Post on 25-Oct-2021
PEMANTAPAN PANCASILA
Oleh :
I WAYAN PARSA
Disampaikan pada PKKMB Fakultas Hukum
Universitas Udayana pada tanggal 23 Agustus
2019
1. PANCASILA SBG PANDANGAN HIDUP BANGSA
• Dengan pandangan hidup yang jelas maka bangsaIndonesia akan memiliki pedoman bagaimana mengenaldan memecahkan berbagai masalah politik, sosialbudaya, ekonomi, hukum, dan persoalan lainnya dalamruang lingkup kehidupan masyarakat yang semakin maju.
• Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa merupakankristalisasi dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakatIndonesia, maka pandangan hidup tersebut dijunjungtinggi oleh warganya karena berakar pada budaya danpandangan hidup masyarakat.
2. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
Dasar negara merupakan alas atau fundamen yangmenjadi pijakan untuk memberikan kekuatan berdirinyasebuah negara.
Sebagai dasar Negara, pancasila merupakan suatu asaskerohanian yang meliputi suasana kebatinan atau cita-cita hukum, sehingga merupakan sumber nilai, norma,baik moral maupun hukum Negara.
Pancasila, dalam fungsinya sebagai dasar negara,merupakan sumber kaidah hukum yang mengaturnegara RI, yakni termasuk seluruh unsur-unsurnyapemerintah, wilayah dan rakyat.
Dalam kedudukannya sebagai dasar Negara, pancasilamempunyai kekuatan mengikat secara hukum. Dasarformal kedudukan pancasila sebagai Dasar NegaraRepublik Indonesia termaktub dalam PembukaanUndang-Undang Dasar 1945 alinea IV yang berbunyi “…..maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itudakam suatu Undang-undang Dasar Negara Indonesia,yang terbentuk dalam suatu susunan Negara RepublikIndonesia yang berkedaulatan rakyat, dengan berdasarkepada
Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adildanberadab, persatuan Indonesia, kerakyatan yangdipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalampermusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkansuatu keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia” .Pancasila sebagai dasar negara ditunjukkan pada kalimat“...yang berdasar kepada…” hal ini didasarkan atasinterpretasi historis sebagaimana ditentukan olehBPUPKI bahwa Bahwa dasar negara itu disebut denganpancasila.
3. PANCASILA SBG PEMERSATU BANGSA
• Dalam kehidupan yang beraneka ragam adat dan budaya,pada dasarnya setiap adat budaya telah mengamalkankelima unsur Pancasila sehingga dapat dinyatakanberpancasila dalam adat budaya.
• Di samping itu, di dalam kehidupan “beragamapun” telahmengamalkan juga kelima unsur Pancasila dalamkehidupan sehari-hari. Setiap agama di Indonesia padadasarnya mengajarkan berketuhanan, mengajarkantentang kemanusiaan dan menumbuhkan rasa persatuandan keadilan
4. PANCASILA SBG IDEOLOGI BANGSA
Ideologi berasal dari kata ‘idea’ = gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita.
‘logos’= ilmu. Kata idea berasal dari kata bahasa Yunani ‘eidos’=bentuk. ‘Idein’=melihat.
Secara harfiah, Ideologi adalah ilmu pengetahuan tentangide-ide (the science of ideas), atau ajaran tentangpengertian-pengertian dasar.
Ideologi menurut Kamus Umum Bhs Indonesia adalahkeyakinan yang dicita-citakan sebagai dasarpemerintahan negara.
Didalam Pancasila telah tertuang cita-cita, ide,ide, gagasan-gagasan yang ingin dicapaibangsa Indonesia . Oleh karena itu Pancasiladijadikan ideologi bangsa
Pancasila di angkat atau di ambil dari nilai-nilaiadat-istiadat yang terdapat dalam pandanganhidup masyarakat Indonesia, dengan kata lainpancasila merupakan bahan yang di angkat daripandangan hidup masyarakat Indonesia.
5. PANCASILA SEBAGAI KEPRIBADIAN BANGSA
Pancasila bukan merupakan pemikiran peroranganmelainkan merupakan suatu proses kausalitas dariPancasila,yaitu sebelum disahkan menjadi dasar negaranilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari baiksebagai pandangan hidup bangsa dan filsafat hidupbangsa Indonesia telah megkristalisasi dalam kehidupanberbangsa dan bernegara.
Karena nilai nilai Pancasila telah diyakini kebenarannya,yang menimbulkan tekad bagi untuk mewujudkan dalamsikap dan tingkah lakunya
6. PANCASILA SEBAGAI PERJANJIAN LUHUR
Artinya Pancasila telah disepakati secaranasional sebagai dasar negara tanggal 18Agustus 1945 melalui sidang PPKI (PanitiaPersiapan kemerdekaan Indonesia).
7. PANCASILA SEBAGAI SUMBER DARI SEGALA
SUMBER TERTIB HUKUM
Bahwa segala peraturan perundang- undangan
yang berlaku di Indonesia harus bersumberkanPancasila atau tidak bertentangan denganPancasila
8. PANCASILA SEBAGAI CITA-CITA DAN TUJUAN YANG
AKAN DICAPAI BANGSA INDONESIA
yaitu masyarakat adil dan makmur yang merata
materiil dan spiritual yang berdasarkanPancasila
9. PANCASILA SBG FALSAFAH BANGSA DAN
NEGARA INDONESIA
Pancasila merupakan sarana yang ampuh untukmempersatukan Bangsa Indonesia. KarenaPancasila adalah falsafah hidup dankepribadian Bangsa Indonesia yangmengandung nilai-nilai dan norma-norma yangoleh Bangsa Indonesia diyakini paling benar,
adil, bijaksana dan tepat bagi Bangsa Indonesia
untuk mempersatukan Rakyat Indonesia.
TANTANGAN KEHIDUPAN KEBANGSAAN
INDONESIA
• Tantangan Eksternal, berupa arus gelombangGlobalisasi dan pertarungan antar ideologimelalui media massa;
• Tantangan Internal yang bersumber darikeragaman kebudayaan, suku, agama dan ras
• Melemahnya penghayatan terhadap nilai-nilai
Pancasila akibat dari ketidakmampuanmengelola 2 tantangan
TANTANG EKSTERNAL
• Globalisasi dengan modernisasi di segalabidang berimplikasi pada melemahnyakehidupan kebangsaan kita
• Menipisnya nasionalisme, lunturnya semangatgotong-royong, menguatnya ikatan2primordial, merajalelanya tindakan2 kekerasan
dll
• Bahaya manusia Indonesia menjadi manusiaindividualis dan pragmatis
TANTANGAN INTERNAL
Keragaman suku, agama, ras dan kebudayaan (pluralisme) :
• Faktor pemecah
• Faktor pemersatu
POTENSI MERUSAK KEHIDUPAN BERKEBANGSAAN
• Primordialisme (membanggakan rasa kesukuan
secara berlebihan);
• Radikalisme, baik liberal (pemikiran dan sikaphidup bebas dan individual) maupun sektarian(beragama yang tidak toleran);
• Ketidakadilan Sosial di segala bidangkehidupan, utamanya ekonomi dan hukum;
MENGAPA PERLU PANCASILA
1. Alasan Historis
• Nasionalisme & rasa kebangsaan yang kuat
yang berakar pada sejarah Bukan kekuasaan/hegemoni ideologi
• Nilai-nilai Pancasila berasal dari bangsa sendiri= kausa materialis, sehingga bgs Indonesia
tidak dapat dipisahkan dgn nilai-nilai Pancasila
2. Alasan Sosio-Kultural
• Ciri khas pandangan hidup , falsafah bangsa
yang berbeda dgn lainnya.
• Falsafah hidup tersebut diangkat dari nilai-nilaikultural melalui refleksi filosofis pendiri negara.
REVITALISASI NILAI PANCASILA
Pentingnya merevitalisasi 5 prinsip dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara:
1. NILAI KETUHANAN: bangsa yang religius
2. NILAI KEMANUSIAAN:mengakui harkat dan martabat manusia secara berkeadilan dan beradab
3. NILAI PERSATUAN:perbedaan yang menyatukan
4. NILAI KERAKYATAN : demokrasi kerakyatan dengan hikmat dan kebijaksanaan
5. NILAI KEADILAN SOSIAL:pemenuhan rasa keadilan bagi rakyat Indonesia dalam berbagai bidang kehidupan;
IMPLEMENTASI PANCASILA
• Pancasila harus menjadi petunjuk hidup warganegara menuju daya saing bangsa;
• Pancasila memberi ‘koridor’ kehidupankebangsaan dan kenegaraan; baik dalamkonteks internal maupun eksternal
SILA PERTAMA
1. Setiap warga negara wajib berketuhanan YME;
2. Saling menghormati dan bekerjasama antarumat beragama;
3. Saling menghormati dan kebebasan menjalanibadah sesuai dengan agama dankepercayaannya;
4. Tidak memaksakan suatu agama dankepercayaan kepada orang lain
SILA KEDUA
1. Pengakuan atas harkat dan martabatkemanusiaan; yakni kedudukan dan derajatyang sama;
2. Saling mencintai sesama manusia (rasamemiliki dan berkorban untuk kemanusiaan);
3. Mengembangkan sikap tenggang rasa;
SILA KETIGA
1. Menempatkan kepentingan negara di ataskepentingan sendiri/golongan;
2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara;
3. Cinta tanah air dan bangsa (nasionalisme);
4. Bangga sebagai bangsa Indonesia bertanahair Indonesia
5. Mengedepankan ke-Bhinekaan Tunggal Ika
SILA KEEMPAT
1. INTINYA: pengarusutamaan rakyat dalam kekuasaan;
2. Mengutamakan musyawarah dalammengambil keputusan untuk kepentinganbersama (demokrasi dengan musyawarah);
3. Mengedepankan keputusan bersama sebagaisebuah konsensus;
SILA KELIMA
1. Pengarusutamaan pada prinsip keadilan yangtidak berpihak;
2. Mengedepankan suasana kekeluargaan dankegotongroyongan;
3. Menjaga keseimbangan atara hak dankewajiban;
4. Menghormati hak-hak orang lain;