Post on 05-Jan-2016
description
PENANGANAN PADA PASIEN DENGAN VENTRICULAR SEPTAL DEFECT
Reynaldi Sanjaya Iskandar
102013274
B10
SKENARIO
Seorang bayi laki – laki berusia 4 bulan dibawa ibunya ke UGD karena sesak nafas sejak 6 jam SMRS. Keluhan sesak didahului batuk pilek dan demam sejak 3 hari yang lalu. Selama ini pasien sering batuk dan pilek yang berulang dan sulit sembuh. Riwayat menetek sebentar- sebentar, sehingga berat badannya sulit naik ada. Bayi lahir spontan, ditolong bidan, langsung menangis, tidak biru saat lahir.
ANAMNESIS
Apakah kulit dan mukosa si anak membiru?
Apakah si anak mudah lelah dalam aktivitasnya sehari-hari?
Bagaimanakah pertumbuhan dan perkembangan anak?
Apakah si anak sering batuk pilek?
Apakah anak tersebut lahir premature?
Keluarga dengan penyakit herediter, saudaranya dengan PJB
Ibu pernah terinfeksi virus? Pernah mengkonsumsi obat saat kehamilan?
PEMERIKSAAN FISIK
Sesak
Sianosis (-)
Diaforetik (+)
Frekuensi nadi 160 kali/ menit
Frekuensi nafas 64 kali/ menit
Suhu 38,5oC
Retraksi suprasternal dan intercostal
Suara nafas bronkovesikuler dan ronki basah halus pada kedua basal paru, wheezing -/-
Bunyi jantung regular dan ditemukan murmur holosistolik grade 4 di ICS 4 LLSB, gallop (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANGRontgen
Hipertrofi biventrikular
Hipertrofi atrium kiri
Pembesaran batang arteri ulmonalis
Corakan pulmonal bertambah
PEMERIKSAAN PENUNJANGEKG
PEMERIKSAAN PENUNJANGEkokardiogram
PEMERIKSAAN PENUNJANGKateterisasi jantung dan Angiografi jantung
Sakit sehingga perlu anestesi
Perlu waktu dan persiapan
Risiko stroke (terbentuk thrombus)
Perforasi jantung atau arteri besar
Risiko alergi bila menggunakan kontras (pada angiografi)
WORKING DIAGNOSISVentricel Septum Defect
Defek kecil dengan tahanan paru normal
Defek sedang dengan tahanan vaskular paru normal
Defek besar dengan hipertensi pulmonal hiperkinetik
Defek besar dengan penyakit obstruksi vaskular paru
Defek di daerah pars membranosa septum
Defek muscular
Defek subarterial
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Atrium Septum Defect
Sebagian besar pasien defek septum atriumsekundum asimtomatik
Perbedaan tekanan antara kedua atrium tidak terlalu besar
Pada auskultasi didapatkan bunyi jantung I normal, sedangkan bunyi jantung II terdengar split
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Patent Ductus Arteriosus
Suatu keadaan dimana terjadinya komunikasi persisten antara aorta desendens dan arteri pulmonal yang terjadi karena ada kegagalan penutupan normal dari duktus fetus
MANIFESTASI KLINIK
Takipnue
Tidak kuat menyusu
Gagal tumbuh
Gagal jantung kongestif
Infeksi saluran pernapasan berulang
ETIOLOGI
Kegagalan fusi pada fase embrional
Kromosomal
Familial
Geografis
Lingkungan (radiasi)
Obat-obatan (talidomid, ACE inhibitor, ARB)
Virus (rubella)
EPIDEMIOLOGI
20-30% dari seluruh kasus kelainan jantung bawaan.
1,5-3,5 dari 1000 kelahiran hidup
Frekuansi pada wanita 56% sedangkan laki-laki 44%
Sering dijumpai pada sindrom Down
Kelainan tunggal dan kelainan jantung congenital yang muncul bersama dengan VSD adalah 50% dari seluruh kasus kelainan jantung congenital
Insiden tertinggi pada prematur dengan kejadian 2-3 kali lebih sering disbanding bayi aterm
PATOFISIOLOGI
PENATALAKSANAAN
Penggunaan oksigen.
Koreksi gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit.
Pembatasan cairan dan garam. Dianjurkan pemberian cairan sekitar 70-80% (2/3) dari kebutuhan.
Diet makanan berkalori tinggi
Pemantauan hemodinamik yang ketat.
Hilangkan faktor yang memperberat
PENATALAKSANAAN ACE-inhibitor merupakan terapi lini pertama pada pasien
dengan CHF yang membutuhkan pengobatan jangka panjang
β-blocker dapat menjadi terapi tambahan yang berguna pada anak dengan gagal jantung refreakter yang telah menerima ACE inhibitor
Terapi diuretik dapat diperlukan dalam penatalaksanaan CHF untuk menjaga pasien dalam tingkat euvolemik. Furosemide, Tiazid, Spironolakton
Digoksin. Pemberian digitalis ini pertama setengah dari total dosis yang ditentukan, lalu seperempat dosis setelah 6 sampai 12 jam setelah pemberian pertama. Setelah 24 jam berikan dosis maintenance
KOMPLIKASI
Gagal jantung kronik
Endokarditis infektif
Terjadinya insufisiensi aorta atau stenosis pulmonary
Penyakit vaskular paru progresif
Kelainan fungsi ventrikel
PROGNOSIS
Surgical mortality 3-5% dari perbaikan VSD
Pasien dengan VSD kecil yang asimtomatik memiliki prognosis baik
Pasien dengan VSD sedang – besar dan Sindrom Eisenmenger memiliki prognosis buruk
PENCEGAHAN
Anak diberikan asupan kalori yang memadai agar mencapai pertumbuhan yang optimal.
Sebelum dan selama hamil ibu menghindari pemakaian alkohol, merokok dan mengontrol diabetesnya secara teratur.
KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, bayi laki-laki 4 bulan tersebut terdiagnosa mengalami penyakit jantung kongenital berupa defek septum ventrikel/ ventricular spetal defect (VSD). Ventricular septal defect (VSD) merupakan penyakit jantung bawaan dimana sekat antar-ventrikel mengalami pirau. Pirau tersebut dikelompokkan menjadi kecil hingga besar. Pada pirau yang kecil, anak tidak mengalami gejala klinis, sedangkan pada pirau besar anak akan mengalami hipertensi pulmonal sampai gagal jantung. Penatalaksanaannya berupa tindakan bedah dan pemberian beberapa preparat seperti diuretik, β-blocker, ACE inhibitor, dan digitalis.