Post on 17-Jan-2016
PENCEMARAN UDARA DAN DAMPAK
YANG DITIMBULKAN BAGI KESEHATAN
Disusun Oleh :
Zainal Arifin 12310042
Bayu Hidayat 14310025
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JANABADRA YOGYAKARTA
i
Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahNya untuk
dapat menyelesaikan tugas mata kuliah ilmu lingkungan.
Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Ir.Sardi, MM karena telah
memberikan tugas tentang pencemaran lingkungan sehingga saya dapat mengetahui lebih lanjut
tentang masalah lingkungan sekitar dan dampak yang ditimbulkan dari beberapa permasalahan
tentang pencemaran lingkungan tersebut.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan tugas ini jauh dari kata sempurna, baik dari segi
penyusunan, bahasan ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun, khususnya dari dosen mata kuliah ilmu lingkungan yaitu bapak
Ir.Sardi, MM guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman saya untuk lebih baik dalam
menyusun tugas maupun laporan di masa yang akan datang.
Akhir kata semoga makalah yang saya susun ini dapat bermanfaat bagi kita semua
Yogyakarta ….., Oktober 2014
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................1
A. LATAR BELAKANG ...................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................2
A. DEFINISI PENCEMARAN UDARA ............................................................2
B. PENYEBAB PENCEMARAN UDARA .......................................................3
C. JENIS JENIS PENCEMARAN UDARA .......................................................8
D. DAMPAK PENCEMARAN UDARA .........................................................10
BAB III PENUTUP ........................................................................................17
A. PENCEGAHAN............................................................................................17
B. KESIMPULAN .............................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................20
1
BAB I
PENDAHULUAN
Kemajuan industri dan teknologi dimanfaatkan oleh manusia untuk meningkatkan kualitas
hidupnya. Sudah terbukti bahwa industri dan teknologi yang maju identik dengan tingkat
kehidupan yang lebih baik. Jadi kemajuan industri dan teknologi berdampak positif terhadap
lingkungan namun di sisi lain manusia juga ketakutan akan adanya pencemaran lingkungan yang
ditimbulkan oleh kemajuan tersebut.
Udara adalah kebutuhan yang sangat urgent bagi semua mahluk hidup. Karena berkatnya, semua
mahluk hidup bisa merasa eksis di alam dunia. Tanpanya, semua mahluk hidup pasti akan mati.
Namun, seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi tadi tersedianya udara tidak lagi
menjamin kehidupan bagi mahluk hidup.
Bahkan, udara yang ada bisa membunuh mahluk hidup. Mengapa demikian?
Hal ini ternyata terjadi karena udara mengalami penurunan kualitas karena masuknya unsur-
unsur berbahaya ke dalam udara atau atmosfer bumi. Unsur berbahaya tersebut bisa berupa
Karbon monoksida (CO), Nitrogen dioksida (No2), Chlorofluorcarbon (CFC), Sulfur dioksida
(So2), Hidrokarbon (HC), Benda partikulat, Timah (Pb) dan Karbon dioksida (CO2).
Gambar 1.Perbedaan udara tercemar dengan udara bersih
Dalam abad modern dimana jumlah penduduk semakin banyak dan semakin padat, untuk
memenuhi kebutuhan biologis dan kemajuan teknologi, maka aktifitas yang menganggu
keseimbangan daur materi semakin meningkat. Untuk menghambat atau mengurangi akibat yang
terlalu besar dari pengaruh lingkungan, maka setiap orang harus sadar akan kepentingan agar
keseimbangan dalam lingkungan hidup terjaga.
2
BAB II
PENCEMARAN UDARA
A.DEFINISI
Udara dapat diartikan sebagai “Campuran beberapa macam gas yang perbandingannya tidak
tetap, tergantung pada keadaan suhu udara, tekanan udara dan lingkungan sekitar” (Wisnu Arya
Wardhana, 1994: 27). Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konstan. Komponen udara
yang konsentrasinya paling bervariasi adalah air (H2O) dan karbon dioksida (CO2) dengan
konsentrasi sekitar 0.03%. Konsentrasi CO2 kemungkinan bertambah saat pembusukan sampah
tanaman, pembakaran atau hasil dari pernapasan manusia. Konsentrasi yang rendah disebabkan
oleh adsorpsi CO2 oleh tanaman selama fotosintesis dan di dalam air. Udara bersih dan kurang
tersusun oleh :
� Nitrogen dengan 78.08% volume;
� Oksigen dengan 20.95% volume;
� Argon dengan 0.934% volume;
� Karbon Dioksida dengan 0. 0314% volume;
� Neon dengan 0.00182% volume;
� Helium dengan 0.000524% volume;
� Metana 0.0002% volume;
� Kripton dengan 0.000114% volume.
Udara bersih yang kita hirup merupakan gas yang tidak tampak, berbau, tidak berwarna maupun
tidak berasa. Udara bersih sangat sulit ditemukan jika kita berada di kota yang padat akan lalu-
lintasnya dan dekat dengan kawasan industri. “Di negara-negara industri banyak di jumpai kasus
penyakait yang erat kaitannya dengan pencemaran udara dan pencemaran-pencemaran lainnya”
(Wisnu Arya Wardhana’ 1994: 29). Udara di alam tidak pernah ditemukan bersih tanpa polutan
sama sekali karena adanya beberapa gas yang dibebaskan dari proses-proses alami (Srikandi
Fardiaz, 1992: 91-92). Contoh dari proses-proses alami itu adalah aktivitas vulkanik,
pembusukan tanaman sampah kebakaran hutan dan lain sebagainya.
Sedangkan Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing didalam
udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya.
Kehadiran bahan atau zat asing didalam udara dalam jumlah tertentu serta berada di udara dalam
waktu yang cukup lama, akan dapat mengganggu kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan. Bila
keadaan itu terjadi maka diudara dikatakan telah tercemar.
3
B. PENYEBAB PENCEMARAN UDARA
Pencemaran udara dapat terjadi dalam berbagai cara, akan tetapi, pada umumnya dianggap
sebagai kontaminasi antara partikulat (partikel halus) dengan gas yang hadir di atmosfer bumi.
Sumber pencemar udara adalah aktivitas apapun yang menyebabkan polusi yang dipancarkan ke
udara. Polusi yang dimaksud dapat berupa gas pencemar yang bereaksi dengan udara maupun
materi padat yang tersuspensi di udara.
Kualitas kehidupan sehari-hari dari manusia di zaman sekarang ini sangat bergantung pada
kenyamanan modern. Orang-orang menikmati kebebasan untuk mengendarai mobil dan
melakukan perjalanan dengan pesawat terbang untuk keperluan bisnis maupun liburan. Mereka
berharap rumah mereka memiliki sambungan listrik dan air yang dipanaskan untuk keperluan
mandi maupun memasak. Mereka menggunakan berbagai jenis produk seperti pakaian, obat-
obatan, dan perabotan yang terbuat dari bahan sintetis. Kadang-kadang mereka bergantung pada
layanan yang menggunakan pelarut kimia, seperti jasa cuci pakaian dan percetakan. Namun,
kenyamanan sehari-hari ini didapatkan dengan membayar harga yang pantas dari masing-masing
aktivitas tersebut, karena keseluruhan dari aktivitas tersebut berdampak pada pencemaran udara.
Sumber pencemar dapat dibagi atas:
1. Sumber Pencemar Primer, yaitu zat pencemar dipancarkan langsung dari sumber
pencemar ke udara. Contoh zat pencemar primer adalah karbon monoksida (CO) dari
asap kendaraan bermotor dan sulfur dioksida (SO2) dari pembakaran batubara.
2. Sumber Pencemar Sekunder, yaitu zat pencemar yang terbentuk ketika zat pencemar
primer mengalami perubahan kimia di atmosfer. Ozon adalah contoh dari pencemar
sekunder. Ozon terbentuk ketika nitrogen oksida (NOx) dan senyawa volatile organik
(VOC) dicampur dan dipanaskan oleh sinar matahari.
Sumber-sumber pencemaran udara dapat dikategorikan menjadi:
1.Sumber alamiah
Pencemaran yang berasal dari sumber alamiah adalah pencemaran yang terjadi dikarenakan
aktivitas alam tanpa adanya campur tangan dari manusia.
A. Akibat letusan gunung berapi
Erupsi dari gunung berapi menghasilkan gas-gas pencemar udara seperti sulfur dioksida (SO2),
karbon dioksida (CO2), dan asam florida (HF). Sulfur dioksida dapat menyebabkan terjadinya
hujan asam. Selain itu, abu dari letusan gunung berapi juga berbahaya jika terhirup oleh manusia
karena mengandung pasir dan bebatuan serta bersifat korosif sehingga dapat memicu tejadinya
penyakit pernafasan.
4
B. Akibat kebakaran hutan
Kebakaran hutan menghasilkan karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen
dioksida (NO2), ozon (O3), dan bahan partikulat. Karbon monoksida yang merupakan gas
beracun dilepas dalam jumlah yang sangat besar selama terjadinya kebakaran hutan. Begitu juga
dengan partikulat yang berupa jelaga, tar dan senyawa volatile organik. Partikulat yang ukuran
diameternya lebih kecil dari 2,5 mikrometer, apabila terhisap ke paru-paru, dapat merusak
jaringan otot paru-paru dan menyebabkan penyakit pernafasan dan gangguan pada aliran darah.
Gambar 1. Kebakaran hutan sebagai sumber pencemar alamiah
C. Sumber air panas
Zat pencemar udara yang dihasilkan antara lain asam sulfide, arsenic dan logam berat lainnya.
D. Gas-gas hasil pencernaan
Gas metana dan gas-gas lain yang dihasilkan melalui pencernaan makanan dari hewan ternak
seperti sapi.
E. Samudra, Sungai dan Muara
Merupakan sumber-sumber pembuangan gas metana hasil dari sistem pencernaan dari hewan-
hewan laut, metanogenesis dalam endapan dan area di sepanjang pesisir, dan mungkin aliran dari
hidrat metan di atas permukaan laut.
F. Debu
Angin berdebu yang berasal dari daerah tanpa tumbuh-tumbuhan seperti padang pasir.
5
G. Garam laut
Hembusan angin dari air laut yang terevaporasi di udara melepaskan natrium klorida serta
partikulat lainnya ke udara.
H. Pelepasan radioaktif
Gas radon dilepaskan ke udara selama pelepasan radioaktif terjadi di permukaan bumi.
I. Tumbuh-tumbuhan dan pepohonan.
Sumber biogenik seperti pohon cemara dan beberapa jenis tumbuhan lain melepaskan senyawa
volatile organik. Sekitar 80% dari keseluruhan emisi senyawa volatile organik berasal dari
sumber biogenik
J. Lahan gambut
Reaksi dari bakteri yang ada di lahan gambut menghasilkan gas metana dan melepaskannya ke
udara. Lahan gambut merupakan sumber emisi gas metana terbesar.
K. Rayap
Rayap merupakan sumber emisi gas metana terbesar kedua, gas metana dihasilkan dari proses
pencernaan rayap.
L. Petir
Petir mengubah nitrogen di udara menjadi nitrogen oksida
M. Pembukaan lahan baru
Merupakan sumber pencemar gas yang diakibatkan oleh reaksi bakteri sehingga melepaskan
nitrogen oksida dalam jumlah ynag besar.
Gambar 2. Pembukaan lahan baru
6
2. Sumber Antropogenik
Sumber antropogenik merupakan pencemaran udara yang diakibatkan oleh aktivitas manusia.
Kebanyakan berasal dari aktivitas transportasi, industri, pembakaran, persampahan, dan lain-lain.
A. Sumber tidak bergerak
Merupakan sumber pencemar yang tidak mengalami perubahan posisi selama menghasilkan zat
pencemar. Sumber pencemar yang termasuk ke dalam kategori ini yaitu kegiatan industri,
pembangkit tenaga listrik, pembakaran insinerator, furnace, dan lain-lain.
Sumber tidak bergerak dapat dikategorikan menjadi:
• Sumber titik
Merujuk kepada sebuah sumber yang berada pada titik yang tetap. Contohnya cerobong
asap, atau tangki penyimpanan yang memancarkan zat pencemar udara.
Gambar 5. Emisi gas pencemar dari cerobong asap hasil kegiatan industri
• Sumber area
Mengacu pada serangkaian sumber kecil yang bersama-sama dapat mempengaruhi
kualitas udara di suatu daerah. Contohnya adalah penggunaan perapian di rumah untuk
penghangat akan berdampak pada satu area, meskipun masing-masing rumah
menyumbang berbagai jenis zat pencemar dalam jumlah yang kecil.
Gambar 3. Penggunaan perapian sebagai sumber pencemar area
7
B. Sumber bergerak
Merupakan sumber pencemar yang mengalami perubahan posisi selama menghasilkan zat
pencemar. Sumber pencemar yang termasuk ke dalam kategori ini yaitu mobil, truk, bus, kereta
api, kapal laut dan pesawat terbang.
Gambar 4. Asap kendaraan bermotor
C. Debu zat kimia dan partikulat-partikulat hasil kegiatan pertanian dan perkebunan.
Kegiatan pertanian dan perkebunan juga turut menyumbangkan emisi gas pencemar di atmosfer
sebagai hasil dari reaksi alamiah dari tumbuhan tersebut.
D. Suspensi dari penggunaan zat larutan kimia, seperti cat, hair spray, dan lain-lain.
Pengunaan hair spray mengemisikan ozon yang juga berkontribusi sebagai zat pencemar di
udara.
E. Tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah
Reaksi dari mikroorganisme dan reaksi kimia yang terjadi pada landfill menghasilkan gas
metana, karbon dioksida, ammonia, gas sulfida dan gas pencemar lainnya yang diemisikan ke
udara.
Gambar 8. TPA sebagai sumber emisi metana dan karbon dioksida
8
F. Kegiatan militer
Kegiatan militer juga berdampak dalam terjadinya pencemaran di atmosfer, contohnya adalah
penggunaan senjata nuklir, bom, gas beracun, rudal maupun senjata biologis.
Gambar 9. Emisi gas pencemar yang dihasilkan oleh bom atom di Jepang
C. JENIS JENIS PENCEMARAN UDARA
Jumlah polutan yang dikeluarkan ke udara dalam satuan waktu biogenic emissions (proses
dinamakan emisi. Emisi dapat disebabkan oleh alam), misalnya, CH4 hasil aktivitas penguraian
bahan organik oleh anthropogenic amissions (kegiatan manusia), misalnya, asap mikroba,
dan kendaraan bermotor, asap pabrik, dan sisa pembakaran. Beberapa jenis polutan pencemar
udara, antara lain, sebagai berikut.
1. Karbon Monoksida (CO)
Karbon monoksida (CO) merupakan gas pencemar udara yang beracun dan berbahaya bagi
tubuh. Gas ini dapat berikatan dengan hemoglobin dalam tubuh sehingga pengikatan oksigen
oleh darah menjadi terganggu. Keadaan ini dapat menimbulkan sakit kepala (pusing), mual-
mual, mata berkunang-kunang, dan lemas. Dalam kadar tinggi dapat menyebabkan kematian.
2. Karbon Dioksida (CO2)
diperlukan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis, tetapi CO2 jika jumlah CO2 di udara terlalu
banyak, CO2 tersebut akan naik ke atmosfer dan menghalangi pemancaran panas dari bumi
sehingga panas dipantulkan kembali ke bumi. Akibatnya, bumi menjadi sangat panas. Peristiwa
ini disebut efek rumah kaca (pemanasan global). Pemanasan global ini dapat mengakibatkan
bahaya kekeringan yang hebat yang mengganggu kehidupan manusia dan mencairnya lapisan es
di daerah kutub. Gas karbon dioksida ini berasal dari asap pabrik, pembakaran sampah,
kebakaran hutan, dan asap kendaraan bermotor. Selain itu, efek rumah kaca juga dipicu oleh
hasil pembakaran fosil (batu bara dan dan sulfur belerang. minyak bumi) yang berupa hasil
buangan bentuk CO2
9
3. Hidrokarbon (HC) dan Nitrogen Oksida (NO)
HC dan NO yang dipengaruhi oleh sinar matahari akan membentuk smog yang berupa gas yang
sangat pedih jika mengenai mata dan juga sebagai penyebab penyakit kanker.
4. Sulfur Oksigen (SO)
SO yang bereaksi dengan uap air di udara dapat menyebabkan hujan asam. Asam bersama air
hujan akan jatuh ke bumi sebagai hujan asam yang dapat mengakibatkan kerusakan atau
kematian hewan dan tumbuhan serta dapat merusak bangunan, khususnya yang terbuat dari kayu
dan besi (memicu terjadinya perkaratan).
Selain itu, SO juga dapat mengakibatkan penyempitan saluran pernapasan yang menyebabkan
batuk, gangguan pernapasan, dan bronkitis.
5. Chloroflourocarbon (CFC)
Gas CFC merupakan gas yang sukar terurai sehingga sulit dihilangkan dari udara. Gas ini tidak
berwarna, tidak berbau, dan tidak beracun. Gas ini banyak digunakan sebagai bahan pengembang
busa,AC), serta bahan penyemprot (hair spray dan pendingin (lemari es dan parfum). Di lapisan
atas atmosfer, gas ini bereaksi dengan ozon-lapisan ozon adalah lapisan yang melindungi bumi
dari sinar ultraviolet. Reaksi antara CFC dan ozon akan membentuk lubang ozon. Dari lubang
ini, sinar ultraviolet akan menembus bumi. Sinar ultraviolet ini dapat menyebabkan penyakit
kanker kulit, berkurangnya kekebalan tubuh, dan matinya algae yang dapat merusak ekosistem
laut.
6. Partikel
Partikel merupakan polutan yang dapat bersama-sama dengan bahan atau bentuk pencemar
lainnya. Partikel yang dapat masuk dalam saluran pernapasan adalah partikel yang berukuran 10
mikrometer (PM10). Partikel dapat berupa:
• Aerosol (partikel) yang terhambur dan melayang di udara;
• Fog (kabut) yang merupakan aerosol berupa butiran air di udara;
• Dust (debu) atau aerosol yang berupa butiran padat yang melayang di udara karena tiupan angin;
10
• Smoke (asap) yang merupakan aerosol campuran antara butiran padat dan cair yang melayang di udara;
• Mist, mirip kabut, berupa butiran zat cair, terhambur, dan melayang di udara;
• Plume, asap dari cerobong pabrik;
• Smog, campuran smoke dan fog;
• Fume, aerosol dari kondensasi uap logam.
C.DAMPAK PENCEMARAN UDARA
Terhadap Lingkungan Alam
Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan alam, antara lain:
hujan asam, penipisan lapisan ozon dan pemanasan global.
1. Hujan Asam
Istilah hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith ketika ia menulis tentang polusi
industri di Inggris. Hujan asam adalah hujan yang memiliki kandungan pH (derajat keasaman)
kurang dari 5,6. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk
asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
• Mempengaruhi kualitas air permukaan
• Merusak tanaman
• Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi
kualitas air tanah dan air permukaan
• Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
• SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang menguap ke udara akan bercampur dengan embun.
Dengan bantuan cahaya matahari, senyawa tersebut akan diubah menjadi tetesan-tetesan
asam yang kemudian turun ke bumi sebagai hujan asam. Namun, bila H2SO2 dan HNO2
dalam bentuk butiran-butiran padat dan halus turun ke permukaan bumi akibat adanya
gaya gravitasi bumi, maka peristiwa ini disebut dengan deposisi asam.
• SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil
(kendaraan bermotor) dan pembakaran batubara (pabrik dan pembangkit energi listrik)
akan menguap ke udara. Sebagian lainnya bercampur dengan O2 yang dihirup oleh
makhluk hidup dan sisanya akan langsung mengendap di tanah sehingga mencemari air
dan mineral tanah.
11
2. Penipisan Lapisan Ozon
Ozon (O3) adalah senyawa kimia yang memiliki 3 ikatan yang tidak stabil. Di atmosfer, ozon
terbentuk secara alami dan terletak di lapisan stratosfer pada ketinggian 15-60 km di atas
permukaan bumi. Fungsi dari lapisan ini adalah untuk melindungi bumi dari radiasi sinar
ultraviolet yang dipancarkan sinar matahari dan berbahaya bagi kehidupan.
Namun, zat kimia buatan manusia yang disebut sebagai ODS (Ozone Depleting Substances) atau
BPO (Bahan Perusak Ozon) ternyata mampu merusak lapisan ozonsehingga akhirnya lapisan
ozon menipis. Hal ini dapat terjadi karena zat kimia buatantersebut dapat membebaskan atom
klorida (Cl) yang akan mempercepat lepasnya ikatan O3 menjadi O2. Lapisan ozon yang
berkurang disebut sebagai lubang ozon (ozone hole).
Diperkirakan telah timbul adanya lubang ozon di Benua Artik dan Antartika. Oleh karena itulah,
PBB menetapkan tanggal 16 September sebagai hari ozon dunia dengan tujuan agar lapisan ozon
terjaga dan tidak mengalami kerusakan yang parah.
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi
yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian
molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai
stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih
cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon. Kerusakan
lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahari tidak terfilter dan
dapat mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.
3. Pemanasan Global
Kadar CO2 yang tinggi di lapisan atmosfer dapat menghalangi pantulan panas dari bumi ke
atmosfer sehingga permukaan bumi menjadi lebih panas. Peristiwa ini disebut dengan efek
rumah kaca (green house effect). Efek rumah kaca ini mempengaruhi terjadinya kenaikan suhu
udara di bumi (pemanasan global). Pemanasan global adalah kenaikan suhu rata-rata di seluruh
dunia dan menimbulkan dampak berupa berubahnya pola iklim.
12
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di
lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi.
Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan
global. Dampak dari pemanasan global adalah:
• Pencairan es di kutub
• Perubahan iklim regional dan global
• Perubahan siklus hidup flora dan fauna
Gambar 10. Proses terjadinya efek rumah kaca
Permukaan bumi akan menyerap sebagian radiasi matahari yang masuk ke bumi dan
memantulkan sisanya. Namun, karena meningkatnya CO2 di lapisan atmosfer maka pantulan
radiasi matahari dari bumi ke atmosfer tersebut terhalang dan akan kembali dipantulkan ke bumi.
Akibatnya, suhu di seluruh permukaan bumi menjadi semakin panas (pemanasan global).
Peristiwa ini sama dengan yang terjadi di rumah kaca. Rumah kaca membuat suhu di
dalam ruangan rumah kaca menjadi lebih panas bila dibandingkan di luar ruangan. Hal ini dapat
terjadi karena radiasi matahari yang masuk ke dalam rumah kaca tidak dapat keluar
13
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Manusia
1. Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melaluisistem
pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar.
Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat
berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap
oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Dampak kesehatan yang paling
umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di
antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya.
Partikel yang mencemari udara dapat merusak lingkungan, manusia, tanaman, dan hewan. Udara
yang telah tercemar oleh partikel dapat menimbulkan berbagai penyakit saluran pernapasan atau
pneumokoniosis yang merupakan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh adanya
partikel yang masuk atau mengendap di dalam paru-paru akan menentukan letak penempelan
atau pengendapannya. (Wardhana, Wisnu Arya 1999)
Penyakit pneumoconiosis banyak jenisnya, tergantung dari jenis partikel yang masuk atau
terhisap ke dalam paru-paru. Adapun jenis-jenis penyakit pneumoniosis seperti :
1. Penyakit Antrakosis
Merupakan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh pencemaran debu
batubara. Penyakit ini biasanya dijumpai pada pekerja tambang batubara atau pekerja
yang banyak mlibatkan penggunaan batubara seperti power plant (pembangkit listrik
tenaga uap. Masa inkubasi penyakit ini antara 2-4 tahun yang ditandai dengan sesak
napas
2. Penyakit Silikosis
Penyakit yang disebabkan oleh pencemaran debu silica bebas, berupa SiO2, yang terhisap
masuk ke dalam paru-paru dan kemudian mengendap. Debu silica ini banyak terdapat di
industry besi baja, keramik, pengecoran beton, proses permesinan seperti mengikir,
14
menggerinda. Di samping itu debu silica juga terdapat di penambangan bijih besi, timah
putih, dan tambang batu bara.
Penyakit silikosis akan lebih buruk lagi, kalau penderita sebelumnya sudah menderita
penyakit TBC paru-paru, bronchitis kronis, astma broonchiale dan penyakit pernapasan
lainnya. Pada awalnya, penyakit silikosis ditandai dengan sesak napas yang disertai
dengan batuk-batuk tanpa dahak.
3. Penyakit Asbestosis
Merupakan penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh debu atau serat asbes yang
mencemari udara. Asbes merupakan campuran berbagai macam silikat terutama
Selain mempengaruhi keadaan lingkungan alam, pencemaran udara juga membawa dampak
negatif bagi kehidupan makhluk hidup (organisme), baik hewan, tumbuhan dan manusia
Dampak pencemaran udara bagi manusia, antara lain:
1. Karbon monoksida (CO)
Mampu mengikat Hb (hemoglobin) sehingga pasokan O2 ke jaringan tubuh terhambat. Hal
tersebut menimbulkan gangguan kesehatan berupa; rasa sakit pada dada, nafas pendek, sakit
kepala, mual, menurunnya pendengaran dan penglihatan menjadi kabur. Selain itu, fungsi dan
koordinasi motorik menjadi lemah. Bila keracunan berat (70 – 80 % Hb dalam darah telah
mengikat CO), dapat menyebabkan pingsan dan diikuti dengan kematian.
2. Nitrogen dioksida (SO2)
Dapat menyebabkan timbulnya serangan asma.
3. Hidrokarbon (HC)
Menyebabkan kerusakan otak, otot dan jantung.
4. Chlorofluorocarbon (CFC)
Menyebabkan melanoma (kanker kulit) khususnya bagi orang-orang berkulit terang, katarak dan
melemahnya sistem daya tahan tubuh
5. Timbal (Pb)
Menyebabkan gangguan pada tahap awal pertumbuhan fisik dan mental serta
15
mempengaruhi kecerdasan otak.
6. Ozon (O3)
Menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan terasa terbakar dan memperkecil paru-paru.
7. NOx
Menyebabkan iritasi pada paru-paru, mata dan hidung.
Dampak pencemaran udara bagi kehidupan hewan
Dampak pencemaran bagi kehidupan hewan, antara lain:
1. Penipisan lapisan ozon
Menimbulkan kanker mata pada sapi, terganggunya atau bahkan putusnya rantai makanan pada
tingkat konsumen di ekosistem perairan karena penurunan jumlah fitoplankton.
2. Hujan asam
Menyebabkan pH air turun di bawah normal sehingga ekosistem air terganggu.
3. Pemanasan global
Penurunan hasil panen perikanan. Selain membawa dampak negatif pada kehidupan hewan,
pencemaran udara juga mampu merusakkan bangunan dan candi-candi. Iklim dunia yang
berubah polanya mengakibatkan timbulnya kemarau panjang, bencana alam dan naiknya
permukaan laut. Kemarau panjang memicu terjadinya kebakaran hutan dan menurunnya
produksi panen, bencana alam (banjir, gempa, tsunami) banyak terjadi dan permukaan laut yang
meninggi akan mengakibatkan tenggelamnya pulau-pulau kecil dan daerah-daerah pesisir pantai.
Dampak Pencemaran Udara Bagi Tumbuhan
Dampak pencemaran udara terhadap kehidupan tumbuhan, antara lain:
1. Hujan Asam
• Merusak kehidupan ekosistem perairan, menghancurkan jaringan tumbuhan (karena
memindahkan zat hara di daun dan menghalangi pengambilan Nitrogen) dan
mengganggu pertumbuhan tanaman.
16
• Melarutkan kalsium, potasium dan nutrient lain yang berada dalam tanah sehingga
tanah akan berkurang kesuburannya dan akibatnya pohon akan mati.
2. Penipisan Lapisan Ozon
Merusak tanaman, mengurangi hasil panen (produksi bahan makanan, seperti beras,
jagung dan kedelai), penurunan jumlah fitoplankton yang merupakan produsen bagi rantai
makanan di laut.
3. Pemanasan global
Penurunan hasil panen pertanian dan perubahan keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati
dapat berubah karena kemampuan setiap jenis tumbuhan untuk bertahan hidup berbeda-beda
sesuai dengan kebutuhannya.
Gambar 11. Gletser mencair akibat pemanasan global
4. Gas CFC
Mengakibatkan tumbuhan menjadi kerdil, ganggang di laut punah, terjadi mutasi genetik
(perubahan sifat organisme).
17
BAB III
PENCEGAHAN
USAHA PENANGULANGAN DAMPAK PENCEMARAN UDARA
Oleh karena pencemaran lingkungan mempunyai dampak yang sangat luas
dan sangat merugikan manusia maka perlu diusahakan pengurangan pencemaran
lingkungan atau bila mungkin meniadakannya sama sekali. Usaha untuk mengurangi
dan menanggulangi pencemaran tersebut ada 2 macam cara utama , yakni :
1. Penanggulangan Secara Non-teknis
2. Penanggulangan Secara Teknik
Melalui cara penanggulangan dengan cara non-teknis dan teknis ini
diharapkan bahwa pencemaran lingkungan akan jauh berkurang dan kualitas hidup
manusia dapat lebih ditingkatkan
1. Penanggulangan Secara Non-teknis
Dalm usaha mengurangi dan menanggulangi pencemaran lingkungan dikenal
istilah penanggulangan secara non-teknis, adalah suatu usaha untuk mengurangi
dan menanggulangi pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan
perundanagn yang dapat merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam
bentuk kegiatan industri dan teknologi sedemikian rupa sehingga tidak terjadi
pencemaran lingkungan.
Peraturan perundangan yang dimaksudkan hendaknya dapat memberikan
gambaran secara jelas tentang kegiatan industri dan teknologi yang akan
dilaksanakan disuatu tempat yang antara lain meliputi :
1. Penyajian Informasi Lingkungan (PIL)
2. Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
3. Perencanaan Kawasan Kegiatan Industri dan Teknologi
4. Pengaturan dan Pengawasan Kegiatan
5. Menanamkan Perilaku Disiplin
18
2. Penanggulangan Secara Teknis
Apabila berdasarkan kajian Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
ternyata bisa diduga bahwa mungkin akan timbul pencemaran lingkungan, maka
langkah berikutnya adalah memikirkan penanggulangan secara teknis. Banyak
macam dan cara yang dapat ditempuh dalam penanggulangan secara teknis. Adapun
criteria yang digunakan dalam penanggulangan secara teknis tergantung pada faktor
berikut :
1. Mengutamakan keselamatan lingkungan
2. Teknologinya telah dikuasai dengan baik
3. Secara teknis dan ekonomis dapat dipertanggung-jawakan
Berdasarkan kriteria tersebut diatas diperoleh beberapa cara dalam hal
penanggulangan secara teknis, antara lain adalah sebagai berikut :
1. Mengubah proses
2. Menggantikan sumber energi
3. Mengelola limbah
4. Menambah alat bantu
Keempat macam penanggulangan secara teknis tersebut dilakukan secara bersama-sama,
tergantung kepada kajian dan kenyataan yang sebenarnya.
Jadi secara garis besar, pencemaran udara dapat ditanggulangi denagn cara
sebagai berikut :
1. Untuk mengurangi pencemaran udara dari gas CO, para ahli motor dan industri
merancang katalis yang disebut Catalytic Converter yang digunakan pada
cerobong asap (knalpot), yang berfungsi mengubah CO dan NO menjadi gas yang
tidak beracun.
2. Mengurangi Konsentrasi CO2 diatmosfer, berdasarkan siklus CO2 dan O2, maka
diperlukan pelaksanaan pengelolahan hutan dengan system tebang tanam,
memperluas hutan konservasi, penghijauan pegunungan gundul, gerakan
menanam pohon belakang rumah dan memperbanyak taman kota.
3. Menggunakan bahan bakar anti polusi, misalnya kendaraan dengan tenaga lstrik
dari surya atau bahan bakar dari jenis alkohol.
19
KESIMPULAN
1. Pencemaran udara merupakan proses masuknya zat pencemar (polutan) ke dalam udara
atmosfer, dalam jumlah melebihi ambang batas yang diperkenankan untuk kesehatan dan
kehidupan semua makhluk hidup.
2. Pencemaran udara dapat disebabkan karena faktor internal (secara alamiah) dan faktor
eksternal (karena ulah manusia).
3. Polutan-polutan pencemaran udara terdiri dari CO, CO2, NO, NO2, SO2, SO3, partikulat
dan ozon.
4. Pencemaran udara dapat menimbulkan beberapa dampak antara lain :
• Hujan asam
• Kerusakan lapisan ozon
• Merusak saluran pernapasan / sistem saraf, dan lain-lain
5. Pencemaran udara dapat diatasi dengan beberapa solusi, antara lain :
• Merancang alat yang dapat mengubah polutan menjadi gas yang tidak berbahaya
• Mengadakan reboisasi
• Mengurangi konsentrasi polutan di atmosfer
6. Udara merupakan campuran beberapa macam gas yang perbandingannya tidak tetap,
tergantung pada keadaan suhu udara, tekanan udara dan lingkungan sekitarnya.
20
DAFTAR PUSTAKA
Wardhana, Arya Wisnu. 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan, Yogyakarta : Andi
Yogyakarta
http://www.anneahira.com/definisi-pencemaran-udara-5723.htm
http://alamendah.org/2014/08/07/penyebab-pencemaran-udara/
http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_udara#Jenis-
jenis_bahan_pencemar_udara_.28polutan.29
http://enviroair.blogspot.com/2013/02/sumber-sumber-pencemar-udara-alamiah.html
http://hikmat.web.id/biologi-klas-x/jenis-jenis-pencemaran-udara/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1371/1/kimia-nurhasmawaty2.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21023/4/Chapter%20II.pdf