Post on 19-Mar-2019
Penanganan Faktor Preanalitik untuk Hasil Laboratorium yang Akurat
Leni Lismayanti, dr. SpPK(K)
PIT IDI JABAR 2018
Pendahuluan
• Rerata 70% keputusan diagnosis didasarkan pada hasil pemeriksaan laboratorium
• Persepsi klinisi terhadap hasil laboratorium:
Vanker (2017) Hickner (2008) Tuijn (2014)
Curiga hasil lab salah 28% 25%
Hasil lab tidak sesuai gejala dan riwayat penyakit pasien
27% 24%
Kualitas pelayanan laboratorium di bawah standar
22%
Tidak sepenuhnya percaya hasil laboratorium
33%
• Dampak persepsi klinisi terhadap hasil laboratorium: • 33% klinisi menggunakan hasil laboratorium untuk membuat
keputusan klinis
• 5% klinisi tidak pernah menggunakan hasil laboratorium untuk menentukan terapi
Tuijn CJ, Msoka E, Mushi DL, Boer MS-d, Chilongola J, vanden Broek A. African Journal of Laboratory Medicine 2014;3(1):126
Tahap apa yang menyebabkan Lab error ?
Tahap preanalitik (sebelum diperiksa di laboratorium)
Tahap analitik (saat pemeriksaan di laboratorium)
Tahap pasca analitik (saat pelaporan hasil laboratorium)
Tahap preanalitik (sebelum diperiksa di laboratorium): 62%
Tahap analitik (saat pemeriksaan di laboratorium): 23%
Tahap pasca analitik (saat pelaporan hasil laboratorium): 15%
Carraro P & Plebani M. Clinical Chemistry. 2007 Jul;53(7):1338-42
Otomatisasi, sensitivitas metode pemeriksaan, QC,
Pemantapan Mutu Eksternal
Apa yang harus diperhatikan klinisi dan tenaga kesehatan pada tahap preanalitik ?
Persiapan pasien
Pengiriman spesimen
Penyimpanan spesimen
• Kesalahan pada tahap preanalitik yang tidak terdeteksi dapat berlanjut ke tahapan selanjutnya
• Tahap preanalitik: • Order pemeriksaan laboratorium : minimum 2 identitas, dll
• Persiapan pasien: aktivitas fisik, gaya hidup (alkohol, rokok, kopi, teh), puasa, diet, stres, menstruasi
• Pengambilan spesimen
• Pengiriman spesimen
• Penanganan spesimen
• Penyimpanan spesimen
Pengaruh Aktivitas Fisik, Stress, Sakit
• Peningkatan hasil laboratorium akibat aktivitas fisik >>>: • AST (hilang setelah beberapa hari) • Bilirubin • Creatin kinase (menetap beberapa
hari-1 minggu) • Kolesterol HDL • Hormon • Laktat • Ureum, kreatinin, LDH • Neutrofil • Asam urat
• Pengaruh pada pemeriksaan hemostasis: • Peningkatan acute phase reactant
(Fibrinogen, vWF, F VIII): Peningkatan kadar fibrinogen, Pemendekan aPTT
• Peningkatan D-dimer
• Efek menetap selama beberapa jam-beberapa hari
Apakah nama obat-obatan harus diinformasikan ke pihak laboratorium ?
Tidak perlu
Perlu
Pengaruh Obat-Obatan
• Unfractionated Heparin:
• Pemendekan aPTT karena efek netralisasi heparin oleh trombosit
• Kotrimoksazol, eritromisin, amiodaron, ppropanolol, piroksikam, omeprazole: meningkatkan INR
• Diuretik: • Loop diuretic: Sebabkan hipernatrema
• Thiazid: sebabkan hiponatremia
Berapa lama pengaruh kopi terhadap hasil laboratorium ?
1-3 jam pasca minum kopi
3-5 jam pasca minum kopi
3-7 jam pasca minum kopi
Pengaruh Asupan Kopi, Alkohol, dan Rokok
Jang (2012) Cai (2012) Whitehead (1013)
Kopi> 3 cangkir/hari ⬇: kadar protein total, Albumin, AST
Kopi 2, 4, s.d 8 cangkir/hari
⬆: Kholesterol total, LDL, trigliserida ⬇: HDL
Kafein 200-500 mg/hari (pasien DM Tipe 2)
⬆: glukosa darah
Alkohol setiap hari ⬆: GGT
Rokok ⬇: protein total & albumin ⬆: GGT
Pengaruh Alkohol pada Hasil Laboratorium
• Dalam 2-4 jam: ⬇ kadar glukosa dan ⬆ laktat plasma
• Konsumsi kronis alkohol: • ⬆ GGT, MCV
• ⬆ AST dan rasio AST/ALT
• ⬆ kadar trigliserida
• ⬆ kadar asam urat dan feritin
• ⬆ kadar CK
• Anemia
• Trombositopenia
Pengaruh Rokok pada Hasil Laboratorium
• Dalam 1 jam, 1-5 batang rokok:
• ⬆ kortisol
• Perokok kronis:
• ⬆ jumlah leukosit
• ⬆ kadar Hematokrit
• ⬆ lipoprotein
Pengaruh Puasa Lama
⬆
• Asam amino
• Bilirubin
• Asam lemak
• Glukagon
• Hormon pertumbuhan
• Keton
• Laktat
• Trigliserida
⬇
• Glukosa
• Kolesterol LDL
• Insulin
• LDH
• T3
Pengaruh Makanan Kaya Lemak
• Pemendekan PT : karena peningkatan F VIIa
• Hipoagregasi trombosit
Tabung warna apakah yang harus diisi lebih dulu untuk pemeriksaan hematologi rutin dan
hemostasis ?
Tabung tutup hijau
Tabung tutup merah
Tabung tutup biru
Jenis Tabung & Urutan Pengisian Spesimen
Apakah Terdapat Pengaruh Volume Spesimen Terhadap Hasil Laboratorium ?
Tidak ada pengaruh
Sedikit berpengaruh
Sangat berpengaruh
Pengaruh Ketidakcukupan Volume Sampel Pada Parameter Hematologi
Pengaruh Hemolisis dan Pengambilan Spesimen dari Jalur Infus
Penyebab Hemolisis
• Ukuran jarum ( > 23 gauge)
• Pengambilan darah yang sulit
• Pengambilan darah dari central venous line
• Homogenisasi terlalu kuat pada tabung koagulasi
Dampak Pengambilan Darah dari Jalur Infus
• Pembekuan tidak lengkap (Spesimen terkontaminasi heparin dari jarum yang mengandung heparin)
• Hemolisis
• Spesimen terencerkan larutan NaCl fisiologis
Sampai berapa lama spesimen dapat tertunda dikirim ke laboratorium?
1 jam
Tergantung jenis pemeriksaan
2 jam
Pengaruh Penundaan Transportasi Spesimen
Peningkatan: • Kadar Hb: 0,0-0,6 g/dL • Jumlah eritrosit: 10.000-
120.000 sel/µL • Jumlah leukosit: 10-190
sel/µL • Jumlah trombosit: 500-
15.000 sel/µL
Pengaruh Penundaan Transportasi Spesimen
Peningkatan: • Kadar Hb: 0,2-0,3 g/dL • Jumlah eritrosit: 10.000-
100.000 sel/µL • Jumlah leukosit: 90-330
sel/µL • Jumlah trombosit: 1.500-
17.000 sel/µL
Pengaruh Ketidaktepatan Penanganan Spesimen
• Hemolisis akibat homogenisasi terlalu kuat pada spesimen untuk pemeriksaan hemostasis: • Pemendekan palsu PT dan aPTT
• Penurunan palsu kadar fibrinogen
• Peningkatan palsu D-dimer
• Homogenisasi kurang: pemeriksaan hemostasis tidak bisa dilakukan (bekuan darah)
Penanganan Tahap Praanalitik
Pencegahan Kesalahan Tahap Preanalitik
Order pemeriksaan laboratorium
• Minimal dua identitas pasien
• Keterangan klinis/diagnosis
• Jenis obat yang sedang dikonsumsi
• Jam pengambilan spesimen (stabilitas spesimen)
Cara pengumpulan spesimen
• Puasa (beberapa parameter pemeriksaan)
• Tidak minum teh ataupun kopi
• Pengambilan spesimen tidak dari jalur infus dan tidak dari spuit yang mengandung heparin
• Jenis tabung yang tepat, urutan penggunaan tabung, volume spesimen adekuat
• Pelabelan tabung pengumpul
• Lama tourniquet
• Cara penuangan spesimen pada tabung pengumpul
• Homogenisasi spesimen hemostasis: 3-6 kali segera pasca pengambilan darah
Pencegahan Kesalahan Tahap Preanalitik
Transportasi Spesimen
• Prioritaskan spesimen dengan jenis pemeriksaan yang harus segera dikirim ke laboratorium (PT, aPTT, glukosa, bilirubin, AGD)
• Pengiriman spesimen dalam posisi tegak (cegah hemolisis)
• Suhu pengiriman ideal (tergantung jenis parameter lab)
Penanganan Spesimen
• Spesimen hemostasis: • Tabung berisi darah harus tertutup
• Suhu penyimpanan: 15-22°C
• Dalam waktu 1 jam dari pengambilan darah, spesimen sudah diproses di laboratorium
Sekian