Penatalaksanaan Penyakit Sars

Post on 03-Nov-2015

256 views 4 download

description

SP

Transcript of Penatalaksanaan Penyakit Sars

PENATALAKSANAAN PENYAKIT SARS.Pasien SARS tidak harus selalu dirawat inap di rumah sakit, jika penyakit SARS yang diderita terdeteksi ringan, penderita bisa melakukan rawat jalan. Berikut ini tata cara manajemen penyakit SARS dari pasien suspect SARS sampai yang Probable SARS

Penatalaksanaan kasus suspect SARS :

1. Pasien suspect segera dikirim ke ruangan pemeriksaan atau bangsal yang sudah disiapkan2. Berikan masker bedah pada penderita untuk mencegah penularan pada saat pemeriksaan di bangsal (Petugas yang masuk keruang pemeriksaan sudah memakai penggunaan alat proteksi perorangan)3. Catat dan dapatkan keterangan rinci mengenai tanda klinis, riwayat perjalanan, riwayat kontak termasuk riwayat munculnya gangguan pernapasan pada kontak sepuluh hari sebelumnya4. Pemeriksaan fisik5. Lakukan pemeriksaan foto toraks dan darah tepi lengkap6. Bila foto toraks normal lihat indikasi rawat atau tetap dirumah, anjurkan untuk melakukan kebersihan diri, tidak masuk kantor / sekolah dan hindari menggunakan angkutan umum selama belum sembuh7. Pengobatan di rumah8. Bila foto toraks menunjukkan gambaran infiltrat satu sisi atau dua sisi paru dengan atau tanpa infiltrat interstial maka penderita termasuk Kasus Probable

Penatalaksanaan Kasus Probable

1. Rawat di Rumah Sakit dalam ruang isolasi dengan kasus sejenis untuk mencegah penularan2. Pegambilan darah untuk ; darah tepi lengkap, fungsi hati, keratin fosfokinase, urea, elektrolit, C reaktif protein3. Pengambilan sampel (untuk membedakan dari kasus pneumonia tipikal/ atipikal lainnya): a. pemeriksaan usap hidung dan tenggorokan,b. biakan darah, serologic. urine4. Pemantauan darah 2 hari sekali5. Foto toraks diulang sesuai indikasi klinis6. Pemberian pengobatan

Penatalaksanaan Terapi Pengobatan Kasus SARS

A. Suspek SARS yang dirawat1. Isolasi 2. Perhatikan :i. Keadaan umumii. Kesadaraniii. Tanda vital (tensi, nadi, frekuensi napas, suhu)3. Terapi suportif4. Antibiotik : b laktam atau b laktam + Anti b laktamase oral ditambah makrolid generasi baru oral (roksitromisin, klaritromisin, azitromisin)

B. Probable SARS

1) Ringan / sedang a. Terapi suportifb. Terapi dengan antibiotic ada beberapa pilihan : i. Golongan b laktam + anti b laktamase ( intravena ) ditambah makrolid generasi baru oral ii. Sefalosporin G2, G3 (intravena), ditambah makrolid generasi baru oral iii. Fluorokuinolon respirasi (intravena) : Moxifloxacin, Levofloxacin, Gatifloxacin 2) Berata. Terapi suportifb. Antibiotiki. Jika tidak ada faktor risiko infeksi pseudomonas : sefalosporin G3 non pseudomonas ( intravena ) ditambah makrolid generasi baru oral ATAU fluorokuinolon respirasi (intravena)ii. Jika ada faktor risiko infeksi pseudomonas : 1. sefalosporin anti pseudomonas (seftazidim, sefoperazon, sefipim)/ karbapenem (intravena) ditambah luorokuinolon anti pseudomonas (siprofloksasin, levofloksasin) intravena/aminoglikosida intravena ditambah makrolid generasi baru oral2. Kortikosteroid : Hidrokortison ( intravena ) 4 mg / kg BB tiap 8 jam, tapering atau metilprednisolon ( intravena ) 240 320 mg tiap hari3. Ribavirin :1,2 gr oral tiap 8 jam atau 8 mg / kg BB intravena tiap 8 jamKet : Risiko infeksi pseudomonas Bronkiektasis Pengobatan kortikosteroid lebih dari 10 mg/hari Pengobatan antibiotik spektrum luas lebih dari 7 hari pada bulan terakhir Gizi kurang