Post on 11-Aug-2015
PENILAIAN STATUS GIZI
HASIL GRAFIK PENIMBANGAN BALITA (KMS)
DISUSUN OLEH
KELOMPOK X
Anggota :
MITRA SURYANI
MUTIARA PERMATA SARI
OKTHARI HABRIYANI
RANI YUNITA SARI
REZA WULANDARI
RIZKY ARDILLAH
POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
JURUSAN GIZI
TAHUN 2012-2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur pada Allah SWT, yang mana telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.
Yang mana makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah PSG.
Pada kesempatan ini juga, kami sebagai pembuat makalah yang
membahas mengenai hasil grafik penimbangan balita dan mengucapkan terima
kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah PSG, yang telah membantu dan
memberi arahan kepada kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah yang telah kami buat
belum dapat dikatakan sempurna. Agar makalah ini berhasil dengan sempurna
maka kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
perbaikkan yang akan datang.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
dan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan. Mohon maaf apabila ada
kesalahan yang terdapat pada isi makalah ini.
Palembang, Januari 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Dalam kegiatan Posyandu salah satu kegiatannya adalah memantau
pertumbuhan balita melalui KMS. Saat ini dengan menurunnya aktivitas
Posyandu dilapangan dirasakan bahwa pemantauan pertumbuhan anak melalui
KMS juga menurun. Hal ini menyebabkan pertumbuhan anak tidak dapat dipantau
secara dini sehingga menyebabkan banyak timbulnya kasus gizi buruk dilapangan.
Hal ini sebenarnya sudah terlambat, yang seyogyanya bisa dicegah sejak dini
melalui KMS. Untuk meningkatkan kembali pengetahuan petugas kesehatan
sehingga mempunyai persepsi yang sama tentang pemantauan pertumbuhan balita
melalui KMS, maka telah disusun buku Panduan Penggunaan KMS balita bagi
petugas kesehatan.
Buku ini menjelaskan tentang manfaat KMS balita, bagaimana cara memantau
pertumbuhan balita, bagaimana cara mengisi KMS balita dengan benar,
bagaimana melakukan tindakan segera berdasarkan catatan KMS balita dan
bagaimana cara memberikan nasehat dan pesan-pesan tentang makanan balita
sesuai dengan hasil penimbangan. Dalam buku ini juga disebutkan pengertian
naik (N) yang berarti anak sehat dan tidak naik (T1, T2, T3) yang berarti anak
tidak sehat dan perlu mendapat intervensi langsung dari kader dan petugas. Selain
itu juga jika anak berada di bawah garis merah (BGM) yang perlu mendapat
tindak lanjut dengan segera. Hal itu juga dapat terlihat dan digambarkan di dalam
alur tindakan berdasarkan hasil penimbangan.
Kartu Menuju Sehat untuk Balita (KMS-Balita) adalah alat yang
sederhana dan murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan
pertumbuhan anak. Oleh karenanya KMS harus disimpan oleh ibu balita di
rumah, dan harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau
fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidan dan dokter.
KMS-Balita menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi ibu dan keluarga
untuk memantau tumbuh kembang anak, agar tidak terjadi kesalahan atau
ketidakseimbangan pemberian makan pada anak. KMS-Balita juga dapat
dipakai sebagai bahan penunjang bagi petugas kesehatan untuk menentukan
jenis tindakan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan dan gizi anak untuk
mempertahankan, meningkatkan atau memulihkan kesehatannya. KMS balita
berisi catatan penting tentang pertumbuhan, perkembangan anak, imunisasi,
penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan anak,
pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI, pemberian makanan
anak dan rujukan ke Puskesmas/RS. KMS balita juga berisi pesan-pesan
penyuluhan kesehatan dan gizi bagi orang tua balita tentang kesehatan
anaknya.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka didapat rumusan masalah seperti
berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan KMS(Kartu Menuju Sehat) ?
2. Apa tujuan dan fungsi penggunaan KMS ?
3. Apa saja jenis pemberian beberapa imunisasi yang diberikan pada bayi
berusia 0-12 bulan ?
4. Bagaimana penentuan pemeberian beberapa imunisasi yang diberikan pada
bayi berusia 0-12 bulan?
5. Bagaimana analisa grafik pertumbuhan balita ?
6. Bagaimana konseling hasil penimbangan balita ?
1.3. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penulisan makalah
ini yakni :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dari Kartu Menuju
Sehat(KMS)
2. Mahasiswa mampu mengetahui fungsi dan manfaat dari penggunaan
KMS.
3. Mahasiswa mampu mengetahui jenis pemberian beberapa imunisasi yang
diberikan pada bayi berusia 0-12 bulan
4. Mahasiswa mampu mengetahui pemeberian beberapa imunisasi yang
diberikan pada bayi berusia 0-12 bulan
5. Mahasiswa mampu menganalisa grafik pertumbuhan balita
6. Mahasiswa mampu memberi konseling hasil penimbangan balita
1.4 MANFAAT
Hasil dari penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat
kepada semua pihak, khususnya kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan
dan wawasan tentang mata kuliah PSG, khususnya yang akan kami bahas
mengenai materi mengenai analisis hasil grafik penimbangan balita melalui KMS.
Manfaat lain dari penulisan makalah ini diharapkan dapat dijadikan suatu
pembelajaran bagi mahasiswa nantinya untuk dapat melakukan penyuluhan dan
konseling, khususnya yang berkaitan dengan analisis hasil grafik penimbangan
balita melalui KMS.
1.5 METODE PENCARIAN DATA
Adapun metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini yakni
melalui metode studi pustaka. Metode ini dilakukan dengan cara penulis mencari
data baik itu dari sumber media buku dan internet. Data-data tersebut kemudian
dikumpulkan lalu di seleksi berdasarkan materi yang berkaitan dengan materi
hasil grafik penimbangan balita beserta konseling hasil penimbangan sehingga
penulis mendapatkan materi yang sesuai dengan judul makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN KMS
KMS adalah kartu yang memuat grafik pertumbuhan serta indikator
perkembangan yang bermanfaat untuk mencatat dan memantau tumbuh kembang
balita setiap bulan dari sejak lahir sampai berusia 5 tahun. KMS juga dapat diartikan
sebagai “ rapor “ kesehatan dan gizi (Catatan riwayat kesehatan dan gizi ) balita
( Depkes RI, 1996 ).
Di Indonesia dan negara - negara lain, pemantauan berat badan balita
dilakukan dengan timbangan bersahaja ( dacin ) yang dicatat dalam suatu sistem kartu
yang disebut “Kartu Menuju Sehat “ (KMS). Hambatan kemajuan pertumbuhan berat
badan anak yang dipantau dapat segera terlihat pada grafik pertumbuhan hasil
pengukuran periodik yang dicatat dan tertera pada KMS tersebut. Naik turunnya
jumlah anak balita yang menderita hambatan pertumbuhan di suatu daerah dapat
segera terlihat dalam jangka waktu periodik ( bulan ) dan dapat segera diteliti lebih
jauh apa sebabnya dan dibuat rancangan untuk diambil tindakan penanggulangannya
secepat mungkin. Kondisi kesehatan masyarakat secara umum dapat dipantau melalui
KMS, yang pertimbangannya dilakukan di Posyandu ( Pos Pelayanan terpadu ),
(Sediaoetama, 1999 ).
Indikator BB / U dipakai di dalam Kartu Menuju Sehat ( KMS ) di Posyandu
untuk memantau pertumbuhan anak secara perorangan. Pengertian tentang “ Penilaian
status Gizi ” dan “ Pemantauan pertumbuhan ” sering dianggap sama sehingga
mengakibatkan kerancuan. KMS tidak untuk memantau gizi, tetapi alat pendidikan
kepada masyarakat terutama orang tua agar dapat memantau pertumbuhan anak,
dengan pesan “ Anak sehat tambah umur tambah berat” ( Soekirman, 2000 ).
2.2 TUJUAN DAN FUNGSI PENGGUNAAN KMS
Adapun tujuan dari penggunaan KMS ialah sebagai berikut :
Umum : Mewujudkan tingkat tumbuh kembang dan status kesehatan
anakbalita secara optimal.
Khusus :
1. Sebagai alat bantu bagi ibu atau orang tua dalam memantau tingkat
pertumbuhan dan perkembangan balita yang optimal.
2. Sebagai alat bantu dalam memantau dan menentukan tindakan
tindakan untuk mewujudkan tingkat pertumbuhan dan perkembangan
balita yang optimal.
3. Sebagai alat bantu bagi petugas untuk menentukan tindakan
pelayanan kesehatan dan gizi kepada balita.( Depkes RI, 1996 )
Adapun fungsi dari penggunaan KMS,ialah sebagai berikut :
1. Sebagai media untuk “ mencatat / memantau ” riwayat kesehatan balita secara
lengkap.
2. Sebagai media “ penyuluhan ” bagi orang tua balita tentang kesehatan balita
3. Sebagai sarana pemantauan yang dapat digunakan bagi petugas untuk
menentukan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi terbaik bagi balita.
4. Sebagai kartu analisa tumbuh kembang balita
( Depkes RI, 1996 )
Fungsi KMS ditetapkan hanya untuk memantau pertumbuhan bukan untuk
penilaian status gizi. Artinya penting untuk memantau apakah berat badan anak naik
atau turun, tidak untuk menentukan apakah status gizinya kurang atau baik,
(Soekirman, 2000 ).
2.3 PEMBERIAN BEBERAPA IMUNISASI YANG DIBERIKAN PADA BAYI
BERUSIA 0-12 BULAN
Jadwal imunisasi bayi sebaiknya diketahui oleh para orang tua. Dengan
mengetahui jadwal imunisasi ini, bayi di harapkan mendapatkan kekebalan
tambahan guna mengarungi kehidupan kedepannya.
Pada saat awal kelahiran, bayi memang akan mendapat kekebalan atau
perlindungan alami dari ibunya. Kekebalan alami bayi ini di dapat saat di lakukan
proses imunisasi dini. Namun, kekebalan atau perlindungan alami ini hanya
bersifat sementara dan hanya berlaku terhadap suatu jenis penyakit tertentu yang
memang ibu bayi memiliki kekebalan terhadap penyakit tersebut. Antibodi ini
tidak akan bertahan lama, maka bayi rentan terkena berbagai penyakit, oleh
karena itu disinilah fungsi imunisasi untuk meneruskan kekebalan alami kepada
bayi yang telah di berikan oleh ibunya.
Adapun cara kerja imunisasi ini biasanya dengan cara menyuntikkan atau
meneteskan vaksin ke dalam tubuh bayi. Vaksin yang di berikan ini sebetulnya
adalah sejenis kuman atau bakteri yang telah di lemahkan. Ketika, kuman tersebut
masuk ke dalam tubuh bayi, maka bayi akan bereaksi dengan membentuk antibodi
sendiri untuk melawan kuman tersebut. Jadi dengan di beri imunisasi, sebetulnya
adalah memacu sistem tubuh bayi untuk memproduksi kekebalan tubuhnya,
sehingga, ketika suatu saat nanti bayi benar-benar terserang oleh kuman yang
sebenarnya, tubuh bayi telah memiliki antibodi untuk melawannya.
Jadwal Pemberian Imunisasi Bayi
Jenis Vaksin Umur Pemberian Vaksinasi
Bulan Tahun LHR 1 2 3 4 5 6 9 12 15 18 24 3 5 6 7 10 12 18
B C G 1 Kali Hepatitis B 1 2 Polio 1 2 3 4 5 D P T 1 2 3 4 5 6 (td) 7 (td) Campak 1 5 Hib 1 2 3 4 Pneumokokus 1 2 3 4 Influenza Diberikan 1 kali dalam 1 tahun Varisela 1 kali M M R 1 2 Tifoid Setiap 3 tahun Hepatitis A 2 kali - interval 6-12 bulan H P V 3 kali
Keterangan:
Imunisasi BCG: Ditujukan untuk memberikan kekebalan bayi terhadap
bakteri tuberkolosis (TBC)
Imunisasi DPT: Memberikan kekebalan bagi bayi terhadapat penyakit
Dipteri, Pertusis (batuk rejan) dan tetanus.
Imunisasi Polio: Memberikan kekebalan bagi bayi terhadap penyakit polio
(kelumpuhan)
Imunisasi Hib: Mencegah bayi terkena infeksi Haemophils influenza tipe b
yang dapat menyebabkan penyakit meningitis, infeksi tenggorokan dan
pnemonia. Imunisasi Hib ini sangat mahal, maka belum di wajibkan.
Imunisasi Pneumokokus: melindung bayi dari bakteri penyebab infeksi
pada telinga. Selain itu bakteri ini bisa menimbulkan permasalah serius
seperti meningits dan infeksi pada darah (bakteremia)
JENIS IMUNISASI (0-1 TAHUN)
* BCG (Bacille Calmette Guerin).
Manfaatnya untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit TB
(tuberkolosis); diberikan hanya 1 kali. Usia efektif dilakukannya imunisasi pada 1
bulan atau 1 bulan 1 minggu. Suntikan ini akan menampakkan "bisul" kecil di
daerah yang disuntik. Bila tidak, harus dilakukan suntikan ulang.
* DPT (Difteri Pertusis Tetanus) Polio.
Untuk mencegah timbulnya penyakit difteri, pertusis, dan tetanus. Biasanya
setelah 6 jam bayi akan mengalami panas atau timbul uneasy feeling seperti tak
mau makan atau murung. Tapi ini hanya efek sementara.
DPT bisa digabungkan dengan Polio, sehingga imunisasi menjadi DPT Polio.
Imunisasinya dilaksanakan sebanyak 4 kali; 3 kali di bawah usia setahun dan 1
kali di atas usia setahun.
* Hepatitis B.
Agar bayi memiliki kekebalan terhadap penyakit hepatitis B. Imunisasinya
dilakukan sebanyak 3 kali. Aturannya, bila suntikan ke-1 dilakukan pada usia
sebulan, maka jangka waktu suntikan ke-2 antara 1-2 bulan kemudian, sedangkan
suntikan ke-3 boleh sampai 5 bulan kemudian.
* Campak.
Agar bayi memiliki kekebalan terhadap penyakit campak; harus dilakukan di usia
9 bulan. Biasanya setelah seminggu bisa timbul sedikit demam pada bayi, namun
ini hanya efek sementara.
* HiB (Hemophilus Influenzae type B).
Tujuannya agar bayi memiliki kekebalan terhadap penyakit radang selaput
otak. Imunisasi dilaksanakan 3 kali; 2 kali di bawah usia setahun dan 1 kali di atas
usia setahun.
* MMR (Measles Mumps Rubella).
Untuk mencegah penyakit campak, gondongan atau campak jerman.
Imunisasi dilaksanakan hanya 1 kali. Setelah hari ke-3 biasanya bayi akan panas
dan timbul bintik-bintik seperti terkena campak. Namun tak usah cemas, karena
bintik-bintik tersebut akan hilang sendiri. Sedangkan panasnya bisa diturunkan
dengan obat penurun panas yang dapat dibeli bebas di apotik.
2.4 PEMEBERIAN BEBERAPA IMUNISASI YANG DIBERIKAN PADA
BAYI BERUSIA 0-12 BULAN
1. Dasar pembuatan
Grafik pertumbuhan KMS dibuat berdasarkan baku WHO – NCHS yang
disesuaikan dengan situasi Indonesia.
Gambar grafik pertumbuhan dibagi dalam 5 blok sesuai dengan golongan
umur balita. Setiap blok dibentuk oleh garis tegak / skala dalam kg dan garis datar
skala umur menurut bulan.
1. Blok 1 untuk bayi berumur 0 – 12 bulan,
2. blok 2 untuk anak golongan umur 13 – 24 bulan,
3. blok 3 untuk anak golongan umur 25 – 36 bulan. Grafik pertumbuhan
untuk bayi dan anak sampai dengan umur 36 bulan terdapat pada halaman
dalam KMS.
4. blok ke 4 untuk anak umur 37 – 48 bulan dan
5. blok ke 5 untuk anak golongan yang umur 49 – 60 bulan.
Dalam setiap blok, grafik pertumbuhan dibentuk dengan garis merah
(agak melengkung) dan pita warna kuning, hijau dan hijau tua. Dasar
pembuatannya sebagai berikut :
a) Garis merah (agar melengkung) dibentuk dengan menghubungkan angka
angka yang dihitung dari 70 % median baku WHO – NCHS.
b) Dua pita warna kuning di atas garis merah berturut- turut terbentuk masing
- masing dengan batas atas 75 % dan 80 % median baku WHO – NCHS.
c) Dua pita warna hijau muda di atas pita kuning dibentuk masing –masing
dengan batas atas 85 % dan 90 % median baku WHO – NCHS.
d) Dua pita warna hijau tua di atasnya dibentuk msing - masing dengan batas
atas 95 % dan 100 % median baku WHO – NCHS.
e) Dua pita warna hijau muda dan kuning masing – masing pita bernilai 5%
dari baku median adalah daerah di mana anak – anak sudah mempunyai
kelebihan berat badan.
2. Interpretasi grafik pertumbuhan dan saran tindak lanjut
A. Interpretasi pada sekali penimbangan
Dibawah garis merah artinya anak kurang gizi tingkat sedang atau berat
badan atau disebut kurang energi dan protein nyata ( KEP nyata ). Adapun
tindak lanjut yang harus dilakukan ialah :
Perlu pemberian makanan tambahan ( PMT ) yang diselenggarakan
oleh orang tua / petugas kesehatan
Perlu penyuluhan gizi seimbang
Perlu dirujuk untuk pemeriksanan kesehatan.
Pada daerah dua pita warna kuning ( di atas garis merah ) Harus hati – hari
dan waspada karena keadaan gizi anak sudah kurang meskipun tingkat
ringan atau disebut KEP tingkat ringan. Adapun tindak lanjut yang harus
dilakukan ialah :
Ibu dianjurkan untuk memberikan PMT pada anak balitanya di
rumah
Perlu penyuluhan gizi seimbang
Dua pita warna hijau muda dan pita warna hijau tua ( diatas pita kuning )
Anak mempunyai berat badan cukup atau disebut gizi baik. Adapun tindak
lanjut yang harus dilakukan ialah :
Beri dukungan pada ibu untuk tetap memperhatikan dan
mempertahankan status gizi anak
Beri penyuluhan gizi seimbang
Dua pita warna hijau muda, dua pita warna kuning (paling atas ).Dsb.
Anak telah mempunyai berat badan yang lebih, semakin ke atas kelebihan
berat badannya semakin banyak. Adapun tindak lanjut yang harus
dilakukan ialah :
Konsultasi ke dokter
Penyuluhan gizi seimbang
Konsultasi ke klinik gizi / pojok gizi di puskesmas
B. Interpretasi dua kali penimbangan atau lebih.
Kecenderungan Berat badan naik atau meningkat.
Interpretasinya : Anak sehat, gizi cukup.
Adapun tindak lanjut yang harus dilakukan ialah :
Perlu penyuluhan gizi seimbang
Beri dukungan pada orang tua untuk mempertahankan kondisi anak
Berat badan tetap.
Interpretasinya: Kemungkinan terganggu kesehatannya dan atau mutu gizi
yang dikonsumsi tidak seimbang.
Adapun tindak lanjut yang harus dilakukan ialah :
Dianjurkan untuk memberi makanan tambahan
Penyuluhan gizi seimbang
Konsultasi ke dokter atau petugas kesehatan
Berkurang atau turun
interpretasinya : Kemungkinan terganggu kesehatannya dan atau mutu gizi
yang dikonsumsi tidakseimbang.
Adapun tindak lanjut yang harus dilakukan ialah :
Dianjurkan untuk memberi makanan tambahan
Penyuluhan gizi seimbang
Konsultasi ke dokter atau petugas kesehatan
Titik – titik berat badan dalam KMS terputus –putus
interpretasinya : Kurang kesadaran untuk berpartisipasi dalam pemantauan
tumbuh kembang anak.
Adapun tindak lanjut yang harus dilakukan ialah :
Penyuluhan dan pendekatan untuk meningkatkan kesadaran
berpartisipasi aktif
Keterangan :
Interpretasi tersebut hanya berlaku bagi balita yang mempunyai berat
badan normal dan kurang. Bila balita yang sudah kelebihan berat badan
sebaiknya secara khusus dikonsultasikan ke dokter.
2.5 ANALISA GRAFIK PERTUMBUHAN BALITA
1. Identitas Anak di dalam KMS
Nama Anak : Galuh Dwi Putri
Tanggal Lahir : 23 Juni 2011
Berat badan waktu lahir : 3,5 kg
Panjang badan waktu lahir : 51 cm
Nama Ayah : Erwin Sutiawan
Nama Ibu : Rina Sari
Alamat : Jln. D.I.Panjaitan Lr. Kolam
Posyandu : Doa Ibu
Tanggal pendaftran :
2. Grafik pertumbuhan balita 0-12 bulan
Keterangan : 1. ASI Eksklusif sampai 5 bulan 2. Setelah itu diberikan susu botol/formula3. Imunisasi sudah4. BCG dan polio sudah
Dari hasil grafik di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
No Usia BB Status gizi1 0 bulan 3,5kg Normal2 1 bulan 4,5kg Normal 3 2 bulan 5,5kg Normal4 3 bulan 6,5 kg Normal5 4 bulan 6,8 kg Normal6 5 bulan 8,0 kg Normal7 6 bulan 7,0 kg Gizi kurang8 7 bulan 6,8 kg Gizi kurang
9 8 bulan 7,2 kg Gizi kurang10 9 bulan 7,6 kg Gizi kurang11 10 bulan 8,0 kg Gizi kurang12 11 bulan 7,8 kg Gizi kurang
Dari hasil tabel diatas dapat diambil kesimpulan sbb :
Bayi pada usia 0-5 bulan BB normal karena bayi ini masih mendapatkan
ASI eksklusif.
Bayi pada usia 6 bulan dengan status gizi BB rendah dan menurun dari
sebelumnya dikarenakan pada usia ini bayi sangat rentan terhadap
penyakit mungkin dikarenakan bayi tidak lagi mendapatkan ASI eksklusif
dan diganti dengan susu formula.
Bayi pada usia 7 bulan kembali mengalami penurunan berat badan dari 7,0
kg ke 6,8 kg dan digolongkan dalam status gizi kurang. Hal ini mungkin
disebabkan tidak cocok nya pemakaian susu formula terhadap bayi ini.
Bayi pada usia 8 bulan terjadi peningkatan berat badan dari 6,8 kg ke 7,2
kg. tetapi status gizi bayi masih di golongkan gizi kurang, hal ini mungkin
disebabkan dari peningkatan konsumsi makanan dan pola makan yang
tidak teratur dan bayi mulai dapat menerima susu formula yang di berikan.
Bayi pada usia 9 bulan terjadi peningkatan berat badan dari bulan
sebelumnya dari 7,2 kg ke 7,6 kg tetapi status gizi bayi ini masih
digolongkan gizi kurang.
Bayi pada usia 10 bulan terjadi peningkatan lagi dari 7,6 kg ke 8,0 kg
dengan status gizi yang masih kurang.
Bayi pada usia 11 bulan terjadi penurunan berat badan dari 8,0 kg kr 7,8
kg dan status gizi yang masih kurang, hal ini mungkin di sebabkan karena
pola makan yang tidak teratur dan rentan terhadap penyakit.
2.6 KONSELING HASIL PENIMBANGAN
APA NASEHAT MAKANAN BAYI DAN ANAK SESUAI HASIL
PENIMBANG
Konseling tentang nasehat makanan bayi dan anak dibedakan menurut
umur anak, yaitu 0- 4 bulan, 4 - 6 bulan, 6 -12 bulan, 12 - 24 bulan, 24
bulan ke atas.
BAYI UMUR 0 – 4 BULAN
A. BERAT BADAN BAYI NAIK
Beri pujian kepada Ibu.
Berikan ASI sesuai keinginan bayi, paling sedikit 8 kali sehari, pagi,
siang maupun malam.
Jangan diberikan makanan atau minuman lain selain ASI.
B. BERAT BADAN BAYI SATU BULAN TIDAK NAIK (1T)
Tanyakan apakah anak sedang sakit, atau baru sembuh dari sakit,
atau telah terjadi sesuatu yang dapat mengakibatkan
pertumbuhannya terganggu.
Tanyakan kemungkinan hambatan pembe-rian ASI. Beri nasehat
sesuai masalah ibu.
Berikan ASI kepada bayi setiap hari 3 – 5 kali lebih sering dari
biasanya.
Tiap hari ibu perlu makan 1-2 piring makan-an sehat lebih banyak
dibanding sebelum hamil dan menyusui, serta minum 3 kali 2 gelas
air putih disamping jumlah yang biasa diminumnya sehari-hari.
Apabila ada jamu yang manjur untuk melan-carkan ASI, anjurkan
ibu meminumnya.
C. BERAT BADAN BAYI DUA BULAN BERTURUT-TURUT
TIDAK NAIK (2T)
Tanyakan apakah semua nasehat bulan lalu sudah dilaksanakan.
Kalau belum, tanyakan apa yang menjadi hambatannya, dan beri
nasehat sesuai masalahnya. Ulangi nasehat yang diberikan bulan lalu.
Kalau sudah, beri nasehat agar ibu tiap hari makan 2 piring lebih
banyak dari biasanya.
Jika ada penyakit konsultasikan ke petugas kesehatan/puskesmas.
D. BERAT BADAN BAYI TIGA BULAN BERTURUT-TURUT
TIDAK NAIK (3T)
Jelaskan kepada ibunya, mengenai arti grafik berat badan anaknya.
Rujuklah ke puskesmas/fasilitas pelayanan kesehatan lainnya untuk
pemeriksaan lebih lanjut.
E. BAYI DI BAWAH GARIS MERAH (BGM)
Jelaskan kepada ibunya, mengenai arti grafik berat badan anaknya.
Tulis Surat Pengantar bagi ibu untuk memeriksakan kesehatan
anaknya ke Puskesmas/Rumah Sakit.
BAYI UMUR 4 – 6 BULAN
A. BERAT BADAN BAYI NAIK
Beri pujian kepada ibu
Lanjutkan pemberian ASI sesuai keinginan anak, paling sedikit 8 kali
sehari (pagi, siang maupun malam)
Beri Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) 2 kali sehari, tiap kali 2
sendok makan
Pemberian MP-ASI dilakukan secara bergantian sesuai dengan jadwal
makan bayi.
MP-ASI adalah Makanan Pendamping ASI dan bukan Makanan
Pengganti ASI, dan dapat berupa:
Bubur tim lumat ditambah hati
ayam/telur/ayam/ikan/tempe/tahu/daging sapi/wortel/bayam/kacang-
hijau/ dan tambahkan sedikit santan/minyak
B. BERAT BADAN BAYI SATU BULAN TIDAK NAIK (1T)
Tanyakan apakah anak sedang sakit, atau baru sembuh dari sakit, atau
telah terjadi sesuatu yang dapat mengakibatkan pertumbuh-annya
terganggu
Konsultasikan dengan petugas kesehtan/puskesmas
Lanjutkan pemberian ASI sesuai keinginan anak, paling sedikit 8 kali
sehari (pagi, siang maupun malam).
kali sehari, tiap kali 1 piring sedang.
Pemberian ASI dan MP-ASI dilakukan secara bergantian sesuai dengan
jadwal makan bayi.
C. BERAT BADAN BAYI DUA BULAN BERTURUT-TURUT TIDAK
NAIK (2T)
Tanyakan apakah semua nasehat bulan lalu sudah dilaksanakan.
Kalau belum, tanyakan apa yang menjadi hambatannya, dan beri nasehat
sesuai masalahnya. Ulangi nasehat yang diberikan bulan lalu, dengan
memberikan kepada anak MP-ASI 3 x sehari, tiap kali satu piring
sedang.
Kalau sudah dilaksanakan, berikan MP-ASI 1 piring lebih banyak dari
bulan lalu.
Jika anak sakit, segera rujuk ke puskesmas
D. BERAT BADAN BAYI TIGA BULAN BERTURUT-TURUT
TIDAK NAIK (3T)
Jelaskan kepada ibunya, mengenai arti grafik berat badan anaknya.
Tulis Surat Pengantar rujukan ke Puskesmas/ Rumah Sakit untuk
pemeriksaan kesehatan lebih lanjut
E. BAYI DI BAWAH GARIS MERAH (BGM)
Jelaskan kepada ibunya, mengenai arti grafik berat badan anaknya.
Tulis Surat Pengantar bagi ibu untuk memeriksakan kesehatan anaknya
ke Puskesmas/Rumah Sakit.
BAYI UMUR 6 – 12 BULAN
A. BERAT BADAN BAYI NAIK
Beri pujian kepada ibu.
Lanjutkan pemberian ASI sesuai keinginan anak.
Berikan nasi lunak ditambah telur/ayam/ikan/tempe/tahu/ daging/
wortel/bayam/kacang-hijau/sedikit santan/minyak
Makanan tersebut diberikan 3 kali sehari.
B. BERAT BADAN BAYI SATU BULAN TIDAK NAIK (1T)
Tanyakan apakah anak sedang sakit, atau baru sembuh dari sakit, atau
telah terjadi sesuatu yang dapat mengakibatkan pertumbuh-annya
terganggu. Konsultasikan dengan petugas kesehatan.
Berikan ASI sesuai keinginan anak.
Berikan MP-ASI 5 kali sehari satu piring sedang.
Berikan 2 kali nasi dengan lauk-pauk yang dihaluskan
C. BERAT BADAN BAYI DUA BULAN BERTURUT-TURUT TIDAK
NAIK (2T)
Tanyakan apakah semua nasehat bulan lalu sudah dilaksanakan.
Kalau belum, tanyakan apa yang menjadi hambatannya. Beri nasehat
sesuai masalahnya. Ulangi nasehat yang diberikan bulan lalu.
Jika sudah dilaksanakan, disamping makanan sehari-hari, anak perlu diberi
tambahan penganan atau kudapan..
Jika masih sakit, konsultasikan dengan petugas kesehatan.
D. BERAT BADAN BAYI TIGA BULAN BERTURUT-TURUT TIDAK
NAIK (3T)
Jelaskan kepada ibunya, mengenai arti grafik berat badan anaknya.
Tulis Surat Pengantar rujukan ke Puskesmas/Rumah Sakit untuk
pemeriksaan kesehatan lebih lanjut.
E. BERAT BADAN ANAK DI BAWAH GARIS MERAH (BGM)
Jelaskan kepada ibunya, mengenai arti grafik berat badan anaknya.
Tulis Surat Pengantar bagi ibu untuk memeriksakan kesehatan anaknya ke
Puskesmas/Rumah Sakit.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
KMS adalah kartu yang memuat grafik pertumbuhan serta indikator
perkembangan yang bermanfaat untuk mencatat dan memantau tumbuh kembang
balita setiap bulan dari sejak lahir sampai berusia 5 tahun. KMS juga dapat
diartikan sebagai “ rapor “ kesehatan dan gizi (Catatan riwayat kesehatan dan
gizi ) balita ( Depkes RI, 1996 ).
Dalam hal ini KMS balita menjelaskan tentang, bagaimana cara memantau
pertumbuhan balita, bagaimana cara mengisi KMS balita dengan benar,
bagaimana melakukan tindakan segera berdasarkan catatan KMS balita dan
bagaimana cara memberikan nasehat dan pesan-pesan tentang makanan balita
sesuai dengan hasil penimbangan. Dan juga disebutkan pengertian naik (N) yang
berarti anak sehat dan tidak naik (T1, T2, T3) yang berarti anak tidak sehat dan
perlu mendapat intervensi langsung dari kader dan petugas. Selain itu juga jika
anak berada di bawah garis merah (BGM) yang perlu mendapat tindak lanjut
dengan segera. Hal itu juga dapat terlihat dan digambarkan di dalam alur tindakan
berdasarkan hasil penimbangan.
3.2 SARAN
1. Mahasiswa harus lebih mendalami materi yang telah kami bahas yaitu
mengenai Grafik pertumbuhan dan perkembangan Balita melalui KMS
2. Mahasiswa mampu menginterpretasikan hasil dari penimbangan balita
melalui KMS
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara penggunaan dan pengisian KMS
4. Mahasiswa mampu menerapkannya dilapangan, dan memberikan
konseling yang baik kepada masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-wiwinkurni-5255-3-
bab2.pdf
http://www.ibudanbalita.com/diskusi/pertanyaan/10815/Macam-Macam-Imunisasi-
Untuk-Anak-
http://bidanku.com/index.php?/jadwal-pemberian-imunisasi-bayi
http://murasakihakkai.blogspot.com/2012/01/pengertian-dan-fungsi-kartu-
menuju.html