Post on 02-Jan-2017
Redaksi Account menerima artikel penelitian untuk
dimuat pada terbitan
berikunya yang sesuai dengan ruangl lingkup jurnal ac-
count.
Kirim artikel anda ke
akunjurnal2013@gmail.com.
Sesuaikan format tulisan an-
da dengan format yang terse-
dia di halaman belakang, atau kirim email dengan isi
request for format ke email
diatas
Account
Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Perbankan
ISSN 2338-9753
Analisis Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan (PD BKK) Tegal Barat Kota Tegal,. Ervani Candra Diyanti. Hesti Widianti. Hal 256-265.
Analisis Dan Perhitungan Break Even Point (Bep) Sales Mix Paving Blok Di PT Borneo Abadi Samarinda. Achmad Rudzali. Selvy Damayanti. Hal 266-275.
Faktor-Faktor Penentu Niat Mahasiswa Untuk Menjadi Pegawai Direktorat Jen-deral Pajak: Pendekatan Model Theory Of Reasoned Action. Yanto Darmawan. Yudi Santara Setyapurnama. Hal 276-284.
Analisis Spillover Terhadap Pasar Ekuitas Negara Berkembang dan Negara Maju Periode 2003-2011. Husnil Barry . Hal 285-293.
Perancangan Web Performance and Load Test Rig pada Microsoft Azure Cloud Platform untuk Sistem iBanking. Alfian Akbar Gozali. Hal 294-301.
Pengaruh Likuiditas, Leverage, Dan Aktivitas Operasi Terhadap Kemampulabaan
Pada Pt Kai Daop 2 Bandung. Renny Sukawati. Hal 302-307.
Pengaruh Faktor Pendapatan, Pengetahuan Zakat Dan Kredibilitas Lembaga Pengelola Zakat Terhadap Kepercayaan Masyarakat Pada Lembaga Pengelola Za-kat (Kecamatan Medan Satria Kota Bekasi). Astri Yuningsih. Abdillah. Mulia Nasu-tion. Hal 308-315.
Pengaruh Gross Domestic Product Dan Inflasi Terhadap Non Performing Financing Pada PT Bank Muamalat Indonesia Periode 2006-2013. Aidah Masthuroh. Efriyanto. Herbirowo Nugroho. Hal 316-322.
Pengaruh Relationship Marketing terhadap Loyalitas Nasabah pada Bank BNI Syariah Kantor cabang Fatmawati. Agissa Ardania Putri. R. Elly Mirati. Aminah. Hal 323-330
The Significance of Marketing Business Award on Corporate Reputation and Mar-keting Performance of Brand Holder Company in Indonesia. Silvia Rozza. Hal 331-341
Volume 1 No 4 Desember 2015
Ruang Lingkup: Account merupakan jurnal yang diterbitkan untuk memberikan ma-
sukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dibidang akuntansi, keuangan dan per-
bankan. Artikel yang dimuat di jurnal ini merupakan kajian teoritis dan hasil riset
terapan di bidang akuntansi, keuangan dan perbankan
Redaksi Account
menerima artikel penelitian untuk dimuat
pada terbitan berikutnya
yang sesuai dengan ruang lingkup jurnal account.
Kirim artikel anda ke akunjurnal2013@gmail.com.
Sesuaikan format tulisan an-da dengan format yang terse-
dia di halaman belakang,
atau kirim email dengan isi request for format ke email
diatas
Volume 1 No 4 Desember 2015
ISSN 2338-9753
Susunan Redaksi:
Pengarah: Abdillah, Fachrudin Mukhtar, Agus Supriadi, Lenny Brida, Zainal Nur Arifin
Penangung Jawab:
Elly Mirati
Pimpinan Redaksi: Ali Masjono
Tim Redaksi:
Agus Purwaji, Titi Suhartati, Petrus Hari Kuncoro Seno, Nur Hasyim, Ahmad Abror, Bambang Waluyo, Silvia Roza, Supriatnoko.
Mitra Bestari:
Dr Cipto Wardoyo SE. M.Pd. M.Si., Ak. CA. (Universitas Negeri Malang) Dr. Lana Sularto SE. M.M.Si. (Universitas Gunadharma) Utami Puji Lestari. Ph.D. (Politeknik Negeri Jakarta) Dr. Silvia Roza (Politeknik Negeri Jakarta) Dr Supriatnoko (Politeknik Negeri Jakarta) Dr Endang PB (Politeknik Negeri Jakarta) Dr Nurhasyim (Politeknik Negeri Jakarta) Dr Ade Sukma Mulya (Politeknik Negeri Jakarta) Dr Silvia Roza (Politeknik Negeri Jakarta) Dr. Supriatnoko (Politeknik Negeri Jakarta) Dr. Ida Nurhayati (Politeknik Negeri Jakarta)
Layout dan sirkulasi : Darwin dan Afriza Wijaya
Artikel yang dimuat di Account, jurnal akuntansi, keuangan dan perbankan berupa
hasil penelitian sesuai dengan ruang lingkup jurnal yang ditulis oleh dosen, praktisi,
mahasiswa, pelaku ekonomi, dan siapa saja yang berminat dalam pengembangan
bidang akuntansi, keuangan dan perbankan.
Tujuan dari penerbitan jurnal ini untuk menyediakan forum khusus untuk publikasi
hasil penelitian bagi para praktisi, dosen atau siapa saja yang berminat. Untuk
menyalurkan berbagai pemikiran baru dan tujuan lainnya yang relevan.
Volume 1 No 4 Desember 2015
ISSN 2338-9753
Dari Redaksi
Sampai terbitan ke 4 edisi Desember 2015 Account telah mendapatkan dukungan
dari berbagai penulis di Indonesia. Kali ini ucapan terima kasih ditujukan kepada
para penulis dan peneliti dari Politeknik Harapan Bersama, Tegal, Politeknik Negeri Samarinda, Akademik Akuntansi YKPN Yogyakarta dan Universitas
Telkom Bandung yang telah menyumbangkan artikelnya untuk dimuat pada terbi-
tan ini.
Setiap terbit, Account telah diedarkan ke seluruh Indonesia sebanyak 175 examplar secara pisik (edisi cetak) kepada Perguruan Tinggi yang memiliki program studi
akuntansi, keuangan dan Perbankan dan kepada para peneliti yang inline dengan
jurnal ini, dan secara online juga telah dibaca oleh berbagai kalangan melalui
http://akuntansi.pnj.ac.id
Semoga bermanfaat.
Depok Desember 2015
Pimpinan Redaksi
Account: Ervani Candra Diyanti, Hesti Widianti
Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 256
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH
BADAN KREDIT KECAMATAN (PD BKK) TEGAL BARAT
KOTA TEGAL
Ervani Candra Diyanti
Program Studi DIII Akuntansi Politeknik Harapan Bersama
Email : ervanicandradiyanti@yahoo.co.id
Hesti Widianti Program Studi DIII Akuntansi Politeknik Harapan Bersama
Email : hesti28widianti@gmail.com
Abstract The study is to determie the Company's financial performance Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan
Tegal Barat (PD BKK) Tegal Barat viewed from the aspect of capital, asset quality, management, earnings, and
liquidity. The data used is primary data obtained through interviews and secondary data, the financial
statements of the balance sheet and income statement of the Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan (PD
BKK) Tegal Barat 2010-2014.Data collection techniques are observation, interviews, documentation, and
literature. Data analysis technique used is by using CAMEL is to analyze the factors of capital, asset quality,
management, earnings and liquidity.Results of the data analysis, the conclusion CAMEL as bank health analysis
using CAR on capital ratios, KAP and PPAP ratio in asset quality, the ratio of NPM in management, ROA and
ROA ratios on profitability, and Cash Ratio and LDR on liquidity. Based on the ratio of CAMEL method of the
Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan (PD BKK) Tegal Barat continued to increase in terms of
financial performance increase is seen in the improvement of health predicate Regional Company of the District
Credit Agency (PD BKK) Tegal West from 2010 to 2014 which in 2010 amounted to -69.23% (Unhealthy), in
2011 amounted to 42.61% (Unhealthy), in the year 2012 amounted to 65.95% (less healthy), in 2013 amounted
to 75.99% (Quite healthy), and the year 2014 is 89.46% (healthy).
Keywords: Financial Performance, Soundness of Bank, CAMEL
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan (PD
BKK) Tegal Barat dilihat dari aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, rentabilitas, dan
likuiditas. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui wawancara dan data sekunder yaitu
laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan (PD BKK)
Tegal Barat Kota Tegatahun 2010-2014. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah dengan
menggunakan CAMEL yaitu dengan menganalisis faktor-faktor permodalan, kualitas aktiva produktif,
manajemen, rentabilitas dan likuiditas. Hasil analisis data tersebut, diperoleh kesimpulan CAMEL sebagai
analisis kesehatan bank yang menggunakan rasio CAR pada permodalan, rasio KAP dan PPAP pada kualitas
aset, rasio NPM pada manajemen, rasio ROA dan BOPO pada rentabilitas, kemudian Cash Ratio dan LDR pada
likuiditas. Berdasarkan rasio pada metode CAMEL Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan (PD BKK)
Tegal Barat terus mengalami kenaikkan kenaikkan kinerja keuangan hal tersebut terlihat pada peningkatan
predikat kesehatan Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan (PD BKK) Tegal Barat dari tahun 2010 sampai
tahun 2014 yaitu ditahun 2010 sebesar -69,23% (Tidak Sehat), ditahun 2011 sebesar 42,61% (Tidak Sehat),
ditahun 2012 sebesar 65,95% (Kurang Sehat), ditahun 2013 sebesar 75,99% (Cukup Sehat), dan ditahun 2014
sebesar 89,46% (Sehat).
Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Kesehatan Bank, CAMEL
Pendahuluan
Latar Belakang
Di era perekonomian global saat ini perkembangan
perbankan di Indonesia mengalami peningkatan
salah satunya adalah Bank Perkreditan Rakyat
(BPR). Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah
bank yang menghimpun dana dari masyarakat yang
berbentuk tabungan dan pinjaman kepada pihak
lain dengan harapan bank akan memperoleh suatu
tambahan nilai dari pokok pinjaman yang berupa
bunga sebagai pendapatan bank yang bersangkutan.
Status BPR diberikan kepada Bank Desa, Lumbung
Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, Lumbung Pitih
Nagari (LPN), Lembaga Perkreditan Desa (LPD),
Badan Kredit Desa (BKD), Badan Kredit
Account: Ervani Candra Diyanti, Hesti Widianti
Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 257
Kecamatan (BKK), Kredit Usaha Rakyat Kecil
(KURK), Lembaga Perkreditan Kecamatan (LPK),
Bank Karya Produksi Desa (BKPD), dan/atau
lembaga-lembaga lainnya yang dipersamakan
dengan memenuhi persyaratan tatacara yang
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Bentuk
hukum Bank Perkreditan Rakyat (BPR) antara lain
Perseroan Terbatas, Koperasi dan Perusahaan
Daerah (Undang-Undang RI Nomor 7 Tahun
1992).
Analisis kinerja perbankan merupakan suatu
penilaian yang digunakan untuk mengukur tingkat
keberhasilan bank pada periode tertentu
berdasarkan rencana kerja, laporan realisasi
rencana kerja dan laporan berkala bank. Untuk
menilai kinerja perbankan umumnya menggunakan
5 aspek penilaian yang disebut CAMEL, yang
meliputi Capital, Assets Quality, Management,
Earnings, dan Liquidity. CAMEL tidak sekedar
mengukur tingkat kesehatan sebuah bank, tetapi
sering pula digunakan sebagai indikator dalam
menyusun peringkat dan memprediksi prospek
suatu bank di masa yang akan datang. Analisis
kinerja keuangan digunakan manajemen untuk
mengevaluasi hasil-hasil operasi, memperbaiki
kesalahan-kesalahan, dan menghindari keadaan
yang dapat menyebabkan kesulitan keuangan.
Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan Tegal
Barat merupakan salah satu komponen Pendapatan
Asli Daerah (PAD) berperan dalam mendorong
ekonomi daerah dimana peran tersebut akan
berpengaruh positif dengan didukung kinerja
keuangan yang baik. Untuk mengetahui bahwa
tujuan Perusahaan Daerah Badan Kredit
Kecamatan dapat dicapai dan untuk mengetahui
efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan dalam
mencapai tujuan maka secara periodik dilakukan
pengukuran kinerja keuangan Perusahaan Daerah
Badan Kredit Kecamatan. Berikut merupakan tabel
yang menggambarkan posisi keuangan Perusahaan
Daerah Badan Kredit Kecamatan Tegal Barat dari
tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 :
Tabel 1.1 Total Aktiva, Laba Bersih, dan
Pendapatan Operasional PD BKK Tegal Barat
Tahun 2010-2014
TAHUN
TOTAL
AKTIVA
(Rp)
LABA (RUGI)
BERSIH
(Rp)
PENDAPATAN
OPERASIONAL
(Rp)
2010 28.819.499.123 (7.691.620.519) 6.554.381.935
2011 35.468.022.885 1.138.930.918 6.588.716.706
2012 43.035.888.524 2.190.371.407 8.455.055.078
2013 48.010.766.674 2.498.052.628 9.420.712.975
2014 48.461.687.061 1.397.094.084 9.027.376.382
Sumber : PD BKK Tegal Barat Kota Tegal
Kinerja keuangan yang baik akan meningkatkan
bagian laba Perusahaan Daerah untuk mewujudkan
peranannya sebagai intermediasi dana bagi
pembangunan ekonomi daerah. Dari tabel diatas
dapat dilihat bahwa laba bersih yang diperoleh
Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan Tegal
Barat mengalami kenaikkan dari tahun 2010
sampai dengan tahun 2013, namun pada tahun
2014 perolehan laba bersih menurun disebabkan
kerena pendapatan operasional turun dan beban
operasional naik. Manajer Perusahaan Daerah
Badan Kredit Kecamatan Tegal Barat belum
melakukan langkah yang optimal untuk
memperbaiki kinerja keuangan perusahaan
sehingga dapat membahayakan kesehatan
Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan Tegal
Barat.
Tujuan
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kinerja
keuangan pada Perusahaan Daerah Badan Kredit
Kecamatan Tegal Barat dilihat dari aspek
permodalan, kualitas aktiva, manajemen,
rentabilitas, dan likuiditas.
Permasalahan:
Permasalahan
Penurunan laba bersih Perusahaan Daerah Badan
Kredit Kecamatan Tegal Barat pada tahun 2014
mengindikasi terjadinya penurunan kinerja
keuangan, Berdasarkan pada latar belakang
permasalahan diatas, maka perumusan masalah
adalah : “Bagaimanakah kinerja keuangan pada
Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan (PD
BKK) Tegal Barat Kota Tegal?”.
Review Pustaka
Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan
Menurut Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 19
Tahun 2002 tentang Perusahaan Daerah Badan
Kredit Kecamatan di Provinsi Jawa Tengah.
Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan
dibentuk dengan maksud dan tujuan untuk
membantu dan mendorong pertumbuhan
perekonomian dan Pembangunan Daerah di segala
bidang serta dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat sebagai salah satu sumber Pendapatan
Daerah.
Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan berfungsi
sebagai salah satu lembaga Intermediasi di bidang
keuangan dengan tugas menjalankan usaha sebagai
Lembaga Kredit Mikro sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Tugas Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan
antara lain :
1. Merupakan ekonomi kerakyatan;
2. Membantu menyediakan modal usaha bagi
usaha mikro, kecil, dan menengah;
3. Memberikan pelayan modal dengan cara
mudah, murah dan mengarah dalam
mengembangkan kesempatan berusaha;
4. Menjadi salah satu sumber Pendapatan
Daerah.
Account: Ervani Candra Diyanti, Hesti Widianti
Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 258
Perusahaan Daerah Badan Kredit
Kecamatan menyelenggarakan usaha-usaha antara
lain :
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk Simpanan, Tabungan, dan atau bentuk
lainnya yang dipersamakan dengan itu;
2. Memberikan kredit dan melakukan
pembinaan terhadap nasabah;
3. Menempatkan dananya dalam bentuk,
Deposito Berjangka, Setifikat Deposito, Giro
atau jenis lainnya pada Bank lain;
4. Menjalankan usaha-usaha lainnya sepanjang
tidak bertentangan dengan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.
Pengertian Analisis
Analisis adalah kegiatan berfikir untuk
menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen
sehingga dapat mengenal tanda-tanda komponen,
hubungannya satu sama lain dan fungsi masing-
masing dalam satu keseluruhan yang terpadu
(Komaruddin, 2001:53). Sedang kan menurut
Kamus Akuntansi (2000:48) analisis adalah
melakukan melaukan evaluasi terhadap kondisi dari
pos-pos atau ayat-ayat yang berkaitan dengan
akuntansi dan alasan-alasan yang memungkinkan
tentang perbedaan yang muncul.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa analisis adalah kerangka
berfikir untuk menguraikan suatu pokok menjadi
bagian-bagian atau komponen sehingga dapat
diketahui ciri atau tanda tiap bagian, kemudian
hubungan satu sama lain serta fungsi masing-
masing bagian dari keseluruhan.
Pengertian Kinerja Kuangan
Kinerja keuangan perusahaan merupakan satu
diantara dasar penilaian mengenai kondisi
keuangan perusahaan yang dilakukan berdasarkan
analisa terhadap rasio keuangan perusahaan
(Munawir, 2010:30). Pihak yang berkepentingan
sangat memerlukan hasil dari pengukuran kinerja
keuangan perusahaan untuk dapat melihat kondisi
perusahaan dan tingkat keberhasilan perusahaan
dalam menjalankan kegiatan operasionalnya.
Menurut Sawir (2003:144), dalam menilai kinerja
keuangan yang menggunakan analisis rasio
keuangan perlu diketahui standar rasio keuangan
tersebut. Menurut Yuwono, Sukarno, dan Ichsan
(2003:31), dengan adanya standar rasio keuangan,
perusahaan dapat menentukan apakah kinerja
keuangannya baik atau tidak. Penilaian ini
dilakukan dengan membandingkan rasio keuangan
yang diperoleh dengan standar rasio keuangan yang
ada. Pada umumnya, kinerja keuangan perusahaan
dikategorikan baik jika besarnya rasio keuangan
perusahaan bernilai sama dengan atau di atas
standar rasio keuangan.
Menurut Munawir (2010:67), selain
membandingkan rasio keuangan dengan standar
rasio, kinerja keuangan juga dapat dinilai dengan
membandingkan rasio keuangan tahun yang dinilai
dengan rasio keuangan pada tahun-tahun
sebelumnya. Dengan membandingkan rasio
keuangan pada beberapa tahun penilaian dapat
dilihat bagaimana kemajuan ataupun kemunduran
kinerja keuangan sesuai dengan kegunaan masing-
masing rasio tersebut.
Dari sejumlah pengertian kinerja keuangan di atas, dapat
diambil kesimpulan sederhana bahwa kinerja
keuangan merupakan pencapaian prestasi
perusahaan pada suatu periode yang
menggambarkan kondisi kesehatan keuangan
perusahaan dengan indikator kecukupan modal,
likuiditas dan profitabilitas.
Analisis CAMEL
Pendekatan CAMEL merupakan suatu jenis analisis
keuangan yang digunakan untuk mengevaluasi
kinerja keuangan dan manajerial bank untuk
menentukan tingkat kesehatan bank dan keamanan
bank. CAMEL menggambarkan suatu hubungan
atau perbandingan antara suatu jumlah tertentu
dengan jumlah yang lain. Dengan analisis rasio
keuangan dapat diperoleh gambaran baik buruknya
keadaan atau posisi keuangan suatu bank.
a. Permodalan (Capital)
Pada saat ini persyaratan untuk mendirikan
BPR memerlukan modal disetor antara Rp 500
juta sampai dengan Rp 5 Milyar (PBI No.
6/22/PBI/2004). Namun, BPR-BPR yang ada
pada saat ketentuan tersebut diberlakukan
sudah berdiri, jumlah modalnya mungkin
kurang dari jumlah tersebut. Pengertian
kecukupan modal tersebut tidak hanya
dihitung dari jumlah nominalnya, tetapi juga
dari perhitungan rasio kewajiban penyediaan
modal minimum yang diwajibkan atau disebut
juga sebagai kecukupan modal (Capital
Adequacy Ratio atau CAR).
b. Kualitas Aktiva (Assets Quality)
Di dalam menganalisis suatu bank, pada
umumnya perhatian difokuskan pada
kecukupan modal karena masalah solvensi
memang penting. Namun demikian,
menganalisis kualitas aktiva produktif bank
secara cermat tidaklah kalah pentingnya.
Kualitas aktiva produktif bank yang sangat
jelek secara implisit akan menghapus modal
bank. Walaupun secara riil bank memiliki
modal yang cukup besar, apabila kualitas
aktiva produktifnya sangat buruk, dapat saja
modalnya menjadi buruk pula. Hal ini antara
lain terkait dengan berbagai permasalahan
seperti pembentukan cadangan, penilaian aset,
pemberian pinjaman kepada pihak terkait, dan
sebagainya.
Penilaian terhadap kualitas aktiva produktif
dalam analisis CAMEL didasarkan pada dua
macam rasio yaitu:
Account: Ervani Candra Diyanti, Hesti Widianti
Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 259
1. Rasio aktiva produktif yang
diklasifikasikan terhadap aktiva
produktif atau rasio KAP (Kualitas
Aktiva Produktif)
2. Rasio PPAP (Penyisihan Penghapusan
Aktiva Produktif) yang dibentuk
terhadap PPAP yang Wajib Dibentuk
(PPAPWD)
c. Manajemen (Management)
Manajemen adalah suatu proses pengelolaan
dan penghimpunan dan masyarakat ke dalam
bank dan pengalokasian dana-dana
masyarakat pada umumnya serta
pemupukannya secara optimal melalui
pergerakan semua sumber daya yang tersedia
dalam mencapai tingkat rentabilitas yang
memadai sesuai dengan batas ketetentuan
peraturan yang berlaku. Sehingga
menunjukkan kemampuan bank dalam
mengidentifikasi, mengukur, mengawasi,
mengontrol resiko-resiko yang timbul melalui
kebijakan dan stertegi bisnis suatu bank.
aspek manajemen pada penilaian kinerja bank
dalam penelitian ini tidak dapat menggunakan
pola yang ditetapkan BI tetapi sesuai dengan
data yang tersedia diproyeksikan dengan Net
Profit Margin karena adanya keterbatasan
yang ada.
d. Rentabilitas (Earning)
Analisis rasio rentabilitas bank menurut
Dendawijaya (2003 : 117) adalah alat untuk
menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi
usaha dan profitabilitas yang berhasil
dihimpun dalam bentuk giro wajib minimum
yang berupa rekening giro bank yang
bersangkutan pada Bank Indonesia.
Penilaian terhadap faktor earning didasarkan
pada 2 (dua) rasio yaitu:
a. Rasio laba terhadap total assets (ROA)
b. Rasio beban operasional terhadap
pendapatan operasional (BOPO)
e. Likuiditas (Liquidity)
Analisis rasio likuiditas adalah analisis yang
dilakukan terhadap kemampuan bank dalam
memenuhi kewajiban-kewajiban jangka
pendeknya atau kewajiban yang sudah jatuh
tempo dengan menggunakan aktiva lancar
yang tersedia. Likuiditas tidak hanya berkenan
dengan keadaan keseluruhan keuangan
perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan
kemampuannya untuk mengubah aktiva lancar
tertentu menjadi uang kas (Dendawijaya, 2003
; Syamsudin, 2000).
Penilaian terhadap faktor likuiditas didasarkan
pada 2 (dua) rasio yaitu:
1. Rasio alat likuid terhadap hutang lancar
(Cash Ratio)
2. Rasio kredit yang diberikan terhadap dana
yang diterima (Loan to Deposit Ratio)
Metode Penelitian
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PD BKK Tegal Barat , Jalan
Hangtuah No. 17 Kota Tegal.
Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian
deskriptif kuantitatif.
Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini yaitu
a. Data Primer dalam penelitian ini adalah hasil
interview dan observasi pada staf bagian
akuntansi Perusahaan Daerah Badan Kredit
Kecamatan Tegal Barat.
b. Data sekunder yang digunakan dalam
penelitian ini adalah laporan keuangan berupa
laporan laba rugi dan neraca pada Perusahaan
Daerah Badan Kredit Kecamatan Tegal Barat
dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.
Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan adalah
metode analisis deskriptif dengan menggunakan
analisis C,A,M,E,L berdasarkan Surat Edaran
Nomor 6/23/DPNP 31 Mei 2004 perihal sistem
penilaian tingkat kesehatan bank umum dan
Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004
tanggal 12 April 2004 tentang sistem penilaian
tingkat kesehatan bank umum sebagai berikut :
a. Rasio Permodalan (Capital)
Dengan menghitung Capital Adequacy Ratio
(CAR):
Sumber : Taswan, 2008
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Rasio Kecukupan
Modal (CAR)
Rasio Peringkat
CAR ≥ 12% 1
9% ≤ CAR < 12% 2
8% ≤ CAR < 9% 3
6% < CAR < 9%
CAR ≤ 6%
4
5
Sumber : SE BI No. 6/23/DPNP Tahun 2004
b. Rasio Kualitas Aktiva (Assets Quality)
1. Rasio aktiva produktif yang
diklasifikasikan terhadap aktiva
produktif atau rasio KAP (Kualitas
Aktiva Produktif)
Rumus KAP:
Sumber : Taswan, 2008
Account: Ervani Candra Diyanti, Hesti Widianti
Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 260
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Rasio Kualitas
Aktiva Produktif
Rasio Peringkat
KAP1 ≤ 2% 1
2% < KAP1 ≤
3%
2
3% < KAP1 ≤
6%
3
6% < KAP1 ≤
9%
KAP1 > 9%
4
5
Sumber : SE BI No. 6/23/DPNP Tahun
2004
2. Rasio PPAP (Penyisihan Penghapusan
Aktiva Produktif) yang dibentuk
terhadap PPAP yang Wajib Dibentuk
(PPAPWD)
Rumus PPAP:
Sumber : Taswan, 2008
Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Rasio Penyisihan
Penghapusan Aktiva Produktif
Rasio Peringkat
KAP2 ≥ 110% 1
105% ≤ KAP2 <
110%
2
100% ≤ KAP2 <
105%
3
95% ≤ KAP2 <
100%
KAP2 < 95%
4
5
Sumber : SE BI No. 6/23/DPNP Tahun
2004
c. Rasio Manajemen (Management)
Rumus NPM adalah:
Sumber : Taswan, 2008
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Rasio Net Profit
Margin (NPM)
Rasio Peringkat
NPM ≥ 100% 1
81% ≤ NPM < 100% 2
66% ≤ NPM < 81% 3
51% ≤ NPM < 66% 4
NPM < 51% 5
Sumber : SE BI No. 6/23/DPNP Tahun 2004
d. Rasio Rentabilitas (Earning)
1. Rasio laba terhadap total assets (ROA)
Rumus ROA adalah:
Sumber : Taswan, 2008
Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Rasio Laba terhadap
Total Assets (ROA)
Rasio Peringkat
ROA > 1,5% 1
1,25% < ROA ≤
1,5%
2
0,5% < ROA ≤
1,25%
3
0% < ROA ≤
0,5%
ROA ≤ 0%
4
5
Sumber : SE BI No. 6/23/DPNP Tahun
2004
2. Rasio beban operasional terhadap
pendapatan operasional (BOPO)
Rumus BOPO adalah:
Sumber : Taswan, 2008
Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Rasio Beban
Operasional terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO)
Rasio Peringkat
BOPO ≤ 94% 1
94% < BOPO ≤ 95% 2
95% < BOPO ≤ 96% 3
96% < BOPO ≤ 97%
BOPO > 97%
4
5
Sumber : SE BI No. 6/23/DPNP Tahun
2004
e. Rasio Likuiditas (Liquidity)
1. Rasio alat likuid terhadap hutang
lancar (Cash Ratio)
Rumus Cash Ratio adalah:
Sumber : Taswan, 2008
2. Rasio kredit yang diberikan terhadap
dana yang diterima (Loan to Deposit
Ratio)
Rumus LDR adalah:
Sumber : Taswan, 2008
Tabel 3.7 Kriteria Penilaian Rasio kredit yang
diberikan terhadap dana yang diterima
(Loan to Deposit Ratio)
Rasio Peringkat
LDR ≤ 75% 1
75% < LDR ≤ 85% 2
85% < LDR ≤ 100% 3
100% < LDR ≤ 120%
LDR > 120%
4
5
Sumber : SE BI No. 6/23/DPNP Tahun
2004
Pembahasan
Account: Ervani Candra Diyanti, Hesti Widianti
Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 261
Faktor Permodalan
Standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
tentang kewajiban penyediaan modal minimum
atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yaitu sebesar
8% yang digunakan untuk mengukur seberapa kuat
permodalan bank menutupi resiko yang ada pada
bank. Rasio CAR dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Tabel 4.2 Perhitungan Capital Adequacy Ratio
(CAR) PD BKK Tegal Barat Tahun 2010-2014
Tahun Modal Bank
(Rp)
ATMR
(Rp)
Rasio
CAR
(%)
Pertumbuhan
Nilai %
2010 (1.766.251.645) 15.159.755.036 -11,65 - -
2011 (1.140.230.809) 21.939.239.632 -5,20 6,45 -55,39
2012 320.336.576 29.641.895.525 1,08 6,28 -120,79
2013 2.673.983.683 34.243.705.993 7,81 6,73 622,57
2014 4.767.665.579 34.061.172.066 14,00 6,19 79,25
Minimal -11,65 6,19 -120,79
Maksimal 14,00 6,73 622,57
Rata-rata 1,21 6,41 131,41
Sumber : Data Sekunder Diolah
Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa
pertumbuhan rasio CAR PD BKK Tegal Barat
selama tahun 2010 sampai tahun 2014 mengalami
kenaikkan dari tahun ke tahun dengan presentase
pertumbuhan rata-rata tiap tahunnya sebesar
131,41%. Hal ini disebabkan karena adanya
peningkatan modal bank, sehingga dapat dikatakan
PD BKK Tegal Barat mampu mempertahankan
sejumlah aktiva yang memiliki resiko.
Faktor Kualitas Aktiva
Penilaian aspek kualitas aktiva produktif (Asset)
juga diukur dengan menggunakan bobot 30% dan
didasarkan kepada kualitas aktiva yang dimiliki
Bank dimana rasio yang diukur ada 2 yaitu:
a. Rasio Aktiva Produktif yang
Diklasifikasikan terhadap Aktiva
Produktif
Kredit poin yang diberikan untuk rasio KAP
adalah sebagai berikut untuk rasio KAP
sebesar 22,5% atau lebih, nilai kredit = 0
(nol). Untuk setiap penurunan 0,15% dimulai
dari 22,5% mendapat tambahan nilai 1 dengan
maksimum 100.
Tabel 4.4 Perhitungan Kualitas Aktiva Produktif
(KAP) PD BKK Tegal Barat Tahun 2010-2014
Tahun
Aktiva
Produktif yang
Diklasifikasikan
(Rp)
Total Aktiva
Produktif
(Rp)
Rasio
KAP
(%)
Pertumbuhan
Nilai %
2010 1.474.099.163 28.834.676.787 5,11 - -
2011 2.317.001.425 23.283.728.050 9,95 4,84 94,65
2012 1.925.998.463 31.633.725.242 6,09 -3,86 -38,82
2013 4.961.891.076 37.620.425.511 13,19 7,10 116,63
2014 5.169.963.863 37.002.724.666 13,97 0,78 5,93
Minimal 5,11 -3,86 -38,82
Maksimal 13,97 7,10 116,63
Rata-rata 9,66 2,21 44,60
Sumber : Data Sekunder Diolah
Dari tabel 4.4 diketahui bahwa pertumbuhan rasio
KAP selama tahun 2010 sampai tahun 2014
mengalami kenaikkan dan penurunan dari
tahun ke tahun, dengan presentase penurunan
terbesar yaitu -38,82% pada tahun 2012 hal
ini disebabkan karena jumlah APYD yang
semakin kecil dalam artian bahwa dari tahun
ke tahun PD BKK Tegal Barat semakin baik
dalam mengelola pemberian kreditnya. Selain
itu dipengaruhi juga oleh total aktiva
produktif yang dari tahun ke tahun semakin
meningkat yang berarti bahwa jumlah kredit
yang disalurkan PD BKK Tegal Barat dari
tahun ke tahun semakin besar. Sehingga dapat
dikatakan semakin tinggi total aktiva
produktif semakin kecil terjadinya kredit
bermasalah.
b. Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva
Produktif terhadap Penyisihan
Penghapusan Aktiva Produktif yang Wajib
Dibentuk
Kredit poin yang diberikan untuk PPAP
adalah sebagai berikut untuk rasio PPAP
sebesar 0%, nilai kredit=1. Untuk setiap
kenaikkan 1% dimulai dari 0 mendapat
tambahan nilai 1 dengan maksimum 100.
Tabel 4.6 Perhitungan Penyisihan
Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) PD
BKK Tegal Barat Tahun 2010-2014
Tahun
PPAP yang
Dibentuk
Bank
(Rp)
PPAP yang
Wajib
Dibentuk
Bank
(Rp)
Rasio
PPAP
(%)
Pertumbuhan
Nilai %
2010 1.266.068.158 1.266.068.159 100,00 - -
2011 1.572.037.868 1.572.030.874 100,00 0,00 0,00
2012 935.786.552 937.336.632 99,83 -0,17 -0,17
2013 986.973.663 986.973.440 100,00 0,17 0,17
2014 1.352.764.507 1.352.764.506 100,00 0,00 0,00
Minimal 99,83 -0,17 -0,17
Maksimal 100,00 0,17 0,17
Rata-rata 99,97 0,00 0,00
Sumber : Data Sekunder Diolah
Dari tabel 4.6 diketahui bahwa pertumbuhan rasio
PPAP selama tahun 2010 sampai dengan
tahun 2014 mengalami kenaikkan dan
penurunan dari tahun ke tahun, dengan
Account: Ervani Candra Diyanti, Hesti Widianti
Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 262
presentase penurunan terbesar yaitu -0,17%
pada tahun 2012 hal ini disebabkan karena
penurunan PPAP yang dibentuk bank
sehingga secara langsung akan mengurangi
PPAP yang wajib dibentuk bank. Namun
besarnya rasio PPAP yang wajib dibentuk di
tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 sudah
sangat baik karena mampu menjaga rasio
PPAP diatas 81% sehingga berdasarkan
kriteria penilaian rasio PPAP PD BKK Tegal
Barat dapat dikategorikan sehat. Hal ini
mengindikasikan bahwa PD BKK Tegal Barat
mampu menjaga kolekbilitas atau pinjaman
yang disalurkan semakin baik.
Faktor Manajemen
Rasio NPM sebuah bank dapat dikatakan sehat
apabila melebihi ketetapan BI pada PBI Nomor
3/21/2001 yaitu 4,9%. Aspek manajemen yang
diproksikan dengan Net Profit Margin yang
dirumuskan sebagai berikut :
Tabel 4.8 Perhitungan Net Profit Margin (NPM)
PD BKK Tegal Barat Tahun 2010-2014
Tahun Laba Bersih
(Rp)
Laba
Operasional
(Rp)
Rasio
NPM
(%)
Pertumbuhan
Nilai %
2010 (7.691.620.519) (96.958.641) -79,32 - -
2011 1.138.930.918 1.376.850.745 94,54 173,86 219,18
2012 2.190.371.407 2.544.077.993 86,10 -8,44 -8,93
2013 2.498.052.628 3.066.049.620 81,47 -4,62 -5,37
2014 1.397.094.084 1.394.041.318 100,22 18,74 23,01
Minimal -79,32 -8,44 -8,93
Maksimal 100,22 173,86 219,18
Rata-rata 56,60 44,88 -52,62
Sumber : Data Sekunder Diolah
Berdasarkan tabel 4.8 di atas diketahui bahwa
pertumbuhan rasio NPM selama tahun 2010 sampai
dengan tahun 2014 mengalami kenaikkan dan
penurunan dari tahun ke tahun, dengan presentase
penurunan terbesar yaitu -8,93% pada tahun 2012
hal ini disebabkan karena alokasi penggunaan dana
PD BKK Tegal Barat banyak disalurkan pada
kredit tanpa memperhatikan kolebilitas kreditnya
sehingga laba yang diperoleh tidak optimal. Rasio
NPM yang dimiliki PD BKK Tegal Barat dapat
dikatakan kurang sehat karena memiliki rata-rata
rasio kurang dari ketetapan BI yaitu >100%.
Artinya PD BKK Tegal Barat mempunyai kinerja
keuangan yang kurang baik dalam melakukan
manajemen untuk mencapai target.
Faktor Rentabilitas
a. Return on Assets (ROA)
Rasio ini menunjukkan seberapa besar
kemampuan PD BKK Tegal Barat dalam
menghasilkan laba sebelum pajak dengan
total aset yang dimilikinya. Kredit poin yang
diberikan untuk ROA adalah sebagai berikut
untuk ROA sebesar 0% nilai kredit adalah 0.
Untuk kenaikkan sebesar 0,015% nilai kredit
ditambah satu dengan maksimum 100. Bobot
nilai ROA adalah 5%.
Tabel 4.10 Perhitungan Return on Assets
(ROA) PD BKK Tegal Barat Tahun 2010-
2014
Tahun
Laba Sebelum
Pajak
(Rp)
Total Aktiva
(Rp)
Rasio
ROA
(%)
Pertumbuhan
Nilai %
2010 (7.691.620.519) 28.819.499.123 -26,69 - -
2011 1.301.635.335 35.468.022.885 3,67 30,36 -113,75
2012 2.190.371.407 43.035.888.524 5,09 1,42 38,69
2013 2.498.052.628 48.010.766.674 5,20 0,11 2,23
2014 1.397.094.084 48.461.687.061 2,88 -2,32 -44,59
Minimal -26,69 -2,32 -113,75
Maksimal 5,20 30,36 38,69
Rata-rata -1,97 7,39 -29,36
Sumber : Data Sekunder Diolah
Berdasarkan tabel 4.10 di atas diketahui
bahwa pertumbuhan rasio ROA selama tahun
2010 sampai dengan tahun 2014 mengalami
kenaikan dan penurunan dari tahun ke tahun,
dengan presentanse penurunan terbesar yaitu
-2,32% pada tahun 2014 hal ini disebabkan
karena peningkatan total aktiva sehingga
secara langsung akan menambah beban
operasional yang tentunya akan mengurangi
laba bersih. Namum demikian PD BKK Tegal
Barat menghasilkan rasio ROA yang kurang
baik pada tahun 2010, yaitu < 1,5% dan pada
tahun 2011 sampai 2014 PD BKK Tegal
Barat mampu menghasilkan rasio ROA yang
sangat baik atau melebihi standar yang
ditetapkan oleh BI, yaitu >1,5%. Semakin
tinggi nilai rasio ROA yang dicapai maka
keuntungannya akan semakin banyak.
b. Rasio Beban Operasional terhadap
Pendapatan Operasional (BOPO)
Kredit poin yang diberikan untuk rasio BOPO
adalah sebagai berikut untuk rasio BOPO
sebesar 100% atau lebih nilai kredit adalah 0.
Untuk setiap penurunan sebesar 0,08% nilai
kredit ditambah dengan 1 dengan maksimum
100. Bobot nilai BOPO adalah 5%. Dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Account: Ervani Candra Diyanti, Hesti Widianti
Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 263
Tabel 4.12 Perhitungan Beban Operasional dan
Pendapatan Operasional (BOPO) PD BKK
Tegal Barat Tahun 2010-2014
Tahun
Beban
Operasional
(Rp)
Pendapatan
Operasional
(Rp)
Rasio
BOPO
(%)
Pertumbuhan
Nilai %
2010 6.651.340.576 6.554.381.935 101,48 - -
2011 5.211.865.961 6.588.716.706 79,10 -22,38 -22,05
2012 5.910.977.085 8.455.055.078 69,91 -9,19 -11,62
2013 6.354.663.355 9.420.712.975 67,45 -2,46 -3,51
2014 7.633.335.094 9.027.376.382 84,56 17,10 25,36
Minimal 67,45 -22,38 -22,05
Maksimal 101,48 17,10 25,36
Rata-rata 80,50 -4,23 -2,96
Sumber : Data Sekunder Diolah
Berdasarkan tabel 4.12 di atas diketahui bahwa
pertumbuhan rasio BOPO PD BKK Tegal
Barat selama tahun 2010 sampai dengan 2014
mengalami penurunan dan peningkatan dari
tahun ke tahun, dengan presentase penurunan
terbesar yaitu -22,05% pada tahun 2011 hal
ini disebabkan karena adanya penurunan total
aktiva produktif sehingga secara langsung
akan mengurangi beban operasional. Dalam
hal ini jika semakin kecil rasio ini berarti
semakin efisien biaya operasional yang
dikeluarkan lembaga keuangan yang
bersangkutan sehingga kemungkinan suatu
lembaga keuangan dalam kondisi bermasalah
semakin kecil. Hasil perhitungan rasio BOPO
selama tahun 2010 sampai 2014 memiliki
penurunan dan peningkatan akan tetapi masih
berada pada tingkat efisiensi yang sangat baik
karena mampu menghasilkan rasio yang
sesuai dengan standar BI yaitu <94%, hanya
pada tahun 2010 memiliki nilai rasio BOPO
>94%.
Faktor Likuiditas
a. Cash Ratio
Kredit poin yang diberikan untuk cash ratio
adalah sebagai berikut untuk ROA sebesar
Rasio 0% diberi nilai kredit 0 (nol). Setiap
kenaikan 0,05% nilai kredit ditambah 1
hingga maksimum 100. Bobot nilai cash ratio
adalah 5%.
Tabel 4.14 Perhitungan Cash Ratio PD BKK Tegal
Barat Tahun 2010-2014
Tahun Alat Likuid
(Rp)
Hutang
Lancar
(Rp)
Cash
Ratio
(%)
Pertumbuhan
Nilai %
2010 3.126.867.622 30.667.741.168 10,20 - -
2011 3.573.345.170 35.922.020.854 9,95 -0,25 -2,44
2012 4.243.001.871 41.762.315.159 10,16 0,21 2,13
2013 5.590.875.942 44.194.613.864 12,65 2,49 24,52
2014 6.477.614.096 43.068.768.106 15,04 2,39 18,89
Minimal 9,95 -0,25 -2,44
Maksimal 15,04 2,49 24,52
Rata-rata 11,60 1,21 10,78
Sumber : Data Sekunder Diolah
Berdasarkan tabel 4.14 di atas diketahui
bahwa pertumbuhan cash ratio selama tahun
2010 sampai dengan tahun 2014 mengalami
pertumbuhan dari tahun ke tahun, dengan
presentase pertumbuhan rata-rata yaitu
10,78% yang disebabkan karena bank terlalu
banyak menyalurkan kredit atau dana kepada
nasabah dan kurang memperhatikan rasio
kecukupan likuiditas bank dalam hal ini
kemampuan bank menurun dalam memenuhi
dana yang ditarik sewaktu-waktu atau pada
saat jatuh tempo.
b. Loan to Deposit Ratio (LDR)
Kredit point yang diberikan untuk rasio LDR
adalah sebagai berikut untuk rasio LDR
sebesar 115% atau lebih, nilai kredit = 0 (nol).
Untuk setiap penurunan 1% mulai dari 115%,
nilai kredit ditambah 4 dengan maksimum
100. Bobot nilai rasio LDR adalah 5%.
Tabel 4.16 Perhitungan Loan to Deposit
Ratio (LDR) PD BKK Tegal Barat Tahun
2010-2014
Tahun
Jumlah
Kredit yang
Diberikan
(Rp)
Dana Pihak
Ketiga
(Rp)
Rasio
LDR
(%)
Pertumbuhan
Nilai %
2010 20.923.228.565 28.756.449.691 72,76 - -
2011 23.283.728.050 34.621.391.978 67,25 -5,51 -7,57
2012 31.633.725.242 41.857.180.423 75,58 8,32 12,38
2013 37.620.425.511 46.632.049.060 80,68 5,10 6,75
2014 37.002.724.666 47.591.699.826 77,75 -2,92 -3,63
Minimal 67,25 -5,51 -7,57
Maksimal 80,68 8,32 12,38
Rata-rata 74,80 1,25 1,98
Sumber : Data Sekunder Diolah
Berdasarkan tabel 4.16 diketahui bahwa pertumbuhan
rasio LDR selama tahun 2010 sampai dengan
tahun 2014 mengalami kenaikkan dan
penurunan dari tahun ke tahun, dengan
presentase penurunan terbesar yaitu -7,57%
pada tahun 2011 hal ini disebabkan karena
jumlah dana yang diperlukan untuk
membiayai kredit menjadi semakin besar,
padahal pembiayaan bukanlah merupakan
aktiva yang likuid, bila sewaktu-waktu
nasabah hendak mencairkan dana depositonya
Account: Ervani Candra Diyanti, Hesti Widianti
Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 264
maka bisa jadi penyimpan dana tidak bisa
segera mencairkan rekening simpanannya,
karena dananya tertanam dalam pembiayaan
yang belum jatuh tempo. Pada rasio ini jika
semakin tinggi rasio yang didapat maka
semakin rendah kemampuan likuiditas bank
yang bersangkutan sehingga kemungkinan
suatu bank dalam kondisi bermasalah akan
semakin besar. Nilai rasio LDR dari kelima
tahun terjadi peningkatan dan penurunan tiap
tahunnya, karena tejadi peningkatan dan
penurunan jumlah dana yang diberikan dari
pada kredit yang diberikan. Dalam hal ini, PD
BKK Tegal Barat masih diberi predikat sehat
karena nilai standar yang ditetapkan BI yaitu
di bawah 95%.
Hasil Evaluasi Penilaian Kinerja Keuangan
Bank
Tabel 4.25 Rekapitulasi Kinerja Keuangan dengan
Menggunakan Metode CAMEL PD BKK Tegal
Barat Kota Tegal Tahun 2010-2014
No Rasio
Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
1. Permodalan
(Capital) -39,45 -20,09 -1,26 18,93 30
2. Kualitas Aktiva
(Assets Quality) 30 26,16 29,99 20,77 19,46
3. Manajement
(Management) -15,86 18,91 17,22 16,29 20
4. Rentabilitas
(Earning) -89,78 10 10 10 10
5. Likuiditas
(Liquidity) 10 10 10 10 10
Jumlah -105,09 44,98 65,95 75,99 89,46
Sumber : Data Sekunder Diolah
Dari tabel 4.25 dapat diketahui bahwa dari tahun
2010 sampai dengan tahun 2014 kualitas aktiva
(Assets Quality) terus mengalami penurunan hal ini
disebabkan karena kolektibilitas aktiva produktif
dalam kategori macet mengalami kenaikkan dan
penurunan rata-rata dari tahun ke tahun sebesar
62,15%. Kualitas aktiva yang sangat buruk dapat
membuat modal yang dimiliki PD BKK Tegal
Barat menjadi buruk pula. Oleh karena itu,
pengurus PD BKK Tegal Barat wajib menjaga
kualitas aktiva yang merupakan pendapatan utama
PD BKK Tegal Barat.
Kesimpulan
1. Permodalan
Permodalan untuk PD BKK Tegal Barat Kota
Tegal kurang mampu untuk mempertahankan
pengelolaan terhadap modal sendiri dan
aktiva-aktiva yang mengandung resiko, serta
belum mampu untuk menutup kerugian atas
kredit yang diberikan.
2. Kualitas Aktiva
Kualitas aktiva PD BKK Tegal Barat Kota
Tegal kurang mampu untuk mengatasi resiko
usaha yang terkandung pada komponen kredit
yang diberikan.
3. Manajemen
Manajemen PD BKK Tegal Barat Kota Tegal mampu
untuk mengolah sumber-sumber maupun
alokasi penggunaan dana secara efisien.
4. Rentabilitas
Dalam aspek rentabilitas PD BKK Tegal Barat Kota
Tegal mampu menanggung beban operasional
yang ada dengan pendapatan operasional yang
diterima setiap tahunnya.
5. Likuiditas
Likuiditas untuk PD BKK Tegal Barat Kota Tegal
memiliki kemampuan untuk memenuhi
kewajiban yang harus segera dipenuhi dan
dapat membayar kembali semua deposannya.
Daftar Pustaka
Rahmah, Rizqie Aulia. 2012. Analisis Tingkat Kesehatan Keuangan pada PD BKK Slawi. Politeknik Harapan Bersama Tegal
Azizati, Nurrochimi. 2010. Analisis Kinerja Keungan Bank pada PT. BPR Jateng Periode 2006-2008. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Bank Indonesia, 1997, Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat, SK DIR BI No. 30/12/KEP/DIR Jo SE BI No. 30/3/UPPB. Jakarta.
Bank Indonesia, 2006, Peraturan Bank Indonesia No. 8/26/PBI/2006 Tentang Bank Perkreditan Rakyat. Jakarta : Bank Indonesia.
Bank Indonesia. 2004. Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2014 tanggal 12 April 2004 Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Jakarta.
Bank Indonesia. 2006. Peraturan Bank Indonesia No. 8/18/PBI/2006 Tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Perkreditan Rakyat. Jakarta : Bank Indonesia.
Bank Indonesia. 2006. Peraturan Bank Indonesia No. 8/19/PBI/2006 Tentang Kualitas Aktiva Produktif dan Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Bank Perkreditan Rakyat. Jakarta : Bank Indonesia.
Bank Indonesia. 2014. Booklet Perbankan Indonesia 2014. Edisi 1, Maret 2014. Jakarta : Bank Indonesia Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan.
Bank Indonesia. 2014. Laporan Triwulan Otoritas Jasa Keuangan. Triwulan I-2014. Jakarta : Otoritas Jasa Keuangan.
Dendawijaya, Lukman. 2000. Manajemen Perbankan. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Account: Ervani Candra Diyanti, Hesti Widianti
Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 265
Dendawijaya, Lukman. 2003. Manajemen Perbankan. Cetakan kedua. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Diah K, Yanuar. 2005. Analisis Tingkat Kesehatan Bank dengan Metode CAMEL terhadap PD BPR BKK Jumantono Periode 2002-2004. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dwi Prastowo D, dan Rifka Julianty. 2005. Analisis Laporan Keuangan (Konsep dan Aplikasi). Edisi Kedua. UPP STIM YKPM, Yogyakarta.
Hasibuan, H. Melayu S.P., Drs. 2005. Dasar-Dasar Perbankan. Bumi Aksara. Jakarta.
Irningsih M, Rambat. 2013. Pengaruh Rasio CAMEL Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008-2009. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2004. Standart Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standart Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.
Karim, Nur Fitri. 2015. Analisis Kinerja Keuangan dengan Menggunakan Metode CAMELS pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Universitas Hasanuddin Makasar.
Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Komaruddin, Ahmad. 2005. Akuntansi Manajemen. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Munawir S. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Liberty. Yogyakarta.
PD BKK Tegal Barat. 2013. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan PD BKK Tegal Barat Tahun 2013. Tegal : PD BKK Tegal Barat.
Permata S, Marlupi. 2006. Analisis Kinerja Perbankan dengan Menggunakan Metode CAMEL Periode 2002-2004. Universitas Brawijaya Malang.
Siamat, Dahlan. 2005. Manajement Lembaga Keuangan. Edisi Kelima. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.
Syamsudin, Lukman. 2000. Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi Baru. Rajawali Pers. Jakarta.
Taufik, A Dharnaeny. 2012. Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan BPR Hasa Mitra dengan Metode CAMEL Periode 2006-2010. Universitas Hasanuddin Makassar.
Taswan. 2008. Akuntansi Perbankan: Transaksi dalam Valuta Rupiah. UPP STIN YKPN. Yogyakarta.
2015. Peraturan daerah Provinsi Jawa Tengah. Diakses 15/03/2015. http://www.bphn.go.id/data/documents/02
pdprovjateng019.pdf 2015. Peraturan Perbankan. Diakses
28/05/2015. http://www.bi.go.id/id/peraturan/perbanka
n/Documents/828aa23594154a89aeabab7
dc3103805pbi_130112.pdf.
Volume 1 No 4 Desember 2015
ISSN 2338-9753
Format Penulisan Artikel
Judul
Nama Penulis Pertama
Program studi, Nama PT,
alamat email
Nama Penulis Kedua
Program studi, Nama PT,
alamat email
Abstract (bhs Inggris)
Abstrak (bhs Indonesia) Pendahuluan
Latar belakang Tujuan
Permasalahan
Review Pustaka
Metode Penelitian
Pembahasan Kesimpulan
Daftar Pustaka
Ketentuan:
Item Ketentuan
Ukuran kertas A4
Judul : Huruf Time New Roman 14 Point, Centre. Ti-tle Case
Nama Penulis, Nama Program studi, nama Perguruan Tinggi:
Times New Roman 12 Point, Italic
Abstract Bahasa Inggris Time New Roman, Italic 10 point.
Abstrak Bahasa Indonesia Times New Roman, Italic, 10 point
Sub judul Time New Roman, Bold, 11 Point, Title Case
Konten Dua Kolom, Times New Roman, 10 Point, satu spasi dan garis diantara dua kolom
Daftar Pustaka Sesuai standard, lihat contoh di artikel terbitan kali ini.
Jumlah Halaman Maksimum 10 halaman
Tabel dan grafik Wajib menyebutkan judul dan sumbernya
Secara menyeluruh Lihat sample pada terbitan kali ini
Volume 1 No 4 Desember 2015
ISSN 2338-9753
Diterbitkan oleh Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta
Jln Prof. Dr. Ir. G.E. Siwabessy. Kampus UI Depok.
Gedung F Lantai 2, Telp 021-7862537, Fax 021-7863537
akunjurnal2013@gmail.com