Ppt Blok 27 Obesitas

Post on 06-Dec-2015

137 views 25 download

description

presentasi untuk makalah blok 27 obesitas mengenai seorang wanita yang beresiko terkena sindroma metabolik

Transcript of Ppt Blok 27 Obesitas

Manajemen Nutrisi dan Penatalaksanaan pada

Pasien Obesitas

Nadia Cecilia S102012513

E1

AnamnesisIdentitas pasien

Keluhan utama

Riwayat penyakit dahulu & Obat-

obatan

Riwayat keluarga, sosial, ekonomi

Keluhan penyerta

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum dan Tanda –tanda Vital

Pengukuran Antropometri (Tinggi Badan, Berat Badan, Lingkar Lengan Atas, Tebal Lipatan lemak bawah Kulit, Lingkar Pinggang, Lingkar Pinggul)- Tinggi badan : 150 cm- Berat badan : 80 kg- Lpe/Lpa 95 cm/105 cm

Pemeriksaan Fisik

Mengukur distribusi lemak tubuh (rasio Lingkar Pinggang/ Pinggul)

Jenis kelamin Ukuran RLPP Normal

Wanita < 0.8

Pria < 1

Pemeriksaan FisikMenentukan Berat Badan Ideal dan Indeks Massa

Tubuh

Berat BadanUsia < 40 tahun, BBI = tinggi badan (cm) – 100 – 10%Usia ≥ 40 tahun, BBI = tinggi badan (cm) – 100

IMT = Berat badan (kg)

Tinggi badan (m2) 

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan darah lengkap

Kadar T3 dan T4 dan kadar

insulin darah

Hb: 12 g%Gula darah puasa: 100

mg/dLKolesterol: 130 mg/dLTrigliserida: 180 mg/dLHDL: 30 mg/dLLDL 100 mg/dL

WORKING DIAGNOSIS

Obesitas Tipe II

Status Gizi  Penilaian status gizi untuk mendiagnosis berat badan lebih

dan obesitasRisk of comorbidities

Waist of circumference

Classification BMI (kg.m2) < 90 cm

< 80 cm

90 cm

80 cm

Underweight < 18,5 Low, but

increased risk of

other clinical

problem

Average

Normoweight < 18,5 – 22,9 Average Increase

Overweight

- At risk

- Obes I

- Obes II

≥ 23,0

23,0 – 24,9

25,0 – 29,9

≥ 30

Increased

Moderate

Severe

Moderate

Severe

Very severe

Pembahasan status gizi (Berdasarkan kasus)

Berat Badan Normal (BBN): Tinggi badan – 100 = 50 kg

IMT = Berat Badan (kg)/Tinggi Badan (m)IMT = 80 1,5 x 1,5IMT = 35,5 kg/m2

Status gizi: Obesitas IITipe obesitas: Obesitas sentral

Tipe Obesitas

Etiologi1. Faktor genetik

2. Lingkungan

4. Kesehatan

5. Obat-obatan

3. Psikis

6. Faktor endokrin

7. Aktivitas fisik

9. Gaya hidup

10. Kebiasaan makan

8. Pola makan

Kebutuhan Energi

1. Basal Metabolisme Rate:• Rumus Harris Benedict

BMR (laki-laki) = 66,4 + [13,7 x BB] + [5 x TB] - [6,8 x Umur]BMR (perempuan) = 655 + [9,6 x BB] + [1,8 x TB] - [4,7 x Umur]

• Metode faktorialBMR (laki-laki) = BBI (kg) x 1 kKal x 24 jamBMR (perempuan)= BBI (kg) x 0,9 kKal x 24 jam

2. Menentukan berat/ ringan jenis aktivitas yang dilakukan pasien– Ringan sekali = 30 %– Ringan = 50 %

(pegawai kantor, ahli hukum, dokter, guru)– Sedang = 75 %

(pekerja industri ringan, mahasiswa, pekerjaan rumah tangga)

– Berat = 100 % (buruh kasar, penari balet, olahragawan)

– Berat sekali = 125 %

3. Menentukan kebutuhan kalori total

Total energi = energi basal (BMR) + energi aktivitas + SDA

Kebutuhan energi

Karbohidrat

Protein

Lemak

Zat gizi Komposisi zat gizi makro (%)

Karbohidrat 55-65

Protein 15-20

Lemak total 20-30

Asam lemak jenuh (saturated) 8-10

Asam lemak monosaturated ≤ 15

Asam lemak polysaturated ≤ 10

Kolesterol < 300 mg/hari

Serat 20-30 g

PenatalaksanaanMedikamentosa Sibutramin: mengurangi asupan energi (rasa kenyang),

mempertahankan pengeluaran energi, memperbaiki kolesterol HDL dan kadar trigliserida

Orlistat Hipertensi pada sindrom metabolik: ACE-inhibitor

meregresi hipertrofi ventrikel Koreksi level LDL-C dan HDL-C: golongan Statin Koreksi trigliserida: Niacin (gemfibrozil) dan fibrat (asam

fenofibrate/ fenofibric) Koreksi hiperglisemia: Peroxisome proliferator-actived

receptor antagonist fibrate dan thiazolidinedion Pencegahan gangguan kardiovaskular: Aspirin Terapi alternatif: herbal (ginseng, berberine, dan labu pahit)

PenatalaksanaanNon-medikamentosa

Latihan fisik

Diet VLCD

Perubahan Pola hidup

VLCD: 400-800 kkal/hrKomposisi: Cho 10-80 g/hr, Lemak 1-20 g/hr, Protein

0.8 – 1.5 g/kg/BB/hr, Serat 0-20 g/hr

Lama terapi < 8 weeks

Sindroma Metabolik satu kelompok kelainan metabolik selain obesitas meliputi, rersistensi insulin, gangguan toleransi glukosa, abnormalitas trigliserida dan hemostasis, disfungsi endotel dan hipertensi yang merupakan faktor resiko utama penyakit aterosklerosis dengan manifestasi penyakit jantung koroner/stroke

NCEP/ATP III

Tiga dari kriteria berikut

WHO

Disglisemia [DM tipe 2, gula darah

puasa terganggu, TGT (toleransi

glukosa ternganggu), atau resistensi

insulin] + 2 kriteria berikut

Lingkar perut > 88 cm (perempuan)

dan > 102 cm (laki-laki)

BMI > 30 dan/ atau rasio pi-pa > 0,9

(laki-laki) dan > 0,85 (perempuan)

Trigliserida ≥ 150 mg/dL Trigliserida ≥ 150 mg/dL

HDL <40 mg/dL (L), <50 mg/dL (P) HDL <35 mg/dL (L), <39 mg/dL (P)

Tekanan darah ≥ 130/85 mmHg Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg

Gula darah puasa ≥ 110 mg/dL Mikroalbuminuria (ekskresi albumin

urin >20 ug/menit) dan rasio

albumin /kreantinin ≥30 mg/g

Terapi Sindroma Metabolik

Terapi nutrisi medik ( kalori yang diberikan, jumlah makronutrien, mineral, dan zat gizi)

Diet rendah kalori (reducing diet)

Prognosis

Dubia at bonam

Kesimpulan

Obesitas: suatu kondisi medis kelebihan berat badan akibat penimbunan lemak tubuh yang

berlebihan. Status gizi seseorang diklasifikasikan berdasarkan hasil IMT dan WHR. Untuk

mengetahui dan mengatur jumlah kalori dari asupan makanan seseorang, dihitung

kebutuhan kalori per harinya. Penatalaksanaan pasien obesitas II dengan farmakologi + diet, olahraga, dan perubahan perilaku. Obesitas dapat mengakibatkan komplikasi sindrom

metabolik / sindroma

Sekian dan Terima kasih