Post on 11-Mar-2019
KUA PPAS 2018PPAS 2018R A N C A N G A N
Tahun Anggaran 2018Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara
2017Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Pemerintah Provinsi
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI i
DAFTAR GAMBAR iii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR LAMPIRAN v
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara (PPAS)
1
1.2 Tujuan Penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara
(PPAS)
4
1.3 Dasar Hukum Penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara (PPAS)
5
BAB II RENCANA PENDAPATAN DAN PENERIMAAN PEMBIAYAAN
DAERAH
7
2.1 Rencana Pendapatan 7
2.1.1 Pendapatan Asli Daerah 7
2.1.1.1 Pajak Daerah 7
2.1.1.2 Retribusi Daerah 8
2.1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan
8
ii
2.1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 8
2.1.2 Dana Perimbangan 8
2.1.3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 9
2.2 Penerimaan Pembiayaan 9
2.2.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran
Sebelumnya
9
2.2.2 Penerimaan Pinjaman Daerah 10
BAB III RENCANA PRIORITAS BELANJA DAERAH 12
BAB IV PLAFON ANGGARAN SEMENTARA BERDASARKAN URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM/KEGIATAN
20
4.1 Plafon Anggaran Sementara Berdasarkan Urusan Pemerintahan 21
4.2 Plafon Anggaran Sementara Berdasarkan Program Kegiatan 21
4.3
Plafon Anggaran Sementara untuk Belanja Pegawai, Bunga,
Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Bantuan
Keuangan dan Belanja Tidak Terduga
21
BAB V RENCANA PEMBIAYAAN DAERAH 25
5.1 Rencana Penerimaan Pembiayaan 25
5.2 Rencana Pengeluaran Pembiayaan 25
BAB VI PENUTUP 28
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar I.1. Bagan Proses Penyusunan PPAS 2018 4
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel II.1. Rencana Pendapatan Daerah dan Penerimaan Pembiayaan
Daerah Tahun Anggaran 2018
10
Tabel IV.1. Plafon Anggaran Sementara Untuk Belanja Pegawai, Bunga,
Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Bantuan
Keuangan & Belanja Tidak Terduga Tahun 2018
21
Tabel IV.2. Penjabaran Kelompok Belanja Pegawai berikut Plafon Anggaran
Sementara untuk Tahun 2018
22
Tabel V.1. Rincian Plafon Rencana Pembiayaan Daerah Tahun 2018 26
v
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I Matriks Prioritas Pembangunan
LAMPIRAN II Plafon Anggaran SKPD/UKPD per Urusan Pemerintahan
LAMPIRAN III Plafon Anggaran Sementara berdasarkan Program dan Kegiatan
LAMPIRAN IV Daftar Usulan Kegiatan Tahun Jamak/Multiyears
Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara tahun 2018
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara (PPAS)
Menurut Peraturan Pemerintah nomor 58 tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 21 tahun 2011, pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan
kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,
pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah. Pengelolaan
keuangan daerah dimulai dari proses perencanaan/penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Dari sisi aspek keuangan daerah, APBD merupakan dokumen inti yang
sangat penting dan strategis dalam pelaksanaan penyelenggaraan
pemerintahan daerah. Hal ini didasarkan oleh pasal 309 Undang Undang
nomor 23 tahun 2014 yang menyatakan bahwa APBD merupakan dasar dalam
pengelolaan keuangan daerah dalam masa satu tahun. Sebagai konsekuensi
dari hal tersebut maka semua aktivitas dalam pengelolaan keuangan daerah
yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah termasuk penyelenggaraan
pemerintahan daerah wajib berpedoman kepada dokumen APBD yang telah
disusun dan ditetapkan. Melihat proses penyusunan APBD yang begitu sentral
dan penting maka pengelolaan keuangan daerah harus dilaksanakan dalam
suatu sistem yang terintegrasi dalam proses penyusunan hingga pengawasan
APBD.
RAPBD sebagai rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah
disusun oleh pemerintah daerah dan dibahas oleh pemerintah daerah dan
DPRD. Selanjutnya dokumen ini disetujui bersama antara pemerintah daerah
dan DPRD yang kemudian menjadi dokumen APBD.
Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara tahun 2018
2
Penyusunan dokumen APBD diawali oleh penyusunan KUA dan PPAS
yang disusun berdasarkan pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Provinsi DKI Jakarta tahun anggaran 2018. Hal tersebut sejalan dengan
amanat pasal 265 ayat 3 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah yang mengatur bahwa dalam penyusunan KUA dan
PPAS, kepala daerah berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD).
Sebagai proses awal dalam penyusunan dokumen APBD, penyusunan
dokumen PPAS merupakan fase/tahapan penting. Secara substansi dokumen
PPAS tahun anggaran 2018 adalah program prioritas dan patokan batas
maksimal anggaran yang diberikan kepada Perangkat Daerah untuk setiap
program sebagai acuan dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran
satuan kerja Perangkat Daerah dan Unit Kerja Perangkat Daerah. Penyusunan
dokumen PPAS dimaksudkan guna menjaga kesinambungan serta sinkronisasi
kebijakan antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
Prioritas belanja daerah Provinsi DKI Jakarta yang menjadi substansi
PPAS disusun berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 2 Tahun 2013 tentang
Program Prioritas Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat Daerah
Tahun 2018, serta memperhatikan Peraturan Gubernur Nomor 71 Tahun 2017
tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2018, hasil reses DPRD
Provinsi DKI Jakarta dan kebijakan pembangunan nasional.
PPAS sebagai salah satu tahap proses penyusunan APBD memiliki fungsi
sebagai pedoman bagi perangkat daerah dalam menyusun rencana kerja dan
anggaran SKPD/UKPD. Selain itu fungsi penting dari PPAS adalah sebagai
acuan dalam evaluasi dan pengujian kesesuaian rancangan peraturan daerah
tentang APBD dan rancangan peraturan gubernur tentang penjabaran APBD.
(Pasal 314 Undang Undang nomor 23 tahun 2014).
Penyusunan KUA tahun anggaran 2018 dilakukan melalui proses analisis
teknokratik berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun
anggaran 2018, yang merupakan dokumen perencanaan tahun pertama
periode pembangunan tahun 2018-2022, serta memperhatikan kebijakan
Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara tahun 2018
3
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan juga hasil reses anggota DPRD Provinsi
DKI Jakarta.
Setelah dokumen PPAS tahun anggaran 2018 tersusun, sesuai pasal 84
ayat (2) Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah, Rancangan KUA dan Rancangan PPAS yang
telah disusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan oleh
Sekretaris Daerah selaku Ketua TAPD kepada Kepala Daerah, paling lambat
pada minggu pertama bulan Juni. Selanjutnya, sesuai pasal 87 ayat (1)
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 mengamanatkan
bahwa Rancangan KUA dan Rancangan PPAS disampaikan Kepala
Daerah kepada DPRD paling lambat pertengahan bulan Juni tahun
anggaran berjalan untuk dibahas dalam pembicaraan pendahuluan RAPBD
tahun anggaran berikutnya.
Selanjutnya Pasal 87 ayat (3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
21 Tahun 2011 juga mengamanatkan bahwa Rancangan KUA dan
Rancangan PPAS yang telah dibahas sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
selanjutnya disepakati menjadi KUA dan PPAS paling lambat akhir bulan
Juli tahun anggaran berjalan.
Kemudian menurut Pasal 88 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 59 Tahun 2007, KUA dan PPAS yang telah disepakati
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87 ayat (3) masing-masing dituangkan
ke dalam nota kesepakatan yang ditandatangani bersama antara
kepala daerah dengan pimpinan DPRD dalam waktu bersamaan.
Berdasarkan nota kesepakatan tersebut, sesuai dengan Pasal 89
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, Kepala Daerah
menerbitkan pedoman penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD/UKPD) sebagai
pedoman bagi SKPD/UKPD dalam menyusun RKA-SKPD/UKPD. Dokumen RKA-
SKPD/UKPD tersebut selanjutnya akan menjadi bahan dalam penyusunan
RAPBD tahun anggaran 2018.
Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara tahun 2018
4
Selanjutnya Pasal 310 ayat (3) Undang - Undang Nomor 23 tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah, bahwa RKA-SKPD yang telah disusun
disampaikan kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah sebagai bahan
penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD tahun berikutnya.
Secara diagramatik alur proses perencanaan dan penganggaran dari KUA
sampai dengan APBD dapat di lihat pada gambar berikut :
Gambar I.1. Bagan Proses Penyusunan PPAS 2018
Berdasarkan pada Gambar I.1, dokumen RKPD tahun anggaran 2018
merupakan dokumen strategis dalam perencanaan pembangunan. Hal ini
didasarkan bahwa dengan dokumen RKPD tahun anggaran 2018, Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta menyusun PPAS tahun anggaran 2018 yang kemudian
akan dijadikan dasar bagi penyusunan RAPBD tahun anggaran 2018.
1.2 Tujuan penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)
Memperhatikan kondisi dan kebijakan dalam KUA tahun 2018, maka PPAS
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 bertujuan:
1. Sebagai rancangan program prioritas dan patokan batas maksimal
anggaran yang diberikan kepada SKPD untuk setiap program sebagai
acuan dalam penyusunan RKA-SKPD sebelum disepakati dengan DPRD;
2. Menyusun prioritas dan sasaran pembangunan daerah tahun anggaran
2018 menurut urusan/bidang, urusan pemerintahan daerah, SKPD/UKPD
Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara tahun 2018
5
penanggung jawab, indikator dan target kinerja serta plafon indikatif
untuk setiap program dan kegiatan.
3. Mewujudkan keterpaduan program nasional dan daerah dalam upaya
peningkatan pelayanan umum dan kesejahteraan masyarakat.
1.3 Dasar Hukum Penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara
(PPAS)
Dasar hukum penyusunan PPAS Tahun Anggaran 2018, antara lain :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun
2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang
Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
10. Permendagri Nomor 32 Tahun 2017 tentang Penyusunan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Tahun 2018;
Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara tahun 2018
6
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017 tentang Pedoman
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
2018;
12. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan
Keuangan Daerah;
13. Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2011 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan dan Penganggaran Terpadu;
14. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2005-2025;
15. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;
16. Peraturan Gubernur Nomor 55 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pengusulan,
Evaluasi, Penganggaran, Pelaksanaan, Penatausahaan,
Pertanggungjawaban, Pelaporan dan Monitoring Hibah, Bantuan Sosial dan
Bantuan Keuangan yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah;
17. Peraturan Gubernur Nomor 71 Tahun 2017 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018;
18. Keputusan Gubernur Nomor 642 Tahun 2017 tentang Program Prioritas
Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat Daerah Tahun 2018;
19. Keputusan Gubernur Nomor 645 Tahun 2017 tentang Penetapan Daftar
Program dan Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja
Perangkat Daerah menurut Urusan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran
2018.
Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara tahun 2018
7
BAB II
RENCANA PENDAPATAN DAN
PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH
Sesuai dengan kondisi perekonomian dan kebijakan pendapatan daerah
dalam rancangan KUA tahun anggaran 2018, maka target pendapatan daerah
yang meliputi Pendapatan Asli Daerah (PAD), penerimaan dana perimbangan
dan lain-lain pendapatan daerah yang sah, maupun sumber penerimaan
pembiayaan daerah yang meliputi SiLPA dan pinjaman daerah akan dijelaskan
sebagai berikut.
2.1 Rencana Pendapatan
Pada tahun anggaran 2018, Pendapatan Provinsi DKI Jakarta
direncanakan sebesar Rp.64.889.762.573.448. Jumlah tersebut berasal dari
Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp.42.612.414.052.448, Dana Perimbangan
sebesar Rp.22.265.697.601.000 dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
sebesar Rp.11.650.920.000. Apabila dibandingkan dengan target Pendapatan
pada APBD Penetapan tahun anggaran 2017, maka pendapatan tahun
anggaran 2018 mengalami kenaikan sebesar Rp.2.423.632.369.894 atau 3,88
persen. Secara rinci pendapatan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
2.1.1 Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi
Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dan Lain-lain
Pendapatan Asli Daerah Yang Sah. Target PAD tahun anggaran 2018
mengalami kenaikan sebesar 2,71 persen jika dibandingkan dengan Penetapan
APBD tahun anggaran 2017, atau naik sebesar Rp.1.124.220.681.894.
2.1.1.1 Pajak Daerah
Pajak Daerah diantaranya terdiri dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB),
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB), Pajak Bahan Bakar Kendaraan
Bermotor (PBB-KB), Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Bea Perolehan Hak atas
Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara tahun 2018
8
Tanah dan Bangunan (BPHTB). Pada tahun anggaran 2018, Pajak Daerah
direncanakan sebesar Rp.36.125.000.000.000 atau mengalami kenaikan
sebesar 2,54 persen dari target Penetapan APBD tahun anggaran 2017
sebesar Rp.35.230.000.000.000.
2.1.1.2 Retribusi Daerah
Retribusi Daerah terdiri dari Retribusi Jasa Umum, Retribusi Jasa Usaha
dan Retribusi Perizinan Tertentu. Pada tahun anggaran 2018, penerimaan
Retribusi Daerah ditargetkan sebesar Rp.689.900.500.000, mengalami
kenaikan sebesar Rp.12.015.130.000 atau 1,77 persen dari Penetapan APBD
tahun anggaran 2017 sebesar Rp.677.885.370.000.
2.1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan pada
Penetapan APBD Tahun Anggaran 2018 ditargetkan sebesar
Rp.536.318.000.000, mengalami kenaikan sebesar Rp.82.979.754.000 atau
18,30 persen dari Penetapan APBD tahun anggaran 2017 sebesar
Rp.453.338.246.000.
2.1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah merupakan Pos Pendapatan
dari Penerimaan PAD yang tidak termasuk dalam jenis pajak daerah dan
retribusi daerah. Pada Penetapan APBD Tahun Anggaran 2018 ditargetkan
sebesar Rp.5.261.195.552.448, mengalami kenaikan sebesar
Rp.134.225.797.894 atau 2,62 persen dari Penetapan APBD tahun anggaran
2017 sebesar Rp.5.126.969.754.554.
2.1.2 Dana Perimbangan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah,
Dana Perimbangan terdiri dari:
a. Dana Bagi Hasil;
b. Dana Alokasi Umum; dan
c. Dana Alokasi Khusus.
Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara tahun 2018
9
Target penerimaan Dana Perimbangan Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp.22.265.697.601.000. Apabila dibandingkan dengan Penetapan APBD Tahun
Anggaran 2017 sebesar Rp.18.770.211.233.000, maka penerimaan Dana
Perimbangan Tahun Anggaran 2018 mengalami kenaikan sebesar
Rp.3.495.486.368.000 atau 18,62 persen.
2.1.3 Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Komponen pemasukan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah dalam
APBD Provinsi DKI Jakarta tahun anggaran 2018 berasal dari Pendapatan
Hibah. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah pada APBD tahun anggaran
2018 dianggarkan sebesar Rp.11.650.920.000, yang hanya berasal dari
pendapatan hibah untuk Jasa Raharja, menurun jika dibandingkan dengan
tahun 2017 sebesar Rp.2.207.725.600.000 atau turun 99,47 persen.
Penurunan drastis ini dikarenakan tidak adanya lagi pendapatan hibah untuk
MRT.
2.2 Penerimaan Pembiayaan
Secara definisi, pembiayaan adalah semua penerimaan yang perlu
dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada
tahun anggaran bersangkutan maupun pada tahun anggaran berikutnya. Jadi
dengan kata lain, penerimaan pembiayaan yang dimaksud dalam hal ini adalah
penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau baik pada tahun anggaran
bersangkutan maupun pada tahun anggaran berikutnya.
2.2.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya
Sumber penerimaan pembiayaan salah satunya diharapkan berasal dari
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun 2017. Dengan menggunakan
asumsi bahwa pendapatan dan belanja dapat optimal maka diperkirakan SiLPA
Tahun 2017 akan mencapai Rp.5.495.096.706.052.
Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara tahun 2018
10
2.2.2 Penerimaan Pinjaman Daerah
Sumber penerimaan pembiayaan daerah selain dari SiLPA juga
diperoleh dari pinjaman daerah. Pada tahun 2018 direncanakan berasal dari
pinjaman MRT sebesar Rp.3.682.093.000.000.
Tabel II.1. Rencana Pendapatan Daerah dan Penerimaan Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2018
NO
PENDAPATAN DAN
PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH
TARGET TAHUN
ANGGARAN 2018 DASAR HUKUM
1 2 3 4
A PENDAPATAN DAERAH 64.889.762.573.448
1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 42.612.414.052.448
1.1 Pajak Daerah 36.125.000.000.000 1. Perda 8 tahun 2010 tentang Pajak
Kendaraan Bermotor,
2. Perda Nomor 9 Tahun 2010 tentang Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor,
3. Perda Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor,
4. Perda Nomor 11 Tahun 2010 tentang
Pajak Hotel, 5. Perda Nomor 12 Tahun 2010 tentang
Pajak Restoran, 6. Perda Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Pajak Penerangan Jalan, 7. Perda Nomor 16 Tahun 2010 tentang
Pajak Parkir,
8. Perda Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pajak Air Tanah,
9. Perda Nomor 18 Tahun 2010 tentang Bea Perolehan Ha katas Tanah dan atau
Bangunan,
10. Perda Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pajak Reklame,
11. Perda Nomor 16 Tahun 2011 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan
dan Perkotaan, 12. Perda Nomor 2 Tahun 2014 tentang
Pajak Rokok,
13. Perda Nomor 2 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Perda Nomor 8 Tahun
2010 tentang Pajak Kendaraan Bermotor,
14. Perda Nomor 3 Tahun 2015 tentang
Perubahan Perda Nomor 13 Tahun 2010 tentang Pajak Hiburan
1.2 Retribusi Daerah 689.900.500.000 Perda 1 tahun 2015 tentang Perubahan atas Perda 3 tahun 2012 tentang Retribusi
Daerah
1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
536.318.000.000 Akta Notaris
1.4 Lain-Lain Pendapatan Asli
Daerah Yang Sah
5.261.195.552.448
Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara tahun 2018
11
NO
PENDAPATAN DAN
PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH
TARGET TAHUN
ANGGARAN 2018 DASAR HUKUM
1 2 3 4
2 DANA PERIMBANGAN 22.265.697.601.000
2.1 Dana Bagi Hasil 18.621.239.355.000
2.2 Dana Alokasi Umum -
2.3 Dana Alokasi Khusus 3.644.458.246.000
3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
11.650.920.000
3.1 Pendapatan Hibah 11.650.920.000
3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi
Khusus
-
B PENERIMAAN PEMBIAYAAN 9.177.189.706.052
1 Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya
5.495.096.706.052
2 Penerimaan Pinjaman Daerah 3.682.093.000.000
JUMLAH DANA TERSEDIA 74.066.952.279.500
Sumber : BPKD dan BPRD Provinsi DKI Jakarta, tahun 2017
Berdasarkan Tabel II.1. terlihat bahwa Pendapatan Asli Daerah untuk
Tahun Anggaran 2018 cukup besar. Dari jumlah tersebut, komponen paling
besar adalah pada Pajak Daerah yang mencapai Rp.36.125.000.000.000.
Dengan komposisi seperti ini, berarti Pemerintah Daerah perlu memperhatikan
peningkatan pendapatan dari sumber-sumber lain yang potensial.
Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara tahun 2018
12
BAB III
RENCANA PRIORITAS BELANJA DAERAH
Rencana prioritas belanja daerah Provinsi DKI Jakarta yang dituangkan
dalam RKPD tahun 2018 disusun berdasarkan pendekatan politis, teknokratis,
partisipatif dan top down-bottom up. Prioritas belanja daerah tersebut
mengacu kepada Keputusan Gubernur Nomor 642 Tahun 2017 tentang
Program Prioritas Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat Daerah
Tahun 2018, yang disusun dengan memperhatikan kebijakan jangka panjang
daerah sesuai RPJPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2005-2025, mengingat
RPJMD tahun 2013-2017 telah berakhir dan membutuhkan transisi sebelum
RPJMD berikutnya yang menjabarkan visi dan misi Gubernur dan Wakil
Gubernur terpilih ditetapkan melalui Peraturan Daerah. Dalam hal tersebut,
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan Keputusan Gubernur
dimaksud, untuk menjembatani antara fase RPJMD 2013-2017 dan RPJMD
2018-2022, sehingga kesinambungan pembangunan dapat tetap terjaga.
Adapun prioritas belanja daerah sesuai Keputusan Gubernur dimaksud
dan berdasarkan sasaran pokok RPJPD Tahun 2005-2025, antara lain sebagai
berikut:
1. Pemantapan ketahanan sosial budaya, meliputi:
a. Ketenteraman dan ketertiban umum serta perlindungan
masyarakat, antara lain:
1) Penyelenggaraan Ketenteraman dan Ketertiban Umum Serta
Perlindungan Masyarakat;
2) Penegakan Perda dan/atau Perkada Secara Yustisial;
3) Peningkatan Pencegahan Kebakaran;
4) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan;
5) Peningkatan Kualifikasi Petugas Pemadam Kebakaran dan
Penyelamatan
6) Pengelolaan Risiko Bencana;
7) Penanggulangan Bencana.
Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara tahun 2018
13
b. Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, antara lain:
1) Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan;
2) Perlindungan Perempuan dan Anak.
c. Sosial, antara lain:
1) Rehabilitasi Sosial;
2) Peningkatan Layanan, Prasarana dan Sarana Kesejahteraan Sosial;
3) Pemberdayaan Sosial;
4) Penanganan Fakir Miskin;
5) Perlindungan Sosial.
d. Kepemudaan dan olah raga, antara lain:
1) Penyadaran, Pemberdayaan, Pengembangan Pemuda dan
Pramuka;
2) Pengembangan dan Pembinaan Olahraga.
e. Pengendalian penduduk dan keluarga berencana, antara lain:
1) Pengendalian Penduduk.
f. Pendidikan, antara lain:
1) Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat;
2) Wajib Belajar 12 Tahun;
3) Peningkatan Mutu Pendidikan;
4) Pengembangan Guru dan Tenaga Kependidikan;
5) Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan;
6) Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus.
g. Kesehatan, antara lain:
1) Kesehatan Masyarakat, Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit;
2) Pembinaan Upaya Kesehatan;
3) Kefarmasian dan Alat Kesehatan;
4) Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Kesehatan;
5) Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Daerah.
h. Pemberdayaan masyarakat dan desa, antara lain:
1) Pemberdayaan Masyarakat.
i. Perpustakaan, antara lain:
Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara tahun 2018
14
1) Pelayanan dan Pengembangan Perpustakaan.
j. Kebudayaan, antara lain:
1) Pembinaan dan pemberdayaan pelaku seni budaya;
2) Pemeliharaan dan Pengembangan Pemanfaatan Cagar Budaya.
k. Kearsipan, antara lain:
1) Pelayanan dan Pengembangan Kearsipan.
2. Pemantapan kualitas organisasi pemerintah, meliputi:
a. Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil, antara lain:
1) Penataan Administrasi Kependudukan.
b. Kesatuan Bangsa dan Politik, antara lain:
1) Pembinaan Persatuan dan Kesatuan Bangsa Administrasi
kependudukan dan pencatatan sipil;
2) Penguatan Pembinaan Politik Masyarakat.
c. Keuangan, antara lain:
1) Koordinasi pelaksanaan peraturan Bidang Keuangan, Pajak dan
Retribusi, Aset Daerah dan Pengadaan Barang Jasa;
2) Pengelolaan Keuangan Perjalanan Dinas;
3) Pengelolaan dan Pelayanan Pajak Daerah;
4) Pengelolaan Retribusi Daerah;
5) Pembinaan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah;
6) Pembinaan Pengelolaan dan Penatausahaan Aset Daerah;
7) Pemanfaatan Aset Daerah.
d. Kepegawaian serta pendidikan dan pelatihan, antara lain:
1) Pengelolaan, Pembinaan dan Pengembangan ASN;
2) Peningkatan Kapasitas KORPRI;
3) Pengembangan Kompetensi SDM.
e. Kewilayahan, antara lain:
1) Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan Kota
Administrasi Jakarta Pusat;
2) Penyelenggaraan Kota Administrasi Jakarta Pusat;
Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara tahun 2018
15
3) Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan Kota
Administrasi Jakarta Utara;
4) Penyelenggaraan Kota Administrasi Jakarta Utara;
5) Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan Kota
Administrasi Jakarta Barat;
6) Penyelenggaraan Kota Administrasi Jakarta Barat;
7) Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan Kota
Administrasi Jakarta Selatan;
8) Penyelenggaraan Kota Administrasi Jakarta Selatan;
9) Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan Kota
Administrasi Jakarta Timur;
10) Penyelenggaraan Kota Administrasi Jakarta Timur;
11) Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu;
12) Penyelenggaraan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.
f. Fungsi lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, antara lain:
1) Koordinasi Kebijakan Perekonomian
2) Koordinasi Kebijakan Pendidikan, Perpustakaan dan Kearsipan,
Pemuda dan Olahraga, serta Mental Spiritual
3) Pengelolaan, Pengawasan dan Pembinaan Mental Spiritual
4) Koordinasi Kebijakan Kesehatan, Sosial, Pemberdayaan
Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak
serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
5) Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
6) Peningkatan Kerjasama Luar Negeri
7) Keprotokolan dan Administrasi Pimpinan Daerah
8) Penataan dan Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan
9) Peningkatan Bantuan & Kesadaran Hukum dan Hak Asasi Manusia
serta Penanganan Perkara
Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara tahun 2018
16
10) Administrasi Umum dan Peningkatan Sarana Prasarana
Kerumahtanggaan Daerah
11) Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan dan SDM Aparatur
12) Koordinasi Kebijakan Tata Pemerintahan Daerah
13) Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah dan
Lembaga/Badan
14) Penguatan Akuntabilitas Kinerja
15) Peningkatan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
16) Koordinasi Penataan Kota & Lingkungan Hidup
17) Peningkatan Kualitas Pengadaan Barang/Jasa
18) Pembinaan dan Pengembangan BUMD
g. Perencanaan, antara lain:
1) Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan.
h. Statistik, meliputi:
1) Pengembangan Data Statistik Sektoral.
3. Pemantapan stabilitas perekonomian Jakarta, meliputi:
a. Pertanahan, meliputi:
1) Penyiapan Akuisisi Tanah.
b. Penanaman Modal, antara lain:
1) Peningkatan Penanaman Modal;
2) Peningkatan Kualitas Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
c. Koperasi, usaha kecil, dan menengah, antara lain:
1) Pembinaan dan Pengembangan Koperasi;
2) Pembinaan dan Pengembangan UKM.
d. Perdagangan, antara lain:
1) Pengawasan dan pelayanan perdagangan.
e. Tenaga Kerja, antara lain:
1) Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja;
2) Penciptaan Hubungan Industrial yang harmonis;
Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara tahun 2018
17
3) Peningkatan kepatuhan terhadap ketentuan perundangan di
bidang Ketenagakerjaan.
f. Pangan, antara lain:
1) Program Peningkatan Ketahanan Pangan Masyarakat.
g. Energi dan sumber daya mineral, antara lain:
1) Pembinaan, pengembangan dan pengendalian Energi dan
ketenagalistrikan;
2) Konservasi air tanah dan pengendalian penurunan Muka Tanah;
3) Peningkatan Pencahayaan Kota.
h. Pariwisata, antara lain:
1) Pembinaan dan Pengembangan Industri Pariwisata;
2) Pengembangan Destinasi Pariwisata;
3) Penyediaan dan pemeliharaan sarana prasarana seni budaya dan
pariwisata.
i. Perindustrian, antara lain:
1) Program pembinaan dan Pengembangan Industri;
2) Program Pengawasan dan Pengendalian Industri.
j. Pertanian, antara lain:
1) Program Pengembangan Pertanian, peternakan dan kesehatan
hewan.
4. Pemantapan kapasitas dan kualitas prasarana dan sarana Kota
Jakarta, meliputi:
a. Pekerjaan umum dan penataan ruang, antara lain:
1) Pengendalian Banjir;
2) Pengembangan dan Pengelolaan Air Limbah;
3) Pengembangan dan Pengelolaan Air bersih;
4) Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Jembatan;
5) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan;
6) Peningkatan Sarana dan Prasarana Pekerjaan Umum;
Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara tahun 2018
18
7) Penataan Ruang;
8) Pembangunan dan Pemeliharaan Gedung Pemda.
b. Perhubungan, antara lain:
1) Pembinaan dan Penyelenggaraan Angkutan Umum;
2) Pengendalian dan Penertiban Lalu Lintas dan angkutan;
3) Peningkatan Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan;
4) Pembinaan dan Penyelenggaraan Angkutan Perairan dan
Kepelabuhanan.
c. Perumahan rakyat dan kawasan permukiman, antara lain:
1) Penyediaan dan Pemeliharaan Perumahan Rakyat;
2) Penataan Kawasan Permukiman;
3) Pelayanan Penghuni Rumah Susun.
d. Kelautan dan perikanan, antara lain:
1) Program Pengelolaan Kelautan dan Perikanan.
5. Pengembangan kapasitas ide, kreativitas dan inovasi masyarakat
Jakarta secara berkelanjutan, meliputi:
a. Komunikasi dan Informatika, antara lain:
1) Pengembangan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi);
2) Pengembangan Komunikasi dan Informasi Publik.
b. Persandian, meliputi:
1) Persandian untuk Pengamanan Informasi.
c. Penelitian dan Pengembangan, meliputi:
1) Penelitian dan Pengembangan.
6. Pemantapan pengendalian kualitas lingkungan hidup dan sumber
daya alam, meliputi:
a. Lingkungan Hidup, antara lain:
1) Pengelolaan Persampahan;
2) Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup.
b. Kehutanan, antara lain:
Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara tahun 2018
19
1) Pengelolaan Pertamanan
2) Pengelolaan Hutan
3) Konservasi Satwa
Adapun prioritas pembangunan dan sasaran, SKPD yang melaksanakan
serta program pembangunan terkait dijabarkan dalam Lampiran I PPAS.
Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara tahun 2018
20
BAB IV
PLAFON ANGGARAN SEMENTARA BERDASARKAN
URUSAN PEMERINTAHAN DAN PROGRAM/KEGIATAN
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Negeri Nomor 21 tahun 2011, urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah dilaksanakan oleh SKPD/UKPD sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing berdasarkan Peraturan Daerah
Nomor 5 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Pada proses perencanaan tahun 2018, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
menentukan kebijakan terkait tidak dibatasinya plafon anggaran SKPD/UKPD.
Setiap SKPD/UKPD diberikan kewenangan untuk menentukan kegiatan dan
anggaran sesuai kebutuhan dengan tetap memperhatikan azas efektif, efisien
kepatutan, kewajaran dan akuntabel serta tanggung jawab yang dituangkan
dalam Renja RKPD tahun anggaran 2018. Penentuan jumlah alokasi plafon
setiap SKPD/UKPD dilakukan oleh SKPD/UKPD masing-masing melalui
penentuan skala prioritas kegiatan Unggulan/Prioritas dan kegiatan strategis
yang telah disusun dalam RKPD tahun anggaran 2018. Adapun prosesnya
dilakukan dengan cara diskusi intensif secara iteratif antara SKPD/UKPD
dengan TAPD secara detail, sehingga diperoleh kegiatan tahun 2018 yang
benar-benar akuntabel dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Jakarta.
Hasil dari proses tersebut, ditetapkan menjadi PPAS sebagaimana yang
diamanatkan pada Pasal 310 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah, yang berbunyi kepala daerah menyusun KUA
dan PPAS berdasarkan RKPD dan diajukan kepada DPRD untuk dibahas
bersama.
Selanjutnya, penjelasan plafon anggaran berdasarkan urusan
pemerintahan dan berdasarkan program kegiatan dijelaskan sebagai berikut :
Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara tahun 2018
21
4.1 Plafon Anggaran Sementara Berdasarkan Urusan Pemerintahan
Urusan Pemerintah Daerah yang menjadi kewenangan pemerintah
daerah telah diatur dalam Pasal 12 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintah Daerah dimana diatur bahwa urusan pemerintahan dibagi
menjadi dua yaitu Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan
Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan
Pelayanan Dasar serta Urusan Pemerintahan Pilihan.
Adapun plafon anggaran sementara untuk masing-masing urusan
pemerintahan dan Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Unit Kerja Perangkat
Daerah yang melaksanakan dituangkan dalam Lampiran II PPAS.
4.2 Plafon Anggaran Sementara Berdasarkan Program Kegiatan
Plafon Anggaran Sementara berdasarkan Program/Kegiatan Tahun
Anggaran 2018 Provinsi DKI Jakarta merupakan hasil tarikan data dari sistem
e-budgeting, secara lebih detail dapat dilihat pada Lampiran III PPAS.
4.3 Plafon Anggaran Sementara Untuk Belanja Pegawai, Bunga, Subsidi,
Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Bantuan Keuangan dan
Belanja Tidak Terduga
Plafon anggaran sementara untuk Belanja Pegawai, Bunga, Subsidi,
Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Bantuan Keuangan dan Belanja
Tidak Terduga Tahun Anggaran 2018 dilihat pada Tabel IV.1 berikut.
Tabel IV.1. Plafon Anggaran Sementara Untuk Belanja Pegawai, Bunga, Subsidi,
Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Bantuan Keuangan & Belanja Tidak
Terduga Tahun 2018
NO URAIAN PLAFON ANGGARAN
SEMENTARA
1 2 3
1 Belanja Pegawai 20.217.802.334.000
2 Belanja Bunga 50.520.000.000
3 Belanja Subsidi 4.210.500.000.000
4 Belanja Hibah 1.610.915.290.235
5 Belanja Bantuan Sosial 3.518.512.131.000
6 Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota
Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara tahun 2018
22
NO URAIAN PLAFON ANGGARAN
SEMENTARA
1 2 3
dan Pemerintahan Desa
7 Belanja Bantuan Keuangan Kepada
Provinsi/Kabupaten/ Kota dan Pemerintah Desa 207.367.536.960
8 Belanja Tidak Terduga 379.662.115.136
Sumber : BPKD Provinsi DKI Jakarta, tahun 2017
Berdasarkan Tabel IV.1. diatas dapat dijelaskan bahwa Belanja Pegawai
sebesar Rp.20.217.802.334.000, terdiri atas 15 (lima belas) jenis komponen
belanja pegawai yang antara lain meliputi gaji dan tunjangan bagi Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah, Anggota dan Pimpinan DPRD serta Pegawai
Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri Sipil Provinsi DKI Jakarta, sebagaimana
pada tabel IV.2 berikut :
Tabel IV.2. Penjabaran Kelompok Belanja Pegawai berikut Plafon Anggaran
Sementara untuk Tahun 2018
NO URAIAN PLAFON ANGGARAN
SEMENTARA
Belanja Pegawai (gaji dan tunjangan DPRD, PNS, CPNS), dengan rincian sbb:
20.217.802.334.000
1 Gaji dan Tunjangan Pimpinan dan Anggota DPRD 100.212.409.000
2 Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD 676.800.000
3 Gaji dan Tunjangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
352.313.000
4 Gaji dan Tunjangan PNS dan CPNS 6.223.017.455.000
5 Asuransi Kesehatan (BPJS) 105.903.469.000
6 TKD PNS dan CPNS 11.464.821.426.000
7 Biaya Penunjang Operasional Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah 54.385.362.000
8 Belanja Insentif Pemungutan Pajak Daerah 546.162.825.000
9 Biaya Kematian Pensiunan PNS 0
10 Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan
Kematian 16.013.903.000
11 Tunjangan Peningkatan Penghasilan 37.721.226.000
12 Tunjangan Transport Pejabat (Pengganti KDO Pejabat)
230.338.266.000
13 Biaya Guru NIP 15 38.436.000.000
14 Tambahan Penghasilan Guru PNS Non Sertifikasi 14.298.000.000
15 Tambahan Penghasilan Guru PNS Sertifikasi 1.385.462.880.000
Sumber : BKD dan BPKAD Provinsi DKI Jakarta, tahun 2017
Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara tahun 2018
23
Belanja Bunga yang dianggarkan sebesar Rp.50.520.000.000
merupakan konsekuensi dari pinjaman daerah yang didapatkan DKI Jakarta
dari pihak lain. Belanja Subsidi sebesar Rp.4.210.500.000.000 diberikan dalam
rangka penyelenggaraan layanan Transjakarta bagi masyarakat (Public Service
Obligation/PSO) sebesar Rp.3.325.000.000.000 dan pemberian subsidi pangan
bagi penerima Kartu Jakarta Pintar sebesar Rp.885.500.000.000.
Selain itu, Belanja Hibah sebesar Rp.1.610.915.290.235, diberikan
dalam rangka penyediaan bantuan kepada Badan/Lembaga/Organisasi
Swasta/Organisasi Masyarakat dan Kelompok/Anggota Masyarakat sebesar
Rp.884.286.690.235 dan penyediaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
bagi Sekolah Swasta sebesar Rp.640.295.800.000, yang bersumber dari Dana
Alokasi Khusus (DAK) dan Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan
Anak Usia Dini (BOP PAUD) sebesar Rp.86.332.800.000, yang bersumber dari
Dana Alokasi Khusus (DAK). Sedangkan Bantuan Sosial sebesar
Rp.3.518.512.131.000 dianggarkan untuk membantu Organisasi Sosial
Kemasyarakatan sebesar Rp.2.010.000.000, Individu/Siswa (Biaya Personal
Siswa Miskin) sebesar Rp.3.415.018.131.000 dan Individu/Mahasiswa
Perguruan Tinggi Negeri sebesar Rp.101.484.000.000.
Adapun Bantuan Keuangan sebesar Rp.207.367.536.960 diberikan
kepada Partai Politik sebesar Rp.1.818.003.960 serta kepada Pemerintah
Kota/Kabupaten sebesar Rp.205.549.533.000, dengan rincian Pemerintah Kota
Bekasi sebesar Rp.138.549.833.000, Pemerintah Kabupaten Bogor sebesar
Rp.13.297.740.000, Pemerintah Kota Tangerang sebesar Rp.10.000.000.000,
Pemerintah Kota Depok sebesar Rp.25.594.000.000, Pemerintah Kabupaten
Cianjur sebesar Rp.8.107.960.000, dan Pemerintah Kota Bogor sebesar
Rp.10.000.000.000.
Pelaksanaan penganggaran Belanja tersebut di atas, mengacu pada
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 tahun 2016 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 32 tahun 2011 tentang
Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara tahun 2018
24
Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah dan peraturan perundangan yang berlaku.
Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara tahun 2018
25
BAB V
RENCANA PEMBIAYAAN DAERAH
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, pembiayaan adalah semua
penerimaan yang perlu dibayar kembali dan atau pengeluaran yang akan
diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada
tahun-tahun anggaran berikutnya. Pembiayaan Provinsi DKI Jakarta dapat
dibagi menjadi dua yaitu penerimaan dan pengeluaran pembiayaan.
Penerimaan pembiayaan DKI Jakarta terdiri dari Proyeksi SiLPA tahun 2017
dan Pinjaman MRT, sementara pengeluaran pembiayaan Provinsi DKI Jakarta
meliputi penyertaan modal pemerintah dan pembayaran utang pokok.
Berdasarkan kondisi perekonomian pada tahun 2017 dan proyeksi tahun
2018 yang tertuang dalam kebijakan umum APBD tahun anggaran 2018, maka
rencana pembiayaan Provinsi DKI Jakarta tahun 2018 dijelaskan sebagai
berikut :
5.1 Rencana Penerimaan Pembiayaan
Rencana penerimaan pembiayaan tahun anggaran 2018 sebesar
Rp.9.177.189.706.052, berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun
2017 (SiLPA) sebesar Rp.5.495.096.706.052 dan berasal dari penerimaan
pinjaman daerah yang merupakan pinjaman untuk kegiatan MRT sebesar
Rp.3.682.093.000.000.
5.2 Rencana Pengeluaran Pembiayaan
Rencana pengeluaran pembiayaan pada tahun anggaran 2018
dipergunakan untuk Penyertaan Modal Daerah (PMD) serta Pembayaran Utang
Pokok dengan total alokasi anggaran untuk kebutuhan tersebut sebesar
Rp.8.007.234.438.048. Adapun pengeluaran pembiayaan yang digunakan
untuk Penyertaan Modal Daerah sebesar Rp.7.973.604.814.820, yang
diberikan kepada BUMD yang telah memiliki Perda penyertaan modal dan
Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara tahun 2018
26
pelaksanaannya didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Adapun BUMD yang direncanakan memperoleh PMD adalah sebagai
berikut:
1. PMD untuk PT. MRT sebesar Rp.3.906.093.000.000;
2. PMD untuk PT. Jakarta Propertindo sebesar Rp.3.381.000.000.000;
3. PMD untuk PT. Jakarta Tourisindo sebesar Rp.23.696.814.820;
4. PMD untuk PD. Dharma Jaya sebesar Rp.39.000.000.000;
5. PMD untuk PT. Food Station Tjipinang sebesar Rp.125.000.000.000;
6. PMD untuk PD. Pembangunan Sarana Jaya sebesar Rp.394.415.000.000
7. PMD untuk PT. Penjamin Kredit Daerah sebesar Rp.100.000.000.000;
8. PMD untuk PT. Asuransi Bangun Askrida Rp.4.400.000.000
Sedangkan, pengeluaran pembiayaan lainnya, digunakan untuk
pembayaran utang pokok Proyek JEDI/JFUMP sebesar Rp.33.629.623.228.
Rencana Pembiayaan Daerah secara lebih rinci dapat dilihat pada Tabel
V.1. berikut.
Tabel V.1. Rincian Plafon Rencana Pembiayaan Daerah Tahun 2018
NO URAIAN PLAFON ANGGARAN
SEMENTARA
PEMBIAYAAN DAERAH
1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN 9.177.189.706.052
1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya 5.495.096.706.052
1.2 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan -
1.3 Penerimaan Pinjaman Daerah 3.682.093.000.000
1.4 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman -
2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN 8.007.234.438.048
2.1 Pembentukan Dana Cadangan -
2.2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 7.973.604.814.820
2.3 Pembayaran Pokok Utang 33.629.623.228
2.4 Pemberian Pinjaman Daerah -
Pembiayaan Netto 1.169.955.268.004
Sumber : BPKD Provinsi DKI Jakarta, tahun 2017
Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara tahun 2018
27
Rencana penerimaan pembiayaan sebesar Rp.9.177.189.706.052, lebih
tinggi dibandingkan dengan rencana pengeluaran pembiayaan sebesar
Rp.8.007.234.438.048. Sehingga, jumlah pembiayaan netto sebesar
Rp.1.169.955.268.004 digunakan untuk menutup defisit anggaran.
Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara tahun 2018
28
BAB VI
PENUTUP
Plafon dan Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) Provinsi DKI Jakarta
tahun anggaran 2018 telah disusun dengan berpedoman pada Peraturan
Gubernur Nomor 71 Tahun 2017 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Tahun 2018 serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
21 Tahun Tahun 2011.
PPAS yang telah disepakati, menjadi dasar dalam menyusun Nota
Kesepakatan Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Provinsi DKI Jakarta tahun anggaran 2018, antara Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI
Jakarta, yang kemudian Nota Kesepakatan tersebut menjadi pedoman dalam
penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) SKPD/UKPD, dan selanjutnya
menjadi acuan dalam penyusunan Raperda Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) tahun anggaran 2018.
Dokumen PPAS Provinsi DKI Jakarta tahun anggaran 2018 ini diharapkan
dapat menjadi pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan dalam
mengimplementasikannya secara bertanggungjawab dan profesional. Dengan
demikian diharapkan masyarakat Jakarta dapat merasakan manfaatnya secara
optimal dari pembangunan yang telah direncanakan tersebut.
Jika dalam proses pembahasan Raperda APBD tahun anggaran 2018
menjadi Perda APBD tahun anggaran 2018 terdapat kondisi yang
menyebabkan perubahan pada PPAS ini, maka dapat dilakukan
penyempurnaan sepanjang disepakati bersama oleh pihak pertama dan pihak
kedua.