Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016baliprov.go.id/files/subdomain/bappeda/file/PPAS...

29
1 Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, selain menyusun Kebijakan Umum APBD (KUA) Kepala Daerah juga menyusun Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dijelaskan bahwa Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) merupakan program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk setiap program dan kegiatan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) – SKPD. Dokumen Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Skala prioritas pembangunan daerah; 2. Prioritas program untuk masing-masing urusan yang disinkronisasikan dengan prioritas dan program nasional yang tercantum dalam Rencana Kerja Pemerintah setiap tahun; 3. Plafon anggaran sementara untuk masing-masing program/kegiatan. 1.2 Tujuan Tujuan penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara adalah : 1. Sebagai acuan dalam penyusunan RKA-SKPD 2. Sebagai dasar bagi Tim Anggaran Pemerintah Daerah untuk melakukan verifikasi usulan RKA-SKPD 3. Untuk membangun disiplin anggaran yang bersifat menyeluruh sesuai plafon yang telah disepakati.

Transcript of Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016baliprov.go.id/files/subdomain/bappeda/file/PPAS...

Page 1: Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016baliprov.go.id/files/subdomain/bappeda/file/PPAS 2016/PPAS 2016.pdf · Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

1

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2014 tentang Pemerintahan Daerah, selain menyusun Kebijakan Umum

APBD (KUA) Kepala Daerah juga menyusun Prioritas Plafon Anggaran

Sementara (PPAS) yang mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah

Daerah (RKPD). Lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah dijelaskan bahwa Prioritas dan Plafon Anggaran

Sementara (PPAS) merupakan program prioritas dan patokan batas

maksimal anggaran yang diberikan kepada Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) untuk setiap program dan kegiatan sebagai acuan dalam

penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) – SKPD.

Dokumen Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara disusun dengan

memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Skala prioritas pembangunan daerah;

2. Prioritas program untuk masing-masing urusan yang disinkronisasikan

dengan prioritas dan program nasional yang tercantum dalam

Rencana Kerja Pemerintah setiap tahun;

3. Plafon anggaran sementara untuk masing-masing program/kegiatan.

1.2 Tujuan Tujuan penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara adalah :

1. Sebagai acuan dalam penyusunan RKA-SKPD

2. Sebagai dasar bagi Tim Anggaran Pemerintah Daerah untuk

melakukan verifikasi usulan RKA-SKPD

3. Untuk membangun disiplin anggaran yang bersifat menyeluruh

sesuai plafon yang telah disepakati.

Page 2: Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016baliprov.go.id/files/subdomain/bappeda/file/PPAS 2016/PPAS 2016.pdf · Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

2

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016

4. Sebagai alat validasi relevansi dokumen perencanaan dengan

dinamika kehidupan sosial budaya dan tuntunan aspirasi masyarakat

yang sedang berkembang.

5. Sebagai dasar bagi DPRD untuk menilai Ranperda tentang APBD.

1.3 Dasar Penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) disusun antara

lain berdasarkan hal-hal sebagai berikut :

1. Pelaksanaan kewenangan dan urusan wajib.

2. Kebutuhan dasar dan pemberdayaan masyarakat.

3. Kinerja pelaksanaan program dan kegiatan.

4. Efektivitas dan efesiensi anggaran.

Page 3: Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016baliprov.go.id/files/subdomain/bappeda/file/PPAS 2016/PPAS 2016.pdf · Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

3

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016

BAB II RENCANA PENDAPATAN DAN PENERIMAAN

PEMBIAYAAN DAERAH

Dalam tahun anggaran 2016, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bali

ditargetkan sebesar Rp. 3.350.000.000.000,00 yang terdiri dari pendapatan

yang bersumber dari pajak daerah sebesar Rp.3.024.451.930.000,00, retribusi

daerah sebesar Rp.47.624.712.500,00, hasil pengelolaan kekayaan daerah

yang dipisahkan sebesar Rp. 107.653.904.000,83 dan lain-lain pendapatan asli

daerah yang sah sebesar Rp. 170.269.453.400,00. Dibandingkan APBD tahun

2015 (Induk) target PAD 2016 meningkat sebesar Rp.509.072.049.000,00 atau

17,92%. Pendapatan terbesar dari PAD bersumber dari pajak daerah yang

tergantung pada kondisi perekonomian daerah.

Pendapatan daerah dari Dana Perimbangan dimana besar

pengalokasiannya tergantung dari kemampuan dan kebijakan pemerintah

pusat dengan mempertimbangkan beberapa kriteria yang ditetapkan antara

lain; luas wilayah, jumlah penduduk dan kondisi fiskal daerah pada Tahun

2016 ditargetkan sebesar Rp.985.255.746.951,33 yang meliputi dana bagi hasil

pajak/bagi hasil bukan pajak sebesar Rp.153.658.478.951,33, dan Dana

Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp.831.597.268.000,00. Dibandingkan APBD

tahun 2015 (Induk), Dana Perimbangan menurun sebesar

Rp.40.691.420.024,67 atau 3,97%. Adanya penurunan disebabkan karena

untuk tahun 2016 belum dapat diperhitungkan besaran Dana Alokasi Khusus

dari Pemerintah Pusat.

Sementara dari Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah tahun 2016

ditargetkan sebesar Rp.810.040.518.989,00 terdiri dari Hibah sebesar

Rp.4.673.400.000,00, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus sebesar

Rp.521.009.000.000,00 dan Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah

Daerahnya Lainnya sebesar Rp. 284.358.118.989,00. Dibandingkan dengan

Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah APBD tahun 2015 (Induk) sebesar

Rp.741.733.600.000,00 maka terjadi peningkatan sebesar

Rp. 68.306.918.989,00 atau 9,21%.

Page 4: Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016baliprov.go.id/files/subdomain/bappeda/file/PPAS 2016/PPAS 2016.pdf · Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

4

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016

Dengan demikian secara total pendapatan daerah tahun 2016

direncanakan sebesar Rp. 5.145.296.265.940,33 meningkat sebesar

Rp.536.687.547.964,33 atau 11,65% dari pendapatan daerah tahun 2015

(Induk) sebesar Rp.4.608.608.717.976,00. Selain dari pendapatan daerah sumber pendanaan juga berasal dari

Penerimaan Pembiayaan. Penerimaan Pembiayaan untuk tahun 2016

diproyeksikan sebesar Rp.296.057.446.472,57 bersumber dari Sisa Lebih

Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun anggaran sebelumnya. SILPA tersebut

yang terdiri dari pelampauan target pendapatan dan efesiensi penggunaan.

Adapun rincian pendapatan dan penerimaan pembiayaan sebagaimana

tersebut diatas tertuang dalam tabel 2.1 sebagai berikut.

Tabel 2.1 Target Pendapatan dan Penerimaan Pembiayaan Daerah

Tahun Anggaran 2016

No Pendapatan dan Penerimaan Pembiayaan Daerah Target Tahun 2016

1.1 Pendapatan Asli Daerah 3.350.000.000.000,00 1.1.1 Pajak Daerah 3.024.451.930.000,00 1.1.2 Retribusi Daerah 47.624.712.500,00

1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan 107.653.904.000,00

1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah 170.269.453.500,00

1.2 Dana Perimbangan 985.255.746.951,33 1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 153.658.478.951,33

1.2.2 Dana Alokasi Umum 831.597.268.000,00

1.2.3 Dana Alokasi Khusus 0,00

1.3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 810.040.518.989,00 1.3.1 Hibah 4.673.400.000,00 1.3.2 Dana Darurat 0,00

1.3.3 Sumbangan Pihak Ketiga 0,00

1.3.4 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya 0,00

1.3.5 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 521.009.000.000,00

1.3.6 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya 284.358.118.989,00

JUMLAH PENDAPATAN DAERAH 5.145.296.265.940,33

3.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN 296.057.446.472,57

3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran sebelumnya (SiLPA) 296.057.446.472,57

3.1.2 Pencairan dana cadangan 0,00

Page 5: Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016baliprov.go.id/files/subdomain/bappeda/file/PPAS 2016/PPAS 2016.pdf · Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

5

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016

No Pendapatan dan Penerimaan Pembiayaan Daerah Target Tahun 2016

3.1.3 Hasil penjualan kekayaan Daerah yang dipisahkan 0,00

3.1.4 Penerimaan pinjaman daerah 0,00

3.1.5 Penerimaan kembali pemberian pinjaman 0,00

3.1.6 Penerimaan piutang daerah 0,00

JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN 296.057.446.472,57 JUMLAH DANA TERSEDIA 5.441.353.712.412,90

Page 6: Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016baliprov.go.id/files/subdomain/bappeda/file/PPAS 2016/PPAS 2016.pdf · Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

6

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016

BAB III PRIORITAS BELANJA DAERAH

Dilihat dari sisi pendapatan, kemampuan keuangan daerah sangat

terbatas, oleh karena itu besaran belanja daerah disesuaikan dengan kapasitas

anggaran yang tersedia agar terjadi keseimbangan antara pendapatan dengan

belanja. Disamping itu penggunaan belanja daerah diarahkan untuk membiayai

program/kegiatan yang prioritas, serta dilakukan secara efektif dan efisien.

Sehubungan dengan hal tersebut perlu disusun skala prioritas

program/kegiatan yang diselaraskan dengan prioritas pembangunan daerah,

sehingga antara proses perencanaan dan penganggaran dapat berjalan secara

sinergis untuk mewujudkan tujuan pembangunan.

Prioritas belanja daerah tahun anggaran 2016 diarahkan untuk

mendukung prioritas dan sasaran pembangunan daerah, yaitu sebagai berikut :

Prioritas Pembangunan 1 : Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola

Prioritas belanja dialokasikan untuk Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola

untuk mencapai sasaran sebagai berikut :

a. Terwujudnya kepemerintahan yang baik (good governance)

b. Meningkatnya peran gender dalam pembangunan

Fokus program yang akan dibiayai dari belanja daerah yang terkait

dengan penanggulangan Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola antara lain

sebagai berikut:

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;

c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;

d. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik;

e. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan;

f. Program Peningkatan Disiplin Aparatur;

g. Program Kerjasama Pembangunan;

h. Program Perencanaan Pembangunan Daerah;

Page 7: Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016baliprov.go.id/files/subdomain/bappeda/file/PPAS 2016/PPAS 2016.pdf · Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

7

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016

i. Program Perencanaan Sosial dan Budaya;

j. Program Pengembangan IPTEK;

k. Program Perencanaan Pembangunan Prasarana Wilayah;

l. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan;

m. Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah;

n. Program Penataan Daerah Otonomi Baru;

o. Program Bantuan Hukum;

p. Program Pembinaan Hukum dan HAM;

q. Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan;

r. Pengelolaan Desentralisasi dan Otonomi Daerah;

s. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah;

t. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan

Kabupaten/Kota;

u. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian

Pelaksanaan Kebijakan KDH;

v. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah;

w. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah;

x. Program Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Desa / Kelurahan.

Prioritas Pembangunan 2 : Penanggulangan Kemiskinan dan Pengurangan Pengangguran

Untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan dan pengurangan

pengangguran, maka prioritas belanja diarahkan untuk mencapai sasaran

sebagai berikut:

a. Berkurangnya penduduk miskin dan penyandang masalah sosial

b. Meningkatnya kualitas dan daya saing tenaga kerja dan lembaga

pendidikan ketenagakerjaan

Adapun fokus program yang akan dibiayai dari belanja daerah dalam

rangka mencapai sasaran antara lain sebagai berikut:

a. Program Pengembangan Sarana Dasar Perumahan dan Permukiman

(Bedah Rumah);

b. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan

PMKS Lainnya;

Page 8: Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016baliprov.go.id/files/subdomain/bappeda/file/PPAS 2016/PPAS 2016.pdf · Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

8

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016

c. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial;

d. Program Pembinaan Anak Terlantar;

e. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial;

f. Program Jaminan Kesejahteraan Sosial;

g. Program Kesejahteraan Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan

Khusus;

h. Program Pembinaan Anak Terlantar;

i. Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo;

j. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial;

k. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan;

l. Program Pengembangan Potensi dan Peran Serta Masyarakat;

m. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

(Penyuluhan dan Pelatihan Bahasa dalam Program Pemagangan ke

Jepang);

n. Program Perluasan Kesempatan Kerja;

o. Program Pembinaan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

p. Program Pengawasan Ketenagakerjaan;

q. Program Peningkatan Kesempatan Kerja;

r. Program Perlindungan Tenaga Kerja Perempuan dan Anak;

s. Program Pemberdayaan Pembangunan Perdesaan;

t. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa;

u. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam

Pembangunan;

v. Program Pengembangan Wilayah dan Pemberdayaan TTG;

w. Program Penanggulangan Bencana dan Korban Tindak Kekerasan;

x. Gerbang Sadu;.

y. Program Kecakapan Hidup (PKH);

z. Jamkrida;

Prioritas Pembangunan 3 : Kesehatan

Untuk mempercepat peningkatan bidang kesehatan bagi masyarakat

maka prioritas belanja diarahkan untuk mencapai sasaran sebagai berikut:

a. Meningkatnya mutu dan layanan kesehatan

Page 9: Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016baliprov.go.id/files/subdomain/bappeda/file/PPAS 2016/PPAS 2016.pdf · Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

9

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016

b. Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak dalam

kesehatan

Fokus program yang akan dibiayai dari belanja daerah dalam rangka

mencapai sasaran tersebut antara lain adalah :

a. Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM)

b. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan;

c. Program Perbaikan Gizi Masyaraka;

d. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan;

e. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia;

f. Program Upaya Kesehatan Masyarakat;

g. Program Pengawasan Obat dan Makanan;

h. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia;

i. Program Pengembangan Lingkungan Sehat;

j. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan pada BLUD;

Prioritas Pembangunan 4 : Pendidikan

Alokasi belanja yang diperuntukan untuk prioritas pembangunan

pendidikan diarahkan untuk mencapai beberapa sasaran yaitu :

a. Meningkatnya akses dan mutu layanan pendidikan

b. Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak dalam

pendidikan

c. Meningkatnya IPTEK dan daya saing sumberdaya manusia

Untuk mewujudkan sasaran dari prioritas pembangunan 4, maka

prioritas program yang ditetapkan antara lain adalah sebagai berikut :

a. Siswa miskin bagi siswa dan mahasiswa miskin;

b. Pengembangan Sekolah Menengah Atas Bali Mandara;

c. Program Pendidikan Dasar;

d. Program Pendidikan Menengah;

e. Program Pendidikan Luar Biasa;

f. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun;

g. Program Pemuda dan Olahraga;

h. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan;

i. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan;

Page 10: Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016baliprov.go.id/files/subdomain/bappeda/file/PPAS 2016/PPAS 2016.pdf · Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

10

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016

j. Penggunaan Bahasa dan Sastra Indonesia yang Benar;

k. Program Peningkatan Kualitas dan Penyebarluasan Informasi;

l. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan;

m. Program Penelitian IPTEK;

n. Program Pendidikan Non Formal;

o. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan pada BLUD;

p. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;

q. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan;

r. Program Keluarga Berencana;

s. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak;

t. Program Perlindungan Perempuan dan Anak;

u. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular.

Prioritas Pembangunan 5 : Infrastruktur

Peningkatan pengelolaan infrastruktur diarahkan untuk mencapai

sasaran, sebagai berikut :

a. Terpeliharanya sumber daya air dan terpenuhinya ketersediaan air baku

b. Meningkatnya prasarana dan sarana publik yang memadai, ketersediaan

energi dan infrastruktur

Untuk mewujudkan sasaran dari prioritas pembangunan 5, maka

prioritas program yang ditetapkan antara lain adalah sebagai berikut :

a. Pendayagunaan Perencanaan Pengelolaan dan Pelaksanaan Pengawasan

ke PU-an;

b. Penataan angkutan umum Trans SARBAGITA;

c. Pembangunan Dermaga Penyeberangan Gunaksa Tahap IV;

d. Pembangunan pelabuhan Tanah Ampo;

e. Rehabilitasi / pemeliharaan rutin jalan dan jembatan provinsi;

f. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan;

g. Program Pengembangan Jalan dan Jembatan;

h. Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi;

i. Pengembangan Distribusi Air Minum;

j. Kajian Pembangunan Bandar Udara di Bali Utara;

k. Program kehumasan Ke-PU-an;

Page 11: Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016baliprov.go.id/files/subdomain/bappeda/file/PPAS 2016/PPAS 2016.pdf · Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

11

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016

l. Pengembangan Jasa Konstruksi;

m. Program Perencanaan dan Pengawasan Bidang Cipta Karya;

n. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah;

o. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan;

p. Program Perencanaan Tata Ruang;

q. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ;

r. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan;

s. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor;

t. Peningkatan Pelayanan Keselamatan Penerbangan dan Kebandarudaraan; u. Program Pengelolaan Sumber-Sumber Air dan Penyediaan Air Baku

v. Pengembangan Perumahan dan Permukiman

Prioritas Pembangunan 6 : Lingkungan Hidup, Tata Ruang dan Pengelolaan Bencana

Prioritas lingkungan hidup, tata ruang dan pengelolaan bencana

diarahkan untuk mencapai sasaran, sebagai berikut :

a. Meningkatnya pemulihan dan fungsi kawasan hutan, perlindungan,

konservasi alam dan partisipasi masyarakat dalam pengelolan hutan serta

pelestarian panorama alam Bali

b. Terwujudnya pengaturan tata ruang

Untuk mewujudkan sasaran dari prioritas pembangunan 6, maka

prioritas program yang ditetapkan antara lain adalah sebagai berikut :

a. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam;

b. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup;

c. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam;

d. Program Pemberdayaan Kelembagaan dan Penegakan Hukum dalam

Pelestarian Lingkungan Hidup;

e. Pengembangan Kemitraan dan Pemberdayaan Masyarakat;

f. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam

dan Lingkungan Hidup;

g. Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan Umum;

h. Program Peningkatan Efektivitas Pengelolaan, Konservasi dan Rehabilitasi

Sumber Daya Alam;

Page 12: Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016baliprov.go.id/files/subdomain/bappeda/file/PPAS 2016/PPAS 2016.pdf · Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

12

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016

i. Program Pembinaan dan Pengembangan Usaha Ketenagalistrikan, Usaha

Energi Terbarukan dan Konservasi Energi;

j. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan;

k. Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan;

l. Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan;

m. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan;

n. Program Penataan Bangunan;

o. Program Perencanaan Tata Ruang;

p. Program Pemanfaatan Ruang;

q. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam;

r. Program Pembinaan Kekuatan Masyarakat;

Prioritas Pembangunan 7 : Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Upaya meningkatkan bidang kebudayaan, pariwisata, dan Ekonomi

Kreatif, diarahkan untuk mencapai sasaran sebagai berikut:

a. Terwujudnya pelestarian nilai-nilai budaya dan kearifan lokal dalam

kehidupan bermasyarakat

b. Meningkatnya keharmonisan hubungan antar masyarakat dan antar

kelembagaan tradisional Bali

c. Berkembangnya kepariwisataan yang berkualitas dan berkelanjutan

Untuk mewujudkan sasaran dari prioritas pembangunan 7, maka

prioritas program yang ditetapkan antara lain adalah sebagai berikut :

a. Pesta Kesenian Bali;

b. Bantuan Kepada Desa Pakraman;

c. Bantuan Kepada Subak dan Subak Abian;

d. Program Pengembangan Nilai Budaya;

e. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya;

f. Program Pengelolaan Keragaman Budaya;

g. Penerangan Bimbingan dan Kerukunan Hidup Beragama;

h. Peningkatan Kelembagaan Sarana dan Prasarana Agama;

i. Program Perencanaan Pengembangan Kewirausahaan dan Daya Saing

Pengusaha Kecil, Menengah dan Koperasi;

j. Program Pengembangan Kemitraan;

Page 13: Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016baliprov.go.id/files/subdomain/bappeda/file/PPAS 2016/PPAS 2016.pdf · Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

13

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016

k. Pengelolaan Warisan Budaya Dunia;

l. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata;

m. Program Pengembangan Aksesibilitas Kepariwisataan, Industri,

Perdagangan dan Perhubungan Telekomonikasi;

n. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata;

o. Program Pengembangan dan Pengelolaan Produk Wisata;

p. Peningkatan SDM Ekonomi Kreatif.

Prioritas 8 : Pertanian dan Ketahanan Pangan Upaya meningkatkan kualitas pertanian dan ketahanan pangan,

diarahkan untuk mencapai sasaran sebagai berikut:

a. Meningkatnya peran sektor pertanian dalam perekonomian Bali

b. Meningkatnya kerjasama pengembangan budidaya, pelatihan dan

pemanfaatan teknologi pertanian

c. Berkembangnya komoditas andalan, unggulan dan rintisan serta

meningkatnya produktivitas dan produksi pertanian

d. Meningkatnya pengelolaan sumberdaya ikan serta ekosistem perairan,

pesisir dan daratan

e. Meningkatnya lapangan kerja, ekspor, komsumsi ikan per kapita dan

kesejahteraan masyarakat

f. Meningkatnya kerjasama kemitraan pembangunan pertanian dengan sektor

pariwisata

Untuk mewujudkan sasaran dari prioritas pembangunan 8, maka

prioritas program yang ditetapkan antara lain adalah sebagai berikut :

a. Sistem Pertanian Terintegrasi (SIMANTRI);

b. Subsidi pupuk organik;

c. Program Peningkatan Pertanian dan Kelautan;

d. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan);

e. Program Peningkatan Ketahanan Pangan;

f. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan;

g. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan;

h. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan;

i. Program Pengembangan Agribisnis;

Page 14: Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016baliprov.go.id/files/subdomain/bappeda/file/PPAS 2016/PPAS 2016.pdf · Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

14

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016

j. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak;

k. Program Pengembangan Wilayah Pesisir dan Laut;

l. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani;

m. Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan danPengendalian

Sumberdaya Kelautan;

n. Program Pengembangan Perikanan Tangkap;

o. Program Pengembangan Budidaya Perikanan;

p. Program Optimalisasi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan;

q. Program Pelayanan dan Pengembangan Usaha Perikanan;

r. Pengembangan Perbenihan Perikanan;

Prioritas Pembangunan 9 : Investasi, Industri Kecil, Koperasi dan UMKM

Untuk meningkatkan kualitas investasi, industri kecil, koperasi dan

UMKM, maka sasaran yang ingin dicapai, yaitu :

a. Terwujudnya ekonomi kerakyatan yang tangguh

b. Meningkatnya minat investasi dengan menyederhanakan kebijakan dan

regulasi

c. Meningkatnya kemitraan pemasaran hasil industri kecil dan menengah

d. Berkembangnya industri kecil dan industri rumah tangga yang berdaya

saing tinggi

Untuk mewujudkan sasaran dari prioritas pembangunan 9, maka

prioritas program yang ditetapkan antara lain adalah sebagai berikut :

a. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi;

b. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi;

c. Program Pengkajian dan Pengembangan;

d. Program Mengendalikan Pelaksanaan Penanaman Modal;

e. Program Mengkoordinasikan dan Mendorong Peran Swasta dalam

Pembangunan;

f. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Daya Saing Pengusaha

Kecil, Menengah dan Koperasi;

g. Program Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya Pertambangan;

h. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif

Usaha Kecil Menengah;

Page 15: Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016baliprov.go.id/files/subdomain/bappeda/file/PPAS 2016/PPAS 2016.pdf · Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

15

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016

i. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan;

j. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan;

k. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor;

l. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri;

m. Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional;

n. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah;

o. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro

Kecil Menengah;

Prioritas Pembangunan 10 : Ketentraman, Ketertiban dan Keamanan

Alokasi Belanja untuk peningkatan Ketentraman, Ketertiban, dan

Keamanan diarahkan untuk menciptakan Keamanan yang Kondusif dan

Kewaspadaan Dini, dengan sasaran yang ingin dicapai, sebagai berikut:

a. Meningkatnya Kecerdasan Masyarakat Dalam Bidang Politik

b. Terkendalinya Pertumbuhan, Persebaran dan Administrasi Kependudukan

c. Terwujudnya Sistem Keamanan Berstandar Internasional

d. Meningkatnya Kesadaran akan Perbedaan, Toleransi dan Kerjasama Antar

Umat Beragama.

Untuk mewujudkan sasaran dari prioritas pembangunan 10, maka

prioritas program yang ditetapkan antara lain adalah sebagai berikut :

a. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

b. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan;

c. Program Pendidikan Politik Masyarakat;

d. Program Peningkatan Kesadaran Bela Negara;

e. Program Pemeliharaan Kamtramtibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal;

Page 16: Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016baliprov.go.id/files/subdomain/bappeda/file/PPAS 2016/PPAS 2016.pdf · Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

16

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016

BAB IV PLAFON ANGGARAN SEMENTARA BERDASARKAN URUSAN

PEMERINTAHAN DAN PROGRAM/KEGIATAN

4.1 Plafon Anggaran Sementara berdasarkan Urusan Pemerintahan Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007

tentang Pembagian Urusan antara Pemerintah, Pemerintahan Provinsi,

Pemerintahan Kab./Kota, Pemerintah Provinsi Bali pada Tahun 2016

menyelenggarakan bidang Urusan Wajib dan bidang Urusan Pilihan.

Bidang urusan wajib yang dilaksanakan tersebut, yaitu :

1. Pendidikan Urusan Pendidikan merupakan program prioritas dalam

pembangunan daerah Bali dengan tujuan meningkatkan kecerdasan

masyarakat serta terwujudnya SDM yang handal dan mandiri melalui

peningkatan mutu pendidikan, tenaga pendidik, serta penyediaan

prasarana dan sarana yang memadai dan berorientasi pada pemanfaatan

IT.

Anggaran yang dialokasikan untuk fungsi Pendidikan sebesar

Rp. 1.078.658.403.180,00, dengan komponen perhitungan Belanja

Langsung pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga sebesar

Rp.116.359.351.700,00, pada Biro Kesejahteraan Rakyat sebesar

Rp.259.170.000,00 dan pada UPT Akademi Kebidanan

Rp.3.884.433.480,00. Selanjutnya Belanja Tidak Langsung berupa

Belanja Pegawai pada Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga

sebesar Rp. 69.339.449.000,00, Belanja Hibah untuk Fungsi Pendidikan

(termasuk BOS dan Sarpras Pendidikan) sebesar Rp.670.853.214.000,00,

Belanja Bantuan Sosial untuk Bea Siswa kepada Siswa dan Mahasiswa

Miskin sebesar Rp.173.202.785.000,00, serta Bantuan Keuangan Kepada

Kab./Kota untuk Fungsi Pendidikan sebesar Rp. 44.760.000.000,00. Jika

dibandingkan dengan total belanja APBD yang sebesar

Rp. 5.391.353.712.412,90, maka persentase anggaran untuk Fungsi

Pendidikan telah mencapai sebesar 20,01%.

Page 17: Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016baliprov.go.id/files/subdomain/bappeda/file/PPAS 2016/PPAS 2016.pdf · Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

17

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016

2. Kesehatan Urusan Kesehatan merupakan program prioritas dalam

pembangunan daerah Bali dengan tujuan meningkatkan pelayanan

kesehatan pada seluruh masyarakat.

Plafon Anggaran yang dialokasikan untuk urusan kesehatan pada

Belanja Langsung diluar alokasi anggaran untuk Akademi Kebidanan

sebesar Rp. 513.753.341.736,62, dan belanja hibah urusan kesehatan

sebesar Rp. 2.900.000.000,00. Jadi total belanja urusan kesehatan

sebesar Rp. 516.653.341.736,62. Jika dibandingkan dengan total belanja

daerah (diluar belanja gaji dan tunjangan) yang sebesar

Rp. 4.893.522.652.544,35 maka persentase belanja urusan kesehatan

mencapai sebesar 10,56% yang pelaksanaannya dilakukan oleh

beberapa SKPD seperti Dinas Kesehatan dan UPT-nya, Rumah Sakit

Jiwa, Rumah Sakit Indera, dan Dinas Pekerjaan Umum.

3. Pekerjaan Umum Urusan Pekerjaan Umum mendapat plafon anggaran belanja

sebesar Rp.286.803.704.861,00. Penyelenggaraan urusan bertujuan

untuk membangun prasarana wilayah yang lebih memadai sehingga dapat

menunjang dan mendukung pembangunan di bidang ekonomi, sosial

dasar dan sosial budaya. Untuk menyelenggarakan urusan ini

dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan UPT-nya.

4. Penataan Ruang Untuk menyelenggarakan urusan penataan ruang dialokasikan

plafon anggaran belanja sebesar Rp.1.115.002.940,00. Urusan penataan

ruang dimaksudkan untuk mewujudkan keserasian dan keselarasan

lingkungan melalui pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana

peruntukannya. Penyelenggaraan urusan ini dilaksanakan oleh Dinas

Pekerjaan Umum , Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan

Badan Lingkungan Hidup.

Page 18: Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016baliprov.go.id/files/subdomain/bappeda/file/PPAS 2016/PPAS 2016.pdf · Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

18

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016

5. Perencanaan Pembangunan

Plafon anggaran belanja yang dialokasikan untuk

menyelenggarakan urusan Perencanaan Pembangunan adalah sebesar

Rp.9.218.235.590,00. Urusan perencanaan pembangunan dimaksudkan

menyusun rencana pembangunan daerah untuk mempermudah

pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan serta mengefektifkan

penggunaan sumber daya yang dimiliki daerah. Penyelenggaraan urusan

ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

6. Perhubungan Plafon anggaran belanja yang dialokasikan untuk menyelenggarakan

urusan perhubungan adalah sebesar Rp.24.958.241.028,00. Anggaran

dimaksudkan untuk membangun prasarana perhubungan dalam rangka

memperlancar arus lalu lintas dan keselamatan tranportasi.

Penyelenggaraan urusan Perhubungan dilaksanakan oleh Dinas

Perhubungan, Informasi dan Komunikasi beserta UPT-nya.

7. Lingkungan Hidup Urusan Lingkungan Hidup dilaksanakan oleh Badan Lingkungan

Hidup beserta UPT-nya dengan alokasi dana belanja sebesar

Rp.3.598.990.650,00. Penyelenggaraan urusan ini dimaksudkan untuk

meningkatkan kualitas lingkungan agar dapat memberikan manfaat bagi

manusia dan mahluk hidup lainnya.

8. Pertanahan Penyelenggaraan urusan Pertanahan dalam tahun 2016 memperoleh

plafon anggaran sebesar Rp.73.800.000,00 yang diarahkan untuk fasilitasi

penyelesaian konflik-konflik pertanahan yang dilaksanakan oleh

Sekretariat Daerah (Biro Pemerintahan).

9. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Plafon anggaran belanja untuk penyelenggaraan urusan

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebesar

Rp.2.626.175.000,00. Penyelenggaraan urusan ini bertujuan untuk

peningkatan kesetaraan gender dalam kehidupan keluarga,

Page 19: Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016baliprov.go.id/files/subdomain/bappeda/file/PPAS 2016/PPAS 2016.pdf · Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

19

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta memberikan perlindungan

terhadap anak. Urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak.

10. Sosial Plafon anggaran belanja dalam tahun 2016 untuk urusan sosial

sebesar Rp.59.366.544.972,00. Urusan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial

beserta UPT-nya dan Sekretariat Daerah (Biro Kesejahteraan Rakyat)

yang bertujuan untuk membina dan memberdayakan masyarakat

penyandang masalah sosial.

11. Ketenagakerjaan Urusan ketenagakerjaan mendapat plafon dana belanja sebesar

Rp.15.933.553.658,00. Dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan

Trasmigrasi beserta UPT-nya yang bertujuan untuk mendata jumlah

tenaga kerja, meningkatkan ketrampilan pencari kerja, menciptakan

peluang kerja dalam rangka mengurangi pengangguran.

12. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Urusan koperasi dan usaha kecil dilaksanakan oleh beberapa SKPD

dengan plafon anggaran belanja sebesar Rp.4.421.693.344,00, yang

bertujuan untuk meningkatkan akses permodalan, kewirausahaan,

ketrampilan dalam rangka meningkatkan daya saing koperasi dan usaha

kecil menengah. Urusan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah beserta UPT-nya.

13. Penanaman Modal Urusan Penanaman Modal dilaksanakan oleh Badan Penanaman

Modal dan Perizinan dengan anggaran belanja sebesar

Rp.2.373.999.500,00 yang bertujuan untuk meningkatkan iklim investasi

baik dari luar maupun dalam negeri sehingga mampu meciptakan

lapangan kerja serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Page 20: Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016baliprov.go.id/files/subdomain/bappeda/file/PPAS 2016/PPAS 2016.pdf · Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

20

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016

14. Kebudayaan

Urusan kebudayaan dilaksanakan oleh beberapa SKPD dengan

plafon anggaran belanja sebesar Rp.35.557.859.877,94 yang

dimaksudkan untuk lebih menggali, mengembangkan dan melestarikan

serta mempromosikan budaya dan kesenian daerah sebagai modal dasar

pembangunan. Urusan kebudayaan dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan

beserta UPT-nya, Kantor Perwakilan dan Biro Kesejahteraan Rakyat.

15. Pemuda dan Olah raga Urusan pemuda dan olah raga dilaksanakan oleh Biro

Kesejahteraan Rakyat dengan plafon anggaran belanja sebesar

Rp.309.625.000,00 yang bertujuan untuk lebih meningkatkan peranan

pemuda dalam pembangunan, meningkatkan pengetahuan pembina

sekaa teruna dan pengetahuan sekaa teruna, meningkatkan prestasi olah

raga, meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya olahraga,

serta wawasan kebangsaan dan cinta tanah air.

16. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Penyelenggaraan urusan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri

dilaksanakan oleh beberapa SKPD dengan plafon anggaran belanja

sebesar Rp.3.887.426.680,00, yang dimaksudkan untuk meningkatkan

keamanan, ketentraman dan perlindungan masyarakat. Mendata dan

membina organisasi sosial politik dan kemasyarakatan, menciptakan iklim

demokrasi yang kondusif serta menjamin kebebasan masyarkat dalam

menyalurkan aspirasi politiknya. Urusan kesatuan bangsa dan politik

dalam negeri dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik serta

Satuan Polisi Pamong Praja.

17. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Urusan otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan

daerah, perangkat daerah serta kepegawaian serta persandian

penyelenggaraan urusannya dilaksanakan oleh beberapa SKPD dengan

alokasi plafon anggaran belanja sebesar Rp.214.091.981.846,00 yang

bertujuan untuk meningkatkan peranan dan fungsi Gubernur selaku wakil

Page 21: Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016baliprov.go.id/files/subdomain/bappeda/file/PPAS 2016/PPAS 2016.pdf · Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

21

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016

pemerintah pusat di daerah, meningkatkan penyelenggaraan otonomi

daerah, meningkatkan kemampuan keuangan pemerintah daerah dalam

pembangunan serta peningkatan kemampuan dan kualitas SDM aparatur.

Urusan tersebut dilaksanakan Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD,

Inspektorat, Kantor Perwakilan, Dinas Pendapatan beserta UPT-nya,

Satuan Polisi Pamong Praja, Badan Pendidikan dan Pelatihan, Badan

Kepegawaian Daerah serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan

UPT Pusdalop.

18. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Penyelenggaraan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa

dengan alokasi dana belanja sebesar Rp.10.518.036.600,00.

Penyelenggaraan urusan ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan

peran masyarakat serta kelembagaan desa dalam proses perencanaan

maupun pelaksanaan pembangunan. SKPD yang melaksanakan urusan

ini adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah serta Badan

Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa.

19. Statistik

Penyelenggaraan urusan statistik dilaksanakan oleh Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah dengan alokasi anggaran sebesar

Rp.515.305.000,00 yang bertujuan menyiapkan informasi untuk

mendukung penyusunan kebijakan perencanaan pembangunan.

20. Kearsipan Penyelenggaraan urusan kearsipan dengan alokasi anggaran

sebesar Rp. 1.025.000.000,00, yang bertujuan untuk mengelola dan

menyimpan arsip daerah. Penyelenggaraan urusan ini dilaksanakan oleh

Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah.

21. Komunikasi dan Informatika Penyelenggaraan urusan ini dengan alokasi anggaran belanja

sebesar Rp.3.665.306.220,00 yang dilaksanakan oleh Dinas

Perhubungan, Informasi dan Komunikasi, Dinas Kebudayaan, serta

Page 22: Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016baliprov.go.id/files/subdomain/bappeda/file/PPAS 2016/PPAS 2016.pdf · Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

22

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016

Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah yang bertujuan untuk

membangun dan mengelola sistem informasi pembangunan.

22. Perpustakaan

Penyelenggaraan urusan perpustakaan dilaksanakan dengan plafon

anggaran belanja sebesar Rp.5.421.463.620,00 yang bertujuan untuk

meningkatkan minat baca masyarakat baik berupa bacaan yang bersifat

latin maupun yang berbahasa daerah dan aksara Bali. Penyelenggaraan

urusan ini dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah.

Sedangkan Urusan Pilihan yang dilaksanakan oleh Pemerintah

Provinsi Bali adalah sebagai berikut :

1. Pertanian

Pertanian bagi pemerintah dan masyarakat adalah sangat penting

disamping memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Regional

Bruto, pertanian juga sebagai salah satu aspek penunjang aktivitas

budaya serta penyangga lingkungan, yang perlu dilindungi, dilestarikan

dan dikembangkan. Plafon anggaran belanja yang dialokasikan untuk

melaksanakan urusan ini adalah sebesar Rp.56.713.026.412,00 yang

dilaksanakan oleh beberapa SKPD yaitu Dinas Pertanian Tanaman

Pangan beserta UPT-nya, Dinas Perkebunan beserta UPT-nya serta

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan beserta UPT-nya.

2. Kehutanan

Pelaksanaan urusan kehutanan di Daerah Bali lebih diarahkan pada

upaya meningkatkan fungsi kawasan agar dapat memberikan manfaat

yang lebih besar bagi kehidupan masyarakat. Plafon anggaran belanja

yang dialokasikan untuk melaksanakan urusan ini adalah sebesar

Rp.8.230.711.000,00 dengan pelaksana adalah Dinas Kehutanan beserta

UPT-nya.

3. Energi dan Sumber Daya Mineral

Plafon anggaran yang dialokasikan untuk melaksanakan urusan ini

adalah sebesar Rp.1.290.000.000,00 yang diarahkan untuk pembinaan

terhadap pengembangan penggalian bahan galian golongan C, air bawah

Page 23: Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016baliprov.go.id/files/subdomain/bappeda/file/PPAS 2016/PPAS 2016.pdf · Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

23

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016

tanah, serta pengembangan sumber-sumber energi terbarukan. Urusan ini

dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum.

4. Pariwisata

Urusan kepariwisataan bagi daerah Bali adalah merupakan suatu hal

yang sangat penting karena pariwisata merupakan sektor andalan

sekaligus unggulan karena mampu memberikan kontribusi terhadap

pembangunan perekonomian daerah serta memperluas kesempatan kerja

dan kesempatan berusaha. Plafon anggaran belanja yang dialokasikan

untuk melaksanakan urusan ini adalah sebesar Rp.4.873.977.601,00 yang

dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata.

5. Kelautan dan Perikanan Sumber daya kelautan dan perikanan adalah merupakan sumber

daya alternatif lainnya yang dapat dikembangkan bagi kemajuan

pembangunan daerah, namun sumber daya ini belum dimanfaatkan

secara maksimal. Untuk melaksanakan urusan ini dialokasikan plafon

angaran belanja sebesar Rp.7.496.639.870,00 yang dilaksanakan oleh

Dinas Kelautan dan Perikanan beserta UPT-nya.

6. Perdagangan Penyelenggaraan urusan perdagangan dimaksudkan untuk

meningkatkan nilai dan volume perdagangan dalam negeri maupun luar

negeri. Plafon anggaran yang dialokasikan untuk menyelenggarakan

urusan ini adalah sebesar Rp.1.693.718.310,00 yang dilaksanakan oleh

Dinas Perindustrian dan Perdagangan beserta UPT-nya.

7. Industri Untuk melaksanakan urusan industri dialokasikan anggaran belanja

sebesar Rp.5.025.612.567,70 yang diharapkan dapat menumbuh

kembangkan industri kecil dan menengah dalam rangka mendukung

sektor pariwisata. Urusan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan

Perdagangan beserta UPT-nya.

Page 24: Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016baliprov.go.id/files/subdomain/bappeda/file/PPAS 2016/PPAS 2016.pdf · Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

24

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016

8. Ketransmigrasian

Untuk melaksanakan urusan ketransmigrasian dialokasikan

anggaran belanja sebesar Rp.100.000.000,00. Urusan ini dilaksanakan

oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Rincian Plafon Anggaran Sementara berdasarkan Urusan Pemerintah dan

Organisasi Tahun Anggaran 2016 dari Belanja Langsung sebagaimana

terlampir (Lampiran 1).

4.2 Plafon Anggaran Sementara Berdasarkan Program dan Kegiatan Berdasarkan Rencana Kerja dari Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) untuk tahun 2016 dari belanja langsung yang dituangkan dalam

bentuk program dan kegiatan direncanakan sebesar Rp.1.409.046.362.544,15.

Secara rinci plafon anggaran sementara program dan kegiatan berdasarkan

Urusan Pemerintah dan Organisasi Tahun Anggaran 2016 sebagaimana

terlampir (Lampiran.2).

4.3. Plafon Anggaran Sementara untuk Belanja Pegawai, Belanja Subsidi, Belanja Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Belanja Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga a. Belanja Pegawai

Belanja pegawai pada tahun 2016 direncanakan sebesar

Rp.939.023.478.882,55 meningkat dibandingkan tahun 2015 (Induk)

yang berjumlah Rp.903.501.398.111,53, atau meningkat sebesar

Rp.35.522.080.771,02 (3,93%). Hal ini disebabkan adanya kebijakan

kenaikan gaji pegawai dari Pemerintah Pusat, adanya kenaikan gaji

berkala dan kenaikan pangkat pegawai serta kenaikan insentif akibat

kenaikan pendapatan dari sektor pajak dan retribusi.

b. Belanja Subsidi

Kebijakan belanja subsidi diarahkan untuk meningkatkan

produksi pertanian berupa subsidi pupuk organik. Besaran belanja

subsidi tahun 2016 ini direncanakan sama dengan tahun 2015 (Induk)

sebesar Rp. 10.000.000.000,00.

Page 25: Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016baliprov.go.id/files/subdomain/bappeda/file/PPAS 2016/PPAS 2016.pdf · Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

25

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016

c. Belanja Hibah

Belanja Hibah diarahkan untuk mendukung fungsi

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dilakukan oleh

pemerintah/instansi vertikal, semi pemerintah, pemerintah daerah

lainnya, perusahaan daerah serta masyarakat dan organisasi

kemasyarakatan yang secara spesifik telah ditentukan peruntukannya.

Belanja Hibah dalam tahun 2016 direncanakan sebesar

Rp. 954.658.214.000,00 meningkat sebesar Rp. 220.050.302.000,00

(29,95%) dibandingkan dengan APBD tahun 2015 (Induk).

d. Bantuan Sosial Dalam rangka menjalankan fungsi pemerintah daerah dibidang

kemasyarakatan dan guna memelihara kesejahteraan masyarakat

dalam skala tertentu, pemerintah daerah dapat memberikan bantuan

sosial kepada kelompok/anggota masyarakat yang dilakukan secara

selektif, tidak mengikat. Dalam penetapan besaran bantuannya sejalan

dengan jiwa Perpres Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah. Alokasi bantuan sosial dalam tahun 2016

direncanakan sebesar Rp.179.542.785.000,00, meningkat sebesar

Rp.20.262.184.000,00 dibandingkan dengan APBD tahun 2015 (Induk)

yang berjumlah Rp.159.280.601.000,00.

e. Belanja Bagi Hasil Kebijakan belanja bagi hasil dimaksudkan sebagai upaya

pemerataan atas pendapatan yang diperoleh dari pajak kepada seluruh

kabupaten/kota di Bali dalam rangka meningkatkan percepatan

pembangunan diwilayah masing-masing. Belanja bagi hasil dalam

tahun 2016 direncanakan sebesar Rp.1.131.857.173.500,00 meningkat

sebesar Rp. 154.572.606.707,00 (15,82%) dibandingkan dengan APBD

Tahun 2015 (Induk) yang berjumlah Rp.977.284.566.793,00.

f. Belanja Bantuan Keuangan Kebijakan bantuan keuangan kepada Pemerintah

Kabupaten/Kota/Pemerintah Desa diarahkan untuk mengatasi

Page 26: Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016baliprov.go.id/files/subdomain/bappeda/file/PPAS 2016/PPAS 2016.pdf · Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

26

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016

kesenjangan fiskal, membantu pelaksanaan urusan Pemerintah

Kabupaten/Kota dan pemerintahan Desa dalam upaya mempercepat

pemerataan pembangunan. Bantuan keuangan Tahun 2016

direncanakan sebesar Rp. 722.325.698.486,20 meningkat sebesar

Rp. 73.716.203.691,20 (11,37%) apabila dibandingkan dengan APBD

tahun 2015 (Induk) sebesar Rp.648.609.494.795,00.

g. Belanja Tidak Terduga Kebijakan belanja tak terduga diarahkan untuk membiayai

kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi, diluar kendali dan

pengaruh pemerintah daerah, serta tanggap darurat yang tidak

diharapkan berulang dan belum tertampung dalam bentuk program dan

kegiatan. Belanja tidak terduga Tahun 2016 direncanakan sebesar

Rp.44.900.000.000,00.

Tabel 4.1 Plafon Anggaran Sementara untuk Belanja Daerah

Tahun Anggaran 2016

No Uraian Belanja Plafon Anggaran (Rp.)

2.1 Belanja Tidak Langsung 3.982.307.349.868,75

2.1.1 Belanja Pegawai 939.023.478.882,55

2.1.2 Belanja Bunga 0,00

2.1.3 Belanja Subsidi 10.000.000.000,00

2.1.4 Belanja Hibah 954.658.214.000,00

2.1.5 Belanja Bantuan Sosial 179.542.785.000,00

2.1.6 Belanja Bagi Hasil Kepada Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa 1.131.857.173.500,00

2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan Kepada Kabupaten/Kota/ Pemerintah Desa dan Partai Politik 722.325.698.486,20

2.1.8 Belanja Tidak Terduga 44.900.000.000,00

2.2 Belanja Langsung 1.409.046.362.544,15

Jumlah Belanja Daerah 5.391.353.712.412,90

Page 27: Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016baliprov.go.id/files/subdomain/bappeda/file/PPAS 2016/PPAS 2016.pdf · Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

27

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016

BAB V RENCANA PEMBIAYAAN DAERAH

Rencana penerimaan pembiayaan dihitung berdasarkan besarnya

SiLPA tahun sebelumnya, pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan

daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali

pemberian pinjaman, dan penerimaan piutang daerah. Pada tahun 2016

penerimaan pembiayaan direncanakan sebesar Rp. 341.729.008.345,35 yang

hanya bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran

sebelumnya (SiLPA). Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran

sebesar Rp. 341.729.008.345,35 tersebut terdiri dari efisiensi belanja tahun

2015 sebesar Rp. 296.057.446.472,57, dan Silpa tahun berkenan sebesar

Rp. 45.671.561.872,78

Sedangkan Pengeluaran Pembiayaan dihitung berdasarkan besaran

pembentukan dana cadangan, penyertaan modal, pembayaran pokok hutang,

pemberian pinjaman daerah dan penguatan modal pemerintah daerah. Pada

tahun 2016 pengeluaran pembiayaan direncanakan sebesar

Rp.50.000.000.000,00 diperuntukan sebagai penyertaan modal di PT Jamkrida

Bali Mandara (sebagaimana disajikan pada tabel 5.1). Tabel 5.1

Rincian Plafon Anggaran Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2016 No Uraian Plafon Anggaran (Rp.) PEMBIAYAAN DAERAH 1 Penerimaan Pembiayaan

1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran sebelumnya (SiLPA) 341.679.008.345,35

1.2 Pencarian dana cadangan 0,00 1.3 Hasil penjualan kekayaan Daerah yang dipisahkan 0,00 1.4 Penerimaan pinjaman daerah 0,00 1.5 Penerimaan kembali pemberian pinjaman 0,00 1.6 Penerimaan piutang daerah 0,00 Jumlah Penerimaan Pembiayaan 341.679.008.345,35 2 Pengeluaran Pembiayaan

2.1 Pembentukan dana cadangan 0,00 2.2 Penyertaan modal (Investasi) daerah 50.000.000.000,00 2.3 Pembayaran pokok utang 0,00 2.4 Pemberian pinjaman daerah 0,00 2.5 Penguatan Modal Pemerintah Daerah 0,00 Jumlah Pengeluaran Pembiayaan 50.000.000.000,00 Pembiayaan Neto 291.679.008.345,35

Page 28: Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016baliprov.go.id/files/subdomain/bappeda/file/PPAS 2016/PPAS 2016.pdf · Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

28

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016

Berdasarkan tabel tersebut diatas, maka terdapat Pembiayaan Netto sebesar Rp. 291.729.008.345,35. Pembiayaan Netto tersebut diarahkan untuk

menutupi kekurangan dana (defisit) anggaran baik untuk keperluan belanja

langsung maupun belanja tidak langsung sebesar Rp. 246.057.446.472,57,

sehingga masih terdapat Sisa Lebih Perhitungan Anggaran sebesar

Rp. 45.671.561.872,78 yang merupakan silpa terikat BLUD Rumah Sakit

Indera sebesar Rp. 26.775.656.488,45, BLUD Rumah Sakit Jiwa sebesar

Rp.12.878.873.277,33, sisa dana transfer Pemerintah Pusat (DAK) sebesar

Rp. 5.477.015.107,00 dan sisa alokasi dana DBH-CHT sebesar

Rp. 540.017.000,00.

Page 29: Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016baliprov.go.id/files/subdomain/bappeda/file/PPAS 2016/PPAS 2016.pdf · Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

29

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016

BAB VI PENUTUP

Demikianlah Kesepakatan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

(PPAS) dibuat untuk menjadi pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam

menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) SKPD dan RAPBD Provinsi

Bali Tahun Anggaran 2016. Guna mewujudkan efisiensi dan efektifitas dalam

penyusunan RKA SKPD dan RAPBD perlu menyusun dan menetapkan

pengaturan lebih lanjut, antara lain :

a. Pedoman atau petunjuk teknis penyusunan RKA SKPD;

b. Standar harga satuan barang dan jasa;

c. Sistem aplikasi komputer penyusunan dokumen rencana pembangunan

daerah;

d. Penyusunan dan penelitian RKA SKPD.