Post on 24-Jul-2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
1.2Rumusan Masalah
1.2.1 Bagimana sejarah Dufan sehingga dapat dijadikan aset pariwisata bagi bangsa
indonesia?
1.2.2 Upaya-upaya apa saja yang apat dikembangkan untuk meningkatka eksistensi
keberadaan Dufan bagi wisatawan domestik maupun mancannegara?
1.2.3 Adakah kendala-kendala untuk mendukung pengoptimalisasian yang terdapat di
sekitar areal dufan?
1.3Tujuan Penelitian
1.3.1 Untuk mengetahui potensi yang dimiliki dufan sehingga dapat dioptimalkan
keberadaannya.
1.3.2 Untuk lebih dapat memperkenalkan keberadaan Dufan di khalayak umum (wisatawan
domestik maupun mancanegara) dengan adanya upaya-upaya yang dapat
meningkatkan daya tarik dufan sindiri.
1.3.3 Untuk dapat mengetahui kendala-kendala yang menyebabkan kurangnya
pengoptimalan Dufan sebagai aset pariwisata Bangsa Indonesia.
1.4Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi masyarakat
Dari hasil penelitian ini, masyarakat bisa mengetahui bahwa Dufan bisa dijadikan
sarana rekreasi dan budaya untuk menambah wawasan masyarakat tentang budaya
Indonesia itu sendiri.
1.4.2 Bagi pengelola
Dari hasil penelitia ini, bisa dijadikan acuan oleh pengelola untuk lebih
mengoptimalisasikan Dufan sebagai sarana rekreasi sekaligus pariwisata budaya
Indonesia.
1.4.3 Bagi sekolah
Memberikan sumbangan perbendaharaan kepustakaan di lingkungan SMA Negeri 1
Singaraja.
1.4.4 Bagi peneliti
Memberika wawasan peneliti tentang wisata rekreasi yang ada di Dufan. Selain itu,
penelitian ini dapat dijadikan kajian awal untuk melakukan penelitian lanjutan dan
untuk memenuhi tugas yang telah diberikan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Taman Impian Jaya Ancol
Taman Impian Jaya Ancol merupakan sebuah objek wisata di Jakarta Utara.
Sebagai komunitas pembaharuan kehidupan masyarakat yang menjadi kebanggaan bangsa.
Senantiasa menciptakan lingkungan sosial yang lebih baik melalui sajian hiburan berkualitas
yang berunsur seni, budaya dan pengetahuan, dalam rangka mewujudkan komunitas 'Life Re-
Creation' yang menjadi kebanggaan bangsa. Sejak awal berdirinya pada tahun 1966, Ancol
Taman Impian atau biasa disebut Ancol sudah ditujukan sebagai sebuah kawasan wisata
terpadu oleh Pemerintah Propinsi DKI Jakarta. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Pemda
DKI menunjuk PT Pembangunan Jaya sebagai Badan Pelaksana Pembangunan (BPP) Proyek
Ancol yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan peningkatan perekonomian nasional
serta daya beli masyarakat.Adapun wahana-wahana yang menarik daya beli masyarakat di
ancol seperti Pantai dan Taman,Dunia Fantasi, Atlantis Water Adventure,Gelanggang
samudra,sea world,dan masih banyak lagi yang menarik dari wahana di Ancol.
2.1.1 Dunia Fantasi Jaya Ancol
Dunia Fantasi atau disebut juga Dufan yang diresmikan pada 29 Agustus 1985
adalah tempat hiburan yang terletak di kompleks Taman Impian Jaya Ancol (Ancol
taman impian), Jakarta Utara, Indonesia. Luas Dunia Fantasi mencapai 9,5 hektar dari
rencana pembangunan 552 hektar kawasan hiburan terpadu Taman Impian Jaya Ancol
(Manager Pembangunan Dufan, 2010). Dunia Fantasi mempunyai maskot berupa kera
bekantan yang diberi nama Dufan (singkatan dari Dunia Fantasi). Dipilih kera sebagai
karakter adalah untuk mengingatkan bahwa Ancol dahulu adalah kawasan kera.
Pemilihan kera bekantan adalah semata-mata untuk mengenalkan jenis satwa langka
yang kini dilindungi. Bentuk karikatural kera bekantan ini divisualisasikan oleh Matari
Advertising yang ikut serta dalam program komunikasi awal Dunia Fantasi.
2.1.2 Karakter/ maskot Dunia Fantasi
Dunia Fantasi Jaya Ancol memiliki beberapa maskot-maskot lucu disamping kera
bekantan sebagai maskot utama. Para pengunjung dapat berfoto bersama dengan para
maskot ini sambil menikmati serunya wahana yang disajikan. Maskot-maskot itu
seperti “Kabul”, yaitu katak gembul yang mengenakan pakaian ala Texas, “Garin”
sang Garuda Indonesia, “Tanit” yaitu tapir genit, “Kombi” si komodo gembira, “Cili”
si kancil licik, dan masih banyak lainnya.
2.2 Pariwisata Budaya dan Rekreasi
2.2.1 Pengertian budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut
culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa
diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang
diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,
perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya,
merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung
menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi
dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya,
membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
2.2.2 Pengertian rekreasi
Rekreasi, dari bahasa Latin, re-creare, yang secara harfiah berarti 'membuat
ulang', adalah kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani
seseorang. Hal ini adalah sebuah aktivitas yang dilakukan seseorang disamping bekerja.
Kegiatan yang umum dilakukan untuk rekreasi adalah pariwisata, olahraga, bermain,
dan hobi. Kegiatan rekreasi umumnya dilakukan pada akhir pekan. Rekreasi merupakan
aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang secara sengaja sebagai kesenangan atau
untuk kepuasan, umumnya dalam waktu senggang. Rekreasi memiliki banyak bentuk
aktivitas di manapun tergantung pada pilihan individual. Beberapa rekreasi bersifat
pasif seperti menonton televisi atau aktif seperti olahraga.
2.2.3 Pariwisata budaya
Pengertian pariwisata budaya menurut Geriya (1995:103) adalah salah satu jenis
pariwisata yang mengandalkan potensi kebudayaan sebagai daya tarik yang paling
dominan serta sekaligus memberikan identitas bagi pengembangan pariwisata tersebut.
Dalam kegiatan pariwisata terdapat sepuluh elemen budaya yang menjadi daya tarik
wisata yakni: 1) kerajinan, 2) tradisi, 3) sejarah dari suatu tempat/daerah, 4) arsitektur,
5) makanan lokal/tradisional, 6) seni dan musik, 7) cara hidup suatu masyarakat, 8)
agama, 9) bahasa, 10) pakaian lokal/tradisional (Shaw dan William, 1997). Elemen
budaya tersebut tampaknya sangat relevan dengan jenis kepariwisataan yang
dikembangkan di Bali, yaitu pariwisata budaya.
Pariwisata budaya merupakan aktivitas yang memungkinkan wisatawan untuk
mengetahui dan memperoleh pengalaman tentang perbedaan cara hidup orang lain,
merefleksikan adat dan istiadatnya, tradisi religiusnya dan ide-ide intelektual yang
terkandung dalam warisan budaya yang belum dikenalnya (Borley, 1996: 181). Sirtha
(2001) mengemukakan motivasi pariwisata budaya, antara lain: 1) mendorong
pendayagunaan produksi daerah dan nasional; 2) mempertahankan nilai-nilai budaya,
norma, adat istiadat dan agama; 3) berwawasan lingkungan hidup, baik lingkungan
alam maupun lingkungan sosial (Arismayanti, 2006).
Pada Perda Nomor 3 Tahun 1991 pasal 3 dinyatakan bahwa tujuan
penyelenggaraan pariwisata budaya adalah untuk memperkenalkan, mendayagunakan,
melestarikan dan meningkatkan mutu obyek dan daya tarik wisata, mempertahankan
norma-norma dan nilai-nilai kebudayaan agama dan kebudayaan alam Bali yang
berwawasan lingkungan hidup, mencegah dan meniadakan pengaruh-pengaruh negatif
yang dapat ditimbulkan kegiatan kepariwisataan (Diparda Propinsi Bali, 2000).
2.2.4 Pariwisata rekreasi
Pariwisata merupakan kegiatan perjalanan untuk rekreasi. Biasanya
masayarakat mengunjungi tempat-tempat pariwisata yang menarik, mulai dari gunung,
pantai, perkotaan, dll. Manusia modern sekarang ini menjadikan pariwisata sebagai
kebutuhan pokok setelah disibukkan oleh urusan pekerjaan. Apalagi didukung oleh
semakin banyaknya armada transportasi yang menawarkan tarif serta harga yang
menarik dengan destinasi tertentu membuat masyarakat menjadi lebih bersemangat
dalam berekreasi
Rekreasi, dari bahasa Latin, re-creare, yang secara harfiah berarti 'membuat
ulang', adalah kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani
seseorang. Hal ini adalah sebuah aktivitas yang dilakukan seseorang disamping bekerja.
Kegiatan yang umum dilakukan untuk rekreasi adalah pariwisata, olahraga, bermain,
dan hobi. Kegiatan rekreasi umumnya dilakukan pada akhir pekan. Rekreasi merupakan
aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang secara sengaja sebagai kesenangan atau
untuk kepuasan, umumnya dalam waktu senggang. Rekreasi memiliki banyak bentuk
aktivitas di manapun tergantung pada pilihan individual. Beberapa rekreasi bersifat
pasif seperti menonton televisi atau aktif seperti olahraga.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
3.1.1 Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 17 Juni sampai 23 Juni
2012. Penelitian ini meliputi 3 tahap yaitu: tahap perencanaan pada tanggal 29-31
Mei 2012, tahap penelitian tanggal 19 Juni 2012, dan tahap penyusunan karya tulis
pada tanggal 1 Juli sampai 6 Juli 2012
3.1.2 Tempat Penelitan
Penelitian ini dilaksanakan di daerah Taman Impian Jaya Ancol, tepatnya
di wilayah Dunia Fantasi (Dufan), Jakarta Utara.
3.2 Penentuan Subjek Penelitian
Dalam pembuatan karya tulis ini, subjek yang akan kami teliti adalah pengunjung
yang ada di sekitaran Dufan dan pengelola yang mengelola kawasan Taman Impian Jaya
Ancol khususnya kawasan Dufan.
3.3 Instrumen Penelitian
Adapun dalam penelitia ini, instrument yang kami gunakan adalah sebagai berikut,
Buku dan alat tulis
Kamera
Tape recorder
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.3.1 Teknik Observasi
Observasi adalah salah satu teknik dalam pengumpulan data dengan mengandalkan
panca indra. metode observasi digunakan untuk melengkapi serta membandingkan
data-data yang berhubungan dan sebagai dasar teori penulisan.
3.3.2 Teknik Wawancara
Wawancara adalah salah satu teknik dalam pengumpulan sata dengan mengajukan
suatu pertanyaan kepada objek yang akan diteliti. Metode wawancara digunakan
untuk mendapatkan data yang akurat dan terpercaya demi penelitian ini.
3.5 Analisis Data
Data yang terkumpul nantinya akan diseleksi dan diurutkan sesuai topik kajian.
Kemudian dilakukan penyusunan karya tulis berdasarkan data yang telah dipersiapkan
secara logis dan sistematis. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan
teknik deskriptif argumentatif.