Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016baliprov.go.id/files/subdomain/bappeda/file/PPAS...
-
Upload
nguyentuyen -
Category
Documents
-
view
228 -
download
0
Transcript of Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016baliprov.go.id/files/subdomain/bappeda/file/PPAS...
1
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah, selain menyusun Kebijakan Umum
APBD (KUA) Kepala Daerah juga menyusun Prioritas Plafon Anggaran
Sementara (PPAS) yang mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD). Lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah dijelaskan bahwa Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara (PPAS) merupakan program prioritas dan patokan batas
maksimal anggaran yang diberikan kepada Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) untuk setiap program dan kegiatan sebagai acuan dalam
penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) – SKPD.
Dokumen Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara disusun dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Skala prioritas pembangunan daerah;
2. Prioritas program untuk masing-masing urusan yang disinkronisasikan
dengan prioritas dan program nasional yang tercantum dalam
Rencana Kerja Pemerintah setiap tahun;
3. Plafon anggaran sementara untuk masing-masing program/kegiatan.
1.2 Tujuan Tujuan penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara adalah :
1. Sebagai acuan dalam penyusunan RKA-SKPD
2. Sebagai dasar bagi Tim Anggaran Pemerintah Daerah untuk
melakukan verifikasi usulan RKA-SKPD
3. Untuk membangun disiplin anggaran yang bersifat menyeluruh
sesuai plafon yang telah disepakati.
2
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016
4. Sebagai alat validasi relevansi dokumen perencanaan dengan
dinamika kehidupan sosial budaya dan tuntunan aspirasi masyarakat
yang sedang berkembang.
5. Sebagai dasar bagi DPRD untuk menilai Ranperda tentang APBD.
1.3 Dasar Penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) disusun antara
lain berdasarkan hal-hal sebagai berikut :
1. Pelaksanaan kewenangan dan urusan wajib.
2. Kebutuhan dasar dan pemberdayaan masyarakat.
3. Kinerja pelaksanaan program dan kegiatan.
4. Efektivitas dan efesiensi anggaran.
3
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016
BAB II RENCANA PENDAPATAN DAN PENERIMAAN
PEMBIAYAAN DAERAH
Dalam tahun anggaran 2016, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bali
ditargetkan sebesar Rp. 3.350.000.000.000,00 yang terdiri dari pendapatan
yang bersumber dari pajak daerah sebesar Rp.3.024.451.930.000,00, retribusi
daerah sebesar Rp.47.624.712.500,00, hasil pengelolaan kekayaan daerah
yang dipisahkan sebesar Rp. 107.653.904.000,83 dan lain-lain pendapatan asli
daerah yang sah sebesar Rp. 170.269.453.400,00. Dibandingkan APBD tahun
2015 (Induk) target PAD 2016 meningkat sebesar Rp.509.072.049.000,00 atau
17,92%. Pendapatan terbesar dari PAD bersumber dari pajak daerah yang
tergantung pada kondisi perekonomian daerah.
Pendapatan daerah dari Dana Perimbangan dimana besar
pengalokasiannya tergantung dari kemampuan dan kebijakan pemerintah
pusat dengan mempertimbangkan beberapa kriteria yang ditetapkan antara
lain; luas wilayah, jumlah penduduk dan kondisi fiskal daerah pada Tahun
2016 ditargetkan sebesar Rp.985.255.746.951,33 yang meliputi dana bagi hasil
pajak/bagi hasil bukan pajak sebesar Rp.153.658.478.951,33, dan Dana
Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp.831.597.268.000,00. Dibandingkan APBD
tahun 2015 (Induk), Dana Perimbangan menurun sebesar
Rp.40.691.420.024,67 atau 3,97%. Adanya penurunan disebabkan karena
untuk tahun 2016 belum dapat diperhitungkan besaran Dana Alokasi Khusus
dari Pemerintah Pusat.
Sementara dari Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah tahun 2016
ditargetkan sebesar Rp.810.040.518.989,00 terdiri dari Hibah sebesar
Rp.4.673.400.000,00, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus sebesar
Rp.521.009.000.000,00 dan Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah
Daerahnya Lainnya sebesar Rp. 284.358.118.989,00. Dibandingkan dengan
Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah APBD tahun 2015 (Induk) sebesar
Rp.741.733.600.000,00 maka terjadi peningkatan sebesar
Rp. 68.306.918.989,00 atau 9,21%.
4
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016
Dengan demikian secara total pendapatan daerah tahun 2016
direncanakan sebesar Rp. 5.145.296.265.940,33 meningkat sebesar
Rp.536.687.547.964,33 atau 11,65% dari pendapatan daerah tahun 2015
(Induk) sebesar Rp.4.608.608.717.976,00. Selain dari pendapatan daerah sumber pendanaan juga berasal dari
Penerimaan Pembiayaan. Penerimaan Pembiayaan untuk tahun 2016
diproyeksikan sebesar Rp.296.057.446.472,57 bersumber dari Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun anggaran sebelumnya. SILPA tersebut
yang terdiri dari pelampauan target pendapatan dan efesiensi penggunaan.
Adapun rincian pendapatan dan penerimaan pembiayaan sebagaimana
tersebut diatas tertuang dalam tabel 2.1 sebagai berikut.
Tabel 2.1 Target Pendapatan dan Penerimaan Pembiayaan Daerah
Tahun Anggaran 2016
No Pendapatan dan Penerimaan Pembiayaan Daerah Target Tahun 2016
1.1 Pendapatan Asli Daerah 3.350.000.000.000,00 1.1.1 Pajak Daerah 3.024.451.930.000,00 1.1.2 Retribusi Daerah 47.624.712.500,00
1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan 107.653.904.000,00
1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah 170.269.453.500,00
1.2 Dana Perimbangan 985.255.746.951,33 1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 153.658.478.951,33
1.2.2 Dana Alokasi Umum 831.597.268.000,00
1.2.3 Dana Alokasi Khusus 0,00
1.3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 810.040.518.989,00 1.3.1 Hibah 4.673.400.000,00 1.3.2 Dana Darurat 0,00
1.3.3 Sumbangan Pihak Ketiga 0,00
1.3.4 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya 0,00
1.3.5 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 521.009.000.000,00
1.3.6 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya 284.358.118.989,00
JUMLAH PENDAPATAN DAERAH 5.145.296.265.940,33
3.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN 296.057.446.472,57
3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran sebelumnya (SiLPA) 296.057.446.472,57
3.1.2 Pencairan dana cadangan 0,00
5
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016
No Pendapatan dan Penerimaan Pembiayaan Daerah Target Tahun 2016
3.1.3 Hasil penjualan kekayaan Daerah yang dipisahkan 0,00
3.1.4 Penerimaan pinjaman daerah 0,00
3.1.5 Penerimaan kembali pemberian pinjaman 0,00
3.1.6 Penerimaan piutang daerah 0,00
JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN 296.057.446.472,57 JUMLAH DANA TERSEDIA 5.441.353.712.412,90
6
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016
BAB III PRIORITAS BELANJA DAERAH
Dilihat dari sisi pendapatan, kemampuan keuangan daerah sangat
terbatas, oleh karena itu besaran belanja daerah disesuaikan dengan kapasitas
anggaran yang tersedia agar terjadi keseimbangan antara pendapatan dengan
belanja. Disamping itu penggunaan belanja daerah diarahkan untuk membiayai
program/kegiatan yang prioritas, serta dilakukan secara efektif dan efisien.
Sehubungan dengan hal tersebut perlu disusun skala prioritas
program/kegiatan yang diselaraskan dengan prioritas pembangunan daerah,
sehingga antara proses perencanaan dan penganggaran dapat berjalan secara
sinergis untuk mewujudkan tujuan pembangunan.
Prioritas belanja daerah tahun anggaran 2016 diarahkan untuk
mendukung prioritas dan sasaran pembangunan daerah, yaitu sebagai berikut :
Prioritas Pembangunan 1 : Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
Prioritas belanja dialokasikan untuk Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
untuk mencapai sasaran sebagai berikut :
a. Terwujudnya kepemerintahan yang baik (good governance)
b. Meningkatnya peran gender dalam pembangunan
Fokus program yang akan dibiayai dari belanja daerah yang terkait
dengan penanggulangan Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola antara lain
sebagai berikut:
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;
d. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik;
e. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan;
f. Program Peningkatan Disiplin Aparatur;
g. Program Kerjasama Pembangunan;
h. Program Perencanaan Pembangunan Daerah;
7
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016
i. Program Perencanaan Sosial dan Budaya;
j. Program Pengembangan IPTEK;
k. Program Perencanaan Pembangunan Prasarana Wilayah;
l. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan;
m. Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah;
n. Program Penataan Daerah Otonomi Baru;
o. Program Bantuan Hukum;
p. Program Pembinaan Hukum dan HAM;
q. Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan;
r. Pengelolaan Desentralisasi dan Otonomi Daerah;
s. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah;
t. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan
Kabupaten/Kota;
u. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan KDH;
v. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah;
w. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah;
x. Program Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Desa / Kelurahan.
Prioritas Pembangunan 2 : Penanggulangan Kemiskinan dan Pengurangan Pengangguran
Untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan dan pengurangan
pengangguran, maka prioritas belanja diarahkan untuk mencapai sasaran
sebagai berikut:
a. Berkurangnya penduduk miskin dan penyandang masalah sosial
b. Meningkatnya kualitas dan daya saing tenaga kerja dan lembaga
pendidikan ketenagakerjaan
Adapun fokus program yang akan dibiayai dari belanja daerah dalam
rangka mencapai sasaran antara lain sebagai berikut:
a. Program Pengembangan Sarana Dasar Perumahan dan Permukiman
(Bedah Rumah);
b. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan
PMKS Lainnya;
8
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016
c. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial;
d. Program Pembinaan Anak Terlantar;
e. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial;
f. Program Jaminan Kesejahteraan Sosial;
g. Program Kesejahteraan Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan
Khusus;
h. Program Pembinaan Anak Terlantar;
i. Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo;
j. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial;
k. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan;
l. Program Pengembangan Potensi dan Peran Serta Masyarakat;
m. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
(Penyuluhan dan Pelatihan Bahasa dalam Program Pemagangan ke
Jepang);
n. Program Perluasan Kesempatan Kerja;
o. Program Pembinaan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
p. Program Pengawasan Ketenagakerjaan;
q. Program Peningkatan Kesempatan Kerja;
r. Program Perlindungan Tenaga Kerja Perempuan dan Anak;
s. Program Pemberdayaan Pembangunan Perdesaan;
t. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa;
u. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam
Pembangunan;
v. Program Pengembangan Wilayah dan Pemberdayaan TTG;
w. Program Penanggulangan Bencana dan Korban Tindak Kekerasan;
x. Gerbang Sadu;.
y. Program Kecakapan Hidup (PKH);
z. Jamkrida;
Prioritas Pembangunan 3 : Kesehatan
Untuk mempercepat peningkatan bidang kesehatan bagi masyarakat
maka prioritas belanja diarahkan untuk mencapai sasaran sebagai berikut:
a. Meningkatnya mutu dan layanan kesehatan
9
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016
b. Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak dalam
kesehatan
Fokus program yang akan dibiayai dari belanja daerah dalam rangka
mencapai sasaran tersebut antara lain adalah :
a. Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM)
b. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan;
c. Program Perbaikan Gizi Masyaraka;
d. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan;
e. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia;
f. Program Upaya Kesehatan Masyarakat;
g. Program Pengawasan Obat dan Makanan;
h. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia;
i. Program Pengembangan Lingkungan Sehat;
j. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan pada BLUD;
Prioritas Pembangunan 4 : Pendidikan
Alokasi belanja yang diperuntukan untuk prioritas pembangunan
pendidikan diarahkan untuk mencapai beberapa sasaran yaitu :
a. Meningkatnya akses dan mutu layanan pendidikan
b. Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak dalam
pendidikan
c. Meningkatnya IPTEK dan daya saing sumberdaya manusia
Untuk mewujudkan sasaran dari prioritas pembangunan 4, maka
prioritas program yang ditetapkan antara lain adalah sebagai berikut :
a. Siswa miskin bagi siswa dan mahasiswa miskin;
b. Pengembangan Sekolah Menengah Atas Bali Mandara;
c. Program Pendidikan Dasar;
d. Program Pendidikan Menengah;
e. Program Pendidikan Luar Biasa;
f. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun;
g. Program Pemuda dan Olahraga;
h. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan;
i. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan;
10
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016
j. Penggunaan Bahasa dan Sastra Indonesia yang Benar;
k. Program Peningkatan Kualitas dan Penyebarluasan Informasi;
l. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
m. Program Penelitian IPTEK;
n. Program Pendidikan Non Formal;
o. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan pada BLUD;
p. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;
q. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan;
r. Program Keluarga Berencana;
s. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak;
t. Program Perlindungan Perempuan dan Anak;
u. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular.
Prioritas Pembangunan 5 : Infrastruktur
Peningkatan pengelolaan infrastruktur diarahkan untuk mencapai
sasaran, sebagai berikut :
a. Terpeliharanya sumber daya air dan terpenuhinya ketersediaan air baku
b. Meningkatnya prasarana dan sarana publik yang memadai, ketersediaan
energi dan infrastruktur
Untuk mewujudkan sasaran dari prioritas pembangunan 5, maka
prioritas program yang ditetapkan antara lain adalah sebagai berikut :
a. Pendayagunaan Perencanaan Pengelolaan dan Pelaksanaan Pengawasan
ke PU-an;
b. Penataan angkutan umum Trans SARBAGITA;
c. Pembangunan Dermaga Penyeberangan Gunaksa Tahap IV;
d. Pembangunan pelabuhan Tanah Ampo;
e. Rehabilitasi / pemeliharaan rutin jalan dan jembatan provinsi;
f. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan;
g. Program Pengembangan Jalan dan Jembatan;
h. Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi;
i. Pengembangan Distribusi Air Minum;
j. Kajian Pembangunan Bandar Udara di Bali Utara;
k. Program kehumasan Ke-PU-an;
11
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016
l. Pengembangan Jasa Konstruksi;
m. Program Perencanaan dan Pengawasan Bidang Cipta Karya;
n. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah;
o. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan;
p. Program Perencanaan Tata Ruang;
q. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ;
r. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan;
s. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor;
t. Peningkatan Pelayanan Keselamatan Penerbangan dan Kebandarudaraan; u. Program Pengelolaan Sumber-Sumber Air dan Penyediaan Air Baku
v. Pengembangan Perumahan dan Permukiman
Prioritas Pembangunan 6 : Lingkungan Hidup, Tata Ruang dan Pengelolaan Bencana
Prioritas lingkungan hidup, tata ruang dan pengelolaan bencana
diarahkan untuk mencapai sasaran, sebagai berikut :
a. Meningkatnya pemulihan dan fungsi kawasan hutan, perlindungan,
konservasi alam dan partisipasi masyarakat dalam pengelolan hutan serta
pelestarian panorama alam Bali
b. Terwujudnya pengaturan tata ruang
Untuk mewujudkan sasaran dari prioritas pembangunan 6, maka
prioritas program yang ditetapkan antara lain adalah sebagai berikut :
a. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam;
b. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup;
c. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam;
d. Program Pemberdayaan Kelembagaan dan Penegakan Hukum dalam
Pelestarian Lingkungan Hidup;
e. Pengembangan Kemitraan dan Pemberdayaan Masyarakat;
f. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam
dan Lingkungan Hidup;
g. Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan Umum;
h. Program Peningkatan Efektivitas Pengelolaan, Konservasi dan Rehabilitasi
Sumber Daya Alam;
12
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016
i. Program Pembinaan dan Pengembangan Usaha Ketenagalistrikan, Usaha
Energi Terbarukan dan Konservasi Energi;
j. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan;
k. Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan;
l. Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan;
m. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan;
n. Program Penataan Bangunan;
o. Program Perencanaan Tata Ruang;
p. Program Pemanfaatan Ruang;
q. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam;
r. Program Pembinaan Kekuatan Masyarakat;
Prioritas Pembangunan 7 : Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Upaya meningkatkan bidang kebudayaan, pariwisata, dan Ekonomi
Kreatif, diarahkan untuk mencapai sasaran sebagai berikut:
a. Terwujudnya pelestarian nilai-nilai budaya dan kearifan lokal dalam
kehidupan bermasyarakat
b. Meningkatnya keharmonisan hubungan antar masyarakat dan antar
kelembagaan tradisional Bali
c. Berkembangnya kepariwisataan yang berkualitas dan berkelanjutan
Untuk mewujudkan sasaran dari prioritas pembangunan 7, maka
prioritas program yang ditetapkan antara lain adalah sebagai berikut :
a. Pesta Kesenian Bali;
b. Bantuan Kepada Desa Pakraman;
c. Bantuan Kepada Subak dan Subak Abian;
d. Program Pengembangan Nilai Budaya;
e. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya;
f. Program Pengelolaan Keragaman Budaya;
g. Penerangan Bimbingan dan Kerukunan Hidup Beragama;
h. Peningkatan Kelembagaan Sarana dan Prasarana Agama;
i. Program Perencanaan Pengembangan Kewirausahaan dan Daya Saing
Pengusaha Kecil, Menengah dan Koperasi;
j. Program Pengembangan Kemitraan;
13
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016
k. Pengelolaan Warisan Budaya Dunia;
l. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata;
m. Program Pengembangan Aksesibilitas Kepariwisataan, Industri,
Perdagangan dan Perhubungan Telekomonikasi;
n. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata;
o. Program Pengembangan dan Pengelolaan Produk Wisata;
p. Peningkatan SDM Ekonomi Kreatif.
Prioritas 8 : Pertanian dan Ketahanan Pangan Upaya meningkatkan kualitas pertanian dan ketahanan pangan,
diarahkan untuk mencapai sasaran sebagai berikut:
a. Meningkatnya peran sektor pertanian dalam perekonomian Bali
b. Meningkatnya kerjasama pengembangan budidaya, pelatihan dan
pemanfaatan teknologi pertanian
c. Berkembangnya komoditas andalan, unggulan dan rintisan serta
meningkatnya produktivitas dan produksi pertanian
d. Meningkatnya pengelolaan sumberdaya ikan serta ekosistem perairan,
pesisir dan daratan
e. Meningkatnya lapangan kerja, ekspor, komsumsi ikan per kapita dan
kesejahteraan masyarakat
f. Meningkatnya kerjasama kemitraan pembangunan pertanian dengan sektor
pariwisata
Untuk mewujudkan sasaran dari prioritas pembangunan 8, maka
prioritas program yang ditetapkan antara lain adalah sebagai berikut :
a. Sistem Pertanian Terintegrasi (SIMANTRI);
b. Subsidi pupuk organik;
c. Program Peningkatan Pertanian dan Kelautan;
d. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan);
e. Program Peningkatan Ketahanan Pangan;
f. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan;
g. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan;
h. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan;
i. Program Pengembangan Agribisnis;
14
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016
j. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak;
k. Program Pengembangan Wilayah Pesisir dan Laut;
l. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani;
m. Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan danPengendalian
Sumberdaya Kelautan;
n. Program Pengembangan Perikanan Tangkap;
o. Program Pengembangan Budidaya Perikanan;
p. Program Optimalisasi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan;
q. Program Pelayanan dan Pengembangan Usaha Perikanan;
r. Pengembangan Perbenihan Perikanan;
Prioritas Pembangunan 9 : Investasi, Industri Kecil, Koperasi dan UMKM
Untuk meningkatkan kualitas investasi, industri kecil, koperasi dan
UMKM, maka sasaran yang ingin dicapai, yaitu :
a. Terwujudnya ekonomi kerakyatan yang tangguh
b. Meningkatnya minat investasi dengan menyederhanakan kebijakan dan
regulasi
c. Meningkatnya kemitraan pemasaran hasil industri kecil dan menengah
d. Berkembangnya industri kecil dan industri rumah tangga yang berdaya
saing tinggi
Untuk mewujudkan sasaran dari prioritas pembangunan 9, maka
prioritas program yang ditetapkan antara lain adalah sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi;
b. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi;
c. Program Pengkajian dan Pengembangan;
d. Program Mengendalikan Pelaksanaan Penanaman Modal;
e. Program Mengkoordinasikan dan Mendorong Peran Swasta dalam
Pembangunan;
f. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Daya Saing Pengusaha
Kecil, Menengah dan Koperasi;
g. Program Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya Pertambangan;
h. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif
Usaha Kecil Menengah;
15
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016
i. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan;
j. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan;
k. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor;
l. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri;
m. Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional;
n. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah;
o. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro
Kecil Menengah;
Prioritas Pembangunan 10 : Ketentraman, Ketertiban dan Keamanan
Alokasi Belanja untuk peningkatan Ketentraman, Ketertiban, dan
Keamanan diarahkan untuk menciptakan Keamanan yang Kondusif dan
Kewaspadaan Dini, dengan sasaran yang ingin dicapai, sebagai berikut:
a. Meningkatnya Kecerdasan Masyarakat Dalam Bidang Politik
b. Terkendalinya Pertumbuhan, Persebaran dan Administrasi Kependudukan
c. Terwujudnya Sistem Keamanan Berstandar Internasional
d. Meningkatnya Kesadaran akan Perbedaan, Toleransi dan Kerjasama Antar
Umat Beragama.
Untuk mewujudkan sasaran dari prioritas pembangunan 10, maka
prioritas program yang ditetapkan antara lain adalah sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
b. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan;
c. Program Pendidikan Politik Masyarakat;
d. Program Peningkatan Kesadaran Bela Negara;
e. Program Pemeliharaan Kamtramtibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal;
16
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016
BAB IV PLAFON ANGGARAN SEMENTARA BERDASARKAN URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM/KEGIATAN
4.1 Plafon Anggaran Sementara berdasarkan Urusan Pemerintahan Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan antara Pemerintah, Pemerintahan Provinsi,
Pemerintahan Kab./Kota, Pemerintah Provinsi Bali pada Tahun 2016
menyelenggarakan bidang Urusan Wajib dan bidang Urusan Pilihan.
Bidang urusan wajib yang dilaksanakan tersebut, yaitu :
1. Pendidikan Urusan Pendidikan merupakan program prioritas dalam
pembangunan daerah Bali dengan tujuan meningkatkan kecerdasan
masyarakat serta terwujudnya SDM yang handal dan mandiri melalui
peningkatan mutu pendidikan, tenaga pendidik, serta penyediaan
prasarana dan sarana yang memadai dan berorientasi pada pemanfaatan
IT.
Anggaran yang dialokasikan untuk fungsi Pendidikan sebesar
Rp. 1.078.658.403.180,00, dengan komponen perhitungan Belanja
Langsung pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga sebesar
Rp.116.359.351.700,00, pada Biro Kesejahteraan Rakyat sebesar
Rp.259.170.000,00 dan pada UPT Akademi Kebidanan
Rp.3.884.433.480,00. Selanjutnya Belanja Tidak Langsung berupa
Belanja Pegawai pada Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga
sebesar Rp. 69.339.449.000,00, Belanja Hibah untuk Fungsi Pendidikan
(termasuk BOS dan Sarpras Pendidikan) sebesar Rp.670.853.214.000,00,
Belanja Bantuan Sosial untuk Bea Siswa kepada Siswa dan Mahasiswa
Miskin sebesar Rp.173.202.785.000,00, serta Bantuan Keuangan Kepada
Kab./Kota untuk Fungsi Pendidikan sebesar Rp. 44.760.000.000,00. Jika
dibandingkan dengan total belanja APBD yang sebesar
Rp. 5.391.353.712.412,90, maka persentase anggaran untuk Fungsi
Pendidikan telah mencapai sebesar 20,01%.
17
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016
2. Kesehatan Urusan Kesehatan merupakan program prioritas dalam
pembangunan daerah Bali dengan tujuan meningkatkan pelayanan
kesehatan pada seluruh masyarakat.
Plafon Anggaran yang dialokasikan untuk urusan kesehatan pada
Belanja Langsung diluar alokasi anggaran untuk Akademi Kebidanan
sebesar Rp. 513.753.341.736,62, dan belanja hibah urusan kesehatan
sebesar Rp. 2.900.000.000,00. Jadi total belanja urusan kesehatan
sebesar Rp. 516.653.341.736,62. Jika dibandingkan dengan total belanja
daerah (diluar belanja gaji dan tunjangan) yang sebesar
Rp. 4.893.522.652.544,35 maka persentase belanja urusan kesehatan
mencapai sebesar 10,56% yang pelaksanaannya dilakukan oleh
beberapa SKPD seperti Dinas Kesehatan dan UPT-nya, Rumah Sakit
Jiwa, Rumah Sakit Indera, dan Dinas Pekerjaan Umum.
3. Pekerjaan Umum Urusan Pekerjaan Umum mendapat plafon anggaran belanja
sebesar Rp.286.803.704.861,00. Penyelenggaraan urusan bertujuan
untuk membangun prasarana wilayah yang lebih memadai sehingga dapat
menunjang dan mendukung pembangunan di bidang ekonomi, sosial
dasar dan sosial budaya. Untuk menyelenggarakan urusan ini
dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan UPT-nya.
4. Penataan Ruang Untuk menyelenggarakan urusan penataan ruang dialokasikan
plafon anggaran belanja sebesar Rp.1.115.002.940,00. Urusan penataan
ruang dimaksudkan untuk mewujudkan keserasian dan keselarasan
lingkungan melalui pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana
peruntukannya. Penyelenggaraan urusan ini dilaksanakan oleh Dinas
Pekerjaan Umum , Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan
Badan Lingkungan Hidup.
18
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016
5. Perencanaan Pembangunan
Plafon anggaran belanja yang dialokasikan untuk
menyelenggarakan urusan Perencanaan Pembangunan adalah sebesar
Rp.9.218.235.590,00. Urusan perencanaan pembangunan dimaksudkan
menyusun rencana pembangunan daerah untuk mempermudah
pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan serta mengefektifkan
penggunaan sumber daya yang dimiliki daerah. Penyelenggaraan urusan
ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
6. Perhubungan Plafon anggaran belanja yang dialokasikan untuk menyelenggarakan
urusan perhubungan adalah sebesar Rp.24.958.241.028,00. Anggaran
dimaksudkan untuk membangun prasarana perhubungan dalam rangka
memperlancar arus lalu lintas dan keselamatan tranportasi.
Penyelenggaraan urusan Perhubungan dilaksanakan oleh Dinas
Perhubungan, Informasi dan Komunikasi beserta UPT-nya.
7. Lingkungan Hidup Urusan Lingkungan Hidup dilaksanakan oleh Badan Lingkungan
Hidup beserta UPT-nya dengan alokasi dana belanja sebesar
Rp.3.598.990.650,00. Penyelenggaraan urusan ini dimaksudkan untuk
meningkatkan kualitas lingkungan agar dapat memberikan manfaat bagi
manusia dan mahluk hidup lainnya.
8. Pertanahan Penyelenggaraan urusan Pertanahan dalam tahun 2016 memperoleh
plafon anggaran sebesar Rp.73.800.000,00 yang diarahkan untuk fasilitasi
penyelesaian konflik-konflik pertanahan yang dilaksanakan oleh
Sekretariat Daerah (Biro Pemerintahan).
9. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Plafon anggaran belanja untuk penyelenggaraan urusan
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebesar
Rp.2.626.175.000,00. Penyelenggaraan urusan ini bertujuan untuk
peningkatan kesetaraan gender dalam kehidupan keluarga,
19
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta memberikan perlindungan
terhadap anak. Urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak.
10. Sosial Plafon anggaran belanja dalam tahun 2016 untuk urusan sosial
sebesar Rp.59.366.544.972,00. Urusan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial
beserta UPT-nya dan Sekretariat Daerah (Biro Kesejahteraan Rakyat)
yang bertujuan untuk membina dan memberdayakan masyarakat
penyandang masalah sosial.
11. Ketenagakerjaan Urusan ketenagakerjaan mendapat plafon dana belanja sebesar
Rp.15.933.553.658,00. Dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan
Trasmigrasi beserta UPT-nya yang bertujuan untuk mendata jumlah
tenaga kerja, meningkatkan ketrampilan pencari kerja, menciptakan
peluang kerja dalam rangka mengurangi pengangguran.
12. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Urusan koperasi dan usaha kecil dilaksanakan oleh beberapa SKPD
dengan plafon anggaran belanja sebesar Rp.4.421.693.344,00, yang
bertujuan untuk meningkatkan akses permodalan, kewirausahaan,
ketrampilan dalam rangka meningkatkan daya saing koperasi dan usaha
kecil menengah. Urusan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah beserta UPT-nya.
13. Penanaman Modal Urusan Penanaman Modal dilaksanakan oleh Badan Penanaman
Modal dan Perizinan dengan anggaran belanja sebesar
Rp.2.373.999.500,00 yang bertujuan untuk meningkatkan iklim investasi
baik dari luar maupun dalam negeri sehingga mampu meciptakan
lapangan kerja serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
20
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016
14. Kebudayaan
Urusan kebudayaan dilaksanakan oleh beberapa SKPD dengan
plafon anggaran belanja sebesar Rp.35.557.859.877,94 yang
dimaksudkan untuk lebih menggali, mengembangkan dan melestarikan
serta mempromosikan budaya dan kesenian daerah sebagai modal dasar
pembangunan. Urusan kebudayaan dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan
beserta UPT-nya, Kantor Perwakilan dan Biro Kesejahteraan Rakyat.
15. Pemuda dan Olah raga Urusan pemuda dan olah raga dilaksanakan oleh Biro
Kesejahteraan Rakyat dengan plafon anggaran belanja sebesar
Rp.309.625.000,00 yang bertujuan untuk lebih meningkatkan peranan
pemuda dalam pembangunan, meningkatkan pengetahuan pembina
sekaa teruna dan pengetahuan sekaa teruna, meningkatkan prestasi olah
raga, meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya olahraga,
serta wawasan kebangsaan dan cinta tanah air.
16. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Penyelenggaraan urusan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri
dilaksanakan oleh beberapa SKPD dengan plafon anggaran belanja
sebesar Rp.3.887.426.680,00, yang dimaksudkan untuk meningkatkan
keamanan, ketentraman dan perlindungan masyarakat. Mendata dan
membina organisasi sosial politik dan kemasyarakatan, menciptakan iklim
demokrasi yang kondusif serta menjamin kebebasan masyarkat dalam
menyalurkan aspirasi politiknya. Urusan kesatuan bangsa dan politik
dalam negeri dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik serta
Satuan Polisi Pamong Praja.
17. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Urusan otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan
daerah, perangkat daerah serta kepegawaian serta persandian
penyelenggaraan urusannya dilaksanakan oleh beberapa SKPD dengan
alokasi plafon anggaran belanja sebesar Rp.214.091.981.846,00 yang
bertujuan untuk meningkatkan peranan dan fungsi Gubernur selaku wakil
21
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016
pemerintah pusat di daerah, meningkatkan penyelenggaraan otonomi
daerah, meningkatkan kemampuan keuangan pemerintah daerah dalam
pembangunan serta peningkatan kemampuan dan kualitas SDM aparatur.
Urusan tersebut dilaksanakan Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD,
Inspektorat, Kantor Perwakilan, Dinas Pendapatan beserta UPT-nya,
Satuan Polisi Pamong Praja, Badan Pendidikan dan Pelatihan, Badan
Kepegawaian Daerah serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan
UPT Pusdalop.
18. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Penyelenggaraan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa
dengan alokasi dana belanja sebesar Rp.10.518.036.600,00.
Penyelenggaraan urusan ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan
peran masyarakat serta kelembagaan desa dalam proses perencanaan
maupun pelaksanaan pembangunan. SKPD yang melaksanakan urusan
ini adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah serta Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa.
19. Statistik
Penyelenggaraan urusan statistik dilaksanakan oleh Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.515.305.000,00 yang bertujuan menyiapkan informasi untuk
mendukung penyusunan kebijakan perencanaan pembangunan.
20. Kearsipan Penyelenggaraan urusan kearsipan dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 1.025.000.000,00, yang bertujuan untuk mengelola dan
menyimpan arsip daerah. Penyelenggaraan urusan ini dilaksanakan oleh
Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah.
21. Komunikasi dan Informatika Penyelenggaraan urusan ini dengan alokasi anggaran belanja
sebesar Rp.3.665.306.220,00 yang dilaksanakan oleh Dinas
Perhubungan, Informasi dan Komunikasi, Dinas Kebudayaan, serta
22
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016
Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah yang bertujuan untuk
membangun dan mengelola sistem informasi pembangunan.
22. Perpustakaan
Penyelenggaraan urusan perpustakaan dilaksanakan dengan plafon
anggaran belanja sebesar Rp.5.421.463.620,00 yang bertujuan untuk
meningkatkan minat baca masyarakat baik berupa bacaan yang bersifat
latin maupun yang berbahasa daerah dan aksara Bali. Penyelenggaraan
urusan ini dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah.
Sedangkan Urusan Pilihan yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Provinsi Bali adalah sebagai berikut :
1. Pertanian
Pertanian bagi pemerintah dan masyarakat adalah sangat penting
disamping memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Regional
Bruto, pertanian juga sebagai salah satu aspek penunjang aktivitas
budaya serta penyangga lingkungan, yang perlu dilindungi, dilestarikan
dan dikembangkan. Plafon anggaran belanja yang dialokasikan untuk
melaksanakan urusan ini adalah sebesar Rp.56.713.026.412,00 yang
dilaksanakan oleh beberapa SKPD yaitu Dinas Pertanian Tanaman
Pangan beserta UPT-nya, Dinas Perkebunan beserta UPT-nya serta
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan beserta UPT-nya.
2. Kehutanan
Pelaksanaan urusan kehutanan di Daerah Bali lebih diarahkan pada
upaya meningkatkan fungsi kawasan agar dapat memberikan manfaat
yang lebih besar bagi kehidupan masyarakat. Plafon anggaran belanja
yang dialokasikan untuk melaksanakan urusan ini adalah sebesar
Rp.8.230.711.000,00 dengan pelaksana adalah Dinas Kehutanan beserta
UPT-nya.
3. Energi dan Sumber Daya Mineral
Plafon anggaran yang dialokasikan untuk melaksanakan urusan ini
adalah sebesar Rp.1.290.000.000,00 yang diarahkan untuk pembinaan
terhadap pengembangan penggalian bahan galian golongan C, air bawah
23
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016
tanah, serta pengembangan sumber-sumber energi terbarukan. Urusan ini
dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum.
4. Pariwisata
Urusan kepariwisataan bagi daerah Bali adalah merupakan suatu hal
yang sangat penting karena pariwisata merupakan sektor andalan
sekaligus unggulan karena mampu memberikan kontribusi terhadap
pembangunan perekonomian daerah serta memperluas kesempatan kerja
dan kesempatan berusaha. Plafon anggaran belanja yang dialokasikan
untuk melaksanakan urusan ini adalah sebesar Rp.4.873.977.601,00 yang
dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata.
5. Kelautan dan Perikanan Sumber daya kelautan dan perikanan adalah merupakan sumber
daya alternatif lainnya yang dapat dikembangkan bagi kemajuan
pembangunan daerah, namun sumber daya ini belum dimanfaatkan
secara maksimal. Untuk melaksanakan urusan ini dialokasikan plafon
angaran belanja sebesar Rp.7.496.639.870,00 yang dilaksanakan oleh
Dinas Kelautan dan Perikanan beserta UPT-nya.
6. Perdagangan Penyelenggaraan urusan perdagangan dimaksudkan untuk
meningkatkan nilai dan volume perdagangan dalam negeri maupun luar
negeri. Plafon anggaran yang dialokasikan untuk menyelenggarakan
urusan ini adalah sebesar Rp.1.693.718.310,00 yang dilaksanakan oleh
Dinas Perindustrian dan Perdagangan beserta UPT-nya.
7. Industri Untuk melaksanakan urusan industri dialokasikan anggaran belanja
sebesar Rp.5.025.612.567,70 yang diharapkan dapat menumbuh
kembangkan industri kecil dan menengah dalam rangka mendukung
sektor pariwisata. Urusan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan beserta UPT-nya.
24
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016
8. Ketransmigrasian
Untuk melaksanakan urusan ketransmigrasian dialokasikan
anggaran belanja sebesar Rp.100.000.000,00. Urusan ini dilaksanakan
oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Rincian Plafon Anggaran Sementara berdasarkan Urusan Pemerintah dan
Organisasi Tahun Anggaran 2016 dari Belanja Langsung sebagaimana
terlampir (Lampiran 1).
4.2 Plafon Anggaran Sementara Berdasarkan Program dan Kegiatan Berdasarkan Rencana Kerja dari Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) untuk tahun 2016 dari belanja langsung yang dituangkan dalam
bentuk program dan kegiatan direncanakan sebesar Rp.1.409.046.362.544,15.
Secara rinci plafon anggaran sementara program dan kegiatan berdasarkan
Urusan Pemerintah dan Organisasi Tahun Anggaran 2016 sebagaimana
terlampir (Lampiran.2).
4.3. Plafon Anggaran Sementara untuk Belanja Pegawai, Belanja Subsidi, Belanja Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Belanja Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga a. Belanja Pegawai
Belanja pegawai pada tahun 2016 direncanakan sebesar
Rp.939.023.478.882,55 meningkat dibandingkan tahun 2015 (Induk)
yang berjumlah Rp.903.501.398.111,53, atau meningkat sebesar
Rp.35.522.080.771,02 (3,93%). Hal ini disebabkan adanya kebijakan
kenaikan gaji pegawai dari Pemerintah Pusat, adanya kenaikan gaji
berkala dan kenaikan pangkat pegawai serta kenaikan insentif akibat
kenaikan pendapatan dari sektor pajak dan retribusi.
b. Belanja Subsidi
Kebijakan belanja subsidi diarahkan untuk meningkatkan
produksi pertanian berupa subsidi pupuk organik. Besaran belanja
subsidi tahun 2016 ini direncanakan sama dengan tahun 2015 (Induk)
sebesar Rp. 10.000.000.000,00.
25
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016
c. Belanja Hibah
Belanja Hibah diarahkan untuk mendukung fungsi
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dilakukan oleh
pemerintah/instansi vertikal, semi pemerintah, pemerintah daerah
lainnya, perusahaan daerah serta masyarakat dan organisasi
kemasyarakatan yang secara spesifik telah ditentukan peruntukannya.
Belanja Hibah dalam tahun 2016 direncanakan sebesar
Rp. 954.658.214.000,00 meningkat sebesar Rp. 220.050.302.000,00
(29,95%) dibandingkan dengan APBD tahun 2015 (Induk).
d. Bantuan Sosial Dalam rangka menjalankan fungsi pemerintah daerah dibidang
kemasyarakatan dan guna memelihara kesejahteraan masyarakat
dalam skala tertentu, pemerintah daerah dapat memberikan bantuan
sosial kepada kelompok/anggota masyarakat yang dilakukan secara
selektif, tidak mengikat. Dalam penetapan besaran bantuannya sejalan
dengan jiwa Perpres Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah. Alokasi bantuan sosial dalam tahun 2016
direncanakan sebesar Rp.179.542.785.000,00, meningkat sebesar
Rp.20.262.184.000,00 dibandingkan dengan APBD tahun 2015 (Induk)
yang berjumlah Rp.159.280.601.000,00.
e. Belanja Bagi Hasil Kebijakan belanja bagi hasil dimaksudkan sebagai upaya
pemerataan atas pendapatan yang diperoleh dari pajak kepada seluruh
kabupaten/kota di Bali dalam rangka meningkatkan percepatan
pembangunan diwilayah masing-masing. Belanja bagi hasil dalam
tahun 2016 direncanakan sebesar Rp.1.131.857.173.500,00 meningkat
sebesar Rp. 154.572.606.707,00 (15,82%) dibandingkan dengan APBD
Tahun 2015 (Induk) yang berjumlah Rp.977.284.566.793,00.
f. Belanja Bantuan Keuangan Kebijakan bantuan keuangan kepada Pemerintah
Kabupaten/Kota/Pemerintah Desa diarahkan untuk mengatasi
26
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016
kesenjangan fiskal, membantu pelaksanaan urusan Pemerintah
Kabupaten/Kota dan pemerintahan Desa dalam upaya mempercepat
pemerataan pembangunan. Bantuan keuangan Tahun 2016
direncanakan sebesar Rp. 722.325.698.486,20 meningkat sebesar
Rp. 73.716.203.691,20 (11,37%) apabila dibandingkan dengan APBD
tahun 2015 (Induk) sebesar Rp.648.609.494.795,00.
g. Belanja Tidak Terduga Kebijakan belanja tak terduga diarahkan untuk membiayai
kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi, diluar kendali dan
pengaruh pemerintah daerah, serta tanggap darurat yang tidak
diharapkan berulang dan belum tertampung dalam bentuk program dan
kegiatan. Belanja tidak terduga Tahun 2016 direncanakan sebesar
Rp.44.900.000.000,00.
Tabel 4.1 Plafon Anggaran Sementara untuk Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2016
No Uraian Belanja Plafon Anggaran (Rp.)
2.1 Belanja Tidak Langsung 3.982.307.349.868,75
2.1.1 Belanja Pegawai 939.023.478.882,55
2.1.2 Belanja Bunga 0,00
2.1.3 Belanja Subsidi 10.000.000.000,00
2.1.4 Belanja Hibah 954.658.214.000,00
2.1.5 Belanja Bantuan Sosial 179.542.785.000,00
2.1.6 Belanja Bagi Hasil Kepada Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa 1.131.857.173.500,00
2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan Kepada Kabupaten/Kota/ Pemerintah Desa dan Partai Politik 722.325.698.486,20
2.1.8 Belanja Tidak Terduga 44.900.000.000,00
2.2 Belanja Langsung 1.409.046.362.544,15
Jumlah Belanja Daerah 5.391.353.712.412,90
27
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016
BAB V RENCANA PEMBIAYAAN DAERAH
Rencana penerimaan pembiayaan dihitung berdasarkan besarnya
SiLPA tahun sebelumnya, pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan
daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali
pemberian pinjaman, dan penerimaan piutang daerah. Pada tahun 2016
penerimaan pembiayaan direncanakan sebesar Rp. 341.729.008.345,35 yang
hanya bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran
sebelumnya (SiLPA). Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran
sebesar Rp. 341.729.008.345,35 tersebut terdiri dari efisiensi belanja tahun
2015 sebesar Rp. 296.057.446.472,57, dan Silpa tahun berkenan sebesar
Rp. 45.671.561.872,78
Sedangkan Pengeluaran Pembiayaan dihitung berdasarkan besaran
pembentukan dana cadangan, penyertaan modal, pembayaran pokok hutang,
pemberian pinjaman daerah dan penguatan modal pemerintah daerah. Pada
tahun 2016 pengeluaran pembiayaan direncanakan sebesar
Rp.50.000.000.000,00 diperuntukan sebagai penyertaan modal di PT Jamkrida
Bali Mandara (sebagaimana disajikan pada tabel 5.1). Tabel 5.1
Rincian Plafon Anggaran Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2016 No Uraian Plafon Anggaran (Rp.) PEMBIAYAAN DAERAH 1 Penerimaan Pembiayaan
1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran sebelumnya (SiLPA) 341.679.008.345,35
1.2 Pencarian dana cadangan 0,00 1.3 Hasil penjualan kekayaan Daerah yang dipisahkan 0,00 1.4 Penerimaan pinjaman daerah 0,00 1.5 Penerimaan kembali pemberian pinjaman 0,00 1.6 Penerimaan piutang daerah 0,00 Jumlah Penerimaan Pembiayaan 341.679.008.345,35 2 Pengeluaran Pembiayaan
2.1 Pembentukan dana cadangan 0,00 2.2 Penyertaan modal (Investasi) daerah 50.000.000.000,00 2.3 Pembayaran pokok utang 0,00 2.4 Pemberian pinjaman daerah 0,00 2.5 Penguatan Modal Pemerintah Daerah 0,00 Jumlah Pengeluaran Pembiayaan 50.000.000.000,00 Pembiayaan Neto 291.679.008.345,35
28
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016
Berdasarkan tabel tersebut diatas, maka terdapat Pembiayaan Netto sebesar Rp. 291.729.008.345,35. Pembiayaan Netto tersebut diarahkan untuk
menutupi kekurangan dana (defisit) anggaran baik untuk keperluan belanja
langsung maupun belanja tidak langsung sebesar Rp. 246.057.446.472,57,
sehingga masih terdapat Sisa Lebih Perhitungan Anggaran sebesar
Rp. 45.671.561.872,78 yang merupakan silpa terikat BLUD Rumah Sakit
Indera sebesar Rp. 26.775.656.488,45, BLUD Rumah Sakit Jiwa sebesar
Rp.12.878.873.277,33, sisa dana transfer Pemerintah Pusat (DAK) sebesar
Rp. 5.477.015.107,00 dan sisa alokasi dana DBH-CHT sebesar
Rp. 540.017.000,00.
29
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2016
BAB VI PENUTUP
Demikianlah Kesepakatan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara
(PPAS) dibuat untuk menjadi pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam
menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) SKPD dan RAPBD Provinsi
Bali Tahun Anggaran 2016. Guna mewujudkan efisiensi dan efektifitas dalam
penyusunan RKA SKPD dan RAPBD perlu menyusun dan menetapkan
pengaturan lebih lanjut, antara lain :
a. Pedoman atau petunjuk teknis penyusunan RKA SKPD;
b. Standar harga satuan barang dan jasa;
c. Sistem aplikasi komputer penyusunan dokumen rencana pembangunan
daerah;
d. Penyusunan dan penelitian RKA SKPD.