asam amino terdapat uji bersifat umum dan uji berdasakan jenis asam
aminonya. Seperti halnya uji millon bersifat spesifik terhadap tirosin, uji Hopkins cole terhadap triptofan, uji belerang terhadap
sistein, uji biuret bereaksi positif terhadap pembentukan senyawa kompleks Cu
gugus –CO dan –NH dari rantai peptida dalam suasana basa. Serta uji
xantroproteat bereaksi positif untuk asam amino yang mengandung inti benzena.
1. Reaksi BiuretTujuannya: memperlihatkan bahwa protein mengandung ikatan peptidaDasarnya : Gugus –CO dan –NH dari ikatan peptida dalam molekul protein membentuk warna lembayung bila direaksikan dengan ion Cu2+ dalam suasana alkaliLangkah Kerja :• Haluskan masing-masing bahan makanan kemudian tambahkan dengan aquades.• Isi tabung reaksi dengan 2 mL dari masing-masing bahan makanan.• Tambahkan 2 mL larutan NaOH 2M, kemudian kocok.• Tambahkan larutan CuSO4 0,1M, Diamati timbulnya perubahan warna
Biuret bereaksi dengan membentuk senyawa kompleks Cu dengan gugus -CO dan -NH pada asam
amino dalam protein. Fenol tidak bereaksi dengan biuret karena tidak mempunyai gugus -CO dan -NH
pada molekulnya.
CONTOH HASIL PERCOBAAN UJI BIURET(sumber : Endang Dwiyana)
Sebelum
Setelah penambahan NaOH dan CuSO4
1 Apel
2 Alpukat
3 Pisang
4 Susu
5 Tahu 6 Telur
Uji biuret adalah salah satu cara pengujian yang memberikan hasil positif pada senyawa-senyawa yang memiliki ikatan peptida.
Pengujiannya dapat dilakukan dengan cara : larutan yang mengandung protein ditetesi larutan NaOH, kemudian diberi beberapa tetes larutan
CuSO4 encer. Terbetuknya warna ungu, menunjukkan hasil positif adanya protein.
2. Reaksi XantoproteinTujuannya: memperlihatkan bahwa protein tertentu mengandung asam amino dan inti benzenaDasarnya : Nitrasi inti benzen dari asam amino dalam molekul protein (tirosin, fenilalanin, triptofan) menjadi senyawa nitro yang berwarna kuning. Dalam lingkungan alkalis terionisasi dan warnanya berubah menjadi tua atau jingga.Langkah Kerja• Isi tabung reaksi dengan masing-masing 2 mL bahan makanan.• Tambahkan 2 mL larutan HNO3 2M, kocok.• Panaskan dengan nyala api kecil. Kemudian dinginkan. Setelah dingin, tambahkan 5 mL larutan NaOH 2M, diamati pembentukan endapan berwarna putih
CONTOH HASIL PERCOBAAN XANTOPROTEIN(sumber : Endang Dwiyana)
1 Apel
2 Alpukat
3 Pisang
4 Susu
5 Tahu 6 Telur
Sebelum Setelah ditambahkan HNO3
Kemudian dipanaskan dan ditambahkan
NaOH
Pengujian Xantoprotein memberikan hasil positif terhadap
asam amino yang mengandung cincin benzena, seperti fenilalanin,
tirosin, dan triptofan. Cara pengujiannya sebagai berikut. Ke
dalam larutan protein ini ditambahkan asam nitrat pekat
sehingga terbentuk endapan putih karena terjadi proses nitrasi
terhadap cincin benzena
3. Identifikasi SulfurTujuan : mengidentifikasi asam amino yang mengandung gugus S (sistein,methionin). Dasarnya : protein yang mengandung belerang, dapat ditunjukkan dengan kertas timbel(II) asetat. NaOH mengubah S organic menjadi S anorganic. Pb-asetat sbg donor Pb2+Langkah Kerja• Isi keenam tabung reaksi dengan masing-masing 2 mL bahan makanan.• Tambahkan larutan NaOH• Panaskan dengan nyala api kecil. Kemudian dinginkan. Setelah dingin, tambahkan larutan PbSO4 diamati perubahan warna yang terjadi
CONTOH HASIL PERCOBAAN IDENTIFIKASI SULFUR(sumber : Endang Dwiyana)
Sebelum Setelah ditambahkan NaOH
Setelah dipanaskan dan ditambahkan PbSO4
1 Apel
2 Alpukat
3 Pisang
4 Susu
5 Tahu 6 Telur
Uji belerang ini memberikan hasil positif terhadap protein yang mengandung asam amino yang memiliki gugus belerang, seperti sistein, sistin, dan metionin.
Caranya yaitu larutan protein dan larutan NaOH pekat dipanaskan, kemudian ditambahkan larutan timbale asetat. Jika protein tersebut mengandung belerang, akan terbentuk endapan hitam timbale sulfide (PbS).
Sistein dan Metionin merupakan asam amino yang mengandung atom S pada molekulnya.. Reaksi Pb-
asetat dengan asam-asam amino tersebut akan membentuk endapan berwarna kelabu, yaitu garam PbS. Penambahan NaOH dalam hal ini adalah untuk
mendenaturasikan protein sehingga ikatan yang menghubungkan atom S dapat terputus oleh Pb-
asetat membentuk PbS.
4. Uji Hopkins-ColeTujuan : untuk menguji protein yang mengandung as glioksalat, Dasarnya : penambahan larutan protein, H2SO4 pLangkah Kerja•2 mL larutan protein dicampur dengan pereaksi Hopkins-Cole dalam tabung reaksi.•Ditambahkan 3 mL H2SO4 pekat melalui dinding tabung sehingga membentuk lapisan dari cairan.•Didiamkan, diamati warna yang terbentuk pada batas kedua lapisan setelah beberapa detik akan terbentuk cincin violet (ungu) pada pertemuan kedua lapisan cairan, apabila positif mengandung triptofan.
Uji ini spesifik untuk protein yang mengandung
Triptofan. Triptofan akan berkondensasi dengan aldehid bila
ada asam kuat sehngga membentuk cincin berwarna ungu.
CONTOH HASIL PERCOBAAN HOPKINS COLE(sumber : Endang Dwiyana)
TERIMA KASIH