Pengertian Quality Control

Post on 12-Jul-2016

44 views 5 download

description

free

Transcript of Pengertian Quality Control

QUALITY CONTROL

Nama Kelompok :

1. Khansa Trafitya U. (H1A014004)2. Hildayanti M. (H1A0140093. Ira Sufyana (H1A014014)4. Novita Putri (H1A014016)5. Mela Anggaraeni S. (H1A014019)6. Imay Rizky (H1A01407. Gita Novita S. (H1A01408. Noviana Scherly (H1A014030)9. Doni Arisnandy (H1A0140

PENGERTIAN QUALITY CONTROLQuality Control adalah suatu kegiatan meneliti, mengembangkan, merancang dan memenuhi kepuasan konsumen, memberi pelayanan yang baik dimana pelaksananya melibatkan seluruh kegiatan dalam perusahaan mulai dari pimpinan teratas sampai karyawan pelaksana (Dr. K. Ishikawa). Quality Control adalah suatu sistem yang efektif untuk mengintegrasikan kegiatan-kegiatan pemeliharaan dan pengambangan mutu dalam suatu organisasi sehingga dapat diperoleh  produksi dan servis dalam tingkat yang paling ekonomis dan memuaskan konsumen (Feightboum). 

SEJARAH QUALITY CONTROLSejarah Quality Control setelah Perang Dunia II ( 1939-1945) pada saat kekalahan Jepang atas Amerika :

1. Tahun 1945, Jepang mengalami kekelahan perang dengan Amerika. Penyebabnya adalah Amerika negara yang besar dan mempunyai kemampuan yang lebih dibandingkan dengan Jepang, demikian juga untuk kualitas peralatan perangnya, amerika menghasilkan  peralatan yang kualitasnya baik.

2. Deming, W. Edwards ( 1900-1993), orang statistik dan tenaga ahli manajemen berkwalitas yang bertindak sebagai seorang guru, penasehat, dan konsultan bagi sejumlah korporasi penting, para pemimpin bisnis, dan tenaga ahli pengendalian mutu. Deming revitalize dibantu ekonom Jepang yang mengikuti Perang Dunia II ( 1939-1945) dan mengadakan revolusi praktek bisnis dari banyak perusahaan di (dalam) Amerika Serikat sepanjang 1980s

3. Tahun 1950, Pada perang Amerika dengan Korea Utara, Jepang menjadi basis militer Amerika terutama untuk memperbaiki peralatan tempur Amerika, disinilah awalnya Jepang kemudian belajar mengenai Quality Control. 4. Tahun 1954, E. Deming ( Seorang Ilmuan dari Amerika ) diundang datang ke Jepang untuk memberi kuliah mengenai Quality Control.

5. Tahun 1960, Jepang mulai mengadopsi dan menerapkan Quality Control pada industry-industrinya.

TUJUAN QUALITY CONTROL Tujuan quality control adalah agar tidak

terjadi barang yang tidak sesuai dengan standar mutu yang diinginkan (second quality) terus-menerus dan bisa mengendalikan, menyeleksi, menilai kualitas, sehingga konsumen merasa puas dan perusahaan tidak rugi.

PRINSIP DASAR DARI QUALITY CONTROL

1. Kualitas yakni merupakan sebuah aspek penting dalam dalam membesarkan citra perusahaan sehingga dengan adanya kualitas yang baik, kepuasan konsumen akan tercapai.

 2.Kontrol Kualitas dapat dikatakan jiwa dari sebuah perusahaan.

JENIS QUALITY CONTROL

DMAICMetodologi yang dipakai untuk mengontrol kualitas dari suatu proses yang sudah berjalan (sudah menghasilkan produk baik barang atau jasa).Siklus DMAIC

DFSS (Design For Six Sigma)Metode ini digunakan untuk mencapai kualitas yang baik dari sebuah proses yang belum berjalan atau produk maupun jasa baru.Fase atau langkah dari DFSS tidak ditentukan secara baku – hampir setiap perusahaan menentukan langkah DFSS’nya sendiri-sendiri menyesuaikan dengan kebutuhan sendiri.

KEUNTUNGAN PENERAPAN QUALITY CONTROL

1.      Pembinaan/pengembangan personel2.      Membina rasa kebersamaan3.      Perbaikan Kualitas4.      Pengurangan Biaya5.      Perbaikan Sikap Mental6.      Membangun Team yang tangguh7.      Membangun kata sepakat dan motivasi8.      Menumbuhkan sikap kreatif dalam memecahkan masalah9.      Penghargaan terhadap karyawan

KEGAGALAN DALAM  PENERAPAN QUALITY CONTROL

1.      Meremehkan anggota team yang lain2.      Tidak mendengarkan3.      Suka interupsi4.      Menggurui5.      Rendah diri6.      Mengabaikan kemampuan yang positif7.      Tidak mengikut sertakan8.      Menomor satukan orang lain9.      Gagal berbicara10.  Gagal berpraktek11.  Seakan dirinya tidak terpakai12.  Seakan dirinya nomor satu13.  Menyembunyikan belang

PERBEDAAN QUALITY CONTROL DAN QUALITY ASSURANCE

Tinjauan DefinisiQuality Assurance (QA) Quality Control (QC)

Kumpulan aktivitas yang bertujuan untuk memastikan proses pengembangan suatu produk berjalan dengan baik, dari sebuah produk atau jasa

Kumpulan aktivitas yang bertujuan untuk memastikan kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan requirement atau spesifikasi awal yang ditetapkan

LANGKAH-LANGKAH QUALITY CONTROL1.  Menentukan Masalah & Penetapan Target mencari tahu masalah-masalah yang terjadi atau yang menghambat

pekerjaan Menetapkan prioritas masalah yang harus diselesaikan Menetapkan Target penyelesaian

2. Analisa Sebab Akibat Mencari kemungkinan penyebab terjadinya masalah dari faktor(Man,

Methode,Material,Machine& Environment) bersama team QC

3. Menentukan Faktor Dominan Menemukan penyebab utama dari semua penyebab yang mungkin

4. Merencanakan Tindakan Perbaikan Menentukan rencana tindakan yang perlu dilaksanakan untuk

perbaikan

5. Melaksanakan Tindakan Perbaikan Melaksanakan Tindakan sesuai dengan rencana yang sudah

ditetapkan

6. Memeriksa Hasil Membandingkan hasil pencapaian tindakan terhadap rencana &Target Mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi

7. Standardisasi Jika rencana yang ditetapkan tercapai, lakukan STANDARISASI Jika rencana tidak tercapai dilakukan koreksi terhadap perbaikan

8. Rencana Berikut Kembali kelangkah satu untuk tema/masalah berikutnya

TAHAPAN QUALITY CONTROL HINGGA KE PASARAN

PENERAPAN QUALITY CONTROL

Penerapan QC dalam perusahaan Minuman Sari Buah X

Melakukan pengujian Quality control yang terdiri dari tiga faktor :1. Segi fisik, 2. Segi kimia, 3. Segi mikrobiologi.

Segi fisik, Sampel minuman sari buah,

dilakukan pengujian fisik seperti, tingkat kekentalan, warna, dan lain sebagainya.

Segi Kimia,Sampel minuman sari buah dilakukan beberapa pengujian seperti tingkat keasaman (pH), kandungan vitamin C, kandungan serat, kandungan gula

Segi Mikrobiologi Dari sedi mikrobiologi dilakukan uji

:1. Uji ALT (Angka Lempeng Total ), 2. Uji Kapang Atau Khamir,3. Uji Koliform (MPN),4. Uji Koliform (EMBA).

PARAMETER YANG DIUKUR DALAM VALIDASI METODE ANALISIS

Presisi Akurasi Batas deteksi

Penentuan

kuantifikasi

Linearitas Spesifitas

Ketahanan

1. Keseksamaan (precision) Keseksamaan adalah ukuran yang menunjukkan

derajat kesesuaian antara hasil uji individual, diukur melalui penyebaran hasil individual dari rata-rata jika prosedur diterapkan secara berulang pada sampel-sampel yang diambil dari campuran yang homogen.

2. Kecermatan (accuracy) Kecermatan adalah ukuran yang menunjukkan

derajat kedekatan hasil analis dengan kadar analit yang sebenarnya. Kecermatan dinyatakan sebagai persen perolehan kembali (recovery) analit yang ditambahkan. BACK

3. Batas Deteksi (Limit of Detection) Batas deteksi didefinisikan sebagai konsentrasi analit terendah

dalam sampel yang masih dapat dideteksi, meskipun tidak selalu dapat dikuantifikasi.

Batas deteksi ditentukan dengan data kurva kalibrasi, yaitu intersep kurva dan standar deviasi regresi

Batas kuantifikasi (BK) Konsentrasi terendah analit dalam sampel yang dapat

ditentukan dengan presisi dan akurasi yang diterima dalam kondisi percobaan yang ditetapkan.

4. Linearitas Linearitas merupakan ukuran kemampuan untuk menunjukkan

bahwa nilai hasil uji langsung atau setelah diolah secara matematika, proposional dengan konsentrasi analit dalam sampel dalam rentang konsentrasi yang digunakan.

BACK

5. Penentuan Kuantifikasi Batas kuantitasi merupakan parameter pada analisis renik dan diartikan sebagai

kuantitas terkecil analit dalam sampel yang masih dapat memenuhi kriteria cermat dan seksama.

Batas kuantifikasi didefinisikan sebagai konsentrasi analit terendah dalam sampel yang dapat ditentukan dengan presisi dan akurasi yang dapat diterima pada kondisi operasional metode yang digunakan. Sebagaimana LOD, LOQ juga diekspresikan sebagai konsentrasi

6. Spesifitas Selektivitas atau spesifisitas suatu metode adalah kemampuannya yang hanya

mengukur zat tertentu saja secara cermat dan seksama dengan adanya komponen lain yang mungkin ada dalam matriks sampel.

7. Ketahanan Ketahanan merupakan kapasitas metode analisis untuk tetap tidak terpengaruh

oleh adanya variasi parameter metode yang kecil. Ketahanan dievaluasi dengan melakukan variasi parameter-pa rameter metode seperti: persentase pelarut organik, pH, kekuatan ionik, suhu, dan sebagainya. Suatu praktek yang baik untuk meng-evaluasi Ketahanan suatu metode adalah dengan memvariasi pa rameter-parameter penting dalam suatu metode secara sistematis lalu mengukur pengaruhnya pada pemisahan.

BACK