Materi MPK Bahasa IndonesiaMateri MPK Bahasa Indonesia

Oleh :Oleh :Sri Hastuti, S.S., M.Pd.Sri Hastuti, S.S., M.Pd.

UNIVERSITAS SEBELAS MARETUNIVERSITAS SEBELAS MARETTAHUN 2009TAHUN 2009

Materi PerkuliahanMateri Perkuliahan

Sejarah dan kedudukan bahasa Sejarah dan kedudukan bahasa IndonesiaIndonesia

Hakikat bahasaHakikat bahasa Keterampilan berbahasaKeterampilan berbahasa Menulis sebagai prosesMenulis sebagai proses Penulisan ilmiahPenulisan ilmiah

Teknik Perkuliahan dan PenilaianTeknik Perkuliahan dan Penilaian

Pemberian materi melalui ceramah, tanya Pemberian materi melalui ceramah, tanya jawab, dan diskusi.jawab, dan diskusi.

Pemberian tugas dilakukan setiap materi Pemberian tugas dilakukan setiap materi selesai dipresentasikan. Tugas merupakan selesai dipresentasikan. Tugas merupakan tugas individual / kelompok (KTSP : tidak tugas individual / kelompok (KTSP : tidak ada mid.) nilai berdasar tugas 1, 2, 3, 4 ada mid.) nilai berdasar tugas 1, 2, 3, 4 dsb.dsb.

Pelaksanaan ujian Pelaksanaan ujian Nilai : (N1 (1) + N2 (2) + N3 (2) + N4 Nilai : (N1 (1) + N2 (2) + N3 (2) + N4

(3) ) : 8(3) ) : 8 Faktor X : kehadiran, keaktifan.Faktor X : kehadiran, keaktifan.

SEJARAH, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI SEJARAH, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI BAHASA INDONESIABAHASA INDONESIA

Sejarah Bahasa IndonesiaSejarah Bahasa Indonesia Sebelum kemerdekaan Indonesia Sebelum kemerdekaan Indonesia

diproklamasikan, bahasa Indonesia diproklamasikan, bahasa Indonesia merupakan salah satu dialek bahasa merupakan salah satu dialek bahasa Melayu. Melayu. Telah berabad-abad bahasa Telah berabad-abad bahasa Melayu dipakai sebagai alat perhubungan Melayu dipakai sebagai alat perhubungan antarpenduduk Indonesia yang terdiri dari antarpenduduk Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan bahasa. Pada masa berbagai suku dan bahasa. Pada masa penjajahan Belanda , bahasa Melayu juga penjajahan Belanda , bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa perhubungan yang dipakai sebagai bahasa perhubungan yang luas. Bahkan komunikasi antara luas. Bahkan komunikasi antara pemerintah Belanda dan penduduk pemerintah Belanda dan penduduk Indonesia yang memiliki berbagai macam Indonesia yang memiliki berbagai macam bahasa juga menggunakan bahasa bahasa juga menggunakan bahasa Melayu..Melayu..

Pada tahun 1928 saat dilangsungkannya Pada tahun 1928 saat dilangsungkannya Kongres Pemuda pada tanggal 28 Oktober, Kongres Pemuda pada tanggal 28 Oktober, bahasa Melayu diubah namanya menjadi bahasa Melayu diubah namanya menjadi bahasa Indonesia dan diikrarkan sebagai bahasa Indonesia dan diikrarkan sebagai bahasa persatuan atau bahasa nasional bahasa persatuan atau bahasa nasional dalam sumpah pemuda. dalam sumpah pemuda.

Pada masa penjajahan Jepang, pemerintah Pada masa penjajahan Jepang, pemerintah Jepang melarang penggunaan bahasa Jepang melarang penggunaan bahasa Belanda. Pelarangan ini mempunyai dampak Belanda. Pelarangan ini mempunyai dampak yang positif terhadap perkembangan bahasa yang positif terhadap perkembangan bahasa Indonesia. Saat itu pemakaian bahasa Indonesia. Saat itu pemakaian bahasa Indonesia semakin meluas. Bahasa Indonesia semakin meluas. Bahasa Indonesia dipakai dalam berbagai aspek Indonesia dipakai dalam berbagai aspek kehidupan termasuk kehidupan politik dan kehidupan termasuk kehidupan politik dan pemerintahan yang sebelumnya lebih pemerintahan yang sebelumnya lebih banyak menggunakan bahasa Belanda.banyak menggunakan bahasa Belanda.

Setelah kemerdekaan Indonesia Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, pada tanggal 18 Agustus 1945 1945, pada tanggal 18 Agustus 1945 ditetapkan UUD 1945 yang di dalamnya ditetapkan UUD 1945 yang di dalamnya terdapat pasal yang menyatakan bahwa terdapat pasal yang menyatakan bahwa “Bahasa Negara adalah bahasa “Bahasa Negara adalah bahasa Indonesia”. Pernyataan dalam pasal Indonesia”. Pernyataan dalam pasal tersebut mengandung konsekuensi bahwa tersebut mengandung konsekuensi bahwa selain menjadi bahasa nasional bahasa selain menjadi bahasa nasional bahasa Indonesia juga berkedudukan sebagai Indonesia juga berkedudukan sebagai bahasa Negara sehingga dipakai dalam bahasa Negara sehingga dipakai dalam semua urusan yang berkaitan dengan semua urusan yang berkaitan dengan pemerintahan dan negara.pemerintahan dan negara.

Pada masa kemerdekaan ,bahasa Indonesia Pada masa kemerdekaan ,bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang amat pesat. mengalami perkembangan yang amat pesat. Setiap tahun jumlah pemakai bahasa Setiap tahun jumlah pemakai bahasa Indonesia semakin bertambah. Perhatian Indonesia semakin bertambah. Perhatian pemerintah Indonesia terhadap pemerintah Indonesia terhadap perkembangan bahasa Indonesia juga sangat perkembangan bahasa Indonesia juga sangat besar. Hal ini terbukti dengan dibentuknya besar. Hal ini terbukti dengan dibentuknya sebuah lembaga yang mengurus masalah sebuah lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang saat ini dikenal dengan kebahasaan yang saat ini dikenal dengan nama Pusat Bahasa. Berbagai upaya nama Pusat Bahasa. Berbagai upaya mengembangkan bahasa Indonesia telah mengembangkan bahasa Indonesia telah ditempuh oleh Pusat Bahasa seperti adanya ditempuh oleh Pusat Bahasa seperti adanya perubahan ejaan bahasa Indonesia dari ejaan perubahan ejaan bahasa Indonesia dari ejaan Van Ophuijsen, ejaan Suwandi, hingga Van Ophuijsen, ejaan Suwandi, hingga sekarang berlaku Ejaan yang Disempurnakan sekarang berlaku Ejaan yang Disempurnakan (EYD). (EYD).

KedudukanKedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia dan Fungsi Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia memiliki dua Bahasa Indonesia memiliki dua

kedudukan yaitu sebagai bahasa kedudukan yaitu sebagai bahasa Nasional dan sebagai bahasa Negara.Nasional dan sebagai bahasa Negara.

Bahasa nasional suatu negara Bahasa nasional suatu negara memiliki dasar hukum yang kuat / memiliki dasar hukum yang kuat / dicantumkan dalam UUD 1945. dicantumkan dalam UUD 1945. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional sudah dimiliki bahasa bahasa nasional sudah dimiliki bahasa Indonesia sejak dicetuskannya Indonesia sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda .Kedudukan ini Sumpah Pemuda .Kedudukan ini dimungkinkan karena bahasa Melayu dimungkinkan karena bahasa Melayu yang mendasari bahasa Indonesia yang mendasari bahasa Indonesia telah dipakai sebagai lingua franca.telah dipakai sebagai lingua franca.

Dalam kedudukannya sebagai bahasa Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan sebagai (1) lambang kebanggaan kebangsaan, (2) lambang identitas nasional, kebangsaan, (2) lambang identitas nasional, (3) alat pemersatu berbagai suku bangsa, (3) alat pemersatu berbagai suku bangsa, dan (4) alat perhubungan antardaerah dan dan (4) alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya (Amran Halim, 1977:22). antarbudaya (Amran Halim, 1977:22).

Sebagai lambang kebanggaan kebangsaan, Sebagai lambang kebanggaan kebangsaan, bahasa Indonesia merupakan cerminan bahasa Indonesia merupakan cerminan dari nilai-nilai sosial budaya bangsa dari nilai-nilai sosial budaya bangsa Indonesia. Indonesia.

Sebagai lambang identitas nasional, Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia mempunyai kedudukan bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sejajar dengan bendera negara. yang sejajar dengan bendera negara. Dengan demikian bahasa Indonesia Dengan demikian bahasa Indonesia haruslah memiliki identitas sendiri yaitu haruslah memiliki identitas sendiri yaitu sebagai bahasa yang bersih dari unsur-sebagai bahasa yang bersih dari unsur-unsur bahasa yang lain yang tidak benar-unsur bahasa yang lain yang tidak benar-benar diperlukanbenar diperlukan

Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Bahasa Indonesia sebagai Bahasa NegaraNegara

Dalam kedudukannya sebagai bahasa Dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia berfungsi Negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) bahasa resmi sebagai (1) bahasa resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar kenegaraan, (2) bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, (3) alat dalam dunia pendidikan, (3) alat perhubungan di tingkat nasional, dan perhubungan di tingkat nasional, dan (4) alat pengembangan kebudayaan, (4) alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Sebagai bahasa resmi kenegaraan, Sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa Indonesia dipakai untuk urusan bahasa Indonesia dipakai untuk urusan kenegaraan. Pidato resmi , dokumen kenegaraan. Pidato resmi , dokumen resmi negara, maupun pelaksanaan resmi negara, maupun pelaksanaan upacara kenegaraan harus upacara kenegaraan harus menggunakan bahasa Indonesia. menggunakan bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa Indonesia dalam Penggunaan bahasa Indonesia dalam forum resmi kenegaraan bersifat mutlak forum resmi kenegaraan bersifat mutlak karena telah diatur dalam UUD 1945.karena telah diatur dalam UUD 1945.

Dalam kedudukannya sebagai bahasa Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan sebagai (1) lambang kebanggaan kebangsaan, (2) lambang identitas nasional, kebangsaan, (2) lambang identitas nasional, (3) alat pemersatu berbagai suku bangsa, (3) alat pemersatu berbagai suku bangsa, dan (4) alat perhubungan antardaerah dan dan (4) alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya (Amran Halim, 1977:22). antarbudaya (Amran Halim, 1977:22).

Sebagai lambang kebanggaan Sebagai lambang kebanggaan kebangsaan, bahasa Indonesia kebangsaan, bahasa Indonesia merupakan cerminan dari nilai-nilai merupakan cerminan dari nilai-nilai sosial budaya bangsa Indonesia. sosial budaya bangsa Indonesia.

Sebagai lambang identitas nasional, Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia mempunyai bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sejajar dengan kedudukan yang sejajar dengan bendera negara. Dengan demikian bendera negara. Dengan demikian bahasa Indonesia haruslah memiliki bahasa Indonesia haruslah memiliki identitas sendiri yaitu sebagai identitas sendiri yaitu sebagai bahasa yang bersih dari unsur-unsur bahasa yang bersih dari unsur-unsur bahasa yang lain yang tidak benar-bahasa yang lain yang tidak benar-benar diperlukan. benar diperlukan.

Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Bahasa Indonesia sebagai Bahasa NegaraNegara

Dalam kedudukannya sebagai bahasa Dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia berfungsi Negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) bahasa resmi kenegaraan, sebagai (1) bahasa resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar dalam dunia (2) bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, (3) alat perhubungan di pendidikan, (3) alat perhubungan di tingkat nasional, dan (4) alat tingkat nasional, dan (4) alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.pengetahuan, dan teknologi.

Sebagai bahasa resmi kenegaraan, Sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa Indonesia dipakai untuk urusan bahasa Indonesia dipakai untuk urusan kenegaraan. Pidato resmi , dokumen kenegaraan. Pidato resmi , dokumen resmi negara, maupun pelaksanaan resmi negara, maupun pelaksanaan upacara kenegaraan harus upacara kenegaraan harus menggunakan bahasa Indonesia. menggunakan bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa Indonesia dalam Penggunaan bahasa Indonesia dalam forum resmi kenegaraan bersifat forum resmi kenegaraan bersifat mutlak karena telah diatur dalam UUD mutlak karena telah diatur dalam UUD 1945.1945.

Sebagai bahasa pengantar dalam Sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, bahasa Indonesia dunia pendidikan, bahasa Indonesia digunakan bukan hanya untuk digunakan bukan hanya untuk menyampaikan ilmu pengetahuan menyampaikan ilmu pengetahuan secara lisan namun juga untuk secara lisan namun juga untuk penulisan bahan ajar dan dokumen penulisan bahan ajar dan dokumen pendidikan yang lain. Digunakannya pendidikan yang lain. Digunakannya bahasa Indonesia sebagai bahasa bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan pengantar dalam dunia pendidikan dapat menjembatani peserta didik dapat menjembatani peserta didik yang berasal dari berbagai suku yang berasal dari berbagai suku bangsa. bangsa.

Sebagai alat perhubungan di tingkat Sebagai alat perhubungan di tingkat nasional, bahasa Indonesia nasional, bahasa Indonesia digunakan untuk berkomunikasi digunakan untuk berkomunikasi dalam hubungannya dengan dalam hubungannya dengan pelaksanaan pembangunan di pelaksanaan pembangunan di berbagai sektor. Sosialisasi program berbagai sektor. Sosialisasi program dan kebijakan pemerintah ke daerah-dan kebijakan pemerintah ke daerah-daerah yang memiliki berbagai daerah yang memiliki berbagai macam bahasa akan menghadapi macam bahasa akan menghadapi kendala apabila tidak ada satu kendala apabila tidak ada satu bahasa yang sama . bahasa yang sama .

Kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan Kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi tidak mungkin dapat teknologi tidak mungkin dapat berkembang tanpa adanya bahasa. berkembang tanpa adanya bahasa. Untuk mengembangkan kebudayaan, Untuk mengembangkan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi ilmu pengetahuan, dan teknologi kepada masyarakat yang multi etnis kepada masyarakat yang multi etnis diperlukan satu bahasa yang diperlukan satu bahasa yang dipahami oleh berbagai masyarakat. dipahami oleh berbagai masyarakat. Bahasa Indonesia merupakan satu-Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dikenal oleh satunya bahasa yang dikenal oleh hampir seluruh rakyat Indonesia .hampir seluruh rakyat Indonesia .

Sebagai alat pemersatu, bahasa Indonesia Sebagai alat pemersatu, bahasa Indonesia mampu menyatukan berbagai suku bangsa mampu menyatukan berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia dan memungkinkan yang ada di Indonesia dan memungkinkan mereka mencapai keserasian hidup sebagai mereka mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu tanpa meninggalkan bangsa yang bersatu tanpa meninggalkan nilai sosial budaya dan identitas sukunya nilai sosial budaya dan identitas sukunya masing-masing.masing-masing.

Sebagai alat perhubungan antardaerah dan Sebagai alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya, bahasa Indonesia mampu antarbudaya, bahasa Indonesia mampu menjembatani perbedaan bahasa dan budaya menjembatani perbedaan bahasa dan budaya yang ada di Indonesia.Bahasa Indonesia yang ada di Indonesia.Bahasa Indonesia digunakan untuk mensosialisasikan dan digunakan untuk mensosialisasikan dan mengembangkan berbagai budaya yang ada mengembangkan berbagai budaya yang ada di daerah-daerah dalam wilayah Indonesia. di daerah-daerah dalam wilayah Indonesia.

Dalam kedudukannya sebagai bahasa Dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia berfungsi Negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) bahasa resmi kenegaraan, (2) sebagai (1) bahasa resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, (3) alat perhubungan di tingkat nasional, (3) alat perhubungan di tingkat nasional, dan (4) alat pengembangan kebudayaan, dan (4) alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa Sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa Indonesia dipakai untuk urusan Indonesia dipakai untuk urusan kenegaraan. Pidato resmi , dokumen resmi kenegaraan. Pidato resmi , dokumen resmi negara, maupun pelaksanaan upacara negara, maupun pelaksanaan upacara kenegaraan harus menggunakan bahasa kenegaraan harus menggunakan bahasa Indonesia..Indonesia..

Sebagai bahasa pengantar dalam dunia Sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, bahasa Indonesia digunakan pendidikan, bahasa Indonesia digunakan bukan hanya untuk menyampaikan ilmu bukan hanya untuk menyampaikan ilmu pengetahuan secara lisan namun juga pengetahuan secara lisan namun juga untuk penulisan bahan ajar dan dokumen untuk penulisan bahan ajar dan dokumen pendidikan yang lain. Digunakannya pendidikan yang lain. Digunakannya bahasa Indonesia sebagai bahasa bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan dapat pengantar dalam dunia pendidikan dapat menjembatani peserta didik yang berasal menjembatani peserta didik yang berasal dari berbagai suku bangsa. dari berbagai suku bangsa.

Sebagai alat perhubungan di tingkat Sebagai alat perhubungan di tingkat nasional, bahasa Indonesia digunakan nasional, bahasa Indonesia digunakan untuk berkomunikasi dalam untuk berkomunikasi dalam hubungannya dengan pelaksanaan hubungannya dengan pelaksanaan pembangunan di berbagai sektor. pembangunan di berbagai sektor. Sosialisasi program dan kebijakan Sosialisasi program dan kebijakan pemerintah ke daerah-daerah yang pemerintah ke daerah-daerah yang memiliki berbagai macam bahasa memiliki berbagai macam bahasa akan menghadapi kendala apabila akan menghadapi kendala apabila tidak ada satu bahasa yang sama . tidak ada satu bahasa yang sama . Kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan Kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi tidak mungkin dapat teknologi tidak mungkin dapat berkembang tanpa adanya bahasa. berkembang tanpa adanya bahasa.

BAHASABAHASA

Adalah sistem lambang bunyi yang Adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh para anggota suatu digunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.

Sifat : (a) sistemis yaitu terdiri atas pola-Sifat : (a) sistemis yaitu terdiri atas pola-pola yang beraturan dan saling berkaitan; pola yang beraturan dan saling berkaitan; (b) arbitrer yaitu bentuk dan makna bersifat (b) arbitrer yaitu bentuk dan makna bersifat manasuka sesuai dengan masyarakat manasuka sesuai dengan masyarakat pemakainya; (c) konvensionalpemakainya; (c) konvensional

Yaitu bentuk dan makna ditentukan Yaitu bentuk dan makna ditentukan berdasarkan kesepakatan masyarakat berdasarkan kesepakatan masyarakat pemakai;(d) dinamis yaitu bentuk dan pemakai;(d) dinamis yaitu bentuk dan makna berkembang/berubah sesuai makna berkembang/berubah sesuai perkembangan.perkembangan.

Bahasa yang baik adalah bahasa yang Bahasa yang baik adalah bahasa yang digunakan sesuai dengan situasi dan digunakan sesuai dengan situasi dan kondisinya (dalam hal pilihan kata dan kondisinya (dalam hal pilihan kata dan penyusunan kalimat).penyusunan kalimat).

Bahasa yang benar adalah bahasa yang Bahasa yang benar adalah bahasa yang digunakan sesuai aturan yang berlakudigunakan sesuai aturan yang berlaku

DISKUSI : apakah bahasa yang baik pasti DISKUSI : apakah bahasa yang baik pasti benar dan bahasa yang benar pasti baikbenar dan bahasa yang benar pasti baik ??

Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa

Dibedakan atas keterampilan reseptif Dibedakan atas keterampilan reseptif (menerima) dan keterampilan (menerima) dan keterampilan produktif (menghasilkan karya)produktif (menghasilkan karya)

Ket resetif adalah kemampuan Ket resetif adalah kemampuan seseorang untuk menerima, seseorang untuk menerima, memahami, menganalisis, dan memahami, menganalisis, dan mengevaluasi ide yang disampaikan mengevaluasi ide yang disampaikan oleh orang lain melalui bahasa lisan oleh orang lain melalui bahasa lisan maupun tulis.maupun tulis.

Keterampilan reseptif dibedakan Keterampilan reseptif dibedakan menjadi dua yaitu keterampilan menjadi dua yaitu keterampilan menyimak (apabila yang diterima menyimak (apabila yang diterima adalah bahasa lisan) dan adalah bahasa lisan) dan keterampilan membaca (bahasa tulis)keterampilan membaca (bahasa tulis)

Keterampilan produktif adalah Keterampilan produktif adalah kemampuan seseorang untuk kemampuan seseorang untuk menyampaikan ide dengan menyampaikan ide dengan menggunakan bahasa secara tertib menggunakan bahasa secara tertib dan sistematis sehingga idenya dapat dan sistematis sehingga idenya dapat dipahami orang lain dengan mudah.dipahami orang lain dengan mudah.

Keterampilan produktif dibedakan atas Keterampilan produktif dibedakan atas keterampilan berbicara (apabila yang keterampilan berbicara (apabila yang digunakan adalah bahasa lisan) dan digunakan adalah bahasa lisan) dan keterampilan menulis (bahasa tulis).keterampilan menulis (bahasa tulis).

Antara keempat keterampilan Antara keempat keterampilan berbahasa tsb.memiliki hubungan berbahasa tsb.memiliki hubungan yang positif artinya sebuah yang positif artinya sebuah keterampilan akan memberikan keterampilan akan memberikan kontribusi kepada pengembangan kontribusi kepada pengembangan keterampilan yang lainnya.keterampilan yang lainnya.

Manfaat Ket.MenyimakManfaat Ket.Menyimak Menambah kekayaan pembentukan Menambah kekayaan pembentukan

kalimatkalimat Menambah kosa kataMenambah kosa kata Menambah pengetahuan berkaitan Menambah pengetahuan berkaitan

dengan intonasi, pelafalan, jeda.dengan intonasi, pelafalan, jeda. Menambah wawasan berkaitan Menambah wawasan berkaitan

dengan topik yang disimakdengan topik yang disimak Menambah pengetahuan ttg Menambah pengetahuan ttg

sistematika berbicara yang baik.sistematika berbicara yang baik.

Manfaat Ket.MembacaManfaat Ket.Membaca

Menambah kosa kataMenambah kosa kata Menambah pengetahuan ttg.bentuk-Menambah pengetahuan ttg.bentuk-

bentuk kalimat.bentuk kalimat. Menambah pengetahuan ttg.bentuk-Menambah pengetahuan ttg.bentuk-

bentuk paragraf dan bentuk paragraf dan pengembangannyapengembangannya

Menambah wawasan berkaitan Menambah wawasan berkaitan dengan tema tertentudengan tema tertentu

BAGAN HUB KET.BERBHSBAGAN HUB KET.BERBHS

MENYIMAK MENYIMAK MEMBACA MEMBACA

BERBICARA MENULISBERBICARA MENULIS

DISKUSI : jelaskan bagan di atas !DISKUSI : jelaskan bagan di atas !

MENULIS SBG PROSESMENULIS SBG PROSES

Kegiatan menulis merupakan sebuah Kegiatan menulis merupakan sebuah proses artinya unt menghasilkan sebuah proses artinya unt menghasilkan sebuah tulisan yang baik seseorang harus tulisan yang baik seseorang harus melalui beberapa tahapan kegiatan melalui beberapa tahapan kegiatan yang saling berhubungan dan yang saling berhubungan dan berkesinambungan.berkesinambungan.

Proses menulis ada tiga yaitu (1) tahap Proses menulis ada tiga yaitu (1) tahap prapenulisan; (2) tahap penulisan; dan prapenulisan; (2) tahap penulisan; dan (3) tahap pascapenulisan(3) tahap pascapenulisan

TAHAP PRAPENULISANTAHAP PRAPENULISAN

Pada tahap ini penulis merumuskan tema, Pada tahap ini penulis merumuskan tema, judul, tujuan, membuat kerangka tulisan, judul, tujuan, membuat kerangka tulisan, dan mencari bahan tulisan.dan mencari bahan tulisan.

Tema adl.masalah umum yang akan dibahas Tema adl.masalah umum yang akan dibahas dalam sebuah tulisan. Tema yang baik dalam sebuah tulisan. Tema yang baik haruslah (1)didukung bahan,(2) haruslah (1)didukung bahan,(2) mengandung permasalahan yang harus mengandung permasalahan yang harus dipecahkan, (3) sesuai dengan dipecahkan, (3) sesuai dengan penulis/pembaca, (4) tdk terlalu luas/sempit.penulis/pembaca, (4) tdk terlalu luas/sempit.

Contoh analisis temaContoh analisis tema

PendidikanPendidikan

1. Ada bahan yang mendukung1. Ada bahan yang mendukung

2. Ada masalah yang harus dibahas2. Ada masalah yang harus dibahas

3. Sesuai apabila dibahas oleh mhs3. Sesuai apabila dibahas oleh mhs

4 Terlalu luas karena masalah yang4 Terlalu luas karena masalah yang

ada dlm tema tsb sangat kompl.ada dlm tema tsb sangat kompl.

Kesimp : tema tidak baikKesimp : tema tidak baik

JudulJudul

Judul disebut juga nama karangan.Judul disebut juga nama karangan. Syarat judul yang baik adalah : (1) sesuai Syarat judul yang baik adalah : (1) sesuai

dengan tema; (2) singkat; (3) jelas; (4) dengan tema; (2) singkat; (3) jelas; (4) denotatif; (5) frase benda.denotatif; (5) frase benda.

Singkat artinya judul tidak boleh Singkat artinya judul tidak boleh menggunakan kata yang mubazir.menggunakan kata yang mubazir.

Jelas artinya judul tidak boleh bermakna Jelas artinya judul tidak boleh bermakna ambigu/berinterpretasi banyakambigu/berinterpretasi banyak

Denotatif artinya judul menggunakan kata Denotatif artinya judul menggunakan kata lugas/bukan ungkapan.lugas/bukan ungkapan.

Judul harus dirumuskan dalam bentuk frase Judul harus dirumuskan dalam bentuk frase benda.benda.

Contoh : Studi Hubungan Antara Tingkat Contoh : Studi Hubungan Antara Tingkat Intelegensi dengan Prestasi Belajar Ekonomi Intelegensi dengan Prestasi Belajar Ekonomi pada Siswa Kelas VII SMP Kota Surakartapada Siswa Kelas VII SMP Kota Surakarta

Penggunaan kata “studi” dan “pada” Penggunaan kata “studi” dan “pada” menjadikan rumusan judul di atas tidak menjadikan rumusan judul di atas tidak hemat sebaiknya dibuang. Penggunaan kata hemat sebaiknya dibuang. Penggunaan kata “dengan” tidak tepat seharusnya “dan”. “dengan” tidak tepat seharusnya “dan”.

Judul harus jelasJudul harus jelas

Contoh : Penanganan Anak Istimewa Contoh : Penanganan Anak Istimewa di Surakartadi Surakarta

Judul di atas tidak baik karena kata Judul di atas tidak baik karena kata “istimewa” bermakna ambigu (tidak “istimewa” bermakna ambigu (tidak jelas) sebaiknya diganti kata yang jelas) sebaiknya diganti kata yang telah memiliki arti yang jelas misal telah memiliki arti yang jelas misal “autis”.“autis”.

BAHAN TULISANBAHAN TULISAN

Dibedakan atas bahan tertulis dan Dibedakan atas bahan tertulis dan tak tertulis.tak tertulis.

Bahan tak tertulis adalah peristiwa, Bahan tak tertulis adalah peristiwa, pengalaman, hasil wawancara, pengalaman, hasil wawancara, pendapat lisan seseorang yang pendapat lisan seseorang yang memiliki kewenangan (otoritas)memiliki kewenangan (otoritas)

Bahan tertulis dapat diambil dari Bahan tertulis dapat diambil dari buku, jurnal, internet.buku, jurnal, internet.

KERANGKA TULISANKERANGKA TULISAN

Kerangka topik : sub judul dirumuskan Kerangka topik : sub judul dirumuskan dalam bentuk frase biasa digunakan untuk dalam bentuk frase biasa digunakan untuk tulisan ilmiah seperti makalah dan skripsi.tulisan ilmiah seperti makalah dan skripsi.

Contoh :Contoh :

BAB I PENDAHULUANBAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahA. Latar Belakang Masalah B. Perumusan MasalahB. Perumusan Masalah Kerangka kalimat : subjudul dirumuskan Kerangka kalimat : subjudul dirumuskan

dalam bentuk kalimat lengkap. Tidak dalam bentuk kalimat lengkap. Tidak digunakan untuk makalah dan skripsidigunakan untuk makalah dan skripsi

TAHAP PENULISANTAHAP PENULISAN Pada tahap ini penulis mulai Pada tahap ini penulis mulai

mengembangkan paragraf dengan mengembangkan paragraf dengan menggunakan kalimat efektif.menggunakan kalimat efektif.

Dalam tulisan ilmiah digunakan Dalam tulisan ilmiah digunakan kata baku.kata baku.

Kalimat ditulis sesuai dengan EYD Kalimat ditulis sesuai dengan EYD (lihat buku EYD).(lihat buku EYD).

Pengetahuan tentang sinonim, Pengetahuan tentang sinonim, antonim, polisemi, homonim, dll antonim, polisemi, homonim, dll sangat diperlukan pada tahap inisangat diperlukan pada tahap ini

Kosa KataKosa Kata

Sinonim : kata-kata yang memiliki Sinonim : kata-kata yang memiliki kemiripan makna sehingga satu kemiripan makna sehingga satu dengan yang lain belum tentu dapat dengan yang lain belum tentu dapat saling menggantikan. saling menggantikan.

Contoh : Dia meninggal kemarin.Contoh : Dia meninggal kemarin. Tanaman bayam ibu mati.Tanaman bayam ibu mati. “ “meninggal” dan “mati” adalah meninggal” dan “mati” adalah

sinonim dalam kalimat di atas sinonim dalam kalimat di atas keduanya tidak dapat saling keduanya tidak dapat saling menggantikan menggantikan

Antonim adalah kata-kata yang Antonim adalah kata-kata yang memiliki keberlawanan makna. Ada memiliki keberlawanan makna. Ada berbagai jenis antonim. Antonim berbagai jenis antonim. Antonim majemuk adalah antonim yang majemuk adalah antonim yang mempunyai rumus “antonim A adalah mempunyai rumus “antonim A adalah bukan/selain A” misal antonim hitam bukan/selain A” misal antonim hitam adalah bukan hitam jadi bisa adalah bukan hitam jadi bisa “putih,biru,merah”. Antonim gradasi “putih,biru,merah”. Antonim gradasi adalah antonim yang memiliki jenjang adalah antonim yang memiliki jenjang “sangat,agak,tidak” misal antonim “sangat,agak,tidak” misal antonim panas adalah “agak panas/hangat, panas adalah “agak panas/hangat, atau tidak panas/dingin”atau tidak panas/dingin”

Ciri Kalimat EfektifCiri Kalimat Efektif

Minimal memiliki unsur Subjek dan Predikat.Minimal memiliki unsur Subjek dan Predikat. Dia/cantik (S/P)Dia/cantik (S/P) Kepada hadirin/dipersilahkan duduk Kepada hadirin/dipersilahkan duduk

(Ket.tujuan/P) Bukan kalimat efektif(Ket.tujuan/P) Bukan kalimat efektif Hemat (tidak mengandung kata mubazir).Hemat (tidak mengandung kata mubazir). Memiliki kesejajaran bentuk dan makna.Memiliki kesejajaran bentuk dan makna. Menggunakana pilihan kata yang tepat.Menggunakana pilihan kata yang tepat.

Hakikat KalimatHakikat Kalimat Kalimat adalah bagian terkecil ujaran Kalimat adalah bagian terkecil ujaran

atau teks yang mengungkapkan pikiran atau teks yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan. yang utuh secara ketatabahasaan. Dalam wujud tulisan, kalimat dimulai Dalam wujud tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya, atau dengan tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru, dan di dalamnya disertakan tanda seru, dan di dalamnya disertakan pula berbagai tanda baca seperti koma, pula berbagai tanda baca seperti koma, titik koma, ataupun titik dua. titik koma, ataupun titik dua. Kelengkapan unsur sebuah kalimat Kelengkapan unsur sebuah kalimat sangat menentukan kejelasan makna sangat menentukan kejelasan makna sehingga sebuah kalimat minimal sehingga sebuah kalimat minimal harus terdiri atas subjek dan predikat.harus terdiri atas subjek dan predikat.

Sebuah kalimat terdiri atas beberapa unsur. Sebuah kalimat terdiri atas beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut meliputi subjek, Unsur-unsur tersebut meliputi subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keteranganpredikat, objek, pelengkap, dan keterangan

Unsur KalimatUnsur Kalimat Subjek dalam suatu kalimat pada umumnya Subjek dalam suatu kalimat pada umumnya

diduduki oleh kata benda atau kata lain yang diduduki oleh kata benda atau kata lain yang mengalami proses pembendaan.atau kata mengalami proses pembendaan.atau kata lain yang setelah menduduki jabatan ini akan lain yang setelah menduduki jabatan ini akan dianggap atau digolongkan menjadi kata dianggap atau digolongkan menjadi kata benda.benda.

Contoh : (1) Menipu berdosaContoh : (1) Menipu berdosa (2) Menyanyi menyegarkan pikiran(2) Menyanyi menyegarkan pikiran

Kata Kata menipumenipu dan dan menyanyimenyanyi dilihat dari dilihat dari bentuknya adalah kata kerja akan bentuknya adalah kata kerja akan tetapi dalam kedua kalimat tersebut, tetapi dalam kedua kalimat tersebut, masing-masing kata itu dianggap masing-masing kata itu dianggap sebagai kata benda. Untuk mencari sebagai kata benda. Untuk mencari subjek sebuah kalimat kita dapat subjek sebuah kalimat kita dapat menggunakan pertanyaan menggunakan pertanyaan siapa siapa atau atau apaapa. Contoh kalimat (a) dan (b) di . Contoh kalimat (a) dan (b) di atas, kata atas, kata menipumenipu dan dan menyanyimenyanyi dapat menjawab pertanyaan dapat menjawab pertanyaan apaapa sehingga keduanya disebut subjek. sehingga keduanya disebut subjek. Subjek sebuah kalimat dapat berupa Subjek sebuah kalimat dapat berupa kata atau gabungan kata.kata atau gabungan kata.

Predikat adalah unsur inti suatu kalimat Predikat adalah unsur inti suatu kalimat yang berisi kata kerja, kata keterangan, yang berisi kata kerja, kata keterangan, atau kata penggolong yang atau kata penggolong yang menerangkan subjek.Predikat sebuah menerangkan subjek.Predikat sebuah kalimat dapat dikenali dari ciri-cirinya kalimat dapat dikenali dari ciri-cirinya yaitu : (1) jawaban atas pertanyaan yaitu : (1) jawaban atas pertanyaan mengapa dan bagaimana; (2) berupa mengapa dan bagaimana; (2) berupa kata kata adalah/ialahadalah/ialah; (3) dapat diingkarkan; ; (3) dapat diingkarkan; (4) dapat disertai kata (4) dapat disertai kata telah, sudah, telah, sudah, belumbelum, , akan,akan, dan dan sedangsedang..

Objek adalah unsur kalimat dapat Objek adalah unsur kalimat dapat diperlawankan dengan subjek. Objek diperlawankan dengan subjek. Objek bersifat wajib dalam kalimat yang bersifat wajib dalam kalimat yang berpredikat verba aktif (kata kerja berpredikat verba aktif (kata kerja berawalan me-). Ciri-ciri objek adalah :berawalan me-). Ciri-ciri objek adalah :

Langsung di belakang predikat. Langsung di belakang predikat. Contoh : Anto membeli buku. Kata Contoh : Anto membeli buku. Kata ”buku” adalah objek karena terletak ”buku” adalah objek karena terletak di belakang kata di belakang kata membelimembeli yang yang berfungsi sebagai predikatberfungsi sebagai predikat

Dapat menjadi subjek kalimat pasif. Dapat menjadi subjek kalimat pasif. Contoh : Dina membeli buku. Kata Contoh : Dina membeli buku. Kata bukubuku adalah objek karena dapat adalah objek karena dapat menjadi subjek kalimat pasif menjadi subjek kalimat pasif Buku Buku dibeli Dinadibeli Dina..

Tidak didahului preposisi. Contoh : Tidak didahului preposisi. Contoh : W.S.Rendra menulis dalam puisi. W.S.Rendra menulis dalam puisi. Kata Kata puisi puisi bukan objek karena bukan objek karena didahului preposisi didahului preposisi dalamdalam. Apabila . Apabila kalimat diubah menjadi kalimat diubah menjadi W.S.Rendra W.S.Rendra menulis puisimenulis puisi maka kata maka kata puisipuisi berubah fungsi menjadi objek.berubah fungsi menjadi objek.

Keterangan dibedakan atas dasar peran Keterangan dibedakan atas dasar peran yang dimiliknya dalam kalimat.Dalam yang dimiliknya dalam kalimat.Dalam kalimat terdapat berbagai jenis kalimat terdapat berbagai jenis keterangan antara lain keterangan waktu, keterangan antara lain keterangan waktu, keterangan cara, keterangan tempat dan keterangan cara, keterangan tempat dan sebagainya.sebagainya.

Keterangan WaktuKeterangan Waktu Keterangan waktu dapat berupa kata, Keterangan waktu dapat berupa kata,

frasa, atau anak kalimat. Keterangan frasa, atau anak kalimat. Keterangan waktu yang berupa kata atau frasa waktu yang berupa kata atau frasa digunakan dalam kalimat tunggal digunakan dalam kalimat tunggal sedangkan keterangan waktu yang berupa sedangkan keterangan waktu yang berupa kalimat terdapat dalam kalimat majemuk.kalimat terdapat dalam kalimat majemuk.

Contoh : (3) Kemarin dia mengajak saya Contoh : (3) Kemarin dia mengajak saya melihat pameran buku.melihat pameran buku.

(4) Dia datang tadi pagi.(4) Dia datang tadi pagi. Kata kemarin pada kalimat (3) dan tadi pagi Kata kemarin pada kalimat (3) dan tadi pagi

pada kalimat (4) adalah keterangan waktu pada kalimat (4) adalah keterangan waktu yang berbentuk kata dan frase. Keterangan yang berbentuk kata dan frase. Keterangan waktu yang berupa anak kalimat dapat waktu yang berupa anak kalimat dapat dilihat pada contoh : (5) Ketika melihat dia dilihat pada contoh : (5) Ketika melihat dia datang saya menangis terharu.datang saya menangis terharu.

Klausa (anak kalimat) Klausa (anak kalimat) ketika melihat diaketika melihat dia adalah keterangan waktu, kata adalah keterangan waktu, kata sayasaya adalah adalah subjek, dan subjek, dan menangis terharumenangis terharu adalah adalah predikat. predikat.

Keterangan TempatKeterangan Tempat Keterangan tempat berbentuk frasa yang Keterangan tempat berbentuk frasa yang

menyatakan tempat dan ditandai oleh menyatakan tempat dan ditandai oleh preposisi di, pada, dan dalam. Preposisi preposisi di, pada, dan dalam. Preposisi selalu terdapat di depan kata benda yang selalu terdapat di depan kata benda yang menjadi keterangan tempat.menjadi keterangan tempat.

Contoh: (6) Di Solo terdapat banyak Contoh: (6) Di Solo terdapat banyak pengrajin batik. pengrajin batik.

Preposisi Preposisi didi berada di depan kata benda berada di depan kata benda SoloSolo yang menyatakan tempat. yang menyatakan tempat.

Keterangan Cara Keterangan Cara Keterangan cara berbentuk kata ulang, frasa, Keterangan cara berbentuk kata ulang, frasa,

atau anak kalimat yang menyatakan cara. atau anak kalimat yang menyatakan cara. Keterangan cara yang berupa anak kalimat Keterangan cara yang berupa anak kalimat ditandai dengan kata ditandai dengan kata dengan dengan dan dan dalamdalam. .

ContohContoh (7) (7) Dengan banyak membaca Dengan banyak membaca kita kita dapat meningkatkan pengetahuan kita.dapat meningkatkan pengetahuan kita.

((88) ) Dia berjalan Dia berjalan cepat-cepatcepat-cepat (9) (9) Dia menerima hadiah itu Dia menerima hadiah itu dengan dengan

gembira.gembira. Anak kalimat Anak kalimat dengan banyak membacadengan banyak membaca, kata , kata

ulang ulang cepat-cepatcepat-cepat, dan frasa , dan frasa dengandengan gembiragembira adalah keterangan cara.adalah keterangan cara.

Keterangan SebabKeterangan Sebab Keterangan sebab dapat berupa frasa atau Keterangan sebab dapat berupa frasa atau

anak kalimat. Keterangan sebab yang berupa anak kalimat. Keterangan sebab yang berupa anak kalimat ditandai oleh kata anak kalimat ditandai oleh kata karena karena atau atau lantaranlantaran..

Contoh : (10) Karena bodoh, dia dikeluarkan Contoh : (10) Karena bodoh, dia dikeluarkan dari sekolah.dari sekolah.

(11) Karena dia nakal, dia dihukum (11) Karena dia nakal, dia dihukum guru.guru.

Kalimat (10) mengandung keterangan sebab Kalimat (10) mengandung keterangan sebab berupa frasa sedangkan kalimat (11) berupa berupa frasa sedangkan kalimat (11) berupa anak kalimatanak kalimat

Jenis Jenis KalimatKalimat

Berdasarkan isinya kalimat dibedakan atas Berdasarkan isinya kalimat dibedakan atas kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah. Kalimat berita sering pula perintah. Kalimat berita sering pula disebut kalimat deklaratif adalah kalimat disebut kalimat deklaratif adalah kalimat yang isinya memberitahukan sesuatu, dan yang isinya memberitahukan sesuatu, dan yang pada umumnya menimbulkan yang pada umumnya menimbulkan tanggapan berupa isyarat atau sikap.tanggapan berupa isyarat atau sikap.

berita kepastian : (12) Paman akan berita kepastian : (12) Paman akan datang besok pagidatang besok pagi

berita pengingkaran : (13) Bukan dia yang berita pengingkaran : (13) Bukan dia yang mengambil bukumumengambil bukumu

berita kesangsian : (14) Barangkali berita kesangsian : (14) Barangkali mereka tidak datang hari ini. mereka tidak datang hari ini.

Kalimat tanya atau disebut juga Kalimat tanya atau disebut juga kalimat interogatif adalah kalimat kalimat interogatif adalah kalimat yang isinya berupa pertanyaan dan yang isinya berupa pertanyaan dan reaksinya berupa jawaban. reaksinya berupa jawaban. Berdasarkan isinya kalimat tanya Berdasarkan isinya kalimat tanya dibedakan atasdibedakan atas

Kalimat tanya biasa yaitu kalimat Kalimat tanya biasa yaitu kalimat yang memerlukan jawaban : (15) yang memerlukan jawaban : (15) Siapa namamu?Siapa namamu?

Kalimat retoris yaitu kalimat tanya Kalimat retoris yaitu kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban : yang tidak memerlukan jawaban : (16) Adakah orang yang tidak ingin (16) Adakah orang yang tidak ingin bahagia?bahagia?

Kalimat perintah yaitu kalimat yang Kalimat perintah yaitu kalimat yang isinya berupa perintah agar seseorang isinya berupa perintah agar seseorang melakukan atau berbuat sesuatu dan melakukan atau berbuat sesuatu dan reaksinya berupa tindakan. Dilihat dari reaksinya berupa tindakan. Dilihat dari bentuk dan isinya, kalimat perintah bentuk dan isinya, kalimat perintah dibedakan atas dua jenis yaitu kalimat dibedakan atas dua jenis yaitu kalimat perintah kasar dan kalimat perintah perintah kasar dan kalimat perintah halus. Kalimat perintah kasar memiliki halus. Kalimat perintah kasar memiliki ciri-ciri :ciri-ciri :

Menggunakan kata kerja yang tidak Menggunakan kata kerja yang tidak berimbuhanberimbuhan

Contoh : Contoh : (17) Baca pengumuman itu!(17) Baca pengumuman itu!(18) Hapus papan tulis ini(18) Hapus papan tulis ini

Tidak menyebutkan nama orang yang Tidak menyebutkan nama orang yang diperintahdiperintah

ContohContoh : (19) Tunggu di sini! : (19) Tunggu di sini! Kalimat perintah halus memiliki ciri-ciri:Kalimat perintah halus memiliki ciri-ciri: Menggunakan akhiran –kan dan –lah.Menggunakan akhiran –kan dan –lah. Contoh : (20) Ambilkan buku itu!Contoh : (20) Ambilkan buku itu! Menyebut orang yang diperintah.Menyebut orang yang diperintah. Contoh : (21) Saudara tunggu saya di sini!Contoh : (21) Saudara tunggu saya di sini! Menggunakan kata penghalus perintah seperti Menggunakan kata penghalus perintah seperti

tolong,maaf, sudilah kiranya, dsb.tolong,maaf, sudilah kiranya, dsb. Contoh : (22) Tolong ambilkan buku sayaContoh : (22) Tolong ambilkan buku saya

BerBerddasarkan asarkan JenisJenis Kata yang Menduduki Kata yang Menduduki Fungsi PredikatFungsi Predikat

Berdasarkan bentuk kata kerja yang Berdasarkan bentuk kata kerja yang menduduki fungsi predikat kalimat dapat menduduki fungsi predikat kalimat dapat dibedakan menjadi kalimat aktif dan dibedakan menjadi kalimat aktif dan kalimat pasif. Kalimat aktif adalah kalimat kalimat pasif. Kalimat aktif adalah kalimat yang predikatnya kata kerja aktif. yang predikatnya kata kerja aktif. Berdasarkan perlu atau tidaknya objek Berdasarkan perlu atau tidaknya objek langsung bagi predikat kalimat aktif langsung bagi predikat kalimat aktif dibedakan menjadi kalimat aktif transitif dibedakan menjadi kalimat aktif transitif dan kalimat aktif intransitif. Kalimat aktif dan kalimat aktif intransitif. Kalimat aktif transitif adalah kalimat aktif yang transitif adalah kalimat aktif yang predikatnya memerlukan objek langsung.predikatnya memerlukan objek langsung.

Contoh : (23) Ia membeli buku.Contoh : (23) Ia membeli buku. Kalimat aktif intransitif adalah kalimat Kalimat aktif intransitif adalah kalimat

aktif yang predikatnya tidak aktif yang predikatnya tidak memerlukan objek langsung.memerlukan objek langsung.

Contoh : (24) Pada hari libur saya Contoh : (24) Pada hari libur saya berdarmawisata ke Bali.berdarmawisata ke Bali.

Kalimat pasif adalah kalimat yang Kalimat pasif adalah kalimat yang predikatnya terdiri dari kata kerja predikatnya terdiri dari kata kerja pasif.pasif.

Contoh : (25) Buku itu ditulis DinaContoh : (25) Buku itu ditulis Dina

BerdasarkanBerdasarkan Unsur Pembentuk Kalimat Unsur Pembentuk Kalimat Berdasarkan unsur pembentuknya Berdasarkan unsur pembentuknya

kalimat dibedakan atas dua yaitu kalimat dibedakan atas dua yaitu kalimat tunggal dan kalimat kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat tunggal adalah majemuk. Kalimat tunggal adalah kalimat yangunsur-unsur kalimat yangunsur-unsur pembentuknya tunggal.pembentuknya tunggal.

Contoh : (26) Ayah membaca buku di Contoh : (26) Ayah membaca buku di ruang keluargaruang keluarga

Kalimat majemuk adalah kalimat yang di Kalimat majemuk adalah kalimat yang di dalamnya mengandung lebih dari satu dalamnya mengandung lebih dari satu pola kalimat. Kalimat majemuk merupakan pola kalimat. Kalimat majemuk merupakan gabungan dari beberapa kalimat. Kalimat gabungan dari beberapa kalimat. Kalimat majemuk dibedakan menjadi kalimat majemuk dibedakan menjadi kalimat majemuk setara, kalimat majemuk majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk campuran. Kalimat majemuk setara adalah campuran. Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang sifat hubungan kalimat majemuk yang sifat hubungan masing-masing kalimat pembentuknya masing-masing kalimat pembentuknya setara atau sederajat.setara atau sederajat.

Contoh : (27) Saya, ayah, dan ibu tertawa Contoh : (27) Saya, ayah, dan ibu tertawa gembira.gembira.

Kalimat (27) adalah kalimat majemuk Kalimat (27) adalah kalimat majemuk setara rapatan predikat. Kalau kita cermati setara rapatan predikat. Kalau kita cermati kalimat (27) terdiri dari tiga kalimat yang kalimat (27) terdiri dari tiga kalimat yang mempunyai predikat yang sama yaitu :mempunyai predikat yang sama yaitu :

(a) Saya (a) Saya tertawatertawa gembira. gembira. (b) Ayah (b) Ayah tertawatertawa gembira. gembira. (c) Ibu (c) Ibu tertawa tertawa gembira.gembira. Karena predikat ketiga kalimat sama maka Karena predikat ketiga kalimat sama maka

kalimat-kalimat tersebut kemudian kalimat-kalimat tersebut kemudian disejajarkan dengan melesapkan disejajarkan dengan melesapkan (merapatkan) unsur yang sama. (merapatkan) unsur yang sama.

Kalimat majemuk bertingkat adalah Kalimat majemuk bertingkat adalah gabungan dari dua atau lebih gabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal yang sifat kalimat tunggal yang sifat hubungan atau kedudukannya tidak hubungan atau kedudukannya tidak sederajat. Itu sebabnya dalam sederajat. Itu sebabnya dalam kalimat majemuk bertingkat ada kalimat majemuk bertingkat ada unsur yang disebut induk kalimat unsur yang disebut induk kalimat dan anak kalimat. Contoh kalimat dan anak kalimat. Contoh kalimat majemuk bertingkat dapat dilihat majemuk bertingkat dapat dilihat dari contoh berikut.dari contoh berikut.

(28) Dia meminjam buku yang (28) Dia meminjam buku yang dipinjamnya dari perpustakaan.dipinjamnya dari perpustakaan.

Kalimat (28) adalah kalimat majemuk Kalimat (28) adalah kalimat majemuk bertingkat karena kalimat tersebut bertingkat karena kalimat tersebut merupakan gabungan dua kalimat merupakan gabungan dua kalimat yaitu (a) Dia meminjam buku.yaitu (a) Dia meminjam buku.

(b) Buku itu dipinjamnya dari (b) Buku itu dipinjamnya dari perpustakaan.perpustakaan.

Kalimat (a) adalah induk kalimat Kalimat (a) adalah induk kalimat sedangkan kalimat (b) adalah anak sedangkan kalimat (b) adalah anak kalimat.kalimat.

Jenis kalimat majemuk yang lain Jenis kalimat majemuk yang lain adalah kalimat majemuk campuran. adalah kalimat majemuk campuran. Kalimat majemuk campuran adalah Kalimat majemuk campuran adalah gabungan dari paling sedikit tiga gabungan dari paling sedikit tiga kalimat dimana dua kalimat memiliki kalimat dimana dua kalimat memiliki kedudukan sejajar sedangkan yang kedudukan sejajar sedangkan yang satu bertingkat.satu bertingkat.

(29) Dia pindah ke Jakarta ketika (29) Dia pindah ke Jakarta ketika ibunya meninggal dan ayahnya ibunya meninggal dan ayahnya menikah lagi.menikah lagi.

Kalimat (29) terdiri dari tiga kalimat Kalimat (29) terdiri dari tiga kalimat yaitu :yaitu :

Dia pindah ke Jakarta.Dia pindah ke Jakarta. Ibunya meninggal.Ibunya meninggal. Ayahnya menikah lagi.Ayahnya menikah lagi. Kalimat (b) mempunyai kedudukan Kalimat (b) mempunyai kedudukan

yang sejajar dengan kalimat (c) yang sejajar dengan kalimat (c) sedangkan kalimat (a) tidak sehingga sedangkan kalimat (a) tidak sehingga kalimat (a) merupakan induk kalimat.kalimat (a) merupakan induk kalimat.

KalimatKalimat Efektif Efektif Tulisan ilmiah harus dikembangkan Tulisan ilmiah harus dikembangkan

dengan kalimat efektif. Kalimat efektif dengan kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan gagasan kemampuan untuk menimbulkan gagasan pada pikiran pembaca seperti apa yang pada pikiran pembaca seperti apa yang terdapat pada pikiran penulis. Kalimat terdapat pada pikiran penulis. Kalimat efektif memiliki ciri : (a) kepaduan dan efektif memiliki ciri : (a) kepaduan dan kesatuan; (b) penekanan; (c) hemat dalam kesatuan; (b) penekanan; (c) hemat dalam mempergunakan kata; dan (d) kesejajaran mempergunakan kata; dan (d) kesejajaran (Sabarti,1989).(Sabarti,1989).

Ciri pertama kalimat efektif adalah memiliki Ciri pertama kalimat efektif adalah memiliki kepaduan dan kesatuan. Sebuah kalimat dikatakan kepaduan dan kesatuan. Sebuah kalimat dikatakan memiliki kepaduan apabila terdapat hubungan yang memiliki kepaduan apabila terdapat hubungan yang padu antara unsur-unsur yang membentuk kalimat padu antara unsur-unsur yang membentuk kalimat (S-P-O-Pelengkap-Ket). (S-P-O-Pelengkap-Ket). Sebuah kalimat dikatakan Sebuah kalimat dikatakan memiliki kesatuan apabila hubungan antara unsur-memiliki kesatuan apabila hubungan antara unsur-unsur yang ada dalam kalimat mendukung satu ide unsur yang ada dalam kalimat mendukung satu ide pokok. Penulis boleh saja menggabungkan dua atau pokok. Penulis boleh saja menggabungkan dua atau lebih kalimat tunggal dengan catatan kalimat-lebih kalimat tunggal dengan catatan kalimat-kalimat tersebut tidak keluar dari ide pokok kalimat kalimat tersebut tidak keluar dari ide pokok kalimat tunggalnya. Agar dapat menghasilkan sebuah tunggalnya. Agar dapat menghasilkan sebuah kalimat yang memiliki kesepadanan (kepaduan) kalimat yang memiliki kesepadanan (kepaduan) penulis harus memperhatikanpenulis harus memperhatikan

(1) subjek dan predikat kalimatnya; (2) (1) subjek dan predikat kalimatnya; (2) kata penghubung intra dan kata penghubung intra dan antarkalimat yang dipilih.antarkalimat yang dipilih.

Contoh : (30) Kepada mahasiswa yang Contoh : (30) Kepada mahasiswa yang kehilangan kartu ujian diharap melapor.kehilangan kartu ujian diharap melapor.

Kalimat (30) bukanlah kalimat efektif Kalimat (30) bukanlah kalimat efektif karena tidak memiliki subjek. Apabila karena tidak memiliki subjek. Apabila akan dijadikan kalimat efektif maka akan dijadikan kalimat efektif maka kalimat tersebut harus diubah menjadi : kalimat tersebut harus diubah menjadi : (31) Mahasiswa yang kehilangan kartu (31) Mahasiswa yang kehilangan kartu ujian diharap melaporujian diharap melapor

Ciri kedua kalimat efektif adalah adanya Ciri kedua kalimat efektif adalah adanya kesejajaran. Kesejajaran (paralelisme) adalah kesejajaran. Kesejajaran (paralelisme) adalah penggunaan bentuk-bentuk bahasa yang penggunaan bentuk-bentuk bahasa yang sama atau konstruksi bahasa yang sama sama atau konstruksi bahasa yang sama yang dipakai dalam susunan serial. Apabila yang dipakai dalam susunan serial. Apabila dalam sebuah kalimat gagasan kalimatnya dalam sebuah kalimat gagasan kalimatnya dinyatakan dalam bentuk frasa atau kata dinyatakan dalam bentuk frasa atau kata kerja berimbuhan tertentu maka gagasan kerja berimbuhan tertentu maka gagasan lain yang sederajat juga harus dinyatakan lain yang sederajat juga harus dinyatakan dalam bentuk frasa dan kata kerja dengan dalam bentuk frasa dan kata kerja dengan imbuhan tertentu. Contoh : (32) Penyakit imbuhan tertentu. Contoh : (32) Penyakit Lupus merupakan penyakit yang ditakuti Lupus merupakan penyakit yang ditakuti karena cara karena cara mencegahmencegah dan dan pengobatannya pengobatannya belum diketahui secara pasti.belum diketahui secara pasti.

Kalimat di atas tidak memiliki Kalimat di atas tidak memiliki kesejajaran karena kata mencegah kesejajaran karena kata mencegah tidak sejajar dengan pengobatan. tidak sejajar dengan pengobatan. Kalimat di atas menjadi sejajar Kalimat di atas menjadi sejajar kalau diubah menjadi : (33) kalau diubah menjadi : (33) Penyakit Lupus merupakan Penyakit Lupus merupakan penyakit yang ditakuti karena cara penyakit yang ditakuti karena cara pencegahanpencegahan dan dan pengobatannyapengobatannya belum diketahui secara pasti.belum diketahui secara pasti.

Ciri ketiga kalimat efektif adalah adanya Ciri ketiga kalimat efektif adalah adanya penekanan dalam kalimat. Untuk penekanan dalam kalimat. Untuk memberikan penekanan pada bagian memberikan penekanan pada bagian tertentu sebuah kalimat penulis dapat tertentu sebuah kalimat penulis dapat menempuh beberapa cara yaitu (1) menempuh beberapa cara yaitu (1) mengemukakan bagian yang ditekankan mengemukakan bagian yang ditekankan pada bagian depan kalimat; (2) pada bagian depan kalimat; (2) mengulang kata yang dianggap penting. mengulang kata yang dianggap penting. Contoh : (34) Dr.Sujono membuka seminar Contoh : (34) Dr.Sujono membuka seminar penanggulangan Aids yang penanggulangan Aids yang diselenggarakan di auditorium UNS pagi diselenggarakan di auditorium UNS pagi ini (yang ditekankan ini (yang ditekankan Dr.SujonoDr.Sujono).).

(35) Seminar penanggulangan Aids (35) Seminar penanggulangan Aids yang diselenggarakan di auditorium yang diselenggarakan di auditorium UNS pagi ini dibuka oleh Dr.Sujono UNS pagi ini dibuka oleh Dr.Sujono (yang ditekankan (yang ditekankan seminar seminar penanggulangan Aids).penanggulangan Aids).

(36) Kemiskinan merupakan faktor (36) Kemiskinan merupakan faktor utama kemunduruan suatu bangsa utama kemunduruan suatu bangsa karena kemiskinan dapat menjadi karena kemiskinan dapat menjadi pemicu tindak kriminal. (penekanan pemicu tindak kriminal. (penekanan pada kata pada kata kemiskinankemiskinan

Ciri keempat kalimat efektif adalah kehematan. Ciri keempat kalimat efektif adalah kehematan. Sebuah kalimat dikatakan efektif apabila tidak Sebuah kalimat dikatakan efektif apabila tidak mengandung kata mubazir (kata yang tidak mengandung kata mubazir (kata yang tidak diperlukan.diperlukan.

Contoh : (37) Gadis itu segera mengubah Contoh : (37) Gadis itu segera mengubah pendapatnya setelah dia berdiskusi dengan pendapatnya setelah dia berdiskusi dengan gurunya itu. Kalimat (4) tidak efektif karena gurunya itu. Kalimat (4) tidak efektif karena tidak hemat. Kalimat tersebut akan menjadi tidak hemat. Kalimat tersebut akan menjadi efektif bila diubah menjadi (5) Gadis itu segera efektif bila diubah menjadi (5) Gadis itu segera mengubah pendapatnya setelah berdiskusi mengubah pendapatnya setelah berdiskusi dengan gurunya. Kata dengan gurunya. Kata diadia dan dan ituitu dihilangkan. dihilangkan.

CIRI-CIRI KARYA ILMIAHCIRI-CIRI KARYA ILMIAH

ReproduktifReproduktif Tidak ambiguTidak ambigu Tidak emotifTidak emotif Penggunaan bahasa bakuPenggunaan bahasa baku Penggunaan istilah keilmuanPenggunaan istilah keilmuan Bersifat denotatifBersifat denotatif RasionalRasional

Ada kohesi antarkalimat Ada kohesi antarkalimat pada setiap paragraf dan pada setiap paragraf dan koherensi antarparagraf koherensi antarparagraf dalam setiap babdalam setiap bab

Bersifat straightforwardBersifat straightforward Penggunaan kalimat efektifPenggunaan kalimat efektif

BAHASA BAKUBAHASA BAKU

Ragam bahasa dalam dunia Ragam bahasa dalam dunia pendidikanpendidikan

Sifat: kemantapan dinamis, Sifat: kemantapan dinamis, kecendekiaan, penyeragaman kecendekiaan, penyeragaman kaidahkaidah

Bahasa baku digunakan dalam Bahasa baku digunakan dalam penulisan karya ilmiah dan penulisan karya ilmiah dan laporan penelitianlaporan penelitian

JENIS KARYA ILMIAHJENIS KARYA ILMIAH

I. MAKALAH I. MAKALAH Makalah adalah karya ilmiah yang Makalah adalah karya ilmiah yang

pembahasannya berdasarkan data di pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris objektif lapangan yang bersifat empiris objektif

2. Berupa tugas matakuliah, saran 2. Berupa tugas matakuliah, saran pemecahan masalah secara ilmiah, pemecahan masalah secara ilmiah, hasil penelitian yang dibahas dalam hasil penelitian yang dibahas dalam pertemuan ilmiahpertemuan ilmiah

3. Terdiri bagian awal (halaman sampul, 3. Terdiri bagian awal (halaman sampul, daftar isi, daftar tabel atau daftar daftar isi, daftar tabel atau daftar gambar (jika ada) gambar (jika ada)

Halaman sampul memuat judul Halaman sampul memuat judul makalah, maksud ditulisnya makalah, makalah, maksud ditulisnya makalah, nama penulis makalah, tempat dan nama penulis makalah, tempat dan waktu penulisan makalahwaktu penulisan makalah

Daftar isi terdiri judul makalah yang Daftar isi terdiri judul makalah yang ditulis dengan huruf kecil, kecuali ditulis dengan huruf kecil, kecuali awal kata selain kata tugas ditulis awal kata selain kata tugas ditulis dengan huruf besardengan huruf besar

Judul bagian dan judul subbagian Judul bagian dan judul subbagian dilengkapi nomor halaman. Penulisan dilengkapi nomor halaman. Penulisan daftar isi dengan spasi tunggal dan daftar isi dengan spasi tunggal dan antarbagian 2 spasiantarbagian 2 spasi

4.4. Bagian inti: isi (materi) yang dibahas dalaBagian inti: isi (materi) yang dibahas dala makalah. Bagian inti terdiri dari latar makalah. Bagian inti terdiri dari latar

belakangbelakang masalah, perumusan masalah, tujuan masalah, perumusan masalah, tujuan

penulisanpenulisan makalah, pembahasan, kesimpulan dan makalah, pembahasan, kesimpulan dan

saran.saran. Latar Belakang masalah berisi alasan Latar Belakang masalah berisi alasan

perlunya perlunya makalah itu ditulis. Masalah atau topik makalah itu ditulis. Masalah atau topik

hendaknya layak dibahas. Masalah hendaknya layak dibahas. Masalah dideskripsikan dalam bentuk perumusan dideskripsikan dalam bentuk perumusan masalah. Tujuan penulisan berkaitan dengan masalah. Tujuan penulisan berkaitan dengan fungsi yang ingin dicapai melalui penulisan fungsi yang ingin dicapai melalui penulisan makalah. makalah.

Pembahasan merupakan jawaban Pembahasan merupakan jawaban dari perumusan masalah. Bagian dari perumusan masalah. Bagian penutup inti adalah simpulan dan penutup inti adalah simpulan dan saran. saran.

5. Bagian akhir: daftar pustaka dan 5. Bagian akhir: daftar pustaka dan lampiran (jika ada)lampiran (jika ada)

IIII. PROPOSAL PENELITIAN. PROPOSAL PENELITIAN

1.1. Proposal adalah bentuk usulan penelitian Proposal adalah bentuk usulan penelitian yang disusun sebelum dilaksanakannya yang disusun sebelum dilaksanakannya penelitian.penelitian.

2.2. Proposal penelitian terdiri dari bagian awal, Proposal penelitian terdiri dari bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.bagian inti, dan bagian akhir.

3.3. Bagian awal terdiri dari: Judul dan daftar isi Bagian awal terdiri dari: Judul dan daftar isi

4.4. Bagian inti terdiri dari: pendahuluan, Bagian inti terdiri dari: pendahuluan, landasan teoretis, metode penelitian. landasan teoretis, metode penelitian.

Pendahuluan berisi: latar belakang masalah, Pendahuluan berisi: latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitianmanfaat penelitian

Landasan teoretis berisi tinjauan pustaka, Landasan teoretis berisi tinjauan pustaka, hasil penelitian yang relevan, dan kerangka hasil penelitian yang relevan, dan kerangka pemikiran pemikiran

Metode penelitian berisi: tempat dan Metode penelitian berisi: tempat dan waktu penelitian, bentuk dan strategi waktu penelitian, bentuk dan strategi penelitian, sumber data, teknik penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, validitas data, pengumpulan data, validitas data, teknik analisis data teknik analisis data

5. Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka5. Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka

TAHAP PENYUSUNANTAHAP PENYUSUNAN KARYAKARYA ILMIAHILMIAH

1. Tahap persiapan1. Tahap persiapan Mempersiapkan topik. Pemilihan topik Mempersiapkan topik. Pemilihan topik

memenuhi kriteria berikut.memenuhi kriteria berikut.

a. Topik ada manfaatnya dan layak a. Topik ada manfaatnya dan layak dibahasdibahas

b. Topik menarik terutama bagi penelitib. Topik menarik terutama bagi peneliti

c. Topik dikenal baik oleh penulisc. Topik dikenal baik oleh penulis

d. Bahan dapat diperoleh dan cukup d. Bahan dapat diperoleh dan cukup memadaimemadai

e. Topik tidak terlalu luas atau terlalu e. Topik tidak terlalu luas atau terlalu sempit. sempit.

Menentukan judul. Menentukan judul Menentukan judul. Menentukan judul dapat dengan melontarkan pertanyaan dapat dengan melontarkan pertanyaan masalah apa, mengapa, bagaimana, di masalah apa, mengapa, bagaimana, di mana, kapan. mana, kapan.

Pembuatan kerangka karanganPembuatan kerangka karangan Membuat daftar isiMembuat daftar isi

2. Tahap Pengumpulan Data2. Tahap Pengumpulan Data Pengamatan peristiwa, wawancara Pengamatan peristiwa, wawancara

informan, pencatatan dokumen, informan, pencatatan dokumen, eksperimen laboratorium, rekamaneksperimen laboratorium, rekaman

3. Tahap pengonsepan3. Tahap pengonsepan

4. Tahap penyuntingan4. Tahap penyuntingan

5. Penyajian5. Penyajian

TATATULIS DALAM KARYA ILMIAHTATATULIS DALAM KARYA ILMIAH

1.1. Bahan dan Jumlah HalamanBahan dan Jumlah Halaman

Kertas HVS kuarto 70-80 gram.Huruf Kertas HVS kuarto 70-80 gram.Huruf times new roman 12 point, kecuali times new roman 12 point, kecuali judul dapat 14 atau 16 point. Jumlah judul dapat 14 atau 16 point. Jumlah halaman proposal 15-20 halaman, halaman proposal 15-20 halaman, makalah 15-25 halaman makalah 15-25 halaman

2. Pola ukuran kertas: margin atas 4 2. Pola ukuran kertas: margin atas 4 cm, margin bawah 3 cm, margin kiri cm, margin bawah 3 cm, margin kiri 4 cm, dan margin kanan 3 cm.4 cm, dan margin kanan 3 cm.

3. Penomoran3. Penomoran Angka yang lazim digunakan adalah Angka yang lazim digunakan adalah

angka Romawi kecil (i,ii,iii, dst) angka Romawi kecil (i,ii,iii, dst) digunakan untuk penomoran judul, digunakan untuk penomoran judul, daftar isi, daftar tabel.Angka Romawi daftar isi, daftar tabel.Angka Romawi besar (I,II,III, dst.) digunakan untuk besar (I,II,III, dst.) digunakan untuk penomoran bab pendahuluan, penomoran bab pendahuluan, landasan teoretis, metode penelitian, landasan teoretis, metode penelitian, pembahasan, simpulan dan saran.pembahasan, simpulan dan saran.

Angka Arab (1,2,3,dst.) digunakan untuk Angka Arab (1,2,3,dst.) digunakan untuk menomori halaman naskah mulai menomori halaman naskah mulai pendahuluan sampai halaman pendahuluan sampai halaman terakhir.Diketik di sebelah kanan atas, terakhir.Diketik di sebelah kanan atas, kecuali halaman judul bab ditulis di tengah kecuali halaman judul bab ditulis di tengah bawah. bawah.

Sistem penomoran mengikuti standar Sistem penomoran mengikuti standar berikut. berikut.

a. Tingkat pertama dengan angka Romawia. Tingkat pertama dengan angka Romawi besarbesar b. Tingkat kedua dengan huruf latin besar,b. Tingkat kedua dengan huruf latin besar, misal A,B,C,D misal A,B,C,D

c. Tingkat ketiga dengan angka Arab c. Tingkat ketiga dengan angka Arab misal 1,2,3misal 1,2,3

d. Tingkat keempat dengan huruf Latin d. Tingkat keempat dengan huruf Latin kecil misal a, b, c,dkecil misal a, b, c,d

e. Tingkat lelima dengan angka Arab e. Tingkat lelima dengan angka Arab satu kurung tutup misal 1), 2), 3)satu kurung tutup misal 1), 2), 3)

f. Tingkat keenam dengan huruf Latin f. Tingkat keenam dengan huruf Latin kecil dengan satu kurung tutup, misal kecil dengan satu kurung tutup, misal a,b,ca,b,c

g. Tingkat ketujuh dengan angka Arab g. Tingkat ketujuh dengan angka Arab dua kurung misal (1), (2), (3) dua kurung misal (1), (2), (3)

h. Tingkat kedelapan dengan huruf Latin h. Tingkat kedelapan dengan huruf Latin kecil dua kurung misal (a), (b)kecil dua kurung misal (a), (b)

4. Penulisan judul bab, subbab, dan anak 4. Penulisan judul bab, subbab, dan anak subbabsubbab

a.a. Judul bab diketik dengan huruf kapital Judul bab diketik dengan huruf kapital seluruhnya, letak di tengah halaman, seluruhnya, letak di tengah halaman, huruf times new roman yang huruf times new roman yang ditebalkan.ditebalkan.

Misal BAB IMisal BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

b. Judul subbab, huruf pertama setiap b. Judul subbab, huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf kapital kata ditulis dengan huruf kapital (kecuali kata depan atau kata (kecuali kata depan atau kata sambung) dan diletakkan di tengah sambung) dan diletakkan di tengah halaman. Misalhalaman. Misal

A. Latar Belakang MasalahA. Latar Belakang Masalah

c. Judul subsubbab, huruf pertama c. Judul subsubbab, huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf setiap kata ditulis dengan huruf kapital dan diletakkan di sebelah kiri kapital dan diletakkan di sebelah kiri halaman. Misalhalaman. Misal

1. Pengertian Ejaan 1. Pengertian Ejaan

5. Penulisan Kutipan5. Penulisan Kutipan

a.a. Kurang dari 40 kata ditulis di antara Kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip sebagai bagian dari teks tanda kutip sebagai bagian dari teks utama, diikuti nama penulis, tahun, utama, diikuti nama penulis, tahun, nomor halaman. Misalnomor halaman. Misal

Suharno (1998:124) menyimpulkan Suharno (1998:124) menyimpulkan “ada hubungan antara faktor sosial “ada hubungan antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”.ekonomi dengan kemajuan belajar”.

b. Kutipan 40 kata atau lebih ditulis b. Kutipan 40 kata atau lebih ditulis terpisah dari teks yang mendahului terpisah dari teks yang mendahului dan diketik spasi tunggal. dan diketik spasi tunggal.

c. Merujuk kutipan tidak langsung c. Merujuk kutipan tidak langsung ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Misal dalam teks. Misal

Scmid (2005:6) mengatakan bahwa Scmid (2005:6) mengatakan bahwa kegiatan olah tubuh akan kegiatan olah tubuh akan menyebabkan seseorang menyebabkan seseorang mengekspresikan gagasan dan emosi mengekspresikan gagasan dan emosi melalui gerakan.melalui gerakan.

d. Menulis daftar pustaka berupa bukud. Menulis daftar pustaka berupa buku

Gorys Keraf. 2005. Gorys Keraf. 2005. Komposisi.Komposisi. Flores: Flores: NusaNusa

Indah atau Indah atau

Keraf, Gorys. 2005. Komposisi. Flores: Keraf, Gorys. 2005. Komposisi. Flores: NusaNusa

IndahIndah

e. Daftar pustaka dari kumpulan artikele. Daftar pustaka dari kumpulan artikel

Dick Hartoko (Ed.). 2004. Dick Hartoko (Ed.). 2004. Golongan Golongan Cendekiawan: Mereka yang Berumah Cendekiawan: Mereka yang Berumah didi AnginAngin. Jakarta: Gramedia. Jakarta: Gramedia

f. Daftar pustaka dari artikel jurnalf. Daftar pustaka dari artikel jurnal

Ali Hanafi. 2005. “Partisipasi dalam Ali Hanafi. 2005. “Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi”. Inovasi”. Forum PenelitianForum Penelitian, 1(1):33-, 1(1):33-4747

g. Daftar pustaka dari artikel koran g. Daftar pustaka dari artikel koran atau majalahatau majalah

Henry James. 2006.”Do Babies Sing A Henry James. 2006.”Do Babies Sing A Universal Song?”. Universal Song?”. Psychological Psychological TodayToday, hal.2 , hal.2

h. Daftar pustaka dari koran tanpa h. Daftar pustaka dari koran tanpa nama penulisnama penulis

Kompas. 18 Maret 2005. “Rawan Kompas. 18 Maret 2005. “Rawan Pangan, tanpa Basis Sumber Daya Pangan, tanpa Basis Sumber Daya Lokal”hal. 4Lokal”hal. 4

i.Daftar pustaka dari skripsi, tesis, i.Daftar pustaka dari skripsi, tesis, disertasidisertasi

Pradnya Paramita. 2008. “Pengaruh Pradnya Paramita. 2008. “Pengaruh Bioteknologi Pertanian terhadap Bioteknologi Pertanian terhadap Pematangan Tomat”. Skripsi. Pematangan Tomat”. Skripsi. Surakarta: Fakultas Pertanian Surakarta: Fakultas Pertanian Universitas Sebelas MaretUniversitas Sebelas Maret

j. Daftar pustaka dari internetj. Daftar pustaka dari internet Herusatoto. 2002. “Bioteknologi Herusatoto. 2002. “Bioteknologi

Pertanian” (online), (Pertanian” (online), (http://www.chang.jaya-Heru.com) Biotek-) Biotek-pertan04htm/,diakses 12 Januari 2009 pertan04htm/,diakses 12 Januari 2009