Post on 08-May-2019
Halaman 1 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
P U T U S A N NOMOR : 314 / PDT / 2016 / PT. MDN.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.
-------- PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili
perkara Perdata dalam peradilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan
sebagai berikut dalam perkara antara :
Pdt. PATUT SIPAHUTAR, M.Th : Bishop Gereja Kristen Protestan
Indonesia(GKPI) Periode 2010-2015 :
Dalam hal ini diwakili kuasanya bernama : VICTOR W
NADAPDAP, SH.MBA.MM, LUHUT NADAPDAP, SH,
LINDA SUGIANTO, SH dari Law Office VICTOR
W.NADAPDAP & Partners, beralamat kantor jalan
H.Rausin Nomor : 62-63 Palmerah Jakarta Barat
11480, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 17
Nopember 2015 baik sendiri-sendiri maupun bersama-
sama yang telah didaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Pematang Siantar Nomor :
158/L/SK/2015/PN PMS tanggal 24 November 2015 semula disebut sebagai PENGGUGAT, sekarang
sebagai PEMBANDING ;
L a w a n 1. Pdt. RO SININTA HUTABARAT,M.Th : Alamat jalan Kapten M.H
Sitorus Nomor 13 Pematang Siantar: Dalam hal ini diwakili oleh Kuasanya bernama 1.
Tumbur L.Tobing, 2. DR Timbang Pangaribuan,
SH.MH. 3. Sumantap Simorangkir, SH.MH, 4.
Hendrick P.Soambaton, SH. Tim Pembela GKPI,
Advokat dan Penasehat Hukum pada Kantor Hukum
Tumbur L.Tobing,SH & Rekan berkedudukan di
Medan Jalan Kopra Raya Nomor : 12 Simalingkar,
Medan (20141) yang dalam hal ini baik sendiri–
sendiri maupun bersama-sama berdasarkan surat
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 2 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
kuasa khusus tertanggal 10 Januari 2016 yang telah
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Pematang Siantar Nomor :09/L./SK/2016/PN PMS
tanggal 11 Januari 2016., semula disebut sebagai TERGUGAT I sekarang sebagai TERBANDING I
2. Pdt ROOSEVELT LUMBANTOBING,STh.MA : Alamat Komp Gereja
GKPI, jalan Aster Raya, No. 1 Perumnas Helvetia Medan, semula disebut sebagai TERGUGAT II sekarang sebagai TERBANDING II ; Dalam hal ini Tergugat II, diwakili oleh Kuasanya yang
sah yang bernama 1. Tumbur L. Tobing, SH. 2.
Irwansyah Gultom, SH, 3. Ishak, SH, 4. Alfahmi Khairi
Manurung, SH. para advokat yang tergabung pada
kantor hukum Tumbur.L.Tobing , SH & Rekan, alamat
jalan Kopra Raya Nomor : 12 Simalingkar-Medan
(20141) baik sendiri–sendiri maupun bersama-sama
yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Pematang Siantar Nomor :06/L./SK/2016/PN
PMS tangal 11 Januari 2016 ;
3. Ir.JAN PITER SITANGGANG : Alamat jalan Sei Bahorok Nomor 5
Medan ; Dalam hal ini diwakili oleh Kuasanya yang sah yang
bernama JOHANNES JUNTAR LUMBANGAOL, SH
advokat dan konsultan hukum pada kantor advokat
dan konsultan hukum Johannes Juntar Lumbangaol,
SH & Rekan berkantor di Gedung Siantar Bisnis
Centre Blok A4 Jalan Sutomo Pematang Siantar
Sumatera Utara,yang dalam hal ini baik sendiri–sendiri
maupun bersama- sama berdasarkan surat kuasa
khusus tertanggal 25 Januari 2016 yang telah
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Pematang Siantar Nomor :22/L./SK/2016/PN PMS
tanggal 2 Pebruari 2016, semula disebut sebagai TERGUGAT III sekarang sebagai TERBANDING III
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 3 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
4. Pdt SABAR W.TAMBUNAN,STh : Alamat Komp. GKPI Bukit Zaitun,
Jalan Bonto Bulaeng No : 47-49 Kelurahan Sumber
Rejo, Balik Papan, Kalimantan Timur, semula disebut sebagai TERGUGAT IV sekarang sebagai
TERBANDING IV ;
5. Pnt JUNJUNGAN SITINJAK : Alamat Apotik Restu, jalan Pulau Damar
Blok A4 No. 9, Perumnas Way kandis, Bandar Lampung, semula disebut sebagai TERGUGAT V
sekarang sebagai TERBANDING V
6. ELSABELLA EVANGELISTA SIAGIAN : Alamat jalan Purnama Lk.VIII
No. 20 Gaperta Ujung, Tanjung Gusta,Medan, semula disebut sebagai TERGUGAT VI sekarang
sebagai TERBANDING VI : Dalam hal ini Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI
diwakili oleh Kuasanya yang sah yang bernama 1.
Tumbur L. Tobing, SH. 2. Irwansyah Gultom, SH, 3.
Ishak, SH, 4. Alfahmi Khairi Manurung, SH. para
advokat yang tergabung pada kantor hukum
Tumbur.L.Tobing , SH & Rekan, alamat jalan Kopra
Raya Nomor : 12 Simalingkar-Medan (20141) baik
sendiri–sendiri maupun bersama-sama yang telah
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Pematang Siantar Nomor :06/L./SK/2016/PN PMS
tangal 11 Januari 2016 ;
7. Ir.JAN PITER SITANGGANG : Alamat jalan Sei Bahorok Nomor 5
Medan ;
Dalam hal ini diwakili oleh Kuasanya yang sah yang
bernama JOHANNES JUNTAR LUMBANGAOL, SH
advokat dan konsultan hukum pada kantor advokat
dan konsultan hukum Johannes Juntar Lumbangaol,
SH & Rekan berkantor di Gedung Siantar Bisnis
Centre Blok A4 Jalan Sutomo Pematang Siantar
Sumatera Utara,yang dalam hal ini baik sendiri–sendiri
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 4 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
maupun bersama- sama berdasarkan surat kuasa
khusus tertanggal 25 Januari 2016 yang telah
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Pematang Siantar Nomor :22/L./SK/2016/PN PMS
tanggal 2 Pebruari 2016, semula disebut sebagai
TERGUGAT VII sekarang sebagai TERBANDING VI 8. Pdt OLOAN PASARIBU,M.Th : Alamat jalan Kapten M.H. Sitorus
Nomor 13 Pematang Siantar , semula disebut sebagai TURUT TERGUGAT sekarang sebagai TURUT TERBANDING : Dalam hal ini diwakili oleh Kuasanya yang sah yang
bernama 1.Tumbur L.Tobing, 2. DR Timbang
Pangaribuan SH.MH. 3. Sumantap Simorangkir,
SH.MH, 4. Hendrick P.Soambaton,SH. Tim Pembela
GKPI , Advokat dan Penasehat Hukum, pada Kantor
Hukum Tumbur L.Tobing,SH & Rekan berkedudukan
di Medan, Jalan Kopra Raya Nomor : 12 Simalingkar,
Medan (20141) yang dalam hal ini baik sendiri -
sendiri maupun bersama-sama berdasarkan surat
kuasa khusus tertanggal 10 Januari 2016 yang telah
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Pematang Siantar Nomor :08/L./SK/2016/PN PMS
tanggal 11 Januari 2016 ;
PENGADILAN TINGGI TERSEBUT
Setelah membaca dan memperhatikan surat-surat yang
berhubungan dengan perkara ini :
TENTANG DUDUKNYA PERKARA
Menimbang, bahwa Penggugat mengajukan Surat gugatannya
tertanggal 24 Nopember 2015 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Pematang Siantar dibawah Register Nomor :
72/Pdt.G/2015/PN-PMS tertanggal 24 Nopember 2015 yang isinya sebagai
berikut :
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 5 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
1. Bahwa berdasarkan Keputusan Sinode Am XVIII Penggugat adalah
Pimpinan Sinode/Bishop Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI)
periode 2010-2015 dan Turut Tergugat selaku Sekretaris Jenderal GKPI.
2. Bahwa berdasarkan pasal 57 Tata Gereja/PRT mengatur tentang
Pimpinan Sinode yang berbunyi:
2.1. GKPI dipimpin oleh Pimpinan Sinode, yaitu Bishop dan Sekretaris
Jenderal yang bersama-sama menjadi penanggungjawab tertinggi
GKPI.
2.2. Pimpinan Sinode dipilih oleh Sinode Am.
2.3. Pimpinan Sinode bertanggungjawab kepada Sinode Am.
3. Bahwa karena Kepengurusan Pimpinan Sinode yang dipimpin Penggugat
dengan Turut Tergugat telah berlangsung selama 5 (lima) Tahun, maka
berdasarkan pasal 45 ayat (1) Tata Gereja/PRT GKPI yang berbunyi:
“Sinode Am Periode diselenggarakan 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun,
bersamaan dengan periode kepengurusan disemua tingkatan GKPI”,
sehingga Sinode Am Periode XX GKPI telah dilaksanakan pada tanggal
29 September 2015 s/d 4 Oktober 2015 di Kota Pematang Siantar;
4. Bahwa salah satu tugas dan wewenang Sinode Am dalam pasal 45 ayat
(2) e. memilih, menetapkan dan mengukuhkan Pimpinan Sinode;
5. Bahwa demi terselenggaranya Sinode Am Periode XX GKPI, secara baik,
tertib, lancar, berdaya guna dan berhasil guna, telah ditetapkan Majelis
Ketua Persidangan Sinode Am Periode XX GKPI 2015 yaitu Tergugat-II,
Tergugat-III, Tergugat-IV, Tergugat-V dan Tergugat-VI;
6. Bahwa pada tanggal 3 Oktober 2015, Tergugat-II, Tergugat-III, Tergugat-
IV, Tergugat-V dan Tergugat- VI selaku Majelis Ketua Persidangan
Sinode Am Periode XX GKPI 2015 telah mengeluarkan Keputusan Sinode
AM Periode XVIII GKPI 2010 Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI)
Nomor: 14/SAP-XX/GKPI/X/2015 tentang Pengangkatan Bishop dan
Sekretaris Jenderal GKPI Periode 2015-2020, untuk mensahkan :
Bishop : Pdt. Oloan Pasaribu, M.Th
Sekretaris Jenderal : Pdt. Ro Sininta Hutabarat,M.Th
7. Bahwa berdasarkan pasal 44 ayat (8) Tata Gereja/PRT berbunyi:
Keputusan Sinode Am ditandatangani oleh Majelis Ketua Persidangan
dan Pimpinan Sinode, maka seyogianya Penggugat wajib
menandatangani Keputusan Nomor: 14/SAP-XX/GKPI/X/2015 tertanggal
3 Oktober 2015 Tentang PEngangkatan Bishop dan Sekretaris Jenderal
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 6 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
GKPI Periode 2015-2020, akan tetapi Keputusan aquo cacat hukum
karena terpilihnya Sekretaris Jenderal dalam hal ini Tergugat-I tidak
memenuhi Syarat sebagaimana diatur dalam Tata Gereja/PRT GKPI
dimana Tergugat-I tidak pernah menjabat sekurang-kurangnya 10
(sepuluh) tahun menjabat sebagai Pendeta Resort dilingkungan GKPI ;
8. Bahwa disamping Keputusan Nomor: 14/SAP-XX/GKPI/X/2015 tertanggal
3 Oktober 2015 cacat hukum sebagaimana didalilkan pada point 7, juga
Penggugat tidak berwenang menandatangani Keputusan tersebut karena
dari Judul Keputusan menyebut: Keputusan Sinode AM Periode XVIII
GKPI 2010 Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI), dimana
Penggugat bukan merupakan Bishop sebelum Periode XVIII GKPI 2010,
sehingga Keputusan Sinode Am aquo juga cacat hukum dan harus
dibatalkan;
9. Bahwa Keputusan Sinode AM Periode XVIII Gkpi 2010 Gereja Kristen
Protestan Indonesia (Pengangkatan Bishop dan Sekretaris Jenderal
GKPI) Nomor: 14/SAP-XX/GKPI/X/2015 Tentang GKPI Periode 2015-
2020 diterbitkan Tergugat-II, Tergugat-IV, Tergugat-V dan Tergugat VI
pada Tanggal 3 Oktober 2015 sedangkan Berita Acara Sinode AM
Periode Xx Gkpi 2015 Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) Nomor:
1/SAP-XX/GKPI/X/2015 Tentang Hasil Perhitungan Suara Pemilihan
Bishop Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) tertanggal 4 Oktober
2015 dan Berita Acara Sinode AM Periode XX GKPI 2015 Gereja Kristen
Protestan Indonesia (GKPI) Nomor: 2/SAP-XX/GKPI/X/2015 tentang Hasil
Perhitungan Suara Pemilihan Sekretaris Jenderal Gereja Kristen
Protestan Indonesia (GKPI) tertanggal 4 Oktober 2015 dan memang
faktanya Pemilihan Fungsionaris GKPI dilakukan tanggal 4 Oktober 2015,
dengan demikian Pengangkatan Bishop dan Sekretaris Jenderal telah
dilakukan lebih dahulu tanggal 3 Oktober 2015 dari pada Pemilihan
Bishop dan Sekretaris Jenderal tanggal 4 Oktober 2015, sehingga
Keputusan Sinode AM Periode XVIII GKPI 2010 Gereja Kristen Protestan
Indonesia (GKPI) Nomor: 14/SAP-XX/GKPI/X/2015 tentang
Pengangkatan Bishop dan Sekretaris Jenderal GKPI PERIODE 2015-
2020 tanggal 3 Oktober 2015 adalah cacat hukum dan harus dibatalkan;
10.Bahwa disamping Keputusan cacat hukum seperti diutarakan dalam point
7 dan 8 serta point 9 diatas, Penggugat juga telah berulang-ulang dan
berkali-kali menyatakan kepada Turut Tergugat supaya menyerahkan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 7 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
ASLI Keputusan Sinode Am Periode XX GKPI 2015 tentang pengesahan
Pimpinan Sinode GKPI 2015-2020, akan tetapi Turut Tergugat hanya
menyodorkan Keputusan yang beberapa tanda tangan hasil scanner tidak
tanda tangan basah dari semua Majelis Ketua Persidangan dan satu dari
Majelis Ketua Persidangan atas nama Tergugat-III tidak menandatangi
Kuputusan aquo, sehingga Keputusan aquo menjadi tidak sah;
11.Bahwa berdasarkan pasal 62 ayat (2) Tata Gereja/PRT telah diatur secara
tegas dan limitatif tentang persyaratan menjadi Sekretaris Jenderal GKPI,
dimana bunyi ayat (2) huruf f. “Pernah menjadi Pimpinan Resort/Jemaat
Khusus sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun”;
12.Bahwa Tergugat-II, Tergugat-III, Tergugat-IV, Tergugat-V dan Tergugat-VI
telah melanggar Tata Gereja/PRT GKPI serta lalai meneliti persyaratan
pencalonan Tergugat-I sebagai Calon Sekretaris Jenderal, karena
Tergugat-I belum memenuhi syarat sebagai mana diatur dalam Pasal 62
ayat (2) huruf f yang berbunyi: “Pernah menjadi Pimpinan Resort/Jemaat
Khusus sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun”;
13.Bahwa untuk mendukung persyaratan menjadi Calon Sekretaris Jenderal
GKPI Perode 2015-2020 Tergugat-I telah mengajukan dokumen-dokumen
dan setelah Penggugat melihat dan mempelajari dokumen yang dimaksud
didapat fakta dan keterangan sebagai berikut:
9.1. Surat Penugasan Nomor: 337/KP-GKPI/XI/1996 tanggal 30
Nopember 1996, Jabatan Pendeta GKPI diperbantukan di GKPI
Resort Tanah Jawa-I sejak tanggal 1 Desember 1996 sampai
dengan 1 Pebruari 1998, jadi tidak sebagai Pendeta Resort;
9.2. Surat Penugasan Nomor: 76/KP-GKPI/I/98 tanggal 29 Januari
1998, Jabatan Pendeta GKPI diperbantukan di Resort Tanah
Jawa-I, Wilayah Simalungun, Melayani di Jemaat GKPI Pangkalan
Susu, Resort Pangkalan Brandan, Wilayah Medan/Aceh,
berkedudukan di Jemaat Pangkalan Susu terhitung mulai tanggal 1
Peberuari 1998 sampai dengan 1 Mei 2000, bahwa dengan
demikian dalam periode 1 Peberuari 1998 sampai dengan 1 Mei
2000 Tergugat-I BUKAN menjabat sebagai Pendeta Resort, karena
jelas dan terang benderang dalam Surat Penugasan Nomor:
76/KP-GKPI/I/98 tertanggal 29 Januari 1998 menyebut Melayani di
Jemaat GKPI Pangkalan Susu, Resort Pangkalan Brandan,
Wilayah Medan/Aceh, karena Jemaat GKPI Pangkalan Susu
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 8 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
adalah salah satu Jemaat dari Resort Pangkalan Brandan,
sehingga Tergugat-I BUKAN menjabat sebagai Pendeta Resort
tapi hanya menjabat Pendeta di Jemaat Pangkalan Susu;
9.3. Surat Keputusan GKPI Nomor: 285/P.1/V/2000 Tentang Mutasi
Pendeta tanggal 1 Mei 2000, mengakhiri masa berlakunya Surat
Penugasan Nomor: 76/KP-GKPI/I/98 atas nama Tergugat-I sebagai
Pendeta yang melayani di Jemaat GKPI Pangkalan Susu, Resort
Pangkalan Brandan, Wilayah Medan/Aceh (BUKAN Pendeta
Resort) dan menempatkan Tergugat-I menjadi Pendeta
diperbantukan di Wilayah Simalungun, melayani Jemaat Bah
Jambi, Jamaaat Serapuh, jemaat GKPI Simpang Tiga Resort Bahal
Gajah, terhitung 1 Mei 2000 sampai dengan 1 Maret 2010,
Tergugat-I BUKAN menjabat sebagai Pendeta Resort, karena jelas
Surat Keputusan menyebut menjadi Pendeta diperbantukan, dan
juga Surat Keputusan GKPI Nomor: 285/P.1/V/2000 tertanggal 1
Mei 2000 menyebut dengan tegas bahwa Tergugat-I berdasarkan
Surat Penugasan Nomor: 76/KP-GKPI/I/98 tanggal 29 Januari
1998 adalah melayani di Jemaat Pangkalan Susu, Resort
Pangkalan Brandan, Wilayah Medan/Aceh BUKAN Pendeta
Resort, tapi melayani di salah satu Jemaat dari Resort Pangkalan
Brandan;
9.4. Surat Keputusan GKPI Nomor: 179/P.I/01, tanggal 1 Maret 2001,
menempatkan Tergugat-I menjadi Pendeta GKPI Resort Tanah
Jawa-I terhitung 1 Maret 2001 sampai dengan 1 Juni 2004 dengan
dikeluarkannya SK Nomor: 329/P.1/VI/2004, bahwa Tergugat-I
BARU dapat dihitung menjadi Pendeta Resort TANAH JAWA-I
yaitu dengan masa jabatan 3 (tiga) Tahun 3 (tiga) Bulan (1 Maret
2001 s/d 1 Juni 2004) ;
9.5. Surat Keputusan GKPI Nomor: 329/P.1/VI/2004, tanggal 18 Juni
2004 mengakhiri jabatan Tergugat-I selaku Pendeta GKPI di
Resort Tana Jawa-I dan terhitung 1 Juni 2004 dan mengangkat
Tergugat-I menjadi Ketua Urusan Diakoni Sosial Pusat sampai
tanggal 1 Nopember 2005 dengan dikeluarkannya SK Nomor:
60/P.1/X/2005, jelas membuktikan tanggal 1 Juni 2004 s/d 1
Nopember 2005 Tergugat-I bukan menjabat selaku Pendeta
Resort .
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 9 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
9.6. Surat Keputusan GKPI Nomor: 147/P.1/XI/2005 tanggal 14
Nopember 2005, mengakhiri Jabatan Tergugat-I selaku Ketua
Urusan Diakoni Sosial Pusat dan terhitung tanggal 1 Desember
2005 menempatkan Tergugat-I menjabat Pendeta GKPI Resort
Siantar-III sampai dengan tanggal 1 Peberuari 2006 dengan
diterbitkannya SK Nomor: 102/P.1/II/2006, sehingga dapat dihitung,
Tergugat-I menjadi Pendeta GKPI Resort Siantar-III dari tanggal 1
Desember 2005 sampai dengan 1 Pebruari 2006 yaitu selama 2
(dua) Bulan;
9.7. Surat Keputusan GKPI Nomor: 102/P.1/II/2006 tanggal 3 Pebruari
2006, mengakhiri jabatan Tergugat-I sebagai Pendeta Resort GKPI
Siantar-III dan terhitung tanggal 1 Pebruari 2006 menempatkan
Tergugat-I menjabat Pendeta GKPI Resort Siantar-VI sampai
dengan tanggal 1 Maret 2006 dengan diterbitknnya SK Nomor:
197/P.1/III/2006, dapat dihitung, Tergugat-I menjabat sebagai
Pendeta Resort Siantar-IV dari tanggal 1 Pebruari 2006 sampai
dengan 1 Maret 2006 yaitu selama 1 (satu) bulan;
9.8. Surat Keputusan GKPI Nomor: 197/P.1/III/2006 tanggal 1 Maret
2006, mengakhiri jabatan Tergugat-I sebagai Pendeta Resort
Siantar-IV dan terhitung sejak tanggal 1 Maret 2006 dan
menempatkan Tergugat-I menjabat Pendeta Resort Medan
Selatan-I sampai dengan tanggal 6 Mei 2010 dengan
diterbitkannya SK Nomor: 671/P.1/V/2010, dapat dihitung,
Tergugat-I menjabat sebagai Pendeta GKPI Resort Medan
Selatan-I dari tanggal 1 Maret 2006 sampai dengan 6 Mei 2010
yaitu selama 4 (empat) Tahun 2 (dua) bulan;
9.9. Surat Keputusan GKPI Nomor: 671/P.1/V/2010 tanggal 6 Mei 2010,
mengakhiri jabatan Tergugat-I sebagai Pendeta GKPI Resort
Medan Selatan-I dan terhitung tanggal 1 Mei 2010 memempatkan
Tergugat-I menjabat Pendeta GKPI Resort Khusus GKPI Teladan
Wilayah Medan-II sampai dengan tanggal 1 Nopember 2010
dengan diterbitkannya SK GKPI Nomor: 1800/P.1/XI/2010, dapat
dihitung Tergugat-I menjabat sebagai Pendeta GKPI Resort
Teladan dari tanggal 1 Mei 2010 sampai dengan 1 Nopember 2010
yaitu selama 6 (enam) bulan;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 10 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
9.10. Surat Keputusan GKPI Nomor: 1800/P.1/XI/2010 tanggal 3
Nopemeber 2010, mengakhiri jabatan Tergugat-I sebagai Pendeta
Resort Khusus GKPI Teladan, dan terhutung sejak tanggal 1
Nopember sebgai Kepala Biro-II/Umum GKPI, Periode 2010-2015;
10.Bahwa dari fakta-fakta dokumen Surat Keputusan yang diterbitkan GKPI
maka Tergugat-I menjabat selaku Pendeta Resort di GKPI adalah:
9.11. Pendeta GKPI Resort Tanah Jawa-I
selama………………………………3 tahun 3 bulan.
9.12. Pendeta GKPI Resort Siantar-III
selama…………………………………………………3 bulan.
9.13. Pendeta GKPI Resort Siantar-IV
selama….…………………………………………….1 bulan
9.14. Pendeta GKPI Resort Medan Selatan-I
selama…………………………4 tahun 2 bulan.
9.15. Pendeta GKPI Resort Khusus Teladan, Medan
selama…………………………..6 bulan
9.16. Total= 8 (delapan) tahun 3 (tiga) bulan; ,
11.Bahwa dengan demikian Tergugat-I tidak memenuhi syarat menjadi
Sekretaris Jenderal sebagaimana disyaratkan Pasal 62 ayat (2) huruf f.
“Pernah menjadi Pemimpin Resort/Jemaat Khusus sekurang-kurangnya
10 (sepuluh) tahun”;
12.Bahwa demikian juga Keputusan Sinode AM Periode XVIII GKPI 2010
Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) Nomor: 14/SAP-
XX/GKPI/X/2015 Tanggal 3 Oktober 2015 Tentang Pengangkatan Bishop
dan Sekretaris Jenderal GKPI PERIODE 2015-2020 yang ditandatangi
Tergugat-II , Tergugat-IV, Tergugat-V, Tergugat-VI adalah cacat hukum
karena melanggar Tata Gereja/PRT GKPI khususnya pasal 62 ayat (2)
huruf f, sehingga harus dibatalkan;
13.Bahwa berdasarkan Syarat-Syarat Dan Tata-Cara Pemilihan Fungsionaris
Sinode GKPI Periode 2015-2020 dalam pasal 15 ayat (2) yang intinya
Calon Sekretaris Jenderal dinyatakan terpilih jika mendapat suara ½
ditambah 1 dari jumlah suara, yang seharusnya ½ ditambah satu dari 475
suara adalah 238 suara, ternyata fakta Tergugat-I mendapat suara 204
sehingga wajib dilakukan putaran kedua;
14.Bahwa Tergugat-II, Tergugat-IV, Tergugat-V dan Tergugat-VI selaku
Majelis Ketua Persidangan Sinode Am XX GKPI 2015 tidak diberi
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 11 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
wewenang oleh peserta Sinode Am untuk menetapkan Tergugat-II
menjadi Sekretaris Jenderal dengan dalih Calon pemenang Suara ranking
ke II mengundurkan diri, dan Tergugat-II, Tergugat-IV, tergugat-V dan
Tergugat-VI telah melebihi wewenang yang diberikan Sinode Am dan
mencederai hak-hak demokrasi pendukung Pdt Abdul Hutauruk, M.Th
selaku ranking ke II, sehingga Berita Acara Sinode AM Periode XX GKPI
2012 Nomor 2/SAP-XX/GKPI/X/2015 tanggal 4 Oktober 2015 yang
ditandatangi Tergugat-II, Tergugat-IV, Tergugat-V dan Tergugat-VI adalah
juga bertentangan dengan hukum dan harus dibatalkan;
15.Bahwa berdasarkan pasal 52 ayat (1) huruf a. bahwa Bishop dan
Sekretaris Jenderal adalah merupakan Anggota Majelis Sinode, dan
berdasarkan pasal 56 ayat (2) berbunyi: Dalam hal anggota Majelis
Sinode yang terpilih dalam Sidang Sinode Am, ternyata kelak terbukti
tidak memenuhi persyaratan sebagaimana yang ditentukan, maka
pemilihan tersebut dinyatakan tidak sah dan batal, maka keanggotaannya
sebagai Majelis Sinode dinyatakan berakhir;
16.Bahwa ditariknya Bishop terpilih Pdt. Oloan Pasaribu, M.Th, selaku Turut
Tergugat adalah agar dikemudian hari terikat dengan putusan perkara
aquo yang telah mempunyai kekutan hukum yang tetap (inkracht van
gewijsde);
DALAM PROVISI
1. Bahwa menurut Tata Gereja/PRT GKPI yang bertugas melayani Jemaat
dibawah Pimpinan Sinode yaitu Bishop dan Sekretaris Jenderal secara
bersama-sama;
2. Bahwa perkara aquo menyangkut gugatan terhadap keabsahan Berita
Acara Sinode AM Periode XX GKPI 2012 Nomor 2/SAP-XX/GKPI/X/2015
tanggal 4 Oktober 2015 yang menyatakan terpilihnya Tergugat-I selaku
Sekretaris Jenderal dan merupakan salah satu dari Pimpinan Sinode
GKPI, serta gugatan terhadap keabsahan Keputusan Sinode AM Periode
XVIII GKPI 2010 Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) Nomor:
14/SAP-XX/GKPI/X/2015 Tentang Pengangkatan Bishop dan Sekretaris
Jenderal GKPI Periode 2015-2020;
3. Bahwa tentunya dengan adanya perkara aquo akan mengakibatkan
Pimpinan Sinode GKPI akan vakum, sedangkan disisi lain bahwa
pelayanan terhadap jemaat dan perputaran roda organisasi GKPI tidak
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 12 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
boleh terhenti dan terganggu karena pada akhirnya akan memecah-belah
jemaat;
Berdasarkan hal-hal tersebut Mohon Pengadilan Negeri Pematang Siantar,
memutuskan dalam provisi menyatakan Pimpinan Sinode GKPI Periode
2010-2015 dimana Penggugat selaku Bishop dan Turut Tergugat selaku
Sekretaris Jenderal tetap memimpin Sinode GKPI yang tidak dapat
mengambil keputusan strategis berupa mutasi Pendeta dan Pegawai
dilingkungan GKPI sampai perkara aquo mempunyai kekuatan hukum yang
tetap.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, mohon Pengadilan Negeri Pematang
Siantar memanggil para pihak dan memutuskan dalam persidangan:
DALAM PROVISI :
1. Mengabulkan Permohonan Provisi.
2. Menyatakan Pimpinan Sinode GKPI Periode 2010-2015 dimana
Penggugat selaku Bishop dan Turut Tergugat selaku Sekretaris Jenderal
tetap memimpin Sinode GKPI yang tidak dapat mengambil keputusan
strategis berupa mutasi Pendeta dan Pegawai dilingkungan GKPI sampai
perkara aquo mempunyai kekuatan hukum yang tetap.
DALAM POKOK PERKARA :
1. Menerima Gugatan Penggugat seluruhnya.
2. Menyatakan Tergugat-II, Tergugat-III, Tergugat-IV, Tergugat-V dan
Tergugat-VI telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan
melanggar serta lalai menyerapkan Tata Gereja/PRT GKPI dalam
Persidangan Sinode Am Periode XX GKPI 2015.
3. Menyatakan Keputusan Sinode AM Periode XVIII GKPI 2010 GKPI
Nomor:14/SAP-XX/GKPI/X/2015 tertangal 3 Oktober 2015 cacat hukum
karena Tergugat-II, Tergugat-IV, Tergugat-V dan Tergugat-VI tidak
berwenang menandatangani dan mengatasnamakan Keputusan Sinode
AM Periode XVIII GKPI 2010 GKPI Nomor:14/SAP-XX/GKPI/X/2015
tertanggal 3 Oktober;
4. Menyatakan batal Keputusan Sinode AM Periode XVIII GKPI 2010 GKPI
Nomor: 14/SAP-XX/GKPI/X/2015 tertanggal 3 Oktober 2015 dengan
segala akibat hukumnya.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 13 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
5. Menyatakan bahwa Tergugat-I menjabat Pendeta Resort di GKPI masih
selama 8 (delapan) tahun 3 (tiga) bulan dan tidak memenuhi syarat
menjadi Sekretaris Jenderal GKPI.
6. Menyatakan Tergugat-II, Tergugat-IV, Tergugat-V dan Tergugat-VI telah
melanggar Pasal 62 ayat (2) huruf f Tata Gereja/PRT GKPI.
7. Menyatakan batal Berita Acara Sinode AM Periode XX GKPI 2015 Nomor
2/SAP-XX/GKPI/X/2015 tanggal 4 Oktober 2015 dengan segala akibat
hukumnya.
8. Menyatakan Pencalonan Tergugat-I menjadi Sekretaris Jenderal GKPI
tidak memenuhi syarat Pasal 62 ayat (2) huruf f Tata Gereja/PRT GKPI.
9. Menghukum Tergugat-II, Tergugat-III, Tergugat-IV, Tergugat-V dan
Tergugat-VI mengadakan pemilihan ulang Jabatan Sekretaris Jenderal
GKPI Periode 2015-2020.
10. Menghukum Turut Tergugat tunduk kepada putusan yang telah
mempunyai kekuatan hukum yang tetap (inkracht).
11. Menghukum Para Tergugat membayar biaya perkara.
Atau: apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pematang Siantar tidak
sependapat dengan Penggugat, mohon putusan seadil-adilnya (ex aequo et
bono).
Menimbang, bahwa Atas Gugatan tersebut, Tergugat-II Pdt.
ROSEVELT LUMBAN TOBING, S.Th, MA, Tergugat-IV Pdt. SABAR W.
TAMBUNAN, S.Th. Tergugat-V Pnt. JUNJUNGAN SITINJAK, Tergugat-VI
ELSABELLA EVANGELISTA SIAGIAN, melalui Kuasa Hukumnya,
mengajukan eksepsi & jawaban pokok perkara atas gugatan Penggugat Pdt.
PATUT SIPAHUTAR, M.Th. tertanggal 2 Pebruari 2016 yang isinya sebagai
berikut ; I. DALAM EKSEPSI :
a. PENGADILAN NEGERI PEMATANG SIANTAR TIDAK BERWENANG
DALAM MEMERIKSA & MENGADILI PERKARA INI, KARENA OBJEK
GUGATAN ADALAH TENTANG PERSOALAN INTERNAL GEREJA KRISTEN PROTESTAN INDONESIA (GKPI):
- Bahwa pokok gugatan Penggugat terhadap para Tergugat dan Turut
Tergugat adalah mempersoalkan tentang “Hasil penyelenggaraan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 14 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
SINODE AM PERIODE (SAP) XX GKPI 2015 tanggal 29 September 2015
s/d. 4 Oktober 2015 di GKPI Center – Pematang Siantar;
- Bahwa jika hasil penyelenggaraan Sinode Am Periode (SAP) XX GKPI
2015 tersebut yang menjadi objek gugatan Penggugat dalam perkara ini,
maka Penggugat telah keliru mengajukan persoalan ini ke Pengadilan
(Error In Procedur), sebab apa yang digugat Penggugat incasu adalah
murni merupakan persoalan internal Gereja Kristen Protestan Indonesia
(GKPI) ;
- Bahwa Penggugat adalah Pimpinan Sinode (Bishop) GKPI Periode 2010-
2015, sedangkan Turut Tergugat dan Tergugat-I adalah Pimpinan Sinode
(Bishop dan Sekretaris Jenderal) GKPI Periode 2015-2020, demikian pula
Tergugat-II, Tergugat-III, Tergugat-IV, Tergugat-V, Tergugat-VI adalah
Majelis Ketua Persidangan Sinode Am Periode XX GKPI 2015 yang
keseluruhannya adalah sama-sama bertugas/mengabdi di GKPI dan juga
perkara incasu adalah masih dalam konteks penyelenggaraan Sinode Am periode di GKPI ;
- Bahwa Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) adalah suatu Lembaga
Keagamaan berbentuk Badan Hukum berkedudukan dan berkantor pusat
di Pematang Siantar yang telah mendapat pengakuan dari Pemerintah
Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Departemen Agama RI
No. 11 Tahun 1973 tanggal 5 September 1973 yang kegiatannya
berpedoman kepada Tata Gereja dan Peraturan Rumah Tangga GKPI
(terakhir ditetapkan pada Sinode Am Kerja XIX GKPI Tahun 2013 di Sukamakmur tanggal 30 Agustus 2013);
- Bahwa secara hukum, Lembaga Keagamaan GKPI mempunyai
independensi untuk mengurus rumah tangga lembaganya secara mandiri
yang dalam hal ini tunduk kepada aturan-aturan dalam Peraturan Rumah
Tangga GKPI, dan ternyata apa yang dipersoalkan Penggugat dalam
perkara ini adalah tentang hasil penyelenggaraan Sinode Am Periode
(SAP) XX GKPI 2015 yang pengaturannya adalah masih dalam ranah Peraturan Rumah Tangga GKPI ;
- Bahwa dalam PERATURAN RUMAH TANGGA GKPI menyebutkan :
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 15 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
Pasal 44 (1).Sinode Am adalah lembaga tertinggi di GKPI yang
merupakan perwujudan nyata dari keseluruhan Jemaat
dan Resort GKPI dalam bentuk persidangan Sinode
Am terdiri dari : a. Sinode Am Periode, b. Sinode Am
Kerja, c. Sinode Am Istimewa ;
Pasal 45 (1) Sinode Am Periode diselenggarakan 1 (satu) kali dalam 5
(lima) tahun bersamaan dengan periode kepengurusan
di semua tingkatan GKPI ;
Pasal 45 (2) Tugas dan wewenang Sinode Am Periode : Memilih,
menetapkan dan mengukuhkan Pimpinan Sinode ;
Pasal 57 (1) GKPI dipimpin oleh Pimpinan Sinode, yaitu Bishop dan
Sekretaris Jenderal yang bersama-sama menjadi
penanggungjawab tertinggi GKPI ;
Pasal 57 (2) Pimpinan Sinode dipilih oleh Sinode Am ;
Pasal 57 (3) Pimpinan Sinode bertanggungjawab kepada Sinode Am ;
Pasal 61 (5) Bishop dan Sekretaris Jenderal terpilih dengan sah jika
masing-masing mendapat suara sekurang-kurangnya
½ n +1 (setengah dari jumlah ditambah satu) dari
Anggota Sinode Am yang hadir ;
Pasal 61(6) Tata cara pemilihan Pimpinan Sinode diatur lebih lanjut dalam
peraturan tersendiri yang ditetapkan oleh Sinode Am ;
Tata Tertib Sinode Am Periode XX GKPI 2015 Pasal 7 tentang
“QUORUM”, menyebutkan :
1. Setiap persidangan yang dilaksanakan pada SAP GKPI XX 2015
dinyatakan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya ½ N + 1 dari anggota Sinode Am.
2. Apabila Quorum tidak tercapai maka sidang diundur selama 1 (satu)
jam.
3. Setelah diundur selama 1 (satu) jam, maka setiap persidangan SAP
GKPI XX 2015 dapat dilanjutkan dan dinyatakan sah mengambil keputusan.
Tata Tertib Sinode Am Periode XX GKPI 2015 Pasal 10 tentang
“Pengambilan Keputusan”, menyebutkan :
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 16 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
(1). Keputusan diambil sedapat mungkin dengan jalan musyawarah
untuk mufakat dengan menyatukan pendapat yang berbeda PRT
(Pasal 55 (3).
(2).Jika keputusan tidak dapat diambil dengan jalan mufakat maka
diadakan pemungutan suara-pemungutan suara tentang hal
dilaksanakan melalui voting terbuka, dan tentang orang
dilaksanakan melalui voting tertutup.
- Bahwa berdasarkan ketentuan-ketentuan di atas telah cukup
menunjukkan bahwasanya persoalan gugatan Penggugat incasu adalah
merupakan persoalan internal GKPI dalam proses penyelenggaraan
Sinode Am Periode (SAP) yang kesemuaannya tentu dikembalikan
kepada peraturan internal GKPI yakni berpedoman kepada Tata Gereja
dan Peraturan Rumah Tangga GKPI serta Tata Tertib Sinode Am Periode
XX GKPI 2015 yang dalam Tata Tertib Sinode Am Periode XX GKPI 2015
tersebut di atas pada Pasal 7 dan 10 tentang “Quorum” dan “Pengambilan
Keputusan” telah jelas bagaimana tata cara penyelesaiannya, yang jelas bukan diajukan ke Pengadilan ;
- Bahwa alasan hukum tersebut di atas adalah analog dan relevan dengan
kaedah hukum yang diberikan dalam Putusan Pengadilan Negeri
Pematangsiantar No. 39/Pdt.G/1996/PN.Pms tanggal 30 Juni 1997 yang
dikuatkan oleh Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :
428/PDT/1997/PT.MDN tanggal 24 Nopember 1997 (Inkracht van
Gewijsde) dalam perkara perdata antara : Ds. M.S.E. SIMORANGKIR,
STh. dan Ds. P. SIPAHUTAR, MTh. sebagai Penggugat I, II/Pembanding
I,II, lawan : Ds. R.M.G. MARBUN, STh. dan Ds. G.O.P. MANURUNG
sebagai Tergugat I, II/Terbanding I, II yang pada pokoknya
mempersengketakan tentang “hasil penyelenggaraan Sinode Am Kerja XII
GKPI” yang substansinya adalah identik dengan apa yang dipermasalahkan dalam gugatan ini(Sinode Am Periode XX GKPI 2015) ;
Pada bagian pertimbangan hukum Putusan Pengadilan Negeri
Pematangsiantar No. 39/Pdt.G/1996/PN.Pms tanggal 30 Juni 1997
memberikan kaedah hukum :
Menimbang, bahwa Tergugat I sebagai Bishop mengangkat Tergugat II
sebagai Sekjen adalah untuk mengisi kefakuman saja untuk melancarkan
pelaksanaan tugas sehari-hari, karena Sekjen yang ada berdasarkan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 17 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
pengangkatan sesuaidengan Sinode Am, dalam kenyataannya tidak
melaksanakan tugasnya, tetapi dalam gugatan ini menyatakan dirinya
sebagai Bishop GKPI yang diangkat oleh Majelis Pusat dari tindak-lanjut
Keputusan Tim Sesepuh, maka keberatan Penggugat I dan II atas diri
Tergugat II sebagai Sekjen yang diangkat oleh Tergugat I,
penyelesaiannya diselesaikan menurut Peraturan Rumah Tangga GKPI
sendiri, bukan merupakan wewenang Pengadilan”
- Bahwa Putusan Pengadilan Negeri Pematangsiantar yang memeriksa dan
mengadili sengketa seputar proses suksesi kepemimpinan Sinode GKPI
tersebut di atas tentunya dapat dijadikan Law Standard, pedoman dan
bahkan Jurisprudensi dalam membantu menemukan hukum dalam menyelesaikan perkara ini ;
- Bahwa oleh karena apa yang dipersoalkan Penggugat dalam gugatannya
adalah merupakan persoalan internal GKPI lingkup proses Sinode Am,
maka segala sesuatu penyelesaiannya dikembalikan kepada peraturan
Tata Gereja dan Peraturan Rumah Tangga GKPI serta Tata Tertib Sinode
Am Periode XX GKPI 2015, dengan demikian Pengadilan Negeri
Pematangsiantar harus menyatakan dirinya tidak berwenang dalam
memeriksa dan mengadili perkara ini, oleh karenanya gugatan Penggugat
harus dinyatakan Tidak Dapat Diterima (Niet Ontvankelijke Verklaring) ;
b. PENGGUGAT TIDAK MEMPUNYAI KAPASITAS / KEDUDUKAN (LEGITIMA STANDI INJUDICIO) DALAM MEMAJUKAN GUGATAN INI :
- Bahwa Penggugat dalam memajukan gugatannya mendalilkan sebagai “Bishop GKPI Periode 2010-2015” ;
- bahwa jika demikian halnya maka Penggugat tidak mempunyai
kapasitas/kedudukan (Legitima Standi Injudicio) dalam memajukan
gugatan ini karena setelah selesai diadakannya Sinode Am Periode XX
GKPI 2015 Penggugat bukan lagi menjabat sebagai Bishop, akan tetapi
yang menjabat Bishop dan Sekretaris Jenderal GKPI periode 2015-2020
adalah Turut Tergugat dan Tergugat-I, sedangkan jabatan mantan Bishop
tersebut bagaimanapun juga tidak dapat dipergunakan untuk menggugat
diforum Pengadilan maupun diluar Pengadilan;
c. GUGATAN PENGGUGAT OBSCUUR LIBEL :
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 18 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
- Bahwa para Tergugat dan Turut Tergugat digugat secara pribadi, akan
tetapi atas tindakan-tindakannya dalam proses penyelenggaraan acara
Sinode Am Periode XX GKPI 2015, sehingga hal ini membuat gugatan
Penggugat kabur dan tidak jelas (Obscuur Libelli), terhadap gugatan yang
demikian harus dinyatakan Tidak Dapat Diterima (Niet Ontvankelijke
Verklaring) ;
- Bahwa surat-surat yang menjadi objek gugatan Penggugat sangat tidak
jelas surat-surat mana yang dimaksudkannya, karena nomor surat yang
demikian tidak ada diterbitkan selama dalam proses penyelenggaraan
Sinode Am Periode XX GKPI 2015, sehingga terkesan Penggugat tidak serius dengan gugatannya ;
II. DALAM POKOK PERKARA :
Bahwa segala apa yang TergugatII, IV, V dan VI paparkan dalam
eksepsi, sepanjang relevan dengan jawaban pokok perkara, mohon
kiranya --- Mutatis Mutandis --- dimasukkan dan dianggap termaktub
dalam uraian berikut ini :
Bahwa TergugatII, IV V dan VI menolak secara tegas seluruh gugatan
Penggugat, terkecuali hal-hal sebagaimana diuraikan dibawah ini :
TENTANG TERGUGAT-II, TERGUGAT-IV, TERGUGAT-V, TERGUGAT-
VI :
- Bahwa Tergugat-II, Tergugat-IV, Tergugat-V, Tergugat-VI adalah telah
sah dipilih dan ditetapkan sebagai Majelis Ketua Persidangan Sinode Am
Periode XX GKPI 2015 sesuai bunyi surat Keputusan Sinode AM Periode
XX GKPI 2015 Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) Nomor :
2/SAP-XX/GKPI/IX/2015 Tentang Penetapan Majelis Ketua Persidangan
Sinode AM Periode XX GKPI 2015 yang diterbitkan oleh Pimpinan Sinode AM Periode XX GKPI 2015 tertanggal 30 September 2015 ;
- Bahwa para Tergugat sebagai Majelis Ketua Persidangan Sinode Am
Periode XX GKPI 2015 telah menjalankan tugas dan kewajibannya sesuai
Peraturan Rumah Tangga GKPI serta Tata Tertib Sinode Am Periode XX
GKPI 2015 ;
- Bahwa benar salah satu keputusan yang dihasilkan dalam proses
penyelenggaraan Sinode AM Periode (SAP) XX GKPI 2015 tanggal 29
September 2015 s/d. 4 Oktober 2015 di GKPI Center – Pematang Siantar
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 19 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
adalah menetapkan dan mensahkan komposisi Pimpinan Sinode GKPI
periode tahun 2015-2020 yakni, BISHOP : Pdt. OLOAN PASARIBU,
M.Th. (ic. Turut Tergugat) dan Sekretaris Jenderal : Pdt. RO SININTA
HUTABARAT, M.Th. (ic. Tergugat I) sebagaimana ternyata dalam surat
Keputusan Sinode AM Periode XX GKPI 2015 Gereja Kristen Protestan
Indonesia (GKPI) Nomor : 14/SAP-XX/GKPI/X/2015 Tentang
Pengangkatan Bishop dan Sekretaris Jenderal GKPI Periode 2015-2020
yang diterbitkan oleh Majelis Ketua Persidangan Sinode Am Periode XX GKPI 2015 tertanggal 4 Oktober 2015 ;
- Bahwa benar selanjutnya antara Pimpinan Sinode (Bishop dan Sekretaris
Jenderal) masa bakti 2010-2015dengan Pimpinan Sinode (Bishop dan
Sekretaris Jenderal) masa bakti 2015-2020 telah melaksanakan serah-
terima jabatan dan administrasi, inventarisasi, keuangan sebagaimana
ternyata dalam surat-menyurat yang ditandatangani oleh Penggugat dan
Turut Tergugat, sehingga dengan demikian penyelenggaraan Sinode Am
Periode XX GKPI 2015 secara keseluruhan telah selesai sesuai dengan
Peraturan Rumah Tangga GKPI serta Tata Tertib Sinode Am Periode XX GKPI 2015 ;
- Bahwa oleh karena proses dan tahapan penyelenggaraan Sinode Am
Periode XX GKPI 2015 secara keseluruhan telah dilaksanakan sesuai
dengan Peraturan Rumah Tangga GKPI serta Tata Tertib Sinode Am
Periode XX GKPI 2015, maka dengan demikian segala tindakan dan
keputusan yang ditetapkan dalam Sinode Am Periode XX GKPI 2015
tersebut adalah sah sesuai hukum, oleh karenanya maka gugatan
Penggugat harus ditolak untuk seluruhnya ;
Bahwa oleh karena gugatan Penggugat tidak berdasarkan/ beralasan
hukum sama sekali (Without Legal Reason), maka dengan sendirinya
dalil/tuntutan Penggugat lainnya tentang “Provisi”, menjadi tidak ada
relevansinya lagi sehingga harus ditolak seluruhnya, apal 66agi ternyata
tuntutan yang demikian tidak memenuhi syarat undang-undang atau tidak
berdasarkan/beralasan hukum sama sekali, dengan demikian
dalil/tuntutan Penggugat tersebut harus ditolak seluruhnya ;
Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Tergugat-II,
Tergugat-IV, Tergugat-Vdan Tergugat-VI memohon kepada Majelis
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 20 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar berkenan
memberikan putusan hukum :
Menolak Gugatan Penggugat Untuk Seluruhnya, Atau Setidak-Tidaknya
Menyatakan Gugatan Penggugat Tidak Dapat Diterima (NIET
ONTVANKELIJKE VERKLAARD) ;
Menimbang, bahwa Atas Gugatan Penggugat tersebut, Tergugat I
dan Turut Tergugat melalui Kuasanya mengajukan jawaban yang isinya
sebagai berikut ;
DALAM EKSEPSI :
1. Gugatan Penggugat Kabur/Obscuur Liber (Error in Objecto).
- Bahwa gugatan Penggugat kabur/tidak jelas(obscuur libeli) karena Objek
Gugatan Penggugat tidak dikenal oleh Para Tergugat, termasuk Tergugat
I dan Turut Tergugat; Karena Para Tergugat dalam Sinode AM XX GKPI
Yang dilaksanakan pada tanggal, 29 September 2015 sampai dengan
tanggal 4 Oktober 2015 di Kota Pematang Siantar tidak pernah
menerbitkan Keputusan Sinode AM XVIII GKPI 2010 Gereja Kristen
Protestan Indonesia (GKPI) Nomor : 14/SAP-XX/GKPI/X/2015 Tentang
Pengangkatan Bishop dan Sekertaris Jendral GKPI 2015-2020 Pada
tanggal, 3 Oktober 2015 Sebagaimana disebut Penggugat pada gugatan
dalil angka 6;
- Akan tetapi Para tergugat selaku majelis Ketua Persidangan Sinode AM
Periode XX GKPI 2015 Menerbitkan Keputusan yang berjudul Keputusan
Sinode AM Periode XX GKPI 2015 Gereja Kristen Protestan Indonesia
GKPI Nomor : 14/SAP-XX/GKPI/X/2015 Tentang Pengangkatan Bishop
dan Sekretaris Jendral GKPI Periode 2015-2020 yang ditetapkan di
Pematang Siantar pada tanggal, 4 Oktober 2015, sehingga oleh karena
itu Penggugat dalam gugatannya (Error in objecto) dan oleh karnanya
gugatan penggugat patutlah di tolak atau setidak- tidaknya tidak dapat diterima (niet onvanklejik verklaard);
2. Penggugat tidak mempunyai Kapasitas/Kedudukan (Legitima Standi
injudicito) Mengajukan Gugatan dalam Perkara aquo;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 21 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
Bahwa Penggugat dalam mengajukan Gugatannya mendalilkan sebagai
“Bishop GKPI Periode 2010-2015”; Karena jika demikian halnya maka
Penggugat tidak mempunyai Kapasitas/kedudukan (Legiteme standi
Injudicio) dalam memajukan gugatan dalam perkara aquo, karena setelah
selesai diadakannya Sinode AM Periode XX GKPI 2015 Penggugat
bukan lagi menjabat sebagai Bishop dan Sekertaris Jendral GKPI, Akan
tetapi yang menjadi Bishop dan Sekertaris Jendral GKPI 2015-2020
adalah Turut Tergugat dan Tergugat I; Sedangkan Jabatan mantan
Bishop tersebut bagaimanapun juga tidak dapat di pergunakan untuk mengajukan gugatan di forum Pengadilan, maupun di luar Pengadilan ;
3. Bahwa gugatan Penggugat kepada Tergugat I dan Turut Tergugat secara
Pribadi, bukan kepada jabatan mereka, akan tetapi Penggugat menujukan
gugatannya kepada Tergugat I dan Turut Tergugat pada 1(satu) alamat,
padahal Tergutgat I dan Turut Tergugat, tidak pernah tinggal pada 1
(satu) alamat yaitu pada alamat Kantor Pusat Gereja Kristen Protestan di
Jalan Kapten MH. Sitorus Nomor 13 Pematang Siantar, akan tetapi
Tergugat I, beralamat di Huta II Marihat Mayang, Kecamatan Huta Bayu
Raja kabupaten Sumalungun, dan Turut Tergugat adalah di Jalan Lingga
Nomor 2 Siantar Selatan, sehingga gugatan Penggugat salah alamat atau
salah domisili nyata para Tergugat, yang oleh karenanya Gugatan
Penggugat patut untuk ditolak setidak-tidaknya tidak dapat diterima (niet
Onvankelijk verklaard);
DALAM POKOK PERKARA
Bahwa Mohon Jawaban Dalam Pokok Perkara ini dianggap secara
Mutatis Mutandis merupakan satu kesatuan dengan Jawaban dalam
Eksepsi;
Bahwa Para Tergugat menolak seluruh gugatan Penggugat, kecuali
diakui secara nyata – nyata dan secara tegas dalam Jawaban ini.
1. Bahwa benar para Tergugat termasuk Tergugat I dan Turut Tergugat
selaku Majelis Ketua dalam Sinode Am XX GKPI yang dilaksanakan di
Pematang Siantar telah menerbitkan Keputusan Sinode diantaranya
Keputusan Sinode AM Periode XX GKPI 2015 Nomor 14/ SAP –
XX/GKPI/X/2015 tentang Pengangkatan Bishop dan Sekretaris
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 22 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
Jenderal GKPI Periode 2015 – 2020 Tentang Pengangkatan Bishop
dan Sekretaris Jenderal GKPI Periode 2015 – 2020 yang ditetapkan di
Kota Pematang Siantar pada tanggal 4 Oktober 2015 yaitu
menetapkan – Pdt. Oloan Pasaribu, MTh selaku Bishop pada Gereja
Kristen Protestan Indonesia in case Turut Tergugat dan – Pdt. Ro
Sininta Hutabarat, MTh selaku Sekretaris Jenderal Gereja Kristen
Protestan Indonesia in case Tergugat I, akan tetapi para Tergugat
termasuk Tergugat I dan Turut Tergugat tidak pernah menerbitkan
Keputusan Sinode AM Periode XVIII GKPI 2010 Gereja Kristen
Protestan Indonesia (GKPI) Nomor 14/SAP – XX/GKPI/X/2015 tentang
Pengangkatan Bishop dan Sekretaris Jenderal GKPI Periode 2015 –
2020 sebagaimana disebut oleh Penggugat pada dalil posita angka 9
gugatannya, sehingga oleh karenanya Petitum gugatan Penggugat
point 4 pun yaitu “ menyatakan batal sinode XVIII GKPI 2010 GKPI
Nomor 14/SAP – XX/GKPI/X/2015 dengan segala akibatnya adalah
salah dan oleh karenanya harus ditolak karena Penggugat salah pada
nama Sinode yang menerbitkan Keputusan dan juga tanggal
Keputusannya;
2. Bahwa Penetapan Bishop dan Sekretaris Jenderal ini telah ditetapkan
secara demokratis yang merupakan hasil Pilihan Sinode yang
dilaksanakan pada Sinode sebagaimana disebut diatas dan telah
sesuai dengan ketentuan Peraturan Rumah Tangga Gereja Kristen
Protestan Indonesia, khususnya tentang persyaratan Calon Sekretaris
Jenderal sebagaimana disebut dalam pasal 62 Ayat (2) Peraturan
Rumah Tangg Gereja Kristen Protestan Indonesia yaitu pernah
menjadi Pemimpin Resort/ Jemaat Khusus sekurang- kurangnya 10
(sepuluh) tahun sebagaimana menjadi dalil Penggugat dalam
gugatannya;
Bahwa Tergugat I yang terpilih dalam Sinode AM Periode GKPI XX
2015 menjadi Sekretaris Jenderal telah memenuhi Syarat pasal 62
ayat 1 tersebut yaitu sebagaimana rincian Pelayanan menjadi
Pimpinan Resort terurai, sebagai berikut :
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 23 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
No. Nama
Jemaat &
Resot Tahun Pelayanan
Lama Pelayanan (Tahun)
Lama Pelayanan (bulan)
Mulai Berakhir
1.
Pendeta Jemaat GKPI
Resort Pangkalan Berandan
1 Pebruari 1998 1 Mei 2000 2 3
2.
Pendeta Jemaat GKPI
Resort Tanah Jawa I
1 Maret 2001 2 Juni 2004 3 3
3.
Pendeta Jemaat Resort Bahal Gajah
1 Nopember
2005
1 Desember
2005 1
4. Pendeta
GKPI Resort
Siantar III
1 Desember
2006
1 Februari 2006 2
5. Pendeta
GKPI Siantar VI
1 Februari 2006
1 Maret 2006 1
6.
Pendeta GKPI
Resort Medan
Selatan I
1 Maret 2006 1 Mei 2010 4 2
7
Pendeta GKPI
Resort Khusus Teladan
1 Mei 2010 1
Nopember 2010
6
Jumlah 9 18 Total
Pelayanan 9 tahun 1 tahun 6 bulan
Total Pelayanan Tahun dan bulan 10 tahun 6 bulan
Total seluruhnya Tergugat I menjadi Pimpinan Resort adalah 9 Tahun dan 18
bulan samadengan 10 Tahun 6 bulan ( sepuluh tahun, enam bulan). Sehinga
oleh karena itu dalil Penggugat yang mengatakan bahwa Tergugat I belum
memenuhi persyaratan masa bakti Pelayanan hingga 10 Tahun sebagaimana
diatur dalam pasal 62 ayat (2) harus ditolak;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 24 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
3. Bahwa, tidak benar Penggugat selaku Pimpinan Sinode tidak
menandatangani Keputusan Sinode AM XIII Nomor 14/SAP –
XX/GKPI/X/2015 tertanggal 3 Oktober 2015 Tentang Pengangkatan
Bishop dan Sekretaris Jenderal GKPI Periode 2015 – 2020
sebagaimana dalil Penggugat angka 7(tujuh). Akan tetapi yang benar
adalah Keputusan Sinode AM Periode XX Nomor 14/SAP –
XX/GKPI/X/2015 tertanggal 4 Oktober 2015; Dan benar Keputusan
Sinode tersebut tidak ditandatangani oleh Penggugat selaku Pimpinan
Sinode sebagaimana diamanahkan dalam Pasal 44 ayat (8), dan
bukan hanya Keputusan tersebut tidak ditandatangani oleh Penggugat
yang dihasilkan dalam Sinode Am ke XX GKPI yang dilaksanakan
pada tangggal 29 September 2015 s/d 4 Oktober 2015. Semua
Keputusan yang dihasilkan dalam Sinode tersebut tidak di
tandatangani oleh Penggugat, termasuk Berita - berita Acara
Persidangan Sinode. Padahal ada kolom tandatangan atas nama
Penggugat Pdt. Patut Sipahutar, Mth selaku Pimpinan Sinode GKPI
dengan jabatan Bishop pada saat itu sebelum diganti oleh Pilihan
Sinode Am. Kesemuanya Hasil Sinode yang tidak ditandatangani oleh
Penggugat sebelum dan selain Keputusan Nomor 14/SAP – XX/GKPI/X/2015 tertanggal, 4 Oktober 2015 adalah :
1. Keputusan Sinode AM periode XX GKPI 2015 Gereja Kristen
Protestan Indonesia (GKPI) Nomor 1/SAP – XX/GKPI/IX/2015
Tentang Quorum Sidang Sinode AM Periode XX GKPI 2015,
dipimpin oleh Bishop dan Sekjen Periode 2010-2015, ditetapkan di Pematang Siantar tanggal, 30 September 2015;
2. Keputusan Sinode AM periode XX GKPI 2015 Gereja Kristen
Protestan Indonesia (GKPI) Nomor 2/SAP – XX/GKPI/IX/2015
Tentang Penetapan Majelis Ketua Persidangan Sinode AM Periode
XX GKPI 2015, dipimpin oleh Bishop dan Sekjen periode 2010-2015, ditetapkan di Pematang Siantar tanggal 30 September 2015;
3. Keputusan Sinode AM periode XX GKPI 2015 Gereja Kristen
Protestan Indonesia (GKPI) Nomor 3/SAP – XX/GKPI/IX/2015
Tentang Tata Tertib sidang Sinode AM Periode XX GKPI 2015,
ditetapkan di Pematang Siantar tanggal, 30 September 2015;
(Khusus untuk Keputusan ini bahwa Draft Keputusan bersumber dan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 25 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
di tandatangani oleh Penggugat akan tetapi sesudah dalam bentuk
Putusan tidak ditandatangani oleh Penggugat);
4. Keputusan Sinode AM periode XX GKPI 2015 Gereja Kristen
Protestan Indonesia (GKPI) Nomor 4/SAP – XX/GKPI/IX/2015
Tentang Jadwal Sinode AM Periode XX GKPI 2015, ditetapkan di Pematang Siantar tanggal, 30 September 2015;
5. Keputusan Sinode AM periode XX GKPI 2015 Gereja Kristen
Protestan Indonesia (GKPI) Nomor 5/SAP-XX/GKPI/IX/2015 Tentang
Pengesahan Notulen Sinode AM Kerja Sinode AM Periode - XX
GKPI 2015, ditetapkan di Pematang Siantar tanggal, 30 September 2015;
6. Keputusan Sinode AM periode XX GKPI 2015 Gereja Kristen
Protestan Indonesia (GKPI) Nomor 6/SAP – XX/GKPI/IX/2015
Tentang Pembentukan komisi – komisi sinode AM Periode XX GKPI 2015, ditetapkan di Pematang Siantar tanggal, 1 Oktober 2015;
7. Keputusan Sinode AM periode XX GKPI 2015 Gereja Kristen
Protestan Indonesia (GKPI) Nomor 7/SAP – XX/GKPI/IX/2015
Tentang Tim Kredensia Sinode AM Periode - XX GKPI 2015, ditetapkan di Pematang Siantar tanggal, 3 Oktober 2015;
8. Keputusan Sinode AM periode XX GKPI 2015 Gereja Kristen
Protestan Indonesia (GKPI) Nomor 8/SAP – XX/GKPI/IX/2015
Tentang Tim Nominasi Sinode AM Periode - XX GKPI 2015, ditetapkan di Pematang Siantar tanggal, 2 Oktober 2015;
9. Keputusan Sinode AM periode XX GKPI 2015 Gereja Kristen
Protestan Indonesia (GKPI) Nomor 9/SAP – XX/GKPI/IX/2015
Tentang Laporan Pertanggungjawaban Pimpinan Sinode GKPI,
ditetapkan di Pematang Siantar tanggal, 2 Oktober 2015;
10.Keputusan Sinode AM periode XX GKPI 2015 Gereja Kristen
Protestan Indonesia (GKPI) Nomor 10/SAP – XX/GKPI/IX/2015
Tentang Hasil rumusan Komisi I, ditetapkan di Pematang Siantar tanggal, 2 Oktober 2015;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 26 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
11.Keputusan Sinode AM periode XX GKPI 2015 Gereja Kristen
Protestan Indonesia (GKPI) Nomor 11/SAP – XX/GKPI/IX/2015
Tentang Hasil rumusan Komisi II, ditetapkan di Pematang Siantar tanggal, 2 Oktober 2015;
12.Keputusan Sinode AM periode XX GKPI 2015 Gereja Kristen
Protestan Indonesia (GKPI) Nomor 12/SAP – XX/GKPI/IX/2015
Tentang Hasil rumusan Komisi III/ Keuangan GKPI, ditetapkan di
Pematang Siantar tanggal, 2 Oktober 2015;
1Keputusan Sinode AM periode XX GKPI 2015 Gereja Kristen Protestan
Indonesia (GKPI) Nomor 13/SAP – XX/GKPI/IX/2015 Tentang
Susunan Anggota Badan Pekerja Rapat Pendeta, Periode 2015 - 2020 ditetapkan di Pematang Siantar tanggal,3 Oktober 2015;
10. Keputusan Sinode AM periode XX GKPI 2015 Gereja Kristen
Protestan Indonesia (GKPI) Nomor 14/SAP – XX/GKPI/IX/2015
Tentang Pengangkatan Bishop dan Sekretaris Jenderal GKPI
Periode 2015 - 2020, ditetapkan dan dilantik pada ibadah
kebaktian hari minggu di Pematang Siantar tanggal, 4 Oktober
2015;
11. Keputusan Sinode AM periode XX GKPI 2015 Gereja Kristen
Protestan Indonesia (GKPI) Nomor 15/SAP – XX/GKPI/IX/2015
Tentang Susunan Majelis Sinode GKPI, Periode 2015 - 2020, ditetapkan di Pematang Siantar tanggal, 4 Oktober 2015;
12. Keputusan Sinode AM periode XX GKPI 2015 Gereja Kristen
Protestan Indonesia (GKPI) Nomor 16/SAP – XX/GKPI/IX/2015
Tentang Tim Tona/Pesan Sinode AM periode XX GKPI 2015, ditetapkan di Pematang Siantar tanggal 4 Oktober 2015;
Dan ada 9 (sembilan) Berita Acara yang terdiri dari:
1. Berita acara sinode AM Periode XX GKPI 2015 Gereja Kristen
Protestan (GKPI) Nomor 1/SAP – XX/GKPI/X/2015 tentang ;
hasil perhitungan suara pemilihan bishop gereja kristen
protestan indonesia (gkpi ditetapkan di pematang siantar tertanggal, 4 oktober 2015;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 27 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
2. Berita acara sinode AM Periode XX GKPI 2015 Gereja Kristen
Protestan (GKPI) Nomor 2/SAP – XX/GKPI/X/2015 tentang ;
hasil perhitungan suara pemilihan sekretaris jenderal gereja
kristen protestan indonesia (gkpi ditetapkan di pematang siantar tertanggal 4 oktober 2015;
3. Berita acara sinode AM Periode XX GKPI 2015 Gereja Kristen
Protestan (GKPI) Nomor 3/SAP – XX/GKPI/X/2015 tentang ;
hasil perhitungan suara pemilihan anggota majelis sinode
gereja kristen protestan indonesia (gkpi ditetapkan di pematang siantar tertanggal, 4 oktober 2015;
4. Berita acara sinode AM Periode XX GKPI 2015 Gereja Kristen
Protestan (GKPI) Nomor 4/SAP – XX/GKPI/X/2015 tentang ;
hasil perhitungan suara pemilihan anggota majelis sinode
gereja kristen protestan indonesia (gkpi ditetapkan di pematang siantar tertanggal, 4 oktober 2015;
5. Berita acara sinode AM Periode XX GKPI 2015 Gereja Kristen
Protestan (GKPI) Nomor 5/SAP – XX/GKPI/X/2015 tentang ;
hasil perhitungan suara pemilihan anggota majelis sinode
gereja kristen protestan indonesia (gkpi ditetapkan di pematang siantar tertanggal, 4 oktober 2015;
6. Berita acara sinode AM Periode XX GKPI 2015 Gereja Kristen
Protestan (GKPI) Nomor 6/SAP – XX/GKPI/X/2015 tentang ;
hasil perhitungan suara pemilihan anggota majelis sinode
gereja kristen protestan indonesia (gkpi ditetapkan di pematang siantar tertanggal, 4 oktober 2015;
7. Berita acara sinode AM Periode XX GKPI 2015 Gereja Kristen
Protestan (GKPI) Nomor 7/SAP – XX/GKPI/X/2015 tentang ;
hasil perhitungan suara pemilihan anggota majelis sinode
gereja kristen protestan indonesia (gkpi ditetapkan di pematang siantar tertanggal, 4 oktober 2015;
8. Berita acara sinode AM Periode XX GKPI 2015 Gereja Kristen
Protestan (GKPI) Nomor 8/SAP – XX/GKPI/X/2015 tentang ;
hasil perhitungan suara pemilihan anggota majelis sinode
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 28 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
gereja kristen protestan indonesia (gkpi ditetapkan di pematang
siantar tertanggal, 4 oktober 2015;
9. Berita acara sinode AM Periode XX GKPI 2015 Gereja Kristen
Protestan (GKPI) Nomor 9/SAP – XX/GKPI/X/2015 tentang ;
hasil perhitungan suara pemilihan anggota majelis sinode
gereja kristen protestan indonesia (gkpi ditetapkan di pematang siantar tertanggal, 4 oktober 2015
Dari Ke 16 (enam belas) Keputusan dan 9 (sembilan) Berita Acara
yang tidak ditandatangani Penggugat ini terlihat, bahwa sejak dari awal
ada itikad tidak baik dari Penggugat yang diduga ingin menggagalkan
Sinode AM XX GKPI tersebut dan ingin mempertahankan status quo,
padahal masa Kerja (Pelayanan) Penggugat selaku Bishop Periode
2010-2015 sudah habis. Itu sebabnya, walaupun Penggugat tidak
berkenan menandatangani seluruh Keputusan dan Berita Acara
Persidangan Sinode AM XX GKPI, Para Tergugat termasuk Tergugat I
dan Turut Tergugat dan juga Peserta Sinode tidak menyerah pada
keinginan Penggugat tersebut, sehingga seluruh hasil Sinode AM XX
GKPI dianggap tetap sah dan berharga karena sangatlah tidak
mungkin Sinode AM GKPI ke XX pada tanggal, 29 September 2015
s/d 4 Oktober 2015 yang sudah dipersiapkan dengan bersusah payah
serta dipersiapkan (Jadwal) jauh – jauh hari, dan semua persyaratan
pelaksanaan Sinode ke XX telah terpenuhi, dan acara Sinode ke XX di
buka oleh Menko Pholkam, pelantikan Bishop dan sekjen yang terpilih
masa bakti 2015-2020 juga di ikuti/di hadiri oleh Penggugat, serah
terima diadakan pada tanggal, 30 Nopember 2015, gagal hanya
karena itikad tidak baik seseorang ataupun sekelompok kecil; Yang
oleh karenanya sekali lagi, apa pun yang dimaksud dalam Petitum
gugatan Penggugat termasuk dan tidak terbatas Point 4 yaitu
menyatakan batal Keputusan Sinode AM Periode XVIII GKPI Nomor
14/SAP – XX/GKPI/X/2015 tertanggal, 3 Oktober 2015 harus ditolak
juga, karena salah dalam nama Sinodenya, juga tanggal
Keputusannya sebagaimana juga telah disebut dalam dalil jawaban ini
pada angka 1 ;
3. Bahwa akan tetapi disisi lain, Penggugat pada pelaksanaan Sinode
AM tidak pernah mengajukan protes atau keberatan terhadap hasil –
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 29 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
hasil Sidang Sinode AM GKPI ke XX, walaupun tidak berkenan
mendatangani seluruh Keputusan dan Berita Acara Persidangan
Sinode AM tanpa alasan, Penggugat menghadiri Pelantikan Tergugat I
selaku Sekretaris Jenderal dan Turut Tergugat selaku Bishop baru
periode 2015 – 2020 pada Acara Pelantikan dalam Ibadah Minggu
pada tanggal, 4 Oktober 2015;
4. Dari sisi Demokrasi sebagaimana inti dalil Penggugat dalam
gugatannya, bahwa seluruh hasil Keputusan Sinode AM ke XX GKPI
ditandatangani oleh oleh 4 (empat) orang Ketua Majelis Sinode dari
seluruh Ketua Majelis yang berjumlah 5 (lima) orang dan
ditandatangani oleh satu orang Pimpinan Sinode GKPI yaitu Turut
Tergugat sendiri selaku Sekretaris Jenderal Periode berjalan
(berakhir); Dan tidak ditandatangani oleh satu Orang Ketua Majelis
Sinode dan 1 orang Pimpinan Sinode selaku Jabatan Bishop periode
berjalan (berakhir). Sehingga Posisi formasi demokrasinya 5 (lima)
orang kontra 2 (dua) orang, oleh karenanya dari sisi demokrasi dapat
terlihat seluruh Keputusan Sinode AM Periode XX GKPI diambil
dengan cara sangat demokratis yang oleh karenanya tidak dapat dikwalifisir sebagai cacat hukum, akan tetapi sah dan berharga;
5. Bahwa lebih daripada itu, demokrasi tetap berjalan dengan baik ketika
ada rencana akan melaksanakan Putaran ke II Untuk jabatan
Sekretaris Jenderal supaya memenuhi Quorum Suara ½ n + 1
sebagaimana ketentuan Peraturan Rumah Tangga GKPI pasal 15 ayat
(2) untuk quorum Fungsionaris GKPI . Akan tetapi ketika Putaran Ke II
akan dilaksanakan untuk Pemilihan dan Pemenuhan quorum jabatan
Sekretaris Jenderal, Pemilih Suara Rangking ke 2 (dua) yaitu Pdt.
Abdul Hutauruk, M.Th mengundurkan diri, sehingga Putaran Ke II tidak
jadi dilaksanakan dan diputuskan Suara sepenuhnya pada Tergugat I
yaitu Pdt. Ro Sininta, M.Th terpilih selaku Sekretaris Jenderal (vide
Berita Acara Sinode AM Periode XX GKPI 2015 Gereja Kristen
Protestan (GKPI) Nomor 2/SAP – XX/GKPI/X/2015 Tentang ; Hasil
Perhitungan Suara Pemilihan Sekretaris Jenderal Gereja Kristen
Protestan Indonesia (GKPI) Ditetapkan Di Pematang Siantar
Tertanggal 4 Oktober 2015); Dan hal ini bukan dalih saja sebagaimana
dituduhkan Penggugat dalam dalilnya angka 18 gugatan Penggugat;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 30 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
Akan tetapi hal inilah kejadian sebenarnya dan benar- benar terjadi;
Sehingga oleh karenanya dalil gugatan Penggugat tentang hal ini pada dalil gugatan poin 17, 18 dan harus ditolak;
6. Demikian juga dalil gugatan Penggugat angka 19 harus ditolak karena
secara umum (general) hasil Keputusan pada Sinode AM XX GKPI
dimana Tergugat I Terpilih secara Demokratis dan memenuhi
Persyaratan yang termuat dalam Peraturan Rumah Tangga Gereja
Kristen Protestan Indonesia baik dari sisi Perolehan Suara dan teknis
Prosedur pelaksanaan Pemilihan Perolehan Suara (1/2n +1) dan
Persyaratan Masa Bakti Pelayanan sebagai Pimpinan Resort sudah
memenuhi secara sempurna, maka Pasal 56 ayat (2) tidak terpenuhi
sebagaimana disebut dalam dalil gugatan Penggugat angka 19,
sehingga oleh karena itu, terpilihnya Tergugat I menjadi Sekretaris Jenderal sah adanya dan tidak cacat;
DALAM PROVISI
Bahwa karena Pemilihan dan Pengangkatan Sekretaris Jenderal GKPI
ic Tergugat I yang merupakan hasil Sinode AM XX GKPI tanggal, 29
September 2015 s/d 4 Oktober 2015 di Pematang Siantar adalah sah
dan sidang sidang Sinode yang dilaksanakan berjalan secara
demokratis serta memenuhi persyaratan Peserta kandidat dan juga
memenuhi guorum suara, dan terpilihnya Sekretaris Jenderal adalah
merupakan satu kesatuan (disebut Pimpinan Sinode GKPI) dengan
jabatan Bishop yang juga terpilih secara demokratis dan memenuhi
Persyaratan (tidak dipersoalkan oleh Penggugat) sebagai Pimpinan
Sinode GKPI periose 2015 – 2020 maka Provisi yang diajukan oleh
Penggugat supaya Pengadilan menyatakan Pimpinan Sinode GKPI
Periode 2010 – 2015 dimana Penggugat selaku Bishop dan Turut
Tergugat selaku Sekretaris Jenderal tetap memimpin Sinode GKPI
yang tidak dapat mengambil Keputusan Strategis berupa Mutasi
Pendeta dan Pergawai di lingkungan GKPI sampai Perkara A quo mempunyai Kekuatan Hukum tetap haruslah ditolak;
Maka oleh karena seluruh uraian dalil Jawaban Tergugat I dan Turut
Tergugat diatas, kiranya Pengadilan cq Majelis Hakim Pemeriksa Perkara
memutuskan:
DALAM EKSEPSI
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 31 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
Menolak setidak – tidaknya tidak dapat menerima gugatan Penggugat
(niet Onvankelijk Verklaard) atau
DALAM POKOK PERKARA
Menolak Gugatan Penggugat Seluruhnya.
Menimbang, bahwa Atas Gugatan Penggugat tersebut, Tergugat III
melalui Kuasanya mengajukan jawaban yang isinya sebagai berikut ;
Bahwa Tergugat III adalah salah satu dari Majelis Ketua Persidangan Sinode
Am periode XX GKPI tahun 2015 berdasarkan keputusan Sinode Am XX
GKPI 2015 Gereja Kristen Prostestan Indonesia (GKPI) dengan nomor :
2/SAP XX/GKPI/IX/2015 tanggal 30 September 2015 dimana tugas dan
tanggung jawab Majelis Sinode Am periode (SAP) XX GKPI tahun 2015
secara tertip, lancar dan berdaya guna.
Bahwa ternyata dalam kenyataannya, pelaksanaan Sinode Am Periode XX
GKPI 2015 tanggal 30 September 2015 sampai dengan tanggal 04 Oktober
2015 tidaklah dilakukan sesuai dengan tugas dan fungsi (TUPOKSI)
sebagaimana diamanatkan oleh peraturan rumah tangga GKPI serta tata
tertib sinode Am periode XX.
Bahwa Tergugat III selaku salah satu Majelis ketua Persidangan Sinode Am
Periode XX GKPI 2015 sama sekali tidak pernah diberikan keputusan dan
berita acara surat keputusan Sinode Am XX GKPI 2015 untuk
ditandatangani, padahal sangat nyata dan jelas pada pasal 10 ayat 3 tentang
tata tertib acara sinode XX Am periode XX GKPI 2015 dinyatakan secara
tegas ‘’bahwa setiap keputusan Sinode Am terlebih dahulu dibacakan, baru
kemudian selanjutnya ditandatangani Majelis Ketua Persidangan dan
pimpinan sinode GKPI,’’ namun dalam kenyataannya sampai perkara ini
masuk ranah Pengadilan Negeri Pematang Siantar Tergugat tidak pernah
memberikan hasil keputusan maupun berita acara Sinode Am Periode XX
GKPI tahun 2015 untuk ditandatangani Tergugat III selaku salah satu dari
pimpinan sinode dengan demikian Keputusan Sinode Am periode XX GKPI
2015 belum sah.
Bahwa Tergugat III juga menjadi tidak percaya lagi terhadap pelaksanaan
persidangan Sinode Am XX GKPI 2015 dan ini dikatakan secara tegas dalam
jawaban dalam persidangan ini serta telah mencurigai keputusan-keputusan
yang telah dipolitisir oleh orang –orang yang tidak bertanggungjawab di
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 32 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
kalangan sesama Majelis Ketua Persidangan Sinode Am Periode XX GKPI
2015.
Bahwa para Tergugat II, IV,V,VI dan Turut Tergugat telah menandatangani
Keputusan dan berita acara Sinode Am periode XX GKPI 2015 tentang hasil
perhitungan suara pemilihan Sekretaris Jenderal Gereja Kristen Protestan
Indonesia (GKPI)tanpa pernah memperlihatkan dan tidak pernah menerima
untuk ditandatangani oleh Tergugat III, sehingga keputusan tersebut
belumlah sah secara hukum berdasarkan pasal 10 ayat (3) Tata tertib Sinode
AM Periode XX GKPI 2015.
Bahwa selama proses pelaksanaan Sinode Am periode XX GKPI 2015,
Tergugat III yang duduk sebagai salah satu Majelis Ketua Persidangan dari
kalangan cendekiawan begitu sangat aktif meneliti peserta Sinode AM yang
mendaftar sebagai calon sinode Majelis Sinode , bahkan Tergugat III berani
menganulir keikutsertaan salah seorang sintua yang mencalonkan diri dari
kalangan cendekiawan akan tetapi berstatus sintua dan Tergugat III sangat
berani menggantikannya dengan urutan keenam yang terpilih.
Bahwa Tergugat III salah satu dari Majelis Ketua Persidangan Sinode Am
Periode XX GKPI 2015 memang benar mengakui kelalaian meneliti
persyaratan pencalonan Tergugat I sebagai calon sekretaris Jenderal
(Sekjen) GKPI Periode 2015 -2020, padahal kelalaian ini telah dimulai dari
penjaringan rapat di kalangan pendeta yang telah diduga dipimpin oleh
Pendeta Roosevelt Lumban Tobing, S.TH,MA yang dalam perkara ini
menjadi Tergugat II.
Bahwa seyogyanya penjaringan ini haruslah mengacu kepada tata tertib
acara sinode periode XX GKPI 2015 dimana sidang komisi/tim kalangan
dipimpin oleh Ketua dan sekretaris yang dipilih dari dan anggota komisi/tim
kalangan yang bersangkutan dan pimpinan Majelis ketua Persidangan
seyogyanya hanya mengarahkan dan memandu sidang penjaringan, dan
ternyata bahwa syarat Tergugat I sebagai calon sekretaris jenderal telah
bertentangan dan tidak memenuhi syarat sebagaimana diatur dalam pasal 62
ayat (1) huruf f, tata gereja prt GKPI ‘’pernah menjadi pemimpin
Resort/Jemaat khusus sekurang – kurangnya 10 tahun.
Bahwa oleh karenanya Tergugat III, menjadi penasaran akan keputusan –
keputusan yang telah diambil oleh Majelis Ketua Sinode Am karena tidak
transparan dan nyata-nyata telah dikondisikan walaupun telah menyalahi prt
GKPI yang menjadi pegangan aturan di lingkungan GKPI, dan seandainya
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 33 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
penjaringan calon sekretaris jenderal dalam rapat dikalangan pendeta benar-
benar didasarkan pada prt GKPI serta calon calon juga tidak berbohong
maka perkara ini tidak sampai ke pengadilan.
Bahwa kebenaran itu baik, tetapi kebaikan belum tentu benar namun
kebenaran pasti baik dan lebih baik sakit sekarang karena disiplin, dari pada
sakit kemudian karena tidak disiplin, sehingga keterpilihan Tergugat I Pdt Ro
Sininta MTh selaku sekretaris jenderal (Sekjen) GKPI harus dibatalkan
karena bertentangan dengan pasal 62 ayat 91) huruf f peraturan rumah
tangga Gereja Kristen prostestan Indonesia (PRT GKPI).
Bahwa berdasarkan uraian – uraian dan alasan – alasan yang kami
kemukakan di atas , maka Tergugat III sependapat dengan gugatan
Penggugat yang diajukan dalam perkara ini agar keterpilihan Tergugat I
menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) GKPI Periode 2015 -2020
dianulir/dibatalkan dan Tergugat III bersedia untuk membuka persidangan
pemilihan Sekretaris jenderal GKPI Periode 2015 -2020 yang tidak
melanggar prt GKPI.
Mengutip serta memperhatikan uraian–uraian yang tercantum dalam
turunan resmi Putusan Sela Pengadilan Negeri Pematang Siantar Nomor :
72/Pdt.G/2015/PN-PMS Tanggal 23 Pebruari 2016 yang amar selengkapnya
berbunyi sebagai berikut :
1. Menolak eksepsi Tergugat II,Tergugat IV,Tergugat V dan Tergugat VI;
2. Menyatakan Pengadilan Negeri Pematang Siantar berwenang memeriksa
perkara Nomor : 72/Pdt.G/2015/PN PMS ;
3. Memerintahkan kedua belah pihak melanjutkan pemeriksaan pokok
perkara;
4. Membebankan biaya perkara sampai pada putusan akhir ;
Mengutip serta memperhatikan uraian–uraian yang tercantum dalam
turunan resmi Putusan Pengadilan Negeri Pematang Siantar Nomor :
72/Pdt.G/2015/PN-PMS Tanggal 7 Juni 2016 yang amar selengkapnya
berbunyi sebagai berikut :
DALAM PROVISI :
Menyatakan gugatan Provisi tidak dapat diterima (Niet onvenkleijk verklaard).
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 34 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
DALAM EKSEPSI :
Menolak Eksepsi Tergugat I, II, IV,V,VI, Turut Tergugat untuk seluruhnya.
DALAM POKOK PERKARA :
1. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet onvenkleijk
verklaard).
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp
896.000 (delapan ratus sembilan puluh enam ribu rupiah)
Membaca Akte Banding Nomor : 72/PDT.G/2015/PN.PMS dari
Kuasa Hukum Pembanding semula Penggugat yang dibuat oleh Panitera
Pengadilan Negeri Pematang Siantar, Relas Pemberitahuan Pernyataan
banding mana telah diberitahukan dan diserahkan kepada Tergugat I, II, IV,
V, VI dan Turut Tergugat / Terbanding I, II, IV, V, VI dan Turut Terbanding
pada tanggal 1 Agustus 2016, kepada Tergugat III / Terbanding III pada
tanggal 1 Agustus 2016 ;
Membaca Relaas Penyerahan Memori Banding dari Kuasa Hukum
Penggugat yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Pematang Siantar pada tanggal 18 Juli 2016, yang salinannya telah
diberitahukan dan diserahkan dengan sempurna kepada Tergugat I, II, IV, V,
VI dan Turut Tergugat / Terbanding I, II, IV, V, VI dan Turut Terbanding pada
tanggal 12 Agustus 2016, dan kepada Tergugat III / Terbanding III pada
tanggal 1 Agustus 2016 ;
Membaca Relaas Penyerahan Kontra Memori Banding dari Kuasa
Hukum Tergugat I, dan Turut Tergugat / Terbanding I, dan Turut Terbanding
yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Pematang Siantar
pada tanggal 26 Agustus 2016, yang salinannya telah diberitahukan dan
diserahkan dengan sempurna kepada Penggugat / Pembanding pada
tanggal 13 September 2016, dan kepada Tergugat III / Terbanding III pada
tanggal 13 September 2016:
Membaca Relaas Penyerahan Kontra Memori Banding dari Kuasa
Hukum TERGUGAT II, IV, V, VI / TERBANDING II, IV, V, VI yang telah
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Pematang Siantar pada
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 35 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
tanggal 5 September 2016, yang salinannya telah diberitahukan dan
diserahkan dengan sempurna kepada Penggugat / Pembanding dan kepada
Tergugat I, dan Turut Tergugat / Terbanding I, dan Turut Terbanding dengan
memohon bantuan hukum melalui Pengadilan Negeri Pematang Siantar
dengan surat Nomor : W2.U/7384/HT.A/X/2016 tanggal 17 Oktober 2016 :
Membaca Relaas Pemberitahuan Mempelajari berkas perkara
Putusan Pengadilan Negeri Pematang Siantar Nomor :
72/PDT.G/2016/PN.PMS tanggal 7 Juni 2016, kepada Penggugat /
Pembanding pada tanggal 13 Septemberi 2016, Kepada Tergugat I dan
Turut Tergugat / Terbanding I dan Turut Terbanding pada tanggal 26
Agustus 2016, kepada Tergugat II, IV, V dan VI / Terbanding II, IV, V, dan VI
pada tanggal 5 September 2016, dan kepada Tergugat III / Terbanding III
pada tanggal 29 Agustus 2016, yang menerangkan bahwa kepada para
pihak yang berperkara telah diberikan kesempatan untuk memeriksa,
membaca dan mempelajari berkas perkara dan Putusan Pengadilan Negeri
Pematang Siantar Nomor : 72/PDT.G/2016/PN.PMS tanggal 7 Juni 2016
dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal pemberitahuan
tersebut ;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa permohonan banding dari Kuasa Hukum
Pembanding semula Penggugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan
menurut tata cara serta memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Undang
– undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat
diterima ;
Menimbang, bahwa Memori Banding yang diajukan Kuasa Hukum
Penggugat / Pembanding tertanggal 18 Juli 2016 menyatakan sangat
keberatan dan menolak atas Putusan Pengadilan Negeri Pematang Siantar
Nomor : 72/PDT.G/2016/PN.PMS tanggal 7 Juni 2016 , dengan alasan
sebagai berikut :
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 36 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
DALAM EKSEPSI: Bahwa pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Siantar telah tepat
dan benar dalam eksepsi yang memutuskan Menolak Eksepsi Tergugat I,
Turut Tergugat, II, IV, V, VI untuk seluruhnya.
DALAM POKOK PERKARA :
Bahwa alasan Hakim Pengadilan Negeri Pematang Siantar mengambil
putusannya pada DALAM POKOK PERKARA, intinya adalah bahwa gugatan
Penggugat kurang pihak sebagaimana dalam pertimbangan putusan
halaman 167 pada alinea 4 s/d terakhir yang lengkapnya berbunyi:
- Menimbang, bahwa adalah sepatutnya untuk mengetahui apakah tim
nominasi dan tim kredensi bekerja dengan baik dalam memverifikasi
calon-calon yang diusulkan dalam rapat kalangan untuk diserahkan ke
pleno serta meneliti persyaratan kelengkapan calon bishop, maupun
calon sekjen, seharusnya Penggugat juga mengikutsertakan tim kredensi
dan tim nominasi sebagai pihak dalam perkara.
- Menimbang, bahwa oleh karena tim kredensi dan tim nominasi tidak
diikutsertakan sebagai pihak dalam gugatan ini sedangkan tim kredensi
dan tim nominasi sangat signifikan dalam perkara ini, maka gugatan ini
harus dinyatakan tidak dapat diterima atau kurang pihak.
- Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh uraian-uraian pertimbangan
tersebut di atas, telah ternyata bahwa gugatan Penggugat kurang pihak,
karena kurangnya pihak yang harus dimasukkan dalam gugatan
penggugat (plurium litis consortium) yakni tim nominasi dan tim kredensi,
sehingga terhadap gugatan Penggugat ini haruslah dinyatakan tidak
dapat diterima (Niet ontvankelijk verklaard).
Bahwa Pembanding, tidak dapat menerima putusan Majelis Hakim aquo
dengan alasan hukum sebagai berikut:
1. Bahwa tidak sepantasnya pertimbangan hakim sedemikian yang
menganalisis masalah syarat-syarat formal dalam Pokok Perkara,
terlebih lebih tidak pernah dipermasalahkan (diajukan eksepsi) oleh
Tergugat-I, II, III, IV, V, VI dan Turut Tergugat tentang kurangnya Pihak
dalam gugatan (eksepsi plurium litis consortium), sehingga Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Pematang Siantar telah melebihi wewenang karena
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 37 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
para pihak tidak pernah mempermasalahkan peran dan fungsi tim
kredensi maupun tim nominasi;
2. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pematang Siantar dalam
memutus perkara telah tidak melaksanakan pasal 25 Undang Undang
Nomor 4 Tahun 2004 Tentang Kekuasaan Kehakiman yang berbunyi:
Segala putusan selain harus memuat alasan dan dasar putusan tersebut,
memuat pula pasal tertentu dari peraturan perundang-undangan yang
bersangkutan atau sumber hukum tak tertulis yang dijadikan dasar untuk
mengadili;
3. Bahwa dalam Jawaban Tergugat-II, Tergugat-IV, Tergugat-V, dan
Tergugat-VI yang merupakan MAJELIS KETUA PERSIDANGAN Sinode
Am Periode XX GKPI 2015 yang memimpin dan bertanggungjawab
terhadap seluruh proses Persidangan Sinode Am Periode XX ( vide
putusan halaman 15 s/d 23 ) tidak pernah menyebut satu katapun
tentang tim kredesi dan tim nominasi, akan tetapi Majelis Hakim justru
telah menyimpulkan bahwa “tim kredensi dan tim nominasi sangat
signifikan dalam perkara ini” jadi jelas adalah pertimbangan yang tidak berdasar hukum;
4. Bahwa juga dalam Jawaban Tergugat-I & Turut Tergugat juga tidak
pernah mendalilkan tim kredensi dan tim nominasi, hanya 1 (satu) kali
tertulis berkaitan dengan yang tercantum dalam Surat Keputusan Sinode
Am yaitu (vide halaman 29 Putusan) :
4.1. 7. Keputusan Sinode Am periode XX GKPI 2015 Gereja Kristen
Protestan Indonesia (GKPI) Nomor 7/SAP-XX/GKPI/IX/2015
Tentang Tim Kredensia Sinode Am Periode – XX GKPI 2015,
ditetapkan di Pematang Siantar tanggal, 3 Oktober 2015;
4.2. 8. Keputusan Sinode Am periode XX GKPI 2015 Gereja Kristen
Protestan Indonesia (GKPI) Nomor 8/SAP-XX/GKPI/IX/2015
Tentang Tim Nominasi Sinode Am Periode – XX GKPI 2015,
ditetapkan di Pematang Siantar tanggal, 2 Oktober 2015;
selainnya tidak ada satu katapun tim kredensi dan tim niminasi
dalam jawaban;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 38 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
5. Bahwa Mejelis Hakim Pengadilan Negeri Pematang Siantar dalam
Putusan halaman 166 alinea ke 2 dan 3 memberi pertimbangan hukum
yang berbunyi :
- Menimbang, bahwa dengan demikian apabila Penggugat mendalilkan
bahwa Tergugat I belum memenuhi persyaratan sebagai sekjen
GKPI sementara Tergugat I dan Turut Tergugat maupun Tergugat II,
IV, V, VI menerangkan bahwa Tergugat I sudah 10 tahun menjadi
pendeta resort GKPI sebagaimana dalam syarat menjadi sekjen
merujuk pasal 62 ayat 2 Tata Gereja dan Peraturan Rumah Tangga
GKPI….dst….
- Menimbang, terhadap persoalan ini haruslah disikapi dengan cermat,
bahwa untuk memperjelas apakah tim kredensi maupun tim nominasi
bekerja sesuai tugas dan fungsinya terhadap pencalonan bishop
maupun sekjen ini baik Penggugat, Tergugat I dan Turut Tergugat,
Tergugat II, III, IV, V, VI tidak ada menghadirkan saksi-saksi yang
berperan sebagai tim nominasi dan tim kredensi untuk didengar
keterangannya….dst……
6. Bahwa merujuk pertimbangan hukum putusan diatas maka sudah jelas
dan terang benderang dan diakui Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Pematang Siantar bahwa pokok perkara dari gugatan Penggugat adalah
bahwa “Tergugat-I belum memenuhi syarat menjadi Sekjen GKPI 2015-
2020 karena belum memenuhi syarat sekurang-kurangnya 10 tahun
menjadi Pendeta Resort di lingkunagan GKPI sebagaimana diatur secara
tegas dalam pasal 62 ayat (2) huruf f PRT GKPI”, dan Penggugat telah
membuktikan dalil-dalilnya dalam persidangan;
7. Bahwa kemudian anehnya Mejelis Hakim justru telah memposisikan diri
selaku “hakim pidana” dengan mempertimbangkan untuk mencari siapa
yang salah meloloskan Tergugat-I menjadi Sekjen GKPI 2015-2020,
bukan mempertimbangkan apakah benar Tergugat-I tidak memenuhi
syarat menjadi Sekjen GKPI, serta seyogianya Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Pematang Siantar mempertimbangkan bukti-bukti yang telah
diajukan Penggugat yang jelas-jelas telah membuktikan bahwa Tergugat-
I belum memenuhi persyaratan menjadi Sekretaris Jenderal GKPI
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 39 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
sebagaimana diatur dalam pasal 62 ayat (2) huruf f PRT GKPI yaitu
sekurang-kurangnya 10 Tahun menjadi pendeta resor dilingkungan
GKPI;
8. Bahwa demikian juga berdasarkan pasal 164 HIR/181 RBg maka
seandainya Mejelis Hakim dalam persidangan menginginkan dan merasa
bahwa untuk memperjelas perkara, maka Hakim karena jabatannya
dapat memanggil pihak tertentu yaitu tim kredensi dan tim nominasi untuk
didengar keterangnya dalam persidangan;
9. Bahwa tim kredensi dan tim nominasi adalah alat kelengkapan Sidang
Am Periode (SAP) XX GKPI yang melaporkan hasil-hasil kerja tim
kepada Majelis Ketua Persidangan yaitu Tergugat-I, II, III, IV, V, VI selaku
penanggung jawab keseluruhan proses persidangan Sinode Am Periode
(SAP) XX GKPI 2015, sehingga demikian juga pertimbang Majelis Hakim
yang menyebut tim kredensi dan tim nominasi sangat signifikan dalam
perkara adalah pertimbangan hukum yang subjektif;
10. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pematang Siantar dalam
pertimbangan hukumnya diatas menyatakan “tim kredensi dan tim
nominasi sangat signifikan dalam perkara ini” adalah juga merupakan
dalil tidak cukup pertimbangan hukumnya (onvoldoende gemotiveerd),
dan Majelis Hakim juga telah keliru memaknai tugas dan fungsi serta
pertangungjawaban tim kredensi dan tim nominasi dalam
penyelenggaraan Sinode Am Periode (SAP) XX GKPI tanggal 29
September- 4 Oktober 2015, karena berdasarkan TATA TERTIB SINODE
AM PERIODE (SAP) XX GKPI 2015 (vide bukti P-2=bukti T.II,IV,V,VI, 3),
pertanggungjawaban proses jalannya Persidangan SAP XX GKPI 2015
ada pada Tergugat-II, III, IV, V, VI selaku Majelis Ketua Persidangan SAP
XX GKPI 2015;
11. Bahwa dalam TATA TERTIB SINODE AM PERIODE XX GKPI 2015
(Bukti P-2), pada pasal 6 poin 2.1. menyebut Sidang Pleno Am pada
permulaan dipimpin oleh Bishop (Pembanding) dan Sekjen ( Turut
Terbanding) sampai terpilihnya Majelis Ketua Persidangan SAP GKPI
2015, dan point 2.2. selanjutnya menyebut Majelis Ketua Persidangan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 40 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
memimpin sidang pleno dan poin 2.2 huruf d menyatakan Majelis Ketua
Persidangan Menetapkan hasil sidang-sidang Komisi, sidang panitia/tim,
dengan demikian jelas bahwa pertanggungjawaban jalannya sidang-
sidang SAP XX GKPI adalah pada Majelis Ketua Persidangan yaitu
Tergugat II, III, IV, V, VI yang dapat diminta pertangungjawaban
hukumnya dalam melaksanakan SAP XX GKPI tanggal 29 September-
04 Oktober 2015, sehingga Penggugat yang menggugat Majelis Ketua
Persidangan selain Tergugat-I dan Turut Tergugat adalah sudah tepat
dan benar menurut hukum;
12. Bahwa dengan mengacu kepada Tata tertib SAP XX GKPI, maka jika
hasil-hasil persidangan komisi dan Panitia/Tim tidak memenuhi PRT
GKPI atau Tata Tertib SAP XX GKPI, maka Majelis Ketua Persidangan
berwenang menolaknya atau memperbaiki dan meluruskannya sebelum
diputuskan dalam rapat Pleno SAP XX GKPI 2015;
13. Bahwa jika mengikuti alur pikir Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Pematang Siantar yang berpendapat harus mengikut sertakan tim
kredensi yang berjumlah 6 (enam) orang dan tim nominasi yang
berjumlah 9 (Sembilan) orang adalah pertimbangan yang tidak berdasar
hukum, malah bisa-bisa juga disebut seluruh peserta SAP XX GKPI wajib
disertakan dalam gugatan karena peserta SAP XX ikut memilih Tergugat-
I meskipun belum dilakukan klarifikasi oleh tim kredensi dan tim
nominasi, hal demikian tentu selain adalah hak objektif Penggugat
mengajukan pihak-pihak mana yang digugat dalam perkara aquo, dan
juga dengan menggugat pihak sebanyak-banyaknya jelas bertentangan
dengan “azas peradilan dilakukan dengan sederhana, cepat dan biaya
ringan” (pasal 4 ayat 2 UU No 4 Thn 2004);
14. Bahwa berdasarkan Peraturan Rumah Tangga (PRT) GKPI (vide Bukti P-
1), dalam perkara aquo sebenarnya tidak perlu dicari pihak yang bersalah
yang meloloskan Tergugat-I dan terpilih menjadi Sekretaris Jenderal
GKPI 2015-2020 meski tidak memenuhi persyaratan sebagaimana yang
diatur dalam pasal 62 ayat (2) huruf f, karena berdasarkan pasal 56 ayat
2 PRT GKPI yang lengkapnya berbunyi: “Dalam hal anggota Mejelis
Sinode yang terpilih dalam Sidang Sinode Am, ternyata kelak terbukti
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 41 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
tidak memenuhi persyaratan sebagaimana ditentukan, maka pemilihan
tersebut dinyatakan tidak sah dan batal, maka keanggotaannya sebagai
Majelis Sinode dinyatakan berakhir”, dan berdasarkan pasal 52 ayat (1)
huruf a PRT GKPI menyatakan bahwa Sekjen adalah angota Majelis
Sinode;
15. Bahwa setelah berakhirnya SINODE AM PERIODE XX GKPI 2015,
Penggugat menemukan bukti-bukti dan dikonfirmasi bukti-bukti Tergugat-
I dan Turut Tergugat, bahwa ternyata Tergugat-I tidak memenuhi
persyaratan menjadi Sekretaris Jenderal GKPI 2015-2020 sebagaimana
diatur secara IMPERATIF pasal 62 ayat (2) huruf f PRT GKPI, karena
Tergugat-I belum “Pernah menjadi Pimpinan Resort/Jemaat Khusus
sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun”;
Berdasarkan semua uraian hukum diatas maka pertimbangan hukum Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Pemantang Siantar yang menyatakan perkara
kurang pihak (plurium litis consortium) adalah pertimbangan melebihi
wewenang atau kurang pertimbangan hukum (onvoldoende gemotiveerd),
untuk itu mohon yang Mulia Majelis Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Medan
membatalkan dan memperbaiki Putusan Pengadilan Negeri Pematang
Siantar Nomor: 72/Pdt.G/2015/PN.Pms tanggal 7 Juni 2015.
POKOK PERKARA.
Bahwa Pokok Perkara dalam gugatan Penggugat sebenarnya sangat
sederhana dan simple yaitu: bahwa Tergugat-I atas nama Pdt. Ro Sininta
Hutabarat, MTh tidak memenuhi syarat menjadi Sekretaris Jenderal GKPI
2015-2020 karena tidak memenuhi pasal 62 ayat (2) huruf f Peraturan
Rumah Tangga (PRT) GKPI (vide P-1) yang berbunyi: Pernah menjadi
Pimpinan Resort/Jemaat Khusus sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun,
sedangkan adalah fakta hukum bahwa Tergugat-I belum memenuhi 10
(sepuluh) tahun menjadi Pendeta Resort dilingkungan GKPI.
Bahwa dalam persidangan, Penggugat telah membuktikan bahwa Tergugat-I
benar-benar “tidak memenuhi syarat” menjadi Sekretaris Jenderal GKPI
karena belum pernah menjabat sebagai Pendeta Resort atau Jemaat Khusus
di GKPI sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) Tahun sebagaimana diatur dalam
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 42 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
Pasal 62 ayat (2) huruf f PRT GKPI, bahkan dikonfirmasi juga dengan bukti
dari Tergugat-I dan Turut Tergugat sendiri sebagai berikut:
1. Bahwa dalam pasal 62 ayat (2) huruf f PRT GKPI secara imperatif
menyatakan persyaratan menjadi Sekretaris Jenderal GKPI : Pernah
menjadi Pimpinan Resort/Jemaat Khusus sekurang-kurangnya 10
(sepuluh) tahun ;
2. Bahwa pertama-tama Pembanding mengutarakan terlebih dahulu tentang
Pimpinan Resort atau Pimpinan Jemaat Khusus sesuai PRT GKPI,
dinyatakan Resort adalah berdasarkan Pasal 27 ayat (1) PRT GKPI
berbunyi: “Resort adalah sejumlah Jemaat yang tergabung dalam satu
kesatuan pelayanan seorang Pendeta yang disebut Pendeta Resort”,
sedangkan berdasarkan pasal 3 ayat (2) a PRT GKPI disebut syarat
menjadi Jemaat mempunyai anggota lebih dari 90 (Sembilan puluh) jiwa,
jadi sangat jelas dan terang bahwa Resort adalah terdiri dari SEJUMLAH
JEMAAT yang dipimpin Pendeta Resort, maka yang dimaksud Pendeta
Resort adalah pemimpin dari sejumlah Jemaat yang telah ditetapkan
Majelis Sinode GKPI ;
3. Bahwa dalam pasal 62 ayat (2) huruf f PRT GKPI tersebut juga diberi
garis miring yang lajim diterjemahkan atau yaitu garis miring Jemaat
Khusus, dan berdasarkan pasal 3 ayat (6) a PRT GKPI disebut Jemaat
Khusus telah memenuhi syarat mempunyai anggota lebih dari 750 (tujuh
ratus lima puluh) jiwa;
4. Bahwa untuk menyangkal dalil Pembanding dahulu Penggugat, maka
Terbanding-I dahulu Tergugat-I dan Turut Terbanding dahulu Turut
Tergugat, telah mendalilkan bahwa Tergugat-I telah memenuhi syarat
sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun menjabat Pimpinan Resort dan
Jemaat Khusus di GKPI;
5. Bahwa untuk itu Terbanding-I dahulu Tergugat-I dan Turut Terbanding
dahulu Turut Tergugat dalam jawabannya mendalilkan Tergugat-I pernah
menjabat Pendeta Jemaat GKPI Resort Pangkalan Berandan mulai
tanggal 1 Peberuari 1998 s/d tanggal 1 Mei 2000 atau selama 2 (dua)
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 43 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
tahun 3 (tiga) bulan, (vide Putusan halaman 26, urutan No. 1 dalam
table);
6. Bahwa terbukti secara sah dan meyakinkan, ternyata Tergugat-I
sepanjang periode 1 Peberuari 1998 s/d 1 Mei 2000 (2 tahun 3 bulan)
BUKAN menjabat sebagai Pendeta Resort Jemaat Resort Pangkalan
Berandan sebagaimana didalilkan Terbanding-I dahulu Tergugat-I,
dengan fakta hukum sebagai berikut (Bukti Penggugat dikonfirmasi Bukti
Tergugat-I):
6.1. Bukti Penggugat yang diberi tanda P-7 identik dengan bukti
Tergugat-I dan Turut Tergugat yang diberi tanda T.I & TT,1 berupa
Surat Penugasan Nomor: 76/KP-GKPI/I/98 tanggal 29 Januari 1998
yang intinya, Pimpinan Pusat GKPI menugaskan:
N a m a : Ds. RO SININTA HUTABARAT, STh.
Jabatan : Pendeta GKPI diperbantukan di Resort
Tanah Jawa-I, Wilayah Simalungun,
Melayani : Di Jemaat GKPI Pangkalan Susu, Resort
Pangkalan Brandan, Wilayah Medan/Aceh.
Berkedudukan : Di Jemaat Pangkalan Susu.
Terhitung mulai : Tanggal 1 Peberuari 1998.
6.2. Bahwa berdasarkan bukti Penggugat yang diberi P-8, maka sejak
tanggal 1 Mei 2000 berdasarkan Surat Keputusan GKPI Nomor:
285/P.1/V/2000 telah mengakhiri masa berlakunya Surat
Penugasan Nomor: 76/KP-GKPI/I/98 tertanggal 29 Januari 1998 (P-
7) atas nama Tergugat-I sebagai Pendeta yang melayani di Jemaat
GKPI Pangkalan Susu, Resort Pangkalan Berandan, Wilayah
Medan/Aceh dan menugaskan Tergugat-I selaku Pendeta
diperbantukan di Wilayah Simalungun, Jemaat GKPI Bah Jambi dan
Jemaat GKPI Simpang Tiga;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 44 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
6.3. Bahwa dengan demikian, tidak benar Tergugat-I menjadi Pendeta
Resort di Resort Pangkalan Berandan periode 1 Peberuari 1998
s/d 1 Mei 2000 atau selama 2 tahun 3 bulan, kerena jelas dari Surat
Penugasan Nomor: 76/KP-GKPI/I/98 disebut Jabatan Tergugat-I
adalah: Pendeta GKPI diperbantukan di Resort Tanah Jawa-I,
Wilayah Simalungun, Melayani : Di Jemaat GKPI Pangkalan
Susu, Resort Pangkalan Brandan, Wilayah Medan/Aceh;
6.4. Bahwa berdasarkan Bukti Penggugat yang diberi tanda P-24, P-24
A, P-25 yaitu Dokumen Resmi dari GKPI berupa ALMANAK GKPI
tahun 1997, tahun 1998 dan tahun 2000, jelas dan terang tercatat
bahwa yang menjadi Pendeta Resort GKPI Pangkalan Berandan
adalah Ds. Parulian Marpaung, alamat Jln Dr. Wahidin, Kompleks
GKPI Pangkalan Berandan, dan BUKAN Tergugat-I a.n Pdt. Ro
Sininta Hutabarat, MTh ;
6.5. Bahwa jika Tergugat-I mengaku menjadi “Pendeta Resort
Pangkalan Susu” juga adalah dalil yang tidak benar, karena
berdasarkan bukti Penggugat yang diberi tanda P-24, P-24 A,P-25
yaitu Dokumen Resmi dari GKPI berupa ALMANAK GKPI tahun
1997, tahun 1998 dan tahun 2000 tersebut diatas, terbukti juga
Jemaat Pangkalan Susu adalah bagian kecil dari Resort Pangkalan
Berandan, dimana Resort Pangkalan Berandan membawahi 14
(empat belas) Jemaat yaitu Jemaat : 1. Gebang, 2. Pangkalan
Brandan, 3. Pangkalan Susu, 4. Bukit Mangkiri, 5. Titi Lepan, 6.
Besitang, 7. Tungkam Jaya, 8. Limau Kapas, 9. Palawi, 10. Paluh
Kompeni, 11. Tungkam Getek, 12. Sei Rambong, 13. Bukit Selamat
dan 14. Sei Lepan, jadi Pangkalan Susu bukan juga termasuk
Resort di lingkungan GKPI;
6.6. Bahwa berdasarkan bukti P-24, P-24 A dan P-25 tersebut, juga
Pangkalan Susu dimana Tergugat-I ditugaskan BUKAN RESORT
dan BUKAN juga Jemaat Khusus, karena tercatat pada tahun 1997
hanya memiliki jemaat berjumlah 20 KK dan pada tahun 2000
jemaat berjumlah 40 KK, dan perlu Penggugat kemukakan sampai
saat gugatan ini diajukan 24 Nopember 2015 dan semua saksi
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 45 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
dalam persidangan menyatakan bahwa Jemaat Pangkalan Susu
tidak menjadi salah satu Resort GKPI ;
6.7. Bahwa disamping bukti-bukti tertulis yang diajukan Pembanding ,
dahulu Penggugat, juga Penggugat mengajukan Saksi atas nama
NY. ELISABET SIREGAR dibawah sumpah menerangkan, bahwa
saksi adalah isteri dari Pdt. Parulian Manurung, STh yang menjabat
Pendeta Resort Pangkalan Berandan dari tahun 1994 s/d tahun
2000, dan juga Pangkalan Susu bukan Resort tapi pagaran yaitu
merupakan gereja kecil yang berada diwilayah Resort Pangkalan
Berandan, (vide Putusan halaman 45);
6.8. Bahwa dengan demikian berdasarkan bukti-bukti dan saksi, bahwa
dalam periode 1 Peberuari 1998 sampai dengan 1 Mei 2000, 2
(dua) tahun 3 (tiga) bulan, Tergugat-I BUKAN menjabat sebagai
Pendeta Resort Pangkalan Berandan, serta juga jelas dan terang
benderang dalam Surat Penugasan Nomor: 76/KP-GKPI/I/98
tertanggal 29 Januari 1998 (bukti Penggugat P-7 identik dengan
bukti Tergugat-I dan Turut Tergugat T.I & TT-1) menyebut Tergugat-
I “Melayani di Jemaat GKPI Pangkalan Susu, Resort Pangkalan
Berandan, Wilayah Medan/Aceh”, serta Jemaat GKPI Pangkalan
Susu adalah merupakan salah satu Jemaat dari Resort Pangkalan
Berandan; sehingga jelas bahwa Tergugat-I BUKAN menjabat
sebagai Pendeta Resort Pangkalan Berandan;
6.9. Bahwa disamping dalil-dalil Pembanding diatas yang didukung
bukti-bukti dan saksi bahwa Terbanding-I dahulu Tergugat-I a.n.
Pdt. Ro Sininta Hutabarat, MTh tidak pernah menjabat menjadi
Pendeta Resort di Pangkalan Berandan periode 1 Peberuari 1998
s/d 1 Mei 2000, karena yang menjadi Pendeta Resort Pangkalan
Berandan adalah Pdt P.Marpaung, STh periode 1994 s/d 2000,
serta Pangkalan Susu bukan salah satu Resort di GKPI tetapi
adalah merupakan salah satu Jemaat di Resort Pangkalan
Berandan, maka juga dengan melihat dokumen bukti yang diajukan
Terbanding-I dahulu Tergugat-I (vide bukti T.I&TT, 1=bukti P-7)
yaitu Surat Penugasan Nomor: 76/KP-GKPI/I/98 tertanggal 29
Januari 1998 hanya ditanda-tangani Sekretaris Jenderal GKPI,
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 46 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
sehingga tidak memenuhi syarat legal formal dinyatakan sebagai
penempatan dan pengangkatan Pendeta Resort GKPI, karena
berdasarkan pasal 27 ayat (2) PRT GKPI dokumen formal yang
berlaku di GKPI dimana bahwa setiap pengangkatan dan
penempatan Pendeta Resort bahkan penempatan Pendeta
diperbantukan di lingkungan GKPI adalah berbentuk SURAT
KEPUTUSAN (beschikking) yang ditanda-tangani Pimpinan Sinode
GKPI yaitu Bishop bersama Sekretaris Jenderal GKPI (vide Bukti P-
8, P-9, P-10, P-11, P-12, P-13, P-14, P-15, P-16, (SK2 Sinode GKPI
untuk Terbanding-I), P-17, P-18, P-19,P-20, P-21, P-22, P-23);
7. Bahwa dengan demikian dalil Terbanding-I dahulu Tergugat-I bahwa
dalam periode 1 Peberuari 1998 s/d tanggal 1 Mei 2000 atau selama 2
(dua) tahun 3 (tiga) bulan, menjadi Pendeta Resort di Resort Pangkalan
Berandan (vide putusan halaman 26, nomor urut 1 dalam table), TIDAK
BENAR DAN TIDAK TERBUKTI, sehingga Tergugat-I yang mendalilkan
TOTAL telah menjadi Pendeta Resort dilingkungan GKPI selama 10
(sepuluh) tahun 6 (enam) bulan adalah dalil yang tidak berdasar hukum
dan harus ditolak;
8. Bahwa berdasarkan bukti-bukti Pembanding dahulu Penggugat dan
dikuatkan Saksi ELISABET SIREGAR yang merupakan Isteri Almarhum
Ds. Parulian Manurung, STh Pendeta Resort Pangkalan Berandan
periode tahun 1994 s/d tahun 2000, maka masa jabatan Tergugat-I
sekarang Terbanding-I menjadi Pendeta Resort di lingkungan GKPI yang
didalilkan telah 10 (sepuluh) tahun 6 (enam) bulan harus dikurangi
periode 1 Peberuari 1998 s/d 1 Mei 2000 selama 2 (dua) tahun 3 (tiga)
bulan, sehingga Terbanding-I dahulu Tergugat-I memiliki masa jabatan
selaku Pendeta Resort/Jemaat Khusus dilingkungan GKPI adalah 8
(delapan) tahun 3 (tiga) bulan, dengan demikian BELUM memenuhi
syarat menjadi Sekretaris Jenderal GKPI 2015-2020 sebagaimana diatur
dalam pasal 62 ayat (2) huruf f PRT GKPI sekurang-kurangnya 10 tahun
menjadi Pendeta Resort/Jemaat Khusus;
9. Bahwa berdasarkan bukti-bukti yang diajukan Penggugat dan
dikonfirmasi bukti-bukti dari Tergugat-I dan Turut Tergugat, yang benar
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 47 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
Tergugat-I menjabat selaku Pendeta Resort/Jemaat Khusus di GKPI
adalah total 8 (delapan) tahun 3 (tiga) bulan dengan dalil-dalil dan bukti
sebagai berikut:
9.1. Bukti Penggugat P-9 identik dengan bukti Tergugat-I dan Turut
Tergugat-I yang diberi tanda T.I & TT, 2 berupa Surat Keputusan
GKPI Nomor: 179/P.I/01, tanggal 1 Maret 2001, menempatkan
Tergugat-I menjadi Pendeta GKPI Resort Tanah Jawa-I terhitung 1
Maret 2001 sampai dengan 1 Juni 2004 dengan dikeluarkannya SK
Nomor: 329/P.1/VI/2004 (P-10), bahwa Tergugat-I BARU dapat
dihitung menjadi Pendeta Resort TANAH JAWA-I yaitu dengan
masa jabatan 3 (tiga) Tahun 3 (tiga) Bulan;
9.2. Bukti Penggugat P-11 identik dengan bukti Tergugat-I dan Turut
Tergugat-I yang diberi tanda T.I & TT, 3 berupa Surat Keputusan
GKPI Nomor: 60/P.I/X/2005, tanggal 24 Oktober 2005,
menempatkan Tergugat-I menjadi Pendeta GKPI Resort Bahal
Gajah, Wilayah Simalungun terhitung 24 Oktober 2005 sampai
dengan 1 Nopember 2005, bahwa Tergugat-menjadi Pendeta
Resort Bahal Gajah selama 1 (satu) Bulan;
9.3. Bukti Penggugat P-12 identik dengan bukti Tergugat-I dan Turut
Tergugat-I yang diberi tanda T.I & TT, 4 berupa Surat Keputusan
GKPI Nomor: 147/P.1/XI/2005 tanggal 14 Nopember 2005,
mengakhiri Jabatan Tergugat-I selaku Ketua Urusan Diakoni Sosial
Pusat dan terhitung tanggal 1 Desember 2005 menempatkan
Tergugat-I menjabat Pendeta GKPI Resort Siantar-III sampai
dengan tanggal 1 Peberuari 2006 dengan diterbitkannya SK Nomor:
102/P.1/II/2006, sehingga dapat dihitung, Tergugat-I menjadi
Pendeta GKPI Resort SIANTAR-III dari tanggal 1 Desember 2005
sampai dengan 1 Peberuari 2006 yaitu selama 2 (dua) Bulan;
9.4. Bukti Penggugat P-13 identik dengan bukti Tergugat-I dan Turut
Tergugat yang diberi tanda T.I & TT, 5, yaitu Surat Keputusan GKPI
Nomor: 102/P.1/II/2006 tanggal 3 Peberuari 2006, mengakhiri
jabatan Tergugat-I sebagai Pendeta Resort GKPI Siantar-III dan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 48 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
terhitung tanggal 1 Peberuari 2006 menempatkan Tergugat-I
menjabat Pendeta GKPI Resort Siantar-VI sampai dengan tanggal 1
Maret 2006 dengan diterbitkannya SK Nomor: 197/P.1/III/2006,
Tergugat-I menjabat sebagai Pendeta Resort SIANTAR-IV dari
tanggal 1 Pebruari 2006 sampai dengan 1 Maret 2006 yaitu selama
1 (satu) bulan ;
9.5. Bukti Penggugat P-14 identik dengan bukti Tergugat-I dan Turut
Tergugat yang diberi tanda T.I & TT, 6, yaitu Surat Keputusan GKPI
Nomor: 197/P.1/III/2006 tanggal 1 Maret 2006, mengakhiri jabatan
Tergugat-I sebagai Pendeta Resort Siantar-IV dan terhitung sejak
tanggal 1 Maret 2006 dan menempatkan Tergugat-I menjabat
Pendeta Resort Medan Selatan-I sampai dengan tanggal 6 Mei
2010 dengan diterbitkannya SK Nomor: 671/P.1/V/2010, dapat
dihitung, Tergugat-I menjabat sebagai Pendeta GKPI Resort
MEDAN SELATAN-I dari tanggal 1 Maret 2006 sampai dengan 6
Mei 2010 yaitu selama 4 (empat) Tahun 2 (dua) bulan;
9.6. Bukti Penggugat P-15 identik dengan bukti Tergugat-I dan Turut
Tergugat yang diberi tanda T.I & TT, 7 Surat Keputusan GKPI
Nomor: 671/P.1/V/2010 tanggal 6 Mei 2010, mengakhiri jabatan
Tergugat-I sebagai Pendeta GKPI Resort Medan Selatan-I dan
terhitung tanggal 1 Mei 2010 menempatkan Tergugat-I menjabat
Pendeta GKPI Resort Khusus GKPI Teladan Wilayah Medan-II
sampai dengan tanggal 1 Nopember 2010 dengan diterbitkannya
SK GKPI Nomor: 1800/P.1/XI/2010, (P-16), dapat dihitung
Tergugat-I menjabat sebagai Pendeta GKPI Resort TELADAN dari
tanggal 1 Mei 2010 sampai dengan 1 Nopember 2010 yaitu selama
6 (enam) bulan;
9.7. Bahwa dengan demikian berdasarkan bukti Penggugat yang
dikonfirmasi bukti Tergugat-I dan Turut Tergugat (P-9=T.I&TT,2., P-
11=T.I&TT, 3., P-12=T.I&TT, 4., P-13=T.I&TT, 5., P-14=T.I&TT, 6
dan P-15=T.I&TT,7), maka perincian Tergugat-I menjabat sebagai
Pendeta Resort/Jemaat Khusus di lingkungan GKPI adalah sebagai
berikut:
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 49 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
9.7.1. Pendeta GKPI Resort TANAH JAWA-I selama 3 tahun 3
bulan.
9.7.2. Pendeta GKPI Bahal Gajah selama .1 bulan.
9.7.3. Pendeta GKPI Resort SIANTAR-III selama 2 bulan.
9.7.4. Pendeta GKPI Resort SIANTAR-IV selama 1 bulan
9.7.5. Pendeta GKPI Resort MEDAN SELATAN-I selama. 4 tahun
2 bulan.
9.7.6. Pendeta GKPI Resort Khusus TELADAN, Medan selama 6
bulan
Total= 8 (delapan) tahun 3 (tiga) bulan; ,
Bahwa dengan demikian, fakta hukum yang didukung bukti Penggugat dan
saksi yang dikonfirmasi bukti-bukti Tergugat-I dan Turut Tergugat, bahwa
Tergugat-I a.n.Pdt Ro Sininta Hutabarat, MTh tidak memenuhi syarat menjadi
Sekretaris Jenderal GKPI sebagaimana diatur dalam Pasal 62 ayat (2) huruf f
PRT GKPI. Karena belum “Pernah menjadi Peminpin Resort/Jemaat Khusus
sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun”, atau baru 8 (delapan) tahun 3 (tiga)
bulan;
Bahwa keterpilihan Tergugat-I harus dinyatakan tidak sah dan batal
sebagaimana diatur dalam pasal 56 ayat (2) PRT GKPI berbunyi: “Dalam hal
anggota Majelis Sinode yang terpilih dalam Sinode Am, ternyata kelak
terbukti tidak memenuhi persyaratan sebagaimana yang ditentukan, maka
pemilihan tersebut dinyatakan tidak sah dan batal, maka keanggotaannya
sebagai Majelis Sinode dinyatakan berakhir”.
Bahwa berdasarkan keseluruhan uraian hukum dari Pembanding dahulu
Penggugat, yang telah diutarakan diatas, maka Pembanding tetap pada
gugatan, dan untuk itu mohon yang Mulia Majelis Hakim Tinggi Pengadilan
Tinggi Medan memutuskan:
1. Menerima permohonan banding dari Pembanding;
2. Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Pematang Siantar Nomor:
72/Pdt.G/2015/PN.Pms, tanggal 7 Juni 2016;
Dan mengadili sendiri:
DALAM EKSEPSI:
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 50 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
Menolak Eksepsi Tergugat I, Turut Tergugat, Tergugat-II, IV, V, VI untuk
keseluruhannya; DALAM POKOK PERKARA : 1. Menerima Gugatan Penggugat seluruhnya.
2. Menyatakan Tergugat-II, Tergugat-III, Tergugat-IV, Tergugat-V dan
Tergugat-VI telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan
melanggar serta lalai menyerapkan Tata Gereja / PRT GKPI dalam
Persidangan Sinode Am Periode XX GKPI 2015.
3. Menyatakan bahwa Tergugat-I menjabat Pendeta Resort / Jemaat
Khusus di GKPI masih selama 8 (delapan) tahun 3 (tiga ) bulan atau
setidak-tidaknya belum 10 (sepuluh) tahun dan tidak memenuhi syarat
menjadi Sekretaris Jenderal GKPI.
4. Menyatakan Tergugat-II, Tergugat-IV, Tergugat-V dan Tergugat-VI telah
melanggar Pasal 62 ayat (2) huruf f Tata Geraja / PRT GKPI.
5. Menyatakan Pencalonan Tergugat-I menjadi Sekretaris Jenderal GKPI
tidak memenuhi syarat Pasal 62 ayat (2) huruf f Tata Gereja/PRT GKPI.
6. Menyatakan batal Berita Acara Sinode AM Periode XX GKPI 2012 Nomor
2/SAP-XX/GKPI/X/2015 tanggal 4 Oktober 2015 Tentang Hasil
Perhitungan Suara Pemilihan Sekretaris Jenderal Gereja Kristen
Protestan Indonesia (GKPI) dengan segala akibat hukumnya.
7. Menyatakan Keputusan Sinode AM Periode XVIII GKPI 2010 GKPI
Nomor:14/SAP-XX/GKPI/X/2015 tertangal 3 Oktober 2015 cacat hukum
karena Tergugat-II, Tergugat-IV, Tergugat-V dan Tergugat-VI tidak
berwenang menandatangani dan mengatasnamakan Keputusan Sinode
AM Periode XVIII GKPI 2010 GKPI Nomor:14/SAP-XX/GKPI/X/2015
tertangal 3 Oktober;
8. Menyatakan batal Keputusan Sinode AM Periode XVIII GKPI 2010 GKPI
Nomor: 14/SAP-XX/GKPI/X/2015 tertangal 3 Oktober 2015 dengan
segala akibat hukumnya.
9. Menghukum Tergugat-II, Tergugat-III, Tergugat-IV, Tergugat-V dan
Tergugat-VI mengadakan pemilihan ulang Jabatan Sekretaris Jenderal
GKPI Periode 2015-2020.
10. Menghukum Turut Tergugat tunduk kepada putusan yang telah
mempunyai kekuatan hukum yang tetap (inkracht van gewijsde).
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 51 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
11. Menghukum Para Terbanding dan Turut Terbanding membayar biaya
perkara yang timbul dalam kedua tingkat Pengadilan.
Atau: apabila yang Mulia Majelis Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Medan
berpendapat lain, mohon putusan seadil-adilnya (ex aequo et
bono).
Menimbang, bahwa terhadap Memori Banding dari Kuasa Hukum
Penggugat / Pembanding, Penasehat Hukum Tergugat I dan Turut Tergugat
/ Terbanding I dan Turut Tergugat juga mengajukan Kontra Memori Banding
tertangga 26 Agustus 2016 pada pokoknya membantah memori banding
Kuasa Hukum Penggugat / Pembanding dan mendukung pertimbangan dan
Putusan Pengadilan Negeri Pematang Siantar Nomor :
72/PDT.G/2016/PN.PMS tanggal 7 Juni 2016, yang isinya sebagai berikut ;
Bahwa pada dasarnya Terbanding I dahulu Tergugat I dan Turut Terbanding
dahulu Turut Tergugat tidak sependapat dengan Memori Banding dari
Pembanding dahulu Penggugat yang pada intinya dalil Memorinya adalah
bahwa –Judex factie tingkat Pertama Hakim Pengadilan Negeri Pematang
Siantar telah melebihi wewenangnya dan telah terlalu aktif karena
memberikan pertimbangan dari hal yang tidak dipersoalkan oleh para pihak.
- Bahwa Judex factie Pengadilan tingkat Pertama yaitu Hakim Pengadilan
Negeri Siantar tidak dapat dikwalifikasi telah memberikan pertimbangan
melebihi wewenangnya, karena menurut hukum dan Undang – undang
yaitu Pasal 178 HIR ayat (2) menentukan, Hakim berwajib mengadili
segala bagian Petitum Namun dalam Pasal 178 Ayat 3 disebutkan bahwa
Hakim dilarang menjatuhkan keputusan atas perkara yang tidak digugat,
atau meluluskan lebih dari apa yang digugat.
Apabila dikaitkan dengan apa yang menjadi Pertimbangan Judex Factie
tingkat pertama, terlihat bahwa Judex Factie telah mempertimbangkan
hal – hal yang terjadi dalam Persidangan yaitu keberadaan tim Kredensi
dan Tim Nominasi yang menurut saksi dalam Persidangan dan termuat
dalam bukti Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah tangga GKPI yang
menjadi bukti Pembanding dahulu Penggugat bertugas menjaring Bakal
calon peserta yang akan dipilih dalam Persidangan Sinode AM GKPI ke
XX 2015 Dimana dalil Petitum Penggugat tentang terpilihnya Terbanding
I dahulu Tergugat I menjadi Sekretaris Jenderal GKPI pada sidang
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 52 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
Sinode AM GKPI Periode Ke XX sangat erat hubungannya dengan organ
kelengkapan Sinode yaitu Tim Kredensi dan Tim Nominasi yang harus
dilalui seseorang Bakal Calon fungsionaris. Itu sebabnya hal tersebut
menjadi Pertimbangan judex factie tingkat pertama bahwa Tim Kredensi
dan Nominasi di ikutkan menjadi Pihak, karena pada Tim Kredensi dan
Tim Nominasilah Persoalan Persyaratan Pencalonan Pimpinan Sinode
GKPI aquo; Jadi oleh karenanya Pertimbangan Hukum Judex Factie
tentang keberadaan Tim Kredensi dan Tim Nominasi adalah sudah pada
dan melaksanakan aturan hukum pembuatan suatu putusan Perkara
(vide pasal 178 ayat (2) HIR; dan dalam hal ini Judec Factie tidak
melakukan Menjatuhkan Putusan atas perkara yang tidak digugat atau
meluluskan lebih dari apa yang digugat (vide pasal 178 ayat (3) HIR;
- Bahwa soal aktif dan tidak aktifnya Hakim dalam Proses Penyelesaian
Perkara Perdata, hal ini dianut dalam Hukum Acara baik Pidana maupun
Perdata, dimana dalam Hukum Acara Perdata, Hakim bersikap Passif
dan dalam Hukum Acara Pidana Hakim bersikap Aktif. Akan tetapi sikap
passif tersebut dalam Penyelesaian Perkara Perdata hanyalah sebatas
pada Proses Persidangannya (acaranya). Tidak demikian pada substansi
/ atau materi perkaranya, termasuk dalam pembuatan Putusan dalam
Pertimbangannya. Pertimbangan hukum sebagaimana disebut dalam
Pasal 178 HIR harus memutus maksudnya adalah menimbang segala
bagian dari Petitum. Itu sebabnya Judex Factie memberikan
Pertimbangan tentang Tim Nominasi dan Tim Kredensi, karena dalam
Persidangan, terungkap dari Keterangan para saksi proses dari
Pemilihan Sekretaris Jenderal GKPI salah satunya diterangkan
keberadaan dari Tim Kredensi dan Tim Nominasi. Dan judex factie
melihat bahwa terkait dengan dalil gugatan Penggugat yang menggugat
keberadaan Sekretaris Jenderal terpilih ic Terbanding / dahulu Tergugat
I, tidak terlepas dari Peranan Tim Kredensi dan Tim Nominasi yang
bertugas menjaring Calon yang akan dipilih; Apakah Calon telah
memenuhi persyaratan calon atau tidak, termasuk dalil Petitum
Pembanding dahulu Penggugat tentang belum dipenuhinya peryaratan
pengabdian sebagai Pimpinan Resort / Jemaat Khusus 10 (sepuluh
tahun). Hal ini menjadi tugas dan fungsi Tim Kredensi dan Nominasi
dalam Penjaringan Calon. Jadi oleh karena itu Judex Factie dalam
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 53 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
memberi Pertimbangan Hukum, tidaklah terlalu aktif, tapi karena dari Tim
Kredensi dan Nominasilah dapat diketahui apakah persyaratan waktu
Pengabdian Pimpinan Resort/Jemaat Khusus telah dipenuhi oleh
Terbanding I dahulu Tergugat I atau tidak. Akan tetapi kenyataannya
Terbanding I dahulu Tergugat I telah dinyatakan lolos dan selanjutnya
diadakan proses Pemilihan dan akhirnya Terbanding I dahulu Tergugat I
dinyatakan Terpilih menjadi Sekretaris Jenderal, dan diadakan Pelantikan
dalam suasana damai dimana Pembanding/Penggugat sendiri
menghadiri acara Pelantikan tersebut ;
- Bahwa Terbanding I dahulu Tergugat I terpilih menjadi Sekretaris
Jenderal tidak terlepas dari Peranan Tim Kredensi dan Tim Nominasi
pada tahap Penjaringan calon yang ternyata meloloskan Terbanding I
dahulu Tergugat I, itu artinya bahwa Tim Kredensi dan Tim Nominasi
sependapat dengan para Terbanding/para Tergugat dan Turut
Terbanding/Turut Tergugat, yaitu bahwa Terbanding I dahulu Tergugat I
telah memenuhi persyaratan waktu Pengabdian menjadi Pimpinan
Resort/jemaat khusus selama 10 (sepuluh tahun); Demikian juga dengan
keterangan saksi Lesman Simamora dan Saudara Tubiran Simamora,
bahwa pada saat terjadinya Rekonsiliasi di tubuh GKPI yang terlanjur ada
Perpecahan, semua pihak menerima dan mengakui keberadaan Resort
Pangkalan Susu yang dibentuk oleh Pihak MSE Simorangkir dengan
menempatkan Terbanding I dahulu Tergugat I menjadi Pendeta Resort
(selama 2 Tahun 3 bulan) dan lebih dari itu semua pihak mengakui
pekerjaan masing – masing selama perpecahan dan diakui dalam
Perdamaian tersebut. Sehingga oleh karena itu Terbanding dahulu
Tergugat I telah memenuhi Persyaratan waktu 10 Tahun sebagaimana
diatur dalam Anggaran dan Anggaran Rumah Tangga GKPI;
- Bahwa, sekali lagi Majelis Judex factie tidak memposisikan dirinya
sebagai Hakim Pidana dengan mencari siapa yang meloloskan
Terbanding I dahulu Tergugat I menjadi Sekjen, dan juga pertimbangan
tentang Perlunya Tim Kredensi dan Tim Nominasi menjadi Pihak bukan
lah merupakan Onvoldoende gemotiveerd, akan tetapi karena Hakim
wajib memutus semua Petitum gugatan, dimana dalam fakta
Persidangan terungkap adanya kelengkapan Persidangan yang bertugas
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 54 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
menjaring Calon yang akan dipilih dan sangat erat kaitannya dengan
petitum gugatan Pembanding dahulu Penggugat yang mendalilkan
persyaratan Pengabdian menjadi pimpinan Resort/jemaat khusus. Dalam
Pemeriksaan Perkara Perdata Hakim bersikap passif, bukan berarti
Hakim Perdata tidak wajib memeriksa keseluruhan gugatan dan yang
timbul dalam persidangan Perkara, tapi bahkan sebaliknya, ia wajib
memeriksa seluruh petitum gugatan. Sikap Passip Hakim Perdata hanya
dalam Acaranya. Bukan dalam substansi atau Materi perkara. Dan
Pertimbangan Judex factie tingkat Pertama tidaklah Onvoldoende
gemotiveerd karena telah dilengkapi dengan alasan – alasan yang
mendahuluinya sehingga hakim berkeyakinan perlunya Tim Kredensi dan
Tim Nominasi menjadi pihak dalam Perkara. Hal ini telah memenuhi
Ketentuan Pasal 178 HIR ayat (1) yang berbunyi “ Hakim dalam waktu
bermusyawarah, karena jabatannya harus mencukupkan alasan – alasan
hukum, yang mungkin tidak dikemukakan kedua belah pihak”. Lebih
jelasnya Tentang Tim Kredensi dan Tim Nominasi tidak dikemukakan
Pihak Pembanding/Penggugat juga para Terbanding/ para Tergugat
dalam Persidangan, akan tetapi bersadarkan Pasal 178 HIR menjadi
kewajiban Hakim memberikan pertimbangan dan alasan – alasan dalam
hal itu. Dan ternyata dalam Pertimbangannya Judex Factie telah
mengemukakan alasan – alasan dalam pertimbangannya secara cukup;
- Bahwa sekali lagi tentang Persyaratan waktu 10 Tahun yang harus
dipenuhi Terbanding I dahulu Tergugat I adalah termasuk ketika
Terbanding I dahulu Tergugat I menjadi Pendeta Resort GKPI Pangkalan
Susu pada waktu terjadinya dualisme kepemimpinan GKPI, yang pada
waktu terjadinya rekonsiliasi Tahun 1999 ditubuh GKPI, semua pihak
mengakui produk masing – masing dalam Perdamaian. Diantaranya
mengakui Resort GKPI Pangkalan Susu dari sejak Januari 1998 sampai
dengan Tahun 2000 dimana pada waktu itu Pdt Ro Sininta (Terbanding I/
Tergugat I) menjadi Pendeta Resortnya. Dan adapun Pembading dahulu
Penggugat menunjuk Almanak GKPI yang ada, memang tertulisnya
demikian, akan tetapi kenyataannya Pangkalan Susu dijadikan Resort
oleh Pihak MSE Simorangkir dimana pada waktu rekonsiliasi, hal itu
dapat di terima kedua belah pihak dalam Perdamaian. Hal ini yang
mungkin tidak diketahui oleh Pembanding/ dahulu Penggugat, makanya
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 55 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
langsing mengajukan gugatan. Oleh karena itu, Terbanding I dahulu
Tergugat I mengingatkan kembali pada Pembanding dahulu Penggugat
bahwa pada waktu Rekonsiliasi keberadaan Ressort Pangkalan Susu
diterima semua Pihak. Itu sebabnya, Terbanding I dahulu Tergugat I
Pengabdiannya menjadi Pimpinan Resort/ Jemaat Khusus sudah menjadi
10 Tahun dan 6 bulan. Hal ini sudah terbukti baik dari keterangan para
saksi maupun bukti – bukti yang meneragkan hal tersebut dalam
persidangan, yang oleh karena itu, seyogianya tidak lagi harus di
persoalkan oleh Pembanding/ Penggugat.
- Bahwa sekaligus dalam Kontra Memori ini dikemukakan bahwa,
Penggugatlah Penanggungjawab Sinode AM ke XX 2015, yang
seharusnya karena jabatan itu, Penggugatlah yang bertanggung jawab
atas segala sesuatu yang terjadi dalam Sinode AM Ke XX tersebut,
termasuk ketika adanya penafsiran tentang masa bakti seorang Pendeta
di GKPI dan Pencalonan pencalonan. Jadi aquo seharusnya
Penggugatlah yang menjadi Tergugat Utama, ketika pihak lain akan
meminta pertanggungjawabannya tentang pelaksanaan Sinode AM XX
2015. Oleh karena itu sesungguhnya Penggugat mempunyai legal
standing ganda dalam perkara aquo, dimana seharusnya Penggugat juga
harus mengajukan gugatan kepada dirinya selaku penanggung jawab
dari Sinode AM XX. Dan Apabila menurut dalil Pembanding dahulu
Penggugat dalam dalilnya angka 15 menyebutkan bahwa setelah
berakhirnya Sinode AM XX GKPI 2015, Penggugat menemukan bukti –
bukti dan dikonfirmasi bukti – bukti Tergugat I dan Turut Tergugat, bahwa
ternyata Tergugat I tidak memenuhi persyaratan menjadi Sekretaris
Jenderal GKPI 2015 – 2020 sebagaimana diatur secara Imperatif pasal
62 ayat (2) huruf f PRT GKPI, karena Tergugat I belum pernah menjadi
Pimpinan Resort/ Jemaat Khusus sekurang- kurangnya 10 (sepuluh
tahun); Untuk hal ini seharusnya yang menjadi Tergugat/ Terbanding
utama dalah Penggugat, karena Penggugatlah Penanggungjawab dari
Sinode AM XX GKPI 2015. Bukan malah Sekretaris Jenderal terpilih,
karena yang memilih Terbanding I dahulu Tergugat I adalah Peserta
Sinode AM dan mungkin juga Pembanding dahulu Penggugat sendiri
ikut memilih atau setidak – tidaknya menyetujui secara terang – terangan
atau secara diam – diam. Oleh sebab itu penenpatan Pdt. Ro Sininta
Hutabarat, Mth menjadi Tergugat I/Terbanding I aquo sesungguhnya
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 56 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
tidak tepat, dan yang lebih tepat sebenarnya Pembanding dahulu
Penggugat sendirilah yang menjadi Tergugat sekaligus bersama – sama
dengan Tim Kredensi dan Tim Nominasi.
Maka dari seluruh uraian kontra memori ini disimpulkan bahwa Putusan
Pengadilan Negeri Pematang Siantar Nomor 72/ Pdt.G/2015/PN.PMS sudah
tepat dan benar adanya, menurut hukum. Oleh karena itu Terbanding I
dahulu Tergugat I dan Turut Terbanding dahulu Turut Tergugat menolak
Memori Banding dari Pembanding dahulu Penggugat dan Mohon kepada
Ketua Pengadilan Tinggi Medan untuk menolak Memori banding Penggugat
dan sekaligus menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Pematang Siantar
Nomor : 72/ Pdt.G/2015/PN.PMS, Tertanggal 7 Juni 2016.
Membaca Relaas Penyerahan Kontra Memori Banding dari Kuasa
Hukum TERGUGAT II, IV, V, VI / TERBANDING II, IV, V, VI yang telah
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Pematang Siantar pada
tanggal 5 September 2016, yang salinannya telah diberitahukan dan
diserahkan dengan sempurna kepada Penggugat / Pembanding dan kepada
Tergugat I, dan Turut Tergugat / Terbanding I, dan Turut Terbanding dengan
memohon bantuan hukum melalui Pengadilan Negeri Pematang Siantar
dengan surat Nomor : W2.U/7384/HT.A/X/2016 tanggal 17 Oktober 2016
Yang isinya sebagai berikut :
1. Bahwa para Terbanding / para Tergugat menolak seluruh dalil / alasan-
alasan dalam Memori Banding Pembanding / Penggugat, terkecuali hal-
hal yang secara tegas sebagaimana diuraikan di bawah ini ;
2. Bahwa pertimbangan hukum dan amar putusan judex factie, ic. Putusan
Pengadilan Negeri Pematangsiantar Nomor : 72/Pdt.G/2015/PN.Pms
tanggal 7 Juni 2016 aquo telah tepat dan benar sepanjang terhadap
pertimbangan yang menyatakan bahwa :
Gugatan Penggugat kurang pihak, karena kurangnya pihak yang harus
dimasukkan dalan gugatan Penggugat ( Plurium Litis Consortium ) yakni
Team Nominasi dan Team Kredensi, sehingga terhadap gugatan
Penggugat ini haruslah dinyatakan tidak dapat diterima ( Niet
Onvantkelijk Verklarrd ) ;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 57 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
3. Bahwa setelah para Terbanding / para Tergugat mencermati seluruh
substansi dalil/alasan-alasan yang tertuang dalam Memori Banding yang
diajukan oleh Pembanding / Penggugat, maka para Terbanding / para
Tergugat berpendapat bahwasanya alasan-alasan banding tersebut tidak
dapat dibenarkan, apalagi hanya bersifat pengulangan semata atau tidak
memuat hal-hal yang baru, sehingga dengan demikian sepatutnya
Permohonan Banding berikut dengan alasan-alasannya dari
Pembanding/Penggugat harus ditolak untuk seluruhnya ;
4. Bahwa selain itu, gugatan Penggugat/Pembanding juga mengandung
cacat formil atau tidak sempurna secara hukum dan/atau melanggar
tertib beracara (Process Doelmatigheid & Process Orde), yakni dengan
alasan-alasan sebagai-berikut :
PENGADILAN NEGERI PEMATANG SIANTAR TIDAK BERWENANG
DALAM MEMERIKSA & MENGADILI PERKARA INI, KARENA OBJEK
GUGATAN ADALAH TENTANG PERSOALAN INTERNAL GEREJA
KRISTEN PROTESTAN INDONESIA ( GKPI ) :
- Bahwa pokok gugatan Penggugat/Pembanding terhadap para
Tergugat/para Terbanding Turut Tergugat/Turut Terbanding adalah
mempersoalkan tentang “Hasil penyelenggaraan Sinode AM Periode
(SAP) XX GKPI 2015 tanggal 29 September 2015 s/d. 4 Oktober
2015 di GKPI Center – Pematangsiantar “ ;
- Bahwa jika hasil penyelenggaraan Sinode AM Periode (SAP) XX
GKPI 2015 tersebut yang menjadi objek gugatan Penggugat /
Pembanding dalam perkara ini, maka Penggugat / Pembanding telah
keliru mengajukan persoalan ini ke Pengadilan ( Error In Procedure),
sebab apa yang digugat Penggugat / Pembanding incasu adalah
murni merupakan persoalan internal Gereja Kristen Protestan
Indonesia (GKPI) ;
- Bahwa Penggugat / Pembanding adalah Pimpinan Sinode (Bishop)
GKPI Periode 2010-2015, sedangkan Turut Tergugat/Turut
Terbanding dan Tergugat I / Terbanding I adalah Pimpinan Sinode
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 58 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
(Bishop dan Sekretaris Jenderal) GKPI Periode 2015-2020, demikian
pula Tergugat II / Terbanding II, Tergugat III / Terbanding III,
Tergugat IV / Terbanding IV, Tergugat V / Terbanding V, Tergugat VI
/ Terbanding VI adalah Majelis Ketua Persidangan Sinode AM
Periode (SAP) XX GKPI 2015 yang keseluruhannya adalah sama-
sama bertugas / mengabdi di GKPI dan juga perkara incasu adalah
masih dalam konteks penyelenggaraan Sinode AM di GKPI ;
- Bahwa Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) adalah suatu
Lembaga Keagamaan berbentuk Badan Hukum berkedudukan dan
berkantor pusat di Pematangsiantar yang telah mendapat pengakuan
dari Pemerintah Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan
Departemen Agama RI No. 11 Tahun 1973 tanggal 5 September
1973 yang kegiatannya berpedoman kepada Tata Gereja dan
Peraturan Rumah Tangga GKPI (terakhir ditetapkan pada Sinode AM
Kerja XIX GKPI Tahun 2013 di Sukamakmur tanggal 30 Agustus
2013) ;
- Bahwa secara hukum, Lembaga Keagamaan GKPi mempunyai
independentasi untuk mengurus rumah tangga lembaganya secara
mandiri yang dalam hal ini tunduk kepada aturan-aturan dalam
Peraturan Rumah Tangga GKPI, dan ternyata apa yang dipersoalkan
Penggugat/Pembanding dalam perkara ini adalah tentang hasil
penyelenggaraan Sinode AM Periode (SAP) XX GKPI 2015 yang
peraturannya adalah masih dalam ranah Peraturan Rumah Tangga
GKPI (T.II,IV,V,VI Bukti. 29) ;
- Bahwa dalam Peraturan Rumah Tangga GKPI menyebutkan :
Pasal 44 (1). Sinode AM adalah lembaga tertinggi di GKPI yang
merupakan perwujudan nyata dari keselurahan
Jemaat dan Resort GKPi dalam bentuk
persidangan Sinode AM terdiri dari : a. Sinode Am
Periode, b. sinode AM Kerja, c. Sinode Am
Istimewa ;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 59 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
Pasal 45 (1). Sinode Am Periode doselenggarakan 1 (satu) kali
dalam 5 (lima) tahun bersamaan dengan periode
kepengurusan di semua tingkatan GKPI ;
Pasal 45 (2). Tugas dan wewenang Sinode AM Periode: e.
Memilih, menetapkan dan mengukuhkan Pimpinan
sinode ;
Pasal 57 (1). GKPI dipimpin oleh Pimpinan Sinode, yaitu Bishop
dan Sekretaris Jenderal yang bersama-sama
menjadi penangguangjawab tertinggi GKPI ;
Pasal 57 (2). Pimpinan Sinode dipilih oleh Sinode AM ;
Pasal 57 (3). Pimpinan Sinode bertanggungjawab kepada
Sinode AM ;
Pasal 61 (5). Bishop dan Sekretaris Jenderal terpilih dengan
sah jika masing-masing mendapat suara
sekurang-kurangnya ½ n +1 (setengah dari jumlah
ditambah satu) dari Anggota Sinode AM yang
hadir ;
Pasal 61 (6). Tata cara pemilihan Pimpinan Sinode diatur lebih
lanjut dalam peraturan tersendiri yang ditetapkan
oleh Sinode AM ;
Tata Tertib Sinode AM Periode XX GKPI 2015 Pasal 7 tentang
“QUORUM”, menyebutkan:
1. Setiap persidangan yang dilaksanakan pada SAP GKPI XX 2015
dinyatakan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya ½ N + 1 dari
anggota Sinode AM
2. Apabila Quorum tidak tercapai maka sidang diundur selama 1
(satu) jam.
3. Setelah diundur selama 1 (satu) jam, maka setiap persidangan
SAP GKPI XX 2015 dapat dilanjutkan dan dinyatakan sah
mengambil keputusan.
Tata Tertib Sinode AM Periode XX GKPI 2015 Pasal 10 tentang
“Pengambilan Keputusan”, menyebutkan :
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 60 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
1) Keputusan diambil sedapat mungkin dengan jalan musyawarah
untuk mufakat dengan menyatukan pendapat yang berbeda
PRT ( pasal 55 (3) ;
2) Jika keputusan tidak dapat diambil dengan jalan mufakat maka
diadakan pemungutan suara-pemungutan suara tentang hal
dilaksanakan melalui voting terbuka, dan tentang orang
dilaksanakan melalui voting tertutup ;
- Bahwa berdasarkan ketentuan-ketentuan di atas telah cukup
menunjukkan bahwasanya persoalan gugatan Penggugat /
Pembanding incasu adalah merupakan persoalan internal GKPI
dalam proses penyelenggaraan Sinode AM Periode (SAP) yang
kesemuaanya tentu dikembalikan kepada peraturan internal GKPI
yakni berpedoman kepada Tata Gereja dan Peraturan Rumah
Tangga GKPI (T.II,IV,V,VI Bukti. 29) serta Tata Tertib Sinode AM
Periode XX GKPI 2015 yang dalam Tata Tertib Sinode Am Periode
XX GKPI 2015 tersebut di atas pada Pasal 7 dan 10 tentang
“Quorum” dan “Pengambilan Keputusan” telah jelas bagaimana tata
cara penyelesaiannya ;
- Bahwa alasan hukum tersebut di atas adalah analog dan relevan
dengan kaedah hukum yang yang diberikan dalam Putusan
Pengadilan Negeri Pematangsiantar No. 39/Pdt.G/1996/PN.Pms
tanggal 30 Juni 1997 yang dikuatkan oleh Putusan Pengadilan Tinggi
Medan Nomor : 428/PDT/1997/PT.MDN tanggal 24 Nopember 1997
(Inkracht van gewijsde) dalam perkara perdata antara : Ds.M.S.E.
SIMORANGKIR, STh. Dan Ds. P. SIPAHUTAR, MTh. Sebagai
Penggugat I, II/Pembanding I,II, lawan : Ds. R.M.G. MARBUN, STh.
Dan Ds. G.O.P. MANURUNG sebagai Tergugat I, II/Terbanding I,II
(vide : surat bertanda T.II,IV,V,VI Bukti. 30 dan Bukti. 31) yang pada
pokoknya mempersengketakan tentang “hasil penyelenggaraan
Sinode AM Kerja XII GKPI“ yang substansinya adalah identik dengan
apa yang dipermasalahkan dalam gugatan ini (Sinode AM Periode
XX GKPI 2015) ;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 61 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
Pada bagian pertimbangan hukum Putusan Pengadilan Negeri
Pematangsiantar No. 39/Pdt.G/1996/PN.Pms tanggal 30 Juni 1997
(surat bertanda T.II,IV,V,VI Bukti. 30) memberikan kaedah hukum :
Menimbang, bahwa Tergugat I sebagai Bishop mengangkat Tergugat
II sebagai Sekjen adalah untuk mengisi kefakuman saja untuk
melancarkan pelaksanaan tugas sehari-hari, karena Sekjen yang ada
berdasarkan pengangkatan sesuai dengan Sinode AM, dalam
kenyataannya tidak melaksanakan tugasnya, tetapi dalam gugatan ini
menyatakan dirinya sebagai Bishop GKPI yang diangkat oleh Majelis
Pusat dari tindak-lanjut Keputusan Tim Sesepuh, maka keberatan
Penggugat I dan II atas diri Tergugat II sebagai Sekjen yang diangkat
oleh Tergugat I, penyelesaiannya diselesaikan menurut Peraturan
Rumah Tangga GKPI sendiri, bukan merupakan wewenang
Pengadilan”;
- Bahwa Putusan Pengadilan Negeri Pematangsiantar yang memeriksa
dan mengadili sengketa seputar proses suksesi kepemimpinan Sinode
GKPI tersebut di atas tentunya dapat dijadikan law standard/pedoman
dalam membantu menemukan hukum dalam menyelesaikan perkara
ini ;
- Bahwa oleh karena apa yang dipersoalkan Penggugat/Pembanding
dalam gugatannya adalah merupakan persoalan internal GKPI lingkup
proses Sinode AM (Vide : surat bertanda T.II,IV,V,VI Bukti. 1 s/d Bukti.
35 dan keterangan Saksi-saksi para Tergugat/para Terbanding), maka
segala sesuatu penyelesaiannya dikembalikan kepada peraturan Tata
Gereja dan Peraturan Rumah Tangga GKPI (T.II,IV,V,VI Bukti. 29) serta Tata Tertib Sinode AM Periode XX GKPI 2015, dengan demikian
Pengadilan/Judex Facti seharusnya menyatakan dirinya tidak
berwenang dalam memeriksa dan mengadili perkara ini, dengan
demikian gugatan Penggugat/Pembanding seharusnya dinyatakan
Tidak Dapat Diterima (Niet Ontvankelijke Verklaring) ;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 62 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
PENGGUGAT / PEMBANDING TIDAK MEMPUNYAI KAPASITAS /
KEDUDUKAN (LEGITIMA STANDI INJUDICIO) DALAM MEMAJUKAN
GUGATAN PERKARA INI :
- Bahwa Penggugat/Pembanding dalam memajukan gugatannya
mendalilkan sebagai “Bishop GKPI Periode 2010-2015” ;
- Bahwa jika demikian halnya maka Penggugat/Pembanding tidak
mempunyai kapasitas/kedudukan (Legitima Standi Injudicio) dalam
memajukan gugatan ini karena setelah selesai diadakannya Sinode
Am Periode XX GKPI 2015 Penggugat / Pembanding bukan lagi
menjabat sebagai Bishop, akan tetapi yang menjabat Bishop dan
Sekretaris Jenderal GKPI periode 2015-2020 adalah Turut
Tergugat/Turut Terbanding dan Tergugat I / Terbanding I sedangkan
jabatan mantan Bishop tersebut bagaimanapun juga tidak
dipergunakan untuk menggugat di forum Pengadilan maupun di luar
Pengadilan ;
GUGATAN PENGGUGAT/PEMBANDING OBSCUUR LIBEL :
- Bahwa para Tergugat/para Terbanding dan Turut Tergugat / Turut
Terbanding digugat secara pribadi, akan tetapi atas tindakan-
tindakannya dalam proses penyelenggaraan acara Sinode AM Periode
XX GKPI 2015, sehingga hal ini membuat gugatan Penggugat /
Pembanding membingungkan (Comfuse), kacau, gelap, kabur dan
tidak jelas (Obscuur Libellli), terhadap gugatan yang demikian
seharusnya sejak semula dinyatakan Tidak Dapat Diterima (Niet
Ontvankelijke Verklaring) ;
5. Bahwa jika ditinjau dari substansi pokok perkara, bahwa gugatan
Penggugat/Pembanding juga sangat tidak beralasan, oleh karenanya
gugatan harus ditolak ;
6. Bahwa berdasarkan surat Keputusan Sinode AM Periode XX GKPI 2015
Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) Nomor : 2/SAP-
XX/GKPI/IX/2015 Tentang Penetapan Majelis Ketua Persidangan Sinode
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 63 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
AM Periode XX GKPI 2015 yang diterbitkan oleh Pimpinan Sinode AM
Periode XX GKPI 2015 tertanggal 30 September 2015 (T.II,IV,V,VI BUKTI. 2), Tergugat-II, Tergugat-IV, Tergugat-V, Tergugat-VI / para
Terbanding telah dipilih dan ditetapkan sebagai Majelis Ketua
Persidangan Sinode AM Periode XX GKPI 2015 ;
7. Bahwa para Tergugat / para Terbanding sebagai Majelis Ketua
Persidangan Sinode AM Periode XX GKPI 2015 telah menjalankan tugas
dan kewajibannya sesuai Peraturan Rumah Tangga GKPI serta Tata
Tertib Sinode AM Periode XX GKPI 2015, dan salah satu keputusan yang
dihasilkan dalam proses penyelenggaraan Sinode AM Periode (SAP) XX
GKPI 2015 tanggal 29 September 2015 s/d. 4 Oktober 2015 di GKPI
Center – Pematangsiantar adalah menetapkan dan mensahkan
komposisi Pimpinan Sinode GKPI periode tahun 2015-2020 yakni,
BISHOP : Pdt. OLOAN PASARIBU, M.Th. (ic. Turut Tergugat/Turut
Terbanding) dan Sekretaris Jenderal : Pdt. RO SININTA HUTABARAT,
M.Th. (ic. Turut Tergugat I/Turut Terbanding I) sebagaimana ternyata
dalam surat Keputusan Sinode AM Periode XX GKPI 2015 Gereja Kristen
Protestan Indonesia (GKPI) Nomor : 14/SAP-XX/GKPI/X/2015 Tentang
Pengangkatan Bishop Dan Sekretaris Jenderal GKPI Periode 2015-2020
yang diterbitkan oleh Majelis Ketua Persidangan Sinode Am Periode XX
GKPI 2015 tertanggal 4 Oktober 2015 (T.II,IV,V,VI Bukti. 14) ;
8. Bahwa berdasarkan surat (T.II,IV,V,VI Bukti. 1 dan Bukti. 35 serta
keterangan para Saksi yang diajukan para Tergugat/para Terbanding
sudah cukup membuktikan bahwasanya secara keseluruhan,
penyelenggaraan Sinode AM Periode (SAP) XX GKPI 2015 telah
berlangsung demokratis & sukses, demikian pula dalam proses pemilihan
dan penetapan Bishop dan Sekretaris Jenderal GKPI periode tahun
2015-2020 tersebut telah dilakukan sesuai mekanisme yang diatur dalam
Peraturan Rumah Tangga GKPI (T.II,IV,V,VI Bukti. 29) serta Tata Tertib
Sinode AM Periode XX GKPI 2015 sebagaimana ternyata dalam Berita
Acara hasil Rapat Kalangan Pendeta dalam Sinode AM Periode XX GKPI
2015 tanggal 3 Oktober 2015 ;telah selesai tuntas dilaksanakan ;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 64 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
9. Bahwa segala apa yang dipersoalkan oleh Penggugat/Pembanding
dalam gugatannya adalah masih di sekitar penyelenggaraan Sinode AM
Periode XX GKPI 2015 yang tentunya sudah lampau waktu untuk
dipersoalkan oleh Penggugat/Pembanding, karena Sinode AM Periode
XX GKPI 2015 telah selesai tuntas dilaksanakan ;
10. Bahwa sesungguhnya lembaga yang tertinggi di GKPI adalah Sinode AM
sesuai bunyi pasal 44 (1) Peraturan Rumah Tangga GKPI, kemudian
Pasal 61 (5) Peraturan Rumah Tangga GKPI menyebutkan : “Bishop dan
Sekretaris Jenderal terpilih dengan sah jika masing-masing mendapat
suara sekurang-kurangnya ½ n + 1 (setengah dari jumlah ditambah satu)
dari Anggota Sinode AM yang hadir”, dan Pasal 61 (6) menyebutkan :
“Tata cara pemilihan Pimpinan Sinode diatur lebih lanjut dalam peraturan
tersendiri yang ditetapkan oleh Sinode AM”. Tata Tertib Sinode AM
Periode XX GKPI 2015 Pasal 7 tentang “QUORUM”, menyebutkan : “1.
Setiap persidangan yang dilaksanakan pada SAP GKPI XX 2015
dinyatakan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya ½ N + 1 dari
anggota Sinode AM”, jadi dengan demikian segala keputusan dianggap
sah apabila dilaksanakan sesuai aturan tersebut, dan bukan sah tidaknya
digantungkan kepada Penggugat/Pembanding ;
11. Bahwa penetapan Tergugat I/para Terbanding I (Pdt. RO SININTA
HUTABARAT, M.Th.) sebagai Sekretaris Jenderal GKPI masa bakti
2015-2020 adalah telah memenuhi syarat-syarat ketentuan Pasal 62 ayat
(1) Peraturan Rumah Tangga GKPI (Vide : surat bukti bertanda
T.II,IV,V,VI Bukti. 34, 35 dan T.I & TT Bukti 1 s/d Bukti 12), sehingga
dengan demikian penetapan Tergugat I / Terbanding I (Pdt. RO SININTA
HUTABARAT, M.Th.) sebagai Sekretaris Jenderal GKPI masa bakti
2015-2020 adalah telah sah sesuai hukum ;
12. Bahwa setelah selesainya penyelenggaraan Sinode AM Periode XX
GKPI 2015, maka selanjutnya antara Pimpinan Sinode (Bishop dan
Sekretaris Jenderal) GKPI masa bakti 2015-2020 dengan Pimpinan
Sinode (Bishop dan Sekretaris Jenderal) GKPI masa bakti 2015-2020
telah melaksanakan serah-terima jabatan dan administrasi,
inveristarisasi, keuangan sebagaimana ternyata dalam surat-menyurat
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 65 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
yang ditandatangani oleh Penggugat / Pembanding dan Turut Tergugat /
Turut Terbanding (Vide : surat bertanda T.I & TT Bukti 11 s/d Bukti 17),
sehingga dengan demikian penyelenggaraan Sinode AM Periode XX
GKPI 2015 secara keseluruhan telah selesai sesuai dengan Peraturan
Rumah Tangga GKPI serta Tata Tertib Sinode AM Periode XX GKPI
2015 ;
13. Bahwa saat ini Pimpinan Sinode (Bishop dan Sekretaris Jenderal)
maupun segenap kepengurusan GKPI masa bakti 2015-2020 sedang
berjalan dalam melaksanakan tugas-tugasnya secara baik sebagaimana
yang diembankan, hal ini cukup membuktikan bahwasanya Pimpinan
Sinode (Bishop dan Sekretaris Jenderal) maupun segenap kepengurusan
GKPI masa bakti 2015-2020 telah mendapat pengakuan dari Jemaat
GKPI di seluruh Indonesia, bahkan hasil penyelenggaraan Sinode AM
Periode XX GKPI 2015 telah mendapat pengakuan dari Gubernur
Sumatera Utara sebagaimana ternyata dalam surat bertanda T.I & TT.
Bukti 18 dan Bukti 19 ;
14. Bahwa oleh karena proses dan tahapan penyelenggaraan Sinode AM
Periode XX GKPI 2015 secara keseluruhan telah dilaksanakan sesuai
dengan Peraturan Rumah Tangga GKPI serta Tata Tertib Sinode AM
Periode XX GKPI 2015 sebagaimana ternyata dalam
rangkaian/kesimpulan fakta (Van Feitelijken Aard) dari keseluruhan surat-
surat bukti maupun keterangan para Saksi yang diajukan oleh Tergugat-I
s/d Tergugat-VI/para Terbanding dan Turut Tergugat/Turut Terbanding,
maka dengan demikian segala tindakan dan keputusan yang ditetapkan
dalam Sinode AM Periode XX GKPI 2015 tersebut adalah sah sesuai
hukum, oleh karenanya maka Permohonan Banding
Penggugat/Pembanding harus ditolak ;
Berdasarkan uraian-uraian di atas, para Terbanding / para Tergugat
memohon kepada Majelis hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan yang
memeriksa dan mengadili perkara ini pada tingkat banding, agar berkenan
memberikan putusan hukum pada pokoknya :
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 66 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
Menolak Permohonan Banding dari Pembanding /Penggugat (Pdt.
PATUT SIPAHUTAR, M.Th.) ;
Menimbang, bahwa terhadap Memori Banding dari Kuasa Hukum
Penggugat / Pembanding, Penasehat Hukum Tergugat II, IV, V, VI /
Terbanding II, IV, V, VI juga mengajukan Kontra Memori Banding tertanggal
5 September 2016, pada pokoknya membantah memori banding Kuasa
Hukum Penggugat / Pembanding dan mendukung pertimbangan dan
Putusan Pengadilan Negeri Pematang Siantar Nomor : 72/Pdt.G/2015/PN-
PMS Tanggal 7 Juni 2016 yang isimya sebagai berikut ; -------------------------
1. Bahwa para Terbanding / para Tergugat menolak seluruh dalil / alasan-
alasan dalam Memori Banding Pembanding / Penggugat, terkecuali hal-
hal yang secara tegas sebagaimana diuraikan di bawah ini ;
2. Bahwa pertimbangan hukum dan amar putusan judex factie, ic. Putusan
Pengadilan Negeri Pematangsiantar Nomor : 72/Pdt.G/2015/PN.Pms
tanggal 7 Juni 2016 aquo telah tepat dan benar sepanjang terhadap
pertimbangan yang menyatakan bahwa :
Gugatan Penggugat kurang pihak, karena kurangnya pihak yang harus
dimasukkan dalan gugatan Penggugat ( Plurium Litis Consortium ) yakni
Team Nominasi dan Team Kredensi, sehingga terhadap gugatan
Penggugat ini haruslah dinyatakan tidak dapat diterima ( Niet
Onvantkelijk Verklarrd ) ;
3. Bahwa setelah para Terbanding / para Tergugat mencermati seluruh
substansi dalil/alasan-alasan yang tertuang dalam Memori Banding yang
diajukan oleh Pembanding / Penggugat, maka para Terbanding / para
Tergugat berpendapat bahwasanya alasan-alasan banding tersebut tidak
dapat dibenarkan, apalagi hanya bersifat pengulangan semata atau tidak
memuat hal-hal yang baru, sehingga dengan demikian sepatutnya
Permohonan Banding berikut dengan alasan-alasannya dari
Pembanding/Penggugat harus ditolak untuk seluruhnya ;
4. Bahwa selain itu, gugatan Penggugat/Pembanding juga mengandung
cacat formil atau tidak sempurna secara hukum dan/atau melanggar
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 67 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
tertib beracara (Process Doelmatigheid & Process Orde), yakni dengan
alasan-alasan sebagai-berikut :
PENGADILAN NEGERI PEMATANG SIANTAR TIDAK BERWENANG
DALAM MEMERIKSA & MENGADILI PERKARA INI, KARENA OBJEK
GUGATAN ADALAH TENTANG PERSOALAN INTERNAL GEREJA
KRISTEN PROTESTAN INDONESIA ( GKPI ) :
- Bahwa pokok gugatan Penggugat/Pembanding terhadap para
Tergugat/para Terbanding Turut Tergugat/Turut Terbanding adalah
mempersoalkan tentang “Hasil penyelenggaraan Sinode AM Periode
(SAP) XX GKPI 2015 tanggal 29 September 2015 s/d. 4 Oktober
2015 di GKPI Center – Pematangsiantar “ ;
- Bahwa jika hasil penyelenggaraan Sinode AM Periode (SAP) XX
GKPI 2015 tersebut yang menjadi objek gugatan Penggugat /
Pembanding dalam perkara ini, maka Penggugat / Pembanding telah
keliru mengajukan persoalan ini ke Pengadilan ( Error In Procedure),
sebab apa yang digugat Penggugat / Pembanding incasu adalah
murni merupakan persoalan internal Gereja Kristen Protestan
Indonesia (GKPI) ;
- Bahwa Penggugat / Pembanding adalah Pimpinan Sinode (Bishop)
GKPI Periode 2010-2015, sedangkan Turut Tergugat/Turut
Terbanding dan Tergugat I / Terbanding I adalah Pimpinan Sinode
(Bishop dan Sekretaris Jenderal) GKPI Periode 2015-2020, demikian
pula Tergugat II / Terbanding II, Tergugat III / Terbanding III,
Tergugat IV / Terbanding IV, Tergugat V / Terbanding V, Tergugat VI
/ Terbanding VI adalah Majelis Ketua Persidangan Sinode AM
Periode (SAP) XX GKPI 2015 yang keseluruhannya adalah sama-
sama bertugas / mengabdi di GKPI dan juga perkara incasu adalah
masih dalam konteks penyelenggaraan Sinode AM di GKPI ;
- Bahwa Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) adalah suatu
Lembaga Keagamaan berbentuk Badan Hukum berkedudukan dan
berkantor pusat di Pematangsiantar yang telah mendapat pengakuan
dari Pemerintah Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 68 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
Departemen Agama RI No. 11 Tahun 1973 tanggal 5 September
1973 yang kegiatannya berpedoman kepada Tata Gereja dan
Peraturan Rumah Tangga GKPI (terakhir ditetapkan pada Sinode AM
Kerja XIX GKPI Tahun 2013 di Sukamakmur tanggal 30 Agustus
2013) ;
- Bahwa secara hukum, Lembaga Keagamaan GKPi mempunyai
independentasi untuk mengurus rumah tangga lembaganya secara
mandiri yang dalam hal ini tunduk kepada aturan-aturan dalam
Peraturan Rumah Tangga GKPI, dan ternyata apa yang dipersoalkan
Penggugat/Pembanding dalam perkara ini adalah tentang hasil
penyelenggaraan Sinode AM Periode (SAP) XX GKPI 2015 yang
peraturannya adalah masih dalam ranah Peraturan Rumah Tangga
GKPI (T.II,IV,V,VI Bukti. 29) ;
- Bahwa dalam Peraturan Rumah Tangga GKPI menyebutkan :
Pasal 44 (1). Sinode AM adalah lembaga tertinggi di GKPI yang
merupakan perwujudan nyata dari keselurahan
Jemaat dan Resort GKPi dalam bentuk
persidangan Sinode AM terdiri dari : a. Sinode Am
Periode, b. sinode AM Kerja, c. Sinode Am
Istimewa ;
Pasal 45 (1). Sinode Am Periode doselenggarakan 1 (satu) kali
dalam 5 (lima) tahun bersamaan dengan periode
kepengurusan di semua tingkatan GKPI ;
Pasal 45 (2). Tugas dan wewenang Sinode AM Periode: e.
Memilih, menetapkan dan mengukuhkan Pimpinan
sinode ;
Pasal 57 (1). GKPI dipimpin oleh Pimpinan Sinode, yaitu Bishop
dan Sekretaris Jenderal yang bersama-sama
menjadi penangguangjawab tertinggi GKPI ;
Pasal 57 (2). Pimpinan Sinode dipilih oleh Sinode AM ;
Pasal 57 (3). Pimpinan Sinode bertanggungjawab kepada
Sinode AM ;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 69 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
Pasal 61 (5). Bishop dan Sekretaris Jenderal terpilih dengan
sah jika masing-masing mendapat suara
sekurang-kurangnya ½ n +1 (setengah dari jumlah
ditambah satu) dari Anggota Sinode AM yang
hadir ;
Pasal 61 (6). Tata cara pemilihan Pimpinan Sinode diatur lebih
lanjut dalam peraturan tersendiri yang ditetapkan
oleh Sinode AM ;
Tata Tertib Sinode AM Periode XX GKPI 2015 Pasal 7 tentang
“QUORUM”, menyebutkan:
1. Setiap persidangan yang dilaksanakan pada SAP GKPI XX 2015
dinyatakan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya ½ N + 1 dari
anggota Sinode AM
2. Apabila Quorum tidak tercapai maka sidang diundur selama 1
(satu) jam.
3. Setelah diundur selama 1 (satu) jam, maka setiap persidangan
SAP GKPI XX 2015 dapat dilanjutkan dan dinyatakan sah
mengambil keputusan.
Tata Tertib Sinode AM Periode XX GKPI 2015 Pasal 10 tentang
“Pengambilan Keputusan”, menyebutkan :
1) Keputusan diambil sedapat mungkin dengan jalan musyawarah
untuk mufakat dengan menyatukan pendapat yang berbeda PRT (
pasal 55 (3) ;
2) Jika keputusan tidak dapat diambil dengan jalan mufakat maka
diadakan pemungutan suara-pemungutan suara tentang hal
dilaksanakan melalui voting terbuka, dan tentang orang
dilaksanakan melalui voting tertutup ;
- Bahwa berdasarkan ketentuan-ketentuan di atas telah cukup
menunjukkan bahwasanya persoalan gugatan Penggugat /
Pembanding incasu adalah merupakan persoalan internal GKPI
dalam proses penyelenggaraan Sinode AM Periode (SAP) yang
kesemuaanya tentu dikembalikan kepada peraturan internal GKPI
yakni berpedoman kepada Tata Gereja dan Peraturan Rumah
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 70 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
Tangga GKPI (T.II,IV,V,VI Bukti. 29) serta Tata Tertib Sinode AM
Periode XX GKPI 2015 yang dalam Tata Tertib Sinode Am Periode
XX GKPI 2015 tersebut di atas pada Pasal 7 dan 10 tentang
“Quorum” dan “Pengambilan Keputusan” telah jelas bagaimana tata
cara penyelesaiannya ;
- Bahwa alasan hukum tersebut di atas adalah analog dan relevan
dengan kaedah hukum yang yang diberikan dalam Putusan
Pengadilan Negeri Pematangsiantar No. 39/Pdt.G/1996/PN.Pms
tanggal 30 Juni 1997 yang dikuatkan oleh Putusan Pengadilan Tinggi
Medan Nomor : 428/PDT/1997/PT.MDN tanggal 24 Nopember 1997
(Inkracht van gewijsde) dalam perkara perdata antara : Ds.M.S.E.
SIMORANGKIR, STh. Dan Ds. P. SIPAHUTAR, MTh. Sebagai
Penggugat I, II/Pembanding I,II, lawan : Ds. R.M.G. MARBUN, STh.
Dan Ds. G.O.P. MANURUNG sebagai Tergugat I, II/Terbanding I,II
(vide : surat bertanda T.II,IV,V,VI Bukti. 30 dan Bukti. 31) yang pada
pokoknya mempersengketakan tentang “hasil penyelenggaraan
Sinode AM Kerja XII GKPI“ yang substansinya adalah identik dengan
apa yang dipermasalahkan dalam gugatan ini (Sinode AM Periode
XX GKPI 2015) ;
Pada bagian pertimbangan hukum Putusan Pengadilan Negeri
Pematangsiantar No. 39/Pdt.G/1996/PN.Pms tanggal 30 Juni 1997
(surat bertanda T.II,IV,V,VI Bukti. 30) memberikan kaedah hukum :
Menimbang, bahwa Tergugat I sebagai Bishop mengangkat Tergugat
II sebagai Sekjen adalah untuk mengisi kefakuman saja untuk
melancarkan pelaksanaan tugas sehari-hari, karena Sekjen yang ada
berdasarkan pengangkatan sesuai dengan Sinode AM, dalam
kenyataannya tidak melaksanakan tugasnya, tetapi dalam gugatan ini
menyatakan dirinya sebagai Bishop GKPI yang diangkat oleh Majelis
Pusat dari tindak-lanjut Keputusan Tim Sesepuh, maka keberatan
Penggugat I dan II atas diri Tergugat II sebagai Sekjen yang diangkat
oleh Tergugat I, penyelesaiannya diselesaikan menurut Peraturan
Rumah Tangga GKPI sendiri, bukan merupakan wewenang
Pengadilan”;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 71 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
- Bahwa Putusan Pengadilan Negeri Pematangsiantar yang memeriksa
dan mengadili sengketa seputar proses suksesi kepemimpinan Sinode
GKPI tersebut di atas tentunya dapat dijadikan law standard/pedoman
dalam membantu menemukan hukum dalam menyelesaikan perkara
ini ;
- Bahwa oleh karena apa yang dipersoalkan Penggugat/Pembanding
dalam gugatannya adalah merupakan persoalan internal GKPI lingkup
proses Sinode AM (Vide : surat bertanda T.II,IV,V,VI Bukti. 1 s/d Bukti.
35 dan keterangan Saksi-saksi para Tergugat/para Terbanding), maka
segala sesuatu penyelesaiannya dikembalikan kepada peraturan Tata
Gereja dan Peraturan Rumah Tangga GKPI (T.II,IV,V,VI Bukti. 29) serta Tata Tertib Sinode AM Periode XX GKPI 2015, dengan demikian
Pengadilan/Judex Facti seharusnya menyatakan dirinya tidak
berwenang dalam memeriksa dan mengadili perkara ini, dengan
demikian gugatan Penggugat/Pembanding seharusnya dinyatakan
Tidak Dapat Diterima (Niet Ontvankelijke Verklaring) ;
PENGGUGAT / PEMBANDING TIDAK MEMPUNYAI KAPASITAS /
KEDUDUKAN (LEGITIMA STANDI INJUDICIO) DALAM MEMAJUKAN
GUGATAN PERKARA INI :
- Bahwa Penggugat/Pembanding dalam memajukan gugatannya
mendalilkan sebagai “Bishop GKPI Periode 2010-2015” ;
- Bahwa jika demikian halnya maka Penggugat/Pembanding tidak
mempunyai kapasitas/kedudukan (Legitima Standi Injudicio) dalam
memajukan gugatan ini karena setelah selesai diadakannya Sinode
Am Periode XX GKPI 2015 Penggugat / Pembanding bukan lagi
menjabat sebagai Bishop, akan tetapi yang menjabat Bishop dan
Sekretaris Jenderal GKPI periode 2015-2020 adalah Turut
Tergugat/Turut Terbanding dan Tergugat I / Terbanding I sedangkan
jabatan mantan Bishop tersebut bagaimanapun juga tidak
dipergunakan untuk menggugat di forum Pengadilan maupun di luar
Pengadilan ;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 72 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
GUGATAN PENGGUGAT/PEMBANDING OBSCUUR LIBEL :
- Bahwa para Tergugat/para Terbanding dan Turut Tergugat / Turut
Terbanding digugat secara pribadi, akan tetapi atas tindakan-
tindakannya dalam proses penyelenggaraan acara Sinode AM Periode
XX GKPI 2015, sehingga hal ini membuat gugatan Penggugat /
Pembanding membingungkan (Comfuse), kacau, gelap, kabur dan
tidak jelas (Obscuur Libellli), terhadap gugatan yang demikian
seharusnya sejak semula dinyatakan Tidak Dapat Diterima (Niet
Ontvankelijke Verklaring) ;
5. Bahwa jika ditinjau dari substansi pokok perkara, bahwa gugatan
Penggugat/Pembanding juga sangat tidak beralasan, oleh karenanya
gugatan harus ditolak ;
6. Bahwa berdasarkan surat Keputusan Sinode AM Periode XX GKPI 2015
Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) Nomor : 2/SAP-
XX/GKPI/IX/2015 Tentang Penetapan Majelis Ketua Persidangan Sinode
AM Periode XX GKPI 2015 yang diterbitkan oleh Pimpinan Sinode AM
Periode XX GKPI 2015 tertanggal 30 September 2015 (T.II,IV,V,VI BUKTI. 2), Tergugat-II, Tergugat-IV, Tergugat-V, Tergugat-VI / para
Terbanding telah dipilih dan ditetapkan sebagai Majelis Ketua
Persidangan Sinode AM Periode XX GKPI 2015 ;
7. Bahwa para Tergugat / para Terbanding sebagai Majelis Ketua
Persidangan Sinode AM Periode XX GKPI 2015 telah menjalankan tugas
dan kewajibannya sesuai Peraturan Rumah Tangga GKPI serta Tata
Tertib Sinode AM Periode XX GKPI 2015, dan salah satu keputusan yang
dihasilkan dalam proses penyelenggaraan Sinode AM Periode (SAP) XX
GKPI 2015 tanggal 29 September 2015 s/d. 4 Oktober 2015 di GKPI
Center – Pematangsiantar adalah menetapkan dan mensahkan
komposisi Pimpinan Sinode GKPI periode tahun 2015-2020 yakni,
BISHOP : Pdt. OLOAN PASARIBU, M.Th. (ic. Turut Tergugat/Turut
Terbanding) dan Sekretaris Jenderal : Pdt. RO SININTA HUTABARAT,
M.Th. (ic. Turut Tergugat I/Turut Terbanding I) sebagaimana ternyata
dalam surat Keputusan Sinode AM Periode XX GKPI 2015 Gereja Kristen
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 73 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
Protestan Indonesia (GKPI) Nomor : 14/SAP-XX/GKPI/X/2015 Tentang
Pengangkatan Bishop Dan Sekretaris Jenderal GKPI Periode 2015-2020
yang diterbitkan oleh Majelis Ketua Persidangan Sinode Am Periode XX
GKPI 2015 tertanggal 4 Oktober 2015 (T.II,IV,V,VI Bukti. 14) ;
8. Bahwa berdasarkan surat (T.II,IV,V,VI Bukti. 1 dan Bukti. 35 serta
keterangan para Saksi yang diajukan para Tergugat/para Terbanding
sudah cukup membuktikan bahwasanya secara keseluruhan,
penyelenggaraan Sinode AM Periode (SAP) XX GKPI 2015 telah
berlangsung demokratis & sukses, demikian pula dalam proses pemilihan
dan penetapan Bishop dan Sekretaris Jenderal GKPI periode tahun
2015-2020 tersebut telah dilakukan sesuai mekanisme yang diatur dalam
Peraturan Rumah Tangga GKPI (T.II,IV,V,VI Bukti. 29) serta Tata Tertib
Sinode AM Periode XX GKPI 2015 sebagaimana ternyata dalam Berita
Acara hasil Rapat Kalangan Pendeta dalam Sinode AM Periode XX GKPI
2015 tanggal 3 Oktober 2015 ;telah selesai tuntas dilaksanakan ;
9. Bahwa segala apa yang dipersoalkan oleh Penggugat/Pembanding
dalam gugatannya adalah masih di sekitar penyelenggaraan Sinode AM
Periode XX GKPI 2015 yang tentunya sudah lampau waktu untuk
dipersoalkan oleh Penggugat/Pembanding, karena Sinode AM Periode
XX GKPI 2015 telah selesai tuntas dilaksanakan ;
10. Bahwa sesungguhnya lembaga yang tertinggi di GKPI adalah Sinode AM
sesuai bunyi pasal 44 (1) Peraturan Rumah Tangga GKPI, kemudian
Pasal 61 (5) Peraturan Rumah Tangga GKPI menyebutkan : “Bishop dan
Sekretaris Jenderal terpilih dengan sah jika masing-masing mendapat
suara sekurang-kurangnya ½ n + 1 (setengah dari jumlah ditambah satu)
dari Anggota Sinode AM yang hadir”, dan Pasal 61 (6) menyebutkan :
“Tata cara pemilihan Pimpinan Sinode diatur lebih lanjut dalam peraturan
tersendiri yang ditetapkan oleh Sinode AM”. Tata Tertib Sinode AM
Periode XX GKPI 2015 Pasal 7 tentang “QUORUM”, menyebutkan : “1.
Setiap persidangan yang dilaksanakan pada SAP GKPI XX 2015
dinyatakan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya ½ N + 1 dari
anggota Sinode AM”, jadi dengan demikian segala keputusan dianggap
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 74 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
sah apabila dilaksanakan sesuai aturan tersebut, dan bukan sah tidaknya
digantungkan kepada Penggugat/Pembanding ;
11. Bahwa penetapan Tergugat I/para Terbanding I (Pdt. RO SININTA
HUTABARAT, M.Th.) sebagai Sekretaris Jenderal GKPI masa bakti
2015-2020 adalah telah memenuhi syarat-syarat ketentuan Pasal 62 ayat
(1) Peraturan Rumah Tangga GKPI (Vide : surat bukti bertanda
T.II,IV,V,VI Bukti. 34, 35 dan T.I & TT Bukti 1 s/d Bukti 12), sehingga
dengan demikian penetapan Tergugat I / Terbanding I (Pdt. RO SININTA
HUTABARAT, M.Th.) sebagai Sekretaris Jenderal GKPI masa bakti
2015-2020 adalah telah sah sesuai hukum ;
12. Bahwa setelah selesainya penyelenggaraan Sinode AM Periode XX
GKPI 2015, maka selanjutnya antara Pimpinan Sinode (Bishop dan
Sekretaris Jenderal) GKPI masa bakti 2015-2020 dengan Pimpinan
Sinode (Bishop dan Sekretaris Jenderal) GKPI masa bakti 2015-2020
telah melaksanakan serah-terima jabatan dan administrasi,
inveristarisasi, keuangan sebagaimana ternyata dalam surat-menyurat
yang ditandatangani oleh Penggugat / Pembanding dan Turut Tergugat /
Turut Terbanding (Vide : surat bertanda T.I & TT Bukti 11 s/d Bukti 17),
sehingga dengan demikian penyelenggaraan Sinode AM Periode XX
GKPI 2015 secara keseluruhan telah selesai sesuai dengan Peraturan
Rumah Tangga GKPI serta Tata Tertib Sinode AM Periode XX GKPI
2015 ;
13. Bahwa saat ini Pimpinan Sinode (Bishop dan Sekretaris Jenderal)
maupun segenap kepengurusan GKPI masa bakti 2015-2020 sedang
berjalan dalam melaksanakan tugas-tugasnya secara baik sebagaimana
yang diembankan, hal ini cukup membuktikan bahwasanya Pimpinan
Sinode (Bishop dan Sekretaris Jenderal) maupun segenap kepengurusan
GKPI masa bakti 2015-2020 telah mendapat pengakuan dari Jemaat
GKPI di seluruh Indonesia, bahkan hasil penyelenggaraan Sinode AM
Periode XX GKPI 2015 telah mendapat pengakuan dari Gubernur
Sumatera Utara sebagaimana ternyata dalam surat bertanda T.I & TT.
Bukti 18 dan Bukti 19 ;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 75 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
14. Bahwa oleh karena proses dan tahapan penyelenggaraan Sinode AM
Periode XX GKPI 2015 secara keseluruhan telah dilaksanakan sesuai
dengan Peraturan Rumah Tangga GKPI serta Tata Tertib Sinode AM
Periode XX GKPI 2015 sebagaimana ternyata dalam
rangkaian/kesimpulan fakta (Van Feitelijken Aard) dari keseluruhan surat-
surat bukti maupun keterangan para Saksi yang diajukan oleh Tergugat-I
s/d Tergugat-VI/para Terbanding dan Turut Tergugat/Turut Terbanding,
maka dengan demikian segala tindakan dan keputusan yang ditetapkan
dalam Sinode AM Periode XX GKPI 2015 tersebut adalah sah sesuai
hukum, oleh karenanya maka Permohonan Banding
Penggugat/Pembanding harus ditolak ;
Berdasarkan uraian-uraian di atas, para Terbanding / para Tergugat
memohon kepada Majelis hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan yang
memeriksa dan mengadili perkara ini pada tingkat banding, agar berkenan
memberikan putusan hukum pada pokoknya :
Menolak Permohonan Banding dari Pembanding / Penggugat
(Pdt.PATUT SIPAHUTAR, M.Th.).
Menimbang, bahwa Majelis hakim Pengadilan Tinggi Medan setelah
memperhatikan dengan seksama, Memori Banding yang diajukan Kuasa
Hukum Penggugat / Pembanding, ternyata tidak ada memuat hal-hal baru
yang dapat membatalkan putusan Pengadilan Tingkat Pertama, melainkan
hanya merupakan pengulangan atas hal-hal yang telah dipertimbangkan
dalam jawab menjawab atau kesimpulannya oleh Majelis Hakim Tingkat
Pertama dengan baik dan benar, oleh karena itu Memori Banding dari Kuasa
Hukum Penggugat / Pembanding tersebut harus dikesampingkan ;
Menimbang, bahwa Majelis hakim Pengadilan Tinggi Medan setelah
membaca, meneliti dan mempelajari dengan seksama berkas perkara dan
surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini, turunan resmi Putusan
Pengadilan Negeri Pematang Siantar Nomor : 72/Pdt.G/2015/PN-PMS
Tanggal 7 Juni 2016, Memori Banding Kuasa Hukum Penggugat /
Pembanding tertanggal 18 Juli 2016, Kontra Memori Banding dari Kuasa
Hukum Tergugat I, dan Turut Tergugat / Terbanding I, dan Turut Terbanding
tertanggal 26 Agustus 2016, serta Kontra Memori Banding dari Kuasa
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 76 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
Hukum TERGUGAT II, IV, V, VI / TERBANDING II, IV, V, VI tertanggal 5
September 2016, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan berpendapat
bahwa alasan dan pertimbangan hukum yang telah diambil oleh Majelis
Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya berkenaan dengan hal-hal yang
disengketakan oleh para pihak, telah tepat dan benar serta beralasan
menurut hukum, maka Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan mengambil
alih alasan dan pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama dan
menjadikannya sebagai alasan dan pertimbangannya sendiri dalam
mengadili perkara ini ditingkat banding ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka
Putusan Pengadilan Negeri Pematang Siantar Nomor : 72/Pdt.G/2015/PN-
PMS Tanggal 7 Juni 2016, yang dimohonkan banding tersebut haruslah
dikuatkan;
Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat / Pembanding berada di
pihak yang kalah, maka dibebankan membayar biaya perkara dikedua
tingkat peradilan ;
Mengingat pasal-pasal yang tercantum didalam Reglement Untuk
Tanah Seberang (Rbg) serta Perundang – undang lain yang bersangkutan ;
M E N G A D I L I
-------- Menerima Permohonan Banding dari Kuasa Hukum Penggugat /
Pembanding ; -------- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Pematang Siantar
Nomor : 72/Pdt.G/2015/PN-PMS Tanggal 7 Juni 2016, yang dimohonkan banding tersebut ;
-------- Menghukum Penggugat / Pembanding untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 77 dari 77 Halaman. Putusan Nomor :314/PDT/2016/PT.MDN
Demikianlah diputuskan dalam rapat Permusywaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan pada hari Senin tanggal 28 November 2016 oleh
DHARMA E. DAMANIK, SH.MH. Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi
Medan sebagai Hakim Ketua Majelis, Serta BINSAR SIREGAR,SH.MH.dan
PERDANA GINTING,SH. masing-masing sebagai Hakim Anggota yang
ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam Tingkat Banding,
berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 12
Oktober 2016 Nomor : 314 / PDT / 2016 / PT.MDN. putusan mana telah
diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal
29 November 2016 oleh Hakim Ketua Majelis tersebut diatas dengan
dihadiri Hakim Anggota serta dibantu oleh Marthin AP. Sinaga, SH. sebagai
Panitera Pengganti, akan tetapi tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak yang
berperkara maupun Kuasa Hukumnya ;
Hakim-Hakim Anggota Hakim Ketua Majelis,
TTD TTD
BINSAR SIREGAR,SH.MHUM. DHARMA E. DAMANIK, SH. MH.
TTD
PERDANA GINTING,SH.
Panitera Pengganti,
TTD
MARTHIN A.P. SINAGA, SH.
Biaya-Biaya :
1. Meterai Rp. 6.000,- 2. Redaksi Rp. 5.000,- 3. Pemberkasan Rp 314.000,-
Jumlah Rp. 150.000,-
( seratus lima puluh ribu rupiah ) PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN