Post on 28-May-2015
BAB 1
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara dengan kekayaan alam yang melimpah
ruah. Dari Sabang sampai Merauke terbentang hasil alam, baik flora
maupun fauna, hingga barang tambang yang tak terhitung banyaknya,
bahkan beberapa di antaranya hanya terdapat di Indonesia. Kekayaan
alam yang melimpah ini seyogianya menjadikan Indonesia sebagai salah
satu negara makmur di dunia. Namun, kenyataan yang terjadi adalah
sebaliknya. Indonesia bahkan masuk daftar 100 besar negara miskin di
dunia. Hal ini sangat ironis bila dibandingkan dengan kekayaan alam
Indonesia yang melimpah.
Kemiskinan merupakan permasalahan yang sama tuanya dengan
peradaban. Setiap individu berusaha mencapai kemakmurannya sendiri
namun tidak semuanya dapat berhasil. Ketika itulah muncul pihak yang
kaya dan yang miskin. Kemiskinan di Indonesia sudah ada sebelum
bangsa Portugis menjajah Indonesia. Seabad sebelum kemerdekaan,
pemerintah kolonial Belanda sudah sangat resah dengan kemiskinan yang
terjadi di Indonesia terutama di Pulau Jawa. Padahal saat itu indikator
1
kemiskinan hanya dilihat dari tingkat pertumbuhan penduduk yang pesat.
Kini indikator kemiskinan tidak hanya dari tingkat pertumbuhan
penduduk, tetapi juga dari faktor-faktor lain seperti tingkat pendidikan,
tingkat kesehatan, tingkat harapan hidup, dan sebagainya.
BAB 2
2
PEMBAHASAN
A. HAKIKAT KEMISKINAN
Pada dasarnya, kemiskinan dimaknai sebagai keadaan yang
menunjukkan ketidakmampuan manusia dalam memenuhi kebutuhan
dasar hidupnya, seperti makanan, pakaian, tempat berlindung
(rumah), pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan merupakan masalah
global yang dapat dipahami melalui berbagai cara. Pemahaman ini
terutama mencakup:
1. Gambaran kekurangan materi yang biasanya mencakup
kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan
pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai
situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
2. Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan
sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi
dalam masyarakat, termasuk dalam hal pendidikan dan informasi.
Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan karena hal
ini mencakup masalah-masalah politik dan moral serta tidak
dibatasi pada bidang ekonomi.
3. Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang
memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda
melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.
Kemiskinan sendiri tidak hanya dipelajari oleh bidang ilmu
ekonomi, tetapi juga oleh ilmu sosial dan ilmu budaya.
1. Ilmu ekonomi membedakan kemiskinan menjadi dua jenis yaitu
kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut
3
adalah suatu kondisi ketika tingkat pendapatan seseorang tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan pokoknya, seperti pangan,
sandang, papan, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan relatif
adalah perhitungan kemiskinan berdasarkan proporsi distribusi
pendapatan dalam suatu wilayah.
2. Dalam ilmu politik, perlawanan terhadap kemiskinan biasanya
dianggap sebagai tujuan sosial dan banyak pemerintahan telah
berupaya mendirikan institusi atau departemen yang khusus
menanggulangi masalah kemiskinan. Pekerjaan yang dilakukan
oleh institusi atau departemen ini sebagian besar terbatas hanya
dalam sensus dan pengidentifikasian tingkat pendapatan warga
negara yang dikategorikan miskin. Penanggulangan aktif yang
biasanya dilakukan adalah rencana perumahan, pensiun sosial,
kesempatan kerja khusus, dan lain-lain. Beberapa ideologi
seperti Marxisme menyatakan bahwa para ekonomis dan politisi
bekerja aktif untuk menciptakan kemiskinan. Teori lainnya
menganggap kemiskinan sebagai tanda sistem ekonomi yang
gagal dan salah satu penyebab utama kejahatan.
3. Dalam dunia pendidikan, kemiskinan mempengaruhi kemampuan
murid untuk belajar secara efektif dalam sebuah lingkungan
belajar, terutama murid yang lebih kecil yang berasal dari
keluarga miskin, kebutuhan dasar mereka seperti yang dijelaskan
oleh Abraham Maslow dalam hierarki kebutuhan Maslow;
kebutuhan akan keamanan dan rumah yang stabil, pakaian, dan
jadwal makan yang teratur membayangi kemampuan murid-
murid ini untuk belajar. Lebih jauh lagi, dalam lingkungan
4
pendidikan ada istilah untuk menggambarkan fenomena "yang
kaya akan bertambah kaya dan yang miskin bertambah miskin"
(karena berhubungan dengan pendidikan, tetapi beralih ke
kemiskinan pada umumnya) yaitu efek Matthew.
B. PENYEBAB KEMISKINAN
Penyebab kemiskinan yang terjadi saat ini dikategorikan sebagai
berikut.
5
1. Penyebab individual atau patologis yaitu kemiskinan disebabkan
oleh perilaku, pilihan, atau kemampuan yang dimiliki “si miskin”.
2. Penyebab keluarga yaitu kemiskinan disebabkan oleh pengaruh
keluarga yang miskin sehingga tidak muncul gairah untuk
meningkatkan taraf hidupnya.
3. Penyebab subbudaya yaitu kemiskinan dihubungkan dengan
kehidupan sehari-hari, dipelajari, dan dijalankan oleh lingkungan
sekitar.
4. Penyebab agensi yaitu kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang
lain, seperti peperangan, kebijakan pemerintah, dan situasi
ekonomi.
5. Penyebab struktural yaitu kemiskinan diakibatkan oleh struktur
sosial dalam masyarakat.
Selain itu, kemiskinan dapat disebabkan oleh keadaan umum
seperti berikut.
1. Tingkat pertumbuhan penduduk yang berbanding terbalik dengan
tingkat pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Dalam hal ini,
pertumbuhan penduduk yang pesat sementara pertumbuhan
ekonomi cenderung tetap atau justru lebih rendah akan
mengakibatkan kesenjangan pendapatan sehingga taraf hidup
masyarakat cenderung menurun.
2. Distribusi pendapatan yang tidak menyeluruh. Pendapatan
penduduk secara umum terlihat meningkat. Namun
6
kenyataannya, pendapatan secara umum itu hanya hasil dari
peningkatan pendapatan individu yang memiliki NPWP.
3. Tingkat pengangguran yang meningkat juga dapat menyebabkan
kemiskinan. Secara umum, pertumbuhan ekonomi yang lebih
rendah dari pertumbuhan penduduk juga menghasilkan
pengangguran. Tingkat pengangguran yang tinggi memperlihatkan
bahwa lapangan kerja lebih sedikit dari para pencari kerja,
sementara pencari kerja ini akan menjadi tanggungan negara
karena mereka belum memiliki penghasilan. Hal ini akan
meningkatkan jumlah warga miskin di suatu negara.
4. Tingkat pendidikan yang tidak memadai juga akan meningkatkan
kemiskinan. Dewasa ini, perusahaan-perusahaan membutuhkan
individu-individu yang memiliki kualifikasi khusus yang tidak
dimiliki individu lain. Individu tidak hanya dituntut untuk memiliki
kemampuan yang disyaratkan perusahaan, tetapi juga tambahan
keterampilan yang membedakannya dari individu lain sehingga
“nilainya” lebih tinggi dari individu lain. Orang-orang yang tidak
mampu bersaing atau tidak memenuhi syarat karena pendidikan
yang rendah akan tereliminasi sehingga akan sulit mendapat
pekerjaan yang bagus.
7
Apabila kemiskinan dibiarkan terus terjadi atau semakin
meningkat, maka akan terjadi hal-hal seperti berikut ini.
1. Tingkat kejahatan seperti pencurian, perampokan, pemalsuan,
pembajakan, korupsi, penipuan, dsb. akan semakin meningkat
karena orang akan menghalalkan segala cara guna memenuhi
kebutuhannya.
2. Angka bunuh diri akan semakin meningkat karena orang-orang
depresi tidak mampu memenuhi kebutuhannya.
3. Anak-anak jalanan dan peminta-minta akan semakin bertambah
dan meresahkan warga.
4. Wisatawan cenderung akan berkurang karena mereka umumnya
menghindari wisata ke negara-negara yang angka kejahatan dan
peminta-mintanya tinggi yang membuat mereka tidak nyaman
dan aman untuk berpelesir.
5. Tingkat kematian akan meningkat yang umumnya disebabkan
oleh kelaparan dan sakit yang tidak diobati karena tidak ada dana.
6. Anak-anak yang putus sekolah akan meningkat dan secara tidak
langsung akan meningkatkan angka pengangguran dan
menurunkan tingkat pendidikan.
8
7. Angka harapan hidup akan semakin menurun karena tingkat
kesehatan yang rendah.
C. SOLUSI MENGURANGI KEMISKINAN
Kemiskinan sulit dihilangkan dari peradaban manusia. Satu-
satunya cara yang dapat ditempuh adalah mengurangi angka
kemiskinan dengan beberapa cara berikut ini.
9
1. Mendirikan sekolah-sekolah khusus bagi orang miskin dengan
menggratiskan biaya pendidikan atau memberikan beasiswa bagi
anak-anak miskin yang cerdas.
2. Mendirikan rumah-rumah sederhana yang bisa disewa dengan
biaya minim sekaligus mengajarkan hal kebersihan demi menjaga
kesehatan mereka.
3. Memberikan pelatihan keterampilan yang dapat digunakan untuk
membuka usaha sekaligus memberikan bantuan berupa modal
untuk membuka usaha dengan bunga yang minim.
4. Memberikan pelayanan kesehatan gratis, misalnya imunisasi
gratis, pemeriksaan kesehatan anak-anak dan ibu hamil, dsb.
5. Mendirikan yayasan yang khusus menangani masalah kemiskinan
misalnya rutin mencari donatur untuk menyumbangkan
kebutuhan pokok kepada orang-orang miskin, memberikan
pengajaran kepada anak-anak jalanan, dan melatih keterampilan
khusus seperti mendaur barang-barang bekas menjadi barang
yang siap pakai.
6. Pemerintah berusaha mendorong pertumbuhan ekonomi dengan
menyediakan modal melalui lembaga keuangan untuk pengusaha-
10
pengusaha kecil dan menengah sehingga dapat mengurangi angka
pengangguran.
7. Pemerintah berusaha menjaga situasi negara tetap aman dan
kondusif bagi para investor atau turis sehingga dapat menggiatkan
roda investasi dan pariwisata.
8. Pemerintah melakukan distribusi pendapatan yang adil dan
merata dan mengawasi setiap kegiatan ekonomi yang terjadi
sehingga tidak terjadi pelanggaran seperti korupsi.
BAB 3
PENUTUP
11
Kemiskinan sebagai salah satu masalah yang sangat kompleks
yang menimpa setiap negara di dunia. Tidak ada satu negara pun yang
tidak memiliki orang miskin. Hanya saja, beberapa negara telah berhasil
menekan angka kemiskinan sehingga negara itu dapat dikatakan
makmur. Meskipun demikian, kemiskinan harus tetap mendapat
perhatian utama dari pemerintah sebab kesejahteraan warga suatu
negara adalah tanggung jawab dari pemerintah yang bersangkutan.
Selain itu, kemiskinan yang merajalela juga akan mengakibatkan banyak
hal, salah satunya meningkatkan angka kejahatan yang secara tidak
langsung akan menurunkan angka investasi dan wisatawan. Salah satu
solusinya adalah peran aktif pemerintah meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan peran langsung masyarakat dalam memberikan bantuan
langsung kepada orang-orang miskin.
DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.org/kemiskinan/
http://www.indomedia.com/bpost/062005/30/opini/opini1.htm
12
www.bps.go.id
www.detik.com/suarapembaca/opinianda/
13