Perancangan Strategis PD BKK Susukan Kabupaten Semarang ...

19
Perancangan Strategis PD BKK Susukan Kabupaten Semarang menggunakan Metode Ward and Peppard Jurnal Oleh : Bilbao Celta (682014078) Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2018

Transcript of Perancangan Strategis PD BKK Susukan Kabupaten Semarang ...

Perancangan Strategis PD BKK Susukan Kabupaten Semarang

menggunakan Metode Ward and Peppard

Jurnal

Oleh :

Bilbao Celta (682014078)

Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

2018

1. Pendahuluan

Perencanaan strategis sistem informasi merupakan hal prioritas setiap organisasi guna

mewujudkan visi bisnis dengan pencapaian yang baik akan mengelola dan mengembangkan

sumber daya secara tepat, terukur dan menghindari resiko-resiko bisnis. Selama ini setiap

organisasi secara komprehensip maupun parsial memanfatkan Teknologi Informasi. Namun

ditemukan berbagai organisasi belum optimal karena tidak adanya rencana strategis SI/TI.

Beberapa perusahaan atau organisasi saat ini selalu mengembangkan infrastruktur yang

berlebihan dengan anggapan bahwa jika suatu perusahaan atau organisasi memiliki

infrastruktur yang berlebihan maka perusahaan atau organisasi tersebut akan maju ataupun

sukses tanpa halangan, sehingga perusahaan atau organisasi selalu menganggap aset

terpenting adalah infrastruktur. Padahal jika suatu organisasi atau perusahaan memiliki

infrastruktur tanpa memiliki sumber daya manusia sama saja tidak ideal atau tidak akan maju.

Oleh karena itu, peranan perencanaan strategi sistem infromasi dapat membangun

kompetensi dasar yang sejalan dengan bidang strategi bisnis. Sistem infromasi lebih fokus ke

bagaimana perusahaan atau organisasi dapat memaksimalkan penerapan teknologi informasi

pada proses bisnisnya. Jika diamati lebih dalam sebenarnya sistem informasi merupakan

irisan dari teknologi informasi dan bisnis. Sistem informasi menganalisa semua kebutuhan

perusahaan atau organisasi akan teknologi informasi. Semua kebutuhan tersebut akhirnya

dirancang dalam bentuk rencana strategis dan diimplementasikan. Ketika infrastruktur

teknologi informasinya terbentuk dan siap melayani kebutuhan perusahaan atau organisasi

sesuai dengan tujuan perusahaan maka bisa dibilang perencanaan berjalan sesuai rencana.

Itulah hubungan timbal balik antara sistem informasi dan teknologi informasi.

Oleh karena ini sangat diperlukannya perencanaan strategis sistem informasi pada PD

BKK Susukan (Kab. Semarang). PD BKK bergerak di bidang kredit kecamatan, PD BKK ini

berada di Susukan (Kab. Semarang). PD BKK memiliki visi dan misi untuk dapat

mengembangkan dan memanfaatkan teknologi informasi secara menyeluruh, serta mengikuti

trend teknologi yang berkembang.

Dalam penelitan perencanaan strategi sistem informasi menggunakan metode Ward and

Peppard. Sesuai dengan karakteristik perusahaan sebagai pelaku bisnis, dengan adanya

analisis bisnis eksternal dapat membantu perusahaan untuk memperhitungkan faktor

eksternal apa saja yang mempengaruhi proses bisnis perusahaan. Metode-metode yang akan

digunakan penelitian ini adalah analisis SWOT untuk menghasilkan strategi usulan mengenai

bisnis internal dan eksternal, Value chain untuk mengetahui kondisi SI/TI di setiap fungsi

bisnis perusahaan, McFarlan Strategic Grid untuk menentukan portofolio aplikasi masa

depan. Dengan dilakukannya perencanaan strategis sistem informasi pada PD BKK Susukan,

diharapkan dapat meningkatkan kinerja SI/TI pada PD BKK Susukan agar dapat berjalan

secara efektif dan efisien.

2. Kajian Pustaka dan Teori

2.1 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini

berjudul “Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan Metode Ward and

Peppard (Studi Kasus: PT. Grahacipta Bangko Jaya)” oleh Muhammad Afriyano (2016),

penelitian ini membahas mengenai bagaimana PT. Grahacipta Bangko Jaya dalam

mengembangkan perancangan strategis yang ada di perusahaan tersebut, sehingga PT.

Grahacipta Bangko Jaya dapat mengikuti trend teknologi yang sedang berkembang,

dengan demikian perlunya adanya perencanaan strategis Strategi TI dalam proses

perencanaan sistem informasi sangatlah penting. Dengan adanya strategi TI yang baik

organisasi dapat melakukan proses bisnisnya secara efektif dan efisien[1].

Penelitian berikutnya berjudul “Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pada

Perusahaan Konsultan Bangunan Menggunakan Metode Ward and Peppard (Studi Kasus:

CV. Bumi Cipta Jaya Selaras)” oleh Boas Dendief Sanggapati Silalahi (2016). Penelitian

tersebut membahas mengenai pentingnya perancangan strategis SI/TI untuk menunjang

setiap proses bisnis yang ada di CV. Bumi Cipta Jaya Selaras sehingga dapat sesuai

dengan visi misi yang ada di perusahan tersebut. Selain itu dengan adanya perancangan

strategis SI/TI dapat mengetahui rancangan-rancangan pengembangan SI/TI kedepanya

sehingga dapat berjalan lebih efektif dan efisien[2].

Penelitian selanjutnya berjudul “Penyusunan Strategi Sistem Informasi/Teknologi

Informasi Menggunakan Metode Ward and Peppard (Studi Kasus: Apotek Cahaya

Mitra)” oleh Zaki Iskandar (2016). Penelitian ini membahas pentingnya perancangan

strategis sistem informasi agar dapat meningkatkan proses bisnis yang ada di Apotek

Cahaya Mitra sehingga dapat selaras dengan visi misi apotek. Selain itu dengan

perancangan strategis dapat membantu Apotek Cahaya Mitra dalam mengembangkan

SI/TI, sehingga dapat mengetahui teknologi seperti apa yang sedang dibutuhkan untuk

menunjang proses bisnis Apotek Cahya Mitra yang akan datang[3].

Beberapa penelitian terdahulu diatas menjadi landasan untuk penelitian Perancangan

Strategis pada di PD. BKK Susukan Kabupaten Semarang. Dengan adanya perancangan

strategis diharapkan setiap pekerjaan sesuai dengan visi dan misi dari perusahaan.

2.2 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

Sistem informasi yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen

dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional perusahaan, di

mana sistem tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi informasi dan

prosedur-prosedur yang tergorganisasi. Biasanya suatu perusahan atau badan usaha

menyediakan semacam informasi yang berguna bagi manajemen. Sedangkan pengertian

sistem menurut beberapa ahli yaitu, menurut (O’Brien 2005:5),

sistem informasi adalah suatu kombinasi terartur apapun dari people (orang), hardware

(perangkat keras), software (piranti lunak), computer networks and data communications

(jaringan komunikasi), dan database (basis data) yang mengumpulkan, mengubah dan

menyebarkan informasi di dalam suatu bentuk organisasi. berikutnya menurut Sutabri

(2004:36) “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatuorganisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi

organisasi yang bersifat manajerial”[4].

Sedangkan pengertian Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan

untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,

memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas,

yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan

pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk

pengambilan keputusan. Menurut beberapa ahli yaitu, Haag & Keen (1996), teknologi

informasi adalah seperangkat alat yang membantu pekerjaan dengan informasi serta

melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. Sementara

menurut Sulistiyo-Basuki (1991:87), teknologi informasi adalah teknologi yang

digunakan untuk menyimpan, menghasilkan, mengolah, serta menyebarluaskan

informasi. Informasi ini mencakup 4 kategori yaitu (a) numerik, lazimnya berupa angka;

(b) audio, lazimnya berupa suara; (c) teks, lazimnya berupa tulisan; dan (d) citra,

lazimnya berupa gambar dan santir (image). Lebih lanjut menurutnya teknologi tidak saja

terbatas pada perangkat keras (alat) dan perangkat lunak (program) tetapi juga

mengikutsertakan manusia serta tujuan yang ditentukan, nilai yang digunakan untuk

memutuskan apakah manusia mengendalikan teknologi dan diperkaya oleh teknologi atau

tidak[5].

2.3 Strategi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

Strategi Sistem Informasi adalah strategi yang mendefinisikan kebutuhan organisasi

atau perusahaan terhadap informasi dan sistem yang mendukung keseluruhan strategi

bisnis yang dimiliki organisasi tersebut. Sebuah strategi sistem informasi harus meliputi

kebutuhan bisnis untuk kedepannya agar lebih selaras dengan strategi bisnis. Hal ini juga

harus mendefiniskan dan memprioritaskan investasi yang dibutuhkan untuk mencapai

portofolio aplikasi. Sedangkan pengertian Strategi Teknologi Informasi adalah mengenai

solusi-solusi teknologi yang mendukung sistem dan terkadang mendukung kebutuhan

bisnis secara langsung. Strategi Teknologi Informasi meliputi seluruh aspek dalam satu

kesatuan, seperti kabel-kabel, sistem perangkat lunak yang membentuk lingkungan

dimana Sistem Informasi tersebut berjalan[6].

Bila kita mengharapkan agar penerapan TI optimal, dibutuhkan suatu strategi SI/TI

yang selaras dengan strategi bisnis organisasi. Hal ini diperlukan agar investasi yang

dikeluarkan untuk TI sesuai dengan kebutuhan dan memberi manfaat yang diukur dari

pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Earl membedakan antara strategi SI dan TI

(Earl, 1997). Strategi SI menekankan pada penentuan aplikasi sistem informasi yang

dibutuhkan organisasi. Esensi dari strategi SI adalah menjawab pertanyaan “apa ?”.

Sedangkan strategi TI lebih menekankan pada pemilihan teknologi, infrastruktur, dan

keahlian khusus yang terkait atau menjawab pertanyaan “bagaimana ?”[7].

Untuk menentukan strategi SI/TI yang dapat mendukung pencapaian visi dan misi

organisasi, maka perlu pemahaman tentang strategi bisnis organisasi. Pemahaman

tersebut mencakup penjelasan terhadap hal-hal berikut: mengapa suatu bisnis dijalankan,

kemana tujuan, dan arah bisnis, kapan tujuan tersebut dicapai, bagaimana cara mencapai

tujuan dan adakah perubahan yang harus dilakukan. Jadi dalam membangun suatu strategi

SI/TI, yang menjadi isu sentral adalah penyelarasan (alignment) strategi SI/TI dengan

strategi bisnis organisasi.

2.4 Metode Ward and Peppard

Metode penelitian ini menggunakan metodologi Ward and Peppard, karena metode

ini sangat cocok dalam perencanaan strategis, berikut tahapan metode Ward and Peppard:

Gambar 1. Metode Ward and Peppard

Metodologi versi ini terdiri dari tahapan masukan dan tahapan keluaran[8]. Tahapan

masukan terdiri dari:

1. Analisis lingkungan bisnis internal, yang mencakup aspek-aspek strategi bisnis saat

ini, sasaran, sumber daya, proses, serta budaya nilai-nilai bisnis organisasi.

2. Analisis lingkungan bisnis eksternal, yang mencakup aspek-aspek ekonomi, industri,

dan iklim bersaing perusahaan.

3. Analisis lingkungan SI/TI internal, yang mencakup kondisi SI/TI organisasi dari

perspektif bisnis saat ini, bagaimana kematangannya (maturity), bagaimana kontribusi

terhadap bisnis, keterampilan sumber daya manusia, sumber daya dan infrastruktur

teknologi, termasuk juga bagaimana portofolio dari SI/TI yang ada saat ini.

4. Analisis lingkungan SI/TI eksternal, yang mencakup tren teknologi dan peluang

pemanfaatannya, serta penggunaan SI/TI oleh kompetitor, pelanggan dan pemasok.

Sedangkan tahapan keluaran merupakan bagian yang dilakukan untuk menghasilkan

suatu dokumen perencanaan strategis SI/TI yang isinya terdiri dari:

1. Strategi SI bisnis, yang mencakup bagaimana setiap unit/fungsi bisnis akan

memanfaatkan SI/TI untuk mencapai sasaran bisnisnya, portofolio aplikasi dan

gambaran arsitektur informasi.

2. Strategi TI, yang mencakup kebijakan dan strategi bagi pengelolaan teknologi dan

sumber daya manusia SI/TI.

3. Strategi Manajemen SI/TI, yang mencakup elemen-elemen umum yang diterapkan

melalui organisasi, untuk memastikan konsistensi penerapan kebijakan SI/TI yang

dibutuhkan.

3. Metodelogi Penelitian

3.1 Tahapan Penelitian

Tahapan dalam penelitian ini dapat digambarkan, sebagai berikut:

Gambar 2. Tahapan Penelitian

o Tahap 1, menelaah kebutuhan bisnis dan organisasi dengan beberapa tahapan antara

lain :

a. Melakukan Wawancara :

Wawancara di lakukan pada Manager/Kepala cabang PD. BKK Susukan Kab.

Semarang dan beberapa karyawan pada tanggal 5 Maret 2018.

b. Melakukan Observasi :

Observasi dilakukan pada tanggal 5 Maret 2018 – 28 Mei 2018 di PD. BKK

Susukan Kab. Semarang

c. Melakukan Dokumentasi :

Melakukan analisis mengenai dokumen-dokumen meliputi visi misi, struktur

organisasi, SOP(standard operating procedure), infrastruktur SI/TI. Data

tersebut nantinya dijadikan sebagai acuan untuk melakukan perancangan

strategis di PD.BKK Susukan Kab. Semarang.

o Tahap 2, Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal bisnis dan SI dengan

menggunakan beberapa metode antara lain :

a. Analisis Lingkungan Internal Bisnis Pada tahap ini, yang harus di pahami

adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan bisnis internal PD.

BKK Susukan Kab. Semarang dan Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis Pada

tahap ini, yang harus di pahami adalah faktor eksternal yang mempengaruhi

proses bisnis PD. BKK Susukan Kab. Semarang. Metode yang digunakan

ialah SWOT.

b. Analisis Lingkungan Internal SI/TI organisasi Pada tahap ini, yang harus di

pahami adalah apa saja SI/TI yang sudah di implementasi pada PD. BKK

Susukan Kab. Semarang dan Analisis Lingkungan Eksternal SI/TI organisasi

Pada tahap ini, yang harus di pahami adalah trend apa saja pada SI/TI yang

sedang berkembang di luar dan seberapa cocok untuk di implementasikan di

PD. BKK Susukan Kab. Semarang. Analisis berguna untuk mengetahui

perkembangan teknologi di luar dan menelaah teknologi tersebut guna

dimanfaatkan dalam mendukung perencanaan strategis bisnis PD. BKK

Susukan Kab. Semarang di saat yang akan datang. Metode yang digunakan

ialah Value Chain.

o Tahap 3, Menentukan Strategi SI/TI menggunakan Mc Farlan Strategic Grid :

McFarlan strategic grid digunakan untuk memetakan aplikasi SI berdasarkan

konstribusinya terhadap organisasi. Pemetaan dilakukan pada empat kuadran

(strategic, high potential, key operation, and support).

o Tahap 4, Penyusunan usulan pengembangan aplikasi yang disesuaikan dengan

portofolio aplikasi Mc Farlan Strategic Grid :

Berdasarkan hasil analisis maka penyusunan strategi dibuat dan disesuaikan

dengan kebutuhan SI/TI hingga menghasilkan Rancangan Strategi SI/TI untuk

kedepannya di PD. BKK Susukan Kab. Semarang dengan landasan Mc Farlan

Strategic Grid.

4. Pembahasan

4.1 Profil Organisasi

PD.BKK Susukan Kab. Semarang adalah sebuah koperasi yang mengelola simpan

pinjam bagi para anggota/nasabahnya. Beberapa aktivitas yang dikelola oleh PD.BKK

Susukan antara lain melakukan tabungan untuk Tamades, Siswa dan Berjangka. Selain

melakukan aktivitas tabungan, PD. BKK berfokus juga pada sektor kredit. Visi Misi dari

PD. BKK Susukan adalah: 1. Visi PD. BKK Susukan Kab. Semarang

a) Membangun PD. BKK Susukan menjadi lembaga keuangan yang sehat,

kuat, dan prima untuk menjadi BPR

b) Menjadikan PD. BKK Susukan sebagai lembaga keuangan yang

kompetitif dan berdayaguna bagi masyarakat, pengelola, dan pemilik.

2. Misi PD. BKK Susukan Kab. Semarang

a) Menyediakan produk-produk sesuai dengan keperluan masyarakat yang

mudah, murah, mengaruh supaya dapat meningkatkan perekonomian dan

pendapatan masyarakat.

b) Menjadi mitra usaha mikro kecil dan menengah dilingkungan masyarakat

pedesaan.

c) Memberikan kontribusi kepada pemegang saham sebagai salah satu

sumber PAD.

PD. BKK Susukan dibentuk dengan tujuan untuk membantu dan mendorong

pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang, serta dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat sebagai salah satu sumber pendapatan daerah.

PD BKK berfungsi sebagai salah satu lembaga Intermediasi di bidang Keuangan

dengan tugas menjalankan usaha sebagai Lembaga Kredit Mikro sesuai dengan

ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Untuk mencapai maksud dan

tujuan sebagaimana dimaksud, PD BKK menyelenggarakan usaha-usaha antara lain :

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, Tabungan

Siswa, Berjangka, dan Tamades.

b. Memberikan kredit dan melakukan pembinaan terhadap nasabah .

c. Menempatkan dananya dalam bentuk, Deposito berjangka, Sertifikat

Deposito, Giro atau jenis lainnya pada Bank lain.

d. Menjalankan usaha-usaha lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4.2 Analisis Lingkunan Internal/Eksternal Bisnis Menggunakan Analisa SWOT

Analisis SWOT akan dipetakan dari hasil analisis lingkungan pada PD.BKK Susukan,

kemudian akan melakukan identifikasi kekuatan dengan tujuan untuk mengetahui apa saja

kekuatan PD.BKK Susukan untuk dapat meneruskan dan mempertahankan bisnisnya.

Dengan mengetahui kekuatan yang dimiliki PD.BKK Susukan akan dapat

mempertahankan dan bahkan meningkatkan kekuatan sebagai modal untuk dapat

bersaing. Kemudian mengidentifikasi kelemahan bertujuan untuk dapat mengetahui apa

saja kelemahan-kelemahan yang masih ada di PD.BKK Susukan, dan dengan mengetahui

kelemahan tersebut, maka PD. BKK Susukan dapat berusaha untuk memperbaiki agar

menjadi lebih baik. Kelemahan yang tidak atau terlambat teridentifikasi akan merugikan

bagi perusahaan. Oleh karena itu dengan semakin cepat mengetahui kelemahan, maka

perusahaan juga dapat sesegera mungkin mencari solusi untuk dapat menutupi kelemahan

tersebut. Dengan mengetahui peluang, baik peluang saat ini maupun peluang dimasa yang

akan datang, maka PD. BKK Susukan dapat mempersiapkan diri untuk dapat mencapai

peluang tersebut. Berbagai strategi dapat disiapkan lebih dini dan terencana dengan lebih

baik sehingga peluang yang telah diidentifikasi dapat direalisasikan. Berbagai jalan untuk

dapat mewujudkan peluang/kesempatan dan mempertahankan kelangsungan bisnis

organisasi tentunya akan mengalami banyak ancaman. Ancaman yang dapat

teridentifikasi dapat dicarikan jalan keluarnya sehingga organisasi dapat meminimalkan

ancaman tersebut. Berikut gambaran analisa SWOT dan perancangan strategis

Internal

Eksternal

Kekuatan

STRENGTHS (S)

o Manajemen yang

berpengalaman

o Memiliki SOP yang jelas

o Tempat yang strategis

o Pencairan dana yang

mudah

o SDM yang berpengalaman

Kelemahan

WEAKNESSES (W)

o SDM dalam bidang IT

terbatas

o Infrastruktur IT kurang

memadai

o Sistem Informasi yang minim

o Keterbatasan dana

o Jika Aplikasi pusat

mengalami trouble, maka

berdampak ke kantor cabang

Peluang

OPPORTUNITIES (O)

o Pertumbuhan pasar

baru

o Pasar marketing

yang luas

o Perkembangan kota

kab. Semarang

o Perkembangan ilmu

pengetahuan dan

teknologi informasi

yang sangat canggih

STRATEGI SO (STRENGTHS -

OPPORTUNITIES)

o Meningkatkan marketing

memanfaatkan

kecanggihan TI

o Melakukan prospek

kepada pasar-pasar yang

baru

o Meningkatkan kapasitas

dan kapabilitas karyawan

dalam memanfaatkan

SI/TI

o Meningkatkan layanan

berbasis SI/TI

STRATEGI WO (WEAKNESSES -

OPPORTUNITIES)

o Membangun Sistem

Informasi yang baru sesuai

kebutuhan organisasi

o Memberikan pelatihan kepada

karyawan/membuka

lowongan untuk karyawan

baru khusus dalam bidang

SI/TI

o Investasi infrastruktur IT/SI

Ancaman

TREATHS (T)

o Munculnya

Kompetitor

o Daya tarik kepada

PD.BKK yang

rendah

o Kebijakan

pemerintah

o Munculnya

teknologi baru dalam

bidang simpan

pinjam

STRATEGI ST (STRENGTHS – TREATHS)

o Meningkatkan kualitas

pelayanan yang prima

o Meningkatkan kualitas dan

kuantitas promosi

o Selalu melakukan update

terhadap kebijakan dan

peraturan pemerintah

STRETGI WT (WEAKNESSES - TREATHS)

o Meningkatkan pangsa pasar

o Meningkatkan promosi dan

peningkatan kompetensi

SDM SI/TI

o Menjalin relasi dengan

perusahan-perusahaan dan

melakukan studi bading agar

dapat mengetahui

perkembangan teknologi

Tabel 1. Hasil Analisa dari Matriks SWOT PD. BKK Susukan Kab. Semarang

4.3 Analisis Lingkungan Internal SI/TI dan Eksternal SI/TI

Tahap berikutnya adalah pembuatan proses bisnis. Dalam tahap ini akan di

definisikan aktivitas-aktivitas yang ada dalam suatu organisasi yang mempunyai nilai-

nilai untuk tercapainya tujuan organisasi. Pemetaan lingkungan internal dan eksternal

SI/TI menggunakan porter’s Value Chain (Rantai Nilai Porter). Di dalam rantai nilai,

proses bisnis di bagi menjadi dua aktivitas yaitu aktivitas utama dan pendukung antara

lain yaitu :

Gambar 3. Aktivitas Value Chain PD. BKK Susukan Kab. Semarang

Berdasarkan gambar 4, dijadikan sebagai berikut

1. Aktivitas Utama (Main Activity) terdiri dari :

- Mengelola dana masyarakat berupa tabungan Tamades, Siswa, dan berjangka

- Pelayanan PPOB

- Melakukan pinjaman dana kredit

2. Aktivitas Pendukung (Support Activity) terdiri dari :

- Pengelolaan Sumber Daya Manusia

- Pengelolaan Infrastruktur TI

- Pengelolaan Sistem Informasi

- Pengelolaan Administrasi

Setelah mengetahui aktivitas utama dan pendukung yang berada di PD.BKK

Susukan, maka akan dilanjutkan dengan menganalisa hubungan antara stakeholder

dengan aktivitas utama dan pendukung, sehingga dapat mengetahui mengenai

aktivitas stakeholder tersebut. Berikut hubungan atara stakeholder dengan aktivitas

yang berada di PD. BKK Susukan :

Stakeholder

Aktivitas PD. BKK Susukan Masyarakat

Aktivitas Utama

➢ Mengelola dana masyarakat

berupa tabungan Tamades,

Siswa, dan Berjangka

➢ Pelayanan PPOB

➢ Melakukan pinjaman dana

kredit

➢ Manager/Ketua Cabang,

Devisi Keuangan, Kreditur,

Administrasi

Costumer / Nasabah

Aktivitas Pendukung

➢ Pengelolaan Sumber Daya

Manusia

➢ Pengelolaan Infrastruktur TI

➢ Pengelolaan Sistem Informasi

➢ Pengelolaan Administrasi

➢ Manager/Ketua Cabang,

Staff IT, Seluruh

Karyawan, Administrasi

Costumer / Nasabah

Tabel 2. Hubungan Stakeholder dengan Aktivitas Organisasi

4.4 Portofolio Aplikasi

Berdasarkan hasil penjabaran strategi SI/TI dan strategi bisnis, maka

terbentuklah aplikasi portofolio dengan prioritas dan blueprint strategis SI/TI yang

berpedoman pada Mc Farlan Strategic Grid. Metode tersebut digunakan untuk

memetakan aplikasi SI berdasarkan konstribusinya terhadap organisasi. Pemetaan

dilakukan pada empat kuadran (strategic, high potential, key operation, and support).

Dari hasil pemetaan tersebut didapat gambaran konstribusi sebuah aplikasi SI

terhadap organisasi dan pengembangan dimasa mendatang.

Strategic High Potential

➢ Aplikasi Website PD. BKK Susukan

➢ Sistem Promosi Menggunakan

Media Cetak dan Radio

➢ Sistem Informasi Permohonan

Pinjaman

➢ Sistem Informasi Pengumpulan

Daftar Informasi Nasabah

➢ Aplikasi CBS

➢ Sistem Pendataan Nasabah

➢ Sistem Arsip Data Pinjaman dan

Angsuran

➢ Microsoft Office

➢ Sistem Informasi Keuangan

➢ Sistem Informasi Angsuran

Key Operational Suport

Tabel 3. Current Aplication Portofolio BKK. Susukan Kab. Semarang

Keterangan :

o Strategic merupakanaplikasi-aplikasi yang sangat rentang terhadap proses

bisnis yang berada di PD.BKK Susukan.

o Key Operational merupakan aplikasi-aplikasi yang saat ini menjadi

keberhasilan PD.BKK Susukan.

o High Potential merupakan aplikasi-aplikasi yang menjadi potensial dalam

meningkatkan PD.BKK Susukan yang akan datang.

o Suport merupakan aplikasi-aplikasi yang sangat berharga namun tidak

menjadikan bergantungnya kesuksesan PD.BKK Susukan.

Pada PD. BKK Susukan telah tersedia beberapa aplikasi yang dapat

mempermudah proses binsisnya adalah aplikasi CBS. Berdasarkan wawancara dan

observasi ditemukan berbagai persoalan yang mengakibatkan tidak berkembangnya

PD. BKK Susukan. Oleh karena itu diusulkan beberapa aplikasi yang dapat di

terapakan untuk mendukung proses bisnisnya. Usulan aplikasi dan prioritas

pengembangan di petakan menggunakan Mc Farlan Strategic Grid yang terdiri dari 4

kategori. Berdasarkan pemetaan pada tabel 1, maka direkomendasikan prioritas

pengembangan aplikasi. sebagai berikut:

a. Tahap pertama pengembangan adalah key oprational karena aplikasi-aplikasi ini

menjadi kunci keberhasilan PD.BKK Susukan

b. Tahap kedua pengembangan adalah Strategic karena aplikasi-aplikasi ini sangat

berpengaruh terhadap berlangsungnya proses bisnis yang ada di PD.BKK

Susukan.

c. Tahap ketiga pengembangan yaitu Suport, karena dengan adanya suport aplikasi

dapat membantu setiap proses binsnis di PD.BKK Susukan.

d. Tahap Keempat yaitu High Potential karena aplikasi-aplikasi ini menajdi penentu

perkembangan PD.BKK Susukan yang akan datang.

4.5 Rencana Implementasi

Tahap penyusunan rencana implementasi di PD.BKK Susukan disusun secara

bertahap dalam kurun waktu 5 tahun, dari penyusunan secara bertahap ini diharapkan

dapat memperhitungkan pembiayaan pembangunan SI/TI organisasi. Berikut ini susunan

tahapan rencana implementasi PD.BKK Susukan Kab. Semarang dalam kurun waktu 5

tahun pada Tabel 2. Sebagai berikut :

Tabel 4. Rencana Implementasi SI/TI di PD.BKK Susukan

Rekomendasi Tahun

1 2 3 4 5

Penyediaan

Infrastruktur

(hardware,software, dan

jaringan)

Manajemen SI/TI

Organisasi PD. BKK

Susukan

Pengembangan Aplikasi

Website PD. BKK

Susukan

Pengadaan Sistem

Informasi Permohonan

Pinjaman

Pengadaan Sistem

Pengumpulan Daftar

Informasi Nasabah

Pengadaan Sistem

Pengelolaan Dana

Tamades, Siswa dan

Berjangka

Pengadaan Sistem

Promosi menggunakan

Media Cetak dan Radio

Pengembangan Sistem

Keuangan

Pengembangan Sistem

Angsuran

Pengembangan Aplikasi

Website PD.BKK

Susukan

Pengembangan Sistem

PPOB

Pengadaan Sistem

Monitoring dan

Evaluasi

Evaluasi Penggunaan

SI/TI

5. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil

kesimpulan bahwa penelitian perancangan strategis menggunakan metode ward and

peppard dapat menghasilkan peta kondisi internal dan eksternal organisasi, sehingga

dapat mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki PD.

BKK Susukan Kab. Semarang, selain itu juga dapat mengetahui setiap aktivitas utama

maupun pendukung apakah visi misi sudah berjalan dengan baik, dapat dijelaskan

menggunakan value chain.

Dari hasil analisis lingkungan SI dan TI internal dan eksternal dapat diketahui

penggunakan SI dan TI sudah berjalan dengan baik dan selalu ada peningkatan

kualitas dan kuantitas dari setiap tahunnya, tetapi tetap membutuhkan pengembangan

sistem informasi yang lebih lengkap. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan

strategi SI dan TI ini, yang telah dipetakan menggunakan Mc Farlan Strategic Grid

sehingga mendapat hasil usulan-usulan aplikasi kedalam tabel Rencana Implementasi

SI/TI di PD.BKK Susukan. Usulan-usulan tersebut dapat dijadikan acuan bagi

PD.BKK Susukan dalam mengembangkan SI/TI kedepannya.

Beberapa saran yang diajukan untuk kelanjutan penelitian ini sebagai berikut:

1. Mengadakan penelitian lanjutan untuk melakukan implementasi berdasarkan

hasil rekomendasi. 2. Metode Ward and Peppard belum memiliki metode pengujian

khusus, oleh karena itu perlu dilakukan pengujian menggunakan metode lainnya

sehingga mendapatkan perbandingan penilaian dengan berbagai metode. Untuk

dapat membandingkan metode Ward and Peppard dengan metode lain.

6. Daftar Pustaka

[1] Afriyano, Muhammad (2016) “Perencanaan Strategis Sistem Informasi

Menggunakan Metode Ward and Peppard (Studi Kasus: PT. Grahacipta

Bangko Jaya)”. Jurnal e-Proceeding of Engineering : Vol.3, No.1

[2] Silalahi , Boas Dendief Sanggapati (2016) “Perencanaan Strategis Sistem

Informasi Pada Perusahaan Konsultan Bangunan menggunakan metode ward

and peppard (Studi Kasus: CV. Bumi Cipta Jaya Selaras)”.

[3] Iskandar, Zaki (2016) “Penyusunan Strategi Sistem Informasi/ Teknologi

Informasi Menggunakan Metode Ward and Peppard (Studi Kasus: Apotek

Cahaya Mitra)”

[4] Yuliawan, Yeremia (2013) “Pengembangan Sistem Informasi Pendataan

Jemaat Gereja Mashei Advent Hari Ketujuh Konferens Jawa Kawasan Timus

Berbasis Web”.Jurnal JSIKA : vol 2, No.2

[5] Zuhrah, Fatimah (2011) ”Pentingnya Teknologi Informasi Dalam

Meningkatkan Pelayanan di Perpustakaan (Studi Kasus: Lembaga Penelitian

Su)”. Jurnal Iqra’ Vol 5, No.1

[6] Tata. Sutabri (2012) “Analisis Sistem Informasi” . Jurnal

[7] Putra. Satwika Parama (2014) “Perencanaan Strategis Sistem Informasi

Menggunakan Metode Ward and Peppard (Studi Kasus PT. Medika Antapani).

Jurnal e-Proceeding of Engineering : Vol.1, No.1

[8] Septiana, Yosep (2017) “PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI

DENGAN PENDEKATAN WARD AND PEPPARD MODEL (Studi Kasus:

Klinik INTI Garut)” Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1

[9] Widia, Dina (2013) “Perancangan strategis sistem informasi pada lembaga

pendidikan (Studi Kasus : Pendidikan Gilland Ganesha Palembang)”.

[10] Putra, Chrisfianta Des’Alfa (2018) “Perencanaan Strategis Sistem Informasi

Menggunakan Zachman Framework (Studi kasus: Dinas Komunikasi dan

Informasi Kota Salatiga)”