Makalah Psg

23
PENILAIAN STATUS GIZI HASIL GRAFIK PENIMBANGAN BALITA (KMS) DISUSUN OLEH KELOMPOK X Anggota : MITRA SURYANI MUTIARA PERMATA SARI OKTHARI HABRIYANI RANI YUNITA SARI REZA WULANDARI RIZKY ARDILLAH POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG JURUSAN GIZI TAHUN 2012-2013

Transcript of Makalah Psg

PENILAIAN STATUS GIZIHASIL GRAFIK PENIMBANGAN BALITA (KMS)

DISUSUN OLEHKELOMPOK XAnggota :MITRA SURYANIMUTIARA PERMATA SARIOKTHARI HABRIYANIRANI YUNITA SARIREZA WULANDARIRIZKY ARDILLAH

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANGJURUSAN GIZITAHUN 2012-2013KATA PENGANTAR

Puji syukur pada Allah SWT, yang mana telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Yang mana makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah PSG.Pada kesempatan ini juga, kami sebagai pembuat makalah yang membahas mengenai hasil grafik penimbangan balita dan mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah PSG, yang telah membantu dan memberi arahan kepada kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini.Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah yang telah kami buat belum dapat dikatakan sempurna. Agar makalah ini berhasil dengan sempurna maka kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikkan yang akan datang.Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan. Mohon maaf apabila ada kesalahan yang terdapat pada isi makalah ini.

Palembang, Januari 2013

Penyusun

DAFTAR ISI

BAB 1PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Dalam kegiatan Posyandu salah satu kegiatannya adalah memantau pertumbuhan balita melalui KMS. Saat ini dengan menurunnya aktivitas Posyandu dilapangan dirasakan bahwa pemantauan pertumbuhan anak melalui KMS juga menurun. Hal ini menyebabkan pertumbuhan anak tidak dapat dipantau secara dini sehingga menyebabkan banyak timbulnya kasus gizi buruk dilapangan. Hal ini sebenarnya sudah terlambat, yang seyogyanya bisa dicegah sejak dini melalui KMS. Untuk meningkatkan kembali pengetahuan petugas kesehatan sehingga mempunyai persepsi yang sama tentang pemantauan pertumbuhan balita melalui KMS, maka telah disusun buku Panduan Penggunaan KMS balita bagi petugas kesehatan.Buku ini menjelaskan tentang manfaat KMS balita, bagaimana cara memantau pertumbuhan balita, bagaimana cara mengisi KMS balita dengan benar, bagaimana melakukan tindakan segera berdasarkan catatan KMS balita dan bagaimana cara memberikan nasehat dan pesan-pesan tentang makanan balita sesuai dengan hasil penimbangan. Dalam buku ini juga disebutkan pengertian naik (N) yang berarti anak sehat dan tidak naik (T1, T2, T3) yang berarti anak tidak sehat dan perlu mendapat intervensi langsung dari kader dan petugas. Selain itu juga jika anak berada di bawah garis merah (BGM) yang perlu mendapat tindak lanjut dengan segera. Hal itu juga dapat terlihat dan digambarkan di dalam alur tindakan berdasarkan hasil penimbangan.Kartu Menuju Sehat untuk Balita (KMS-Balita) adalah alat yang sederhana dan murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak. Oleh karenanya KMS harus disimpan oleh ibu balita di rumah, dan harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidan dan dokter. KMS-Balita menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi ibu dan keluarga untuk memantau tumbuh kembang anak, agar tidak terjadi kesalahan atau ketidakseimbangan pemberian makan pada anak. KMS-Balita juga dapat dipakai sebagai bahan penunjang bagi petugas kesehatan untuk menentukan jenis tindakan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan dan gizi anak untuk mempertahankan, meningkatkan atau memulihkan kesehatannya. KMS balita berisi catatan penting tentang pertumbuhan, perkembangan anak, imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan anak, pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI, pemberian makanan anak dan rujukan ke Puskesmas/RS. KMS balita juga berisi pesan-pesan penyuluhan kesehatan dan gizi bagi orang tua balita tentang kesehatan anaknya.

1.2. RUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang diatas, maka didapat rumusan masalah seperti berikut :1. Apa yang dimaksud dengan KMS(Kartu Menuju Sehat) ?2. Apa tujuan dan fungsi penggunaan KMS ?3. Apa saja jenis pemberian beberapa imunisasi yang diberikan pada bayi berusia 0-12 bulan ?4. Bagaimana penentuan pemeberian beberapa imunisasi yang diberikan pada bayi berusia 0-12 bulan?5. Bagaimana analisa grafik pertumbuhan balita ?6. Bagaimana konseling hasil penimbangan balita ?

1.3. TUJUAN Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penulisan makalah ini yakni :1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dari Kartu Menuju Sehat(KMS)2. Mahasiswa mampu mengetahui fungsi dan manfaat dari penggunaan KMS.3. Mahasiswa mampu mengetahui jenis pemberian beberapa imunisasi yang diberikan pada bayi berusia 0-12 bulan 4. Mahasiswa mampu mengetahui pemeberian beberapa imunisasi yang diberikan pada bayi berusia 0-12 bulan5. Mahasiswa mampu menganalisa grafik pertumbuhan balita6. Mahasiswa mampu memberi konseling hasil penimbangan balita

1.4 MANFAATHasil dari penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang mata kuliah PSG, khususnya yang akan kami bahas mengenai materi mengenai analisis hasil grafik penimbangan balita melalui KMS. Manfaat lain dari penulisan makalah ini diharapkan dapat dijadikan suatu pembelajaran bagi mahasiswa nantinya untuk dapat melakukan penyuluhan dan konseling, khususnya yang berkaitan dengan analisis hasil grafik penimbangan balita melalui KMS.

1.5 METODE PENCARIAN DATAAdapun metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini yakni melalui metode studi pustaka. Metode ini dilakukan dengan cara penulis mencari data baik itu dari sumber media buku dan internet. Data-data tersebut kemudian dikumpulkan lalu di seleksi berdasarkan materi yang berkaitan dengan materi hasil grafik penimbangan balita beserta konseling hasil penimbangan sehingga penulis mendapatkan materi yang sesuai dengan judul makalah ini.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KMS KMS adalah kartu yang memuat grafik pertumbuhan serta indikator perkembangan yang bermanfaat untuk mencatat dan memantau tumbuh kembang balita setiap bulan dari sejak lahir sampai berusia 5 tahun. KMS juga dapat diartikan sebagai rapor kesehatan dan gizi (Catatan riwayat kesehatan dan gizi ) balita ( Depkes RI, 1996 ).Di Indonesia dan negara - negara lain, pemantauan berat badan balita dilakukan dengan timbangan bersahaja ( dacin ) yang dicatat dalam suatu sistem kartu yang disebut Kartu Menuju Sehat (KMS). Hambatan kemajuan pertumbuhan berat badan anak yang dipantau dapat segera terlihat pada grafik pertumbuhan hasil pengukuran periodik yang dicatat dan tertera pada KMS tersebut. Naik turunnya jumlah anak balita yang menderita hambatan pertumbuhan di suatu daerah dapat segera terlihat dalam jangka waktu periodik ( bulan ) dan dapat segera diteliti lebih jauh apa sebabnya dan dibuat rancangan untuk diambil tindakan penanggulangannya secepat mungkin. Kondisi kesehatan masyarakat secara umum dapat dipantau melalui KMS, yang pertimbangannya dilakukan di Posyandu ( Pos Pelayanan terpadu ), (Sediaoetama, 1999 ).Indikator BB / U dipakai di dalam Kartu Menuju Sehat ( KMS ) di Posyandu untuk memantau pertumbuhan anak secara perorangan. Pengertian tentang Penilaian status Gizi dan Pemantauan pertumbuhan sering dianggap sama sehingga mengakibatkan kerancuan. KMS tidak untuk memantau gizi, tetapi alat pendidikan kepada masyarakat terutama orang tua agar dapat memantau pertumbuhan anak, dengan pesan Anak sehat tambah umur tambah berat ( Soekirman, 2000 ).

2.2 TUJUAN DAN FUNGSI PENGGUNAAN KMSAdapun tujuan dari penggunaan KMS ialah sebagai berikut : Umum : Mewujudkan tingkat tumbuh kembang dan status kesehatan anakbalita secara optimal. Khusus :1. Sebagai alat bantu bagi ibu atau orang tua dalam memantau tingkat pertumbuhan dan perkembangan balita yang optimal.2. Sebagai alat bantu dalam memantau dan menentukan tindakan tindakan untuk mewujudkan tingkat pertumbuhan dan perkembangan balita yang optimal.3. Sebagai alat bantu bagi petugas untuk menentukan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi kepada balita.( Depkes RI, 1996 )

Adapun fungsi dari penggunaan KMS,ialah sebagai berikut :1. Sebagai media untuk mencatat / memantau riwayat kesehatan balita secara lengkap.2. Sebagai media penyuluhan bagi orang tua balita tentang kesehatan balita3. Sebagai sarana pemantauan yang dapat digunakan bagi petugas untuk menentukan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi terbaik bagi balita.4. Sebagai kartu analisa tumbuh kembang balita ( Depkes RI, 1996 )Fungsi KMS ditetapkan hanya untuk memantau pertumbuhan bukan untuk penilaian status gizi. Artinya penting untuk memantau apakah berat badan anak naik atau turun, tidak untuk menentukan apakah status gizinya kurang atau baik, (Soekirman, 2000 ).

2.3 PEMBERIAN BEBERAPA IMUNISASI YANG DIBERIKAN PADA BAYI BERUSIA 0-12 BULAN Jadwal imunisasi bayi sebaiknya diketahui oleh para orang tua. Dengan mengetahui jadwal imunisasi ini, bayi di harapkan mendapatkan kekebalan tambahan guna mengarungi kehidupan kedepannya.Pada saat awal kelahiran, bayi memang akan mendapat kekebalan atau perlindungan alami dari ibunya. Kekebalan alami bayi ini di dapat saat di lakukan proses imunisasi dini. Namun, kekebalan atau perlindungan alami ini hanya bersifat sementara dan hanya berlaku terhadap suatu jenis penyakit tertentu yang memang ibu bayi memiliki kekebalan terhadap penyakit tersebut. Antibodi ini tidak akan bertahan lama, maka bayi rentan terkena berbagai penyakit, oleh karena itu disinilah fungsi imunisasi untuk meneruskan kekebalan alami kepada bayi yang telah di berikan oleh ibunya.Adapun cara kerja imunisasi ini biasanya dengan cara menyuntikkan atau meneteskan vaksin ke dalam tubuh bayi. Vaksin yang di berikan ini sebetulnya adalah sejenis kuman atau bakteri yang telah di lemahkan. Ketika, kuman tersebut masuk ke dalam tubuh bayi, maka bayi akan bereaksi dengan membentuk antibodi sendiri untuk melawan kuman tersebut. Jadi dengan di beri imunisasi, sebetulnya adalah memacu sistem tubuh bayi untuk memproduksi kekebalan tubuhnya, sehingga, ketika suatu saat nanti bayi benar-benar terserang oleh kuman yang sebenarnya, tubuh bayi telah memiliki antibodi untuk melawannya.Jadwal Pemberian Imunisasi BayiJenis VaksinUmur Pemberian Vaksinasi

BulanTahun

LHR1234569121518243567 10 12 18

B C G 1 Kali

Hepatitis B12

Polio12345

D P T123456 (td)7 (td)

Campak15

Hib1234

Pneumokokus 1234

InfluenzaDiberikan 1 kali dalam 1 tahun

Varisela1 kali

M M R12

TifoidSetiap 3 tahun

Hepatitis A2 kali - interval 6-12 bulan

H P V3 kali

Keterangan: Imunisasi BCG: Ditujukan untuk memberikan kekebalan bayi terhadap bakteri tuberkolosis (TBC) Imunisasi DPT: Memberikan kekebalan bagi bayi terhadapat penyakit Dipteri, Pertusis (batuk rejan) dan tetanus. Imunisasi Polio: Memberikan kekebalan bagi bayi terhadap penyakit polio (kelumpuhan) Imunisasi Hib: Mencegah bayi terkena infeksi Haemophils influenza tipe b yang dapat menyebabkan penyakit meningitis, infeksi tenggorokan dan pnemonia. Imunisasi Hib ini sangat mahal, maka belum di wajibkan. Imunisasi Pneumokokus: melindung bayi dari bakteri penyebab infeksi pada telinga. Selain itu bakteri ini bisa menimbulkan permasalah serius seperti meningits dan infeksi pada darah (bakteremia)JENIS IMUNISASI (0-1 TAHUN) * BCG (Bacille Calmette Guerin). Manfaatnya untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit TB (tuberkolosis); diberikan hanya 1 kali. Usia efektif dilakukannya imunisasi pada 1 bulan atau 1 bulan 1 minggu. Suntikan ini akan menampakkan "bisul" kecil di daerah yang disuntik. Bila tidak, harus dilakukan suntikan ulang.

* DPT (Difteri Pertusis Tetanus) Polio. Untuk mencegah timbulnya penyakit difteri, pertusis, dan tetanus. Biasanya setelah 6 jam bayi akan mengalami panas atau timbul uneasy feeling seperti tak mau makan atau murung. Tapi ini hanya efek sementara.DPT bisa digabungkan dengan Polio, sehingga imunisasi menjadi DPT Polio. Imunisasinya dilaksanakan sebanyak 4 kali; 3 kali di bawah usia setahun dan 1 kali di atas usia setahun.

* Hepatitis B. Agar bayi memiliki kekebalan terhadap penyakit hepatitis B. Imunisasinya dilakukan sebanyak 3 kali. Aturannya, bila suntikan ke-1 dilakukan pada usia sebulan, maka jangka waktu suntikan ke-2 antara 1-2 bulan kemudian, sedangkan suntikan ke-3 boleh sampai 5 bulan kemudian.

* Campak. Agar bayi memiliki kekebalan terhadap penyakit campak; harus dilakukan di usia 9 bulan. Biasanya setelah seminggu bisa timbul sedikit demam pada bayi, namun ini hanya efek sementara.

* HiB (Hemophilus Influenzae type B). Tujuannya agar bayi memiliki kekebalan terhadap penyakit radang selaput otak. Imunisasi dilaksanakan 3 kali; 2 kali di bawah usia setahun dan 1 kali di atas usia setahun.

* MMR (Measles Mumps Rubella). Untuk mencegah penyakit campak, gondongan atau campak jerman. Imunisasi dilaksanakan hanya 1 kali. Setelah hari ke-3 biasanya bayi akan panas dan timbul bintik-bintik seperti terkena campak. Namun tak usah cemas, karena bintik-bintik tersebut akan hilang sendiri. Sedangkan panasnya bisa diturunkan dengan obat penurun panas yang dapat dibeli bebas di apotik.

2.4 PEMEBERIAN BEBERAPA IMUNISASI YANG DIBERIKAN PADA BAYI BERUSIA 0-12 BULAN

1. Dasar pembuatanGrafik pertumbuhan KMS dibuat berdasarkan baku WHO NCHS yang disesuaikan dengan situasi Indonesia. Gambar grafik pertumbuhan dibagi dalam 5 blok sesuai dengan golongan umur balita. Setiap blok dibentuk oleh garis tegak / skala dalam kg dan garis datar skala umur menurut bulan. 1. Blok 1 untuk bayi berumur 0 12 bulan, 2. blok 2 untuk anak golongan umur 13 24 bulan, 3. blok 3 untuk anak golongan umur 25 36 bulan. Grafik pertumbuhan untuk bayi dan anak sampai dengan umur 36 bulan terdapat pada halaman dalam KMS. 4. blok ke 4 untuk anak umur 37 48 bulan dan 5. blok ke 5 untuk anak golongan yang umur 49 60 bulan.Dalam setiap blok, grafik pertumbuhan dibentuk dengan garis merah(agak melengkung) dan pita warna kuning, hijau dan hijau tua. Dasarpembuatannya sebagai berikut :a) Garis merah (agar melengkung) dibentuk dengan menghubungkan angka angka yang dihitung dari 70 % median baku WHO NCHS.b) Dua pita warna kuning di atas garis merah berturut- turut terbentuk masing - masing dengan batas atas 75 % dan 80 % median baku WHO NCHS.c) Dua pita warna hijau muda di atas pita kuning dibentuk masing masing dengan batas atas 85 % dan 90 % median baku WHO NCHS.d) Dua pita warna hijau tua di atasnya dibentuk msing - masing dengan batas atas 95 % dan 100 % median baku WHO NCHS.e) Dua pita warna hijau muda dan kuning masing masing pita bernilai 5% dari baku median adalah daerah di mana anak anak sudah mempunyai kelebihan berat badan.2. Interpretasi grafik pertumbuhan dan saran tindak lanjut

A. Interpretasi pada sekali penimbangan Dibawah garis merah artinya anak kurang gizi tingkat sedang atau berat badan atau disebut kurang energi dan protein nyata ( KEP nyata ). Adapun tindak lanjut yang harus dilakukan ialah : Perlu pemberian makanan tambahan ( PMT ) yang diselenggarakan oleh orang tua / petugas kesehatan Perlu penyuluhan gizi seimbang Perlu dirujuk untuk pemeriksanan kesehatan.

Pada daerah dua pita warna kuning ( di atas garis merah ) Harus hati hari dan waspada karena keadaan gizi anak sudah kurang meskipun tingkat ringan atau disebut KEP tingkat ringan. Adapun tindak lanjut yang harus dilakukan ialah : Ibu dianjurkan untuk memberikan PMT pada anak balitanya di rumah Perlu penyuluhan gizi seimbang

Dua pita warna hijau muda dan pita warna hijau tua ( diatas pita kuning ) Anak mempunyai berat badan cukup atau disebut gizi baik. Adapun tindak lanjut yang harus dilakukan ialah : Beri dukungan pada ibu untuk tetap memperhatikan dan mempertahankan status gizi anak Beri penyuluhan gizi seimbang

Dua pita warna hijau muda, dua pita warna kuning (paling atas ).Dsb. Anak telah mempunyai berat badan yang lebih, semakin ke atas kelebihan berat badannya semakin banyak. Adapun tindak lanjut yang harus dilakukan ialah :

Konsultasi ke dokter Penyuluhan gizi seimbang Konsultasi ke klinik gizi / pojok gizi di puskesmas

B. Interpretasi dua kali penimbangan atau lebih. Kecenderungan Berat badan naik atau meningkat. Interpretasinya : Anak sehat, gizi cukup. Adapun tindak lanjut yang harus dilakukan ialah : Perlu penyuluhan gizi seimbang Beri dukungan pada orang tua untuk mempertahankan kondisi anak

Berat badan tetap. Interpretasinya: Kemungkinan terganggu kesehatannya dan atau mutu gizi yang dikonsumsi tidak seimbang.Adapun tindak lanjut yang harus dilakukan ialah : Dianjurkan untuk memberi makanan tambahan Penyuluhan gizi seimbang Konsultasi ke dokter atau petugas kesehatan

Berkurang atau turun interpretasinya : Kemungkinan terganggu kesehatannya dan atau mutu gizi yang dikonsumsi tidakseimbang.Adapun tindak lanjut yang harus dilakukan ialah : Dianjurkan untuk memberi makanan tambahan Penyuluhan gizi seimbang Konsultasi ke dokter atau petugas kesehatan

Titik titik berat badan dalam KMS terputus putusinterpretasinya : Kurang kesadaran untuk berpartisipasi dalam pemantauan tumbuh kembang anak.Adapun tindak lanjut yang harus dilakukan ialah : Penyuluhan dan pendekatan untuk meningkatkan kesadaran berpartisipasi aktif

Keterangan :Interpretasi tersebut hanya berlaku bagi balita yang mempunyai berat badan normal dan kurang. Bila balita yang sudah kelebihan berat badan sebaiknya secara khusus dikonsultasikan ke dokter.

2.5 ANALISA GRAFIK PERTUMBUHAN BALITA1. Identitas Anak di dalam KMS

Nama Anak : Galuh Dwi Putri Tanggal Lahir : 23 Juni 2011Berat badan waktu lahir : 3,5 kgPanjang badan waktu lahir : 51 cmNama Ayah : Erwin SutiawanNama Ibu : Rina SariAlamat : Jln. D.I.Panjaitan Lr. Kolam Posyandu : Doa Ibu Tanggal pendaftran :

2. Grafik pertumbuhan balita 0-12 bulan

Keterangan : 1. ASI Eksklusif sampai 5 bulan 2. Setelah itu diberikan susu botol/formula3. Imunisasi sudah4. BCG dan polio sudah

Dari hasil grafik di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:NoUsiaBBStatus gizi

10 bulan3,5kgNormal

21 bulan4,5kgNormal

32 bulan5,5kgNormal

43 bulan 6,5 kgNormal

54 bulan6,8 kgNormal

65 bulan8,0 kgNormal

76 bulan 7,0 kgGizi kurang

87 bulan6,8 kgGizi kurang

98 bulan7,2 kgGizi kurang

109 bulan7,6 kgGizi kurang

1110 bulan8,0 kgGizi kurang

1211 bulan7,8 kgGizi kurang

Dari hasil tabel diatas dapat diambil kesimpulan sbb : Bayi pada usia 0-5 bulan BB normal karena bayi ini masih mendapatkan ASI eksklusif. Bayi pada usia 6 bulan dengan status gizi BB rendah dan menurun dari sebelumnya dikarenakan pada usia ini bayi sangat rentan terhadap penyakit mungkin dikarenakan bayi tidak lagi mendapatkan ASI eksklusif dan diganti dengan susu formula. Bayi pada usia 7 bulan kembali mengalami penurunan berat badan dari 7,0 kg ke 6,8 kg dan digolongkan dalam status gizi kurang. Hal ini mungkin disebabkan tidak cocok nya pemakaian susu formula terhadap bayi ini. Bayi pada usia 8 bulan terjadi peningkatan berat badan dari 6,8 kg ke 7,2 kg. tetapi status gizi bayi masih di golongkan gizi kurang, hal ini mungkin disebabkan dari peningkatan konsumsi makanan dan pola makan yang tidak teratur dan bayi mulai dapat menerima susu formula yang di berikan. Bayi pada usia 9 bulan terjadi peningkatan berat badan dari bulan sebelumnya dari 7,2 kg ke 7,6 kg tetapi status gizi bayi ini masih digolongkan gizi kurang. Bayi pada usia 10 bulan terjadi peningkatan lagi dari 7,6 kg ke 8,0 kg dengan status gizi yang masih kurang. Bayi pada usia 11 bulan terjadi penurunan berat badan dari 8,0 kg kr 7,8 kg dan status gizi yang masih kurang, hal ini mungkin di sebabkan karena pola makan yang tidak teratur dan rentan terhadap penyakit.

2.6 KONSELING HASIL PENIMBANGANAPA NASEHAT MAKANAN BAYI DAN ANAK SESUAI HASIL PENIMBANGKonseling tentang nasehat makanan bayi dan anak dibedakan menurut umur anak, yaitu 0- 4 bulan, 4 - 6 bulan, 6 -12 bulan, 12 - 24 bulan, 24 bulan ke atas.

BAYI UMUR 0 4 BULAN

A. BERAT BADAN BAYI NAIK Beri pujian kepada Ibu. Berikan ASI sesuai keinginan bayi, paling sedikit 8 kali sehari, pagi, siang maupun malam. Jangan diberikan makanan atau minuman lain selain ASI.

B. BERAT BADAN BAYI SATU BULAN TIDAK NAIK (1T) Tanyakan apakah anak sedang sakit, atau baru sembuh dari sakit, atau telah terjadi sesuatu yang dapat mengakibatkan pertumbuhannya terganggu. Tanyakan kemungkinan hambatan pembe-rian ASI. Beri nasehat sesuai masalah ibu. Berikan ASI kepada bayi setiap hari 3 5 kali lebih sering dari biasanya. Tiap hari ibu perlu makan 1-2 piring makan-an sehat lebih banyak dibanding sebelum hamil dan menyusui, serta minum 3 kali 2 gelas air putih disamping jumlah yang biasa diminumnya sehari-hari. Apabila ada jamu yang manjur untuk melan-carkan ASI, anjurkan ibu meminumnya.

C. BERAT BADAN BAYI DUA BULAN BERTURUT-TURUT TIDAK NAIK (2T) Tanyakan apakah semua nasehat bulan lalu sudah dilaksanakan. Kalau belum, tanyakan apa yang menjadi hambatannya, dan beri nasehat sesuai masalahnya. Ulangi nasehat yang diberikan bulan lalu. Kalau sudah, beri nasehat agar ibu tiap hari makan 2 piring lebih banyak dari biasanya. Jika ada penyakit konsultasikan ke petugas kesehatan/puskesmas.

D. BERAT BADAN BAYI TIGA BULAN BERTURUT-TURUT TIDAK NAIK (3T) Jelaskan kepada ibunya, mengenai arti grafik berat badan anaknya. Rujuklah ke puskesmas/fasilitas pelayanan kesehatan lainnya untuk pemeriksaan lebih lanjut.

E. BAYI DI BAWAH GARIS MERAH (BGM) Jelaskan kepada ibunya, mengenai arti grafik berat badan anaknya. Tulis Surat Pengantar bagi ibu untuk memeriksakan kesehatan anaknya ke Puskesmas/Rumah Sakit.

BAYI UMUR 4 6 BULAN

A. BERAT BADAN BAYI NAIK Beri pujian kepada ibu Lanjutkan pemberian ASI sesuai keinginan anak, paling sedikit 8 kali sehari (pagi, siang maupun malam) Beri Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) 2 kali sehari, tiap kali 2 sendok makan Pemberian MP-ASI dilakukan secara bergantian sesuai dengan jadwal makan bayi. MP-ASI adalah Makanan Pendamping ASI dan bukan Makanan Pengganti ASI, dan dapat berupa:

Bubur tim lumat ditambah hati ayam/telur/ayam/ikan/tempe/tahu/daging sapi/wortel/bayam/kacang-hijau/ dan tambahkan sedikit santan/minyakB. BERAT BADAN BAYI SATU BULAN TIDAK NAIK (1T) Tanyakan apakah anak sedang sakit, atau baru sembuh dari sakit, atau telah terjadi sesuatu yang dapat mengakibatkan pertumbuh-annya terganggu Konsultasikan dengan petugas kesehtan/puskesmas Lanjutkan pemberian ASI sesuai keinginan anak, paling sedikit 8 kali sehari (pagi, siang maupun malam). kali sehari, tiap kali 1 piring sedang. Pemberian ASI dan MP-ASI dilakukan secara bergantian sesuai dengan jadwal makan bayi.

C. BERAT BADAN BAYI DUA BULAN BERTURUT-TURUT TIDAK NAIK (2T) Tanyakan apakah semua nasehat bulan lalu sudah dilaksanakan. Kalau belum, tanyakan apa yang menjadi hambatannya, dan beri nasehat sesuai masalahnya. Ulangi nasehat yang diberikan bulan lalu, dengan memberikan kepada anak MP-ASI 3 x sehari, tiap kali satu piring sedang. Kalau sudah dilaksanakan, berikan MP-ASI 1 piring lebih banyak dari bulan lalu. Jika anak sakit, segera rujuk ke puskesmas

D. BERAT BADAN BAYI TIGA BULAN BERTURUT-TURUT TIDAK NAIK (3T) Jelaskan kepada ibunya, mengenai arti grafik berat badan anaknya. Tulis Surat Pengantar rujukan ke Puskesmas/ Rumah Sakit untuk pemeriksaan kesehatan lebih lanjut

E. BAYI DI BAWAH GARIS MERAH (BGM) Jelaskan kepada ibunya, mengenai arti grafik berat badan anaknya. Tulis Surat Pengantar bagi ibu untuk memeriksakan kesehatan anaknya ke Puskesmas/Rumah Sakit.

BAYI UMUR 6 12 BULAN

A. BERAT BADAN BAYI NAIK Beri pujian kepada ibu. Lanjutkan pemberian ASI sesuai keinginan anak. Berikan nasi lunak ditambah telur/ayam/ikan/tempe/tahu/ daging/ wortel/bayam/kacang-hijau/sedikit santan/minyakMakanan tersebut diberikan 3 kali sehari.B. BERAT BADAN BAYI SATU BULAN TIDAK NAIK (1T) Tanyakan apakah anak sedang sakit, atau baru sembuh dari sakit, atau telah terjadi sesuatu yang dapat mengakibatkan pertumbuh-annya terganggu. Konsultasikan dengan petugas kesehatan. Berikan ASI sesuai keinginan anak. Berikan MP-ASI 5 kali sehari satu piring sedang. Berikan 2 kali nasi dengan lauk-pauk yang dihaluskan

C. BERAT BADAN BAYI DUA BULAN BERTURUT-TURUT TIDAK NAIK (2T) Tanyakan apakah semua nasehat bulan lalu sudah dilaksanakan. Kalau belum, tanyakan apa yang menjadi hambatannya. Beri nasehat sesuai masalahnya. Ulangi nasehat yang diberikan bulan lalu. Jika sudah dilaksanakan, disamping makanan sehari-hari, anak perlu diberi tambahan penganan atau kudapan.. Jika masih sakit, konsultasikan dengan petugas kesehatan.

D. BERAT BADAN BAYI TIGA BULAN BERTURUT-TURUT TIDAK NAIK (3T) Jelaskan kepada ibunya, mengenai arti grafik berat badan anaknya. Tulis Surat Pengantar rujukan ke Puskesmas/Rumah Sakit untuk pemeriksaan kesehatan lebih lanjut.

E. BERAT BADAN ANAK DI BAWAH GARIS MERAH (BGM) Jelaskan kepada ibunya, mengenai arti grafik berat badan anaknya. Tulis Surat Pengantar bagi ibu untuk memeriksakan kesehatan anaknya ke Puskesmas/Rumah Sakit.

BAB IIIPENUTUP

3.1 KESIMPULAN

KMS adalah kartu yang memuat grafik pertumbuhan serta indikator perkembangan yang bermanfaat untuk mencatat dan memantau tumbuh kembang balita setiap bulan dari sejak lahir sampai berusia 5 tahun. KMS juga dapat diartikan sebagai rapor kesehatan dan gizi (Catatan riwayat kesehatan dan gizi ) balita ( Depkes RI, 1996 ).Dalam hal ini KMS balita menjelaskan tentang, bagaimana cara memantau pertumbuhan balita, bagaimana cara mengisi KMS balita dengan benar, bagaimana melakukan tindakan segera berdasarkan catatan KMS balita dan bagaimana cara memberikan nasehat dan pesan-pesan tentang makanan balita sesuai dengan hasil penimbangan. Dan juga disebutkan pengertian naik (N) yang berarti anak sehat dan tidak naik (T1, T2, T3) yang berarti anak tidak sehat dan perlu mendapat intervensi langsung dari kader dan petugas. Selain itu juga jika anak berada di bawah garis merah (BGM) yang perlu mendapat tindak lanjut dengan segera. Hal itu juga dapat terlihat dan digambarkan di dalam alur tindakan berdasarkan hasil penimbangan.3.2 SARAN

1. Mahasiswa harus lebih mendalami materi yang telah kami bahas yaitu mengenai Grafik pertumbuhan dan perkembangan Balita melalui KMS2. Mahasiswa mampu menginterpretasikan hasil dari penimbangan balita melalui KMS3. Mahasiswa dapat mengetahui cara penggunaan dan pengisian KMS4. Mahasiswa mampu menerapkannya dilapangan, dan memberikan konseling yang baik kepada masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-wiwinkurni-5255-3-bab2.pdfhttp://www.ibudanbalita.com/diskusi/pertanyaan/10815/Macam-Macam-Imunisasi-Untuk-Anak-http://bidanku.com/index.php?/jadwal-pemberian-imunisasi-bayihttp://murasakihakkai.blogspot.com/2012/01/pengertian-dan-fungsi-kartu-menuju.html