Ppt campak

Post on 08-Jan-2017

2.043 views 27 download

Transcript of Ppt campak

CampakLaporan Kasus oleh : dr. Musa Taufiq

PENDAHULUAN

• Campak merupakan salah satu penyebab kematian pada anak meskipun sudah tersedia vaksin yang aman dan murah

• Tahun 2013, tercatat 145,700 kematian akibat campak secara global

• Campak merupakan penyakit yang sangat menular• Vaksinasi campak terbukti menurunkan angka kematian

akibat campak hingga 15,6 juta kematian• Program Imunisasi Campak di Indonesia menggunakan

status imunisasi dasar lengkap atau universal child immunization

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi

• Campak /Rubeola/ Morbili ialah penyakit infeksi virus akut, sangat menular yang ditandai dengan 3 stadium, yaitu stadium inkubasi, stadium prodromal dan stadium erupsi.

EPIDEMIOLOGI• Di dunia secara global 10% dari semua penyebab kematian

disebabkan oleh campak (kira-kira 800.000 kematian setiap tahun).• Di Indonesia menurut survei kesehatan rumah tangga, campak

menduduki urutan ke-5 dari 10 macam penyakit utama pada bayi (0,7%) dan urutan ke-5 dari 10 macam penyakit utama pada anak umur 1-4tahun(0,77%).

• Wabah dan kejadian luar biasa campak masih sering terjadi.• Hampir semua anak Indonesia yang mencapai usia 5 tahun pernah

terserang penyakit campak• Kejadian luar biasa campak lebih sering terjadi di daerah pedesaan

terutama daerah yang sulit dijangkau oleh pelayanan kesehatan, khususnya dalam program imunisasi

Jumlah Kasus Campak di Dunia Berdasarkan WHO 2008-2013

Jumlah Kasus Campak di Amerika berdasarkan CDC

Peta Penyebaran Kasus Campak berdasarkan WHO Bulan Januari 2014 Hingga Juni 2014

Etiologi• Virus campak termasuk golongan paramyxovirus • Virus campak berada di sekret nasofaring dan di dalam darah,

minimal selama masa tunas dan dalam waktu yang singkat sesudah timbulnya ruam

• Virus tetap aktif minimal 34jam pada temperatur kamar, 15 minggu dalam pengawetan beku, virus tidak aktif pada pH rendah.

• Secara biologik campak ini serupa dengan cacar yaitu hanya memiliki satu serotipe virus dan adanya vaksin campak yang efektif

• Infeksi dengan virus campak merangsang pembentukan Imunoglobulin kelas IgG dan IgM distimulasi oleh infeksi campak, muncul bersama-sama diperkirakan 12hari setelah infeksi dan mencapai titer tertinggi setelah 21 hari

Gambar Virus Campak

PATOGENESIS

• Merupakan penyakit yang sangat menular• Penularan campak terjadi secara droplet

melalui udara sejak 1-2 hari sebelum timbul gejala klinis hingga sampai 4 hari setelah timbul ruam.

• Awal mula virus berdiam di jaringan limfatik lokal

• Kemudian menyebar ke pembuluh darah dan menimbulkan manifestasi klinis

Patogenesis Penyakit Campak

Diagnosis

Diagnosis Banding

Pengobatan

• Pasien campak tanpa penyulit dapat berobat jalan.

• Anak harus diberikan cukup cairan dan kalori

• Pengobatan bersifat simptomatik• Penderita dengan usia di bawah 5 tahun

perlu diberikan vitamin A

Indikasi Rawat Inap

1. Hiperpireksia (suhu tubuh >39.0 ºC)2. Dehidrasi (kekurangan cairan)3. Kejang4. Sulit makan atau minum5. Adanya komplikasi

Komplikasi

Pencegahan

• Pencegahan Secara Umum

Pencegahan• Pencegahan Secara Khusus : • Imunisasi

– Program imunisasi campak di Indonesia dikembangkan pelaksanaannya sejak tahun 1982

• Sidang World Health Assembly (WHA) pada bulan Mei 2010 menyepakati target pencapaian pengendalian penyakit campak pada tahun 2015 yaitu :1. Mencapai cakupan imunisasi campak dosis pertama >90%

secara nasional dan minimal 80% di seluruh kabupaten/kota.2. Menurunkan angka insiden campak menjadi <5/1.000.000 setiap

tahun dan mempertahankannya3. Menurunkan angka kematian campak minimal 95% dari

perkiraan angka kematian tahun 2000

Pencegahan• Pencegahan Secara Khusus :• Dosis baku minimal untuk pemberian vaksin

campak yang dilemahkan adalah 1.000 TCID-50 atau sebanyak 0,5ml.

• Cara pemberian yang dianjurkan adalah subkutan• Efek proteksi dari vaksin campak diukur dengan

berbagai macam cara. Salah satu indikator pengaruh vaksin terhadap proteksi adalah penurunan angka kejadian sakit kasus campak sesudah pelaksanaan program imunisasi

Angka Kematian Kasus Campak Sebelum dan Sesudah Program Imunisasi

Pencegahan

• Pencegahan Secara Khusus

LAPORAN KASUS

Identitas Pasien

• Nama : KET• Jenis Kelamin : Laki-Laki• Umur : 11 tahun• Suku : Bali• Agama : Hindu• Pekerjaan: Pelajar• Alamat : Desa Joanyar, Seririt• Pemeriksaan : 15 November 2014

Anamnesis• A. Keluhan Utama :

Bercak-bercak merah pada kulit• B. Keluhan Tambahan :

Demam, Batuk dan Pilek sejak 4hari• C. Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang dengan keluhan muncul bercak- bercak kemerahan pada kulit, bercak tersebut mulai muncul sejak tadi malam (14November 2014), pasien mengaku bercak tersebut muncul pertama kali pada bagian wajahnya, yang kemudian menyebar ke badan hingga ke kedua tangan dan kaki. Bercak tersebut tidak gatal dan terus bertambah banyak.Selain itu juga, pasien mengaku badannya demam sejak 4 hari yang lalu, pasien mengatakan sudah minum obat penurun panas, namun demamnya hanya turun sebentar. Selain itu, pasien juga mengeluh batuk dan pilek. Batuk disertai dahak berwarna kekuningan, tidak didapatkan darah, dan tidak merasakan adanya nyeri telan. Pilek dengan sekret berwarna jernih dan encer.

Anamnesis• D. Riwayat Penyakit Dahulu.

Campak : DisangkalRubella : DisangkalCacar air : Disangkal

 • E. Riwayat Penyakit Keluarga.

Adik kandung pasien mengalami sakit yang sama.• F. Riwayat Lingkungan

Di Lingkungan sekolah penderita, pasien mengaku kira-kira ada 4 temannya menderita penyakit yang sama.

Pemeriksaan Fisik

• Keadaan Umum : Tampak sakit sedang• Kesadaran : GCS 4-5-6 • Vital Sign :

Tensi : -Temp : 38.2ºC (axilla)Nadi : 100x/Mnt RR : 25/Mnt

Pemeriksaan Fisik

• Status Generalis.a. Kepala :

• Konjungtiva Palpebra Anemis ( - / - ) • Sclera Icteric ( - / - ) • Cyanosis (-)

b. Leher : • Pembesaran KGB parotis,submandibula,sublingual

(-)

Pemeriksaan Fisikc. Thorax :

• Inspeksi : – Bentuk thoraks : Normochest – Pergerakan Napas : Simetris – Masa Abnormal: (-)

• Palpasi : – Pergerakan Napas : Simetris – Fremitus Raba : Simetris – Nyeri tekan (-)

 • Perkusi : Sonor pada seluruh lapangan paru

•  • Auskultasi :

– Pulmo : Suara napas dasar vesikuler Suara napas tambahan (-)

– Cor : » S1S2 Tunggal, Reguler » Suara Tambahan (-)

Pemeriksaan Fisikd. Abdomen

• Inspeksi : – Datar Simetris

• Auskultasi : Bising Usus (+) Normal  

• Palpasi : – Supel– Hepar ,lien dan ginjal tidak teraba – Nyeri Tekan (-)

 • Perkusi : Tympani

Pemeriksaan Fisik

• Status Lokalis• Efloresensi : Didapatkan bercak

makulopapular eritematous dengan bentuk tidak teratur, ukuran bervariasi antar 0,5 hingga 1,5cm regional dengan tepi rata dan batas tidak jelas.

• Lokasi : Regio Facii, Coli, Thoracal, Abdominalis, dan kedua ekstremitas atas dan bawah.

Diagnosis

• Campak

Penatalaksanaan

• Non Medikamentosa1.KIE pasien dan keluarga tentang Campak2.KIE pasien tentang penularan Campak3.KIE pasien tentang komplikasi yang dapat

terjadi4.Bed rest total5.Makan – makanan yang bergizi

Penatalaksanaan

• Medikamentosa :• Paracetamol 3 x 250mg• Amoxycillin 3 x 250mg

PEMBAHASAN

• Berdasarkan identitas pasien, pada kasus disebutkan pasien laki-laki dengan usia 11 tahun. Sesuai dengan epidemiologi, pasien yang terserang campak seringkali anak-anak berusia di bawah umur 5 tahun. Namun berdasarkan kepustakaan, campak dapat menyerang remaja muda ataupun orang dewasa yang belum pernah terkena campak. Sehingga, pada pasien ini berdasarkan riwayat penyakit dahulu, pasien belum pernah terkena campak.

PEMBAHASAN• Gambaran klinis pasien campak yaitu bercak kemerahan yang muncul

setelah pasien menderita demam selama 4 hari. Bercak kemerahan tersebut diakui pasien mulai muncul dari bagian wajah dan menyebar ke bagian tubuh dan ke kedua tangan dan kaki. Berdasarkan kepustakaan, bercak kemerahan pada campak atau rash, muncul pada fase erupsi, yaitu 4 hari setelah fase prodromal. Rash pada campak muncul diawali dari belakang telinga, kemudian menyebar ke wajah, dan akhirnya menyebar ke seluruh tubuh. Bercak tersebut berbentuk eritematous makulopapuler dengan ukuran bervariasi, tepi tidak rata dan batas tidak jelas. Gambaran klinis tersebut cocok dengan hal yang dialami pasien.

• Campak merupakan penyakit infeksi yang diakibatkan oleh Paramyxovirus, penyakit campak ini melewati beberapa fase sebelum terjadinya bercak kemerahan. Terutama pada fase prodormal dengan mulai munculnya gejala seperti gejala flu disertai demam. Pada kasus ini, pasien mengeluh batuk dan pilek sejak 4 hari yang lalu, dan demam yang cukup tinggi, yang tidak hilang dengan pemberian obat.

PEMBAHASAN• Beberapa komplikasi dapat terjadi pada penyakit campak, antara lain Enteritis,

Bronkopneumonia, Otitis media, dan Ensefalitis. Pada kasus, tanda-tanda komplikasi tersebut tidak ditemukan pada pasien.

• Diagnosis campak pada kasus ini ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dan riwayat penyakit penderita. Pada kasus, pasien mengeluh adanya bercak kemerahan yang disertai gejala batuk, pilek dan demam sebelumnya. Selain itu berdasarkan riwayat penyakit keluarga, adik kandung penderita juga mengalami hal yang sama, dan pasien mengaku teman sekolahnya juga ada yang mengalami sakit yang sama seperti penderita.

• Beberapa diagnosis banding yang sesuai dengan kondisi pada kasus antara lain Rubella, Eksantema subitum, dan erupsi obat. Pada Rubella memiliki ciri khas munculnya bercak kemerahan pada awal penderita mengalami demam hingga 3 hari kemudian. Pada eksantema subitum, bercak baru muncul setelah demam penderita mulai turun. Sedangkan, pada erupsi obat, berdasarkan anamnesa, penderita tidak ada riwayat penggunaan obat apapun sebelumnya.

PEMBAHASAN• Penanganan pada pasien campak dapat berupa non medikamentosa dan

medikamentosa yang disesuaikan dengan kondisi pasien, pengetahuan , kondisi ekonomi, sarana, serta ketersediaan obat di Puskesmas Seririt I. Komunikasi, edukasi dan pemberian informasi mengenai penyakit campak dberikan pada kepada pasien dan keluarga untuk meningkatkan pengetahuan dan ketaatan berobat pada pasien. Informasi tentang tingkat penularan penyakit campak diberikan kepada pasien agar pasien dan keluarga dapat lebih berwaspada agar pasien dapat berisitirahat penuh di rumah dan tidak menularkan kepada lingkungan sekitarnya. Selain itu, perlu juga informasi tentang bahaya atau komplikasi yang dapat terjadi pada penyakit campak. Hal ini agar lebih menjadi perhatian terutama pada keluarga pasien. Sehingga jika terjadi komplikasi, dapat segera ditangani. Berkaitan dengan penanganan medikamentosa, pada kasus, pasien diberikan obat Paracetamol 3 x 250mg, hal ini ditujukan sebagai obat penurun panas pada penderita. Selain itu, pasien diberikan Amoxycillin 3 x 250mg, yang bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder pada penderita.

SIMPULAN

• Campak merupakan penyakit infeksi akibat virus, yang disebabkan Paramyxovirus. Umumnya campak menyerang anak-anak berusia di bawah 5 tahun. Gejala klinis pada penyakit ini muncul setelah melalui beberapa fase, yaitu fase inkubasi, fase prodromal, dan fase erupsi. Pada fase prodromal, penderita biasanya mengeluh batuk, pilek disertai demam, dan pada anak-anak seringkali didapatkan mata merah. Setelah 4hari fase prodromal, pasien memasuki fase erupsi, yaitu dimana muncul bercak kemerahan pada kulit, yang diawali dengan munculnya bercak kemerahan dari belakang telinga, yang menyebar ke wajah, leher, dan akhirnya ke seluruh tubuh, dan kedua tangan dan kaki. Penanganan pada penyakit ini bersifat simptomatis dan ditekankan pentingnya edukasi pada penderita.

SIMPULAN

• Pada kasus, pasien laki-laki berusia 11 tahun, dengan tampilan klinis yang sesuai dengan kriteria penegakan diagnosis Campak. Penatalaksaan pada pasien ini disesuaikan dengan pengetahuan, kondisi ekonomi, sarana, serta ketersediaan obat di Puskesmas Seririt I. Mengingat penyakit ini memiliki tingkat penularan yang tinggi, maka perlunya edukasi kepada pasien dan keluarga tentang bahaya penularan dan komplikasinya.

Matur Suksma