(PD BKK) Tegal Barat, Kota Tegal

15
Redaksi Account menerima berikunya yang sesuai dengan Kirim artikel anda ke request for format ke email Account Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Perbankan ISSN 2338-9753 Analisis Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan (PD BKK) Tegal Barat Kota Tegal,. Ervani Candra Diyanti. Hesti Widianti. Hal 256- 265. Analisis Dan Perhitungan Break Even Point (Bep) Sales Mix Paving Blok Di PT Borneo Abadi Samarinda. Achmad Rudzali. Selvy Damayanti. Hal 266-275. Faktor-Faktor Penentu Niat Mahasiswa Untuk Menjadi Pegawai Direktorat Jen- deral Pajak: Pendekatan Model Theory Of Reasoned Action. Yanto Darmawan. Yudi Santara Setyapurnama. Hal 276-284. Analisis Spillover Terhadap Pasar Ekuitas Negara Berkembang dan Negara Maju Periode 2003-2011. Husnil Barry . Hal 285-293. Perancangan Web Performance and Load Test Rig pada Microsoft Azure Cloud Platform untuk Sistem iBanking. Alfian Akbar Gozali. Hal 294-301. Pengaruh Likuiditas, Leverage, Dan Aktivitas Operasi Terhadap Kemampulabaan Pada Pt Kai Daop 2 Bandung. Renny Sukawati. Hal 302-307. Pengaruh Faktor Pendapatan, Pengetahuan Zakat Dan Kredibilitas Lembaga Pengelola Zakat Terhadap Kepercayaan Masyarakat Pada Lembaga Pengelola Za- kat (Kecamatan Medan Satria Kota Bekasi). Astri Yuningsih. Abdillah. Mulia Nasu- tion. Hal 308-315. Pengaruh Gross Domestic Product Dan Inflasi Terhadap Non Performing Financing Pada PT Bank Muamalat Indonesia Periode 2006-2013. Aidah Masthuroh. Efriyanto. Herbirowo Nugroho. Hal 316-322. Pengaruh Relationship Marketing terhadap Loyalitas Nasabah pada Bank BNI Syariah Kantor cabang Fatmawati. Agissa Ardania Putri. R. Elly Mirati. Aminah. Hal 323-330 The Significance of Marketing Business Award on Corporate Reputation and Mar- keting Performance of Brand Holder Company in Indonesia. Silvia Rozza. Hal 331- 341 Volume 1 No 4 Desember 2015 Ruang Lingkup: Account merupakan jurnal yang diterbitkan untuk memberikan ma- sukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dibidang akuntansi, keuangan dan per- bankan. Artikel yang dimuat di jurnal ini merupakan kajian teoritis dan hasil riset terapan di bidang akuntansi, keuangan dan perbankan Redaksi Account menerima artikel penelitian untuk dimuat pada terbitan berikutnya yang sesuai dengan ruang lingkup jurnal account. Kirim artikel anda ke [email protected]. Sesuaikan format tulisan an- da dengan format yang terse- dia di halaman belakang, atau kirim email dengan isi request for format ke email diatas

Transcript of (PD BKK) Tegal Barat, Kota Tegal

Page 1: (PD BKK) Tegal Barat, Kota Tegal

Redaksi Account menerima artikel penelitian untuk

dimuat pada terbitan

berikunya yang sesuai dengan ruangl lingkup jurnal ac-

count.

Kirim artikel anda ke

[email protected].

Sesuaikan format tulisan an-

da dengan format yang terse-

dia di halaman belakang, atau kirim email dengan isi

request for format ke email

diatas

Account

Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

ISSN 2338-9753

Analisis Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan (PD BKK) Tegal Barat Kota Tegal,. Ervani Candra Diyanti. Hesti Widianti. Hal 256-265.

Analisis Dan Perhitungan Break Even Point (Bep) Sales Mix Paving Blok Di PT Borneo Abadi Samarinda. Achmad Rudzali. Selvy Damayanti. Hal 266-275.

Faktor-Faktor Penentu Niat Mahasiswa Untuk Menjadi Pegawai Direktorat Jen-deral Pajak: Pendekatan Model Theory Of Reasoned Action. Yanto Darmawan. Yudi Santara Setyapurnama. Hal 276-284.

Analisis Spillover Terhadap Pasar Ekuitas Negara Berkembang dan Negara Maju Periode 2003-2011. Husnil Barry . Hal 285-293.

Perancangan Web Performance and Load Test Rig pada Microsoft Azure Cloud Platform untuk Sistem iBanking. Alfian Akbar Gozali. Hal 294-301.

Pengaruh Likuiditas, Leverage, Dan Aktivitas Operasi Terhadap Kemampulabaan

Pada Pt Kai Daop 2 Bandung. Renny Sukawati. Hal 302-307.

Pengaruh Faktor Pendapatan, Pengetahuan Zakat Dan Kredibilitas Lembaga Pengelola Zakat Terhadap Kepercayaan Masyarakat Pada Lembaga Pengelola Za-kat (Kecamatan Medan Satria Kota Bekasi). Astri Yuningsih. Abdillah. Mulia Nasu-tion. Hal 308-315.

Pengaruh Gross Domestic Product Dan Inflasi Terhadap Non Performing Financing Pada PT Bank Muamalat Indonesia Periode 2006-2013. Aidah Masthuroh. Efriyanto. Herbirowo Nugroho. Hal 316-322.

Pengaruh Relationship Marketing terhadap Loyalitas Nasabah pada Bank BNI Syariah Kantor cabang Fatmawati. Agissa Ardania Putri. R. Elly Mirati. Aminah. Hal 323-330

The Significance of Marketing Business Award on Corporate Reputation and Mar-keting Performance of Brand Holder Company in Indonesia. Silvia Rozza. Hal 331-341

Volume 1 No 4 Desember 2015

Ruang Lingkup: Account merupakan jurnal yang diterbitkan untuk memberikan ma-

sukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dibidang akuntansi, keuangan dan per-

bankan. Artikel yang dimuat di jurnal ini merupakan kajian teoritis dan hasil riset

terapan di bidang akuntansi, keuangan dan perbankan

Redaksi Account

menerima artikel penelitian untuk dimuat

pada terbitan berikutnya

yang sesuai dengan ruang lingkup jurnal account.

Kirim artikel anda ke [email protected].

Sesuaikan format tulisan an-da dengan format yang terse-

dia di halaman belakang,

atau kirim email dengan isi request for format ke email

diatas

Page 2: (PD BKK) Tegal Barat, Kota Tegal

Volume 1 No 4 Desember 2015

ISSN 2338-9753

Susunan Redaksi:

Pengarah: Abdillah, Fachrudin Mukhtar, Agus Supriadi, Lenny Brida, Zainal Nur Arifin

Penangung Jawab:

Elly Mirati

Pimpinan Redaksi: Ali Masjono

Tim Redaksi:

Agus Purwaji, Titi Suhartati, Petrus Hari Kuncoro Seno, Nur Hasyim, Ahmad Abror, Bambang Waluyo, Silvia Roza, Supriatnoko.

Mitra Bestari:

Dr Cipto Wardoyo SE. M.Pd. M.Si., Ak. CA. (Universitas Negeri Malang) Dr. Lana Sularto SE. M.M.Si. (Universitas Gunadharma) Utami Puji Lestari. Ph.D. (Politeknik Negeri Jakarta) Dr. Silvia Roza (Politeknik Negeri Jakarta) Dr Supriatnoko (Politeknik Negeri Jakarta) Dr Endang PB (Politeknik Negeri Jakarta) Dr Nurhasyim (Politeknik Negeri Jakarta) Dr Ade Sukma Mulya (Politeknik Negeri Jakarta) Dr Silvia Roza (Politeknik Negeri Jakarta) Dr. Supriatnoko (Politeknik Negeri Jakarta) Dr. Ida Nurhayati (Politeknik Negeri Jakarta)

Layout dan sirkulasi : Darwin dan Afriza Wijaya

Artikel yang dimuat di Account, jurnal akuntansi, keuangan dan perbankan berupa

hasil penelitian sesuai dengan ruang lingkup jurnal yang ditulis oleh dosen, praktisi,

mahasiswa, pelaku ekonomi, dan siapa saja yang berminat dalam pengembangan

bidang akuntansi, keuangan dan perbankan.

Tujuan dari penerbitan jurnal ini untuk menyediakan forum khusus untuk publikasi

hasil penelitian bagi para praktisi, dosen atau siapa saja yang berminat. Untuk

menyalurkan berbagai pemikiran baru dan tujuan lainnya yang relevan.

Page 3: (PD BKK) Tegal Barat, Kota Tegal

Volume 1 No 4 Desember 2015

ISSN 2338-9753

Dari Redaksi

Sampai terbitan ke 4 edisi Desember 2015 Account telah mendapatkan dukungan

dari berbagai penulis di Indonesia. Kali ini ucapan terima kasih ditujukan kepada

para penulis dan peneliti dari Politeknik Harapan Bersama, Tegal, Politeknik Negeri Samarinda, Akademik Akuntansi YKPN Yogyakarta dan Universitas

Telkom Bandung yang telah menyumbangkan artikelnya untuk dimuat pada terbi-

tan ini.

Setiap terbit, Account telah diedarkan ke seluruh Indonesia sebanyak 175 examplar secara pisik (edisi cetak) kepada Perguruan Tinggi yang memiliki program studi

akuntansi, keuangan dan Perbankan dan kepada para peneliti yang inline dengan

jurnal ini, dan secara online juga telah dibaca oleh berbagai kalangan melalui

http://akuntansi.pnj.ac.id

Semoga bermanfaat.

Depok Desember 2015

Pimpinan Redaksi

Page 4: (PD BKK) Tegal Barat, Kota Tegal

Account: Ervani Candra Diyanti, Hesti Widianti

Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 256

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH

BADAN KREDIT KECAMATAN (PD BKK) TEGAL BARAT

KOTA TEGAL

Ervani Candra Diyanti

Program Studi DIII Akuntansi Politeknik Harapan Bersama

Email : [email protected]

Hesti Widianti Program Studi DIII Akuntansi Politeknik Harapan Bersama

Email : [email protected]

Abstract The study is to determie the Company's financial performance Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan

Tegal Barat (PD BKK) Tegal Barat viewed from the aspect of capital, asset quality, management, earnings, and

liquidity. The data used is primary data obtained through interviews and secondary data, the financial

statements of the balance sheet and income statement of the Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan (PD

BKK) Tegal Barat 2010-2014.Data collection techniques are observation, interviews, documentation, and

literature. Data analysis technique used is by using CAMEL is to analyze the factors of capital, asset quality,

management, earnings and liquidity.Results of the data analysis, the conclusion CAMEL as bank health analysis

using CAR on capital ratios, KAP and PPAP ratio in asset quality, the ratio of NPM in management, ROA and

ROA ratios on profitability, and Cash Ratio and LDR on liquidity. Based on the ratio of CAMEL method of the

Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan (PD BKK) Tegal Barat continued to increase in terms of

financial performance increase is seen in the improvement of health predicate Regional Company of the District

Credit Agency (PD BKK) Tegal West from 2010 to 2014 which in 2010 amounted to -69.23% (Unhealthy), in

2011 amounted to 42.61% (Unhealthy), in the year 2012 amounted to 65.95% (less healthy), in 2013 amounted

to 75.99% (Quite healthy), and the year 2014 is 89.46% (healthy).

Keywords: Financial Performance, Soundness of Bank, CAMEL

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan (PD

BKK) Tegal Barat dilihat dari aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, rentabilitas, dan

likuiditas. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui wawancara dan data sekunder yaitu

laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan (PD BKK)

Tegal Barat Kota Tegatahun 2010-2014. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,

wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah dengan

menggunakan CAMEL yaitu dengan menganalisis faktor-faktor permodalan, kualitas aktiva produktif,

manajemen, rentabilitas dan likuiditas. Hasil analisis data tersebut, diperoleh kesimpulan CAMEL sebagai

analisis kesehatan bank yang menggunakan rasio CAR pada permodalan, rasio KAP dan PPAP pada kualitas

aset, rasio NPM pada manajemen, rasio ROA dan BOPO pada rentabilitas, kemudian Cash Ratio dan LDR pada

likuiditas. Berdasarkan rasio pada metode CAMEL Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan (PD BKK)

Tegal Barat terus mengalami kenaikkan kenaikkan kinerja keuangan hal tersebut terlihat pada peningkatan

predikat kesehatan Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan (PD BKK) Tegal Barat dari tahun 2010 sampai

tahun 2014 yaitu ditahun 2010 sebesar -69,23% (Tidak Sehat), ditahun 2011 sebesar 42,61% (Tidak Sehat),

ditahun 2012 sebesar 65,95% (Kurang Sehat), ditahun 2013 sebesar 75,99% (Cukup Sehat), dan ditahun 2014

sebesar 89,46% (Sehat).

Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Kesehatan Bank, CAMEL

Pendahuluan

Latar Belakang

Di era perekonomian global saat ini perkembangan

perbankan di Indonesia mengalami peningkatan

salah satunya adalah Bank Perkreditan Rakyat

(BPR). Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah

bank yang menghimpun dana dari masyarakat yang

berbentuk tabungan dan pinjaman kepada pihak

lain dengan harapan bank akan memperoleh suatu

tambahan nilai dari pokok pinjaman yang berupa

bunga sebagai pendapatan bank yang bersangkutan.

Status BPR diberikan kepada Bank Desa, Lumbung

Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, Lumbung Pitih

Nagari (LPN), Lembaga Perkreditan Desa (LPD),

Badan Kredit Desa (BKD), Badan Kredit

Page 5: (PD BKK) Tegal Barat, Kota Tegal

Account: Ervani Candra Diyanti, Hesti Widianti

Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 257

Kecamatan (BKK), Kredit Usaha Rakyat Kecil

(KURK), Lembaga Perkreditan Kecamatan (LPK),

Bank Karya Produksi Desa (BKPD), dan/atau

lembaga-lembaga lainnya yang dipersamakan

dengan memenuhi persyaratan tatacara yang

ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Bentuk

hukum Bank Perkreditan Rakyat (BPR) antara lain

Perseroan Terbatas, Koperasi dan Perusahaan

Daerah (Undang-Undang RI Nomor 7 Tahun

1992).

Analisis kinerja perbankan merupakan suatu

penilaian yang digunakan untuk mengukur tingkat

keberhasilan bank pada periode tertentu

berdasarkan rencana kerja, laporan realisasi

rencana kerja dan laporan berkala bank. Untuk

menilai kinerja perbankan umumnya menggunakan

5 aspek penilaian yang disebut CAMEL, yang

meliputi Capital, Assets Quality, Management,

Earnings, dan Liquidity. CAMEL tidak sekedar

mengukur tingkat kesehatan sebuah bank, tetapi

sering pula digunakan sebagai indikator dalam

menyusun peringkat dan memprediksi prospek

suatu bank di masa yang akan datang. Analisis

kinerja keuangan digunakan manajemen untuk

mengevaluasi hasil-hasil operasi, memperbaiki

kesalahan-kesalahan, dan menghindari keadaan

yang dapat menyebabkan kesulitan keuangan.

Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan Tegal

Barat merupakan salah satu komponen Pendapatan

Asli Daerah (PAD) berperan dalam mendorong

ekonomi daerah dimana peran tersebut akan

berpengaruh positif dengan didukung kinerja

keuangan yang baik. Untuk mengetahui bahwa

tujuan Perusahaan Daerah Badan Kredit

Kecamatan dapat dicapai dan untuk mengetahui

efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan dalam

mencapai tujuan maka secara periodik dilakukan

pengukuran kinerja keuangan Perusahaan Daerah

Badan Kredit Kecamatan. Berikut merupakan tabel

yang menggambarkan posisi keuangan Perusahaan

Daerah Badan Kredit Kecamatan Tegal Barat dari

tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 :

Tabel 1.1 Total Aktiva, Laba Bersih, dan

Pendapatan Operasional PD BKK Tegal Barat

Tahun 2010-2014

TAHUN

TOTAL

AKTIVA

(Rp)

LABA (RUGI)

BERSIH

(Rp)

PENDAPATAN

OPERASIONAL

(Rp)

2010 28.819.499.123 (7.691.620.519) 6.554.381.935

2011 35.468.022.885 1.138.930.918 6.588.716.706

2012 43.035.888.524 2.190.371.407 8.455.055.078

2013 48.010.766.674 2.498.052.628 9.420.712.975

2014 48.461.687.061 1.397.094.084 9.027.376.382

Sumber : PD BKK Tegal Barat Kota Tegal

Kinerja keuangan yang baik akan meningkatkan

bagian laba Perusahaan Daerah untuk mewujudkan

peranannya sebagai intermediasi dana bagi

pembangunan ekonomi daerah. Dari tabel diatas

dapat dilihat bahwa laba bersih yang diperoleh

Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan Tegal

Barat mengalami kenaikkan dari tahun 2010

sampai dengan tahun 2013, namun pada tahun

2014 perolehan laba bersih menurun disebabkan

kerena pendapatan operasional turun dan beban

operasional naik. Manajer Perusahaan Daerah

Badan Kredit Kecamatan Tegal Barat belum

melakukan langkah yang optimal untuk

memperbaiki kinerja keuangan perusahaan

sehingga dapat membahayakan kesehatan

Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan Tegal

Barat.

Tujuan

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kinerja

keuangan pada Perusahaan Daerah Badan Kredit

Kecamatan Tegal Barat dilihat dari aspek

permodalan, kualitas aktiva, manajemen,

rentabilitas, dan likuiditas.

Permasalahan:

Permasalahan

Penurunan laba bersih Perusahaan Daerah Badan

Kredit Kecamatan Tegal Barat pada tahun 2014

mengindikasi terjadinya penurunan kinerja

keuangan, Berdasarkan pada latar belakang

permasalahan diatas, maka perumusan masalah

adalah : “Bagaimanakah kinerja keuangan pada

Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan (PD

BKK) Tegal Barat Kota Tegal?”.

Review Pustaka

Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan

Menurut Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 19

Tahun 2002 tentang Perusahaan Daerah Badan

Kredit Kecamatan di Provinsi Jawa Tengah.

Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan

dibentuk dengan maksud dan tujuan untuk

membantu dan mendorong pertumbuhan

perekonomian dan Pembangunan Daerah di segala

bidang serta dalam rangka meningkatkan taraf

hidup rakyat sebagai salah satu sumber Pendapatan

Daerah.

Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan berfungsi

sebagai salah satu lembaga Intermediasi di bidang

keuangan dengan tugas menjalankan usaha sebagai

Lembaga Kredit Mikro sesuai dengan ketentuan

Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Tugas Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan

antara lain :

1. Merupakan ekonomi kerakyatan;

2. Membantu menyediakan modal usaha bagi

usaha mikro, kecil, dan menengah;

3. Memberikan pelayan modal dengan cara

mudah, murah dan mengarah dalam

mengembangkan kesempatan berusaha;

4. Menjadi salah satu sumber Pendapatan

Daerah.

Page 6: (PD BKK) Tegal Barat, Kota Tegal

Account: Ervani Candra Diyanti, Hesti Widianti

Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 258

Perusahaan Daerah Badan Kredit

Kecamatan menyelenggarakan usaha-usaha antara

lain :

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk Simpanan, Tabungan, dan atau bentuk

lainnya yang dipersamakan dengan itu;

2. Memberikan kredit dan melakukan

pembinaan terhadap nasabah;

3. Menempatkan dananya dalam bentuk,

Deposito Berjangka, Setifikat Deposito, Giro

atau jenis lainnya pada Bank lain;

4. Menjalankan usaha-usaha lainnya sepanjang

tidak bertentangan dengan Peraturan

Perundang-undangan yang berlaku.

Pengertian Analisis

Analisis adalah kegiatan berfikir untuk

menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen

sehingga dapat mengenal tanda-tanda komponen,

hubungannya satu sama lain dan fungsi masing-

masing dalam satu keseluruhan yang terpadu

(Komaruddin, 2001:53). Sedang kan menurut

Kamus Akuntansi (2000:48) analisis adalah

melakukan melaukan evaluasi terhadap kondisi dari

pos-pos atau ayat-ayat yang berkaitan dengan

akuntansi dan alasan-alasan yang memungkinkan

tentang perbedaan yang muncul.

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat

disimpulkan bahwa analisis adalah kerangka

berfikir untuk menguraikan suatu pokok menjadi

bagian-bagian atau komponen sehingga dapat

diketahui ciri atau tanda tiap bagian, kemudian

hubungan satu sama lain serta fungsi masing-

masing bagian dari keseluruhan.

Pengertian Kinerja Kuangan

Kinerja keuangan perusahaan merupakan satu

diantara dasar penilaian mengenai kondisi

keuangan perusahaan yang dilakukan berdasarkan

analisa terhadap rasio keuangan perusahaan

(Munawir, 2010:30). Pihak yang berkepentingan

sangat memerlukan hasil dari pengukuran kinerja

keuangan perusahaan untuk dapat melihat kondisi

perusahaan dan tingkat keberhasilan perusahaan

dalam menjalankan kegiatan operasionalnya.

Menurut Sawir (2003:144), dalam menilai kinerja

keuangan yang menggunakan analisis rasio

keuangan perlu diketahui standar rasio keuangan

tersebut. Menurut Yuwono, Sukarno, dan Ichsan

(2003:31), dengan adanya standar rasio keuangan,

perusahaan dapat menentukan apakah kinerja

keuangannya baik atau tidak. Penilaian ini

dilakukan dengan membandingkan rasio keuangan

yang diperoleh dengan standar rasio keuangan yang

ada. Pada umumnya, kinerja keuangan perusahaan

dikategorikan baik jika besarnya rasio keuangan

perusahaan bernilai sama dengan atau di atas

standar rasio keuangan.

Menurut Munawir (2010:67), selain

membandingkan rasio keuangan dengan standar

rasio, kinerja keuangan juga dapat dinilai dengan

membandingkan rasio keuangan tahun yang dinilai

dengan rasio keuangan pada tahun-tahun

sebelumnya. Dengan membandingkan rasio

keuangan pada beberapa tahun penilaian dapat

dilihat bagaimana kemajuan ataupun kemunduran

kinerja keuangan sesuai dengan kegunaan masing-

masing rasio tersebut.

Dari sejumlah pengertian kinerja keuangan di atas, dapat

diambil kesimpulan sederhana bahwa kinerja

keuangan merupakan pencapaian prestasi

perusahaan pada suatu periode yang

menggambarkan kondisi kesehatan keuangan

perusahaan dengan indikator kecukupan modal,

likuiditas dan profitabilitas.

Analisis CAMEL

Pendekatan CAMEL merupakan suatu jenis analisis

keuangan yang digunakan untuk mengevaluasi

kinerja keuangan dan manajerial bank untuk

menentukan tingkat kesehatan bank dan keamanan

bank. CAMEL menggambarkan suatu hubungan

atau perbandingan antara suatu jumlah tertentu

dengan jumlah yang lain. Dengan analisis rasio

keuangan dapat diperoleh gambaran baik buruknya

keadaan atau posisi keuangan suatu bank.

a. Permodalan (Capital)

Pada saat ini persyaratan untuk mendirikan

BPR memerlukan modal disetor antara Rp 500

juta sampai dengan Rp 5 Milyar (PBI No.

6/22/PBI/2004). Namun, BPR-BPR yang ada

pada saat ketentuan tersebut diberlakukan

sudah berdiri, jumlah modalnya mungkin

kurang dari jumlah tersebut. Pengertian

kecukupan modal tersebut tidak hanya

dihitung dari jumlah nominalnya, tetapi juga

dari perhitungan rasio kewajiban penyediaan

modal minimum yang diwajibkan atau disebut

juga sebagai kecukupan modal (Capital

Adequacy Ratio atau CAR).

b. Kualitas Aktiva (Assets Quality)

Di dalam menganalisis suatu bank, pada

umumnya perhatian difokuskan pada

kecukupan modal karena masalah solvensi

memang penting. Namun demikian,

menganalisis kualitas aktiva produktif bank

secara cermat tidaklah kalah pentingnya.

Kualitas aktiva produktif bank yang sangat

jelek secara implisit akan menghapus modal

bank. Walaupun secara riil bank memiliki

modal yang cukup besar, apabila kualitas

aktiva produktifnya sangat buruk, dapat saja

modalnya menjadi buruk pula. Hal ini antara

lain terkait dengan berbagai permasalahan

seperti pembentukan cadangan, penilaian aset,

pemberian pinjaman kepada pihak terkait, dan

sebagainya.

Penilaian terhadap kualitas aktiva produktif

dalam analisis CAMEL didasarkan pada dua

macam rasio yaitu:

Page 7: (PD BKK) Tegal Barat, Kota Tegal

Account: Ervani Candra Diyanti, Hesti Widianti

Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 259

1. Rasio aktiva produktif yang

diklasifikasikan terhadap aktiva

produktif atau rasio KAP (Kualitas

Aktiva Produktif)

2. Rasio PPAP (Penyisihan Penghapusan

Aktiva Produktif) yang dibentuk

terhadap PPAP yang Wajib Dibentuk

(PPAPWD)

c. Manajemen (Management)

Manajemen adalah suatu proses pengelolaan

dan penghimpunan dan masyarakat ke dalam

bank dan pengalokasian dana-dana

masyarakat pada umumnya serta

pemupukannya secara optimal melalui

pergerakan semua sumber daya yang tersedia

dalam mencapai tingkat rentabilitas yang

memadai sesuai dengan batas ketetentuan

peraturan yang berlaku. Sehingga

menunjukkan kemampuan bank dalam

mengidentifikasi, mengukur, mengawasi,

mengontrol resiko-resiko yang timbul melalui

kebijakan dan stertegi bisnis suatu bank.

aspek manajemen pada penilaian kinerja bank

dalam penelitian ini tidak dapat menggunakan

pola yang ditetapkan BI tetapi sesuai dengan

data yang tersedia diproyeksikan dengan Net

Profit Margin karena adanya keterbatasan

yang ada.

d. Rentabilitas (Earning)

Analisis rasio rentabilitas bank menurut

Dendawijaya (2003 : 117) adalah alat untuk

menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi

usaha dan profitabilitas yang berhasil

dihimpun dalam bentuk giro wajib minimum

yang berupa rekening giro bank yang

bersangkutan pada Bank Indonesia.

Penilaian terhadap faktor earning didasarkan

pada 2 (dua) rasio yaitu:

a. Rasio laba terhadap total assets (ROA)

b. Rasio beban operasional terhadap

pendapatan operasional (BOPO)

e. Likuiditas (Liquidity)

Analisis rasio likuiditas adalah analisis yang

dilakukan terhadap kemampuan bank dalam

memenuhi kewajiban-kewajiban jangka

pendeknya atau kewajiban yang sudah jatuh

tempo dengan menggunakan aktiva lancar

yang tersedia. Likuiditas tidak hanya berkenan

dengan keadaan keseluruhan keuangan

perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan

kemampuannya untuk mengubah aktiva lancar

tertentu menjadi uang kas (Dendawijaya, 2003

; Syamsudin, 2000).

Penilaian terhadap faktor likuiditas didasarkan

pada 2 (dua) rasio yaitu:

1. Rasio alat likuid terhadap hutang lancar

(Cash Ratio)

2. Rasio kredit yang diberikan terhadap dana

yang diterima (Loan to Deposit Ratio)

Metode Penelitian

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PD BKK Tegal Barat , Jalan

Hangtuah No. 17 Kota Tegal.

Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian

deskriptif kuantitatif.

Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini yaitu

a. Data Primer dalam penelitian ini adalah hasil

interview dan observasi pada staf bagian

akuntansi Perusahaan Daerah Badan Kredit

Kecamatan Tegal Barat.

b. Data sekunder yang digunakan dalam

penelitian ini adalah laporan keuangan berupa

laporan laba rugi dan neraca pada Perusahaan

Daerah Badan Kredit Kecamatan Tegal Barat

dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.

Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah

metode analisis deskriptif dengan menggunakan

analisis C,A,M,E,L berdasarkan Surat Edaran

Nomor 6/23/DPNP 31 Mei 2004 perihal sistem

penilaian tingkat kesehatan bank umum dan

Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004

tanggal 12 April 2004 tentang sistem penilaian

tingkat kesehatan bank umum sebagai berikut :

a. Rasio Permodalan (Capital)

Dengan menghitung Capital Adequacy Ratio

(CAR):

Sumber : Taswan, 2008

Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Rasio Kecukupan

Modal (CAR)

Rasio Peringkat

CAR ≥ 12% 1

9% ≤ CAR < 12% 2

8% ≤ CAR < 9% 3

6% < CAR < 9%

CAR ≤ 6%

4

5

Sumber : SE BI No. 6/23/DPNP Tahun 2004

b. Rasio Kualitas Aktiva (Assets Quality)

1. Rasio aktiva produktif yang

diklasifikasikan terhadap aktiva

produktif atau rasio KAP (Kualitas

Aktiva Produktif)

Rumus KAP:

Sumber : Taswan, 2008

Page 8: (PD BKK) Tegal Barat, Kota Tegal

Account: Ervani Candra Diyanti, Hesti Widianti

Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 260

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Rasio Kualitas

Aktiva Produktif

Rasio Peringkat

KAP1 ≤ 2% 1

2% < KAP1 ≤

3%

2

3% < KAP1 ≤

6%

3

6% < KAP1 ≤

9%

KAP1 > 9%

4

5

Sumber : SE BI No. 6/23/DPNP Tahun

2004

2. Rasio PPAP (Penyisihan Penghapusan

Aktiva Produktif) yang dibentuk

terhadap PPAP yang Wajib Dibentuk

(PPAPWD)

Rumus PPAP:

Sumber : Taswan, 2008

Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Rasio Penyisihan

Penghapusan Aktiva Produktif

Rasio Peringkat

KAP2 ≥ 110% 1

105% ≤ KAP2 <

110%

2

100% ≤ KAP2 <

105%

3

95% ≤ KAP2 <

100%

KAP2 < 95%

4

5

Sumber : SE BI No. 6/23/DPNP Tahun

2004

c. Rasio Manajemen (Management)

Rumus NPM adalah:

Sumber : Taswan, 2008

Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Rasio Net Profit

Margin (NPM)

Rasio Peringkat

NPM ≥ 100% 1

81% ≤ NPM < 100% 2

66% ≤ NPM < 81% 3

51% ≤ NPM < 66% 4

NPM < 51% 5

Sumber : SE BI No. 6/23/DPNP Tahun 2004

d. Rasio Rentabilitas (Earning)

1. Rasio laba terhadap total assets (ROA)

Rumus ROA adalah:

Sumber : Taswan, 2008

Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Rasio Laba terhadap

Total Assets (ROA)

Rasio Peringkat

ROA > 1,5% 1

1,25% < ROA ≤

1,5%

2

0,5% < ROA ≤

1,25%

3

0% < ROA ≤

0,5%

ROA ≤ 0%

4

5

Sumber : SE BI No. 6/23/DPNP Tahun

2004

2. Rasio beban operasional terhadap

pendapatan operasional (BOPO)

Rumus BOPO adalah:

Sumber : Taswan, 2008

Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Rasio Beban

Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO)

Rasio Peringkat

BOPO ≤ 94% 1

94% < BOPO ≤ 95% 2

95% < BOPO ≤ 96% 3

96% < BOPO ≤ 97%

BOPO > 97%

4

5

Sumber : SE BI No. 6/23/DPNP Tahun

2004

e. Rasio Likuiditas (Liquidity)

1. Rasio alat likuid terhadap hutang

lancar (Cash Ratio)

Rumus Cash Ratio adalah:

Sumber : Taswan, 2008

2. Rasio kredit yang diberikan terhadap

dana yang diterima (Loan to Deposit

Ratio)

Rumus LDR adalah:

Sumber : Taswan, 2008

Tabel 3.7 Kriteria Penilaian Rasio kredit yang

diberikan terhadap dana yang diterima

(Loan to Deposit Ratio)

Rasio Peringkat

LDR ≤ 75% 1

75% < LDR ≤ 85% 2

85% < LDR ≤ 100% 3

100% < LDR ≤ 120%

LDR > 120%

4

5

Sumber : SE BI No. 6/23/DPNP Tahun

2004

Pembahasan

Page 9: (PD BKK) Tegal Barat, Kota Tegal

Account: Ervani Candra Diyanti, Hesti Widianti

Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 261

Faktor Permodalan

Standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia

tentang kewajiban penyediaan modal minimum

atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yaitu sebesar

8% yang digunakan untuk mengukur seberapa kuat

permodalan bank menutupi resiko yang ada pada

bank. Rasio CAR dapat dirumuskan sebagai

berikut:

Tabel 4.2 Perhitungan Capital Adequacy Ratio

(CAR) PD BKK Tegal Barat Tahun 2010-2014

Tahun Modal Bank

(Rp)

ATMR

(Rp)

Rasio

CAR

(%)

Pertumbuhan

Nilai %

2010 (1.766.251.645) 15.159.755.036 -11,65 - -

2011 (1.140.230.809) 21.939.239.632 -5,20 6,45 -55,39

2012 320.336.576 29.641.895.525 1,08 6,28 -120,79

2013 2.673.983.683 34.243.705.993 7,81 6,73 622,57

2014 4.767.665.579 34.061.172.066 14,00 6,19 79,25

Minimal -11,65 6,19 -120,79

Maksimal 14,00 6,73 622,57

Rata-rata 1,21 6,41 131,41

Sumber : Data Sekunder Diolah

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa

pertumbuhan rasio CAR PD BKK Tegal Barat

selama tahun 2010 sampai tahun 2014 mengalami

kenaikkan dari tahun ke tahun dengan presentase

pertumbuhan rata-rata tiap tahunnya sebesar

131,41%. Hal ini disebabkan karena adanya

peningkatan modal bank, sehingga dapat dikatakan

PD BKK Tegal Barat mampu mempertahankan

sejumlah aktiva yang memiliki resiko.

Faktor Kualitas Aktiva

Penilaian aspek kualitas aktiva produktif (Asset)

juga diukur dengan menggunakan bobot 30% dan

didasarkan kepada kualitas aktiva yang dimiliki

Bank dimana rasio yang diukur ada 2 yaitu:

a. Rasio Aktiva Produktif yang

Diklasifikasikan terhadap Aktiva

Produktif

Kredit poin yang diberikan untuk rasio KAP

adalah sebagai berikut untuk rasio KAP

sebesar 22,5% atau lebih, nilai kredit = 0

(nol). Untuk setiap penurunan 0,15% dimulai

dari 22,5% mendapat tambahan nilai 1 dengan

maksimum 100.

Tabel 4.4 Perhitungan Kualitas Aktiva Produktif

(KAP) PD BKK Tegal Barat Tahun 2010-2014

Tahun

Aktiva

Produktif yang

Diklasifikasikan

(Rp)

Total Aktiva

Produktif

(Rp)

Rasio

KAP

(%)

Pertumbuhan

Nilai %

2010 1.474.099.163 28.834.676.787 5,11 - -

2011 2.317.001.425 23.283.728.050 9,95 4,84 94,65

2012 1.925.998.463 31.633.725.242 6,09 -3,86 -38,82

2013 4.961.891.076 37.620.425.511 13,19 7,10 116,63

2014 5.169.963.863 37.002.724.666 13,97 0,78 5,93

Minimal 5,11 -3,86 -38,82

Maksimal 13,97 7,10 116,63

Rata-rata 9,66 2,21 44,60

Sumber : Data Sekunder Diolah

Dari tabel 4.4 diketahui bahwa pertumbuhan rasio

KAP selama tahun 2010 sampai tahun 2014

mengalami kenaikkan dan penurunan dari

tahun ke tahun, dengan presentase penurunan

terbesar yaitu -38,82% pada tahun 2012 hal

ini disebabkan karena jumlah APYD yang

semakin kecil dalam artian bahwa dari tahun

ke tahun PD BKK Tegal Barat semakin baik

dalam mengelola pemberian kreditnya. Selain

itu dipengaruhi juga oleh total aktiva

produktif yang dari tahun ke tahun semakin

meningkat yang berarti bahwa jumlah kredit

yang disalurkan PD BKK Tegal Barat dari

tahun ke tahun semakin besar. Sehingga dapat

dikatakan semakin tinggi total aktiva

produktif semakin kecil terjadinya kredit

bermasalah.

b. Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva

Produktif terhadap Penyisihan

Penghapusan Aktiva Produktif yang Wajib

Dibentuk

Kredit poin yang diberikan untuk PPAP

adalah sebagai berikut untuk rasio PPAP

sebesar 0%, nilai kredit=1. Untuk setiap

kenaikkan 1% dimulai dari 0 mendapat

tambahan nilai 1 dengan maksimum 100.

Tabel 4.6 Perhitungan Penyisihan

Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) PD

BKK Tegal Barat Tahun 2010-2014

Tahun

PPAP yang

Dibentuk

Bank

(Rp)

PPAP yang

Wajib

Dibentuk

Bank

(Rp)

Rasio

PPAP

(%)

Pertumbuhan

Nilai %

2010 1.266.068.158 1.266.068.159 100,00 - -

2011 1.572.037.868 1.572.030.874 100,00 0,00 0,00

2012 935.786.552 937.336.632 99,83 -0,17 -0,17

2013 986.973.663 986.973.440 100,00 0,17 0,17

2014 1.352.764.507 1.352.764.506 100,00 0,00 0,00

Minimal 99,83 -0,17 -0,17

Maksimal 100,00 0,17 0,17

Rata-rata 99,97 0,00 0,00

Sumber : Data Sekunder Diolah

Dari tabel 4.6 diketahui bahwa pertumbuhan rasio

PPAP selama tahun 2010 sampai dengan

tahun 2014 mengalami kenaikkan dan

penurunan dari tahun ke tahun, dengan

Page 10: (PD BKK) Tegal Barat, Kota Tegal

Account: Ervani Candra Diyanti, Hesti Widianti

Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 262

presentase penurunan terbesar yaitu -0,17%

pada tahun 2012 hal ini disebabkan karena

penurunan PPAP yang dibentuk bank

sehingga secara langsung akan mengurangi

PPAP yang wajib dibentuk bank. Namun

besarnya rasio PPAP yang wajib dibentuk di

tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 sudah

sangat baik karena mampu menjaga rasio

PPAP diatas 81% sehingga berdasarkan

kriteria penilaian rasio PPAP PD BKK Tegal

Barat dapat dikategorikan sehat. Hal ini

mengindikasikan bahwa PD BKK Tegal Barat

mampu menjaga kolekbilitas atau pinjaman

yang disalurkan semakin baik.

Faktor Manajemen

Rasio NPM sebuah bank dapat dikatakan sehat

apabila melebihi ketetapan BI pada PBI Nomor

3/21/2001 yaitu 4,9%. Aspek manajemen yang

diproksikan dengan Net Profit Margin yang

dirumuskan sebagai berikut :

Tabel 4.8 Perhitungan Net Profit Margin (NPM)

PD BKK Tegal Barat Tahun 2010-2014

Tahun Laba Bersih

(Rp)

Laba

Operasional

(Rp)

Rasio

NPM

(%)

Pertumbuhan

Nilai %

2010 (7.691.620.519) (96.958.641) -79,32 - -

2011 1.138.930.918 1.376.850.745 94,54 173,86 219,18

2012 2.190.371.407 2.544.077.993 86,10 -8,44 -8,93

2013 2.498.052.628 3.066.049.620 81,47 -4,62 -5,37

2014 1.397.094.084 1.394.041.318 100,22 18,74 23,01

Minimal -79,32 -8,44 -8,93

Maksimal 100,22 173,86 219,18

Rata-rata 56,60 44,88 -52,62

Sumber : Data Sekunder Diolah

Berdasarkan tabel 4.8 di atas diketahui bahwa

pertumbuhan rasio NPM selama tahun 2010 sampai

dengan tahun 2014 mengalami kenaikkan dan

penurunan dari tahun ke tahun, dengan presentase

penurunan terbesar yaitu -8,93% pada tahun 2012

hal ini disebabkan karena alokasi penggunaan dana

PD BKK Tegal Barat banyak disalurkan pada

kredit tanpa memperhatikan kolebilitas kreditnya

sehingga laba yang diperoleh tidak optimal. Rasio

NPM yang dimiliki PD BKK Tegal Barat dapat

dikatakan kurang sehat karena memiliki rata-rata

rasio kurang dari ketetapan BI yaitu >100%.

Artinya PD BKK Tegal Barat mempunyai kinerja

keuangan yang kurang baik dalam melakukan

manajemen untuk mencapai target.

Faktor Rentabilitas

a. Return on Assets (ROA)

Rasio ini menunjukkan seberapa besar

kemampuan PD BKK Tegal Barat dalam

menghasilkan laba sebelum pajak dengan

total aset yang dimilikinya. Kredit poin yang

diberikan untuk ROA adalah sebagai berikut

untuk ROA sebesar 0% nilai kredit adalah 0.

Untuk kenaikkan sebesar 0,015% nilai kredit

ditambah satu dengan maksimum 100. Bobot

nilai ROA adalah 5%.

Tabel 4.10 Perhitungan Return on Assets

(ROA) PD BKK Tegal Barat Tahun 2010-

2014

Tahun

Laba Sebelum

Pajak

(Rp)

Total Aktiva

(Rp)

Rasio

ROA

(%)

Pertumbuhan

Nilai %

2010 (7.691.620.519) 28.819.499.123 -26,69 - -

2011 1.301.635.335 35.468.022.885 3,67 30,36 -113,75

2012 2.190.371.407 43.035.888.524 5,09 1,42 38,69

2013 2.498.052.628 48.010.766.674 5,20 0,11 2,23

2014 1.397.094.084 48.461.687.061 2,88 -2,32 -44,59

Minimal -26,69 -2,32 -113,75

Maksimal 5,20 30,36 38,69

Rata-rata -1,97 7,39 -29,36

Sumber : Data Sekunder Diolah

Berdasarkan tabel 4.10 di atas diketahui

bahwa pertumbuhan rasio ROA selama tahun

2010 sampai dengan tahun 2014 mengalami

kenaikan dan penurunan dari tahun ke tahun,

dengan presentanse penurunan terbesar yaitu

-2,32% pada tahun 2014 hal ini disebabkan

karena peningkatan total aktiva sehingga

secara langsung akan menambah beban

operasional yang tentunya akan mengurangi

laba bersih. Namum demikian PD BKK Tegal

Barat menghasilkan rasio ROA yang kurang

baik pada tahun 2010, yaitu < 1,5% dan pada

tahun 2011 sampai 2014 PD BKK Tegal

Barat mampu menghasilkan rasio ROA yang

sangat baik atau melebihi standar yang

ditetapkan oleh BI, yaitu >1,5%. Semakin

tinggi nilai rasio ROA yang dicapai maka

keuntungannya akan semakin banyak.

b. Rasio Beban Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO)

Kredit poin yang diberikan untuk rasio BOPO

adalah sebagai berikut untuk rasio BOPO

sebesar 100% atau lebih nilai kredit adalah 0.

Untuk setiap penurunan sebesar 0,08% nilai

kredit ditambah dengan 1 dengan maksimum

100. Bobot nilai BOPO adalah 5%. Dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Page 11: (PD BKK) Tegal Barat, Kota Tegal

Account: Ervani Candra Diyanti, Hesti Widianti

Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 263

Tabel 4.12 Perhitungan Beban Operasional dan

Pendapatan Operasional (BOPO) PD BKK

Tegal Barat Tahun 2010-2014

Tahun

Beban

Operasional

(Rp)

Pendapatan

Operasional

(Rp)

Rasio

BOPO

(%)

Pertumbuhan

Nilai %

2010 6.651.340.576 6.554.381.935 101,48 - -

2011 5.211.865.961 6.588.716.706 79,10 -22,38 -22,05

2012 5.910.977.085 8.455.055.078 69,91 -9,19 -11,62

2013 6.354.663.355 9.420.712.975 67,45 -2,46 -3,51

2014 7.633.335.094 9.027.376.382 84,56 17,10 25,36

Minimal 67,45 -22,38 -22,05

Maksimal 101,48 17,10 25,36

Rata-rata 80,50 -4,23 -2,96

Sumber : Data Sekunder Diolah

Berdasarkan tabel 4.12 di atas diketahui bahwa

pertumbuhan rasio BOPO PD BKK Tegal

Barat selama tahun 2010 sampai dengan 2014

mengalami penurunan dan peningkatan dari

tahun ke tahun, dengan presentase penurunan

terbesar yaitu -22,05% pada tahun 2011 hal

ini disebabkan karena adanya penurunan total

aktiva produktif sehingga secara langsung

akan mengurangi beban operasional. Dalam

hal ini jika semakin kecil rasio ini berarti

semakin efisien biaya operasional yang

dikeluarkan lembaga keuangan yang

bersangkutan sehingga kemungkinan suatu

lembaga keuangan dalam kondisi bermasalah

semakin kecil. Hasil perhitungan rasio BOPO

selama tahun 2010 sampai 2014 memiliki

penurunan dan peningkatan akan tetapi masih

berada pada tingkat efisiensi yang sangat baik

karena mampu menghasilkan rasio yang

sesuai dengan standar BI yaitu <94%, hanya

pada tahun 2010 memiliki nilai rasio BOPO

>94%.

Faktor Likuiditas

a. Cash Ratio

Kredit poin yang diberikan untuk cash ratio

adalah sebagai berikut untuk ROA sebesar

Rasio 0% diberi nilai kredit 0 (nol). Setiap

kenaikan 0,05% nilai kredit ditambah 1

hingga maksimum 100. Bobot nilai cash ratio

adalah 5%.

Tabel 4.14 Perhitungan Cash Ratio PD BKK Tegal

Barat Tahun 2010-2014

Tahun Alat Likuid

(Rp)

Hutang

Lancar

(Rp)

Cash

Ratio

(%)

Pertumbuhan

Nilai %

2010 3.126.867.622 30.667.741.168 10,20 - -

2011 3.573.345.170 35.922.020.854 9,95 -0,25 -2,44

2012 4.243.001.871 41.762.315.159 10,16 0,21 2,13

2013 5.590.875.942 44.194.613.864 12,65 2,49 24,52

2014 6.477.614.096 43.068.768.106 15,04 2,39 18,89

Minimal 9,95 -0,25 -2,44

Maksimal 15,04 2,49 24,52

Rata-rata 11,60 1,21 10,78

Sumber : Data Sekunder Diolah

Berdasarkan tabel 4.14 di atas diketahui

bahwa pertumbuhan cash ratio selama tahun

2010 sampai dengan tahun 2014 mengalami

pertumbuhan dari tahun ke tahun, dengan

presentase pertumbuhan rata-rata yaitu

10,78% yang disebabkan karena bank terlalu

banyak menyalurkan kredit atau dana kepada

nasabah dan kurang memperhatikan rasio

kecukupan likuiditas bank dalam hal ini

kemampuan bank menurun dalam memenuhi

dana yang ditarik sewaktu-waktu atau pada

saat jatuh tempo.

b. Loan to Deposit Ratio (LDR)

Kredit point yang diberikan untuk rasio LDR

adalah sebagai berikut untuk rasio LDR

sebesar 115% atau lebih, nilai kredit = 0 (nol).

Untuk setiap penurunan 1% mulai dari 115%,

nilai kredit ditambah 4 dengan maksimum

100. Bobot nilai rasio LDR adalah 5%.

Tabel 4.16 Perhitungan Loan to Deposit

Ratio (LDR) PD BKK Tegal Barat Tahun

2010-2014

Tahun

Jumlah

Kredit yang

Diberikan

(Rp)

Dana Pihak

Ketiga

(Rp)

Rasio

LDR

(%)

Pertumbuhan

Nilai %

2010 20.923.228.565 28.756.449.691 72,76 - -

2011 23.283.728.050 34.621.391.978 67,25 -5,51 -7,57

2012 31.633.725.242 41.857.180.423 75,58 8,32 12,38

2013 37.620.425.511 46.632.049.060 80,68 5,10 6,75

2014 37.002.724.666 47.591.699.826 77,75 -2,92 -3,63

Minimal 67,25 -5,51 -7,57

Maksimal 80,68 8,32 12,38

Rata-rata 74,80 1,25 1,98

Sumber : Data Sekunder Diolah

Berdasarkan tabel 4.16 diketahui bahwa pertumbuhan

rasio LDR selama tahun 2010 sampai dengan

tahun 2014 mengalami kenaikkan dan

penurunan dari tahun ke tahun, dengan

presentase penurunan terbesar yaitu -7,57%

pada tahun 2011 hal ini disebabkan karena

jumlah dana yang diperlukan untuk

membiayai kredit menjadi semakin besar,

padahal pembiayaan bukanlah merupakan

aktiva yang likuid, bila sewaktu-waktu

nasabah hendak mencairkan dana depositonya

Page 12: (PD BKK) Tegal Barat, Kota Tegal

Account: Ervani Candra Diyanti, Hesti Widianti

Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 264

maka bisa jadi penyimpan dana tidak bisa

segera mencairkan rekening simpanannya,

karena dananya tertanam dalam pembiayaan

yang belum jatuh tempo. Pada rasio ini jika

semakin tinggi rasio yang didapat maka

semakin rendah kemampuan likuiditas bank

yang bersangkutan sehingga kemungkinan

suatu bank dalam kondisi bermasalah akan

semakin besar. Nilai rasio LDR dari kelima

tahun terjadi peningkatan dan penurunan tiap

tahunnya, karena tejadi peningkatan dan

penurunan jumlah dana yang diberikan dari

pada kredit yang diberikan. Dalam hal ini, PD

BKK Tegal Barat masih diberi predikat sehat

karena nilai standar yang ditetapkan BI yaitu

di bawah 95%.

Hasil Evaluasi Penilaian Kinerja Keuangan

Bank

Tabel 4.25 Rekapitulasi Kinerja Keuangan dengan

Menggunakan Metode CAMEL PD BKK Tegal

Barat Kota Tegal Tahun 2010-2014

No Rasio

Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

1. Permodalan

(Capital) -39,45 -20,09 -1,26 18,93 30

2. Kualitas Aktiva

(Assets Quality) 30 26,16 29,99 20,77 19,46

3. Manajement

(Management) -15,86 18,91 17,22 16,29 20

4. Rentabilitas

(Earning) -89,78 10 10 10 10

5. Likuiditas

(Liquidity) 10 10 10 10 10

Jumlah -105,09 44,98 65,95 75,99 89,46

Sumber : Data Sekunder Diolah

Dari tabel 4.25 dapat diketahui bahwa dari tahun

2010 sampai dengan tahun 2014 kualitas aktiva

(Assets Quality) terus mengalami penurunan hal ini

disebabkan karena kolektibilitas aktiva produktif

dalam kategori macet mengalami kenaikkan dan

penurunan rata-rata dari tahun ke tahun sebesar

62,15%. Kualitas aktiva yang sangat buruk dapat

membuat modal yang dimiliki PD BKK Tegal

Barat menjadi buruk pula. Oleh karena itu,

pengurus PD BKK Tegal Barat wajib menjaga

kualitas aktiva yang merupakan pendapatan utama

PD BKK Tegal Barat.

Kesimpulan

1. Permodalan

Permodalan untuk PD BKK Tegal Barat Kota

Tegal kurang mampu untuk mempertahankan

pengelolaan terhadap modal sendiri dan

aktiva-aktiva yang mengandung resiko, serta

belum mampu untuk menutup kerugian atas

kredit yang diberikan.

2. Kualitas Aktiva

Kualitas aktiva PD BKK Tegal Barat Kota

Tegal kurang mampu untuk mengatasi resiko

usaha yang terkandung pada komponen kredit

yang diberikan.

3. Manajemen

Manajemen PD BKK Tegal Barat Kota Tegal mampu

untuk mengolah sumber-sumber maupun

alokasi penggunaan dana secara efisien.

4. Rentabilitas

Dalam aspek rentabilitas PD BKK Tegal Barat Kota

Tegal mampu menanggung beban operasional

yang ada dengan pendapatan operasional yang

diterima setiap tahunnya.

5. Likuiditas

Likuiditas untuk PD BKK Tegal Barat Kota Tegal

memiliki kemampuan untuk memenuhi

kewajiban yang harus segera dipenuhi dan

dapat membayar kembali semua deposannya.

Daftar Pustaka

Rahmah, Rizqie Aulia. 2012. Analisis Tingkat Kesehatan Keuangan pada PD BKK Slawi. Politeknik Harapan Bersama Tegal

Azizati, Nurrochimi. 2010. Analisis Kinerja Keungan Bank pada PT. BPR Jateng Periode 2006-2008. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Bank Indonesia, 1997, Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat, SK DIR BI No. 30/12/KEP/DIR Jo SE BI No. 30/3/UPPB. Jakarta.

Bank Indonesia, 2006, Peraturan Bank Indonesia No. 8/26/PBI/2006 Tentang Bank Perkreditan Rakyat. Jakarta : Bank Indonesia.

Bank Indonesia. 2004. Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2014 tanggal 12 April 2004 Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Jakarta.

Bank Indonesia. 2006. Peraturan Bank Indonesia No. 8/18/PBI/2006 Tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Perkreditan Rakyat. Jakarta : Bank Indonesia.

Bank Indonesia. 2006. Peraturan Bank Indonesia No. 8/19/PBI/2006 Tentang Kualitas Aktiva Produktif dan Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Bank Perkreditan Rakyat. Jakarta : Bank Indonesia.

Bank Indonesia. 2014. Booklet Perbankan Indonesia 2014. Edisi 1, Maret 2014. Jakarta : Bank Indonesia Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan.

Bank Indonesia. 2014. Laporan Triwulan Otoritas Jasa Keuangan. Triwulan I-2014. Jakarta : Otoritas Jasa Keuangan.

Dendawijaya, Lukman. 2000. Manajemen Perbankan. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Page 13: (PD BKK) Tegal Barat, Kota Tegal

Account: Ervani Candra Diyanti, Hesti Widianti

Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 265

Dendawijaya, Lukman. 2003. Manajemen Perbankan. Cetakan kedua. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Diah K, Yanuar. 2005. Analisis Tingkat Kesehatan Bank dengan Metode CAMEL terhadap PD BPR BKK Jumantono Periode 2002-2004. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dwi Prastowo D, dan Rifka Julianty. 2005. Analisis Laporan Keuangan (Konsep dan Aplikasi). Edisi Kedua. UPP STIM YKPM, Yogyakarta.

Hasibuan, H. Melayu S.P., Drs. 2005. Dasar-Dasar Perbankan. Bumi Aksara. Jakarta.

Irningsih M, Rambat. 2013. Pengaruh Rasio CAMEL Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008-2009. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2004. Standart Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standart Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.

Karim, Nur Fitri. 2015. Analisis Kinerja Keuangan dengan Menggunakan Metode CAMELS pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Universitas Hasanuddin Makasar.

Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Komaruddin, Ahmad. 2005. Akuntansi Manajemen. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Munawir S. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Liberty. Yogyakarta.

PD BKK Tegal Barat. 2013. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan PD BKK Tegal Barat Tahun 2013. Tegal : PD BKK Tegal Barat.

Permata S, Marlupi. 2006. Analisis Kinerja Perbankan dengan Menggunakan Metode CAMEL Periode 2002-2004. Universitas Brawijaya Malang.

Siamat, Dahlan. 2005. Manajement Lembaga Keuangan. Edisi Kelima. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Syamsudin, Lukman. 2000. Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi Baru. Rajawali Pers. Jakarta.

Taufik, A Dharnaeny. 2012. Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan BPR Hasa Mitra dengan Metode CAMEL Periode 2006-2010. Universitas Hasanuddin Makassar.

Taswan. 2008. Akuntansi Perbankan: Transaksi dalam Valuta Rupiah. UPP STIN YKPN. Yogyakarta.

2015. Peraturan daerah Provinsi Jawa Tengah. Diakses 15/03/2015. http://www.bphn.go.id/data/documents/02

pdprovjateng019.pdf 2015. Peraturan Perbankan. Diakses

28/05/2015. http://www.bi.go.id/id/peraturan/perbanka

n/Documents/828aa23594154a89aeabab7

dc3103805pbi_130112.pdf.

Page 14: (PD BKK) Tegal Barat, Kota Tegal

Volume 1 No 4 Desember 2015

ISSN 2338-9753

Format Penulisan Artikel

Judul

Nama Penulis Pertama

Program studi, Nama PT,

alamat email

Nama Penulis Kedua

Program studi, Nama PT,

alamat email

Abstract (bhs Inggris)

Abstrak (bhs Indonesia) Pendahuluan

Latar belakang Tujuan

Permasalahan

Review Pustaka

Metode Penelitian

Pembahasan Kesimpulan

Daftar Pustaka

Ketentuan:

Item Ketentuan

Ukuran kertas A4

Judul : Huruf Time New Roman 14 Point, Centre. Ti-tle Case

Nama Penulis, Nama Program studi, nama Perguruan Tinggi:

Times New Roman 12 Point, Italic

Abstract Bahasa Inggris Time New Roman, Italic 10 point.

Abstrak Bahasa Indonesia Times New Roman, Italic, 10 point

Sub judul Time New Roman, Bold, 11 Point, Title Case

Konten Dua Kolom, Times New Roman, 10 Point, satu spasi dan garis diantara dua kolom

Daftar Pustaka Sesuai standard, lihat contoh di artikel terbitan kali ini.

Jumlah Halaman Maksimum 10 halaman

Tabel dan grafik Wajib menyebutkan judul dan sumbernya

Secara menyeluruh Lihat sample pada terbitan kali ini

Page 15: (PD BKK) Tegal Barat, Kota Tegal

Volume 1 No 4 Desember 2015

ISSN 2338-9753

Diterbitkan oleh Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta

Jln Prof. Dr. Ir. G.E. Siwabessy. Kampus UI Depok.

Gedung F Lantai 2, Telp 021-7862537, Fax 021-7863537

[email protected]