Pokok Bahasan: Interaksi...

Post on 25-Mar-2019

240 views 1 download

Transcript of Pokok Bahasan: Interaksi...

Pokok Bahasan:

Interaksi gen

6.1. Interaksi antar alel

6.2. Interaksi antar lokus

Sub Pokok Bahasan :

Sebagian besar fenotipe dikendalikan oleh

banyak gen.

Gen-gen saling berinteraksi membentuk

protein dan fenotipe.

Selain itu interaksi gen dan lingkungan juga

berperan dalam penampilan fenotipe.

(P = G x E)

Bahasan ini sangat penting dalam penelitian-

penelitian yang berhubungan dengan genetika

dan pemuliaan tanaman.

Penyimpangan nisbah Mendel

dikarenakan :

1. Interaksi antar alel

(Intra alelik)

2. Interaksi antar lokus

(Inter alelik)

3. Keterpautan antar lokus

4. Pewarisan sitoplasmik

Interaksi Gen

■ Interaksi INTRA-ALELIK : Interaksi alel-

alel pada lokus yang sama. Alel dominan menutupi pengaruh dari alel resesif, sebagian atau penuh

■ Interaksi INTER-ALELIK : Interaksi alel-

alel pada lokus berbeda. Gen pada satu lokus mempengaruhi ekspresi dari lokus lain atau gen pada satu lokus berinteraksi dengan gen pada lokus lain.

Interaksi Intra-alelik

1) Dominan Sempurna (complete

dominance)

2) Dominan tidak Sempurna (Incomplete dominance/Partial dominance)

3) Kodominan (codominance)

4) Gen Letal (lethal gene)

5) Gen ganda (multiple alleles)

1) Dominan Sempurna (Complete

dominance

■ Contoh :

AA aa

AA aa

P

F1

F2

Aa

aA Aa

2) Dominan Tidak Sempurna(Incomplete dominance/Partial dominance)

■ Contoh : Warna bunga pukul empat (Mirabilis jalapa)

Aa

AA aa

AA Aa aA aa

P

F1

F2

Akibat dari interaksi antar alel

maka nisbah fenotipe F2 sama

dengan nisbah genotipenya

yaitu 1 : 2 : 1.

Red = CR CR Pink = CRCW White = CWCW

WARNA BUNGA ANYELIR (Dianthus caryophillus)

3) KODOMINAN

• Dua alel menghasilkan produk berbeda yang kerjanya

berlainan yang dapat diketahui pada keadaan heterozigot

• Contoh : warna bulu pada kuda

crcr = red hairs

cwcw = white hairs

crcw = roan coat (mixture of both colors)

4). ALEL GANDA

■ Alel ganda ada tiga atau lebih bentuk alel dari suatu gen pada satu lokus tertentu.

■ Umumnya setiap individu hanya mempunyai dua alel untuk setiap gen.

■ Karena itu alel ganda hanya dapat dipelajari pada populasi

■ Contoh :

– Golongan darah manusia

– Sterilitas jantan pada tanaman tembakau

■ ABO blood groups in humans are determined by

three alleles, IA, IB, and IO (also referred to as i)■ Both the IA and IB alleles are dominant to the IO allele

■ The IA and IB alleles are codominant to each other

■ I stands for “isoagglutinogen”, which is another

word for antigen.

■ Because each individual carries two alleles, there

are six possible genotypes and four possible blood

types■ IA IA or IAIO- type A

■ IB IB or IBIO- type B

■ IA IB - type AB

■ IOIO - type O

STERILITAS JANTAN PADA TEMBAKAU

CONTOH 1 :

GENOTIPE P : S1 S2 X S1 S2

Gamet : S1 S2 S1 S2

GENOTIPE F1 : -------------

Polen S1 dan S2 tidak dapat tumbuh pada kepala putik

(betina) karena memiliki alel yang sama (S1 dan S2)

CONTOH 2 :

GENOTIPE P : S1 S2 X S2 S3

Gamet : S1 S2 S2 S3

GENOTIPE F1 : S1 S3 S2 S3

Polen S2 tidak dapat tumbuh pada kepala putik (betina) karena memiliki alel yang sama (S2)

Sterilitas jantan pada tembakau

CONTOH 3 :

GENOTIPE P : S1 S2 X S3 S4

Gamet : S1 S2 S3 S4

GENOTIPE F1 : S1 S3 S2 S3

S1 S4 S2 S4

Polen S3 dan S4 dapat tumbuh pada kepala putik (betina) karena tidak memiliki alel yang sama

Sterilitas jantan pada tembakau

5). Gen Letal■ Alel menyebabkan tidak terbentuknya produk sehingga

mengakibatkan kematian (lethalitas)

■ Contoh : Defisiensi klorofil pada jagung

P : Yy x Yy

Gamet : Y, y Y, y

F1 : 1YY : 2Yy : yy

hijau kuning-hijau defisiensi klorofil(albino)

Jika dua gen atau lebih yang

berbeda lokus berinteraksi dalam

membentuk satu fenotipe.

Aksi gen-gen dari satu lokus dapat

menutupi pengaruh dari gen-gen

pada lokus yang lain.

Interaksi antar lokus

Suatu fenotipe merupakan hasil

suatu proses metabolisme yang

setiap tahapnya terdapat satu

gen yang terlibat.

Jadi, diperlukan sederetan gen.

Ilustrasi lintasan metabolisme

ProdukProduk

Enzim

A

Enzim

A

AA

Enzim

B

Enzim

B

Enzim

C

Enzim

C

BB CC DD

Gen

A

Gen

A

Gen

B

Gen

B

Gen

C

Gen

C

1. Komplementasi

2. Modifikasi

3. Duplikasi

Jenis Interaksi

AABB (1)

AABb (2)

AaBB (2)

AaBb (4)

AAbb (1)

Aabb (2)

aaBB (1)

aaBb (2)

aabb(1)

Nisbah

Tanpa interaksi 9:3:3:1

Komplementasi9:7

9:3:4

Modifikasi

13:3

7:6:3

12:3:1

Duplikasi 15:1

INTERAKSI INTER-ALEL (EPISTASI)

1. KomplementasiEpistasis Resesif ganda (9:7)

Epistasis Resesif (9:3:4)

2. ModifikasiEpistasis Dominan-Resesif (13:3)

Semi epistasi/Gen ganda dengan efek kumulatif

(7:6:3)

Epistasis Dominan (12:3:1)

3.DuplikasiEpistasis Dominan Ganda/Isoepistasi (15:1)

Interaksi gen komplementasi :

Dalam metabolisme, fungsi gen dari

satu lokus akan diperlukan oleh gen

dari lokus lain.

Terdapat 2 kasus:

1. nisbah 9 : 7

2. nisbah 9 : 3 : 4

Kasus nisbah 9 : 7

(Epistasis Resesif ganda)

Contoh : pembentukan HCN

pada tanaman Clover.

Sianida dibentuk dari diagenik

glukosa dengan bantuan enzim

linamerase. Diperlukan alel-alel

dominan pada lokus A dan B.

Jika tidak ada lokus A, maka

sianogenik glukosida tidak

terbentuk.

Jika tidak ada lokus B, maka

enzim linamerase tidak

terbentuk, dan sianida juga

tidak dihasilkan.

ab

aB

Ab

AB

abaBAbAB

AABB

AAbB

AaBB

AabB

AABb

AAbb

AaBb

Aabb

AaBB

AaBb

aaBB

aaBb

AaBb

Aabb

aaBb

aabb

AaBb

AABB aabbP

F1

F2

Sehingga ratio :

9 (A-B-) :

7 (3 A-bb; 3 aaB-; 1 aabb) :

Epistasis Resesif Ganda (9 : 7)

9 C_P_ : 3 C_pp :3 ccP_ : 1 ccpp

purple white

Bila kedua genotipe homozigot resesifmenghasilkan fenotip yg identik

Kasus nisbah 9 : 3 : 4

(epistasis resesif)

Contoh : warna bunga

Linaria maroccana

(ungu, merah, putih).

Alel dominan A membentuk antosianin.

Alel dominan B menimbulkan lingkungan

basa. Alel resesif b menimbulkan

lingkungan asam.

Jika selnya mengandung

antosianin dalam keadaan basa

akan muncul warna ungu.

Jika selnya mengandung

antosianin dalam keadaan asam

akan muncul warna merah.

Jika selnya tidak mengandung

antosianin maka muncul warna

putih.

ab

aB

Ab

AB

abaBAbAB

AABB

AAbB

AaBB

AabB

AABb

AAbb

AaBb

Aabb

AaBB

AaBb

aaBB

aaBb

AaBb

Aabb

aaBb

aabb

AaBb

AABB aabbP

F1

F2

Perbandingan :

9 A-B- =

3 (A-bb) =

4 (3 aaB-; 1 aabb) =

Interaksi gen modifikasi :

Kegiatan satu gen menekan

atau merubah hasil aktivitas gen

lainnya.

Terdapat tiga kasus :

1. nisbah 13 : 3

2. nisbah 7 : 6 : 3

3. nisbah 12 : 3 : 1

Kasus nisbah 13 : 3

(Epistasis dominan dan resesif)

Contoh : pembentukan warna

aleuron jagung.

Alel dominan B membentuk pigmen.

Alel dominan A mencegah

pembentukan pigmen.

Aleuron jagung akan berwarna

jika terdapat alel dominan B dan

homozigot resesif aa.

Perbandingan :

13 (9 A-B-; 3 A-bb; 1 aabb) :

3 (aaB-) :

AaBb

AABB aabbP

F1

ab

aB

Ab

AB

abaBAbAB

AABB

AAbB

AaBB

AabB

AABb

AAbb

AaBb

Aabb

AaBB

AaBb

aaBB

aaBb

AaBb

Aabb

aaBb

aabb

F2

Kasus nisbah 7 : 6 : 3

Contoh : warna bawang bombay.

Pigmen terbentuk jika ada gen

dominan B.

Genotipe AA menekan

pembentukan pigmen.

Genotipe bb, tidak terbentuk

pigmen.

Genotipe Aa menekan

sebagian, sehingga jika ada

gen B akan berwarna kuning.

Genotipe aa tidak menekan

peran gen B, sehingga pigmen

berwarna merah.

AaBb

AABB aabbP

F1

ab

aB

Ab

AB

abaBAbAB

AABB

AAbB

AaBB

AabB

AABb

AAbb

AaBb

Aabb

AaBB

AaBb

aaBB

aaBb

AaBb

Aabb

aaBb

aabb

F2

Perbandingan pada F2 :

7 (3 AAB-, 3Aabb, 1 aabb) :

6 AaB- :

3 aaB- :

Kasus nisbah 12 : 3 : 1

(epistasis dominan)

Kedua gen bekerja

menghasilkan produk yang

berbeda.

Produk salah satu gen tersebut

menutupi penampilan produk

lainnya.

Epistasis Dominan (12 : 3 : 1)

A-B- = white

A-bb

aaB- = yellow

aabb = green

Gen A tidak aktif memberikan warna.

Gen A epistasis terhadap gen B.

Epistasis Dominan (12 : 3 : 1)

Therefore, if AaBb is crossed to AaBb, the F2 is as follows:

A-B- white 9/16

A-bb white 3/16

aaB- yellow 3/16

aabb green 1/16

12/16 white

3/16 yellow

1/16 green

Interaksi gen duplikasi :

Interaksi berlangsung karena

2 gen menghasilkan bahan

yang sama, dan fenotipe

yang sama.

Terdapat 1 kasus :

nisbah 15 : 1

Epistasis Dominan Ganda

(15 : 1)

TV

TV

Tv

Tv

tV

tV

tv

tv

TTVV TTVv TtVV TtVv

TTVv TTvv TtVv Ttvv

TtVV TtVv ttVV ttVv

TtVv Ttvv ttVv ttvv

(b) The crosses of Shull

TTVVTriangular

ttvvOvate

TtVvAll triangular

F1 (TtVv) x F1 (TtVv)

x

F1 generation

Gen T dan V epistasis terhadap gen t dan v

End of slide….